PIRANTI MASUKAN DAN KELUARAN
“MONITOR”
KELOMPOK 4 :
1. PUTU ARI TIRTAYANI (1105021030)
2. PUTU MEGA OKTAVIANI (1105021037)
3. DEWA AYU MILAYANI NIDA (1105021043)
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2012
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang piranti
masukan dan keluaran dengan mengambil salah satu jenis hardware yaitu
“MONITOR”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna
memenuhi nilai, mengerti dan memahami materi Mata Kuliah Piranti Masukan
dan Keluaran (PMK) khususnya tentang monitor.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, segala masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini sangat penulis harapkan.
Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan
yang sudah membantu kami dalam pembuatan makalah ini, semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua sehingga bisa menjadi salah satu referensi bagi
mahasiswa mananjemen informatika dalam mata kuliah ini.
Singaraja, 13 September 2012
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iii
RINGKASAN ..................................................................................................... iv
BAB I .................................................................................................................. 1
1. 1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Rumusan masalah ...........................................................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat ........................................................................................2
BAB II ................................................................................................................. 3
2.1 Metode Penulisan............................................................................................3
2.2 Pembahasan .....................................................................................................3
2.2.1 Sejarah perkembangan Monitor .................................................................3
2.2.2 Jenis –jenis Monitor ....................................................................................5
2.2.3 Bagian atau Komponen Monitor ................................................................8
2.2.4 Cara Kerja Monitor ................................................................................... 15
2.2.5 Kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis monitor ............................... 17
BAB III.............................................................................................................. 22
3.1 Simpulan........................................................................................................ 22
3.2 Saran .............................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Monitor CRT ..................................................................................... 6
Gambar 2. Monitor LCD ...................................................................................... 7
Gambar 3. Monitor Touch Screen ........................................................................ 8
Gambar 4. Bagian Komponen Monitor CRT ........................................................ 8
Gambar 5. Touch Sensor pada monitor Touch Screen ........................................ 11
Gambar 6. Bagian dalam monitor Touch Screen ................................................ 12
Gambar 7. Gambar Layar Touch Screen ........................................................... 12
Gambar 8. Bagian dalam monitor Touch Screen ................................................ 13
Gambar 9. Controller pada Monitor Touch Screen ............................................. 13
Gambar 10. Software Driver .............................................................................. 14
iv
RINGKASAN
“MONITOR”
Oleh:
Dewa Ayu Milayani Nida, Putu Mega Oktaviani, Putu Ari Tirtayani
Monitor (M.Samsul Arifin, 2010) merupakan alat untuk mengontrol
rangkaian kejadian. Untuk itu monitor harus selalu berada di dalam memori utama
(disebut resident monitor) dan selalu tersedia untuk melakukan eksekusi. Monitor
membaca job satu persatu. Setelah membaca, job tersebut ditempatkan pada
daerah program pengguna, dan kontrol diberikan ke job ini. Pada saat job telah
selesai, akan terjadi interupt (internal interupt terhadap komputer) yang
mengembalikan kontrol ke monitor, dan segera membaca job berikutnya. Hasil
setiap job dicetak dan dikirim ke pengguna. Salah satu komponen komputer
adalah CPU (Central Processing Unit). Walau pun saat ini telah ada jenis
komputer yang tidak lagi menggunakan CPU, contohnya: jenis laptop. Namun,
komponen yang terdapat di dalam CPU itu masih digunakan dalam segala jenis
komputer. Sama halnya dengan komputer, komponen dalam CPU ini juga
mengalami perkembangan baik dari ukuran dan juga spacenya. Salah satu
komponen dari Komputer adalah Monitor.
Menurut jenisnya monitor ada beberapa bagian yaitu monitor CRT
(Cathode Ray Tube) , Monitor LCD (Liquid Crystal Display) dan Monitor Touch
Screen. Yang dimana setiap monitor memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Saat ini Monitor Touch Screen yang paling popular di
masyarakat. Dilihat dari kelebihan masing-masing monitor ini monitor
touch screen lah yang paling memberi kemudahan dan kecepatan akses
bagi para penggunanya.
Kata kunci: Monitor, Komputer, CPU.
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Saat ini Teknologi menjadi suatu pengetahuan umum yang layak untuk diikuti
perkembangannya serta dipelajari dan dipergunakan dengan baik sesuai
fungsinya. Salah satu bentuk teknologi yang selalu berkembang dan makin
dibutuhkan oleh masyarakat luas adalah komputer. Banyak perkembangan dari
komputer. Perkembangan komputer antara lain: dari ukurannya yang semakin
praktis untuk digunakan dimana saja, aplikasi komputer yang bertambah sehingga
kian menjadikan komputer sebagai teknologi yang lengkap, daya simpan yang
semakin besar dan jenisnya yang semakin canggih. Namun, tidak semua bagian
dari komputer mengalami perubahan dan perkembangan. Salah satu bagian
komputer yang tidak pernah hilang adalah komponen penyusun dari komputer itu
sendiri.
