Download - Pengertian Evaluasi Pendidikan

Transcript
Page 1: Pengertian Evaluasi Pendidikan

EVALUASIEVALUASI

PENDIDIKANPENDIDIKAN

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 1

Page 2: Pengertian Evaluasi Pendidikan

PENGERTIAN EVALUASI PENDIDIKAN

Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris

evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan

Hasan Shadily: 1983). Menurut Stufflebeam, dkk (1971) mendefinisikan

evaluasi sebagai the process of delineating, obtaining, and providing

useful information for judging decision alternatives," Artinya evaluasi

merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan

informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.

Sedangkan, Rooijackers Ad mendefinisikan evaluasi sebagai "setiap

usaha atau proses dalam menentukan nilai". Secara khusus evaluasi

atau penilaian juga diartikan sebagai proses pemberian nilai

berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan

pengambilan keputusan. Dan menurut Anne Anastasi (1978)

mengartikan evaluasi sebagai "a systematic process of determining the

extent to which instructional objective are achieved by pupils". Evaluasi

bukan sekadar menilai suatu aktivitas secara spontan dan insidental,

melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara

terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan tuiuan yang jelas.

Evaluasi berkaitan erat dengan pengukuran dan penilaian yang pada

umumnya diartikan tidak berbeda (indifferent), walaupun pada

hakekatnya berbeda satu dengan yang lain. Pengukuran

(measurement) adalah proses membandingkan sesuatu melalui suatu

kriteria baku (meter, kilogram, takaran dan sebagainya), pengukuran

bersifat kuantitatif. Penilaian adalah suatu proses transformasi dari hasil

pengukuran menjadi suatu nilai. Evaluasi

meliputi kedua langkah di atas yakni mengukur dan menilai yang

digunakan dalam rangka pengambilan keputusan.

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 2

Page 3: Pengertian Evaluasi Pendidikan

Evaluasi pendidikan memberikan manfaat baik bagi siswa/peserta

pendidikan, pengajar maupun manajemen. Dengan adanya evaluasi,

peserta didik dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah

digapai selama mengikuti pendidikan. Pada kondisi dimana siswa

mendapatkan nilai yang mernuaskan maka akan memberikan

dampak berupa suatu stimulus, motivator agar siswa dapat lebih

meningkatkan prestasi. Pada kondisi dimana hasil yang dicapai tidlak

mernuaskan maka siswa akan berusaha memperbaiki kegiatan

belajar, namun demikian sangat diperlukan pemberian stimulus positif

dari guru/pengajar agar siswa tidak putus asa. Dari sisi pendidik, hasil

evaluasi dapat digunakan sebagai umpan balik untuk menetapkan

upaya upaya meningkatkan kualitas pendidikan.

RUANG LINGKUP

Evaluasi pendidikan mencakup dua sasaran pokok, yaitu : evaluasi

makro (program) dan evaluasi mikro (kelas). Secara umum, evaluasi

terbagi dalam tiga tahapan sesuai proses belajar mengajar yakni

dimulai dari evaluasi input, evaluasi proses dan evaluasi output.

Setiap jenis evaluasi memiliki fungsi yang berbeda satu dengan yang

lain. Evaluasi input mencakup fungsi kesiapan penempatan dan

seleksi. Evaluasi proses mencakup formatif, diagnostik dan monitoring,

sedangkan evaluasi output mencakup sumatif.

Fungsi kesiapan penempatan dan seleksi adalah penilaian yang

ditujukan untuk mengetahui ketrampilan prasyarat yang diperlukan

bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang

diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 3

Page 4: Pengertian Evaluasi Pendidikan

tersebut. Fungsi seleksi yaitu penilaian yang bertujuan untuk keperluan

seleksi, seperti ujian saringan masuk perguruan tinggi tertentu dengan

berdasarkan kriteria tertentu.

Fungsi formatif yaitu penilaian yang dilaksanakan pada akhir program

belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar

mengajar. Adapun fungsi diagnostik dan monitoring adalah penilaian

yang bertujuan untuk mengidentifikasi kelemahan kelemahan siswa

dan faktor yang menjadi penyebab serta menetapkan cara untuk

mengatasi kesulitan belajar tersebut.

Fungsi surnatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit

program, dengan tujuan untuk melihat hasil yang dicapai oleh para

siswa. Dengan kata lain berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh

suatu proses pendidikan telah mencapai tujuan yang telah ditentukan.

EVALUASI PROGRAM

Para ahli evaluasi telah mengembangkan beberapa jenis evaluasi

program. Jenis evaluasi program tersebut sangat beragarn dan

variatif, namun kesemuanya dapaat ditsimpulkan bahwa pada

akhirnya hasil dari evaluasi digunakan sebagai kepentingan

pengambilan keputusan. Berikut ini diuraikan berbagai jenis evaluasi

program yang samappai saat ini masih digunakan, sebagai berikut:

CIPP (Context Input Process Product)

CIPP merupakan salah satu evaluasi program yang dapat dikatakan

cukup niemadai. Model ini telah dikembangkan oleh Daniel L.

Stufflebearn dkk (1967) di Ohio State University. CIPP merupakan

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 4

Page 5: Pengertian Evaluasi Pendidikan

akronim, terdid dari : context evaluation, input evaluation, process

evaluation dan product evaluation dan setiap tipe evaluasi terikat

pada perangkat pengambilan keputusan yang menyangkut

perencanaan dan operasi sebuah program.

Evaluasi Konteks

Meliputi analisis masalah yang berhubungan dengan lingkungan

program yang dilaksanakan, yang secara khusus berpengaruh pada

konteks masalah yang menjadi komponen dalam piogram. Evaluasi

konteks menjelaskan atau menggambarkan secara jelas tentang

tujuan program yang akan dicapai. Secara singkat dapat dikatakan

evaluasi konteks; merupakan evaluasi terhadap kebutuhan, yaitu

memperkecil kesenjangan antara kondisi aktual dengan kondisi yang

diharapkan.

