Chapter 16Organizational Culture Theory
Kelompok:
Aldilla Ramadhita
Megan Ddanesia
Raudha Syifa
Organizational Culture Theory
• In this sense of the word, culture does not refer to the variety of races, ethnicities, and backgrounds of individuals
• Pacanowsky and O’Donnell-Trujillo (1983), Budaya adalah suatu cara hidup didalam sebuah organisasi.
• Organizational culture includes the emotional and psychological climate or atmosphere.
• This may involve employee morale, attitudes, and levels of productivity (Belasen, 2008). Organizational culture also includes all the symbols (actions, routines, convrsations, and so forth) and the meanings that people attach to these symbols.
• Makna dan pemahaman budaya organisasi didapatkan dari adanya interaksi.
“culture is not something an organization has; a culture is something an organization is” (Pacanowsky & O’Donnell-Trujillo, 1982, p. 146).
The Cultural Metaphor: Of Spider Webs and Organizations
• Geertz remarks that people are animals “suspended in webs of significance”
• webs are intricate designs, and each web is different from all others.
• Geertz argues that cultures are all different and that their uniqueness should be celebrated.
Assumptions of Organizational Cultural
Theory
1. Organizational members create and maintain a shared sense of organizational reality, resulting in a better understanding of the values of an organization.
2. The use and interpretation of symbols are critical to an organization’s culture.
3. Cultures vary across organizations, and the interpretations of actions within these cultures are diverse.
1.Anggota-anggota Organisasi menciptakan danmempertahankan perasaan yang dimiliki bersamamengenai realitas organisasi, yang berakibat pada
pemahaman yang lebih baik mengenai nilai-nilai sebuahorganisasi
• At the core of this assumption is an organization’s values. • Values are the standards and principles within a culture that have
intrinsic worth to a culture. • Values inform organizational members about what is important.
2. Penggunaan dan interpretasi symbol sangat pentingdalam budaya organisasi.
• Organizational members create, use, and interpret symbols everyday.
• These symbols, therefore, are important to the company’s culture.
3. Budaya bervariasi dalam organisasi-organisasiyang berbeda, dan interpretasi tindakan dalam
budaya ini juga beragam.
• organizational cultures vary tremendously.
The Communicative Performance
• Performa adalah metafora yang menggambarkan bahwa kehidupan organisasi adalah seperti penampilan teatrikal
Ritual Performances• Communication performances that occur on a regular
and recurring basis are termed ritual performances.Rituals include four types:1. Personal rituals include things that you routinely do
each day at the workplace.2. Task rituals are routinized behaviors associated with a
person’s job.3. Social rituals are the verbal and nonverbal routines
that normally take into consideration the interactions with others.
4. Organizational rituals include frequently occurring company events
Passion Performances
• The organizational stories that members enthusiastically relate to others are termed passion performances.
Social Performances
• social performances are the common extensions of civility, politeness, and courtesy used to encourage cooperation among organizational members.
Political Performances
• Organizational behaviors that demonstrate power or control
Enculturation Performances
• Enculturation performances refer to how members obtain the knowledge and skills to be contributing members of the organization.
Teori Informasi Organisasi
Teori yang membahas bagaimana organisasimengelola informasi untuk kelangsungan hidup
organisasi tersebut
Perspektif
Teori Sistem Umum
Teori Evolusi Sosiokultural
Teori Sistem Umum
Dalam sebuah organisasi, pasti terdapat beberapa divisi/unit. Walaupun setiap divisi/unit ini memiliki tugasnya masing-masing, setiap divisi/unit dalam
organisasi bergantung satu sama lain untuk berbagi informasi dalam mencapai tujuannya.
Komponen penting : Feedback
Teori Evolusi Sosiokultural
Perubahan yang dibuat individu dalam berperilaku untukberadaptasi terhadap perubahan di lingkungan sosial
mereka
1• Organisasi manusia berada dalam lingkungan
informasi
2• Organisasi menerima informasi yang berbeda dalam
hal ketidakjelasan
3• Organisasi manusia terlibat dalam pengolahan
informasi untuk mengurangi ketidakjelasan informasi
Asumsi
1. Organisasi manusia berada dalam lingkunganinformasi
Organisasi bergantung pada informasi dalam mencapai tujuannya.
Lingkungan informasi dibuat oleh anggota organisasi berdasarkantujuan organisasi tersebut.
2. Organisasi menerima informasi yang berbedadalam hal ketidakpastian
Adanya ambiguitas dalam informasi.
Pesan yang dikirim dalam organisasi sering tidak jelas. Olehkarena itu, perlu dibentuk kerangka/rencana untuk mengurangi
ambiguitas dari pesan tersebut.
3. Organisasi terlibat dalam pengolahaninformasi untuk mengurangi ketidakjelasan
informasi
Adanya kerjasama antara anggota organisasi dalam mengurangiketidakjelasan informasi
Konsep Kunci
Information Environments
Rules
Cycles
Information Environments
Banyaknya informasi yang dapat kita proses & interpretasi, namun tidaksemuanya dapat diproses oleh organisasi atau anggotanya.
2 tugas utama yang dilakukan untuk mengelola berbagai informasi :
1. Menginterprestasikan informasi eksternal yang ada di dalam lingkungan informasi.
2. Mengoordinasikan informasi untuk membuatnya bermakna bagi anggota-anggota organisasi dan tujuan organisasi.
Panduan dalam organisasi untuk menganalisis ketidakjelasan dan menuntunrespon terhadap informasi.
Dalam rules mencakup1. Duration (waktu)2. Personnel (orang yang ahli)3. Success (kesuksesan)4. Effort (usaha yang minim)
Rules (aturan)
Siklus adalah serangkaian perilaku komunikasi yang berfungsi untuk mengurangi equivocality.
Cycles (siklus)
Act(Tindakan)
Respond(Respons)
Adjust(Penyesuaian)
1. Hubungan antara ketidakjelasan informasi, aturan yang dimiliki untuk menghilangkan ketidakjelasan, dan siklus komunikasi yang harus digunakan.
Semakin tidak jelas pesan yang disampaikan, semakin sedikit aturan yang dapat digunakan untuk menuntun siklus komunikasi.
The Principles of Equivocality
2. Hubungan antara jumlah aturan yang dibutuhkan dan jumlah siklus yang digunakan untuk mengurangi equivocality.
Semakin banyak aturan yang dapat digunakan, semakin sedikit jumlah siklus komunikasi yang harus digunakan untuk mengurangi equivocality
The Principles of Equivocality
The Principles of Equivocality
3. Hubungan antara jumlah siklus yang digunakan dan jumlah ketidakjelasan yang tersisa.
Semakin banyak siklus yang digunakan untuk mencari informasi, semakin banyak equivocality yang hilang
Reducing Equivocality
Enactment
Selection
Retention
Top Related