8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
1/53
Presentasi Kasus
HEMOPTISIS E.C TB PARU BTA (-) LESI LUAS
KASUS BARU
Disusun Oleh :
INDAH TRIANA PUTRI
11!"1#
Uni$e%si&'s '%si
Pe*i*in+ :
,%. i,i'&/ S0.P
KEPANITERAAN KLINIK PENAKIT DALAM
RSUD KABUPATEN BEKASI
0
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
2/53
KATA PENANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun tugas presentasi kasus
yang berjudul Hemoptisis et causa TB paru BTA (-) lesi luas !enyusunan tugas ini masih jauh dari
sempurna baik isi maupun penyajiaannya sehingga diharapkan saran dan kritik yang membangun
dari berbagai pihak agar dikesempatan yang akan datang penulis dapat membuat yang lebih baik
lagi
!ada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dr Widiatmoko Sp! sebagai
pembimbing yang telah membantu menyempurnakan presentasi kasus ini
Semoga tugas ini dapat berman"aat untuk kita semua
#ibitung$ %&-'-%'&
!enyusun
1
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
3/53
BAB I
KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama * Tn +
,sia * & Tahun
.enis /elamin * 0aki-laki
Status !ernikahan * 1enikah
Alamat * /p Teko Tengah 2T ''34''5 /ertajaya$ !ebayuran
Agama * 6slam
Tanggal 1asuk * % Agustus %'&
II. ANAMNESIS
+iambil secara auto dan alloanamnesis pada tanggal (3 Agustus %'&)
Keluh'n U&'' :
Batuk darah kurang lebih sejak % hari sebelum masuk rumah sakit
Ri2'3'& Pen3'/i& Se/'%'n+ :
!asien datang ke 2S,+ /abupaten Bekasi dengan keluhan batuk berdarah kurang lebih sejak
% hari S12S !asien mengaku sudah tiga kali batuk darah dalam satu hari+arah bercampur dengan
dahak ber7arna merah segar sebanyak setengah gelas per hari +arah tidak bercampur dengan
makanan dan tidak berbusa Batuk berdarah didahului dengan batuk dan tidak diikuti dengan
perasaan mual Batuk tidak disertai dengan nyeri dada
A7alnya pasien mengeluh batuk kering tidak kunjung sembuh sejak kurang lebih bulan
yang lalu Setiap batuk pasien selalu merasa sesak !asien mengaku sering berkeringat pada malam
hari$ terjadi penurunan berat badan$ lemas$ mual tanpa disertai muntah Adanya demam disangkal
oleh pasien BA/ dan BAB tidak ada keluhan 2i7ayat merokok sejak usia %8 tahun sebanyak
setengah bungkus per hari dan dikeluarga tidak ada yang merokok !ekerjaan pasien sehari-hari
sebagai supir truk
2
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
4/53
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
5/53
THORAKS:
6nspeksi *
+ada terlihat datar$ simetris kanan dan kiri$ iktus kordis terlihat
!ergerakan napas kanan < kiri statis dan dinamis
!alpasi *
;remitus Taktil * /anan dan kiri simetris
;remitus @okal * /anan dan kiri simetris
Tidak teraba adanya massa di lapang paru
6khtus kordis teraba di 6#S 8 linea midcla>icularis sinistra
!erkusi *
Terdengar sonor diseluruh lapang paru
Batas atas jantung di 6#S 666 linea parasternalis de:tra
Batas kanan jantung di 6#S [email protected] linea sternalis de:tra
Batas kiri jantung berada di 6#S @ linea midcla>icularis sinistra
Batas paru hatu berada di 6#S @6 linea midacla>icularis sinistra
Auskultasi *
Suara na"as utama >esikuler kanan dan kiri$ tidak ada rhonki dan tidak ada 7heeing
B. 6-66$ reguler$ murmur (-)$ gallop (-)
ABDOMEN :
6nspeksi * perut terlihat datar
Auskultasi * bising usus terdengar$ normal (8-&8kali4menit)
4
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
6/53
!alpasi *
Tidak terdapat nyeri tekan maupun nyeri lepas
Hepar dan lien tidak teraba membesar
Ballotment ginjal (-)
!erkusi * terdengar timpani di empat kuadran abdomen$ shi"tind dulness (-)
EKSTERMITAS
Superior * Hangat$ Sianosis (-4-)$ dema (-4-)
6n"erior * Hangat$ Sianosis (-4-)$dema (-4-)
Neurologi * 2e"leks "isiologis * Baik
2e"leks patologis * /aku kuduk$ Babinski dan Babinski ?rup (-)
/ekuatan otot * 8
;ungsi sensorik * Baik kiri dan kanan
I7. PEMERIKSAAN PENUN8AN
Pee%i/s''n L'*%'&%iu ( 1! A+us&us !15 )
Haemoglobin * 1!.# ( W * 5-9 g4dl)
0eukosit * 19 ( &8'' C ''''4mm)
0+ * ( W * D %' mm4jam)
ritrosit * 5$8 ( &$-8$ jt4mm&)
Hematokrit * 5$5 ( &8-8')
Trombosit * %33 ( 8'- 5'' ribu4mm&)
HbsAg * -
Kii' ,'%'h
4un+si in6'l :
,reum * % mg4dl ' -8'/reatinin * ' mg4dl '$9 C $&
5
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
7/53
ul' D'%'h Se2'/&u* '
4un+si H'&i :
S?ET * 9 ,40 (D%')
S?!T * 3 ,40 (D5)
Rn+en Th%'/s ( 1! A+us&us !15 )
Hasil *
- #or * #T2 D8'F
- Aorta tidak melebar
- Tidak ada de>iasi trakea
- .aringan ekstra torakal baik dan tulang intak
- /edua sinus costophrenicus dan diaphragma * Normal
- #orakan bronko>askular G %4& lapang paru
- 6n"iltrat (=) pada ape: paru de:tra dan sinistra
7. RESUME
6
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
8/53
Seorang laki-laki datang ke 2S,+ /abupaten Bekasi dengan keluhan batuk berdarah kurang
lebih sejak % hari sebelum masuk rumah sakit +arah bercampur dengan dahak ber7arna merah segar
sebanyak setengah gelas per hari !asien juga mengeluh ada sesak setiap kali batuk$ keringat pada
malam hari$ penurunan berat badan$ lemas$ mual 2i7ayat merokok sejak usia %8 tahun sebanyak
setengah bungkus per hari 6ndeks Brinkman pasien adalah %$ jadi pasien termasuk perokok ringan
!asien belum pernah minum obat paru selama 9 bulan !asien seorang supir truk
!ada pemeriksaan "isik didapatkan kesadaran * /omposmentis$ /eadaan ,mum *Sakit
Sedang$ Tekanan +arah * %'4' mmHg$ Nadi * 9 :4menit$ ;rekuensi Na"as* %':4menit$ Suhu *
&9$E# conjunti>a tampak anemis !ada pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan
Haemoglobin 1!.#( W * 5-9 g4dl)$ 0eukosit 19( &8'' C ''''4mm) !ada 2ontgen Thoraks
ditemukan corakan bronko>askular G%4& lapang paru$ dan terdapat in"iltrat pada ape: paru de:tra dan
sinistra
7
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
9/53
4OLLO UP
15--!15 1#--!15 1;--!15 1
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
10/53
15--!15
Keluh'n :
Batuk
darah(=)$
Sesak(-)$
lemas
Pee%i/s''n
=isi/:
/esadaran*
#1
T+*%'4'
N*3':4menit
22*%':4menit
S*&o#
M'&':
conjungti>a
anemis (=)
Th%'>:
?% ,'n
0ul
2honki -4-
Wheeing -4-
B. 6466 2eguler
1#--!15
Keluh'n :
Batuk
darah(=)$
Sesak(-)$
lemas
Pee%i/s''n
=isi/:
/esadaran*
#1
T+*%'4'
N*%:4menit
22*%':4menit
S*&9o#
M'&':
conjungti>a
anemis (=)
Th%'>:
?% ,'n
0ul
2honki -4-
Wheeing -4-
B. 6466 2eguler
1;--!15
Keluh'n :
Batuk
darah(=)$
Sesak(-)
Pee%i/s''n
=isi/:
/esadaran*
#1
T+*'4'
N*%:4menit
22*%':4menit
S*&9o#
M'&' :
conjungti>a
anemis (=)
Th%'>:
?% ,'n
0ul
2honki -4-
Wheeing -4-
B. 6466 2eguler
1a
anemis (=)
Th%'>:
?% ,'n
0ul
2honki -4-
Wheeing -4-
B. 6466 2eguler
19--!15
Keluh'n :
Batuk
darah(=)$
Sesak(-)
Pee%i/s''n
=isi/:
/esadaran*
#1
T+*'4'
N*5:4menit
22*%':4menit
S*&9o#
M'&':
conjungti>a
anemis (=)
Th%'>:
?% ,'n
0ul
2honki -4-
Wheeing -4-
B. 6466 2eguler
1--!15
Keluh'n :
Batuk
darah(=)$
Sesak(-)
Pee%i/s''n
=isi/:
/esadaran*
#1
T+*'4'
N*5:4menit
22*%':4menit
S*&9o#
M'&':
conjungti>a
anemis (=)
Th%'>:
?% ,'n
0ul
2honki -4-
Wheeing -4-
B. 6466
2eguler
9
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
11/53
7I. DIANOSIS KLINIS
Hemoptisis et causa TB paru BTA (-) lesi luas kasus baru
Ebser>asi 0eukosit et causa 6n"eksi sekunder
+yspepsia
7II. DIANOSIS BANDIN
Hemoptisis et causa Bronkiektasis
7III. PEMERIKSAAN AN DIAN8URKAN
#ek sputum BTA &:
/ultur resistensi
Bronkhogra"i
+arah lengkap
[email protected] TATALAKSANA
- Nn-4'%'/l+is
Tirah baring
dukasi pasien tentang batuk darah
dukasi pasien tentang cara minum obat
dukasi pasien tentang e"ek samping obat
dukasi keluarga tentang penga7asan minum obat untuk pasien
- 4'%'/l+is
6n"us 20 = amp As Trane:amic per jam
6nj +icynone &: amp ([email protected])