Komponen dari komputer berperan sangat penting karena tanpa adanya
komponen-komponen itu komputer tidak dapat bekerja dan menjalankan
fungsinya. Salah satu komponen komputer adalah CPU (Central Processing
Unit). Walau pun saat ini telah ada jenis komputer yang tidak lagi menggunakan
CPU, contohnya: jenis laptop. Namun, komponen yang terdapat di dalam CPU itu
masih digunakan dalam segala jenis komputer. Sama halnya dengan komputer,
komponen dalam CPU ini juga mengalami perkembangan baik dari ukuran dan
juga spacenya. Salah satu komponen dari Komputer adalah Monitor.
Monitor (M.Samsul Arifin, 2010) merupakan alat untuk mengontrol rangkaian
kejadian. Untuk itu monitor harus selalu berada di dalam memori utama (disebut
resident monitor) dan selalu tersedia untuk melakukan eksekusi. Monitor
membaca job satu persatu. Setelah membaca, job tersebut ditempatkan pada
daerah program pengguna, dan kontrol diberikan ke job ini. Pada saat job telah
selesai, akan terjadi interupt (internal interupt terhadap komputer) yang
mengembalikan kontrol ke monitor, dan segera membaca job berikutnya. Hasil
setiap job dicetak dan dikirim ke pengguna. Untuk lebih mengenal tentang
Monitor dan untuk memenuhi tugas makalah piranti masukan dan keluaran ini
2
kami membahas salah satu komponen dari komputer yang termasuk piranti
keluaran yaitu: Monitor.
1.2 Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas diperoleh beberapa perumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana sejarah perkembangan dari monitor ?
2. Apa saja jenis – jenis monitor ?
3. Apa saja bagian/ komponen yang terdapat di dalam monitor ?
4. Bagaimana cara kerja monitor ?
5. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari jenis-jens monitor yang
ada?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan :
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui sejarah perkembangan monitor.
2. Mengetahui jenis –jenis monitor.
3. Mengetahui bagian/ komponen yang terdapat di dalam monitor.
4. Mengetahui cara kerja monitor.
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis monitor yang
ada.
Manfaat :
Adapun manfaat yang kami peroleh dari penulisan makalah ini adalah:
1. Kami bisa meyelesaikan tugas makalah piranti masukan dan keluaran
dengan mengambil materi salah satu contoh piranti keluaran yaitu
monitor.
2. Kami dapat menambah ilmu pengetahuan kami tentang piranti
masukan dan keluaran yang terdapat di dalam komputer khususnya
tentang monitor baik itu sejarah, komponen atau bagian dari monitor,
jenis-jenis monitor yang biasa kita gunakan, cara kerja monitor, serta
kelebihan dan kekurangannya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, metode yang kami gunakan adalah
pengumpulan data. Data-data ini kami peroleh dari internet yang selanjutnya kami
gunakan sebagai referensi yang membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Data yang kami peroleh kami kaji hingga akhirnya makalah ini bisa selesai
dengan baik. Data yang kami peroleh berhubungan dengan sejarah perkembangan
monitor, jenis-jenis monitor, bagian-bagian monitor hingga cara kerja dari
monitor serta kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis monitor yang ada.
2.2 Pembahasan
2.2.1 Sejarah perkembangan Monitor
Monitor (tegar winanda alverian iskandar,2011)merupakan salah satu jenis
output device yang sangat populer dalam sistem komputer. Secara fisik, monitor
mempunyai bentuk seperti halnya layar televisi dan fungsinya untuk menampilkan
data dan informasi yang berguna bagi para pemakai komputer. Disamping itu,
monitor juga berfungsi untuk melihat apakah data ataupun program yang akan
dimasukkan kedalam komputer sudah dalam keadaan benar atau belum. Monitor
merupakan interface terpenting yang menghubungkan manusia dan PC. Pada saat
komputer pertama beroperasi pada tahun 1938, monitor yang sudah berusia 83
tahun dan pengembangannya masih berlangsung sampai saat ini. Perkembangan
monitor computer yang digunakan saat ini sebenarnya terbagi dua fase. Fase
pertama pada tahun 1855 ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh
ilmuwan dari Jerman, Heinrich Geibler. Ia merupakan bapak dari monitor tabung.
Lalu, 33 tahun kemudian, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer, meletakkan
dasar pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal cairan. Teknologi
tabung sejak awalnya memang dikembangkan untuk merealisasikan monitor.
Namun, Kristal cairan masih menjadi fenomena kimiawi selama 80 tahun
berikutnya. Saat itu, tampilan atau frame rate pun belum terpikirkan. Waktu itulah
yang merupakan fase kedua dari tahap pengembangan monitor komputer. Selama
4
ini, banyak yang menganggap bahwa Karl Ferdinand Braun sebagai penemu
tabung sinar katoda. Sebenarnya, ia merupakan pembuat aplikasi pertama untuk
tabung, yaitu osiloskop pada tahun 1897. Perangkat inilah yang menjadi basis
pengembangan perangkat lain, seperti televisi. Pada tahun yang sama, Joseph
John Thomson menemukan elektron, yang mempercepat pengembangan teknik
tabung.
