i
PENGEMBANGAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KALOR DAN
PERPINDAHANNYA BERADASARKAN IDENTIFIKASI ZONE OF
PROXIMAL DEVELOPMENT (ZPD) SISWA KELAS VIIB
SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
HALAMAN JUDU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh:
Brigitta Dwi Utami
121424009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“kulakukan yang terbaikku Kau yang selebihnya, Tuhan selalu punya cara membuatku menang pada
akhirnya”
“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang”
(Amsal 23:18)
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Ayahku Lukas Sarjono
Ibuku Margarita Bustinah
Kakakku Yohanes Chriatianto A.W
Kakakku Nur Diyan Ariyanti
Terimakasih atas segala doa, kasih sayang, dorongan, dan dukungan kepadaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Juli 2016
Penulis
Brigitta Dwi Utami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Brigitta Dwi Utami
NIM : 121424009
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul:
PENGEMBANGAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KALOR DAN
PERPINDAHANNYA BERADASARKAN IDENTIFIKASI ZONE OF
PROXIMAL DEVELOPMENT (ZPD) SISWA KELAS VIIB
SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola di internet
atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 28 Juli 2016
Yang menyatakan
(Brigitta Dwi Utami)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Brigitta Dwi Utami. 2012. Pengembangan Pemahaman Siswa Tentang
Kalor dan Perpindahannya Beradasarkan Identifikasi Zone of Proximal
Development (ZPD) Siswa Kelas VIIB SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.
Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pemahaman awal siswa
tentang kalor dan perpindahannya sebelum pembelajaran, (2) Profil Zone of
Proximal Development siswa tentang kalor dan perpindahannya, (3) Pemahaman
akhir siswa tentang kalor dan perpindahannya setelah pembelajaran yang
dirancang berdasarkan Zone of Proximal Development.
Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret-April 2016 di SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta dengan subyek siswa kelas VIIB. Pengumpulan data
menggunakan pretest dan wawancara pra pembelajaran, untuk menentukan ZPD
siswa, posttest dan wawancara akhir pembelajaran.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemahaman awal siswa masih
berada di klasifikasi sedang dan dapat ditentukan dimana letak Zone of Proximal
Development (ZPD) siswa untuk merancang pembelajaran yang efektif.
Kata Kunci: Pemahaman, Zone of Proximal Development, Pengembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Brigitta Dwi Utami. 2012. The Development of Students Understanding About
Kalor and The Movement Based on Zone of Proximal Development (ZPD)
Identification of 7th
B Grader Students of Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior
High School. Physic Education Study Program. Departement of Mathematics
and Science Education. Faculty of Teacher Training and Education. Sanata
Dharma University. Yogyakarta.
This research aims to know: (1) Initial understanding of students about
Kalor and The movement before learning, (2) Profil Zone of Proximal
Development of students about Kalor and The Movement, (3) Final
understanding of students about Kalor and The Movement after learning that
are designed based on the Zone of Proximal Development.
Research carried out from March until April 2016 in Junior High
School Pangudi Luhur 1 Yogyakarta with subject were students of class VIIB.
Data collection use pretest and interview before learning, to determine ZPD of
students, posttest and interview after learning.
The result research showed that the initial understanding was still in the
middle classification and be determined where the location Zone of Proximal
Development(ZPD) of students to design effective learning.
Keywords: Understanding, Zone of Proximal Development, Development
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan rahmat-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan
Pemahaman Siswa Tentang Kalor dan Perpindahannya Berdasarkan Identifikasi
Zone of Proximal Development (ZPD) Siswa Kelas VIIB SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini terwujud atas bantuan dan kerjasama dari berbagai
pihak yang membimbing dan memberi petunjuk serta motivasi. Oleh karena itu,
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph. D. selaku Dosen Pembimbing atas
bimbingan, bantuan dan pengarahan selama penelitian sampai penyusunan
skripsi.
2. Segenap dosen Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah memberikan pengajaran yang sangat bermanfaat.
3. Br. Yosep Anton Utmiyadi, FIC,S.S. selaku Kepala Sekolah SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta yang telah mengijinkan mengadakan penelitian di
SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
4. Al. Bambang Wiharjanto, S.Pd. selaku Guru Mata Pelajaran IPA yang
telah membimbing, memberi motivasi, saran dan kritikan selama
penelitian berlangsung di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
5. Orang Tua, kakak Yohanes Christianto dan Diyan Ariyanti yang telah
mendukung, memberi nasehat dan motivasi. Terima kasih untuk semua
yang telah kalian berikan.
6. Yohanes Dominikus Gawe yang selalu memberikan dukungan, bantuan,
doa, dan kasihnya.
7. Ratna Mintarsih dan Afriani Neriyanti Mada atas kebersamaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
8. Sahabat-sahabatku, Ayang, Ditta, dan Neneng atas kebersamaannya.
9. Teman-temanku angkatan 2012, kakak tingkat, adik tingkat semuanya atas
pengalaman hidup dalam menjalin persahabatan selama ini.
10. Murid kelas VIIB SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah banyak
membantu dan mau bekerjasama dengan baik dari awal hingga akhir
penelitian.
11. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung hingga
terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3
D. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 5
A. Teori Belajar Konstruktivistik...................................................................... 5
1. Teori Konstruktivisme Personal ............................................................... 5
2. Teori Konstruktivisme Sosial ................................................................... 6
3. Prinsip - prinsip Konstruktivisme ............................................................. 6
B. Zone of Proximal Development (ZPD) ........................................................ 7
C. Scaffolding ................................................................................................... 9
D. Peran Guru ................................................................................................. 10
E. Metode Pembelajaran IPA ......................................................................... 11
1. Eksperimen ............................................................................................. 11
2. Demonstrasi ............................................................................................ 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
3. Diskusi- Presentasi ..................................................................................... 13
F. Kalor dan Perpindahannya ........................................................................ 15
G. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 24
H. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 26
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 26
B. Subyek Penelitian ....................................................................................... 26
C. Design Penelitian ....................................................................................... 26
D. Waktu dan Tempat penelitian .................................................................... 27
E. Treatment ................................................................................................... 27
F. Instrumen Penelitian................................................................................... 28
G. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 35
H. Metode Analisis data .................................................................................. 37
1. Data Kuantitatif ...................................................................................... 37
2. Data Kualitatif ........................................................................................ 40
BAB IV DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN .............................. 42
A. Data ............................................................................................................ 42
A.1 Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 42
A.2 Pretest ..................................................................................................... 43
A.3 Wawancara Pra Pembelajaran ................................................................. 44
A.4 Posttest .................................................................................................... 44
A.5 Wawancara Akhir Pembelajaran............................................................. 46
B. Analisis Data dan Pembahasan .................................................................. 46
B.1 Hasil Pretest ............................................................................................ 46
B.2 Wawancara Pra Pembelajaran ................................................................. 51
B.3 Analisis Pemahaman Awal ..................................................................... 68
B.4 Zone of Proximal Development (ZPD) dan Pembelajaran ...................... 69
B5. Hasil Posttest ........................................................................................... 76
B.6 Wawancara Akhir Pembelajaran ............................................................. 81
B.7 SPSS ....................................................................................................... 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 96
A. Kesimpulan ................................................................................................ 96
B. Saran ........................................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 99
LAMPIRAN ........................................................................................................ 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kalor Jenis Beberapa Bahan ................................................................... 16
Tabel 2. Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest .......................................................... 28
Tabel 3. Tingkat Ketercapaian Butir Soal ............................................................. 35
Tabel 4. Klasifikasi Tingkat Pemahaman Awal Siswa ......................................... 35
Tabel 5. Langkah Pengumpulan Data ................................................................... 35
Tabel 6. Analisis Pretest ....................................................................................... 37
Tabel 7. Analisis Posttest ...................................................................................... 37
Tabel 8. Klasifikasi Pemahaman Awal Siswa ...................................................... 38
Tabel 9. Klasifikasi Penilaian Butir Soal Pretest .................................................. 38
Tabel 10. Klasifikasi Pemahaman Akhir Siswa .................................................... 38
Tabel 11. Klasifikasi Penilaian Butir Soal Posttest .............................................. 39
Tabel 12. Analisis Wawancara Pra Pembelajaran................................................. 41
Tabel 13. Analisis Wawancara Akhir Pembelajaran............................................. 41
Tabel 14. Analisis Hasil Pretest ............................................................................ 43
Tabel 15. Analisis Hasil Posttest .......................................................................... 44
Tabel 16. Hasil Klasifikasi Pemahaman Awal Siswa ........................................... 47
Tabel 17. Hasil Klasifikasi Penilaian Butir Soal Pretest ...................................... 48
Tabel 18. Hasil Analisis Wawancara Pra Pembelajaran ....................................... 53
Tabel 19. Hasil Klasifikasi Pemahaman Akhir Siswa .......................................... 77
Tabel 20. Hasil Klasifikasi Penilaian Butir Soal Posttest ..................................... 79
Tabel 21. Hasil Analisis Wawancara Akhir Pembelajaran ................................... 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Empat Tahap Perkembangan ZPD ........................................................ 9
Gambar 2. Kalor .................................................................................................... 15
Gambar 3. Proses Perubahan Wujud ..................................................................... 17
Gambar 4. Grafik Peristiwa Kalor Laten .............................................................. 20
Gambar 5. Perpindahan Kalor Secara Langsung .................................................. 21
Gambar 6. Bahan-Bahan Konduktor dan Isolator Panas ...................................... 22
Gambar 7. Arus Konveksi Pada Air yang Dipanaskan ......................................... 22
Gambar 8. Diagram Desain Penelitian ................................................................. 27
Gambar 9. Rumus Segitiga Kalor ......................................................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1. Surat Jawaban Ijin Penelitian .......................................................... 102
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................... 103
Lampiran 3. Soal Pretest dan Posttest ................................................................ 119
Lampiran 4. Analisis Jawaban Pretest ................................................................ 123
Lampiran 5. Analisis Jawaban Posttest ............................................................... 125
Lampiran 6. Transkip Wawancara Pra Pembelajaran ......................................... 127
Lampiran 7. Transkip Wawancara Akhir Pembelajaran .................................... 143
Lampiran 8. Analisis SPSS ................................................................................. 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
IPA merupakan mata pelajaran yang diajarkan mulai dari tingkat
Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Sampai saat ini IPA masih
dianggap mata pelajaran yang sulit dan membosankan.
Dalam mempelajari IPA, pemahaman konsep sangatlah penting
karena IPA merupakan pengetahuan yang saling berkaitan antara satu
dengan yang lainnya. Untuk memahami konsep yang baru, diperlukan
prasyarat pemahaman konsep awal. Jika pemahaman konsep awal siswa
sudah baik, siswa akan dengan mudah mengembangkan pemahaman
konsep yang telah dimiliki oleh siswa. Tetapi jika belum siswa butuh
bantuan untuk mengembangkan pemahamannya.
Menurut teori konstruktivisme, siswa membangun pengetahuannya
sendiri secara aktif. Konstruktivisme adalah salah satu teori pembelajaran
yang baik digunakan dalam pembelajaran. Teori konstruktivisme
menjelaskan bahwa pengetahuan seseorang adalah bentukan (konstruksi)
dari orang itu sendiri. Pengetahuan selalu merupakan akibat dari suatu
konstruktisi kognitif kenyataan melalui kegiatan seseorang. Seseorang
membentuk skema, kategori, konsep dan struktur pengetahuan yang
diperlukan untuk pengetahuan (Piaget dalam Suparno, 2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dalam teori konstruktivisme sosial, guru berperan sebagai
fasilitator sehingga guru harus mengetahui dimana Zone of Proximal
Developmant (ZPD) siswa. Untuk mengetahui ZPD guru perlu mengetahui
pemahaman awal siswa terhadap suatu materi dengan memberikan
pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan harus sesuai dengan
materi yang ada. Dengan mengetahui ZPD siswa, guru dapat membantu
siswa untuk mengembangkan pemahaman awal dengan suatu metode.
Menurut Vygotsky, interaksi dengan teman sebaya, perancah
(scaffolding), dan modeling merupakan faktor penting yang memfasilitasi
perkembangan kognitif dan pemerolehan pengetahuan individu (Thalib,
2010: 95).
Metode eksperimen, demonstrasi, dan diskusi-presentasi dapat
dipilih karena metode tersebut melibatkan siswa langsung dengan
pengalaman-pengalaman yang ada dan dapat berinteraksi dengan
temannya, sehingga dengan mudah siswa mengembangkan
pemahamannya.
Oleh karena itu peneliti ingin melaksanakan sebuah penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui Pengembangan Pemahaman Siswa tentang
Kalor dan Perpindahannya Berdasarkan Identifikasi Zone of Proximal
Development Siswa Kelas VIIB SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pemahaman awal siswa tentang kalor dan
perpindahannya sebelum pembelajaran?
2. Bagaimanakah profil Zone of Proximal Development siswa tentang
kalor dan perpindahannya?
3. Bagaimanakah pemahaman akhir siswa tentang kalor dan
perpindahannya setelah pembelajaran yang dirancang berdasarkan
Zone of Proximal Development ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang ingin diteliti di atas, maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Pemahaman awal siswa tentang kalor dan perpindahannya sebelum
pembelajaran
2. Profil Zone of Proximal Development siswa tentang kalor dan
perpindahannya.
3. Pemahaman akhir siswa tentang kalor dan perpindahannya setelah
pembelajaran yang dirancang berdasarkan Zone of Proximal
Development.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi guru dan calon guru
Guru dan calon guru dapat menyadari betapa pentingnya mengetahui
Zone of Proximal Development siswa, sehingga dapat mengembangkan
pemahaman yang sudah dimiliki oleh siswa dengan pembelajaran yang
efektif.
2. Bagi peneliti
Bagi peneliti dapat dimanfaatkan sebagai latihan untuk mengetahui
Zone of Proximal Development siswa dan membantu mengembangkan
pemahaman awal yang sudah dimiliki siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Belajar Konstruktivistik
Konstruktivisme adalah filosofi pembelajaran yang dilandasi
premis bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita membangun,
mengkonstruksi pengetahuan, pemahaman kita tentang usia tempat kita
hidup (Suyono dan Haryanto, 2011: 105).
Belajar menurut konstruktivis dapat dirumuskan sebagai
penyusunan pengetahuan dari pengalaman konkret, melalui aktivitas
kolaboratif, refleksi dan interpretasi. Aktivitas yang demikian
memungkinkan si pembelajar memiliki pemahan yang berbeda terhadap
pengetahuan tergantung pada pengalamannya dan perspektif yang dipakai
dalam menginterpretasikannya. Pembelajaran merupakan aktivitas
pengaturan lingkungan agar terjadi proses belajar, yaitu interaksi si
pembelajar dengan lingkungannya (Khodijah, 2014: 80-81).
1. Teori Konstruktivisme Personal
Konstruktivisme psikologis dimulai dari karya Piaget mengenai
bagaimana seorang anak membangun pengetahuan kognitifnya. Piaget
menyoroti bagaimana seorang anak pelan-pelan membentuk skema,
mengembangkan skema, dan mengubah skema. Piaget menekankan
bagaimana individu sendiri mengkonstruksi pengetahuan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
berinteraksi dengan pengalaman dan objek yang dihadapi. Piaget
menekankan seorang anak mengadakan abtraksi, baik secara sederhana
maupun secara refleksi. Dalam membentuk pengetahuan fisis dan
matematisnya. Tampak bahwa tekanan perhatian Piaget lebih pada
keaktifan individu dalam membentuk pengetahuan. Bagi Piaget,
Pengetahuan lebih dibentuk oleh si anak itu sendiri yang sedang
belajar (Suparno, 1997: 43-44).
2. Teori Konstruktivisme Sosial
Teori sosiocultural Vygotsky menekankan pentingnya
perkembangan kecerdasan/intelegensi melalui kultur atau masyarakat.
Perkembangan individu terjadi melalui dua tahap, yaitu dimulai
dengan pertukaran sosial antarpribadi (interaksi dengan lingkungan
sosial), kemudian terjadi internalisasi intrapersonal. Keterampilan
individu dapat dikembangkan melalui interaksi individu dengan
bantuan atau bimbingan orang dewasa (guru) dan kolaborasi dengan
teman sebaya (Thalib, 2010: 96).
3. Prinsip - prinsip Konstruktivisme
Menurut Suparno (1997:49) secara garis besar prinsip-prinsip
konstruktivisme yang diambil adalah (1) pengetahuan dibangun oleh
siswa sendiri, baik secara personal maupun secara sosial; (2)
pengetahuan tidak dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali dengan
keaktifan siswa sendiri untuk bernalar; (3) siswa aktif mengkonstruksi
secara terus menerus, sehingga terjadi perubahan konsep menuju ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
konsep yang lebih rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep ilmiah;
(4) guru berperan membantu menyediakan sarana dan situasi agar
proses konstruksi siswa berjalan mulus.
B. Zone of Proximal Development (ZPD)
Vygotsky (Yohanes, 2010: 129) mengemukakan konsep tentang
Zone of Proximal Development (ZPD) yang dapat diartikan sebagai
Daerah Perkembangan Terdekat. Vygotsky yakin bahwa pembelajaran
terjadi apabila siswa bekerja atau belajar menangani tugas-tugas atau
masalah kompleks yang masih dalam jangkauan kognitif siswa atau tugas-
tugas tersebut berada dalam Daerah Perkembangan Terdekat (Zone of
Proximal Development). Vygotsky (1978: 86) mendefinisikan Zone of
Proximal Development sebagai berikut:
Zone of Proximal Development is the distance between the
actual developmental level as determined by independent
problem solving and the level of potential development as
determined through problem solving under adult guidance
or collaboration with more capable peers.
Zone of Proximal Development (ZPD) adalah jarak antara perkembangan
aktual, seperti yang nampak dalam pemecahan masalah secara mandiri dan
tingkat perkembangan potensial, seperti yang ditunjukan dalam
pemecahan masalah dibawah bimbingan orang dewasa atau dengan
bekerja sama dengan teman sebaya yang lebih mampu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Menurut Tharp & Gallimore (Yohanes, 2010: 131-132),
perkembangan ZPD terdiri atas empat tahap, yaitu:
Tahap Pertama: More Dependence to Others Stage
Tahapan dimana kinerja anak mendapat banyak bantuan dari pihak
lain, seperti teman-teman sebayanya, orang tua, guru, masyarakat, ahli,
dan lain-lain. Dari sinilah muncul model pembelajaran kooperatif atau
kolaboratif dalam mengembangkan kognisi anak secara konstruktif.
Tahap Kedua: Less Dependence External Assistence Stage
Tahap dimana kinerja anak tidak lagi terlalu banyak mengharapkan
bantuan dari pihak lain, tetapi lebih kepada self assistance, lebih banyak
anak membantu dirinya sendiri.
Tahap Ketiga: Internalization and Automatization Stage
Tahap dimana kinerja anak sudah lebih terinternalisasi secara
otomatis. Kasadaran akan pentingnya pengembangan diri dapat muncul
dengan sendirinya tanpa paksaan dan arahan yang lebih besar dari pihak
lain. Walaupun demikian, anak pada tahap ini belum mencapai
kematangan yang sesungguhnya dan masih mencari identitas diri dalam
upaya mencapai kapasitas diri yang matang.
Tahap Keempat: De-automatization Stage
Tahap dimana kinerja anak mampu mengeluarkan perasaan dari
kalbu, jiwa, dan emosinya yang dilakukan secara berulang-ulang, bolak-
balik, recursion. Pada tahap ini, keluarlah apa yang disebut dengan de
automatisation sebagai puncak dari kinerja sesungguhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Gambar 1. Empat Tahap Perkembangan ZPD (Tharp & Gallimore, 1998:
35)
C. Scaffolding
Rudi (2010: 131) menjelaskan bahwa scaffolding adalah pemberian
bantuan (tuntunan) yang dapat mendukung siswa lebih kompeten dalam
usahanya menyelesaikan tugas di daerah jangkauan konitifnya. Scaffolding
ini dapat berupa penyederhanaan tugas, memberikan petunjuk kecil
mengenai apa yang harus dilakukan siswa, pemberian model prosedur
penyelesaian tugas, menunjukkan kepada siswa apa saja yang telah
dilakukannya dengan baik, pemberitahuan kekeliruan yang dilakukan
siswa dalam langkah pengerjaan tugas, dan menjaga agar rasa frustasi
siswa masih berada pada tingkat yang masih dapat ditanggungnya.
Scaffolding dari Vygotsky berbeda dengan system pembelajaran
yang menggunakan modul yang telah diterapkan di Indonesia saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Scaffolding mengacu kepada kegiatan guru dalam membimbing kegiatan
belajar anak (Thalib, 2010: 96)
D. Peran Guru
Dalam pendekatan konstruktivisme sosial, instruktur lebih
berperan sebagai fasilitator daripada sebagai guru menurut pengertian
konvensional. Jika seorang guru menyampaikan materinya dengan
ceramah didaktis yang menyangkut pokok bahasan, maka fasilitator
membantu siswa untuk memperoleh pemahamannya sendiri terhadap suatu
pokok bahasan.
