8/17/2019 Referat Ongoing
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
Thalassemia adalah kelainan bawaan dari sintesis hemoglobin. Presentasi
klinisnya bervariasi dari asimtomatik sampai berat hingga mengancam jiwa.
Dahulu dinamakan sebagai Mediterannian anemia, diusulkan oleh Whipple,
namun kurang tepat karena sebenarnya kondisi ini dapat ditemukan di mana saja
di seluruh dunia. Seperti yang akan dijelaskan selanjutnya, beberapa tipe berbeda
dari thalassemia lebih endemik pada area geografis tertentu.
Pada tahun !"#, Thomas $ooley, seorang spesialis anak dari Detroit,
mendeskripsikan suatu tipe anemia berat pada anak%anak yang berasal dari &talia.
'eliau menemukan adanya nukleasi sel darah merah yang masif pada sapuan apus
darah tepi, yang mana awalnya beliau pikir sebagai anemia eritroblastik, suatu
keadaan yang disebutkan oleh von (aksh sebelumnya. )amun tak lama kemudian,
$ooley menyadari bahwa eritroblastemia tidak spesifik dan esensial pada temuan
ini sehingga istilah anemia eritroblastik tidak dapat dipakai. *eskipun $ooley
curiga akan adanya pengaruh genetik dari kelainan ini, namun beliau gagal dalammenginvestigasi orangtua sehat pada anak%anak yang mengidap kelainan ini.
Di +ropa, iette mendeskripsikan mengenai adanya anemia mikrositik
hipokromik ringan yang tak terjelaskan pada anak%anak keturunan &talia pada
tahun yang sama saat $ooley melaporan adanya bentuk anemia berat yang
akhirnya dinamakan mengikutinya namanya. Sebagi tambahan, Wintrobe di
-merika Serikat melaporkan adanya anemia ringan pada kedua orangtua dari anak
yang mengidap anemia $ooley. -nemia ini sangat mirip dengan kelainan yang
ditemukan iette. 'aru setelah itu anemia $ooley dinyatakan sebagai bentuk
homoigot dari anemia hipokromik mikrositik ringan yang dideskripsikan oleh
iette dan Wintrobe. 'entuk anemia berat ini kemudian dilabelisasi sebagai
thalassemia mayor dan bentuk ringannya dinamakan sebagai thalassemia minor.
/ata thalassemia berasal dari bahasa 0unani yaitu thalassa yang berarti 1laut2
3mengarah ke *editerania4, dan emia, yang berarti 1berhubungan dengan darah2.
BAB II
1
8/17/2019 Referat Ongoing
2/24
PEMBAHASAN THALASSEMIA
1. DEFINISI (1)
Thalassemia adalah sekelompok heterogen anemia hipokromik herediter
dengan berbagai derajat keparahan. Defek genetik yang mendasari meliputi delesi
total atau parsial gen globin dan substitusi, delesi, atau insersi nukleotida. -kibat
dari berbagai perubahan ini adalah penurunan atau tidak adanya m)- bagi satu
atau lebih rantai globin atau pembentukan m)- yang cacat secara fungsional.
-kibatnya adalah penurunan dan supresi total sintesis rantai polipeptida 5b. /ira%
kira 66 mutasi yang berbeda telah ditemukan mengakibatkan fenotipthalassemia7 banyak di antara mutasi ini adalah unik untuk daerah geografi
setempat. Pada umumnya, rantai globin yang disintesis dalam eritrosit thalassemia
secara struktural adalah normal. Pada bentuk thalassemia%8 yang berat, terbentuk
hemoglobin hemotetramer abnormal 39: atau ;:4 tetapi komponen polipeptida
globin mempunyai struktur normal. Sebaliknya, sejumlah 5b abnormal juga
menyebabkan perubahan hemotologi mirip thalassemia.
2. EPIDEMIOLOGIDi seluruh dunia, # juta orang memiliki presentasi klinis dari thalassemia.
8/17/2019 Referat Ongoing
3/24
beberapa negara -sia Tenggara. -danya interaksi 5b+ dan thalassemia β β
menyebabkan thalassemia 5b+ sangat tinggi di wilayah ini.
0ayasan Thalassemia &ndonesia menyebutkan bahwa setidaknya 66.666
anak lahir di dunia dengan Thalassemia mayor. Di &ndonesia sendiri, tidak kurang
dari .666 anak kecil menderita penyakit ini. Sedang mereka yang tergolong
thalassemia trait jumlahnya mencapai sekitar "66.666 orang.