@it / tab &:
#e"taidin &: gr (skin test) dlm '' cc Nacl selama & hari lalu diganti ke oral
2anitidin %: amp ([email protected])
Endansentron %: amp ([email protected])
EAT 5 ;+# :& & tab setiap % jam sebelum makan pagi4%5 jam
2i"ampisin 8' mg
6soniaid 8 mg
!irainamid 5'' mg
tambutol %8 mg
#a-glukonas : ampul (dalam de:trose 8F ' cc)
!asien boleh pulang apabila % hari bebas batuk darah
10
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
12/53
O*'& 0'sien 0',' s''& %'2'& 6'l'n
% bulan (;ase 6ntensi") 5;+# :& tab setiap % jam sebelum makan pagi4%5 jam
2i"ampisin 8' mg
6soniaid 8 mg
!irainamid 5'' mg
tambutol %8 mg
5 bulan (;ase 0anjutan) %;+# :& tab setiap % jam sebelum makan pagi dalam &:4minggu
2i"ampisin 8' mg
6soniaid 8 mg
Setelah % bulan pengobatan pada "ase intensi" e>aluasi bakteriologi dan radiologi$ serta
apabila ada e"ek samping dari obat lakukan pemeriksaan "ungsi hati$ "ungsi ginjal dan darah
lengkap
@. PRONOSIS
Iuo ad >itam * dubia ad bonam
Iuo ad "uncionam * dubia ad bonam
Iuo ad sanationam * dubia ad bonam
BAB II
HEMOPTISIS
11
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
13/53
PENDAHULUAN
1enurut #e>a W !itoyo$ Hemoptisis adalah suatu kondisi dimana seseorang mendahakkan darah
yang berasal dari bronkus atau paru Hemoptisis dapat berjumlah banyak ataupun sedikit dimana
hanya berupa garis merah cerah di dahak !enyebab terseringnya adalah in"eksi (terutama
tuberkulosis)$ bronkiektasis dan keganasan
A. DE4INISI
Hemoptisis adalah suatu kondisi dimana seseorang mendahakkan darah yang berasal dari
bronkus atau paru Hemoptisis dapat berjumlah banyak ataupun sedikit dimana hanya berupa garis
merah cerah di dahak Sinonim batu darah ialah haemoptoe atau haemoptisis
B. ETIOLOI
Berdasarkan etiologi maka dapat digolongkan *
Batuk darah idiopatik
Jaitu batuk darah yang tidak diketahui penyebabnya$ dengan insiden '8 sampai 8F$
dimana perbandingan antara pria dan 7anita adalah %* Biasanya terjadi pada umur
&'-8' tahun$ kebanyakan 5'-9' tahun Jang berhenti spontan dengan terapi suporti"
% Batuk darah sekunder
Jaitu batuk darah yang diketahui penyebabnya
a !eradangan
TB * batuk sedikit-sedikit$ masi" perdarahannya$ bergumpal
% Bronkiektasis * campur purulen
& Abses paru * campur purulen
5 !neumonia * 7arna merah bila encer berbuih
8 Bronchitis * sedikit-sedikit campur darah atau lendir
b Neoplasma
/arsinoma paru
% Adenoma
12
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
14/53
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
15/53
!erdarahan ka>itas tuberkulosa
!ecahnya pembuluh darah dinding ka>itas tuberkulosis yang dikenal dengan
aneurisma 2assmusenK pemekaran pembuluh darah ini berasal dari cabang pembuluh
darah bronkial !erdarahan pada bronkiektasis disebabkan pemekaran pembuluh
darah cabang bronkial +iduga hal ini terjadi disebabkan adanya anastomosis
pembuluh darah bronkial dan pulmonal !ecahnya pembuluh darah pulmonal dapat
menimbulkan hemoptisis masi"
; 6n>asi tumor ganas
? #edera dada
Akibat benturan dinding dada$ maka jaringan paru akan mengalami transudasi ke
dalam al>eoli dan keadaan ini akan memacu terjadinya batuk darah
D. KLASI4IKASI
Banyaknya jumlah batuk darah yang dikeluarkan sangat penting diketahui untuk
menentukan klasi"ikasi hemoptisis nonmasi" atau masi"
Batuk darah ringan apabila jumlah darah yang dikeluarkan kurang dari %8 ml4%5 jam
Batuk darah sedang apabila jumlah darah %8-%8' ml4%5 jam
Batuk darah masi" bila jumlah darah lebih dari 9'' ml4%5 jam
2umah sakit !ersahabatan menggunakan & kriteria untuk menyatakan batuk darah masi"
yang mengancam ji7a yaitu *
- Batuk darah G 9'' ml4%5 jam dan dalam pengamatan batuk darah tidak berhenti
- Batuk darah D 9'' ml4%5 jam tetapi G %8' ml4%5 jam dan pada pemeriksaan hemoglobin
D ' grF sedang batuk darah masih berlangsung
- Batuk darah D 9'' ml4%5 jam tetapi G %8' ml4%5 jam dan pada pemeriksaan hemoglobin
G' grF dan pada pengamatan selama 5 jam dengan pengobatan konser>ati"$ batuk darah
masih berlangsung
E. DIANOSIS
14
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
16/53
,ntuk mencari etiologi hemoptisis$ secara rutin perlu dilakukan e>aluasi anamnesis$
pemeriksaan "isik$ hemogram darah peri"er lengkap$ urinalisis$ tes koagulasi$ elektrokardioga"i$
dan "oto toraks /ecuali pada kasus atau diduga kasus emboli paru$ "istula aortopulmonar dan
gagal jantung$ bronkoskopi perlu dilakukan pada kasus-kasus hemoptisis$ bila sarana
memungkinkan
>aluasi rutin pada kasus hemoptisis dimulai dari anamnesis dan pemeriksaan "isik untuk
mengkategorikan berbagai penyebab hemoptisis Apabila "oto dada tidak menunjukkan
gambaran spesi"ik untuk tuberkulosis$ "rekuensi$ lama dan 7aktu perdarahan dapat dipakai
untuk memperkirakan kemungkinan lain penyakit dasar penyebab hemoptisis 1isalnya$
perdarahan sedikit-sedikit setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan perlu
dipikirkan kemungkinan karsinoma terutama bronkogenik
Al+%i&' e$'lu'si ,'n &'&'l'/s'n' he0&isis 'si= 3'n+ &i,'/ l'3'/ ,il'/u/'n 0e*e,'h'n.
Anamnesis
) @olume dan "rekuensi batuk darah
15
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
17/53
%) Sumber paling umum berupa naso"aring (mimisan) +arah menetes ke "aring$
mengiritasi laring dan dibatukkan !astikan pasien bisa membedakan
dibatukkan dengan dimuntahkan
&) 2i7ayat penyakit sebelumnya yang dapat mempengaruhi perdarahan saluran
na"as juga dicari
5) ?ejala lainnya yang berhubungan4terkait dapat membantu dalam
mendiagnosis*
a +emam dan batuk produkti" (in"eksi)
b Sesak atau sakit dada (emboli paru atau in"ark miokard yang disertai
dengan gagal jantung kongesti")
c /ehilangan berat badan yang signi"ikan (kanker paru$ in"eksi kronis
seperti tuberkulosis$ bronkiektasis)
!emeriksaan ;isik
/etidakstabilan sirkulasi dengan tanda hipotensi dan takikardia merupakan suatu
tanda darurat Sebabnya dapat berupa kehilangan darah yang akut pada hemoptisismasi" atau penyakit yang menyebabkan4menyertai* emboli paru$ sepsis$ in"ark
miokard dengan edema paru
!emeriksaan naso"aring
+itujukan untuk mencari sumber perdarahan dan pada hemoptisis masi" untuk
memastikan bah7a saluran na"as masih paten (terbuka)
!emeriksaan .antung
+ibutuhkan untuk menge>aluasi adanya hipertensi paru akut (terdapat peninggian
suara jantung kedua)$ kegagalan >entrikel kiri akut (adanyasummation gallop) atau
penyakit katup jantung seperti stenosis mitral ndokarditis sebelah kanan dapat
dideteksi dengan adanya bunyi desiran karena insu"isiensi trikuspid$ sering pada
penyalahgunaan obat intra>ena dan dapat menyebabkan hemoptisis karena emboli
septik
16
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
18/53
!emeriksaan dinding dan rongga dada
o Trauma dinding dada$ cari adanya memar parenkim paru (pulmonary
contusion) atau laserasi bronkial
o 2onki setempat$ berkurangnya suara napas dan perkusi redup4peka (dullness)
menunjukkan adanya konsolidasi (disebabkan pneumonia$ in"ark paru atau
atelektasis pasca obstruksi dari benda asing atau kanker paru)
o Pleural friction rubdidengar pada area di atas in"ark paru
o 2onki merata (di"us)$ kardiomegali dan nyaring menunjukkan edema paru
kardiogenik
0aboratorium
o +arah tepi lengkap !enurunan hemoglobin dan peningkatan hematokrit
menunjukkan adanya kehilangan darah yang akut 0eukosit yang meninggi
mendukung adanya in"eksi Trombositopenia menunjukkan koagulopati$
trombositosis kemungkinan adanya kanker paru
o !rotrombin (!T) dan 7aktu tromboplastin parsial (a!TT) dianjurkan jika
dicurigai koagulopati atau apabila pasien akan menerima 7ar"arin4heparin
o Analisa gas darah arterial Apabila pasien sesak sangat jelas dan sianosis