Bila dalam model pembelajaran lama pembelajar berperan secara
pasif, sedangkan dalam paradigma baru pembelajar memegang peran aktif
dalam pembelajaran. Perubahan ini mengakibatkan fasilitator harus
menunjukkan keterampilan yang berbeda dari seorang guru. Jika guru
berceramah, maka seorang fasilitator akan bertanya. Jika guru
menyediakan jawaban, maka seorang fasilitator akan menyediakan
bimbingan serta menciptakan suasana yang kondusif bagi siswa untuk
sampai pada simpulannya sendiri. Jika pembelajaran guru secara monolog,
maka seorang fasilitator mengakomodasi adanya dialog yang kontinyu
dengan siswa (Suyono dan Haryanto, 2011: 113-114).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
E. Metode Pembelajaran IPA
1. Eksperimen
Pelaksanaan metode ilmiah dalam suatu proses pembelajaran IPA
di kelas dapat dilakukan dengan metode eksperimen. Metode
eksperimen yang dilaksanakan oleh peserta didik level SMP berada
pada level pembuktian suatu teori, meskipun tidak menutup
kemungkinan, seorang peserta didik level SMP dapat menemukan
suatu fakta baru tentang fenomena gejala alam.
Metode eksperimen bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
berpikir peserta didik dalam menemukan dan memahami suatu
konsep atau teori IPA yang sedang dipelajari. Kemampuan berpikir
peserta didik dimulai dengan adanya pertanyaan apa, mengapa, kapan,
dimana, dan bagaimana suatu fenomena alam terjadi. Pertanyaan-
pertanyaan tersebut dapat diberikan oleh guru sebagai stimulus untuk
melaksanakan eksperimen, tetapi juga dapat berasal dari peserta didik
akibat melihat fenomena yang mereka jumpai.
Pelaksanaan proses pembelajaran IPA berdasarkan kurikulum 2013
mengoptimalkan penggunaan metode eksperimen. Metode
eksperimen yang digunakan dalam kurikulum 2013 menggunakan
metode discovery dengan pola dasar melakukan pengamatan,
menginferensi, dan mengkomunikasikan/ menyajikan. Pola dasar
akan dikembangkan lebih lanjut menjadi pengumpulan data atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pengamatan lanjutan, menganalisis data, dan menarik kesimpulan
(Wisudawati dan Sulistyowati, 2013: 53-54).
2. Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan cara pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan, dan urutan dengan menggunakan media atau
alat peraga yang sesuai dengan materi yang disampaikan ( Wisudawati,
Asih Widi, 2014: 148-149).
Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi dalam
proses pembelajaran IPA adalah :
a. Siswa akan dapat memusatkan perhatian pada objek IPA yang
di demonstrasikan.
b. Proses pembelajaran IPA akan lebih terarah pada materi yang
dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan akibat dari demonstrasi yang dilakukan
akan lebih melekat pada siswa.
Kelebihan metode demonstrasi adalah sebagai berikut :
a. Membenatu siswa memahami dengan jelas jalannya suatu
proses atau system kerja, mekanisme kerja suatu benda, dan
langkah-langkah eksperimen.
b. Memudahkan dalam memberikan berbagai jenis penjelasan
tentang konsep IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat
diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan
menghadirkan objek sebenarnya.
Kelemahan metode demonstrasi adalah sebagai berikut :
a. Siswa terkadang sukar melihat demonstrasi dengan jelas jika
dilaksanakan dalam kelas yang besar.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan
c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh guru yang kurang
menguasai materi.
3. Diskusi - Presentasi
Metode diskusi-presentasi merupakan cara pencapaian tujuan
pembelajaran IPA dengan komunikasi interaktif dalam penyampaian
ide atau pendapat dalam suatu forum ilmiah untuk membahas suatu
permasalahan IPA. Metode diskusi-presentasi diaplikasikan dalam
proses pembelajaran IPA untuk :
a. Mendorong peserta didik berpikir kritis.
b. Mendorong peserta didik mengekspresikan pendapatnya secara
bebas.
c. Mendorong peserta didik menyumbangkan buah pikirnya untuk
memecahkan masalah bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
d. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif
jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan
pertimbangan yang seksama.
Kelebihan metode diskusi-presentasi antara lain :
a. Menyadarkan peserta didik bahwa masalah dapat dipecahkan
dengan berbagai jalan.
b. Menyadarkan peserta didik bahwa dengan berdiskusi, merekan
saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga
dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
c. Membiasakan peserta didik untuk mendengarkan pendapat
orang lainsekalipun berbeda dengan pendapatnya dan
membiasakan bersikap toleransi.
d. Menanamkan karakter kooperatif atau mau bekerja sama
dengan orang lain.
Kelemahan metode diskusi-presentasi antara lain :
a. Metode diskusi tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar
atau kelas dengan jumlah yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara/agresif
sehingga peserta didik yang cenderung pendiam/nonassertive
mempunyai kesempatan yang terbatas dalam menyampaikan
ide/gagasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Metode diskusi memberikan kesempatan peserta didik menyampaikan
ide atau gagasan menurut apa yang mereka ketahui. Guru dapat
mengetahui sejauh mana konsep yang telah dipahami oleh peserta
didik ketika menyampaikam ide atau gagasan. Guru juga dapat
mengetahui salah konsep yang dimiliki peserta didik dari metode
diskusi. Proses pembelajaran IPA yang menggunakan metode ini dapat
mengubah paradigm teacher centered menjadi student centered dan
mendorong peserta didik membagun pengetahuan IPA, sikap ilmiah
IPA dan perilaku /karakter kooperatif (Wisudawati, Asih Widi, 2014:
146 – 148).
F. Kalor dan Perpindahannya
1. Pengertian Kalor
Gambar 2. Kalor
Energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi
ke benda yang bersuhu lebih rendah disebut kalor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Satuan Kalor
Dalam SI, satuan kalor adalah joule (J), tetapi kalor sering juga
dinyatakan dalam satuan kalori. Satu kalori adalah jumlah energi panas
yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air hingga naik sebesar
1ºC. Satu kalori sama dengan 4,184 J, sering dibulatkan menjadi 4,2 J.
3. Kalor dan Perubahan Suhu Benda
Ketika kalor diberikan kepada suatu zat, molekul-molekulnya
bergetar/ bergerak lebih cepat sehingga suhu zat naik. Suhu zat bisa
saja tetap, tetapi kalornya digunakan untuk mengatasi gaya tarik antar
molekul sehingga wujud zat berubah. Dengan demikian, kalor dapat
menyebabkan perubahan suhu zat atau perubahan wujud zat.
Tabel 1. Kalor Jenis Beberapa Bahan
Bahan Kalor Jenis (J/ (Kg °K) )
Air 4148
Alkohol 2450
Alumunium 920
Karbon (grafit) 710
Pasir 664
Besi 450
Tembaga 380
Perak 235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
a. Kalor untuk menaikkan suhu benda bergantung pada jenis benda
itu
b. Semakin besar kenaikan suhu benda, kalor yang diperlukan
semakin besar pula
c. Semakin besar massa benda, kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu semakin besar pula
Jadi, pernyataan diatas dapat dirumuskan secara matematis, seperti di
bawah ini:
Kalor yang diperlukan untuk kenaikan suhu =
kalor jenis x massa benda x kenaikan suhu
4. Kalor pada Perubahan Wujud Benda
Gambar 3. Proses Perubahan Wujud
a. Melebur dan Membeku
Melebur/ mencair adalah perubahan wujud zat dari padat ke
cair. Proses kebalikannya yaitu membeku, adalah perubahan wujud
zat dari cair ke padat. Untuk melebur zat memerlukan kalor, tetapi
sewaktu melebur suhu zat tetap. Ketika zat padat dipanaskan,
energi molekul-molekulnya bertambah sehingga molekul-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
molekulnyanya bergerak lebih cepat, jarak antar partikelnya makin
jauh, dan suhu zat terus bertambah. Pada suhu tertentu, energi yang
dimiliki molekul-molekul digunakan untuk mengatasi gaya tarik-
menarik antar molekul (disebut juga gaya kohesi) yang menahan
molekul-molekul zat padat tetap ditempatnya. Sebagai hasilnya,
molekul-molekul sekarang dapat berpindah tempat dan dapat
dikatakan zat padat telah melebur menjadi zat cair. Contoh : es
yang dipanaskan.
Proses kebalikannya, yaitu membeku, bisa terjadi jika zat cair
terus didinginkan. Zat melepas kalor ketika membeku, tetapi suhu
zat tetap. Contoh : air dimasukan ke dalam freezer.
b. Menguap dan Mengembun
Menguap adalah perubahan wujud zat dari cair ke gas. Ketika
proses menguap, zat memerlukan kalor, tetapi suhu zat tetap.
Contoh : Alkohol yang diteteskan ke kulit akan segera menghilang
dan kulit akan terasa dingin. Hal tersebut terjadi karena alkohol
memiliki titik didih yang lebih rendah dari air, tetapi memiliki suhu
yang sama antara alkohol dan kulit. Karena memiliki titik didih
yang rendah alkohol mudah menguap sehingga memerlukan kalor
yang diambil dari kulit. Kulit terasa dingin karena kehilangan
kalor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Cara mempercepat penguapan :
Memanaskan, memperluas permukaan, meniupkan udara di atas
permukaan, menyemburkan zat cair, mengurangi tekanan pada
permukaan.
Proses kebalikannya, mengembun adalah perubahan wujud zat dari
gas ke cair. Ketika proses mengembun, zat melepaskan kalor,
tetapi suhu zat tetap. Contoh : Terdapat titik-titik air di dinding
gelas yang berisi air es yang diakibatkan mengembunnya udara di
sekitar gelas. Kembali ke prinsip kalor yaitu energi panas mengalir
dari benda yang bersuhu tinggi ke rendah. Karena suhu udara
sekitar lebih tinggi maka udara disekitar gelas tersebut akan
melepas kalor ke dinding-dinding gelas yang bersuhu lebih rendah.
c. Menyublim dan Menghablur/ Desposisi
Menyublim adalah proses perubahan wujud dari padat langsung ke
gas. Ketika proses menyublim, zat memerlukan kalor. Contoh :
Kapur barus yang diletakkan di lemari lama kelamaan akan
menghilang.
Desposisi adalah perubahan wujud zat dari gas langsung ke padat,
ketika proses menghablur, zat memerlukan kalor. Contoh : Kristal
es.
5. Kalor Laten
Ketika benda melebur, kalor tidak digunakan untuk menaikkan
suhu tetapi hanya untuk memperlebar jarak antar molekul. Tampak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
seolah-olah kalor ini tidak ada (tersembunyi). Oleh karena itu, kalor
yang terlihat dalam perubahan wujud, termasuk kalor pada proses
melebur yang disebut kalor laten.
Dengan:
Q = kalor yang dibutuhkan/ dilepas untuk berubah wujud (J)
m = massa zat yang berubah wujud (kg)
L = kalor lebur atau kalor beku (J/kg)
U = kalor penguapan atau kalor pengembunan (J/kg)
Gambar 4. Grafik Peristiwa Kalor Laten
Keterangan :
A-B : Wujud Es
B-C : Wujud es dan air (proses melebur) - Kalor Laten
C-D : Wujud Air
D-E : Wujud air dan uap ( proses menguap) - Kalor Laten
Kalor lebur/beku
Kalor
Laten
Kalor penguapan
Q = m x U
Q = m x L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
6. Perpindahan Kalor
a. Konduksi
Konduksi merupakan perpindahan kalor melalui bahan
tanpa disertai perpindahan partikel-partikel bahan itu. Saat
menyetrika, setrika yang panas bersentuhan dengan kain yang
disetrika. Kalor berpindah dari setrika ke kain. Perpindahan kalor
seperti ini disebut konduksi. Perhatikan mekanisme perpindahan
kalor secara konduksi pada gambar 5.
Gambar 5. Perpindahan Kalor Secara Langsung
Benda yang jenisnya berbeda memiliki kemampuan
menghantarkan panas secara konduksi (konduktivitas) yang
berbeda pula. Bahan yang mampu menghantarkan panas dengan
baik disebut konduktor. Konduktor buruk disebut isolator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Gambar 6. Bahan-Bahan Konduktor dan Isolator Panas
b. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor dari satu tempat ke
tempat lain bersama dengan gerak partikel-partikel bendanya.
Contoh konveksi adalah ketika air bagian bawah dipanaskan,
ternyata air bagian atas juga panas. Bagian bawah air mendapatkan
kalor dari pemanas, air memuai sehingga menjadi lebih ringan dan
bergerak naik dan digantikan dengan air dingin bagian atas.
Dengan cara ini, panas dari bagian bawah berpindah bersama aliran
air menuju bagian atas. Pola aliran air membentuk arus konveksi.
Gambar 7. Arus Konveksi Pada Air yang Dipanaskan
Konveksi dimanfaatkan pada berbagai peralatan. Contohnya oven,
pemanggang roti, pengering rambut, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
c. Radiasi
Ketika berjalan di siang hari terasa panasnya matahari di
wajah. Kalor di matahari dapat sampai di wajah. Kalor dapat
menempuh jarak berjuta-juta kilometer dan melewati ruang hampa,
dimana di ruang hampa tidak ada materi yang memindahkan kalor
secara konduksi dan konveksi. Jadi perpindahan kalor dari
matahari sampai ke bumi dengan cara lain. Cara tersebut adalah
radiasi. Radiasi adalah adalah transfer energi oleh gelombang
elektromagnetik, seperti pada matahari (Giancoli, 2001: 511).
Setiap benda dapat memancarkan dan menyerap radiasi
kalor, yang besarnya antara lain bergantung pada suhu benda, luas
permukaan benda, dan warna benda.
1) Makin panas benda dibandingkan dengan panas lingkungan
sekitar, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke
lingkungannya. Makin rendah suhu benda, makin besar pula
kalor yng diterima dari lingkungannya.
2) Makin luas permukaan benda panas, makin besar pula kalor
yang diradiasikan ke lingkungannya. Makin luas permukaan
benda dingin, makin besar pula kalor yang diterima dari
lingkungannya.
3) Makin gelap benda panas, makin besar pula kalor yang
diradiasikan ke lingkungannya. Makin gelap benda dingin,
makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
G. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan, terdapat
penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu:
Skripsi yang ditulis oleh Gandha Setiawan, Jurusan Pendidikan
Matematika dan IPA, Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta tahun 2015, dengan judul Pemahaman Siswa Tentang
Konsep Usaha dan Energi: Sebuah Studi Kasus. Penelitian ini bertujuan
untuk mengungkapkan pemahaman siswa tentang konsep usaha dan
energi. Hasil dari penelitian ini diungkapkan bahwa terdapat perubahan
pemahaman setelah partisipan diberi pertanyaan baru yang mengarah pada
suatu konsep. Pada skripsi Gandha Setiawan leebih memfokuskan pada
perubahan pemahaman melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengarah
pada suatu konsep. Sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan selain
mengetahui perubahan pemahaman partisipan, peneliti juga ingin
mengenal letak Zone of Proximal Development partisipan.
H. Kerangka Pemikiran
Teori konstruktivisme menjelaskan bahwa pembelajaran akan
optimal ketika siswa aktif dan berada pada Zone of Proximal Development.
Sehingga peneliti berusaha menerapkan teori tersebut ke dalam penelitian
ini.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pemahaman
awal siswa tentang kalor dan perpindahannya dalam pembelajaran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
mengacu kepada konstruktivisme, mengetahui profil Zone of Proximal
Development siswa tentang kalor dan perpindahannya dalam pembelajaran
yang mengacu kepada konstruktivisme dan mengetahui pemahaman akhir
siswa tentang kalor dan perpindahannya setelah pembelajaran yang
dirancang berdasarkan Zona of Proximal Development dan mengacu
kepada konstruktivisme.
Sehingga untuk mencapai tujuan tersebut dipersiapkan langkah-
langkah penelitian. Langkah pertama yaitu dengan melakukan pretest
kepada seluruh siswa kelas VIIB. Kemudian dilakukan wawancara kepada
3 orang siswa untuk mengetahui pemahaman awal dan Zone of Proximal
Development (ZPD) yang dimiliki siswa tentang kalor dan
perpindahannya.
Untuk mengembangkan pemahaman awal siswa dilakukan
treatment yang sesuai dengan hasil pretest dan wawancara mengenai
pemahaman awal siswa tentang kalor dan perpindahannya. Treatment yang
dilakukan yaitu dengan menggunakan metode eksperimen. Dimana di
dalam pembelajaran siswa akan dibagi dalam kelompok dan melakukan
eksperimen.
Setelah dilakukan treatment, seluruh siswa kelas VIIB diberikan
test (posttest). Wawancara kembali dilakukan kepada 3 orang siswa yang
sebelum treatment telah diwawancarai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian kualitatif
dan kuantitatif. Penelitian kualitatif menggunakan metode wawancara.
Penelitian kuantitatif menggunakan metode pretest dan posttest. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya
(Sukardi, 2008: 157). Metode deskriptif digunakan karena peneliti ingin
mengetahui perkembangan pemahaman siswa sebelum dan sesudah
pembelajaran yang mengacu pada ZPD dengan teori konstruktivisme.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIB SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta berjumlah 43. Untuk mengkonfirmasi pemahaman siswa
melalui wawancara, dipilih 3 siswa yang masing-masing memiliki nilai
tertinggi, menengah, dan terendah pada saat pretest
C. Design Penelitian
Penelitian ini menggunakan design penelitian wawancara bebas
terpimpin dan one group pretest-postest design. Dimana wawancara bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
terpimpin, pewawancara sudah mempersiapkan beberapa pertanyaan atau
point yang ingin diajukan dalam wawancara (Suparno, 2010: 62).
Sedangkan untuk design one group pretest-posttest, satu kelompok
diobservasi atau diukur bukan hanya akhir treatment (posttest) tetapi juga
sebelumnya (pretest) (Suparno, 2010: 140).
Gambar 8. Diagram Desain Penelitian
D. Waktu dan Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di SMP
Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
E. Treatment
Treatment yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pemberian
pembelajaran IPA tentang kalor dan perpindahannya yang sesuai dengan
kurikulum 2013 pada peserta didik kelas VIIB SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016.
Pretest Analisis Pretest Wawancara Pra Pembelajaran
Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
Posttest
Analisis Posttest
Wawancara Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen penelitiannya adalah penelitian
dengan menggunakan instrumen wawancara bebas terpimpin dan test
yang dilakukan dua kali yaitu sebelum (pretest) dan sesudah (posttest)
pembelajaran. Dalam penelitian ini diberikan treatment yang mengacu
pada hasil pretest dan wawancara awal sehingga dapat disusun Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan pemahaman awal siswa.
Penyusunan pretest dan posttest mengacu pada indikator yang
ingin dicapai sesuai dengan materi yang diteliti. Berikut tabel kisi-kisi soal
pretest dan posttest:
Tabel 2. Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest
Indikator Soal
Siswa dapat
menjelaskan
pengertian kalor
1. Apabila dua benda yang suhunya berbeda
disentuhkan, maka...
a. Kalor mengalir dari benda bersuhu rendah
ke benda bersuhu tinggi
b. Kalor mengalir dari benda bersuhu tinggi
ke benda bersuhu rendah
c. Benda bersuhu rendah melepaskan kalor
d. Benda bersuhu tinggi suhunya bertambah
Siswa dapat
menyebutkan
3. Satuan kalor dalam sistem internasional
adalah...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
satuan kalor
dalam SI
a. Kalori
b. Kilokalori
c. Joule
d. KWh
Siswa dapat
menyebutkan
perubahan yang
dialami benda jika
diberikan kalor
4. Suatu benda jika diberi kalor akan
mengalami…
a. Perubahan wujud dan massa zat
b. Perubahan ukuran dan massa zat
c. Perubahan suhu dan wujud zat
d. Perubahan suhu dan ukuran zat
Siswa dapat
menyebutkan
faktor-faktor yang
mempengaruhi
kalor
5. Kalor yang diserap oleh suatu zat tergantung
pada faktor-faktor di bawah ini, kecuali...
a. Massa zat c. Tekanan udara luar
b. Jenis zat d. Kenaikan suhu
Siswa dapat
mengetahui
hubungan antara
kenaikan suhu
dengan kalor jenis
2. Kalor yang sama diberikan kepada dua benda
dengan massa sama dan pada suhu awal yang
sama, tetapi kedua benda tersebut terbuat dari
bahan yang berbeda. Ternyata benda A
mengalami perubahan suhu lebih tinggi
dibandingkan benda B. Kesimpulan tentang
benda A yang memiliki perubahan suhu lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
tinggi dari benda B adalah…
a. Benda A memiliki kalor jenis lebih kecil
daripada benda B
b. Benda A memiliki kalor jenis lebih besar
daripada benda B
c. Benda A bisa memancarkan lebih banyak
energi kalor daripada benda B
d. Benda A menyerap lebih banyak energi
kalor daripada benda B
Siswa dapat
menentukan
besarnya kalor
yang diperlukan
dalam sebuah
peristiwa
7. Sebanyak 2 kg zat dengan kalor jenis
4kJ/kg°C dipanaskan dan 30°C ke 60°C.
