Download - PRESUS IKK PaulinaM.docx

Transcript
Page 1: PRESUS IKK PaulinaM.docx

PRESENTASI KASUS

VERTIGO SENTRAL PADA JANDA PARUH BAYA DENGAN STATUS

GIZI BERLEBIH TIDAK BEKERJA DENGAN STATUS SOSIAL

EKONOMI RENDAH SERTA FUNGSI KELUARGA KURANG SEHAT

DALAM RUMAH TANGGA TIDAK BERPERILAKU HIDUP BERSIH

DAN SEHAT

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga

PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA

Disusun oleh

Paulina Maysarah

2009 031 0029

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2014

1

Page 2: PRESUS IKK PaulinaM.docx

LEMBAR PENGESAHAN

PRESENTASI KASUS

VERTIGO SENTRAL PADA JANDA PARUH BAYA DENGAN STATUS

GIZI BERLEBIH TIDAK BEKERJA DENGAN STATUS SOSIAL

EKONOMI RENDAH SERTA FUNGSI KELUARGA KURANG SEHAT

DALAM RUMAH TANGGA TIDAK BERPERILAKU HIDUP BERSIH

DAN SEHAT

Disusun oleh:

Paulina Maysarah

20090310029

Mengetahui,

Dosen Pembimbing & Penguji Klinik

Dosen Pembimbing Fakultas

dr. Oryzati Hilman M.Sc.CMFM.,PhD

Dosen Pembimbing Puskesmas

dr. Nurzammi

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Wirobrajan

dr. Iva Kusdyarini

2

Page 3: PRESUS IKK PaulinaM.docx

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

presentasi kasus ini dengan judul “Vertigo Sentral Pada Janda Paruh Baya

Dengan Status Gizi Berlebih Tidak Bekerja Status Dengan Sosial Ekonomi

Rendah Serta Fungsi Keluarga Kurang Sehat Dalam Rumah Tangga Tidak

Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat”.

Presentasi kasus ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat untuk

menyelesaikan kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga di

Puskesmas Wirobrajan.

Banyak hambatan dalam penyusunan makalah ini, namun berkat dukungan

dari banyak pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan kepaniteraan

klinik kedokteran keluarga ini. Penulis menyampaikan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan selama ini

dalam penulisan presentasi kasus ini, antara lain:

1. dr. Iva Kusdyarini, selaku kepala Pusekesmas Wirobrajan Yogyakarta

yang telah bersedia memberi kami kesempatan untuk belajar banyak di

puskesmas ini.

2. dr. Nurzammi dan dr. Nurwahyuningsih selaku dokter pembimbing

puskesmas yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dari mulai

persiapan, penyusunan hingga penulisan presentasi kasus ini selesai.

3. dr. Oryzati Hilman, selaku dokter pembimbing klinik di Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan stase Ilmu Kedokteran Keluarga yang

3

Page 4: PRESUS IKK PaulinaM.docx

telah memberi banyak masukan untuk menyempurnakan penulisan

presentasi kasus ini.

4. Seluruh dokter Puskesmas Wirobrajan dan seluruh dosen Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang selama ini telah memberikan ilmu

dan nasehat.

5. Seluruh karyawan Puskesmas Wirobrajan dan karyawan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang telah membantu kelancaran dalam

penulisan presentasi kasus ini.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya

kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penulisan

presentasi kasus ini dan dicatat sebagai amal sholeh.

Penulis menyadari bahwa presentasi kasus ini jauh dari kesempurnaan

oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan

demi kesempurnaan laporan kepaniteraan klinik kedokteran keluarga ini.

Semoga laporan kepaniteraan klinik kedokteran keluarga ini dapat

bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membacanya.

Yogyakarta, Desember 2014Penyusun

4

Page 5: PRESUS IKK PaulinaM.docx

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

KATA PENGANTAR.............................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................2

BAB IPENDAHULUAN.........................................................................................5

A.LATAR BELAKANG MASALAH.................................................................5

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................6

C. TUJUAN PENULISAN .................................................................................6

D. MANFAAT PENULISAN..............................................................................7

BAB IITINJAUAN PUSTAKA..............................................................................8

1. DIABETES MELLITUS

A. DEFINISI........................................................................................................8

B.KLASIFIKASI DIABETES MELLITUS........................................................8

C. PENYEBAB DIABETES MELLITUS.........................................................10

D. PATOFISIOLOGI.........................................................................................11

E. DIAGNOSIS DIABETES MELLITUS........................................................12

F. FAKTOR RISIKO.........................................................................................13

G. KOMPLIKASI..............................................................................................16

H. TATALAKSANA DIABETES MELLITUS................................................18

BAB IIILAPORAN KASUS.................................................................................29

A. IDENTITAS.................................................................................................29

B. ANAMNESIS...........................................................................................…29

C. PEMERIKSAAN FISIK...............................................................................33

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG.................................................................35

E. DIAGNOSIS KERJA...................................................................................35

G. PENATALAKSANAAN.............................................................................36

BAB IV..................................................................................................................37

PEMBAHASAN....................................................................................................37

5

Page 6: PRESUS IKK PaulinaM.docx

A. ANALISIS KASUS......................................................................................37

B. ANALISIS KUNJUNGAN RUMAH..........................................................37

C. FAMILY ASSESSMENT TOOLS...............................................................42

D. DIAGNOSIS HOLISTIK.............................................................................48

E. MANAGEMENT KOMPREHENSIF.........................................................48

BAB VPENUTUP.................................................................................................50

A. KESMPULAN..............................................................................................50

B. SARAN........................................................................................................50

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................li

6

Page 7: PRESUS IKK PaulinaM.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

B. PROFIL PUSKESMAS

Puskesmas Wirobrajan adalah unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan di

wilayah kerja Kecamatan Wirobrajan. Unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan

adalah unit yang melaksanakan tugas teknis operasional di wilayah kerja

puskesmas sebagai unit pelaksana tingkat pertama pembangunan kesehatan di

Indonesia.

