PENTING: Lampiran berikut ini adalah bagian dari, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan presentasi ini.
Laporan ini dipersiapkan oleh PT Bank BukopinTbk (selanjutnya disebut “Bank Bukopin” atau “Perseroan”) secara independen dan diedarkan untuk tujuan
informasi umum saja. Hal ini tidak dimaksudkan untuk orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Tidak ada jaminan (tersurat maupun tersirat)
dibuat untuk keakuratan atau kelengkapan informasi. Beberapa pernyataan yang terkandung di dalam dokumen ini berisi “Pencapaian" laporan sehubungan
dengan kondisi keuangan, hasil usaha dan bisnis, dan rencana terkait dan tujuan. Laporan ini tidak secara langsung atau eksklusif berhubungan dengan
fakta-fakta di masa lalu. Laporan ini juga tidak secara langsung atau eksklusif mencerminkan baik itu rencana, harapan, asumsi maupun keyakinan tentang
peristiwa yang akan terjadi di masa depan Perusahaan. Terdapat ketidakpastian, risiko yang diketahui maupun tidak diketahui dari laporan ini yang dapat
menyebabkan hasil, kinerja atau peristiwa dapat berbeda secara material dari laporan aslinya. Ini bukan sekedar pernyataan, dan tidak harus ditafsirkan
sebagai representasi untuk kinerja masa depan Perseroan. Pembaca disarankan untuk melihat semua pernyataan yang tercantum di sini dengan hati-hati.
DISCLAIMER
2
AGENDA
II. Strategi Bisnis dan Kinerja Keuangan 9
I. Informasi Perusahaan 4
IV. Lampiran 29
III. Informasi Bisnis 16
3
INFORMASI PERUSAHAAN
5
Aset Perseroan
RP 115,2 Triliuntumbuh 18,56% YoY
Top 10 Bank Lokal di
Indonesia*dari segi Aset
*Bank Only, Mei 2017
Permodalan dan Likuiditas yang Sehat
CAR : 16,34%
LDR : 75,07%
Fee Based Income
Rp 738 Miliartumbuh 10,52% YoY
Dana Pihak Ketiga
Rp 95,6 Triliun
tumbuh 23,48% YoY
Peringkat Korporasi
idA+ (Single A Plus) Stable outlook dari PEFINDO
Bank Bukopin 18,56%
BUKU III 0,46%
Bank Umum 10,72%
AsetBank Bukopin 23,48%
BUKU III (0,04%)
Bank Umum 11,18%
DPK
Bank Bukopin 10,52%
BUKU III (1,06%)
Bank Umum 4,37%
Fee Based Income
Sumber : www.ojk.go.id/Statistik Perbankan Indonesia
INFORMASI INDUSTRI PERBANKAN – MEI 2017
6
• Jaringan Bank Bukopin tersebar di 23 dari 34 provinsi di Indonesia
• Kartu ATM Bukopin memberikan akses kepada pemegangnya untuk
mengakses jaringan ATM di Indonesia (seperti ATM BCA Prima,
ATM Bersama dan ATM Plus)
• Sistem Teknologi Informasi Bank Bukopin dapat memonitor secara
real-time online atas setiap transaksi dan posisi di setiap cabang
• Bank Bukopin memiliki layanan Payment Point Online Banking
(PPOB) yang mencapai lebih dari 31,000 outlet
• Bank Bukopin membangun kerjasama dengan koperasi-koperasi di
Indonesia untuk memperkuat posisinya di segmen mikro dan UKM
Lampung
Nanggroe
Aceh Darussalam
Riau
Sumatera Barat
Kalimantan Barat
Kalimantan
Selatan
Banten
Sulawesi Utara
Sulawesi Selatan
Bali Nusa Tenggara
BaratNusa Tenggara Timur
Jawa TimurJawa Barat
D.I.Yogyakarta
DKI
JakartaJawa Tengah
Sumatera Utara
Kepulauan Riau
Kalimantan Timur
Jambi
Sumatera SelatanSulawesi
Tengah
Papua Barat
SALURAN DISTRIBUSI
7
Juni
2016
Juni
2017Pertumbuhan
Jumlah Outlet 428 426 (2)
Jumlah Merchant 738 730 (8)
ATM 787 881 94
PT Bosowa Corporindo
KOPELINDO
Negara Republik Indonesia
Publik
40,48%
30,00%
18,09% 11,43%
STRUKTUR KEPEMILIKAN
PT Bosowa Corporindo adalah perusahaan swasta
nasional yang didirikan pada tahun 1973 di Sulawesi
Selatan. Bosowa bergerak di 6 grup usaha yaitu
otomotif, semen, pertambangan dan energi, jasa
keuangan, properti dan pendidikan. Bosowa juga
menjalankan sejumlah proyek perintis di bidang
media, olahraga dan agrikultur.