Di S$* sampai dengan akhir tahun "66@ terdapat 6A6 pasien
thalassemia mayor yang berobat jalan di Pusat Thalassemia Departemen -nak
6 pasien baru,
datang tiap tahunnya. 3:4
ambar . Daerah Penyebaran ThalassemiaESabuk Thalassemia. 3"4.
3. FISIOLOGI HEMATOPOESIS
*aFimow 3!":4 mengemukakan suatu dalil bahwa sel darah berasal dari
satu sel induk. 5al ini kemudian dikembangkan oleh Downey 3!@>4 yang
membuat hipotesa dengan konsep hirarki dari sel pluripoten dan selanjutnya Till
dan *c $ulloch 3!A4 menyimpulkan bahwa satu sel induk merupakan koloni
yang memperlihatkan diferensiasi multilineage atau pluripoten menjadi eritroid,
mieloid serta megakariosit. Dari penelitian%penelitian tersebut ditetapkan bahwa
sel stem ada pada hematopoisis. Sistem hematopoitik mempunyai karakteristik
berupa pergantian sel yang konstan untuk mempertahankan populasi leukosit,
3
8/17/2019 Referat Ongoing
4/24
trombosit dan eritrosit.3@4
Sistem hematopoitik dibagi menjadi @, yaituG
1. Sel Stem 3progenitor awal4 yang menyokong hematopoiesis.
2. $olony forming un it 3$
8/17/2019 Referat Ongoing
5/24
hemoglobin 35b4 merupakan perangkat yang ireversibel untuk mengangkut
oksigen. Sesuai dengan rangkaian hematopoisis yang dimulai dari yolk sac, limpa,
hati dan sumsum tulang diikuti juga dengan variasi sintesis hemoglobin. Sejak
masa embrio, janin, anak dan dewasa sel darah merah mempunyai A hemoglobin
antara lainG
5emoglobin embrional G ower%, ower%", Portland
5emoglobin fetal G 5b%<
5emoglobin dewasa G 5b%- dan 5b%-"
Hemoglobin embrional (4)
Selama masa gestasi " minggu pertama, eritroblas priomitif dalam yolk
sac membentuk rantai globin%epsilon 3ε4 dan eta 3H4 yang akan membentuk
hemoglobin primitive ower% 3H"ε"4. Selanjutnya mulai sintesis rantai 8
mengganti rantai eta7 rantai ; mengganti rantai ε di yolk sac, yang akan
membentuk 5b%Portland 3H";"4 dan ower%" 38"ε"4
5emoglobin yang ditemukan terutama pada masa gestasi :%> minggu
adalah 5b%ower% dan ower%" yaitu kira%kira C#? dan merupakan hemoglobinyang disintesis di yolk sac, tetapi akan menghilang pada masa gestasi @ bulan.
Hemoglobin fetal (4)
*igrasi pluripoten stem cell dari yolk sac ke hati, diikuti dengan sintesis
hemoglobin fetal dan awal sintesis rantai 9. Setelah masa gestasi > minggu 5b%<
paling dominan dan setelah janin berusai A bulan merupakan !6? dari
keseluruhan hemoglobin, kemudian berkurang bertahap dan pada saat lahir
ditemukan kira%kira C6? 5b%
8/17/2019 Referat Ongoing
6/24
dan pada usia " bulan mencapai "%@,:?, dengan rasio normal antara 5b- dan
5b-" adalah @6G.Perubahan hemoglobin janin ke dewasa merupakan proses
biologi berupa diferensiasi sel induk eritroid, sel stem pluripoten, gen dan reseptor
yang mempengaruhi eritroid dan dikontrol oleh factor humoral.
4. PATOFISIOLOGI
5emoglobin 35b4 tersusun atas heme yang merupakan cincin porfirin
dalam ikatan dengan
8/17/2019 Referat Ongoing
7/24
asam aminonya. Dengan demikian ada beberapa lokus gen terpisah dalam
kromosom yang mengatur sintesis rantai polipeptida dari hemoglobin. 3"4
Bntuk pembentukan 8 dan ; sebenarnya terdapat " lokus gen untuk
masing%masing, sedangkan 9 dan I hanya memilki satu lokus gen. Jokus gen
untuk 8 terletak pada kromosom A sedangkan lainnya 39,;,I4 terletak pada
kromosom .
Sintesis rantai ; bersama dengan sintesi rantai menonjol selama masa
kehidupan janin. antai 8 akan terus disintesis sampai usia dewasa sedangkan
rantai ; mulai menurun pada trisemester akhir dan dengan cepat menurun setelah
kelahiran.
Talasemia merupakan salah satu bentuk kelainan genetik hemoglobin yang
ditandai dengan kurangnya atau tidak adanya sintesis satu rantai globin atau lebih,
sehingga terjadi ketidak seimbangan jumlah rantai globin yang terbentuk.