o !emeriksaan dahak !er7arnaan gram$ BTA atau preparasi kalium hidroksida
dapat mengungkapkan terjadinya in"eksi dan pemeriksaan sitopatologik untuk
kanker
!encitraan (Imaging)
o 2adiogra"i dada$ menunjukkan adanya masa paru$ ka>itas atau in"iltrat yang
menjadi sumber perdarahan
o Arteriogra"i bronkial selekti" dilakukan bila bronkoskopi tidak dapat
menunjukkan lokasi perdarahan masi" mbolisasi arteri bronkial selekti"
untuk mengendalikan perdarahan yang dapat ber"ungsi sebagai terapi de"initi"
atau sebagai tindakan antara hingga torakotomi dilakukan
17
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
19/53
Bronkoskopi 1enggunakan bronkoskop kaku atau "iberoptik
Tabel !erbedaan Hemoptisis dengan Hematemesis
He0&isis He'&eesis
D'%'h 3'n+ ,i*'&u//'n +arah dimuntahkan
D'%'h *i's'n3' e%'h u,' +arah biasanya hitam
D'%'h *e%si='& *'s' +arah bersi"at asam
D'%'h ,'0'& *e%*us' +arah tidak pernah berbusa
Di,'hului ,en+'n 0e%'s''n in+in *'&u/ +idahului dengan rasa mual dan muntah
4. PENATALAKSANAAN
!enalaksanaan hemoptisis masi" memerlukan penanganan khusus agar tidak berakibat "atal
dengan angka mortaliti hemoptisis masi" 8 F disebabkan oleh as"iksia !asien dengan
hemoptisis masi" seharusnya dira7at di unit pera7atan intensi" untuk memonitor status
hemodinamik dan penilaian jumlah darah yang hilang !enatalaksanaan dilakukan melalui tiga
tahap*
!roteksi jalan napas dan stabilisasi pasien
% 0okalisasi sumber perdarahan dan penyebab perdarahan
& Terapi spesi"ik
Tahap adalah mempertahankan jalan napas yang adekuat$ pemberian suplementasi
oksigen$ koreksi koagulapati$ resusitasi cairan$ dan berusah melokalisir sumber
perdarahan
Tahap % setelah pasien dalam keaadan stabil perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
mencari sumber perdarahan dan penyebab perdarahan !emeriksaan yang dapat
dilakukan antara lain * "oto toraks$#T scann toraks$ angiogra"i$ bronkoskopi ( BSE0
atau bronkoskop kaku )
Tahap & adalah menghentikan perdarahan dan mencegah perdarahan berulang Terapi ini
dibagi % yaitu
18
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
20/53
a. +engan bronkoskop antara lain melakukan bilasan garam "isiologis$ epine"rin$
pemberian trombin "ibrinogen$ tamponade dengan balon
b. Tanpa bronkoskop antara lain pemberian obat dan anti"ibrinolitik pengobatan
penyakit primernya
E*lis'si '%&e%i *%n/i'lis ,'n 0ulne%
Teknik ini pertama kali dilakukan oleh 2emy dkk pada tahun 3& Teknik ini adalah
melakukan oklusi pembuluh darah yang menjadi sumber perdarahan dengan embolisasi
transkateter mbolisasi ini dapat dilakukan pada arteri bronkialis dan sirkulasi pulmoner
Teknik ini terutama dipilih untuk penderita dengan kelaina paru bilateral$ "ungsi paru sisa
yang minimal$ menolak operasi ataupun memiliki kontraindikasi tindakan operasi Terapi ini
dapat diulang beberapa kali untuk mengontrol perdarahan mbolisasi memiliki angka
keberhasilan dalam mengontrol perdarahan (jangka pendek) antara 95-''F !ada
e>aluasi lanjut selama &-8 tahun$ 2abkin dkk mengamati terjadinya rekurensi perdarahan
pada %&F penderita /omplikasi yang dapat terjadi yaitu akibat oklusi arteri bronkialis yaitu
nyeri dada$ demam maupun emboli ektopik
Pe*e,'h'n
Terapi de"initi" hemoptisis adalah pembedahan Tindakan bedah dilakukan bila
pasien memenuhi persyaratan sebagai berikut *
a +iketahui jelas sumber perdarahan
b Tidak ada kontra indikasi medik
c Setelah dilakukan pembedahan sisa paru masih mempunyai "ungsi yang adekuat
( "aal paru adekuat )
d !asien bersedia dilakukan tindakan bedah
19
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
21/53
BAB III
TUBERKULOSIS
I. DE4INISI
TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacteriu
Tuberculosis) Sebagian besar kuman TB menyerang paru$ tetapi dapat juga mengenai organ
tubuh lainnya
Tuberkulosis !aru (TB) adalah suatu penyakit in"eksi kronik yang sudah sangat lama
dikenal pada manusia$ misalnya dia dihubungkan dengan tempat tinggal didaerah urban$
lingkungan yang padat&
II. EPIDEMIOLOI
Gambar 1. Insidens TB didunia (WHO, 2004)
20
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
22/53
Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit yang telah lama dikenal dan sampai saat ini
masih menjadi penyebab utama kematian di dunia !re>alensi TB di 6ndonesia dan
negaranegara sedang berkembang lainnya cukup tinggi% !ada tahun %''9$ kasus baru di
6ndonesia berjumlah G9''''' dan sebagian besar diderita oleh masyarakat yang berada
dalam usia produkti" (8C88 tahun) Angka kematian karena in"eksi TB berjumlah sekitar &''
orang per hari dan terjadi G''''' kematian per tahun& Hal tersebut merupakan tantangan
bagi semua pihak untuk terus berupaya mengendalikan in"eksi ini Salah satu upaya penting
untuk menekan penularan TB dimasyarakat adalah dengan melakukan diagnosis dini yang
de"initi"%
III.BIOMOLEKULER M. Tu*e%?ulsis
1orphology dan Struktur bakteri 8
1ycobacterium tuberculosis berbentuk batang lurus atau sedikit melengkung$ tidak
berspora dan tidak berkapsul Bakteri ini berukuran lebar '$& C '$9 mm dan panjang C 5 mm
+inding 1 tuberculosis sangat kompleks$ terdiri dari lapisan lemak cukup tinggi (9'F)
!enyusun utama dinding sel 1 tuberculosis ialah asam mikolat$ lilin kompleks (comple:-
7a:es)$ trehalosa dimikolat yang disebut cord "actor$ dan mycobacterial sul"olipids yang
berperan dalam >irulensi Asam mikolat merupakan asam lemak berantai panjang (#9'-#3')
yang dihubungkan dengan arabinogalaktan oleh ikatan glikolipid dan dengan peptidoglikan oleh
jembatan "os"odiester ,nsur lain yang terdapat pada dinding sel bakteri tersebut adalah
polisakarida seperti arabinogalaktan dan arabinomanan Struktur dinding sel yang kompleks
21
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
23/53
tersebut menyebabkan bakteri 1 tuberculosis bersi"at tahan asam$ yaitu apabila sekali di7arnai
akan tetap tahan terhadap upaya penghilangan at 7arna tersebut dengan larutan asam C alkohol
/omponen antigen ditemukan di dinding sel dan sitoplasma yaitu komponen lipid$
polisakarida dan protein /arakteristik antigen 1 tuberculosis dapat diidenti"ikasi dengan
menggunakan antibodi monoklonal Saat ini telah dikenal puri"ied antigens dengan berat
molekul 5 k+a (kilo+alton)$ 3 k+a$ & k+a$ 98 k+a yang memberikan sensiti>iti dan
spesi"isiti yang ber>ariasi dalam mendiagnosis TB Ada juga yang menggolongkan antigen 1
tuberculosis dalam kelompok antigen yang disekresi dan yang tidak disekresi (somatik) Antigen
yang disekresi hanya dihasilkan oleh basil yang hidup$ contohnya antigen &'''' a$ protein 1T!
5' dan lain lain
Biomolekuler
?enom 1 tuberculosis mempunyai ukuran 5$5 1b (mega base) dengan kandungan guanin
(?) dan sitosin (#) terbanyak +ari hasil pemetaan gen$ telah diketahui lebih dari 98 gen dan
penanda genetik yang dibagi dalam & kelompok /elompok gen yang merupakan sikuen +NA
mikobakteria yang selalu ada (conser>ed) sebagai +NA target$ kelompok 66 merupakan sikuen
+NA yang menyandi antigen protein$ sedangkan kelompok 666 adalah sikuen +NA ulangan
seperti elemen sisipan
?en pab dan gen gro0 masing masing menyandi protein berikatan pos"at misalnya
protein & k+a dan protein kejut panas (heat shock protein) seperti protein 98 k+a$ gen kat?
menyandi katalase-peroksidase dan gen 9Sr2NA (rrs) menyandi protein ribosomal S%
sedangkan gen rpoB menyandi 2NA polimerase Sikuen sisipan +NA (6S) adalah elemen genetik
yang mobile 0ebih dari 9 6S ada dalam mikobakteria antara lain 6S9'$ 6S' dan elemen
seperti 6S (6S-like element) +eteksi gen tersebut dapat dilakukan dengan teknik !#2 dan 2;0!
