Dasar – Dasar
Akting dan
Teknik Penyutradaraan
Kelompok 3
By :
Yuli Rachmawati (11-8000-016)
Luluk Ernawati (11-8000-019)
Fita Zuqo Amaliyah (11-8000-089)
Intan Nurul Arifin (11-8000-090)
Hidayatul Chusnah (11-8000-091)
Isatul Illa Khasanah (11-8000-093)
Shevita Alvianita Sugianto (11-8000-097)
Arista Syahril Abdillah (11-8000-102)
Inda Wuliyani (11-8000-106)
Nalendra Fatchur Hidayat (11-8000-117)
Icha Anggi Arista (11-8000-118)
Anggota Kelompok 3 :
Pembahasan
Dasar-Dasar Akting
Teknik Penyutradaraan
Dasar-Dasar Akting
Pembahasan
• Teknik Berperan
• Syarat Calon Aktor
Pembahasan
Teknik Penyutradaraan
• Kedudukan Sutradara
• Pengertian dan Tugas Sutradara
TEKNIK BERPERAN
Dasar – Dasar Akting
W. S. Rendra
Oscar Brocket
Constantin Stanislavsky
Richard Boleslavsky
Adjib Hamzah
Asul Wiyanto Men
uru
t P
ara
A
hli
Di dalam berperan, imajinasi sangat penting karena dalam berperan, seorang aktor berpura-pura menjadi orang lain. Dalam berpura-pura menjadi orang lain secara sungguh-sungguh, diperlukan gaya imajinasi seseorang, sehingga kepura-praanya itu tidak diketahui oleh penonton. Penonton tidak boleh mengetahui bahwa aktor berpura-pura.Penonton harus merasa bahwa yang disaksikannyadi pentas itu adalah kenyataan bukan khayalan.Aktor harus menghayati setiap situasi yang diperankan dan mampu secara sempurna menyelami jiwa tokoh yang dibawakan serta menghidupkan jiwa tokoh itu sebagai jiwa sendiri.Kualitas personal dari pemain juga harus ditingkatkan agar permainan bisa meningkat pula.untuk mengembangkan kemampuan pribadi, diperlukan daya kreativitas dan sikap fleksibel.
W. S. Rendra
Oscar (1965;396) menyebutkan tujuh teknik dalam latihan berakting, yaitu :
Oscar Brocket
Latihan tubuh
Latihan suara
Observasi dan imajinasi
latihan konsentrasi
latihan teknik
latihan sistem aktinglatihan memperlentur
keterampilan
Stanislavsky menyebutkan berperan (acting) dirasakan sebagai suatu seni dengan teknik :
Constantin Stanislavsky
Motivasi Imajinasi
Konsentrasi
Mengendurkan urat
Keyakinan dan
rasa kebenar
an
Ingatan emosi
Komunikasi atau hubungan batin
Adaptasi Kreatif
Boleslavsky lebih menitikberatkan pembinaan sukma. Pendekatan lazim disebut pendekatan kreatif atau pendekatan metode dengan teknik konsentrasi, ingatan emosi, laku dramatis, pembangunan watak, observasi, dan irama.
Richard Boleslavsky
Ditegaskan oleh Hamzah bahwa latihan suara dan ucapan perlu pelatihan cermat dan cukup. Vokal harus diucapkan jelas, konsonan-konsonan tidak boleh dilafalkan setengah-setengah. Selain latihan olah vokal dan latihan pernafasan, ada juga latihan letupan suara, latihan diksi(gaya pengucapan). Latihan tekanan, latihan bangun ucapan, dan latihan menciptakan puncak lakon (klimaks)(1985;79-86).
Adjib Hamzah
Karya sang aktor diciptakan melalui tubuhnya sendiri, suaranya sendiri, dan jiwanya sendiri. Hasilnya berupa peragaan cerita yang ditampilkan di depan penonton. Karena itu, seorang aktor yang baik adalah seorang seniman yang mampu memanfaatkan potensi dirinya.
Asul Wiyanto
Potensi Tubuh
Potensi Driya
Potensi Akal
Potensi Hati
Potensi Imajinasi
Potensi Vokal
Potensi Jiwa
Potensi Yang Harus Dikembangkan
Potensi tubuh,harus lentur, sanggup memainkan semua peran, dan mudah diarahkan. Tidak kaku, latihan dasar dapat dilakukan sebagai berikut:
a)Latihan tari supaya aktor mengenal gerak berirama dan dapat mengatur waktu.
b)Latihan samadi supaya aktor mengenal lebih dalam artinya diam, merenung, secara insani.
c) Latihan silat supaya aktor mengenal diri dan percaya diri.
d)Latihan anggar untuk mengenal arti semangat.
e)Latihan renang agar aktor mengenal pengaturan napas.
Potensi Tubuh
Potensi Driya, adalah semua pancaindra, penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan pengecap.
Potensi Driya
Potensi akal, seorang aktor harus cerdik dan tangkas. Kecerdikan dan ketangkasan itu bisa dipunya kalau ia terbiasa menggunakan akal, antara lain dengan kegiatan membaca dan berolahraga.
