Download - PPT Obsessive Compulsive

Transcript

Slide 1

Steaffie Eunike C

11.2014.169Dokter Pembimbing: dr. Elly Ingkiriwang, Sp.KJ

Obsesi Obsesi adalah aktivitas mental seperti pikiran, perasaan, ide, impuls yang berulang dan intursifKompulsi Kompulsi adalah perilaku yang disadari, standar, dan berulang, seperti menghitung, memeriksa, atau menghindar.

OCD ?Gangguan Obsesif-Kompulsif digambarkan sebagai pikiran dan tindakan yang menghabiskan waktu atau menyebabkan distress dan hendaya yang bermakna.

Linking Obsessions and CompulsionsReliefOCD CycleObsessionsAnxietyComplusionEpidemiologyThe lifetime prevalence of OCD is between 2 and 3%. Child/adolescent prevalence is 1-2.3%.

There is similar epidemiology among diverse cultures (studies in Europe, Asia and Africa have confirmed rates).

In adults, male and female prevalence is the same. In children and adolescents, males are more likely than females to be affected.Mean age of onset is approximately 20 years old (males with mean around 19 and females around 22).

Two-thirds of affected people have onset before age 25. Less than 15% have onset after age 35.

OCD occurs often >>> single 8Komorbiditas

Grant JE. N Engl J Med 2014;371:646-653.

Criteria for the Diagnosis of ObsessiveCompulsive Disorder11Kriteria Diagnosis DSM IVA.Baik obsesi atau kompulsi:Obsesi seperti yang dijelaskan dalam (1), (2), (3), dan (4):Pikiran, impuls atau bayangan yang berulang dan menetap yang dialami pada suatu waktu selama terjadi gangguan, sebagai sesuatu yang mengganggu dan tidak sesuai serta dapat menyebabkan ansietas atau distress yang nyata.Pikiran, impuls atau bayanganan bukalah kekhawatiran berlebihan mengenai masalah kehidupan yang nyata.Orang tersebut berupaya mengabaikan atau menekan pikiran, impuls, atau bayangan tersebut, atau menghilangkannya dengan pikiran atau tindakan lain.Orang menyadari bahwa pikiran, impuls, atau bayangan obsesional itu adalah hasil pikiran mereka sendiri (bukan dari luar seperti pada insersi pikiran).

Kompulsi seperti yang dijelaskan dalam (1), dan (2):Perilaku berulang (cth., mencuci tangan, melakukan urutan, memeriksa) atau tindakan mental (cth., berdoa, menghitung, mengulang kata-kata di dalam hati) yang membuat orang tersebut terdorong untuk melakukannya harus sebagai respon terhadap obsesi, atau menurut aturan yang harus diterapka dengan kaku.Perilaku atau tindakan mental tersebut ditunjukkan untuk mencegah atau mengurangi penderitaan atau mencegah peristiwa atau situasi yang menakutkan; meskipun demikian, perilaku atau tindakan mental ini benar-benar berlebihan atau tidak berkaitan secara realistic dengan apa yang awalnya hendak dihilangkan atau dicegah.

B.Pada suatu titik selama perjalanan gangguan, penderita menyadari bahwa obsesi atau kompulsi mereka berlebihan atau tidak beralasan. Catatan: hal ini tidak berlaku pada anak.C.Obsesi atau kompulsi menyebabkan distress nyata, memakan waktu (lebih dari 1 jam per hari), atau mengganggu rutinitas normal, fungsi pekerjaan (atau akademik), atau aktivitas maupun hubungan social secara signifikan.

D.Jika terdapat gangguan aksis I lainnya, isi obsesi atau kompulsi tidak terbatas pada hal tersebut (cth., preokupasi terhadap makanan dengan adanya trikotilomania; peduli dengan penampilan dengan adanya gangguan dismorfik tubuh; preokupasi memiliki penyakit berat dengan adanya hipokondriasis; preokupasi terhadap dorongan atau fantasi seksual dengan adanya parafilia; atau berpikir mendalam akan rasa bersalah dengan adanya gangguan depresif berat).E.Gangguan ini tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung suatu zat (cth., penyalahgunaan obat, pengobatan) atau kondisi medis umum.Tentukan jika:Dengan tilikan buruk: jika untuk sebagian besar waktu selama episode saat ini, orang tersebut tidak menyadari bahwa obsesi dan kompulsinya berlebihan atau tidak beralasan.