Dapat disimpulkan bahwa evaluasi konteks adalah evaluasi

terhadap kebutuhan, tujuan pernenuhan dan karakteristik individu

yang menangani. Seorang evaluator harus sanggup menentukan

prioritas kebutuhan dan memilih tujuan yang paling menunjang

kesuksesan program. Menurut Gilbert Sax, evaluasi konteks merupakan

pengambaran dan spesifikasi tentang lingkungan program. Evaluasi

konteks terutama berhubungan dengan intervensi yang dilakukan

dalam program.

Untuk memudahkan memahami evaluasi konteks, evaluator dapat

menjawab pertanyaan pertanyaan sebagai berikut :

1) Kebutuhan kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi oleh

kegiatan program ?

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 5

Page 6: Pengertian Evaluasi Pendidikan

2) Tujuan program apa saja yang menjadi prioritas pencapaiannya ?

3) Tujuan pengembangan manakah yang berhubungan dengan

pemenuhan kebutuhan ?

4) Tujuan tujuan manakah yang paling mudah dilaksanakan ?

5) Tujuan tujuan program manakah yang benar benar sangat

diinginkan masyarakat ?

Dalam menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut, stufflebleam

memberikan saran sebagai berikut, misalnya dalam menentukan

kebutuhan yang belum terpenuhi dengan meninjau kembali tujuan

program kemudian menilai pelaksanaan program. Dan kedua hal ini

diketahui kesenjangannya. Hal itulah yang menjadi kebutuhan yang

belum terpenuhi.

Evaluasi Masukan

Meliputi pertimbangan tentang sumber dan strategi yang akan

digunakan dalam upaya mencapai suatu program. Informasi informasi

yang terkumpul selama tahap evaluasi hendaknya dapat digunakan

oleh pengambil keputusan untuk menentukan sumber dan strategi

analisis masalah yang berhubungan dengan lingkungan program

yang di dalam keterbatasan dan hambatan yang ada.

Penilai masukan boleh rnempertimbangkan sumber tertentu apabila

sumber-sumber tersebut terlalu mahal untuk dibeli atau tidak tersedia,

dan pada pihak lain terdapat alternatif yang dapat digunakan untuk

mencapai tujuan program. Demikian juga berkaitan dengan tenaga

tenaga yang dapat melaksanakan program dapat diperhitungkan

sebagai sumber masukan.

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 6

Page 7: Pengertian Evaluasi Pendidikan

Evaluasi masukan membutuhkan evaluator yang memiliki

pengetahuan luas dan berbagai ketrampilan tentang berbagai

kemungkinan sumber dan strategi yang akan digunakan mencapai

tujuan program. Pengetahuan tersebut bukan hanya tentang evaluasi

saja tetapi juga dalam efektifitas program dan pengetahuan subtansi

program itu sendiri dan berbagai bentuk dalam pengeluaran program

yang akan dicapai.

Menurut Stufflebean evaluasi masukan dilakukan untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

1) Apakah strategi yang digunakan oleh program sudah sesuai

dengan pencapaian tujuan?

2) Apakah sumber sumber termasuk (SDM) yang ada sudah sesuai

dengan beban program yang akan dijalankan?

3) Apakah strategi yang diambil ini merupakan strategi yang benar

benar sudah disepakati bersama oleh pengelola program?

4) Strategi yang manakah yang sudah ada sebelumnya dan sudah

cocok untuk pencapaian tujuan yang lalu?

5) Sumber sumber daya manakah yang benar benar mempunyai

kontribusi yang paling dominan?

6) Prosedur dan jadwal khusus manakah yang digunakan untuk

melaksanakan strategi tersebut?

7) Apakah yang dapat dikatakan sebagai ciri khusus dari kegiatan

yang dilaksanakan di dalam program dan apa pula akibat yang

ditimbulkannya.

8) Bagaimanakah urutan prioritas sumber daya dan strategi yang

paling mempunyai kontribusi terhadap pencapaian program?

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 7

Page 8: Pengertian Evaluasi Pendidikan

Evaluasi Proses

Meliputi evaluasi yang telah ditentukan (dirancang) dan diterapkan di

dalam pratek (proses). Seorang penilai proses mungkin disebut

sebagai pemonitor sistern pengumpulan data dari pelaksanaan

program sehari hari. Misalnya saja evaluator harus mencatat secara

detail apa saja yang terjadi dalam pelaksanaan program. Pemonitor

harus mempunyai catatan harian dan perkembangan setiap langkah

dalarn pelaksanaan program. Tanpa mengetahui catatan tentang

data pelaksanaan program tidaklah rnungkin pengambil keputusan

menentukan tindak lanjut program apabila waktu berakhir telah tiba.

Tugas lain dari penilai proses adalah melihat catatan kejadian

kejadian yang muncul selama program tersebut berlangsung dari

waktu ke waktu. Catatan catatan semacam itu barangkali akan

sangat berguna dalam menentukan kelemahan dan kekuatan atau

faktor pendukung serta faktor penghambat program jika dikaitkan

dengan keluaran yang ditemukan.

Suatu program yang baik (yang pantas untuk dinilai) tentu sudah

dirancang mengenai siapa diberi tanggung jawab dalam kegiatan

apa, apa bentuk kegiatannya, dan kapan kegiatan tersebut sudlah

terlaksana. Tujuannya adalah membantu penanggung jawab

pemantau (monitor) agar lebih mudah mengetahui kelemahan

kelemahan program dari berbagai aspek untuk kemudian dapat

dengan mudah melakukan remedial atau perbaikan di dalam proses

pelaksanaan program.

