8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
1/156
i
TUGAS AKHIR
PERENCANAAN STRUKTUR
GEDUNG BANK NISP SEMARANG
Merupakan Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan
Tingkat Sarjana Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Katolik Soegijapranata
Oleh :
YULIANTO SANJAYA ANDY FERNANDY M
NIM : 01.12.0006 NIM : 01.12.0019
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2008
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
2/156
ii
PENGESAHAN
Tugas Akhir
PERENCANAAN STRUKTUR
GEDUNG BANK NISP SEMARANG
Oleh :
YULIANTO SANJAYA ANDY FERNANDY M
NIM : 01.12.0006 NIM : 01.12.0019
Telah diperiksa dan disetujui
Semarang,
Pembimbing I Pembimbing II
Ir. David Widianto, MT Suzy Wiramargana, ST.Meng.Sc.
Disahkan oleh:
Dekan Fakultas Teknik Sipil
Dr. RR. M.I. Retno Susilorini ST., MT.
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
3/156
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Lembar Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Lembar Asistensi v
Daftar Isi vii
Daftar Tabel x
Daftar Notasi xi
Daftar Lampiran xvii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Nama Proyek 1
1.2.Latar Belakang Proyek 1
1.3.Maksud dan Tujuan Proyek 2
1.4.Lokasi Proyek 2
1.5.Tujuan Penulisan Tugas Akhir 3
1.6.Pembatasan Masalah 4
1.7.Sistematika Penulisan 5
BAB II PERENCANAAN STRUKTUR 7
2.1.Uraian Umum 6
2.2.Tinjauan Pustaka 7
2.2.1. Peraturan-peraturan 72.2.2. Beban yang Bekerja pada Struktur 9
2.3.Landasan Teori 10
2.3.1. Pembebanan 102.3.2. Pembebanan gempa menggunakan statik ekivalen 122.3.3. Perhitungan pondasi tiang pancang 13
2.4.Asumsi-asumsi 14
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR 19
3.1.Perhitungan atap 19
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
4/156
viii
3.1.1. Perhitungan gording 193.1.2. Perhitungan trekstang 233.1.3. Pembebanan atap 253.1.4. Cek penampang profil 283.1.5. Perhitungan sambungan 35
3.2.Perhitungan pelat lantai 39
3.2.1. Pembebanan pelat lantai 393.2.2. Penulangan pelat lantai dua arah (two way slab) 40
3.3.Perhitungan tangga 483.3.1. Perhitungan tangga 48
3.4.Perhitungan gaya gempa (static analysis) 53
3.4.1. Perhitungan gaya geser dasar horisontal totalakibat gempa 53
3.4.2. Distribusi gaya geser dasar horizontal totalakibat gempa 60
3.5.Perhitungan penulangan balok 64
3.5.1. Penulangan lentur balok 64
3.5.2. Perhitungan geser balok 68
3.5.3. Perhitungan torsi balok 71
3.6.Perhitungan penulangan kolom 783.6.1. Perhitungan kolom lantai basement 78
3.6.2. Penulangan kolom lantai 3 82
3.6.3. Perhitungan kolom lantai 4 87
3.6.4. Perhitungan kolom lantai 5 92
3.7. Perhitungan pondasi 101
3.7.1. Pemilihan tipe pondasi 1013.7.2. Menentukan daya dukung tiang pancang 1013.7.3. Menentukan jarak antar tiang pancang 1023.7.4. Menentukan efisiensi kelompok tiang pancang 1043.7.5. Cek kekuatan tiang pancang dalam kelompok tiang 1043.7.6. Penulangan tiang pancang 1063.7.7. Penulanganpile cap 1113.7.8. Penulangan tie beam 118
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT PEKERJAAN STRUKTUR 126
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
5/156
ix
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA 151
5.1. Analisa Perhitungan Harga Satuan. 151
5.2. Rencana Anggaran Biaya 155
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
6/156
BAB I PENDAHULUAN
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Nama proyekNama proyek yang data-data dan gambarnya digunakan untuk keperluan
pembuatan Tugas Akhir perencanaan struktur gedung ini adalah Perencanaan
Struktur Gedung Bank NISP Semarang .
1.2 Latar belakang proyek
Kota Semarang adalah suatu kota wisata di Jawa Tengah yang banyak
dikunjungi wisatawan dari dalam dan luar negeri dengan pertumbuhan ekonomi
yang sangat cepat. Kegiatan perdagangan di Kota Semarang sangat dinamis
sehingga walaupun sudah banyak kantor Perbankan di kota Semarang masih
belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Tengah khususnya
Semarang dalam melakukan transaksi keuangan. Bank NISP ini letaknya sangat
strategis berada di dekat hotel-hotel dan pusat perbelanjaan, sehingga memberikan
kemudahan bagi para pengusaha dalam melakukan transaksi keuangan.
Walaupun di Jawa Tengah sudah terdapat beberapa bank tapi belum bisa
memenuhi kebutuhan masyarakat Semarang dalam melakukan transaksi
keuangan. Keinginan ini diwujudkan dengan membangun bank NISP. Diharapkan
bank ini dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat Semarang dalam
melakukan transaksi keuangan.
Sehingga diharapkan dengan adanya pembangunan bank NISP ini semua
kegiatan transaksi yang cukup padat di wilayah Semarang khususnya dapat
dipenuhi.
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
7/156
BAB I PENDAHULUAN
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
2
1.3 Maksud dan tujuan proyek
Maksud dari pembangunan Bank NISP adalah:
a. Mendirikan sebuah kantor perbankan yang memberikan pelayanan yang lebihbaik
b. Menyediakan fasilitas untuk kegiatan perdagangan bagi para pengusahac. Meberikan alternatif baru bagi masyarakat dalam melakukan transaksi
keuangan
Tujuan yang ingin dicapai adanya Bank NISP antara lain:
a. Menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan potensi bagi masyarakat KotaSemarang
b. Memberikan alternatif bagi masyarakat Semarang dalam melakukan transaksikeuangan dengan memberikan penawaran dan pelayanan yang lebih baik.
1.4 Lokasi proyek
Letak gedung Bank NISP ini berada di Jl. Pemuda Semarang. Gedung
Bank ini berada di atas tanah seluas 2500 m2dengan tinggi total bangunan 28,5 m
dan luas total bangunan 10584 m2, dengan batas-batas yang mengelilingi lokasi
proyek adalah:
Sebelah Utara : Bank BCA
Sebelah Selatan : PT. PGN
Sebelah Barat : Jalan Pemuda
Sebelah Timur : Jalan Depok
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
8/156
BAB I PENDAHULUAN
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
3
Gambar Denah situasi
1.5 Tujuan penulisan tugas akhir
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membuat perhitungan
dan gambar bagian-bagian dari struktur gedung yang terkait dengan bidang teknik
sipil yaitu atap, pelat, balok, kolom dan pondasi. Langkah selanjutnya adalah
menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB), Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS), dan Time Schedulepekerjaan struktur.
U
Bank
BCA
Bank
NISP
Jalan
Pemuda
PT. PGN
Jalan
Depok
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
9/156
BAB I PENDAHULUAN
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
4
1.6 Pembatasan masalah
Perencanaan struktur yang merupakan salah satu pekerjaan yang sangat
rumit karena didalamnya terdapat banyak unsur yang saling berhubungan. Untuk
mempermudah perhitungan maka ada beberapa batasan-batasan yang diambil
dalam perencanaan struktur ini antara lain :
a. Pada perencanaan gedung ini hanya merencanakan struktur atap, portal,tangga, dan pondasi. Gambar kerja yang direncanakan adalah gambar kerja
struktur meliputi denah atap, balok, kolom, dan pondasi yang disertai
potongan-potongan dan detail.
b. Guna melengkapi perhitungan struktur yang ada maka perhitungan rencanaanggaran biaya dan waktu dari pengerjaan struktur tersebut juga ikut
direncanakan.
c. Pada perencanaan gedung ini perhitungan bagian gedung yang terjadi akibatselisih suhu, pengangkatan dan pemasangan serta penurunan fondasi, susut,
gaya-gaya tambahan yang berasal dari beban hidup seperti gaya rem yang
berasal dari keran tidak direncanakan.
d. Analisa struktur terhadap beban gempa menggunakan analisa gempa statikekivalen. Hal ini dikarenakan tinggi total struktur yang hanya 28,5 m dari
permukaan tanah.
e. Untuk perencanaan instalasi pelengkap seperti sanitasi, mekanikal elektrikal,saluran pendingin udara tidak direncanakan.
f. Struktur utama dibuat dari konstruksi beton bertulang, sedangkan atapmenggunakan rangka kuda-kuda baja dan pelat beton bertulang
g. Dalam perencanaan gedung ini mix design dari beton tidak dihitung karenadianggap beton dapat dipesan sesuai dari mutu yang diinginkan.
h. Dalam perencanaan gedung ini pengujian kuat tekan, tarik dan leleh pada bajatidak dihitung karena dianggap baja dapat dipesan sesuai dari mutu yang
diinginkan.
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
10/156
BAB I PENDAHULUAN
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
5
i. Perhitungan pembebanan dan penulangan tangga dilakukan terpisah dariperhitungan portal utama, setelah reaksi didapat akan menjadi beban terpusat
pada balok.
j. Perencanaan tower air tidak dihitung karena terpisah dari bangunan utama.
1.7 Sistematika penyusunan
Sistematika penyusunan ini dibuat untuk memudahkan para pembaca
dalam memahami isi Tugas Akhir ini. Sistematika penyusunan tersebut adalah
sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan ini diterangkan mengenai nama proyek,
maksud dan tujuan proyek, tujuan penulisan Tugas Akhir, pembatasan
masalah, dan sistematika penyusunan Tugas Akhir.
BAB II : Tinjauan Pusataka
Dalam bab ini penulis membahas tentang uraian umum perencanan
gedung, tinjauan pustaka meliputi peraturan-peraturan dan
pembebanan yang digunakan pada struktur gedung, serta landasan teori
yang mencakup rumus-rumus yang digunakan serta asumsi-asumsi
yang dipakai.
BAB III : Perencanaan Struktur
Perhitungan struktur meliputi perhitungan kuda kuda, perhitungan
pelat, perhitungan tangga dan bordes, perhitungan portal utama (balok
dan kolom), serta perhitungan pondasi.
BAB IV : Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Pada bagian ini penulis menguraikan tentang rencana kerja beserta
aturan-aturan dan syarat-syarat teknis yang harus dipenuhi dalam
pelaksanaan pekerjaan.
