Download - PRESKAS HEMAPTOE

Transcript
  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    1/53

    Presentasi Kasus

    HEMOPTISIS E.C TB PARU BTA (-) LESI LUAS

    KASUS BARU

    Disusun Oleh :

    INDAH TRIANA PUTRI

    11!"1#

    Uni$e%si&'s '%si

    Pe*i*in+ :

    ,%. i,i'&/ S0.P

    KEPANITERAAN KLINIK PENAKIT DALAM

    RSUD KABUPATEN BEKASI

    0

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    2/53

    KATA PENANTAR

    Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun tugas presentasi kasus

    yang berjudul Hemoptisis et causa TB paru BTA (-) lesi luas !enyusunan tugas ini masih jauh dari

    sempurna baik isi maupun penyajiaannya sehingga diharapkan saran dan kritik yang membangun

    dari berbagai pihak agar dikesempatan yang akan datang penulis dapat membuat yang lebih baik

    lagi

    !ada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dr Widiatmoko Sp! sebagai

    pembimbing yang telah membantu menyempurnakan presentasi kasus ini

    Semoga tugas ini dapat berman"aat untuk kita semua

    #ibitung$ %&-'-%'&

    !enyusun

    1

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    3/53

    BAB I

    KASUS

    I. IDENTITAS PASIEN

    Nama * Tn +

    ,sia * & Tahun

    .enis /elamin * 0aki-laki

    Status !ernikahan * 1enikah

    Alamat * /p Teko Tengah 2T ''34''5 /ertajaya$ !ebayuran

    Agama * 6slam

    Tanggal 1asuk * % Agustus %'&

    II. ANAMNESIS

    +iambil secara auto dan alloanamnesis pada tanggal (3 Agustus %'&)

    Keluh'n U&'' :

    Batuk darah kurang lebih sejak % hari sebelum masuk rumah sakit

    Ri2'3'& Pen3'/i& Se/'%'n+ :

    !asien datang ke 2S,+ /abupaten Bekasi dengan keluhan batuk berdarah kurang lebih sejak

    % hari S12S !asien mengaku sudah tiga kali batuk darah dalam satu hari+arah bercampur dengan

    dahak ber7arna merah segar sebanyak setengah gelas per hari +arah tidak bercampur dengan

    makanan dan tidak berbusa Batuk berdarah didahului dengan batuk dan tidak diikuti dengan

    perasaan mual Batuk tidak disertai dengan nyeri dada

    A7alnya pasien mengeluh batuk kering tidak kunjung sembuh sejak kurang lebih bulan

    yang lalu Setiap batuk pasien selalu merasa sesak !asien mengaku sering berkeringat pada malam

    hari$ terjadi penurunan berat badan$ lemas$ mual tanpa disertai muntah Adanya demam disangkal

    oleh pasien BA/ dan BAB tidak ada keluhan 2i7ayat merokok sejak usia %8 tahun sebanyak

    setengah bungkus per hari dan dikeluarga tidak ada yang merokok !ekerjaan pasien sehari-hari

    sebagai supir truk

    2

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    4/53

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    5/53

    THORAKS:

    6nspeksi *

    +ada terlihat datar$ simetris kanan dan kiri$ iktus kordis terlihat

    !ergerakan napas kanan < kiri statis dan dinamis

    !alpasi *

    ;remitus Taktil * /anan dan kiri simetris

    ;remitus @okal * /anan dan kiri simetris

    Tidak teraba adanya massa di lapang paru

    6khtus kordis teraba di 6#S 8 linea midcla>icularis sinistra

    !erkusi *

    Terdengar sonor diseluruh lapang paru

    Batas atas jantung di 6#S 666 linea parasternalis de:tra

    Batas kanan jantung di 6#S 6@ linea sternalis de:tra

    Batas kiri jantung berada di 6#S @ linea midcla>icularis sinistra

    Batas paru hatu berada di 6#S @6 linea midacla>icularis sinistra

    Auskultasi *

    Suara na"as utama >esikuler kanan dan kiri$ tidak ada rhonki dan tidak ada 7heeing

    B. 6-66$ reguler$ murmur (-)$ gallop (-)

    ABDOMEN :

    6nspeksi * perut terlihat datar

    Auskultasi * bising usus terdengar$ normal (8-&8kali4menit)

    4

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    6/53

    !alpasi *

    Tidak terdapat nyeri tekan maupun nyeri lepas

    Hepar dan lien tidak teraba membesar

    Ballotment ginjal (-)

    !erkusi * terdengar timpani di empat kuadran abdomen$ shi"tind dulness (-)

    EKSTERMITAS

    Superior * Hangat$ Sianosis (-4-)$ dema (-4-)

    6n"erior * Hangat$ Sianosis (-4-)$dema (-4-)

    Neurologi * 2e"leks "isiologis * Baik

    2e"leks patologis * /aku kuduk$ Babinski dan Babinski ?rup (-)

    /ekuatan otot * 8

    ;ungsi sensorik * Baik kiri dan kanan

    I7. PEMERIKSAAN PENUN8AN

    Pee%i/s''n L'*%'&%iu ( 1! A+us&us !15 )

    Haemoglobin * 1!.# ( W * 5-9 g4dl)

    0eukosit * 19 ( &8'' C ''''4mm)

    0+ * ( W * D %' mm4jam)

    ritrosit * 5$8 ( &$-8$ jt4mm&)

    Hematokrit * 5$5 ( &8-8')

    Trombosit * %33 ( 8'- 5'' ribu4mm&)

    HbsAg * -

    Kii' ,'%'h

    4un+si in6'l :

    ,reum * % mg4dl ' -8'/reatinin * ' mg4dl '$9 C $&

    5

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    7/53

    ul' D'%'h Se2'/&u* '

    4un+si H'&i :

    S?ET * 9 ,40 (D%')

    S?!T * 3 ,40 (D5)

    Rn+en Th%'/s ( 1! A+us&us !15 )

    Hasil *

    - #or * #T2 D8'F

    - Aorta tidak melebar

    - Tidak ada de>iasi trakea

    - .aringan ekstra torakal baik dan tulang intak

    - /edua sinus costophrenicus dan diaphragma * Normal

    - #orakan bronko>askular G %4& lapang paru

    - 6n"iltrat (=) pada ape: paru de:tra dan sinistra

    7. RESUME

    6

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    8/53

    Seorang laki-laki datang ke 2S,+ /abupaten Bekasi dengan keluhan batuk berdarah kurang

    lebih sejak % hari sebelum masuk rumah sakit +arah bercampur dengan dahak ber7arna merah segar

    sebanyak setengah gelas per hari !asien juga mengeluh ada sesak setiap kali batuk$ keringat pada

    malam hari$ penurunan berat badan$ lemas$ mual 2i7ayat merokok sejak usia %8 tahun sebanyak

    setengah bungkus per hari 6ndeks Brinkman pasien adalah %$ jadi pasien termasuk perokok ringan

    !asien belum pernah minum obat paru selama 9 bulan !asien seorang supir truk

    !ada pemeriksaan "isik didapatkan kesadaran * /omposmentis$ /eadaan ,mum *Sakit

    Sedang$ Tekanan +arah * %'4' mmHg$ Nadi * 9 :4menit$ ;rekuensi Na"as* %':4menit$ Suhu *

    &9$E# conjunti>a tampak anemis !ada pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan

    Haemoglobin 1!.#( W * 5-9 g4dl)$ 0eukosit 19( &8'' C ''''4mm) !ada 2ontgen Thoraks

    ditemukan corakan bronko>askular G%4& lapang paru$ dan terdapat in"iltrat pada ape: paru de:tra dan

    sinistra

    7

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    9/53

    4OLLO UP

    15--!15 1#--!15 1;--!15 1

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    10/53

    15--!15

    Keluh'n :

    Batuk

    darah(=)$

    Sesak(-)$

    lemas

    Pee%i/s''n

    =isi/:

    /esadaran*

    #1

    T+*%'4'

    N*3':4menit

    22*%':4menit

    S*&o#

    M'&':

    conjungti>a

    anemis (=)

    Th%'>:

    ?% ,'n

    0ul

    2honki -4-

    Wheeing -4-

    B. 6466 2eguler

    1#--!15

    Keluh'n :

    Batuk

    darah(=)$

    Sesak(-)$

    lemas

    Pee%i/s''n

    =isi/:

    /esadaran*

    #1

    T+*%'4'

    N*%:4menit

    22*%':4menit

    S*&9o#

    M'&':

    conjungti>a

    anemis (=)

    Th%'>:

    ?% ,'n

    0ul

    2honki -4-

    Wheeing -4-

    B. 6466 2eguler

    1;--!15

    Keluh'n :

    Batuk

    darah(=)$

    Sesak(-)

    Pee%i/s''n

    =isi/:

    /esadaran*

    #1

    T+*'4'

    N*%:4menit

    22*%':4menit

    S*&9o#

    M'&' :

    conjungti>a

    anemis (=)

    Th%'>:

    ?% ,'n

    0ul

    2honki -4-

    Wheeing -4-

    B. 6466 2eguler

    1a

    anemis (=)

    Th%'>:

    ?% ,'n

    0ul

    2honki -4-

    Wheeing -4-

    B. 6466 2eguler

    19--!15

    Keluh'n :

    Batuk

    darah(=)$

    Sesak(-)

    Pee%i/s''n

    =isi/:

    /esadaran*

    #1

    T+*'4'

    N*5:4menit

    22*%':4menit

    S*&9o#

    M'&':

    conjungti>a

    anemis (=)

    Th%'>:

    ?% ,'n

    0ul

    2honki -4-

    Wheeing -4-

    B. 6466 2eguler

    1--!15

    Keluh'n :

    Batuk

    darah(=)$

    Sesak(-)

    Pee%i/s''n

    =isi/:

    /esadaran*

    #1

    T+*'4'

    N*5:4menit

    22*%':4menit

    S*&9o#

    M'&':

    conjungti>a

    anemis (=)

    Th%'>:

    ?% ,'n

    0ul

    2honki -4-

    Wheeing -4-

    B. 6466

    2eguler

    9

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    11/53

    7I. DIANOSIS KLINIS

    Hemoptisis et causa TB paru BTA (-) lesi luas kasus baru

    Ebser>asi 0eukosit et causa 6n"eksi sekunder

    +yspepsia

    7II. DIANOSIS BANDIN

    Hemoptisis et causa Bronkiektasis

    7III. PEMERIKSAAN AN DIAN8URKAN

    #ek sputum BTA &:

    /ultur resistensi

    Bronkhogra"i

    +arah lengkap

    I@. TATALAKSANA

    - Nn-4'%'/l+is

    Tirah baring

    dukasi pasien tentang batuk darah

    dukasi pasien tentang cara minum obat

    dukasi pasien tentang e"ek samping obat

    dukasi keluarga tentang penga7asan minum obat untuk pasien

    - 4'%'/l+is

    6n"us 20 = amp As Trane:amic per jam

    6nj +icynone &: amp (6@)