Stufflebean mengemukakan pertanyaan pertanyaan sehubungan

dengan evaluasi proses ini, yaitu :

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 8

Page 9: Pengertian Evaluasi Pendidikan

1) Apakah kegiatan program sudah sesuai dengan jadwal yang

ditentukan ?

2) Apakah pelaksana sudah melakukan tugasnya sesuai dengan job-

nya ?

3) Komponen apa saja yang belum sesuai dengan rancangan yang

telah dibuat ?

4) Target komponen apa saja yang kiranya sulit dicapai dalam

pelaksanaan program ? mengapa ? dan bagaimana solusinya ?

5) Perlukah para staf pelaksana diberi orientasi kembali mengenai

mekanisme kegiatan program ?

6) Apakah fasilitas yang telah disediakan oleh pengelola telah sesuai

dengan kegunaan fungsinya ? kalau tidak mengapa ?

7) Apakah fasilitas dan bahan penunjang lain telah digunakan secara

tepat ?

8) Hambatan hambatan penting apakah yang dijumpai selama

pelaksanaan program berlangsung dan perlu diatasi ?

Untuk membantu menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut,

Stufflebeam mengajukan saran kepada penanggung jawab program

agar setiap kali diadakan diskusi yang diikuti oleh para staf pelaksana

agar para staf tersebut selalu sadar akan mekanisme program.

Disamping itu hambatan hambatan yang timbul selama dalam proses,

segera dapat diidentifikasi, dan sambil jalan dapat diatasi dan

diperbaiki.

Evaluasi Hasil

Adalah evaluasi yang dilakukan oleh penilai di dalam mengukur

keberhasilan pencapaian tujuan tersebut dikembangkan dan

diadministrasikan. Data yang dihasilkan akan sangat berguna bagi

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 9

Page 10: Pengertian Evaluasi Pendidikan

pengambil keputusan dalam menentukan apakah program diteruskan

dimodifikasi atau dihentikan.

Pengembangan jenis evaluasi program model CIPP telah menekankan

kerjasama dan keakraban antara tim penilai, pengelola dengan

pengambil keputusan tentang program. Setiap bentuk evaluasi yang

dijelaskan di atas telah menekankan tiga tugas pokok yang dilakukan

yaitu :

1) Membeberkan semua jenis informasi yang diperlukan oleh

pengambil keputusan.

2) Memperoleh informasi.

3) Mensintesakan informasi informasi sedemikian rupa sehingga secara

maksimal dapat dimanfaatkan oleh para pengambil keputusan.

Evaluasi hasil merupakan tahap terakhir di dalam jenis CIPP yang

dikembangkan oleh Stufflebeam. Fungsinya adalah membantu

penanggung jawab program dalam mengambil keputusan :

meneruskan, memodifikasi atau menghentikan program. Evaluasi hasil

mernerlukan perbandingan antara tujuan yang ditetapkan dalarn

rancangan dengan hasil program dicapai. Hasil yang dinilai dapat

berupa skor tes, data observasi, diagram data, sosiometri dan lain

sebagainya, yang masing masing dapat ditelusuri kaitannya dengan

tujuan tujuan yang lebih rinci. Kita dapat memperbandingkan

pencapaian tujuan dengan hasil yang dicapai rnelalui presentase tiap

tiap komponen program. Kemudian membuat analisis kualitatif

mengapa sekian persen dicapai dan mengapa hal itu terjadi.

Stufflebeam telah menyarankan beberapa pertanyaan berkenaan

dengan evaluasi hasil, sebagai berikut:

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 10

Page 11: Pengertian Evaluasi Pendidikan

1) Tujuan tujuan manakah yang sudah dicapai ?

2) Pertanyaan pertanyaan seperti apakah yang dapat dibuat yang

menunjukkan hubungan antara spesifilkasi prosedur dengan hasil

nyata dari kegiatan program?

3) Kebutuhan individu manakah yang telah terpenuhi sebagai akibat

dari kegiatan program ?

4) Hasil jangka panjang yang nampak sebagai akibat dan kegiatan

program ?

Apabila tujuan yang ditetapkan program telah tercapai maka

ukurannya tergantung dari kriteria yang telah ditetapkan. Ada kriteria

(tolak ukur) yang menggunakan 100% sebagai standar, ada pula yang

hanya 80%. Hal itu tergantung dari kepentingan setiap aspek yang

diukur misalnya kesulitan pencapaian, kesederhanaan aspek bagi

program dan sebagainya.

Eksperimen tentang perlakuan ada kalanya dinilai dengan

membandingkan keberhasilannya melalui dua program atau lebih.

Berhasil tidaknya variabel eksperimen dilihat pada akhir pemberian

eksperimen tersebut. Efektifitas perlakuan yang diterapkan pada satu

program dapat dilihat dengan cara membandingkan rerata (mean)

skor akhir kedua program yang satu merupakan kelompok eksperimen

dengan yang bukan. Tidak jarang terjadi bahwa pimpinan yang

berstatus sebagai pengambil keputusan, tidak begitu memaharni

tentang strategi eksperimen. Dalam hal seperti ini mereka disarankan

bertanya kepada ahli yang rnemahami atau pada para pakar di

perguruan tinggi.

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 11

Page 12: Pengertian Evaluasi Pendidikan

Walaupun hasil eksperimen menunjukkan adanya perbedaan antara

kedua kelompok (yang dikenal eksperimen dan yang bukan) namun

pengambil keputusan tidak dapat begitu cepat mernutuskan untuk

meneruskan, memodifikasi atau menghentikan perlakuan tersebut.