Kalor yang diperlukan untuk melakukan ini
adalah…
a. 240 kJ
b. 160 kJ
c. 36 kJ
d. 20 Kj
Siswa dapat
menjelaskan kalor
pada perubahan
wujud benda
8. Sepotong es dimasukkan ke dalam bejana
kemudian dipanaskan. Es berubah menjadi air.
Apabila terus menerus dipanaskan, air
mendidih dan menguap. Apa kesimpulanmu
tentang hubungan antara kalor dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
perubahan bentuk zat?
a. Melebur dan menguap memerlukan kalor
b. Menguap dan mengembun memerlukan
kalor
c. Membeku dan melebur melepaskan kalor
d. Melebur dan mengembun melepaskan
kalor
9. Pernyataan yang benar tentang proses
mengembun dan membeku adalah…
a. Keduanya melepaskan kalor ke
lingkungan
b. Keduanya menyerap kalor dari lingkungan
c. Tidak mempengaruhi suhu sekitarnya
d. Tidak melibatkan kalor
10. Titik-titik air yang menempel pada bagian luar
gelas yang berisi es terjadi karena…
a. Air yang berada di dalam menembus gelas
b. Es di dalam gelas mencair
c. Udara di sekitar gelas mengembun
d. Gelas menyerap air yang berlebih
11. Bagian kulit kita terasa dingin jika diusapkan
alkohol. Hal ini karena…..
a. Alkohol memiliki temperatur lebih rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
daripada temperatur tubuh
b. Adanya partikel alkohol yang meresap
masuk ke dalam pori-pori kulit
c. Alkohol menguap dan menyerap kalor dari
tubuh
d. Alkohol menguap dan melepaskan kalor
ke tubuh
12. Ketika es melebur menjadi air, gaya yang
harus diatasi adalah…
a. Tarik – menarik antara elektron dan inti
atom
b. Tarik - menarik antara atom-atom dalam
molekul
c. Gaya antara molekul-molekul
d. Gaya gravitasi
Siswa dapat
menjelaskan
Kalor Laten
6. Air yang sudah mendidih pada 100°C
dipanaskan terus, ternyata suhu air tersebut
tidak berubah. Hal ini menunjukkan bahwa…
a. Kalor yang diberikan berfungsi untuk
mengubah wujud
b. Kalor yang diberikan menghambat
perubahan suhu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
c. Jumlah kalor yang diberikan sebanding
dengan kenaikan suhu
d. Kalor yang diberikan sama dengan kalor
yang dilepaskan
Siswa dapat
menjelaskan
macam-macam
perpindahan kalor
dalam kehidupan
sehari-hari
13. Peristiwa yang menunjukkan adanya
perpindahan kalor secara konduksi adalah...
a. Terjadinya arus vertikal di laut
b. Memanaskan setrika listrik
c. Mencairkan es di kutub
d. Pemancaran energi surya ke bumi
14. Berikut adalah peristiwa perpindahan kalor
dalam kehidupan sehari-hari
1) mendidihkan air di atas bara api
2) berjalan pada siang hari yang panas
3) memanaskan ujung logam di dalam bara api
4) berdiam disekitar api unggun
Yang merupakan perpindahan kalor secara
konveksi adalah....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
15. Perpindahan kalor secara radiasi ditunjukkan
oleh gambar....
a. c.
b. d.
Untuk setiap butir soal yang benar bernilai 1 maka ditentukan
presentasi setiap butir soal yang diperoleh adalah sebagai berikut:
P =
x 100%
Keterangan:
P = Persentase setiap butir soal (%)
Sbs = Skor setiap butir soal
Sm = Skor maksimal setiap butir soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tingkat ketercapaian butir soal diklasifikasikan menjadi 3 tingkat
yaitu rendah, sedang, tinggi. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. Tingkat Ketercapaian Butir Soal
Presentase Kategori
0-30% Rendah
31-60% Sedang
61-100% Tinggi
Tingkat pemahaman awal siswa diklasifikasikan menjadi 5 tingkat
Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. Klasifikasi Tingkat Pemahaman Awal Siswa
Nilai Kategori
10-29 Sangat Kurang
30-49 Kurang
50-69 Cukup
70-89 Baik
90-100 Sangat Baik
G. Metode Pengumpulan Data
Tabel 5. Langkah Pengumpulan Data
Informasi Cara
memperoleh
Responden
1. Pemahaman
Awal
- Pretest
- Wawancara pra
pembelajaran
- Seluruh siswa kelas
VIIB
- Sampel 3 siswa kelas
VIIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Letak Zone of
Proximal
Development
- Pretest
- Wawancara pra
pembelajaran
- Seluruh siswa kelas
VIIB
- Sampel 3 siswa kelas
VIIB
3. Pemahaman
akhir
- Posttest
- Wawancara
Akhir
pembelajaran
- Seluruh siswa kelas
VIIB
- Sampel 3 siswa kelas
VIIB
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu
dengan wawancara bebas terpimpin dan test (pretest dan posttest).
Wawancara digunakan untuk mengetahui lebih dalam lagi pemahaman
partisipan tentang konsep kalor dan perpindahannya dengan
mewawancarai 3 orang peserta didik yang digunakan sebagai sampel.
Dalam kegiatan wawancara dibuat pertanyaan-pertanyaan yang bisa
digunakan untuk mengidentifikasi pemahaman awal partisipan yang
mengacu pada hasil pretest. Hasil wawancara ini direkam menggunakan
recorder supaya tidak kehilangan data-data yang diperlukan.
Metode pengumpulan data menggunakan Test dilakukan dua kali,
yakni sebelum dan sesudah pembelajaran. Tujuannya untuk mengetahui
perkembangan pemahaman siswa kelas VIIB tentang kalor dan
perpindahannya. Setelah dilakukan tes sebelum pembelajaran (pretest)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
wawancara pra pembelajaran diberikan treatment yang sesuai, kemudian
dilakukan tes setelah pembelajaran (posttest) dan wawancara akhir.
H. Metode Analisis data
1. Data Kuantitatif
Data kuntitatif diperoleh dari hasil pretest dan posttest yang
telah dilakukan seluruh siswa kelas VIIB. Berikut adalah tabel
analisis hasil pretest dan posttest siswa:
Tabel 6. Analisis Pretest
No Kode
Siswa Nomer Item Skor
Nilai
Pretest
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Total
Benar
Rata-rata
Tabel 7. Analisis Posttest
No Kode
Siswa Nomer Item Skor
Nilai
Posttest
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Total
Benar
Rata-Rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Untuk mengetahui klasifikasi pemahaman awal siswa
dibuat tabel sebagai berikut:
Tabel 8. Klasifikasi Pemahaman Awal Siswa
No Kode
Siswa Nilai
Kategori Penilaian
Sangat
Kurang Kurang Cukup Baik
Sangat
Baik
Jumlah
Persentase
Untuk menganalisis tingkat pemahaman siswa dalam setiap
butir soal digunakan hasil pretest. Data ditampilkan dalam tabel
klasifikasi penilaian butir soal pretest.
Tabel 9. Klasifikasi Penilaian Butir Soal Pretest
Untuk mengetahui distribusi klasifikasi pemahaman akhir
siswa dibuat tabel sebagai berikut:
Tabel 10. Klasifikasi Pemahaman Akhir Siswa
No Kode
Siswa Nilai
Kategori Penilaian
Sangat
Kurang Kurang Cukup Baik
Sangat
Baik
Jumlah
Persentase
Indikator No.
Soal
Persentase
(%)
Tingkat Ketercapaian
Rendah Sedang Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Untuk menganalisis tingkat pemahaman siswa dalam setiap
butir soal digunakan hasil posttest. Data ditampilkan dalam tabel
klasifikasi penilaian butir soal posttest.
Tabel 11. Klasifikasi Penilaian Butir Soal Posttest
Hasil test juga dianalisis menggunakan T-Test untuk
kelompok dependen. T-test ini digunakan untuk mengetes satu
kelompok yang dites dua kali, yaitu pada pretest dan posttest.
Kelompok dependen merupakan kelompok yang saling
bergantung, berkaitan atau bahkan sama. Untuk cara
menghitungnya dapat digunakan rumus: (Suparno, 2011:87)
Trel= ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√[∑
∑
]
Dimana:
D = perbedaan antara skor setiap subjek = Xi1 – Xi2
N = Jumlah pasang skor (jumlahpasangan)
Derajat kebebasan: df = N – 1
Indikator No.
Soal
Presentasi
(%)
Tingkat Ketercapaian
Rendah Sedang Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Setelah diperoleh nilai Treal , kemudian |Treal| dibandingkan
dengan |Tcrit| dalam tabel korelasi dengan level significant 0,05.
Jika | Treal| > |Tcrit| maka significant, artinya ada perubahan yang
significant, jika sebaliknya |Treal| < |Tcrit| maka tidak significant.
Untuk mempermudah dalam menganalisis data yang
diperoleh, peneliti menggunakan program SPSS 20.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dengan cara melakukan
wawancara. Wawancara tersebut dilakukan pada sampel yang
terpilih. Wawancara direkam menggunakan recorder kemudian
ditranskip dari bentuk rekaman ke dalam bentuk percakapan, agar
mempermudah peneliti dalam menganalisis pendapat partisipan
mengenai kalor dan perpindahannya. Wawancara dilakukan dua
kali pada sampel terpilih yang sama yakni sebelum dan sesudah
treatment.
Untuk menentukan profil ZPD dilakukan analisis
berdasarkan hasil pretest dan wawancara pra pembelajaran. Profil
ZPD digunakan untuk menyusun rancangan pembelajaran.
Untuk menganalisis hasil pretest dan wawancara pra
pembelajaran dibuat tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 12. Analisis Wawancara Pra Pembelajaran
No.
Soal
Hasil Pretest
Kelas
Pertanyaan
Wawancara Pra
Pembelajaran
Hasil Wawancara
Pra Pembelajaran
Untuk menganalisis hasil posttest wawancara akhir
pembelajaran dibuat tabel sebagai berikut:
Tabel 13. Analisis Wawancara Akhir Pembelajaran
No.
Soal
Hasil Posttest
Kelas
Pertanyaan
Wawancara Pra
Pembelajaran
Hasil Wawancara
Pra Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Data
A.1 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta,
yaitu pada bulan Maret - April 2016. Subyek penelitian ini adalah siswa
kelas VIIB dengan jumlah 43 siswa. Dalam penelitian ini, peneliti
memberikan pretest seluruh siswa dan wawancara pra pembelajaran
kepada 3 siswa terpilih untuk mengetahui Zone of Proximal Development
siswa. Dari hasil pretest dan wawancara pra pembelajaran dirancang
proses pembelajaran sesuai ZPD siswa. Setelah proses pembelajaran
selesai dilaksanakan penelti memberikan kembali posttest kepada seluruh
siswa dan wawancara akhir pembelajaran pada siswa yang terpilih
sebelumnya untuk mengetahui pemahaman akhir siswa. Berikut adalah
kegiatan yang dilakukan selama penelitian.
Pretest : 2 Maret 2016
Wawancara pra pembelajaran : 18-19 Maret 2016
Pelaksanaan Pembelajaran : 21 Maret 2016, 6 dan 13 April 2016
Posttest : 13 April 2016
Wawancara Akhir Pembelajaran : 14 April 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
A.2 Pretest
Tabel 14. Analisis Hasil Pretest
No Kode
Siswa Nomer Item Skor
Nilai
Pretest
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100
1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 8 53.3
2 2 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 6 40.0
3 3 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 9 60.0
4 4 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 6 40.0
5 5 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 7 46.7
6 6 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 10 66.7
7 7 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 9 60.0
8 8 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 53.3
9 9 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 7 46.7
10 10 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 10 66.7
11 11 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 5 33.3
12 12 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 9 60.0
13 13 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 10 66.7
14 14 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 5 33.3
15 15 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 5 33.3
16 16 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 6 40.0
17 17 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 10 66.7
18 18 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 33.3
19 19 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 8 53.3
20 20 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 8 53.3
21 21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 12 80.0
22 22 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 9 60.0
23 23 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 6 40.0
24 24 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 7 46.7
25 25 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 10 66.7
26 26 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 10 66.7
27 27 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 9 60.0
28 28 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 5 33.3
29 29 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 8 53.3
30 30 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 66.7
31 31 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 6 40.0
32 32 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 7 46.7
33 33 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 66.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
A.3 Wawancara Pra Pembelajaran
Data disajikan dalam bentuk transkip wawancara (terlampir pada
lampiran 6)
A.4 Posttest
Tabel 15. Analisis Hasil Posttest
34 34 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 7 46.7
35 35 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 5 33.3
36 36 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 6 40.0
37 37 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 9 60.0
38 38 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 4 26.7
39 39 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 6 40.0
40 40 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7 46.7
41 41 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 53.3
42 42 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7 46.7
43 43 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 7 46.7
Jumlah Skor 33 1 6 21 23 4 31 13 37 12 15 20 39 32 39
Rata- Rata
Kelas 50,5
No Kode
Siswa Nomer Item Skor
Nilai
Posttest
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 11 73.3
2 2 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 9 60
3 3 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 9 60
4 4 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12 80
5 5 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 80
6 6 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 86.7
7 7 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 66.7
8 8 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 11 73.3
9 9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 12 80
10 10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 86.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
11 11 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 12 80
12 12 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 11 73.3
13 13 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 86.7
14 14 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 11 73.3
15 15 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 66.7
16 16 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 11 73.3
17 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 93.3
18 18 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 73.3
19 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 93.3
20 20 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 11 73.3
21 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 93.3
22 22 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 11 73.3
23 23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 86.7
24 24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 93.3
25 25 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 11 73.3
26 26 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 13 86.7
27 27 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 93.3
28 28 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 12 80
29 29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 93.3
30 30 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 86.7
31 31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 93.3
32 32 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 80
33 33 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 86.7
34 34 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 12 80
35 35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 93.3
36 36 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 9 60
37 37 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11 73.3
38 38 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 12 80
39 39 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 9 60
40 40 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 12 80
41 41 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 10 66.7
42 42 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 8 53.3
43 43 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 86.7
Jumlah Skor 43 26 41 39 37 15 38 27 39 21 18 43 41 37 43
Rata-Rata
Kelas 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
A.5 Wawancara Akhir Pembelajaran
Data disajikan dalam bentuk transkip wawancara (terlampir pada
lampiran 7).
B. Analisis Data dan Pembahasan
B.1 Hasil Pretest
Nilai rata-rata pretest kelas adalah 50,5.
Dilihat dari tabel hasil prestest diatas, dapat disimpulkan bahwa
skor yang diperoleh siswa berada diantara 4-12.
Siswa yang mendapat skor tertinggi saat pretest yaitu 12, dengan
kode siswa 21.
Siswa yang mendapatkan skor terendah saat pretest yaitu 4, dengan
kode siswa 38.
Soal untuk jumlah siswa yang menjawab benar terbanyak saat
pretest adalah nomor 13 dan 15 dengan jumlah siswa 39 orang.
Soal nomor 13 dan 15 ini mengenai macam-macam perpindahan
kalor dalam kehidupan sehari-hari.
Soal untuk jumlah siswa yang menjawab benar paling sedikit saat
pretest adalah nomor 2 dengan jumlah siswa sebanyak 1 orang.
Soal nomor 2 mengenai hubungan kenaikan suhu dengan kalor
jenis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Hasil Klasifikasi Pemahaman Awal Siswa
Tabel 16. Hasil Klasifikasi Pemahaman Awal Siswa
No Kode
Siswa Nilai
Kategori Penilaian
Sangat
Kurang Kurang Cukup Baik
Sangat
Baik
1 1 53.3
2 2 40.0
3 3 60.0
4 4 40.0
5 5 46.7
6 6 66.7
7 7 60.0
8 8 53.3
9 9 46.7
10 10 66.7
11 11 33.3
12 12 60.0
13 13 66.7
14 14 33.3
15 15 33.3
16 16 40.0
17 17 66.7
18 18 33.3
19 19 53.3
20 20 53.3
21 21 80.0
22 22 60.0
23 23 40.0
24 24 46.7
25 25 66.7
26 26 66.7
27 27 60.0
28 28 33.3
29 29 53.3
30 30 66.7
31 31 40.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
32 32 46.7
33 33 66.7
34 34 46.7
35 35 33.3
36 36 40.0
37 37 60.0
38 38 26.7
39 39 40.0
40 40 46.7
41 41 53.3
42 42 46.7
43 43 46.7
Jumlah 1 21 20 1 -
Persentase 2,33% 48,84% 46,51% 2,33% 0%
Hasil Klasifikasi Penilaian Butir Soal Pretest
Tabel 17. Hasil Klasifikasi Penilaian Butir Soal Pretest
Indikator No.Soal Presentase
(%)
Tingkat Ketercapaian
Rendah Sedang Tinggi
Siswa dapat menjelaskan
pengertian kalor
1 76,7
Siswa dapat menyebutkan
satuan kalor dalam SI
3 14,0
Siswa dapat menyebutkan
perubahan yang dialami
benda jika diberikan kalor
4 48,8
Siswa dapat menyebutkan
faktor-faktor yang
mempengaruhi kalor
5 53,5
Siswa dapat menjelaskan
hubungan antara kenaikan
suhu dengan kalor jenis
2 2,3
Siswa dapat menentukan 12 46,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
besarnya kalor yang
diperlukan dalam sebuah
peristiwa
Siswa dapat menjelaskan
kalor pada perubahan
wujud benda
7 72,1
8 30,2
9 86,0
10 27,9
11 34,9
Siswa dapat menjelaskan
Kalor Laten
6 9,3
Siswa dapat menjelaskan
macam-macam
perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari
13 90,7
14 74,4
15 90,7
Dari tabel diatas dapat dilihat klasifikasi penilaian pretest butir soal
dan tingkat pemahaman awal siswa tentang kalor dan perpindahannya.
Presentase tingkat ketercapaian untuk beberapa soal masih di bawah
30%. Terdapat lima soal yang masuk dalam kategori rendah yaitu soal
nomor 3 mengenai satuan kalor dalam Sistem Internasional. Dimana
masih banyak siswa yang belum mengetahui satuan kalor yaitu Joule.
Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat banyak siswa yang
menjawab satuan kalor dalam Sistem Internasional yaitu kWh.
Soal nomor 2 mengenai hubungan kenaikan suhu dengan kalor
jenis. Dimana hubungan kenaikan suhu berbanding terbalik dengan
kalor jenis. Pada soal ini masih banyak siswa yang salah dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
memilih jawaban. Mereka memiliki pemahaman awal bahwa ketika
sebuah benda mengalami kenaikan suhu yang tinggi maka kalor jenis
nya juga besar atau berbanding lurus.
Soal nomor 8 dan 10 memiliki indikator yang sama yaitu kalor
pada perubahan wujud benda. Soal nomor 8 membahas tentang proses
mengembun dan membeku. Siswa hanya paham mengenai perubahan
wujud yang terjadi namun siswa tidak mengerti bahwa dalam proses
mengembun dan membeku, keduanya melepaskan kalor ke
lingkungan. Hal tersebut dapat dilihat masih banyak siswa yang
memilih jawaban kedua proses tersebut menyerap kalor dari
lingkungan.
Soal nomor 10 membahas tentang sebuah peristiwa bagian kulit
kita terasa dingin jika diusapkan alkohol. Dalam soal ini masih banyak
siswa yang kurang paham bahwa alkohol dan kulit memiliki
temperatur yang sama tetapi alkohol memiliki titik didih yang rendah.
Dapat dilihat banyak siswa yang memilih jawaban alkohol memiliki
temperatur lebih rendah daripada temperatur tubuh sehingga alkohol
lebih cepat menguap dan menyerap kalor dari tubuh.
Soal nomor 6 mengenai kalor laten. Dimana soal tersebut
membahas mengenai apa yang menyebabkan air yang sudah mendidih
pada 100°C dipanaskan terus, ternyata suhu air tersebut tidak berubah.
Siswa memiliki pemahaman hal tersebut terjadi karena jumlah kalor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
yang diberikan sebanding dengan kenaikan suhu. Siswa tidak
mengetahui bahwa hal tersebut terjadi karena kalor yang digunakan
untuk merubah wujud.
Untuk soal yang masuk dalam kualifikasi tingkat ketercapaian
sedang berjumlah empat yaitu soal nomor 4 mengenai perubahan yang
dialami benda jika diberikan kalor, nomor 5 mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi kalor, nomor 11 mengenai kalor pada perubahan
wujud benda, dan 12 mengenai kalor yang diperlukan dalam sebuah
peristiwa. Sedangkan pada kolom tingkat ketercapaian tinggi
berjumlah enam soal yaitu nomor 1 mengenai pengertian kalor, 7 dan 9
mengenai kalor pada perubahan wujud benda, serta 13, 14, dan 15
mengenai macam-macam perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-
hari.