Di Kecamatan Wirobrajan terdapat satu puskesmas induk yaitu Puskesmas

Wirobrajan dengan Puskesmas Pembantu Tegalmulyo. Puskesmas Wirobrajan

terletak di kota Yogyakarta dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: sebelah

utara adalah Kecamatan Tegalrejo, sebelah timur adalah Kecamata Ngampilan

dan Kecamatan Matrijeron, sebelah selatan dan barat adalah Kecamatan Kasihan,

Kabupaten Bantul.

Luas wilayah Kecamatan Wirobrajan adalah 1,78 km2 dengan pembagian

kelurahan menjadi tiga kelurahan yang terdiri dari: Kelurahan Pakuncen yang

terletak di bagian utara dengan 58 RT dan 12 RW, Kelurahan Wirobrajan terletak

di bagian tengah dengan 56 RT dan 12 RW, Kelurahan Patang puluhan terletak di

bagian selatah dengan 51 RT dan 10 RW.

Jumlah penduduk Kecamatan Wirobrajan adalah 28.152 jiwa dengan jumlah

kepala keluarga 8.592 dan terdiri dari 165 RT, 34 RW, serta 36 posyandu. Sasaran

kesehatan wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan yang mengacu pada Indikator

Indonesia Sehat 2010 dan Standar Pelayanan Medik seperti derajat kesehatan,

keadaan lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pelayanan

kesehatan, dan perbaikan gizi masyarakat.

7

Page 8: PRESUS IKK PaulinaM.docx

Puskesmas Wirobrajan belum dilengkapi dengan fasilitas rawat inap namun

sudah terdapat fasilitas ambulans dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang pada

saat jam kerja dapat digunakan. Kegiatan pelayanan umum meliputi balai

pengobatan umum (BPU), balai pengobatan gigi (BPG), balai kesehatan ibu dan

anak/ keluarga berencana (BKIA/ KB), unit farmasi, unit kesehatan sekolah

(UKS), konseling gizi, kesehatan lingkungan, promosi kesehatan dan poli lanjut

usia (lansia), konseling PHBS, konseling psikologi, dan konseling berhenti

merokok.

Tabel 1. Rekapitulasi 10 Besar Diagnosis Pasien Puskesmas

Periode 1 – 30 November 2014

NO.KODE DIAGNOSIS

NAMA JUMLAH

1 I10 Hipertensi Primer 456

2 J00 Nasopharingitis Akut (common cold) 222

3 E11 Type 2: Non insulin dependen DM 290

4 M13 Arthritis tdk spesifik 72

5 M25.5 Arthralgia 80

6 J02 Pharingitis 44

7 K30 Dyspepsia 62

8 J06.9 Ispa, infeksi saluran pernafasan atas 40

9 H81.4 Vertigo of central origin 58

10 R42 Pusing kepala dan kepeningan 101

11 R50 Demam yang sebabnya tak diketahui 75

12 M79.1 Myalgia 60

13 K29 Gastritis 59

14 M19.9 Osteoartritis/OA 55

15 K00.6 Disturbances in tooth eruption 54

16 K04.6 Periapical abscess with sinus 49

17 M54.5 Low back pain 44

18 J06.9 Diare dan Gastroentritis non spesifik 43

19 Z34 Pengawasan kehamilan normal 38

20 E78Gangguan metabolisme lipoprotein dan lipidal urin lain

37

Sumber : Puskesmas Wirobrajan (Diunduh pada 1 september 2014)

8

Page 9: PRESUS IKK PaulinaM.docx

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang dapat

dirumuskan adalah:

1. Apa saja faktor risiko yang ditemukan pada pasien ini?

2. Bagaimana family assessment tools pada pasien ini?

3. Bagaimana manajemen komprehensif pada pasien ini?

D. TUJUAN PENULISAN

a. Tujuan umum

Presentasi Kasus ini diajukan untuk memenuhi sebagian syarat mengikuti

ujian kepaniteraan klinik program pendidikan profesi di bagian Ilmu

Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran dan Ilmu

KesehatanUniversitas Muhammadiyah Yogyakartadi Puskesmas

Wirobrajan Yogyakarta.

b. Tujuan khusus

Untuk mengetahui definisi, epidemiologi, klasifikasi, etiologi dan faktor

resiko, patofisiologi, diagnosis, penatalaksanaan, dan komplikasi dari

vertigo sentral pada pasien dengan sosial ekonomi rendah serta fungsi

keluarga kurang sehat dalam rumah tangga tidak berperilaku hidup bersih

dan sehat. Serta mampu memberikan manajemen penatalaksanaan

komprehensif pada pasien sesuai dengan disease dan ilnessnya.

E. MANFAAT PENULISAN

Berikut adalah beberapa manfaat penulisan laporan kasus kepaniteraan

klinik ilmu kedokteran keluarga mengenai penyakit vertigo sentral kronik :

1. Manfaat untuk puskesmas

Sebagai sarana kerja sama yang saling menguntungkan untuk dapat

meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dan mendapat

9

Page 10: PRESUS IKK PaulinaM.docx

umpan balik dari hasil evaluasi dokter muda dalam rangka

mengoptimalkan peran puskesmas

2. Manfaat untuk mahasiswa

Sebagai sarana keterampilan dan pengalaman dalam upaya pelayanan

kesehatan dengan menerapkan prinsip kedokteran keluarga.

10

Page 11: PRESUS IKK PaulinaM.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. VERTIGO

11

Page 12: PRESUS IKK PaulinaM.docx

A. DEFINISI

12

Page 13: PRESUS IKK PaulinaM.docx

BAB III

LAPORAN KASUS

A. Identitas

Nama : Ny. E

Usia : 54 tahun

Jenis Kelamin : Wanita

Alamat : Kuncen

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Status Perkawinan : Menikah

Pendidikan Terakhir : Tamatan SMA

Jaminan Kesehatan : JAMKESMAS

Kunjungan Puskesmas : 11 Desember 2014

Kunjungan Rumah : 12 Desember 2014

B. Autoanamnesis

Anamnesis disease:

1. Keluhan Utama: Kepala terasa pusing berputar - putar

2. Riwayat Penyakit Sekarang:

Sejak +/- 4 hari yang lalu pasien mengeluh pusing berputar – putar, kadang

terasa lemas seperti ingin pingsan. Pusing hilang timbul, dengan frekuensi

sering dalam sehari. Keluhan bertambah berat ketika pasien beraktivitas,

dan keluhan berkurang ketika pasien istirahat, tidur dan minum air putih

hangat. Menurut keterangan pasien, ia memiliki riwayat vertigo yang sering

kambuh – kambuhan. Pasien sudah +/- 37 tahun menderita vertigo dan

sering kambuh – kambuhan hingga sekarang. Namun +/- 1 tahun ini pasien

sudah jarang merasakan keluhan pusing berputar seperti yang dirasakan

13

Page 14: PRESUS IKK PaulinaM.docx

sekarang. Pasien juga mengeluh badan terasa pegal, kadang – kadang nyeri

pada persendian dan tangan terasa agak kaku.