Kopelindo (Koperasi Pegawai dan Pensiunan Bulog
Seluruh Indonesia).
Profil Pemegang Saham
Negara Republik Indonesia
8
Komposisi Kepemilikan Saham
Memperbaiki
Kinerja
Pertumbuhan Aset
yang Berkualitas
Program
Quick Win
Program
Strategis
Fokus Pada Bisnis dengan Capital Charge Rendah
• Fokus segmen bisnis pilihan yang terintegrasi
• Fokus pada segmen Retail (Mikro, UKM & Konsumer)
• Pengembangan Trade Finance
Optimalisasi Bisnis Proses Kredit
• Penguatan fungsi 1st Line of Defense melalui pemisahan fungsi
marketing dan analis
• Penerapan Credit Factory
Struktur DPK
Peningkatan CASA
• Pertumbuhan customer based Menengah (Rp5 Jt sd Rp5 M)
• Peningkatan Transactional Banking
• Program penjualan yang berkesinambungan
Optimalisasi Profit
Berbasis
Skala Ekonomi
Peningkatan Fee Based Income yang Berkelanjutan
• Pengembangan produk Fee Base Income diluar Core Fee Base saat ini
yaitu Wealth Management, Trade Finance, Wali Amanat, dll
• Pemasaran bundling product cash loan - trade finance
Penguatan Proses Bisnis
• Digitalisasi dan Simplifikasi Proses Bisnis
• Core Banking Enhancement
• Penguatan Efisiensi berbasis BOPO
Bisnis
Masa Depan
Bisnis Startup & Aliansi Fintech
• Aliansi Fintech
• BNV Labs, Inkubator yang khusus menggarap dan beraliansi
dengan Startup bidang Fintech
Menjangkau Nasabah Baru - Generasi Milenial
• Pengembangan Produk Berbasis Digital Banking
• Kerjasama payment system dengan Market Place /
E-Commerce
Penyelesaian Kredit Bermasalah
Bank telah memiliki action plan dan pipeline penyelesaian NPL yang terstruktur
serta optimis kredit bermasalah dapat diselesaikan di kuartal-kuartal
selanjutnya
Ekpansi Kredit
• Ekspansi kredit fokus pada segmen Retail,
segmen Komersial sebagai penyeimbang
• Fokus pada 12 segmen unggulan
• Keseimbangan produk Sprint dan Marathon
• Penurunan konsentrasi deposan inti
• Sumber dana Non DPK / Non Konvensional
Rekomposisi Sumber Pendanaan
10
STRATEGI BISNIS
Juni -16
(Rp Triliun)
Des -16*
(Rp Triliun)
Juni -17
(Rp Triliun)
YoY
(%)
Aset 97,1 105,4 115,2 18,56
Kredit Yang Diberikan
(KYD)70,8 72,5 72,9 2,85
Dana Pihak Ketiga
(DPK)77,4 83,9 95,6 23,48
- CASA 27,4 28,6 28,5 4,08
- Deposito 50,1 55,2 67,1 34,07
Ekuitas 9,0 9,5 9,7 8,30
Pendapatan Bunga 4,6 9,4 4,8 3,51
Pendapatan
Operasional Lainnya667** 1,4 738** 10,52
Laba Sebelum Pajak
Penghasilan722** 1,4 615** (14,75)
**) Rp Miliar
*) Audited
Konsolidasi
INFORMASI KEUANGAN
Bank Only
Juni-16
(%)
Des -16*
(%)
Juni -17
(%)YoY
CAR 14,74 15,03 16,34 1,60
ROE 14,47 13,19 11,31 (3,16)
ROA 1,47 1,38 1,12 (0,35)
NIM 3,49 3,88 2,80 (0,69)
BOPO 86,30 86,97 89,14 2,85
LDR 91,27 86,04 75,07 (16,21)
NPL Gross 3,51 3,77 4,60 1,09
NPL Net 2,78 2,79 3,22 0,44
11
MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP
CAR naik menjadi 16,34%. Peningkatan
tersebut dikarenakan:
• Penerbitan Obligasi Subordinasi
Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II
Tahun 2017 sebesar Rp1.405 Miliar
(Triwulan I 2017)
• Perolehan Laba Berjalan
Minimal Rasio Permodalan yang ditetapkan oleh Regulator
10,25% - 11,25%
12,08% 12,55% 12,14%
2,66% 2,48%4,19%
9,63% 9,63%10,25%
Jun-16 Des-16* Jun-17
Modal Inti Modal Pelengkap Ketentuan Regulasi
14,74% 15,03%
16,34%
1,6%
12
Permodalan yang kuat, CAR 16,34%
jauh diatas ketentuan regulasi
Bank Bukopin termasuk kategori BUKU III dengan
modal inti sebesar Rp8,4 Triliun
*) Audited
Jun-16 Des-16* Jun-17
CASA Deposito
KOMPOSISI DANA PIHAK KETIGA
Rp83,9 Triliun
64,67% 65,85%
34,15%35,33%
Berdasarkan Segmen
• Dana Pihak Ketiga meningkat YoY 23,5% dari Rp77,4
Triliun menjadi Rp95,6 Triliun. Komposisi terbesar
berasal dari segmen Retail.