    @it / tab &:

    #e"taidin &: gr (skin test) dlm '' cc Nacl selama & hari lalu diganti ke oral

    2anitidin %: amp (6@)

    Endansentron %: amp (6@)

    EAT 5 ;+# :& & tab setiap % jam sebelum makan pagi4%5 jam

    2i"ampisin 8' mg

    6soniaid 8 mg

    !irainamid 5'' mg

    tambutol %8 mg

    #a-glukonas : ampul (dalam de:trose 8F ' cc)

    !asien boleh pulang apabila % hari bebas batuk darah

    10

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    12/53

    O*'& 0'sien 0',' s''& %'2'& 6'l'n

    % bulan (;ase 6ntensi") 5;+# :& tab setiap % jam sebelum makan pagi4%5 jam

    2i"ampisin 8' mg

    6soniaid 8 mg

    !irainamid 5'' mg

    tambutol %8 mg

    5 bulan (;ase 0anjutan) %;+# :& tab setiap % jam sebelum makan pagi dalam &:4minggu

    2i"ampisin 8' mg

    6soniaid 8 mg

    Setelah % bulan pengobatan pada "ase intensi" e>aluasi bakteriologi dan radiologi$ serta

    apabila ada e"ek samping dari obat lakukan pemeriksaan "ungsi hati$ "ungsi ginjal dan darah

    lengkap

    @. PRONOSIS

    Iuo ad >itam * dubia ad bonam

    Iuo ad "uncionam * dubia ad bonam

    Iuo ad sanationam * dubia ad bonam

    BAB II

    HEMOPTISIS

    11

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    13/53

    PENDAHULUAN

    1enurut #e>a W !itoyo$ Hemoptisis adalah suatu kondisi dimana seseorang mendahakkan darah

    yang berasal dari bronkus atau paru Hemoptisis dapat berjumlah banyak ataupun sedikit dimana

    hanya berupa garis merah cerah di dahak !enyebab terseringnya adalah in"eksi (terutama

    tuberkulosis)$ bronkiektasis dan keganasan

    A. DE4INISI

    Hemoptisis adalah suatu kondisi dimana seseorang mendahakkan darah yang berasal dari

    bronkus atau paru Hemoptisis dapat berjumlah banyak ataupun sedikit dimana hanya berupa garis

    merah cerah di dahak Sinonim batu darah ialah haemoptoe atau haemoptisis

    B. ETIOLOI

    Berdasarkan etiologi maka dapat digolongkan *

    Batuk darah idiopatik

    Jaitu batuk darah yang tidak diketahui penyebabnya$ dengan insiden '8 sampai 8F$

    dimana perbandingan antara pria dan 7anita adalah %* Biasanya terjadi pada umur

    &'-8' tahun$ kebanyakan 5'-9' tahun Jang berhenti spontan dengan terapi suporti"

    % Batuk darah sekunder

    Jaitu batuk darah yang diketahui penyebabnya

    a !eradangan

    TB * batuk sedikit-sedikit$ masi" perdarahannya$ bergumpal

    % Bronkiektasis * campur purulen

    & Abses paru * campur purulen

    5 !neumonia * 7arna merah bila encer berbuih

    8 Bronchitis * sedikit-sedikit campur darah atau lendir

    b Neoplasma

    /arsinoma paru

    % Adenoma

    12

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    14/53

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    15/53

    !erdarahan ka>itas tuberkulosa

    !ecahnya pembuluh darah dinding ka>itas tuberkulosis yang dikenal dengan

    aneurisma 2assmusenK pemekaran pembuluh darah ini berasal dari cabang pembuluh

    darah bronkial !erdarahan pada bronkiektasis disebabkan pemekaran pembuluh

    darah cabang bronkial +iduga hal ini terjadi disebabkan adanya anastomosis

    pembuluh darah bronkial dan pulmonal !ecahnya pembuluh darah pulmonal dapat

    menimbulkan hemoptisis masi"

    ; 6n>asi tumor ganas

    ? #edera dada

    Akibat benturan dinding dada$ maka jaringan paru akan mengalami transudasi ke

    dalam al>eoli dan keadaan ini akan memacu terjadinya batuk darah

    D. KLASI4IKASI

    Banyaknya jumlah batuk darah yang dikeluarkan sangat penting diketahui untuk

    menentukan klasi"ikasi hemoptisis nonmasi" atau masi"

    Batuk darah ringan apabila jumlah darah yang dikeluarkan kurang dari %8 ml4%5 jam

    Batuk darah sedang apabila jumlah darah %8-%8' ml4%5 jam

    Batuk darah masi" bila jumlah darah lebih dari 9'' ml4%5 jam

    2umah sakit !ersahabatan menggunakan & kriteria untuk menyatakan batuk darah masi"

    yang mengancam ji7a yaitu *

    - Batuk darah G 9'' ml4%5 jam dan dalam pengamatan batuk darah tidak berhenti

    - Batuk darah D 9'' ml4%5 jam tetapi G %8' ml4%5 jam dan pada pemeriksaan hemoglobin

    D ' grF sedang batuk darah masih berlangsung

    - Batuk darah D 9'' ml4%5 jam tetapi G %8' ml4%5 jam dan pada pemeriksaan hemoglobin

    G' grF dan pada pengamatan selama 5 jam dengan pengobatan konser>ati"$ batuk darah

    masih berlangsung

    E. DIANOSIS

    14

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    16/53

    ,ntuk mencari etiologi hemoptisis$ secara rutin perlu dilakukan e>aluasi anamnesis$

    pemeriksaan "isik$ hemogram darah peri"er lengkap$ urinalisis$ tes koagulasi$ elektrokardioga"i$

    dan "oto toraks /ecuali pada kasus atau diduga kasus emboli paru$ "istula aortopulmonar dan

    gagal jantung$ bronkoskopi perlu dilakukan pada kasus-kasus hemoptisis$ bila sarana

    memungkinkan

    >aluasi rutin pada kasus hemoptisis dimulai dari anamnesis dan pemeriksaan "isik untuk

    mengkategorikan berbagai penyebab hemoptisis Apabila "oto dada tidak menunjukkan

    gambaran spesi"ik untuk tuberkulosis$ "rekuensi$ lama dan 7aktu perdarahan dapat dipakai

    untuk memperkirakan kemungkinan lain penyakit dasar penyebab hemoptisis 1isalnya$

    perdarahan sedikit-sedikit setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan perlu

    dipikirkan kemungkinan karsinoma terutama bronkogenik

    Al+%i&' e$'lu'si ,'n &'&'l'/s'n' he0&isis 'si= 3'n+ &i,'/ l'3'/ ,il'/u/'n 0e*e,'h'n.

    Anamnesis

    ) @olume dan "rekuensi batuk darah

    15

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    17/53

    %) Sumber paling umum berupa naso"aring (mimisan) +arah menetes ke "aring$

    mengiritasi laring dan dibatukkan !astikan pasien bisa membedakan

    dibatukkan dengan dimuntahkan

    &) 2i7ayat penyakit sebelumnya yang dapat mempengaruhi perdarahan saluran

    na"as juga dicari

    5) ?ejala lainnya yang berhubungan4terkait dapat membantu dalam

    mendiagnosis*

    a +emam dan batuk produkti" (in"eksi)

    b Sesak atau sakit dada (emboli paru atau in"ark miokard yang disertai

    dengan gagal jantung kongesti")

    c /ehilangan berat badan yang signi"ikan (kanker paru$ in"eksi kronis

    seperti tuberkulosis$ bronkiektasis)

    !emeriksaan ;isik

    /etidakstabilan sirkulasi dengan tanda hipotensi dan takikardia merupakan suatu

    tanda darurat Sebabnya dapat berupa kehilangan darah yang akut pada hemoptisismasi" atau penyakit yang menyebabkan4menyertai* emboli paru$ sepsis$ in"ark

    miokard dengan edema paru

    !emeriksaan naso"aring

    +itujukan untuk mencari sumber perdarahan dan pada hemoptisis masi" untuk

    memastikan bah7a saluran na"as masih paten (terbuka)

    !emeriksaan .antung

    +ibutuhkan untuk menge>aluasi adanya hipertensi paru akut (terdapat peninggian

    suara jantung kedua)$ kegagalan >entrikel kiri akut (adanyasummation gallop) atau

    penyakit katup jantung seperti stenosis mitral ndokarditis sebelah kanan dapat

    dideteksi dengan adanya bunyi desiran karena insu"isiensi trikuspid$ sering pada

    penyalahgunaan obat intra>ena dan dapat menyebabkan hemoptisis karena emboli

    septik

    16

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    18/53

    !emeriksaan dinding dan rongga dada

    o Trauma dinding dada$ cari adanya memar parenkim paru (pulmonary

    contusion) atau laserasi bronkial

    o 2onki setempat$ berkurangnya suara napas dan perkusi redup4peka (dullness)

    menunjukkan adanya konsolidasi (disebabkan pneumonia$ in"ark paru atau

    atelektasis pasca obstruksi dari benda asing atau kanker paru)

    o Pleural friction rubdidengar pada area di atas in"ark paru

    o 2onki merata (di"us)$ kardiomegali dan nyaring menunjukkan edema paru

    kardiogenik

    0aboratorium

    o +arah tepi lengkap !enurunan hemoglobin dan peningkatan hematokrit

    menunjukkan adanya kehilangan darah yang akut 0eukosit yang meninggi

    mendukung adanya in"eksi Trombositopenia menunjukkan koagulopati$

    trombositosis kemungkinan adanya kanker paru

    o !rotrombin (!T) dan 7aktu tromboplastin parsial (a!TT) dianjurkan jika

    dicurigai koagulopati atau apabila pasien akan menerima 7ar"arin4heparin

    o Analisa gas darah arterial Apabila pasien sesak sangat jelas dan sianosis

    o !emeriksaan dahak !er7arnaan gram$ BTA atau preparasi kalium hidroksida

    dapat mengungkapkan terjadinya in"eksi dan pemeriksaan sitopatologik untuk

    kanker

    !encitraan (Imaging)

    o 2adiogra"i dada$ menunjukkan adanya masa paru$ ka>itas atau in"iltrat yang

    menjadi sumber perdarahan

    o Arteriogra"i bronkial selekti" dilakukan bila bronkoskopi tidak dapat

    menunjukkan lokasi perdarahan masi" mbolisasi arteri bronkial selekti"

    untuk mengendalikan perdarahan yang dapat ber"ungsi sebagai terapi de"initi"

    atau sebagai tindakan antara hingga torakotomi dilakukan

    17

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    19/53

    Bronkoskopi 1enggunakan bronkoskop kaku atau "iberoptik

    Tabel !erbedaan Hemoptisis dengan Hematemesis

    He0&isis He'&eesis

    D'%'h 3'n+ ,i*'&u//'n +arah dimuntahkan

    D'%'h *i's'n3' e%'h u,' +arah biasanya hitam

    D'%'h *e%si='& *'s' +arah bersi"at asam

    D'%'h ,'0'& *e%*us' +arah tidak pernah berbusa

    Di,'hului ,en+'n 0e%'s''n in+in *'&u/ +idahului dengan rasa mual dan muntah

    4. PENATALAKSANAAN

    !enalaksanaan hemoptisis masi" memerlukan penanganan khusus agar tidak berakibat "atal

    dengan angka mortaliti hemoptisis masi" 8 F disebabkan oleh as"iksia !asien dengan

    hemoptisis masi" seharusnya dira7at di unit pera7atan intensi" untuk memonitor status

    hemodinamik dan penilaian jumlah darah yang hilang !enatalaksanaan dilakukan melalui tiga

    tahap*

    !roteksi jalan napas dan stabilisasi pasien

    % 0okalisasi sumber perdarahan dan penyebab perdarahan

    & Terapi spesi"ik

    Tahap adalah mempertahankan jalan napas yang adekuat$ pemberian suplementasi

    oksigen$ koreksi koagulapati$ resusitasi cairan$ dan berusah melokalisir sumber

    perdarahan

    Tahap % setelah pasien dalam keaadan stabil perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut

    mencari sumber perdarahan dan penyebab perdarahan !emeriksaan yang dapat

    dilakukan antara lain * "oto toraks$#T scann toraks$ angiogra"i$ bronkoskopi ( BSE0

    atau bronkoskop kaku )