(dikutip dari )
CARA PENULARAN
0ingkungan hidup yang sangat padat dan pemukiman di 7ilayah perkotaan kemungkinan
besar telah mempermudah proses penularan dan berperan sekali atas peningkatan jumlah kasus
TB !roses terjadinya in"eksi oleh M. tuberculosisbiasanya terjadi secara inhalasi$ sehingga TB
paru merupakan mani"estasi klinis yang paling sering dibanding organ lainnya&
22
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
24/53
TB menular melalui udara dari satu orang ke orang lain Bakteri TB dimasukkan ke udara
ketika seseorang dengan penyakit TB paru-paru batuk$ bersin$ berbicara$ atau bernyanyi Erang
terdekat dapat menghirup bakteri ini dan menjadi terin"eksi8 !enularan ini sebagian besar
melalui inhalasi basil yang mengandung droplet nuclei$ khususnya yang di dapat dari pasien TB
paru dengan batuk berdarah atau berdahak yang mengandung basil tahan asam&
!ada TB kulit atau jaringan lunak penularan bisa melalui inokulasi langsung 6n"eksi yang
disebabkan oleh Mycobacterium bovis dapat disebabkan oleh susu yang kurang disterilkan
dengan baik atau terkontaminasi&
TB tidak tersebar melalui menjabat tangan$ berbagi makanan atau minuman$ menyentuh
seprai atau kursi toilet$ berbagi sikat gigi dan berciuman &
?ambar % #ara !enularan TB
I7. PATOENESIS
Tuberkulosis !rimer
/uman tuberkulosis yang masuk melalui saluran napas akan bersarang di jaringan paru
sehingga akan terbentuk suatu sarang pneumoni$ yang disebut sarang primer atau a"ek primer
Sarang primer ini mungkin timbul di bagian mana saja dalam paru$ berbeda dengan sarang
reakti>asi +ari sarang primer akan kelihatan peradangan saluran getah bening menuju hilus
(lim"angitis lokal) !eradangan tersebut diikuti oleh pembesaran kelenjar getah bening di
hilus (lim"adenitis regional) A"ek primer bersama-sama dengan lim"angitis regional dikenal
sebagai kompleks primer /ompleks primer ini akan mengalami salah satu nasib sebagai
berikut *
a Sembuh dengan tidak meninggalkan cacat sama sekali (restitution ad integrum)
23
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
25/53
b Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas (antara lain sarang ?hon$ garis "ibrotik$
sarang perkapuran di hilus)
c 1enyebar dengan cara *
a !erkontinuitatum$ menyebar ke sekitarnya Salah satu contoh adalah
epituberkulosis$ yaitu suatu kejadian penekanan bronkus$ biasanya bronkus
lobus medius oleh kelenjar hilus yang membesar sehingga menimbulkan
obstruksi pada saluran napas bersangkutan$ dengan akibat atelektasis /uman
tuberkulosis akan menjalar sepanjang bronkus yang tersumbat ini ke lobus
yang atelektasis dan menimbulkan peradangan pada lobus yang atelektasis
tersebut$ yang dikenal sebagai epituberkulosis
b !enyebaran secara bronkogen$ baik di paru bersangkutan maupun ke paru
sebelahnya atau tertelan
c !enyebaran secara hematogen dan lim"ogen!enyebaran ini berkaitan dengan
daya tahan tubuh$ jumlah dan >irulensi kuman Sarang yang ditimbulkan dapat
sembuh secara spontan$ akan tetetapi bila tidak terdapat imuniti yang adekuat$
penyebaran ini akan menimbulkan keadaan cukup ga7at seperti tuberkulosis
milier$ meningitis tuberkulosis$ typhobacillosis Landouy.!enyebaran ini juga
dapat menimbulkan tuberkulosis pada alat tubuh lainnya$ misalnya tulang$
ginjal$ anak ginjal$ genitalia dan sebagainya /omplikasi dan penyebaran ini
mungkin berakhir dengan *
- Sembuh dengan meninggalkan sekuele (misalnya pertumbuhan
terbelakang pada anak setelah mendapat ense"alomeningitis$
tuberkuloma ) atau
- 1eninggal Semua kejadian diatas adalah perjalanan
tuberkulosis primer
Tuberkulosis !ostprimer
Tuberkulosis postprimer akan muncul bertahun-tahun kemudian setelah tuberkulosis
primer$ biasanya terjadi pada usia 8-5' tahun Tuberkulosis postprimer mempunyai nama
yang bermacam-macam yaitu tuberkulosis bentuk de7asa$ localied tuberculosis$
24
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
26/53
tuberkulosis menahun$ dan sebagainya Bentuk tuberkulosis inilah yang terutama menjadi
masalah kesehatan masyarakat$ karena dapat menjadi sumber penularan Tuberkulosis
postprimer dimulai dengan sarang dini$ yang umumnya terletak di segmen apikal lobus
superior maupun lobus in"erior Sarang dini ini a7alnya berbentuk suatu sarang pneumoni
kecil Sarang pneumoni ini akan mengikuti salah satu jalan sebagai berikut *
+iresopsi kembali dan sembuh tanpa meninggalkan cacat
% Sarang tersebut akan meluas dan segera terjadi proses penyembuhan dengan
penyebukan jaringan "ibrosis Selanjutnya akan terjadi pengapuran dan akan
sembuh dalam bentuk perkapuran Sarang tersebut dapat menjadi akti" kembali
dengan membentuk jaringan keju dan menimbulkan ka>iti bila jaringan keju
dibatukkan keluar
& Sarang pneumoni meluas$ membentuk jaringan keju (jaringan kaseosa) /a>iti
akan muncul dengan dibatukkannya jaringan keju keluar /a>iti a7alnya
berdinding tipis$ kemudian dindingnya akan menjadi tebal (ka>iti sklerotik)
/a>iti tersebut akan menjadi*
meluas kembali dan menimbulkan sarang pneumoni baru Sarang
pneumoni ini akan mengikuti pola perjalanan seperti yang disebutkan di
atas
memadat dan membungkus diri (enkapsulasi)$ dan disebut tuberkuloma
Tuberkuloma dapat mengapur dan menyembuh$ tetapi mungkin pula akti"
kembali$ mencair lagi dan menjadi ka>iti lagi
bersih dan menyembuh yang disebut open healed cavity$ atau ka>iti
menyembuh dengan membungkus diri dan akhirnya mengecil
/emungkinan berakhir sebagai ka>iti yang terbungkus dan menciut
sehingga kelihatan seperti bintang (stellate shaped)
25
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
27/53
?ambar & Skema perkembangan sarang tuberkulosis postprimer dan perjalanan penyembuhannya
7. KLASI4IKASI TUBERKULOSIS
a Tuberkulosis !aru
Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan paru$ tidak termasuk pleura8
1. Be%,'s'% h'sil 0ee%i/s''n ,'h'/ (BTA)
TB paru dibagi atas*
a Tuberkulosis paru BTA (=) adalah*
Sekurang-kurangnya % dari & spesimen dahak menunjukkan hasil BTA positi"
Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positi" dan
kelainan radiologi menunjukkan gambaran tuberkulosis akti"
Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positi" dan biakan
positi"
26
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
28/53
b Tuberkulosis paru BTA (-)
Hasil pemeriksaan dahak & kali menunjukkan BTA negati"$ gambaran klinis
dan kelainan radiologi menunjukkan tuberkulosis akti"
Hasil pemeriksaan dahak & kali menunjukkan BTA negati" dan biakan M.
tuberculosis
!. Be%,'s'%/'n &i0e 0'sien
Tipe pasien ditentukan berdasarkan ri7ayat pengobatan sebelumnya Ada beberapa
tipe pasien yaitu *
a /asus baru * Adalah pasien yang belum pernah mendapat pengobatan dengan
EAT atau sudah pernah menelan EAT kurang dari satu bulan
b /asus kambuh (relaps) * Adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah
mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan
lengkap$ kemudian kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA
positi" atau biakan positi" Bila BTA negati" atau biakan negati" tetapi gambaran
radiologi dicurigai lesi akti" 4 perburukan dan terdapat gejala klinis maka harus
dipikirkan beberapa kemungkinan *
- 0esi nontuberkulosis (pneumonia$ bronkiektasis$ jamur$ keganasan dll
- TB paru kambuh yang ditentukan oleh dokter spesialis yang
berkompeten menangani kasus tuberkulosis
c. /asus defaultedatau drop out Adalah pasien yang telah menjalani pengobatan G bulan dan
tidak mengambil obat % bulan berturut-turut atau lebih sebelum masa pengobatannya selesai
d /asus gagal Adalah pasien BTA positi" yang masih tetap positi" atau kembali menjadi positi"
pada akhir bulan ke-8 (satu bulan sebelum akhir pengobatan) atau akhir pengobatan
e /asus kronik Adalah pasien dengan hasil pemeriksaan BTA masih positi" setelah selesai
pengobatan ulang dengan pengobatan kategori % dengan penga7asan yang baik
" /asus Bekas TB
27
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
29/53
- Hasil pemeriksaan BTA negati" (biakan juga negati" bila ada) dan gambaran
radiologi paru menunjukkan lesi TB yang tidak akti"$ atau "oto serial
menunjukkan gambaran yang menetap 2i7ayat pengobatan EAT adekuat akan
lebih mendukung
- !ada kasus dengan gambaran radiologi meragukan dan telah mendapat
pengobatan EAT % bulan serta pada "oto toraks ulang tidak ada perubahan
gambaran radiologi
B Tuberkulosis kstra !aru
Tuberkulosis ekstraparu adalah tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru$
misalnya kelenjar getah bening$ selaput otak$ tulang$ ginjal$ saluran kencing dan lain-lain
+iagnosis sebaiknya didasarkan atas kultur positi" atau patologi anatomi dari tempat lesi
,ntuk kasus-kasus yang tidak dapat dilakukan pengambilan spesimen maka diperlukan bukti klinis
yang kuat dan konsisten dengan TB ekstraparu akti"
28
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
30/53
?ambar 5 Skema klasi"ikasi tuberkulosis
7I. DIANOSIS
1ani"estasi /linik
+iagnosis tuberkulosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis$ pemeriksaan
"isis4jasmani$ pemeriksaan bakteriologi$ radiologi dan pemeriksaan penunjang lainnya ?ejala
klinis tuberkulosis dapat dibagi menjadi % golongan$ yaitu gejala lokal dan gejala sistemik$
bila organ yang terkena adalah paru maka gejala lokal ialah gejala respiratori (gejala lokal
sesuai organ yang terlibat)
1. ?ejala respiratorik
- batuk G % minggu
- batuk darah
- sesak napas
- nyeri dada
?ejala respiratori ini sangat ber>ariasi$ dari mulai tidak ada gejala sampai
gejala yang cukup berat tergantung dari luas lesi /adang pasien terdiagnosis pada
saat medical chec! up Bila bronkus belum terlibat dalam proses penyakit$ maka
pasien mungkin tidak ada gejala batuk Batuk yang pertama terjadi karena iritasi
bronkus$ dan selanjutnya batuk diperlukan untuk membuang dahak ke luar
!. ?ejala sistemik
- +emam
- gejala sistemik lain adalah malaise$ keringat malam$ anoreksia dan berat badan
menurun
5. ?ejala tuberkulosis ekstraparu
?ejala tuberkulosis ekstraparu tergantung dari organ yang terlibat$ misalnya
pada lim"adenitis tuberkulosis akan terjadi pembesaran yang lambat dan tidak nyeri
29
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
31/53
dari kelenjar getah bening$ pada meningitis tuberkulosis akan terlihat gejala
meningitis$ sementara pada pleuritis tuberkulosis terdapat gejala sesak napas dan
kadang nyeri dada pada sisi yang rongga pleuranya terdapat cairan
!emeriksaan ;isik
!ada pemeriksaan jasmani kelainan yang akan dijumpai tergantung dari organ yang