B.2 Wawancara Pra Pembelajaran
Peneliti mengoreksi hasil pretest yang telah dilaksanakan. Nilai
dari hasil pretest menjadi acuan peneliti untuk melakukan wawancara
dengan mengambil 3 siswa yang memiliki kriteria nilai terendah, tertinggi
dan menengah. Ketiga siswa yang terpilih akan mewakili keadaan
pemahaman awal seluruh siswa sebelum diberikan treatment atau
pembelajaran. Tetapi pada penelitian kali ini siswa yang mendapat nilai
tertinggi dan terendah tidak bisa mengikuti wawancara pra pembelajaran
karena beberapa alasan. Sehingga peneliti memutuskan untuk
mewawancarai siswa lain yang memiliki kategori nilai tertinggi, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
terendah di dalam kelas. Siswa yang terpilih dengan kategori tinggi
memiliki kode siswa 33, kategori rendah rendah memiliki kode siswa 29,
dan menengah memiliki kode siswa 9. Wawancara dilakukan diluar jam
pelajaran setelah pulang sekolah. Dari hasil pretest dan wawancara pra
pembelajaran, peneliti merancang proses pembelajaran yang akan
berlangsung sesuai dengan pemahaman awal siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 18. Hasil Analisis Wawancara Pra Pembelajaran
No.
Soal
Hasil Pretest Kelas Pertanyaan Wawancara Pra
Pembelajaran
Hasil Wawancara Pra
Pembelajaran
1
Siswa sudah paham mengenai
pengertian kalor. Terbukti sudah 33
siswa yang menjawab benar bahwa
kalor mengalir dari benda yang
bersuhu tinggi ke rendah.
Saya punya air panas bermassa 100
gram suhu nya sebesar 40º. Apakah air
tersebut mempunyai energi panas ?
Kira-kira air panas bermassa 100 gram
suhu nya sebesar 40º C mempunyai
kalor juga ga?
Apa itu kalor?
Jadi menurutmu kalor sama energi
panas sama atau tidak?
Siswa masih kurang paham
perbedaan antara energi panas dan
kalor. Karena siswa menganggap
bahwa energi panas dan kalor
sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3
Banyak siswa yang belum
mengetahui satuan kalor dalam
Sistem Internasional yaitu Joule.
Hal tersebut dapat dilihat 6 siswa
yang menjawab benar yaitu Joule.
Sebanyak 26 siswa yang menjawab
satuan kalor dalam Sistem
Internasional yaitu kWh.
Apa satuan kalor dalam Sistem
Internasional?
Siswa L tidak bisa menyebutkan
satuan kalor dalam SI
Siswa D dapat menyebutkan satuan
kalor dalam SI adalah Joule
Siswa R tidak bisa menyebutkan
satuan kalor dalam SI
4
Siswa sudah bisa menyebutkan
perubahan yang dialami benda jika
diberikan kalor yaitu perubahan
suhu dan wujud. Hal tersebut dapat
diketahui dari sebanyak 21 siswa
Perubahan apa saja yang dialami oleh
suatu benda jika diberikan kalor?
Siswa L sudah paham karena bisa
menyebutkan perubahan yang
dialami benda jika diberikan kalor
adalah perubahan wujud dan
perubahan suhu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
yang menjawab benar. Tetapi
sebanyak 19 siswa memilih
jawaban perubahan suhu dan
ukuran
Siswa D belum paham mengenai
perubahan yang dialami benda jika
diberikan kalor. Karena siswa tidak
mengetahuinya
Siswa R cukup paham mengenai
perubahan yang dialami oleh suatu
benda ketika diberikan kalor.
Karena siswa R menjawab
perubahan panas, suhu, dan zat.
5 Siswa sudah bisa menyebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi
kalor. Hal tersebut dapat terlihat 23
siswa tersebut bisa memilih
Menurutmu kalor yang diserap oleh
suatu zat tergantung sama massa nya?
Jenis zat nya? Kenaikan suhu nya?
Tekanan udara luar?
Siswa kurang paham mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi
kalor. Karena siswa hanya bisa
menyebutkan beberapa faktor saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
jawaban bahwa tekanan udara luar
tidak mempengaruhi kalor. Tetapi
sebanyak 20 siswa lainnya masih
memilih massa zat dan jenis zat
tidak mempengaruhi kalor
2 Siswa kurang paham hubungan
antara kenaikan suhu dan kalor
jenis. Pada soal ini hanya 1 siswa
saja yang menjawab benar yaitu
berbanding terbalik.. Siswa lainnya
masih salah dalam memilih
jawaban. Mereka memiliki
pemahaman awal bahwa ketika
sebuah benda mengalami kenaikan
Kalor yang sama diberikan kepada
dua benda dengan massa sama dan
pada suhu awal yang sama, tetapi
kedua benda tersebut terbuat dari
bahan yang berbeda. Ternyata benda
A mengalami perubahan suhu lebih
tinggi dibandingkan benda B.
Menurutmu bagaimana kalor jenis
yang dimiliki oleh benda A yang
Siswa belum paham hubungan
antara kenaikan suhu dan kalor
jenis karena siswa tidak dapat
menjelaskan hubungan antara
kenaikan suhu dan kalor jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
suhu yang tinggi maka kalor jenis
nya juga besar atau berbanding
lurus.
memiliki perubahan suhu lebih tinggi
dari benda B?
12 Siswa cukup paham dalam
menggunakan rumus kalor (Q) =
mc∆T untuk menentukan besarnya
kalor yang diperlukan dalam
sebuah peristiwa. Dalam soal ini
- -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
sebanyak 20 siswa yang menjawab
benar. Tetapi 23 siswa masih
terkecoh dengan jawaban lainnya.
7 Siswa sudah paham mengenai kalor
pada perubahan wujud benda di
peristiwa mencair dan menguap.
Pada peristiwa tersebut sebanyak
31 siswa sudah mengetahui bahwa
mencair dan menguap memerlukan
kalor.
Dulu kita sudah pernah belajar
tentang perubahan wujud, kamu bisa
menyebutkannya macam-macam
perubahan wujud?
Misalnya mba punya sepotong es trus
dipanaskan, apa yang terjadi?
Menurut mu itu melepas kalor atau
menerima kalor?
Es yang tadi berubah menjadi air
sama mba air nya terus dipanaskan,
Siswa L sudah bisa menyebutkan
macam-macam perubahan wujud.
Siswa sudah bisa menjelaskan
dalam peristiwa mencair dan
menguap akan menerima kalor
Siswa D sudah bisa menyebutkan
macam-macam perubahan wujud.
Tetapi siswa belum benar
menjelaskan kalor pada peristiwa
mencair dan menguap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
apa yang terjadi? Menurutmu itu
menerima atau melepaskan kalor?
Siswa R sudah bisa menyebutkan
macam-macam perubahan wujud.
Siswa sudah bisa menjelaskan
dalam peristiwa mencair akan
menerima kalor. Tetapi untuk
peristiwa menguap siswa R belum
bisa menjelaskannya
8
Siswa kurang paham mengenai
kalor pada perubahan wujud benda
di peristiwa mengembun dan
membeku, dimana keduanya
melepaskan kalor kelingkungan.
Hal tersebut dapat dilihat hanya 13
Kamu pernah memasukan air ke
dalam kulkas atau freezer, apa yang
terjadi? Menurut mu itu melepas
kalor atau menerima kalor?
Siswa L sudah paham bahwa pada
peristiwa membeku akan melepas
kalor
Siswa D belum paham karena siswa
belum bisa menjelaskan kalor pada
peristiwa membeku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
siswa yang menjawab benar.
Sedangkan siswa lainnya memilih
jawaban kedua peristiwa tersebut
menyerap kalor dari lingkungan.
Siswa R sudah paham bahwa pada
peristiwa membeku akan melepas
kalor
9 Siswa sudah paham mengenai kalor
pada perubahan wujud benda di
peristiwa titik-titik air yang
menempel pada bagian luar gelas
yang berisi es karena udara sekitar
mengembun. Hal tersebut dapat
dilihat sebanyak 37 siswa
menjawab benar.
Kalo kita minum es teh lama-
kelamaan ada air diluar gelas. Kamu
tau ga itu kenapa?
Siswa tidak dapat menjelaskan
peristiwa tersebut. Siswa masih
menjelaskan bahwa es di dalam
gelas yang mengembun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
10 Siswa kurang paham mengenai
kalor pada perubahan wujud benda
di peristiwa bagian kulit kita terasa
dingin jika dioleskan alkohol.
Kebanyakan siswa memahami
bahwa hal tersebut terjadi karena
alkohol memiliki temperatur lebih
rendah daripada temperatur tubuh.
Hal tersebut dapat dilihat hanya 12
siswa menjawab benar.
Bagian kulit kita terasa dingin jika
diusapkan alkohol. Kamu tau ga itu
kenapa?
Siswa tidak dapat menjelaskan
peristiwa tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
11
Siswa cukup paham bahwa suhu
zat bisa saja tetap, tetapi kalornya
digunakan untuk mengatasi gaya
tarik antar molekul sehingga wujud
zat berubah. Dalam hal tersebut
dapat dilihat hanya 15 siswa yang
menjawab benar. Siswa lainnya
menjawab bahwa gaya tarik
menarik atom-atom dalam molekul
Suatu benda tersusun atas partikel-
partikel. Es juga mempunyai partikel-
partikel. Ketika es melebur menjadi
air, bagaimana susunan partikel-
partikel yang ada?
Siswa tidak paham bahwa suhu zat
bisa saja tetap, tetapi kalornya
digunakan untuk mengatasi gaya
tarik antar molekul sehingga wujud
zat berubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
6
Siswa kurang paham mengenai
kalor laten. Terlihat hanya 4 siswa
yang menjawab benar bahwa kalor
laten terjadi karena kalor yang
diberikan untuk mengubah wujud.
Sedangkan siswa lainnya
menjawab kalor laten terjadi karena
jumlah kalor yang diberikan
sebanding dengan kenaikan suhu.
Air yang tadi dipanaskan sudah
mendidih pada 100°C, terus
dipanaskan. Ternyata suhu air
tersebut tidak berubah. Itu kenapa?
Siswa belum paham mengenai
kalor laten karena siswa tidak dapat
menjelaskan bahwa kalor laten
terjadi karena bahwa kalor yang
diberikan untuk mengubah wujud
13
Pada soal ini siswa sudah paham
mengenai salah satu perpindahan
kalor dalam kehidupan sehari-hari
yaitu konduksi. Sebanyak 39 siswa
memilih jawaban benar peristiwa
Sebutkan macam-macam perpindahan
kalor?
Konduksi itu perpindahan kalor yang
bagaimana? Berikan contohnya!
Siswa L sudah cukup paham karena
siswa L dapat menyebutkan
macam-macam perpindahan kalor .
Tetapi siswa L belum bisa
menjelaskan pengertian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
yang menunjukkan perpindahan
kalor secara konduksi adalah
memanaskan setrika listrik
perpindahan kalor secara konduksi.
Siswa hanya bisa menyebutkan
contoh dari konduksi dalam
kehidupan sehari-hari
Siswa D dapat menyebutkan
macam-macam perpindahan kalor.
Tetapi siswa belum bisa
menjelaskan pengertian
perpindahan kalor secara konduksi.
Siswa hanya bisa menyebutkan
contoh dari konduksi dalam
kehidupan sehari-hari
Siswa R belum paham karena siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
tidak dapat menyebutkan macam-
macam perpindahan kalor. Siswa
belum bisa menjelaskan pengertian
dan menyebutkan perpindahan
kalor secara konduksi.
14
Pada soal ini siswa sudah paham
mengenai perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari yaitu
konveksi. Sebanyak 32 siswa
memilih jawaban benar peristiwa
yang menunjukkan perpindahan
kalor secara konveksi adalah
mendidihkan air di atas bara api.
Konveksi itu perpindahan kalor yang
bagaimana? Berikan contohnya!
Siswa L belum paham mengenai
perpindahan kalor secara konveksi.
Karena siswa tidak bisa
menjelaskan pengertian dan
menyebutkan contohnya
Siswa D tidak paham pengertian
konveksi karena siswa tidak
menjelaskan pengertiannya. Tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
siswa bisa menyebutkan contoh
dari konveksi dalam kehidupan
sehari-hari
Siswa R belum paham mengenai
perpindahan kalor secara konveksi.
Karena siswa tidak bisa
menjelaskan pengertian dan
menyebutkan contohnya
15
Pada soal ini siswa sudah paham
mengenai perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari yaitu radiasi.
Sebanyak 39 siswa memilih
jawaban benar peristiwa yang
Radiasi itu perpindahan kalor yang
bagaimana? Berikan contohnya!
Siswa L tidak paham pengertian
radiasi karena siswa tidak
menjelaskan pengertiannya. Tetapi
siswa bisa menyebutkan contoh
dari radiasi dalam kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
menunjukkan perpindahan kalor
secara radiasi adalah matahari
menyinari bumi.
sehari-hari
Siswa D tidak paham pengertian
radiasi karena siswa tidak
menjelaskan pengertiannya. Tetapi
siswa bisa menyebutkan contoh
dari radiasi dalam kehidupan
sehari-hari
Siswa R belum paham mengenai
perpindahan kalor secara radiasi.
Karena siswa tidak bisa
menjelaskan pengertian dan
menyebutkan contohnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
B.3 Analisis Pemahaman Awal
Pemahaman awal dapat dianalisis dari hasil pretest dan wawancara pra
pembelajaran. Pemahaman awal tidak sepenuhnya dapat ditentukan dengan
menggunakan salah satunya. Apabila hanya menggunakan pretest,
kemungkinan siswa untuk menjawab dengan menduga-duga sangat besar.
Sehingga wawancara pra pembelajaran dapat digunakan untuk
mengkonfirmasi kembali jawaban pretest siswa. Berdasarkan hasil analisis
pretest dan wawancara pra pembelajaran maka dapat diketahui pemahaman
awal siswa kelas VII B, yaitu:
1. Siswa belum paham mengenai perbedaan energi panas dan kalor tetapi
siswa sudah paham bahwa kalor mengalir dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
2. Siswa belum paham mengenai satuan kalor dalam SI.
3. Siswa sudah bisa menyebutkan perubahan yang dialami benda jika
diberikan kalor.
4. Siswa belum paham mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kalor.
5. Siswa belum paham mengenai hubungan antara kenaikan suhu dengan
kalor jenis.
6. Siswa sudah bisa menyebutkan macam-macam perubahan wujud tetapi
siswa belum bisa menjelaskan kalor pada perubahan wujud benda dan
gaya apa yang mempengaruhi dalam perubahan wujud benda
7. Siswa sudah bisa menentukan besarnya kalor pada perubahan wujud
benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
8. Siswa belum paham mengenai kalor laten.
9. Siswa sudah bisa menyebutkan macam-macam perpindahan kalor
dalam kehidupan sehari-hari dan contohnya tetapi siswa belum bisa
menjelaskan pengertian dari konduksi, konveksi, dan radiasi.
B.4 Zone of Proximal Development (ZPD) dan Pembelajaran
ZPD siswa merupakan hal penting yang perlu dimiliki oleh guru agar
dapat mengelola pembelajaran secara efektif. Karena dengan menganalisis
ZPD guru dapat mengetahui apa yang belum diketahui siswa dan apa yang
sudah diketahui siswa, sehingga guru dapat memilih materi yang harus
diajarkan. Apabila guru mengajarkan hal di wilayah yang sudah diketahui
atau sudah dikuasai, maka siswa akan merasa bosan. Seperti satuan kalor
dalam SI, perubahan yang dialami suatu benda ketika diberikan kalor,
menentukan besarnya kalor yang diperlukan dalam sebuah peristiwa.
ZPD siswa dapat dilihat dari pemahaman awal siswa yang memerlukan
bantuan guru dalam mengembangkan pemahamannya. Berikut adalah letak
ZPD siswa yang memerlukan bantuan untuk mengembangkan
pemahamannya.
a. Kalor
Hasil pretest dan wawancara awal dapat dikenali letak ZPD siswa
mengenai kalor. Siswa sudah bisa menyebutkan bahwa kalor mengalir dari
benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Siswa belum
paham mengenai perbedaan energi panas dan kalor. Siswa masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
beranggapan bahwa kalor dan energi panas sama. Dari analisis tersebut siswa
membutuhkan bantuan untuk mengembangkan pemahaman yang belum
diketahui. Dalam pembelajaran siswa diperlihatkan gambar manusia berdiri
di dekat api unggun. Dan siswa diberikan pertanyaan:
- Apakah api unggun memiliki energi panas?
- Apakah manusia yang berdiri jauh dari api unggun memiliki energi
panas?
- Apakah api unggun memiliki kalor?
- Apakah manusia yang berdiri jauh dari api unggun memiliki kalor?
- Apakah kalor dan energi panas itu sama?
Siswa diberikan penguatan tentang pengertian kalor. Kemudian diberikan
kembali pertanyaan untuk mengetahui apakah siswa sudah paham bahwa
kalor dan energi panas berbeda. Kalor adalah energi panas yang berpindah
dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
- Apakah yang terjadi ketika kita berdiri di dekat api?
Siswa menjawab dan mulai memahami bahwa energi panas berpindah dari
api unggun ke manusia karena api unggun memiliki suhu yang lebih tinggi
daripada manusia dan itu yang dinamakan kalor. Siswa diberikan pertanyaan
berikutnya agar lebih paham dengan contoh peristiwa 2 gelas. Peneliti
menggambarkan 2 gelas yang berisi air bermassa sama. Gelas 1 suhunya
50°C sedangkan gelas 2 suhunya 27°C kemudian dipanaskan sampai 40°C.
Kemudian diberikan pertanyaan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
- Apakah gelas 1 memiliki energi panas?
- Apakah gelas 2 yang dipanaskan memiliki energi panas?
- Apakah gelas 1 memiliki kalor?
- Apakah gelas 2 yang dipanaskan memiliki kalor?
Jawaban siswa membuktikan bahwa siswa sudah memahami mengenai
kalor. Hal tersebut dapat dibuktikan juga dari hasil posttest seluruh siswa
sudah bisa menjawab dengan benar. Pada wawancara akhir pembelajaran
siswa bisa menjelaskan bahwa kalor adalah perpindahan energi panas dari
benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kalor
Hasil pretest dan wawancara awal dapat dikenali letak ZPD siswa belum
paham mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kalor. Dari analisis
tersebut siswa membutuhkan bantuan untuk mengembangkan pemahaman
yang belum diketahui. Sehingga hal tersebut dikembangkan dengan bantuan
peneliti. Siswa melakukan eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kalor.
Percobaan pertama siswa diberikan percobaan kalor dan massa zat. Pada
percobaan ini siswa diberikan gelas berisi air yang bermassa berbeda,
kemudian dipanaskan dengan kenaikan suhu yang sama yaitu 5°C. Kemudian
dilihat waktunya karena waktu menyimbolkan banyak atau sedikitnya kalor.
Percobaan kedua siswa diberikan percobaan kalor dengan kenaikan suhu
Pada percobaan ini siswa diberikan gelas berisi air yang bermassa sama,
kemudian dipanaskan dengan kenaikan suhu yang berbeda yaitu 5°C dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
10°C. Kemudian dilihat waktunya dilihat waktunya karena waktu
menyimbolkan banyak atau sedikitnya kalor untuk menaikkan suhu.
Percobaan ketiga siswa diberikan percobaan kalor dengan jenis zat. Pada
percobaan ini siswa diberikan gelas berisi bahan yang berbeda minyak dan
air bermassa sama, kemudian dipanaskan dengan kenaikan suhu yang sama
yaitu 5°C. Kemudian dilihat waktunya karena waktu menyimbolkan banyak
atau sedikitnya kalor.
Setelah eksperimen siswa berdiskusi faktor apa saja yang mempengaruhi
kalor dan hubungannya. Kemudian perwakilan kelompok mempresentasikan
hasilnya. Siswa bersama peneliti menyimpulkan hasil dari diskusi.
Hasil pembelajaran dapat dilihat dari hasil posttest dan wawancara akhir
bahwa siswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kalor
beserta hubungannya.
c. Hubungan antara kenaikan suhu dengan kalor jenis
Hasil pretest dan wawancara awal dapat dikenali letak ZPD siswa belum
paham mengenai hubungan antara kenaikan suhu dengan kalor jenis. Siswa
masih beranggapan bahwa kenaikan suhu berbanding lurus dengan kalor
jenis. Dari analisis tersebut siswa membutuhkan bantuan untuk
mengembangkan pemahaman yang belum diketahui. Sehingga hal tersebut
dikembangkan dengan bantuan peneliti. Siswa diperlihatkan tabel 1 yang
menjelaskan bahwa setiap bahan memiliki kalor jenis yang berbeda.
Kemudian meminta salah satu siswa menjelaskan kembali hubungan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
kalor dengan massa, kenaikan suhu, dan kalor jenis. Dari jawaban siswa
peneliti membantu siswa membentuk rumus segitiga kalor.
