PERSEPSI PENDUDUK SUKU PEKAL TERHADAP PENDUDUK TRANSMIGRASI DI DESA TANJUNG HARAPAN KECAMATAN NAPAL PUTIH
KABUPATEN BENGKULU UTARA
Proposal
Disusun Oleh :
Lilis Indah Kurniawati
Npm 11060007
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
pada mata kuliah Metode Penelitian dan Seminar Geografi
Dosen pembimbing Drs.Warsa Sugandi.K. M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN. SH BENGKULU
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat sebagai sekelompok orang merupakan wadah
pergaulan hidup bagi orang- orang itu sendiri. Dimana antara satu
dengan yang lain terjalin suatu hubungan timbale balik guna
mewujudkan tujuan hidupnya masing- masing. Masyarakat terdiri dari
sekelompok besar manusia yang relative permanen menganut dan
menjunjung suatu system nilai dan kebudayaan tertentu. Desa Tanjung
Harapan merupakan salah satu wilayah daerah kecamatan Nnapal
Putih adalah salah satu tempat yang dijadikan sebagai lokasi
pemukiman transmigrasi yang berasal dari pulau jawa, sehingga
sebagai penduduk transmigrasi dengan sendirirnya akan selalu
bertalian antara golongan dan pengaruh- pengaruh satu sama lain.
Dari pengaruh diatas dapat dipahami suatu masyarakat dengan
adanya sekelompok manusia yang banyak dan telah mempunyai
tempat tinggal disuatu daerah tertentu dalam waktu yang lama dan
memiliki aturan –aturan yang mengatur kepentingan bersama.
Dalam undang- undang pokok tertentu transmigrasi dijelaskan
bahwa transmigrasi adalah pemindahan atau perpindahan penduduk
dari suatu daerah ke daerah lain yang ditetapkan di dalam wilayah
Republik Indonesia guna kepentingan pembangunan Negara atau alas
an yang dianggap penting oleh pemerintah ( undang- undang no. 3
tahun 1972). Kemudian pada pasal 2 undang- undang tersebut juga
ditetapkan bahwa sasaran transmigrasi adalah peningkatan taraf
hidup, pembngunan daerah, keseimbangan penyebaran penduduk,
pemanfaatan sumber- sumber alam dan tenaga manusia, kesatuan
dan persatuan bangsa serta memerkuat pertahanan dan keamanan
Nasional.
Begitu juga Hadjono (1982) mengatakan bahwa yang perlu
diingat dala usaha memindahkan lebih banyak transmigran adalah
bahwa para transmigran itu manusia. Oleh karena itu, apakah
transmigrasi itu dimaksudkan sebagai pemindaha penduduk,sebagai
pemerataan penduduk, sebagai peningkatan taraf hidup, dan apakah
peningkatan ketahanan Nasional. Objek pendekatan yang harus
digunakan oleh para perencana dan pelaksana harus tetap
memperhatikan masalah ekomomi dan social sehubungan dengan
pemukiman kembali di lingkungan yang berbeda dengan lingkngan
daerah asalnya.
Sementara dengan berpindahanya penduduk dengan cara
bertransmigrasi memunculkan persepsi yang berfariasi dari penduduk
Suku Pekal, sisi negatifnya penduduk Pekal beranggapan bahwa
dengan kedatangan warga transmigrasi akan membuat warga Suku
Pekal kekurangan lahan garapann atau lahan pemukiman. Disamping
itu juga wrga suku Pekal beranggapan bahwa penduduk Transmigrasi
akan lebih dominan akan berbagai bidang kehidupan, karena dari segi
jumlah warga transmigrasi cukup besar jumlahnya. Hal ini yang terjadi
pada Desa Tanjuung Harapan Kecamatan Napal Putih Kabupaten
Bengkulu Utara.
Sehubungan dengan permasalahan di atas penulis melakukan
penelitian ya ng berjudul “Persepsi penduduk Suku Pekal
Terhadap Penduduk Transmigrasi Di Desa Tanjung Hrapan
Kecamatan Napal Putih Kabupaten Bengkulu Utara”.
