7/31/2019 PLTA (makalah)
1/19
1
BAB I
PENDAHULUAN
Listrik adalah salah satu energi yang sangat penting dan di butuhkan manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tingkat pemakaian listrik perkapita
menggambarkan secara langsung laju perkembangan kebutuhan hidup didalam suatu
negara tersebut. Kebutuhan yang semakin meningkat akan semakin mendorong
perkembangan perusahaan pembangkit listrik dengan berbagai sumber energi alternatif
yang dapat mengisi kebutuhan hidup akan energi listrik dan mengurangi adanya krisis
energi sejalan dengan peningkatan kebutuhan hidup manusia.
Namun dalam pembuatannya, pada saat ini efisiensienergi mutlak diperlukan
dalam menghadapi perkembangan sistem pembangkit listrik. Jika efesiensi energi tidak
diperhatikan maka pemenuhan kebutuhan akan energi listrik akan mengalami kesulitan.
Efisiensi energi dalam sistem pembangkit daya dapat mencakup penggunaan bahan
bakar atau panas dalam suatu alat.
Indonesia adalah sebuah negara besar yang dianugerahi kekayaan sumber daya
alam yang melimpah termasuk sumber daya manusia yang bisa membangun di sektor
perindustrian. Di era sekarang, sumber daya manusia tidak lagi di pandang hanya
sebagai aset layaknya komponen industri. Namun kini merupakan era dimana manusia
adalah kapital karena bermula dari manusialah sebuah proses bisnis di era modern
bergulir. Apabila sumber daya manusia dapat dipergunakan dengan baik maka sektor
industri dapat dikembangkan.
Atas dasar uraian diatas, dalam rangka peningkatan pengetahuan, potensi sikap
dan wawasan mahasiswa maka kami selaku mahasiswa Program Studi Diploma IIITeknik Listrik Politeknik Negeri Semarang melakukan study kasus.
7/31/2019 PLTA (makalah)
2/19
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Listrik
Energi listrik adalah salah satu bentuk energi yang dapat berubah ke bentuk
energi lainnya. Sejarah tenaga listrik berawal pada januari 1882, ketika beroperasinya
pusat tenaga listrik yang pertama di London Inggris. Kemudian pada tahun yang sama,
bulan September juga beroperasi pusat tenaga listrik di New York city, Amerika
Keduanya menggunakan arus searah tegangan rendah, sehingga belum dapat mencukupi
kebutuhan kedua kota besar tersebut, dan dicari sistem yang lebih memadai. Pada tahun
1885 seorang dari prancis bernama Lucian Gauland dan John Gibbs dari Inggris
menjual hak patent generator arus bolak-balik kepada seorang pengusaha bernama
George Westinghouse. Selanjutnya dikembangan generator arus bolak-balik dengan
tegangan tetap, pembuatan transformator dan akhirnya diperoleh sistem jaringan arus
bolak-balik sebagai transmisi dari pembangkit ke beban/pemakai.
2.1.1 Proses pembangkitan tenaga listrikPembangkitan tenaga listrik yang banyak dilakukan dengan cara memutar
generator sinkron sehingga didapatkan tenaga listrik arus bolakbalik tiga fasa. Tenaga
mekanik yang dipakai memutar generator listrik didapat dari mesin penggerak generator
listrik atau biasa disebut penggerak mula (primover). Mesin penggerak generator listrik
yang banyak digunakan adalah mesin diesel, turbin uap, turbin air, dan turbin gas.
Mesin penggerak generator melakukan konversi tenaga primer menjadi tenaga
mekanik penggerak generator. Proses konversi tenaga primer menjadi tenaga mekanik
menimbulkan produk sampingan berupa limbah dan kebisingan yang perlu dikendalikan
agar tidak menimbulkan masalah lingkungan.
