1) Indikator PHBS di Institusi Pendidikan
Indikator PHBS di institusi pendidikan/sekolah meliputi (Depkes, 2008):
1. Mencuci tangan dengan Air yang Mengalir dan Menggunakan Sabun
Siswa dan guru mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir sebelum makan dan sesudah buang air besar. Perilaku cuci tangan
dengan air mengalir dan menggunakan sabun mencegah penularan penyakit
seperti diare, kolera, disentri, typus, cacingan, penyakit kulit, hepatitis A,
ISPA, flu burung, dan lain sebagainya. WHO menyarankan cuci tangan
dengan air mengalir dan sabun karena dapat meluruhkan semua kotoran dan
lemak yang mengandung kuman. Cuci tangan ini dapat dilakukan pada saat
sebelum makan, setelah beraktivitas diluar sekolah, bersalaman dengan orang
lain, setelah bersin atau batuk, setelah menyentuh hewan, dan sehabis dari
toilet. Usaha pencegahan dan penanggulangan ini disosialisasikan di
lingkungan sekolah untuk melatih hidup sehat sejak usia dini. Anak sekolah
menjadi sasaran yang sangat penting karena diharapkan dapat menyampaikan
informasi kesehatan pada keluarga dan masyarakat.
2. Mengkonsumsi Jajanan Sehat di Kantin Sekolah
Di Sekolah siswa dan guru membeli atau konsumsi makanan/jajanan
yang bersih dan tertutup di warung sekolah sehat. Makanan yang sehat
mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Makanan yang
seimbang akan menjamin tubuh menjadi sehat. Makanan yang ada di kantin
sekolah harus makanan yang bersih, tidak mengandung bahan berbahaya,
serta penggunaan air matang untuk kebutuhan minum.
3. Menggunakan Jamban yang Bersih dan Sehat
Jamban yang digunakan oleh siswa dan guru adalah jamban yang
memenuhi syarat kesehatan (leher angsa dengan septictank, cemplung
tertutup) dan terjaga kebersihannya. Jamban yang sehat adalah yang tidak
mencemari sumber air minum, tidak berbau kotoran, tidak dijamah oleh
hewan, tidak mencemari tanah di sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman
digunakan.
4. Olahraga yang Teratur dan Terukur
Aktivitas fisik adalah salah satu wujud dari perilaku hidup sehat terkait
dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Kegiatan olah raga di
sekolah bertujuan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental anak agar
tidak mudah sakit. Dalam rangka meningkatkan kesegaran jasmani, perlu
dilakukan latihan fisik yang benar dan teratur agar tubuh tetap sehat dan segar.
Dengan melakukan olahraga secara teratur akan dapat memberikan manfaat
antara lain: meningkatkan kemampuan jantung dan paru, memperkuat sendi
dan otot, mengurangi lemak atau mengurangi kelebihan berat badan,
memperbaiki bentuk tubuh, mengurangi risiko terkena penyakit jantung
koroner, serta memperlancar peredaran darah.
5. Memberantas Jentik Nyamuk
Kegiatan ini dilakukan dilakukan untuk memberantas penyakit yang
disebabkan oleh penularan nyamuk seperti penyakit demam berdarah.
Memberantas jentik nyamuk dilingkungan sekolah dilakukan dengan gerakan
3 M (menguras, menutup, dan mengubur) tempat-tempat penampungan air
(bak mandi, drum, tempayan, ban bekas, tempat air minum, dan lain-lain)
minimal seminggu sekali. Hasil yang didapat dari pemberantasan jentik
nyamuk ini kemudian di sosialisasikan kepada seluruh warga sekolah.
6. Tidak Merokok di Sekolah
Siswa dan guru tidak ada yang merokok di lingkungan sekolah.
Timbulnya kebiasaan merokok diawali dari melihat orang sekitarnya
merokok. Di sekolah siswa dapat melakukan hal ini mencontoh dari teman,
guru, maupun masyarakat sekitar sekolah. Banyak anak-anak menganggap
bahwa dengan merokok akan menjadi lebih dewasa. Merokok di lingkungan
sekolah sangat tidak dianjurkan karena rokok mengandung banyak zat
berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan anak sekolah.
7. Menimbang Berat Badan dan Mengukur Tinggi Badan
Siswa menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap
bulan. Kegiatan penimbangan berat badan di sekolah untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan anak serta status gizi anak sekolah. Hal ini
dilakukan untuk deteksi dini gizi buruk maupun gizi lebih pada anak usia
sekolah.
8. Membuang Sampah pada Tempatnya.
Tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga agar lingkungan selalu
terjaga dari sampah adalah sebagai berikut: 1) Guru memberi contoh pada
siswa-siswi membuang sampah selalu pada tempatnya, 2) Guru wajib
menegur dan menasehati siswa yang mebuang sampah di sembarang tempat,
3) Mencatat siswa-siswi yang membuang sampah di sembarang tempat pada
buku/kartu pelanggaran, dan 4) Membuat tata tertib baru yang isinya tentang
pemberian denda terhadap siswa-siswi yang membuang sampah di sembarang
tempat.
2) Indikator PHBS di Tempat Umum
1) Menggunakan air bersih.
a) Alasan harus menggunakan air bersih
Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,
berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci
pakaian dan sebagainya haruslah air bersih, agar kita tidak terkena
penyakit atau terhindar dari sakit.
b) Syarat-syarat air bersih
Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indera (dapat dilihat,
dirasa, dicium dan diraba) antara lain :
Air tidak boleh berwarna harus bening / jernih.
Air tidak boleh keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur,
sampah, busa dan kotoran lainnya.
Air tidak boleh berasa, harus bebas dari bahan kimia beracun,
tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan tidak pahit.
Air tidak boleh berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau bau
belerang.
Air tersebut segar, artinya suhu air tidak melebihi suhu udara luar.
c) Manfaat menggunakan air bersih
Terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera, Disentri,
Thypus, kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan.
Terhindar dari gangguan teknis seperti pipa air tersumbat, pipa
berkarat, bak air berlumut, lantai kamar mandi berkarat dan
berlumut.