• Fokus DPK pada pertumbuhan segmen Retail.
Rp77,4 Triliun
70,22%
29,78%
Rp95,6 Triliun23,5%
*) Audited
13
Jun-16 Des-16* Jun-17
UMKM Konsumer Komersial
Berdasarkan Produk
40,95%
33,57%
25,49% 27,77%
34,38%
37,85%
29,18%
29,89%
40,92%
Rp77,4 Triliun
Rp83,9 Triliun
Rp95,6 Triliun
23,5%
INFORMASI KREDIT
13,79%
41,25%
10,31%
34,65%
Rp72,5 Triliun
Berdasarkan Sektor Ekonomi
Konstruksi Jasa Perdagangan Lainnya
46,36%
17,42%
17,61%
18,61%
Rp70,8 Triliun
Rp72,9 Triliun
34,45%31,22%
9,92%11,06%
43,03% 42,31%
12,60% 15,41%
• Kredit meningkat 2,9% YoY dari Rp70,8 Triliun menjadi
Rp72,9 Triliun; Peningkatan ini didukung oleh pertumbuhan
dari segmen Retail
• Pasar terbesar kredit Bank Bukopin adalah sektor Konstruksi,
Jasa dan Perdagangan.
• Pertumbuhan kredit fokus pada segmen Retail, yaitu sektor-
sektor unggulan dengan Capital Charges Rendah
2,9%
Jun-16 Jun-17Des-16*
*) Audited
14
Komersial Konsumer UKM Mikro
Berdasarkan Segmen
• NPL terbesar pada sektor Pertambangan, Perdagangan,
Konstruksi.
• Risiko NPL dalam lingkup yang managable dan measureable
• Pencadangan terus ditingkatkan, CKPN YoY meningkat 17%
• Penanganan NPL telah memiliki action plan yang terstruktur
serta optimis kredit bermasalah dapat diselesaikan di kuartal-
kuartal selanjutnya
KUALITAS KREDIT DAN TINGKAT PENCADANGAN
NPL Berdasarkan Segmen
Komposisi NPL Berdasarkan Sektor Ekonomi
NPL dan CKPN
26,62%
9,51%
31,46%
32,41%
Perdagangan
Konstruksi
Pertambangan
Lainnya
15
NPL GrossJun-16
(%)Des-16*
(%)Jun-17
(%)
Retail 3,46 3,91 3,86
- Mikro 1,93 1,73 1,75
- UKM 3,92 4,83 4,89
- Konsumer 3,87 3,53 3,24
Komersial 3,48 3,54 6,06
*) Audited
3,51%4,60%
2,78%
3,22%
1.329
1.555
-
200
400
600
800
1.000
1.200
1.400
1.600
1.800
0,00%
1,00%
2,00%
3,00%
4,00%
5,00%
6,00%
7,00%
Jun-16 Jun-17
NPL Gross NPL net CKPN (Rp Miliar)
KEGIATAN USAHA
UKM
“Menjadi pemain utamadalam perbankan UKM”
Bank Bukopin menjalankan kegiatan usaha berupa penghimpunan dana dan penyaluran kredit yang fokus pada empat pilar utama yaituBisnis Mikro, Usaha Kecil & Menengah (UKM), Bisnis Konsumer dan Bisnis Komersial
Mikro
“Menjadi pemimpin pasarpada segmen Mikro,
khususnya untuk kegiatan business to business dan
Perbankan Mikro”
Konsumer
“Menjadi mitra utama
untuk nasabah mass,
mass affluent dan para
pemilik bisnis”
Komersial
“Mempertahankan posisi pasar saat ini”
PILAR BISNIS UTAMA
Didukung oleh Bisnis Treasury, Perbankan Internasional dan Layanan Berbasis Fee
RETAIL KOMERSIAL
Obyektif:
Menjadi Bank Papan Atas dengan Fokus Terhadap Nilai
17
RETAIL - MIKRO
Jun-16 Des-16* Jun-17
Rincian Kredit Mikro
5,55%
19,11%
15,08%
60,26%
10,99%
16,88%
12,43%
59,69%
15,13%
9,34%
71,75%
