RANCANG BANGUN SEPEDA MULTI
GENDER
Reinaldi Hendarto
2108100113
Dosen Pembimbing:
Prof.Dr.Ing.I Made Londen Batan, M.Eng
LATAR BELAKANG
Putu P. Arisandi Tri Laksana (2010) Sony H. Dinny H (2011) Ricky Y. Dadang Windra (2012)
SEPEDA UNTUK
PRIA DAN WANITA
???
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana merancang sebuah rangka sepeda multi gender
yang dapat digunakan untuk pria dan wanita
BATASAN MASALAH
Mengembangkan rancangan frame sepeda multi gender yang
dapat digunakan oleh pria maupun wanita
TUJUAN PENELITIAN
* Rancangan hanya dilakukan pada rangka utama
* Komponen standar tidak di desain ulang
MANFAAT PENELITIAN
* Solusi bentuk rangka sepeda uni gender
* Meningkatkan minat masyarakat bersepeda
KAJIAN PUSTAKA City Bike
Diciptakan agar pengendara
merasa santai dan nyaman.
Bentuk geometri lebih berat u/
dikayuh sehingga kecepatan yang
dihasilkan relatif kecil
Ditemukan pertama kali oleh
Rene Herses (1947). Mixte
berasal dari bahasa perancis
yang berarti campur atau
unisex
Perbedaan mixte dan unisex .
Mixte : Twin top tube
Unisex : Single top tube
Unisex bike merupakan
jenis sepeda kota dengan
top tube cukup rendah atau
tidak terdapat top tube
sepeda
DIAGRAM ALIR PENELITIAN
Tidak
Ya
MULAI
Studi Pustaka dan
Lapangan
Penyebaran Kuisioner dan
Rekapitulasi Kuisioner
Pengembangan Konsep
Perancangan Rangka
yang aman dan nyaman
Teg.yang terjadi ≤
Teg.Ijin
Nilai RULA ≤ 3-4
Pembuatan dan Perakitan
Rangka
SELESAI
Uji Prototipe
Kesimpulan dan Saran
No Kriteria Solusi
1 Nyaman Evaluasi posisi tubuh pengendara laki-
laki dan perempuan ketika berkendara
dengan menggunakan metode RULA
2 Ringan Digunakan bahan Alluminium Alloy
6061 yang merupakan bahan yang
cukup ringan dibandingkan bahan baja
(steel)
3 Kuat
Desain tube berupa butted tubing,
yakni desain pipa yang menebal pada
bagian akhir pipa.
Memberikan tambahan pipa (tube)
pada bagian head tube rangka
rancangan
4 Serbaguna Ditambahkan tempat duduk tambahan
pada bagian belakang
Ditambahkan tempat barang pada
bagian depan
5 Mudah dikendarai
Ukuran geometri rangka sepeda
disesuaikan dengan bentuk anatomi
tubuh pria dan wanita
6 Harga Terjangkau Dalam penelitian ini, aspek nilai
ekonomis tidak diperhitungkan karena
masih dalam tahap prototipe.
PENGEMBANGAN KONSEP DAN PERANCANGAN RANGKA SEPEDA
ANALISA KEKUATAN MATERIAL RANGKA
• Distribusi Berat Rangka
Head Tube
Seat Tube
Chain Stay
Seat Stay Down Tube
Bagian Panjan
g (mm)
D.dala
m
(mm)
D.luar
(mm)
Jumlah Volume
(m3)
Massa
(kg)
Head
Tube
210 30 26 1 0,00003675 0,099
Down
Tube
580 27 23 1 0,00009106 0,24
Add. Tube 230 27 23 1 0,00003611 0,097
Seat Tube 280 25 21 1 0,00004032 0,108
Seat Stay 400 19 15 2 0,00004268 0,230
Chain Stay 530 19 15 2 0,00005655
1
0,305
Total Massa 1,079 kg
Add. Tube
ANALISA KEKUATAN MATERIAL RANGKA
W2 W1
FBx
y
x
FBy
FA
T1 T2
T3
T4
T9
T8
T7
T6
T5
A
B
C
D E
G
F
x
F2
970 mm
910 mm NO Nama Gaya (N) Jenis
Luasan Terkecil (m2)
Tegangan (N/m2)
1 T1 274,82 Tekan 0.000175 1.570.400
2 T2 90,85 Tekan 0.000157 578.662,404
3 T3 264,603 Tarik 0.000157 1.685.369,42