Berikut ialah perkembangan monitor dari tahun ke tahun :
Tahun 1855 – Tabung Geißler
Heinrich Geißler berhasil membuat sebuah vakum dalam tabung yang dilengkapi
dengan sebuah pompa merkuri.
Tahun 1859 –Sinar Katoda Ditemukan
Julius Plucker, seorang ahli matematika dan fisika dari Jerman, berhasil
menemukan dan menggambarkan sinar katoda untuk pertama kalinya.
Tahun 1888 – Penemuan Liquid Crystal
Friedrich Reinitzer, ahli kimia dari Austria, menemukan fenomena kristal cairan.
Ia membuat eksperimen dengan sebuah bahan yang memiliki dua titik cair.
Tahun 1897 – Tabung BRAUN
Karl Ferdinand Braun mengembangkan tabung sinar katoda dengan
memperkenalkan aplikasi pertama dengan menggunakan osiloskop.
Tahun 1930 – Siaran Full Electronic
Manfred von Ardenne, ilmuwan universal knowledge berhasil membuat siaran
televisi full electronic pertama. Pada tahun 1931, ia memperkenalkan
penemuannya di ajang International Radio Show di Berlin.
Tahun 1963 – Penemuan Liquid Crystal Cyan Biphenyl
George Gray, ahli kimia dari Universitas Hull Inggris, menemukan kristal cairan
Cyan-Biphenyl. Kristal ini menjadi dasar untuk pengembangan bahan kristal
cairan stabil yang digunakan pada LCD sampai saat ini.
Tahun 1969 – TN-LCD Pertama
James Fergason mengembangkan teknologi TN (Twisted Nematic) yang
mengontrol light transfer dari kristal cairan.
Tahun 1981 – IBM Membuat Standar MDA dan CGA
5
Dengan standarnisasi sinyal grafik monokrom dan warna, IBM membuka jalan
untuk pengembangan monitor komputer yang universal.
Tahun 1984 – Standar EGA Berakhir
Standar EGA sudah lama menjadi standar minimal pada Computer Graphic
Hardware.
Tahun 1988 – Standar VESA
Akhir tahun 1980-an, NEC bersama dengan delapan produsen graphic card
lainnya membentuk Video Electronics Standards Association (VESA). Sejak saat
itu, ditetapkan sebuah standar yang seragam untuk software, graphics card, dan
monitor.
Tahun 2000 – Layar Datar untuk Home User
Monitor dengan layar datar tipis ini semakin terjangkau harganya bagi home user.
Tahun 2005 – Layar 3D Pertama
Toshiba memperkenalkan layar 3D pertama yang menawarkan efek 3D tanpa
menggunakan alat bantu lainnya. Namun, mata harus pada posisi tertentu.
2.2.2 Jenis –jenis Monitor
2.2.2.1 Monitor CRT (Cathode Ray Tube)
Teknologi Tabung Brown (CRT Display) ditemukan pada tahun 1897, akan
tetapi teknologi ini baru diadopsi sebagai penerima siaran televisi pada tahun
1926. Sejarah penemuan teknologi CRT sudah lebih dari 100 tahun dan memiliki
kualitas gambar yang sangat bagus. Akan tetapi teknologi ini mempunyai satu
kelemahan yaitu semakin besar display yang akan dibuat maka semakin besar
pula tabung yang digunakan. Pada monitor CRT, layar penampil yang digunakan
berupa tabung sinar katoda. Teknologi ini memunculkan tampilan pada monitor
dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar tersebut
akan diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap.
Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding dengan kedua teknologi
yang lain. Meski demikian resolusi yang dihasilkan sudah cukup baik untuk
berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan
memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.
6
Gambar 1. Monitor CRT
2.2.2.2 Monitor LCD (Liquid Crystal Display)
Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi menggunakan
sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor
yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan
kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena
bentuknya yang pipih, maka monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang
kecil dan banyak digunakan pada komputer-komputer portabel. Kelebihan yang
lain dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio yang telah menyentuh
angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan perbandingan antara tampilan yang
paling gelap dengan tampilan yang paling terang. Liquid Crystal Display
menggunakan kristal liquid yang dapat berpendar. Kristal cair merupakan molekul
organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi memiliki struktur spasial
seperti kristal. (ditemukan pakar Botani Austria – Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan
menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar dapat
dikendalikan secara elektrik sehingga dapat membentuk panel-panel datar.
7
Gambar 2. Monitor LCD
2.2.2.3 Monitor Touch Screen
Touch screen merupakan sebuah perangkat keras yang mirip seperti
monitor komputer tetapi mempunyai kelebihan dibandingkan monitor biasa.
