BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam kegiatan belajar, siswa tidak sebatas mencerna apa-apa saja yang
diterangkan oleh guru, tetapi siswa juga membutuhkan referensi atau acuan untuk
menggali ilmu agar pemahaman siswa lebih luas sehingga kemampuannya dapat
lebih dioptimalkan.
Dengan adanya buku teks tersebut siswa dituntut untuk berlatih, berpraktek,
atau mencoba teori-teori yang sudah dipelajari di buku tersebut. Karena itu
Efektivitas penggunaan text book sangat penting untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam kurikulum.
Efektivitas text book sangat berpengaruh besar di dalam proses pembelajaran.
Dengan menggunakan text book siswa akan lebih mudah dalam memahami materi
yang diajarkan dengan kemampuannya dapat lebih dioptimalkan. Oleh karena itu
guru haruslah cerdas dalam menentukan buku ajar yang akan digunakan di dalam
pembelajaran dan mengefektifkan penggunaan text book sehingga dapat berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa.
Dipandang dari hasil belajar, buku teks mempunyai peran yang sangat penting.
Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa buku teks berperan secara maknawi
dalam pretasi belajar siswa. Laporan World Bank (1995) mengenai Indonesia,
misalnya, ditunjukkan bahwa tingkat kepemilikan siswa akan buku dan fasilitas lain
berkorelasi positif dengan prestasi belajar siswa. Di Filipina, peningkatan rasio
kepemilikan buku siswa dari satu 1 : 10 menjadi 1 : 2 di kelas 1 dan 2 secara
signifikan meningkatkan hasil belajar siswa (World Bank, 1995). Pernyataan tersebut
diperkuat oleh Supriadi (2000) yang menyatakan bahwa tingkat kepemilikan siswa
akan buku berkorelasi positif dan bermakan dengan prestasi belajar.
Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses
kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar dapat ditunjukkan melalui nilai yang
diberikan oleh seorang guru dari jumlah bidang studi yang telah dipelajari oleh
peserta didik. Setiap kegiatan pembelajaran tentunya selalu mengharapkan akan
mengahasilkan pembelajaran yang maksimal. Dalam proses pencapaiannya, prestasi
belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor utama yang sangat
berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran adalah penggunaan media
pembelajaran. Karena, media pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses
belajar sebagai alat untuk menyampaikan pesan atau materi pembelajaran.
Keberhasilan tujuan pendidikan di suatu sekolah dapat di lihat dari keberhasilan
siswa dalam menyerap materi pembelajaran secara menyeluruh, dimana hal ini dapat
terjadi diantaranya karena keberhasilan guru di dalam memilih buku teks yang sesuai
dengan materi pembelajaran dan menggunakannya secara efektif.
Menurut Hall Quest (1915), ”buku teks adalah rekaman pikiran rasial yang
disusun untuk maksud-maksud dan tujuan-tujuan instruksional.” Dengan demikian
urgensi text book dalam dunia pendidikan memainkan peranan penting dalam
pembelajaran. Dengan text book program pembelajaran bisa dilaksanakan secara
lebih teratur sebab guru sebagai pelaksana pendidikan akan memperoleh pedoman
materi yang jelas. Terhadap pentingnya buku teks ini, Grambs, J.D. dkk (1959),
menyatakan “the text book is the one of the teacher’s major tools in guiding
learning.”
Dari latar belakang yang telah penulis paparkan diatas, maka penulis ingin
sekali meneliti lebih lanjut tentang pengaruh buku teks terhadap prestasi belajar
siswa. Dan penulis menungakannya dalam skripsi ini dengan judul “EFEKTIVITAS
PENGGUNAAN TEXT BOOK PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI
BELAJAR AL-QUR’AN HADITS SISWA KELAS II MADRASAH
TSANAWIYAH NURUL FALAH PASIRMALANG LEBAK 2010”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas, maka penulis
dapat mengidentifikasi beberapa masalah, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Efektivitas penggunaan text book berpengaruh terhadap presasi belajar
C. Pembatasan Masalah
Guna menghindari terjadinya penyimpangan dalam pembahasan masalah pada
penulisan skripsi ini, sekiranya perlu di tentukan batasan-batasan masalahnya,
sehingga tujuan dari penyusunan skripsi dapat tercapai dan tidak menyimpang dari
pokok masalah. Sekaligus untuk memperjelas objek penelitian yang sebenarnya.