BAB V : Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Pada bagian ini penulis menguraikan tentang Rencana Anggaran Biaya
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
11/156
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
12/156
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Uraian Umum
Gedung yang direncanakan akan dibangun 7 lantai ini merupakan gedung
bertingkat tinggi oleh karena itu dalam perencanaan struktur harus memenuhi
empat kriteria utama yaitu :
a. KetetapanKriteria ini meliputi tata letak ruang dalam gedung, bentang, ketinggian
plafon, serta segi estetika yang sesuai dengan persyaratan yang ada.
b. Persyaratan strukturStruktur yang digunakan harus :
1) Kuat : struktur dapat memikul semua beban yang direncanakan denganaman.
2) Nyaman : struktur tidak melendut secara berlebihan, terangkat, bergetar,retak dan hal-hal lain yang dapat mengganggu fungsi bangunan.
3) Awet : struktur harus dapat digunakan sesuai dengan fungsinya dalamwaktu yang relatif lama.
c. Desain harus memungkinkan pemeliharaan minimum dan dapat dilakukansecara sederhana.
d. EkonomiPemilihan model konstruksi perlu diperhatikan karena menentukan besarnya
biaya proyek dan biaya perawatan bangunan.
Konstruksi Gedung Bank NISP ini direncanakan terdiri dari 7 lantai yang
dilengkapi dengan fasilitas tangga dan lift.
2.2. Tinjauan Pustaka
2.2.1. Peraturan-peraturan
Perhitungan konstruksi gedung ini memperhatikan ketentuan ketentuan
yang berlaku yang terdapat pada buku-buku pedoman antara lain :
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
13/156
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
8
a. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002, diterbitkan oleh Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan
Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.
Beberapa ketentuan yang diambil dari Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002 dalam perencanaan Tugas Akhir
ini adalah:
1) modulus elastisitas beton (Ec)
2) kuat perlu ( U )
3) faktor reduksi kekuatan ()
4) faktor 1
5) tebal selimut beton
b. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729-2002, diterbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Beberapa ketentuan yang diambil dari Tata Cara Perencanaan Struktur Baja
Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729-2002 dalam perencanaan Tugas Akhir
ini adalah:
1) modulus elastisitas baja (Es),
2) mutu baja,
3) tegangan-tegangan baja (tegangan ijin, tegangan geser, tegangan leleh),
4) ketentuan-ketentuan mengenai sambungan.
c. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan GedungSNI 03-1726-2002, diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Beberapa ketentuan yang diambil dari Standar Perencanaan Ketahanan Gempa
Untuk Struktur Bangunan Gedung SNI 03-1726-2002, dalam perencanaan
Tugas Akhir ini adalah:
1) cara-cara analisis gempa
2) faktor respons gempa ( C)
3) faktor keutamaan (I )
4) faktor reduksi gempa (R)
5) wilayah/zone gempa
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
14/156
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
9
d. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung SNI 03-1727-1983.Beberapa ketentuan yang diambil dari Peraturan Pembebanan Indonesia untuk
Gedung SNI 03-1727-1983 dalam perencanaan Tugas Akhir ini adalah:
1) berat sendiri bahan bangunan
2) beban hidup lantai gedung
3) beban angin
2.2.2. Beban yang Bekerja pada Struktur
Berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung SNI 03-
1727-1983, struktur gedung harus direncanakan kekuatannya terhadap
pembebanan-pembebanan sebagai berikut :
a. Beban Mati
Adalah semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala
unsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan tetap
yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung itu (PPIUG 1983 -
pasal 1.0. ayat 1).
Beban mati yang direncanakan pada Tugas Akhir ini diambil dari Tabel 2.1.
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983
b. Beban Hidup
Adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu
gedung, dan kedalamnya termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari
beban-beban yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang tidak
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama
masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan dalam
pembebanan lantai dan atap tersebut. Khusus pada atap kedalam beban hidup
dapat termasuk beban yang berasal dari air hujan, baik akibat genangan
maupun akibat tekanan jatuh (energi kinetik) butiran air (PPIUG 19839 -
pasal 1.0. ayat 2).Beban hidup yang direncanakan pada Tugas Akhir ini
diambil dari Tabel 3.1. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung SNI
03-1727-1983.
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
15/156
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
10
c. Beban Angin
Semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan
oleh selisih dalam tekanan udara (PPIUG 1983 pasal 1.0 ayat 3). Beban
angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan negatif
(isapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau. Besarnya
tekanan ditentukan dengan mengalikan tekanan tiup dan koefisien angin
(PPIUG 1983 pasal 4.1).
d. Beban Gempa
Adalah semua beban statik ekivalen yang bekerja pada gedung atau bagiangedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa (PPIUG
1983 pasal 1.0 ayat 4).
2.3. Landasan teori
2.3.1 Pembebanan
Struktur gedung direncanakan kekuatannya terhadap pembebanan-
pembebanan sebagai berikut :
A. Kombinasi beban pada struktur beton (SNI 03-2847-2002):
U = 1,4 D........................................( 2.1 )
U = 1,2 D + 1,6 L ..( 2.2 )
U = 1,2 D + 1,6 L + 1,5 (A atau R) .......................................( 2.3 )
U = 1,2 D +1,0 L 1,6 W + 0,5 (A atau R) ...................( 2.4 )
U = 1,2 D + 1,6 L + 1,6 H......( 2.5 )
U = 1,2 D + 1,0 L 1,0 E...............................................................................( 2.6 )
Keterangan :
U adalah kekuatan yang diperlukan untuk menahan beban terfaktor atau momen
dan gaya dalam yang berhubungan dengannya.
D adalah beban mati, beban yang diakibatkan oleh konstruksi permanent
termasuk di dalamnya berat sendiri konstruksi tersebut.
L adalah beban hidup, beban yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung secara
biasa baik oleh orang maupun benda bergerak.
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
16/156
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
11
W adalah beban angin, atau momen gaya dalam yang behubungan dengan beban
angin (Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung SNI 03-1727-1983)
E adalah beban gempa (SNI 03-1726-2002)
R adalah beban hujan pada atap beton.
A adalah beban atap.
H adalah beban akibat tekanan tanah pada struktur.
B. Kombinasi beban pada struktur baja (SNI 03-1729-2002):
U= 1,4D ...................................................................................................(2.7)
U = 1,2 D + 1,6 L ..............................................................................................(2,8)
U= 1,2D+ 1,6L + (LaatauH).......(2.9)
U= 1,2D+ 1,6(LaatauH) + (LLatau 0,8 W)...............................................(2.10)
U= 1,2D+ 1,3W+ LL+0,5 (LaatauH)..................................................(2.11)
U= 1,2D 1,0E+ LL..................................................(2.12)
U= 0,9D (1,5Watau 1,0E)............................................................................(2.13)
Keterangan :
U adalah kekuatan yang diperlukan untuk menahan beban terfaktor atau momen
dan gaya dalam yang berhubungan dengannya.
D adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen, termasuk
dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan layan tetap.
L adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaaan gedung termasuk
beban kejut , tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan
La adalah beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja,
peralatan dan material, atau selama penggunaan biasa oleh orang dan benda
bergerak
W adalah beban angin
E adalah beban gempa (SNI 03-1726-2002)
L= 0,5 bilaL< 5 kPa, dan L= 1 bilaL5 kPa
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
17/156
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
12
2.3.2Pembebanan gempa menggunakan analisa statik ekivalenPada Tugas Akhir ini pengaruh gempa diperhitungkan atas dasar analisa
static ekivalen mengingat tinggi total struktur utamanya 28,5 m dari permukaan
tanah. Gaya gempa yang bekerja pada sistem struktur diasumsikan sebagai gaya
frontal (lateral horisontal) yang bekerja pada setiap lantai gedung .
VHW
HWF
ii
iii.
= ..(2.14)
Fi = beban gempa pada lantai tingkat ke-i (ton)
Zi = ketinggian lantai tingkat ke-i (meter)
Wi = berat lantai tingkat ke-i (ton)
V = beban geser dasar normal (ton)
Sedangkan beban gempa dasar gedung yaitu beban horisontal lateral yang bekerja
dari gedung terhadap pondasi dihitung dengan persamaan:
tWR
ICV
=
1 ...(2.15)
V = beban geser dasar nominal (ton)
C1= faktor respons gempa
I = faktor keutamaan gedung
R = faktor reduksi gempa
Wt = berat total gedung (ton)
Untuk bangunan Gedung Perkantoran yang menggunakan struktur rangka beton
bertulang dengan daktilitas partial maka I = 1 (dari Standart Peraturan Ketahanan
Gempa SNI 1726-2002) dan R = 3,5; = 2,1; f = 2,8. Koefisien beban gempa
dasar dapat diketahui jika kita sudah menghitung waktu getar alami gedung ( T )
dengan menggunakan program ETABS.
Semua rencana dan perhitungan gempa di atas disesuaikan dengan SNI 03-1726-
2002 yaitu dengan menggunakan persamaan ( 2.6 ) dan ( 2.13 ).
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
18/156
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
13
2.3.3 Perhitungan pondasi tiang pancang
Rumus-rumus lain yang digunakan dalam perhitungan ini antara lain :
a. Perhitungan daya dukung pondasi dengan rumus :
21 SF
Q
SF
QQ s
p
a += .......................................................................................(2.16)
Qa= daya dukung ijin tiang pancang (ton)
Qp= daya dukung ujung tiang (ton)
Qs= daya dukung selimut tiang (ton)
SF = safety factor
End Bearing(Qp) :
pcc
p Aqq
Q 2
21 +
= .(2.17)
Qp = daya dukung ujung tiang (ton)
qc1 = nilai qcrata-rata sebesar 8D diatas ujung tiang (kg/cm2)
qc2 = nilai qcrata-rata sebesar 0,7-4D dibawah ujung tiang (kg/cm2)
Ap = luas penampang ujung tiang (m2)
D = sisi/ diameter penampang ujung tiang (m)
Skin friction:
sss AfQ = ..............................................................................................(2.18)
fs = 0,224 r (N60)0,29
Qs= daya dukung selimut tiang (ton)
fs = tahanan selimut tiang (kN/m2)
N60 = nilai NSPT rata-rata sepanjang tiang
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
19/156
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
14
r = tegangan referensi = 100 kPa
As= luas selimut tiang (m2)
53
fcbTkqA
P
+
= ..(2.19)
P = daya dukung tiang maksimum (kN)
qc = conus resistancepada kedalaman dasar pondasi
Ab = luas penampang tiang
Tf = total friction
b. Menentukan jarak antar tiang pancangJarak antar tiang pancang diambil berdasarkan perhitungan daya dukung tiang
pancang oleh Direktorat Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, sebagai
berikut :
S2,5 D
S< 3 D
S= jarak antar tiang (cm)
D = sisi/ diameter penampang ujung tiang (cm)
Perhitungan efisiensi kelompok tiang pancang
Menurut rumus dari Converse Labbarre adalah sebagai berikut :
+=
nm
n)(m-m)(n--Eff
11
901 ....(2.18)
= arc tan (D / S)
D = sisi/ diameter penampang ujung tiang (cm)
S = jarak antar tiang pancang (cm)
n = banyaknya tiang pancang tiap baris
m = banyaknya baris
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
20/156
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
21/156
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
16
Untuk modulus elastisitas beton digunakan 4700 'c
f
'cf = kuat tekan silinder beton pada ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300
mm dengan satuan MPa
g. Mutu baja yang digunakan adalah :1) Baja untuk struktur atap : BJ 372) Baja untuk tulangan (fy):
a) BJTP-24 diameter < 10 mmb) BJTD-40 diameter 10 mm
dengan modulus elastisitas ES= 2105MPa
h. Faktor-faktor reduksi kekuatan beton1) Lentur : 0,82) Geser dan torsi : 0,753) Aksial tarik dengan lentur : 0,84) Aksial tekan dengan lentur : 0,65
i. Pelat lantai betonTebal minimum pelat yang direncanakan berdasarkan ketentuan SNI 03-2847-
2002 yaitu untuk pelat lantai 120 mm dan untuk pelat untuk underground
parking200 mm.