    Tahap & adalah menghentikan perdarahan dan mencegah perdarahan berulang Terapi ini

    dibagi % yaitu

    18

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    20/53

    a. +engan bronkoskop antara lain melakukan bilasan garam "isiologis$ epine"rin$

    pemberian trombin "ibrinogen$ tamponade dengan balon

    b. Tanpa bronkoskop antara lain pemberian obat dan anti"ibrinolitik pengobatan

    penyakit primernya

    E*lis'si '%&e%i *%n/i'lis ,'n 0ulne%

    Teknik ini pertama kali dilakukan oleh 2emy dkk pada tahun 3& Teknik ini adalah

    melakukan oklusi pembuluh darah yang menjadi sumber perdarahan dengan embolisasi

    transkateter mbolisasi ini dapat dilakukan pada arteri bronkialis dan sirkulasi pulmoner

    Teknik ini terutama dipilih untuk penderita dengan kelaina paru bilateral$ "ungsi paru sisa

    yang minimal$ menolak operasi ataupun memiliki kontraindikasi tindakan operasi Terapi ini

    dapat diulang beberapa kali untuk mengontrol perdarahan mbolisasi memiliki angka

    keberhasilan dalam mengontrol perdarahan (jangka pendek) antara 95-''F !ada

    e>aluasi lanjut selama &-8 tahun$ 2abkin dkk mengamati terjadinya rekurensi perdarahan

    pada %&F penderita /omplikasi yang dapat terjadi yaitu akibat oklusi arteri bronkialis yaitu

    nyeri dada$ demam maupun emboli ektopik

    Pe*e,'h'n

    Terapi de"initi" hemoptisis adalah pembedahan Tindakan bedah dilakukan bila

    pasien memenuhi persyaratan sebagai berikut *

    a +iketahui jelas sumber perdarahan

    b Tidak ada kontra indikasi medik

    c Setelah dilakukan pembedahan sisa paru masih mempunyai "ungsi yang adekuat

    ( "aal paru adekuat )

    d !asien bersedia dilakukan tindakan bedah

    19

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    21/53

    BAB III

    TUBERKULOSIS

    I. DE4INISI

    TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacteriu

    Tuberculosis) Sebagian besar kuman TB menyerang paru$ tetapi dapat juga mengenai organ

    tubuh lainnya

    Tuberkulosis !aru (TB) adalah suatu penyakit in"eksi kronik yang sudah sangat lama

    dikenal pada manusia$ misalnya dia dihubungkan dengan tempat tinggal didaerah urban$

    lingkungan yang padat&

    II. EPIDEMIOLOI

    Gambar 1. Insidens TB didunia (WHO, 2004)

    20

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    22/53

    Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit yang telah lama dikenal dan sampai saat ini

    masih menjadi penyebab utama kematian di dunia !re>alensi TB di 6ndonesia dan

    negaranegara sedang berkembang lainnya cukup tinggi% !ada tahun %''9$ kasus baru di

    6ndonesia berjumlah G9''''' dan sebagian besar diderita oleh masyarakat yang berada

    dalam usia produkti" (8C88 tahun) Angka kematian karena in"eksi TB berjumlah sekitar &''

    orang per hari dan terjadi G''''' kematian per tahun& Hal tersebut merupakan tantangan

    bagi semua pihak untuk terus berupaya mengendalikan in"eksi ini Salah satu upaya penting

    untuk menekan penularan TB dimasyarakat adalah dengan melakukan diagnosis dini yang

    de"initi"%

    III.BIOMOLEKULER M. Tu*e%?ulsis

    1orphology dan Struktur bakteri 8

    1ycobacterium tuberculosis berbentuk batang lurus atau sedikit melengkung$ tidak

    berspora dan tidak berkapsul Bakteri ini berukuran lebar '$& C '$9 mm dan panjang C 5 mm

    +inding 1 tuberculosis sangat kompleks$ terdiri dari lapisan lemak cukup tinggi (9'F)

    !enyusun utama dinding sel 1 tuberculosis ialah asam mikolat$ lilin kompleks (comple:-

    7a:es)$ trehalosa dimikolat yang disebut cord "actor$ dan mycobacterial sul"olipids yang

    berperan dalam >irulensi Asam mikolat merupakan asam lemak berantai panjang (#9'-#3')

    yang dihubungkan dengan arabinogalaktan oleh ikatan glikolipid dan dengan peptidoglikan oleh

    jembatan "os"odiester ,nsur lain yang terdapat pada dinding sel bakteri tersebut adalah

    polisakarida seperti arabinogalaktan dan arabinomanan Struktur dinding sel yang kompleks

    21

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    23/53

    tersebut menyebabkan bakteri 1 tuberculosis bersi"at tahan asam$ yaitu apabila sekali di7arnai

    akan tetap tahan terhadap upaya penghilangan at 7arna tersebut dengan larutan asam C alkohol

    /omponen antigen ditemukan di dinding sel dan sitoplasma yaitu komponen lipid$

    polisakarida dan protein /arakteristik antigen 1 tuberculosis dapat diidenti"ikasi dengan

    menggunakan antibodi monoklonal Saat ini telah dikenal puri"ied antigens dengan berat

    molekul 5 k+a (kilo+alton)$ 3 k+a$ & k+a$ 98 k+a yang memberikan sensiti>iti dan

    spesi"isiti yang ber>ariasi dalam mendiagnosis TB Ada juga yang menggolongkan antigen 1

    tuberculosis dalam kelompok antigen yang disekresi dan yang tidak disekresi (somatik) Antigen

    yang disekresi hanya dihasilkan oleh basil yang hidup$ contohnya antigen &'''' a$ protein 1T!

    5' dan lain lain

    Biomolekuler

    ?enom 1 tuberculosis mempunyai ukuran 5$5 1b (mega base) dengan kandungan guanin

    (?) dan sitosin (#) terbanyak +ari hasil pemetaan gen$ telah diketahui lebih dari 98 gen dan

    penanda genetik yang dibagi dalam & kelompok /elompok gen yang merupakan sikuen +NA

    mikobakteria yang selalu ada (conser>ed) sebagai +NA target$ kelompok 66 merupakan sikuen

    +NA yang menyandi antigen protein$ sedangkan kelompok 666 adalah sikuen +NA ulangan

    seperti elemen sisipan

    ?en pab dan gen gro0 masing masing menyandi protein berikatan pos"at misalnya

    protein & k+a dan protein kejut panas (heat shock protein) seperti protein 98 k+a$ gen kat?

    menyandi katalase-peroksidase dan gen 9Sr2NA (rrs) menyandi protein ribosomal S%

    sedangkan gen rpoB menyandi 2NA polimerase Sikuen sisipan +NA (6S) adalah elemen genetik

    yang mobile 0ebih dari 9 6S ada dalam mikobakteria antara lain 6S9'$ 6S' dan elemen

    seperti 6S (6S-like element) +eteksi gen tersebut dapat dilakukan dengan teknik !#2 dan 2;0!

    (dikutip dari )

    CARA PENULARAN

    0ingkungan hidup yang sangat padat dan pemukiman di 7ilayah perkotaan kemungkinan

    besar telah mempermudah proses penularan dan berperan sekali atas peningkatan jumlah kasus

    TB !roses terjadinya in"eksi oleh M. tuberculosisbiasanya terjadi secara inhalasi$ sehingga TB

    paru merupakan mani"estasi klinis yang paling sering dibanding organ lainnya&

    22

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    24/53

    TB menular melalui udara dari satu orang ke orang lain Bakteri TB dimasukkan ke udara

    ketika seseorang dengan penyakit TB paru-paru batuk$ bersin$ berbicara$ atau bernyanyi Erang

    terdekat dapat menghirup bakteri ini dan menjadi terin"eksi8 !enularan ini sebagian besar

    melalui inhalasi basil yang mengandung droplet nuclei$ khususnya yang di dapat dari pasien TB

    paru dengan batuk berdarah atau berdahak yang mengandung basil tahan asam&

    !ada TB kulit atau jaringan lunak penularan bisa melalui inokulasi langsung 6n"eksi yang

    disebabkan oleh Mycobacterium bovis dapat disebabkan oleh susu yang kurang disterilkan

    dengan baik atau terkontaminasi&

    TB tidak tersebar melalui menjabat tangan$ berbagi makanan atau minuman$ menyentuh

    seprai atau kursi toilet$ berbagi sikat gigi dan berciuman &

    ?ambar % #ara !enularan TB

    I7. PATOENESIS

    Tuberkulosis !rimer

    /uman tuberkulosis yang masuk melalui saluran napas akan bersarang di jaringan paru

    sehingga akan terbentuk suatu sarang pneumoni$ yang disebut sarang primer atau a"ek primer

    Sarang primer ini mungkin timbul di bagian mana saja dalam paru$ berbeda dengan sarang

    reakti>asi +ari sarang primer akan kelihatan peradangan saluran getah bening menuju hilus

    (lim"angitis lokal) !eradangan tersebut diikuti oleh pembesaran kelenjar getah bening di

    hilus (lim"adenitis regional) A"ek primer bersama-sama dengan lim"angitis regional dikenal

    sebagai kompleks primer /ompleks primer ini akan mengalami salah satu nasib sebagai

    berikut *

    a Sembuh dengan tidak meninggalkan cacat sama sekali (restitution ad integrum)