Layar sentuh atau dalam bahasa Inggrisnya Touchscreens, touch screens, touch
panels atau touch screen panels adalah layar tampilan komputer yang sensitif
terhadap sentuhan manusia, sehingga seseorang dapat berinteraksi dengan
komputer dengan cara menyentuh gambar atau tulisan yang terpampang pada
layar komputer. Touchscreen sering dipakai pada kios informasi ditempat-tempat
umum, misalnya di bandara dan rumah sakit serta pada perangkat pelatihan
berbasis komputer. Sistem touch screen tersedia dalam bentuk monitor yang
sudah memiliki kemampuan layar sensitif sentuhan dan ada juga kit touchscreen
yang lebih ekonomis yang dapat dipasang pada monitor yang sudah ada. Data
yang dihasilkan dari sentuhan ini tentunya adalah data mengenai posisi tangan
kita yang menyentuh sinyal ultrasonik tersebut. Jika ini dilakukan secara kontinu
dan terdapat banyak sekali sensor gelombang ultrasonic pada media yang
disentuhnya, maka jadilah sebuah perangkat touchscreen yang dapat digunakan.
8
Gambar 3. Monitor Touch Screen
2.2.3 Bagian atau Komponen Monitor
2.2.3.1 Monitor CRT
Sebuah monitor CRT terdapat jutaan dot (titik) phospor merah, hijau, dan
biru yang berpendar ketika terkena pancaran elektron yang melewati layar untuk
menghasilkan gambar yang terlihat. Ilustrasi dibawah ini menunjukkan bagaimana
hal ini bekerja didalam monitor CRT.
Gambar 4. Bagian Komponen Monitor CRT
9
Istilah anoda dan katoda digunakan dalam elektronika yang artinya sama
dengan terminal positif dan negatif. Sebagai contoh, terminal positif batere
sebagai anoda dan terminal negatifnya sebagai katoda.
Didalam CRT, katoda adalah kawat pijar yang dipanaskan. Kawat pijar
tersebut berada dalam ruang hampa (vacuum) didalam tabung (tube) kaca. Sinar
("ray") adalah aliran elektron yang dihasilkan oleh sebuah "electron gun" yang
dituangkan pada kawat pijat katoda didalam vacuum. Elektron bersifat negatif.
Anoda adalah terminal positif, sehingga hal ini manarik elektron jatung pada
katoda. Layar ini dilapisi phospor, material yang berpendar jika terkena pancaran
elektron.
Ada tiga cara untuk menyaring pancaran elektron untuk mendapatkan
gambar yang benar pada layar monitor yaitu: shadow mask, aperture grill and slot
mask. Teknologi ini juga berpengaruh pada ketajaman (sharpness) tampilan layar.
a. Shadow-mask
"Shadow mask" adalah layar tipis dari metal yang berisi lubang-lubang
yang sangat kecil. Tiga sinar elektron melewati lubang untuk kemudian
fokus pada satu titik pada lapisan phospor pada monitor CRT. Shadow
mask membantu mengontrol sinar elektron sehingga sinar elektron tersebut
jatuh pada lapisan phospor pada intensitas yang tepat untuk mengahasilkan
warna dan gambar yang diinginkan pada layar. Pancaran sinar yang tidak
diinginkan dihalangi atau terhalang (blocked/"shadowed").
b. Aperture-grill
Monitor berbasis teknologi Trinitron, yang dimotori oleh Sony,
menggunakan "aperture-grill" dari pada tipe "shadow-mask". Aperture
grill terdiri kawat-kawat vertikal yang sangat kecil. Pancaran sinar
elektron melewati aperture grill untuk menerangi lapisan phosphor.
Kebanyakan aperture-grill pada monitor mempunyai plat (faceplate) datar
yang bertujuan untuk menampilkan gambar dengan distorsi rendah pada
permukaan layar monitor dari pada plat (faceplate) shadow-maskyang
melengkun. Namun, monitor dengan aperture-grill secara normal lebih
mahal.
10
c. Slot-mask
Merupakan tipe monitor CRT yang jarang dipakai, tabung "slot-mask"
menggunakan kombinasi teknologi shadow- mask dan aperture-grill .
Layar CRT tipe slot mask tidak menggunakan pelubangan kecil-kecil
seperti pada tipeshadow-mask tetapi menggunakan barisan slot-slot yang
disusun secara vertikal. Rancangan ini menghasilkan gambar yang lebih
terang melalui peningkatan transmisi elektron dikombinasikan dengan
pengaturan dot/titik phosphor pada layar
2.2.3.2 Monitor LCD
LCD Monitor terdiri dari bagian-bagian penting, yaitu:
1. Panel
Di dalam panel ini terdapat (1)backlight, (2)sejenis crystal kalau bosku
menyebutnya 'aklik', (3)lampu, (4)beberapa lapisan dari plastik untuk
mengatur kecerahan cahaya yang di hasilkan lampu, sebelum di pantulkan
ke layar sehingga di dapat kecerahan yang tepat, (5)dan tentu saja bingkai
panel yang terbuat dari plastik dan alumunium.
2. Inverter Board
Merupakan rangkaian yang berisi dua atau lebih trafo step-up dan
beberapa komponen lain seperti IC, transistor, capasitor, dan resistor yang
fungsinya untuk membangkitkan/menaikkan tegangan tinggi untuk
menghidupkan lampu yang ada di dalam panel tadi.