Proses pembangkitan tenaga listrik adalah proses konversi tenaga primer
(bahan bakar atau potensi tenaga air) menjadi tenaga mekanik sebagai penggerak
generator listrik dan selanjutnya generator listrik menghasilkan tenaga listrik. Beban
pusat listrik selalu berubah pada setiap saat dan tenaga listrik yang digunakan juga
dipengaruhi oleh cuaca, musim hujan atau musim panas (summer) atau kemarau, dan
7/31/2019 PLTA (makalah)
3/19
3
hari kerja di industri atau perusahaan. Beban pusat listrik alam rentang 1 (satu) tahun
merupakan jumlah beban rata-rata harian dikalikan 365 hari.
Gambar 2.1
Contoh Diagram Beban Listrik Harian
Dari Gambar 2.1 tampak bahwa beban listrik paling tinggi (puncak) terjadi
sekitar jam 8-12 pagi untuk musim panas (summer) sebesar 11,5 GW dan 15 GigaWatt
untuk musim hujan (winter) terjadi antara pukul 16.00- 20.00 Untuk menentukan beban
rata-rata adalah kebesaran beban yang paling tinggi (runcing) dibagi dua (pembagian
secara kasar).
Dengan mempertimbangkan diagram beban harian dan uraian-uraian tentang
sifat pemakaian tenaga listrik, maka pembanguanan pusat listrik dapat ekonomis.
2.1.2 Kelengkapan pada pusat pembangkit listrikKelengkapan pada pusat pembangkit listrik antara lain adalah:
a. Instalasi sumber energi (energi primer, yaitu instalasi bahan bakar untuk pusatpembangkit termal dan atau instalasi tenaga air)
b. Instalasi mesin penggerak generator listrik, yaitu instalasi yang berfungsi sebagaipengubah energi primer menjadi energi mekanik sebagai penggerak generator listrik
c. Mesin penggerak generator listrik dapat berasal dari ketel uap beserta turbin uap,mesin diesel, turbin gas, dan turbin air
7/31/2019 PLTA (makalah)
4/19
4
d. Instalasi pendingin, yaitu instalasi yang berfungsi mendinginkan instalasi mesinpenggerak yang menggunakan bahan bakar.
e. Instalasi Listrik, yaitu instalasi yang secara garis besar terdiri dari:1. Instalasi tegangan tinggi, yaitu instalasi yang yang digunakan untuk
menyalurkan energi listrik yang dlibangkitkan generator listrik
2. Instalasi tegangan rendah, yaitu instalasi pada peralatan bantu dan instalasipenerangan,
3. Instalasi arus searah, yaitu instalasi baterai aki dan peralatan pengisiannya sertajaringan arus searah terutama yang digunakan untuk proteksi, kontrol, dan
telekomunikasi.
2.1.3Hal-hal yang diperhatikan dalam perencanaan pembangkitan (system planning)tenaga listrik.
Hal-hal yan perlu diperhatikan dalam merencanakan pembangkit tenaga listrik
adalah:
a. Perkiraan beban (load forecast)Terkait dengan rencana jangka waktu pembangkitan (misal 15-20 tahun), besar
beban puncak, beban harian, dan beban tahunan, dan lain-lain terkait dengan jangka
waktu.
b. Perencanaan pengembangan (generation planning)Harus dilakukan perencanaan pengembangan kapasitas, biaya poduksi, dan
memperhitungkan investasi dan pendapatan atau hasilnya.
.
Gambar 2.2
7/31/2019 PLTA (makalah)
5/19
5
Pengangkatan Transformator menggunakan Crane untuk Pengembangan Pusat
Pembangkit Listrik
c. Perencanaan penyaluran (transmission planning) Diantarannya adalahmemperhatikan pengembangan tansmisi dari tahun ke tahun, sistem transmisi, biaya
pembebasan lahan yang dilalui transmisi, sistem interkoneksi, rangkaian instalasi
transmisi, biaya konstruksi transmisi, sistem transmisi, dan lain-lain.
Gambar 2.3 menunjukkan contoh
konstruksi transmisi
d. Perencanaan subtransmisi (subtransmission planning)
e. Perencanaan distribusi (distribution planning). Memperhatikan rencana supply utama
pada bulk station, besar tegangan subtransmisi, sistem jaringan subtransmisi, dan
lain-lain.