    23

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    25/53

    b Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas (antara lain sarang ?hon$ garis "ibrotik$

    sarang perkapuran di hilus)

    c 1enyebar dengan cara *

    a !erkontinuitatum$ menyebar ke sekitarnya Salah satu contoh adalah

    epituberkulosis$ yaitu suatu kejadian penekanan bronkus$ biasanya bronkus

    lobus medius oleh kelenjar hilus yang membesar sehingga menimbulkan

    obstruksi pada saluran napas bersangkutan$ dengan akibat atelektasis /uman

    tuberkulosis akan menjalar sepanjang bronkus yang tersumbat ini ke lobus

    yang atelektasis dan menimbulkan peradangan pada lobus yang atelektasis

    tersebut$ yang dikenal sebagai epituberkulosis

    b !enyebaran secara bronkogen$ baik di paru bersangkutan maupun ke paru

    sebelahnya atau tertelan

    c !enyebaran secara hematogen dan lim"ogen!enyebaran ini berkaitan dengan

    daya tahan tubuh$ jumlah dan >irulensi kuman Sarang yang ditimbulkan dapat

    sembuh secara spontan$ akan tetetapi bila tidak terdapat imuniti yang adekuat$

    penyebaran ini akan menimbulkan keadaan cukup ga7at seperti tuberkulosis

    milier$ meningitis tuberkulosis$ typhobacillosis Landouy.!enyebaran ini juga

    dapat menimbulkan tuberkulosis pada alat tubuh lainnya$ misalnya tulang$

    ginjal$ anak ginjal$ genitalia dan sebagainya /omplikasi dan penyebaran ini

    mungkin berakhir dengan *

    - Sembuh dengan meninggalkan sekuele (misalnya pertumbuhan

    terbelakang pada anak setelah mendapat ense"alomeningitis$

    tuberkuloma ) atau

    - 1eninggal Semua kejadian diatas adalah perjalanan

    tuberkulosis primer

    Tuberkulosis !ostprimer

    Tuberkulosis postprimer akan muncul bertahun-tahun kemudian setelah tuberkulosis

    primer$ biasanya terjadi pada usia 8-5' tahun Tuberkulosis postprimer mempunyai nama

    yang bermacam-macam yaitu tuberkulosis bentuk de7asa$ localied tuberculosis$

    24

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    26/53

    tuberkulosis menahun$ dan sebagainya Bentuk tuberkulosis inilah yang terutama menjadi

    masalah kesehatan masyarakat$ karena dapat menjadi sumber penularan Tuberkulosis

    postprimer dimulai dengan sarang dini$ yang umumnya terletak di segmen apikal lobus

    superior maupun lobus in"erior Sarang dini ini a7alnya berbentuk suatu sarang pneumoni

    kecil Sarang pneumoni ini akan mengikuti salah satu jalan sebagai berikut *

    +iresopsi kembali dan sembuh tanpa meninggalkan cacat

    % Sarang tersebut akan meluas dan segera terjadi proses penyembuhan dengan

    penyebukan jaringan "ibrosis Selanjutnya akan terjadi pengapuran dan akan

    sembuh dalam bentuk perkapuran Sarang tersebut dapat menjadi akti" kembali

    dengan membentuk jaringan keju dan menimbulkan ka>iti bila jaringan keju

    dibatukkan keluar

    & Sarang pneumoni meluas$ membentuk jaringan keju (jaringan kaseosa) /a>iti

    akan muncul dengan dibatukkannya jaringan keju keluar /a>iti a7alnya

    berdinding tipis$ kemudian dindingnya akan menjadi tebal (ka>iti sklerotik)

    /a>iti tersebut akan menjadi*

    meluas kembali dan menimbulkan sarang pneumoni baru Sarang

    pneumoni ini akan mengikuti pola perjalanan seperti yang disebutkan di

    atas

    memadat dan membungkus diri (enkapsulasi)$ dan disebut tuberkuloma

    Tuberkuloma dapat mengapur dan menyembuh$ tetapi mungkin pula akti"

    kembali$ mencair lagi dan menjadi ka>iti lagi

    bersih dan menyembuh yang disebut open healed cavity$ atau ka>iti

    menyembuh dengan membungkus diri dan akhirnya mengecil

    /emungkinan berakhir sebagai ka>iti yang terbungkus dan menciut

    sehingga kelihatan seperti bintang (stellate shaped)

    25

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    27/53

    ?ambar & Skema perkembangan sarang tuberkulosis postprimer dan perjalanan penyembuhannya

    7. KLASI4IKASI TUBERKULOSIS

    a Tuberkulosis !aru

    Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan paru$ tidak termasuk pleura8

    1. Be%,'s'% h'sil 0ee%i/s''n ,'h'/ (BTA)

    TB paru dibagi atas*

    a Tuberkulosis paru BTA (=) adalah*

    Sekurang-kurangnya % dari & spesimen dahak menunjukkan hasil BTA positi"

    Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positi" dan

    kelainan radiologi menunjukkan gambaran tuberkulosis akti"

    Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positi" dan biakan

    positi"

    26

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    28/53

    b Tuberkulosis paru BTA (-)

    Hasil pemeriksaan dahak & kali menunjukkan BTA negati"$ gambaran klinis

    dan kelainan radiologi menunjukkan tuberkulosis akti"

    Hasil pemeriksaan dahak & kali menunjukkan BTA negati" dan biakan M.

    tuberculosis

    !. Be%,'s'%/'n &i0e 0'sien

    Tipe pasien ditentukan berdasarkan ri7ayat pengobatan sebelumnya Ada beberapa

    tipe pasien yaitu *

    a /asus baru * Adalah pasien yang belum pernah mendapat pengobatan dengan

    EAT atau sudah pernah menelan EAT kurang dari satu bulan

    b /asus kambuh (relaps) * Adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah

    mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan

    lengkap$ kemudian kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA

    positi" atau biakan positi" Bila BTA negati" atau biakan negati" tetapi gambaran

    radiologi dicurigai lesi akti" 4 perburukan dan terdapat gejala klinis maka harus

    dipikirkan beberapa kemungkinan *

    - 0esi nontuberkulosis (pneumonia$ bronkiektasis$ jamur$ keganasan dll

    - TB paru kambuh yang ditentukan oleh dokter spesialis yang

    berkompeten menangani kasus tuberkulosis

    c. /asus defaultedatau drop out Adalah pasien yang telah menjalani pengobatan G bulan dan

    tidak mengambil obat % bulan berturut-turut atau lebih sebelum masa pengobatannya selesai

    d /asus gagal Adalah pasien BTA positi" yang masih tetap positi" atau kembali menjadi positi"

    pada akhir bulan ke-8 (satu bulan sebelum akhir pengobatan) atau akhir pengobatan

    e /asus kronik Adalah pasien dengan hasil pemeriksaan BTA masih positi" setelah selesai

    pengobatan ulang dengan pengobatan kategori % dengan penga7asan yang baik

    " /asus Bekas TB

    27

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    29/53

    - Hasil pemeriksaan BTA negati" (biakan juga negati" bila ada) dan gambaran

    radiologi paru menunjukkan lesi TB yang tidak akti"$ atau "oto serial

    menunjukkan gambaran yang menetap 2i7ayat pengobatan EAT adekuat akan

    lebih mendukung

    - !ada kasus dengan gambaran radiologi meragukan dan telah mendapat

    pengobatan EAT % bulan serta pada "oto toraks ulang tidak ada perubahan

    gambaran radiologi

    B Tuberkulosis kstra !aru

    Tuberkulosis ekstraparu adalah tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru$

    misalnya kelenjar getah bening$ selaput otak$ tulang$ ginjal$ saluran kencing dan lain-lain

    +iagnosis sebaiknya didasarkan atas kultur positi" atau patologi anatomi dari tempat lesi

    ,ntuk kasus-kasus yang tidak dapat dilakukan pengambilan spesimen maka diperlukan bukti klinis

    yang kuat dan konsisten dengan TB ekstraparu akti"

    28

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    30/53

    ?ambar 5 Skema klasi"ikasi tuberkulosis

    7I. DIANOSIS

    1ani"estasi /linik

    +iagnosis tuberkulosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis$ pemeriksaan

    "isis4jasmani$ pemeriksaan bakteriologi$ radiologi dan pemeriksaan penunjang lainnya ?ejala

    klinis tuberkulosis dapat dibagi menjadi % golongan$ yaitu gejala lokal dan gejala sistemik$

    bila organ yang terkena adalah paru maka gejala lokal ialah gejala respiratori (gejala lokal

    sesuai organ yang terlibat)

    1. ?ejala respiratorik

    - batuk G % minggu

    - batuk darah

    - sesak napas

    - nyeri dada

    ?ejala respiratori ini sangat ber>ariasi$ dari mulai tidak ada gejala sampai

    gejala yang cukup berat tergantung dari luas lesi /adang pasien terdiagnosis pada

    saat medical chec! up Bila bronkus belum terlibat dalam proses penyakit$ maka

    pasien mungkin tidak ada gejala batuk Batuk yang pertama terjadi karena iritasi

    bronkus$ dan selanjutnya batuk diperlukan untuk membuang dahak ke luar

    !. ?ejala sistemik

    - +emam

    - gejala sistemik lain adalah malaise$ keringat malam$ anoreksia dan berat badan

    menurun

    5. ?ejala tuberkulosis ekstraparu

    ?ejala tuberkulosis ekstraparu tergantung dari organ yang terlibat$ misalnya

    pada lim"adenitis tuberkulosis akan terjadi pembesaran yang lambat dan tidak nyeri

    29

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    31/53

    dari kelenjar getah bening$ pada meningitis tuberkulosis akan terlihat gejala

    meningitis$ sementara pada pleuritis tuberkulosis terdapat gejala sesak napas dan

    kadang nyeri dada pada sisi yang rongga pleuranya terdapat cairan

    !emeriksaan ;isik

    !ada pemeriksaan jasmani kelainan yang akan dijumpai tergantung dari organ yang

    terlibat !ada tuberkulosis paru$ kelainan yang didapat tergantung luas kelainan struktur paru

    !ada permulaan (a7al) perkembangan penyakit umumnya tidak (atau sulit sekali)

    menemukan kelainan /elainan paru pada umumnya terletak di daerah lobus superior

    terutama daerah apeks dan segmen posterior (S dan S%) $ serta daerah apeks lobus in"erior

    (S9) !ada pemeriksaan jasmani dapat ditemukan antara lain suara napas bronkial$ am"orik$suara napas melemah$ ronki basah$ tanda-tanda penarikan paru$ dia"ragma dan mediastinum

    !ada pleuritis tuberkulosis$ kelainan pemeriksaan "isis tergantung dari banyaknya

    cairan di rongga pleura !ada perkusi ditemukan pekak$ pada auskultasi suara napas yang

    melemah sampai tidak terdengar pada sisi yang terdapat cairan

    !ada lim"adenitis tuberkulosis$ terlihat pembesaran kelenjar getah bening$ tersering di

    daerah leher (pikirkan kemungkinan metastasis tumor)$ kadang-kadang di daerah ketiak