Faktor faktor fain yang harus diikutsertakan sebagai bahan

pertimbangan misainya biaya yang harus dipikul oleh individu atau

masyarakat. Kemanfaatan (benefit) program yang nampaknya baru

dapat dilihat atau dinikmati setelah jangka waktu lama. Perlu

dipertimbangkan pengambilan kaputusannya dalam jangka waktu

yang relatif lama pula.

Model Kesenjangan (Discrepancy)

Evaluasi kesenjangan program, begitu orang menyebutnya.

Kesenjangan program adalah sebagai suatu keadaan antara yang

diharapkan dalam rencana dengan yang dihasilkan dalam

pelaksanaan program. Evaluasi kesenjangan dimaksudkan untuk

mengetahui tingkat kesesuaian antara standard yang sudah

ditentukan dalam program dengan penampilan aktual dari program

tersebut.

Standar adalah: kriteria yang telah dikembangkan dan ditetapkan

dengan hasil yang efektif. Penampilan adalah: sumber, prosedur,

manajemen dan hasil nyata yang tampak ketika program

dilaksanakan.

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 12

Page 13: Pengertian Evaluasi Pendidikan

Langkah Langkah dalam Evaluasi Kesenjangan

Langkah langkah atau tahap tahap yang dilalui dalam mengevaluasi

kesenjangan adalah sebagai berikut:

1. Pertama : Tahap Penyusunan Desain.

Dalam tahap ini dilakukan kegiatan

a. Merumuskan tujuan program

b. Menyiapkan murid, staf dan kelengkapan lain

c. Merumuskan standar dalam bentuk rumusan yang menunjuk

pada suatu yang dapat diukur, biasa di dalam langkah ini

evaluator berkonsultasi dengan pengembangan program.

Contoh rumusan standar:

"Keberhasilan Program KPSM yang distandarkan adalah 70 %

Warga Belajar meningkat pendapatannya dan ketrampilannya.

2. Kedua : Tahap Penetapan Kelengkapan Program Yaitu melihat

apakah kelengkapan yang tersedia sudah sesuai dengan yang

diperlukan atau belum. Dalam tahap ini dilakukan kegiatan

a. Meninjau kembali penetapan standar

b. Meninjau program yang sedang berjalan

c. Meneliti kesenjangan antara yang direncanakan dengan yang

sudah dicapai.

3. Ketiga : Tahap Proses (Process)

Dalam tahap ketiga dari evaluasi kesenjangan ini adalah

mengadakan evaluasi, tujuan tujuan manakah yang sudah

dicapai. Tahap ini juga disebut tahap “mengumpulkan data dari

pelaksanaan program”.

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 13

Page 14: Pengertian Evaluasi Pendidikan

4. Keempat : Tahap Pengukuran Tujuan (Product)

Yakni tahap mengadakan analisis data dan menetapkan tingkat

output yang diperoleh. Pertanyaan yang diajukan dalam tahap ini

adalah .apakah program sudah mencapai tujuan terminalnya?"

5. Kelima : Tahap Pembandingan (Programe Comparison)

Yaitu tahap membandingkan hasil yang telah dicapai dengan

tujuan yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini evaluator

menuliskan semua penemuan kesenjangan untuk disajikan kepada

para pengambil keputusan, agar mereka (ia) dapat memutuskan

kelanjutan dari program tersebut. Kemungkinannya adalah a.

Menghentikan program b. Mengganti atau merevisi c. Meneruskan

d, Memodifikasi

tujuannya (?)

Kunci dari evaluasi discrepancy adalah dalam hal

membandingkan penampilan dengan tujuan yang telah

ditetapkan.

DESAIN EVALUASI

Sebelum melakukan desain evaluasi maka terlebih dahulu harus

dilakukan fokus evaluasi yaitu mengkhususkan apa dan bagaimana

evaluasi akan dilakukan. Bila evaluasi sudah terfokus, maka ini berarti

proses dan desain dimulai. Ada tiga elernen dalam proses

pemfokusan, yaitu : mempertemukan pengetahuan dan harapan,

mengumpulkan informasi, dan merumuskan rencana evaluasi.

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 14

Page 15: Pengertian Evaluasi Pendidikan

Penyusunan desain evaluasi program merupakan langkah pertama

dan menyangkut aspek perencanaan. Di dalam tahap perencanaan

ini diuraikan garis garis besar mengenai hal hal lain yang berkaitan

dengan kegiatan evaluasi tersebut. Evaluasi program merupakan

pelayanan bantuan kepada pelaksana program untuk memberikan

input bagi pengambilan keputusan tentang kelangsungan program

tersebut. Oleh karena itu, maka pelaksana evaluasi program harus

memahami seluk beluk program yang dinilai.

1. Pengambilan keputusan mengeluarkan kebijakan mengenai

pelaksanaan suatu program.

2. Kepala Sekolah menunjuk evaluator program (dapat dari bagian

dalam pengelola ataupun orang luar dari program) untuk

melaksanakan evaluasi program setelah melaksanakan selama

jangka waktu tertentu.

3. Penilai program melaksanakan kegiatan penilaiannya,

mengumpulkan data, menganalisis dan menyusun laporan.

4. Penilai program menyampaikan penernuannya kepada pengelola

program.

Adapun komponen komponen evaluasi program, sebagai berikut:

1. Tujuan yang ditetapkan oleh pengambil keputusan dan

diberitahukan kepada pelaksana program.