Dari beberapa masalah yang telah diidentifikasi dapat dipastikan bahwa batasan
permasalahan untuk penulisan skripsi ini yaitu dititik beratkan pada prestasi belajar
Al-Qur’an Hadits siswa di MTs Nurul Falah.
D. Perumusan Masalah
Agar dalam penelitian dan pembahasannya dapat mencapai sasaran yang
diinginkan, maka penulis menganggap perlu untuk merumuskan permasalahan.
Adapun rumusan masalah yang penulis tetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimanakah Efektivitas penggunaan text book di MTs Nurul Falah?
2. Bagaimankah prestasi Al-Qur’an Hadits siswa di MTs Nurul Falah ?
3. Seberapa besar pengaruh Efektivitas penggunaan text book terhadap prestasi
belajar Al-Qur’an Hadits siswa MTs Nurul Falah ?
E. Kegunaan Penelitian
Hasil yang hendak dicapai sebagai kegunaan dari penelitian ini diantaranya
adalah Sebagai berikut :
1. Sebagai bahan kajian dan perbandingan secara ilmiah antara idealisme dengan
realita di lapangan.
2. Sebagai umpan balik dalam mengetahui seperti apakah Efektivitas
penggunaan text book dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar Al-Qur’an
Hadits siswa.
3. Mengetahi prestasi belajar Al-Qur’an Hadits siswa MTs Nurul Falah dilihat
segi Efektivitas penggunaan text book tersebut.
4. Sebagai data untuk mengambil kebijakan-kebijakan dalam menentukan arah
pendidikan dan pengajaran di MTs Nurul Falah
BAB II
KERANGKA TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Efektivitas Text Book
a. Pengertian Efektivitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indoensia term Efektivitas
disinonimkan dengan kata keefektifan.1 Sedangkan menurut Kamus
Ilmiyah Populer berarti ketepatan; hasil guna; menunjang tujuan.2
Pengertian Efektivitas secara umum menunjukan sampai seberapa
jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal
tersebut sesuai dengan pengertian Efektivitas menurut Hidayat (1986)
yang menjelaskan bahwa :“Efektivitas adalah suatu ukuran yang
menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah
tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin
tinggi Efektivitasnya”.3
Menurut Komaruddin (2006;269) mendifinisikan efetivitas adalah
suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau kegagalan
1 Kamus Besar Bahasa Indoneisa online. http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/2 M. Ridwan, dkk Kamus Ilmiyah Populer, (Jakarta; Pustaka Indonesia, tanpa tahun) h. 1023 http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektifitas/
keguiatan manajemen dalam menjacai tujuan yag telah di capai terlebih
dahulu.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah
tingkat pencapaian target yang dipandang secara kualitas, kuantitas dan
waktu. Di asumsikan semakin tinggi efektivitas sebuah kegiatan maka
akan semakin pula hasil ataupun target yang dicapai.
b. Pengertian Text Book
Text book berasal dari kata bahasa Inggris yang terdiri dari dua kata
yaitu text dan book. Text berarti bacaan utama dari buku, naskah, kutipan
alkitab, pokok pembicaraan dan book berarti buku. Dengan demikian text
book dapat kita artikan ke dalam bahasa Indonesia yang berarti buku teks.
Ada beberapa definisi tentang text book, antara lain :
1. Buku teks adalah sarana belajar yang digunakan di sekolah-sekolah
dan di perguruantinggi untuk menunjang suatu program pengajaran.