    !embesaran kelenjar tersebut dapat menjadi Lcold abscessM

    ?ambar 8 !aru * apeks lobus superior dan apeks lobus in"erior

    !emeriksaan Bakteriologik

    30

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    32/53

    a Bahan pemeriksasan

    !emeriksaan bakteriologi untuk menemukan kuman tuberkulosis mempunyai arti

    yang sangat penting dalam menegakkan diagnosis Bahan untuk pemeriksaan

    bakteriologi ini dapat berasal dari dahak$ cairan pleura$ li"uor cerebrospinal$ bilasan

    bronkus$ bilasan lambung$ kurasan bronkoal>eolar (bronchoal>eolar la>age4BA0)$

    urin$ "aeces dan jaringan biopsi (termasuk biopsi jarum halus4B.H)

    b #ara pengumpulan dan pengiriman bahan

    #ara pengambilan dahak & kali (S!S)*

    Se7aktu 4 spot (dahak se7aktu saat kunjungan)

    Pagi ( keesokan harinya )

    Se7aktu 4 spot ( pada saat mengantarkan dahak pagi) atau setiap pagi

    & hari berturut-turut

    Bahan pemeriksaan4spesimen yang berbentuk cairan dikumpulkan4ditampung

    dalam pot yang bermulut lebar$ berpenampang 9 cm atau lebih dengan tutup berulir$

    tidak mudah pecah dan tidak bocor Apabila ada "asiliti$ spesimen tersebut dapat

    dibuat sediaan apus pada gelas objek (di"iksasi) sebelum dikirim ke laboratorium

    Bahan pemeriksaan hasil B.H$ dapat dibuat sediaan apus kering di gelas objek$ atau

    untuk kepentingan biakan dan uji resistensi dapat ditambahkan Na#l '$3F &-8 ml

    sebelum dikirim ke laboratorium Spesimen dahak yang ada dalam pot (jika pada

    gelas objek dimasukkan ke dalam kotak sediaan) yang akan dikirim ke laboratorium$

    harus dipastikan telah tertulis identiti pasien yang sesuai dengan "ormulir permohonan

    pemeriksaan laboratorium Bila lokasi "asiliti laboratorium berada jauh dari

    klinik4tempat pelayanan pasien$ spesimen dahak dapat dikirim dengan kertas saring

    melalui jasa pos #ara pembuatan dan pengiriman dahak dengan kertas saring*

    - /ertas saring dengan ukuran ' : ' cm$ dilipat empat agar terlihat bagian

    tengahnya

    - +ahak yang representati" diambil dengan lidi$ diletakkan di bagian tengah dari

    kertas saring sebanyak = ml

    31

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    33/53

    - /ertas saring dilipat kembali dan digantung dengan melubangi pada satu ujung

    yang tidak mengandung bahan dahak

    - +ibiarkan tergantung selama %5 jam dalam suhu kamar di tempat yang aman$

    misal di dalam dus

    - Bahan dahak dalam kertas saring yang kering dimasukkan dalam kantong plastik

    kecil

    - /antong plastik kemudian ditutup rapat (kedap udara) dengan melidahapikan sisi

    kantong yang terbuka dengan menggunakan lidi

    - +i atas kantong plastik dituliskan nama pasien dan tanggal pengambilan dahak

    - +imasukkan ke dalam amplop dan dikirim melalui jasa pos ke alamat

    laboratorium

    c. #ara pemeriksaan dahak dan bahan lain

    !emeriksaan bakteriologi dari spesimen dahak dan bahan lain (cairan pleura$ liuor

    cerebrospinal$ bilasan bronkus$ bilasan lambung$ kurasan bronkoal>eolar 4BA0$ urin$

    "aeces dan jaringan biopsi$ termasuk B.H) dapat dilakukandengan cara

    1ikroskopik

    Biakan

    !emeriksaan mikroskopik*

    1ikroskopik biasa * pe7arnaan Oiehl-Nielsen

    1ikroskopik "luoresens * pe7arnaan auramin-rhodamin (khususnya untuk

    screening)

    lnterpretasi hasil pemeriksaan dahak dari & kali pemeriksaan ialah bila *

    - & kali positi" atau % kali positi"$ kali negati" BTA positi"

    - kali positi"$ % kali negati" ulang BTA & kali$ kemudian bila kali positi"$ %

    kali negati" BTA positi"

    - bila & kali negati" BTA negati"

    32

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    34/53

    6nterpretasi pemeriksaan mikroskopis dibaca dengan skala 6,AT0+ (rekomendasi WHE)

    - Tidak ditemukan BTA dalam '' lapang pandang$ disebut negati>e

    Skala 6,AT0+ (6nternational ,nion Against Tuberculosis and 0ung +isease) *

    - +itemukan -3 BTA dalam '' lapang pandang$ ditulis jumlah kuman yang

    ditemukan

    - +itemukan '-33 BTA dalam '' lapang pandang disebut = (=)

    - +itemukan -' BTA dalam lapang pandang$ disebut == (%=)

    - +itemukan G' BTA dalam lapang pandang$ disebut === (&=)

    !emeriksaan biakan kuman*

    !emeriksaan biakanM.tuberculosis dengan metode kon>ensional ialah dengan cara *

    - gg base media* 0o7enstein-.ensen (dianjurkan)$ Ega7a$ /udoh

    - Agar base media * 1iddle brook

    1elakukan biakan dimaksudkan untuk mendapatkan diagnosis pasti$ dan dapat mendeteksi

    Mycobacterium tuberculosisdan jugaMycobacterium other than tuberculosis (1ETT) ,ntuk

    mendeteksi 1ETT dapat digunakan beberapa cara$ baik dengan melihat cepatnya pertumbuhan$

    menggunakan uji nikotinamid$ uji niasin maupun pencampuran dengan cyanogen bromide serta

    melihat pigmen yang timbul

    !emeriksaan 2adiologik

    !emeriksaan standar ialah "oto toraks !A !emeriksaan lain atas indikasi* "oto lateral$ top-

    lordotik$ oblik$ #T-Scan !ada pemeriksaan "oto toraks$ tuberkulosis dapat memberi gambaran

    bermacam-macam bentuk (multi"orm). ?ambaran radiologi yang dicurigai sebagai lesi TB akti"*

    - Bayangan bera7an 4 nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas paru dan

    segmen superior lobus ba7ah

    - /a>iti$ terutama lebih dari satu$ dikelilingi oleh bayangan opak bera7an atau

    nodular

    - Bayangan bercak milier

    33

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    35/53

    - "usi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral (jarang)

    ?ambaran radiologik yang dicurigai lesi TB inakti"

    - ;ibrotik

    - /alsi"ikasi

    - Sch7arte atau penebalan pleura

    0uluh paru (destroyed 0ung ) *

    - ?ambaran radiologi yang menunjukkan kerusakan jaringan paru yang berat$biasanya secara klinis disebut luluh paru .?ambaran radiologi luluh paru terdiri

    dari atelektasis$ ektasis4 multika>iti dan "ibrosis parenkim paru Sulit untuk

    menilai akti>iti lesi atau penyakit hanya berdasarkan gambaran radiologi tersebut

    - !erlu dilakukan pemeriksaan bakteriologi untuk memastikan akti>iti proses

    penyakit

    0uas lesi yang tampak pada "oto toraks untuk kepentingan pengobatan dapat dinyatakan sebagai

    berikut (terutama pada kasus BTA negati") *

    - 0esi minimal bila proses mengenai sebagian dari satu atau dua paru dengan luas

    tidak lebih dari sela iga % depan (>olume paru yang terletak di atas chondrostemal

    #unction dari iga kedua depan dan prosesus spinosus dari >ertebra torakalis 5 atau

    korpus >ertebra torakalis 8)$ serta tidak dijumpai ka>iti

    - 0esi luas

    - Bila proses lebih luas dari lesi minimal

    34

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    36/53

    ?ambar 9 +iagnosis TB

    !emeriksaan khusus

    Salah satu masalah dalam mendiagnosis pasti tuberkulosis adalah lamanya 7aktu yang

    dibutuhkan untuk pembiakan kuman tuberkulosis secara kon>ensional +alam perkembangan kini

    ada beberapa teknik yang lebih baru yang dapat mengidenti"ikasi kuman tuberkulosis secara lebih

    cepat

    !emeriksaan BA#T#

    +asar teknik pemeriksaan biakan dengan BA#T# ini adalah metode radiometrik M

    tuberculosis memetabolisme asam lemak yang kemudian menghasilkan #E% yang akan

    dideteksi gro$th inde%nya oleh mesin ini Sistem ini dapat menjadi salah satu alternati"

    pemeriksaan biakan secara cepat untuk membantu menegakkan diagnosis dan melakukan uji

    kepekaan (dikutip dari &)Bentuk lain teknik ini adalah dengan menggunakan Mycobacteria

    Gro$th Indicator Tube (1?6T)

    % Polymerase chain reaction (!#2)*

    !emeriksaan !#2 adalah teknologi canggih yang dapat mendeteksi +NA$ termasuk

    +NAM.tuberculosis. Salah satu masalah dalam pelaksanaan teknik ini adalah kemungkinan

    kontaminasi #ara pemeriksaan ini telah cukup banyak dipakai$ kendati masih memerlukan

    ketelitian dalam pelaksanaannya

    Hasil pemeriksaan !#2 dapat membantu untuk menegakkan diagnosis sepanjang

    pemeriksaan tersebut dikerjakan dengan cara yang benar dan sesuai standar internasional

    Apabila hasil pemeriksaan !#2 positi" sedangkan data lain tidak ada yang menunjang kearah diagnosis TB$ maka hasil tersebut tidak dapat dipakai sebagai pegangan untuk diagnosis

    TB !ada pemeriksaan deteksi 1tb tersebut diatas$ bahan 4 spesimen pemeriksaan dapat

    berasal dari paru maupun ekstraparu sesuai dengan organ yang terlibat

    & !emeriksaan serologi$ dengan berbagai metoda a*

    a &nym lin!ed immunosorbent assay(06SA)

    35

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    37/53

    Teknik ini merupakan salah satu uji serologi yang dapat mendeteksi respons

    humoral berupa proses antigen-antibodi yang terjadi Beberapa masalah dalam teknik

    ini antara lain adalah kemungkinan antibodi menetap dalam 7aktu yang cukup lama

    b 6#T

    ,ji 6mmunochromatographic tuberculosis (6#T tuberculosis) adalah uji

    serologi untuk mendeteksi antibodiM.tuberculosis dalam serum ,ji 6#T merupakan

    uji diagnostik TB yang menggunakan 8 antigen spesi"ik yang berasal dari membran

    sitoplasma M.tuberculosis$ diantaranya antigen 1tb & k+a /e 8 antigen tersebut

    diendapkan dalam bentuk 5 garis melintang pada membran immunokromatogra"ik (%

    antigen diantaranya digabung dalam garis) disamping garis kontrol Serum yang

    akan diperiksa sebanyak &' ml diteteskan ke bantalan 7arna biru$ kemudian serum

    akan berdi"usi mele7ati garis antigen Apabila serum mengandung antibodi 6g?

    terhadap M.tuberculosis$ maka antibodi akan berikatan dengan antigen dan

    membentuk garis 7arna merah muda ,ji dinyatakan positi" bila setelah 8 menit

    terbentuk garis kontrol dan minimal satu dari empat garis antigen pada membran

    c Mycodot

    ,ji ini mendeteksi antibodi antimikobakterial di dalam tubuh manusia ,ji ini

    menggunakan antigen lipoarabinomannan (0A1) yang direkatkan pada suatu alat

    yang berbentuk sisir plastik Sisir plastik ini kemudian dicelupkan ke dalam serum

    pasien$ dan bila di dalam serum tersebut terdapat antibodi spesi"ik anti 0A1 dalam

    jumlah yang memadai sesuai dengan akti>iti penyakit$ maka akan timbul perubahan

    7arna pada sisir dan dapat dideteksi dengan mudah

    d ,ji peroksidase anti peroksidase (!A!)