Secara genetik, gangguan pembentukan protein globin dapat disebabkan
karena kerusakan gen yang terdapat pada kromosom atau A yang ditempati
lokus gen globin. Sebagian besar kelainan hemoglobin dan jenis thalassemia
merupakan hasil kelaianan mutasi pada gamet yang terjadi pada replikasi D)-.
Pada replikasi D)- dapat terjadi pergantian urutan asam basa dalam D)-, dan
perubahan kode genetic akan diteruskan pada penurunan genetic berikutnya.
*utasi ini dapat memperpendek rantai asam amino maupun memperpanjangnya.
/elainan mutasi dapat pula terjadi pada keselahan berpasangan kromosom pada
proses meiosis yang mengakibatkan perubahan susunan material genetic. 'ila
terjadi crossing over pada kesalahan berpasangan itu, sebagai hasil akhir peristiwa
tadi akan terjjadi apa yang disebut duplikasi,delesi, translokasi dan iversi.
/erusakan pada salah satu kromosom homolog menimbulkan terjadinya keadaan
heteroigot, sedangkan kerusakan pada kedua kromosom homolog menimbulkan
keadaan homoigot.
Pada thalassemia homoigot sintesis rantai menurun atau tidak ada sintesis
sama sekali. /etidakseimbangan sintesis rantai alpha atau rantai non alpha,
7
8/17/2019 Referat Ongoing
8/24
khususnya kekurangan sintesis rantai 9 akan menyebabkan kurangnya
pembentukan 5b.
/etidakseimbangan dalam rantai protein globin alfa dan beta, yang
diperlukan dalam pembentukan hemoglobin, disebabkan oleh sebuah gen cacat
yang diturunkan. Bntuk menderita penyakit ini, seseorang harus memiliki " gen
dari kedua orang tuanya. (ika hanya gen yang diturunkan, maka orang tersebut
hanya menjadi pembawa tetapi tidak menunjukkan gejala%gejala dari penyakit ini.
3"4
Secara biokimia kelainan yang paling mendasar adalah menurunnya
biosintesis dari unit β globin pada 5b -. pada thalasemia 9 heteroigot, sintesis 9
globin kurang lebih separuh dari nilai normalnya. Pada thalasemia 9 homoigot,
sintesis 9 globin dapat mencapai nol.
/arena adanya defisiensi yang berat pada rantai 9, sintesis 5b - total
menurun dengan sangat jelas atau bahkan tidak ada, sehingga pasien dengan
thalasemia 9 homoigot mengalami anemia berat. Sebagai respon kompensasi,
maka sintesis rantai ; menjadi teraktifasi sehingga hemoglobin pasien
mengandung proporsi 5b < yang meningkat. )amun sintesis rantai ; ini tidak
efektif dan secara kuantitas tidak mencukupi. 3C4
Pada thalasemia 9 homoigot, sintesis rantai 8 tidak mengalami
perubahan. /etidak%seimbangan sintesis dari rantai polipeptida ini mengakibatkan
kelebihan adanya rantai 8 bebas di dalam sel darah merah yang berinti dan
retikulosit. antai 8 bebas ini mudah teroksidasi. *ereka dapat beragregasi
menjadi suatu inklusi protein 3haein bodys4, menyebabkan kerusakan membran
pada sel darah merah dan destruksi dari sel darah merah imatur dalam sumsum
tulang sehingga jumlah sel darah merah matur yang diproduksi menjadi
berkurang. Sel darah merah yang beredar kecil, terdistorsi, dipenuhi oleh inklusi 8
globin, dan mengandung komplemen hemoglobin yang menurun. 5al yang telah
disebutkan diatas adalah gambaran dari -nemia $ooleyG hipokromik, mikrosisitk
dan poikilositik.
8
8/17/2019 Referat Ongoing
9/24
Sel darah merah yang sudah rusak tersebut akan dihancurkan oleh limpa,
hepar, dan sumsum tulang, menggambarkan komponen hemolitik dari penyakit
ini. Sel darah merah yang mengandung jumlah 5b < yang lebih tinggi mempunyai
umur yang lebih panjang.
-nemia yang berat terjadi akibat adanya penurunan oksigen carrying
capacity dari setiap eritrosit dan tendensi dari sel darah merah matur 3yang
jumlahnya sedikit4 mengalami hemolisa secara prematur.
+ritropoetin meningkat sebagai respon adanya anemia, sehingga sumsum%
sumsum tulang dipacu untuk memproduksi eritroid prekusor yang lebih banyak.