3. Riwayat Penyakit Dahulu:

Riwayat hipertensi : disangkal

Riwayat penyakit jantung : disangkal

Riwayat asma : disangkal

Riwayat alergi obat : disangkal

Riwayat opname : disangkal

Riwayat penyakit ginjal : disangkal

Riwayat kelahiran : pasien lahir cukup bulan dengan

persalinan normal dan BBL 2000gr.

Riwayat demam tinggi dan kejang pada waktu umur sekitar < 2

tahun.

Menurut keterangan pasien, saat pasien berumur sekitar 12 tahun,

pasien pernah mengalami trauma terjatuh dari sepeda dan tidak

sadarkan diri sekitar lebih dari 3 jam.

4. Riwayat Penyakit Keluarga:

Riwayat Hipertensi : Ibu pasien (+)

Riwayat Penyakit jantung : Ayah pasien (+)

Riwayat Diabetes mellitus : disangkal

Riwayat kelainan kelenjar getah bening : Kakak pertama (+).

Riwayat penyakit ginjal : disangkal

Riwayat Hepatitis : Kakak kedua (+)

Riwayat Vertigo : Adik terakhir (+)

Riwayat asma dan alergi di keluarga disangkal.

5. Riwayat Personal Sosial:

Pendidikan

Pasien merupakan tamatan SMA, tidak melanjutkan ke jenjang

selanjutnya karena faktor ekonomi.

Pekerjaan

14

Page 15: PRESUS IKK PaulinaM.docx

Pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Sehari - hari pasien mengurus

rumah dan anak – anaknya dan membantu anaknya berjualan pakaian

dan jilbab di rumahnya. Pasien memenuhi kebutuhan sehari-hari

dengan mengandalkan dari penghasilan penjualan barang tersebut.

Penghasilan yang didapat tidak tentu. Penghasilan rata-rata perbulan

500.000 – 1.000.000/bulan. Pasien merasa penghasilan keluarganya

kurang untuk kebutuhan sehari – hari dan pasien hampir tak bisa

menabung untuk kebutuhan lainnya.

Perkawinan

Pasien menikah ± tahun 1984 saat pasien berusia 24 tahun. Dari hasil

perkawinan pasien dikaruniai 4 orang anak. Suami pasien telah

meninggal dunia pada tahun 2007 karena stroke dan DM. Hubungan

pasien dengan anak – anaknya baik, namun pasien sering konflik

dengan anak pertamanya.

Sosialisasi

Pasien tidak terlalu suka bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya,

karena merasa tidak nyaman dan sering berkonflik dengan

tetangganya. Pasien menutup diri dari aktivitas masyarakat. Tetapi

kadang – kadang pasien mengikuti pengajian dan senam lansia

bersama di lingkungan sekitar rumah.

Gaya Hidup

Pasien biasa makan 2x-3x sehari. Setiap hari pasien memiliki

kebiasaan makan nasi dan sayur dengan porsi secukupnya. Biasanya

pasien masak sekali sehari yaitu pada pagi hari, dan makanan untuk

persedian pagi hingga malam. Pasien tidak merokok, tidak minum

minuman beralkohol serta tidak mengkonsumsi obat terlarang. Setiap

hari pasien selalu beristirahat tidur siang sekitar 1 jam, sedangkan

malam hari, pasien beristirahat hingga 7 jam. Pasien kadang

berolahraga 2x seminggu dengan mengikuti senam lansia. Pasien lebih

banyak menghabiskan waktu untuk duduk dan beristirahat sambil

membaca buku. Saat stress, pasien mengurangi stress dengan cara

15

Page 16: PRESUS IKK PaulinaM.docx

lebih banyak beribadah dan membaca Al – Qur’an. Pasien sering cepat

cemas dan khawatir dengan masalah – masalah yang kadang terjadi di

keluarganya.

Pengobatan

Pasien lebih sering beristirahat jika penyakitnya kambuh, dan baru

berobat jika penyakitnya semakin parah hingga membuat ia hampir

pingsan.

Anamnesis illness

Perasaan

Pasien terkadang khawatir dan cemas jika penyakitnya kembali

kambuh. Namun sekarang pasien pasrah dengan penyakitnya ini, ia

merasa sudah berusaha untuk selalu sehat dan yakin bahwa

penyakitnya ini dari Tuhan dan pasti bisa sembuh.

Ide-ide

Menurut pasien penyakit Vertigonya ini tidak terlalu berbahaya

dan dengan istirahat penyakitnya ini dapat diatasi tanpa harus

berobat.

Harapan pasien

Pasien ingin selalu dalam keadaan sehat dan ingin penyakit

vertigonya ini tidak kambuh – kambuhan agar aktivitasnya tidak

terganggu.

Efek terhadap fungsi social dan ekonomi

Semenjak mengidap penyakit vertigo, pasien mengaku lebih

berhati – hati dalam beraktivitas karena kadang – kadang ketika

kambuh pasien tidak kuat dan pingsan. Pasien sering mual dan

lebih banyak istirahat. Pasien mengaku penyakitnya terkadang

sangat mengganggu sehingga pekerjaan rumah sering terbengkalai.

6. Review Anamnesis Sistem:

Kepala/leher: Penglihatan kabur (+) rw. miopi.

Sistem pernapasan: Tak ada keluhan.

16

Page 17: PRESUS IKK PaulinaM.docx

Sistem peredaran darah dan jantung: Tak ada keluhan.

Sistem pencernaan: Tak ada keluhan.

