Download - [PPT]PowerPoint Presentation - Keluarga IKMA FKMUA 2010 ... · Web viewENTOMOLOGI Suhintam Pusarawati drh. M.Kes Departemen Parasitologi FK Unair April 2011 Mempelajari Arthropoda

Transcript

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

1

ENTOMOLOGI

Suhintam Pusarawati drh. M.KesDepartemen Parasitologi FK Unair

April 2011

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

2

Pendahuluan Sejarah Joseph Nott (1848) yellow fever dan malaria disebarkan oleh nyamuk Patrick Manson (1878) elephenthiasis (Wuchereria bancrofti) disebarkan

oleh vektor nyamuk spesies Culex quinquefasciatus Ronald Ross (1897) malaria disebarkan oleh vektor nyamuk

Problem kesehatan masyarakat di Indonesia Dengue Malaria Filaria

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

3

Mempelajari Arthropoda Penyebab langsung penyakit pada manusia

Arachnida (mites, spiders, scorpions) Vektor penyakit (insect / arthropod borne diseases)

Konsep dasar entomologi Morfologi Taxonomi dan sistematika Sifat-sifat biologi dan ekologi Keterkaitannya dengan penyakit Teknik surveillance Kontrol dan pengukuran terhadap kontrol

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

4

Arthropod borne diseases

Sejak jaman dahulu demam kuning (yellow fever) plague (pes) malaria trypanosomiasis Afrika, penyakit chagas filariasis limphatik

Baru dikenal pd akhir-akhir ini (Arthropod related disorders) Lyme disease Human granuloma ehrlichiosis.

Reemerging diseases : malaria.

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

5

Arthropoda menyebabkan Annoyance (gangguan, menjengkelkan)

Mengisap darah (hematopahagus) Kebiasaan menggigit

lice, bedbugs, pinjal (fleas), lalat tsetse, nyamuk, sand flies, ticks Berat-ringan tergantung

jumlah, ukuran, kebiasaan terbang sekitar mata, telinga, hidung.

Envenominasi (bersifat ringan – berat) Arthropoda beracun gigitan / sengat (sting)

tawon, spiders, scorpion Produksi toxin (tersentuh atau teringesti). .

caterpillars mensekresi toksin kontak dermatitis. Envenominasi pd kulit

kemerahan, rasa sakit, papula erytrematous

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

6

Reaksi alergi Gigitan kutu, kutu busuk, pinjal, tawon, lebah, semut, nyamuk Kontak alergi

kumbang (beetles) ulat bulu (caterpillars) pd kulit.

Saluran respirasi (terhirup) partikel dari lipas, pinjal, mites Tergantung sensitifitas penderita dan alergen ringan-berat

Invasi pada jaringan Myasis

infestasi larva lalat pd jaringan manusia hidup. Scabiosis

infestasi mites (Sarcoptes scabiei) pada kulit

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

7

Arthropoda : vektor berbagai penyakit (Arthropod borne diseases)

Arthropoda menularkan Virus Bakteri Rickettsiae Protozoa Helminth.

Cara penularan secara mekanik (vektor mekanik) secara biologi (vektor biologi)

Kontaminasi makanan Bagian setae, sisik (scale), kulit tubuh dll . Lalat rumah.

Ketakutan terhadap Arthropoda : enthomophobia Entomologi forensik

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

8

Faktor - faktor berperan dalamvector borne diseases

Organisme Vektor

Hospes(Manusia)

Lingkungan fisik Faktor biologi

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

9

Komponen - komponen yang berperan

Organisme penyebab penyakit Spesies atau strain Temperatur siklus ekstrinsik ( malaria)⇨ Vektor Keperluan reproduksi Temperatur dan kelembaban Kontak dengan manusia Kepekaan terhadap infeksi Kebiasaan makan dan istirahat Kemampuan (jarak) terbang Distribusi musiman Diapause (periode pertumbuhan, perkembangan) Longevity (lamanya hidup) Kemampuan bereaksi dengan insektisida

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

10

Hospes manusia Imunitas. Organisasi social (urban / rural) Kondisi rumah, pembuangan air, pengadakan air Pekerjaan Sistim pertanian (pengairan) Perpindahan penduduk (migrasi, transmigrasi) Tindakan intervensi (parasit, vektor, lingkungan) Lingkungan fisik Temperatur, kelembaban Curah hujan, Angin Ketinggian, Topografi Permukaan air di bawah tanah Tanah Penggunaan pestisida Faktor biologi yang lain Predator, Parasit, Patogen , Genetik

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

11

Siklus interaksi dinamik patogen, vektor, hospes , lingkungan

H

PatogenVirus

Bakteri

Protozoa

Nematoda

Rickettia

HospesMamalia (manusia)