)amun mekanisme kompensasi ini tidak efektif karena adanya kematian yang
prematur dari eritroblas. 5asilnya adalah suatu ekspansi sumsum tulang yang
masif yang memproduksi sel darah merah baru.
Sumsum tulang mengalami ekspansi secara masif, menginvasi bagian
kortikal dari tulang, menghabiskan sumber kalori yang sangat besar pada umur%
umur yang kritis pada pertumbuhan dan perkembangan, mengalihkan sumber%sumber biokimia yang vital dari tempat%tempat yang membutuhkannya dan
menempatkan suatu stress yang sangat besar pada jantung. Secara klinis terlihat
sebagai kegalan dari pertumbuhan dan perkembangan, kegagalan jantung high
output, kerentanan terhadap infeksi, deformitas dari tulang, fraktur patologis, dan
kematian di usia muda tanpa adanya terapi transfusi. 3>4
Dengan pemberian transfusi darah, eritropoesis yang inefektif dapat
diperbaiki, dan terjadi peningkatan jumlah hormon hepcidin7 sehingga penyerapan
besi akan berkurang dan makrofag akan mempertahankan kadar besi.
Pada pasien dengan iron overload 3misalnya hemokromatosis4, absorpsi
besi menurun akibat meningkatnya jumlah hepsidin. )amun, hal ini tidak terjadi
pada penderita thalassemia%9 berat karena diduga faktor plasma menggantikan
mekanisme tersebut dan mencegah terjadinya produksi hepsidin sehingga absorpsi
besi terus berlangsung meskipun penderita dalam keadaan iron overload .
+fek hepsidin terhadap siklus besi dilakukan melalui kerja hormon lain
bernama ferroportin, yang mentransportasikan besi dari enterosit dan makrofag
9
8/17/2019 Referat Ongoing
10/24
menuju plasma dan menghantarkan besi dari plasenta menuju fetus.
8/17/2019 Referat Ongoing
11/24
Penghapusan @ gen% penyakit 5b 5
Penghapusan " gen 3 trait thalasemia 8K 4
Penghapusan gen 3 trait thalasemia 8= 4
-nemia hemolitik
Sediaan darah mikrositik hipokrom
tetapi biasanya tanpa anemia
Thalassemia β
5omoigot L thalassemia mayor
5eterigot% trait thalassemia
-nemia berat perlu transfusi darah
Sediaan darah mikrositik hipokrom
tetapi biasanya dengan atau tanpa
anemia
Thalassemia intermediate
Sindroma klinik yang disebabkan oleh
sejenis lesi genetik
-nemia hipokrom mikrositik,
hepato% splenomegali, kelebihan
beban besi.
Talasemia diturunkan berdasarkan hukum *endel, resesif atau ko%
dominan. 5eteroigot biasanya tanpa gejala homoigot atau gabungan heteroigot
gejalanya lebih berat dari talasemia α atau β.3"4
Thalassemia-β 3>4
Dikenal beberapa bentuk klinis dari thalassemia%97 antara lain G
a. Trait thalassemia-β + heterozigot (Thalassemia minor)
% Penderita mengalami anemia ringan, nilai eritrosit abnormal, dan
elektroforesis 5b abnormal dimana didapatkan peningkatan jumlah 5b -",
5b
8/17/2019 Referat Ongoing
12/24
dijumpai 5b -" normal dengan kadar 5b< berkisar dari #? sampai #?,
yang mewakili thalassemia tipe I9. 3>4
ambar . Thalassemia beta menurut 5ukum *endel
b. Thalassemia-β° homozigot (Anemia Cooley, Thalassemia ayor)
% 'ergejala sebagai anemia hemolitik kronis yang progresif selama A bulankedua kehidupan. Transfusi darah yang reguler diperlukan pada penderita
ini untuk mencegah kelemahan yang amat sangat dan gagal jantung yang
disebabkan oleh anemia. Tanpa transfusi, >6? penderita meninggal pada #
tahun pertama kehidupan.
% Pada kasus yang tidak diterapi atau pada penderita yang jarang menerima
transfusi pada waktu anemia berat, terjadi hipertrofi jaringan eritropoetik
disumsum tulang maupun di luar sumsum tulang. Tulang%tulang menjadi
tipis dan fraktur patologis mungkin terjadi. +kspansi masif sumsum tulang
di wajah dan tengkorak menghasilkan bentuk wajah yang khas.