Sistem saluran kencing dan kelamin: Tak ada keluhan

Sistem tulang dan otot : Sering pegal – pegal.

Sistem persarafan: Sering pusing berputar.

C. Pemeriksaan Fisik

1. Kesan dan Keadaan Umum: Compos Mentis, baik

2. Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah : 100/70 mmHg

Nadi : 66 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup.

Suhu badan : 36,6°C

Pernapasan : 21 x/menit

3. Antropometri

Tinggi Badan : 152 cm

Berat Badan : 54 kg

Indeks Massa Tubuh: 23,47

Lingkar perut : 90 cm

Lingkar lengan atas : 31 cm

4. Status Gizi: overweight

5. Pemeriksaan Kepala

Bentuk kepala : Simetris,mesosefal

Rambut : Lurus, warna putih.

6. Pemeriksaan Mata

Bulu mata : Dalam batas normal

Konjungtiva

Bulbi : Injeksi (-/-)

Palpebra : Hiperemis (-/-)

Kornea : Arcus senilis (-/-)

Bilik mata depan : Dalam, jernih/dalam, jernih

Pupil : Reflek cahaya (+/+), isokor

17

Page 18: PRESUS IKK PaulinaM.docx

Lensa : Jernih/jernih

Visus : Tidak dilakukan

Pemeriksaan oftalmoskopi: Tidak dilakukan

7. Pemeriksaan Telinga : Otore (-/-), nyeri tekan (-/-), serumen (-/-)

8. Pemeriksaan Hidung : Sekret (-/-), epistaksis (-/-)

9. Pemeriksaan Leher

Kelenjar tiroid : Tidak membesar

Kelenjar lnn : Tidak membesar, nyeri (-)

JVP : Tidak meningkat

10. Pemeriksaan Dada

Pulmo:

Inspeksi: simetris, ketertinggalan gerak (-), deformitas (-), retraksi

(-)

Palpasi: simetris, ketertinggalan gerak (-), vokal fremitus normal

Perkusi: sonor pada seluruh lapang paru

Auskultasi: vesikuler (+/+) normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Cor:

Inspeksi: ictus cordis tak tampak

Palpasi: ictus cordis teraba di SIC V

Perkusi: batas jantung kanan atas: SIC II parasternal dextra.

Kanan bawah: SIC IV parasternal dextra. Kiri atas: SIC II

parasternal sinistra. Kiri bawah: SIC V linea midclavicula sinistra

Auskultasi: S1-S2 reguler, bising (-)

11. Pemeriksaan Abdomen:

Inspeksi: datar, jejas (-)

Auskultasi: bising usus (+) normal

Palpasi: supel, nyeri tekan (-), hepar lien tak teraba, massa (-), ascites (-)

Perkusi: timpani pada seluruh lapang perut

12. Pemeriksaan Ekstrimitas:

13. Tabel 6. Pemeriksaan Ekstremitas

Tungkai Lengan

18

Page 19: PRESUS IKK PaulinaM.docx

Kanan Kiri Kanan Kiri

Gerakan

Tonus

Trofi

Edema

Akral

Nyeri

Pembengkakan

sendi

Kekuatan

Tremor

Luka

Clavus

Pale

Pulsatil

Nadi

Bebas

Normal

Eutrofi

-

Hangat

-

-

+5

-

-

-

-

Normal

Reguler

Bebas

Normal

Eutrofi

-

Hangat

-

-

+5

-

-

-

-

Normal

Reguler

Bebas

Normal

Eutrofi

-

Hangat

-

-

+5

-

-

-

-

Normal

Reguler

Bebas

Normal

Eutrofi

-

Hangat

-

-

+5

-

-

-

-

Normal

Reguler

D. Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan

E. Diagnosis Banding

Vertigo Sentral

Vertigo Perifer

F. Diagnosis Kerja

Vertigo Sentral

G. Penatalaksanaan

Farmakologis

Betahistine 2 x 1

19

Page 20: PRESUS IKK PaulinaM.docx

Bioneuron 1 x 1

Non farmakologis

- Edukasi, meliputi :

a. Penyakit yang diderita pasien : penyebab, gejala, komplikasi dan

pengelolaannya.

b. Modifikasi gaya hidup sehat

Menjaga pola hidup sehat untuk mendapatkan kualitas hidup yang

baik

Perbanyak makan buah dan sayur setiap hari

Menjaga berat badan ideal

Melakukan aktivitas fisik seperti bersepeda, jalan kaki, aerobic.

Dilakukan 3-5 kali seminggu dengan durasi 30 menit

Mengatur pola istirahat, yaitu istirahat cukup 6 – 8 jam / hari

Mengelola stress

Terapi Nutrisi Medis

Perhitungan kalori: metode perhitungan kebutuhan kalori harian istirahat atau

BMR (basal metabolic rate) menggunakan rumus Harris – Benedict.

Rumus BMR wanita = 655 + (9,6 x bb dalam kg) + (1,8 x tb dalam cm) – (4,7 x

umur dalam tahun)

Kebutuhan kalori basal per hari :655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)

655 +(9,6 x 54) + (1,8 x 152) – (4,7 x 55)

1188.5 kkalori= 1189 kkalori

Kebutuhan kalori per hari : AMB x aktivitas fisik

1189 x 1,55 = 1843 kkalori

Kebutuhan karbohidrat : 60 % x 1843 = 1106 kkalori

= 276.45 gram

Kebutuhan protein : 20 % x 1843 = 368.6 kkalori

= 92.15 gram

Kebutuhan lemak : 20 % x 1843 = 368.6 kkalori

= 368.6/9 = 40.95 gram

20

Page 21: PRESUS IKK PaulinaM.docx

Kebutuhan kalori dibagi 6x sehari: sarapan 20%, snack pagi10%, makan siang

30%, snack sore10% , makan malam 20%, snack malam 10%.

