Download - PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

Transcript
Page 1: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Berjilbab (Studi Analisis Terhadap Kitab Tafsir

Al-Qurthubi, QS. Al-Ahzab: 59)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Ditulis Oleh:

DR. Abidin Wakano, M.Ag. Rahma Yani Samal

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

IAIN AMBON

2018

Page 2: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,
Page 3: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam dalam

berjilbab pada QS. Al-Ahzab: 59 menurut tafsir Al-Qurthubi.

Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Pustaka (Library Reseach),

dengan menggunakan metode analisis yaitu peneliti berupaya untuk meneliti nilai-

nilai pendidikan Islam dalam berjilbab terhadap kitab tafsir Al-Qurthubi. Kemudian

pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan pendidikan Islam yakni untuk

mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam dalam berjilbab.

Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama: Bentuk nilai-nilai pendidikan

Islam ada tiga, yaitu: nilai pendidikan I’tiqodiyah, nilali pendidikan Amalliyah dan

nilai pendidikan Khuluqiyah. Kedua: Bahwa dalam tafsir Al-Qurthubi, pembahasan

tentang QS. Al-Ahzab ayat 59 dibagi menjadi enam pokok masalah, yakni

keteladanan, perintah berjilbab untuk perempuan-perempuan muknin, bentuk jilbab,

penguluran jilbab, pakaian yang diperintahkan kepada muslimah dan jilbab sebagai

identitas dan pelindung. Dan terkait dengan bentuk nilai pendidikan Islam ada tiga

macam dan ketiga nilai pendidikan Islam tersebut terdapat dalam tafsir Al-Qurthubi

tentang QS. Al-Ahzab ayat 59 dan khususnya tentang jilbab.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

keenam masalah pokok diatas berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan Islam yang

dikemukakan oleh Abu Achmadi, yakni nilai pendidikan i’tiqodiyah

(keimanan/ketaatan), nilai pendidikan amaliyah (pengaplikasian), nilai pendidikan

khuluqiyah (akhlak yang terpuji). Adapun saran dari penelitian ini adalah Imam Al-

Qurthubi adalah seorang mufassir yang memiliki ilmu yang luas dan mendalam yang

memang layak untuk terus dikaji pemikirannya, karena banyak menghasilkan karya

yang menyisakkan ruang untuk dikaji generasi selanjutnya.

Kata Kunci: Nilai-Nilai Pendidikan Islam, Jilbab

Page 4: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………….. i

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………………... ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ……………………………………………. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………………………… iv

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………........... v

ABSTRAK ……………………………………………………………………………… vi

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………... vii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………............ 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………….............. 8

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………............... 8

D. Kegunaan Penelitian ……………………………………………………….......... 9

E. Defenisi Judul ……………………………………………………………............ 9

F. Kajian Riset Terddahulu ……………………………………………………….. 11

G. Metodologi Penelitian ………………………………………………………...... 13

H. Sistematika Pembahasan ……………………………………………………….. 16

BAB II : JILBAB DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM

A. Pengertian Jilbab ………………………………………...................................... 12

B. Nilai-nilai Pendidikan Islam ………………………………………………….. 22

BAB III : BIOGRAFI IMAM AL-QURTHUBI

A. Riwayat Hidup Imam Al-Qurthubi……………………………………............. 26

B. Gerakan Ilmiah pada Masa Imam Al-Qurthubi…………………………..........27

C. Guru-Guru Imam Al-Qurthubi ……………………………………………….. 28

D. Karya-Karya Imam Al-Qurthubi ……………………………………………... 29

Page 5: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

E. Terpengaruhnya Imam Al-Qurthubi oleh Orang-orang Sebelumnya dan

Pengaruh Imam Al-Qurthubi Terhadap Orang-orang Setelahnya ……………. 30

F. Keistimewaan Kitab Tafsir Al-Qurthubi ……………………………………...32

G. Celah kekurangan Tafsir Al-Qurthubi ……………………………………. …. 33

BAB IV : PEMBAHASAN

A. Tafsir Imam Al-Qurthubi tentang QS. Al-Ahzab: 59 ………..............………. 36

B. Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Berjilbab analisis Tafsir Al-Qurthubi ……. 46

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………….... 58

B. Saran …………………………………………………………………………..58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN : Kitab Jami’ Li Ahkam Al-Qur’an (Pembahasan QS.Al-Ahzab: 59)

Page 6: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan agama yang sempurna juga sangat memuliakan penganutnya.

Terkhusus untuk perempuan. Islam sangat memuliakan perempuan. Salah satu bukti

bahwa Islam memuliakan perempuan yaitu bahwa dalam Islam pakaian untuk seorang

perempuan telah diatur. Dan pakaian tersebut salah satunya yaitu jilbab.

Sebagaimana firman Allah swt:

“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan

isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh

tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,

karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang”.(QS. Al-Ahzab [33]: 59)

Terkait dengan jilbab. Jilbab saat ini sudah menjadi tren global, termasuk di

Indonesia, negeri dengan penduduk muslim terbesar ini. Jika dulu jilbab identik dengan

pakaian santriwati di pesantren-pesantren yang mungkin terkesan „kampungan‟ dan

„ketinggalan zaman‟. Maka saat ini jilbab sudah begitu populer dan memasyarakat. Di

ruang-ruang publik, di mana saja, kita dapat melihat dan bertemu dengan perempuan-

perempuan muslimah yang menggunakan jilbab. Jilbab begitu dikenal dari mulai anak

Page 7: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

2

kecil hingga nenek-nenek, dari mulai kampung-kampung kecil hingga kota-kota besar.

Bahkan jilbab kini sudah „naik kelas‟. Jilbab mulai dikenakan oleh istri para pejabat,

termasuk para selebritis, meski sering terbatas di bulan Ramadhan saja.

Tentu saja, jilbab yang mereka kenakan bukan jilbab sembarangan baik dari sisi

kualitas, model, maupun harganya. Pasalnya, jilbab kini telah menjadi bagian dari

industri fesyen yang ditandai antaranya dengan kemunculan sejumlah butik muslim,

industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan

busana muslim, dan lain sebagainya.

Singkatnya, jilbab kini telah menjadi salah satu ikon mode. Ikon mode pakaian

muslimah ini bahkan memiliki keunikan tren dan model yang bermacam-macam. Orang

mungkin masih ingat dengan istilah yang merujuk pada nama sejumlah artis seperti

„Jilbab Neno‟ (Neno Warisman), „Jilbab Inneke‟ (Inneke Koesherawati), dan lain

sebagainya. Di kalangan muslimah penggemar jilbab juga dikenal dengan merek-merek

tertentu seperti Shafira, Rabbani, Salimah dan sejumlah merek terkenal lainnya. Tidak

jarang, harga selembar jilbab itu – dengan berbagai modelnya yang trendi – bisa berharga

puluhan bahkan ratusan ribu rupiah.

Walhasil, jilbab saat ini tidak bisa lagi dianggap sebagai pakaian murahan,

kampungan dan ketinggalan zaman. Tentu, fenomena jilbab yang makin mengglobal ini

Page 8: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

3

patut kita syukuri. Ini berbeda dengan puluhan tahun silam saat jilbab masih dianggap

sebagai pakaian „asing‟ bagi sebagian orang.1

Kemudian terlepas dari itu, jilbab juga dapat melindungi seseorang yang

menggunakannya. Dalam berjilbab juga terdapat nilai-nilai bagi pemakainya. Salah

satunya yaitu nilai-nilai pendidikan Islam.

Defenisi nilai-nilai pendidikan Islam adalah kumpulan dari prinsip-prinsip hidup

yang saling terkait yang berisi ajaran-ajaran guna memelihara dan mengembangkan fitrah

manusia serta sumber daya manusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusia

seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma atau ajaran Islam.2

Namun terkait dengan nilai-nilai pendidikan Islam dalam berjilbab, banyak

muslimah yang belum memahaminya. Sehingga kadang muslimah tidak terlalu

mementingkan masalah penggunaan jilbab, yang tentu saja apabila digunakan sangat

bermanfaat bagi dirinya.

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat ditarik

pokok permasalahan yang perlu dibahas dan dikaji dalam penelitian ini, pokok masalah

tersebut dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut, yaitu:

1Arief B. Iskandar, Jilbab Syar’i, (Jakarta: Cet. II; Khilafah Press, 2013), hal. 9.

2http://mustanginbuchory89.blogspot.co.id/2015/06/nilai-nilai-pendidikan-islam.html(Diakses

pada hari Selasa, 23 Mei 2017)

Page 9: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

4

1. Apa saja nilai-nilai pendidikan Islam dalam berjilbab pada QS. Al-Ahzab: 59

terhadap tafsir Al-Qurthubi ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam dalam berjilbab pada QS. Al-

Ahzab: 59 terhadap tafsir Al-Qurthubi

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaannya adalah:

1. Untuk memberikan kontribusi terhadap khasanah intekektual hukum Islam

terutama dalam konsep jilbab

2. Menambah dan memperluas orientasi pemikiran dalam wacana jilbab itu sendiri

E. Defenisi Istilah

1. Nilai : Sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan, sesuatu

yang dapat menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya.3 Nilai adalah

sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau kelompok. Jadi, pada

hakikatnya, nilai adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan

objek itu sendiri. Sesuatu dikatakan mengandung nilai jika memiliki sifat atau

3Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat, (Jakarta: Cet. III; PT Gramedia

Pustaka Utama, 2012), hal. 963.

Page 10: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

5

kualitas yang melekat padanya.4 Nilai ditinjau dari segi keistimewaan adalah apa

yang dihargai, dinilai tinggi, atau dihargai sebagai suatu kebaikan. Lawan dari

suatu nilai positif adalah “tidak bernilai” atau “nilai negative”. Baik akan menjadi

suatu nilai dan lawannya (jelek, buruk) akan menjadi suatu “nilai negative” atau

“tidak bernilai”.5

2. Pendidikan Islam : Muhammad Natsir dalam tulisan Ideologi Pendidikan Islam

menyatakan: “Yang dinamakan pendidikan ialah suatu pimpinan jasmani dan

rohani menuju kesempurnaan dan kelengkapan arti kemanusiaan dengan arti

sesungguhnya”. Pengertian pendidikan secara umum, yang kemudian

dihubungkan dengan Islam menimbulkan pengertian-pengertian baru yang secara

implisit menjelaskan karakteristik yang dimilikinya. Pengertian pendidikan dalam

konteks Islam inheren dalam istilah “tarbiyah, ta’lim dan ta’dib.”

Secara lebih rinci, Yusuf Al-Qardhawi memberikan pengertian

“Pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani

dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Karena itu, pendidikan Islam

menyiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun perang, dan

menyiapkan untuk mengahadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan

kejahatannya, manis dan pahitnya.”

4Beni Ahmad Saebani & Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan Islam 1, (Bandung: Cet. II; Pustaka

Setia, 2012), hal. 33. 5Makalah oleh Dudung Rahmat Hidayat Mulyadi, dengan judul “Hakikat dan Makna Nilai”,

halaman web:

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/Jur._Pend._Bahasa_Arab/195204141980021Dudung_Rahmat_Hidayat/H

akikat_dan_Makna_Nilai.pdf (Diakses pada Minggu, 14 Mei 2017)

Page 11: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

6

Ahmad D. Marimba mengemukakan “Pendidikan Islam adalah bimbingan

jasmani dan rohani menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut

ukuran-ukuran Islam”.6

Dari kedua pengertian di atas yaitu pengertian nilai dan pendidikan Islam

dapat diambil defenisi bahwa nilai-nilai pendidikan Islam adalah kumpulan dari

prinsip-prinsip hidup yang saling terkait yang berisi ajaran-ajaran guna

memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya manusia yang

ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan

norma atau ajaran Islam.7

3. Jilbab : Ada beberapa pengertian terkait jilbab yakni, Khimar (kerudung),

Miqna’ah (kain yang menutup kepala dan muka), Milhafah (mantel), Izar (baju

layaknya selimut yang menyelubungi badan), atau Mula’ah (baju kurung yang

memiliki lengan).8

F. Kajian Riset Terdahulu

Upaya pembahasan tentang jilbab telah banyak diungkap peneliti muslim,

seperti dilakukan oleh Abdul Halim Abu Syuqqah dalam bukunya Kebebasan Wanita

Jilid 4. Dalam bukunya beliau membahas diantaranya terkait dengan ciri-ciri penutup

6Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium III

Edisi Pertama, (Jakarta: Cet. II; Kencana Prenadamedia Group, 2014), hal. 5 – 6. 7http://mustanginbuchory89.blogspot.co.id/2015/06/nilai-nilai-pendidikan-islam.html(Diakses

pada hari Selasa, 23 Mei 2017) 8Felix Y. Siauw, Yuk Berhijab, (Jakarta: Cet. III; Alfatih Press, 2015), hal. 81

Page 12: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

7

tubuh wanita menurut Al-Qur‟an serta penafsiran dari beberapa mufassir terkait

dengan ciri-ciri penutup tubuh wanita.9

Husein Shahab dalam bukunya Jilbab Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah

membahas terkait dengan persyaratan pakaian wanita menurut ajaran Islam dan

menyimpulkan persyaratan pakaian wanita yang sesuai dengan ajaran Islam adalah

pertama, menutup seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan; kedua, longgar

sehingga tidak menampakkan bentuk tubuh; ketiga, terbuat dari bahan yang cukup

tebal, sehingga menyembunyikan warna kulit yang ditutupinya dan sekaligus juga

bentuk tubuh; keempat, tidak mencolok diri, sehingga menarik perhatian orang;

kelima, tidak menyerupai pakaian laki-laki; keenam, tidak menyerupai pakaian

wanita-wanita non muslim atau kafir.10

Zaitunah Subhan, dalam bukunya Al-Qur’an dan Perempuan Menuju

Kesetaraan Gender dalam Penafsiran, telah menjelaskan tentang jilbab maupun

hijab.11

Arief B. Iskandar, dalam bukunya Jilbab Syar’i juga telah menjelaskan terkait

dengan jilbab syar‟i bagi seorang perempuan, dan telah dijelaskan juga berbagai

pendapat terkait dengan jilbab. Baik dalil, bentuk dan lainnya.12

9Abdul Halim Abu Syuqqah, Kebebasan Wanita Jilid 4, (Jakarta: Cet. I; Gema Insani Press,

1997), hal. 43 10

Husein Shahab, Jilbab Menurut Al-Qur’an dengan As-Sunnah, (Bandung: Cet. VI; Mizan,

1993), hal. 84 – 85 11

Zaitunah Subhan, Al-Qur’an dan Perempuan Menuju Kesetaraan Gender dalam Penafsiran,

(Jakarta: Cet. I; Prenadamedia Group, 2015), hal. 343. 12

Arief B. Iskandar, Jilbab Syar’i, (Jakarta: Cet. II; Khilafah Press, 2013), hal. 1

Page 13: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

8

Dari penulusuran di atas memang sudah banyak penelitian atau pembahasan

terkait dengan jilbab dalam QS. Al-Ahzab: 59, namun dari penulusuran penelitian di

atas, belum terdapat penelitian khusus terkait dengan nilai-nilai pendidikan Islam

yakni nilai pendidikan I’tiqodiyah, Amaliyah dan Khuluqiyah dalam berjilbab

terhadap tafsir Al-Qurthubi.. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut dan mendalam untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam

tersebut dalam berjilbab yang dimana disini peneliti mencocokkan nilai-nilai

pendidikan Islam terhadap tafsir Al-Qurthubi.

G. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian skripsi ini peneliti menggunakan metode penelitian:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (Library Reseach)

yaitu penelitian yang sumber datanya diperoleh melalui penelitian dan menelaah

buku-buku, jurnal, majalah dan media online yang berkaitan dengan masalah yang

akan dibahas dalam penelitian ini yaitu nilai-nilai pendidikan dalam berjilbab.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analitis. Analitis adalah Penyelidikan

terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui

keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya dan sebagainya)13

.

13

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi

Keempat, (Jakarta: Cet. I; PT Gramedia, 2008), hal. 58

Page 14: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

9

Analitis digunakan untuk menganalisa dengan cermat, dan menyimpulkannya.

Dimana peneliti berupaya untuk meneliti nilai-nilai pendidikan Islam dalam berjilbab

terhadap kitab tafsir Al-Qurthubi QS. Al-Ahzab: 59. Teknik analisis data yang

dilakukan oleh peneliti yaitu peneliti mencocokkan nilai-nilai pendidikan Islam

dalam berjilbab yang dikemukakan oleh Abu Achmadi yakni nilai-nilai pendidikan

I’tiqodiyah, Amaliyah dan Khuluqiyah terhadap kitab tafsir Al-Qurthubi terkait

dengan QS. Al-Ahzab: 59, khususnya tentang jilbab.

3. Teknik Pengumpulan Data

Kajian ini merupakan kajian kepustakaan, untuk itu peneliti mencoba

mempormulasikannya menggunakan dua sumber data, yaitu:

a. Data primer, yaitu sumber pokok kajian yang digunakan peneliti untuk membahas

skripsi. Dalam hal ini berupa kitab tafsir Al-Qurthubi

b. Data sekunder : yaitu data yang diambil dari buku, jurnal, majalah, media online

dan lainnya yang berkaitan atau membahas tentang masalah nilai-nilai pendidikan

Islam dalam berjilbab.

4. Pendekatan

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Pendekatan

Pendidikan Islam, yaitu membahas terkait nilai-nilai pendidikan Islam yang

terkandung dalam perintah berjilbab terhadap pendapat Imam Al-Qurthubi dalam

tafsirnya yakni tafsir Al-Qurthubi. Dan akan dipertimbangkan pula kajian para

pemikir lainnya tentang ayat jilbab.

Page 15: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

10

5. Analisis Data

Dalam mencari dan mengumpulkan data-data yang telah dihimpun, maka

peneliti perlu dan berusaha menganalisa dengan teliti, maka selanjutnya diadakan

analisis yang berpola pada:

a. Metode Induktif

Metode induktif yaitu metode pembahasan yang berangkat dari fakta-fakta atau

peristiwa-peristiwa konkret yang khusus untuk ditarik dalam generalisasi yang

bersifat umum.

b. Metode Deduktif

Metode Deduktif yaitu suatu pembahasan yang berangkat dari pengetahuan yang

bersifat umum dan bertitik tolak pada sesuatu kajian dan ditarik pada pengetahuan

yang khusus. Menganalisa data-data berupa pendapat Mufassir dan tokoh yang

bersifat khusus kemudian ditarik menjadi kesimpulan umum.14

H. Sistematika Pembahasan

Secara umum rancangan penelitian tersusun atas beberapa bab, yang terbagi

dalam tiga bagian yaitu pendahuluan, isi dan penutup. Peneliti menyusun menjadi

beberapa yang masing-masing memuat sub-sub bab.

14

Qoidud Duwal, “Konsep Jilbab Dalam Hukum Islam (Studi Pemikiran K.H. Husein

Muhammad)”, Skripsi Fakultas Syari‟ah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2009. Web: http://digilib.uin-suka.ac.id/3573/1/Bab%20I%2CV%2C%20Daftar%20Pustaka.pdf (Diakses pada hari Minggu, 21 Mei 2017)

Page 16: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

11

Bab pertama, menjelaskan signifikan penelitian dalam latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, defenisi istilah. tinjauan

pustaka, akan menelusuri hasil penelitian sejenis sebelumnya. metodologi penelitian dan

sistematika pembahasan, akan mengerahkan pembahasan yang akan dikaji agar tidak

keluar dari metodologi penelitian.

Bab kedua, menjelaskan secara umum tentang jilbab dan nilai-nilai pendidikan

Islam. Membahas tentang jilbab menurut bahasa, hadits-hadits tentang jilbab, bentuk

jilbab dan kewajiban berjilbab.

Bab ketiga, secara khusus membahas biografi Imam Al-Qurthubi, yang meliputi

riwayat hidup Imam Al-Qurthubi, gerakan ilmiah pada masa Imam Al-Qurthubi, guru-

guru Imam Al-Qurthubi, karya-karya Imam Al-Qurthubi, terpengaruhnya Imam Al-

Qurthubi oleh orang-orang sebelumnya dan pengaruh Imam Al-Qurthubi terhadap orang-

orang setelahnya, keistimewaan kitab tafsir Al-Qurthubi, serta celah kekurangan tafsir

Al-Qurthubi.

Bab keempat, membahas tentang tafsir Imam Al-Qurthubi tentang QS. Al-Ahzab

ayat 59 dan membahas terkait. nilai-nilai pendidikan Islam dalam berjilbab studi analisis

terhadap tafsir Al-Qurthubi

Bab kelima, merupakan penutup, yaitu kesimpulan tentang penelitian ini dan

saran.

Page 17: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

12

BAB II

JILBAB DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM

A. Pengertian Jilbab

1) Ayat tentang jilbab

Jilbab terdapat dalam QS. Al-Ahzab .(Jalaabiib) جالبيب Jamaknya (Jilbaab) جلباب

ayat 59.

Terjemahan: Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak

perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan

jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih

mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab [33]: 59)

2) Asbabun Nuzul

امرأة وكانت جتهاالح الحجاب ضرب ما بعد سودة خرجت قالت عنها هللا رضي عائشة عن

عمر ابن الخطاب فقال: يا سودة اما و هللا ما تخفين اهفرا يعرفها من على تخفى ال جسيمة

كيف تخرجين قالت فانكمأت راجعة ورسولهللا صلى هللا عليه وسلم في بيتي علينا فانظري

لي و انه ليتعشى وفي يده عرق فدخلت فقالت يا رسول هللا اني خرجت لبعض حاجتي فقال

وقالت فاوحى هللا اليه ثم رفع عنه وانالعرقفي يده ما وضعه فقال انه قد ٬عمر كذا و كذا

Page 18: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

13

اذن لكن ان تخرجن لحاجتكن1

Dari Aisyah ra. katanya: Sudah keluar setelah dibuatkan hijab untuk

keperluannya, dimana ia merupakan seorang wanita yang besar (gemuk) tidak

samar lagi atas orang yang mengenalnya, Umar bin Khathab melihatnya, lalu ia

berkata: “Hai Saudah, demi Allah engkau tidak samar atas kami maka lihatlah

bagaimana engkau keluar?”. Aisyah berkata: “Lalu ia kembali sedang Rasulullah

saw., itu di rumahku, dan beliau sedang makan malam dan di tangan beliau

terdapat tulang yang berdaging. Lalu ia masuk dan berkata: “Wahai Rasulullah,

sesungguhnya saya keluar untuk sebagian keperluanku, lalu Umar berkata

kepadaku demikian dan demikian”. Aisyah berkata: “Maka Allah menurunkan

wahyu kepada beliau kemudian wahyu itu selesai, dan tulang berada di tangan

beliau tidak diletakkannya, lalu beliau bersabda: “Telah diizinkan bagi kalian

untuk keluar karena keperluanmu.” 2

3) Jilbab menurut bahasa

Adapun pengertian jilbab menurut bahasa yaitu:

Di dalam Kamus Al-Muhith, Fairuzabadi mengatakan:

وه وأ ةفحلمالك قوف نا مهما يغطى به ثياب وأ ةفحملال نود ةأرملاسع لب وثو: ميصقلا

ارمخال3

“(Jilbab adalah) gamis (qamish) pakaian yang luas, tapi selain selubung/selimut

(milhafah), atau sesuatu yang dipakai olehnya untuk menyelimuti pakaiannya

mulai dari atas seperti selubung/selimut (milhafah). Atau, dia adalah khimar

(penutup kepala).”

1Ahmad Sunarto, dkk (penerjemah), Tarjamah Shahih Bukhari Jilid VI, (Semarang: Cet. I; Asy-

Syifa‟, 1993), No. Hadits 4553, Kitab Tafsir, No. 42, Surah Al-Ahzab. hal. 398 – 399. Judul asli: Shahih

Bukhari Juz VI, Penyusun: Imam Abdullah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari. 2Ahmad Hatta, Tafsir Qur’an Per Kata Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul & Terjemah, (Jakarta:

Cet. IV; Maghfirah Pustaka, 2009), hal. 426. 3Majduddin Muhammad Bin Ya‟kub Al-Fairuzabadi, Al-Qoumus Al-Muhith, (Beirut: Daarul Fikri,

2010), hal. 65

Page 19: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

14

Di dalam kamus Ash-Shihah, secara ringkas Al-Jauhari mengatakan:

الجلباب : الملحفة4

“Al-jilbab adalah al-milhafah.”

اإلزار ٬الجلباب : الملحفة والقميص5

Al-jilbab adalah al-milhafah (mantel), al-qamish (gamis) dan al-izar (baju

layaknya selimut yang menyelimuti badan)

4) Redaksi hadits – hadits tentang jilbab

1. Hadits Dari Ummu Salamah r.a.

ن ام سلمةحدثنا محمد بن عبيد أخبرنا ابن ثور عن معمر عن ابن خثيم عن صفية بنت شيبة ع

[ خرج نساء۹۵]األحزاب : ﴾ يدنين عليهن من جالبيبهن﴿قالت : لما نزلت ٬رضى الله عنها

6ة من االكسي االنصار كأن على رءوسهن العربان

“Dari Ummi Salamah R.A. dia berkata: sewaktu turun ayat: “Hendaklah mereka

mengulurkan jilbabnya”, maka kaum wanita Anshar berpakaian, berkerudung

hitam, seolah kepala mereka burung-burung gagak”. (HR. Abu Daud)

Hadits ini sebagai identitas kepada seorang muslimah ketika mereka

sedang berada di luar rumah7

2. Hadits dari Imam Malik

4Abu Nashr Isma‟il bin Hammad Al-Jauhari, Kamus Ash-Shihah, (Beirut: Cet. I; Daarul Fikru,

1984), hal. 132 5Karim Sayid Muhammad Mahmud, Mu’jam Al-Tullab Al-Wasit, (Lebanon: Cet. II; Dar Al-Kotob

Al-Ilmiyah, 2009), hal. 125 6Muhammad Samsul-Haqq al-„azim Abadi, Sarh Sunan Abi Daud, (Lebanon: Cet. II; Dar Al-

Kotob Al-Ilmiyah, 2009), Kitab: Pakaian Wanita, Bab: Firman Allah “Hendaklah mereka mengulurkan

jilbabnya [Al-Ahzab: 59]” No. Hadits. 4097, hal. 283. 7Abdul Halim Abu Syuqqah, Kebebasan Wanita Jilid 4, (Jakarta: Cet. III; Gema Insani Press,

2000), hal. 58.

Page 20: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

15

فىانت تصلىحد ثنى يحيى عن مالك : انه بلغه ان عائشة زوج النبى صلى الله عليه وسلم ك

الدرع والخمار8

"Bersumber dari malik, sesungguhnya telah sampai kepada beliau, bahwa Aisyah

isteri Nabi saw. pernah mengerjakan sholat dengan mengenakan baju kurung

panjang dan kerudung.” (HR. Imam Malik)

3. Hadits dari Abdullah bin Al Aswad Al Khaulani

عن ٬عن بسر ابن سعيد ٬عن بكيربن عبد هللا بن األشج ٬عن الثقة عنده ٬وحد ثنى عن مالك

و كان فى حجر ميمونة زوج النبى صلى الله عليه وسلم : ان ٬بن االسود الخوالنى الله عبد

خمار ليس عليها ازاريمونة كانت تصلى فى الدرع والم9

“Bersumber dari Abdullah bin Al Aswad Al Khaulani – beliau ini berada di bilik

Maimunah isteri Nabi saw.--: bahwa Maimunah mengerjakan shalat dengan

mengenakan gaun panjang dan kerudung, tanpa memakai kain” (HR. Imam

Malik)

4. Hadits dari Muhammad bin Zaid bin Qunfudz

ليه وحد ثنىعن محمد بن زيد بن قنفذ عن امه انها سألت ام سلمة زوج النبى صلى الله ع

لت : تصلى فى الخمار والدرع السابغ اذا غيب افق؟ فيه المرأة من الثياب تصلى وسلم: ماذا

ظهور قد ميها10

Bersumber dari Muhammad bin Zaid bin Qunfudz, dari ibunya, bahwa Ibu

Muhammad ini pernah bertanya kepada Ummi Salamah isteri Nabi saw.:

“Pakaian apakah yang dikenakan oleh wanita untuk mengerjakan shalat.”

Ummi Salamah menjawab: Dia boleh mengerjakan shalat dengan memakai

kerudung dan baju yang panjang, asal permukaan telapak kakinya tidak kelihatan.