Rp8,9 Triliun
Rp10,0 Triliun
Rp11,2 Triliun
3,77%
25,9%
*) Audited
18
Strategi dan kebijakan Bisnis Mikro adalah
sebagai berikut:
• Fokus pada Kredit Langsung kepada Pensiunan
Pegawai Pemerintah, Tentara Nasional Indonesia
(TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI).
• Fokus pada pengembangan Aliansi Strategis
dengan PT Taspen dan PT Asabri.
• Optimalisasi kinerja reseller/partner.
• Pengembangan produk perbankan mikro
branchless banking.
• Fokus pada fattening dan peningkatan kualitas
Kredit Swamitra.
• Fokus pada pengembangan bisnis koperasi dan
pensiunan.
• Kredit Mikro tumbuh 25,9% YoY, dari
Rp8,9 Triliun menjadi Rp11,2 Triliun
Swamitra Pensiunan-Channeling Pensiunan-Direct Lainnya
Swamitra adalah bentuk kerjasama atau kemitraan antara
Bank Bukopin dengan Koperasi untuk mengembangkan
serta memodernisasi Usaha Simpan Pinjam (USP)
melalui pemanfaatan jaringan teknologi (network) dan
dukungan sistem manajemen, sehingga USP memiliki
kemampuan pelayanan transaksi keuangan yang lebih
luas dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Kredit Swamitra dilakukan dengan skema two steps loan
sehingga risiko yang ada lebih rendah.
MIKRO - SWAMITRA
Kredit Swamitra : Rp1.836 Miliar
Jumlah outlet : 670 Outlet
Jumlah debitur : 80.653 debitur
19
• Fokus kredit pensiunan adalah berupa kredit langsung (direct) untuk Pensiunan Pegawai Pemerintah, Tentara Nasional RepublikIndonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI).
• Dalam skema bisnis kredit pensiunan, risiko cenderung rendah dan memiliki prospek yang cukup baik.
• Kredit pensiunan menghasilkan margin yang baik
• Strategi dan kebijakan untuk Kredit Pensiunan saat ini adalah:
MIKRO - PENSIUNAN
Fokus pada pengembangan Aliansi Strategis, seperti PT Taspen dan PT Asabri
Menambah jumlah meeting point untuk meningkatkan layanan
Fokus pada pengembangan bisnis koperasi dan pensiunan
6.724 7.205
9.109
5.378 5.963
8.059
Jun 16 Des 16* Jun 17
Pertumbuhan Kredit Pensiunan (Rp Miliar)
Kredit Pensiunan Direct Loan
*) Audited
20
RETAIL - KONSUMER
11,77%
25,06%
42,13%
8,23%
23,75%
45,81%
Rp7,0 Triliun
Rp7,5 Triliun
Kredit Konsumer Juni-16 Des-16* Juni-17YoY(%)
Kartu Kredit 3,0 3,4 3,9 30,8
KPR 1,7 1,8 1,9 6,81
Lainnya 2.3 2.3 2,3 (0,16)
Komposisi Kredit Konsumer (Rp Triliun)
Kredit Konsumer meningkat YoY 14,6% dari Rp7,0 Triliun menjadi Rp8,1 Triliun48,07%
Rp8,1 Triliun
23,35%
5,75%
14,6%
Jun-16 Jun-17Des-16*
*) Audited
21
Produk yang ditawarkan antara lain Kartu Kredit, Kredit
Kepemilikan Rumah dan Mobil
Salah satu langkah untuk fokus pada penyaluran kredit
Capital Charges rendah, Bank Bukopin meluncurkan
program KPR Bunga 8,88%21,04% 22,21% 22,83%