Waktu Menu Bahan Berat

(gr)

Kalori

(kkal)

Lemak

(gr)

Protein

(gr)

Karbohidrat

(gr)

Sarapan

(07.00)

Nasi putih

oseng telur

wortel

Sayur bening

bayam dan

jagung

Perkedel

tempe

Jeruk manis

2 buah

Nasi Putih

Telor ayam

Wortel

Minyak sawit

Bayam

Jagung

Tempe

Jeruk

100

50

50

5

100

50

50

110

175

50

25

50

25

25

75

50

4

7

0,5

-

1

1

3

-

-

2

-

5

-

-

5

-

40

-

2,5

-

5

5

7

6

Selingan

I

(10.00)

Pisang

Bayam

Pisang

Bayam

150

100

50

25

-

1

-

-

12

5

Makan

siang

(13.00)

Nasi putih

Sop

Tempe

Apel

Beras

Makroni

Bakso

Wortel

Kol

Tahu

Apel

100

50

170

50

5

110

85

175

175

50

25

50

75

50

4

4

2

-

-

3

-

-

-

7

1

1

5

-

40

40

-

5

5

7

12

Selingan

II

(16.00)

Sawi rebus

Jeruk manis

2 buah

Sawi

Jeruk

100

110

25

50

-

-

1

-

5

12

Makan Nasi putih Beras 100 175 - 4 40

21

Page 22: PRESUS IKK PaulinaM.docx

malam

(19.00) Sayur labu

Telur dadar

Oseng tempe

Apel

Labu siam

Telur ayam

Minyak sawit

Tempe

Jambu Air

50

50

50

50

110

25

50

50

75

50

-

7

-

5

-

1

2

5

3

-

5

-

-

7

12

Selingan

III

(21.00)

Pisang rebus

Pepaya

Pisang

Apel

150

85

50

50

-

-

-

-

12

12

Konsumsi air putih 8 – 10 gelas per hari

Tabel 5. Menu makanan sehari-hari

BAB IV

PEMBAHASAN

22

Page 23: PRESUS IKK PaulinaM.docx

U

Masjid Kuncen Rumah

Pasien

A. ANALISIS KASUS

Diagnosis klinis pada pasien ini adalah vertigo sentral. Diagnosis tersebut

didapatkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, yang mengarah

pada vertigo sentral. Berdasarkan anamnesis pasien menderita vertigo sejak

37 tahun yang lalu. Pasien sering mengeluh pusing berputar – putar, kadang

terasa lemas seperti ingin pingsan, bahkan kadang sampai pingsan. Riwayat

trauma kepala yang pernah dialami pasien ketika usia 12 tahun menjadi

salah satu faktor resiko vertigo sentral.

B. ANALISIS KUNJUNGAN RUMAH

1. Kondisi Pasien

Kunjungan ke rumah dilakukan pada tanggal 13 Desember 2014.

Pada saat kunjungan, keadaan umum pasien tampak baik. Dari

pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, nadi

66x/menit, frekuensi pernafasan 21x/menit, dan suhu 36,6˚C.

2. Keadaan Rumah

a) Lokasi : Rumah pasien terletak di Kuncen

wirobrajan 1 RT 21 RW 05 No 458, kelurahan Wirobrajan,

kecamatan Wirobrajan, Yogyakarta. Rumah tersebut terletak di

kawasan padat penduduk, tidak berlokasi di tempat yang berbahaya

dan cukup jauh dari sungai.

23

Page 24: PRESUS IKK PaulinaM.docx

b) Kondisi rumah : bangunan permanen, berdinding tembok,

lantai keramik, atap dari genting ada langit-langit. Ventilasi udara

kurang dan sinar matahari kurang masuk ke dalam rumah

c) Luas : luas rumah 6 m x 8 m = 48 m2, jumlah

penghuni dalam satu rumah ada lima orang

d) Lantai Rumah : lantai keramik kurang bersih.

e) Pembagian ruangan : rumah terdiri atas satu ruang untuk ruang

tamu menjadi satu dengan ruang usaha, ruang makan, kamar tidur

terpisah dengan sekat permanen, ruang keluarga diisi oleh televisi

yang berada di atas lemari kecil, satu kamar mandi, dan satu dapur.

f) Pencahayaan : Cahaya yang masuk ke ruangan kurang,

jendela ruang tamu jarang dibuka, pasien jarang menyalakan lampu

pada siang hari.

g) Sanitasi Dasar : Kebutuhan air untuk sehari – hari

menggunakan air PAM, di dalam rumah terdapat satu jamban.

Sampah dikumpulkan disatu tempat pada halaman depan.

h) Kebersihan dan tata letak barang dalam ruangan: Kebersihan

rumah tampak kurang bersih dan kurang rapi.

i) Kepemilikan : rumah dan tanah merupakan milik orang tua

j) Letak rumah :

Denah rumah Ny. E dibuat 12 Desember 2014

24

Utara

Page 25: PRESUS IKK PaulinaM.docx

J

KT

D+ RM

RK

RT + RU

Skala 1: 100

3. Lingkungan Sekitar

a. Halaman : Rumah pasien. memiliki halaman yang dipisahkan oleh pagar,

disamping rumah pasien langsung berhubungan dengan rumah tetangga

yang saling berdempetan hanya terpisah oleh tembok.

b. Pengolahan Limbah : Air limbah langsung mengalir ke selokan tertutup

(saluran kota) untuk diolah lebih lanjut. Untuk penampungan sampah,

dikumpulkan satu tempat di halaman, tempat sampah tidak tertutup.

c. Rumah Tetangga : Rumah pasien dan tetangga saling berdekatan,

dipisahkan oleh tembok rumah masing-masing.

Pedoman Umum Gizi Sehari-hari (PUGS)

No

.

PUGS Jawaba

n

Sko

r

1 Makan beraneka ragam makanan. Ya 1

2 Makan makanan untuk memenuhi kecukupan Ya 1

25

Keterangan :

RT : ruang tamu

RU : ruang usaha

RK : ruang keluarga

KT Kamar tidur

J : Jamban

D : Dapur

RM : Ruang makan

Page 26: PRESUS IKK PaulinaM.docx

energi.

3 Makan sumber karbohidrat setengah dari

kebutuhan energi.

Tidak 0

4 Batasi konsumsi lemak dan minyak

seperempat dari kebutuhan energi.