(HR. Imam Malik)

8Imam Malik bin Anas, Kitab Al-Muwatha’ Jilid I, Penulis Muhammad Fuad Abdul Baqi (Kairo:

Cet. II; Daarul Hadits, 1993), No. Hadits 35, Kitab: Shalat, Bab: Ar-Rukhshah fii Shalatil Mar‟ah fid-Dir‟I

wal-Khimar, hal. 134 9Ibid, No. Hadits 37, hal. 135.

10Ibid, No. Hadits, 36, hal. 134

Page 21: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

16

5. Hadits dari Hisyam bin Urwah

فقالت :ان المنطق يشق ٬عن هشام بن عروة عن ابيه : ان امرأة استفتته ٬وحدثنى عن مالك

11اا كان الدرع سابغاذ ٬فقال : نعم ؟ مار افاصلى فى درع وخ ٬على

Hisyam bin Urwah dari ayahnya bahwa seorang wanita meminta fatwa kepadanya

dengan berkata, “Ikat pinggangku itu merepotkanku, maka bolehkah saya shalat

dengan menegenakan baju panjang dan kerudung?” Urwah menjawab,“Boleh,

apabila baju itu besar (longgar)”. (HR. Imam Malik)

Ketetapan bahwa baju panjang dan kerudung mencukupi untuk menunaikan shalat

itu menunjukkan bahwa kedua pakaian ini sudah menutupi aurat, sebab dengan keduanya

itu telah terpenuhi penutupan aurat yang wajib sebagaimana yang dituntut syara‟ dalam

ayat, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali apa yang biasa

tampak daripadanya. “Atas dasar itu, maka jilbab ini dimaksudkan sebagai perintah

tambahan dari sekedar penutupan yang wajib. Itulah keadaan yang sempurna dan ciri

yang bagus yang membedakan wanita merdeka dan wanita budak.”12

6. Hadits dari Abu Hurairah ra.

ل النار قال : قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم : "صنفان من أه ٬عن أبي هريرة رضي هللا عنه

٬مميالت ٬سيات عارياتيضربون بها الناس. ونساء كا ٬كأنناب البقرأرهما: قوم معهم سياط لم

و إن ريحها لتوجد من مسيرة ٬ال يدخلن الجنة و ال يجدن ريحها٬كأسنمة البخت المائلةرٴۇوسهن

11

Adib Bisri Musthofa, dkk., Tarjamah Muwaththa’ Al-Imam Malik r.a. (Semarang: CV. Asy

Syifa‟, 1992), No. Hadits 323, Kitab: Shalat, Bab: Dispensasi bagi Wanita Mengerjakan Shalat

dalam Gaun Sehari-hari dan Kerudung, hal. 198 12

Abdul Halim Abu Syuqqah, Kebebasan Wanita Jilid 4, (Jakarta: Cet. I; Gema Insani Press,

1997), hal. 62

Page 22: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

17

كذا و كذا"13

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., dia berkata: Rasulullah SAW. telah bersabda,

“Ada dua golongan penghuni neraka yang belum aku lihat: Orang-orang yang

membawa cemeti bagai ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukul orang lain,

2) Para wanita yang berpakaian tetapi auratnya terlihat (karena berpakaian ketat,

mini, tembus pandang, atau menampakkan bentuk tubuh), yang memikat hati pria dan

berjalan lenggak-lenggok (suka merayu). Mereka tidak dapat masuk surga dan tidak

dapat mencium bau surga, padahal bau surga itu dapat tercium dari jarak yang sangat

jauh.” (HR. Muslim)

Secara tekstual yang dimaksud dengan اسياتعارياتك adalah:

a. Seorang perempuan secara lahir memakai pakaian yang tipis yang masih dapat

menggambarkan lekuk tubuhnya

b. Perempuan yamg mengenakan pakaian akan tetapi masih membiarkan bagian lain

dari tubuhnya terbuka semisal dengan memakai kerudung yang dililitkan ke leher

sehingga bagian dadanya terbuka.

c. Perempuan yang sudah mengenakan pakaiannya dengan sopan akan tetapi

jalannya sengaja dibuat berlenggok-lenggok dengan tujuan memamerkan

kecantikan dirinya supaya mendapatkan penghargaan dan pujian dari orang lain

(tabarruj)

d. Perempuan yamg mendandani kepalanya sedemikian rupa baik dengan kerudung,

ikat kepala atau lainnya yang menarik sehingga orang tertawan melihatnya

(tabarruj)14

7. Hadits dari Ummu „Athiyah r.a.

13

Imam Al-Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, (Surabaya: Pustaka Amani, 2000), Kitab:

Tentang Pakaian dan Perhiasan, Bab 47: Perempuan yang berpakaian tapi auratnya tampak, Hadits No.

1388, hal. 802. 14

Muhammad Walid & Fitratul Uyun, Etika Berpakaian bagi Perempuan, (Malang: Cet. II; UIN-

Maliki press, 2012), hal. 58 – 59.

Page 23: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

18

قالت: أمرنا رسول هللا صلى هللا عليه وسلم أن نخرجهن فيالفطر ٬عن أم عطية رضي هللا عنها

ويشهدن الخير ٬الصالةفأما الحيض: فيعتزلن ٬دورواألضحى: العوائق والحيضى وذوات الخ

قال: )لتلبسها أختها من جلبابها(؟ رسول هللا إحدانا ال يكون لها جلباب قلت: يا ودعوة المسلمين15

Diriwayatkan dari Ummu „Athiyyah r.a., ia berkata: Rasulullah saw, memerintahkan

kami agar mengajak kaum wanita keluar (ke lapangan) pada sholat Idul Fitri dan

Idul Adha: Para wanita muda, para wanita yang haidh tidak ikut sholat, namun

mereka ikut berbuat kebajikan (turut merayakan) dan berdoa bersama kaum

muslimin. Aku tanyakan, “Ya Rasulullah! Di antara kami ada yang tidak memiliki

baju?” Jawab beliau, “Hendaklah dia meminjam baju saudaranya!” (HR. Muslim)

Menurut Ibnu Hajar, hadits ini ada dalil yang dilarangnya perempuan keluar (dari

rumahnya) tanpa memakai jilbab.16

Hadits ini selain menunjukkan kewajiban wanita

untuk mengenakan jilbab ketika hendak keluar rumah, juga memberikan pengertian

jilbab, bahwa yang dimaksud dengan jilbab bukanlah pakaian sehari-hari, yang biasa

dikenakan di dalam rumah. Sebab, jika disebutkan ada seorang wanita yang tidak

memiliki jilbab, tidak mungkin wanita itu tidak memiliki pakaian yang biasa dikenakan

dalam rumah. Tentu ia sudah memiliki pakaian, tetapi pakaiannya itu tidak terkategori

sebagai jilbab.17

5) Bentuk jilbab

Terkait dengan bentuk jilbab, para ulama maupun mufassir berbeda pendapat,

diantaranya:

1. Husein Shahab dalam bukunya “Jilbab Menurut Al-Qur‟an dan As-Sunnah”

15

Ibid, Kitab: Tentang Sholat Dua Hari Raya, Bab 5: Keluarnya Kaum Wanita ke Sholat dan

Sholat Dua Hari Raya, Hadits No. 431, hal. 245 – 246. 16

Zaitunah Subhan, Al-Qur’an & Perempuan Menuju Kesetaraan Gender dalam Penafsiran,

(Jakarta: Cet. I; Prenadamedia Group, 2015), hal. 355. 17

Arief B. Iskandar, Jilbab Syar’i, (Jakarta: Cet.II; Khilafah Press, 2013), hal. 98.

Page 24: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

19

Jilbab adalah pakaian yang longgar, luas, dan menutupi kepala dan dada.18

2. Ahmad Musthafa Al-Maraghi dalam tafsirnya “Tafsir Al-Maraghi”

Al-Jalaabib : Jamak dari Jilbaab, baju kuurng yang meliputi seluruh – الجالبيب

tubuh wanita, lebih dari sekedar baju biasa dan kerudung.19

3. Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir ath-Thabari dalam tafsirnya “Tafsir Ath-Thabari”

Ahli takwil berbeda pendapat mengenai batasan mengulurkan jilbab yang

diperintahkan Allah. Sebagian berpendapat bahw amaksudnya adalah, menutup wajah

dan kepala mereka, sehingga tidak ada yang tampak melainkan satu mata. Dan yang

lain lagi mengatakan bahwa mereka diperintahkan untuk mengikatkan jilbab mereka

pada dahi.

Ath-Thabari mengemukakan tiga riwayat untuk pendapat yang pertama, satu

riwayat dari Ibnu Abbas dan dua riwayat dari Ubaidah. Untuk pendapat yang kedua

dia mengemukakan empat riwayat, satu riwayat dari Ibnu Abbas, riwayat kedua dari

Qatadah, riwayat ketiga dari Mujahid, dan riwayat keempat dari Abi Shalih. Hanya

saja riwayat Mujahid dan Abi Shalih tidak menashkan mengikatkan jilbab pada dahi.

Tetapi kedua riwayat itu menyebutkan bahwa mereka harus berjilbab dan menutup

wajah mereka dengan jilbab. 20

4. Tafsir Jalalain oleh Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

18

Husein Shahab, Jilbab Menurut Al-Qur’dan As-Sunnah, (Bandung: Cet. VI; Mizan, 1993), hal.

60.

19

Ahmad Mustafa Al-Maragi, Terjemah Tafsir Al-Maragi Juz 22, 23, dan 24, (Semarang: Cet. II;

Toha Putra, 1992), hal. 61. 20

Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari Jilid 21, (Jakarta: Cet. I;

Pustaka Azzam, 2009), hal. 247 – 252.

Page 25: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

20

Lafadz jalaabib adalah bentuk jamak dari lafadz jilbaab, yaitu kain yang dipakai

oleh seorang wanita untuk menutupi seluruh tubuhnya. Maksudnya hendaklah

mengulurkan sebagian daripada kain jilbabnya itu untuk menutupi muka mereka, jika

mereka hendak keluar karena suatu keperluan, kecuali hanya bagian yang cukup

untuk satu mata.21

5. Tafsir Ibnu Katsir oleh Isma‟il bin Katsir

Di dalam tafsirnya beliau mengutip pendapat dari beberapa ahli takhwil tentang

jilbab, diantaranya:

Ibnu Mas‟ud, Ubaidah, Qatadah, Al-Hasan Al-Basri, Ibrahim An-Nakha‟I, dan Ata

Al-Khurrasani serta lain-lainnya yang buka hanya seorang yang mengatakan jilbab adalah

kain yang dipakai di atas kerudung. Al-Jauhari mengatakan bhawa jilbab adalah kain

penutup.

Kemudian Ali Ibnu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Allah

memerintahkan kepada kaum wanita yang beriman apabila mereka keluar rumah untuk

suatu keperluan, hendaklah mereka menutupi wajah mereka dimulai dari kepala mereka

dengan kain jilbab dan hanya diperbolehkan menampakkan sebelah matanya saja.22

6) Kewajiban berjilbab

Para ulama berbeda pendapat terkait dengan bentuk dan penguluran jilbab.

Namun untuk kewajiban berjilbab jumhur ulama mengatakan memakai jilbab hukumnya

21

Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Tafsir Jalalain berikut Asbabun

Nuzul Jilid 3, (Bandung: Cet. VIII; Sinar Baru Algensindo, 2005), hal. 1803 22

Al-Imam Abul Fida Isma‟il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Katsir Juz 22 Al-Ahzab 31 s.d.

yasin 21, (bandung: Cet. II; Sinar Baru Algensindo, 2007), hal. 191 – 192..

Page 26: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

21

wajib. Adapun dalil yang mewajibkan pemakaian jilbab yaitu hadits dari Ummu

„Athiyah, yakni:

قالت: أمرنا رسول هللا صلى هللا عليه وسلم أن نخرجهن فيالفطر ٬عن أم عطية رضي هللا عنها

ويشهدن الخير ٬الصالةزلنفأما الحيض: فيعت ٬واألضحى: العوائق والحيضى وذوات الخدور

قال: )لتلبسها أختها من جلبابها(؟ رسول هللا إحدانا ال يكون لها جلباب قلت: يا ودعوة المسلمين23

Diriwayatkan dari Ummu „Athiyyah r.a., ia berkata: Rasulullah saw, memerintahkan

kami agar mengajak kaum wanita keluar (ke lapangan) pada sholat Idul Fitri dan

Idul Adha: Para wanita muda, para wanita yang haidh tidak ikut sholat, namun

mereka ikut berbuat kebajikan (turut merayakan) dan berdoa bersama kaum

muslimin. Aku tanyakan, “Ya Rasulullah! Di antara kami ada yang tidak memiliki

baju?” Jawab beliau, “Hendaklah dia meminjam baju saudaranya!” (HR. Muslim)

Menurut Ibnu Hajar, hadits ini ada dalil yang dilarangnya perempuan keluar (dari

rumahnya) tanpa memakai jilbab.24

Hadits ini selain menunjukkan kewajiban wanita

untuk mengenakan jilbab ketika hendak keluar rumah, juga memberikan pengertian

jilbab, bahwa yang dimaksud dengan jilbab bukanlah pakaian sehari-hari, yang biasa

dikenakan di dalam rumah. Sebab, jika disebutkan ada seorang wanita yang tidak

memiliki jilbab, tidak mungkin wanita itu tidak memiliki pakaian yang biasa dikenakan

dalam rumah. Tentu ia sudah memiliki pakaian, tetapi pakaiannya itu tidak terkategori

sebagai jilbab.25

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa memakai jilbab itu wajib

digunakan ketika keluar rumah.

23

Ibid, Kitab: Tentang Sholat Dua Hari Raya, Bab 5: Keluarnya Kaum Wanita ke Sholat dan

Sholat Dua Hari Raya, Hadits No. 431, hal. 245 – 246. 24

Zaitunah Subhan, Al-Qur’an & Perempuan Menuju Kesetaraan Gender dalam Penafsiran,

(Jakarta: Cet. I; Prenadamedia Group, 2015), hal. 355. 25

Arief B. Iskandar, Jilbab Syar’i, (Jakarta: Cet.II; Khilafah Press, 2013), hal. 98.