4 T4 443,248 Tarik 0.000157 2.823.235,66
5 T5 438,84 Tekan 0.0001067 4.112.839,73
6 T6 319,815 Tarik 0.0001440 2.220.937,5
7 T7 308,860 Tarik 0.0001067 2.894.657,91
8 T8 554,096 Tekan 0.0001067 5.193.027,179
9 T9 319,78 Tekan 0.000144 2.220.694.44
TEGANGAN MAKSIMUM 5.193.027,179
PEMBUATAN PERAKITAN DAN UJI PROTOTIPE
2 3
4
5
6 7
No Bagian Nama Bagian Rangka Proses Manufaktur
1 Head Tube Pipe Cutting
2 Down Tube Pipe Cutting
kemudian Bending
3 Additional Tube Pipe Cutting
kemudian Bending
4 Seat Tube Pipe Cutting
5 Seat Stay Pipe Cutting
kemudian Bending
6 Chain Stay Pipe Cutting
7 Bottom Bracket Pipe Cutting
kemudian Tap Ulir
MANUFAKTUR RANGKA
PEMBUATAN PERAKITAN DAN UJI PROTOTIPE
SRD-1
SRD-2
SRD-3
SRD-5
SRD-4
SRB-6
SRB-7
SRB-8
DIAGRAM PERAKITAN RANGKA ASSEMBLY RANGKA
UJI PROTOTIPE “ENERGI KAYUH DAN HEART RATE”
UJI KAYUH DILAKUKAN SELAMA 6 MENIT DGN VARIASI KECEPATAN 6,8,10,12,14 MPH U/ 5 RESPONDEN YANG BEBEDA
UJI PROTOTIPE “TEGANGAN OTOT PENGENDARA SEPEDA”
UJI KAYUH DILAKUKAN SELAMA ± 6 MENIT DENGAN VARIASI KECEPATAN 6,8,10,12,DAN 14 MPH U/ 5 RESPONDEN
UJI PROTOTIPE “PENGUKURAN POSISI BAGIAN TUBUH PENGENDARA SEPEDA”
RESPONDEN 3 ORANG DENGAN TINGGI DAN BERAT BADAN BERBEDA
HASIL PENGUKURAN POSISI BAGIAN TUBUH PENGENDARA SEPEDA
Responden A Tinggi 159 cm BB : 44 kg
GRUP A : 4
GRUP B : 4
FINAL SCORE : 4
Responden B Tinggi 165 cm BB : 64 kg
GRUP A : 4
GRUP B : 2
FINAL SCORE : 3
Responden C Tinggi 175 cm BB : 75 kg
LENGAN ATAS DAN PERGELANGAN TANGAN : 3
LENGAN ATAS DAN PERGELANGAN TANGAN : 3
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Rangka sepeda multi gender memiliki berat total 1,079 kg, dimana sudut STA-nya = 66° dan menggunakan material Alluminium Alloy 6061 dengan yield strength 241 MPa dan ultimate strength 300 MPa Rangka mampu menahan beban 75 kg dengan tegangan maksimum yang terjadi pada engsel belakang sebesar 5,193 MPa Dari hasil pengujian yang dilakukan, sepeda multi gender dapat digunakan oleh laki-laki maupun perempuan dengan nilai resiko cedera 3-4 pada 3 responden yang berbeda (2 responden dengan nilai 3 dan 1 responden dengan nilai 4) Dari perbandingan dengan sepeda kota energi kayuh, heart rate, dan tegangan otot kaki bernilai lebih kecil
SARAN
Dengan metode RULA, didapat nilai risiko cedera tubuh pengendara adalah 3-4, artinya cukup ergonomis, namun perlu pengembangan lebih lanjut dengan usulan perbaikan yaitu dengan perubahan geometri pada sepeda ini, bisa merubah posisi setang atau posisi sadel sepeda agar nilainya menjadi 2.
Kajian Pustaka Analisa Resiko Cedera Menggunakan Metode RULA
RULA
RULA (Rapid Upper Limb Assessment) adalah metode untuk mengetahui tingkat ergonomis suatu area kerja, dimana gerakan dan posisi tubuh seorang akan dievaluasi pada saat dia beraktifitas ( McAtamney, Lynn and Corlett, E Nigel).
Faktor yang berpengaruh dalam analisa RULA (Mc Phee) :
1.Jumlah gerakan
2.Kerja otot statis
3.Gaya
4.Postur kerja yang ditentukan oleh perlengkapan dan perabotan
5.Waktu kerja tanpa istirahat
Top Related