SEMINAR KERJA PRAKTEKTAHUN 2011-2012
JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TINJAUAN PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN
DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA
PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN BAWAH
JEMBATAN JAKABARING – JEJAWI (SUNGAI LAIS)
Oleh :
Henggar Risa Destania (03071001014 )
Dosen Pembimbing :
Ir. H. Imron Fikri Astira, MSNIP.19540224 198503 1 001
Tujuan dilaksanakannya Kerja Praktek ini adalah :
1. Mengidentifikasi proses pelaksanaan pada suatu
proyek, yaitu proyek pembangunan jembatan beton
prategang Jakabaring – Jejawi pada umumnya, dan
pembangunan bangunan bawah jembatan pada
khususnya.
2. Mengidentifikasi perhitungan daya dukung pondasi
tiang pancang pada proyek tersebut.
3. Mengetahui pembebanan yang terjadi untuk satu
tiang pancang
TUJUAN
Jembatan merupakan struktur yang
melintasi sungai, teluk, atau kondisi-kondisi
lain berupa rintangan yang berada lebih
rendah, sehingga memungkinkan
kendaraan, kereta api maupun pejalan kaki
melintas dengan lancar dan aman.
LATAR BELAKANG
Pelaksanaan Kerja Praktek ini
dilaksanakan selama 2 bulan dan di
batasi pada pada tinjauan pelaksanaan
dan perhitungan daya dukung pondasi
tiang pancang saja.
RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
PETA LOKASI PROYEK
1. Nama Proyek : Proyek Pembangunan Jembatan Jakabaring – Jejawi (Sungai Lais)
2. Kegiatan : Pekerjaan Penggantian Jembatan Jakabaring – Jejawi (Sungai Lais)
3. Lokasi Proyek : Jakabaring - Sumatera Selatan
4. Jenis Proyek : Jembatan
5. Mulai Pelaksanaan : 19 Agustus 2010
6. Selesai Pelaksanaan : 24 Desember 2010
7. Waktu Pelaksanaan : 130 hari kalender
8. Waktu Perawatan : 90 hari kalender
9. Nilai Kontrak : Rp. 5.274.320.000,- (termasuk PPn)
10. Nomor Kontrak : KU.08.08 / SI-KA / 203 / KTR / VIII / 2010
11. Tanggal Kontrak : 16 Agustus 2010
12. Sumber Dana : APBN
13. Pemilik proyek : Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
14. Kontraktor Pelaksana : PT. TARUNA JAYACIPTA
15. Konsultan Perencana : PT. CAKRA JAYA PERSADA
16. Konsultan Pengawas : PT. NUSVEY
DATA UMUM PROYEK
Tipe Jembatan : Kelas A
Total Bentang : 24.80 m
Lebar Jembatan : 7 m ( belum termasuk trotoar )
Rangka Utama Jembatan : Jembatan Beton Prategang
Pondasi : Tiang Pancang Pipa Baja Ø 50 cm
Mutu Beton : - Girder PCI H.125, ctc. 185 cm
- Pelat Lantai : beton bertulang K-350
- Abudment,Pelat Injak, Wing Wall,
Trotoar : Mutu Beton K-250
- Lantai Kerja : Mutu Beton K-125
Alat Pemancangan : Hammer kekuatan 4,5 ton, kalendering min. 2,5 cm untuk 10 pukulan
DATA TEKNIS PROYEK
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
OwnerPU Bina Marga
Pimpinan ProyekPU Bina Marga
KontraktorPT. Taruna Jaya Cipta
Konsultan PerencanaPT. Cakra Jaya
Persada
Konsultan
Pengawas
PT. Nusvey
Jembatan Jakabaring – Jejawi (Sungai
Lais)
yang akan diganti
Base Camp Proyek
Tempat Penyimpanan
Material
Tiang Pancang Baja Ø 50
cm
Hammer K-25 Double
Action
Tulangan Spiral untuk isian tiang pancang
Pemotongan besi
tulangan
Pembersihan Lahan
Pemancangan
Lokasi Proyek
Patok – patok rencana tiang pancang
Hammer untuk pemancangan
Pengambilan tiang pancang
Pengarahan posisi tiang pada titik yang telah
ditentukan
Penumbukkan tiang pancang oleh Hammer K-
25
Penyambungan tiang pancang dengan
menggunakan las listrik
Pengelasan
Pemancangan
Pemasangan Oli / Gemuk
Proses Calendering
Pengambilan Tiang Pancang
Pencatatan hasil calendering
Hasil Pemancangan
Tiang yang terpancang Tiang-tiang terpancang
yang telah dipotong
Galian Struktur
Tiang pancang yang akan dicor
