Download - PPT KRISIS asia

Transcript
  • Dampak Krisis Subprime di Amerika Serikat terhadap Indonesia tahun 2008

  • ArgumenRespon segera yang dilakukan indonesia dalam menghadapi krisis adalah menjalankan kebijakan fiskal dan moneter yang ditujukan untuk mendorong permintaan dalam negeri dan kebijakan Bank Indonesia dengan Pemerintah yang tepat sasaran, serta nilai ekspor Indonesia yang relatif kecil dibandingkan GDP. Merupakan penangkal yang dipakai oleh Indonesia agar tidak terkena dampak yang besar seperti di AS.

  • RQ,,,Bagaimana respon Indonesia untuk menangkal dampak negatif dari krisis di AS pada tahun 2008? Mengingat Pusat dari krisis ini bukanlah negara-negara yang kecil perekonomiannya, tapi adalah Amerika Serikat yang merupakan pusat perekonomian dunia. Disini penulis ingin memfokuskan terhadap antisipasi Indonesia dalam mengatasi dampak dari krisis tersebut.

  • Globalisasi keuangan global Globalisasi adalah proses transformasi ekonomi dan sturuktural multidimensi, yang biasanya terkait dengan meningkatnya arus modal, barang, jasa dan knowledge melintasi batas negara. Serta timbulnya serangkaian struktur organisasi dan infrastrukutur untuk mengakomodasi transaksi dan aktivitas ekonomi internasional.

  • Cont,,,Globalisasi membuka kesempatan dan peluang bagi negara dengan pendapatan rendah dan menengah, melalui terbukanya akses ke pasar global, peningkatan arus Foreign Direct Investment (FDI), integrasi negara-negara ke dalam Global Value Chain (GVC) atau Global Production Network (GPN), serta akselerasi transfer teknologi, baik teknologi proses dan produk. Meningkatnya saling ketergantungan antar negara mendorong tingginya kerentanan terhadap kejutan ekonomi global yang terjadi di luar kendali dari tiap-tiap negara (Basri & Rahardja 2010,)

  • Krisis Subprime ASkrisis dipicu oleh gagal bayar (default) atas pinjaman yang excessive dan imprudent yang diberikan, misalnya, Washington Mutual bagi banyak pembeli rumah (KPR) yang memiliki resiko tinggi di AS. Di dunia finansial modern, bank dapat menggunakan KPRnya sebagai jaminan atas surat utang yang dijualnya ke investor. Dalam kasus Washington Mutual, pinjaman perumahan ini lalu dibuatkan surat utang lalu dijual ke institusi penjamin kredit (Fannie Mae dan Freedie Mac) untuk mendapatkan dana tambahan.

  • Cont,,,Selanjutnya, institusi penjamin tadi mengumpulkan hak tanggungan dan dibuatkan satu instrumen keuangan yang dinamakan Mortgage Backed Securities (MBS) dan dijual ke pasar saham Wall Street. Kemudian, Wall Street melakukan re-package atas MBS ini ke dalam instrumen derivatif lainnya yang dinamakan Collateralized Debt Obligation (CDO). Melalui mekanisme ini, bank tidak menghadapi risiko penunggakan hutang lagi, karena telah "menjual" hutang tersebut ke investor.

  • cont,,, Bank bisa mengambil keuntungan dari selisih antara jumlah KPR yang diberikan ke debitor (misalnya US$1 juta) dan harga CDO yang dijual ke investor (misalnya US$1.02 juta). Investor tentu menerima bunga dari CDO yang dibelinya (misalnya 5.0% per tahun). Pada saat itu jumlah KPR di AS sekitar US$ 10 trilliun dan sekitar US$ 1.2 trilliun adalah KPR subprime (tidak prima).

  • Cont,,,Dari US$1,2 triliun KPR subprime, sekitar US$460 miliar telah dijual dalam bentuk CDO ke investor di seluruh dunia. Pada awal tahun 2004, suku bunga dollar AS atau sering disebut Fed Funds Target Rate (FFTR) hanya 1%, sehingga pada debitor subprime masih mampu mencicil KPR. Krisis terjadi ketika bank sentral AS menaikkan FFTR dari 1% pada Mei 2004 menjadi 5.25% pada Juni 2006. Akibatnya para debitur subprime, yang pada umumnya memang berpenghasilan pas-pasan mulai mengalami gagal bayar dan menunggak KPR-nya dalam skala yang besar . Pada saat yang hampir bersamaan, harga sektor properti AS juga jatuh. Akibatnya, lembaga keuangan penyalur KPR banyak yang merugi, bahkan beberapa di antaranya gulung tikar

  • ContKrisis keuangan yang terjadi tahun 2008 ini dinilai memiliki kesamaan dengan krisis tahun 1929, yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran yang tinggi yang berlangsung selama bertahun-tahun. Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang cukup tajam terutama terjadi di AS, pertumbuhan ekonomi AS tahun 1929-1932 melambat sekitar 31% dibandingkan dengan tahun 1929.

