KELOMPOK 11. Arvina Lutfiana (04)2. Gumelar Galih P (09)3. Novi Setiawati H (19)4. Rizky Tyas P (21)
BAHASA INDONESIAPUISI LAMA
PUISI BARU
PUISI KONTEMPORER
PUIS
I LAM
A Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh
aturan aturan atau puisi yang dibatasi oleh
aturan tertentu.
Atur
an –
Atur
an
dala
m P
uisi
Lam
a
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)- Banyak suku kata tiap baris
- Irama
Ciri puisi lama:
a. Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
b.Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
Ciri puisi lama:
c. Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
b. Peninggalan sastra Melayu lama
PANTUN TALIBUN
SELOKAGURINDAM
SYAIR MANTRA
BIDALTAMSIL
KARMINA
Jenis Puisi Lama
Jenis puisi lama :1. Pantun
Pantun adalah sebuah puisi lama yang terdiri atas 4 baris dalam satu baitnya. Baris pertama dan kedua disebut sampiran, dan baris ketiga dan keempat adalah isi; bersajak a-b-a-b.Ciri – ciri :Setiap bait terdiri 4 barisBaris 1 dan 2 sebagai sampiranBaris 3 dan 4 merupakan isi
Bersajak a – b – a – bSetiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kataBerasal dari Melayu (Indonesia)
Contoh :Berlari-lari mengejar kancil
Kancilnya mati di tembak musuhJika besok ingin berhasil
Belajarlah dengan sungguh-sungguh
2. Talibun
Talibun yaitu pantun yang jumlah baris tiap baitnya lebih dari empat buah. Tiap-tiap baitnya selalu berjumlah genap, yakni: 4, 6, 8, 10 dan seterusnya.
Ciri-ciriJumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya. Jika satu bait berisi enam baris, susunannya
tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c. Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c
– d – a – b – c – d
Contoh : Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiranIkan panjang beli dahuluKalau anak pergi berjalanIbu cari sanak pun cari isiInduk semang cari dahulu
3. SelokaSeloka disebut juga pantun berbingkai, yaitu kalimat kedua dan keempat bait pertama diulang kembali pengucapannya menjadi kalimat pertama dan ketiga bait kedua.
Ciri-ciri : Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair, Namun ada seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Contoh : Lurus jalan ke Payakumbuh Kayu jati bertimbal jalanDi mana hati takkan rusuh Ibu mati bapak berjalan
4. GurindamGurindam adalah puisi lama yang isi dan tema yang terkandung di dalamnya sama dengan pantun, yaitu sama-sama mengandung nasihat-nasihat, bersifat mendidik, dan berisi tentang agama. Terdiri atas dua baris tiap-tiap baitnya.
Ciri-ciri gurindam Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau
perjanjian
Baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
Contoh :Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a) Barang siapa tinggalkan sembahyang (b) Bagai rumah tiada bertiang (b) Jika suami tiada berhati lurus (c)
Istripun kelak menjadi kurus (c)
5. SyairSyair mirip dengan pantun yang sama-sama memiliki 4 baris tiap satu bait. Pantun bersajak ab-ab, sedangkan syair bersajak aa-aa.
Ciri-ciri : Terdiri dari 4 baris Berirama aaaa Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair
Contoh : Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a) Sebuah negeri yang aman sentosa
(a) Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
6. ManteraMantera adalah karya sastra lama yang berisi puji-pujian terhadap suatu yang gaib atau yang dianggap keramat. Biasanya diucapkan secara lisan oleh para pawing atau dukun pada saat upacara keagamaan.
Ciri-ciri:Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.Bersifat lisan, sakti atau magisAdanya perulanganMetafora merupakan unsur pentingBersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara
dan lawan bicara) dan misteriusLebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam
hal suku kata, baris dan persajakan.
Contoh :Mantram gayatri
Om bhur bhuvah swah, Tat savitur varenyam, Bhargo devasya dimahi, Dhoyo yo nah pracodayat.