Page 27: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

22

B. Nilai-nilai pendidikan Islam

1. Nilai

Nilai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Sifat-sifat (hal-hal) yang

penting atau berguna bagi kemanusiaan, sesuatu yang dapat menyempurnakan manusia

sesuai dengan hakikatnya.26

Nilai adalah sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau kelompok.

Jadi, pada hakikatnya, nilai adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek,

bukan objek itu sendiri. Sesuatu dikatakan mengandung nilai jika memiliki sifat atau

kualitas yang melekat padanya.27

Nilai ditinjau dari segi keistimewaan adalah apa yang dihargai, dinilai tinggi, atau

dihargai sebagai suatu kebaikan. Lawan dari suatu nilai positif adalah “tidak bernilai”

atau “nilai negative”. Baik akan menjadi suatu nilai dan lawannya (jelek, buruk) akan

menjadi suatu “nilai negative” atau “tidak bernilai”.28

2. Pendidikan Islam

26

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat, (Jakarta: Cet. III; PT Gramedia

Pustaka Utama, 2012), hal. 963. 27

Beni Ahmad Saebani & Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan Islam 1, (Bandung: Cet. II; Pustaka

Setia, 2012), hal. 33. 28

Makalah oleh Dudung Rahmat Hidayat Mulyadi, dengan judul “Hakikat dan Makna Nilai”,

halaman web:

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/Jur._Pend._Bahasa_Arab/195204141980021Dudung_Rahmat_Hidayat/H

akikat_dan_Makna_Nilai.pdf (Diakses pada Minggu, 14 Mei 2017)

Page 28: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

23

Muhammad Natsir dalam tulisan Ideologi Pendidikan Islam menyatakan: “Yang

dinamakan pendidikan ialah suatu pimpinan jasmani dan rohani menuju kesempurnaan

dan kelengkapan arti kemanusiaan dengan arti sesungguhnya”. Pengertian pendidikan

secara umum, yang kemuadian dihubungkan dengan Islam menimbulkan pengertian-

pengertian baru yang secara implisit menjelaskan karakteristik yang dimilikinya.

Pengertian pendidikan dalam konteks Islam inheren dalam konotasi istilah “tarbiyah,

ta’lim dan ta’dib.”

Secara lebih rinci, Yusuf Al-Qardhawi memberikan pengertian “Pendidikan Islam

adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak

dan keterampilannya. Karena itu, pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup

baik dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkan untuk mengahadapi

masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya.”

Ahmad D. Marimba mengemukakan “Pendidikan Islam adalah bimbingan

jasmani dan rohani menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-

ukuran Islam”.29

3. Sumber nilai-nilai pendidikan Islam

Sumber nilai yang menjadi acuan hidup manusia amat banyak macamnya, semua

jenis nilai memiliki sumber yang menjadi pengikat semua nilai. Sumber nilai-nilai

pendidikan Islam yang menjadi acuan bagi hidup manusia adalah sumber nilai Islam.

29

Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium III

Edisi Pertama, (Jakarta: Cet. II; Kencana Prenadamedia Group, 2014), hal. 5 – 6.

Page 29: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

24

Sumber nilai Islam yang dimaksud berasal dari nilai yang menjadi falsafah hidup yang

dianut oleh pelaku pendidikan Islam, sumber nilai agama yang pokok adalah Al- Qur‟an

dan As- Sunnah.

a. Al-Qur‟an

Menurut Zakiah Daradjat, Al- Qur‟an adalah firman Allah berupa wahyu yang

disampaikan oleh malaikat jibril kepada Nabi Muhammad Saw. Pengertian tentang Al-

Qur‟an di atas diperkuat dengan pendapat dari Allamah Syayyid bahwa Al-Qur‟an terdiri

dari serangkaian topik teoritis dan praktis sebagai pedoman hidup untuk umat manusia.

Apabila semua ajaran tersebut dilaksanakan, kita akan memperoleh kebahagiaan di dunia

dan di akhirat. Al- Qur‟an merupakan sumber nilai yang pertama dan utama, yang

eksistensinya tidak mengalami perubahan, walaupun interpretasinya mengalami

perubahan, sesuai dengan konteks zaman, keadaan dan tempat.

Kedudukan Al- Qur‟an dalam nilai-nilai pendidikan Islam adalah sebagai sumber

etika dan nilai-nilai yang paling shahih dan kuat, karena ajaran Al- Qur‟an adalah bersifat

mutlak dan universal. Baik yang isinya menganjurkan atau perintah dan juga berisi nilai-

nilai yang mengandung larangan. Nilai-nilai Qur‟ani secara garis besar terdiri dari dua

nilai yaitu nilai kebenaran (metafafisis dan saintis) dan nilai moral. Kedua nilai ini akan

memandu manusia dalam membina kehidupan dan penghidupannya.

b. As-Sunnah

As-Sunnah merupakan sumber ajaran kedua sesudah Al-Qur‟an. As-Sunnah ialah

perkataan, perbuatan ataupun pengakuan Rasulullah saw.

Page 30: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

25

4. Bentuk nilai-nilai pendidikan Islam

Dalam pendidikan Islam terdapat bermacam-macam nilai yang mendukung dalam

pelaksanaan pendidikan, sebagaimana yang dikemukakan Abu Achmadi dalam bukunya

Psikologi Umum, bahwa ada tiga bentuk nilai-nilai pendidikan Islam, diantaranya:

a. Nilai Pendidikan I’tiqodiyah

Nilai pendidikan I’tiqodiyah ini merupakan nilai yang terkait dengan keimanan

seperti iman kepada Allah SWT, Malaikat, Rasul, Kitab, Hari Akhir dan Takdir yang

bertujuan menata kepercayaan individu

b. Nilai Pendidikan Amaliyah

Nilai pendidikan amaliyah merupakan nilai yang berkaitan dengan tingkah laku.

Nilai pendidikan amaliyah diantaranya:

1. Pendidikan ibadah merupakan salah satu aspek pendidikan Islam yang perlu

diperhatikan semua ibadah dalam Islam yang bertujuan membawa manusia agar

selalu ingat kepada Allah swt

2. Pendidikan Muamalah

Pendidikan muamalah merupakan pendidikan yang memuat hubungan antara

manusia baik secara individu maupun kelompok

c. Nilai pendidikan Khuluqiyah

Pendidikan ini merupakan pendidikan yang berkaitan dengan etika (akhlak) yang

bertujuan membersihkan diri dari perilaku rendah dan menghiasi diri dengan perilaku

terpuji.

Page 31: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

26

Pendidikan akhlak merupakan bagian terpenting dalam kehidupan sehari-hari,

karena seseorang yang tidak memiliki akhlak akan menjadikan dirinya berbuat

merugikan orang lain.30

30

http://mustanginbuchory89.blogspot.co.id/2015/06/nilai-nilai-pendidikan-islam.html

(Diakses pada hari Selasa, 23 Mei 2017), penulis: Mustangin Buchory.

Page 32: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

26

BAB III

BIOGRAFI IMAM Al-QURTHUBI

A. Riwayat Hidup Imam Al-Qurthubi

Dia adalah Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakar bin Farh

Al-Anshari Al-Khazraji Al-Andalusi Al-Qurthubi. Dia adalah seorang Mufassir. Dia

dilahirkan di Cordova, Andalusia (sekarang Spanyol). Disanalah dia mempelajari bahasa

Arab dan syair, disamping juga mempelajari Al-Qur‟an Al-Karim. Di sana pula dia

memperoleh penegetahuan yang luas dalam bidang Fikih, Nahwu, dan Qira’at.

Sebagaimana dia juga mempelajari ilmu Balaghah, Ulumul Qur‟an, dan juga ilmu-ilmu

lainnya. Setelah itu, dia datang ke Mesir dan menetap disana. Dia meninggal di Mesir

pada malam Senin, tepatnya pada tanggal 9 Syawal tahun 671 H. Makamnya berada di

Elmeniya, di Timur sungai Nil, dan sering diziarahi oleh banyak orang.

Dia merupakan salah seorang hamba Allah yang shalih dan ulama yang sudah

mencapai tingkatan ma’rifatullah. Dia sangat zuhud terhadap kehidupan dunia (tidak

menyenanginya), bahkan dirinya selalu disibukkan oleh urusan-urusan akhirat. Usianya

dihabiskan untuk beribadah kepada Allah dan menyusun kitab.

Mengenai sosok Imam Al-Qurthubi ini, Syaikh Adz-Dzahabi menjelaskan, “Dia adalah

seorang imam yang memiliki ilmu yang luas dan mendalam. Dia memilki sejumlah karya

Page 33: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

27

yang sangat bermanfaat dan menunjukkan betapa luas pengetahuannya dan sempurna

kepandaiannya”.1

B. Gerakan Ilmiah pada Masa Imam Al-Qurthubi

Kehidupan ilmiah di Maghrib (Maroko) dan Andalusia (Spanyol) pada masa Al-

Muwahhidin (514 – 668 H) berkembang sangat pesat. Masa tersebut merupakan masa

yang di dalamnya Al-Qurthubi menjalani beberapa fase dari kehidupannya, tepatnya

ketika dia masih tinggal di Andalusia dan sebelum berpindah ke Mesir. Di antara faktor

yang menanmbah cepat laju gerakan ilmiah pada masa ini adalah:

1. Muhammad bin Tumart, pendiri daulah Al-Muwahhidin (United State), merupakan

salah seorang ulama terkemuka pada masanya. Dia telah menyebar luaskan seruan

untuk mencari ilmu pengetahuan dan telah memberikan dorongan kepada rakyatnya

untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

2. Banyaknya buku-buku dan karya-karya tulis yang ada di Andalusia. Cordova

merupakan sebuah negeri di Andalusia (Spanyol) yang memilki buku paling banyak

serta memilki penduduk yang paling besar perhatiannya terhadap perbendaharaan

buku. Suasana ilmiah yang terlah menjadi ciri khas pemerintahan khalifah-khalifah

dari dinasti Al-Muwahhidin ini, serta banyaknya buku-buku dan karya-karya yang

telah memenuhi negeri Andalusia pada saaat itu, telah memberikan dorongan kepada

para ulama untuk terus berkarya dan telah meramaikan bursa ilmu pengetahuan.

1Syaikh Imam Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi, Penerjemah Faturrahman, Ahmad Hotib, Nashirul

Haq: editor, Mukhlis B. Mukti (Jakarta: Cet. I; Pustaka Azzam, 2007), hal. xv – xvi.

Page 34: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

28

Dari sini, maka jumlah lembaga-lenbaga keilmuan yang muncul di Andalusia,

baik di pusat kota maupun di daerah-daerah sekitarnya pun semakin banyak. Sementara

ilmu-ilmu agama seperti fikih, hadits, tafsir dan ilmu qira’at pun berkembang pesat,

sebagaimana ilmu bahasa Arab, nahwu, sejarah, sastra dan syair juga berkembang pesat.

Sungguh semua itu memeliki pengaruh yang sangat besar terhadap proses pembentukan

jiwa keilmuan diri Imam Al-Qurthubi.

Kehidupan ilmiah di Mesir pada saat itu, tepatnya setelah Imam Al-Qurthubi

berpindah ke sana pada masa pemerintahan dinasti Al-Ayyubiyyin, juga tidak kalah

majunya dengan kehidupan ilmiah di Andalusia pada masa pemerintahan dinasti Al-

Muwahhidin. Barangkali faktor-faktor yang menyebabkan semakin majunya gerakan

ilmiah di Mesir hampir sama, atau bahkan sama, dengan faktor-faktor yang menyebabkan

semakin majunya gerakan ilmiah di Andalusia.2

C. Guru-Guru Imam Al-Qurthubi

Diantara guru-guru Al-Qurthubi adalah:

1. Ibnu Rawwaj, yaitu Al-Imam Al-Muhaddits (ahli hadits) Abu Muhammad Abdul

Wahhab bin Rawwaj. Nama aslinya adalah Zhafir bin Ali bin Futuh Al-Azdi Al-

Iskandarani Al-Maliki. Dia wafat pada tahun 648 H

2. Ibnu Al-Jumaizi, yaitu Al-Allamah Baha‟uddin Abu Al-Hasan Ali bin Hibatullah

bin Salamah Al-Mashri Asy-Syafi‟i. dia wafat pada tahun 649 H. dia merupakan

salah seorang ahli dalam bidang hadits, fikih dan ilmu qira’at

2Ibid, hal xvii

Page 35: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

29

3. Abu Al-Abbas Ahmad bin Umar bin Ibarahim Al-Maliki Al-Qurthubi, wafat pada

tahun 656 H. dia adalah penulis kitab Al-Mufhim fi Syarh Shahih Muslim.

Al-Hasan Al-Bakari, yaitu Al-Hasan bin Muhammad bin Muhammad bin Al-Maruk At-

Taimi An-Naisaburi Ad-Dimsyaqi, atau biasa dipanggil dengan nama Abu Ali

Shadruddin Al-Bakari. Dia wafat pada tahun 656 H.3

D. Karya-Karya Imam Al-Qurthubi

Para ahli sejarah menyebutkan sejumlah hasil karya Al-Qurthubi selain kitabnya

yang berjudul Al-Jami’ Li Ahkaam Al-Qur’an, diantaranya adalah:

1. At-Tadzkirah fi Ahwal Al-Mauta wa Umur Al-Khirah, merupakan sebuah kitab

yang terus dicetak hingga sekarang

2. At-Tidzkar fi Afdhal Al-Adzkar, merupakan sebuah kitab yang masih terus dicetak

hingga sekarang

3. Al-Asna fi Syarh Asma ‘illah Al-Husna

4. Syarh At-Taqashshi

5. Al-I’lam bi Maa fi Din An-Nashara Min Al-Mafashid wa Al-Auham wa Izhhar

Mahasin Din Al-Islam

6. Qam’u Al-Harsh bi Az-Zuhd wa Al-Qana’ah

7. Risalah fi Alqam Al-Hadits

8. Kitab Al-Aqdhiyyah

3Ibid, hal xvii

Page 36: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

30

9. Al-Mishbah fi Al-Jam’I Baina Al-Af’aal wa Ash-Shahhah. Sebuah kitab tantang

bahasa Arab yang merupakan hasil ringkasan Qurthubi terhadap kitab Al-Af’al

karya Abu Al-Qasim Ali bin Ja‟far Al-Qaththa‟ dan kitab Ash-Shahhah karya Al-

Jauhari. Dalam kitab tafsirnya, Al-Qurthubi juga telah menyebutkan beberapa

nama hasil karyanya, di antaranya.