Potensi Akal
Potensi Hati, hati merupakan landasan perasaan-perasaan manusia amat beragam dan silih berganti. Kadang senang kadang sedih, semua berurusan dengan hati, karena itu melatih hati sebenarnya melatih kepekaan perasaan.
Potensi Hati
Potensi Imajinasi, akting baru mungkin terjadi apabila dalam hati ada kehendak. Kehendak (niat) itu harus dilengkapi imajinasi(membayangkan sesuatu). Untuk menyuburkan imajinasi dalam diri dapat dilakukan dengan sering mengapresiasikan puisi dan lukisan.
Potensi Imajinasi
Potensi Vokal, aktor mengucapkan kata-kata yang dirakit menjadi kalimat-kalimat untuk mengutarakan perasaan dan pikirannya.
Potensi Vokal
Potensi Jiwa, Seorang aktor laris mampu memerankan tokoh dengan penjiwaan. Artinya, ia harus bisa meleburkan jiwanya dalam tokoh yang diperankan.
Potensi Jiwa
Aktor adalah orang yang memperagakan cerita dalam seni dalang, aktor dapat disamakan dengan wayang hanya bedanya wayang digerkan dan dibuat berbicara oleh dalang sedangkan aktor bergerak dan berbicara sendiri apa yang diperagakan oleh aktor itulah yang dinikmati penonton karena itu kesuksesan suatu pertunjukan drama sangat ditentukan oleh kepiauan aktor.
Aktor dan aktris merupakan pelaksanaan pementasan yang membawakan ide cerita langsung dihadapan publik. Untuk dapat berperan sebagai aktor yang baik diperlakukan proses latihan yang cukup panjang. Metode akting yang sesuai dengan masa kini adalah psikologis. Pemilihan peran yang tepat, kiranya, akan membantu keberhasilan pementasan. Untuk suatu pementasan, diperlukan suatu latihan yang terus-menerus dalam waktu memadai agar pemain dapat menghayati peranannya.Latihan itu berupa latihan fisik, psikis, dan penyesuaian dengan peralatan artistik serta peralatan teknis.
Syarat Calon Aktor
Hakikat seni peran adalah adalah meyakinkan penonton bahwa apa yang tengah dilakukan aktor itu benar dan sudah cukup. Alat modal akting aktor adalah tubuh (raga) dan sukma (rasa). Hal tersebut yang harus terus menerus diasah dan dilatih agar siap dalam menghadapi, menggali serta memainkan peran. Ada beberapa langkah dan tahapan yang harus diperhatikan, sebagai berikut :a.Langkah Menyiapkan Raga (Tubuh)1. Melatih kelenturan otot-otot anggota tubuh
a) Leher, mata, mulut (expresi)b) Tangan (jari-jari, pergelangan, lengan, bahu)c) Kaki (pergelangan lutut, tungkai, langkah).
Syarat Calon Aktor
2. Melatih pernafasana) Bernafas dengan benarb) Terkontrolc) Pemupukan energi kreatif.
3. Membaca dan mengeja hurufa) Membaca (kejelasan kata &
suku kata)b) Mengeja (huruf hidup &
huruf mati)
Syarat Calon Aktor
b. Langkah Menyiapkan Sukma (Rasa)
1. Konsentrasi dan fokus.2. Observasi dan penyerapan (lingkungan
– suasana – waktu)3. Imajinasi (lingkungan – benda – suasana
– waktu – peristiwa – kenangan)4. Penghayatan (bentuk – irama – ritme –
tempo – rasa)5. Improvisasi (pemahaman – berkisah
dengan cara berbeda)6. Pembangunan karakter peranan
(analisa – pengadeganan – jalinan – latar belakang – motivasi)
Syarat Calon Aktor
Jika langkah-langkah tersebut sudah dijalankan tapi masih terdapat hambatan, maka hal itu bisa terjadi karena kurang latihan, kutrang memahami, kurang konsentrasi, kurang energi, kurang motivasi. Apabila langkah-langkah di atas dianggap terlalu kompleks dan rumit, maka langkah sederhana yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
Syarat Calon Aktor
Calon aktor harus melatih seluruh anggota tubuhnya.1.Calon aktor harus tekun melatih
kepekaan dan kemampuan daya ingat, konsentrasi, pengamatan imajinasi, serta ekspresi.
2.Calon aktor harus rendah hati, disiplin, terbuka, punya tanggung jawab, menghargai orang lain, dan jujur.
3.Calon aktor tidak bosan belajar.4.Calon aktor harus banyak membaca,
mendengar dan melihat.