Artinya: o cahaya bersinar yang telah melahirkan semua loka atau dunia kesadaran, o tuhan yang muncul elalui sinarnya matahari sinarilah budi kami.
7. BidalBidal adalah salah satu bentuk puisi lama/puisi melayu. Sekarang ini bidal dapat didefinisikan seagai peribahasa yang mengandung nasihat, peringatan, sindiran, dsb.Ciri-ciri :- Bahasa berkiasan.- Sebagai lambang suatu perbuatan.- Kiasan yang berima dan bersajak.
Contoh : Anak nalayan mambaok cangkua, mananam ubi ditanah Derek.Baban sakoyan dapek dipikua, budi seketek taraso barek.
Artinya: Beban yang berat dapat dipikul, tapi bidi
sedikit terasa berat.
8. Tamsil
Tamsil adalah kata-kata kiasan yang bersajak, berirama, dalam bahasa banjar yang disusun sedemikian rupa dalam bentuk baris-baris puisi.
Contoh :
Baudur supan
Bamara takutan
Bagana kada tahan
9. Karmina
Karmina adalah pantun kilat seperti pantun namun
sangat pendek.Ciri-ciri :
Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan. Bersajak aa-aa, aa-bb Bersifat epik: mengisahkan seorang pahlawan.
Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi. Semua baris diawali huruf capital. Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke-4
diakhiri tanda titik. Mengandung dua hal yang bertentangan yaitu
rayuan dan perintah.
Contoh :
Dahulu parang, sekarang besi
Dahulu sayang, sekarang benci
PUISI BARUSuatu jenis puisi modern yang sudah tidak
terikat lagi oleh aturan-aturan atau dibuat secara bebas oleh sang pengarang.
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata maupun rima.
Ciri-ciri puisi baru:
Bentuk puisi baru rapi, serta simetris.Mempunyai sajak akhir (sajaknya teratur).Sebagian besar puisi baru terdiri dari 4 seuntai.Tidak terikat pada sebuah aturan. (Baik dari segi
baris, suku kata dan rimanya semuanya bebas).Dibuat atas dasar kemauan sang pengarang puisi
(penulis).Tiap barisnya terdiri atas sebuah gatra (kesatuan
sintaksis). saling berhubungan dan setiap gatranya terdiri atas dua kata.
Jenis-jenis puisi barua) Menurut isinya :
Balada, adalah jenis puisi baru berisi mengenai sebuah al kisah atau cerita tentang sesuatu atau seseorang.
Romance, adalah jenis puisi baru yang berisi tentang sebuah luapan perasaan cinta, kasih dan sayang.
Himne, adalah jenis puisi baru yang berisi mengenai sebuah pujaan untuk tuhan, tanah air atau pahlawan.
Jenis-jenis puisi barua) Menurut isinya :
Epigram, adalah jenis puisi baru yang berisi mengenai tuntutan atau ajaran hidup.
Ode, adalah jenis puisi baru yang berisi mengenai sanjungan untuk orang yang telah berjasa.
Elegi, adalah jenis puisi baru yang berisi mengenai ratapan tangis atau kesedihan.
Satire, adalah jenis puisi baru yang berisi mengenai sebuah sindiran atau sebuah kritikan.
Menurut bentuknya :
Distikon, adalah jenis puisi baru yang tiap bait dari puisi ini terdiri atas 2 baris saja.
Terzina, adalah jenis puisi baru yang tiap baitnya terdiri atas 3 baris.
Kuatrain, adalah jenis puisi baru yang mana tiap bait dari puisi ini terdiri atas 4 baris.
Kuint, adalah jenis puisi baru yang tiap bait dari puisi ini terdiri dari 5 baris.