j. BalokDimensi balok yang digunakan:
1) Untuk balok induk : 25 50 cm.2) Untuk balok anak : 20 40 cm.
k. KolomDimensi kolom yang direncanakan :
1) Untuk rectangular : 70 70 cm, 60 60 cm, 50 50 cm, 40 40 cm,30 30 cm.
l. Beban merata (q) yang berasal dari beban pelat ekivalen maupun berat sendiribalok dan plat akan diterima oleh balok anak dan atau balok induk. Sistem
pembebanan didasarkan pada anggapan bahwa balok anak dan balok induk
merupakan konstruksi yang menerima beban secara bersamaan. Beban-beban
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
22/156
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
23/156
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
18
Clear Opening (OP) : 900 mm
II. ELEVATOR CARInternal ( CA CB ) : 1600 mm 1500 mm
Eksternal ( A B ) : 1660 mm 1730 mm
M/C Room : 3000 mm 3500 mm
M/C Room Reaction :
R1 : 5500 kg
R2 : 4450 kg
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
24/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
19
BAB III
PERHITUNGAN STRUKTUR
3. Perhitungan Struktur3.1. Perhitungan Atap3.1.1. Perhitungan gording
A. Ukuran profilDicoba light lip channel 100.50.20.2,3
Data-data profil:
B = 50 mm C = 20 mm
A = 100 mm t = 2,3 mm
Ix = 80,7 cm4 ix = 3,95 cm
Iy = 19 cm4 iy = 1,92 cm
Sx = 16,1 cm3 Sy= 6,06 cm
3
W = 4,06 kg/m F= 5,172 cm2
Menggunakan profil baja Bj 37 dengan :
fu= 3700 kg/cm2
fy= 2400 kg/cm2
Jarak antar gording = 1,55 m
Jarak antar kuda-kuda = 3 m
B. Pembebanan gording
1) Beban mati- berat penutup atap (zincalume) = 4,66 kg/m2 1,55 m = 7,22 kg/m- berat sendiri gording = 4,06 kg/m- berat bahan penahan panas dan kedap suara = 1,33 kg/m +
= 12,61 kg/m
2) Beban hidup- berat orang + peralatan = 100 kg
3) Beban angin
Sb. X100
50
20
20
2.3
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
25/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
20
- diambil beban angin = 25 kg/m2- koefisien angin (= 15o)
koef. di pihak angin (Ct) = (0,02 ) 0,4 = -0,1
koef. di belakang angin (Ch) = -0,4
muatan angin (q) = koef . jarak gording . beban angin
qdi pihak angin = -0,3 25 kg/m2 1,55 m = -11,625 kg/m (hisap)
qdi belakang angin = -0,4 25 kg/m2 1,55 m = -15,5 kg/m (hisap)
C. Perhitungan momen pada gording dengan 1 trekstang (L= 3 m )
1) Akibat beban matiqx = qcos = 12,61 cos 15 =12,1803 g/m
qy = qsin = 12,61 sin 15 = 3,2637 kg/m
Mx = 81 qx lx2
= 81 12,1803 (3)2
= 13,7028 kgm
Dipasang 1 buah trekstang, jadi gording denganbentang 3 m dibagi menjadi 2 bagian (@ 1,5 m).
My = 81 qy ly2
= 81 3,2637 (1,5)2
= 0,9179 kgm
2) Akibat beban hidupPx =Pcos = 100 cos 15 = 96,5926 kg
Py =Psin = 100 sin 15 = 25,8819 kgMx = Px lx
= 96,5926 3
= 72,4445 kgm
My = Pyly
= 25,8819 1,5
= 9,7057 kgm
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
26/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
21
3) Akibat beban angin tekanqy = 0 My= 0
qx = -11,625 kg/m Mx = 81 qx lx2
= 81 (-11,625) (3)2
= -13,0781 kgm
4) Akibat beban angin hisapqy = 0 My= 0
qx = -15,5 kg/m Mx = 81 qx lx2
= 81
(-15,5) (3)2
= -17,4375 kgm
Tabel 3.1.1 Momen ultimit pada gording (1 trekstang)
Momen 1,4MDL1,2MDL+1,6MLL
+ 0,8MWt
1,2MDL+1,6MLL+ 0,8MWh
0,9MDL 1,3MWt
0,9MDL 1,3MWh
Mu x 19,18 kgm 121,89 kgm 118,40 kgm 29,33 kgm 35,00 kgm
Mu y 1,28 kgm 16,63 kgm 16,63 kgm 0,83 kgm 0,83 kgm
Momen ekstrim :xu
M = 121,89 kgm
yuM = 16,63 kgm
D. Cek dimensi gording dengan metode LRFD
Syarat : nu MM .......................... butir 8.1.3
1,0+y
y
x
x
n
u
n
u
M
M
M
M
............. butir 7.4.3.3
Profil light lip channel 100.50.20.2,3
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
27/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
22
Periksa kelangsingan penampang :
Flens
739,213,2
50
t
B==
2748,32240
500p ==
penampang kompak!
web
478,433,2
100
t
A==
444,108240
1680p ==
Zx = luas (jarak titik berat luas terhadap sb.x)
= 2 [ 502,3 (2
100 2
3,2 ) + (2
100 - 2,3)22
3,2 ]
= 16468,667 mm3 = 16,4687 cm3
Zy = luas (jarak titik berat luas terhadap sb.y)
x =[ ]
1002
3,2)3,250(23,2100
+
= 2,2471 mm
y =[ ]
[ ])3,250(3,22)2471,23,2(100)2471,23,2(3,2)3,250(2)2471,23,2(
2
3,2502
2100
+
++ = 23,3408 mm
Zy = 100 mm 2,2471 mm ( 0,5 2,2471 mm + 23,3408 mm )
= 5497,387159 mm3 = 5,4974 cm3
Sy = 6,06 cm3
Menurut butir 8.2.1 perencanaan baja untuk bangunan gedung metode LRFD
bxn
M = b fyZx
= 0,9 2400 kg/cm2 16,4687 cm3= 35572,392 kgcm
byn
M = b fyZy
= 0,9 2400 kg/cm2
5,4974 cm3
= 11874,384 kgcm
byn
M = 1,5 b fySy
= 1,5 0,9 2400 kg/cm2 6,06 cm3
= 19634,4 kgcm
jadi gunakan b yn
M = 11874,384 kgcm
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
28/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
23
xuM = 121,89 kgm = 12189 kgcm
yuM = 16,63 kgm = 1663 kgcm
=+y
y
x
x
n
u
n
u
M
M
M
M
Ok1,00,483
kgcm11874,384
kgcm1663
kgcm35572,392
kgcm12189=+ !
E. Kontrol tegangan lentur5,1
fy
S
M
S
Mijin
y
y
x
x =
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
29/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
24
Py = 25,8819 kg
Perhitungan dipakai satu buah trekstang :
y
3
yy
y
4
yy
xIE48
lP
IE384
lq5
+
=
45
3
45
42
101910.248
30008819,25
1019102384
3000102637,35
+
=
x = 1,2889 mm
x
3
xx
x
4
xxy
IE48
lP
IE384
lq5
+
=
45
3
45
42
107,8010248
30005926,96
107,80102384
3000101803,125
+
=
y = 1,1326 mm
22
yx += = 1,7158 mm < mmL
ijin 6667,16180
3000
180===
3
3 48
48 L
IEP
IE
LP x
x
=
=
kgP
P
2320,49
3000
7158,17,80102483
5
=
=
A
Pijin =
22 08,30308,02320,49
1600 mmcmAA
===
dipakai 10 mm (A= 78,54 mm2)
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
30/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
25
3.1.3. Pembebanan Atap1) Akibat beban mati ( DL )
a. akibat beban gordinglight lip channel 100.50.20.2,3 = 4,06 kg/m
beban gording = 4,06 kg/m 3 m = 12,18 kg
b. akibat beban atapberat atap Metal Zincalume 0,42 mm = 4,66 kg/m2
beban atap = berat atap luasan atap
Tabel 3.1.2 Tabel beban atap
BebanLuasan
( m2)
Beban
Atap
( kg )
BebanLuasan
( m2)
Beban
Atap
( kg )
P1 2,325 10,8345 P6 4,65 21,6690
P2 4,65 21,6690 P7 4,65 21,6690
P3 4,65 21,6690 P8 4,65 21,6690
P4 4,65 21,6690 P9 4,65 21,6690P5 4,65 21,6690 P10 4,65 21,6690
c. akibat beban sendiri kuda-kudaberat profil kuda-kuda : IWF 300.300.10,15 = 94 kg/m
beban sendiribebanmenerimayangbuhultitikjumlah
batangpanjangprofilberat =
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
31/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
26
( )
19
m29,55kg/m94 =
= 57,0782 kg146,1947
d. akibat beban plafond dan talang ACberat plafond + penggantung = 18 kg/m2
berat talang AC = 10 kg/m2
= 28 kg/m2
Tabel 3.1.3 Tabel beban plafond dan talang AC
BebanLuasan
( m2)
Beban
( kg )Beban
Luasan
( m2)
Beban
( kg )
P1 - - P6 4,5 126
P2 2,25 63 P7 4,5 126
P3 4,5 126 P8 4,5 126
P4 4,5 126 P9 4,5 126P5 4,5 126 P10 4,5 126
2) Akibat beban hidup ( LL )
P ditumpuan = 50 kg, dan P yang lain = 100 kg
3) Akibat isapan di pihak angin ( Wt )
Beban angin ( Wt ) = berat angin ( q ) luasan atap
Dengan memakai luasan atap pada tabel diatas maka beban angin ditabelkan sbb :
Tabel 3.1.4 Tabel beban angin tekan
Beban
Beban di
pihak
angin
Beban
Beban di
pihak
angin
Wt1 -27,0281 Wt6 -54.0563
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
32/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
27
Wt1 Wh 1Wt2
Wt3Wt4
Wt5Wt6
Wt7Wt8
Wt9 Wt10
Wh 2Wh3
Wh 4Wh 5
Wh 6Wh 7
Wh 8
Wh 9Wh 10
Wt2 -54.0563 Wt7 -54.0563
Wt3 -54.0563 Wt8 -54.0563Wt4 -54.0563 Wt9 -54.0563
Wt5 -54.0563 Wt10 -27,0281
4) Akibat isapan di belakang angin ( Wh )
q pada seperempat busur pertama = 25 kg/m2 -0,5 = -12,5 kg/m2
q pada seperempat busur kedua = 25 kg/m2 -0,2 = - 5 kg/m2
Beban angin ( Wh ) = berat angin ( q ) luasan atap
Tabel 3.1.5 Tabel beban angin hisap
Beban
Beban di
belakang
angin
Beban
Beban di
belakang
angin
Wh1 -36.0375 Wh6 -72.0750
Wh2 -72.0750 Wh7 -72.0750
Wh3 -72.0750 Wh8 -72.0750
Wh4 -72.0750 Wh9 -72.0750
Wh5 -72.0750 Wh10 -72.0750
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
33/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
28
Perhitungan dengan SAP2000 didapat reaksi :
R1 DL
R1 LL
R1 WL
R1 WR
= 1867,064 kg
= 900 kg
= -508,056 kg
= -588,445 kg
R2 DL
R2 LL
R2 Wt
R2 Wh
= 1867,064 kg
= 900 kg
= -588,445 kg
= -508,056 kg
3.1.4. Cek Penampang Profil IWF (LRFD)Data-data profil IWF 3003001015
b
h
r0
Ag
Ix
Iy
W
= 300 mm
= 300 mm
= 18 cm
= 119,8 cm2
= 20400 cm4
= 6750 cm4
= 84,5 kg/m
tf
tw
ix
iy
Zx
Zy
= 15 mm
= 10 mm
= 13,1 cm
= 7,51 cm
= 1360 cm3
= 450 cm3
Flens
2015
300==
ft
b
37,2870240
370370=
=
ry ff
0,6 89507,95 Perlu tulangan geser!