Masyarakat pengunjung di tempat-tempat umum terpelihara
kebersihan dirinya.
d) Sumber air bersih
Mata air
Air sumur atau air sumur pompa.
Air ledeng / perusahaan air minum.
Air hujan
Air dalam kemasan.
e) Cara menjaga kebersihan sumber air bersih
Jarak letak sumber air dengan jamban minimal 10 meter.
Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemar.
Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga
bangunannya agar tidak rusak seperti lantai sumur tidak boleh
retak, bibir sumur harus diplester.
Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air sekitar
sumber air, tidak ada bercak-bercak kotoran pada lantai-dinding
sumur. Ember / gayung pengambil air tidak berlumut, harus tetap
bersih dan tidak diletakan di lantai (ember/gayung digantung di
tiang sumur).
f) Mengapa air bersih harus dimasak mendidih bila ingin diminum?
Meski terlihat bersih, air belum tentu bebas kuman penyakit.
Kuman penyakit dalam air mati pada suhu 100oC (saat mendidih).
2) Menggunakan jamban.
a) Pengertian jamban
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk
dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi
dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.
b) Jenis jamban
Jamban cemplung
Jamban yang penampungannya berupa lubang berfungsi
menyimpan dan meresapkan cairan kotoran / tinja ke dalam
tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban
cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau.
Jamban tangki septik / leher angsa
Jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa
tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses
penguraian / dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi
dengan resapannya.
c) Alasan harus menggunakan jamban
Menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau.
Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.
Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat
menjadi penular penyakit Diare, Kolera, Disentri, Thypus,
kecacingan, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit
dan keracunan.
d) Syarat jamban sehat
Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air
minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter).
Tidak berbau.
Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
Tidak mencemari tanah disekitarnya.
Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
Penerangan dan ventilasi cukup.
Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
Tersedia air, sabun dan alat pembersih.
e) Cara memelihara jamban sehat
Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan
air.
Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam
keadaan bersih.
Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
Tidak ada serangga (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran.
Tersedia alat pembersih (sabun, sikat dan air bersih).
Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.
f) Menggunakan jamban dengan benar
Ada dua model jamban yaitu jamban jongkok dan duduk. Bila
kita menggunakan jamban duduk jangan berjongkok karena kaki
kita akan mengotori jamban apalagi bila kita memakai alas kaki.
Perilaku kita sangat merugikan pengguna jamban berikutnya.
Buang air besar dan buang air kecil haruslah di jamban untuk
mencegah penularan penyakit, karena tinja dan urine (air
kencing) banyak mengandung kuman penyakit.
Menyiram hingga bersih setelah buang air besar atau buang air
kecil.
Buanglah sampah ditempatnya, agar jamban tidak tersumbat dan
penuh dengan sampah.
Pengelola Tempat-tempat Umum untuk mengawasi dan
memastikan bahwa jamban yang tersedia selalu dalam keadaan
bersih.
3) Membuang Sampah pada Tempatnya.
a) Definisi Sampah
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari
sumber hasil aktivitas manusia maupun alam.
b) Jenis-Jenis Sampah
Sampah anorganik/kering, yang tidak dapat mengalami
pembusukan secara alami, contoh : logam, besi, kaleng, plastik,
karet, atau botol.
Sampah organik/basah, yang dapat mengalami pembusukan
secara alami, contoh : sampah dapur, sampah restoran, sisa
sayuran, rempah-rempah atau sisa buah.
Sampah berbahaya, contoh : batere, botol racun nyamuk, atau
jarum suntik bekas.
c) Akibat membuang sampah sembarangan
Sampah menjadi tempat berkembang biak dan sarang serangga
dan tikus.
Sampah menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air dan
udara.
Sampah menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang
membahayakan kesehatan.
Sampah dapat menimbulkan kecelakaan dan kebakaran.
d) Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan memusnahkan atau
memanfaatkannya. Beberapa cara pemusnahan sampah yang dapat
dilakukan secara sederhana sebagai berikut :
Penumpukan
Dengan metode ini, sebenarnya sampah tidak dimusnahkan
secara langsung, namun dibiarkan membusuk menjadi bahan
organik. Metode penumpukan bersifat murah, sederhana, tetapi
menimbulkan risiko karena berjangkitnya penyakit menular,
menyebabkan pencemaran udara, terutama bau, sumber penyakit
dan mencemari sumber-sumber air.
Pengkomposan
Cara pengkomposan merupakan cara sederhana dan dapat
menghasilkan pupuk yang mempunyai nilai ekonomi.
Pembakaran
Metode ini dapat dilakukan hanya untuk sampah yang dapat
dibakar habis. Harus diusahakan jauh dari pemukiman untuk
menghindari pencemaran asap, bau dan kebakaran.
Sanitary Landfill
Metode ini hampir sama dengan pemupukan, tetapi cekungan
yang telah penuh terisi sampah ditutupi tanah, namun cara ini
memerlukan areal khusus yang sangat luas.
Dalam pemanfaatan sampah, sampah basah dapat dijadikan kompos dan
makanan ternak, sampah kering dapat dipakai kembali dan di daur ulang
seperti sampah kertas dapat didaur ulang. Daur ulang adalah salah satu
strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan,
pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan
produk/material bekas pakai. Material yang dapat didaur ulang :
Botol bekas wadah kecap, saos, sirup, creamer dll baik yang
putih bening maupun yang berwarna terutama gelas atau kaca
yang tebal.
Kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus
kecuali kertas yang berlapis minyak.
Aluminium bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue
dll.
Besi bekas rangka meja, besi rangka beton dll.
Plastik bekas wadah shampo, air mineral, jerigen, ember, dll.
Sampah basah dapat diolah menjadi kompos.
e) Manfaat pengelolaan sampah
Menghemat sumber daya alam.
Menghemat energi.
Mengurangi uang belanja.
Menghemat lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Lingkungan asri (bersih,sehat dan nyaman).
4) Tidak Merokok di Tempat-tempat Umum.
a) Alasan tidak boleh merokok di Tempat-tempat Umum
Tempat-tempat umum penuh dengan pengunjung, mulai dari bayi
sampai usia lanjut, akan terpapar asap rokok yang berbahaya untuk
kesehatannya.
b) Yang diharapkan tidak merokok di tempat-tempat umum
Seluruh orang yang sedang berada di tempat-tempat Umum.