    ,ji ini merupakan salah satu jenis uji yang mendeteksi reaksi serologi yang terjadi

    +alam menginterpretasi hasil pemeriksaan serologi yang diperoleh$ para klinisi harus

    hati hati karena banyak >ariabel yang mempengaruhi kadar antibodi yang terdeteksi

    e ,ji serologi yang baru 4 6g? TB

    ,ji 6g? adalah salah satu pemeriksaan serologi dengan cara mendeteksi antibodi 6g?

    dengan antigen spesi"ik untuk Mycobacterium tuberculosis. ,ji 6g? berdasarkan

    antigen mikobakterial rekombinan seperti & k+a dan 9 k+a dan kombinasi lainnya

    36

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    38/53

    akan menberikan tingkat sensiti>iti dan spesi"isiti yang dapat diterima untuk

    diagnosis +i luar negeri$ metode imunodiagnosis ini lebih sering digunakan untuk

    mendiagnosis TB ekstraparu$ tetapi tidak cukup baik untuk diagnosis TB pada anak

    Saat ini pemeriksaan serologi belum dapat dipakai sebagai pegangan untuk diagnosis

    !emeriksaan !enunjang lain

    Analisis #airan !leura

    !emeriksaan analisis cairan pleura dan uji 2i>alta cairan pleura perlu dilakukan pada

    pasien e"usi pleura untuk membantu menegakkan diagnosis 6nterpretasi hasil analisis

    yang mendukung diagnosis tuberkulosis adalah uji 2i>alta positi" dan kesan cairan

    eksudat$ serta pada analisis cairan pleura terdapat sel lim"osit dominan dan glukosa

    rendah

    % !emeriksaan histopatologi jaringan

    !emeriksaan histopatologi dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis

    TB !emeriksaan yang dilakukan ialah pemeriksaan histopatologi Bahan jaringan dapat

    diperoleh melalui biopsi atau otopsi$ yaitu *

    - Biopsi aspirasi dengan jarum halus (B.H) kelenjar getah bening (/?B)

    - Biopsi pleura (melalui torakoskopi atau dengan jarum abram$ #ope dan @een

    Sil>erman)

    - Biopsi jaringan paru (trans bronchial lung biopsy4TB0B) dengan bronkoskopi$

    trans thoracal needle aspiration4TTNA$ biopsi paru terbuka)P

    - Etopsi

    !ada pemeriksaan biopsi sebaiknya diambil % sediaan$ satu sediaan dimasukkan

    ke dalam larutan salin dan dikirim ke laboratorium mikrobiologi untuk dikultur serta

    sediaan yang kedua di"iksasi untuk pemeriksaan histologi

    & !emeriksaan darah

    37

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    39/53

    Hasil pemeriksaan darah rutin kurang menunjukkan indikator yang spesi"ik untuk

    tuberkulosis 0aju endap darah ( 0+) jam pertama dan kedua dapat digunakan sebagai

    indikator penyembuhan pasien 0+ sering meningkat pada proses akti"$ tetapi laju endap

    darah yang normal tidak menyingkirkan tuberkulosis 0im"ositpun kurang spesi"ik

    5 ,ji tuberkulin

    ,ji tuberkulin yang positi" menunjukkan ada in"eksi tuberkulosis +i 6ndonesia

    dengan pre>alens tuberkulosis yang tinggi$ uji tuberkulin sebagai alat bantu diagnostik

    penyakit kurang berarti pada orang de7asa ,ji ini akan mempunyai makna bila

    didapatkan kon>ersi$ bula atau apabila kepositi>an dariuji yang didapat besar sekali !ada

    malnutrisi dan in"eksi H6@ uji tuberkulin dapat memberikan hasil negati"

    ?ambar Skema alur diagnosis TB paru pada orang de7asa

    7II. PENOBATAN TUBERKULOSIS

    !engobatan tuberkulosis terbagi menjadi % "ase yaitu "ase intensi" (%-& bulan) dan "ase

    lanjutan 5 atau bulan !aduan obat yang digunakan terdiri dari paduan obat utama dan

    tambahan

    38

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    40/53

    a Ebat Anti Tuberkulosis

    Ebat yang dipakai*

    1. .enis obat utama (lini ) yang digunakan adalah

    - 6NH

    - 2i"ampisin

    - !irainamid

    - Streptomisin

    - tambutol

    !. .enis obat tambahan lainnya (lini %)

    - /anamisin

    - Amikasin

    - /uinolon

    Ebat lain masih dalam penelitian yaitu makrolid dan amoksilin = asam kla>ulanat

    Beberapa obat berikut ini belum tersedia di 6ndonesia antara lain *

    - /apreomisin

    - Sikloserino

    - !AS (dulu tersedia)

    - +eri>at ri"ampisin dan 6NH

    - Thioamides (ethionamide dan prothionamide)

    /emasan

    - Ebat tunggal$ Ebat disajikan secara terpisah$ masing-masing 6NH$ ri"ampisin$

    pirainamid dan etambutol

    - Ebat kombinasi dosis tetap (;i:ed +ose #ombination C ;+#) /ombinasi dosis

    tetap ini terdiri dari & atau 5 obat dalam satu tablet

    +osis EAT Tabel .enis dan dosis EAT

    O*'& Dsis

    (M+K+

    BBH'%i)

    Dsis 3+ ,i'n6u%/'n DsisM'/s

    (+)

    Dsis (+) *e%'& *','n

    (/+)

    H'%i'n (+

    /+BBh'%i)

    In&e%i&&en

    (+K+BB/'li)

    # #-

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    41/53

    S 1;-1 1; 1; 1 Sesu'i

    BB

    9; 1

    !engembangan pengobatan TB paru yang e"ekti" merupakan hal yang penting untuk

    menyembuhkan pasien dan menghindari 1+2 TB (multidrug resistant tuberculosis)

    !engembangan strategi +ETS untuk mengontrol epidemi TB merupakan prioriti utama

    WHE 6nternational ,nion Against Tuberculosis and 0ung +isease (6,A0T+) dan WHE

    menyarakan untuk menggantikan paduan obat tunggal dengan kombinasi dosis tetap dalam

    pengobatan TB primer pada tahun 33 +osis obat tuberkulosis kombinasi dosis tetap

    berdasarkan WHE seperti terlihat pada tabel & /euntungan kombinasi dosis tetap antara lain*

    1. !enatalaksanaan sederhana dengan kesalahan pembuatan resep minimal

    2. !eningkatan kepatuhan dan penerimaan pasien dengan penurunan kesalahan

    pengobatan yang tidak disengaja

    3. !eningkatan kepatuhan tenaga kesehatan terhadap penatalaksanaan yang benar dan

    standar

    4. !erbaikan manajemen obat karena jenis obat lebih sedikit

    5. 1enurunkan risiko penyalahgunaan obat tunggal dan 1+2 akibat penurunan

    penggunaan monoterapi

    Tabel % +osis obat antituberkulosis kombinasi dosis tetap

    4'se in&ensi= 4'se l'n6u&'n

    % bulan 5 bulan

    BB Harian Harian &:4minggu Harian &:4minggu

    2HO

    8'4845''4%8

    2HO

    8'4845''

    2HO

    8'48'48''

    2H

    8'48

    2H

    8'48'

    5-59

    5-;#

    ;;-9

    91

    %

    &

    5

    8

    %

    &

    5

    8

    %

    &

    5

    8

    %

    &

    5

    8

    %

    &

    5

    8

    !enentuan dosis terapi kombinasi dosis tetap 5 obat berdasarkan rentang dosis yang telah

    ditentukan oleh WHE merupakan dosis yang e"ekti" atau masih termasuk dalam batas dosis

    terapi dan non toksik !ada kasus yang mendapat obat kombinasi dosis tetap tersebut$ bila

    40

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    42/53

    mengalami e"ek samping serius harus dirujuk ke rumah sakit 4 dokter spesialis paru 4 "asiliti

    yang mampu menanganinya

    B !anduan Ebat Anti Tuberkulosis

    !engobatan tuberkulosis dibagi menjadi TB paru (kasus baru)$ BTA positi" atau pada "oto toraks* lesi

    luas !aduan obat yang dianjurkan *

    - % 2HO 4 5 2H atau

    - % 2HO4 9H atau

    - %2HO452&H&

    !aduan ini dianjurkan untuk

    - TB paru BTA (=)$ kasus baru- TB paru BTA (-)$ dengan gambaran radiologi lesi luas (termasuk luluh paru)

    Bila ada "asiliti biakan dan uji resistensi$ pengobatan disesuaikan dengan hasil uji resistensi

    - TB P'%u (/'sus *'%u)BTA negati"$ pada "oto toraks* lesi minimal

    !aduan obat yang dianjurkan * % 2HO 4 5 2H atau

    * 9 2H atau % 2HO4 52&H&

    - TB 0'%u /'sus /'*uhSebelum ada hasil uji resistensi dapat diberikan % 2HOS 4

    2HO ;ase lanjutan sesuai dengan hasil uji resistensi Bila tidak terdapat hasil uji

    resistensi dapat diberikan obat 2H selama 8 bulan

    - TB P'%u /'sus +'+'l 0en+*'&'nSebelum ada hasil uji resistensi seharusnya diberikan

    obat lini % (contoh paduan* &-9 bulan kanamisin$ o"loksasin$ etionamid$ sikloserin

    dilanjutkan 8- bulan o"loksasin$ etionamid$ sikloserin) +alam keadaan tidak

    memungkinkan pada "ase a7al dapat diberikan % 2HOS 4 2HO ;ase lanjutan sesuai

    dengan hasil uji resistensi Bila tidak terdapat hasil uji resistensi dapat diberikan obat