2. Kegiatan semua aktifitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan.

Oleh karena itu, kegiatan harus relevan benar dengan tujuan

3. Sarana fasilitas penunjang kegiatan

4. Person pelaksana kegiatan

5. Hasil keluaran sebagai akibat dari kegiatan,

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 15

Page 16: Pengertian Evaluasi Pendidikan

Efektifitas program ditentukan oleh sejauh mana hasil ini telah

mendekati tujuan. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut

diperlukan seorang evaluator dalam penyusunan desain evaluasi

program. Sebelum evaluator menyusun desain terlebih dahulu harus

mengetahui betul apa tugasnya. Secara garis besar terdapat tiga hal

yang harus ditangani oleh seorang evaluator, yaitu :

1. Keberhasilan pencapaian tujuan:

Hubungan antara tujuan dengan hasil merupakan hal utama yang

harus ditangani oleh seorang evaluator. Mereka harus memusatkan

perhatiannya terhadap keberhasilan ini. Namun, evaluator tidak boleh

terpaku terlalu erat dengan tujuan. Hal ini disebabkan, ada beberapa

program mencanturnkan dengan jelas apa yang ingin dicapai

dengan kegiatannya akan tetapi ada pula yang ticlak

merumuskannya sama sekali. Pada kondisi ini, evaluator harus mencari

informasi mengenai tujuan program tersebut karena ticlak mungkin

seorang evaluator bekerja tanpa mengetahui tujuan apa yang ingin

dicapai.

2. Tujuan program, yang dirumuskan oleh pengembang program.

Tujuan umum suatu program akan dijadikan titik awal kegiatan

evaluator dalam menyusun desain evaluasi.

3. Proses yang terjadi dalam program, meliputi kegiatan, sarana

penunjang dan personil pelaksana program.

Dalam hal ini, kegiatan merupakan aktualisasi yang ditentukan oleh

para pengembang program. Kegiatan menunjukkan pada aktivitas

yang diperhitungkan dari prosedur, teknik dan proses lain yang

berkaitan dengan sumber pencapaian tujuan. Banyak evaluator

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 16

Page 17: Pengertian Evaluasi Pendidikan

program hanya terpaku pada hasil pencapaian dan kurang

memperhatikan kegiatan yang menghasilkan pencapaian tujuan

tersebut. Sarana biasanya terwujud

pada peralatan, ruangan, biaya dan hal hal lain yang diperhitungkan

antara lain: Apakah sarana yang digunakan sudah tepat ? Apakah

program itu mahal ? Apakah ada biaya yang belum diperhitungkan ?;

sedangkan Person adalah pelaksana program baik yang tergolong

sebagai tenaga edukatif, administratif maupun pengelola.

Langkah Penyusunan Desain

Sesudah memahami tentang isi yang terdapat di dalam program

yang merupakan objek evaluasi, maka langkah selanjutnya adalah

melakukan penyusunan desain. Adapun hal hal yang perlu

dilaksanakan, antara lain:

1 . Latar belakang.

2. Problematika (yang akan dicari jawabannya).

3. Tujuan evaluasi.

4. Populasi dan sampel

5. Instrumen dan sumber data

6.Teknik analisis data.

Langkah Penyusunan Instrumen

Adapun langkah langkah yang harus dilalui dalam menyusun

instrumen, adalah :

1. Merurnuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrumen yang

akan disusun. Bagi para peneliti pemula, merumuskan tujuan seperti

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 17

Page 18: Pengertian Evaluasi Pendidikan

ini tidak lazim. Padahal sebenarnya langkah ini sangat perlu. Ticlak

mungkin kiranya, atau apabila mungkin akan sukar sekali dilakukan,

menyusun instrumen tanpa tahu untuk apa data terkumpul, apa

yang harus dilakukan sesudah itu, apa fungsi setiap jawab dalam

setiap butir bagi jawaban problematika dan sebagainya.

2. Membuat kisi kisi yang mencanangkan tentang perincian variabel

dan jenis instrumen yang akan digunakan untuk mengukur bagian

variabel yang bersangkutan.

3. Membuat butir butir instrumen.

Sesudah memiliki kisi kisi seperti contoh di atas, langkah penilai

berikutnya adalah membuat butir butir instrumen.

Menyusun instrumen bukanlah pekerjaan yang mudah. Bagi peneliti

pemula atau orang yang kurang tertarik pada pekerjaan evaluasi,

tugas menyusun instrumen merupakan pekerjaan yang membutuhkan

ketelitian dan kesabaran yang tinggi.

Kriteria Evaluator

Untuk memperoleh hasil evaluasi yang akurat, maka diperlukan kriteria

keberhasilan dan kriteria tertentu terutama bagi evaluator program, di

bawah ini diuraikan kriteria tersebut

Memahami mated

Memahami mated yaitu memahami tentang seluk beluk program

yang dievaluasi, antara lain :

1 . Tujuan program yang telah ditentukan sebelum dimulai kegiatan

2. Komponen komponen program

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 18

Page 19: Pengertian Evaluasi Pendidikan

3. Variabel yang akan diujicobakan atau dilaksanakan

4. Jangka waktu dan penjadualan kegiatan

5. Mekanisme pelaksanaan program

6. Pelaksanaan program

7. Sistem monitoring kegiatan program

Kriteria keberhasilan yang ditetapkan adalah dilihat dari mated, maka

Evaluator membuat format pencapaian materi program yang

direncanakan dibandingkan dengan yang telah digapai berdasarkan

penjabaran point 1 sampai dengan 7.

Menguasai Teknik

Menguasai teknik yaitu menguasai cara cara atau teknik yang

digunakan di dalarn melaksanakan evaluasi program. Karena

kegiatan evaluasi program mengenai sejumlah evaluasi, maka

evaluator program dituntut agar menguasai metodologi evaluasi,

yang meliputi

1. Cara membuat perencanaan evaluasi

2. Teknik menentukan populasi dan sampel

3. Teknik menyusun instrumen

4. Prosedur dan teknik pengumpulan data

5. Penguasaan teknik pengolahan data

6. Cara menyusun laporan evaluasi

Untuk metodologi yang terakhir ini evaluator program harus

menguasai sesuatu yang lebih dibandingkan dengan peneliti karena

apa yang disampaikan akan sangat menentukan kebijaksanaan yang

terkadang memiliki resiko lebih besar.