Tidak 0

5 Gunakan garam beryodium Ya 1

6 Makanlah makanan sumber zat besi. Tidak 0

7 Berikan Air Susu Ibu (ASI) saja (ASI

Eksklusif) sampai bayi umur 6 bulan

Tidak 0

8 Biasakan makan pagi. Ya 1

9 Minumlah air bersih dan aman yang cukup. Ya 1

10 Lakukan aktivitas fisik dan olahraga secara

teratur.

Tidak 0

11 Hindari minum minuman berakohol. Ya 1

12 Makanlah makanan yang aman bagi

kesehatan.

Ya 1

13 Bacalah label pada makanan yang dikemas. Tidak 0

TOTAL 7

Interpretasi :

Nilai PUGS keluarga <60%

Keluarga tidak menerapkan pedoman umum gizi seimbang

Identifikasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

No

.Indikator / Pertanyaan Jawaban Skor

1 Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan - -

2 Pemberian Asi eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan - -

3 Menimbang berat badan balita setiap bulan - -

4 Menggunakan air bersih yang memenuhi syarat Ya 1

26

Page 27: PRESUS IKK PaulinaM.docx

kesehatan

5 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Ya 1

6 Menggunakan jamban sehat Ya 1

7 Melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk di

rumah dan lingkungannya sekali semingguYa 1

8 Mengkonsumsi sayuran dan atau buah setiap hari Tidak 0

9 Melakukan aktivitas fisik atau olahraga Tidak 0

10 Tidak Merokok Ya 1

Karena terdapat 2 jawaban Tidak, maka pasien termasuk kategori

tidak berperilaku hidup bersih dan sehat

Indikator Penilaian Rumah Sehat

Tabel 7. Penilaian Rumah Sehat

NO KOMPONEN      

  RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT

  DINILAI      

J U M L A H J I W A  4  

J U M L A H KK  1  

I KOMPONEN  31

  RUMAH    

1 Langit-langit a. Tidak ada 0  

    b. Ada, kotor, sulit dibersihkan dan rawan 1  

    Kecelakaan    

    c. Ada, bersih dan tdk rawan kecelakaan 2 62

2 Dinding a. Bukan tembok(terbuat dr anyaman 1  

    bambu/ilalang)    

    b. Semi permanen/setengah tembok/pasa- 2  

    ngan batu /bata yg tidak diplester/papan  

    yang tidak kedap air.    

    c. Permanen (tembok/pasangan batu bata 3 93

    yg diplester) papan kedap air.    

3 Lantai a. Tanah 0  

27

Page 28: PRESUS IKK PaulinaM.docx

    b. Papan/anyaman bambu dekat dngn 1  

    tanah / Plesteran yang retak dan berdebu    

  c. Diplester/Ubin/Keramik/papan (rumah 2 62

    panggung)    

4 Jendela a. Tidak ada 0 0

  kamar tidur b. Ada 1  

5 Jendela ruang a. Tidak ada 0 31

  keluarga b. Ada 1  

6 Ventilasi a. Tidak ada 0  

    b. Ada, luas ventilasi permanen <10% dari 1 31

    luas lantai    

    c. Ada, luas ventilasi permanen >10% dari 2  

    luas lantai    

7 Lubang asap a. Tidak ada 0 0

  dapur b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10 % dari 1  

    luas lantai dapur    

    c. Ada, lubang ventilasi > 10 % dari luas 2  

    lantai dapur (asap keluar dengan sempurna.    

8 Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dpt dpergunakan untuk 0  

    Membaca    

    b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk 1  

    membaca dengan normal.    

    c. Terang dan tidak silau sehingga dapat diper- 2 31

    gunakan untuk membaca dengan normal.    

II SARANA    25

  SANITASI    

1 Sarana Air Jenis sarana    

  bersih (SGL/ a. Tidak ada 0  

  SPT/PP/KU/ b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi 1  

  PAH) syarat kesehatan.    

  1 = SGL c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat 2 125

  2= PAM Kesehatan    

  3= SPT d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi 3  

    syarat kesehatan.    

28

Page 29: PRESUS IKK PaulinaM.docx

    e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat 4  

    kesehatan.    

       

         

2 Jamban      

  (Sarana Jenis sarana    

  pembuangan a. Tidak ada 0  

  kotoran) b. Ada, bukan leher angsa, tdk ada tutup 1  

  1= LEHER disalurkan ke sungai/kolam.    

  ANGSA c. Ada, bukan leher angsa dan di titutup (leher 2  

 

2=

CEMPLUNG angsa), disalurkan kesungai/kolam    

  3= CUBLUK d. Ada, bukan leher angsa ada tutup, septic 3  

    Tank    

    e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 75

         

3 Sarana a. Tidak ada, sehngga tergenang tidak teratur 0  

  Pembuangan dihalaman rumah.    

  Air Limbah b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber 1  

  (SPAL) air (jarak dng sumur kurang dari 10 m)    

    c. Ada, dialirkan keselokan terbuka. 2  

    d. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran 3 75

    kota) untuk diolah lebih lanjut.    

4 Sarana a. Tidak ada. 0  

  Pembuangan b. Ada, tetai tidak kedap air dan tidak ada tutup 1  

  Sampah c. Ada, kedap air dan tidak tertutup 2 50

  (Tempat d. Ada, kedap air dan tertutup. 3  

  sampah)      

III PERILAKU    44

  PENGHUNI    

1 Membuka a. Tidak pernah dibuka 0  

  Jendela kamar b. Kadang-kadang 1  

    c. Setiap hari dibuka. 2 0

2 Membuka a. Tidak pernah dibuka 0  

29

Page 30: PRESUS IKK PaulinaM.docx

50th DM Stroke 2004 55th VertigoC

HT 90th 2012Jantung 44th 1982

79th GB69th Hepatitis 60th 10th keracunan 52th 48th 56th 40th 39th

  Jendela ruang b. Kadang-kadang 1  

  keluarga c. Setiap hari dibuka. 2 44

3 Membersihkan a. Tidak pernah dibuka 0  

  rumah dan ha- b. Kadang-kadang 1 88

  laman c. Setiap hari. 2  

4 Membuanga. Dibuang sembarangan (sungai, Kolam/kebun

dll) 0  

  tinja bayi dan b. Kadang-kadang ke jamban 1  

 

balita ke

jamban c. Setiap hari dibuang ke jamban. 2 88

5

Membuang

sam-a. Dibuang sembarangan (sungai, Kolam/kebun

dll) 0  

 

pah pada

tempat b. Kadang-kadang ke tempat sampah 1  

  sampah c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah 2 88

         