10. Al-Muqtabas fi Syarh Muwaththa’ Malik bin Anas

11. Al-Luma’ fi Syarh Al-‘Isyrinat An- Nabawiyyah4

E. Terpengaruhnya Imam Al-Qurthubi oleh Orang-orang Sebelumnya dan

Pengaruh Imam Al-Qurthubi Terhadap Orang-orang Setelahnya

Pertama: Terpengaruhnya Al-Qurthubi oleh orang-orang sebelumnya

Seseorang yang memperhatikan dengan seksama kitab tafsir Al-Qurthubi, pasti

akan mengetahui bahwa pemikiran Al-Qurthubi telah terpengaruh oleh beberapa ulama

yang hidup sebelumnya, di antaranya adalah:

1. Ibnu Athiyyah. Dia adalah Al-Qadhi Abu Muhammad Abdill Haqq bin Athiyyah,

penulis kitab Al-Muharrar Al-Wajiz fi At-Tafsir. Imam Al-Qurthubi telah mengambil

banyak hal darinya, telah terpengaruh olehnya, dan telah meriwayatkan darinya dalam

banyak hal bidang seperti tafsir bi Al-Ma’tsur, qira‟at lughah (bahasa Arab), nahwu,

balaghah, fikih, hukum-hukum Islam dan lain sebagainya.

4Ibid, hal xviii

Page 37: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

31

2. Abu Ja‟far An-Nuhas. Al-Qurthubi telah terpengaruh oleh Abu Ja‟far An-Nuhas,

penulis kitab I’rab Al-Qur’an dan kitab Ma’ani Al-Qur’an. Al-Qurthubi juga telah

meriwayatkan banyak hal darinya.

3. Al-Mawardi. Dia adalah Abu Al-Hasan Ali bin Muhammad Al-Mawardi, wafat pada

tahun 450 H. Al-Qurthubi telah mengambil banyak hal darinya, dan telah terpengaruh

olehnya serta telah meriwayatkan darinya.

4. Ath-Thabari. Dia adalah Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, penulis kitab

Jami’ Al-Bayan fi Tafsir Al-Qur’an, wafat pada tahun 310 H. Al-Qurthubi telah

mengambil banyak hal darinya dan telah terpengaruh olehnya, terutama dalam bidang

tafsir bi Al-Ma’tsur.

5. Abu Bakar bin Al-Arabi. Dia adalah penulis kitab Ahkam Al-Qur’an, wafat pada

tahun 543 H. Al-Qurthubi telah belajar darinya, berdebat dengannya dan telah

membantah serangan-serangan (kritikan-kritikan)nya terhadap para ahli fikih dan

ulama.

Kedua: Pengaruh Al-Qurthubi terhadap orang-orang setelahnya.

Para Mufassir yang hidup setelah Al-Qurthubi telah terpengaruh oleh kitab

tafsirnya. Mereka telah mengambil manfaat serta belajar banyak hal darinya. Di antara

mereka adalah:

1. Al-Hafizh Ibnu Katsir. Dia adalah Imaduddin Abu Al-Fida‟ Isma‟il bin Amru bin

Katsir, wafat pada tahun 774 H. dalam menulis kitab tafsirnya, Ibnu Katsir telah

terpengaruh oleh Al-Qurthubi. Dia juga telah meriwayatkan banyak perkataan dari

Al-Qurthubi tetapi secara maknawi, yaitu hanya pengertiannya saja dan tidak persis

Page 38: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

32

dalam teks aslinya. Akan tetapi dalam sebagian masalah, Ibnu Katsir mendekat dan

mengomentari pendapat-pendapat Al-Qurthubi.

2. Abu Hayyan Al-Andalusi Al-Gharmathi dalam kitab tafsirnya yang berjudul Al-Bahr

Al-Muhith, wafat pada tahun 754 H.

3. Asy-Syaukani. Dia adalah Al-Qadhi Al-Allamah Muhammad bin Ali bin Muhammad

Asy-Syaukani, wafat pada tahun 1255 H. dia telah belajar dari Al-Qurthubi serta telah

meriwayatkan darinya.5

F. Keistimewaan Kitab Tafsir Al-Qurthubi

Tafsir Al-Qurthubi dianggap sebagai ensiklopedia besar yang memuat banyak

ilmu. Di antara keistimewaan yang dimilikinya adalah:

1. Memuat hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Qur‟an Al-Karim, dengan

pembahasan yang luas

2. Hadits-hadits yang ada di dalamnya di-takhrij dan pada umumnya disandarkan

langsung kepada orang yang meriwayatkannya

3. Al-Qurthubi telah berusaha agar tidak menyebutkan banyak cerita Isra‟iliyyat dan

hadits maudhu’ (palsu), tetapi sayangnya ada sejumlah kesalahan kecil (dalam

katanya dengan penyebutan cerita Isra‟iliyyat dan hadits palsu ini) yang telah

dilewatinya tanpa memberikan satu komentar pun

4. Selain itu, ketika menyebutkan sebagaian cerita Isra‟iliyyat dan hadits maudhu’

(palsu) yang menodai kesucian para malaikat dan para nabi atau dapat

membahayakan akidah seorang, maka Al-Qurthubi akan menyatakan bahwa cerita

5Ibid, hal xix – xx

Page 39: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

33

atau hadits tersebut batil, atau akan menjelaskan bahwa statusnya dha’if (lemah). Hal

itu seperti yang telah dilakukannya ketika menyebutkan kisah Harut dan Marut, kisah

Nabi Daud dan Sulaiman, kisah Al-Gharaniq, serta kisah pernikahan Nabi saw

dengan Sayyidah Zainab bin Jahsy. Bahkan, Al-Qurthubi terkadang menyebutkan

sejumlah hadits palsu yang berkaitan dengan sebab turunnya sejumlah ayat, seperti

yang diriwayatkan oleh seorang pendongeng atau yang sejenisnya tentang sebab

turunnya firman Allah swt.,

Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan

orang yang ditawan. (QS. Al-Insaan [76]: 8)6

G. Celah Kekurangan Tafsir Al-Qurthubi

Meskipun kitab tafsir Al-Qurthubi termasuk salah satu kitab tafsir yang memiliki

manfaat paling besar, akan tetapi ia tidak luput dari sejumlah kekurangan – dan

sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah swt – yang telah dilewatinya tanpa

ada satu komentar pun. Di antaranya adalah:

Adanya sejumlah cerita isra‟iliyyat yang dipaparkan Al-Qurthubi ketika

menjelaskan sebagian ayat, seperti ketikan menafsirkan firman Allah swt.,

6Ibid, hal xx - xxi

Page 40: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

34

(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan Malaikat yang berada di sekelilingnya

bertasbih memuji Tuhannya. (QS. Al-Mu‟minun [40]: 7)

Al-Qurthubi menyebutkan bahwa laki-laki para malaikat pemikul „Arsy berada di

bagian bumi paling bawah sementara kepala-kepala mereka menembus „Arsy. Dan masih

banyak lagi berita-berita bohong (khurafat) lainnya. Selain itu, tafsir Al-Qurthubi juga

tidak luput dari hadits-hadits dha’if dan hadit-hadits maudhu’ (palsu). Dalam hal ini,

kami berusaha semaksimal mungkin untuk mengingatkan akan hal itu ketika sedang

melakukan takhrij terhadap hadits-hadits yang ada dalam tafsir Al-Qurthubi. Kesalahan

yang juga telah dilakukan oleh Al-Qurthubi adalah bahwa dia telah melakukan

pengutipan dari sebagian kitab tanpa memberikan isyarat ataupun menegaskan hal itu.7

H. Penafsiran Kitab Al-Qurthubi

1. Metode Penafsiran

Metode penafsiran yang dilakukan yaitu metode tahlili dengan bentuk al-ma’tsur

(riwayat)

2. Corak

Adapun corak dari kitab tafsir Al-Qurthubi yaitu Fiqih8

7Ibid, hal xxi

8http://www.academia.edu/8401383/bab_II_al-quthubi_dan_tafsir_aljami_li_ahkam_al

Page 41: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Tafsir Imam Al-Qurthubi tentang QS. Al-Ahzab: 59

Terjemahan: Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak

perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan

jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih

mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab [33]: 59)

Dalam ayat ini dibahas enam masalah, yaitu:

Pertama: Firman Allah swt.,

“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu.”

Mengenai pembahasan terkait istri Nabi saw., kami telah menjelaskannya secara

rinci satu persatu. Sekedar menambahkan, kami menyebutkan sebuah riwayat dari

Qatadah yang mengatakan bahwa ketika Nabi saw diangkat ke sisi Allah beliau

meninggalkan Sembilan orang istri, lima diantaranya adalah wanita-wanita Qurasy, yaitu:

Aisyah, Hafshah, Ummu habibah, Saudah, dan Ummu Salamah. Sedangkan tiga lainnya

Page 42: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

36

adalah dari kaum Arab yang lain, yaitu: Maimunah, Zainab binti Jahsy, dan Juwairiyah.

Dan satu istri terakhir adalah dari bani Harun, ia adalah Shafiyyah.

Mengenai anak-anak Nabi saw, beliau pernah dikaruniai beberapa orang putra dan

beberapa orang putri. Diantaranya putranya adalah:

Al-Qasim. Ia adalah putra pertama Nabi saw yang dilahirkan oleh siti Khadijah.

Namun ia juga yang menjadi anak pertama Nabi saw yang wafat, karena ia hanya hidup

dua tahun saja. Akan tetapi namanyalah yang diabadikan dan dijadikan julukan bagi Nabi

saw. (yakni Abu Al-Qasim).

Urwah meriwayatkan bahwa siti Khadijah melahirkan empat anak dari Nabi

SAW, yaitu Al-Qasim, Ath-Thahir, Ath-Thayyib, dan Abdullah. Namun pendapat ini

dibantah oleh Abu Bakar Al-Baraqi, ia mengatakan bahwa Ath-Thahir, Ath-Thayyib, dan

Abdullah, adalah satu orang, yakni Ath-Thahir adalah Ath-Thayyib, dan Ath-Thayyib

adalah Abdullah.

Putra lain Nabi saw adalah Ibrahim, yang dilahirkan oleh Maria Al-Qibthiyyah. Ia

lahir pada bulan Dzulhijjah tahun kedelapan Hijriyah. Namun ia hanya hidup 16 bulan

saja. (adapun yang diriwayatkan dari Ad-Daruquthni adalah 18 bulan). Lalu Ibrahim

dimakamkan di Baqi.

Ada sebuah hadits Nabi saw berkenaan dengan Ibrahim, yaitu, “Sesungguhnya

(anakku ini meninggal) pada saat masih menyusui, dan ia akan menyempurnakan masa

susunya di surga”

Page 43: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

37

Semua anak-anak Nabi saw dilahirkan oleh Khadijah, kecuali Ibrahim. Dan

semua anak-anak Nabi saw wafat ketika beliau masih hidup, kecuali Fathimah.

Sedangkan yang termasuk putri beliau adalah Fathimah binti Khadijah. Ia

dilahirkan oleh siti Khadijah pada tahun kelima sebelum kenabian. Ia adalah putri Nabi

saw yang paling bungsu, yang dinikahi dengan Ali pada bulan Ramadhan pada tahun

kedua Hijriyah. Ali baru mencampurinya pada bulan Dzulhijjah (riwayat lain

menyebutkan bahwa Ali menikah dengan Fathimah pada bulan Rajab). Fathimah wafat

tidak lama setelah ditinggalkan wafat oleh Nabi saw dari ahlul bait.1

Putri beliau lainnya adalah Zainab, yang juga dilahirkan oleh Khadijah. Ia

dinikahi oleh sepupunya Abu Al-Ashi Ar-Rabi‟, dimana ibu dari Al-Ashi adalah Halah

binti Khuwailid, adik perempuan Khadijah. Nama asli Abu Al-Ashi adalah Laqith

(riwayat lain menyebutkan bahwa namanya adalah Hasyim, dan riwayat lainnya lagi

meneyebutkan bahwa namanya adalah Muqsim). Zainab adalah putri tertua Nabi saw, ia

meninggal pada tahun kedelapn Hijriyah. Nabi saw sendirilah yang turun ke dalam

makamnya untuk menguburkannya.

Putri beliau yang lain adalah Ruqayyah, yang juga dilahirkan oleh Khadijah. Ia

dinikahi oleh Atabah bin Abu Lahab sebelum kenabian. Lalu setelah Nabi saw diangkat

seagai Rasul Allah, dan diturunkannya firman Allah swt,

1Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Anshori Al-Qurthubi, Tafsir Al-Jami’ Li Ahkam Al-Qur’an,

Juz 14, (Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah, 1993) hal. 241.

Page 44: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

38

“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya Dia akan binasa” (QS.Al-

Lahab [111]: 1)

Lalu Abu Lahab berkata kepada anaknaya, “Kamu tidak aku anggap sebagai

anakku lagi apabila kamu tidak menceraikan istrimu.” Lalu Ruqayyah pun diceraikan

olehnya walaupun pada saat itu Ruqayyah belum pernah dicampurinya.

Kemudian Ruqayyah masuk Islam seiring dengan masuk Islamnya ibunya

Khadijah. Ia juga membai‟at kerasulan Nabi saw bersama saudari-saudarinya yang lain

bersama para wanita Quraisy lainnya. Setelah itu ia dinikahi oleh Utsman bin Affan. Dan

mereka berdua berhijrah ke negeri Habasyah (Negara Ethiopia sekarang) sebanyak dua

kali.

Sebenarnya Ruqayyah beberpa kali hamil dari Utsman, namun kehamilannya

tidak sempurna dan semuanya keguguran. Kecuali Abdullah, ia adalah anak satu-satunya

Ruqayyah bersama Utsman setelah beberapa kali gagal. Nama Abdullah ini diabadikan

oleh Utsman dan dijadikan julukan baginya (yakni Abu Abdullah). Namun, setelah

Abdullah berusia 6 tahun wajahnya dipatuk oleh seekor ayam dan langsung meniggal

pada saat itu juga. Mereka berdua (Ruqayyah dan Utsman) tidak memiliki anak lagi

setelah itu.