3. Video Board/Program Board
Bagian video dan program menyatu dalam satu PCB
4. Video board sebagian besar terdiri dari IC video yang mengolah sinyal
video analog yang berasal dari VGA PC. Dari video board, kemudian
sinyal video akan di teruskan ke dalam blok PCB yang menyatu di dalam
panel, (blok ini berfungsi seperti blok horizontal dan vertical pada monitor
CRT). Dari sinilah dihasilkan gambar yang tampil pada layar LCD.
5. Program board berisi IC program yang mengatur kerja semua rangkaian
LCD Monitor, seperti kalibrasi, pengaturan kontrol menu OSD, dan juga
memori penyimpanan warna. Seperti processor pada PC. Pada program
11
board juga mengolah H sync dan V sync dari kabel signal dan diteruskan
ke bagian blok video.
6. Power Supply
Berisi trafo step-down yang mengubah tegangan AC menjadi DC, yang
dipakai untuk mensupply semua bagian LCD. Tegangan output pada
umumnya 12volt dan 5volt DC.
Pada model-model tertentu LCD monitor menggunakan external adaptor.
7. Kabel Signal
Menghubungkan data dan sinyal dari VGA PC ke LCD monitor.
2.2.3.3 Monitor Touch Screen
Sebuah layar touch screen yang paling sederhana terdiri dari tiga buah
komponen utama dalam bekerja. Komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Touch Sensor
Gambar 5. Touch Sensor pada monitor Touch Screen
Touch sensor merupakan sebuah lapisan penerima input dari luar monitor.
Input dari touch screen adalah sebuah sentuhan, maka dari itu sensornya juga
merupakan sensor sentuh. Biasanya sensor sentuh berupa sebuah panel terbuat
dari kaca yang permukaannya sangat responsif jika disentuh.
12
Gambar 6. Bagian dalam monitor Touch Screen
Touch sensor ini diletakkan di permukaan paling depan dari sebuah layar
touchscreen, dengan demikian area yang responsif terhadap sentuhan menutupi
area pandang dari layar monitor.
Gambar 7. Gambar Layar Touch Screen
Maka dari itu ketika kita menyentuh permukaan layar monitornya, input
juga telah diberikan oleh kita. Teknologi touch sensor yang kini banyak
digunakan terdiri dari tiga macam, seperti yang telah dijelaskan di atas, yaitu
Resistive touchscreen, Capasitive touchscreen, dan Surface wave touchscreen.
13
Gambar 8. Bagian dalam monitor Touch Screen
Semua jenis sensor ini memiliki cara kerja yang sama, yaitu menangkap
perubahan arus dan sinyal-sinyal listrik yang ada pada sensor tersebut,
merekamnya dan mengubahnya menjadi titik-titik koordinat yang berada di atas
layar, sehingga posisi tepat dari sebuah sentuhan dapat langsung diketahui dengan
benar.
2. Controller
Controller merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk
menghubungkan antara sensor dengan perangkat komputer yang akan memproses
sentuhansentuhan tersebut.
Gambar 9. Controller pada Monitor Touch Screen
Ketika sensor-sensor merekam sebuah even sentuhan, maka data yang
dimilikinya diteruskan ke sebuah controller. Controller tersebut kemudian akan
14
melakukan penerjemahan informasi dari sensor-sensor tersebut menjadi informasi
yang dimengerti oleh prosessor komputer. Setelah informasi masuk dan diproses
oleh processor, maka hasil akhirnya akan dikeluarkan lagi ke monitor untuk
ditampilkan. Kembali controller bertugas untuk menterjemahkan informasi dari
processor untuk diubah menjadi sebentuk gambar yang ditampilkan di atas layar
monitor.
3 Software driver
Software driver merupakan sebuah software pengatur yang diinstal pada
perangkat komputer atau PC yang tugasnya adalah untuk mengatur agar perangkat
touchscreen dan komputer dapat bekerja sama untuk digunakan dalam berbagai
macam keperluan.
Gambar 10. Software Driver
Software driver akan mengatur operating system dari perangkat komputer
bagaimana caranya menangani even-even sentuhan yang berasal dari sensor-
sensor di atas layar touchscreen. Kebanyakan dari driver touchscreen saat ini
sudah menggunakan driver yang hampir sama dengan driver sebuah mouse. Hal
ini akan membuat sebuah even sentuhan pada satu titik di layar monitor seperti
sebuah even klik pada mouse di posisi yang sama. Dengan menggunakan driver
dari perangkat mouse, maka para developer program tidak perlu pusing-pusing
lagi memikirkan bagaimana programnya dapat berinteraksi dengan sebuah
touchscreen.