TOTAL HASIL PENILAIAN   943

         

STATUS RUMAH SEHAT Rumah tidak sehat

Penetapan skor kategori rumah sehat sebagai berikut :

Cara menghitung hasil penilaian = nilai x bobot

Rumah sehat : 1.068 s.d 1200

Rumah tidak sehat : < 1.068

Pada pasien termasuk kedalam kategori rumah tidak sehat

C. FAMILY ASSESSMENT TOOLS

1. Family Genogram

Keluarga Bp. Muhammad Ali Dibuat tanggal 12 Desember 2014

30

Page 31: PRESUS IKK PaulinaM.docx

Keterangan :

: pasien

: meninggal

DM : Diabetes mellitus

C : care giver

D : Decision maker

JT : Jantung

Anggota keluarga dalam satu rumah

Nama Kedudukan Jenis kelamin Pendidikan Pekerjaan

Ny. E

(pasien

)

Ibu P SMA Ibu rumah tangga

Nn. R Anak 1 P SMA Wirausaha

A.M Anak 2 P S1 Mahasiswi

R.A Anak 2 L S1 Mahasiswa

A.L Anak 3 P SMA Pelajar

2. Family Map

31

Anak 1

Anak 3

: Laki-laki

: Perempuan

B : Breadwinner

------ : Tinggal satu rumah

HT : hipertensi GB : Getah bening

Page 32: PRESUS IKK PaulinaM.docx

Keterangan : : Fungsional

: disfungsional

---------- : acuh tak acuh

: Pasien

Pasien memiliki hubungan yang kurang baik dengan anak pertama, pasien

sering berselisih paham dengan anaknya. Hubungan dengan anak ke 2, 3

dan 4 baik.

3. Bentuk Keluarga

Bentuk keluarga pasien adalah keluarga orang tua tunggal (single parent

family).

4. Nilai APGAR

APGAR keluarga merupakan salah satu cara yang digunakan untuk

mengukur sehat/tidaknya suatu keluarga yang dikembangkan oleh Rusen,

Geyman dan Leyton, dengan menilai 5 fungsi pokok keluarga/tingkat

kesehatan keluarga.

KRITERIA PERTANYAAN HAMPIR

SELALU (2)

KADANG-

KADANG

(1)

TIDAK

ADA (0)

ADAPTASI “Bagaimana anggota keluarga

saling membantu satu sama lain

disaat membutuhkan

sesuatu?”Apakah pasien puas

32

Anak 2Anak 4

Page 33: PRESUS IKK PaulinaM.docx

dengan keluarga karena masing-

masing anggota keluarga sudah

menjalankan kewajiban sesuai

dengan seharusnya?

PARTNERSHIP “Bagaimana anggota keluarga

berkomunikasi satu sama lain

tentang masalah-masalah tertentu

seperti liburan, finansial,

pengeluaran yang besar dan

masalah pribadi?” Apakah pasien

puas dengan keluarga karena

dapat membantu memberikan

solusi terhadap permasalahan

yang dihadapi ?

PERTUMBUHAN “Bagaimana perubahan anggota

keluarga selama tahun-tahun

terakhir, apakah pasien diberi

kebebasan untuk

mengembangkan diri? “

Apakah pasien puas dengan

kebebasan yang diberikan

keluarga untuk mengembangkan

kemampuan pasien miliki?

KASIH SAYANG ”Apakah jika pasien sakit,

keluarganya memberi perhatian,

perduli, dan menunjukkan kasih

sayangnya dengan

merawat?”Apakah pasien puas

dengan kehangatan yang

diberikan keluarga?

33

Page 34: PRESUS IKK PaulinaM.docx

KEBERSAMAAN “Bagaimana anggota Keluarga

anda berbagi waktu, ruang, dan

uang?”

Apakah pasien puas dengan

waktu yang disediakan keluarga

untuk menjalin kebersamaan

TOTAL 7

Skor klasifikasi APGAR :

8-10 Fungsi keluarga baik

4-7 Disfungsi keluarga sedang

0-3 Disfungsi keluarga berat

Berdasarkan hasil penilaian APGAR kesimpulannya fungsi keluarga

kurang sehat / disfungsi keluarga sedang .

5. FAMILY SCREEM

ASPEK SUMBER DAYA PATOLOGI

SOCIAL Pasien sering konflik dengan

anak pertamanya. Pasien tidak

terlalu suka bersosialisasi

dengan tetangga –

tetangganya, karena merasa

tidak nyaman dan sering

berkonflik dengan

tetangganya

CULTURAL Pasien dan keluarga tidak

mempercayai mitos-mitos

kesehatan yang tidak jelas

kebenarannya. Pasien dan

keluarga memahami bahwa

34

Page 35: PRESUS IKK PaulinaM.docx

penyakitnya bukan karena

pengaruh hal gaib.

RELIGIUS Keluarga pasien beragama

islam dan taat beribadah

ECONOMY Untuk memenuhi kebutuhan

makan sehari – hari pasien

hanya bergantung dari hasil

kerja berjualan anak

pertamanya yang

penghasilannya tidak tentu

setiap bulannya. Penghasilan

500.000 -1.000.000 tersebut

dirasa kurang cukup untuk

kebutuhan sehari-hari. Pasien

hampir tak bisa menabung

untuk kebutuhan lainnya.

EDUCATION Pasien adalah lulusan

SMA. Pemahaman pasien

terhadap penyakitnya baik.