Kartu Kredit KPR KPM Lainnya
KONSUMER – KARTU KREDIT
• Jumlah outstanding kartu kredit tumbuh 30,8% YoY
dari Rp3,0 Triliun menjadi Rp3,9 Triliun
• Jumlah Kartu Kredit yang diterbitkan telah menembus
Satu Juta Kartu
Jun-16 Des-16* Jun-17
Outstanding Kartu Kredit
30,8%
Jun-16 Des-16* Jun-17
• Jumlah kartu kredit tumbuh 17% YoY dari 866 ribu
menjadi 1,01 juta kartu
• Jumlah merchant tumbuh 9,3% YoY dari 4,039
menjadi 4,413 merchant
Rp3,0 Triliun
Rp3,4 TriliunRp3,9 Triliun
866 Ribu
962 Ribu
1,01 Juta
*) Audited
4.039
3.806
4.413
Jumlah Merchant
Jumlah Kartu dan Jumlah Merchant
Jumlah Kartu
22
KONSUMER – KPR
• Suku bunga khusus 8,88% fixed 2 tahun pertama
• Dapat dipergunakan untuk pembelian, Take Over & Take Over
Top Up.
• Dapat memilih Developer mana saja
• Dapat dipergunakan untuk pembelian rumah/apartemen ready
stock maupun inden
• Jangka waktu sampai dengan 20 tahun
Kredit Ritel Konsumer KPR Terus Tumbuh
Fitur Produk KPR 8,88%
Rp1,7 Triliun
Rp1,8 Triliun
Rp1,9 Triliun
Jun-16 Des-16* Jun-17
Sejalan dengan strategi Bank
Bukopin yaitu penyaluran kredit
dengan ATMR Rendah dan ROE
Optimal
*) Audited
23
RETAIL - UKM
Bank Bukopin berkomitmen untuk memajukan Usaha
Kecil & Menengah (UKM), Komitmen tersebut diwujudkan
melalui:
Kredit UKM meningkat YoY 1,1% dari Rp30,5 Triliun
menjadi Rp30,8 Triliun
Peningkatan pelayanan dan kecepatan dalam proses bisnis
Fokus pada 12 Segmen Bisnis Unggulan
Fokus pertumbuhan pada debitur dengan Capital Charge rendah
dengan penyaluran kredit skala kecil (plafond < Rp5 Miliar)
Penyaluran kredit program pemerintah (KUR dan JARING)
Bundling produk Cash Loan dengan Non-Cash Loan
Komposisi kredit UKM (Rp Triliun)
*) Audited
24
Sektor Industri Jun-16 Des-16* Jun-17 YoY (%)
Perdagangan 9,4 10,3 10,9 16,1
Jasa 5,8 7,1 7,3 24,7
Konstruksi 5,3 5,5 5,5 4,5
Lain-lain 10,0 7,0 7,2 (28,4)
Jun-16 Des-16* Jun-17
Berdasarkan Sektor Ekonomi
30,74%
19,12%
17,26%
35,29%
23,59%
17,83%
Rp30,5 TriliunRp30,8 Triliun
18,38%
23,75%
34,52%
Rp29,9 Triliun
1,1%
32,88% 23,28%23,35%
Konstruksi Jasa Perdagangan Lainnya
Aliansi dan Mitra Strategis:
Program
pembiayaan tagihan
fasilitas kesehatan
Kerja sama
layanan Service
Point Office
Juni-16 Des-16* Juni-17
11,99%
11,95%
18,82%
38,65%
18,23%
10,54%
21,36%
Rp24,4 TriliunRp25,1 Triliun
18,39%
Rp22,8 Triliun
19,71%
12,10%
19,05%
37,20% 38,86%
11,21% 11,94%Pembayaran
tagihan dan
Trade Finance
Pembayaran
tagihan Listrik dan
Trade Finance
Pengadaan
peralatan
kesehatan
• Kondisi ekonomi makro dan domestik belum pulih, harga komoditas
yang belum stabil dan penuruan kinerja korporasi menyebabkan
penurunan permintan kredit pada segmen Komersial