terlibat !ada tuberkulosis paru$ kelainan yang didapat tergantung luas kelainan struktur paru
!ada permulaan (a7al) perkembangan penyakit umumnya tidak (atau sulit sekali)
menemukan kelainan /elainan paru pada umumnya terletak di daerah lobus superior
terutama daerah apeks dan segmen posterior (S dan S%) $ serta daerah apeks lobus in"erior
(S9) !ada pemeriksaan jasmani dapat ditemukan antara lain suara napas bronkial$ am"orik$suara napas melemah$ ronki basah$ tanda-tanda penarikan paru$ dia"ragma dan mediastinum
!ada pleuritis tuberkulosis$ kelainan pemeriksaan "isis tergantung dari banyaknya
cairan di rongga pleura !ada perkusi ditemukan pekak$ pada auskultasi suara napas yang
melemah sampai tidak terdengar pada sisi yang terdapat cairan
!ada lim"adenitis tuberkulosis$ terlihat pembesaran kelenjar getah bening$ tersering di
daerah leher (pikirkan kemungkinan metastasis tumor)$ kadang-kadang di daerah ketiak
!embesaran kelenjar tersebut dapat menjadi Lcold abscessM
?ambar 8 !aru * apeks lobus superior dan apeks lobus in"erior
!emeriksaan Bakteriologik
30
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
32/53
a Bahan pemeriksasan
!emeriksaan bakteriologi untuk menemukan kuman tuberkulosis mempunyai arti
yang sangat penting dalam menegakkan diagnosis Bahan untuk pemeriksaan
bakteriologi ini dapat berasal dari dahak$ cairan pleura$ li"uor cerebrospinal$ bilasan
bronkus$ bilasan lambung$ kurasan bronkoal>eolar (bronchoal>eolar la>age4BA0)$
urin$ "aeces dan jaringan biopsi (termasuk biopsi jarum halus4B.H)
b #ara pengumpulan dan pengiriman bahan
#ara pengambilan dahak & kali (S!S)*
Se7aktu 4 spot (dahak se7aktu saat kunjungan)
Pagi ( keesokan harinya )
Se7aktu 4 spot ( pada saat mengantarkan dahak pagi) atau setiap pagi
& hari berturut-turut
Bahan pemeriksaan4spesimen yang berbentuk cairan dikumpulkan4ditampung
dalam pot yang bermulut lebar$ berpenampang 9 cm atau lebih dengan tutup berulir$
tidak mudah pecah dan tidak bocor Apabila ada "asiliti$ spesimen tersebut dapat
dibuat sediaan apus pada gelas objek (di"iksasi) sebelum dikirim ke laboratorium
Bahan pemeriksaan hasil B.H$ dapat dibuat sediaan apus kering di gelas objek$ atau
untuk kepentingan biakan dan uji resistensi dapat ditambahkan Na#l '$3F &-8 ml
sebelum dikirim ke laboratorium Spesimen dahak yang ada dalam pot (jika pada
gelas objek dimasukkan ke dalam kotak sediaan) yang akan dikirim ke laboratorium$
harus dipastikan telah tertulis identiti pasien yang sesuai dengan "ormulir permohonan
pemeriksaan laboratorium Bila lokasi "asiliti laboratorium berada jauh dari
klinik4tempat pelayanan pasien$ spesimen dahak dapat dikirim dengan kertas saring
melalui jasa pos #ara pembuatan dan pengiriman dahak dengan kertas saring*
- /ertas saring dengan ukuran ' : ' cm$ dilipat empat agar terlihat bagian
tengahnya
- +ahak yang representati" diambil dengan lidi$ diletakkan di bagian tengah dari
kertas saring sebanyak = ml
31
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
33/53
- /ertas saring dilipat kembali dan digantung dengan melubangi pada satu ujung
yang tidak mengandung bahan dahak
- +ibiarkan tergantung selama %5 jam dalam suhu kamar di tempat yang aman$
misal di dalam dus
- Bahan dahak dalam kertas saring yang kering dimasukkan dalam kantong plastik
kecil
- /antong plastik kemudian ditutup rapat (kedap udara) dengan melidahapikan sisi
kantong yang terbuka dengan menggunakan lidi
- +i atas kantong plastik dituliskan nama pasien dan tanggal pengambilan dahak
- +imasukkan ke dalam amplop dan dikirim melalui jasa pos ke alamat
laboratorium
c. #ara pemeriksaan dahak dan bahan lain
!emeriksaan bakteriologi dari spesimen dahak dan bahan lain (cairan pleura$ liuor
cerebrospinal$ bilasan bronkus$ bilasan lambung$ kurasan bronkoal>eolar 4BA0$ urin$
"aeces dan jaringan biopsi$ termasuk B.H) dapat dilakukandengan cara
1ikroskopik
Biakan
!emeriksaan mikroskopik*
1ikroskopik biasa * pe7arnaan Oiehl-Nielsen
1ikroskopik "luoresens * pe7arnaan auramin-rhodamin (khususnya untuk
screening)
lnterpretasi hasil pemeriksaan dahak dari & kali pemeriksaan ialah bila *
- & kali positi" atau % kali positi"$ kali negati" BTA positi"
- kali positi"$ % kali negati" ulang BTA & kali$ kemudian bila kali positi"$ %
kali negati" BTA positi"
- bila & kali negati" BTA negati"
32
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
34/53
6nterpretasi pemeriksaan mikroskopis dibaca dengan skala 6,AT0+ (rekomendasi WHE)
- Tidak ditemukan BTA dalam '' lapang pandang$ disebut negati>e
Skala 6,AT0+ (6nternational ,nion Against Tuberculosis and 0ung +isease) *
- +itemukan -3 BTA dalam '' lapang pandang$ ditulis jumlah kuman yang
ditemukan
- +itemukan '-33 BTA dalam '' lapang pandang disebut = (=)
- +itemukan -' BTA dalam lapang pandang$ disebut == (%=)
- +itemukan G' BTA dalam lapang pandang$ disebut === (&=)
!emeriksaan biakan kuman*
!emeriksaan biakanM.tuberculosis dengan metode kon>ensional ialah dengan cara *
- gg base media* 0o7enstein-.ensen (dianjurkan)$ Ega7a$ /udoh
- Agar base media * 1iddle brook
1elakukan biakan dimaksudkan untuk mendapatkan diagnosis pasti$ dan dapat mendeteksi
Mycobacterium tuberculosisdan jugaMycobacterium other than tuberculosis (1ETT) ,ntuk
mendeteksi 1ETT dapat digunakan beberapa cara$ baik dengan melihat cepatnya pertumbuhan$
menggunakan uji nikotinamid$ uji niasin maupun pencampuran dengan cyanogen bromide serta
melihat pigmen yang timbul
!emeriksaan 2adiologik
!emeriksaan standar ialah "oto toraks !A !emeriksaan lain atas indikasi* "oto lateral$ top-
lordotik$ oblik$ #T-Scan !ada pemeriksaan "oto toraks$ tuberkulosis dapat memberi gambaran
bermacam-macam bentuk (multi"orm). ?ambaran radiologi yang dicurigai sebagai lesi TB akti"*
- Bayangan bera7an 4 nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas paru dan
segmen superior lobus ba7ah
- /a>iti$ terutama lebih dari satu$ dikelilingi oleh bayangan opak bera7an atau
nodular
- Bayangan bercak milier
33
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
35/53
- "usi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral (jarang)
?ambaran radiologik yang dicurigai lesi TB inakti"
- ;ibrotik
- /alsi"ikasi
- Sch7arte atau penebalan pleura
0uluh paru (destroyed 0ung ) *
- ?ambaran radiologi yang menunjukkan kerusakan jaringan paru yang berat$biasanya secara klinis disebut luluh paru .?ambaran radiologi luluh paru terdiri
dari atelektasis$ ektasis4 multika>iti dan "ibrosis parenkim paru Sulit untuk
menilai akti>iti lesi atau penyakit hanya berdasarkan gambaran radiologi tersebut
- !erlu dilakukan pemeriksaan bakteriologi untuk memastikan akti>iti proses
penyakit
0uas lesi yang tampak pada "oto toraks untuk kepentingan pengobatan dapat dinyatakan sebagai
berikut (terutama pada kasus BTA negati") *
- 0esi minimal bila proses mengenai sebagian dari satu atau dua paru dengan luas
tidak lebih dari sela iga % depan (>olume paru yang terletak di atas chondrostemal
#unction dari iga kedua depan dan prosesus spinosus dari >ertebra torakalis 5 atau
korpus >ertebra torakalis 8)$ serta tidak dijumpai ka>iti
- 0esi luas
- Bila proses lebih luas dari lesi minimal
34
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
36/53
?ambar 9 +iagnosis TB
!emeriksaan khusus
Salah satu masalah dalam mendiagnosis pasti tuberkulosis adalah lamanya 7aktu yang
dibutuhkan untuk pembiakan kuman tuberkulosis secara kon>ensional +alam perkembangan kini
ada beberapa teknik yang lebih baru yang dapat mengidenti"ikasi kuman tuberkulosis secara lebih
cepat
!emeriksaan BA#T#
+asar teknik pemeriksaan biakan dengan BA#T# ini adalah metode radiometrik M
tuberculosis memetabolisme asam lemak yang kemudian menghasilkan #E% yang akan
dideteksi gro$th inde%nya oleh mesin ini Sistem ini dapat menjadi salah satu alternati"
pemeriksaan biakan secara cepat untuk membantu menegakkan diagnosis dan melakukan uji
kepekaan (dikutip dari &)Bentuk lain teknik ini adalah dengan menggunakan Mycobacteria
Gro$th Indicator Tube (1?6T)
% Polymerase chain reaction (!#2)*
!emeriksaan !#2 adalah teknologi canggih yang dapat mendeteksi +NA$ termasuk
+NAM.tuberculosis. Salah satu masalah dalam pelaksanaan teknik ini adalah kemungkinan
kontaminasi #ara pemeriksaan ini telah cukup banyak dipakai$ kendati masih memerlukan
ketelitian dalam pelaksanaannya
Hasil pemeriksaan !#2 dapat membantu untuk menegakkan diagnosis sepanjang
pemeriksaan tersebut dikerjakan dengan cara yang benar dan sesuai standar internasional
Apabila hasil pemeriksaan !#2 positi" sedangkan data lain tidak ada yang menunjang kearah diagnosis TB$ maka hasil tersebut tidak dapat dipakai sebagai pegangan untuk diagnosis
TB !ada pemeriksaan deteksi 1tb tersebut diatas$ bahan 4 spesimen pemeriksaan dapat
berasal dari paru maupun ekstraparu sesuai dengan organ yang terlibat
& !emeriksaan serologi$ dengan berbagai metoda a*
a &nym lin!ed immunosorbent assay(06SA)
35
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
37/53
Teknik ini merupakan salah satu uji serologi yang dapat mendeteksi respons
humoral berupa proses antigen-antibodi yang terjadi Beberapa masalah dalam teknik
ini antara lain adalah kemungkinan antibodi menetap dalam 7aktu yang cukup lama
b 6#T
,ji 6mmunochromatographic tuberculosis (6#T tuberculosis) adalah uji
serologi untuk mendeteksi antibodiM.tuberculosis dalam serum ,ji 6#T merupakan
uji diagnostik TB yang menggunakan 8 antigen spesi"ik yang berasal dari membran
sitoplasma M.tuberculosis$ diantaranya antigen 1tb & k+a /e 8 antigen tersebut
diendapkan dalam bentuk 5 garis melintang pada membran immunokromatogra"ik (%
antigen diantaranya digabung dalam garis) disamping garis kontrol Serum yang
akan diperiksa sebanyak &' ml diteteskan ke bantalan 7arna biru$ kemudian serum
akan berdi"usi mele7ati garis antigen Apabila serum mengandung antibodi 6g?
terhadap M.tuberculosis$ maka antibodi akan berikatan dengan antigen dan
membentuk garis 7arna merah muda ,ji dinyatakan positi" bila setelah 8 menit
terbentuk garis kontrol dan minimal satu dari empat garis antigen pada membran
c Mycodot
,ji ini mendeteksi antibodi antimikobakterial di dalam tubuh manusia ,ji ini
menggunakan antigen lipoarabinomannan (0A1) yang direkatkan pada suatu alat
yang berbentuk sisir plastik Sisir plastik ini kemudian dicelupkan ke dalam serum
pasien$ dan bila di dalam serum tersebut terdapat antibodi spesi"ik anti 0A1 dalam
jumlah yang memadai sesuai dengan akti>iti penyakit$ maka akan timbul perubahan
7arna pada sisir dan dapat dideteksi dengan mudah
d ,ji peroksidase anti peroksidase (!A!)