MEDICAL Jika sakit pasien langsung

ke puskesmas, letaknya

yang sangat dekat dan

aksesnya mudah. Pasien

memiliki jaminan

kesehatan

6. FAMILY LIFE CYCLE

Family life cycle perlu diketahui untuk mengetahui rangkaian kejadian pada

kehidupan keluarga yang berurutan, yang terorientasi secara kronologis dan

terprediksi. Terdapat 6 tahap siklus hidup keluarga :

35

Page 36: PRESUS IKK PaulinaM.docx

Dewasa dan belum menikah

Tahap awal perkawinan

Tahap keluarga dengan anak-anak

Tahap keluarga dengan anak-anak dewasa

Tahap keluarga dengan anak-anak meninggalkan rumah

Tahap keluarga usia lanjut

Siklus keluarga pada pasien ini termasuk tahapan keempat yakni tahap

keluarga dengan anak-anak dewasa.

7. Family life line

Tahun Usia Life event/crisis Severity of

illness

1972 12 th Trauma kepala Stresor

psikologis

1982 17 th Terdiagnosis Vertigo

1982 22 th Ayah meninggal

1984 24 th Menikah -

1985 25 th Anak pertama lahir -

1992 32 th Anak kedua lahir -

1993 33 th Anak ketiga lahir -

1996 36 th Anak keempat lahir -

2007 48 th Suami meninggal

2012 53 th Ibu meninggal

D. DIAGNOSIS HOLISTIK:

Vertigo sentral pada janda paruh baya dengan status gizi berlebih tidak bekerja status dengan sosial ekonomi rendah serta fungsi keluarga kurang sehat dalam rumah tangga tidak berperilaku hidup bersih dan sehat

36

Page 37: PRESUS IKK PaulinaM.docx

E. MANAGEMENT KOMPREHENSIF

1. Promotif

Edukasi pada pasien dan anggota keluarga pasien (melibatkan minimal 1

anggota keluarga) tentang :

a. Penyakitnya : penyebab, gejala, komplikasi dan pengelolaan

penyakitnya

b. Pentingnya modifikasi gaya hidup dalam pengelolaan

penyakitnya dan untuk menurunkan berat badan

c. Perlunya dukungan keluarga kepada pasien dalam menghadapi

penyakitnya dan mendukung pengobatan pasien

2. Preventif

a. Pengaturan gaya hidup, pola makan dengan mengkonsumsi sayur –

sayuran dan buah – buahan tiap harinya.

b. Mengatur aktivitas fisik/ olahraga teratur yaitu aerobic ringan

seperti berjalan (+/- 30 menit/hari, 4 – 5 hari seminggu)

c. Mengatur pola istirahat, yaitu istirahat yang cukup 6 – 8 jam/hari.

d. Manajemen stress yang baik

e. Melakukan latihan – latihan ringan untuk mengatasi dan

mengadaptasi diri terhadap gangguan keseimbangan sehingga

dapat melatih meningkaykan kemampuan keseimbangan. Contoh

lahitannya :

a. Berdiri tegak dengan mata dibuka, kemudian dengan mata

ditutup

b. Olahraga yang menggerakkan kepala (gerakkan rotasi,

fleksi, ekstensi, gerak miring)

c. Melirikkan mata kearah horizontal dan vertikal.

3. Kuratif

Pada pasien ini diberikan obat Betahistine 2 x 1, yaitu merupakan

antihistamin yang memiliki antivertigo juga memiliki aktivitas

antikholinergik.

37

Page 38: PRESUS IKK PaulinaM.docx

4. Rehabilitatif

Tidak dilakukan pada pasien ini

5. Palliatif

Belum perlu dilakukan pada pasien ini

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil laporan kasus, analisis catatan medis, dan kunjungan

rumah dapat ditarik kesimpulan bahwa diagnosis holistik pasien yaitu

Vertigo sentral pada janda paruh baya dengan status gizi berlebih

tidak bekerja dengan status dengan sosial ekonomi rendah serta fungsi

keluarga kurang sehat dalam rumah tangga tidak berperilaku hidup

bersih dan sehatterhadap penyakitnya.

2. Penyakit diabetes mellitus yang dialami oleh pasien dapat mengganggu

fungsi pasien dalam keluarga.

3. Dokter keluarga melalui puskesmas dapat menjadi salah satu bagian

yang berperan dalam menangani kasus vertigo sentral secara holistik,

mulai dari promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

B. SARAN

1. Bagi mahasiswa

a. Berusaha lebih memperdalam dan menerapkan ilmu-ilmu kedokteran

38

Page 39: PRESUS IKK PaulinaM.docx

keluarga dalam menganalisis pasien maupun keluarga pasien.

b. Meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan tugas sebagai

pengalaman sebelum terjun secara langsung ke dalam masyarakat.

2. Bagi puskesmas

a. Terus melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara

menyeluruh dengan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

b. Terus melakukan kerja sama dalam bidang pendidikan ilmu

kesehatan dengan instansi-instansi pendidikan agar terdapat kerja

sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

39

Page 40: PRESUS IKK PaulinaM.docx

DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association. 2005. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus.

Diabetes Care.

Kardika.2008. Interpretasi Glukosa Darah Untuk Diagnosis Diabetes Melitus. Rumah Sakit

Umum Pusat Sanglah.

Lestari, Suci Tri. 2012. Hubungan Psikososial dan penyuluhan Gizi dengan Kepatuhan Diet

Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di RSUP Fatmawati Tahun 2012. Universitas

Indonesia

PERKENI. 2011. Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe2 di

Indonesia 2011

Puskesmas Wirobrajan Kota Yogyakarta. 2013. Profil Kesehatan Puskesmas Wirobrajan

Kota Yogyakarta tahun 2013.

Rakhmadany, dkk.2010. Makalah Diabetes Melitus.Jakarta : Universitas Islam Negeri

Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.

EGC : Jakarta 

Soegondo, Sidartawan, dkk. 2009. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta:

Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Tovar, E. 2007.Relationshipbetween Psychosocial Factor and Adherence to Diet and

Exercise in Adult with Type 2 Diabetes: A Test of a Theoretical Model. Disertasi.The

University of Texas Medical Branch Graduete School of Biomedical Science.

Zhang, , Chen, Y, M, Chen, W. 2008. Association of psychosocial factor with anxiety and

depresseve symptoms in Chinese patients with type 2 diabetes.Received 18 March 2007

xl

Page 41: PRESUS IKK PaulinaM.docx

Accepted 5 October 2007 Published online 19 November 2007, journal homepage:

www.elsevier.com/locate/diabres

xli