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 19

Page 20: Pengertian Evaluasi Pendidikan

Kriteria keberhasilannya adalah seorang evaluator harus dapat

membuat point 1 sampai dengan 6 secara opersional.

Objektif dan Cermat

Tim evaluator adalah sekelompok orang yang mengemban tugas

mengevaluasi program serta ditopang oleh data yang dikumpulkan

secara cermat dan objektif. Atas dasar tersebut mereka diharapkan,

mengklasifikasikan, mentabulasikan, mengolah dan sebagainya

secara cermat dan objektif pula. Khususnya di dalam menentukan

pengambilan strategi penyusunan laporan, evaluator tidak boleh

memandang satu atau dua aspek sebagai hal yang istimewa dan

tidak boleh pula memihak. Kriteria keberhasilan yang dipakai adalah

apabila hasil penilaian dari evaluator dapat menunjukkan hasil yang

objektif dengan alasan rasional dan didukung oleh data data yang

akurat.

Jujur dan Dapat Dipercaya

Evaluator adalah orang yang dipercaya oleh pengelola dan

pengambil keputusan, oleh karena itu mereka harus jujur dan dapat

dipercaya. Mereka harus dapat memberikan penilaian yang jujur,

tidak membuat baik dan jelek, menyajikan data apa adanya. Dengan

demikian pengelola dan pengambil keputusan tidalk salah membuat

treatment akan programnya.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang

evaluator agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

secara tepat, yaitu :

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 20

Page 21: Pengertian Evaluasi Pendidikan

1. Evaluator hendaknya merupakan evaluator yang otonom artinya

orang luar yang sama sekali tidak ada ikatan dengan pengambilan

kebijaksanaan maupun pengelola dan pelaksanaan program.

2. Ada hubungan baik dengan responden dalam arti dapat

memahami sedalam dalamnya watak, kebiasaan dan cara hidup

klien yang akan dijadikan sumber data evaluasi.

3. Tanggap akan masalah politik dan sosial karena tujuan evaluasi

adalah pengembangan program.

4. Evaluator berkualitas tinggi, dalarn arti jauh dari biasa. Evaluator

adalah orang yang mempunyai self concept yang tinggi, tidak

mudah terombang-ambing.

5. Menguasai teknik untuk membuat desain dan metodologi

penelitian yang tepat untuk program yang dievaluasi.

6. Bersikap terbuka terhadap kritik. Untuk mengurangi dan menahan

diri dari bias, maka evaluator memberi peluang kepada orang luar

untuk melihat apa yang sedang dan telah dilakukan

7. Menyadari kekurangan dan keterbatasannya serta bersikap jujur,

menyampaikan (menerangkan) kelemahan dan keterbatasan

tentang evaluasi yang dilakukan.

8. Bersikap pasrah kepada umum mengenai penemuan positif dan

negatif. Evaluator harus berpandangan luas dan bersikap tenang

apabila menemukan data yang tidak mendukung program dan

berpendapat bahwa penemuan negatif sama pentingnya dengan

penemuan positif.

9. Bersedia menyebarluaskan hasil evaluasi. Untuk program kegiatain

yang penting dan menentukan, hasil evaluasi hanya pantas

dilaporkan kepada pengambil keputusan dalam sidang tertutup

atau pertemuan khusus. Namun untuk program yang biasa dan

dipandang bahwa masyarakat dapat menarik manfaat dari

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 21

Page 22: Pengertian Evaluasi Pendidikan

evailuasinya, sebaiknya hasil evaluasi disebarluaskan, khususnya

bagi pihak pihak yang membutuhkan.

10.Tidak mudah membuat kontrak. Evaluasi yang tidak memenuhi

persyaratan persyaratan yang telah disebutkan sebaiknya tidak

dengan mudah menyanggupi menerima tugas karena secara etis

dan moral akan merupakan sesuatu yang kurang dapat

dibenarkan.

CONTOH DESAIN EVALUASI

Latar belakang :

Dari pengamatan beberapa tahun diketahui bahwa program

program peningkatan pendapatan dan ketrampilan ternyata kurang

berhasil dari yang diharapkan. Dit. Diktentis sebagai lembaga yang

menangani pembinaan teknis edukatif ingin mencoba program baru

EMPE di SKB. Pedoman disusun oleh tim Dit. Diktentis yang

dikoordinasikan oleh Direktur Diktentis dan dikirim langsung ke SKB

dalam bentuk jadi, disertai dengan biaya penunjang.

Setelah program tersebut berlangsung beberapa bulan, Balitbang

Dikbud ingin mengetahui efektifitas modul, untuk menentulkan

kebijaksanaan selanjutnya: karena dipikirkan kelangsungan dan

penyebarannya untuk sekolah sekolah lain.

Problematika :

Sebagai problematika umum yang akan dicari jawabannya adalah

"apakah program EMPE dapat meningkatkan ketrampilan dan

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 22

Page 23: Pengertian Evaluasi Pendidikan

pendapatan anggotanya dalarn kurun waktu tertentu ? untuk

mempermudah mencari jawaban, maka dirinci sebagai berikut:

1. Aspek Warga Belajar, antara lain

a. Apakah warga belajar aktif dalam kegiatan EMPE ?

b, Apakah tiap warga belajar mempunyai peran aktif ?

2. Aspek kegiatan EMPE, antara lain :

a. Apakah kegiatan EMPE berjalan sesuai rencana ?

b. Apakah fasilitator dan pengelola aktif dalam kegiatan EMPE ?

c. Apakah kegiatan EMPE dapat dilaksanakan secara lancar ? Bila

tidak apa sebabnya ?

d. Bagaimanakah kegiatan pemasaran hasil EMPE ?

e. Bagaimanakah manajemen EMPE ?

f. Hambatan apa dalam kegiatan EMPE ?