    2H selama 8 bulan

    a +apat pula dipertimbangkan tindakan bedah untuk mendapatkan hasilyang optimal

    b Sebaiknya kasus gagal pengobatan dirujuk ke dokter spesialis paru

    - TB P'%u /'sus 0u&us *e%*'& !asien TB paru kasus lalai berobat$ akan dimulai

    pengobatan kembali sesuai dengan kriteria sebagai berikut *

    a Berobat G 5 bulan

    ) BTA saat ini negati" /linis dan radiologi tidak akti" atau ada perbaikan maka

    pengobatan EAT dihentikan Bila gambaran radiologi akti"$ lakukan analisis

    lebih lanjut untuk memastikan diagnosis TB dengan mempertimbangkan juga

    kemungkinan penyakit paru lain Bila terbukti TB maka pengobatan dimulai

    41

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    43/53

    dari a7al dengan paduan obat yang lebih kuat dan jangka 7aktu pengobatan

    yang lebih lama

    %) BTA saat ini positi" !engobatan dimulai dari a7al dengan paduan obat yang

    lebih kuat dan jangka 7aktu pengobatan yang lebih lama

    b Berobat D 5bulan) Bila BTA positi"$ pengobatan dimulai dari a7al dengan paduan obat yang

    lebih kuat dan jangka 7aktu pengobatan yang lebih lama

    %) Bila BTA negati"$ gambaran "oto toraks positi" TB akti" pengobatan

    diteruskan .ika memungkinkan seharusnya diperiksa uji resistensi terhadap

    EAT

    - TB P'%u /'sus /%ni/

    a !engobatan TB paru kasus kronik$ jika belum ada hasil uji resistensi$ berikan 2HOS

    .ika telah ada hasil uji resistensi$ sesuaikan dengan hasil uji resistensi (minimal

    terdapat 5 macam EAT yang masih sensiti") ditambah dengan obat lini % seperti

    kuinolon$ betalaktam$ makrolid dll !engobatan minimal bulan

    b .ika tidak mampu dapat diberikan 6NH seumur hidup

    c !ertimbangkan pembedahan untuk meningkatkan kemungkinan penyembuhan

    d /asus TB paru kronik perlu dirujuk ke dokter spesialis paru

    Tabel & 2ingkasan paduan obat

    K'&e+%i K'sus P',u'n *'& 3'n+ ,i'6u%/'n Ke&e%'n+'n

    I - TB paru BTA =$

    BTA - $ lesi luas

    % 2HO 4 5 2H atau

    % 2HO 4 9 H

    Q%2HO 4 52&H&

    II - /ambuh

    - ?agal pengobatan

    -2HOS 4 2HO 4 sesuai hasil uji resistensi atau

    %2HOS 4 2HO 4 8 2H

    -&-9 kanamisin$ o"loksasin$ etionamid$

    sikloserin 4 8- o"loksasin$ etionamid$

    sikloserin atau %2HOS 4 2HO 4 82H

    Bila streptomisin

    alergi$ dapat diganti

    kanamisin

    II - TB paru putus berobat Sesuai lama pengobatan sebelumnya$ lama

    berhenti minum obat dan keadaan klinis$

    bakteriologi dan radiologi saat ini (lihat

    uraiannya) atau

    Q%2HOS 4 2HO 4 82&H&&

    III -TB paru BTA neg lesi

    minimal

    % 2HO 4 5 2H atau

    9 2H atau

    Q%2HO 45 2&H&

    I7 - /ronik 2HOS 4 sesuai hasil uji resistensi (minimal EAT

    42

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    44/53

    yang sensiti") = obat lini % (pengobatan minimal

    bulan)

    I7 - 1+2 TB

    Sesuai uji resistensi = EAT lini % atau H seumur

    hidup

    #atatan * Q Ebat yang disediakan oleh !rogram Nasional TB8

    43

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    45/53

    E4EK SAMPIN OAT;

    Sebagian besar pasien TB dapat menyelesaikan pengobatan tanpa e"ek samping

    Namun sebagian kecil dapat mengalami e"ek samping$ oleh karena itu pemantauan

    kemungkinan terjadinya e"ek samping sangat penting dilakukan selama pengobatan "ek

    samping yang terjadi dapat ringan atau berat (terlihat pada tabel 5)$ bila e"ek samping ringan

    dan dapat diatasi dengan obat simptomatis maka pemberian EAT dapat dilanjutkan

    6soniaid (6NH)

    Sebagian besar pasien TB dapat menyelesaikan pengobatan tanpa e"ek samping

    Namun sebagian kecil dapat mengalami e"ek samping$ oleh karena itu

    pemantauan kemungkinan terjadinya e"ek samping sangat penting dilakukan

    selama pengobatan "ek samping yang terjadi dapat ringan atau berat (terlihat

    pada tabel 5)$ bila e"ek samping ringan dan dapat diatasi dengan obat simptomatis

    maka pemberian EAT dapat dilanjutkan

    % 2i"ampisin

    "ek samping ringan yang dapat terjadi dan hanya memerlukan pengobatan

    simptomatis ialah

    - Sindrom "lu berupa demam$ menggigil dan nyeri tulang

    - Sindrom perut berupa sakit perut$ mual$ tidak na"su makan$ muntah

    kadang-kadang diare

    - Sindrom kulit seperti gatal-gatal kemerahan

    "ek samping yang berat tetapi jarang terjadi ialah *

    - Hepatitis imbas obat atau ikterik$ bila terjadi hal tersebut EAT harus distop

    dulu dan penatalaksanaan sesuai pedoman TB pada keadaan khusus

    - !urpura$ anemia hemolitik yang akut$ syok dan gagal ginjal Bila salah

    satu dari gejala ini terjadi$ ri"ampisin harus segera dihentikan dan jangan

    diberikan lagi 7alaupun gejalanya telah menghilang

    - Sindrom respirasi yang ditandai dengan sesak napas 2i"ampisin dapat

    menyebabkan 7arna merah pada air seni$ keringat$ air mata dan air liur

    Warna merah tersebut terjadi karena proses metabolisme obat dan tidak

    berbahaya Hal ini harus diberitahukan kepada pasien agar mereka

    mengerti dan tidak perlu kha7atir

    & !irainamid

    44

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    46/53

    "ek samping utama ialah hepatitis imbas obat (penatalaksanaan sesuai pedoman

    TB pada keadaan khusus) Nyeri sendi juga dapat terjadi (beri aspirin) dan

    kadang-kadang dapat menyebabkan serangan arthritis ?out$ hal ini kemungkinan

    disebabkan berkurangnya ekskresi dan penimbunan asam urat /adang-kadang

    terjadi reaksi demam$ mual$ kemerahan dan reaksi kulit yang lain

    5 tambutol

    tambutol dapat menyebabkan gangguan penglihatan berupa berkurangnya

    ketajaman$ buta 7arna untuk 7arna merah dan hijau 1eskipun demikian

    keracunan okuler tersebut tergantung pada dosis yang dipakai$ jarang sekali terjadi

    bila dosisnya 8-%8 mg4kg BB perhari atau &' mg4kg BB yang diberikan & kali

    seminggu ?angguan penglihatan akan kembali normal dalam beberapa minggu

    setelah obat dihentikan Sebaiknya etambutol tidak diberikan pada anak karenarisiko kerusakan okuler sulit untuk dideteksi

    8 Streptomisin

    "ek samping utama adalah kerusakan syara" kedelapan yang berkaitan dengan

    keseimbangan dan pendengaran 2isiko e"ek samping tersebut akan meningkat

    seiring dengan peningkatan dosis yang digunakan dan umur pasien 2isiko

    tersebut akan meningkat pada pasien dengan gangguan "ungsi ekskresi ginjal

    ?ejala e"ek samping yang terlihat ialah telinga mendenging (tinitus)$ pusing dan

    kehilangan keseimbangan /eadaan ini dapat dipulihkan bila obat segera

    dihentikan atau dosisnya dikurangi '$%8gr .ika pengobatan diteruskan maka

    kerusakan alat keseimbangan makin parah dan menetap (kehilangan

    keseimbangan dan tuli)

    2eaksi hipersensiti>iti kadang terjadi berupa demam yang timbul tiba-tiba disertai

    sakit kepala$ muntah dan eritema pada kulit "ek samping sementara dan ringan

    (jarang terjadi) seperti kesemutan sekitar mulut dan telinga yang mendenging

    dapat terjadi segera setelah suntikan Bila reaksi ini mengganggu maka dosis dapat

    dikurangi '$%8gr Streptomisin dapat menembus sa7ar plasenta sehingga tidak

    boleh diberikan pada perempuan hamil sebab dapat merusak syara" pendengaran

    janin

    T'*el #. E=e/ s'0in+ OAT ,'n Pen'&'l'/s'n''nn3'

    E=e/ s'0in+ Keun+/in'n

    Pen3e*'*

    T'&'l'/s'n'

    Min% OAT

    ,i&e%us/'n

    45

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    47/53

    Ti,'/ n'=su '/'n u'l s'/i& 0e%u& 2i"ampisin Ebat diminum

    malam sebelum

    tidur

    N3e%i sen,i !yrainamid Beri aspirin

    4allopurinol

    Keseu&'n s, %'s' &e%*'/'% ,i /'/i 6NH Beri >itamin

    B9 (piridoksin)

    : '' mg

    perhari

    '%n' /ee%'h'n 0',' 'i% seni 2i"ampisin Beri

    penjelasan$

    tidak perlu

    diberi apa-apa

    M'3% Hen&i/'n *'&

    '&'l ,'n

    /ee%'h'n 0','

    /uli&

    Semua jenis EAT Beri

    antihistamin

    dan die>aluasi

    ketat

    Tuli Streptomisin Streptomisin

    dihentikan

    'n++u'n

    /esei*'n+'n

    ($e%&i+ ,'n

    nis&'+us)

    Streptomisin Streptomisin

    dihentikan

    I/&e%i/ He0'&i&isI*'s O*'&

    (0en3e*'* l'in

    ,isin+/i%/'n)

    Sebagian besar EAT Hentikansemua EAT

    sampai ikterik

    menghilang

    dan boleh

    diberikan

    hepatoprotektor

    Mun&'h ,'n

    ?n=usin

    (sus0e?&e, ,%u+-in,u?e, 0%e-i?&e%i?