Gambar 9. Rumus Segitiga Kalor
Kalor berbanding lurus dengan massa, kalor jenis, dan kenaikan suhu
suatu zat. Tetapi kalor jenis berbanding terbalik dengan kenaikan suhu dan
massa suatu zat. Agar siswa lebih paham peneliti memberikan soal di papan
tulis:
Kalor yang sama sebesar 1000 J diberikan kepada dua benda dengan
massa yang sama sebesar 1000 gram dan pada suhu awal yang sama yaitu
27°C, tetapi kedua benda tersebut terbuat dari bahan yang berbeda.
Ternyata benda A mengalami perubahan suhu lebih tinggi yaitu dari 27°C ke
50°C, dibandingkan benda B yaitu dari 27°C ke 35°C . Menurutmu
bagaimana kalor jenis yang dimiliki oleh benda A yang memiliki perubahan
suhu lebih tinggi dari benda B?
Siswa diminta mengerjakannya bersama teman sebangku kemudian salah
satu siswa mengerjakannya di papan tulis. Jawaban siswa dibahas kembali
agar seluruh siswa paham. Hasil dari pembelajaran dapat dilihat dari posttest
dan wawancara akhir. Siswa sudah bisa menjelaskan bahwa hubungan
kenaikan suhu dengan kalor jenis berbanding terbalik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
d. Kalor pada perubahan wujud benda
Hasil pretest dan wawancara awal dapat dikenali letak ZPD siswa
mengenai kalor pada perubahan wujud benda. Siswa sudah bisa menyebutkan
macam-macam perubahan wujud tetapi siswa belum bisa menjelaskan kalor
pada perubahan wujud benda. Dari analisis tersebut siswa membutuhkan
bantuan untuk mengembangkan pemahaman yang belum diketahui dengan
cara berdiskusi. Sehingga hal tersebut dikembangkan dengan bantuan
peneliti. Dalam pertemuan sebelumnya siswa diberikan tugas untuk mencari
informasi tentang perubahan wujud yaitu bagian kulit kita terasa dingin jika
diusapkan alkohol, dan adanya titik-titik air yang menempel pada bagian luar
gelas yang berisi es. Kemudian pada pertemuan berikutnya siswa
mendiskusikan dengan teman sebangku dan beberapa siswa
mempresentasikan di depan kelas. Kemudian peneliti bersama siswa
menyimpulkan kedua peristiwa tersebut. Setelah itu peneliti bersama siswa
melakukan tanya jawab mengenai kalor pada perubahan wujud lainnya.
- Siapa yang dapat menyebutkan contoh peristiwa membeku?
- Membeku, melepas atau menerima kalor?
- Dalam peristiwa tersebut apa yang akan melepas kalor? Melepas kemana?
- Siapa yang dapat menyebutkan contoh peristiwa mencair?
- Mencair, melepas atau menerima kalor?
- Dalam peristiwa tersebut apa yang akan yang akan menerima kalor?
- Siapa yang dapat menyebutkan contoh peristiwa menguap?
- Mencair melepas atau menerima kalor?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
- Dalam peristiwa tersebut apa yang akan yang akan menerima kalor?
Diakhir pembelajaran siswa menyimpulkan hasil belajar bersama-sama
dengan peneliti. Pemahaman akhir siswa dapat dilihat dari hasil posttest dan
wawancara akhir pembelajaran. Dapat dibuktikan bahwa siswa dapat
memahami kalor pada perubahan wujud. Siswa sudah bisa menjelaskan
bahwa membeku dan mengembun melepas kalor ke lingkungan. Mencair dan
menguap memerlukan kalor dari lingkungan. Contohnya pada saat air
dimasukkan ke dalam kulkas, air akan melepaskan kalor ke lingkungan. Pada
saat es mencair, es akan menerima kalor. Pada peristiwa adanya titik-titik air
yang menempel pada bagian luar gelas yang berisi es karena udara disekitar
gelas mengembun sehingga melepaskan kalor ke lingkungan atau didinding
gelas yang dingin karena berisi es. Pada peristiwa bagian kulit kita terasa
dingin jika diusapkan alkohol terjadi karena alkohol menerima kalor dari
kulit. Karena alkohol mudah menguap.
e. Macam-macam perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari
Hasil pretest dan wawancara awal dapat dikenali letak ZPD siswa
mengenai kalor dan perpindahannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa
sudah bisa menyebutkan macam-macam perpindahan kalor dalam kehidupan
sehari-hari dan contohnya tetapi siswa belum bisa menjelaskan pengertian
dari konduksi, konveksi, dan radiasi. Dari analisis tersebut siswa
membutuhkan bantuan untuk mengembangkan pemahaman yang belum
diketahui. Sehingga hal tersebut dikembangkan dengan bantuan peneliti
dengan cara berdiskusi kelompok. Dalam pertemuan sebelumnya siswa di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dalam kelompok diminta untuk membaca mengenai konduksi, konveksi dan
radiasi. Kemudian pada pertemuan berikutnya siswa berkumpul bersama
kelompok diminta menyebutkan contoh perpindahan konduksi, konveksi,
radiasi. Kemudian peneliti memperlihatkan gambar besi yang dipanaskan, air
yang dipanaskan terdapat gelembung yang bergerak naik turun, dan matahari
menyinari bumi. Kemudian siswa mendiskusikan apa yang terjadi pada
partikel-partikel peristiwa tersebut dan mulai mempresentasikannya di depan
kelas. Kemudian peneliti menayangkan video yang menjelaskan mengenai
perpindahan kalor dan menyimpulkan bersama-sama mengenai perpindahan
kalor.
Hasil pembelajaran dapat dilihat dari hasil posttest dan wawancara akhir
bahwa siswa sudah bisa menjelaskan mengenai perpindahan kalor secara
konduksi, konveksi, dan radiasi.
B5. Hasil Posttest
Nilai rata-rata posttest kelas adalah 79.
Dilihat dari tabel hasil posttest diatas, dapat disimpulkan bahwa
skor yang diperoleh siswa berada diantara 8-14.
Siswa yang mendapat skor tertinggi saat posttest yaitu 14, dengan
kode siswa 17, 19, 21, 24, 27, 29, 31, dan 35.
Terdapat beberapa siswa yang mendapatkan skor terendah saat
posttest yaitu 8, dengan kode siswa 42.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Soal untuk jumlah siswa yang menjawab benar terbanyak saat
posttest adalah nomor 1, 12, dan 15 dengan jumlah siswa 43 orang.
Soal nomor 1 mengenai pengertian kalor. Soal nomor 12
mengenai besarnya kalor yang diperlukan dalam sebuah peristiwa,
dan 15 ini mengenai macam-macam perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari.
Soal untuk jumlah siswa yang menjawab benar paling sedikit saat
posttest adalah nomor 6 dengan jumlah siswa sebanyak 15 orang.
Soal nomor 6 mengenai kalor laten.
Hasil Klasifikasi Pemahaman Akhir Siswa
Tabel 19. Hasil Klasifikasi Pemahaman Akhir Siswa
No Kode
Siswa Nilai
Kategori Penilaian
Sangat
Kurang Kurang Cukup Baik
Sangat
Baik
1 1 73.3
2 2 60
3 3 60
4 4 80
5 5 80
6 6 86.7
7 7 66.7
8 8 73.3
9 9 80
10 10 86.7
11 11 80
12 12 73.3
13 13 86.7
14 14 73.3
15 15 66.7
16 16 73.3
17 17 93.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
18 18 73.3
19 19 93.3
20 20 73.3
21 21 93.3
22 22 73.3
23 23 86.7
24 24 93.3
25 25 73.3
26 26 86.7
27 27 93.3
28 28 80
29 29 93.3
30 30 86.7
31 31 93.3
32 32 80
33 33 86.7
34 34 80
35 35 93.3
36 36 60
37 37 73.3
38 38 80
39 39 60
40 40 80
41 41 66.7
42 42 53.3
43 43 86.7
Jumlah - 8 27 8
Persentase 0% 0% 18,60% 62,79% 18,60%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Hasil Klasifikasi Penilaian Butir Soal Posttest
Tabel 20. Hasil Klasifikasi Penilaian Butir Soal Posttest
Indikator No.Soal Persentase
(%)
Tingkat Ketercapaian
Rendah Sedang Tinggi
Siswa dapat menjelaskan
pengertian kalor
1 100,0
Siswa dapat menyebutkan
satuan kalor dalam SI
3 95,3
Siswa dapat menyebutkan
perubahan yang dialami
benda jika diberikan kalor
4 90,7
Siswa dapat menyebutkan
faktor-faktor yang
mempengaruhi kalor
5 86,0
Siswa dapat menjelaskan
hubungan antara kenaikan
suhu dengan kalor jenis
2 60,5
Siswa dapat menentukan
besarnya kalor yang
diperlukan dalam sebuah
peristiwa
12 100,0
Siswa dapat menjelaskan
kalor pada perubahan
wujud benda
7 88,4
8 62,8
9 90,7
10 48,8
11 41,9
Siswa dapat menjelaskan
Kalor Laten
6 34,9
Siswa dapat menjelaskan
macam-macam
perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari
13 95,3
14 86,0
15 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman akhir siswa
tentang kalor setelah menerima treatment. Pada kualifikasi sedang
terdapat empat soal yaitu nomor 2 mengenai hubungan antara kenaikan
suhu dengan kalor jenis, 10 dan 11 mengenai kalor dan perubahan
wujud benda, serta nomor 6 mengenai kalor laten. Sedangkan pada
kualifikasi tinggi terdapat sebelas soal yaitu nomor 1 mengenai
pengertian kalor, nomor 3 mengenai satuan kalor dalam Sistem
Internasional, nomor 4 mengenai perubahan yang dialami benda jika
diberikan kalor, nomor 5 mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
kalor, nomor 7, 8, 9 mengenai kalor pada perubahan wujud benda,
nomor 12 mengenai besarnya kalor yang diperlukan dalam sebuah
peristiwa, nomor 13, 14, 15 mengenai macam-macam perpindahan
kalor dalam kehidupan sehari-hari.
Dapat dilihat kembali pada tabel 14 dan 15 terdapat beberapa soal
yang tidak mengalami peningkatan tetapi tetapi tetap setelah diberikan
treatment yaitu soal nomor 11 mengenai kalor dan perubahan wujud
benda. Soal tersebut membahas mengenai gaya tarik menarik yang
yang diatasi suatu benda ketika terjadi perubahan wujud. Hal tersebut
terjadi karena beberapa faktor seperti metode yang kurang tepat, dan
peneliti masih kesulitan mengontrol kondisi kelas yang jumlah
siswanya sebanyak 43 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
B.6 Wawancara Akhir Pembelajaran
Untuk wawancara akhir peneliti bertemu kembali dengan siswa yang sudah diwawancarai sebelumnya. Wawancara akhir ini
bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam pemahaman akhir dan Zona Of Proximal Development.
Tabel 21. Hasil Analisis Wawancara Akhir Pembelajaran
No.
Soal
Hasil Posttest Kelas Pertanyaan Wawancara Pra
Pembelajaran
Hasil Wawancara Akhir
Pembelajaran
1 Siswa sudah paham mengenai
pengertian kalor yaitu kalor
mengalir dari benda yang bersuhu
tinggi ke rendah. Terbukti sudah
43 siswa yang menjawab benar.
Saya punya air panas bermassa 100
gram suhu nya sebesar 40º. Apakah air
tersebut mempunyai energi panas ?
Kira-kira air panas bermassa 100 gram
suhu nya sebesar 40º C mempunyai
kalor juga ga?
Apa itu kalor?
Siswa sudah bisa membedakan
kalor dengan energi panas. Siswa
bisa menjelaskan bahwa kalor
adalah energi panas yang
berpindah dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu
rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Jadi menurutmu kalor sama energi
panas sama atau tidak?
3 Siswa sudah mengetahui satuan
kalor dalam Sistem Internasional
yaitu Joule. Hal tersebut dapat
dilihat sebanyak 40 siswa yang
menjawab benar yaitu Joule.
Apa satuan kalor dalam Sistem
Internasional?
Siswa sudah bisa menyebutkan
bahwa satuan kalor dalam Sistem
Internasional adalah Joule
4 Siswa sudah bisa menyebutkan
perubahan yang dialami benda
jika diberikan kalor yaitu
perubahan suhu dan wujud. Hal
tersebut dapat diketahui dari
sebanyak 39 siswa yang
menjawab benar.
Perubahan apa saja yang dialami oleh
suatu benda jika diberikan kalor?
Siswa sudah bisa menyebutkan
perubahan yang dialami benda jika
diberikan kalor yaitu perubahan
suhu dan wujud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
5 Siswa sudah bisa menyebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi
kalor. Hal tersebut dapat terlihat
37 siswa tersebut bisa memilih
jawaban bahwa tekanan udara
luar tidak mempengaruhi kalor.
Menurutmu kalor yang diserap oleh
suatu zat tergantung sama massa nya?
Jenis zat nya? Kenaikan suhu nya?
Tekanan udara luar?
Siswa sudah bisa menyebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi
kalor yaitu massa zat, jenis zat,
dan kenaikan suhu. Dan tekanan
udara bukan faktor yang
mempengaruhi kalor.
2
Siswa cukup paham hubungan
antara kenaikan suhu dan kalor
jenis adalah berbanding terbalik.
Terlihat 26 siswa menjawab
benar.
Kalor yang sama diberikan kepada dua
benda dengan massa sama dan pada
suhu awal yang sama, tetapi kedua
benda tersebut terbuat dari bahan yang
berbeda. Ternyata benda A mengalami
perubahan suhu lebih tinggi
dibandingkan benda B. Menurutmu
Siswa L kurang paham mengenai
hubungan antara kenaikan suhu
dan kalor karena siswa L belum
bisa menjelaskan dengan benar.
Siswa D kurang paham mengenai
hubungan antara kenaikan suhu
dan kalor karena siswa D belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
bagaimana kalor jenis yang dimiliki
oleh benda A yang memiliki perubahan
suhu lebih tinggi dari benda B?
bisa menjelaskan dengan benar.
Siswa R sudah paham hubungan
antara kenaikan suhu dan kalor.
Siswa R dapat menjelaskan bahwa
hubungan kenaikan suhu dengan
kalor jenis berbanding terbalik .
12 Siswa sudah paham dalam
menggunakan rumus kalor (Q) =
mc∆T untuk menentukan
besarnya kalor yang diperlukan
dalam sebuah peristiwa. Hal
tersebut dapat dilihat bahwa
seluruh siswa yang menjawab
- -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
benar dan disertai cara
pengerjaannya.
7 Siswa sudah paham mengenai
kalor pada perubahan wujud
benda di peristiwa mencair dan
menguap. Hal tersebut dapat
dilihat sebanyak 38 siswa sudah
mengetahui bahwa mencair dan
menguap memerlukan kalor.
Dulu kita sudah pernah belajar tentang
perubahan wujud, kamu bisa
menyebutkannya macam-macam
perubahan wujud?
Misalnya mba punya sepotong es trus
dipanaskan, apa yang terjadi? Menurut
mu itu melepas kalor atau menerima
kalor?
Es yang tadi berubah menjadi air sama
mba air nya terus dipanaskan, apa yang
terjadi? Menurutmu itu menerima atau
melepaskan kalor?
Siswa sudah paham mengenai
macam-macam perubahan wujud
dan kalor pada perubahan wujud
benda di peristiwa mencair dan
menguap. Hal tersebut dapat
dilihat siswa dapat menyebutkan
macam-macam perubahan wujud
dan menjelaskan dengan benar
bahwa mencair dan menguap
memerlukan kalor. Siswa dapat
menjelaskan saat mencair es akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
memerlukan kalor.
8 Siswa sudah paham mengenai
kalor pada perubahan wujud
benda di peristiwa mengembun
dan membeku. Hal tersebut dapat
dilihat 27 siswa menjawab benar
yaitu mengembun dan membeku
melepaskan kalor ke lingkungan
Kamu pernah memasukan air ke dalam
kulkas atau freezer, apa yang terjadi?
Menurut mu itu melepas kalor atau
menerima kalor?
Siswa sudah paham mengenai
kalor pada perubahan wujud benda
di peristiwa membeku, karena
siswa dapat menjelaskan bahwa
membeku akan melepaskan kalor
ke lingkungan. Siswa dapat
menjelaskan saat membeku air
akan melepaskan kalor ke freezer.
kalor.
9 Siswa sudah paham mengenai
kalor pada perubahan wujud
benda di peristiwa titik-tik air
Kalo kita minum es teh lama-kelamaan
ada air diluar gelas. Kamu tau ga itu
kenapa?
Siswa sudah paham mengenai
kalor pada perubahan wujud benda
di peristiwa titik-tik air yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
yang menempel pada bagian luar
gelas yang berisi es terjadi karena
udara sekitar mengembun. Hal
tersebut dapat dilihat sebanyak 39
siswa menjawab benar.
menempel pada bagian luar gelas
yang berisis es. Siswa dapat
menjelaskan dengan benar bahwa
peristiwa tersebut terjadi karena
udara sekitar mengembun.
10
Siswa sudah cukup paham
mengenai kalor pada perubahan
wujud benda di peristiwa bagian
kulit kita terasa dingin jika
dioleskan alkohol. Hal tersebut
dapat dilihat 21 siswa menjawab
benar.
Bagian kulit kita terasa dingin jika
diusapkan alkohol. Kamu tau ga itu
kenapa?
Siswa L belum bisa menjelaskan
dengan benar mengenai kalor
pada perubahan wujud benda di
peristiwa bagian kulit kita terasa
dingin jika dioleskan alkohol.
Siswa masih menjelaskan bahwa
hal tersebut terjadi karena alkohol
masuk ke dalam pori-pori kulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Siswa D menjelaskan bahwa
alkohol menerima kalor dari kulit
sehingga kulit terasa dingin
Siswa R menjelaskan bahwa
alkohol menerima kalor dari kulit
sehingga kulit terasa dingin.
11 Siswa cukup paham bahwa suhu
zat bisa saja tetap, tetapi kalornya
digunakan untuk mengatasi gaya
tarik antar molekul sehingga
wujud zat berubah. Dalam hal
tersebut dapat dilihat 18 siswa
siswa menjawab benar. Tetapi
Suatu benda tersusun atas partikel-
partikel. Es juga mempunyai partikel-
partikel. Ketika es melebur menjadi air,
bagaimana susunan partikel-partikel
yang ada?
Siswa belum bisa menjelaskan
bahwa suhu zat bisa saja tetap,
tetapi kalornya digunakan untuk
mengatasi gaya tarik antar molekul
sehingga wujud zat berubah. Siswa
hanya bisa menjelaskan susunan
partikelnya dari padat ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
sebanyak 19 siswa masih kurang
paham hal tersebut dibuktikan
mereka masih memilih jawaban
dimana gaya yang diatasi adalah
gaya tarik menarik antara atom-
atom dalam molekul.
renggang.
6 Siswa cukup paham mengenai
kalor laten. Terlihat 15 siswa
yang menjawab benar bahwa
kalor laten terjadi karena kalor
yang diberikan untuk mengubah
wujud.
Air yang tadi dipanaskan sudah
mendidih pada 100°C, terus
dipanaskan. Ternyata suhu air tersebut
tidak berubah. Itu kenapa?
Siswa belum bisa menjeleskan
dengan benar bahwa kalor laten
terjadi karena kalor yang diberikan
untuk mengubah wujud.
13
Pada soal ini siswa sudah paham
mengenai salah satu perpindahan
Sebutkan macam-macam perpindahan Siswa L sudah cukup paham
mengenai perpindahan kalor,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
kalor dalam kehidupan sehari-
hari yaitu konduksi. Sebanyak 41
siswa memilih jawaban benar
peristiwa yang menunjukkan
perpindahan kalor secara
konduksi adalah memanaskan
setrika listrik.
kalor?
Konduksi itu perpindahan kalor yang
bagaimana? Berikan contohnya!
karena siswa dapat menyebutkan
macam-macam perpindahan kalor.
Tetapi siswa L belum bisa
menjelaskan pengertian konduksi.
Siswa L hanya bisa menyebutkan
contoh perpindahan kalor secara
konduksi
Siswa D sudah cukup paham
mengenai perpindahan kalor,
karena siswa dapat menyebutkan
macam-macam perpindahan kalor.
Siswa D sudah paham mengenai
perpindahan kalor secara konduksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
terlihat bahwa siswa D dapat
menjelaskan pengertian konduksi
dan bisa menyebutkan contoh
perpindahan kalor secara konduksi
Siswa R sudah cukup paham
mengenai perpindahan kalor,
karena siswa dapat menyebutkan
macam-macam perpindahan kalor.
Siswa R sudah paham mengenai
perpindahan kalor secara konduksi
terlihat bahwa siswa R dapat
menjelaskan pengertian konduksi
dan bisa menyebutkan contoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
perpindahan kalor secara konduksi
14
Pada soal ini siswa sudah paham
mengenai perpindahan kalor
dalam kehidupan sehari-hari
yaitu konveksi. Sebanyak 36
siswa memilih jawaban benar
peristiwa yang menunjukkan
perpindahan kalor secara
konveksi adalah mendidihkan air
di atas bara api.