Burung

Reptil

Amphibi

VektorDiptera (flies)

Phtiraptera (lice)

Hemiptera (bugs)

Siponaptera (fleas)

Acari (tick – mites)

V

Faktor lingkunganFaktor lingkungan * Faktor fisik* Faktor fisik * Faktor biologi* Faktor biologi * Faktor sosio-ekonomi* Faktor sosio-ekonomi

Transmisi Transmisi vector borne diseasesvector borne diseases * * mekanik mekanik * * biologibiologi

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

12

Arthropoda sebagai penyebab dermatitis

FAMILI SARCOPTIDAE Spesies : Sarcoptes scabiei var hominis Penyakit : scabies, gudik Morfologi

Tubuh : kepala dan badan yang bulat Ukuran

betina : 330-450 X 250-350 mikron jantan : 200-240 X 150-200 mikron

Kaki 4 pasang dua pasang dibagian anterior dua pasang di bagian posterior.

Ujung-ujung kaki terdapat bulu panjang dan diakhiri dg pulvilli yg seperti lonceng ( bell shaped).

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

13

Gejala kinis scabiosis

pd kulit yg tipis di sela-sela jari, lipatan-lipatan kulit : axilla, lutut, siku, umbilicus, genitalia, mamae.

parasit membuat terowongan pd lapisan kulit stratum corneum

permukaan kulit tampak gelembung kecil, digaruk akan berdarah dan menyebabkan scab (bersisik).

rasa gatal yg intensif

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

14

Sarcoptes scabiei Tungau betina bertelur, 3-4 hari menetas menjadi larva

membuat terowongan baru dan dewasa dalam 4 hari. Cara penularan

kontak secara langsung (tungau dewasa berpindah). menggunakan pakaian atau handuk penderita.

Kontrol dan pengobatan Pakaian, seprai, handuk penderita dicuci dg air mendidih atau

digodok. Permethrin cream (5%).  Lindane lotion (1.0 %)  

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

15

Mites sebagai penyebab alergiAda dua spesies

Dermatophagoides farinae Dermatophagoides pteronyssinus.

Penyebab alergi (hause dust mites) Menimbulkan gejala

gangguan respirasi bagian atas pembengkaan mukosa hidung dan sinus bersin batuk asma.

Protein dari tinja lebih allergenik dibanding dg mites.

Penyebaran seluruh dunia terutama di lingkungan

hangat dan lembab di dalam rumah (di kasur, bantal,

perabot rumah, karpet, dll)

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

16

Poison ArthropodOrder Arachnida : Scorpion menghasilan racun toxalbumin bersifat

neurotoksin hemolisin hemorrhagin agglutinin tergantung species koagulan cardiac toxin vascular toxin

Spiders (Aranea) : (1). Systemic arachnidism (2). Necrotic arachnidism Order Hymenoptera : lebah, tawon dan semut

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

17

Myasis

Myasis : investasi larva lalat (“maggots”) pd vertebrata (manusia) hidup pd periode tertentu, makan jaringan mati, jaringan hidup atau cairan tubuh.

Myasis diklasifikasikan : Spesifik : larva hanya menginvestasi jaringan hidup (obigat parasit

jaringan), telur atau larva pd luka kulit, kulit normal, lubang hidung. Semispesifik : larva secara normal menginvestasi tubuh binatang yg

mati, kadang-kadang telur atau larva didepositkan pd jaringan nekrotik hospes yg masih hidup juga pd jaringan hidup.

Accidental : larva dapat termakan dan masuk dalam jaringan saluran pencernaan atau jaringan genitourinari.

Pembagian myasis secara anatomi (lokasi jaringan yg diinvestasi)

intestinal cutaneus (subcutaneous) nasal opthalmik telinga dll.

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

18

ORDO ACARINAFamili IXODIDAE (Hard ticks)

Species Dermacentor andersoni Dermacentor variabilis Ixodes holocyclus

Tick paralisis toxin yg mempengaruhi susunan syaraf

pusat dan neuromuscular junction. Dikeluarkan oleh kelenjar saliva Toxaemia ditandai dg gejala yg cepat :

peningkatan suhu sampai 40ºC ascending paralysis kesulitan menelan dan respirasi kematian karena kelumpuhan syaraf

pernafasan dan jantung

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

19

Kelas Insecta (Hexapoda)

Orde Anoplura (sucking lice) Orde Siponaptera (fleas) Orde Blattaria (cockroaches) Orde Heteroptera (true bugs) Orde Coleoptera (beetles) Orde Hymenoptera (bees, wasps, ants) Orde Lepidoptera (moths, butterflies) Orde Diptera (flies)

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

20

Orde Anoplura (sucking lice)Pediculus humanus capitisPediculus humanus corporis Tubuh pipih dorso-ventral Kepala kecil dibanding thorax, sepasang anthena Thorax, abdomen bersegmen, terdapat spiracel

(lubang pernafasan) 3 pasang kaki yang berkuku (claw)

Phtirus pubis• Habitat pada rambut pubis• Tubuh lebih pendek dari pada Pediculus humanus• Ukuran 1-2 mm, warna putih keabu-abuan• Kaki kuat, berkuku menyerupai ketam (crab lice)• Kaki pertama lebih kecil dari pada kaki yang lain.