Ruqayyah kemudian ikut bersama suaminya berhijrah ke Madinah. Namun apada

saat Nabi saw dan kaum muslimin lainnya sedang bersiap untuk menghadapi perang

Badar, Ruqayyah jatuh sakit. Utsman lalu meminta izin untuk tidak ikut serta dalam

perang yang agung itu karena harus merawat Ruqayyah. Akan tetapi, ajal tidak dapat

dihalangi, Ruqayyah wafat pada saat Nabi saw masih berperang di Badar, yaitu di

Page 45: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

39

pertengahan tahun kedua Hijriyah. Tidak beberapa lama setelah Ruqayyah dimakamkan

Zaid bin Haritsah membawa kabar gembira dari Badar, yaitu kabar kemenangan kaum

muslimin terhadap orang-orang kafir Quraisy. Setelah Nabi saw dan kaum muslimin

lainnya tiba di Madinah, mereka hanya meliaht makam Ruqayyah saja, dan Nabi saw

tidak menyaksikan langsung ketika putrinya itu dimakamkan.

Putri Nabi saw yang lain adalah Ummu Kultsum, yang juga dilahirkan oleh

Khadijah. Ia dinikahi oleh Atabah bin Abu Lahab. (saudara kandung Atabah) sebelum

kenabian. Setelah Nabi saw. diangkat menjadi Rasul, Abu Lahab juga memerintahkan

Utaibah untuk menceraikan istrinya dengan alasan yang sama yang telah disebutkan

mengenai Ruqayyah tadi. Utaibah juga tidak pernah mencampuri Ummu Kultsum.

Berbeda dengan Ruqayyah yang hijrah bersama suaminya ke Habbasyah

sebanyak dua kali, Ummu Kultsum selalu menemani Nabi saw di Makkah. Namun ia dan

Ruqayyah tidak berbeda dalam hal keIslaman dan bai‟at. Ia masuk Islam bersama Ibu

Khadijah, dan membai‟at Nabi saw bersama saudari-saudari dan kaum wanita lainnya.

Setelah itu ia juga ikut hijrah bersama kaum muslimin lainnnya ke Madinah. Setelah

Ruqayyah wafat, ia dinikahi oleh Utsman. Oleh karena itu, Utsman mendapat julukan

Dzunnurain (yang memiliki dua cahaya atau yang menikahi dua putri Nabi saw).2

Namun Ummu Kultsum juga meninggal pada saat Nabi saw masih hidup, yaitu

pada bulan Sya‟ban tahun kesembilan Hijriyah. Ketika Ummu Kultsum dimakamkan,

2Ibid, hal. 242

Page 46: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

40

Nabi saw hanya menyaksikan dari atas kuburnya saja, sedang yang masuk ke dalam

kuburnya adalah Ali, Al-Fadhl dan Usamah.

Zubair bin Bakar menyebutkan, bahwa anak Nabi saw yang paling besar adalah

Al-Qasim, lalu Zainab, lantas Abdullah (yang juga dipanggil dengan sebutan Ath-

Thayyibah dan Ath-Thahir, yang dilahirkan setelah Nabi saw menjadi Rasul, namun ia

merasakan hidup hanya sebentar saja), kemudian Ummu Kultsum, lalu Fathimah, lantas

Ruqayyah. Yang pertama meninggal diantara adalah Al-Qasim dan yang kedua adalah

Abdullah.

Kedua: setelah memperhatikan bagaimana kebiasaan wanita arab jahiliyah adalah

tidak memiliki rasa malu dan mengenakan pakaian yang terbuka, seperti yang dilakukan

oleh para hamba sahaya wanita mereka, hingga membuat para pria bebas mengeksplorasi

pandangan dan menimbulkan pikiran-pikiran kotor dan tidak senonoh, maka Allah swt

menyuruh Rasul-Nya untuk memerintahkan para wanita itu untuk memanjangkan

penutup kepala mereka jika mereka hendak keluar dari rumah mereka karena suatu

keperluan.

Kebiasaan pada waktu itu pula para wanita itu buang air besar di padang sahara,

yaitu sebelum mereka mempergunakan wc untuk buang air besar. Setelah ayat ini

diturunkan, para wanita merdeka dapat dibedakan dari para wanita hamba sahaya. Karena

mereka pasti mempergunakan tutup di kepala mereka. Sedangkan para pemuda yang

sedang mencari pendamping pun tidak mengganggu mereka lagi, karena sebelum ayat ini

diturunkan, para wanita mukmin seringkali “digoda” pada saat pergi membuang kotoran

Page 47: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

41

mereka, lantaran pemuda-pemuda itu menyangka para wanita ini adalah budak belian.

Para pemuda itu hanya akan pergi ketika diteriaki dan menyadari bahwa yang “digoda”

itu bukanlah para hamba sahaya. Keluhan inilah yang menyebabkan diturunkan ayat ini.

Makna ini disampaikan oleh Al-Hasan dan ulama lainnya.

Ketiga: Firman Allah swt, من جلبيبهن “Mengulurkan jilbabnya” kata الجالبيب

جلبيبهن) ) adalah bentuk jamak dari kata الجلباب, yang maknanya adalah pakaian yang

lebih besar dari sekedar tudung kepala. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Ibnu Mas‟ud,

bahwa makna dari kata الجلباب adalah pakaian panjang (pakaian kurung atau semacam

jubah). Ada juga yang meriwayatkan bahwa makna kata tersebut adalah penutup kepala

yang juga menutupi wajah. Namun yang paling benar makna dari kata الجلباب adalah

pakaian yang dapat menutupi seluruh tubuh.

Dalam Shahih Muslim diriwayatkan dari Ummu Athiyah, ia berkata: Aku pernah

bertanya kepada Nabi saw, “Wahai Rasulullah, bagaimana apabila salah seorang dari

kami tidak memilki jilbab?” Lalu Nabi saw menjawab, “Hendaknya saudari dari wanita

tersebut yang memilikinya memberikan jilbab lebihnya kepada wanita itu.”

Keempat: para ulama berbeda pendapat mengenai cakupan lapang yang harus

ditutupi oleh jilbab tersebut. Ibnu Abbas dan Ubaidah As-Salmani berpendapat bahwa

wanita harus mengulurkannya hingga tidak tampak dari tubuhnya kecuali satu mata yang

dapat dipergunakan untuk melihat.

Page 48: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

42

Ibnu Abbas juga mengemukakan pendapat lain yang juga dikatakan oleh Qatadah,

yaitu wanita itu harus membelit dan mengikat jilbabnya diatas kepalanya lalu

dihubungkan lagi di hidungnya hingga matanya dapat terbuka, namun tetap menutupi

sebagian besar wajahnya dan lehernya hingga ke bawah.

Sedangkan Al-Hasan berpendapat bahwa jilbab itu harus dikenakan di kepala dan

menutupi separuh dari wajahnya.

Kelima: Allah swt memerintahkan seluruh wanita untuk menutupi tubuhnya

dengan pakaian yang panjang, dan pakaian yang dikenakannya juga harus longgar hingga

tidak memperlihatkan lekuk tubuhnya. Kecuali, jika wanita itu sedang di rumahnya saja

bersama suaminya, maka mereka boleh mengenakan pakaian apa saja yang mereka sukai.

Sebab suaminya itu berhak untuk menikmati apa saja yang dimiliki oleh istrinya

sebagaimana pun ia mau.3

Sebuah hadits shahih menyebutkan bahwa ketika pada suatu malam tiba-tiba Nabi

saw terjaga dari tidurnya, lalu beliau berkata, “Subhanallah, fitnah apakah yang

diturunkan pada malam ini, dan rahmat apakah yang telah dikeluarkan dari

perbendaharaan (Allah). Wahai istri-istriku bangkitlah kalian dari tidur kalian. Semoga

kalian tidak termasuk para wanita yang tidak berbusana di dunia dan tidak berpakaian di

akhirat.”

Diriwayatkan bahwa ketika Dihyah Al-Kalbi kembali dari negeri kediaman Hirqal

ia membawa seorang wanita yang berasal dari negeri Mesir, dan wanita itu langsung

3Ibid, hal. 243

Page 49: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

43

diserahkan kepada Nabi saw berkata, “Potonglah sebuah kain untuk kamu jadikan baju

(dan kenakanlah) lalu berikanlah sisa kain itu kepada wanita yang kamu bawa agar ia

dapat menutupi tubuhnya dengan kain itu.”

Kemudian Nabi saw juga menambahkan, “Perintahkanlah wanita yang kamu

bawa itu untuk melonggarkan pakaian bawahnya, agar lekukakn bagian bawah tubuhnya

itu tidak terlihat.”

Abu Hurairah juga menyebutkan sifat dari wanita yang berbaju tipis, yaitu,

“Mereka adalah para wanita yang berpakaian mewah tapi terlihat telanjang, mereka

adalah para wanita yang berkehidupan mewah tapi terlihat sengsara.”

Diriwayatkan bahwa beberapa wanita dari bani Tamim mengunjungi Aisyah. Para

wanita ini mengenakan pakaiaan yang sangat tipis hingga Aisyah pun berkata kepada

mereka, “Apabila kalian adalah wanita-wanita mukmin, maka ketahuilah ini bukan

pakaian mukminah. Namun apabila kalian adalah wanita-wanita yang bukan mukmin,

maka nikmatilah pakaian kalian itu.” Lalu ada seorang wanita pengantin baru datang

kepada Aisyah, dengan mengenakan penutup muka dari Mesir yang bentuknya seperti

ranting-ranting yang terurai. Ketika Aisyah melihat wanita itu ia berkata, “Wanita yang

berpakaian seperti ini tidak beriman (tidak mempraktekan) isi surah An-Nuur.”

Dalam sebuah hadits shahih juga disebutkan,

سهن مثل أسنمة البخت ال يدخلن الجنة و ال يججدن ٶ نساء كاسيات عا ريا ت مائال ت مميالت رء

ريحها

Page 50: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

44

“(salah satu penduduk neraka adalah) para wanita yang berpakaian namun terlihat

telanjang, jalannya melenggak-lenggok, dan kepalanya miring seperti punuk unta.

Mereka tidak akan masuk ke dalam surga, dan tidak mencium harumnya surga.”

Umar bin Khattab pernah berkata, “Apa yang mampu membuat seorang muslimah

mengenakan pakaian tertutup, walaupun pakaian yang digunakan itu sudah lusuh atau

meminjam dari tetangganya (itu lebih baik baginya daripada mnegenakan pakaian

terbuka), agar mereka dapat tertutupi apabila mereka keluar dari rumah karena suatu

keperluan, hingga tidak seorangpun mengetahui identitasnya hingga ia sampai ke

rumahnya kembali.”

Keenam: Firman Allah swt,

“Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka

tidak diganggu.”

Yang dimaksud “mereka” pada firman ini adalah para wanita yang merdeka,

yakni agar mereka dapat dibedakan dengan wanita yang hamba sahaya.

Apabila para wanita itu telah dikenali, maka mereka tidak akan menerima

perlakuan yang tidak baik. Karena melihat derajat kemerdekaan mereka. Dengan begitu

akan terhenti untuk memilki mereka. Bahkan Umar ketika melihat hamba sahaya

mengenakan penutup kepala, maka ia akan memukulnya dengan sebuah tongkat, sebagai

penghormatan untuk pakaian yag dikhususkan untuk orang-orang yang merdeka.

Page 51: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

45

Namun bukan berarti ini bertujuan untuk mengenali identitas wanita itu sendiri,

atau boleh melepasnya jika sudah dapat dibedakan antara para wanita yang merdeka

dengan para wanita hamba sahaya.

Ada juga yang berpendapat bahwa kewajiban menutup tubuh atau mengenakan

jilbab sekarang ini sudah mencakup seluruh kalangan wanita, baik itu yang merdeka atau

pun yang hamba sahaya.

Hal ini sama dengan apa yang dilakukan oleh para sahabat Nabi saw yang

melarang para wanita untuk pergi ke masjid setelah Nabi saw wafat, padahal Nabi saw

jelas sekali berkata, “Janganlah kalian melarang hamba-hamba Allah wanita untuk datang

ke masjid Allah.” Bahkan Aisyah berkata, “Kalau saja Nabi saw masih hidup hingga

sekarang maka beliau juga akan melarang wanita untuk pergi ke masjid seperti halnya

wanita bani Israel dilarang keluar dari rumahnya.”

“Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Adalah penghibur hati bagi para wanita yang tidak mengenakan jilbab sebelum

diturunkannya ayat ini, dimana Allah swt akan mengampuni ketidaktahuan mereka dan

akan tetap menyayangi mereka4.5

B. Nilai-nilai pendidikan Islam dalam berjilbab analisis tafsir Al-Qurthubi

4Ibid, hal. 244

5Syaikh Imam Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi Jilid 14, Penerjemah Faturrahman, Ahmad Hotib,

Nashirul Haq: editor, Mukhlis B. Mukti (Jakarta: Cet. I; Pustaka Azzam, 2009), hal. 578 – 588.

Page 52: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

46

1. Defenisi nilai-nilai pendidikan Islam

Defenisi nilai-nilai pendidikan Islam telah dijelaskan secara detail sebagaimana

yang telah dipaparkan di atas. Jadi, kesimpulannya terkait dengan defenisi nilai-nilai

pendidikan Islam adalah kumpulan dari prinsip-prinsip hidup yang saling terkait yang

berisi ajaran-ajaran guna memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber

daya manusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil)

sesuai dengan norma atau ajaran Islam.6

2. Bentuk nilai-nilai pendidikan Islam

Adapun bentuk nilai-nilai pendidikan Islam yang dimana menurut Abu Achmadi,

sebagaimana yang telah dijelaskan di atas yaitu:

1) Nilai Pendidikan I’tiqodiyah

Nilai pendidikan I’tiqodiyah ini merupakan nilai yang terkait dengan keimanan

seperti iman kepada Allah swt, Malaikat, Rasul, Kitab, Hari Akhir dan Takdir yang

bertujuan menata kepercayaan individu

2) Nilai Pendidikan Amaliyah.

Nilai pendidikan amaliyah merupakan nilai yang berkaitan dengan tingkah laku.