B. RumusanMasalah
Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk
Transmigrasi di Desa Tanjung Harapan kecamatan Napal Putih
Kabupaten Bengkulu Utara.
C. Batasan Masalah
Supaya penelitian ini tidak mengambang peneliti maka menitik
beratkan pada. “ Persepsi Penduduk Suku Pekal Terhadap Penduduk
Transmigrasi di Desa Tanjung Harapan Kecamatan Napal Putih
Kabupaten Bengkulu Utara”
D. TujuanPenelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
memperolah gambaran tentang “ persepsi Penduduk Suku Pekal
Terhadap Penduduk Transmigrasi di Desa Tanjung Harapan Kecamatan
Napal Putih Kabupaten Bengkulu Utara.
E. Kegunaan Penelitian
Dari tujuan yang telah dirumuskan dapat diambil kegunaan penelitian
sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Diharapkan dapat meningkatkan wawasan penulis yang berkaitan
dengan Geografi sosil dan Geografi Penduduk.
2. Secara Praktis
a. Bagi pemerintah Daerah Kecamatan dan Desa Tanjung Harapan
Kabupaten Bengkulu Utara dapat jadikan masukan dan arahan
dalam menentukan kebijakan pembangunan.
b. Bagi masyarakat dapat dijadikan masukan dalam berintegrasi
c. Bagi peneliti sendiri mmerupakan pengembangan ilmu
pengetahuan
d. Pat Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan referensi penunjang
dalam melakukan penelitian.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulisan, Maka penulisan skripsi ini di bagi
beberapa BAB yang terdiri dari sub sub, untuk lebih jelasnya di bawah
ini di terangkan rincian sebagai berikut:
Bab 1 Pendahuluan antara lain memuat tentang latar belakang,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian
dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan landasan teori yang memuat tentang pengertian
peresepsi, bentuk-bentuk persepsi, factor yang berperan dalam
persepsi, proses terjadinya persepsi, objek persepsi, pengertian
masyarakat, pola hidup masyarakat,dan pengertian trnsmigrasi.
Bab III Metode Penelitian yang memuat tentang, jenis penelitian,
lokasi penelitia, jenis dan sumber data, tekhnik pengumpulan data,
tekhnik keabsahan data dan tekhnik analisa data.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Persepsi masyarakat
1. Pengertian persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang di dahului oleh
proses pengindraan, yaitu merupakan proses diterimanya
stimulus oleh individu melalui alat indera. Namun proses itu tidak
berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut di teruskan
dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Proses
penginderaan merupakan proses pendahulu dan proses persepsi
(Walgito, 1992: 69).
Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat, pada
waktu individu menerima stimulus melalui alat indera, yaitu
melalui mata sebagai alat penglihatan, telinga sebagai alat
pendengar, hidung sebagai alat pembau, lidah sebagai alat
pengecap, kulit pada telapak tangan sebagai alat peraba, yang
kesemuanya merupakan alat indera yang digunakan untuk
menerima stimulus dari individu. Proses penginderaan akan
selalu terjadi setiap saat pada waktu individu menerima stimulus
melalui panca inderanya. Alat indera merupakan penghubung
antara individu dengan lingkungan. Stimulus yang diindera di
organisasikan dan diinterpretasikan, sehingga individu
menyadari, menyertai apa yang di indera itu dan proses ini di
sebut persepsi. Dengan demikian dapat di kemukakan persepsi
merupakan pengorganisasian, pengginterpretasian terhadap
stimulus yang di inderanya sehingga merupakan sesuatu yang
berarti dan merupakan respon yang integrated dalam diri
individu.