15
2.2.4 Cara Kerja Monitor
2.2.4.1 Monitor CRT
Prinsip kerja monitor CRT (Cathode Ray Tube) adalah elektron
ditembakkan dari belakang tabung gambar menuju bagian dalam tabung yang
dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang memiliki kemampuan untuk
memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut melewati serangkaian magnet kuat
yang membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian tertentu dari tabung bagian
dalam. Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor, dia
akan menyinari lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk
berpendar secara temporer. Setiap tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan
mengontrol tegangan dari sinar tersebut, terciptalah teknologi yang mampu
mengatur pixel-pixel tersebut untuk berpendar dengan intensitas cahaya tertentu.
Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah gambar. Teorinya, untuk membentuk
sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal dari kiri ke kanan,
menyebabkan pixel-pixel tadi berpendar dengan intensitas cahaya sesuai dengan
tegangan yang telah diatur. Proses tersebut terjadi pada semua garis horizontal
yang ada pada pixel layar, dan ketika telah sampai ujung, sinar tersebut akan mati
sementara untuk mengulang proses yang sama untuk menghasilkan gambar yang
berbeda. Itu yang membuat kita dapat melihat objek yang seolah-olah bergerak di
layar televisi atau monitor.
2.2.4.2 Monitor LCD
Secara Sederhana LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua bagian
utama. yaitu Backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya
LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah (berteknologi seperti) lampu
neon. Lampu Backlight ini berwarna putih. Kristal cair akan menyaring cahaya
backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus cahaya dengan
warna yang berbeda (jika anda masih ingat Pelajaran Fisika). Beberapa ratus
cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan
arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika
beda sudut refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan. Dengan memberikan
tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya. Dan
16
karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka
cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna.
Kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih
kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang
berwarna putih akan tampil di layar. Namun Jika ingin menampilkan warna hitam.
Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight
yang yang menembus (sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin
menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.
2.2.4.3 Monitor Touch Screen
Touch sensor merupakan sebuah lapisan penerima input dari luar monitor.
Input dari touchscreen adalah sebuah sentuhan, maka dari itu sensornya juga
merupakan sensor sentuh. Biasanya sensor sentuh berupa sebuah panel terbuat
dari kaca yang permukaannya sangat responsif jika disentuh. Touch sensor ini
diletakkan di permukaan paling depan dari sebuah layar touchscreen, dengan
demikian area yang responsif terhadap sentuhan menutupi area pandang dari layar
monitor. Maka dari itu ketika kita menyentuh permukaan layar monitornya, input
juga telah diberikan oleh Kita. Teknologi touch sensor yang kini banyak
digunakan terdiri dari tiga macam, yaitu Resistive touchscreen, Capasitive
touchscreen, dan Surface wave touchscreen. Semua jenis sensor ini memiliki cara
kerja yang sama, yaitu menangkap perubahan arus dan sinyal-sinyal listrik yang
ada pada sensor tersebut, merekamnya dan mengubahnya menjadi titik-titik
koordinat yang berada di atas layar, sehingga posisi tepat dari sebuah sentuhan
dapat langsung diketahui dengan benar. Controller merupakan sebuah perangkat
yang digunakan untuk menghubungkan antara sensor dengan perangkat komputer
yang akan memproses sentuhansentuhan tersebut. Ketika sensor-sensor merekam
sebuah even sentuhan, maka data yang dimilikinya diteruskan ke sebuah
controller. Controller tersebut kemudian akan melakukan penerjemahan informasi
dari sensor-sensor tersebut menjadi informasi yang dimengerti oleh prosessor
komputer. Setelah informasi masuk dan diproses oleh processor, maka hasil
akhirnya akan dikeluarkan lagi ke monitor untuk ditampilkan. Kembali controller
bertugas untuk menterjemahkan informasi dari processor untuk diubah menjadi
sebentuk gambar yang ditampilkan di atas layar monitor.
17
2.2.5 Kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis monitor
2.2.5.1 Monitor CRT
Kelebihan Monitor CRT :
1. Warna lebih akurat dan tajam
Monitor CRT memiliki warna yang akurat atau hampir sama dengan
aslinya. Karna alasan ini lah para desainer dan editor foto lebih suka
menggunakan CRT dibanding LCD. Selain itu, gradasi warna pada
monitor CRT masih lebih baik dibanding LCD. Kelebihan soal akurasi dan
gradasi warna pada monitor CRT dapat terlihat jika digunakan untuk
membuat disain yang kaya warna atau bermain game dengan resolusi
tinggi.
2. Resolusi monitor fleksibel
Monitor CRT dapat menggunakan berbagai variasi resolusi tanpa
mengalami penurunan kualitas gambar. Sehingga bagi para gamer pas-
pasan lebih baik menggunakan CRT karena resolusi game dapat
diturunkan tanpa mengorbankan kualitas tampilan.
3. Perawatan mudah, jika rusak dapat di servis
Perawatan monitor CRT masih lebih mudah dibanding LCD, LCD
perawatanya harus ekstra hati-hati. Selain itu, jika monitor CRT rusak
masih dapat diservis, sedangkan LCD rusak sudah pasti masuk sampah.
Selain itu, monitor CRT lebih tahan jika terbentur atau tersentuh jari
tangan pada displaynya.