12
8/17/2019 Referat Ongoing
13/24
ambar ". Deformitas tulang pada thalassemia beta mayor 3 Facies Cooley4
% Pucat, hemosiderosis, dan ikterus sama%sama memberi kesan coklat
kekuningan. Jimpa dan hati membesar karena hematopoesis
ekstrameduler dan hemosiderosis. Pada penderita yang lebih tua, limpa
mungkin sedemikian besarnya sehingga menimbulkan ketidaknyamananmekanis dan hipersplenisme sekunder.
ambar @. Splenomegali pada thalassemia
% Pertumbuhan terganggu pada anak yang lebih tua7 pubertas terlambat atau
tidak terjadi karena kelainan endokrin sekunder. Diabetes mellitus yang
disebabkan oleh siderosis pankreas mungkin terjadi. /omplikasi jantung,
13
8/17/2019 Referat Ongoing
14/24
termasuk aritmia dan gagal jantung kongestif kronis yang disebabkan oleh
siderosis miokardium sering merupakan kejadian terminal.
% /elainan morfologi eritrosit pada penderita thalassemia%9K homoigot
yang tidak ditransfusi adalah ekstrem. Disamping hipokromia dan
mikrositosis berat, banyak ditemukan poikilosit yang terfragmentasi, aneh
3sel biarre4 dan sel target. Sejumlah besar eritrosit yang berinti ada di
darah tepi, terutama setelah splenektomi. &nklusi intraeritrositik, yang
merupakan presipitasi kelebihan rantai 8, juga terlihat pasca splenektomi.
/adar 5b turun secara cepat menjadi M # grEdJ kecuali mendapat transfusi.
/adar serum besi tinggi dengan saturasi kapasitas pengikat besi 3 iron
binding capacity4. ambaran biokimiawi yang nyata adalah adanya kadar
5b< yang sangat tinggi dalam eritrosit. 3>4
6. GEJALA KLINIS (STADIUM THALASSEMIA) 3!4
ejala klinis pada thalassemia hampir semua sama, yang membedakan
adalah tingkat keparahannya, dari ringan 3asimptomatik4 sampai parahnya gejala..
ejala klinis biasa berupa tanda%tanda anemia seperti pucat, lemah,letih,lesu, tidak
aktif beraktifitas atau jarang bermain dengan teman seusianya, sesak nafas kurang
konsentrasi, sering pula disertai dengan kesulitan makan, gagal tumbuh, infeksi
berulang dan perubahan tulang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan facies $ooley,
conjungtiva anemis, bentuk tulang yang abnormal, pembesarah lien dan atau
hepar.
Terdapat suatu sistem pembagian stadium thalassemia berdasarkan jumlah
kumulatif transfusi darah yang diberikan pada penderita untuk menentukan
tingkat gejala yang melibatkan kardiovaskuler dan untuk memutuskan kapan
untuk memulai terapi khelasi pada pasien dengan thalassemia%9 mayor atau
intermedia. Pada sistem ini, pasien dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu G
. Stadium &
*erupakan mereka yang mendapat transfusi kurang dari 66 unit acked !ed
Cells 3P$4. Penderita biasanya asimtomatik, pada echokardiogram 3+$4 hanya
ditemukan sedikit penebalan pada dinding ventrikel kiri, dan elektrokardiogram
3+/4 dalam ": jam normal.
". Stadium &&
14
8/17/2019 Referat Ongoing
15/24
*erupakan mereka yang mendapat transfusi antara 66%:66 unit P$ dan
memiliki keluhan lemah%lesu. Pada +$ ditemukan penebalan dan dilatasi pada
dinding ventrikel kiri. Dapat ditemukan pulsasi atrial dan ventrikular abnormal
pada +/ dalam ": jam.
@. Stadium &&&
ejala berkisar dari palpitasi hingga gagal jantung kongestif, menurunnya fraksi
ejeksi pada +$. Pada +/ dalam ": jam ditemukan pulsasi prematur dari atrial
dan ventrikular.
7. DIAGNOSIS BANDING
Thalassemia sering kali didiagnosis salah sebagai anemia defisiensi
8/17/2019 Referat Ongoing
16/24
elektroforesis hemoglobin dapat diketahui jenis thalassemia 8 atau thalassemia 9.
Pada thalassemia 8 dengan 5b5 ditemukan jaundice dan splenomegali. 3!4
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium yang perlu untuk menegakkan diagnosis thalassemia
ialahG
. Darah 3"4
Pemeriksaan darah yang dilakukan pada pasien yang dicurigai menderita
thalasemia adalah G
% Darah rutin
/adar hemoglobin menurun. Dapat ditemukan penurunan jumlah eritrosit,
peningkatan jumlah lekosit, ditemukan pula peningkatan dari sel P*). 'ila
terjadi hipersplenisme akan terjadi penurunan dari jumlah trombosit.