Konveksi itu perpindahan kalor yang
bagaimana? Berikan contohnya!
Siswa L sudah cukup paham
mengenai perpindahan kalor
secara konveksi karena siswa L
belum bisa menjelaskan pengertian
konveksi tetapi sudah bisa
menyebutkan contoh perpindahan
kalor secara konveksi
Siswa D sudah paham mengenai
perpindahan kalor secara konveksi
terlihat bahwa siswa D dapat
menjelaskan pengertian konveksi
dan bisa menyebutkan contoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
perpindahan kalor secara konveksi
Siswa R sudah paham mengenai
perpindahan kalor secara konveksi
terlihat bahwa siswa R dapat
menjelaskan pengertian konveksi
dan bisa menyebutkan contoh
perpindahan kalor secara konveksi
15
Pada soal ini siswa sudah paham
mengenai perpindahan kalor
dalam kehidupan sehari-hari
yaitu radiasi. Seluruh siswa
memilih jawaban benar peristiwa
yang menunjukkan perpindahan
Radiasi itu perpindahan kalor yang
bagaimana? Berikan contohnya!
Siswa L sudah cukup paham
mengenai perpindahan kalor
secara radiasi karena siswa L
belum bisa menjelaskan pengertian
radiasi tetapi sudah bisa
menyebutkan contoh perpindahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
kalor secara radiasi adalah
matahari menyinari bumi.
kalor secara radiasi
Siswa D sudah paham mengenai
perpindahan kalor secara radiasi
terlihat bahwa siswa D dapat
menjelaskan pengertian radiasi dan
bisa menyebutkan contoh
perpindahan kalor secara radiasi
Siswa R sudah paham mengenai
perpindahan kalor secara radiasi
terlihat bahwa siswa R dapat
menjelaskan pengertian radiasi dan
bisa menyebutkan contoh
perpindahan kalor secara radiasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Adapun beberapa indikator dimana siswa masih belum paham dengan apa
yang sudah dipelajari yaitu kalor laten dan gaya yang mempengaruhi dalam
perubahan wujud benda. Hal tersebut dapat terjadi karena saat pembelajaran
peneliti kurang baik dalam menjelaskan sehingga siswa tidak paham.
B.7 SPSS
Peningkatan pemahaman juga dapat diketahui berdasarkan hasil analisis
pretest dan posttest dengan menggunakan SPSS 20. (Berdasarkan hasil
analisis T-Test untuk dua kelompok dependen diperoleh hasil t = - 12, 787. p
= .000 < 0,05, maka hasilnya signifikan. (terlampir pada lampiran 8). Hasil
pembelajaran yang dilakukan terdapat peningkatan walaupun hanya sedikit.
Peningkatan pemahaman yang sedikit terjadi karena peneliti kurang tepat
dalam merencanakan proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisis maka dapat didimpulkan bahwa:
1. Pemahaman awal siswa tentang kalor dan perpindahannya masih kurang.
Terbukti dalam klasifikasi pemahaman awal, sebanyak 48,84% siswa
berada di klasifikasi kurang. Dapat dilihat dari hasil pretest, rata-rata kelas
yang diperoleh siswa meningkat yaitu 50,5. Pada hasil wawancara pra
pembelajaran siswa belum bisa menjawab dengan benar.
2. Profil Zone of Proximal Development (ZPD) siswa VIIB terletak di:
a. Siswa belum paham mengenai perbedaan energi panas dan kalor tetapi
siswa sudah paham bahwa kalor mengalir dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
b. Siswa belum paham mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
kalor.
c. Siswa belum paham mengenai hubungan antara kenaikan suhu dengan
kalor jenis.
d. Siswa sudah bisa menyebutkan macam-macam perubahan wujud
tetapi siswa belum bisa menjelaskan kalor pada perubahan wujud
benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
e. Siswa sudah bisa menyebutkan macam-macam perpindahan kalor
dalam kehidupan sehari-hari dan contohnya tetapi siswa belum bisa
menjelaskan pengertian dari konduksi, konveksi, dan radiasi.
Setelah mengetahui dimana letak ZPD siswa maka di rancang
pembelajaran yang sesuai dengan profil ZPD siswa.
3. Pemahaman akhir siswa tentang kalor dan perpindahannya setelah
pembelajaran yang dirancang berdasarkan Zone of Proximal Development
mengalami peningkatan. Terbukti dalam klasifikasi pemahaman akhir,
sebanyak 62,79% siswa berada di klasifikasi baik. Dapat dilihat dari hasil
posttest, rata-rata kelas yang diperoleh siswa meningkat yaitu 79. Pada
hasil wawancara akhir pembelajaran siswa sudah bisa menjawab dengan
benar.
B. Saran
1. Bagi Guru dan Calon Guru
Sebagai guru dan calon guru perlu mengetahui Zone of Proximal
Development (ZPD) siswa secara keseluruhan untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman awal siswa. Hal ini bertujuan untuk menentukan
perencanaan pembelajaran yang tepat bagi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
2. Bagi Peneliti Berikutnya
a) Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk membuat instrumen
dengan lebih tepat. Contohnya pada materi kalor menyebabkan
perubahan wujud, perubahan suhu dan pemuaian.
b) Menganalisis wilayah Zone of Proximal Development (ZPD) siswa
dengan tepat sehingga dapat merancang pembelajaran sesuai
dengan ZPD siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Arinditya, Fradha. 2015. Pemahaman dan Miskonsepsi Siswa SMA
Budya Wacana Yogyakarta Kelas XI MIA tentang Konsep Suhu,
Kalor, dan Perpindahan Kalor. Yogyakarta: Skripsi.
Giancoli. 2001. Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:
Multi Presindo.
Kanginan, Marthen. 2013. IPA Fisika. Jakarta : Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2006. IPA FISIKA untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Setyawan, Gandha. 2015. Pemahaman Siswa tentang Konsep Usaha dan
Energi: Sebuah Studi Kasus Yogyakarta: Skripsi.
Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan
Praktiknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Kanisius.
Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:
Kanisius.
Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2011. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Suyono & Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Thalib, Syamsul Bachri. 2010. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis
Empiris Aplikatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Vygotsky, Lev S. 1978. Mind In Society. England: Harvard University Press.
Wisudawti, Asih Widi & Sulistyowati, Eka. 2014. Metodologi Pembelajaran
IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
Wiyani, Novan Ardi & Irham, Muhamad. 2014. Psikologi Pendidikan teori
dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Yohanes, Rudi Santoso. 2010. Teori Vygotsky dan Implikasinya Terhadap
Pembelajaran Matematika.
Dalam
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=116773&val=532
4. Diunduh pada tanggal 10 Agustus 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran1. Surat Jawaban Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran : IPA
Topik : Kalor dan Perpindahannya
Kelas / Semester : VII / 1
Alokasi Waktu : 7 x 40 menit (3xpertemuan)
A. KOMPTENSI INTI
Kompetensi Inti 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya
Kompetensi Inti 2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
Kompetensi Inti 3: Memahamai pengetahuan (faktual, konseptual,
dan prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, tekhnologi,seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
Kompetensi Inti 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Kompetensi Dasar Indikator
1.1 Bertambah keimanannya
dengan menyadari hubungan
keteraturan dan kompleksitas
alam dan jagad raya terhadap
kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
1.1.1. Siswa berdoa sebelum dan
sesudah menjalankan
sesuatu
1.1.2. Siswa memberi salam pada
saat awal dan akhir
persentasi sesuai ajaran
agama yan dianutnya
1.1.3 Siswa mengucapkan syukur
ketika berhasil mengerjakan
sesuatu
2.2 Menghargai kerja individu dan
kelompok dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan
percobaan dan melaporkan
hasil percobaan
2.2.1 Siswa menunjukan sikap
toleransi saat melakukan
percobaan atau diskusi
2.2.2 Siswa mengumpulkan setiap
hasil kerjanya tepat waktu
2.2.3 Siswa bersikap aktif dalam
menjalankan setiap tugas
2.2.4 siswa dapat menjalankan
setiap tugas dengan penuh
tanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
3.7 Memahami konsep suhu,
pemuaian, kalor, perpindahan
kalor, dan penerapannya dalam
mekanisme menjaga kestabilan
suhu tubuh pada manusia dan
hewan serta dalam kehidupan
sehari-hari
3.7.1 Siswa dapat menjelaskan
pengertian kalor
3.7.2 Siswa dapat menyebutkan
satuan kalor dalam SI
3.7.3 Siswa dapat menyebutkan
perubahan yang dialami
benda jika diberikan kalor
3.7.4 Siswa dapat menyebutkan
faktor-faktor yang
mempengaruhi kalor
3.7.5 Siswa dapat menjelaskan
hubungan antara kenaikan
suhu dengan kalor jenis
3.7.6 Siswa dapat menentukan
besarnya kalor yang
diperlukan dalam sebuah
peristiwa
3.7.7 Siswa dapat menjelaskan kalor
pada perubahan wujud benda
3.7.8 Siswa dapat menjelaskan
macam-macam perpindahan
kalor dalam kehidupan
sehari-hari
4.10.1 Siswa dapat memiliki rasa
ingin tahu, teliti, dan peduli
lingkungan melalui diskusi,
dengan menonton video
tentang perpindahan secara
konduksi, konveksi, dan
radiasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
4.10 Melakukan penyelidikan
terhadap cara berisi
penambahan kalor secara
konduksi, konveksi, radiasi
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian kalor
2. Siswa dapat menyebutkan satuan kalor dalam SI
3. Siswa dapat menyebutkan perubahan yang dialami benda jika
diberikan kalor
4. Siswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kalor
5. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara kenaikan suhu dengan
kalor jenis
6. Siswa dapat menentukan besarnya kalor yang diperlukan dalam
sebuah peristiwa
7. Siswa dapat menjelaskan kalor pada perubahan wujud benda
8. Siswa dapat menjelaskan macam-macam perpindahan kalor dalam
kehidupan sehari-hari
9. Siswa dapat memiliki rasa ingin tahu, teliti, dan peduli lingkungan
melalui diskusi, dengan menonton video tentang perpindahan secara
konduksi, konveksi, dan radiasi
D. MATERI PEMBELAJARAN
Kalor dan Perpindahannya
1. Pengertian Kalor
2. Satuan Kalor
3. Kalor dan Perubahan Suhu Benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
4. Kalor pada Perubahan Wujud Benda
5. Perpindahan Kalor
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Radiasi
E. PENDEKATAN/ METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientifik
2. Metode : Eksperimen, Diskusi-Presentasi, Demonstrasi
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Media : Komputer
Alat : Sesuai dengan alat yang digunakan siswa dalam
eksperimen
Sumber Belajar :
1. Buku siswa (Buku Ilmu Pengethuan Alam untuk SMP/MTs kelas VI
semester 2 Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia 2014)
2. Buku IPA Fisika untuk SMP Kelas VII , Marthen Kangenan
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
No Tahap
kegiatan
Rincian kegiatan Alokasi
Waktu
1.
Kegiatan
awal
Apersepsi
Mengingatkan kembali materi yang
berkaitan dengan materi kalor dan
perpindahannya
10
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Motivasi
Guru meberikan informasi tujuan dan
manfaat mempelajari penerapan kalor dan
perpindahannya
Orientasi
Guru menyebutkan pokok-pokok materi
yang akan dibahas
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan selama pertemuan
Guru menjelaskan tujuan-tujuan yang
akan diperoleh setelah pertemuan ini
dilakukan
Guru membagi siswa kedalam beberapa
kelompok
3. Kegiatan
inti
Mengamati
Siswa mengamati gambar anak yang
berdiri di dekat api unggun
Siswa mengamati gambar 2 gelas
Siswa mengamati alat-alat yang akan
digunakan untuk eksperimen
Siswa mengamati gambar rumus
segitiga kalor
Menanya
Siswa bertanya apa itu kalor?
Siswa bertanya apa satuan kalor dalam
SI?
Perubahan apa saja yang dialami benda
jika diberikan kalor?
Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kalor?
95
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Bagaimana hubungan kalor jenis
terhadap kenaikan suhu?
Berapa besar kalor yang terjadi pada
suatu peristiwa?
Mengumpulkan informasi/mencoba
Dalam kelompok siswa melakukan
percobaan dengan instruksi yang
ada pada LKS.
Siswa mencatat data pengamatan
pada kolom yang tersedia pada
LKS
Siswa mengolah dan menganalisis
data dari setiap percobaan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan
pada LKS
Siswa mengerjakan latihan soal
mengenai hubungan kenaikan suhu
dan kalor jenis bersama teman
sebangku
Siswa mengerjakan latihan soal
untuk menentukan besarnya kalor
dalam suatu peristiwa bersama
teman sebangku
Menalar dan mengkomunikasikan
Siswa mempresentasikan hasil
eksperimen dan diskusi. Kemudian
membandingkan hasil kerja
kelompoknya dengan kelompok
lainnya
Beberapa siswa mengerjakan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
diskusi latihan soal di papan tulis
3. Kegiatan
penutup
Guru bersama siswa mencoba mengingatkan
kembali materi pokok yang sudah dipelajari
pada pertemuan tersebut.
Guru memberikan tugas untuk mencari
informasi tentang:
1. Mengapa terdapat titik-titik air yang
menempel pada bagian luar gelas yang
berisi es?
2. Mengapa bagian kulit kita terasa dingin
jika diusapkan alkohol?
15
menit
Pertemuan 2
No Tahap
kegiatan
Rincian kegiatan Alokasi
Waktu
1. Kegiatan
awal
Apersepsi
Mengingatkan kembali materi yang
diajarkan pada pertemuan sebelumnya
10
menit
Motivasi
Guru meberikan informasi tujuan dan
manfaat mempelajari penerapan kalor pada
perubahan wujud benda dan kalor laten
Orientasi
Guru menyebutkan pokok-pokok materi
yang akan dibahas
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan selama pertemuan
Guru menjelaskan tujuan-tujuan yang
akan diperoleh setelah pertemuan ini
dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
2. Kegiatan
inti
Mengamati
Siswa mengamati gambar
1. Terdapat titik-titik air yang menempel
pada bagian luar gelas berisi es
2. Bagian kulit terasa dingin jika diusapkan
alkohol.
3. Gambar grafik yang menjelaskan kalor
laten
Menanya
Siswa bertanya mengenai kedua
peristiwa tersebut dan peristiwa kalor
pada perubahan wujud lainnya
Gaya yang diatasi saat perubahan
wujud
Siswa bertanya maksud dari grafik
Mengumpulkan informasi/mencoba
Dengan teman sebangku siswa
berdiskusi mengenai mengenai
kedua peristiwa tersebut dan
peristiwa kalor pada perubahan
wujud lainnya
Dengan teman sebangku siswa
berdiskusi dimana terjadinya kalor
laten di gambar grafik yang ada.
Menalar dan mengkomunikasikan
Beberapa siswa mempresentasikan
hasil diskusinya dan
membandingkan hasil kerja
kelompoknya dengan kelompok
lainnya
55
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
3. Kegiatan
penutup
Guru bersama siswa membuat kesimpulan
tentang kalor pada perubahan wujud benda
dan kalor laten
Guru bersama siswa mencoba mengingatkan
kembali materi pokok yang sudah dipelajari
pada pertemuan tersebut
Guru memberikan tugas kelompok untuk
mencari informasi mengenai perpindahan
kalor
15
menit
Pertemuan 3
No Tahap
kegiatan
Rincian kegiatan Alokasi
Waktu
1. Kegiatan
awal
Apersepsi
Mengingatkan kembali materi yang
berkaitan dengan materi kalor dan
perubahan suhu, serta kalor pada perubahan
wujud benda
5
menit
Motivasi
Guru meberikan informasi tujuan dan
manfaat mempelajari perpindahan kalor
Orientasi
Guru menyebutkan pokok-pokok materi
yang akan dibahas
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan selama pertemuan
Guru menjelaskan tujuan-tujuan yang
akan diperoleh setelah pertemuan ini
dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
2. Kegiatan
inti
Mengamati
Siswa mengamati gambar besi
dipanaskan, air mendidih, dan matahari
menyinari bumi.
Siswa mengamati video peristiwa
perpindahan kalor
Menanya
Siswa bertanya mengenai cara-cara
perpindahan kalor
Mengumpulkan informasi/mencoba
Dalam kelompok, siswa berdiskusi
mengenai perpindahan kalor pada
gambar gambar besi dipanaskan, air
mendidih, dan matahari menyinari
bumi.
Menalar dan mengkomunikasikan
Siswa mempresentasikan hasil
diskusi
50
menit
3. Kegiatan
penutup
Guru bersama siswa membuat kesimpulan
tentang perpindahan kalor
Guru bersama siswa mencoba mengingatkan
kembali materi pokok yang sudah dipelajari
pada pertemuan tersebut
Posttest
25
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Mengetahui,
Kepala SMP PANGUDI LUHUR 1
YOGYAKARTA
Br. Yosep Anton Utmiyadi FIC, S.S.
Yogyakarta, 21 April 2016
Peneliti
Brigitta Dwi Utami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran LKS
Lembar Kegiatan Siswa
A. Tujuan :
Menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi kalor
B. Alat dan Bahan :
Bejana kaca tahan api, termometer, stopwatch, pembakar bunsen, air, dan
minyak
C. Cara Kerja
Percobaan 1 : kalor dengan massa zat
1. Susunlah peralatan seperti yang ditunjukkan pada gambar
2. Tuangkan air dalam gelas pertama dengan air 100 g
3. Ukurlah suhu awal air dengan menggunakan termometer
4. Geser pembakar bunsen tepat pada dasar bejana dan mintalah
kepada temanmu menjalankan stopwatch
5. Panaskan air hingga mengalami kenaikan 5° C, matikan stopwatch
6. Catat lama waktu untuk kenaikan 5° C pada tabel 1
7. Ganti air dan tuangkan kembali sebanyak 200 g
8. Lakukan kembali perintah 3 sampai 6
Tabel 1. Data percobaan hubungan kalor dengan massa zat
Massa
air (g)
Suhu
awal
(° C)
Suhu
akhir
(° C)
Kenaikan
suhu
(° C)
Waktu untuk mencapai
kenaikan 50C
(mewakili banyaknya kalor)
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Percobaan 2 : Hubungan kalor dengan kenaikan suhu
1. Susunlah peralatan seperti yang ditunjukkan pada gambar
2. Tuangkan air dalam gelas pertama dengan air 100 g
3. Ukurlah suhu awal air dalam benjana menggunakan termometer
4. Geser pembakar bunsen tepat pada dasar bejana dan mintalah
kepada temanmu menjalankan stopwatch
5. Ketika suhu air telah naik 50C, matikan stopwatch mu dan
mencatat selang waktunya pada tabel 2
6. Ganti air dan lakukan kembali perintah 2-5, dengan kenaikan suhu
yang berbeda yaitu 100C
Jenis Zat : Air
Massa zat : 100 g
Tabel 2. Data percobaan Hubungan kalor dengan kenaikan suhu
Suhu Awal
(0C)
Kenaikan suhu
terhadap suhu
awal 0C
Suhu Akhir
(0C)
Waktu untuk mencapai
kenaikan suhu (mewakili
banyaknya kalor)
5 ...
10 ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Percobaan 3 : kalor dengan jenis zat
1. Susunlah peralatan seperti yang ditunjukkan pada gambar
2. Siapkan bejana kaca tahan api yang berisi 100 g air
3. Ukurlah suhu awal air dalam bejana dengan termometer
4. Geser pembakar bunsen tepat pada dasar bejana dan jalankan
stopwatchmu
5. Ketika termometer menunjukkan kenaikan suhu air 50C, matikan
stopwatchmu
6. Catatlah lama waktu untuk menaikkan suhu air sebesar 50C dan
masukkan datanya ke dalam tabel 3
7. Ulangi langkah nomor 1 sampai 5 untuk 100 g minyak
Tabel3. Data percobaan hubungan kalor dengan jenis zat
Jenis Zat Massa (g) Waktu untuk mencapai kenaikan suhu 50C
(mewakili banyaknya kalor)
Air 100
Minyak 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Nama/ No absen anggota kelompok:
1. 4.
2. 5.
3. 6.
Pertanyaan
Percobaan 1:
1. Bagaimanakah catatan lama waktu (menyatakan jumlah kalor) gelas 1
dibandingkan dengan gelas 2?
2. Bagaimana hubungan antara kalor dengan massa zat?
Percobaan 2
3. Bagaimana catatan lama waktu (menyatakan jumlah kalor) setiap kenaikan
suhu?
4. Bagaimana hubungan antara kalor dan kenaikan suhu?
Percobaan 3
5. Mengapa air dan minyak membutuhkan waktu yang berbeda untuk mencapai
kenaikan suhu yang sama?
6. Lebih cepat panas yang mana, air atau minyak? Mengapa demikian?
7. Bagaimana hubungan antara kalor dengan jenis zat?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Soal Pretest dan Posttest
Nama :
No. Absen :
Kelas :
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X)!