Perokok Aktif dan Perokok Pasif
Perokok Aktif adalah orang yang merokok secara rutin
dengan sekecil apapun walaupun itu cuma 1 batang dalam seharí.
Atau orang yang menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun
atau hanya sekedar coba-coba dan cara menghisap rokok cuma
sekedar menghembuskan asap walau tidak diisap masuk ke
dalam paru-paru.
Perokok Pasif adalah orang yang bukan perokok tapi
menghirup asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam
satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok.
c) Bahaya Merokok
Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap
akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya diantaranya
yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar dan CO. Nikotin
menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah. Tar
menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker. CO menyebabkan
berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel
tubuh akan mati.
d) Akibat Merokok
Menyebabkan kerontokan rambut.
Gangguan pada mata, seperti katarak.
Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok.
Menyebabkan penyakit paru-paru, jantung dan Kanker.
Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
Tulang lebih mudah patah.
e) Kawasan Tanpa Rokok
Saat ini pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang Penetapan
Kawasan Tanpa Rokok sebagai upaya perlindungan untuk masyarakat
terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan
tercemar asap rokok. Kawasan Tanpa Rokok adalah ruangan atau area
yang
dinyatakan dilarang untuk kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi
dan/atau penggunaan rokok. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok
diselenggarakan di berbagai tempat, yaitu :
Tempat umum, seperti terminal busway, bandara, stasiun kereta
api, mal, pusat perbelanjaan, pasar serba ada, hotel, restoran,
tempat rekreasi dan sejenisnya.
Tempat ibadah, seperti mesjid, mushola, gereja, kapel, pura
wihara dan klenteng.
Arena kegiatan anak-anak, seperti tempat penitipan anak, tempat
pengasuhan anak, arena bermain anak-anak atau sejenisnya.
Tempat proses belajar mengajar, seperti Tempat-tempat Umum,
tempat pelatihan, termasuk perpustakaan, ruang praktik atau
laboratorium, musium dan sejenisnya.
Tempat pelayanan kesehatan, seperti Posyandu, Puskesmas, dan
rumah sakit.
Tempat kerja, seperti perkantoran, pabrik, ruang rapat, ruang
sidang / seminar.
Angkutan umum, seperti bus, busway, mikrolet, kereta api, kapal
laut dan pesawat udara.
5) Tidak Meludah Sembarangan.
Ludah bisa mengandung bibit penyakit terutama pada orang yang sedang
sakit, contohnya penderita penyakit TBC, dahaknya mengandung kuman
TBC. Untuk menghindari diri dari penyakit, masyarakat di tempat-tempat
umum haruslah membuang ludah di tempat sampah atau pergi ke toilet.
6) Memberantas Jentik di Tempat-tempat Umum.
a) Alasan memberantas jentik di Tempat-tempat Umum.
Tempat-tempat umum menjadi bebas jentik dan para warga dapat
terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui nyamuk
seperti Demam Berdarah, Malaria dan Kaki Gajah.
b) Pengertian memberantas jentik di Tempat-tempat Umum
Memberantas jentik di Tempat-tempat Umum adalah kegiatan
memeriksa tempat-tempat penampungan air bersih yang ada di
Tempat-tempat Umum (bak mandi, kolam, dll) apakah bebas dari
jentik nyamuk atau tidak.
c) Kegiatan memberantas jentik.
Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3
M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari
gigitan nyamuk).
PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik dan
kepompong nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam
Berdarah, Demam Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis
(Kaki Gajah) di tempat-tempat perkembangbiakannya. 3 M Plus
adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
1. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air
seperti bak mandi, kolam, tatakan pot kembang, dll.
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti
lubang bak kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang
dapat menampung air hujan.
3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang
dapat menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas,
plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas
botol/gelas air kemasan, plastik kresek,dll).
4. Plus Menghindari gigitan nyamuk, yaitu :
Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk,
misalnya memakai obat nyamuk oles/diusap ke kulit,
dll.
Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang
memadai.
Memperbaiki saluran dan talang air yang rusak.
Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di
tempat-tempat yang sulit dikuras misalnya di talang air
atau di daerah sulit air.
Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak
penampung air, misalnya ikan cupang, ikan nila,dll.
Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya, Zodia,
Lavender, Rosemary dll.
d) Manfaat Tempat-tempat Umum Bebas Jentik
Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit
dengan perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.
Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar
seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Chikungunya,
atau Kaki Gajah.
Lingkungan Tempat-tempat Umum menjadi bersih dan sehat.
e) Cara Pemeriksaan Jentik Berkala
Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik.
Jika ditemukan jentik, para warga diminta untuk ikut
menyaksikan/melihat jentik, kemudian langsung dilanjutkan
dengan PSN melalui 3 M atau 3 M plus
Mencatat hasil pemeriksaan jentik.
3) Indikator PHBS di Tempat Kerja
Semua Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) diharapkan
dilaksanakankaryawan/pegawai di lingkungan tempat kerja. Ada 9 (sembilan)
perilakupenting yang diharapkan dilakukan oleh karyawan/pegawai
danmasyarakat tempat kerja agar lingkungan tempat kerja termasuk
kategoritempat kerja sehat yaitu :
1. Memelihara kebersihan, kerapihan lingkungan tempat kerja
2. Menggunakan air bersih
Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,
berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian
dan sebagainya haruslah air bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau
terhindar dari sakit.
a. Syarat-syarat air bersih
Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indera (dapat dilihat, dirasa,
dicium dan diraba) kita, antara lain :
Air tidak berwarna harus bening/jernih.
Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah,
busa dan kotoran lainnya.
Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau,
dan tidak pahit, harus bebas dari bahan kimia beracun.
Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau bau belerang.
Air bersih yang sehat adalah air bersih yang tidak mengandung
kuman penyakit seperti bakteri Entamoeba Coli yang menyebabkan
Diare.
Air tersebut segar, artinya suhu air tidak melebihi suhu udara luar.
b. Manfaat menggunakan air bersih
1. Terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri,
Thypus, kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan.