,ji ini merupakan salah satu jenis uji yang mendeteksi reaksi serologi yang terjadi
+alam menginterpretasi hasil pemeriksaan serologi yang diperoleh$ para klinisi harus
hati hati karena banyak >ariabel yang mempengaruhi kadar antibodi yang terdeteksi
e ,ji serologi yang baru 4 6g? TB
,ji 6g? adalah salah satu pemeriksaan serologi dengan cara mendeteksi antibodi 6g?
dengan antigen spesi"ik untuk Mycobacterium tuberculosis. ,ji 6g? berdasarkan
antigen mikobakterial rekombinan seperti & k+a dan 9 k+a dan kombinasi lainnya
36
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
38/53
akan menberikan tingkat sensiti>iti dan spesi"isiti yang dapat diterima untuk
diagnosis +i luar negeri$ metode imunodiagnosis ini lebih sering digunakan untuk
mendiagnosis TB ekstraparu$ tetapi tidak cukup baik untuk diagnosis TB pada anak
Saat ini pemeriksaan serologi belum dapat dipakai sebagai pegangan untuk diagnosis
!emeriksaan !enunjang lain
Analisis #airan !leura
!emeriksaan analisis cairan pleura dan uji 2i>alta cairan pleura perlu dilakukan pada
pasien e"usi pleura untuk membantu menegakkan diagnosis 6nterpretasi hasil analisis
yang mendukung diagnosis tuberkulosis adalah uji 2i>alta positi" dan kesan cairan
eksudat$ serta pada analisis cairan pleura terdapat sel lim"osit dominan dan glukosa
rendah
% !emeriksaan histopatologi jaringan
!emeriksaan histopatologi dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis
TB !emeriksaan yang dilakukan ialah pemeriksaan histopatologi Bahan jaringan dapat
diperoleh melalui biopsi atau otopsi$ yaitu *
- Biopsi aspirasi dengan jarum halus (B.H) kelenjar getah bening (/?B)
- Biopsi pleura (melalui torakoskopi atau dengan jarum abram$ #ope dan @een
Sil>erman)
- Biopsi jaringan paru (trans bronchial lung biopsy4TB0B) dengan bronkoskopi$
trans thoracal needle aspiration4TTNA$ biopsi paru terbuka)P
- Etopsi
!ada pemeriksaan biopsi sebaiknya diambil % sediaan$ satu sediaan dimasukkan
ke dalam larutan salin dan dikirim ke laboratorium mikrobiologi untuk dikultur serta
sediaan yang kedua di"iksasi untuk pemeriksaan histologi
& !emeriksaan darah
37
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
39/53
Hasil pemeriksaan darah rutin kurang menunjukkan indikator yang spesi"ik untuk
tuberkulosis 0aju endap darah ( 0+) jam pertama dan kedua dapat digunakan sebagai
indikator penyembuhan pasien 0+ sering meningkat pada proses akti"$ tetapi laju endap
darah yang normal tidak menyingkirkan tuberkulosis 0im"ositpun kurang spesi"ik
5 ,ji tuberkulin
,ji tuberkulin yang positi" menunjukkan ada in"eksi tuberkulosis +i 6ndonesia
dengan pre>alens tuberkulosis yang tinggi$ uji tuberkulin sebagai alat bantu diagnostik
penyakit kurang berarti pada orang de7asa ,ji ini akan mempunyai makna bila
didapatkan kon>ersi$ bula atau apabila kepositi>an dariuji yang didapat besar sekali !ada
malnutrisi dan in"eksi [email protected] uji tuberkulin dapat memberikan hasil negati"
?ambar Skema alur diagnosis TB paru pada orang de7asa
7II. PENOBATAN TUBERKULOSIS
!engobatan tuberkulosis terbagi menjadi % "ase yaitu "ase intensi" (%-& bulan) dan "ase
lanjutan 5 atau bulan !aduan obat yang digunakan terdiri dari paduan obat utama dan
tambahan
38
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
40/53
a Ebat Anti Tuberkulosis
Ebat yang dipakai*
1. .enis obat utama (lini ) yang digunakan adalah
- 6NH
- 2i"ampisin
- !irainamid
- Streptomisin
- tambutol
!. .enis obat tambahan lainnya (lini %)
- /anamisin
- Amikasin
- /uinolon
Ebat lain masih dalam penelitian yaitu makrolid dan amoksilin = asam kla>ulanat
Beberapa obat berikut ini belum tersedia di 6ndonesia antara lain *
- /apreomisin
- Sikloserino
- !AS (dulu tersedia)
- +eri>at ri"ampisin dan 6NH
- Thioamides (ethionamide dan prothionamide)
/emasan
- Ebat tunggal$ Ebat disajikan secara terpisah$ masing-masing 6NH$ ri"ampisin$
pirainamid dan etambutol
- Ebat kombinasi dosis tetap (;i:ed +ose #ombination C ;+#) /ombinasi dosis
tetap ini terdiri dari & atau 5 obat dalam satu tablet
+osis EAT Tabel .enis dan dosis EAT
O*'& Dsis
(M+K+
BBH'%i)
Dsis 3+ ,i'n6u%/'n DsisM'/s
(+)
Dsis (+) *e%'& *','n
(/+)
H'%i'n (+
/+BBh'%i)
In&e%i&&en
(+K+BB/'li)
# #-
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
41/53
S 1;-1 1; 1; 1 Sesu'i
BB
9; 1
!engembangan pengobatan TB paru yang e"ekti" merupakan hal yang penting untuk
menyembuhkan pasien dan menghindari 1+2 TB (multidrug resistant tuberculosis)
!engembangan strategi +ETS untuk mengontrol epidemi TB merupakan prioriti utama
WHE 6nternational ,nion Against Tuberculosis and 0ung +isease (6,A0T+) dan WHE
menyarakan untuk menggantikan paduan obat tunggal dengan kombinasi dosis tetap dalam
pengobatan TB primer pada tahun 33 +osis obat tuberkulosis kombinasi dosis tetap
berdasarkan WHE seperti terlihat pada tabel & /euntungan kombinasi dosis tetap antara lain*
1. !enatalaksanaan sederhana dengan kesalahan pembuatan resep minimal
2. !eningkatan kepatuhan dan penerimaan pasien dengan penurunan kesalahan
pengobatan yang tidak disengaja
3. !eningkatan kepatuhan tenaga kesehatan terhadap penatalaksanaan yang benar dan
standar
4. !erbaikan manajemen obat karena jenis obat lebih sedikit
5. 1enurunkan risiko penyalahgunaan obat tunggal dan 1+2 akibat penurunan
penggunaan monoterapi
Tabel % +osis obat antituberkulosis kombinasi dosis tetap
4'se in&ensi= 4'se l'n6u&'n
% bulan 5 bulan
BB Harian Harian &:4minggu Harian &:4minggu
2HO
8'4845''4%8
2HO
8'4845''
2HO
8'48'48''
2H
8'48
2H
8'48'
5-59
5-;#
;;-9
91
%
&
5
8
%
&
5
8
%
&
5
8
%
&
5
8
%
&
5
8
!enentuan dosis terapi kombinasi dosis tetap 5 obat berdasarkan rentang dosis yang telah
ditentukan oleh WHE merupakan dosis yang e"ekti" atau masih termasuk dalam batas dosis
terapi dan non toksik !ada kasus yang mendapat obat kombinasi dosis tetap tersebut$ bila
40
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
42/53
mengalami e"ek samping serius harus dirujuk ke rumah sakit 4 dokter spesialis paru 4 "asiliti
yang mampu menanganinya
B !anduan Ebat Anti Tuberkulosis
!engobatan tuberkulosis dibagi menjadi TB paru (kasus baru)$ BTA positi" atau pada "oto toraks* lesi
luas !aduan obat yang dianjurkan *
- % 2HO 4 5 2H atau
- % 2HO4 9H atau
- %2HO452&H&
!aduan ini dianjurkan untuk
- TB paru BTA (=)$ kasus baru- TB paru BTA (-)$ dengan gambaran radiologi lesi luas (termasuk luluh paru)
Bila ada "asiliti biakan dan uji resistensi$ pengobatan disesuaikan dengan hasil uji resistensi
- TB P'%u (/'sus *'%u)BTA negati"$ pada "oto toraks* lesi minimal
!aduan obat yang dianjurkan * % 2HO 4 5 2H atau
* 9 2H atau % 2HO4 52&H&
- TB 0'%u /'sus /'*uhSebelum ada hasil uji resistensi dapat diberikan % 2HOS 4
2HO ;ase lanjutan sesuai dengan hasil uji resistensi Bila tidak terdapat hasil uji
resistensi dapat diberikan obat 2H selama 8 bulan
- TB P'%u /'sus +'+'l 0en+*'&'nSebelum ada hasil uji resistensi seharusnya diberikan
obat lini % (contoh paduan* &-9 bulan kanamisin$ o"loksasin$ etionamid$ sikloserin
dilanjutkan 8- bulan o"loksasin$ etionamid$ sikloserin) +alam keadaan tidak
memungkinkan pada "ase a7al dapat diberikan % 2HOS 4 2HO ;ase lanjutan sesuai
dengan hasil uji resistensi Bila tidak terdapat hasil uji resistensi dapat diberikan obat
2H selama 8 bulan
a +apat pula dipertimbangkan tindakan bedah untuk mendapatkan hasilyang optimal
b Sebaiknya kasus gagal pengobatan dirujuk ke dokter spesialis paru