1. Apabila dua benda yang suhunya berbeda disentuhkan, maka...
f. Kalor mengalir dari benda bersuhu rendah ke benda bersuhu tinggi
g. Kalor mengalir dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah
h. Benda bersuhu rendah melepaskan kalor
i. Benda bersuhu tinggi suhunya bertambah
2. Kalor yang sama diberikan kepada dua benda dengan massa sama dan
pada suhu awal yang sama, tetapi kedua benda tersebut terbuat dari bahan
yang berbeda. Ternyata benda A mengalami perubahan suhu lebih tinggi
dibandingkan benda B. Kesimpulan tentang benda A yang memiliki
perubahan suhu lebih tinggi dari benda B adalah…
a. Benda A memiliki kalor jenis lebih kecil daripada benda B
b. Benda A memiliki kalor jenis lebih besar daripada benda B
c. Benda A bisa memancarkan lebih banyak energi kalor daripada benda
B
d. Benda A menyerap lebih banyak energi kalor daripada benda B
3. Satuan kalor dalam sistem internasional adalah...
a. Kalori
b. Kilokalori
c. Joule
d. kWh
4. Suatu benda jika diberi kalor akan mengalami…
a. Perubahan wujud dan massa zat
b. Perubahan ukuran dan massa zat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
c. Perubahan suhu dan wujud zat
d. Perubahan suhu dan massa zat
5. Kalor yang diserap oleh suatu zat tergantung pada faktor-faktor di bawah
ini, kecuali...
a. Massa zat c. Tekanan udara luar
b. Jenis zat d. Kenaikan suhu
6. Air yang sudah mendidih pada 100°C dipanaskan terus, ternyata suhu air
tersebut tidak berubah. Hal ini menunjukkan bahwa…
a. Kalor yang diberikan berfungsi untuk mengubah wujud
b. Kalor yang diberikan menghambat perubahan suhu
c. Jumlah kalor yang diberikan sebanding dengan kenaikan suhu
d. Kalor yang diberikan sama dengan kalor yang dilepaskan
7. Sepotong es dimasukkan ke dalam bejana kemudian dipanaskan. Es
berubah menjadi air. Apabila terus menerus dipanaskan, air mendidih dan
menguap. Apa kesimpulanmu tentang hubungan antara kalor dengan
perubahan bentuk zat?
a. Melebur dan menguap memerlukan kalor
b. Menguap dan mengembun memerlukan kalor
c. Membeku dan melebur melepaskan kalor
d. Melebur dan mengembun melepaskan kalor
8. Pernyataan yang benar tentang proses mengembun dan membeku adalah…
a. Keduanya melepaskan kalor ke lingkungan
b. Keduanya menyerap kalor dari lingkungan
c. Tidak mempengaruhi suhu sekitarnya
d. Tidak melibatkan kalor
9. Titik-titik air yang menempel pada bagian luar gelas yang berisi es terjadi
karena…
a. Air yang berada di dalam menembus gelas
b. Es di dalam gelas mencair
c. Udara di sekitar gelas mengembun
d. Gelas menyerap air yang berlebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
10. Bagian kulit kita terasa dingin jika diusapkan alkohol. Hal ini karena…..
a. Alkohol memiliki temperatur lebih rendah daripada temperatur tubuh
b. Adanya partikel alkohol yang meresap masuk ke dalam pori-pori kulit
c. Alkohol menguap dan menyerap kalor dari tubuh
d. Alkohol menguap dan melepaskan kalor ke tubuh
11. Ketika es melebur menjadi air, gaya yang harus diatasi adalah…
a. Gaya antara elektron dan inti atom
b. Gaya antara atom-atom dalam molekul
c. Gaya tarik - menarik antara molekul-molekul
d. Gaya gravitasi
12. Sebanyak 2 kg zat dengan kalor jenis 4kJ/kg°C dipanaskan dan 30°C ke
60°C. Kalor yang diperlukan untuk melakukan ini adalah…
a. 240 kJ
b. 160 kJ
c. 36 kJ
d. 20 kJ
13. Peristiwa yang menunjukkan adanya perpindahan kalor secara konduksi
adalah...
a. Terjadinya arus vertikal di laut
b. Memanaskan setrika listrik
c. Mencairkan es di kutub
d. Pemancaran energi surya ke bumi
14. Berikut adalah peristiwa perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari
1) mendidihkan air di atas bara api
2) berjalan pada siang hari yang panas
3) memanaskan ujung logam di dalam bara api
4) berdiam disekitar api unggun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Yang merupakan perpindahan kalor secara konveksi adalah....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
15. Perpindahan kalor secara radiasi ditunjukkan oleh gambar....
a. b. c. d. d.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Analisis Jawaban Pretest
No.
Kode
Siswa
Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 1 B B D C C D A A B A B B B A C
2 2 A B D C B B B A C A B B B A C
3 3 B B D C C B A B C D D A B A C
4 4 B D D C C D A D C A B B C D C
5 5 A B C A B C A B C C X B B A C
6 6 B D D C C C A A C A C B B A C
7 7 B B D D C A A D C C B B B A C
8 8 A D A C B C A B C B C A B A C
9 9 A B D C A B A A C A B A B A B
10 10 B B C C C C A D C A C B B A C
11 11 A B D D A C B B C A C B B A C
12 12 B B D C C C A B C A C B B A C
13 13 B D D C C A A D C C D B B A C
14 14 B A A D A D A D A B B A B C B
15 15 B D D D C C B B C B A B B C C
16 16 B D A D B C A A C A D A B C A
17 17 B B C C C C A D C C D B B A C
18 18 B D B D A B B B A B D A B A C
19 19 B B C D B C A B C A B A B A C
20 20 B B D C C B C B B C A A B A C
21 21 B B C C C A A A C C D A B D C
22 22 B B D C A C A A C B A A B A C
23 23 B D D D B D A D C A B B B A C
24 24 B D D C C D A B B A D C B A C
25 25 B C D C C D A A C D C B B A C
26 26 B D D C C C D A C C C A B C C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
27 27 B D D C C D A C C C B B B A C
28 28 B B D D A C D B B B C B B A C
29 29 B D C D C D A A C A A B D A C
30 30 B D D D C D A A C A C A B A C
31 31 C B D A C C C A C A C A A D C
32 32 B D X D A A A D C C C D B C A
33 33 B B D C C C A B C C B A B A C
34 34 B B D D C D A C C A C B B D C
35 35 A B D D A C B B C A C B B A C
36 36 B B A D A D A D C C B A D D C
37 37 B B D C C B C B C C B A B A C
38 38 A B A D B C B B C A B B B A C
39 39 B B D D C D B D C B D A B C C
40 40 A B A B B D A A C A B A B A C
41 41 A D A C B C A B C B C A B A C
42 42 B B A D B D A B C A C B B A C
43 43 B D B D A B A D C B D A B A C
Jumlah Jawaban "D" = 0 16 26 19 0 14 2 11 0 2 9 1 2 5 0
Jumlah Jawaban "C" = 1 1 6 21 23 18 3 2 37 12 15 1 1 6 39
Jumlah Jawaban "B" = 33 25 2 1 10 7 7 17 4 9 14 21 39 0 2
Jumlah Jawaban "A" = 9 1 8 2 10 4 31 13 2 20 4 20 1 32 2
Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Analisis Jawaban Posttest
No
Nomor Soal
Kode
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 1 B A C D C C A A C A B A B A C
2 2 B B C C B C A D C A B A B A C
3 3 B D C C C D A A C A A A A C C
4 4 B B C C C D A A C C C A B D C
5 5 B B C C C B A B C C C A B A C
6 6 B A C C C C A A C A C A B A C
7 7 B B C C B D A B C C B A B A C
8 8 B B C C C C A A C A B A B A C
9 9 B A C C C C A A C D B A B A C
10 10 B A C C C C A A C A C A B A C
11 11 B A C C C A B B C C D A B A C
12 12 B D C C C D A A C C B A A A C
13 13 B A C C C C A D C C C A B A C
14 14 B A C C C C B A B A C A B A C
15 15 B C C A D C A D C C C A B A C
16 16 B B C C C D A C C A C A B A C
17 17 B A C C C A A A C A C A B A C
18 18 B D C D C C A A C A C A B A C
19 19 B A C C C A A A C D C A B A C
20 20 B A C C B A A B C A B A B D C
21 21 B A C C C A A A C C D A B A C
22 22 B A C C C C A A B D B A B A C
23 23 B A C C C D A A C C A A B A C
24 24 B A A C C A A A C C C A B A C
25 25 B A C C C D A A C A B A B D C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
26 26 B A C C C A A A B A C A B A C
27 27 B A C C C A A D C C C A B A C
28 28 B B C C C A A D C C B A B A C
29 29 B A C C C A A A C A C A B A C
30 30 B A C C B D A A C C C A B A C
31 31 B A C C C A A A C C B A B A C
32 32 B A C C D D A A C C D A B A C
33 33 B B C C C A A A C C B A B A C
34 34 B A B C C D A D C C B A B A C
35 35 B A C C C A A A C C B A B A C
36 36 B A A A C C B C C C B A B A C
37 37 B B C C C D D A C C B A B A C
38 38 B A C C C A A B C A B A B A C
39 39 B D C C C D A D C D X A B C C
40 40 B A C C C D A A C A B A B A C
41 41 B B C C C C A A C A B A B B C
42 42 B B C C C D D B B D C A B C C
43 43 B D C C C A A D C C C A B A C
Jumlah jawaban "a"= 0 26 2 2 0 15 38 27 0 17 2 43 2 36 0
Jumlah jawaban"b"= 43 11 1 0 4 1 3 6 4 0 19 0 41 1 0
Jumlah jawaban"c"= 0 1 40 39 37 13 0 2 39 21 18 0 0 3 43
Jumlah jawaban"d"= 0 5 0 2 2 14 2 8 0 5 3 0 0 3 0
Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
WAWANCARA PRA PEMBELAJARAN LINTANG
P: Misalnya mba punya air panas bermassa 100 gram suhu nya sebesar 40º.
Menurut kamu air tersebut mempunyai energi panas gak?
L: Punya
P: Punya. Menurut kamu air tersebut punya kalor juga gak?
L: Punya
P: Punya… Menurut kamu kalor itu apa sih?
L: Kalor tu panas suatu benda
P: Kalor itu panas suatu benda. Trus menurut kamu kalor sama energi panas tu
sama gak?
L: Kalor sama energi panas tu…… sama
P: Sama…. Kamu tau ga satuan kalor dalam Sistem Internasional?
L: Lupa
P: Lupa… Kamu tau ga perubahan apa saja yang dialami oleh suatu benda jika
diberikan kalor?
L: Eh…. Padat menjadi cair
P: Padat menjadi cair
L: Padat menjadi gas, cair menjadi padat, padat menjadi gas
P: Kalo itu namanya apa?
L: Apanya? Yang mana?
P: Itu namanya apa?
L: Itu namanya…
P: Perubahan apa?
L: Perubahan wujud benda
P: Ya… Trus ada perubahan lain ga?
L: Apa ya? Padat menjadi gas udah mba?
P: Selain perubahan wujud ada perubahan lain ga yang dialami suatu benda
ketika diberikan kalor?
L: Perubahan suhu
P: Perubahan suhu, trus ada lagi ga?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
L: Setau ku engga,belum belajar
P: Trus menurutmu kalor yang diserap oleh suatu zat tergantung sama massa nya ga?
L: Engga
P: Jenis zat nya? Jenis zat tuh tadi bahan maksudnya… Tau ga? Tergantung ga?
L: Ga… ga tergantung
P: Ga tergantung apa tergantung?
L: Engga
P: Engga. Kenaikan suhu nya?
L: Sama
P: Sama apa? Tergantung atau engga?
L: Oh tergantung atau engga? Tergantung kalo ini tergantung.
P: Kalo tekanan udara luarnya?
L: Tergantung
P: Tergantung. Misalnya ada 2 gelas berisi air yang massanya berbeda. Gelas 1
massanya 100 gram, gelas 2 airnya bermassa 200 gram. Mempunyai suhu awal sama
yaitu 30 º , kemudian keduanya dipanaskan sampai suhunya mencapai 40 ºC
(perubahan suhunya sama). Menurut kamu gelas 1 atau gelas 2 yang memerlukan
kalor lebih besar untuk menaikkan suhu dari 30 º C - 40 ºC? Gelas 1 100 gelas 2 200
L: Yang gelas.. gelas… gelas 2
P: Kenapa gelas 2
L: Karna apa ya? Volume air lebih besar, lebih banyak
P: Lebih banyak. Misalnya mba punya 2 gelas berisi air yang bermassa sama. Gelas 1
bermassa 100 gram, gelas 2 bermassa 100 gram juga. Keduanya juga memiliki suhu
awal yang sama yaitu 15 ºC. Kemudian gelas 1 dipanaskan dari suhu 15 º ke 20.
Sedangkan Gelas 2 dari 15 ke 25, menurut kamu hubungan kalor terhadap perubahan
suhunya gimana?
L: Gimana ulangi
P: Misalnya mba punya 2 gelas berisi air yang bermassa sama. Gelas 1 bermassa 100
gram, gelas 2 bermassa 100 gram juga. Trus mempunyai suhu awal yang sama yaing
satu 15 ºC yang satu juga 15 ºC. Nah gelas 1 dipanaskan mengalami kenaikan suhu
dari 15 ke 20. Nah yang gelas 2 dari 15 ke 25 , Menurut kamu hubungan kalor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
terhadap perubahan suhunya gimana? Kalor gelas 1 nya gimana kalor gelas 2 nya
gimana?
L: Lebih sedikit dibanding kalor gelas 2
P: Berarti gelas 1 membutuhkan kalor yang sedikit untuk menaikkan suhunya?
L: Sedikit, menerima
P: Trus, kalor yang sama diberikan kepada dua benda, kalornya sama, massanya sama
tapi bahannya berbeda dia memiliki suhu awal yang sama juga. Ternyata benda A
mengalami perubahan suhu lebih tinggi. Menurut kamu jenis bahannya tu gimana?
Kalor jenisnya tu gimana?
L: Apa ya dari logam yang bias menghantarkan panas
P: Trus, dulu kita sudah pernah belajar tentang perubahan wujud, kamu bisa
menyebutkan perubahan wujud?
L: Perubahan wujud, konduksi
P: Perubahan wujud loh
L: Oh bukan bukan perubahan wujud itu tu membeku tu cair menjadi padat
P: He eh
L: Mencair tu padat menjadi… padat menjadi cair terus menyublim tuh padat menjadi
gas, trus… dah cuma 3
P: Udah..Trus kamu pernah memasukkan air ke dalam freezer?
L: Pernah
P: Apa yang terjadi?
L: Hahaha
P: Apa yang terjadi?
L: Apa maksudnya?
P: Air dimasukkan ke dalam freezer apa yang terjadi?
L: Membeku
P: Kalo membeku, melepas atau menerima kalor?
L: Me…. Melepas kalor
P: Nah kalo misalkan es tersebut mba panaskan? Apa yang terjadi?
L: Menerima kalor, cair,eh menjadi cair
P: Ya kalo mencair melepas atau menerima kalor
L: Menerima kalor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
P: Menerima kalor.Nah trus misalkan air yang tadi mba panaskan terus, apa yang
terjadi?
L: Air tadi dipanaskan
P: Kan tadi sudah mencair trus kan mba panaskan terus
L: Menyublim, bukan deng cair… meng menguap
P: Menguap.. Kalo menguap melepas apa menerima kalor?
L: Me me me melepas
P: Melepas.. Trus Lintang pernah minum es teh?
L: Pernah
P: Eh apa itu namanya di gelas nya tu suka ada titik-titik air. Itu kenapa?
L: Es nya terlalu dingin
P: Es nya terlalu dingin. Lintang tau alcohol ga?
L: Tau
P: Kalo alkohol kena kulit tu rasanya gimana?
L: Apa ya gatal-gatal, berbahaya, panas, gatal
P: Alkohol kalo terkena kulit kaya gitu?
L: Ya begitulah
P: Trus air yang tadi mba panaskan, kan tadi es mba panaskan mencair trus dipanaskan
terus kamu bilang menguap, nah kalo misalkan air yang tadi dipanaskan sudah
mendidih pada suhu 100 º C suhunya masih bias naik ga?
L: Masih
P: Trus suatu benda tersusun atas partikel, kamu tau ga kalo benda padat partikel-
partikelnya gimana?
L: Rapat
P: Kalo misalkan air
L: Kalo air tu apa ya ga rapat tapi tetep jadi satu
P: Ga rapat tapi tetep jadi satu, kalo misalkan gas
L: Bebas
P: Bebas. Klo misalkan es tersebut mencair. Partikel-partikelnya dari gimana ke
gimana?
L: Dari rapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
P: Es mencair dari rapat
L: Dari rapat trus partikelnya itu berpindah tempat tapi tetap jadi satu
P: Kamu tau ga gaya apa yang diatasi
L: Gaya… gaya apa
P: Gaya yang diatasi di partikel-partikel tersebut
L: Gaya gravitasi
P: Gaya gravitasi. Kamu tau perpindahan kalor?
L: Tau
P: Kalo perpindahan kalor itu ada apa aja?
L: Konduksi, konvesi, radiasi
P: Kalo konduksi itu apa? Bagaimana?
L: Kita memegang sebatang besi trus dipanasin di atas api trus panasnya tu sampe ke
tangan
P: Kalo konveksi?
L: Klo konveksi tu saya kurang tau
P: Kalo radiasi?
L: Sinar matahari
P: Mba mau tanya kalo jam tangan sama HP nya mba suhunya tinggi mana?
L: Hp nya
P: Suhu tinggi tu panas atau dingin?
L: Panas
P: Oke terimakasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
WAWANCARA PRA PEMBELAJARAN DIAN
P: Nih misalnya mba punya air rmassanya 100 gram trus suhu nya sebesar 40º. Menurut
kamu air tersebut mempunyai energi panas gak?
D: Massanya 100 gram
P: Suhunya 40 º
D: Punya
P: Punya. Nah kira-kira air panas tersebut memiliki kalor juga gak?
D: Ga tau
P: Ga tau.Trus kamu tau ga sih apa itu pengertian kalor?
D: Belum belajar kalo kalor
P: Jadi belum tau. Jawab sebisa dian tau aja ya selanjutnya
D: Iya
P: Trus, jadi meurut kamu kalor sama energi panas tu sama atau engga?
D: Beda
P: Beda… Bedanya gimana? Dian tau bedanya gimana?
D: Engga
P: Dian tau ga satuan kalor dalam Sistem Internasional?
D: Joule
P: Joule. Trus Dian tau perubahan apa aja yang dialami oleh suatu benda jika diberikan
kalor?
D: Gatau
P: Gatau gapapa.. Trus menurut Dian kalor yang diterima oleh suatu zat tergantung ga
sih sama massanya?
D: Engga
P: Engga. Kalo jenis zat nya? Jenis zat nya tu maksudnya bahannya. Tergantung ga
sama jenis bahannya
D: Tergantung
P: Tergantung..Kalo kenaikan suhunya?
D: Tergantung juga
P: Kalo tekanan udara luarnya?
D: Tergantung juga
P: Tergantung. Nih misalnya ya de, mba punya 2 gelas. Gelas 1 ini bermassa 100 gram,
gelas 2 ini bermassa 200 gram. Nah kedua-duanya itu memiliki suhu awal 30 º ,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
kemudian mba panaskan menjadi 40 º (perubahan suhunya sama). Menurut Dian
gelas 1 atau gelas 2 yang memerlukan kalor lebih besar untuk menaikkan suhu dari
30 - 40? Jadi yang membedakan hanya massanya saja yang 1 100 yang satu 200
D: Yang membutuhkan yang gelas yang pertama
P: Gelas?
D: Yang pertama
P: Yang memerlukan kalor yang lebih besar gelas yang pertama?
D: He eh
P: Yang?
D: Yang 100 gram
P: Kenapa? Tau ga?
D: Karena suhunya lebih rendah dari yang 200
P: Suhunya lebih rendah dari yang 200
D: Jadi harus dinaikin lebih banyak
P: Harus dinaikkan lebih banyak. Trus Dian kalo misalnya mba punya 2 gelas air lagi
nih massanya sama yang 1 100 gram, yang satu lagi 100 gram juga. Nah yang satu itu
mba panaskan dari 15 ke 20 sedangkan yang ini 15 ke 25. Menurut kamu hubungan
kalor tehadap perubahan suhunya gimana? Jadi kan yang satu kan 15 ke 20 yang satu
dari 15 ke 25. Yang ini lebih besar toh. Menurut kamu kalor yang dibutuhkan lebih
besar yang mana yang 15 ke 20 atau 15 ke 25?
D: Yang 15 ke 25
P: 15 ke 25. Trus mba punya pertanyaan, kalor yang sama diberikan kepada dua benda,
massanya sama trus suhu awalnya sama. Tetapi kedua benda tersebut terbuat dari
bahan yang berbeda. Begitu…Ternyata benda A memiliki kenaikan suhu lebih tinggi.