• Penyaluran kredit dilakukan secara selektif pada sektor usaha yang
memiliki prospek yang baik dan sesuai risk appetite
• Meningkatkan Kerjasama dengan Mitra Strategis (Pemerintah, BUMN
dan korporasi terkemuka lainnya)
• Meningkatkan volume transaksi Trade Finance
KOMERSIAL
25
*) Audited
Konstruksi & Properti Energi & Pertambangan
Transportasi & Telekomunikasi Perdagangan, Hotel & Restoran
Lainnya
PENDAPATAN BERBASIS FEE
Pertumbuhan Fee to Income Ratio
• Fee to Income Ratio lebih tinggi dibandingkan Industri, menunjukkan
bahwa komposisi Pendapatan Operasional Bank lebih solid
• Pendapatan Berbasis Fee meningkat YoY 10,5% dari Rp667 Miliar
menjadi Rp738 Miliar
• Core Fee Base Income berasal dari Kartu Kredit, transaksi Treasury
dan layanan publik
• Pendapatan berbasis Fee menjadi penting pada saat terjadi tekanan
tingkat suku bunga tinggi dan kebijakan pemerintah terkait pembatasan
NIM
• Pengembangan Non Core Fee Base: Wealth Management, Trade
Finance, Wali Amanat dan Kustodi
Fee to Income Ratio
32,92%
37,14%
Jun-16 Jun-17
*) Audited
26
Jun-16 Des-16* Jun-17
65,92%
15,07%
6,49%
7,27%
68,14%
15,47%
6,52%
4,64%
61,44%
9,92%
9,91%
Kartu kredit Layanan nasabah
Treasury Jasa Finansial Lainnya
Rp667 Miliar
Rp1,4 Triliun
Rp738 Miliar
5,25%5,24% 7,21%
10,5%
11,52%
Jaringan yang luas di seluruh Indonesia dengan jumlah payment point lebih dari 31.000 dan total transaksi mencapai ± 21 triliun pada Juni 2017
27
BRANCHLESS BANKING
Branchless Banking
• Otoritas Jasa Keuangan mendorong perbankan di
Indonesia untuk terlibat dalam branchless banking
untuk memperluas jaringan bank dan menjangkau
masyarakat di area terpencil
• Bank Bukopin merupakan salah satu perbankan
potensial dalam mengelola branchless banking di
Indonesia melalui jaringan PPOB yang luas
Fitur Tambahan : Basic Saving Account,
Micro Finance & insurance, Layanan
Publik, Remittance, Meeting Point
Payment Point Online
Fitur Eksisting : Public Payment Services
(tagihan telephone, PAM , Pulsa Sellular, dll)
B-Tunai
Strategi Pengembangan PPOB menjadi Branchless Banking
BNV LABS
Bank Bukopin Mendukung TumbuhnyaEkosistem Startup Fintech Melalui Program Inovasi dan Transformasi Digital
BNVLabs serta Gerakan Nasional 1000 Startup Digital
BNVLabs, merupakan program terintegrasi yang mendorong berkembangnya ekosistem fintech di Indonesia, yang bertujuan menumbuhkan lebih banyak startup fintech yang mampu menciptakan
solusi kolaboratif dengan para pelaku industri keuangan dan perbankan.
BNVLabs juga menyediakan ruang eksperimen yang menjadi katalis bagi para startup founder, kreator dan kolaborator untuk bekerjasama menciptakan solusi di bidang finansial.