Vs = cu V
V
= 89507,95
6,0
183221,6 = 215861,38 N
Cek ukuran penampang :
Vsmaks = dbwfc
3
2= 5,4302509,24
3
2 = 358031,78 N
Vs(= 215861,38 N) < Vsmaks(=358031,78 N) tampang memenuhi
Vs min =
3
dbw = (250 430,5) / 3 = 35875 N
Didapatkan Vs min < Vs< Vsmaks
Cek penulangan geser :
Vu < 0,5 Vc tidak perlu tulangan geser
0,5 Vc < Vu< Vc cukup tulangan geser praktis
Vc < Vu< ( Vc + Vs min ) cukup tulangan geser praktis
Vu > ( Vc + Vs min ) tulangan geser dihitung
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
73/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
69
Dari perhitungan didapat Vu(= 183221,3 N) > Vc + Vsmin (= 75229,77 N)
Jadi tulangan geser harus dihitung.Digunakan sengkang 10 mm sehingga didapatkan jarak :
S =s
yv
V
dfA =
194373,72
5,430240102 241 = 83,49 mm
Spasi maksimum tulangan geser tidak boleh melebihi nilai dibawah ini (SNI 03-
2847-2002, 14.13) :
a. d/4 = 430,5/4 = 107,625 mm
b. 8 diameter tulangan longitudinal = 8 22 = 176 mm
c. 24 diameter tulangan geser = 24 10 = 240 mm
d. 300 mm
Tulangan geser bagian tumpuan dipakai 10 75 mm
2. Geser Bagian Lapangan
Dari perhitungan mekanika struktur didapatkan Vulapangan = 164542,2 N
Vc = dbf wc
61
= 4542509,2461
= 94394 N
Cek : Vu> Vc 164542,2 > 0,6 94394 N perlu tulangan geser!
Vs = cu V
V
= 43949
6,0
164542,2 = 179843 N
Cek ukuran penampang :
Vsmaks = dbwfc
3
2= 4542509,24
3
2 = 377575,91 N
Vs(= 179843N) < Vsmaks(=377575,91 N) tampang memenuhi
Vs min =3
dbw = (250 454) / 3 = 37833,33N
Didapatkan Vs min < Vs< Vsmaks
Cek penulangan geser :
Vu < 0,5 Vc tidak perlu tulangan geser
0,5 Vc < Vu< Vc cukup tulangan geser praktis
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
74/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
70
Vc < Vu< ( Vc + Vs min ) cukup tulangan geser praktis
Vu > ( Vc + Vs min ) tulangan geser dihitungDari perhitungan didapat Vu(= 164542,2 N) > Vc + Vsmin (= 79336,398 N)
Jadi tulangan geser harus dihitung.
Digunakan sengkang 10 mm sehingga didapatkan jarak :
S =s
yv
V
dfA =
37833,33
454240102 241 = 256 mm.
Spasi maksimum tulangan geser tidak boleh melebihi nilai dibawah ini (SNI 03-
2847-2002, 13.5(4(2))) :a. d/2 = 430,5/2 = 215,25 mm
b. 600 mm
Tulangan geser dibagian lapangan dipakai 10 200 mm
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
75/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
71
3.5.3.Perhitungan TorsiData-data perencanaan:
fc = 24,9 MPa Cv = 25 mm
fy = 400 MPa sengkang, = 10 mm
b = 250 mm torsi = 0,6
h = 500 mm
b1 = b- 2Cv 2(1/2 sengkang) = 250 50 2 5 = 190 mm
h1 = b- 2Cv 2(1/2 sengkang) = 500 50 2 5 = 440 mm
Contoh perhitungan dipakai BI-2 lantai 1 dan dari perhitungan mekanika struktur
dengan menggunakan SAP 2000 diperoleh:
Momen Tu= 20505213,3 Nmm
Tc=
15
cfb2h=
15
9,242502500 = 10395812,46 Nmm
Tc= 0,6 10395812,46 = 6237487,48 Nmm
Tu= 20505213,3 Nmm > Tc= 6737256,489 Nmm perlu tulangan torsi
Ts = ( Tu Tc) = 13767956,81 Nmm
Cek penampang :
Ts= 13767956,81 Nmm
4 Tc= 4 10395812,46 = 41583249,84 Nmm
Ts< 4 Tc penampang memenuhi
Perhitungan tulangan longitudinal torsi :
439,13
190
440
2
3
2
1
1
t =+=+=
b
h
1,5
At=400604391
113767956,82
440190
440190
f
2
11
11
+
=
+
,,
)(
)T(T
hb
hb
yt
cu
= 622,829 mm2
Untuk 1 sisi dipasang 622,829/2 = 311,415 mm2
Jadi dipasang 2 D 19 (567,115 mm2) di satu sisi.
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
76/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
72
Perhitungan tulangan sengkang torsi
Dipasang tulangan sengkang 10 ,At= 622,829 mm2
Jarak sengkang (S) =( )cu
ytt
TT
fhbA
112=
113767956,8
2406,0440190439,1622,8292
= 101,5 mm
Dipakai sengkang 10 100
Cek Asmin =yf
sb
3=
2403
100250
= 34,72 mm2
2At = 1245,658 mm2
2At>Asmin (OK)
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
77/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
78
3.6. Perhitungan Kolom
3.6.1. Kolom Lantai Basement
Kolom persegi 70 cm 70 cm dengan tinggi kolom (lu) = 3,6 m
A. Lentur kolom arah M 3-3
Data-data perencanaan :
fc = 24,9 MPa
fy = 400 MPa
b = 700 mm
h = 700 mm
cc = 25 mm
sengkang= 10 mm
Dtulangan = 25 mm (asumsi)
d = h cc sengkang Dtul
= 700 25 10 25
= 652,5 mm
d= cc + sengkang+ Dtul
= 25 + 10 + 25
= 47,5 mm
Dipakai analisa kolom pendek beban uniaksial karena 22r
lk u dimana k = 1
dan r= 0,3 h = 210 mm.
Dari hasil perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan SAP2000
diperoleh :
Pu = 3894630,26 NMu= 372000000 Nmm
52,953894630,26
372000000===
u
u
P
Me mm
Syarat dalam penentuan luas tulangan adalah rasio tulangan () tidak boleh
kurang dari 1 % dan tidak boleh lebih dari 8 % (SNI 03-2847-2002,12.9-1).
Diambil 3,0 % dibagi keempat sisi, sehingga 1 sisi 0,75 %.
b
h
d
2
3
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
78/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
79
As = As = 0,0075 bd = 0,0075 700 652,5 = 3425,625 mm2
Dicoba pakai 8D25 As = As = 8 25 = 3926,991 mm (Ok!)
xb = dfy
+600
600
= 652,5400600
600
+= 391,5 mm
ab = 1xb
= 0,85 391,5 = 332,775 mm
fs= 600
b
b
x
d'x
= 600391,5
5,47391,5
= 527,203 MPa
fs = 527,203 MPa > fy= 400 MPa fs=fy= 400 MPa
Pnb= 0,85 fc b ab + Asfs Asfy
= 0,85 24,9 700 332,775 + 3926,991 400 3926,991 400
= 4930228,013 N
Mnb= 0,85 fc b ab ( h/2 ab/2) +Asfs ( h/2 d) +Asfy ( d h/2 )
= 0,85 24,9 700 332,775 (700/2 332,775/2) + 3926,991 400
(700/2 47,5) + 3926,991 400 (652,5 700/2)
= 1855583313 Nmm
34930228,01
1855583313==
nb
nbb
P
Me = 376,37 mm
eb = 376,37 mm > e = 95,52 mm keruntuhan DESAK
Perhitungan keruntuhan desak (rumus Whitney) :
Pn=
1813
502
,d
eh
'fhb
,d-d'
e
fAcys
+
++
Pn=
1815652
52,957003
9,24700700
5,05475652
52,95
4003926,991
2,
,,,+
++
= 9781774,026 N
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
79/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
80
Pr = 0,65 Pn = 6358153,117 N > Pu (=3894630,26 N) Ok!