%
5itung retikulosit5itung retikulosit meningkat antara "%> ?.
% ambaran darah tepi
-nemia pada thalassemia mayor mempunyai sifat mikrositik hipokrom. Pada
gambaran sediaan darah tepi akan ditemukan retikulosit, poikilositosis, tear drops
sel dan target sel.
% Serum &ron N Total &ron 'inding $apacity
/edua pemeriksaan ini dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan anemia
terjadi karena defisiensi besi. Pada anemia defisiensi besi S& akan menurun,
sedangkan T&'$ akan meningkat.
% Tes
8/17/2019 Referat Ongoing
17/24
/adar unconjugated bilirubin akan meningkat sampai "%: mg?. bila angka
tersebut sudah terlampaui maka harus dipikir adanya kemungkinan hepatitis,
obstruksi batu empedu dan cholangitis. Serum SOT dan SPT akan meningkat
dan menandakan adanya kerusakan hepar. -kibat dari kerusakan ini akan
berakibat juga terjadi kelainan dalam faktor pembekuan darah.
". +lektroforesis 5b 3"4
Diagnosis definitif ditegakkan dengan pemeriksaan eleltroforesis
hemoglobin. Pemeriksaan ini tidak hanya ditujukan pada penderita thalassemia
saja, namun juga pada orang tua, dan saudara sekandung jika ada. Pemeriksaan ini
untuk melihat jenis hemoglobin dan kadar 5b-". Petunjuk adanya thalassemia 8
adalah ditemukannya 5b 'arts dan 5b 5. Pada thalassemia 9 kadar 5b <
bervariasi antara 6%!6?, sedangkan dalam keadaan normal kadarnya tidak
melebihi ?.
@. Pemeriksaan sumsum tulang 3"4
Pada sumsum tulang akan tampak suatu proses eritropoesis yang sangat
aktif sekali. atio rata%rata antara myeloid dan eritroid adalah 6,>. pada keadaan
normal biasanya nilai perbandingannya 6 G @.
:. Pemeriksaan rontgen 3#4
-da hubungan erat antara metabolisme tulang dan eritropoesis. 'ila tidak
mendapat tranfusi dijumpai osteopeni, resorbsi tulang meningkat, mineralisasi
berkurang, dan dapat diperbaiki dengan pemberian tranfusi darah secara berkala.
-pabila tranfusi tidak optimal terjadi ekspansi rongga sumsum dan penipisan dari
korteknya. Trabekulasi memberi gambaran moaik pada tulang. Tulang
terngkorak memberikan gambaran yang khas, disebut dengan hair on endQ yaitu
menyerupai rambut berdiri potongan pendek pada anak besar.
#. +/ dan echocardiography untuk mengetahui dan memonitor keadaan
jantungnya. /adang ditemukan jantung yang kardiomegali akibat anemianya.
17
8/17/2019 Referat Ongoing
18/24
A. 5J- typing untuk pasien yang akan di transplantasi sumsum tulang.3!4
!. KOMPLIKASI
% Splenomegali karena penimbunan besi dan eritrosit abnormal, leukosit dan
trombosit.
% -nak dengan 9 thalassemia mayor dengan transfuse yang tidak adekuat dapat
menyebabkan pertumbuhan kurang dan mudah terinfeksi, hepatosplenomegali,
penipisan corteF tulang dan mudah fraktur.
% 5emosdierosis akibat pemberian transfuse, sehingga kadar serum besi yang
berlebihan.
% /erusakan hepar yang disebabkan oleh besi yang berhubungan dengan
komplikasi sekunder dari transfuse dan infeksi hepatitis $ merupakan
penyebab tersering hepatitis pada anak dengan thalassemia.
% $ongestive heart failure dan cardiac aritmia pada transfusi tanpa chelating
agent.
% Thrombosis dan septikemia pada splenektomi
% Wanita dengan fetus 8% thalassemia meningkatkan komplikasi pada kehamilan
karena toksikemia dan peradarahan post partum. 364
1. TERAPI
Penderita trait thalassemia tidak memerlukan terapi ataupun perawatanlanjut setelah diagnosis awal dibuat. Terapi preparat besi sebaiknya tidak
diberikan kecuali memang dipastikan terdapat defisiensi besi dan harus segera
dihentikan apabila nilai 5b yang potensial pada penderita tersebut telah tercapai.
Diperlukan konseling pada semua penderita dengan kelainan genetik, khususnya
mereka yang memiliki anggota keluarga yang berisiko untuk terkena penyakit
thalassemia berat.
Penderita thalassemia berat membutuhkan terapi medis, dan regimen
transfusi darah merupakan terapi awal untuk memperpanjang masa hidup.