    Sebagian besar EAT Hentikan

    semua EAT

    dan lakukan uji

    46

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    48/53

    he0'&i&is) "ungsi hati

    'n++u'n

    0en+lih'&'n

    tambutol Hentikan

    etambutol

    Kel'in'n sis&ei/&e%'su/ s3/ ,'n

    0u%0u%'

    2impa"isin Hentikan2impa"isin

    !engobatan suporti" dan simtomatik

    !ada pengobatan pasien TB perlu diperhatikan keadaan klinisnya Bila keadaan klinis baik

    dan tidak ada indikasi ra7at$ pasien dapat dibeikan ra7at jalan Selain EAT kadang perlupengobatan tambahan atau suporti"4simptomatis untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau

    mengatasi gejala4keluhan

    !asien ra7at jalan

    a 1akan makanan yang bergii$ bila dianggap perlu dapat diberikan >itamin tambahan

    (pada prinsipnya tidak ada larangan makanan untuk pasien tuberkulosis$ kecuali untuk

    penyakit komorbidnya)

    b Bila demam dapat diberikan obat penurun panas4demam

    c Bila perlu dapat diberikan obat untuk mengatasi gejala batuk$ sesak napas atau

    keluhan lain

    % !asien ra7at inap

    6ndikasi ra7at inap *

    - TB paru disertai keadaan4komplikasi sbb *

    - Batuk darah masi"

    - /eadaan umum buruk

    - !neumotoraks

    - mpiema

    - "usi pleura masi" 4 bilateral

    - Sesak napas berat (bukan karena e"usi pleura)

    TB di luar paru yang mengancam ji7a *

    - TB paru milier

    - 1eningitis TB

    !engobatan suporti" 4 simptomatis yang diberikan sesuai dengan keadaan klinis dan

    indikasi ra7at

    47

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    49/53

    Terapi !embedahan

    ln,i/'si 0e%'si

    6ndikasi mutlak

    a Semua pasien yang telah mendapat EAT adekuat tetetapi dahak tetap positi"

    b !asien batuk darah yang masi" tidak dapat diatasi dengan cara konser>ati"

    c !asien dengan "istula bronkopleura dan empiema yang tidak dapat diatasi

    secara konser>ati"

    % lndikasi relati"

    a !asien dengan dahak negati" dengan batuk darah berulang

    b /erusakan satu paru atau lobus dengan keluhan

    c Sisa ka>iti yang menetap

    Tindakan 6n>asi" (Selain !embedahan)

    P Bronkoskopi

    P !unksi pleura

    P !emasangan WS+ (Water Sealed +rainage)

    !engobatan TB !ada /eadaan /husus8

    48

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    50/53

    /ehamilan !ada prinsipnya pengobatan TB pada kehamilan tidak berbeda dengan

    pengobatan TB pada umumnya 1enurut WHE$ hampir semua EAT aman untuk

    kehamilan$ kecuali streptomisin Streptomisin tidak dapat dipakai pada kehamilan

    karena bersi"at permanent ototo:ic dan dapat menembus barier placenta /eadaan ini

    dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pendengaran dan keseimbangan yang

    menetap pada bayi yang akan dilahirkan !erlu dijelaskan kepada ibu hamil bah7a

    keberhasilan pengobatannya sangat penting artinya supaya proses kelahiran dapat

    berjalan lancar dan bayi yang akan dilahirkan terhindar dari kemungkinan tertular TB

    % 6bu menyusui dan bayinya !ada prinsipnya pengobatan TB pada ibu menyusui tidak

    berbeda dengan pengobatan pada umumnya Semua jenis EAT aman untuk ibu

    menyusui Seorang ibu menyusui yang menderita TB harus mendapat paduan EAT

    secara adekuat !emberian EAT yang tepat merupakan cara terbaik untuk mencegah

    penularan kuman TB kepada bayinya 6bu dan bayi tidak perlu dipisahkan dan bayi

    tersebut dapat terus disusui !engobatan pencegahan dengan 6NH diberikan kepada

    bayi tersebut sesuai dengan berat badannya

    & !asien TB pengguna kontrasepsi 2i"ampisin berinteraksi dengan kontrasepsi

    hormonal (pil /B$ suntikan /B$ susuk /B)$ sehingga dapat menurunkan e"ekti"itas

    kontrasepsi tersebut Seorang pasien TB sebaiknya mengggunakan kontrasepsi non-

    hormonal$ atau kontrasepsi yang mengandung estrogen dosis tinggi (8' mcg)

    5 !asien TB dengan in"eksi H6@4A6+S Tatalaksanan pengobatan TB pada pasien

    dengan in"eksi H6@4A6+S adalah sama seperti pasien TB lainnya Ebat TB pada

    pasien H6@4A6+S sama e"ekti"nya dengan pasien TB yang tidak disertai H6@4A6+S

    !rinsip pengobatan pasien TB-H6@ adalah dengan mendahulukan pengobatan TB

    !engobatan A2@(antiretro>iral) dimulai berdasarkan stadium klinis H6@ sesuai

    dengan standar WHE !enggunaan suntikan Streptomisin harus memperhatikan

    !rinsip- prinsip ,ni>ersal !recaution (/e7aspadaan /eamanan ,ni>ersal)

    !engobatan pasien TB-H6@ sebaiknya diberikan secara terintegrasi dalam satu sarana

    pelayanan kesehatan untuk menjaga kepatuhan pengobatan secara teratur !asien TB

    yang berisiko tinggi terhadap in"eksi H6@ perlu dirujuk ke pelayanan @#T (@oluntary

    #ounceling and Testing < /onsul sukarela dengan test H6@)

    49

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    51/53

    8 !asien TB dengan hepatitis akut !emberian EAT pada pasien TB dengan hepatitis

    akut dan atau klinis ikterik$ ditunda sampai hepatitis akutnya mengalami

    penyembuhan !ada keadaan dimana pengobatan Tb sangat diperlukan dapat

    diberikan streptomisin (S) dan tambutol () maksimal & bulan sampai hepatitisnya

    menyembuh dan dilanjutkan dengan 2i"ampisin (2) dan 6soniasid (H) selama 9 bulan

    9 !asien TB dengan kelainan hati kronik Bila ada kecurigaan gangguan "aal hati$

    dianjurkan pemeriksaan "aal hati sebelum pengobatan Tb /alau S?ET dan S?!T

    meningkat lebih dari & kali EAT tidak diberikan dan bila telah dalam pengobatan$

    harus dihentikan /alau peningkatannya kurang dari & kali$ pengobatan dapat

    dilaksanakan atau diteruskan dengan penga7asan ketat !asien dengan kelainan hati$

    !irasinamid (O) tidak boleh digunakan !aduan EAT yang dapat dianjurkan adalah

    %2HS492H atau %HS4'H

    !asien TB dengan gagal ginjal 6soniasid (H)$ 2i"ampisin (2) dan !irasinamid (O)

    dapat di ekskresi melalui empedu dan dapat dicerna menjadi senya7a-senya7a yang

    tidak toksik EAT jenis ini dapat diberikan dengan dosis standar pada pasien-pasien

    dengan gangguan ginjal Streptomisin dan tambutol diekskresi melalui ginjal$ oleh

    karena itu hindari penggunaannya pada pasien dengan gangguan ginjal Apabila

    "asilitas pemantauan "aal ginjal tersedia$ tambutol dan Streptomisin tetap dapat

    diberikan dengan dosis yang sesuai "aal ginjal !aduan EAT yang paling aman untuk

    pasien dengan gagal ginjal adalah %H2O45H2

    !asien TB dengan +iabetes 1elitus +iabetes harus dikontrol !enggunaan 2i"ampisin

    dapat mengurangi e"ekti"itas obat oral anti diabetes (sul"onil urea) sehingga dosis obat

    anti diabetes perlu ditingkatkan 6nsulin dapat digunakan untuk mengontrol gula

    darah$ setelah selesai pengobatan TB$ dilanjutkan dengan anti diabetes oral !ada

    pasien +iabetes 1ellitus sering terjadi komplikasi retinopathy diabetika$ oleh karena

    itu hati-hati dengan pemberian etambutol$ karena dapat memperberat kelainan

    tersebut

    3 !asien TB yang perlu mendapat tambahan kortikosteroid /ortikosteroid hanya

    digunakan pada keadaan khusus yang membahayakan ji7a pasien seperti* R

    1eningitis TB R TB milier dengan atau tanpa meningitis R TB dengan !leuritis

    eksudati>a R TB dengan !erikarditis konstrikti>a Selama "ase akut prednison

    diberikan dengan dosis &'-5' mg per hari$ kemudian diturunkan secara bertahap

    0ama pemberian disesuaikan dengan jenis penyakit dan kemajuan pengobatan

    50

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    52/53

    7III. KOMPLIKASI

    !ada pasien tuberkulosis dapat terjadi beberapa komplikasi$ baik sebelum

    pengobatan atau dalam masa pengobatan maupun setelah selesai pengobatan

    Beberapa komplikasi yang mungikin timbul adalah *

    - Batuk darah

    - !neumotoraks

    - 0uluh paru

    - ?agal napas

    - ?agal jantung- "usi pleura

    I@. PRONOSIS

    b .ika berobat teratur sembuh total (38F)

    c .ika dalam % tahun penyakit tidak akti"$ hanya sekitar F yang mungkin

    relaps

    d Terapi yang cepat dan legeartis akan sembuh baik

    e Bila daya tahan baik dapat sembuh sendiri5

    51

  • 8/11/2019 PRESKAS HEMAPTOE

    53/53

    DA4TAR PUSTAKA

    !erhimpunan +okter !aru 6ndonesia Tuberkulosis* Pedoman 'iagnosis dan

    Penatala!sanaannya di Indonesia. %'

    % 1enteri /esehatan 2epublik 6ndonesia Pedoman Penanggulangan Tuber!ulosis

    (T)K/eputusan 1enteri /esehatan 2epublik 6ndonesia Nomor

    &9541N/S4S/4@4%''3

    & Amin O$ Bahar A Tuber!ulosis Paru +alam* Sudoyo etalu!u #ar Ilmu Penya!it

    'alam *ilidII. +th ed .akarta* 6nterna !ublishingK %''3 p %%&'-%%&

    5 1 Wilson 0orraine$ Syl>ia A price !ato"isiologi /onsep /linis !roses C !roses

    !enyakit @ol % K edisi 9$ ?# %''9 ! 8%-9

    8 +epartemen /esehatan 2epublik 6ndonesia Pedoman ,asional Penanggulangan

    Tuber!ulosis disi %$ %''99 Sudoyo Aru 7$ Setiyohadi B$ Al7i 6$ / 1arcellus Simadibrata$ Setiati S$ Bakta 1

    6$ et all.Buku Ajar 6lmu !enyakit +alam %''3 .akarta* 6nterna !ublisihing

    /asper +0$ Braun7ald $ ;auci AS$ Hauser S0$ 0ongo +0$ .ameson .0$ 0oscalo .

    %'' Harrisons principles o" internal medicine th ed 1c?ra7 Hill

    ?una7an Sulistia ?$ Setiabudy 2$ Na"rialdi$ lysabeth ;armakologi +an Terapi

    %'' .akarta* Balai !enerbit ;/,6$ .akarta

    3 .urnal 2espirologi 6ndonesia Hemoptisis ,pdate * &' Agustus %'&