Menurut bentuknya : Sektet, adalah jenis puisi baru yang tiap baitnya terdiri dari
6 baris. Septime, adalah jenis puisi baru yang tiap baitnya terdiri
atas 7 baris. Oktaf atau Stanza, adalah jenis puisi baru yang tiap baitnya
terdiri atas 8 baris. Soneta, adalah jenis puisi baru yang baitnya terdiri dari 14
baris yang mana terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing terdiri dari 4 baris, dan bait keduanya masing-masing 3 baris.
Contoh puisi baru berdasarkan isinya (Elegi)
Senja Di Pelabuhan KecilIni kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlautmenghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenangmenemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalanmenyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalandari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
Contoh puisi baru berdasarkan bentuk (Terzina)
Dalam ribaan bahagia datangTersenyum bagai kencanaMengharum bagai cendana
Dalam bahagia cinta tiba melayangBersinar bagai matahariMewarna bagaikan sari
PUIS
I KO
NTEM
PORE
R
Karya sastra kontemporer
adalah karya sastra yang inkonvensional atau
menyimpang dari pola karya sastra pada
umumnya. Puisi kontemporer berarti
puisi yang dibuat dan diterbitkan pada awal
tahun tujuh puluhan hingga
sekarang.
PUIS
I KO
NTEM
PORE
R
Bentuk puisi kontemporer
menyimpang dari puisi-puisi pada umumnya dan
tentunya cara memahani maknanya pun berbeda.Bentuk puisi yang lebih mementingkan bentuk
grafis atau fisik (bunyi) untuk
mengungkapkanperasaan penyairnya.
Ciri-ciri puisi Kontemporer:
1.Tipografi unik.2.Penulisan kata, baris, dan bait
menyimpang dari penulisan puisi pada umumnya.
3.Terjadi kemaetan bunyi, bahkan hampir tidak dapat dibaca karena kadang-kadang hanya berupa beberapa tanda baca yang disejajarkan.
4.Menggunakan idiom-idiom yang inkonvesional.
5. Memerhatikan kemerduan bunyi.6. Banyak pengulangan kata, frasa, atau
kelompok kata.7. Kadang-kadang mencampuradukkan
kata atau kalimat bahasa indonesia dengan kata atau kalimat bahasa asing atau bahasa daerah.
8. Pada umumnya bertemakan kritikan.9. Maknanya sulit dimengerti.
Puisi kontemporer terbagi atas 3 jenis, yaitu :
a. Puisi Mantra Puisi yang menggunakan bentuk mantra
b. Puisi Mbeling Puisi yang bersifat kelakar, berisi kritik sosial,
dan ejekan terhadap sikap penyair yang serius dalam menghadapi puisi.
c. Puisi Konkret Puisi yang mementingkan bentuk grafis dan bentuknya mirip gambar.
Contoh puisi kontemporer (Mantra)
MIAUWWW!tiap kata lahir karena ada arti
apa ku dalam kuburMu ku kubursiapa ku dalam kuburMu ku kubur
dimana ku dalam kuburMu ku kubur mengapa ku dalam kuburMu ku kubur
bagaimana ku dalam kuburMu ku kubur kuburmu kuburku dalam kuburMu ku kubur
bagaimana mu dalam kuburku ku kubur mengapa mu dalam kuburku ku kubur
dimana mu dalam kuburku ku kubursiapa mu dalam kuburku ku kubur apa mu dalam kuburku ku kubur
sekarang rial ngerti akan artikucing ini tak lagi mau maki
hujatkan tanya pada diriia takkan miau lagi
minta di berimiauw!
Perb
edaa
n
Puisi Lama Puisi Baru Puisi Kontemporer
Bersifat anonim
Diketahui nama pengarang
Diketahui nama pengarang
Terikat oleh aturan
Tidak terikat pada aturan
Tidak terikat pada aturan
Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Bertuknya rapi dan simetris
Penulisan kata, baris dan bait menyimpang dari penulisan puisi pada umumnya.