(Buckingham, 1958)
2. Buku teks adalah buku yang dirancang buat pengunaan di kelas,
dengan cermat di susundan disiapkan oleh para pakar atau para ahli
dalam bidang itu dan diperlengkapi sarana-sarana pengajaran yang
sesuai dan serasi. (Bacon, 1935)
3. Buku teks adalah buku standar atau buku setiap cabang khusus studi
dan dapat terdiri dari dua tipe yaitu buku pokok/utama dan
suplemen/tambahan. (Lange, 1940).
Dari ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa buku
teks adalah sarana belajar yang biasa digunakan di sekolah-sekolah dan
perguruan tinggi untuk menunjang suatu porgram pembelajaran yang
terdiri dari dua tipe yaitu buku pokok dan buku tambahan.
Rumusan senada juga disampaikan A. J. Loferidge (terjemahan
Hasan Amin) buku teks adalah buku sekolah yang memuat bahan yang
telah disekeksi mengenai bidang studi tertentu, dalam bentuk tertulis yang
memenuhi syarat tertentu dalam kegiatan belajar mengajar, di susun
secara sitematis untuk diasimilasikan.4
Chambliss dan Calfee (1998) menjelaskannya secara lebih rinci.
Buku teks adalah alat bantu siswa untuk memahami dan belajar dari hal-
hal yang dibaca dan untuk memahami dunia (di luar dirinya). Buku teks
memiliki kekuatan yang luar biasa besar terhadap perubahan otak siswa.5
Secara teknis Geene dan Pety (dalam Tarigan, 1986: 21)
menyodorkan sepuluh kategori yang harus dipenuhi buku teks yang
berkualitas. Sepuluh kategori tersebut sebagai berikut.
Buku teks haruslah menarik minat siswa yang mempergunakannya.
Buku teks haruslah mampu memberikan motivasi kepada para
siswa yang memakainya.
4 http://masnur-muslich.blogspot.com/2008/10/hakikat-dan-fungsi-buku-teks.html5 ibid
Buku teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik siswa yang
memanfaatkannya.
Buku teks seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik
sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya.
Isi buku teks haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran
lainnya, lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan terencana
sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan
terpadu.
Buku teks haruslah dapat menstimuli, merangsang aktivitas-
aktivitas pribadi para siswa yang mempergunaknnya.
Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindar dari
konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak
embuat bingung siswa yang memakainya.
Buku teks haruslah mempunyai sudut pandang atau ”point of view”
yang jelas dan tegas sehingga ada akhirnya juga menjadi sudut
pandang para pemakainya yang setia.
Buku teks haruslah mamu memberi pemantapan, penekanan pada
nilai-nilai anak dan orang dewasa.
Buku teks haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi
para pemakainya.
Sepuluh kategori yang disodorkan Geene dan Petty tersebut pada
dasarnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari ketiga ciri buku teks
yang disampaikan sebelumnya. Dikatakan demikian, karena butir-butir
kategori tersebut bisa dimasukkan ke dalam tiga ciri buku teks. Sebagai
kelengkapan kategori tersebut, Schorling dan Batchelder (1956)
memberikan empat ciri buku teks yang baik, yaitu (1) direkomendasikan
oleh guru-guru yang berpengalaman sebagai buku teks yang baik; (2)
bahan ajarnya sesuai dengan tujuan pendidikan, kebutuhan siswa, dan
kebutuhan masyarakat; (3) cukup banyak memuat teks bacaan, bahan drill
dan latihan/tugas; dan (4) memuat ilustrasi yang membantu siswa belajar.
Dari paparan pengertian-pengertian yang dikemukakan oleh para ahli,
penulis menarik sebuah kesimpulan, yaitu efektivitas penggunaan text book
adalah penggunaan text book ataupun buku teks yang digunakan sebagi media
belajar di dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang ditinjau dari tiga
sudut pandang yaitu kualitas, kuantitas dan waktu penggunaannya.
2. Pengertian Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadist
a. Pengertian Prestasi
Pengertian prestasi sebagaimana yang tercantum dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan,
dikerjakan, dan sebagainya).6 Definisi ini juga di paparkan dalam Kamus
Ilmiyah Populer.