18
8/17/2019 Referat Ongoing
19/24
Transfusi darah harus dimulai pada usia dini ketika anak mulai mengalami gejala
dan setelah periode pengamatan awal untuk menilai apakah anak dapat
mempertahankan nilai 5b dalam batas normal tanpa transfusi.
a& Transfusi 'arah 3:4
% Transfusi darah bertujuan untuk mempertahankan nilai 5b tetap pada level !%
!.# grEdJ sepanjang waktu.% Pada pasien yang membutuhkan transfusi darah reguler, maka dibutuhkan
suatu studi lengkap untuk keperluan pretransfusi. Pemeriksaan tersebut
meliputi fenotip sel darah merah, vaksinasi hepatitis ' 3bila perlu4, dan
pemeriksaan hepatitis.% Darah yang akan ditransfusikan harus rendah leukosit7 6%# mJEkg P$
dengan kecepatan # mJEkgEjam setiap @%# minggu biasanya merupakan
regimen yang adekuat untuk mempertahankan nilai 5b yang diinginkan.% Pertimbangkan pemberikan asetaminofen dan difenhidramin sebelum transfusi
untuk mencegah demam dan reaksi alergi.
(omplikasi Transfusi 'arah 3:4
/omplikasi utama dari transfusi adalah yang berkaitan dengan transmisi
bahan infeksius ataupun terjadinya iron overload . Penderita thalassemia mayor
biasanya lebih mudah untuk terkena infeksi dibanding anak normal, bahkan tanpa
diberikan transfusi. 'eberapa tahun lalu, "#? pasien yang menerima transfusi
terekspose virus hepatitis '. Saat ini, dengan adanya imunisasi, insidens tersebut
sudah jauh berkurang. Rirus 5epatitis $ 35$R4 merupakan penyebab utama
hepatitis pada remaja usia di atas # tahun dengan thalassemia. &nfeksi oleh
organisme opurtunistik dapat menyebabkan demam dan enteriris pada penderita
dengan iron overload) khususnya mereka yang mendapat terapi khelasi dengan
Deferoksamin 3D
8/17/2019 Referat Ongoing
20/24
% -pabila diberikan sebagai kombinasi dengan transfusi, terapi khelasi dapat
menunda onset dari kelainan jantung dan, pada beberapa pasien, bahkan dapat
mencegah kelainan jantung tersebut.
% Chelating agent yang biasa dipakai adalah D
8/17/2019 Referat Ongoing
21/24
penyimpanan untuk besi nontoksik, sehingga melindungi seluruh tubuh dari besi
tersebut. Pengangkatan limpa yang terlalu dini dapat membahayakan.
Sebaliknya, splenektomi dibenarkan apabila limpa menjadi hiperaktif,
menyebabkan penghancuran sel darah merah yang berlebihan dan dengan
demikian meningkatkan kebutuhan transfusi darah, menghasilkan lebih banyak
akumulasi besi.
Splenektomi dapat bermanfaat pada pasien yang membutuhkan lebih dari
"66%"#6 mJ E kg P$ per tahun untuk mempertahankan tingkat 5b 6 gr E dJ
karena dapat menurunkan kebutuhan sel darah merah sampai @6?.
isiko yang terkait dengan splenektomi minimal, dan banyak prosedur
sekarang dilakukan dengan laparoskopi. 'iasanya, prosedur ditunda bila
memungkinkan sampai anak berusia :%# tahun atau lebih. Pengobatan agresif
dengan antibiotik harus selalu diberikan untuk setiap keluhan demam sambil
menunggu hasil kultur. Dosis rendah -spirin setiap hari juga bermanfaat jika
platelet meningkat menjadi lebih dari A66.666 E J pasca splenektomi.
e& Transplantasi sumsum tulang 3:4
Transplantasi sumsum tulang untuk talasemia pertama kali dilakukan
tahun !>". Transplantasi sumsum tulang merupakan satu%satunya terapi
definitive untuk talasemia. (arang dilakukan karena mahal dan sulit.
f& 'iet talasemia 34
Pasien dianjurkan menjalani diet normal, dengan suplemen sebagai berikut
o Ritamin $ 66%"#6 mgEhari selama pemberian kelasi besi.
o -sam
8/17/2019 Referat Ongoing
22/24
11. SKRINNING
-da " pendekatan untuk menghinadari thalassemiaG
i. /arena karier thalassemia 9 bias diketahui dengan mudah, skrinning
populasi dan koseling tentang pasangan bisa dilakukan. 'ila heteroigot menikah,
dari : anak mereka bisa menjadi homoigot atau gabungan heteroigot.
ii. 'ila ibu heteroigot sudah diketahui sebelum lahir, pasangannya bisa
diperiksa dan bila termasuk karier, pasangan tersebut ditawari diagnosis prenatal
dan terminasi kehamilan pada fetus dengan thalassemia 9 berat.