2. Masyarakat pengunjung di tempat kerja terpelihara kebersihan dirinya.
c. Sumber air bersih
1. Mata air
2. Air sumur atau air sumur pompa
3. Air ledeng / perusahaan air minum
4. Air hujan
5. Air dalam kemasan
d. Cara menjaga kebersihan sumber air bersih
1. Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah
minimal 10 meter.
2. Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemar.
3. Sumur gali, sumur pompa, kran umum harus dijaga bangunannya agar
tidak rusak, seperti lantai sumur sebaiknya kedap air dan tidak boleh
retak, bibir sumur harus diplester dan sumur sebaiknya diberi penutup.
4. Harus dijaga kebersihannya, seperti tidak ada genangan air disekitar
sumber air dan dilengkapi dengan saluran pembuangan air, tidak ada
bercak-bercak kotoran, tidak berlumut, pada lantai/dinding sumur.
Ember/gayung
pengambil air harus tetap bersih dan tidak diletakkan di lantai
(ember/gayung digantung di tiang sumur).
3. Menggunakan jamban sehat
a. Pengertian jamban
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk
dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi
dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.
b. Jenis jamban
1. Jamban cemplung
Jamban yang penampungannya berupa lubang berfungsi menyimpan
dan meresapkan cairan kotoran / tinja ke dalam tanah dan
mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung
diharuskan ada penutup agar tidak berbau.
2. Jamban tangki septik / leher angsa
Jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki
septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian /
dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapannya.
a. Alasan harus menggunakan jamban
1.Menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau.
2.Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.
3.Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat
menjadi penular penyakit Diare, Kolera, Disentri, Thypus, kecacingan,
penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracunan.
b. Syarat jamban sehat
1. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum
dengan lubang penampungan minimal 10 meter).
2. Tidak berbau.
3. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
4. Tidak mencemari tanah disekitarnya.
5. Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
6. Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
7. Penerangan dan ventilasi cukup.
8. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
9. Tersedia air, sabun dan alat pembersih.
c. Cara memelihara jamban sehat
1. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.
2. Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban
dalam keadaan bersih.
3. Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
4. Tidak ada serangga (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran.
5. Tersedia alat pembersih (sabun, sikat dan air bersih).
6. Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.
d. Menggunakan jamban dengan benar
1. Ada dua model jamban yaitu jamban jongkok dan duduk. Bila kita
menggunakan jamban duduk jangan berjongkok karena kaki kita
akan mengotori jamban apalagi bila kita memakai alas kaki. Perilaku
kita sangat merugikan pengguna jamban berikutnya.
2. Buang air besar dan buang air kecil haruslah di jamban untuk
mencegah penularan penyakit, karena tinja dan urine (air kencing)
banyak mengandung kuman penyakit.
3. Menyiram hingga bersih setelah buang air besar atau buang
air kecil.
4. Buanglah sampah ditempatnya, agar jamban tidak tersumbat dan
penuh dengan sampah.
5. Penjaga jamban di tempat kerja harus mengawasi dan memastikan
bahwa jamban yang tersedia selalu dalam keadaan bersih.
4. Membuang sampah pada tempatnya
a. Pengertian
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun alam.Secara garis besar, sampah dibedakan
menjadi tiga jenis yaitu :
b. Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
1. Sampah anorganik/kering, yang tidak dapat mengalami pembusukan
secara alami, contoh : logam, besi, kaleng, plastik, karet, atau botol.
2. Sampah organik/basah, yang dapat mengalami pembusukan secara
alami, contoh : sampah dapur, sampah restoran, sisasayuran, rempah-
rempah atau sisa buah.
3. Sampah berbahaya, contoh : batere, botol racun nyamuk, atau jarum
suntik bekas. Selain kotor, tidak sedap dipandang mata, sampah juga
mengundang kuman penyakit. Oleh karena itu sampah harus dibuang
di tempat sampah.
c. Akibat membuang sampah sembarangan
1. Sampah menjadi tempat berkembang biak dan sarang serangga dan
tikus.
2. Sampah menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air dan udara.
3. Sampah menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang
membahayakan kesehatan.
4. Sampah dapat menimbulkan kecelakaan dan kebakaran.
d.Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan memusnahkan atau
memanfaatkannya.Beberapa cara pemusnahan sampah yang dapat dilakukan
secara
sederhana sebagai berikut:
1. Penumpukan
Dengan metode ini, sebenarnya sampah tidak dimusnahkan
secara langsung, namun dibiarkan membusuk menjadi bahan organik.
Metode penumpukan bersifat murah, sederhana, tetapi menimbulkan
risiko karena berjangkitnya penyakit menular, menyebabkan
pencemaran udara, terutama bau, sumber penyakit dan mencemari
sumber-sumber air.
2. Pengkomposan
Cara pengkomposan merupakan cara sederhana dan
dapatmenghasilkan pupuk yang mempunyai nilai ekonomi.
3. Pembakaran
Metode ini dapat dilakukan hanya untuk sampah yang dapat
dibakar habis. Harus diusahakan jauh dari pemukiman untuk
menghindari pencemaran asap, bau dan kebakaran.
4. Sanitary Landfill
Metode ini hampir sama dengan pemupukan, tetapi
cekungan yang telah penuh terisi sampah ditutupi tanah,
namun cara ini memerlukan areal khusus yang sangat luas.
Dalam pemanfaatan sampah, sampah basah dapat dijadikan kompos
dan makanan ternak, sampah kering dapat dipakai kembali dan di daur
ulang seperti sampah kertas dapat didaur ulang.Daur ulang adalah
salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan
pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan
produk/material bekas pakai.
e. Manfaat pengelolaan sampah
1. Menghemat sumber daya alam.
2. Menghemat energi.
3. Mengurangi uang belanja.
4. Menghemat lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
5. Lingkungan asri (bersih,sehat dan nyaman).
5. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir memakai sabun
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat
makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan
penyakit.Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena
tanpa sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
Saat harus mencuci tangan
A. Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang binatang, -memegang
uang, berkebun dan lain-lain).
B. Setelah buang air besar.
C. Sebelum memegang makanan.
Manfaat mencuci tangan
1. Membunuh kumah penyakit yang ada di tangan.
2. Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Disentri, Kolera, Typhus,
kecacingan, penyakit kulit, Flu Burung atau Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).