6 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/
b. Pengertian Belajar
Term belajar berasal dari kata “ajar” yang berarti petunjuk yang
diberikan kepada orang untuk diketahui, sedangkan kata belajar berarti
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.7
Adapun belajar menurut pengertian secara psikologis, adalah
merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek
tingkah laku. Menurut Slameto pengertian belajar dapat didefinisikan
sebagai berikut: “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.”8
M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan,
mengemukakan bahwa belajar adalah .tingkah laku yang mengalami
perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik
fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan
suatu masalah atau berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun
sikap.9
7 ibid
8 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengeruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,2003), Cet. Ke-4, h. 2.
Selanjutnya, defini belajar yang diungkapkan oleh Cronbach di
dalam bukunya Educational Psychology yang dikutip oleh Sumardi
Suryabrata menyatakan bahwa: belajar yang sebaik-baiknya adalah
dengan mengalami; dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan
pancainderanya.10
c. Pengertian Prestasi Belajar
Pengertian prestasi belajar sebagaimana yang tercantum dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: “penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya
ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”11
Prestasi belajar dapat bersifat tetap dalam serjarah kehidupan
manusia karena sepanjang kehidupannya selalu mengejar prestasi
menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Prestasi belajar dapat
memberikan kepuasan kepada orang yang bersangkutan, khususnya orang
yang sedang menuntut ilmu di sekolah.
Prestasi belajar meliputi segenap ranah kejiwaan yang berubah
sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa yang
bersangkutan. Prestasi belajar dapat dinilai dengan cara:
9 M Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosadakarya, 2003),Cet. Ke- 19, h. 85
10 Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), Cet. Ke-2, h.231.
11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 895.
a. Penilaian formatif
Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk
mencari umpan balik (feedback), yang selanjutnya hasil penilaian
tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar-
mengajar yang sedang atau yang sudah dilaksanakan.
b. Penilaian sumatif
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk
memperoleh data atau informasi sampai dimana penguasaan atau
pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah
dipelajarinya selama jangka waktu tertentu.12
d. Indikator Prestasi Belajar
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap
ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses
belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku
seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini
disebabkan perubahan hasil belajar bersifat ingtangibel (tak dapat diraba).
Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya
mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan
diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil
belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun dimensi karsa.
12 M Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), Cet. Ke-10, h. 26.
Menurut Muhibbin Syah, kunci pokok untuk memperoleh ukuran
data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas adalah
mengetahui garis-garis besar idikator yang dikaitkan dengan jenis
prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.
Selanjutnya, penulis sajikan tabel indikator prestasi belajar yang
bersumber dari (Surya, 1982; Barlow, 1985):
Ranah/ Jenis Prestasi Indikator
A. Ranah Cipta (Kognitif)
A.1. Pengamatan 1. Dapat menunjukkan2. Dapat membandingkan3. Dapat menghubungkan
A.2. Ingatan 1. Dapat menyembutkan2. Dapat menunjukkan kembali
A.3. Pemahaman
A.4. Aplikasi/ Penerapan 1. Dapat memberikan contoh2. Dapat mendefinisikan dengan lisan
sendiriA.5. Analisis (pemeriksanaan dan
pemilahan secara teliti)1. Dapat memberikan Contoh2. Menggunakan secara tepat
A.6. Sintesis (membuat paduan baru dan utuh)
1. Dapat menguraikan2. Dapat mengklasifikasikan
B. Ranah Rasa (Afektif)
B.1. Penerimaan 1. Dapat menghubunkan materi-materi sehingga menjadi kesatuan baru
2. Dapat menyimpulkanB.2. Sambutan 1. Menunjukkan sikap menerima
2. Menunjukkan sikap menolakB.3. Apresiasi (sikap menghargai) 1. Kesediaan berpartisipasi
2. Kesediaan memanfaatkanB.4. Internalisasi (pendalaman) 1. Mengangap penting dan
bermanfaat2. Menganggap indah dan harmonis
B.5. Karakteristik (penghayatan) 1. Mengakui dan meyakini
2. Mengingkari
C. Ranah Karsa (Psikomotorik)
C.1. Keterampilan bergerak dan bertindak
1. Kecakapan mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya
C.2. Kecakapan ekspresi verbal dan non-verbal
1. Kefasihan melafalkan2. Kecakapan membuat mimik dan
gerakan jasmani
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam peneletian ini, penulis tidak menemukan penelitian yang serupa dengan
penelitian yang penulis laksanakan di sekitar kabupaten Lebak profinsi Banten. Akan
tetapi senada dengan pendapat beberapa pendapat para tokoh yang telah menulis
paparkan di atas, penulis berkyakinan bahwa ada korelasi yang cukup kuat antara
variabel terikat dengan variabel bebas yang akan penulis coba untuk teliti.