  • Komparasi Dampak Krisis Global tahun 2008 dengan Krisis yang Pernah Terjadi

  • Dampak krisis AS thdp perkekonomian globalKondisi krisis di AS selanjutnya membuat para konsumen di AS dan Eropa kehilangan daya beli. Selain efek pada perekonomian individu, krisis ini juga berimbas pada kelesuan aktivitas bisnis di mana para pelaku bisnis menghadapi pasar keuangan yang menjadi sulit bagi akses ke pembiayaan (karena pasar sekarang makin meningkatkan tingkat risk aversion), baik bagi pembiayaan melalui perbankan atau mendapat dana pihak ketiga melalu pasar modal. Aktivitas bisnis yang lesu berakibat pula bagi para pekerja, berupa turunnya lapangan pekerjaan dan PHK, dan nantinya makin menurunkan daya beli masyarakat.

  • Dampak krisis di Indonesiabagi Indonesia di mana perekonomiannya ditopang oleh permintaan dalam negeri, tetap melaju dengan pertumbuhan ekonomi 4.5 persen per-tahun. Untuk Indonesia sendiri, krisis ini bukanlah pertama kalinya, karena pada tahun 1998 Indonesia sudah merasakan krisis yang secara langsung menghantam perekonomian nasional. Krisis tahun 2008 ini berbeda dari 10 tahun yang lalu dalam hal :sumber krisis (dari AS dan Eropa vs. masalah fundamental dalam perekonomian Indonesia, kondisi sektor keuangan (kondisi sektor perbankan tahun 1998 sangatlah rentan dibanding sangat regulated pada tahun 2008)

  • Contkehati-hatian dari para pelaku ekonomi untuk melakukan penjagaan atas asset mereka untuk menghindari eksposur yang besar, serta yang terakhir adalah situasi politik (kepercayaan kepada Pemerintah tinggi vs. kepercayaan kepada Pemerintah mencapai titik terendah pada krisi 1998).

  • Komparasi Kebijakan Moneter dan Fiskal pada Krisis tahun 1998 dan 2008

  • ContHal ini membuat dampak dari krisis subprime tahun 2008 ini tidak terlalu berakibat banyak bagi Indonesia, dan dengan mudah dapat segera bangkit lagi. Indonesia memang terkena dampak dari krisis terutama nilai ekspor ke negara Eropa dan AS yang menurun tajam. Tapi dampak krisis di Indonesia terlihat terbatas jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan, termasuk Malaysia, Singapura dan Thailand. Dua hal berpengaruh besar untuk menangkal efek negatif dari krisis di Indonesia, yaitu: kebijakan BI dan Pemerintah yang tepat sasaran, serta nilai ekspor Indonesia yang relatif kecil dibandingkan GDP.

  • KESIMPULANKrisis finansial global memperlihatkan bahwa fenomena kuatnya sistem keuangan valuta asing, margin trading, transaksi produk derivatif (misalnya CDO dan MBS) membuat uang sudah kehilangan fungsi utamanya sebagai alat tukar. Ketika uang menjadi komoditi, dalam waktu yang relatif singkat dan tanpa kerja keras atau riil dapat memberikan keuntungan yang mungkin bisa tidak terhingga bagi pemilik modal dan pelaku pasar valas. Keadaan ini menyebabkan semakin banyak spekulan yang dapat mengatur pola distribusi uang beredar dan berpengaruh negatif terhadap kinerja ekonomi secara keseluruhan.

  • Basri dan Rahardja (2010) salah satu pelajaran penting yang dapat diambil dari krisis global adalah pentingnya bagi Indonesia untuk menjaga keseimbangan antara orientasi ekspor dan ekonomi domestik. Peranan ekonomi domestik sangat penting untuk mengamankan stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Krisis finansial global juga menggaris bawahi perlunya suatu perekonomian untuk memiliki beberapa struktur perekonomian sendiri yang terlepas dari struktur global, yang terbukti cukup ampuh untuk bertahan dari krisis.

  • Thank YouKingsoft OfficeMake Presentation much more fun