Gambar 2.4
Contoh konstruksi jaringan distribusi
7/31/2019 PLTA (makalah)
6/19
6
f. Perencanaan pengoperasian (operation planning)Merencanakan sistem pengoperasian, merencanakan program computer, load flow
program, dan lainnya agar pengoperasian dapat efektif dan efisien.
g. Supply bahan bakar (fuel supply planning) atau sumber tenaga primer/bahan baku)Merencanakan kebutuhan bahan baiak atau sumber energi primer, ketersediaan
bahan bakar, sistem pengiriman, dan lain-lain.
h. Perencanaan lingkungan (environment planning) atau perencanaan kondisi
lingkungan. Memperhatikan lingkungan sekitar, bentukplant, lokasi, dan desain
pengolahan limbah, dan lain-lain.
i. Perencanaan pendapatan (Financial planning).
j. Riset dan pengembangan (research & development planning/R&D planning)
Riset dan pengembangan terkait pengembangan sistem pembangkit, meliputi
biaya, karakteristik, dan kelayakan alternatif sumber energi dan pengembangan
teknologi, dan lain-lain.
2.1.4Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkitan ListrikSecara umum, pusat pembangkit listrik membangkitkan tenaga listrik arus
bolak-balik tiga fasa yang dihasilkan oleh generator sinkron. Tegangan generator paling
tinggi yang dapat dibangkitkan oleh pembangkit listrik adalah 23 kV. Pada saat ini,
dalam tingkat riset sedang dikembangkan generator yang dapat membangkitkan
tegangan listrik sampai 150 kV.
Gambar 2.5
7/31/2019 PLTA (makalah)
7/19
7
Diagram satu garis instalasi tenaga listrik pada pusat pembangkit listrik sederhana
Keterangan:
PMT/CB = Pemutus Tenaga (Circuit Breaker)
PMS/DS = Sakelar Pemisah (Diconnecting Switch)
Pusat pembangkit listrik yang sudah beroperasi secara komersial secara umum
ditunjukkan pada Gambar 2.6. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh generator sinkron
dinaikkan dengan menggunakan transformator listrik sebelum dihubungkan pada rel
(busbar) melalui pemutus tenaga (PMT). Semua generator listrik yang menghasilkan
energi listrik dihubungkan pada rel (busbar). Begitu pula semua saluran keluar dari
pusat listrik dihubungkan dengan rel pusat listrik.
2.2 Peranan Tenaga ListrikDi pusat pembangkit tenaga listrik, generator digerakan oleh turbin dari bentuk
energi lainnya antara lain : dari Air - PLTA; Gas - PLTG; Uap - PLTU; Diesel - PLTD;
Panas Bumi - PLTP; Nuklir - PLTN. Energi listrik dari pusat pembangkitnya disalurkan
melalui jaringan transmisi yang jaraknya relatif jauh ke pemakai listrik/konsumen.
Gambar 2.6 Penyaluran energi listrik ke beban
Konsumen listrik di Indonesia dengan sumber dari PLN atau Perusahaan
swasta lainnya dapat dibedakan sebagai berikut :
A. Konsumen Rumah Tangga
7/31/2019 PLTA (makalah)
8/19
8
Kebutuhan daya listrik untuk rumah tangga antara 450VA s.d. 4400VA, secara
umum menggunakan sistem 1 fasa dengan tegangan rendah 220V / 380V dan
jumlahnya sangat banyak.
B. Penerangan Jalan Umum (PJU)Pada kota-kota besar penerangan jalan umum sangat diperlukan oleh karena
bebannya berupa lampu dengan masing-masing daya tiap lampu/tiang antara 50VA
s.d. 250VA bergantung pada jenis jalan yang diterangi, maka sistem yang digunakan
1 fasa dengan tegangan rendah 220V / 380V.
C. Konsumen PabrikJumlahnya tidak sebanyak konsumen rumah tangga, tetapi masing-masing pabrik
dayanya dalam orde kVA. Penggunaannya untuk pabrik yang kecil masih
menggunakan sistem 1 fasa tegangan rendah (220V / 380V), namun untuk pabrik-
pabrik yang besar menggunakan sistem 3 fasa dan saluran masuknya dengan
jaringan tegangan menengah 20kV.