Oleh karena itu penulis ingin berupaya untuk membuktikan tentang seberapa
besarkah pengaruh book text sebagai media belajar terhadap prestasi belajar Al-
Qur’an Hadist siswa di MTs Nurul Falah Pasirmalang.
C. Kerangka Berfikir
Text book adalah sarana belajar yang digunakan di lembaga pendidikan formal
maupun informal oleh pendidik dan peserta didik yang digunakan sebagai salah satu
media belajar dengan hadapan dapat menghasilkan hasil belajar yang lebih baik.
Penggunaan media belajar dalam kegiatan belajar mengajar sangat dibutuhkan
guna mempermudah penyampaian materi pembelajaran dan mempermudah
pemahaman yang disampaikan guru kepada murid.
X Y
Sedangkan prestasi belajar merupakan hasil kuantitatif dari rangkaian proses
belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik.
Berangkat dari definisi-definisi diatas, penulis mempunyai dugaan yang kuat
bahwasanya Efektivitas text sebagai media belajar mempunyai pengaruh terhadap
prestasi belajar Al-Qur’an Hadits siswa, dengan skema kerangka berfikir sebagai
berikut:
Efektifitas penggunaan text
book sebagai media belajar
Prestasi belajar Al-Qur’an
Hadits
D. Hipotesis Penelitian
Untuk menguji ada atau tidaknya hubungan variabel X (prakek micro teaching)
dengan variabel Y (profesionalitas guru dalam mengajar), maka penulis mengajukan
hipotesa sebagai berikut:
Ha: Terdapat hubungan positif yang signifikan antara Efektivitas
penggunaan text book sebagai media belajar pengaruhnya terhadap
prestasi belajar Al-Qur’an Hadits siswa di MTs Nurul Falah Pasir
Malang.
Ho: Tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara Efektivitas
penggunaan text book sebagai media belajar pengaruhnya terhadap
prestasi belajar Al-Qur’an Hadits siswa di MTs Nurul Falah Pasir
Malang.
Dari hipotesis di atas, penulis memiliki dugaan sementara bahwa terdapat
hubungan positif yang signifikan antara Efektivitas penggunaan text book sebagai
media belajar pengaruhnya terhadap prestasi belajar Al-Qur’an Hadits siswa di MTs
Nurul Falah Pasir Malang. Untuk itu, penulis sepakat dengan pernyataan Ha di atas.
Adapun untuk kebenarannya, maka akan dibuktikan melalu hasil penelitian yang
dilakukan di sekolah yang bersangkutan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitan
Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan data tentang praktek Mikro teaching yang pernah dilaksanakan
guru-guru SMP Pondok Pesantren La Tansa.
2. Mengetahui tingkat profesionalitas guru dalam mengajar di SMP Pondok
Pesantren La Tansa
3. Mengetahui sejauhmana pengaruh praktek Mikro teaching terhadap
profesionalitas guru dalam mengajar di SMP Pondok Pesantren La Tansa
4. Penelitian ini juga berguna untuk kepala sekolah SMP dan pimpinan Pondok
Pesantren La Tansa dalam meningkatkan profesionalitas guru dalam
mengajar.