3. Aspek sarana, antara lain :

a. Sesuaikah dan kurangkah sarana/alat yang disediakan untuk

keperluan kegiatan EMPE ?

b. Apakah warga belajar tidak mengalami kesulitan dalam

menggunakan sarana / alat tersebut ?

4. Aspek Fasilitator dan pengelola, antara lain

a. Apakah fasilitator dan pengelola, tidak mengalami kesulitan

dalam membina dan mengelola EMPE ?

b. Bagaimana hubungan antara Fasilitator dan Pengelola dengan

warga belajar dalam kegiatan EMPE ?

5. Aspek Hasil Belajar, antara lain :

a. Secara keseluruhan apakah kegiatan EMPE dapat meningkatkan

ketrampilan dan pendapatan warga belajar ?

b. Kalau dapat berapa prosen kenaikan tersebut ? dan kalau tidak

apa sebabnya ?

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 23

Page 24: Pengertian Evaluasi Pendidikan

c. berapa prosen ketidakmeningkatan tersebut ?

6. Aspek Tujuan Evaluasi :

Tujuan umum: tujuan evaluasi program adalah mengumpulkan

informasi mengenai efektifitas pelaksanaan kegiatan EMPE.

Tujuan khusus : dari tujuan umum tersebut dapat dirinci atas tujuan-

tujuan khusus sebagai berikut :

a) Untuk mengetahui tanggapan warga belajar, pengelola, tutor,

fasilitator dan penanggung jawab program terhadap kegiatan

EMPE.

b) Untuk mengetahui hal hal yang berhubungan dengan kegiatan

EMPE.

c) Untuk mengetahui ketepatan sarana dalam menunjang

pelaksanaan kegiatan EMPE.

d) Untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi pengelola, fasilitator,

penanggung jawab dan orang yang terlibat dalam kegiatan EMPE.

e) Untuk mengetahui prosentase peningkatan ketrampilan dan

pendapat warga belajar.

7. Populasi dan sampel

Evaluasi dilakukan pada SKB yang dilaksanakan EMPE. SKB yang akan

dijadikan tempat evaluasi dilakukan terhadap populasi maupun

sampel, menurut variabel yang dinilai.

8. Instrumen dan sumber data :

Khusus evalusi program ini cukup banyak dan komprehensif, oleh

karena itu instrumen untuk rnengumpulkan data perlu bervariasi.

a. Untuk rnengetahui tanggapan warga belajar tentang kegiatan

EMPE dengan modul digunakan wawancara dan pengamatan

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 24

Page 25: Pengertian Evaluasi Pendidikan

dengan sumber data para warga belajar yang aktif dalam

kelompok.

b. Untuk mengetahui hal hal yang berhubungan dengan kegiatan

pengelola digunakan :

1. Pengamatan di dalam kelompok dengan sumber data kegiatan

langsung dari aktifitas yang diamati.

2. Wawancara dengan sumber data yaitu : pengelola, tutor dan

orang orang yang terlibat aktif.

3. Dokumentasi tentang pelaksanaan kegiatan EMPE dengan

sumber data buku pengelolaan, buku kerja, buku laporan

tugas, dan catatan catatan lain (paper).

4. Angket tentang pengelolaan sarana / alat kepada pengelola.

5. Untuk mengetahui ketetapan sarana yang digunakan dalam

kegiatan, data dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara,

dan dokumentasi, sumber data dapat laboratorium, kegiatan

praktikum warga belajar dan pengelola.

6. Untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan

sistem EMPE data dikumpulkan melalui wawancara dengan

fasilitator, warga belajar pengelola dan tanggung jawab.

7. Untuk mengetahui peningkatan ketrampilan dan pendapatan

warga belajar, datanya dikumpulkan melalui : dokumentasi

pembukuan, pengamatan terhadap kegiatan warga belajar,

wawancara kepada warga belajar mengenai hasilnya.

Sedangkan untuk mengetahui pengelolaan sistem EMPE,

datanya dikumpulkan melalui wawancara dengan para

pengelola kelompok.

9. Teknik analisis data

Teknik yang digunakan untuk menganafisis data disesuaikan dengan

bentuk problematika dan jenis data.

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 25

Page 26: Pengertian Evaluasi Pendidikan

a. Problematika yang mengandung variabel tunggal, dianalisis secara

diskriptif kualitatif.

b. Problematika komparasi atau korelasi dijawab dengan jawaban

dari data yang diolah

dengan teknik statistik korelasi, t-test, ANAVA.

BENEFIT MONITORING AND EVALUATION (BME)

Sistem Evaluasi dan Monitoring Benefit atau biasa disebut sebagai

Benefit Monitoring and Evaluation (BME) adalah kegiatan monitoring

dan evaluasi terhadap suatu program atau proyek dalarn rangka

mengetahui sejauh mana program atau proyek tersebut memberikan

manfaat sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan.

Salah satu pihak yang mempromosikannya adalah ADB (ASIAN

DEVELOPMENT BANK). BME dirnaksudkan untuk menghimpun berbagai

informasi berkaitan dengan impact sebuah proyek dan atau nilai guna

(benefit).

Pengertian tentang benefit ini sendiri sangat beragam, ada yang

mengartikannya sebagai keuntungan/laba/profit (berkaitan dengan

uang), adapula yang memberi arti lebih fieksibel yaitu nilai

manibatinilai guna (tidak harus berupa uang), dari sebuah hasil

produksi (barang, jasa, tenaga manusia). Kegunaannya antara lain,

untuk meningkatkan kebijakan tentang efektifitas dari sebuah proses

produksi.