Syarat Calon Aktor
MenurutEdward ada lima syarat yang harus dimiliki oleh seorang calon aktor, yaitu:1. Sensitive2. Sensibel.3. Kualitas personal yang memadai.4. Drama imajinasi yang kuat5. Stamina fisik dan mental yang baik. Kelima hal itu
harus disertai empat macam daya kepekaan,yaitu sebagai berikut:
a) Kepekaan akan ekspresi mimicb) Kepekaan terhadap suasana pentasc) Kepekaan terhadap penontond) Kepekaan terhadap suasana dan ketetapan proporsi
peran yang dibawakan (tidak lebih dan kurang /tepat) (wright ;131)
Syarat Calon Aktor
Sutradara memiliki keterampilan untuk memberikan atau mencarikan jalan keluar dan memutuskan persoalan, jika dalam proses kreativitasnya terjadi berbagai permasalahan. Seorang sutradara juga terlibat secara aktif dalam proses garapan teater modern, yang meliputi kegiatan: menyeleksi naskah, menentukan pemain, penata, staf pendukung dan jadwa; serta proses latihan.
Kedudukan Sutradara
Proses mengajar dijadikan tonggak awal lahirnya “sutradara”. Dalam terminologi Yunani sutradara (director) disebut didaskalos yang berarti guru dan pada abad pertengahan di seluruh Eropa istilah yang digunakan untuk seorang sutradara dapat diartikan sebagai master.
Sutradara atau pembuat film adalah orang yang bertugas mengarahkan sebuah film sesuai dengan manuskrip, pembuat film juga digunakan untuk merujuk pada produser film. Manuskrip skenario digunakan untuk mengontrol aspek-aspek seni dan drama. Pada masa yang sama, sutradara mengawal petugas atau pekerja teknik dan pemeran untuk memenuhi wawasan pengarahannya. Seorang sutradara juga berperan dalam membimbing kru teknisi dan para pemeran film dalam merealisasikan kreativitas yang dimilikinya.
Pengertian Sutradara
Sutradara konseptor. Ia menentukan pokok penafsiran dan menyarankan konsep penafsiranya kepada pemain. Pemain dibiarkan mengembangkan konsep itu secara kreatif. Tetapi juga terikat kepada pokok penafsiran tsb.
Sutradara diktator. Ia mengharapkan pemain dicetak seperti dirinya sendiri, tidak ada konsep penafsiran dua arah ia mendambakan seni sebagai dirinya, sementara pemain dibentuk menjadi robot – robot yang tetap buta tuli.
Sutradara koordinator. Ia menempatkan diri sebagai pengarah atau polisi lalulintas yang mengkoordinasikan pemain dengan konsep pokok penafsirannya.
Sutradara paternalis. Ia bertindak sebagai guru atau suhu yang mengamalkan ilmu bersamaan dengan mengasuh batin para anggotanya.Teater disamakan dengan padepokan, sehingga pemain adalah cantrik yang harus setia kepada sutradara
Tipe Sutradara
Seorang sutradara haruslah memiliki pengetahuan teater.
Seorang sutradara haruslah memiliki kemampuan bersastra.
Seorang sutradara haruslah mempunyai konsep.
Seorang sutradara haruslah memiliki kemampuan manajerial.
Seorang sutradara haruslah memiliki pengetahuan sosiopsikologi.
Karakteristik Sutradara
Memilih NaskahAda dua hal yang harus
dipertimbangkan dalam memilih naskah.Pertama, naskah yang bagaimana yang akan dipilih untuk digarap. Kedua, pertimbangan apakah sebuah naskah tertentu dipilih. Beberapa jenis naskah yang dapat ditentukan untuk proses penggarapan sebuah pertunjukan teater.
Naskah asliNaskah adaptasiNaskah saduranNaskah terjemahan
Tugas Sutradara
Analisi dramaNaskah drama merupakan salah satu
sumber bagi sutradara dan semua crew yang terlibat untuk diproses ke atas panggung. Oleh karena itu, naskah drama perlu digali dan ditafsirkan untuk memperoleh bahan dalam proses mempersiapkan pertunjukan teater.
Seorang aktor membutuhkan pemahaman tentang peran yang harus dimainkan.Seorang penata panggung membutuhkan pemahaman dari sudut pandangnya sebagai seorang yang bertugas di bidangnya itu. Demikian juga crew yang lain. Untuk itu diperlukan analisis naskah. Dalam hubungannya dengan sutradara, analisis naskah drama dilakukan dalam kaitannya dengan: tipe lakon, premis, plot atau alur, unity, struktur dramatik, struktur lakon, penokohan, bahasa, setting atau latar, dan gaya lakon
Tugas Sutradara
KecakapanMenentukan pemain berdasar kecapakan biasanya dilakukan melalui audisi. Meskipun dalam khasanah teater modern, sutradara dapat menilai kecakapan pemain melalui portofolio tetapi proses audisi tetap penting untuk menilai kecakapan aktor secara langsung.
Tugas Sutradara
Proses penyutradaraan merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh seorang sutradara dalam memimpin dan mempersiapkan pertunjukan teater. Berikut ini dikemukakan langkah-langkah tersebut yang biasa dilakukan oleh sutradara di Indonesia.
Memilih Naskah Menganalisis Naskah Menyusun Desain (Konsep) Pertunjukan Mendiskusikan Naskah dan Desain Pertunjukan Reading Casting Blocking Menghidupkan Peran Geladi Kotor Geladi Bersih Evaluasi
Proses Penyutradara
an
Terima
kasih
Top Related