B. Tempat, dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
a. Kondisi Objektif SMP La Tansa Lebakgedong
Berdasarkan catatan dan wawancara penulis dengan salah satu staf
tata usaha SMP La Tansa Mashiro, maka catatan bahwa sekolah
tersebut didirikan pada tahun 1991. dan jumlah siswa SMP dan SMA
sampai saat ini mencapai 2208 orang dengan sarana dan fasilitas
pembangunan yang memadai.
b. Letak Geografis
Sekolah Menengah Pertama (SMP) La Tansa Mashiro merupakan
lembaga pendidikan formal dengan sistem boarding school
(diasramakan) di bawah naungan pendidikan nasional sebagai lanjutan
dari Sekolah Dasar Negeri atau Madrasah Ibtida'iyyah, letak lokasi di
kampung Parakansantri, Desa Banjar Irigasi, Kecamatan Lebakgedong,
Kabupaten Lebak.
SMP La Tansa berdiri di sebuah dataran seluas ± 19 ha, di daerah
Parakansantri Lebakgedong Lebak Banten. Lokasi SMP La Tansa
menyatu dengan SMA dan SMK La Tansa, yang didalamnya
memadukan sistem pendidikan pondok pesantren dengan sistem
pendidikan nasional tanpa adanya dichotomi antara mata pelajaran
kepesantrenan (keagamaan) dengan mata pelajaran umum. Keseluruhan
materi pendidikan disatukan dalam kegiatan intrakurikuler.
Lokasi SMP La Tansa sangat indah dan nyaman karena dikelilingi
bukit-bukit yang hijau dengan aliran air sungai Ciberang disebelas
selatan pondok, sehingga menjadikan lokasi Pondok Pesantren La
Tansa sebagai tempat belajar yang kondusif karena udara yang sangat
mendukung untuk belajar.
SMP La Tansa didirikan pada tahun 1991 atas prakarsa bapak Drs.
K.H. Ahmad Rifa'i Arif, dengan Surat Keputusan Mentri Pendidikan
dan Kebudayaan nomor 234/1.02./KEP/1.91. Secara geografis SMP La
Tansa Mashiro terletak di jalan raya Bogor, sekitar 38 km dari kota
Rangkasbitung.
c. Alasan Pemilihan Lokasi Penelitian
Penulis memilih lokasi ini karena beberapa faktor, diantaranya penulis
adalah guru aktif di SMP La Tansa yang juga berperan aktif di dalam
organisasi kepesantrenan sebagai salah satu staf sekretariat pondok pesantren.
2. Waktu Penelitian
Dengan izin dari Allah SWT, Insya Allah penulis akan melakukan penelitian
ini sejak bulan Maret 2010 sampai dengan bulan Mei 2010 M.
C. Metode Penelitain
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah metode
penelitian Kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis
terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan
penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal
ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi
matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.13
Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik
objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk
yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan
frekuensi dan persentase tanggapan mereka.
D. Populasi dan Sample Penelitan
Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti. Penelitian
yang dilakukan atas seluruh elemen dinamakan sensus. Idealnya, agar hasil
penelitiannya lebih bisa dipercaya, seorang peneliti harus melakukan sensus. Namun
karena sesuatu hal peneliti bisa tidak meneliti keseluruhan elemen tadi, maka yang
bisa dilakukannya adalah meneliti sebagian dari keseluruhan elemen atau unsur tadi.
Menurut Suharsimi Arikunto: "populasi adalah keseluruhan subyek penelitian".
Dengan kata lain populasi adalah anggota yang dilibatkan dan akan diteliti.
Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili.
Dalam penelitin ini, penulis menggunakan tekhnik rendom sampling (sampel
acak) yaitu sample yang diambil secara acak dari populasi yang ada.
Dari data yang terdapat di bagian Tata Usaha SMP, tercatat adalah 127 guru yang
mengajar di SMP La Tansa. Dikemukakan oleh Arikunto jika populasi berjumlah
kurang dari 100 orang, maka penelitian dilakukan terhadap semua populasi yang ada.