3. Tangan menjadi bersih dan penampilan lebih menarik.
6. Mengonsumsi makanan dari kantin di lingkungan tempat kerjadan/atau
membawa bekal dari rumah.
Alasan mengonsumsi makanan bergizi dari kantin di tempat kerja :
Makanan dan minuman yang dijual cukup bergizi, terjamin kebersihannya,
terbebas dari zat-zat berbahaya dan terlindung dari serangga dan tikus.
Makanan yang bergizi akan meningkatkan kesehatan dan bekerja menjadi
lebih optimal.
Tersedianya air bersih yang mengalir dan sabun untuk mencuci tangan dan
peralatan makan.
Tersedianya tempat sampah yang tertutup dan saluran pembuangan air
kotor.
Adanya pengawasan secara teratur oleh pengelola tempat keja.
7. Memberantas jentik di tempat kerja
Alasan memberantas jentik di Tempat Kerja. :
Tempat kerja menjadi bebas jentik dan masyarakat di tempat kerja terhindar
dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui nyamuk seperti Demam
Berdarah, Malaria dan Kaki Gajah.
a. Pengertian memberantas jentik di Tempat Kerja
Memberantas jentik di tempat kerja adalah kegiatan memeriksa tempat-
tempat penampungan air bersih yang ada di tempat kerja (bak mandi,
tempat penampungan air bersih dll) apakah bebas dari jentik nyamuk atau
tidak.
b. Kegiatan memberantas jentik.
Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus
(Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).PSN
merupakan kegiatan memberantas telur, jentik dan kepompong nyamuk
penular berbagai penyakit seperti Demam Berdarah, Demam Dengue,
Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah) di tempat-tempat
perkembangbiakannya.3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada
saat PSN yaitu:
Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air
seperti bak mandi, kolam, tatakan pot kembang, dll.
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak
kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air
hujan.
Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat
menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang
dibuang sembarangan (bekas botol/gelas air kemasan, plastik
kresek,dll).
Plus Menghindari gigitan nyamuk, yaitu :
1. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, misalnya
memakai obat nyamuk oles/diusap ke kulit, dll.
2. Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai.
3. Memperbaiki saluran dan talang air yang rusak.
4. Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempat tempat
yang sulit dikuras misalnya di talang air atau di daerah sulit air.
5. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung
air, misalnya ikan cupang, ikan nila,dll.
6. Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya, Zodia, Lavender,
Rosemary dll.
c. Manfaat Tempat Kerja Bebas Jentik
Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularanpenyakit
dengan perantara nyamuk dapat dicegah ataudikurangi.
Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besarseperti
Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria,Chikungunya, atau Kaki
Gajah.
Lingkungan Tempat Kerja menjadi bersih dan sehat.
d. Cara Pemeriksaan Jentik Berkala
Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik.
Jika ditemukan jentik, warga Tempat Kerja dan masyarakat Tempat
Kerja diminta untuk ikut menyaksikan/melihat jentik,
kemudianlangsungdilanjutkan dengan PSN melalui 3 M atau 3 M
plus
Mencatat hasil pemeriksaan jentik.
8. Melakukan olah raga secara teratur
a. Pengertian aktivitas fisik
Melakukan aktivitas fisik setiap hari adalah melakukan pergerakan
anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat
penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan
kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
b. Lamanya melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menitdalam
sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung, paruparuserta alat tubuh
lainnya.
Jika lebih banyak waktu yang digunakan untuk beraktivitasfisik maka
manfaat yang diperoleh juga lebih banyak.
Jika kegiatan ini dilakukan setiap hari secara teratur makadalam waktu
3 bulan ke depan akan terasa hasilnya.
c. Manfaat aktivitas fisik
Terhindar dari penyakit jantung, Stroke, Osteoporosis, Kanker,tekanan
darah tinggi, kencing manis, dan lain-lain.
Berat badan terkendali.
Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat.
Bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional.
Lebih percaya diri.
Lebih bertenaga dan bugar.
Keadaan kesehatan menjadi lebih baik.
d. Melakukan aktivitas fisik dengan benar
Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit. Jika belum
terbiasa dapat dimulai dengan beberapa menit setiap hari dan
ditingkatkan secara bertahap.
Lakukan aktivitas fisik sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.
Awali aktivitas fisik dengan pemanasan dan peregangan.
Lakukan gerakan ringan dan secara perlahan ditingkatkan sampai
sedang.
Jika sudah terbiasa dengan aktivitas tersebut, frekuensi dan
intensitasnya dapat ditingkatkan.
e. Ada 3 macam aktivitas fisik yang dapat kita lakukan untuk
mempertahankan kesehatan tubuh, sesuai sifatnya yaitu :
1. Ketahanan (endurance)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu jantung,
paru, otot dan sistem sirkulasi darah tetap sehat dan membuat kita lebih
bertenaga. Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti: berjalan
kaki, lari ringan, berenang, senam, bermain tenis dan berkebun.
2. Kelenturan (flexibility)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu
pergerakan lebih mudah, mempertahankan otot tubuh tetap lemas
(lentur) dan sendi berfungsi dengan baik. Contohbeberapa kegiatan yang
dapat dipilih seperti: peregangan tangan dan kaki, Senam Taichi, Senam
Yoga, mencuci pakaian, mencuci mobil dan mengepel lantai.
3. Kekuatan (strength)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot
tubuh dalam menahan sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat,
dan mempertahankan bentuk tubuh serta membantu meningkatkan
pencegahan terhadap penyakit seperti Osteoporosis. Contoh beberapa
kegiatan yang dapat dipilih seperti: push-up, naik turun tangga, angkat
berat/beban, membawa belanjaan serta mengikuti kelas senam
terstruktur dan terukur.
f. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan aktivitas fisik:
1. Melakukan aktivitas fisik langsung setelah makan.
2. Berhenti tiba-tiba, hendaknya tetap berjalan pelan atau berdiri, kecuali
merasa pusing atau sesak nafas.
3. Menahan nafas sewaktu melakukan aktivitas fisik.
4. Beraktivitas fisik di saat terik matahari.
5. Lakukanlah aktivitas fisik yang praktis dan disukai.
6. Mulailah beraktivitas fisik sejak usia muda hingga usia lanjut dan
setiap hari.