Syarat :Pr > 0,1 bhfc
6358153,117 N > 0,1 700 700 29,05
6358153,117 N > 1220100 N Ok!
B. Lentur kolom arah M 2-2
Dari hasil perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan SAP2000
diperoleh :
Pu = 3894630,26 N
Mu= 87400000 Nmm
44,223894630,26
87400000===
u
u
P
Me mm
Syarat dalam penentuan luas tulangan adalah rasio tulangan () tidak boleh
kurang dari 1 % dan tidak boleh lebih dari 8 % (SNI 03-2847-2002,12.9-1).
Diambil 3,0 % dibagi keempat sisi, sehingga 1 sisi 0,75 %.
As = As = 0,0075 bd = 0,0075 700 652,5 = 3425,625 mm2
Dicoba pakai 10D25 As = As = 8 25 = 3926,991 mm (Ok!)
xb = dfy
+600
600
= 652,5400600
600
+= 391,5 mm
ab = 1xb
= 0,85 391,5 = 332,775 mm
fs= 600
b
b
x
d'x
= 600391,5
5,47391,5
= 527,203 MPa
fs = 527,203 MPa > fy= 400 MPa fs=fy= 400 MPa
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
80/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
81
Pnb= 0,85 fc b ab + Asfs Asfy
= 0,85 24,9 700 332,775 + 3926,991 400 3926,991 400
= 4930228,013 N
Mnb= 0,85 fc b ab ( h/2 ab/2) +Asfs ( h/2 d) +Asfy ( d h/2 )
= 0,85 24,9 700 332,775 (700/2 332,775/2) + 3926,991 400
(700/2 47,5) + 3926,991 400 (652,5 700/2)
= 1855583313 Nmm
34930228,01
1855583313==
nb
nbb
P
Me = 376,37 mm
eb = 376,37 mm > e = 22,44 mm keruntuhan DESAK
Perhitungan keruntuhan desak (rumus Whitney) :
Pn=
1813
502
,d
eh
'fhb
,d-d'
e
fAcys
+
++
Pn=
181
5652
44,227003
9,24700700
5,0
5475652
44,22
4003926,991
2,
,,,
+
++
= 12383272,5 N
Pr = 0,65 Pn = 8049127,122 N > Pu (=3894630,26 N) Ok!
Syarat :
Pr > 0,1 bhfc
8049127,122 N > 0,1 700 700 29,05
8049127,122 N > 1423450 N Ok!
C. Penulangan geser kolom
Dari hasil perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan SAP2000
diperoleh :
Vu= 146942,35 N
Pu= 3894630,26 N
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
81/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
82
Vc= dbf
A
P c
g
u
+614
1
= 5,6527006
9,24
70070014
3894630,261
+
= 595522,74 N
Vs = cVVu
= 595522,74
6,0
146942,35 = -350618,82 N
0,5 Vc = 0,5 0,6 646824,686 = 178656,82 N
Vu(=146942,35 N) < 0,5 Vc(= 178656,82 N) tidak perlu tulangan geser
Untuk keamanan, cukup dipasang tulangan geser minimum.
Perhitungan tulangan geser minimum :
Dipasang sengkang tegak 10 Av= 2 (0,25 102) = 157 mm2
Jarak sengkang (S) = mm
b
fA yv14,269
700
40015733=
=
Jarak tulangan geser tidak boleh melebihi syarat di bawah ini :
- dimensi terkecil = 300 = 150 mm
- 10 diameter tulangan = 10 25 = 250 mm
- 200 mm
Jadi dipakai sengkang 10 100 mm
3.6.2. Kolom Lantai 3
Kolom persegi 60 cm 60 cm dengan tinggi kolom (lu) = 3,6 m
A. Lentur kolom arah M 3-3
Data-data perencanaan :
fc = 24,9 MPa
fy = 400 MPa
b = 600 mm
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
82/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
83
h = 600 mm
cc = 25 mm
sengkang= 10 mm
Dtulangan = 25 mm (asumsi)
d = h cc sengkang Dtul
= 600 25 10 25
= 552,5 mm
d= cc + sengkang+ Dtul
= 25 + 10 + 25
= 47,5 mm
Dipakai analisa kolom pendek beban uniaksial karena 22r
lk u dimana k = 1
dan r= 0,3 h = 180 mm.
Dari hasil perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan SAP2000
diperoleh :
Pu = 1322478,12 N
Mu= 266000000 Nmm
14,2011322478,12
266000000===
u
u
P
Me mm
Syarat dalam penentuan luas tulangan adalah rasio tulangan () tidak boleh
kurang dari 1 % dan tidak boleh lebih dari 8 % (SNI 03-2847-2002,12.9-1).
Diambil 3,0 % dibagi keempat sisi, sehingga 1 sisi 0,75 %.
As = As = 0,0075 bd = 0,01 600 552,5 = 2486,25 mm2
Dicoba pakai 10D25 As = As = 6 25 = 2945,24 mm (Ok!)
xb = dfy
+600
600
= 5,552400600
600
+= 331,5 mm
ab = 1xb
= 0,85 331,5 = 281,78 mm
b
h
d
2
3
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
83/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
84
fs= 600
b
b
x
d'x
= 600331,5
5,47331,5
= 514,03 MPa
fs = 514,03 MPa > fy= 400 MPa fs=fy= 400 MPa
Pnb= 0,85 fc b ab + Asfs Asfy
= 0,85 24,9 600 281,78 + 2945,24 400 2945,24 400
= 3578324,22 N
Mnb
= 0,85 fc b a
b ( h/2 a
b/2) +A
sf
s ( h/2 d) +A
sf
y ( d h/2 )
= 0,85 24,9 600 281,78 (600/2 281,78/2) + 2945,24 400
(600/2 47,5) + 2945,24 400 (552,5 600/2)
= 1164285647 Nmm
3578324,22
1164285647==
nb
nbb
P
Me = 325,372 mm
eb = 325,372 mm > e = 201,14 mm keruntuhan DESAK
Perhitungan keruntuhan desak (rumus Whitney) :
Pn=
1813
502
,d
eh
'fhb
,d-d'
e
fAcys
+
++
Pn=
1815552
14,2016003
9,24600600
5,05475552
14,201
4002945,24
2,
,,,+
++
= 5094189,394 N
Pr = 0,65 Pn = 3311223,106 N > Pu (=1322478,12 N) Ok!
Syarat :
Pr > 0,1 bhfc
3311223,106 N > 0,1 600 600 24,9
3311223,106 N > 896400 N Ok!
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
84/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
85
B. Lentur kolom arah M 2-2
Dari hasil perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan SAP2000
diperoleh :
Pu = 1322478,12 N
Mu= 53000000 Nmm
076,401322478,12
53000000===
u
u
P
Me mm
Syarat dalam penentuan luas tulangan adalah rasio tulangan () tidak boleh
kurang dari 1 % dan tidak boleh lebih dari 8 % (SNI 03-2847-2002,12.9-1).
Diambil 3,0 % dibagi keempat sisi, sehingga 1 sisi 0,75 %.
As = As = 0,0075 bd = 0,01 600 552,5 = 2486,25 mm2
Dicoba pakai 10D25 As = As = 6 25 = 2945,24 mm (Ok!)
xb = dfy
+600
600
= 5,552400600
600
+= 331,5 mm
ab = 1xb
= 0,85 331,5 = 281,78 mm
fs= 600
b
b
x
d'x
= 6005,331
5,475,331
= 514,03 MPa
fs = 514,03 MPa > fy= 400 MPa fs=fy= 400 MPa
Pnb= 0,85 fc b ab + Asfs Asfy
= 0,85 24,9 600 281,78 + 2945,24 400 2945,24 400
= 3578324,22 N
Mnb= 0,85 fc b ab ( h/2 ab/2) +Asfs ( h/2 d) +Asfy ( d h/2 )
= 0,85 24,9 600 281,78 (600/2 281,78/2) + 2945,24 400
(600/2 47,5) + 2945,24 400 (552,5 600/2)
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
85/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
86
= 1164285647 Nmm
3578324,22
1164285647
==nb
nbbP
Me = 325,372 mm
eb = 325,372 mm > e = 40,076 mm keruntuhan DESAK
Perhitungan keruntuhan desak (rumus Whitney) :
Pn=
1813
502
,d
eh
'fhb
,d-d'
e
fAcys
+
++
Pn=181
5552
076,406003
9,24600600
5,05475552
076,40
4002945,24
2,
,,,+
++
= 8365216,592 N
Pr = 0,65 Pn = 5437390,785 N > Pu (= 428688,795 N) Ok!
Syarat :
Pr > 0,1 bhfc
5437390,785 N > 0,1 600 600 24,9
5437390,785 N > 896400 N Ok!
C. Penulangan geser kolom
Dari hasil perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan SAP2000
diperoleh :
Vu= 121141,75 N
Pu= 1322478,12 N
Vc= db
f
A
P c
g
u
+ 6141
= 5,5526006
9,24
60060014
1322478,121
+
= 348038,85 N
Vs = cVVu
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
86/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
87
= 348038,856,0
121141,75 = -146135,933 N
0,5 Vc = 0,5 0,6 348038,85 = 104411,66 N
0,5Vc(=104411,66 N)
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
87/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
88
= 25 + 10 + 25
= 47,5 mm
Cek kelangsingan kolom :
22r
lk u dimana k = 1 dan r= 0,3 h = 150 mm
rlk u = 24 > 22, sehingga dipakai analisa kolom panjang
Dari hasil perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan SAP2000
diperoleh :
Pu = 991408 NM2b= 184000000 Nmm
rencanatotalMomen
rencanamatiBebanMomend = = 0,43
EI =)1(5,2
hb4700
d
312
1c
+
f=
)43,01(5,2
5005009,244700 3121
+
= 3,42 1013Nmm2
Pc = 2
2
)luk(
EI
=
2
132
)36001(
103,42
= 26044789,39 N
926044789,36,09914081
1
1 =
=
PcPu
Cmb
= 1,07
Mu=M2b b = 1,07 184000000 = 196880000 Nmm
59,198991408
196880000===
u
u
P
Me mm
Syarat dalam penentuan luas tulangan adalah rasio tulangan () tidak boleh
kurang dari 1 % dan tidak boleh lebih dari 8 % (SNI 03-2847-2002,12.9-1).
Diambil 3,0 % dibagi keempat sisi, sehingga 1 sisi 0,75 %.