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

21

Peranan medis kutu badan Diperkirakan penular AIDS atau HIV. Epidemic typhus (Rickettsia prowazekii ) di Eropa, Afrika, Asia Epidemic relapsing fever (Borrelia recurrentis) di Afrika Timur.

Kontrol dan pemberantasanKutu badan (body lice)

pakaian disiram air mendidih atau direbus. Insektisida

10% DDT (dichloro-diphenil trichloroethane) 1% lindane / gama HCH (hexachlorocyclohexane) 1% malathion.

Kutu kepala : insektisida bentuk lotion 0,5% malathion 0,5% carbaryl (mematikan telur, nympha, dewasa). 1% lindane .

Phtiriasis (pedikulosis pubis) DDT 10% mencukur rambut kemaluan. Pd ketiak, rambut dada, jenggot, alis, bulu mata diambil manual.

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

22

Orde Siponaptera (fleas / pinjal)

Ctenocephalides felisCtenocephalides canisXenophsylla cheopisPullex irritans

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

23

Orde SiphonapteraXenophsylla cheopis Tidak terdapat oral comb dan

pronotal comb Kepala membulat Ocular bristles terletak di depan mata Gb. bawah : organ kelamin betina

(seminal receptacle)

Pullex irritans• Ocular bristles terletak di bawah mata

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

24

Orde SiponapteraCtenocephalides felis Terdapat oral (genal) comb dan

pronotal comb pada thorax. Duri pertama dan duri kedua pada oral

comb sama panjang. Kepala kecil, memanjang

Ctenocephalides canis• Terdapat oral (genal) comb dan pronotal comb pada thorax. • Duri pertama pada oral comb lebih kecil / pendek dibandingkan dengan duri kedua.

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

25

Peranan medis : vektor penyakit Plaque (black death / bubonic plaque) Yersinia pestis. Murin typhus (Rickettsia typi) Tularemia (Francisella tularensis) Ctenocephalides canis dan C. felis

Hospes perantara cacing pita Dipylidium caninum dan Hymenolepis diminuta.

Flea dermatitis disebabkan gigitan pinjal.

KontrolInsektisida bentuk bubuk untuk membunuh pinjaldigunakan secara langsung pada pinjal dalam sarang atau yang lari.

diazinon fenitrothion 2% gamma HCH 3% carbaryl 5% malathion 10% DDT

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

26

Orde Heteroptera

Cimex hemipterusCimex hemipterus Tubuh pipih dorso ventral Ukuran 4 mm Warna coklat kemerahan Berbau khas Probosis bersegmen, bila tidak

digunakan flexi ke bawah Sepasang anthena Tipe mulut piercing sucking.

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

27

Peranan bidang kedokteran Gigitan rasa gatal, papular urticaria Menularkan penyakit

hepatitis B (secara mekanik) Vector virus HIV. (virus tidak mengalami replikasi)

Pengendalian dan pemberantasan Cimex tempat persembunyian di vacuum dan cuci dg detergent semprot Insektisida residual

organoclorine 2% malathion 1% carbaryl 0,5% diazinon

dikombinasi : 0.1-0,2% pyrethrin (sintetik pyrethroid) keluar dari persembunyiannya

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

28

Orde BlattariaPeriplaneta americana Ukuran tubuh 3-4 cm Berwarna coklat tua kemerahan Anthena panjang (filiform) Sayap berkembang baik (dapat terbang)

Blatta orientalis• Ukuran tubuh 2-3 cm• Warna coklat hitam dg bintik hitam• Sayap lebih pendek, betina sayap rudimenter

Blattela germanica• Ukuran 2-2,5cm, warna coklat muda.• Pronotum terdapat dua garis hitam longitudinal • Sayap sempurna, menutup seluruh dorsal abdomen

05/09/23 Suhintam Pusarawati Departemen Parasitologi FK Unair

29

Peranan medis Ordo BlattariaVektor mekanik

Protozoa intestinal Entamoeba histolytica Entamoeba coli Endolimax nana Giardia lamblia Balantidium coli

Helmint Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura Enterobius vermicularis

Vektor penyakit bakterial Diphteria Antrax, Tetanus Tuberculosis Salmonella typosa.