4. Bebas dead pixel, ghosting dan viewing angle
Monitor CRT tidak terdiri dari pixel-pixel seperti LCD, sehingga jelas-
jelas tidak akan mengalami dead pixel. Monitor CRT dapat dilahat dari
berbagai sisi, tidak seperti LCD yang bergantung pada spesifikasi viewing
angle. Monitor CRT tidak mengenal response time, sehingga relatif bebas
efek ghosting.
5. Harga lebih murah
Kelebihan dari segi harga inilah yang membuat monitor CRT
masih populer. Pada ukuran inch yang sama, dapat dipastikan harga CRT
lebih murah dibanding LCD.
18
Kekurangan monitor CRT :
1. Boros Konsumsi listrik
Monitor CRT mengkonsumsi daya listrik 2x lipat dibanding LCD
pada ukuran inch yang sama. Monitor CRT 15 inch mengkonsumsi daya
antara 60-70 watt sedangkan LCD ukuran 15 inch hanya mengkonsumsi
daya maksimal 35 watt. Semakin besar ukuan diagonak monitor, semakin
besar pula konsumsi dayanya. Monitor CRT 17 inch real flat
menkonsumsi daya hingga 100watt!
2. Bergantung pada refreshrate
Agar mata tidak lelah mengunakan monitor CRT, gunakan
refreshrate diatas 70hz. Monitor saya sie mentok di 1024×768 @70hz,
cukup membuat lelah mata jika didepan monitor lebih dari 4 jam. Monitor
CRT high end mampu menawarkan refreshrate hingga 120hz bahkan
lebih. Makin tinggi makin baik tentunya. Hal ini tidak berlaku bagi
monitor LCD.
3. Radiasi lebih besar
Tidak dapat dipungkiri, monitor CRT memancarkan radiasi yang
lebih besar dibanding monitor LCD. Radiasi ini memiliki dampak negatif
bagi mata sehingga mata cepat lelah atau bahkan membuat kepala pusing
bagi yang sensitif.
4. Rentan distorsi, glare dan flicker
Ini adalah masalah klasik bagi monitor CRT. Efek distorsi akan
terlihat saat kita menggambar lingkaran dengan menggunakan coreldraw
atau software lain. Juka refreshrate terlalu rendah, menyebabkan monitor
menjadi berkedip-kedip (flicker) dan glare (over brightness).
5. Dimensi besar dan berat
Monitor CRT memiliki ukuran yang besar dan berat, sehingga tidak
cocok untuk ruangan sempit, karena banyak makan tempat. Cukup
melelahkn jika monitor sering dipindah-pindahkan karena cukup berat.
19
2.2.5.2 Monitor LCD
Kelebihan monitor LCD :
1. Karakter bright yang nyaman dimata serta bebas distorsi
Monitor LCD cenderung terang tapi nyaman dimata. Karakter LCD
yang demikian, membuat mata tidak cepat lelah dan betah berjam-jam
didepan monitor. Tidak seperti CRT yang kadang over bright. Monitor
LCD relatif bebas distorsi dan flicker. Monitor LCD juga memiliki
contrast yang cukup baik. Fokus gambar lebih baik dan bebas moire.
2. Tidak bergantung pada refreshrate
Tidak seperti CRT yang harus menggunakan refreshrate yang tinggi
agar nyaman dimata, LCD tidak memerlukan refreshrate yang tingi
untuk membuat mata nyaman. Memang jarang LCD yang menawarkan
refreshrate yang setinggi CRT. Bahkan ada yang mengatakan
refreshrate 60hz pada LCD kurang lebih sama 100hz pada CRT.
3. User friendly
Pada monitor CRT, kadang kita harus mengatur geometri, ukuran
vertikal, horizontal dan lain sebagainya agar pas di lihat di display.
Pada monitor LCD cukup set pada pilihan auto saja, pasti pas di layar.
4. Hemat listrik
Hemat listrik merupakan keunggulan monitor LCD. Pada ukuran
diagonal yang sama, konsumsi monitor LCD hanya setengah
dibanding konsumsi daya monitor CRT. Monitor LCD cocok dengan
tren green computing untuk mengurangi penggunaan energi serta
panas yang dilepaskan. Meski begitu, beberapa pengguna masih belum
merasakan penghematan energi dari monitor LCD dibanding CRT,
kecuali penggunaan dalam jumlah banyak.
6. Ukuran yang lebih kecil, ringan serta lebih keren
Tidak bisa dipungkiri bahwa ukuran monitor LCD jauh lebih ringkas
dibanding CRT. Monitor LCD tidak memakan banyak tempat sehingga
cocok ditempatkan di ruangan yang sempit. Monitor LCD juga lebih
ringan dibanding CRT sehingga lebih mudah dipindah-pindahkan.
20
Bentuk monitor LCD yang tipis menimbulkan kesan elegan dan techno
sehingga terlihat lebih keren.
Kekurangan monitor LCD :
1. Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna
kurang.