As = As = 0,0075 bd = 0,0075 500 452,5 = 1696,875 mm2
Dicoba pakai 4D25 As = As = 4 25 = 1963,495 mm (Ok!)
xb = dfy
+600
600
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
88/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
89
= 5,452400600
600
+= 271,5 mm
ab = 1xb
= 0,85 271,5 = 230,78 mm
fs= 600
b
b
x
d'x
= 600271,5
5,47271,5
= 495,03 MPa
fs = 495,03 MPa > fy= 400 MPa fs=fy= 400 MPa
Pnb= 0,85 fc b ab + Asfs Asfy
= 0,85 24,9 500 230,78 + 1963,495 400 1963,495 400
= 2442229,35 N
Mnb= 0,85 fc b ab ( h/2 ab/2) +Asfs ( h/2 d) +Asfy ( d h/2 )
= 0,85 24,9 500 230,78 (500/2 230,78/2) + 1963,495 400
(500/2 47,5) + 1963,495 400 (452,5 500/2)
= 646834682,8 Nmm
2442229,35
8646834682,==
nb
nbb
P
Me = 264,85 mm
eb = 264,85 mm > e = 198,59 mm keruntuhan DESAK
Perhitungan keruntuhan desak (rumus Whitney) :
Pn=
1813
502
,d
eh
'fhb
,d-d'
e
fAcys
+
+
+
Pn=
1815452
59,1985003
9,24500500
5,05475,452
59,198
4001963,495
2,
,,+
+
+
= 3151285,859 N
Pr = 0,65 Pn = 2048335,808 N > Pu (= 991408 N) Ok!
Syarat :
Pr > 0,1 bhfc
2048335,808 N > 0,1 500 500 24,9
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
89/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
90
2048335,808 N > 622500 N Ok!
B. Lentur kolom arah M 2-2
Dari hasil perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan SAP2000
diperoleh :
Pu = 991408 N
Mu= 4000000 Nmm
Mu=M2b b = 1,07 4000000 = 42800000 Nmm
2,43991408
42800000 ===u
u
PMe mm
Syarat dalam penentuan luas tulangan adalah rasio tulangan () tidak boleh
kurang dari 1 % dan tidak boleh lebih dari 8 % (SNI 03-2847-2002,12.9-1).
Diambil 3,0 % dibagi keempat sisi, sehingga 1 sisi 0,75 %.
As = As = 0,0075 bd = 0,0075 500 452,5 = 1696,875 mm2
Dicoba pakai 4D25 As = As = 4 25 = 1963,495 mm (Ok!)
xb = dfy
+600600
= 5,452400600
600
+= 271,5 mm
ab = 1xb
= 0,85 271,5 = 230,78 mm
fs= 600
b
b
x
d'x
= 600271,5
5,47271,5
= 495,03 MPa
fs = 495,03 MPa > fy= 400 MPa fs=fy= 400 MPa
Pnb= 0,85 fc b ab + Asfs Asfy
= 0,85 24,9 500 230,78 + 1963,495 400 1963,495 400
= 2442229,35 N
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
90/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
91
Mnb= 0,85 fc b ab ( h/2 ab/2) +Asfs ( h/2 d) +Asfy ( d h/2 )
= 0,85 24,9 500 230,78 (500/2 230,78/2) + 1963,495 400
(500/2 47,5) + 1963,495 400 (452,5 500/2)
= 646834682,8 Nmm
2442229,35
8646834682,==
nb
nbb
P
Me = 264,85 mm
eb = 264,85 mm > e = 43,2 mm keruntuhan DESAK
Perhitungan keruntuhan desak (rumus Whitney) :
Pn=181
350
2,
d
eh
'fhb
,d-d'
e
fAc
ys
+
++
Pn=
1815452
2,435003
9,24500500
5,05475,452
2,43
4001963,495
2,
,,+
+
+
= 5452217,786 N
Pr = 0,65 Pn = 3543941,561 N > Pu (= 991408 N) Ok!
Syarat :
Pr > 0,1 bhfc
3543941,561 N > 0,1 500 500 24,9
3543941,561 N > 622500 N Ok!
C. Penulangan geser kolom
Dari hasil perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan SAP2000
diperoleh :
Vu= 80635,97 N
Pu= 991408 N
Vc= db6A14
P1
c
g
u
+
f
= 5,4525006
9,24
50050014
9914081
+
= 241463,5 N
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
91/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
92
Vs = cVVu
= 241463,56,0
80635,97 = -107070,22 N
0,5Vc = 0,5 0,6 241463,5 = 72439,05 N
Vc= 0,6 241463,5 = 144878,1 N
0,5Vc(= 72439,05 N)
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
92/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
93
= 400 25 10 25
= 352,5 mmd= cc + sengkang+ Dtul
= 25 + 10 + 25
= 47,5 mm
Cek kelangsingan kolom :
22r
lk u dimana k = 1 dan r= 0,3 h = 120 mm
r
lk u = 30 > 22, sehingga dipakai analisa kolom panjang
Dari hasil perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan SAP2000
diperoleh :
Pu = 715429,63 N
M2b= 1680000000 Nmm
rencanatotalMomen
rencanamatiBebanMomend = = 0,43
EI =)1(5,2
hb4700
d
3121c
+
f =
)43,01(5,24004009,244700 3121
+ = 1,4 1013Nmm2
Pc = 2
2
)luk(
EI
=
2
132
)36001(
104,1
= 10661609,69 N
910661609,66,0511386,971
1
1
=
=
PcPu
Cmb
= 1,09
Mu= M2b b = 1,09 168000000 = 183120000 Nmm
96,255715429,63
183120000===
u
u
P
Me mm
Syarat dalam penentuan luas tulangan adalah rasio tulangan () tidak boleh
kurang dari 1 % dan tidak boleh lebih dari 8 % (SNI 03-2847-2002,12.9-1).
Diambil 3,0 % dibagi keempat sisi, sehingga 1 sisi 0,75 %.
As = As = 0,0075 bd = 0,0075 400 352,5 = 1057,5 mm2
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
93/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
94
Dicoba pakai 4D25 As = As = 4 25 = 1963,495 mm (Ok!)
xb = dfy
+600600
= 5,352400600
600
+= 211,5 mm
ab = 1xb
= 0,85 211,5 = 179,78 mm
fs= 600
b
b
x
d'x
= 600211,5
5,47211,5
= 465,25 MPa
fs = 465,25 MPa > fy= 400 MPa fs=fy= 400 MPa
Pnb= 0,85 fc b ab + Asfs Asfy
= 0,85 24,9 400 179,78 + 1963,495 400 1963,495 400
= 1522017,48 N
Mnb= 0,85 fc b ab ( h/2 ab/2) +Asfs ( h/2 d) +Asfy ( d h/2 )
= 0,85 24,9 400 179,78 (400/2 179,78/2) + 1963,495 400
(400/2 47,5) + 1963,495 400 (352,5 400/2)
= 407135734,7 Nmm
1522017,48
7407135734,==
nb
nbb
P
Me = 267,497 mm
eb = 267,497 mm > e = 255,96 mm keruntuhan DESAK
Perhitungan keruntuhan tarik :
Pn=
1813
502
,d
eh
'fhb
,d-d'
e
fAcys
+
++
Pn=
1815352
96,2554003
9,24400400
5,05475,352
96,255
4001963,495
2,
,,+
++
= 1677027,001 N
Pr = 0,65 Pn = 1090067,551 N > Pu (= 715429,63 N) Ok!
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
94/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
95
Syarat :
Pr
> 0,1 bhfc
1090067,551 N > 0,1 400 400 24,9
1090067,551 N > 398400 N Ok!
B. Lentur kolom arah M 2-2
Dari hasil perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan SAP2000
diperoleh :
Pu = 715429,63 N
Mu= 155000000 Nmm
Mu=M2b b = 1,09 155000000 = 168950000 Nmm
152,236715429,63
168950000===
u
u
P
Me mm
Syarat dalam penentuan luas tulangan adalah rasio tulangan () tidak boleh
kurang dari 1 % dan tidak boleh lebih dari 8 % (SNI 03-2847-2002,12.9-1).
Diambil 3,0 % dibagi keempat sisi, sehingga 1 sisi 0,75 %.
As = As = 0,0075 bd = 0,0075 500 452,5 = 1696,875 mm2
Dicoba pakai 4D25 As = As = 4 25 = 1963,495 mm (Ok!)
xb = dfy
+600
600
= 5,352400600
600
+= 211,5 mm
ab = 1xb
= 0,85 211,5 = 179,78 mm
fs= 600
b
b
x
d'x
= 600211,5
5,47211,5
= 465,25 MPa
fs = 465,25 MPa > fy= 400 MPa fs=fy= 400 MPa
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
95/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
96
Pnb= 0,85 fc b ab + Asfs Asfy
= 0,85 24,9 400 179,78 + 1963,495 400 1963,495 400
= 1522017,48 N
Mnb= 0,85 fc b ab ( h/2 ab/2) +Asfs ( h/2 d) +Asfy ( d h/2 )
= 0,85 24,9 400 179,78 (400/2 179,78/2) + 1963,495 400
(400/2 47,5) + 1963,495 400 (352,5 400/2)
= 407135734,7 Nmm
1522017,48
7407135734,==
nb
nbb
P
Me = 267,497 mm
eb = 267,497 mm > e = 236,152 mm keruntuhan DESAK
Perhitungan keruntuhan desak (rumus Whitney) :
Pn=
1813
502
,d
eh
'fhb
,d-d'
e
fAcys
+
++
Pn=
181
5352
152,2364003
9,24400400
5,0
5475,352
152,236
4001963,495
2,
,,
+
++
= 1767594,342 N
Pr = 0,65 Pn = 1148936,322 N > Pu (= 715429,63 N) Ok!
Syarat :
Pr > 0,1 bhfc
1148936,322 N > 0,1 400 400 24,9
1148936,322 N > 398400 N Ok!