- TB P'%u /'sus 0u&us *e%*'& !asien TB paru kasus lalai berobat$ akan dimulai
pengobatan kembali sesuai dengan kriteria sebagai berikut *
a Berobat G 5 bulan
) BTA saat ini negati" /linis dan radiologi tidak akti" atau ada perbaikan maka
pengobatan EAT dihentikan Bila gambaran radiologi akti"$ lakukan analisis
lebih lanjut untuk memastikan diagnosis TB dengan mempertimbangkan juga
kemungkinan penyakit paru lain Bila terbukti TB maka pengobatan dimulai
41
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
43/53
dari a7al dengan paduan obat yang lebih kuat dan jangka 7aktu pengobatan
yang lebih lama
%) BTA saat ini positi" !engobatan dimulai dari a7al dengan paduan obat yang
lebih kuat dan jangka 7aktu pengobatan yang lebih lama
b Berobat D 5bulan) Bila BTA positi"$ pengobatan dimulai dari a7al dengan paduan obat yang
lebih kuat dan jangka 7aktu pengobatan yang lebih lama
%) Bila BTA negati"$ gambaran "oto toraks positi" TB akti" pengobatan
diteruskan .ika memungkinkan seharusnya diperiksa uji resistensi terhadap
EAT
- TB P'%u /'sus /%ni/
a !engobatan TB paru kasus kronik$ jika belum ada hasil uji resistensi$ berikan 2HOS
.ika telah ada hasil uji resistensi$ sesuaikan dengan hasil uji resistensi (minimal
terdapat 5 macam EAT yang masih sensiti") ditambah dengan obat lini % seperti
kuinolon$ betalaktam$ makrolid dll !engobatan minimal bulan
b .ika tidak mampu dapat diberikan 6NH seumur hidup
c !ertimbangkan pembedahan untuk meningkatkan kemungkinan penyembuhan
d /asus TB paru kronik perlu dirujuk ke dokter spesialis paru
Tabel & 2ingkasan paduan obat
K'&e+%i K'sus P',u'n *'& 3'n+ ,i'6u%/'n Ke&e%'n+'n
I - TB paru BTA =$
BTA - $ lesi luas
% 2HO 4 5 2H atau
% 2HO 4 9 H
Q%2HO 4 52&H&
II - /ambuh
- ?agal pengobatan
-2HOS 4 2HO 4 sesuai hasil uji resistensi atau
%2HOS 4 2HO 4 8 2H
-&-9 kanamisin$ o"loksasin$ etionamid$
sikloserin 4 8- o"loksasin$ etionamid$
sikloserin atau %2HOS 4 2HO 4 82H
Bila streptomisin
alergi$ dapat diganti
kanamisin
II - TB paru putus berobat Sesuai lama pengobatan sebelumnya$ lama
berhenti minum obat dan keadaan klinis$
bakteriologi dan radiologi saat ini (lihat
uraiannya) atau
Q%2HOS 4 2HO 4 82&H&&
III -TB paru BTA neg lesi
minimal
% 2HO 4 5 2H atau
9 2H atau
Q%2HO 45 2&H&
I7 - /ronik 2HOS 4 sesuai hasil uji resistensi (minimal EAT
42
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
44/53
yang sensiti") = obat lini % (pengobatan minimal
bulan)
I7 - 1+2 TB
Sesuai uji resistensi = EAT lini % atau H seumur
hidup
#atatan * Q Ebat yang disediakan oleh !rogram Nasional TB8
43
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
45/53
E4EK SAMPIN OAT;
Sebagian besar pasien TB dapat menyelesaikan pengobatan tanpa e"ek samping
Namun sebagian kecil dapat mengalami e"ek samping$ oleh karena itu pemantauan
kemungkinan terjadinya e"ek samping sangat penting dilakukan selama pengobatan "ek
samping yang terjadi dapat ringan atau berat (terlihat pada tabel 5)$ bila e"ek samping ringan
dan dapat diatasi dengan obat simptomatis maka pemberian EAT dapat dilanjutkan
6soniaid (6NH)
Sebagian besar pasien TB dapat menyelesaikan pengobatan tanpa e"ek samping
Namun sebagian kecil dapat mengalami e"ek samping$ oleh karena itu
pemantauan kemungkinan terjadinya e"ek samping sangat penting dilakukan
selama pengobatan "ek samping yang terjadi dapat ringan atau berat (terlihat
pada tabel 5)$ bila e"ek samping ringan dan dapat diatasi dengan obat simptomatis
maka pemberian EAT dapat dilanjutkan
% 2i"ampisin
"ek samping ringan yang dapat terjadi dan hanya memerlukan pengobatan
simptomatis ialah
- Sindrom "lu berupa demam$ menggigil dan nyeri tulang
- Sindrom perut berupa sakit perut$ mual$ tidak na"su makan$ muntah
kadang-kadang diare
- Sindrom kulit seperti gatal-gatal kemerahan
"ek samping yang berat tetapi jarang terjadi ialah *
- Hepatitis imbas obat atau ikterik$ bila terjadi hal tersebut EAT harus distop
dulu dan penatalaksanaan sesuai pedoman TB pada keadaan khusus
- !urpura$ anemia hemolitik yang akut$ syok dan gagal ginjal Bila salah
satu dari gejala ini terjadi$ ri"ampisin harus segera dihentikan dan jangan
diberikan lagi 7alaupun gejalanya telah menghilang
- Sindrom respirasi yang ditandai dengan sesak napas 2i"ampisin dapat
menyebabkan 7arna merah pada air seni$ keringat$ air mata dan air liur
Warna merah tersebut terjadi karena proses metabolisme obat dan tidak
berbahaya Hal ini harus diberitahukan kepada pasien agar mereka
mengerti dan tidak perlu kha7atir
& !irainamid
44
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
46/53
"ek samping utama ialah hepatitis imbas obat (penatalaksanaan sesuai pedoman
TB pada keadaan khusus) Nyeri sendi juga dapat terjadi (beri aspirin) dan
kadang-kadang dapat menyebabkan serangan arthritis ?out$ hal ini kemungkinan
disebabkan berkurangnya ekskresi dan penimbunan asam urat /adang-kadang
terjadi reaksi demam$ mual$ kemerahan dan reaksi kulit yang lain
5 tambutol
tambutol dapat menyebabkan gangguan penglihatan berupa berkurangnya
ketajaman$ buta 7arna untuk 7arna merah dan hijau 1eskipun demikian
keracunan okuler tersebut tergantung pada dosis yang dipakai$ jarang sekali terjadi
bila dosisnya 8-%8 mg4kg BB perhari atau &' mg4kg BB yang diberikan & kali
seminggu ?angguan penglihatan akan kembali normal dalam beberapa minggu
setelah obat dihentikan Sebaiknya etambutol tidak diberikan pada anak karenarisiko kerusakan okuler sulit untuk dideteksi
8 Streptomisin
"ek samping utama adalah kerusakan syara" kedelapan yang berkaitan dengan
keseimbangan dan pendengaran 2isiko e"ek samping tersebut akan meningkat
seiring dengan peningkatan dosis yang digunakan dan umur pasien 2isiko
tersebut akan meningkat pada pasien dengan gangguan "ungsi ekskresi ginjal
?ejala e"ek samping yang terlihat ialah telinga mendenging (tinitus)$ pusing dan
kehilangan keseimbangan /eadaan ini dapat dipulihkan bila obat segera
dihentikan atau dosisnya dikurangi '$%8gr .ika pengobatan diteruskan maka
kerusakan alat keseimbangan makin parah dan menetap (kehilangan
keseimbangan dan tuli)
2eaksi hipersensiti>iti kadang terjadi berupa demam yang timbul tiba-tiba disertai
sakit kepala$ muntah dan eritema pada kulit "ek samping sementara dan ringan
(jarang terjadi) seperti kesemutan sekitar mulut dan telinga yang mendenging
dapat terjadi segera setelah suntikan Bila reaksi ini mengganggu maka dosis dapat
dikurangi '$%8gr Streptomisin dapat menembus sa7ar plasenta sehingga tidak
boleh diberikan pada perempuan hamil sebab dapat merusak syara" pendengaran
janin
T'*el #. E=e/ s'0in+ OAT ,'n Pen'&'l'/s'n''nn3'
E=e/ s'0in+ Keun+/in'n
Pen3e*'*
T'&'l'/s'n'
Min% OAT
,i&e%us/'n
45
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
47/53
Ti,'/ n'=su '/'n u'l s'/i& 0e%u& 2i"ampisin Ebat diminum
malam sebelum
tidur
N3e%i sen,i !yrainamid Beri aspirin
4allopurinol
Keseu&'n s, %'s' &e%*'/'% ,i /'/i 6NH Beri >itamin
B9 (piridoksin)
: '' mg
perhari
'%n' /ee%'h'n 0',' 'i% seni 2i"ampisin Beri
penjelasan$
tidak perlu
diberi apa-apa
M'3% Hen&i/'n *'&
'&'l ,'n
/ee%'h'n 0','
/uli&
Semua jenis EAT Beri
antihistamin
dan die>aluasi
ketat
Tuli Streptomisin Streptomisin
dihentikan
'n++u'n
/esei*'n+'n
($e%&i+ ,'n
nis&'+us)
Streptomisin Streptomisin
dihentikan
I/&e%i/ He0'&i&isI*'s O*'&
(0en3e*'* l'in
,isin+/i%/'n)
Sebagian besar EAT Hentikansemua EAT
sampai ikterik
menghilang
dan boleh
diberikan
hepatoprotektor
Mun&'h ,'n
?n=usin
(sus0e?&e, ,%u+-in,u?e, 0%e-i?&e%i?