Pembesian abutment
Tiang yang telah terpancang dibawah pembesian abutment
Rumus yang dipakai untuk menghitung Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang Tunggal
eh = 0,85 (Tabel 3.2 nilai efisiensi untuk diesel hammer)
Wr = 3500 kg
L = 27,2 meter
A = 0,0079 m2
BJ baja = 7850 kg/m3
E baja = 200000 Mpa = 2 x 1010 kg/m2
h = 0,977 m (Tabel 3.5 Spesifikasi hammer)
n = 0,5 (Tabel 3.4 Nilai koefisien restitusi )
k1 = 3 mm = 0,003 m
k3 = 2,5 mm = 0,0025 m
s = 1,2 mm = 0,0012 m
Wp = berat tiang ( terdiri dari 27,2 meter tiang baja dengan isi
dalam beton setinggi 20,4 meter dan pasir setinggi 6,8 meter
)
Data Teknis
Hasil Rekapitulasi kapasitas daya dukung berdasarkan metode dinamis
Kapasitas Daya Dukung Kelompok Tiang
Efisiensi kelompok tiang
Daya dukung tiang tunggal dalam kelompok
1. Beban Mati
a. Berat Plat Lantai
1). Air Hujan = 8,68 t
2). Berat Plat & perkerasan = 181, 137 t
b. Beban balok girder ( 5 girder ) = 0,75 t
c. Beban bagian trotoar = 55,37 t
d. Berat diafragma ( 6 segmen ) = 21 t
e. Berat abutment = 367,08 t
Dengan berat total struktur atas
= 269,8927 ton
Beban yang dipikul tiang
2. Beban Hidup
a. Beban Lalu lintas ( beban D )
qD = 75 t
pD = 34,3 t
Total beban D = 109,35 t
Berdasarkan kombinasi pembebanan, maka total pembebanan untuk satu tiang adalah
1. Proses pemancangan berjalan dengan lancar, hanya saja terdapat
sedikit kendala pada alat pemancang.
2. Berbagai permasalahan terjadi di lapangan sehingga
mengakibatkan terlambatnya proses pekerjaan.
3. Berdasarkan hasil perhitungan, dapat dinyatakan bahwa konstruksi
pondasi tiang pancang untuk jembatan beton prategang ini aman
dan cukup efisien.
4. Untuk merencanakan pondasi suatu bangunan perlu diadakan
survey pendahuluan terlebih dahulu, kemudian mengadakan
penyelididkan dilapangan dan mengambil contoh tanah untuk
diteruskan dengan penyelidikan di laboratorium.
5. Berdasarkan hasil uji calendering, tanah keras ditemukan pada
kedalaman 26-28 m sehingga digunakan pondasi dalamberupa tiang
pancang.
Kesimpulan
6. Perhitungan kapasitas daya dukung tiang pancang dengan
metode dinamis menggunakan 3 rumus yaitu Janbu, Danish dan
Hiley. Dengan data panjang tiang diambil 27,2 mdan safety
factor 4, didapat Qu untuk masing-masing adalah 94, 169 dan
41 serta Qi untk masing-masing adalah 24, 43, 10. Oleh karena
itu penggunaan rumus yg paling efektif adalah Hilley dgn nilai
Qi terkecil yaitu 10.
7. Total pembebanan untuk satu tiang berdasarkan total beban
mati (berat 2 abutment dan berat tanah) dan beban hidup
( beban lalu lintas qD dan pD ) adalah 32 ton.
8. Rumus Janbu, Danish, dan Hilley aman digunakan sebagai
perhitungan kapasitas daya dukung berdasarkan standar
pembebanan untuk satu tiang.
1. Memanfaatkan material yang ada dengan semaksimal mungkin untuk
mengurangi pembengkakan biaya akibat perubahan rancangan proyek.
2. Material-material yang diletakkan di luar gudang di tutup dengan kain terpal
agar terhindar dari hujan dan bagian bawah material dialasi dengan kayu
gelam agar tidak bersentuhan langsung dengan tanah.
3. Para pekerja melakukan jaga malam agar terhindar dari pencurian bahan
material, dsb.
4. Rutin melakukan pengecekan terhadap alat berat serta pemberian pelumas
agar kerja alat berat tidak terhambat.
5. Pembersihan belalai dari alat berat pengecoran akibat tersumbat agregat
kasar.
6. Produktifitas dan kesigapan pekerja sangat diperlukan dalam proses
pengecoran mengingat tidak tersedianya mobil molen dan pompa beton
agar pekerjaan ini dapat dilakukan lebih cepat.
Saran
TERIMA KASIHATAS PERHATIANNYA