C. Penulangan geser kolom
Dari hasil perhitungan mekanika struktur dengan menggunakan SAP2000
diperoleh :
Vu= 185119,67 N
Pu= 715429,63 N
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
96/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
97
Vc= db
6A14
P1
c
g
u
+f
= 5,3524006
9,24
40040014
715429,631
+
= 154717,75 N
Vs = cVVu
= 154717,75
6,0
185119,67 = 153815,033 N
0,5Vc = 0,5 0,6 153815,033 = 46144,51 N
Vc= 0,6 241463,5 = 144878,1 N
Vu(=185119,67 N) > 0,5Vc(= 46144,51 N) perlu tulangan geser
Perhitungan tulangan geser minimum :
Dipasang sengkang tegak 10 Av= 2 (0,25 102) = 157 mm2
Jarak sengkang (S) = mm
b
fA yv471
400
40015733=
=
Jarak tulangan geser tidak boleh melebihi syarat di bawah ini :
- dimensi terkecil = 300 = 150 mm
- 10 diameter tulangan = 10 25 = 250 mm
- 200 mm
Jadi dipakai sengkang 10 100 mm
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
97/156
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
98/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
102
P = daya dukung tiang maksimum (kN)
qc = conus resistancepada kedalaman dasar pondasi
Ab = luas penampang tiang
Tf = total friction
Diketahui:
qc1 (nilai qcpada kedalaman 3Ddi atas penanaman) = 50
qc2(nilai qcpada kedalaman 1Ddi bawah penanaman) =45
5,472
4550
2
21 =+
=+
= cccqq
q kg/cm2
Tf = 1450 kg/cm
Ab= 60 60 = 3600 cm2
k = 4 60 = 240 cm
Jadi5
1450240
3
5,473600 +
=P = 126600 kg = 1266 kN
3.7.3 Menentukan jarak antar tiang pancang
Jarak antar tiang yang digunakan berdasarkan jarak tiang pancang yang telah
ditetapkan oleh Direktorat Jendral Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, yaitu:
S2,5D= 2,5 60 = 150 cm
S< 3,0D= 3,0 60 = 180 cm
Direncanakan jarak antar tiang (S)= 110 cm
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
99/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
103
0,6 1,5 1,5 0,6
0,6
1,5
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
1,5
1,5
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
100/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
104
3.7.4 Menentukan effisiensi kelompok tiang pancang (group piles)
Menurut rumus dari Uniform Building Codedan AASHTO
= 1 90
( ) ( )
+
nm
nmmn 11
dengan:
= effisiensi kelompok tiang
= arc tg (D/ S) = arc tg ( 60/150 ) =21,80
m = banyak baris
n = banyak tiang pancang tiap baris
D = diameter/ sisi tiang pancang = 60 cm
S = jarak antar tiang pancang = 150 cm
Untuk kelompok tiang dengan 4 tiang pancang
= 1
90
80,21
( ) ( )
+
22
212212= 0,7577 = 75,77 %
Untuk kelompok tiang dengan 6 tiang pancang
= 1 90
80,21
( ) ( )
+
32
312213= 0,7174 = 71,74 %
3.7.5 Cek kekuatan tiang pancang dalam kelompok tiang (group piles)
Perhitungan kapasitas daya dukung tiang pancang diperhitungkan terhadap kelompok
tiang dengan persamaan :
Pmaksimum= 2max
2
max
ynyM
xnxM
nv
x
x
y
y
+
+
A. Kelompok tiang dengan 4 tiang pancang
v= jumlah beban normal
=Pudari ETABS + berat pile cap
= 3270,65 + ( 2,7 2,7 0,8 24 ) = 3410,62 kN
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
101/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
105
n = banyaknya tiang pancang dalam kelompok tiang = 4 tiang
Mx= momen arahx = 479,16 kNm
My= momen arahy = 149,33 kNm
ny = banyaknya tiang pancang dalam 1 baris arahy= 2
nx = banyaknya tiang pancang dalam 1 baris arahx = 2
xmax= absis terjauh tiang pancang ke titik berat kelompok tiang = 0,75 m
ymax= ordinat terjauh tiang pancang ke titik berat kelompok tiang = 0,75 m
x = kuadrat absis-absis tiang pancang = 4 0,752
= 2,25
y = kuadrat ordinat-ordinat tiang pancang = 4 0,75 = 2,25
P maks =25,22
75,016,479
25,22
75,033,149
4
62,3410
+
+
= 957,40 kN
syarat :
Pmaks < Pmaksuntuk satu tiang pancang
957,40 kN < 1266 0,7577
957,40 kN < 959,25 kN Ok!
B. Kelompok tiang dengan 6 tiang pancang
v = jumlah beban normal
=Pudari SAP + berat pile cap
= 3995,57 + ( 4,2 2,7 1,0 24 ) = 4267,73 kN
n = banyaknya tiang pancang dalam kelompok tiang = 6 tiang
Mx= momen arahx = 482,49 kNm
My= momen arahy = 159,18 kNm
ny = banyaknya tiang pancang dalam 1 baris arahy= 3
nx = banyaknya tiang pancang dalam 1 baris arahx= 2
xmax= absis terjauh tiang pancang ke titik berat kelompok tiang = 0,75 m
ymax= ordinat terjauh tiang pancang ke titik berat kelompok tiang = 1,5 m
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
102/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
106
x = kuadrat absis-absis tiang pancang = 6 0,752 = 3,375
y = kuadrat ordinat-ordinat tiang pancang = 4 1,5 = 9
P maks =92
5,149,482
375,33
75,018,159
6
73,4267
+
+
= 761,07 kN
syarat :
Pmaks < Pmaksuntuk satu tiang pancang
760,07 kN < 1266 0,7174
760,07 kN < 908,23 kN Ok!
3.7.6. Penulangan tiang pancang
Dimensi tiang pancang yang digunakan adalah 60 60 cm dengan panjang 10 m.
Penulangan tiang pancang ini didasarkan pada kebutuhan pada waktu pengangkatan
yang diperoleh dari dua macam kondisi yaitu :
1) Kondisi I ( pengangkatan di 2 titik)diangkat
a L 2a a
10 m
M1
M2
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
103/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
107
M1=2
1qa
M2=8
1q( L 2a ) -
2
1qa
Disyaratkan agar ekonomis makaM1= M2
2
1q a =
8
1q(L 2a)
2
1qa
8 qa = q(L 2a)
8 a = L 4 L a+ 4 a
4a + 4LaL = 0 L= 10 m
4a + 40a 100 = 0
a + 10a 25 = 0
a= 2,071 m
Mmaks=2
1qa
=2
1 ( 0,6 m 0,6 m 25 kN/m3) 2,071
= 19,301 kNm
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
104/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
108
2) Kondisi II ( pengangkatan di 1 titik)
diangkat
a
L-a
10 mM1
x
M2
M1=2
1qa
R1 =( )
)(2
2
aL
aLq
( )aLaq
2
2
q
R1 =( )
aL
aLL
2
22
Mx = R1 x-2
1qx , syarat ekstrim =
dx
dMx
R1 q x= 0 x=q
R1 =
( )
aL
aLL
2
22
Mmaks=M2 =R1( )
aL
aLL
2
22
2
1q
( )
22
2
2
aL
aLL
= q( )
22
2
2
aL
aLL
2
1q
( )
22
2
2
aL
aLL
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
105/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
109
=2
1q
( )
22
2
2
aL
aLL
M1 = M2
2
1qa =
2
1q
( )
22
2
2
aL
aLL
didapat: a= ( )aLaLL
2
22
2aL 2a =L 2aL
L + 2a 4aL= 0 L= 10 m
a 20a+ 50 = 0
didapat a= 2,929 m
Mmaks =2
1( 0,6 m 0,6 m25 kN/m3) 2,929 = 38,606 kNm
3) Perhitungan penulangan tiang pancang
Kondisi yang menentukan adalah kondisi ke II denganMmaks= 38,606 kNm .
Dipertimbangkan faktor kejut karena tarikan oleh kabel dari cranepada waktu
pengangkatan yaitu sebesar 1,3
Mu= 38,606 1,3 = 50,188 kNm = 50,188 106Nmm
Data perencanaan :
fc
= 33,2 MPafy = 400 MPa
h = 400 mm
b = 400 mm
Cv = 50 mm
Dtul= 13 mm
d = 600 50 10 13
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
106/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
110
= 533,5 mm
Mu= 50,188 106Nmm
Mn= 627350008,0
10188,50 6=
=
uM Nmm
Mn = Cc z
62735000 = 0,85 fc a b (d a)
62735000 = 0,85 33,2 a 600 (533,5 a)
a = 6,9907 mm
Ts = Cc
As perlufy = 0,85 fc a b
As perlu = 916,295400
6009907,62,3385,0=
mm
Dipasang tulangan 3D13 (As= 3 Dtul = 397,995 mm2)
Dipakai sengkang 10 100 untuk daerah tumpuan
Dipakai sengkang 10 150 untuk daerah lapangan
400
400
5
sengkang
10-100 (tumpuan)10-150 (lap.)
3 D 13
5 D 13
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
107/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
111
3.7.7 Penulanganpile cap
A. Pile cap ukuran (2,7 2,7 0,8)m dengan jumlah tiang pancang 4 buah
10-200
D 19 -150
1
0-200
D1
0-150
Data-data perencanaan:
fc= 24,9 MPa Cv = 75 mm
fy = 400 MPa Dtulangan = 25 mm (asumsi)
b = 2,70 m drat = 800 75 19 = 706 mm
h = 2,70 m
tebalpile cap(t) = 0,8 m
Pukolom= 3270,65 kN
Pmax= 957,40 kN
Kontrol terhadap geser pons yang bekerja pada dua arah :
Vu2 = ( )( )2uk.kolom ratpile capu dLA
P+
= ( )( )2
0,7060,72,72,72,72,7
3270,65
+ = 2383,745 kN
Vc2= ( ) ( ){ } ratratklmratklmc
ddhdb'f
+++ 223
= ( ) ( ){ } 706706700270670023
9,24+++
= 5723,340 kN
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
108/156
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
109/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
113
925 106= 0,85 fc a b (d )2
a
925 106= 0,85 18,7 a 2700 (706 - )
2a
21458,25 a2 30299049 a+ 925 10
6= 0
a= 31,219 mm
Ts = Cc
Asfy = 0,85 fc a b
As=400
2700219,319,2485,0 = 3349,526 mm2
As min = 0,18 % bh
= 0,18 % 2700 800 = 3888 mm
As pakai=As min = 3888 mm2
Jarak tulangan (S) = mm895,1963888
2700194
14
1 2
min
2
=
=
A
bD
s
tul
digunakan tulangan tarikD19
150Tulangan tekan
As= 20%As pakai
= 20%3888 = 777,6 mm2
digunakan tulangan tekan 10 200 (As= 1060,287 mm2)
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
110/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
114
C.Pile cap ukuran (2,7 4,2 1,2)m dengan jumlah tiang pancang 6 buah
1
0-200
D1
9-100
D 19 - 150
10 - 200
Data-data perencanaan:
fc= 24,9 MPa cc = 75 mm
fy = 400 MPa Dtulangan = 19 mm (asumsi)
b = 2,70 m drat = 1200 75 19 = 1106 mm
h = 4,20 m
tebalpile cap(t) = 1,2 m
Pukolom= 3995,57 kN
Pmax = 760,07 kN
Kontrol terhadap geser pons yang bekerja pada dua arah :
Vu2= ( )( )2uk.kolom ratpile capu dLA
P+
= ( )( )2906,07,02,47,22,47,2
57,3995+
= 3086,794 kN
Vc2= ( ) ( ){ } rat223
ddhdb'f
ratklmratklm
c +++
= ( ) ( ){ } 069069700206970023
9,24+++
= 8389,446kN
Vc 2= 0,6 Vc 2 = 5033,668 kN
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
111/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
115
Syarat :
Vu2 < Vc2
3086,794 kN < 5033,668 kN Ok!