28
1989 1993 2003 2006 2008 2009 20111970 2012 2013 2014
• Pelaksanaan Penawaran
Umum Terbatas (PUT) I
• Spin-off Unit Usaha
Syariah kepada Bank
Syariah Bukopin dimana
Bank Bukopin memiliki
65,4%
Penerbitan Obligasi
Subordinasi
Berkelanjutan I Bank
Bukopin Tahap I
tahun 2012
Penawaran Umum
Terbatas (PUT) III• Pelaksanaan
Penawaran Umum
Terbatas (PUT) II
• Peningkatan
kepemilikian di PT
Bank Syariah Bukopin
menjadi 77,57%
• Akuisisi saham PT Bank
Syariah Bukopin, menjadi
65,44%
• Pelunasan Obligasi Seri A,
Obligasi Subordinasi Seri
B dan Obligasi Syariah
Mudharabah
Penerbitan Obligasi
Seri A, Obligasi
Subordinasi Seri B,
dan Obligasi
Syariah
Mudharabah
• Perubahan
nama
Bukopin
menjadi Bank
Bukopin
• Menerbitkan
Obligasi
pertama
• Menjadi perusahaan
terbuka melalui IPO
• Akuisisi saham PT
Bank Syariah
Bukopin
(sebelumnya PT
Bank Persyarikatan
Indonesia) sebesar
24,73%
• Akuisisi Saham PT
Bukopin Finance
(dahulu PT Indo
Trans Buana Multi
Finance)
Perubahan status
badan hukum
menjadi Perseroan
Terbatas dengan
nama PT Bank
Bukopin
Bank Umum
Koperasi
Indonesia
(BUKOPIN)
didirikan dengan
badan hukum
koperasi
2015
• PT Bosowa
Corporindo menjadi
Pemegang Saham
Pengendali
• Penerbitan Obligasi
Subordinasi
Berkelanjutan II
Bank Bukopin Tahap
I tahun 2015
• Peningkatan
kepemilikan di PT
Bank Syariah
Bukopin menjadi
89,07%
Peningkatan kepemilikan
di PT Bank Syariah
Bukopin menjadi 86,82%
2016
• Peningkatan kepemilikan di
PT Bukopin Finance
menjadi 96,06%
• Peningkatan kepemilikan di
PT Bank Syariah Bukopin
menjadi 90,67%
• Penerbitan Medium Term
Notes I Bank Bukopin
Tahun 2016
• Penerbitan Medium Term
Notes I Bank Bukopin
Tahun 2016 Seri B
Penerbitan
Obligasi
Subordinasi
Berkelanjutan
II Bank
Bukopin Tahap
II tahun 2017
2017
SEJARAH PERUSAHAAN
30
ENTITAS ANAK PERUSAHAAN
31
PT Bukopin Finance, bergerak dalam
bidang leasing (Perusahaan Pembiayaan).
Kepemilikan saham Bank Bukopin pada
PT Bukopin Finance sebesar 96,06%
PT Bank Syariah Bukopin, merupakan Bank
Umum yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah. Kepemilikan
saham Bank Bukopin pada PT Bank Bukopin
Syariah sebesar 90,67%
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Glen Glenardi
Direktur Utama
Mikrowa Kirana
Direktur
Komersial
Karya Budiana
Komisaris Utama
Independen
Mulia P.
Nasution
Komisaris
Independen
Deddy S.A. Kodir
Komisaris
Muhammad
Rachmat
Kaimuddin
Komisaris
Margustienny
Oemar Ali
Komisaris
Independen
Parikesit
Suprapto
Komisaris
Independen
Dewan Komisaris
Direksi
Heri Purwanto
Direktur Retail
Adhi Brahmantya
Direktur
Pengembangan
Bisnis & TI
Setiawan
SudarmajiDirektur Pelayanan
& Operasi
Eko R Gindo
Direktur Keuangan
& Perencanaan
Irlan Suud
Direktur Manajemen
Risiko, Kepatuhan &
Pengembangan SDM
Luky Alfirman
Komisaris
32
“Indonesia Corporate
Secretary
Communication
Award”
Peringkat II
Kategori Swasta
dari Economic Review
“Obsession Award”
The Best CEO
Sektor Swasta
dari Obsession Media
Group
“PR Indonesia
Awards”
Pemenang pada Kategori
Media Relations –
Subkategori Perusahaan
Swasta Nasional Tbk
“CSA Institute”
Salah satu Emiten pilihan
Analis dalam Program Yuk
Nabung Saham.
33
“IICD Awards”
Best Overall
untuk Good Corporate
Governance
“Indonesia Prestige
Brand Award 2017”
Potential Brand Winner
dari Warta Ekonomi
“Best
Performance in
Complain
Handling”
dari ATM PRIMA
“Banking Service Excellence”
Penghargaan sebagai “3rd Best
ATM”
“Best Overall
Performance”
Infobank Banking
Service Excellence
Award 2017
dari MRI dan Infobank
“Banking Service
Excellence”
Pangsa Penyaluran
UMKM – Majalah
Investor
“Digital Innovation Award
2017”
Untuk kategori Bank Buku 3
dari Warta Ekonomi
PENGHARGAAN
For further information:
Telephone: (021) 7988266, 7989837
Fax: (021) 7980625
www.bukopin.co.id
Top Related