D. Konsumen KomersialYang dimaksud konsumen komersial antara lain stasiun, terminal, KRL (Kereta Rel
Listrik), hotel-hotel berbintang, rumah sakit besar, kampus, stadion olahraga, mall,
hypermarket, apartemen. Rata-rata menggunakan sistem 3 fasa, untuk yang
kapasitasnya kecil dengan tegangan rendah, sedangkan yang berkapasitas besar
dengan tegangan menengah.
2.3 Definisi Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pusat listrik yang menggunakan tenaga air atau sering disebut Pusat Listrik
Tenaga Air (PLTA). Pembangkitan tenaga air adalah suatu bentuk perubahan tenagadari tenaga air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik, dengan
menggunakan turbin air dan generator.
Pada pusat listrik tenaga air, energi utamanya berasal dari tenaga air (energi
primer). Tenaga air tersebut menggerakkan turbin air dan turbin air memutar generator
listrik. Pusat listrik ini menggunakan tenaga air sebagai sumber energi primer. Pusat
Listrik Tenaga Air dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
7/31/2019 PLTA (makalah)
9/19
9
a. Pusat listrik tenaga air daerah bukit, memanfaatkan selisih tinggi jatuhnya air yangtinggi.
b. Pusat listrik tenaga air daerah datar, memanfaatkan debit air dan tinggi jatuhnya airrendah.
A B
Gambar 2.7 PLTA mini hyidro memanfaatkan debit air
(A: tampak depan dan B: tampak samping)
2.4 Komponen Pembangkit Listrik Tenaga AirA. Bendungan (Dam)
adalah suatu bangunan menahan laju air sehingga mencapai ktinggian tertentu agar
menghasilkan energi yang besar saat dialirkan. Bendungan ini berfungsi menaikkan
permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air. Selain menyimpan air,
bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.
Gambar 2.8 Bendungan
7/31/2019 PLTA (makalah)
10/19
10
Macammacam bendungan
Berdasarkan Penggunaannya Berdasarkan bahan pembuatannya
1. Intake Dam 1. Dam Beton2. Storage Dam 2. Dam Baja3. Regulating Dam 3. Dam Kayu4. Pumped storge Dam 4. Dam Alami
B. TurbineBerdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air
menjadi energi mekanis, turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin impuls
dan turbin reaksi.
1. Turbin Impuls
Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik pada nozle. Air keluar nozle yang
mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah membentur sudu arah
kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan momentum (impulse).
Akibatnya roda turbin akan berputar. Turbin impuls adalah sama dengan turbin
tekanan karena aliran air yang keluar dari nozle tekanannya adalah sama dengan
tekanan atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan tekanan ketika masukke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan.
Macammacam turbin impuls:
1.1 Turbin Pelton
Turbin pelton merupakan turbin impuls. Turbin Pelton terdiri dari satu set
sudu jalan yang diputar oleh pancaran air yang disemprotkan dari satu atau lebih alat
7/31/2019 PLTA (makalah)
11/19
11
yang disebut nozle. Turbin Pelton adalah salah satu dari jenis turbin air yang paling
efisien. Turbin Pelton adalah turbin yang cocok digunakan untuk head tinggi.
1.2 Turbin turgo
Turbin turgo dapat beroperasi pada head 30 m s/d 300 m. Seperti turbin pelton
turbin turgo merupakan turbin impulse, tetapi sudunya berbeda.
1.3 Turbin Crossflow
Turbin cross-flow merupakan jenis turbin yang dikembangkan oleh
Anthony Michell (Australia), Donat Banki (Hongaria) dan Fritz Ossberger (Jerman).
Turbin crossflow menggunakan nozle persegi panjang yang lebarnya sesuai dengan
lebar runner. Pancaran air masuk turbin dan mengenai sudu sehingga terjadi
konversi energi kinetik menjadi energi mekanis.