9. Tidak merokok di lingkungan tempat kerja.
Alasan tidak boleh merokok di Tempat Kerja :
Tempat kerja penuh dengan pegawai dan pengunjung, mulai dari bayi
sampai usia lanjut, akan terpapar asap rokok yang berbahaya untuk
kesehatannya. Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok
yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya
diantaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar dan CO. Nikotin
menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah.Tar
menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan Kanker. CO menyebabkan
berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh
akan mati.Yang diharapkan tidak merokok di Tempat Kerja yaitu seluruh
orang yang sedang berada di tempat kerja.
Akibat Merokok
A. Menyebabkan kerontokan rambut.
B. Gangguan pada mata, seperti katarak.
C. Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok.
D. Menyebabkan penyakit paru-paru, jantung dan Kanker.
E. Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
F. Tulang lebih mudah patah.
Perokok Aktif dan Perokok Pasif
Perokok Aktif adalah orang yang merokok secara rutin dengan sekecil
apapun walaupun itu cuma 1 batang dalam seharí. Atau orang yang
menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar coba-
coba dan cara menghisap rokok cuma sekedar menghembuskan asap
walau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru.
Perokok Pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap
rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup
dengan orang yang sedang merokok.
4. Indikator PHBS Tatanan Institusi Kesehatan
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS
di Institusi Kesehatan yaitu (Depkes RI, 2007) :
1. Mencuci tangan pakai sabun (hand rub/hand wash)
Pasien / Keluarga Pasien / Pengunjung / Petugas Kesehatan di
institusi kesehatan / Karyawan di institusi kesehatan selalu mencuci
tangan sebelum makan, sesudah buang air besar/sesudah buang air kecil,
sesudah beraktivitas, dan atau setiap kali tangan kotor dengan memakai
sabun dan air bersih yang mengalir. Air bersih yang mengalir akan
membuang kuman-kuman yang ada pada tangan yang kotor, sedangkan
sabun selain membersihkan kotoran juga dapat membunuh kuman yang
ada di tangan. Diharapkan tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman
serta dapat mencegah terjadinya penularan penyakit seperti: diare,
disentri, kolera, tipus, kecacingan, penyakit kulit, infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA), dan flu burung.
2. Penggunaan air bersih
Pasien / Keluarga Pasien / Pengunjung / Petugas Kesehatan di
institusi kesehatan / Karyawan di institusi kesehatan menggunakan air
bersih untuk kebutuhan sehari-hari di lingkungan sekolah. Sekolah
diharapkan menyediakan sumber air yang bisa berasal dari air sumur
terlindung, air pompa, mata air terlindung, penampungan air hujan, air
ledeng, dan air dalam kemasan (sumber air berasal dari smur pompa,
sumur, mata air terlindung berjarak minimal 10 meter dari tempat
penampungan kotoran atau limbah/WC). Air diharapkan tersedia dalam
jumlah yang memenuhi kebutuhan dan tersedia setiap saat.
a) Syarat air bersih
Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indera kita, antara
lain (dapat dilihat, dirasa, dicium, dan diraba):
1. Air tidak berwarna harus bening/jernih.
2. Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah,
busadan kotoran lainnya.
3. Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak
payau,dan tidak pahit, harus bebas dari bahan kimia beracun.
4. Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau bau belerang.
b) Manfaat menggunakan air bersih
1. Terhindar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera,
disentri,thypus, kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau
keracunan.
2. Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.Mata air
Sumur gali Penampungan air hujan
c) Sumber air bersih
1. Mata air
2. Air sumur atau air sumur pompa
3. Air ledeng/perusahaan air minum
4. Air hujan
5. Air dalam kemasan
d) Cara menjaga kebersihan sumber air bersih
1. Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan
sampah paling sedikit 10 meter.
2. Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemaran.
3. Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga
bangunannya agar tidak rusak seperti lantai sumurtidak boleh
retak, bibir sumur harus diplester dan sumur sebaiknya diberi
penutup.
4. Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air di
sekitarsumber air, tidak ada bercak-bercak kotoran, tidak berlumut
pada lantai/dinding sumur. Ember/gayung pengambil airharus
tetap bersih dan tidak diletakkan di lantai (ember/gayung
digantung ditiang sumur).
3. Penggunaan jamban sehat
Pasien / Keluarga Pasien / Pengunjung / Petugas Kesehatan di
institusi kesehatan / Karyawan di institusi kesehatan menggunakan
jamban/WC/kakus leher angsa dengan tangki septic atau lubang
penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir saat buang air besar
dan buang air kecil. Menggunakan jamban yang bersih setiap buang air
kecil ataupun buang air besar dapat menjaga lingkungan di sekitar
sekolah menjadi bersih, sehat, dan tidak berbau. Disamping itu tidak
mencemari sumber air yang ada disekitar lingkungan sekolah serta
menghindari datangnya lalat atau serangga yang dapat menularkan
penyakit seperti: diare, disentri, tipus, kecacingan, dan penyakit lainnya.
Sekolah diharapkan menyediakan jamban yang memenuhi syarat
kesehatan dalam jumlah yang cukup untuk seluruh siswa serta terpisah
antara siswa laki-laki dan perempuan. Perbandingan jamban dengan
pemakai adalah 1:30 untuk laki-laki dan 1:20 untuk perempuan.
4. Membuang sampah pada tempatnya
Pasien / Keluarga Pasien / Pengunjung / Petugas Kesehatan di
institusi kesehatan / Karyawan di institusi kesehatan membuang sampah
ke tempat sampah yang tersedia. Diharapkan tersedia tempat sampah
yang terpilah antara sampah organik, non-organik, dan sampah bahan
berbahaya. Sampah selain kotor dan tidak sedap dipandang juga
mengandung berbagai kuman penyakit. Membiasakan membuang
sampah pada tempat sampah yang tersedia akan sangat membantu anak
sekolah/guru/masyarakat sekolah terhindar dari berbagai kuman
penyakit.