Nilai pendidikan amaliyah diantaranya:

6http://mustanginbuchory89.blogspot.co.id/2015/06/nilai-nilai-pendidikan-islam.html(Diakses

pada hari Selasa, 23 Mei 2017)

Page 53: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

47

a. Pendidikan ibadah merupakan salah satu aspek pendidikan Islam yang perlu

diperhatikan semua ibadah dalam Islam yang bertujuan membawa manusia

agar selalu ingat kepada Allah swt

b. Pendidikan Muamalah

Pendidikan muamalah merupakan pendidikan yang memuat hubungan antara

manusia baik secara individu maupun kelompok

3. Nilai pendidikan Khuluqiyah

Pendidikan ini merupakan pendidikan yang berkaitan dengan etika

(akhlak) yang bertujuan membersihkan diri dari perilaku rendah dan menghiasi

diri dengan perilaku terpuji.

Pendidikan akhlak merupakan bagian terpenting dalam kehidupan sehari-

hari, karena seseorang yang tidak memiliki akhlak akan menjadikan dirinya

berbuat merugikan orang lain.7

Jadi ada tiga bentuk nilai-nilai pendidikan Islam menurut Abu Achmadi, yaitu:

1. Nilai pendidikan I’tiqodiyah (keimanan/ketakwaan)

2. Nilai pendidikan Amaliyah (pengamalan)

3. Nilai pendidikan Khuluqiyah (akhlak yang baik/menjaga kehormatan)

Dan ketika nilai-nilai pendidikan Islam tersebut dihubungkan dengan

perintah berjilbab sebagaimana yang terdapat dalam tafsir Al-Qurthubi, maka

penjelasannya singkatnya adalah bahwa berjilbab dapat melahirkan nilai-nilai

7http://mustanginbuchory89.blogspot.co.id/2015/06/nilai-nilai-pendidikan-islam.html

(Diakses pada hari Selasa, 23 Mei 2017), penulis: Mustangin Buchory.

Page 54: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

48

pendidikan I’tiqodiyah (keimanan/ketakwaan), kemudian berjilbab dapat

melahirkan nilai-nilai pendidikan Amaliyah (pengamalan), dan berjilbab juga

dapat melahirkan nilai-nilai pendidikan Khuluqiyah (akhlak yang baik).

Dan pembahasan terkait dengan nilai-nilai pendidikan Islam dalam

berjilbab akan dibahas seputar tiga nilai pendidikan tersebut, yang tentu saja

pembahasannya akan dicocokkan dengan penafsiran Imam Al-Qurthubi dalam

tafsirnya yakni QS. Al-Ahzab ayat 59.

Demikian pembahasan detail tentang nilai-nilai pendidikan Islam dalam

berjilbab, analisis tafsir Al-Qurthubi:

1. Berjilbab melahirkan nilai I’tiqodiyah (keimanan/ketakwaan)

Jilbab sebagaimana yang dikemukakan oleh Imam Al-Qurthubi ialah baju yang

menutupi seluruh tubuh adalah salah satu simbol ketaatan bagi seorang muslimah

terhadap syari‟at Islam. Adapun perintah terhadap muslimah memakai jilbab

diperlihatkan dalam Al-Qur‟an yang berbunyi:

Firman Allah swt.:

Terjemahan: Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak

perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan

jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih

Page 55: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

49

mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab [33]: 59)

Dalam agama Islam, jilbab merupakan kewajiban bagi seorang muslim

perempuan untuk menutup aurat.8 Ayat di atas menggambarkan secara jelas, agar

wanita muslimah memakai pakaian (sebagai identitas) yang dapat membedakan

mereka dengan wanita yang bukan muslimah yang memakai pakaian tidak sopan

yang menimbulkan atau mengundang gangguan tangan atau lidah yang usil. Dan

pakaian itu adalah pakaian jilbab yang dapat mewujudkan upaya penutupan aurat

sesempurna mungkin.9

Adapun hadits Rasulullah saw.:

نفان من أهل قال : قال رسول هللا صلى هللا عليھ وسلم : "ص ٬عن أبي هريرة رضي هللا عنھ

٬يضربون بها الناس. ونساء كاسيات عاريات ٬النار لم أرهما : قوم معهم سياط كأنناب البقر

و إن ريحها ٬ريحهاال يدخلن الجنة و ال يجدن ٬رٴۇوسهن كأسنمة البخت المائلة ٬مميالت

لتوجد من مسيرة كذا و كذا"10

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., dia berkata: Rasulullah SAW. telah bersabda,

“Ada dua golongan penghuni neraka yang belum aku lihat: Orang-orang yang

membawa cemeti bagai ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukul orang

lain, 2) Para wanita yang berpakaian tetapi auratnya terlihat (karena berpakaian

ketat, mini, tembus pandang, atau menampakkan bentuk tubuh), yang memikat

hati pria dan berjalan lenggak-lenggok (suka merayu). Mereka tidak dapat masuk

surga dan tidak dapat mencium bau surga, padahal bau surga itu dapat tercium

dari jarak yang sangat jauh.” (HR. Muslim)

8 Atik Catur Budiati, Jilbab: Gaya Hidup Baru Kaum Hawa, Jurnal Sosiologi Islam, Vol.1, No. 1,

2011. 9Muhammad Walid & Fitratul Uyun, Etika Berpakain bagi Wanita, (Malang: Cet. II; UIN-Maliki

Press, 2012), hal. 26. 10

Imam Al-Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, (Surabaya: Pustaka Amani, 2000), Kitab:

Tentang Pakaian dan Perhiasan, Bab 47: Perempuan yang berpakaian tapi auratnya tampak, hadits No.

1388, hal. 802.

Page 56: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

50

Menurut Ibnu Hajar, hadits ini ada dalil yang dilarangnya perempuan keluar (dari

rumahnya) tanpa memakai jilbab.11

Hadits ini selain menunjukkan kewajiban wanita untuk mengenakan jilbab ketika

hendak keluar rumah, juga memberikan pengertian jilbab, bahwa yang dimaksud dengan

jilbab bukanlah pakaian sehari-hari, yang biasa dikenakan di dalam rumah. Sebab, jika

disebutkan ada seorang wanita yang tidak memiliki jilbab, tidak mungkin wanita itu tidak

memiliki pakaian yang biasa dikenakan dalam rumah. Tentu ia sudah memiliki pakaian,

tetapi pakaiannya itu tidak terkategori sebagai jilbab.12

Kemudian pembahasan terkait dengan QS. Al-Ahzab ayat 59 dalam kitab tafsir

Al-Qurthubi dijelaskan 6 pokok masalah, yang dimana disingkat oleh penulis sebagai

berikut:

a. Keteladanan, yakni perintah terhadap istri-istri Rasulullah dan anak-anak

perempuannya untuk lebih dulu mengenakan jilbab, supaya bisa menjadi teladan

untuk muslimah yang lain

b. Perintah untuk memakai jilbab bagi muslimah (perempuan-perempuan muslim)

c. Bentuk jilbab yaitu baju yang menutupi seluruh tubuh wanita, kecuali yang boleh

diperlihatkan.

d. Penguluran jilbab yaitu sesuai dengan pendapat beliau tentang bentuk jilbab,

yakni menutupi seluruh tubuh kecuali yang boleh untuk dilihat.

11

Zaitunah Subhan, Al-Qur’an & Perempuan Menuju Kesetaraan Gender dalam Penafsiran,

(Jakarta: Cet. I; Prenadamedia Group, 2015), hal. 355. 12

Arief B. Iskandar, Jilbab Syar’i, (Jakarta: Cet.II; Khilafah Press, 2013), hal. 98.

Page 57: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

51

e. Pakaian yang diperintahkan kepada para wanita. Allah swt memerintahkan

seluruh wanita untuk menutupi tubuhnya dengan pakaian yang panjang, dan

pakaian yang dikenakannya juga harus longgar hingga tidak memperlihatkan

lekuk tubuhnya.

f. Jilbab sebagai identitas wanita muslimah

Dari keenam poin di atas, jika dihubungkan dengan nilai pendidikan Islam

I’tiqodiyah (keimanan), maka sangat sesuai. Seperti diketahui bahwa keenam poin

masalah diatas adalah penafsiran Imam Al-Qurthubi terkait dengan QS. Al-Ahzab ayat 59

yang merupakan dalil yang membahas tentang jilbab. Namun pada dasarnya ayat tersebut

adalah perintah Allah swt. maka harus dilaksanakan oleh seorang muslimah. Dan ketika

seorang muslimah mengaplikasikan ayat tersebut maka dia telah menjalankan perintah

Allah swt. dan itu adalah bentuk kepada Allah swt. dan Rasul-Nya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa memakai jilbab

adalah perintah Allah swt dan Rasul-Nya Muhammad saw. maka ketika mengerjakan

perintah Allah, maka itu adalah bentuk keimanan serta ketaatan kepada Allah swt serta

Rasul-Nya Muhammad saw.

2. Berjilbab melahirkan nilai amaliyyah (pengamalan)

Menggunakan jilbab merupakan salah satu perintah Allah swt. dan hukumnya

wajib. Dalilnya sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya. Dan ketika seorang

muslimah menggunakan jilbab atau melaksanakan perintah memakai jilbab. Berarti dia

Page 58: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

52

telah melaksanakan ibadah kepada Allah swt. dia telah mengaplikasikan nilai-nilai

amaliyah, yang tentu saja disamping itu juga dia mendapat pahala dari Allah swt.

Dan taat kepada Allah tidak perlu harus memakai pakaian yang mewah ataupun

mahal, dalam hal ini adalah jilbab yang mahal atau mewah. Sederhana saja, itu sudah

cukup.

Sebagaimana perkataan Umar bin Khattab telah disebutkan sebelumnya, yakni:

“Apa yang mampu membuat seorang muslimah mengenakan pakaian tertutup, walaupun

pakaian yang digunakan itu sudah lusuh atau meminjam dari tetangganya (itu lebih baik

baginya daripada mnegenakan pakaian terbuka), agar mereka dapat tertutupi apabila

mereka keluar dari rumah karena suatu keperluan, hingga tidak seorangpun mengetahui

identitasnya hingga ia sampai ke rumahnya kembali.”13

Dengan berjilbab, dapat membuat seorang wanita untuk mengingat Allah swt.

kemudian disamping itu juga, dengan berjilbab seorang wanita itu telah melindungi

dirinya sendiri, baik dari gangguan di dunia maupun siksa di akhirat. Sebagaimana firman

Allah swt.

13

Syaikh Imam Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi Jilid 14, Penerjemah Faturrahman, Ahmad Hotib,

Nashirul Haq: editor, Mukhlis B. Mukti (Jakarta: Cet. I; Pustaka Azzam, 2009), hal. 587

Page 59: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

53

14

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-

malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang

diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan. (QS. At-Tahrim [66]: 6)

Dan juga hadits Rasulullah saw.

قال : قال رسول هللا صلى هللا عليھ وسلم : "صنفان من أهل ٬عن أبي هريرة رضي هللا عنھ

٬اسيات عارياتيضربون بها الناس. ونساء ك ٬النار لم أرهما : قوم معهم سياط كأنناب البقر

و إن ريحها ٬ال يدخلن الجنة و ال يجدن ريحها٬رٴۇوسهن كأسنمة البخت المائلة ٬مميالت

لتوجد من مسيرة كذا و كذا"15

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., dia berkata: Rasulullah saw. telah bersabda,

“Ada dua golongan penghuni neraka yang belum aku lihat: Orang-orang yang

membawa cemeti bagai ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukul orang

lain, 2) Para wanita yang berpakaian tetapi auratnya terlihat (karena berpakaian

ketat, mini, tembus pandang, atau menampakkan bentuk tubuh), yang memikat

hati pria dan berjalan lenggak-lenggok (suka merayu). Mereka tidak dapat masuk

surga dan tidak dapat mencium bau surga, padahal bau surga itu dapat tercium

dari jarak yang sangat jauh.” (HR. Muslim).

3. Nilai pendidikan Khuluqiyah (akhlak yang baik/menjaga kehormatan)

Nilai pendidikan khuluqiyah ini merupakan pendidikan yang berkaitan dengan

etika (akhlak) yang bertujuan membersihkan diri dari perilaku rendah dan menghiasi diri

dengan perilaku terpuji.

Islam sangat memperhatikan kesucian dan kehormatan kaum wanita, salah

satunya melalui perintah menutup aurat dan menggunakan busana muslimah. Perintah

14

Departemen RI., Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006. 15

Imam Al-Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, (Surabaya: Pustaka Amani, 2000), Kitab:

Tentang Pakaian dan Perhiasan, Bab 47: Perempuan yang berpakaian tapi auratnya tampak, hadits No.

1388, hal. 802.

Page 60: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

54

untuk berbusana muslimah yang sesuai syar’i dikhusususkan kepada kaum wanita dengan

pertimbangan karena yang menjadi pusat perhatian adalah wanita. Oleh karena itu, di saat

wanita yang sudah baligh berpergian keluar rumah maka wajib baginya untuk

mengenakan busana yang sesuai dengan syar’i, yakni busana yang menutup aurat.16

Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa ayat yang mewajibkan

wanita memakai jilbab, yaitu QS. Al-Ahzab:59. Dalam ayat ini menuntut kaum wanita

untuk mengulurkan jilbabnya ke tubuhnya pada waktu keluar rumah untuk memenuhi

keperluan mereka. Yang demikian itu supaya mereka berbeda dari wanita budak sehingga

tidak ada seorang pun akan mengganggu mereka, karena ragu. Apabila para wanita itu

telah dikenali, maka mereka tidak akan menerima perlakuan yang tidak baik. Karena

melihat derajat kemerdekaan mereka. Dengan begitu akan terhenti untuk memiliki

mereka.17 Ini berarti bahwa jilbab disyariatkan untuk menyempurnakan keadaan ketika

mereka keluar rumah, dan dalam kesempurnaan ini terdapat kesempurnaan pembedaan,

penjagaan diri, dan penghormatan.18

Kemudian harus sesuai dengan syarat pakaian yang sudah dijelaskan dalam nash.