2. Turbin Reaksi
Sudut pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang menyebabkan
terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan tekanan ini
memberikan gaya pada sudu sehingga runner (bagian turbin yang berputar) dapat
berputar. Turbin yang bekerja berdasarkan prinsip ini dikelompokkan sebagai turbin
reaksi. Runner turbin reaksi sepenuhnya tercelup dalam air dan berada dalam rumah
turbin.
Macam- macam Turbin Reaksi:
2.1. Turbin Francis
Turbin francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang diantara
sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian keluar.
Turbin Francis menggunakan sudu pengarah.
2.2 Turbin Kaplan & Propeller
7/31/2019 PLTA (makalah)
12/19
12
Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi aliran aksial. Turbin ini
tersusun dari propeller seperti pada perahu. Propeller tersebut biasanya mempunyai tiga
hingga enam sudu.
Kriteria Pemilihan Jenis Turbin
Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan dengan mempertimbangkan
parameter-parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin, yaitu :
a. Faktor tinggi jatuhan air efektif (Net Head) dan debit yang akandimanfaatkan untuk operasi turbin merupakan faktor utama yang
mempengaruhi pemilihan jenis turbin, sebagai contoh : turbin pelton efektif
untuk operasi pada head tinggi, sementara turbin propeller sangat efektif
beroperasi pada head rendah.
b. Faktor daya (power) yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yangtersedia.
c. Kecepatan (putaran) turbin yang akan ditransmisikan ke generator. Sebagaicontoh untuk sistem transmisi direct couple antara generator dengan turbin
pada head rendah, sebuah turbin reaksi (propeller) dapat mencapai putaran
yang diinginkan, sementara turbin pelton dan crossflow berputar sangat
lambat (low speed) yang akan menyebabkan sistem tidak beroperasi.
C. GeneratorGenerator yang dipakai dalam PLTA adalah generator sinkron tiga fasa.
Konstruksi Generator Sinkron
Suatu generator sinkron secara umum terdiri dari :
1. Stator adalah bagian dari mesin yang diam dan berbentuk silinder .Secara umum stator terdiri dari kerangka stator, inti stator, dan slot.
a. Rangka Stator
7/31/2019 PLTA (makalah)
13/19
13
Rangka stator berfungsi sebagai tempat melekatnya stamping jangkar dan kumparan
jangkar. Pada rangka stator terdapat lubang pendingin dimana udara dan gas pendingin
disirkulasikan. Rangka stator biasanya dibuat dari besi campuran baja atau plat baja
giling yang dibentuk sedemikian rupa sehingga diperoleh rangka yang sesuai dengan
kebutuhan.
b. Inti Stator
Inti stator melekat pada rangka stator dimana inti ini terbuat dari laminasi-laminasi besi
khusus atau campuran baja.
c. Slot
Slot adalah tempat konduktor berada yang letaknya pada bagian dalam sepanjang
keliling stator. Bentuk slot ada 3 yaitu Slot Terbuka, Slot Setengah Terbuka, Slot
Tertutup.
2. Rotor adalah bagian dari mesin yang berputar juga berbentuk silinderSebagai tempat belitan penguat yang membentuk kemagnetan listrik kutub
Utara-Selatan pada inti rotor. Ada 2 macam bentuk rotor, yaitu :
a. Rotor kutub menonjol (Salient Pole Rotor)
b. Rotor kutub tak menonjol (Rotor Silinder)
c. Sikat
Komponen pendukung generator
a. Exciter sebagai penguat yang digunakan generator untuk membangkitan sumbertenaga. Sebagai penggerak mula generator.
b. AVR (AutomaticVoltage Regulator) merupakan suatu alat yang mengaturtegangan yang berubah ubah dan terdiri dari satu kumparan.
c. Bearing berfungsi menjaga kesetabilan posisi dan putaran poros.d. Pengatur generator berfungsi mengatur kecepatan putaran generator atau turbin
dan sebagai rem
Prinsip Kerja Generator Sinkron
7/31/2019 PLTA (makalah)
14/19
14
Prinsip kerja generator sinkron berdasarkan induksi elektromagnetik. Setelah
rotor diputar oleh penggerak mula (prime mover), dengan demikian kutub-kutub yang
ada pada rotor akan berputar. Jika kumparan kutub diberi arus searah maka pada permukaan
kutub akan timbul medan magnet (garis-garis gaya fluks) yang berputar, kecepatannya sama
dengan putaran kutub. Garis-garis gaya fluks yang berputar tersebut akan memotong
kumparan jangkar distator, sehingga menimbulkanEMFatau GGL atau tegangan induksi.