5. Tidak merokok di Institusi Kesehatan
Pasien / Keluarga Pasien / Pengunjung / Petugas Kesehatan di
institusi kesehatan / Karyawan di institusi kesehatan tidak merokok di
lingkungan institusi kesehatan. Merokok berbahaya bagi kesehatan
perokok dan orang yang berada di sekitar perokok. Dalam satu batang
rokok yang diisap akan dikeluarkan 4000 bahan kimia berbahaya
diantaranya: Nikotin (menyebabkan ketagihan dan kerusakan jantung
serta pembuluh darah); Tar (menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan
kanker) dan CO (menyebabkan berkurangnya kemampuan darah
membawa oksigen sehingga sel-sel tubuh akan mati).
6. Tidak meludah sembarangan
Pasien / Keluarga Pasien / Pengunjung / Petugas Kesehatan di
institusi kesehatan / Karyawan di institusi kesehatan tidak meludah
sembarangan di lingkungan institusi kesehatan. Selain mencegah
tertularnya penyakit hal tersebut dapat membuat lingkungan menjadi
kotor.
7. Pemberantasan jentik nyamuk
Upaya untuk memberantas jentik di lingkungan instansi kesehatan
juga sangat perlu dilakukan dengan dibuktikan dengan tidak ditemukan
jentik nyamuk pada: tempat-tempat penampungan air, bak mandi,
gentong air, vas bunga, pot bunga/alas pot bunga, wadah pembuangan
air dispenser, wadah pembuangan air kulkas, dan barang-barang
bekas/tempat yang bisa menampung air yang ada. Memberantas jentik di
lingkungan instansi kesehatan dilakukan dengan pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) melalui kegiatan: menguras dan menutup tempat-tempat
penampungan air, mengubur barang-barang bekas, dan menghindari
gigitan nyamuk. Dengan lingkungan bebas jentik diharapkan dapat
mencegah terkena penyakit akibat gigitan nyamuk seperti demam
berdarah, cikungunya, malaria, dan kaki gajah.
5) Indikator PHBS di Rumah Tangga
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan dimasyarakat.
Indikator PHBS di Rumah Tangga (Dinkes, 2006):
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Adalah persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
(bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya). Meningkatnya proporsi ibu bersalin
dengan bantuan tenaga kesehatan yang terlatih, adalah langkah awal terpenting untuk
mengurangi kematian ibu dan kematian neonatal dini. Persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih dan steril sehingga
mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
2. Memberi ASI Eksklusif
Adalah bayi pada usia 0 – 6 bulan hanya diberi ASI sejak lahir sampai usia 6
bulan, tidak diberi makanan tambahan dan minuman lain kecuali pemberian air putih
untuk minum obat saat bayi sakit. Asi banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan
oleh tubuh. Zat gizi dalam ASI sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangan fisik serta kecerdasan. ASI mengandung zat kekebalan sehingga
mampu melindungi bayi dari alergi.
Berdasarkan waktu produksinya, ASI digolongkan dalam tiga kelompok yakni:
2.1. Kolostrum
Kolostrum ( susu awal ) adalah ASI yang keluar pada hari pertama. Setelah
kelahiran bayi, berwarna kekuningan dan lebih kental, karena mengandung banyak
vitamin A, protein dan zat kekebalan yang penting untuk melindungi bayi dari
penyakit infeksi. Kolostrum mengandung vitamin A, E dan K serta beberapa mineral
seperti natrium dan Zn.
2.2. ASI transisi/ peralihan
ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum
menjadi matang. Biasanya diproduksi pada hari k2 4 – 10 setelah kelahiran.
Kandungan volume protein akam semakin rendahsedangkan kadar karbohidrat dan
lemak makin tinggi dibandingkan pada kolosrum, juga volume akan makin
meningkat.
2.3. Asi matang/ matur
ASI matang adalah ASI yang dikeluarkan pada sekitar pada hari ke -14 dan
seterusnya komposisi relatif tetap. Merupakan suatu cairan berwarna putihkekuningan
yang diakibatkan warna dari gambar c-casenat riboflavin, dan karoten yang terdapat
di dalamnya. Pada ibu yang sehat dimana produksi ASI cukup. ASI ini merupakan
makanan satu – satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai berumur 6
bulan. Selama 6 bulan pertama, volume ASI sekurang – kurangnya sekitar 500-700
ml/hari, bulan kedua sekitar 400 – 600 ml/hari setelah bayi berusia satu tahun.
Keuntungan menyusui bagi bayi:
A. Ditinjau dari aspek gizi
Kandungan gizi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh
kembang yang optimal. Mudah diserap dan dicerna.
B. Ditinjau dari aspek imunologi
Bayi tidak sering sakit. ASI mengandung kekebalan antara lain imunitas seluler yaitu
leukosit sekitar 4000/ml, misal IgA- enzim pada ASI yang mempunyai efek
antibakteri misalnya lisozim, katalase dan peroksidase.
C. Ditinjau dari aspek psikologis
Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengang. Pemberian ASI mendekatkan
hubungan ibu dan bayi menimbulkan perasaan aman bagi bayi , yang penting untuk
mengembangkan dasar kepercayaan dengan mulai mempercayai orang lain /ibu dan
akhirnya mempunyai kepercayaan pada diri sendiri
3. Menimbang bayi dan balita setiap bulan
Adalah menimbang bayi dan balita mulai dari umur 0 sampai 59 bulan setiap
bulan dan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) berturut-turut dalam 3 bulan
terakhir. Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan balita
setiap bulan dan mengetahui apakah balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi
buruk. Setelah balita ditimbang di buku KIA atau KMS maka akan terlihat berat
badannya naik atau tidak turun. Naik apabila garis pertumbuhannya naik mengikuti
salah satu pita warna di atasnya. Tidak naik bila garis pertumbuhannya mendatar dan
garis pertumbuhannya naik tetapi warna yang lebih muda. Bila balita mengalami gizi
kurang maka akan dijumpai tanda – tanda:
1. Berat badan tidak naik selama 3 bulan berturut – turut, badannya kurus
2. Mudah sakit
3. Tampak lesu dan lemah
4. Mudah menagis dan rewel
4. Mencuci tangan dengan air dan sabun
Adalah tindakan membersihkan tangan dengan air bersih yang mengalir dan
memakai sabun untuk membersihkan kotoran/ membunuh kuman serta mencegah
penularan penyakit. Misalnya: mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan
minuman, mencuci tangan sesudah buang air besar dengan sabun, karena sabun dapat
membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan
kuman akan masih tertinggal.