'ila populasi tersebut menghendaki pemilihan pasangan, dilakukan
skrinning premarital yang bisa dilakukan di sekolah anak. Penting menyediakan
program konseling verbal maupun tertulis mengenai skrinning.
-lternatif lain bisa juga dilakukan pemeriksaan terhadap setiap wanita
hamil berdasar ras, melalui ukuran eritrosit, kadar 5b -" 3meningkat pada
thalassemia%94. 'ila kadarnya normal, pasien dikirim ke pusat yang bisa
menganalisis rantai 8. 3:4
12. PROGNOSIS
Prognosis bergantung pada tipe dan tingkat keparahan dari thalassemia.
Seperti dijelaskan sebelumnya, kondisi klinis penderita thalassemia sangat
bervariasi dari ringan bahkan asimtomatik hingga berat dan mengancam jiwa,
tergantung pula pada terapi dan komplikasi yang terjadi. 'ayi dengan thalassemia
8 mayor kebanyakn lahir mati atau lahir hidup dan meninggal dalam beberapa
jam. -nak dengan thalassemia dengan transfuse darah biasanya hanya bertahan
sampai usia "6 tahun, biasanya meninggal karena penimbunan besi. (!)
BAB III
KESIMPULAN
Thalassemia adalah gangguan pembuatan hemoglobin yang
diturunkan. Thalassemia ditemukan tersebar di seluruh ras di *editerania, Timur
Tengah, &ndia sampai -sia Tenggara. Thalassemia memiliki dua tipe utama
berdasarkan rantai globin yang hilang pada hemoglobin individu yaitu
Thalassemia%8 dan thalassemia%9, yang nantinya akan dibagi lagi menjadi
22
8/17/2019 Referat Ongoing
23/24
beberapa subtipe berdasarkan derajat mutasi 3secara genetik4 ataupun berat
ringannya gejala. Thalassemia diturunkan berdasarkan hukum *endel, resesif
atau ko%dominan. 5eteroigot biasanya tanpa gejala, sedangkan homoigot atau
gabungan heteroigot gejalanya lebih berat dari thalassemia 8 dan 9. ejala klinis
biasa berupa tanda%tanda anemia seperti pucat, lemah,letih,lesu, tidak aktif
beraktifitas atau jarang bermain dengan teman seusianya, sesak nafas kurang
konsentrasi, sering pula disertai dengan kesulitan makan, gagal tumbuh, infeksi
berulang dan perubahan tulang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan facies $ooley,
conjungtiva anemis, bentuk tulang yang abnormal, pembesarah lien dan atau
hepar. Terapi thalassemia antara lain adalah terapi transfusi, terapi pengikat besi
3khelasi4, splenektomi, dan transplantasi sumsum tulang. *asing%masing terapi
memiliki kriteria dan efek samping tertentu sehingga perlu dipertimbangkan
secara seksama. /onseling mengenai thalassemia sangat diperlukan untuk
skrining dan pemahaman terhadap penderita. Sampai saat ini, penderita
thalassemia yang berat biasanya tidak dapat bertahan hingga mencapai usia
dewasa normal meskipun kemungkinan ini tidak tertutup sama sekali.
DAFTAR PUSTAKA
1. 'ehrman ichard +., /liegman obert, -rvin -nn *., et al. (elainan
*emoglobin Sindrom Thalassemia& #lmu (esehatan ,nak -elson& Rolume ".
+disi ke%#. (akarta G Penerbit 'uku /edokteran +$7 "66. 5al C6>%C".
2. 0aish 5assan *. Thalassemia. -pril @6, "66. -vailable at G
httpGEEemedicine.medscape.comEarticleE!#>>#6% overview.
3. Permono, 'ambang 5., Sutaryo, Bgrasena, &D& Sel darah merah
.ritropoisis. $uku ,/ar *ematologi0 1nkologi ,nak& $etakan ketiga. &katan
Dokter &ndonesia. (akarta G "66. 5al %A, A%"@.
23
8/17/2019 Referat Ongoing
24/24
4. Permono, 'ambang 5., Sutaryo, Bgrasena, &D. *emoglobin ,bnormal
Talasemia& $uku ,/ar *ematologi0 1nkologi ,nak&& $etakan ketiga. &katan Dokter
&ndonesia. (akarta G "66. 5al A:%>:.
5. Staf Pengajar &lmu /esehatan -nak
Top Related