Persepsi juga dapat di artikan sebagai kemampuan untuk
membeda-bedakan, mengelompokan, memfokuskan dan
mengenal objek tertentu, pengenalan objek tertentu, pengenalan
objek itu berdasarkan rancangan panca inderanya dan
berpengaruh kepada prilaku yang di pilih. Hal senada di
ungkapkan Desiderato yang di kutip oleh Jalaludin (2002:51)
persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau
hubungan-hubungan yang di peroleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan. Sedangkan menurut Fauzi
(1997: 37) persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada
di dalam otak.
Jadi dengan memahami pendapat-pendapat di atas dalam
hal ini dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu
tanggapan terhadap suatu keyakinan yang di tangkap melalui
alat indera untuk dapat diartikan sebagai suatu sikap menilai
dari apa yang diterima dari suatu objek tentang sebagai
peristiwa atau hubungan-hubungan yang di peroleh dengan
mengumpulkan informasi mengenai kebenaran secara langsung.
2. Bentuk-bentuk Persepsi
a. Persepsi melalui alat indera penglihatan
Alat indera merupakan alat utama dalam individu
mengadakan persepsi. Seseorang dapat melihat dengan
matanya tetapi mata bukanlah satu-satunya bagian hingga
individu dapat mempersepsikan apa yang dilihatnya, maka
hanyalah mata hanyalah merupakan salah satu alat atau bagian
yang menerima stimulus dan stimulu ini di langsungkan oleh
syarat sensoris keotak hingga akhirnya individu dapat
menyadari apa yang di lihatnya.
b. Persepsi melalui indera penglihatan
Telinga merupakan salah satu alat untuk dapat
mengetahui sesuatu yang ada disekitarnya. Telinga selain
sebagai alat pengindera pendengaran juga sebagai alat untuk
keseimbangan.
c. Persepsi melalui indera penciuman
Orang dapat mencium bau sesuatu melalui alat indera
pencium yaitu hidung. Sel-sel penerima atau reseptor bau
terletak dalam hidung sebelah dalam. Stimulusnya terwujud
benda-benda yang bersifat khemis atau gas yang dapat
menguap, dan mengenai alat-alat penerima yang ada di hidung,
kemudian diteruskan oleh syaraf sensorik ke otak, dan sebagai
respon dari stimulus tersebut orang dapat menyadari apa yang
diciumnya.
d. Persepsi melalui indera pengecap
Indera pengecap terdapat dilidah stimulusnya merupakan
benda cair. Zat cair itu mengenai ujung sel penerima yang
terdapat dalam lidah, yakni kemudian di langsungkan oleh
syaraf sensoris keotak hingga akhirnya dapat
menyadari/mempersepsi tentang apa yang di ecap itu dengan
empat macam rasa yaitu pahit, manis, asam dan asin.
e. Persepsi melalui indera kulit
Indera dapat merasakan rasa sakit, tekanan dan
temperature. Tetapi tidak semua bagian dari kulit dapat
menerima rasa-rasa ini. Pada bagian tertentu dapat saja yang
dapat menerima stimulus-stimulus tertentu, stimulus ini akan
menimbulkan kesadaran akan lunak, keras dan kasar.
3. Factor-faktor yang berperan dalam persepsi
Bimo Walgito (2002: 70) mengungkapkan factor-faktor yang
berperan dalam persepsi yaitu:
1. Obyek yang di persepsi
Obyek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau
reseptor. Stimulus dapat dating dari luar individu yang
mempersepsi. Tetapi juga dating dari dalam individu yang
bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang
bekerja sebagai reseptor.
2. Alat indera, syaraf. Dan pusat susunan syaraf
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima
stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris
sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang di terima
reseptor kepusat susunan syaraf.
3. Perhatian
Untuk menyadari atau mengadakan persepsi di perlukan
adanya perhatian, yang merupakan langkah pertama sebagai
suatu persiapan dalam rangka menandakan persepsi.