Sebagian besar EAT Hentikan
semua EAT
dan lakukan uji
46
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
48/53
he0'&i&is) "ungsi hati
'n++u'n
0en+lih'&'n
tambutol Hentikan
etambutol
Kel'in'n sis&ei/&e%'su/ s3/ ,'n
0u%0u%'
2impa"isin Hentikan2impa"isin
!engobatan suporti" dan simtomatik
!ada pengobatan pasien TB perlu diperhatikan keadaan klinisnya Bila keadaan klinis baik
dan tidak ada indikasi ra7at$ pasien dapat dibeikan ra7at jalan Selain EAT kadang perlupengobatan tambahan atau suporti"4simptomatis untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau
mengatasi gejala4keluhan
!asien ra7at jalan
a 1akan makanan yang bergii$ bila dianggap perlu dapat diberikan >itamin tambahan
(pada prinsipnya tidak ada larangan makanan untuk pasien tuberkulosis$ kecuali untuk
penyakit komorbidnya)
b Bila demam dapat diberikan obat penurun panas4demam
c Bila perlu dapat diberikan obat untuk mengatasi gejala batuk$ sesak napas atau
keluhan lain
% !asien ra7at inap
6ndikasi ra7at inap *
- TB paru disertai keadaan4komplikasi sbb *
- Batuk darah masi"
- /eadaan umum buruk
- !neumotoraks
- mpiema
- "usi pleura masi" 4 bilateral
- Sesak napas berat (bukan karena e"usi pleura)
TB di luar paru yang mengancam ji7a *
- TB paru milier
- 1eningitis TB
!engobatan suporti" 4 simptomatis yang diberikan sesuai dengan keadaan klinis dan
indikasi ra7at
47
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
49/53
Terapi !embedahan
ln,i/'si 0e%'si
6ndikasi mutlak
a Semua pasien yang telah mendapat EAT adekuat tetetapi dahak tetap positi"
b !asien batuk darah yang masi" tidak dapat diatasi dengan cara konser>ati"
c !asien dengan "istula bronkopleura dan empiema yang tidak dapat diatasi
secara konser>ati"
% lndikasi relati"
a !asien dengan dahak negati" dengan batuk darah berulang
b /erusakan satu paru atau lobus dengan keluhan
c Sisa ka>iti yang menetap
Tindakan 6n>asi" (Selain !embedahan)
P Bronkoskopi
P !unksi pleura
P !emasangan WS+ (Water Sealed +rainage)
!engobatan TB !ada /eadaan /husus8
48
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
50/53
/ehamilan !ada prinsipnya pengobatan TB pada kehamilan tidak berbeda dengan
pengobatan TB pada umumnya 1enurut WHE$ hampir semua EAT aman untuk
kehamilan$ kecuali streptomisin Streptomisin tidak dapat dipakai pada kehamilan
karena bersi"at permanent ototo:ic dan dapat menembus barier placenta /eadaan ini
dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pendengaran dan keseimbangan yang
menetap pada bayi yang akan dilahirkan !erlu dijelaskan kepada ibu hamil bah7a
keberhasilan pengobatannya sangat penting artinya supaya proses kelahiran dapat
berjalan lancar dan bayi yang akan dilahirkan terhindar dari kemungkinan tertular TB
% 6bu menyusui dan bayinya !ada prinsipnya pengobatan TB pada ibu menyusui tidak
berbeda dengan pengobatan pada umumnya Semua jenis EAT aman untuk ibu
menyusui Seorang ibu menyusui yang menderita TB harus mendapat paduan EAT
secara adekuat !emberian EAT yang tepat merupakan cara terbaik untuk mencegah
penularan kuman TB kepada bayinya 6bu dan bayi tidak perlu dipisahkan dan bayi
tersebut dapat terus disusui !engobatan pencegahan dengan 6NH diberikan kepada
bayi tersebut sesuai dengan berat badannya
& !asien TB pengguna kontrasepsi 2i"ampisin berinteraksi dengan kontrasepsi
hormonal (pil /B$ suntikan /B$ susuk /B)$ sehingga dapat menurunkan e"ekti"itas
kontrasepsi tersebut Seorang pasien TB sebaiknya mengggunakan kontrasepsi non-
hormonal$ atau kontrasepsi yang mengandung estrogen dosis tinggi (8' mcg)
5 !asien TB dengan in"eksi [email protected]+S Tatalaksanan pengobatan TB pada pasien
dengan in"eksi [email protected]+S adalah sama seperti pasien TB lainnya Ebat TB pada
pasien H6[email protected]+S sama e"ekti"nya dengan pasien TB yang tidak disertai [email protected]+S
!rinsip pengobatan pasien [email protected] adalah dengan mendahulukan pengobatan TB
!engobatan [email protected](antiretro>iral) dimulai berdasarkan stadium klinis [email protected] sesuai
dengan standar WHE !enggunaan suntikan Streptomisin harus memperhatikan
!rinsip- prinsip ,ni>ersal !recaution (/e7aspadaan /eamanan ,ni>ersal)
!engobatan pasien [email protected] sebaiknya diberikan secara terintegrasi dalam satu sarana
pelayanan kesehatan untuk menjaga kepatuhan pengobatan secara teratur !asien TB
yang berisiko tinggi terhadap in"eksi [email protected] perlu dirujuk ke pelayanan @#T (@oluntary
#ounceling and Testing < /onsul sukarela dengan test [email protected])
49
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
51/53
8 !asien TB dengan hepatitis akut !emberian EAT pada pasien TB dengan hepatitis
akut dan atau klinis ikterik$ ditunda sampai hepatitis akutnya mengalami
penyembuhan !ada keadaan dimana pengobatan Tb sangat diperlukan dapat
diberikan streptomisin (S) dan tambutol () maksimal & bulan sampai hepatitisnya
menyembuh dan dilanjutkan dengan 2i"ampisin (2) dan 6soniasid (H) selama 9 bulan
9 !asien TB dengan kelainan hati kronik Bila ada kecurigaan gangguan "aal hati$
dianjurkan pemeriksaan "aal hati sebelum pengobatan Tb /alau S?ET dan S?!T
meningkat lebih dari & kali EAT tidak diberikan dan bila telah dalam pengobatan$
harus dihentikan /alau peningkatannya kurang dari & kali$ pengobatan dapat
dilaksanakan atau diteruskan dengan penga7asan ketat !asien dengan kelainan hati$
!irasinamid (O) tidak boleh digunakan !aduan EAT yang dapat dianjurkan adalah
%2HS492H atau %HS4'H
!asien TB dengan gagal ginjal 6soniasid (H)$ 2i"ampisin (2) dan !irasinamid (O)
dapat di ekskresi melalui empedu dan dapat dicerna menjadi senya7a-senya7a yang
tidak toksik EAT jenis ini dapat diberikan dengan dosis standar pada pasien-pasien
dengan gangguan ginjal Streptomisin dan tambutol diekskresi melalui ginjal$ oleh
karena itu hindari penggunaannya pada pasien dengan gangguan ginjal Apabila
"asilitas pemantauan "aal ginjal tersedia$ tambutol dan Streptomisin tetap dapat
diberikan dengan dosis yang sesuai "aal ginjal !aduan EAT yang paling aman untuk
pasien dengan gagal ginjal adalah %H2O45H2
!asien TB dengan +iabetes 1elitus +iabetes harus dikontrol !enggunaan 2i"ampisin
dapat mengurangi e"ekti"itas obat oral anti diabetes (sul"onil urea) sehingga dosis obat
anti diabetes perlu ditingkatkan 6nsulin dapat digunakan untuk mengontrol gula
darah$ setelah selesai pengobatan TB$ dilanjutkan dengan anti diabetes oral !ada
pasien +iabetes 1ellitus sering terjadi komplikasi retinopathy diabetika$ oleh karena
itu hati-hati dengan pemberian etambutol$ karena dapat memperberat kelainan
tersebut
3 !asien TB yang perlu mendapat tambahan kortikosteroid /ortikosteroid hanya
digunakan pada keadaan khusus yang membahayakan ji7a pasien seperti* R
1eningitis TB R TB milier dengan atau tanpa meningitis R TB dengan !leuritis
eksudati>a R TB dengan !erikarditis konstrikti>a Selama "ase akut prednison
diberikan dengan dosis &'-5' mg per hari$ kemudian diturunkan secara bertahap
0ama pemberian disesuaikan dengan jenis penyakit dan kemajuan pengobatan
50
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
52/53
7III. KOMPLIKASI
!ada pasien tuberkulosis dapat terjadi beberapa komplikasi$ baik sebelum
pengobatan atau dalam masa pengobatan maupun setelah selesai pengobatan
Beberapa komplikasi yang mungikin timbul adalah *
- Batuk darah
- !neumotoraks
- 0uluh paru
- ?agal napas
- ?agal jantung- "usi pleura
[email protected] PRONOSIS
b .ika berobat teratur sembuh total (38F)
c .ika dalam % tahun penyakit tidak akti"$ hanya sekitar F yang mungkin
relaps
d Terapi yang cepat dan legeartis akan sembuh baik
e Bila daya tahan baik dapat sembuh sendiri5
51
8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE
53/53
DA4TAR PUSTAKA
!erhimpunan +okter !aru 6ndonesia Tuberkulosis* Pedoman 'iagnosis dan
Penatala!sanaannya di Indonesia. %'
% 1enteri /esehatan 2epublik 6ndonesia Pedoman Penanggulangan Tuber!ulosis
(T)K/eputusan 1enteri /esehatan 2epublik 6ndonesia Nomor
&9541N/S4S/[email protected]%''3
& Amin O$ Bahar A Tuber!ulosis Paru +alam* Sudoyo etalu!u #ar Ilmu Penya!it
'alam *ilidII. +th ed .akarta* 6nterna !ublishingK %''3 p %%&'-%%&
5 1 Wilson 0orraine$ Syl>ia A price !ato"isiologi /onsep /linis !roses C !roses
!enyakit @ol % K edisi 9$ ?# %''9 ! 8%-9
8 +epartemen /esehatan 2epublik 6ndonesia Pedoman ,asional Penanggulangan
Tuber!ulosis disi %$ %''99 Sudoyo Aru 7$ Setiyohadi B$ Al7i 6$ / 1arcellus Simadibrata$ Setiati S$ Bakta 1
6$ et all.Buku Ajar 6lmu !enyakit +alam %''3 .akarta* 6nterna !ublisihing
/asper +0$ Braun7ald $ ;auci AS$ Hauser S0$ 0ongo +0$ .ameson .0$ 0oscalo .
%'' Harrisons principles o" internal medicine th ed 1c?ra7 Hill
?una7an Sulistia ?$ Setiabudy 2$ Na"rialdi$ lysabeth ;armakologi +an Terapi
%'' .akarta* Balai !enerbit ;/,6$ .akarta
3 .urnal 2espirologi 6ndonesia Hemoptisis ,pdate * &' Agustus %'&