Kecepatan Putaran Generator Sinkron
Kecepatan putaran suatu generator sinkron tergantung kepada penggerak
mulanya (Putaran Turbin).
Daya yang dihasilkan Generator Sinkron
Generator untuk pembangkit listrik tenaga air skala piko menggunakan
generator sinkron 1 phasa. Generator ini memiliki kecepatan rata-rata antara 701500
rpm. Daya yang dihasilkan oleh generator 1 phasa dihitung dengan persamaan :
Dimana :P = daya yang dihasilkan generator (watt)
V = tegangan terminal generator (volt)
I = arus (ampere)
cos = faktor daya
D. Jalur Transmisi
Berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah dan pusat
industri.
E. Reservoir atau wadukWaduk adalah tempat jutaan meter kubik air akan diubah energinya menjadi energi
mekanik penggerak.
F.
Intake
7/31/2019 PLTA (makalah)
15/19
15
Intake atau pemasukan adalah fasilitas yang digunakan untuk mengambil air dari
reservoir ke dalam saluran air. Intake terdiri dari: pintu (Gate) dan saringan (Filter).
G. Control GateControl gate atau gerbang kontrol adalah pengatur masuknya air ke dalam pen stock
yang menuju turbin. Gerbang kontrol dapat di buka dan di tutup sesuai waktu
operasi ataupun jika terjadi masalah pada turbin atau komponen lain.
H. Pen Stock
Pipa pesat (penstock) adalah pipa yang yang berfungsi untuk mengalirkan air daribak penenang (forebay tank).
Gambar 2.8 Pen Stock
I. TransformerTransformator adalah alat untuk menaikkan tegangan sehingga menncapai nilai
yang di inginkan untuk tegangan transmisi.
Transformator terdiri dari sebuah inti darisusunan lapisan yang mempunyai dua
isolasi yaitu dari segi tegangan rendah dan dari sisi tegangan tinggi.
J. Out Flow
7/31/2019 PLTA (makalah)
16/19
16
K. Power Line2.5 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkitan tenaga air adalah suatu bentuk perubahan tenaga dari tenaga air
dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik, dengan menggunakan turbin
air dan generator. Daya (power) yang dihasilkan dapat dihitung berdasarkan rumus
berikut :
P = .Q.h.g
Dimana :
P = daya keluaran secara teoritis (watt)
= massa jenis fluida (kg/m3) Q = debit air (m3/s)
h = ketinggian efektif (m)
g = gaya gravitasi (m/s2)
1.6 Masalah di Pembangkit Listrik Tenaga AirKavitasi
Masalah utama yang timbul pada operasi PLTA adalah timbulnya kavitasi pada
turbin air. Kavitasi adalah peristiwa terjadinya letusan kecil dari gelembung uap air
yang sebelumnya terbentuk di daerah aliran yang tekanannya lebih rendah daripada
tekanan uap air ditempat tersebut, kemudian gelembung uap air ini akan menciut secara
cepat meletus ketika uap air ini melewati daerah aliran yang tekanannya lebih besar
daripada tekanan uap air tersebut, karena jumlahnya sangat banyak sekali (ribuan per
detik) dan I letusan itu sangat cepat maka permukaan turbin yang dikenai oleh letusan
ini akan terangkat sehingga terjadi burik yang menyebabkan bagian-bagian turbin air
(setelah waktu tertentu, kirakira 40.000 jam) menjadi keropos dan perlu diganti.