4. Proses terjadinya persepsi
Proses terjadinya persepsi di jelaskan yaitu objek
menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau
reseptor. Proses stimulus mengenai alat indera merupakan
proses kealaman atau proses fisik. Stimulus yang di terima oleh
alat indera di teruskan oleh syaraf sensoris ke otak. Proses ini
yang di sebut sebagai proses fisiologis. Kemudian terjadilah
proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu
menyadari apa yang di lihat, atau apa yang di dengar, atau apa
yang di raba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat
kesadaran inilah yang di sebut proses psikologis ( Bimo Walgito,
2002: 71).
5. Objek pesepsi
Objek yang dapat dipersepsi sangat banyak yang meliputi
segala sesuatu yang ada di sekitar manusi. Manusia itu sendiri
dapat menjadi objek persepsi. Karena sangat banyaknya objek
yang di persepsi, maka pada umumnya objek persepsi di
klasifikasikan. Objek persepsi dapat di bedakan atas objek yang
non manusia dan manusia.
Menurut Walgito ( 2002: 76) pada objek persepsi manusia,
manusia yang di persepsi mempunyai kemampuan, perasaan,
ataupun aspek lain seperti halnya pada orang yang
mempersepsi. Orang yang di persepsi akan dapat di pengaruhi
pada orang yang mempersepsi, dan hal ini tidak akan di jumpai
apabila yang di persepsi itu selain manusia.
Menurut Walgito (2002: 76) pada objek persepsi manusia,
yang di persepsi mempunyai kemampuan, perasaan. Ataupun
aspek-aspek lain seperti halnya pada orang yang mempersepsi.
Orang yang di persepsi akan dapat mempengaruhi pada orang
yang mempersepsi, dan hal ini tidak akan di jumpai apabila yang
dipersepsi itu selain manusia.
B. Pengertian Penduduk
Penduduk ialah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili tetap di dalam
wilayah negara. Sedangkan bukan penduduk ialah mereka yang ada di dalam wilayah
negara, tetapi tidak bermaksud bertempat tinggal di negara itu.
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
a) Orang yang tinggal di daerah tersebut
b) Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain
orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti
kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu.
( http://daniiskandarmanajemen.blogspot.com.//2011/03/pengertian -warga-negara-dan-
penduduk.html).
C. Transmigrasi
Pengertian transmigrasi
Istilah transmigrasi dalam undang- undang dijelaskn bahwa
trasmigrsai adalah pemindahan atau memindahkan penduduk
dari suatu daerah kedaerah lain yang ditetapkan di dalam
wilayah Repubik Indonesia guna kepentingan pembangunan
Negara atau alasan yang dianggap penting oleh pemerintah
(Undang- undang No.3 tahuun 1972). Kemudian pada pasal 2
undang- undang tersebut juga ditetapkann bawha sasaran
transmigrasi adalah peningkatan taraf hidup, pembangunan
daerah, keseimbangan penyebaran penduduk, pemanfaatan
sumber- sumber alam dan tenaga manusia, kesatuan dan
persatuan bangsa serta memperkuat perthanna Nasional.
Bertolak dari ketentuan undang- undang di atas dan
mengutip GBHN 1983. Swasno (1989 : 124) mengemukakan
bahwa transmigrasi ditujukan untuk meningkatkan penyebaran
penduduk dan tenaga kerja serta pembukaan dan
pengembangan daerah produksi baru terutama daerahh
pertanian yang dapat menjamin taraf hidup transmigrasi. Sejalan
dengan ini Puslitbang Transmigrasi (1989 : 126) mengemukakan
bahwa pembangunan di daerahpemukiman transmigrasi itu pada
hakikatnya adalah pembangunan pedesaan di daerah baru yang
mencakup berbagai aspek kehidupan dan sasarannya untuk
meningkatkan produktivitas dan pendpatan masyarakat
transmigrasi. Dalam hal ini Eriyanto (Swasno, 1989 )
mengemukakan bahwa tolak ukur keberhasilan program ini
dapat dilandaskan pada indicator pendapatan.