13 http// id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kuantitatif
Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15%, atau 20-
25% atau lebih, tergantung dari :
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
b. Sempit luasnya pengamatan dari setiap subjek karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. (1997 ; 120)
Berdasarkan teori diatas, maka penili mengambil sampel penelitian adalah
25% x 127 = 31 guru.
E. Tekhnik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis
setidaknya membutuhkan tiga metode pengumpulan data, yaitu:
1. Angket (kuesioner)
Angket ini diberikan kepada sample (Guru SMP La Tansa) untuk memperoleh
informasi mengenai penglaman guru ketika mengikuti prektek mikro teacing
serta pengaruhnya terhadap profesionalitas mereka dalam mengajar.
Angket dibuat dengan model Likert yang mempunyai empat kemungkinan
jawaban yang berjumlah genap ini dimaksud untuk menghindari
kecenderungan responden bersikap ragu-ragu dan tidak mempunyai
jawabanyang jelas.
2. Observasi
Sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan dengan pengamatan dan
pencatatan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi ini
dilakukan untuk memperoleh data tentang pengajaran guru-guru di SMP La
Tansa Lebakgedong, Lebak, Banten.
3. Wawancara
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk memperoleh data yang
lebih mendalam dan untuk mengkomparasikan data yang diperoleh melalui
angket. Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah.
4. Studi Dokumentasi
Peneliti mencari data tentang prestasi belajar siswa, yaitu nilai raport pada
mata pelajaran Al-Qur’an Hadits semester Genap tahun 2009/2010
F. Tekhnik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk menguraikan
keterangan-keterangan atau data yang diperoleh agar data tersebut dapat dipahami
bukan oleh orang yang mengumpulkan data saja, tapi juga oleh orang lain. Adapun
langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
1. Editing
Dalam pengolahan data yang pertama kali harus dilakukan adalah editing.
Ini berarti bahwa semua angket harus diteliti satu persatu tentang
kelengkapan dan kebenaran pengisian angket sehingga terhindar dari
kekeliruan dan kesalahan.
2. Scoring
Setelah melalui tahapan editing, maka selanjutnya penulis memberikan skor
terhadap pertanyaan yang ada pada angket.
Adapun pemberian skor untuk tiap-tiap jawaban adalah:
Pertanyaan Positife (+) Pertanyaan Negatif (-)
Jawaban Skor Jawaban Skor
Selalu 4 Selalu 1
Sering 3 Sering 2
Kadang-kadang 2 Kadang-kadang 3
Tidak Pernah 1 Tidak Pernah 4
Kemudian hasil seluruh jawaban siswa dengan melihat rata-rata jumlah skor,
dengan klasifikasi sebagai berikut:
Klasifikasi Keterangan Jumlah Skor Jawaban
25 – 50 Rendah
51 – 75 Sedang
76 – 100 Tinggi
3. Pengujian Hipotesis
Selanjutnya adalah penghitungan terhadap hasil skor yang telah ada. Karena
penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada korelasi antara
profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa, maka yang dipakai
adalah rumus “r” product moment. Adapun rumusnya adalah sebagai
berikut:
r xy=N ∑ XY −(∑ X)¿¿
r xy : Angka indeks korelasi .r. product moment
N : Jumlah responden
∑ XY : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
∑ X : Jumlah seluruh skor x
∑Y : Jumlah seluruh skor y
Kemudian memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r”
product moment dengan interpretasi kasar atau sederhana, yaitu dengan
mencocokkan perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product
moment.
Selanjutnya untuk menentukan data penelitian ini signifikan atau tidak,
interpretasi juga menggunakan tabel nilai .r. (rt), dengan terlebih dahulu
mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of freedom (df) yang rumusnya
adalah:
df =N−nr
df : degrees of freedom
N : Number of Cases
Nr : Banyaknya variabel (Profesionalisme guru Fiqih dan Prestasi
belajar Siswa).
Rumus selanjutnya adalah untuk mencari kontribusi variabel X terhadap
variabel Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
KD=r2 x100 %
KD : Koefision Determination (kontribusi variabel X terhadap
variabel Y).
r : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y.
Top Related