Kavitasi terjadi dibagian-bagian turbin yang mengalami perubahan tekanan air secara
mendadak, misalnya pada pipa buangan air turbin. Kavitasi menjadi lebih besar apabila
beban turbin makin kecil. Oleh karena itu, ada pembatasan beban minimum turbin air
7/31/2019 PLTA (makalah)
17/19
17
(kira-kira 25%). Bagian terbesar dari biaya pemeliharaan PLTA adalah biaya perbaikan
atau penggantian bagianbagian turbin air yang menjadi keropos akibat kavitasi.
2.7 Bangunan Sipil
Potensi tenaga air didapat pada sungai yang mengalir di daerah pegunungan.
Ditinjau dari caranya membendung air, PLTA dapat dibagi menjadi dua kategori:
a. PLTA run off river
b. PLTA dengan kolam tando (reservoir)
2.9 Keuntungan dan Kerugian Pembangkit Listrik Tenaga AirKeuntungan PLTA adalah:
a) mudah (cepat) di-startdan di-stop.
b) bebannya mudah diubah-ubah.
c) angka gangguannya rendah.
d) pemeliharaannya mudah.
e) umumnya dapat di-starttanpa daya dari luar (black start).
Kerugian PLTA adalah:
a) Membutuhkan biaya yang banyak.b) Lokasi jauh dari pusat kota (pegungungan).c) Membutuhkan saluran tranmisi yang panjang.d) Membutuhkan wilayah yang luas.
7/31/2019 PLTA (makalah)
18/19
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan salah satu Penghasil listrik yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun industri.
Dan dalam hal ini pembangkit tenaga listrik mempunyai komponen-komponen
utama yang meliputi:
1. Penggerak Mula(Prime mover)a. mesin dieselb. turbinc. beserta komponen dan perlengkapannya.
2. Komponen Listrika. Generator dan perlengkapannyab. Transformator dan perlengkapannyac. Peralatan proteksid. Saluran kabel dan busbare. Dan lain sebagainya.
3. Komponen Sipila. Bendungan, Pipa Pesat (penstock), prasarana dan sarana sipil penunjang.b. Prasarana dan sarana sipil (pondasi peralatan, jalan, cable duck, dan lain-lain.c. Gedung Kontrol (control building) dan perlengkapannya.
4. Komponen Mekanisasia. Seluruh peralatan pendukungb. Komponen pelengkap turbinc. Dan lain-lain.
Pembangkit Tenaga Listrik, khususnya PLTA memiliki permasalaha-permasalahan
yang meliputi:
7/31/2019 PLTA (makalah)
19/19
19
1. Masalah Teknis:a. Penyediaan energi primer yang berupa Sumber Air yang tidak terbatas.b. Penjernihan air pendingin untuk pembangkit thermal.c. Masalah kebisingan yang dihasilkan dari pembangkit.d. Masalah pengoperasian yang pada umumnya harus beroperasi non stop selama
24 jam sepanjang tahun.
e. Pemeliharaan.f. Gangguan dan kerusakan.g. Pengembangan dan pembangkitan.h. Perkembangan teknologi pembangkitan.
2. .Masalah Non Teknisa. Masalah regulasi.b. Kesulitan mendapatkan lahan.c. Masalah social, misal:keengganan dan protes dari masyarakat.d. Masalah financial meliputi keterbatasan kemampuan likuiditas pemerintah,
pembayaran ganti rugi yang mahal, dan lain-lain.
1.2SaranBagian yang terpenting dalam sistem kontrol PLTA adalah pemahaman mengenai
cara-cara dari pengaturan itu sendiri. Dengan adanya pemahaman yang menyeluruh
mengenai hal-hal tersebut, maka setiap keadaan pada suatu kerja di PLTA dapat
dijalankan secara terprogram.
Metode dan cara merealisasikan program memang tergantung dari kreativitas
kepala bagian pengaturan itu sendiri. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa suatu format
yang terarah akan sangat membantu membentuk keteraturan dalam pengaturan PLTA.
Semoga makalah ini berguna bagi pembaca ataupun orang yang terkait dengan bagian
sistem kontrol PLTA.
Top Related