Begitu juga Hardjono ( 1982: 74) mengtakan bahwa yang
perlu diingat dalam usaha meminddahkan lebih banyak
transmigrasi adalah, bahwa para transmigrasi itu manusia. Oleh
karena itu, apakah transmigrasi itu di maksudkan sebagai
pemindahan penduduk, sebagai pemerataan penduduk, sebagai
peningkatan taraf hidup, dan apakah sebagai peningkatan
ketahanan Nasional. Objek pendekatan yang harus dugunakan
olehpara perencana dan pelaksana harus tetap memeprhatikan
masalah ekonomi dan social sehubungan dengan pemukiman
kembali di lingkungan yyang berbeda dengan lingkungan daerah
asalnya.
Kesejahteraan keluarga merupakan uunsur utama dalam
terciptanya masyarakat sejahtera. Kita semua menyadari bahwa
kita mendambakan tciptanya sejahtera, namun untuk
merealisasikan cita- cita tersebut merupakan masalah yang
sangat sulit dan pelik karena menyangkut berbagai aspek
kehidupan dengan segala kondisi dan situasi.
Undang- undng Nomor 10 Tahun 1992 tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga
sejahtera menyebutkan bawha kebijaksanaan penyelenggara
pembangunan kualiats keluarga yang berciri kemandirian dan
ketahanan keluarga yang handal sebagai potensi sumber daya
Manusia pengguna dan pemelihara lingkungan dan pembinan
keserasian manusia dan sesamanya denngan masyarakat, dan
dengan lingkunagn yang menduukungnya untuk mewujudkan
pembangunan berkelnjutan.
D. Pengertian tanggapan
Tanggapan yaitu suatu bayangan yang tinggal dalam
ingatan setelah kita melakukan pengamatan ( Bigot et al, 1950,
P. 72). Tanggapan dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Tanggapan masa lampau atau tanggapan ingatan
2. Tanggapan masa dating atau tanggapan
mengantisipasikan
3. Tanggapan masa kini atau tanggapan representif
( tanggapan mengimajinasikan).
Sedangkan perbedaan antara tanggapan dan pengmatan
yaittu :
1. Tanggapan
- Cara tersedianya objek disebut representif
- Objek tidak ada pada dirinya sendiri tetapi diadakan
pada diri subjek yang menangkap
- Objek hanya ada pada dan untuk subjek yang
menanggap
- Terlepas dari unsure keadaan tempat, keadaan dan
waktu
2. Pengamatan
- Cara tersedianya objek disebut presentasi
- Objek ada pada dirinya sendiri
- Objek ada pada setiap orang
- Terikat pada tempat, keadaan dan waktu ( http//:
WWW.anak [email protected]
%makalah.Psikologi.html.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian dan Waktu
1. Tempat : Desa Tanjung Harapan Kecamatan Napal Putih
Kabupaten Bengkulu Utara
2. Waktu : 5 Bulan, dari Oktober 2013 sampai dengan Februari
2013
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif,
kuantitatifkarena pada dasarnya penulis tidak hanya mengumpulkan data.Metode deskriptif
adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data-data dari hasil penelitian.
Menurut Winarno Surakhmad (1980 : 139) metode penelitian deskriptif tertuju pada
pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang yang tidak hanya terbatas pada
pengumpulan dan penyusunan data saja akan tetapi meliputi analisis data dan
menginterprestasikan tentang arti data tersebut.
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Adapun variabel dioperasionalkan dalam penelitian ini adalah:
Persepsi Penduduk Pribumi terhadap Keberadaan Penduduk Transmigrasi merupakan
tanggapan, pendapat, penilaian, atau reaksi Penduduk Suku Pekalterhadap Penduduk
Transmigrasi di desa Tanjung Harapan yang diukur denganmenggunakan Skala Likert dengan
ketentuan sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
Setuju (S ) diberi skor 4
Kurang Setuju (KS) diberi skor 3
Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan suatu objek yang akan diteliti dan objek itu dapatberupa
manusia, hewan ataupun benda-benda dalam suatu wilayah tertentu atautempat objek itu
berada. Dan salah satu pendapat yang menjelaskan populasi menyebutkan,”populasi
adalah keseluruhan objek penelitian”(Arikunto 1989 :102).