Monitoring dan evaluasi dinilai sebagai himpunan kegiatan penting

yang memungkinkan para pihak (stakeholders) untuk mernperkirakan

perkembangan sebuah proyek selarna kegiatannya termasuk di

dalarnnya adalah intervensi intervensi tentang keberhasilan atau

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 26

Page 27: Pengertian Evaluasi Pendidikan

kegagalan. Monitoring meliputi pengurnpulan data selarna

pengernbangan bila intervensi diberlakukan. Adapun evaluasi

biasanya terkait dengan impact yang meliputi lingkungan hidup,

misalnya peningkatan akses kepada sumber daya dan asset untuk

kelornpok khusus kaum miskin, perubahan tentang kerniskinan dan

kesejahteraan atau tentang kapasitas tertentu (latihan, skill,

pengetahuan). Evaluasi biasanya dilakukan pada pertengahan

proyek berjalan (melalui intervensi), pada akhir proyek, ataupun

setelah proyek dinyatakan selesai. Evaluasi yang dilakukan dapat

berbentuk formative atau summative.

Evaluasi formative digunakan untuk membantu peserta dalam belajar

dari pengalaman dan perubahan tindakan yang terjadi. Adapun

evaluasi summative digunakan untuk mengembangkan gagasan dari

keseluruhan impact yang timbul dalam mencapai keputusan tertentu.

Evaluasi yang dilakukan juga dapat dipandang secara subyektif atau

obyektif, dapat pula menggunakan indikator kualitatif atau kuantitatif.

Indikator kualitatif misalnya persepsi tentang inequality, derajat

ketidakamanan pangan/food insecurity, persepsi tentang kekuatan

dan kelemahan. Adapun Indikator kuantitatif misalnya pendapatan,

belanja dan tabungan, tingkat produksi pertanian, stok populasi

ternak.

Dengan kata lain, kegiatan evaluasi dan monitoring benefit terhadap

suatu program atau proyek dilakukan secara komprehensif dan

dinamis, mencakup pengkajian berbagai komponen input, process,

output (hasil) dan outcome (dampak) dari program atau proyek yang

dilaksanakan. Dari hasil pengkajian terhadap seluruh kornponen

tersebut diharapkan dapat diketahui seberapa jauh manfaat suatu

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 27

Page 28: Pengertian Evaluasi Pendidikan

program atau proyek, dibandingkan dengan tujuan yang telah

direncanakan sebelumnya.

Namun, terdapat tiga area kesulitan yang menurut Eric Diggest sering

terjadi dalam supervisi dan pengendalian pada pendidikan tinggi,

yaitu :

1. Ukuran, pengalaman inventory, chek list, hasil riset yang tak

sepadan dapat melernahkan reliabilitas dan validitas.

2. Trainee bidang konseling bebas untuk mengembangkan

kernampuan konseling tetapi tidak mendapat gelar akadernik.

3. Para supervisor tidak dapat mengartikulasikan sasaran supervisi

yang diinginkan oleh administratur pendidikan tinggi karena kurang

menguasai teori supervisi.

Hal yang menjadi penyebab di atas, dikarenakan BME itu sendiri terdiri

dari tiga kegiatan yang berbeda, yaitu:

1. Persiapan dan analisis benchmark (baseline) informasi. Benchmark

informasi meliputi info yang bersifat kualitatif dan kuantitatif tentang

arti pentingnya karakter sosial ekonomi individu dan atau kelompok

yang terkait dengan proyek. Informasi ini bermanfaat untuk

merancang sebuah proyek agar sesuai dengan kebutuhan dan

kemanfatannya bagi user/customer.

2. Monitoring benefit rneliputi penyampaian pelayanan, kapan dan

bagaimana pelanggan memanfaatkannya, efek segera dari

pelayanan yang disediakan melalui proyek.

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 28

Page 29: Pengertian Evaluasi Pendidikan

3. Tiga Iangkah utama evaluasi benefit meliputi penyiapan TOR (terms

of reference) untuk organisasi evaluasi, seleksi organisasi dan

supervisi selama evaluasi beriangsung.

Dalam bidang pendidikan, kegiatan benefit monitoring and

evaluating telah banyak dilakukan di Indonesia, terutama terhadap

program atau proyek yang selama ini sudah dilaksanakan seperti

proyek pendidikan dasar atau Basic Education Project (BEP), baik di

lingkungan Departemen Pendidikan Nasional untuk tingkat sekolah

dasar dan sekolah menengah, dan di Iingkungan Departemen Agama

untuk tingkat madrasah lbtidaiyah dan Tsanawiyah.

Sebagai contoh, untuk kegiatan BME BEP di Iingkungan Departemen

Agama telah dilakukan sejak tahun 2000 sampai tahun 2002 untuk

mengkaji proyek BEP yang sudah dijalankan pada madrasah

Ibtidaiyah dan Tsanawiyah. Proyek BEP itu sendiri telah berlangsung

mulai tahun 1995/1996 sampai tahun 2001. Melalui kegiatan BME,

dilakukan pengkajian apakah proyek BEP di Departemen Agama

tersebut dapat memberikan manfaat bagi peningkatan mutu

pendidikan dasar khususnya di madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah.

Pengkajian dalam hal ini mencakup kelancaran distribusi bantuan

yang disampaikan dan manfaat bantuan proyek BEP bagi sekolah,

pembelajar, tenaga pendidik, kepala madrasah, pengelola

madrasah, yayasan, pengelola proyek, lembaga pelatihan, dan

masyarakat pada umumnya.

---------------------------------------

Dirangkum dari berbagai sumber Copyright © 2008 Mixing Blogging

http://id-id.facebook.com/people/Guru-On-Line/1799133398 29