Pedoman Diagnosis PPDGJ IIIF42 Gangguan Obsesif KompulsifUntuk menegakkan diagnosis pasti, gejala-gejala obsesif atau tindakan kompulsif, atau kedua-duanya, harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya dua minggu berturut-turut.Hal tersebut merupakan sumber penderitaan (distress) atau mengganggu aktivitas penderita. Gejala-gejala obsesif harus mencakup hal-hal berikut:Harus disadari sebagai pikiran atau impuls diri sendiri.Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dilawan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh penderita.Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut di atas bukan merupakan hal yang memberi kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan atau anxietas, tidak dianggap sebagai kesenangan seperti dimaksud di atas).Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan (unpleasantly repetitive).Ada kaitan erat antara gejala obsesif, terutama pikiran obsesif, dengan depresi. penderita gangguan obsesif kompulsif seringkali juga menunjukkan gejala depresif, dan sebaliknya penderita gangguan depresi berulang dapat menunjukkan pikiran-pikiran obsesif selama episode depresifnya. Dalam berbagai situasi dari kedua hal tersebut, meningkat atau menurunnya gejala depresif umumnya dibarengi secara paralel dengan perubahan gejala obsesif. Bila terjadi episode akut dari gangguan tersebut, maka diagnosis diutamakan dari gejala-gejala yang timbul lebih dahulu.Diagnosis gangguan obsesif kompulsif ditegakkan hanya bila tidak ada gangguan depresif pada saat gejalobsesif kompulsif tersebut timbul. Bila dari keduanya tidak adayang menonjol, maka baik menganggap depresi sebagai diagnosis yang primer. Pada gangguan menahun, maka prioritas diberikan pada gejala yang paling bertahan saat gejala yang lain menghilang.

Gejala obsesif sekunder yang terjadi pada gangguan skizofrenia, sindrom Tourette, atau gangguan mental organk, harus dianggap sebagai bagian dari kondisi tersebut.

Gambaran Klinis

Grant JE. N Engl J Med 2014;371:646-653.

Common Symptoms in OCD20OCD Experiences OCDNot OCDA man who washes his hands 100 times a day until they are red and rawA woman who unfailingly washer her hands before every mealA women who locks and relocks her door before going to work every day for half an hourA woman who double-checks that her apartment door and windows are locked each night before she goes to bed.A college student who must tap on the door frame of every classroom 14 times before enteringA musician who practices a difficult passage over and over again until its perfectA man who stores 19 years of newspapers just in case with no system for filling or retrievingA woman who dedicates all her spare time and money to building her record collection

Grant JE. N Engl J Med 2014;371:646-653.

Conditions That May Be Misdiagnosed as OCD22TreatmentPharmacotherapyTerapi PerilakuPsikoterapiTerapi Lain

PharmacotherapySSRIs First line, no major difference in classHigher doses than for MDD > 60 mg/day

Clomipraminefirst FDA approved< 250 mg/day

Grant JE. N Engl J Med 2014;371:646-653.

Medications Approved by the Food and Drug Administration (FDA) for the Treatment of OCD26Psychodynamic therapyCognitive-Behavioral TherapyCognitiveChallenge faulty reasoningEx: magical thinkingBehavioralExposure and Response PreventionList of things that make you go ugh! in rank orderLoop tapes for the pure obsessionalsNeurosurgery

Prognosis 20 - 30 % pasien mengalami perbaikan gejala signifikan 40 50 % pasien mengalami perbaikan sedang 20 40 % pasien tetap sakit atau mengalami perburukan gejala

Prognosis yang baik ditunjukkan dengan adanya penyesuaian sosial dan pekerjaan yang baik

Kesimpulan Bagi banyak pasien dengan OCD penyakit adalah seumur hidup, di mulai dari masa kanak hingga dewasa. OCD sering familial dan disertai dengan kondisi komorbiditas. Namun, dengan kombinasi farmakologis dan terapi perilaku serta dengan dosis dan waktu yang adekuat pasien dapat mengalami perubahan signifikan.THANK YOU