SGD 9PENYAKIT VIRUS DNA dan RNA
KARAKTERISTIK VIRUS• Berukuran 20-300 milimikron• Genom : DNA dan RNA• Tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di luar
sel-sel hidup• Dalam proses reproduksinya, hanya diperlukan asam nukleat• Dapat dikristalkan (sebagai benda tak hidup) dan dapat
dicairkan kembali.• Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel).• Virus tidak dapat bergerak & melakukan metabolisme
Struktur
• Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.Kapsid adalah selubung yang berupa protein, terdiri atas kapsomer.• Bagian isi tersusun atas asam inti,
yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion.• Ekor virus terdiri atas tabung
bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut.
Klasifikasi berdasarkan asam nukleat
a. Virus DNAVirus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang berbentuk rantai ganda berpilin. Di dalam sel inangnya, DNA pada virus akan mengalami replikasi menjadi beberapa DNA dan juga akan mengalami transkripsi menjadi mRNA. mRNA akan mengalami translasi untuk menghasilkan protein selubung virus. Masih di dalam sel inang, DNA dan protein virus mengkonstruksikan diri menjadi virus – virus baru. mRNA juga akan membentuk enzim penghancur (Lisozim) sehingga sel inang lisis (hancur) dan virus – virus keluar untuk menginfeksi sel inang lainnya.
RNA Viruses Viruses Penyakit
Poxviruses
Herpesviruses
Adenoviruses
Hepadnavirus
Papovaviruses
Parvoviruses
Variola, molluscum
Herpes simplex, Varicella-zoster,Cytomegalovirus,EB virus, HHV-6
Adenoviruses
Hepatitis B
Papilloma, polyoma, SV40
B19
Smallpox, molluscum contagiosum
Herpes, Chikckenpox,Shingles, infectious mononusleosis
Radang Tenggorokan, conjunctivitis
Hepatitis
Warts, Progressive multifocalLeucoencephalopathy
Erythema infectiosum,Haemolytic crises
b. Virus RNA Virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang berbentuk rantai tunggal atau ganda tidak berpilin. Di dalam sel inangnya, RNA pada virus akan mengalami transkripsi balik menjadi Hibrid RNA-DNA dan akhirnya membentuk DNA. Selanjutnya DNA virus akan masuk ke inti sel inangnya, menyisip ke dalam DNA inangnya. DNA virus akan merusak DNA inangnya dan membentuk mRNA. mRNA akan mengalami translasi untuk menghasilkan protein selubung virus untuk menbentuk virus – virus baru.
RNA viruses Virus PenyakitOrthomyxoviruses
Paramyxoviruses
Rhabdoviruses
Picornavirus
Togaviruses
Flaviruses
Reoviruses
Retroviruses
Influenza
Parainfluenza, Respiratory sycytial,Measles, mumps
Rabies
Enteroviruses, rhinoviruses, hepatitis A
Alphaviruses, rubiviruses
Flaviruses
Rotavirus
HTLV I, IIHIV-1, 2
Influenza
Infeksi Saluran Pernafasan, measles, mumps
Rabies
Meningtis, kelumpuhan, colds, hepatitis
Encephalitis, febrile disease, rubella
Encephalitis, febrile disease, DHF
Gastroenteritis
T-cell leukaemia-lymphoma,AIDS
MODUL PENYAKIT TROPISSKENARIO-2PETECHIASeorang mahasiswa berusia 21tahun datang ke praktek puskesmas karena menderita demam sampai 40oc selama 3 hari. Frekuensi demam naik turun, menggigil, sakit kepala hebat, nyeri disekitar bola mata, nyeri otot dam tulang dan perasaan menghisap pada ulu hati. Beberapa hari sebelumnya ia baru liburan dijakarta. Pada pemeriksaan fisik dijumpai ruam kulit makular samar-samar diseluruh tubuh dan dijumpao petechia pada daerah punggung dan dibawah lengan. Dokter menduga gejala ini disebabkan oleh infeksi virus.
Anamnesa• Mahasiswa usia 21 tahun• Demam naik turun selama 3 hari dan menggigil• Nyeri kepala hebat• Nyeri disekitar bola mata, nyeri otot dan tulang• Pulang dari liburan dijakarta beberapa hari yang lalu
Pemeriksaan Fisik• Demam 40oC• Ruam kulit makular samar-samar diseluruh tubuh• Petechia pad daerah punggung dan dibawah lengan
DD• Demam Bedarah Dengue (DHF)• Demam Dengue• Demam Chikungnya
Demam Berdarah Dengue
Disebabkan oleh virus dengue, genus Flavivirus, Family Flaviviridae dengan diameter 30nm terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat molekul 4 x 106.
Patofisiologi
Gejala Dan Tanda
a. Demam Dengue• Nyeri kepala• Nyeri retro-orbital• Mialgia/artralgia• Ruam kulit• Manifestasi perdarahan(petechia/uji bendung +)• Leukopenia
b. Demam Berdarah Dengue• Demam atau riwayat demam akut antara 2-7 hari• Terdapat minimal 1 dari manifestasi perdarahan berikut :
-uji bendung +-petechia, purpura, ekimosis-perdarahan mukosa/tempat lain-hematemesis dan melena-trombositopenia dibawah 100.000/ul-tanda kebocoran plasma-peningkatan hematokrit >20%, dibandingkan standar
sesuai umur dan jenis kelamin-↓ hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan
Pemeriksaan Laboratorium• Leukosit : dapat normal atau ↓• Trombosit : Trombositopenia pada hari 3-8• Hematokrit : ↑ >20% pada hari ke-3 demam• Hemostasis : pemeriksaan PT, APTT, Fibrinogen, D-dimmer, jika
ada perdarahan• Protein/Albumin : hipoproteinemia karna kebocoran plasma• SGOT/SGPT : bisa ↑• Ureum, kreatinin : jika ada gangguan fungsi ginjal• Elektrolit : pemantauan pemberian cairan• Golongan Darah & Cross Match : untuk pemberian transfusi
darah• Imunoserologi : pemeriksaan IgM dan IgG
Pemeriksaan Radiologis• Terdapat efusi pleura pada kedua hemitoraks
Penatalaksanaan• Observasi & pemberian cairan suspek DBD dewasa tanpa
renjatan di UGD
Pemberian cairan pada suspek DBD di ruang rawat
Penatalaksanaan DBD dengan peningkatan Ht >20%
Penatalaksanaan perdarahan pada DBD dewasa
Syok (-)Hb, Ht, Leuko, KID, Golongan Darah, Uji Cocok
Serasi
Kasus DBD : Perdarahan Masif dan Spontan
KID (-)Transfusi komponen darah :
PRC (Hb<10 g%),FFP,TC (tromb<100.00),Pemantauan Hb Ht Tromb tiap 4-6 jam, ulang pemeriksaan
hemostasis 24 jam kemudian
KID (+)Transfusi komponen darah:
*PRC (Hb<10gr/dl), FFP,TC (Tromb <100.000),heparinisasi 5000-10000/24 jam drip,pe mantauan (Hb,Ht,Tromb,Tiap 4-6 jam),ulang pemeriksaan
hemostasis 24 jam kemudian , cek APTT tiap hari target 1,5-2,5 kali kontrol
Penatalaksanaan sindrom renjatan dengue
Prognosis• Derajat I baik• Bila ada syok atau perdarahan cukup berat• Pada anak lebih ringan
Top Related