Kontrol terhadap geser pons yang bekerja pada satu arah :
Vu1= efektifu L
A
P
= 2906,027,0
22,4
2,42,73995,57
= 594,755 kN
Vc1= Nfc
556,274250290642006
=
= 2742,503 kN
Vc 1= 0,6 Vc 1 = 1645,502 kN
Syarat :
Vu1 < Vc1
594,755 kN < 1645,502 kN Ok!
Penulangan arah panjang
q
x=22
klmpoer hh =2
0,7
2
4,2 = 1,75 m
2Pmax q= tpoer bpoer 24
y 0,6 = 1,2 2,7 24 = 77,76 kN/m
x Mu= 2 Pmaxy q x2
= 2 760,07 1,15 77,76 1,75
2
= 1629,091 kNm
Mn=
uM =8,0
1629,091= 2061,17 kNm = 2061,1710
6Nmm
Mn = Ccz
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
112/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
116
2061,17 106= 0,85 fc a b (d )2
a
2061,17 106= 0,85 24,9 a 2700 (906 - )
2a
21458,25 a2 38882349 a+ 2061,17 10
6= 0
a= 54,659 mm
Ts = Cc
Asfy = 0,85 fc a b
As =400
2700659,549,2485,0 = 5864,432 mm2
As min= 0,18% bh
= 0,18 % 2700 1000 = 4860 mm
As pakai = 5864,432 mm2
Jarak tulangan (S) = mm537,130432,5864
2700194
14
1 22
=
=
A
bD
s
tul
digunakan tulanganD19
100 (As= 7655,276 mm)Tulangan tekan
As = 20%As pakai
= 20%5864,432 = 1172,886 mm2
digunakan tulangan tekan 10-200 (As= 1335,177 mm2)
Penulangan arah pendek
q x=22
klmpoer hh =2
0,82
2,3 = 0,75 m
3Pmax q= tpoer hpoer 24
y 0,6 = 1,2 3,4 24 = 97,92 kN/m
x Mu= 3 Pmaxy q x2
= 3 959,595 0,15 97,92 0,752
= 404,277 kNm
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
113/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
117
Mn=
uM =8,0
404,277= 505,347 kNm = 505,347 10
6Nmm
Mn = Ccz
505,347 106= 0,85 fc a b (d )2
a
505,347 106= 0,85 24,9 a 3400 (1106 - )
2a
27021,5 a2 17579870 a+ 505,347 10
6= 0
a= 8,487 mmTs = Cc
Asfy = 0,85 fc a b
As =400
3400847,89,2485,0 = 1195,296 mm
2
As min= 0,18% bh
= 0,18 % 3400 1000 = 6120 mm
As pakai=As min= 6120 mm2
Jarak tulangan (S) = mm
A
bD
s
tul
516,1576120
3400194
14
1 22
=
=
digunakan tulanganD19150 (As= 6426,651 mm)
Tulangan tekan
As = 20%Aspakai
= 20%6120 = 1224 mm
digunakan tulangan tekan 10-200 (As= 1335,177 mm2)
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
114/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
118
3.7.8 Penulangantie beam
Diambil contoh tie beambatang 2554 yang menghubungkan joint 2590 dan 2591
Tie beamdirencanakan menahan gaya aksial sebesar 20% dari beban vertikal kolom
di mana tie beamtersebut bertemu.
Data-data perencanaan :
fc= 24,9 Mpa Dtul = 22 mm
fy = 400 MPa sengkang = 10 mmb = 300 mm aksial = 0,65
h = 600 mm
cc =40 mm
Dari reaksi kolom yang dihubungkan tie beam didapatkan :
P1= 3894,335 kN
P2= 3538,545 kN
d= h (cc+ sengkang + Dtul )
= 500 (40 + 10 + 22) = 440 mm
gaya aksial yang ditanggung :
Pu= 20% 2
21 PP+
= 20% 2
545,53833894,335 += 743,288 kN = 743288 N
rasio tulangan () diambil 2 % dibagi kedua sisi
Ast= 0,02 b d= 0,02 250 440 = 2200 mm
2
Dicoba tulangan 4D22 dan 2D22 As= 2280,79 mm2
Ag= b h
= 250 500 = 125000 mm2
Pn= 0,8 aksial (0,85 fc (AgAst) +fyAst)
= 0,8 0,65 (0,85 24,9 ( 125000 2200) + 400 2200)
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
115/156
BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
119
= 1809112,24 N
Cek syarat :
Pu/ aksial
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
116/156
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT PEKERJAAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
126
BAB IV
RENCANA KERJA DAN SYARAT PEKERJAAN STRUKTUR
Pasal 1
Pekerjaan Pendahuluan
a. Pengukuran Tapak Kembali1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran
kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan keteranganmengenai ketinggian tanah, letak pohon, dan letak batas batas tanah.
2. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dengan keadaanlapangan segera dilaporkan kepada Direksi Pengawas untuk dimintakan
keputusannya.
3. Penentuan titik ketinggian dan sudut sudut hanya dilakukan dengan alat alat waterpass / theodolit yang ketepatannya dapat dipertanggung
jawabkan.
4. Kontraktor harus menyediakan theodolit/ waterpassbeserta petugas yangmelayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Direksi Pengawas selama
pelaksanaan proyek.
5. Pengukuran sudut siku dengan prisma / benang secara asas segi tigaphytagorashanya diperkenankan hanya untuk bagian bagian kecil yang
disetujui oleh Direksi Pengawas.
6. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan kontraktor.
b. Tugu / Patokan Dasar1. Letak dan jarak tugu patokan dasar ditentukan oleh Direksi Pengawas.2. Tugu patokan dasar dibuat dari beton berpenampang sekurang
kurangnya 20 20 cm tertancap kuat ke dalam tanah sedalam secukupnya
untuk memudahkan pengukuran selanjutnya dan sekurang kurangnya
setinggi 40 cm diatas tanah.
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
117/156
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT PEKERJAAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
127
3. Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bisa dirubah diberi tanda yangjelas dan dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari Direksi
Pengawas untuk membongkarnya.
4. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan tugu patokan dasar termasuktanggungan kontraktor.
c. Papan Dasar Pelaksanaan (Bouwplank)1. Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu semutu Meranti
ukuran kaso ( 5/7 cm) yang tertancap dalam tanah sehingga tidak bisa
digerak gerakkan / dirubah rubah berjarak max 1,5 m satu sama lain.
2. Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya kecualidikehendaki lain oleh Direksi Pengawas.
3. Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 100 cm dari sisi luar galian tanahpondasi.
4. Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan kontraktor harusmelaporkan kepada Direksi Pengawas.
5. Semua pekerjaan pembuatan pemasangan papan dasar pelaksanaantermasuk tanggungan kontraktor.
Pasal 2
Pekerjaan Tanah
a. Pekerjaan Persiapan1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, alat alat
dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua
Pekerjaan tanah, seperti yang disyaratkan dalam gambar dan spesaifikasi
ini.
2. Meliputi pembersihan dan penebasan / pembabatan, galian tanah, urugandan pemadatan tanah untuk bangunan seperti yang ditentukan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Direksi Pengawas.
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
118/156
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT PEKERJAAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
128
b. Syarat Syarat Pelaksanaan1. Pada umumnya, tempat tempat untuk bangunan dibersihkan, penebasan /
pembabatan harus dilaksanakan terhadap semua belukar / semak, sampah
yang tertanam dan material lain yang tidak diinginkan berada dalam
daerah yang akan dikerjakan, harus dihilangkan, ditimbun, dan kemudian
dibuang dengan cara cara yang disetujui oleh Direksi Pengawas.
2. Semua sisa sisa tanaman seperti akar akar, rumput dsb, harusdihilangkan sampai kedalaman 0,5 m dibawah tanah dasar / permukaan.
3. Batu atau lain material sejenis, jika ada harus pula dihilangkan sampaikedalaman 0,5 m dibawah tanah dasar / permukaan pada daerah taman,
kecuali jika tidak dapat dilakukan penghilangan batu batu tersebut dan
0,5 m dibawah tanah dasar sudah merupakan lapisan yang keras.
4. Semua daerah urugan harus dipadatkan, baik urugan yang telah adamaupun terhadap urugan yang baru. Tanah urugan harus bersih dari sisa
sisa tumbuhan atau bahan bahan yang dapat menimbulkan pelapukan
dikemudian hari.
5. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan kontraktor.6. Kontraktor harus menyediakan alat alat ukur sepanjang masa
pelaksanaan berikut ahli ukur yang berpengalaman dan setiap kali apabila
dianggap perlu siap untuk mengadakan pengukuran ulang.
c. Pekerjaan Galian Tanah1. Pekerjaan galian harus memenuhi syarat syarat seperti yang ditentukan
dalam gambar. Kontraktor harus menjaga supaya tanah dibawah dasar
elevasi seperti pada gambar rencana atau yang ditentukan oleh Direksi
Pengawas tidak terganggu, jika terganggu kontraktor harus menggalinya
dan mengurug kembali lalu dipadatkan seperti yang telah ditentukan oleh
Direksi Pengawas.
2. Semua galian harus dilaksanakan sesuai gambar dan syarat syarat yangditentukan menurut keperluan.
Perpustakaan Unika
8/12/2019 Perencanaan Struktur Bank NISP Semarang
119/156
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT PEKERJAAN STRUKTUR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK NISP SEMARANG
129
3. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiapgalian masih terdapat akar akar tanaman atau bagian bagian gembur,
maka ini harus digali keluar sedang lubang lubang tadi diisi kembali
dengan pasir.
4. Terhadap kemungkinan adanya air di dasar galian baik pada waktupenggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi harus disediakan
pompa air atau pompa yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus,
untuk menghindari terkumpulnya air.
5. Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galianagar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau
penunjang sementara atau lereng yang cukup.
6. Juga kepada kontraktor diwajibkan mengambil langkah-langkahpengamanan terhadap bangunan lain yang berada dekat sekali dengan
lubang galian yaitu dengan memberikan penunjang sementara pada lubang
galian yaitu dengan memberikan penunjang sementara pada bangunan
tersebut sehingga dapat dijamin bangunan tersebut tidak akan mengalami
kerusakan.
7. Semua tanah kelebihan berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapaijumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada
setiap saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk Direksi Pegawai.
8. Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug denga
Top Related