Sebagaimana hadits Rasulullah saw. salah satunya, yakni:

1. Hadits dari Abu Hurairah ra.

ل النار قال : قال رسول هللا صلى هللا عليھ وسلم : "صنفان من أه ٬عن أبي هريرة رضي هللا عنھ

16

Anik Choirotunnadzifah, “Jilbab dan Ketaatan Beragama bagi Mahasiswi Muslim Fakultas Seni

Pertunjukan Isi Yogyakarta”, Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013. 17

Syaikh Imam Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi Jilid 14, Penerjemah Faturrahman, Ahmad Hotib,

Nashirul Haq: editor, Mukhlis B. Mukti (Jakarta: Cet. I; Pustaka Azzam, 2009), hal. 586.. 18

Abdul Halim Abu Syuqqah, Kebebasan Wanita Jilid 4, (Jakarta: Cet. I; Gema Insani Press,

1997), hal. 57

Page 61: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

55

٬مميالت ٬سيات عارياتيضربون بها الناس. ونساء كا ٬أرهما: قوم معهم سياط كأنناب البقرلم

و إن ريحها لتوجد من مسيرة ٬ال يدخلن الجنة و ال يجدن ريحها٬كأسنمة البخت المائلةرٴۇوسهن

كذا و كذا"19

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., dia berkata: Rasulullah saw. telah bersabda,

“Ada dua golongan penghuni neraka yang belum aku lihat: Orang-orang yang

membawa cemeti bagai ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukul orang

lain, 2) Para wanita yang berpakaian tetapi auratnya terlihat (karena berpakaian

ketat, mini, tembus pandang, atau menampakkan bentuk tubuh), yang memikat

hati pria dan berjalan lenggak-lenggok (suka merayu). Mereka tidak dapat masuk

surga dan tidak dapat mencium bau surga, padahal bau surga itu dapat tercium

dari jarak yang sangat jauh.” (HR. Muslim)

Hadits ini juga memperingatkan kepada muslimah untuk memakai pakaian yang

sesuai dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan. Adapun syarat-syaratnya

sebagaimana dikemukakan oleh Nashiruddin Al-Albani, yaitu:

1. Menutup seluruh tubuh kecuali bagian yang dikecualikan

2. Bukan untuk berhias

3. Tebal, tidak tipis

4. Longgar, tidak ketat

5. Tidak diberi wangi-wangian

6. Tidak menyerupai pakaian laki-laki

7. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir

8. Bukan pakaian untuk kemasyhuran20

19

Imam Al-Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, (Surabaya: Pustaka Amani, 2000), Kitab:

Tentang Pakaian dan Perhiasan, Bab 47: Perempuan yang berpakaian tapi auratnya tampak, Hadits No.

1388, hal. 802. 20

Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Jilbab Wanita Muslimah, (Jogjakarta: Cet. III; Media

Hidayah, 2002), hal. 45

Page 62: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

56

Lebih dari itu, sejatinya setiap muslimah berjilbab juga harus terus menerus

memperbaiki diri sekaligus menyempurnakan perilaku dan akhlaknya. Jilbab sudah

seharusnya menjadi „benteng diri‟ yang bisa mencegah seorang muslimah dari berbagai

perilaku tak terpuji. Sebaliknya, jilbab sudah selayaknya menjadi salah satu pendorong

seorang muslimah untuk terus meningkatkan kualitasnya sebagai seorang muslimah sejati

yang senantiasa terikat dengan segala ketentuan syar’i, perilaku dan akhlaknya yang

islami pun senantiasa memancar dari dalam diri.21

Kemudian bisa mencontohkan dan berbagi kepada muslimah yang lain.

Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah saw., dimana beliau memerintahkan kepada

istri-istri dan anak-anak perempuan beliau terlebih dulu untuk mereka memakai jilbab,

kemudian setelah itu perempua-perempuan mukmin yang lain. Karena memang mereka

adalah teladan-teladan yang paling banyak dicontohi dan diikuti.

Kemudian karena sangat besar ancaman Allah kepada orang-orang yang

mengatakan sesuatu, namun dia sendiri tidak mengaplikasikannya. Sebagaimana firman

Allah.

22

Terjemahan: Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan

sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa

kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (QS. Ash-Shaff [61]: 2-3)

21

Arief B. Iskandar, Jilbab Syar’i, (Jakarta: Cet.II; Khilafah Press, 2013), hal. 18 22

Departemen RI., Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006.

Page 63: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

57

Demikian pula sebagaimana dalam penggalan ayat yang terakhir dari QS. Al-

Ahzab: 59, Allah swt., berfirman:

“Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Adalah penghibur hati bagi para wanita yang tidak mengenakan jilbab sebelum

diturunkannya ayat ini, dimana Allah swt akan mengampuni ketidaktahuan mereka dan

akan tetap menyayangi mereka.23

Itulah beberapa nilai-nilai pendidikan Islam dalam perintah berjilbab. Yang

dimana kalau melihat nilai-nilai pendidikan Islam yang dibahas, sesuai dengan enam

masalah pokok yang dikemukakan oleh Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya, dalam

pembahasan tentang QS. Al-Ahzab ayat 59.

23

Syaikh Imam Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi Jilid 14, Penerjemah Faturrahman, Ahmad Hotib,

Nashirul Haq: editor, Mukhlis B. Mukti (Jakarta: Cet. I; Pustaka Azzam, 2009), hal. 588.

Page 64: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa:

Pembahasan ayat tentang jilbab yakni QS. Al-Ahzab: 59 dalam kitab tafsir Imam

Al-Qurthubi, terdapat enam pokok masalah yang dibahas, yaitu: Keteladanan, Perintah

untuk memakai jilbab bagi muslimah (perempuan-perempuan muslim), Bentuk jilbab,

Penguluran jilbab, Pakaian yang diperintahkan kepada para wanita, Jilbab sebagai

identitas wanita muslimah dan pelindung

Yang dimana keenam masalah pokok diatas berkaitan dengan nilai-nilai

pendidikan Islam yang dikemukakan oleh Abu Achmadi, yakni nilai pendidikan

i’tiqodiyah (keimanan/ketaatan), nilai pendidikan amaliyah (pengaplikasian), nilai

pendidikan khuluqiyah (akhlak yang terpuji)

B. Saran

Dalam pembahasan yang peneliti lakukan tentunya banyak mengandung

kekurangan, karena peneliti menyadari bahwa manusia sebagai seorang individu tidak

ada yang ma’sum dan terlepas dari kekurangan maupun kesalahan. Oleh karenanya

peneliti akan mengemukakan beberapa saran bagi pembaca.

1. Dalam membahas tafsir Imam Al-Qurthubi, diperlukan waktu dan kemampuan yang

tidak sedikit di bidang ushul fiqh sebagai keahlian Imam Al-Qurthubi yang berlatar

Page 65: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

59

belakang sebagai seorang mufassir. Dalam hal ini peneliti menyadari akan segala

keterbatasan yang peneliti miliki.

2. Imam Al-Qurthubi adalah seorang mufassir yang memiliki ilmu yang luas dan

mendalam yang memang layak untuk terus dikaji pemikirannya, karena banyak

menghasilkan karya yang menyisakkan ruang untuk dikaji generasi selanjutnya.

Page 66: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

DAFTAR PUSTAKA

Abadi Muhammad Samsul-Haqq al-„azim, Sarh Sunan Abi Daud, Lebanon: Cet. II; Dar

Al-Kotob Al-Ilmiyah, 2009.

Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan

Milenium III Edisi Pertama, Jakarta: Cet. II; Kencana Prenadamedia Group, 2014.

Al-Qurthubi, Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Anshori, Tafsir Al-Jami’ Li Ahkam Al-

Qur’an, Juz 14, Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah, 1993

Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi Jilid 14, Penerjemah Faturrahman, Ahmad Hotib,

Nashirul Haq: editor, Mukhlis B. Mukti, Jakarta: Cet. I; Pustaka Azzam, 2009.

Al-Maragi, Ahmad Mustafa, Terjemah Tafsir Al-Maragi Juz 22, 23, dan 24, Semarang:

Cet. II; Toha Putra, 1992

Ath-Thabari, Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir, Tafsir Ath-Thabari Jilid 21, Jakarta: Cet.

I; Pustaka Azzam, 2009

As-Suyuthi, Jalaluddin dan Imam Jalaluddin Al-Mahalli, Tafsir Jalalain berikut Asbabun

Nuzul Jilid 3, Bandung: Cet. VIII; Sinar Baru Algensindo, 2005

Ad-Dimasyqi, Al-Imam Abul Fida Isma‟il Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir Juz 22 Al-

Ahzab 31 s.d. yasin 21, bandung: Cet. II; Sinar Baru Algensindo, 2007.

Al-Fairuzabadi, Majduddin Muhammad Bin Ya‟kub, Al-Qoumus Al-Muhith, Beirut:

Daarul Fikri, 2010

Al-Jauhari, Abu Nashr Isma‟il bin Hammad, Kamus Ash-Shihah, Beirut: Cet. I; Daarul

Fikru, 1984

Al-Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, Surabaya: Pustaka Amani, 2000.

Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Jilbab Wanita Muslimah, Jogjakarta: Cet. III; Media

Hidayah, 2002

Arifin, Bey, dkk., Tarjamah Sunan Abi Daud Jilid IV, Semarang: Cet. I; Asy-Syifa‟,

1993.

Akhdiyat, Hendra & Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam 1, Bandung: Cet. II;

Pustaka Setia, 2012

Page 67: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

Budiati, Atik Catur, Jilbab: Gaya Hidup Baru Kaum Hawa, Jurnal Sosiologi Islam,

Vol.1, No. 1, 2011.

Baidan, Nashiruddin, Metodologi Penafsiran Al-Qur’an, Yogyakarta: Cet. II; Pustaka

Pelajar, 2000

Choirotunnadzifah, Anik, “Jilbab dan Ketaatan Beragama bagi Mahasiswi Muslim

Fakultas Seni Pertunjukan Isi Yogyakarta”, Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.

Duwal, Qoidud, “Konsep Jilbab Dalam Hukum Islam (Studi Pemikiran K.H. Husein

Muhammad)”, Skripsi Fakultas Syari‟ah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2009.

Web:http://digilib.uin-suka.ac.id/3573/1/Bab%20I%2CV%2C%20Daftar%20Pustaka.pdf

(Diakses pada hari Minggu, 21 Mei 2017)

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi

Keempat, Jakarta: Cet. I; PT Gramedia, 2008.

Departemen RI., Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006.

Hamka, Tafsir Al-Azhar: Jilid 7, Jakarta: Cet. I; Gema Insani, 2015.

Hatta, Ahmad, Tafsir Qur’an Per Kata Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul & Terjemah,

Jakarta: Cet. IV; Maghfirah Pustaka, 2009

Imam Malik bin Anas, Kitab Al-Muwatha’ Jilid I, Penulis Muhammad Fuad Abdul Baqi,

Kairo: Cet. II; Daarul Hadits, 1993, No. Hadits 35, Kitab: Shalat, Bab: Ar-

Rukhshah fii Shalatil Mar‟ah fid-Dir‟I wal-Khimar.

Iskandar, Arief B., Jilbab Syar’i, Jakarta: Cet.II; Khilafah Press, 2013.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat, Jakarta: Cet. III; PT

Gramedia Pustaka Utama, 2012.

Mahmud, Karim Sayid Muhammad, Mu’jam Al-Tullab Al-Wasit, Lebanon: Cet. II; Dar

Al-Kotob Al-Ilmiyah, 2009

Musthofa, Adib Bisri, dkk., Tarjamah Muwaththa’ Al-Imam Malik r.a. Semarang: CV.

Asy Syifa‟, 1992, No. Hadits 323, Kitab: Shalat, Bab: Dispensasi bagi Wanita

Mengerjakan Shalat dalam Gaun Sehari-hari dan Kerudung.

Makalah oleh Dudung Rahmat Hidayat Mulyadi, dengan judul “Hakikat dan Makna Nilai”,

web:http://file.upi.edu/Direktori/fpbs/jur._pend._bahasa_arab/195204141980021dudung_

rahmat_hidayat/hakikat_dan_makna_nilai.pdf (Diakses pada Minggu, 14 Mei 2017)

Page 68: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU ... · industri garmen pakaian muslim, aksesoris muslim, perancang busana muslim, peragaan busana muslim, dan lain sebagainya. Singkatnya,

Sunarto, Ahmad, dkk (penerjemah), Tarjamah Shahih Bukhari Jilid VI, Semarang: Cet. I;

Asy-Syifa‟, 1993, No. Hadits 4553, Kitab Tafsir, No. 42, Surah Al-Ahzab. hal.

398 – 399. Judul asli: Shahih Bukhari Juz VI, Penyusun: Imam Abdullah

Muhammad bin Ismail Al-Bukhari.

Subhan, Zaitunah, Al-Qur’an & Perempuan Menuju Kesetaraan Gender dalam

Penafsiran, Jakarta: Cet. I; Prenadamedia Group, 2015

Shahab, Husein, Jilbab Menurut Al-Qur’an dengan As-Sunnah, Bandung: Cet. VI;

Mizan, 1993.

Syuqqah, Abdul Halim Abu, Kebebasan Wanita Jilid 4, Jakarta: Cet. I; Gema Insani

Press, 1997.

Siauw, Felix Y., Yuk Berhijab, Jakarta: Cet. III; Alfatih Press, 2015

Uyun, Fitratul & Muhammad Walid, Etika Berpakaian bagi Perempuan, Malang: Cet. II;

UIN-Maliki press, 2012

https://rindufidati.wordpress.com/2015/04/17/metodologi-tafsir-tahliliijmalimaudhuimuqorrin/

(Diakses pada: Jumat, 21 April 2017)

http://ejournal.kopertais4.or.id/jurnal_versi_248_utk_copy_data/index.php/pwahana/article/view

/1177/0 (Diakses pada: Jumat, 21 April 2017)

http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/4651/Bab%202

.pdf?sequence=10 (Diakses tanggal 5 Maret 2017)

http://www.indojilbab.com/content/42-definisi-jilbab-dalam-al-quran-dan-jilbab-zaman-sekarang,

oleh Nur Faizin Muhith (Diakses tanggal 2 Maret 2017)

https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis (Diakses Kamis, 16 Maret 2017)

http://pendidikan-hukum.blogspot.co.id/2010/10/jilbab-dalam-lintasan-sejarah-islam_26.html

oleh Muh Rofiq Nasihudin (Diakses tanggal 2 Maret 2017)

ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/alhikmah/article/view/363/212 (Diakses tanggal 18

Mei 2017)

https://rumahshintazahaf.wordpress.com/2012/05/24/kewajiban-berjilbab-tafsir-qs-al-ahzab-33-

59/ Oleh Rokhmat S. Labib. (Diakses pada hari Selasa, 22 Mei 2017)

http://mustanginbuchory89.blogspot.co.id/2015/06/nilai-nilai-pendidikan-islam.html(Diakses

pada hari Selasa, 23 Mei 2017)