Berdasarkan pendapat di atas yang menjadi populasi dalam penelitianini adalah
seluruh Kepala Keluarga Penduduk Suku Pekal di Desa TanjungHarapan. Kecamatan
Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 170KK
Tabel 1. Populasi
No Wilayah Jumlah KK1 RT 1 152 RT 2 133 RT 3 184 RT 4 165 RT 5 176 RT 6 177 RT 7 198 RT 8 169 RT 9 1810 RT 10 21
JUMLAH 170Sumber : Profil Desa
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap refresentatif atau mewakili dari
semua sifat yang terdapat didalam objek penelitian.
Penjelasan sampel diperkuat oleh pendapat seorang ahli yaitu yang bernama Suharsimi
Arikunto (1998 : 107) menyatakan,”apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannyamerupakan penelitian populasi. Tetapi apabila populasinya
lebih dari 100, maka diambil antara l0 - 25%. Rerdasarkan pendapat tersebut
penulismenetapkan sampel dalam penelitian ini sebesar 20% yaitu :34 KK.
Tabel 1. Populasi
No Wilayah Jumlah KK Sampel 20%1 RT 1 15 32 RT 2 13 33 RT 3 18 44 RT 4 16 3
5 RT 5 17 46 RT 6 17 37 RT 7 19 48 RT 8 16 39 RT 9 18 410 RT 10 21 3
JUMLAH 170 34Sumber : Profil Desa
E. Teknik Penarikan Sampel
Penarikan sampel dilakukan secara Simple random sampling atau sampelacak
sederhana.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian metode pengumpulan data merupakan unsur yang penting,
karena keberhasilan penelitian tersebut sangat dipengaruhi metodeoleh metode yang
digunakan.Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sebagai berikut:
1. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang digunakanuntuk
memperoleh informasi sehingga diperoleh jawaban yang relatif seragam. Menurut
Arikunto (1997 : 140) angket adalah sejumlah pertanyaantertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dan responden dalamarti laporan tentang pribadi atau hal-hal lain
yang ingin diketahui.
2. Observasi
Observasi adalah penguatan dengan cara tertuju langsung kelapangan untuk
mengamati kenyataan dan kegiatan. Menurut Arikunto (1997: 128) juga disebut
pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatianterhadap sesuatu objek dengan
menggunakan seluruh alat ukur.
Skor Rata – rata
Skor maksimum mkmjsbhbhxmmmkmbmss
3. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh keterangan yangdibutuhkan dalam
penelitian melalui tanya jawab pada responden.
MenurutHadi (1987 : 630 wawancara merupakan suatu proses tanya jawab lisan,
dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik.
4. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk menambah data atau keterangan danhasil
penelitian yang mencakup seluruh potensi yang ada di Desa Tanjung Harapan,
Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara.
G. Teknik Analisis Data
Untuk rnengana1isis data yang diajukan dalam penelitian ini penulismenggunakan
rurnus :
Nilai = x 100%
Rumus di atas digunakan untuk melihat berapa sebaran jawabanresponden.
Sedangkan tingkat Kesadaran responden dapat di konsultasikan dengankriteria
interpretasi skor dengan kategori sebagai berikut:
KRITERIA INTERPRETAS! SKOR
81 - 100% = Sangatbaik
61 - 80% = Baik
41 - 60% = Cukup
21 - 40% = Kurang baik
0 - 20% = Tidak baik
(Sudjana, 1982; 127)
DAFTAR PUSTAKA
Soekma, Dinata, Nanasanudih, 2006. Metode penelitian. Bandung: Rosda
karaya
Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta Pers.
( http://daniiskandarmanajemen.blogspot.com.//2011/03/pengertian -warga-negara-dan-
penduduk.html).
Top Related