1. Fazad Adilla A.H2. Aminul Wahib 3. Arih Faridatul Fithriyah4. Febby D.K. Putri5. Novi Nur Malikha
Kelompok Visual Part 1
PENDEKATAN REALITAS(REALITY THERAPY)
Menurut Glasser
Setiap individu memiliki kebutuhan psikologis yang secara konstan hadir sepanjang rentang kehidupan dan harus dipenuhi, dan individu mengalami permasalahan psikologis karena ia terhambat dalam memenuhi kebutuhan psikologinya.
Pendek
atan
Realitas
Cinta ( Belonging/Love)
Kekuasaan (Power)
Kesenangan (Fun)
Kebebasan (Freedom)
Kebutuhan dasar
psikologis manusia
Cinta (belonging) , dibagi dalam 3 bentuk yaitu :
sosial belonging work belonging family belonging
Kekuasaan (Power),
meliputi :
kebutuhan untuk berprestasi
mendapat pengakuan
merasa berharga
merupakan kebutuhan untuk merasa senang atau bahagia
Kesenangan (Fun)
merupakan kebutuhan untuk merasakan kebebasan atau kemerdekaan dan tidak bergantung pada orang lain.
Kebebasan (Freedom)
Konsep Dasar
Prilaku manusia, merupakan prilaku total, terdiri dari doing, thinking,
feelingdan psysiology. Oleh karena itu,
prilaku yang dimunculkan
adalahbertujuan dan dipilih sendiri, maka
glesser menyebut dengan teori kontrol.
Teori Kontrol
Penerimaan terhadap realita, menurut glasser harus tercermin dalam
prilaku total, yang mengandung 4
komponen,yaitu :
Berbuat
Berpikir
Merasakan
Menunjukkan respon fisiologis
Menurut Glasser, ketika seseorang berhasil memenuhi kebutuhannya, orang tersebut mencapai identitas sukses.
Pencapaian identitas sukses ini terkait pada konsep 3 R, yaitu : keadaan dimana individu dapat menerima kondisi yang dihadapinya,
Dicapai dengan menunjukkan total behavior (prilaku total ), secara bertanggung jawab, realita dan benar.
Responsibility (tanggung jawab)
Reality (kenyataan)
Right (kebenaran)
Konsep 3R
Pendekatan ini melihat konseling sebagai proses rasional yang menekankan pada prilaku
sekarang dan saat ini.
Hal – hal yang membawa perubahan sikap dari penolakan ke penerimaan realitas yang terjadi
selama proses konseling adalah :
Proses Konseling
Konseli dapat mengeksplorasi keinginan, kebutuhan, dan apa yang di persepsikan tentang kondisi yang dihadapinya
Konseli fokus pada perilaku sekarang tanpa terpaku pada permasalahan masa lalu
Konseli mau mengevaluasi perilakunya, Konseli mulai menetapkan perubahan yang
dikehendakinya dan komitmen terhadap apa yang telah direncanakan.
Tahap –tahap Konseling
Proses konseling dalam pendekatan realitas berpedoman pada dua unsur utama, yaitu penciptaan kondisi lingkungan yang kondusif dan beberapa prosedur yang menjadi pedoman untuk mendorong terjadinya perubahan pada konseli.
Ada 8 Tahap dalam Konseling Realita
Tahap 1 : konselor menunjukkan keterlibatan dengan konseli ( Be Friend)
Tahap 2 : fokus pada perilaku sekarang
Tahap 4 : konseli menilai diri sendiri ataumelakukan evaluasi
Tahap 3 : mengeksplorasi total behavior konseli
Tahap 5 : merencanakan tindakan yang bertanggung jawab
Tahap 8 : tindak lanjut
Tahap 7 : tidak menerima penerimaan maaf atau alasan konseli
Tahap 6 : membuat komitmen
Layanan konseling ini bertujuan membantu konseli mencapai identitas berhasil. Konseli yang mengetahui identitasnya, akan mengetahui langkah – langkah apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang dengan segala konsekuensinya.
Tujuan Konseli
Thank You
Peran dan Fungsi Konselor
Fungsi konselor dalam pendekatan realitas adalah
Melibatkan diri dengan konseli, bersikap direktif dan didaktik, yaitu berperan seperti guru yang mengarahkan dan dapat saja mengkonfrontasi, sehingga konseli mampu menghadapi kenyataan.
Top Related