Waktu yang tepat untuk mencuci tangan:
1. Setia kali tangan kita kotor ( setelah memegang uang , binatang dan
berkebun )
2. Setelah buang air besar
3. Setelah membersihkan kotoran bayi
4. Sebelum memegang makanan
5. Sebelum makan dan menyuapi makanan
6. Sebelum menyusui bayi
7. Sebelum menyuapi anak
8. Setelah bersin, batuk dan membuang ingus
Cara mencuci tangan yang benar adalah sebagai berikut:
1. Cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun khusus anti bakteri
2. Gosok tangan setidaknya selama 15 – 20 detik
3. Bersihkan bagian pergelangan tangan, punggung tangan, sela – sela jari dan kuku
4. Basuh tangan sampai bersih dengan air mengalir
5. Keringkan dengan handuk bersih dan alat pengering
6. Gunakan tisu atau handuk sebagai penghalang ketika mematikan kran air.
5. Menggunakan air bersih
Air adalah sangat peting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat
meninggal karena kekurangan air daripada kekurangan makanan. Di dalam tubuh
manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air, untuk anank – anak sekitar 65%,
dan untuk bayi sekitar 80%. Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain
untuk minum, masak, mandi, mencuci ( bermacam – macam cucian ).
Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur,
membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, membersihkan
bahan makanan haruslah bersih agar tidak terkena penyakit atau terhindar dari
penyakit. Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indra kita, antara lain (dapat
dilihat, dirasa, dicium dan diraba). Meski terlihat bersih, air belum tentu bebas kuman
penyakit. Kuman penyakit dalam air mati pada suhu 100 derajat C (saat mendidih).
Syarat – syarat air minum yang sehat agar air inum itu tidak menyebabkan penyakit,
maka air itu hendaknya memenuhi persyaratan kesehatan sebagai berikut:
a. Syarat fisik
Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening ( tidak berwarna),
tidak berasa, suhu di bawah suhu udara di luarnya, cara mengenal air yang memenuhi
persyaratan fisik ini tidak sukar.
b. Syarat bakteriologis
Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri.
Terutama bakteri pathogen. Cara ini untuk mengetahui apakah air minum
terkontaminasi oleh bakteri pathogen, adalah dengan memeriksa sampel air tersebut.
Dan bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri E. Coli maka air
tersebut sudahmemenuhi kesehatan
c. Syarat kimia
Air minum yang sehat harus mengandung zat – zat tertentu dalam jumlah
yang tertentu pula.
6. Menggunakan jamban sehat
Adalah rumah tangga atau keluarga yang menggunakan jamban/ WC dengan
tangki septic atau lubang penampung kotoran sebagai pembuangan akhir. Misalnya
buang air besar di jamban dan membuang tinja bayi secara benar. Penggunaan
jamban akan bermanfaat untuk menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau.
Jamban mencegah pecemaran sumber air yang ada disekitarnya. Jamban yang sehat
juga memiliki syarat seperti tidak mencemari sumber air, tidak berbau, mudah
dibersihkan dan penerangan dan ventilasi yang cukup.
7. Rumah bebas jentik
Adalah melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dirumah satu kali
seminggu agar tidak terdapat jentik nyamuk pada tempat-tempat penampungan air,
vas bunga, pot bunga/ alas pot bunga, wadah penampungan air dispenser, wadah
pembuangan air kulkas dan barang-barang bekas/ tempat-tempat yang bisa
menampung air. Pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M (menguras. Menutup
dan mengubur plus menghindari gigitan nyamuk)
8. Makan buah dan sayur setiap hari
Pilihan buah dan sayur yang bebas peptisida dan zat berbahaya lainnya.
Biasanya cirri-ciri sayur dan buah yang baik ada sedikit lubang bekas dimakan ulat
dan tetap segar. Adalah anggota keluarga umur 10 tahun keatas yang mengkonsumsi
minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Adalah anggota rumah tangga umur 10 tahun keatas melakukan aktivitas fisik
30 menit setiap hari misalnya jalan, lari, senam dan sebagainya. Aktifitas fisik
dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari , sehingga dapat
menyehatkan jantung, paru-paru alat tubuh lainnya. Lakukan aktifitas fisik sebelum
makan atau 2 jam sesudah makan.
10. Tidak merokok di dalam rumah
Adalah anggota rumah tangga tidak merokok di dalam rumah. Tidak boleh
merokok di dalam rumah dimaksudkan agar tidak menjadikan anggota keluarga
lainnya sebagai perokok pasif yang berbahaya bagi kesehatan. Karena dalam satu
batang rokok yang dihisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya
seperti nikotin, tar dan carbonmonoksida (CO).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. SKK PHBS di Tempat Umum. Diambil dari :
https://sbhkendari.wordpress.com/materi-sbh/krida-bina-phbs/skk-phbs-di-
tempat-umum/ Diakses tanggal 15 Mei 2015 pukul 11.32 WITA
Asni Lina, 2012. Indikator PHBS di Rumah Tangga (online)
https://www.scribd.com/doc/253036045/Indikator-PHBS-Di-Rumah-Tangga
Diakses tanggal 15 Mei 2015 pukul 11.43 WITA
Author. 2014. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga. (Online).
Available. http://dinkes.tabalongkab.go.id/2014/12/perilaku-hidup-bersih-dan-
sehat-tatanan-rumah-tangga-phbs/ Diakses tanggal 15 Mei 2015 pukul 11.35
WITA
Kristia, Ike. Perilaku Hidup Sehat di Tatanan Sekolah. Online : Available
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/130/jtptunimus-gdl-ikekristia-6494-3-
babiip-s.pdf Diakses tanggal 15 Mei 2015 pukul 11.42 WITA
Mitfah. 2010. PHBS di Tempat Kerja. (Online). Available.
http://drmiftah.blogspot.com/2010/01/phbs-di-tempat-kerja.html. Diakses
tanggal 15 Mei 2015 pukul 11.39 WITA
Top Related