Tiap monitor LCD memiliki viewing angle atau sudut pandang yang
berbeda-beda. Namun viewing angle-nya tidak se-fleksibel monitor
CRT. Monitor CRT dapat dilihat dari berbagai sudut dan sisi, monitor
LCD tidak. Colour depth monitor LCD juga terbatas, LCD hanya dapat
menampilkan RGB 16,2 juta warna. Perbedaan kedalaman warna ini
sangat terasa jika digunakan untuk bermain game atau menonton video
beresolusi tinggi. Selain itu, gradasi warna pada monitor LCD kurang
baik, meski dalam penggunaan sehari-hari tidak terasa tapi kurang
cocok untuk desain grafis dan editing foto/video.
2. Tampilan gambar baik hanya di resolusi native-nya
Monitor LCD memiliki istilah native resolution atau resolusi bawaan
untuk menampilkan gambar yang baik. Apabila resolusi diset diatas
nativenya, gambar akan terlihat pecah. Jika diset dibawah resolusi
nativenya, maka gambar yang dihasilkan cenderung blur dan tidak
tajam. Hal ini tidak terjadi di monitor CRT.
3. Response time dan ghosting
Pada monitor LCD, terdapat istilah response time atau waktu respon
monitor. Response time yang lambat menimbulkan efek ghosting yang
dikarenakan monitor terlambat mersponse tampilan gambar, sehingga
pada gambar bergerak terlihat ada bayang-bayangnya. Semakin kecil
nilai response time, semakin baik dan cepat responsenya. Efek
ghosting kadang masih terlihat di monitor LCD dengan response time
2 ms sekalipun. Ini terlihat saat digunakan untuk bermain game yang
memiliki framrate yang tinggi.
4. Warna kurang akurat
desainer atau editor foto cenderung memilih monitor CRT dibanding
LCD. Karena warna yang ditampilkan monitor LCD kadang berbeda
21
dengan aslinya. Agar warnah lebih akurat, perlu dilakukan kalibrasi
warna dengan perangkat semacam colorimeter yang harganya tidak
murah. Namun, secara umum hal ini tidak terasa untuk penggunaan
sehari-hari.
5. Harga lebih mahal, perlu perawatan ekstra hati-hati
Sudah jelas, monitor LCD lebih mahal dibanding monitor CRT, meski
sekarang harganya sudah lebih murah, namun masih belum terjangkau
bagi banyak kalangan.
2.2.5.3 Monitor Touch Screen
Kelebihan : touchscreen akan memberikan kemudahan dan kecepatan
akses bagi penggunanya. Kita tidak perlu repot untuk mencari tombol pada
keyboard/keypad dalam mengeksekusi suatu perintah. Pengguna yang sudah
terbiasa, akan secara optimal mengakses menu-menu yang paling sering
digunakan sehingga proses keseluruhan akan lebih cepat. Beberapa contoh
penerapan pada notebook/PC ataupun handphone, menu-menu utama akan lebih
mudah diakses. Notebook jenis Tablet atau layar PC touchscreen pada
ATM/vending machine/kiosk sangat terbantu dalam hal ini. Menu sudah disusun
sedemikian rupa sehingga pengguna tidak perlu banyak berpikir, langsung
menyentuh pada layar dan perintah akan segera dieksekusi.
Kekurangan : Touchsreen sangat sensitif dan butuh perawatan khusus,
dimana layar harus selalu terjaga kebersihannya agar sentuhan (input) bisa
diterjemahkan dengan tepat. Bagi yang suka ceroboh dalam menggunakan device,
sebaiknya pertimbangkan pemilihan teknologi ini. Jika rusak, akan sia-sia harga
mahal yang kita bayar pada device tersebut.
22
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah Monitor merupakan alat untuk
mengontrol rangkaian kejadian. Untuk itu monitor harus selalu berada di dalam
memori utama (disebut resident monitor) dan selalu tersedia untuk melakukan
eksekusi. Monitor membaca job satu persatu. Monitor ini di bagi menjadi
beberapa jenis yaitu Monitor CRT, Monitor LCD, dan Monitor Touch Screen
yang dimana semakin berkembangnya zaman semakin banyak bermunculan
teknologi-teknologi.
3.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan mengenai pembuatan makalah piranti
masukan dan keluaran mengenai monitor, agar dapat menambah pengetahuan
tentang piranti keluaran ini yaitu monitor. Semoga dapat bermanfaat bagi kami
dan teman-teman yang membaca makalah kami ini.
23
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M.Samsul. maret 9, 2012. http://my.opera.com/samsulfunky/blog/sejarah
(accessed september 10, 2012).
iskandar, tegar winanda alverian. january 2011.
http://katshuhiko.blogspot.com/2012/01/perkembangan-komputer.html (accessed
september 9, 2012).
Mustaqim. mei 12, 2009. http://www.mastaqim.web.id/2009/05/komponen-monitor-
crt.html (accessed september 10, 2012).
tian. cara kerja monitor crt dan lcd. januari 3, 2011.
http://blog.ub.ac.id/tian07/2011/01/03/cara-kerja-monitor-crt-dan-lcd/ (accessed
september 10, 2012).
Top Related