Menurut kamu kalor jenis benda A tuh bagaimana?
D: Gatau
P: Gatau… Yaudah.. Dian dulu pernah diajarin mba Ita tentang perubahan wujud. Masih
inget ga perubahan wujud itu ada apa aja?
D: Perubahan wujud yang padat ke cair?
P: Heeh
D: Padat ke cair, padat ke gas, cair ke gas, cair ke padat, padat ke cair, gas ke cair, gas ke
padat
P: Ehm ya, Dian pernah masukin air ke dalam freezer?
D: Pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
P: Apa yang terjadi?
D: Airnya menjadi es batu
P: Membeku. Kalo membeku melepas atau menerima kalor?
D: Melepas
P: Melepas, kalo misalkan es tersebut mba panaskan apa yang terjadi?
D: Es nya mencair
P: Kalo mencair melepas atau menerima?
D: Kalo yang mencair tu melepas yang tadi menerima
P: Kalo yang tadi menerima kalo yang mencair melepas. Nah kalo misalkan yang tadi
kan dipanaskan kan mencair trus mba panaskan terus. Apa yang terjadi?
D: Airnya menguap
P: Airnya menguap. Kalo menguap menerima apa melepas kalor?
D: Melepas
P: Melepas. Trus Dian pernah minum es teh?
D: Pernah
P: Dian pernah liat di gelas es teh itu di dinding-dindingnya ada titik-titik air. Dian tau
ga itu kenapa?
D: Itu mengembun
P: Apanya yang mengembun?
D: Es yang di dalam gelas mengembun
P: Es yang di dalam gelas mengembun. Trus Dian tau alkohol? Kalo terkena kulit
gimana?
D: ……
P: Rasanya… rasanya apa?
D: Dingin
P: Dingin. Kalo dingin tu kenapa? Dian tau ga alasannya kenapa bias begitu?
D: *Geleng-geleng
P: Gatau. Trus gini, Dian tau kalo air yang sudah dipanaskan kan mendidih, mendidih
sampai 100 º. Itu tu udah ga naik lagi suhunya. Itu tu kenapa?
D: * Geleng-geleng
P: Gatau. Kalo misalkan Dian tau setiap benda kan tersusun atas partikel toh, kalo benda
yang padat partikelnya gimana?
D: Partikelnya… Partikelnya ya penuh kaya padat kaya saling menempel
P: Penuh padat kaya saling menempel. Kalo yang cair?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
D: Kalo yang cair aga terpisah-pisah
P: Aga terpisah-pisah. Kalo yang renggang? Eh kalo yang gas?
D: Yang gas tuh.. partikelnya tuh terpisah
P: Terpisah, renggang. Sekarang kalo misalkan suatu benda mencair kira-kira
partikelnya gimana?
D: Partikelnya terpisah
P: Terpisah. Gaya apasih yang diatasi Dian tau ga?
D: *Geleng-geleng
P: Engga. Terus.. Ehmm Dian tau perpindahan kalor?
D: *Geleng-geleng
P: Gatau. Macam-macam perpindahan kalor Dian tau?
D: Kaya konveksi, konduksi, radiasi
P: Konveksi tuh yang gimana sih Dian tau ga?
D: Ehm kalo contohnya gimana?
P: Ya gapapa contohnya aja
D: Air mendidih di dalam panic
P: Air mendidih dalam panci gimana?
D: ………….
P: Ehm.. Kalo… Apalagi lagi tadi selain itu?
D: Konduksi
P: Konduksi itu gimana?
D: Besi dipanaskan nanti panasnya merambat dari besi ke tangan terasa panas
P: Dian tau bahan yang bias menghantarkan panas yang baik itu apa?
D: Kaca besi
P: Kaca, besi. Kalo yang buruk?
D: Kain
P: Trus contoh radiasi?
D: Sinar matahari mengenai kulit.
P: Sinar matahari mengenai kulit. Ehm… sekarang Dian mba tanya suhu lebih tinggi itu
panas atau dingin?
D: Panas
P: Sekarang ini, Dian pegang ini (jam tangan) sama hp ini suhunya lebih tinggi mana?
D: Hp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
WAWANCARA PRA PEMBELAJARAN REINHARD
P: Misalnya ya mba punya air bermassa 100 gram suhu nya sebesar 40º. Menurut kamu
air tersebut punya energi panas gak?
R: Punya
P: Punya.. Kira-kira air tersebut punya kalor juga gak?
R: Punya
P: Kenapa punya?
R: Gatau
M: Loh tadi kamu bilang katanya punya… Gimana
R: Kenapa ya? *Geleng-geleng
P: Kalo…. kamu tau ga apa itu kalor? Apa itu kalor
R: * Senyum-senyum
P: Hahaha jawab aja gapapa sebisa kamu yang kamu tau
R: *Geleng-geleng
P: Gatau. Trus kalo menurut kamu tadi kata kamu air tersebut punya energy panas
punya kalor juga?Menurut kamu energy panas sama kalor sama ga?
R: Sama
P: Sama…. Trus kamu tau ga satuan kalor dalam sistem internasional?
R: *kasih kode gatau
P: Tau ga? Gapapa jawab aja gatau gapapa
R: Gatau
P: Gatau. Trus misalnya kan kalo suatu benda terkena kalor pasti dia akan mengalami
perubahan toh? Kamu tau ga perubahan apa aja yang dialami oleh suatu benda
tersebut?
R: Panas
P: Perubahan panas, trus
R: Wujud
P: Perubahan wujud, terus
R: Zat
P: Perubahan zat maksudnya gimana tuh?
R: ….
P: Hahaha gapapa tau santai aja… Udah cuma itu aja?
R: * Mengangguk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
P: Menurutmu kalor yang diserap oleh suatu zat tergantung ga sama massa nya?
R: Tergantung
P: Kalo sama jenis zat nya? Jenis zat nya tuh kaya bahannya maksudnya
R: Tergantung
P: Tergantung juga. Kalo kenaikan suhunya?
R: Iya
P: Kalo tekanan udara luarnya?
R: Iya
P: Tergantung juga. Nih dengerin ya.. ini contoh soal. Misalnya mba punya 2 gelas
yang satu bermassa 100 gram, gelas yang 2 bermassa 200 gram. Udah? Trus memiliki
suhu awalnya sama. Sama-sama 30 º kemudian keduanya dipanaskan sampai 40 º .
Perubahan suhunya sama kan.. Kan sama-sama dipanasin dari 30 ke 40. Menurut
kamu gelas 1 apa gelas 2 yang memerlukan kalor lebih besar untuk menaikkan suhu
dari 30 ke 40?
R: Gelas 2
P: Gelas 2 tadi yang bermassa berapa?
R: 200
P: Kenapa kamu milih gelas 2
R: Karna lebih banyak
P: Lebih banyak
R: Peningkatannya
P: Lebih banyak peningkatannya?
R: Ya
P: Hahaha trus misalnya gini misalnya mba punya 2 gelas tapi massanya sama nih. 2
gelas isinya air massanya sama. Sama-sama 100 gram. Tapi mba mau manasin gelas
pertama itu yang dari 15 º ke 20 º. Nah gelas 2 itu dari 15 ke 25. Udah? Nah untuk
kenaikan suhu. Kan kenaikan suhunya berbeda tuh gelas 1 sama gelas 2
P: Iya
R: Hubungan antara kalor terhadap perubahan suhunya gimana? Maksudnya lebih besar
yang mana? Membutuhkan kalor lebih besar yang mana? Untuk kenaikan yang…
P: Gelas 2
R: Dari
P: Dari 15 ke 25
R: Dari 15 ke 25. Kenapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
P: Karna lebih banyak
R: Lebih banyak.. haha apanya? Kenaikan suhunya?
P: Iya
P: Nah terus.. misalnya ya kalor yang sama diberikan kepada dua benda dengan massa
sama, jadi ada 2 benda ni, massanya sama misalnya sama-sama 100 gram trus pada
suhu awalnya sama, nah terus kedua benda tersebut terbuat dari benda yang berbeda.
Ternyata benda A mengalami perubahan suhu dar benda B. Menurutmu bagaimana
kalor jenis yang dimiliki benda A yang memiliki perubahan suhu lebih tinggi? Tau
kalor jenis ga?
P: Engga
R: Kalor jenis tu….. kamu gatau kalor jenis?
P: Engga
R: Jadi menurut kamu kalor jenis yang dimiliki oleh benda A yang memiliki perubahan
suhu lebih tinggi dari benda B ga?
P: ………………
R: Mba ulang ya pertanyaannya.. Mba ulang….. Kalor yang sama diberikan kepada dua
benda yang memiliki massa yang sama, suhu awalnya sama, nah trus bahannya
berbeda. Ternyata benda A mengalami perubahan suhu lebih tinggi daripada yang
benda B. Menurut kamu hubungan kalor jenis dengan e…. perubahan suhunya
tersebut gimana?
P: …………………
P: Bingung?
P: ……………..
P: Gatau?
P: Ga
R: Sekarang gini, dulu kamu sudah pernah diajarin sm mba ita tentang perubahan
wujud? R : Sudah
P: Masih inget ga apa aja perubahan wujud?
R: Mencair
P: Mencair terus?
R: Membeku
P: Membeku terus?
R: Menyublim
P: Menyublim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
R: Menguap
P: Menguap
R: Mengkristal
P: Mengkristal
R: Mengembun
P: Mengembun
R: …..
P: Udah?
R: *Mengangguk
P: Kamu pernah masukin air ke dalam freezer?
R: Pernah
P: Apa yang terjadi?
R: Membeku
P: Membeku, kalo membeku tu melepas atau menerima kalor?
R: Melepas
P: Kenapa?
R: ………………..
P: Gatau?
R: Engga
P: Kalo misalkan air yang tadi dimasukkan ke dalam freezer tadi kan membeku. Kalo
sudah membeku kan jadi es, trus mba panaskan, yang terjadi apa?
R: Mencair
P: Kalo mencair melepas atau menerima?
R: ……………
P: Tadi membeku itu kan melepas, kalo mencair?
R: Menerima
P: Menerima, kalo misalkan air yang eh apa? Es yang tadi dipanaskan kan sudah
mencair trus mba panaskan trus apa yang terjadi?
R: Menguap
P: Menguap, kalo menguap melepas apa menerima?
R: Eh eh melepas
P: Melepas. Gini kamu pernah minum es teh di kantin?
R: Pernah
P: Trus pernah liat di dinding-dinding gelasnya ada titik-titik air?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
R: Ya
P: Menurut kamu itu kenapa?
R: Mengembun
P: Mengembun, apanya yang mengembun?
R: Airnya, air dinginnya
P: Air dinginnya mengembun? Oh gitu
R: Es nya es nya
P: Ehm es nya, es nya mengembun
R: Iya
P: Terus, kamu pernah alkohol? Eh tau alkohol?
R: He.. e
P: Kalo alkohol kena kulit tu gimana?
R: Dingin
P: Dingin. Itu kenapa lagi tu?
R: Gatau
P: Karena gatau hehe, tadi toh air yang tadi dipanaskan sudah mendidih trus dipanaskan
terus ternyata suhu nya ga berubah, suhunya ga berubah. Suhunya tetep. Menurut
kamu itu kenapa?
R: ……………
P: Misalnya gini kan kamu manasin air toh dari 30 ke misalnya ke 60 nah sampe 60 apa
sampe 100 ya, misalnya sampe 100 nah dia udah ga naik tuh, nah itu gimana?
Kenapa?
R: ……
P: Kenapa suhunya udah ga naik?
R: Karena gatau
P: Gatau. Nih misalnya, suatu benda itu kan dulu pernah dikatakan tersusun atas
partikel-partikel, kalo benda padat gimana partikelnya?
R: Rapat
P: Rapat kalo cair?
R: Ga rapat
P: Ga rapat, kalo gas?
R: Lebih lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
P: Lebih ga rapat. Nah kalo misalkan, berarti kan es itu kan punya partikel juga kan?
Kalo misalkan es melebur jadi air susunan partikelnya gimana? Dari gimana ke
gimana?
R: Dari rapat ke ga rapat
P: Itu gaya-gaya apasih yang harus diatasi
R: Gaya
P: Gaya di partikel itu apa yang harus diatasi? Partikel itu gimana, yang tadinya rapat
toh?
R: Ke ga rapat…
P: Bingung?
R: *Mengangguk
P: Kamu tau macam-macam perpindahan kalor?
R: *Senyum-senyum
P: Perpindahan kalor
P: Ya
R: Tau?
P: Ya
R: Ada apa aja?
P: *Geleng-geleng
P: Perpindahan kalor kamu gatau?
R: Gatau
P: Yaudah… Bener nih gatau perpindahan kalor?
R: *Geleng-geleng
P: Trus mba mau nanya nih apa ya ini, ini handphone ini sama jam tangan mba. Pegang.
Suhunya lebih tinggi yang mana?
R: Handphone
P: Suhunya lebih tinggi handphone?
R: Ya
P: Kalo suhu tinggi itu panas atau dingin?
R: Panas
P: PanasKalo suhu rendah?
R: Dingin
P: Berarti suhunya berbeda nih jam tangan sama handphone?
R: Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
P: Yang ini, yang jam tangan lebih?
R :Rendah
P: Kalo handphone lebih?
R: Tinggi
P: Lebih tinggi. Okay sampe situ saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
WAWANCARA AKHIR PEMBELAJARAN LINTANG
P: Lintang, misalnya mba punya air panas bermassa 100 gram suhunya sebesar
40°. Air tersebut mempunyai energi panas ga?
L: Punya
P: Apa?
L: Punya
P: Punya. Kira-kira air panas bermassa 100 gram tersebut punya kalor juga ga?
L: Engga
P: Kenapa?
L: Karena cuman punya…. Itu tadi apa? Eh…. Su su suhu, suhu, suhu, suhu 40 C
itu tok. Ga ada perubahan suhu dari suhu 40 ke suhu lain
P: Ga ada kenaikan suhunya maksudnya?
L: He’eh ga ada kenaikan suhu
P: Trus menurut kamu berarti energy panas sama kalor tu?
L: Beda
P: Beda?
L: Ya
P: Kalor itu apa?
L: Kalor itu, perpindahan panas dari benda yang bersuhu rendah ke suhu tinggi
P: Perpindahan panas dari benda yang bersuhu?
L: Tinggi ke rendah, tinggi ke rendah deng mba. He’eh
P: Tinggi ke rendah
L: Yes
P: Trus satuan kalor dalam system internasional itu apa?
L: Joule
P: Joule. Perubahan apa saja sih yang dialami oleh suatu benda jika diberikan
kalor?
L: Perubahan suhu, sama perubahan wujud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
P: Perubahan suhu sama perubahan wujud. Nah trus menurut kamu kalor yang
diserap oleh suatu zat tergantung sama massanya ga?
L: Gimana?
P: Menurut kamu kalor yang diserap oleh suatu zat tergantung sama massanya
ga?
L: Kalor yang diserap oleh suatu zat? Engga
P: Giniloh suatu benda mempunyai kalor, it utu tergantung ga sama massanya?
Massanya mempengaruhi ga?
L: Mempengaruhi
P: Mempengaruhi
L: Mempengaruhi
P: Kalo jenis zat nya?
L: Jenis zat nya juga mempengaruhi
P: Kalo kenaikan suhunya?
L: Kenaikan suhunya, ya
P: Iya?
L: Ya
P: Tekanan udara luar?
L: Tekanan udara luar tu engga
P: Ga. Contoh ni ya misalnya ada 2 gelas berisi air yang massanya berbeda.
Gelas 1 airnya bermassa 100 gram, gelas 2 airnya bermassa 200 gram.
Mempunyai suhu awal yang sama yaitu 30ºC, kemudian keduanya
dipanaskan sampai suhunya mencapai 40ºC (perubahan suhunya sama).
Menurut kamu gelas 1 atau gelas 2 yang memerlukan kalor lebih besar untuk
menaikkan suhu dari 30º C ke 40ºC? Gelas 1 100 gram gelas 2 200 gram
L: Lebih banyak mana? Gelas 2
P: Gelas 2?
L :Iya yang 200 gram
P :Karena?
L :Karena massanya tu lebih banyak
P: Karena massanya lebih banyak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
L :Ya, jadi membutuhkan kalor yang lebih banyak juga
G: Misalnya mba punya 2 gelas berisi air yang bermassa sama.Kali ini massanya
sama. Gelas 1 bermassa 100 gram, gelas 2 bermassa 100 gram juga. Keduanya
juga memiliki suhu awal yang sama yaitu 15 ºC. Kemudian gelas 1 dipanaskan
dari suhu 15 ke 20. Sedangkan Gelas 2 dipanaskan dari 15 ke 25, untuk
kenaikan suhu yang berbeda pada kedua gelas tersebut bagaimana hubungan
kalor terhadap perubahan suhunya?
L: Ehm… Kalornya tuh lebih banyak gelas 2 ketimbang gelas 1
P: Karena? Lebih banyak daripada gelas 1. Yang gela, yang gelas 2. Lanjut ya,
kalor yang sama diberikan kepada dua benda dengan massa sama dan pada
suhu awal yang sama
L: Gimana gimana gimana
P: Kalor yang sama diberikan kepada dua benda dengan massa sama dan pada
suhu awal yang sama. Udah? Tetapi kedua benda tersebut terbuat dari bahan
yang berbeda. Ternyata benda A mengalami perubahan suhu lebih tinggi
daripada benda B. Menurutmu bagaimana kalor yang dimiliki oleh benda A,
kalor jenis, kalor jenis yang dimiliki oleh benda A yang memiliki perubahan
suhu lebih tinggi daripada benda B?
L: Kalor jenis
P :He’em
L: Kalor jenisnya tu yang be benda A tuh bias menghantarkan panas dengan
baik, dengan cepat dan yang benda B kurang beda menghantarkan panas.
P: Ya, Kita kemarin udah belajar tentang perubahan wujud. Perubahan wujud tu
ada apa aja?
L: Perubahan wujud..Me.. Me… Mencair, membeku, me.. mengembun, trus me
me menghablur.Udah..
P: Kamu pernah masukin air ke dalam kulkas?
L: Udah
P: Ya, apa yang terjadi?
L: Membeku
P: Membeku, kalo membeku tu melepas ataua menerima kalor?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
L :Melepas kalor
P: Yang melepas kalor itu es nya atau freezernya?
L: Es nya
P: Es nya. Trus misalkan, es yang tadi masukkan ke freezer itu mba panaskan.
Menurut mu apa yang terjadi?
L: Mencair
P: Kalo mencair melepas atau menerima?
L: Mencair tu menerima
P: Yang menerima apanya?
L: Airnya menerima panas
P: Airnya apa es nya? Oia ya kan tadi udah mencair ya.. Trus misalnya es yang
tadi berubah menjadi air. Sama mba terus dipanaskan. Apa yang terjadi?
L: Me.. menguap
P: Menguap, kalo menguap itu melepas atau menerima kalor?
L: Me mener menerima lah ya menerima
P: Menerima nah 2 peristiwa kalo kita minum es, udah pernah minum es teh?
L: Udah
P: Biasanya di dinding-dinding gelas itu ada titik air itu apa yang terjadi?
L: Itu udara sekitar sekeliling gelas itu ditarik oleh partikel dalam air
P: Apanya?
L: Yang dingin, air dingin itu menyerap partikel-partikel udara yang ada di
sekitar gelas
P: Menyerap, apa yang dimiliki?
L: Menuyerap
P: Menyerap partikelnya atau?
L: Menyerap partikelnya terus mengembun di pinggir gelas. Gitu..
P: Ya.. Trus, misalnya gini ada alkohol terus kena di kulit apa yang kamu
rasakan?
L: Dingin
P: Dingin. Menurut kamu alkohol tuh suhunya sama atau beda?
L: Beda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
P: Beda.. Lah itu kenapa kok bisa dingin? Karena beda suhunya atau?
L: Ya karena alkohol itu masuk ke dalam pori-pori kulit
P: Alkohol masuk ke dalam pori-pori kulit?
L: He’eh
P: Makanya jadi dingin?
L: Dingin
P: Oh..Trus air yang tadi dipanaskan kan medidih sampai 100°C. Nah suhu air
tersebut tidak berubah lagi. Itu kenapa?
L: Karena udah mencapai titik didihnya
P: Udah mencapai titik didih. Trus kalo udah mencapai titik didih dia punya
kalor ga?
L: Punya eh ngga ngga ngga, ga punya
P: Ga punya kalor lagi? Udah kalo udah 100°C udah samp titik didih udah ga
punya kalor lagi?
L: Sek…. Punya! Punya punya punya
P: Punya?
L: Punya
P: Trus udah sampai 100°C aja?
L: Sebenernya bias ditambahin
P: Bisa
L: Trus kalornya digunakan untuk apa?
P: Untuk apa ya? Gatau
L: Gatau
P: Misalnya gini kan suatu benda tersusun atas partikel-partikel. Es berarti punya
partikel juga. Kalo es dipanaskan kan jadi mencair, it utu partikelnya gimana?
L: Aga renggang
P: Dari apa?
L: Dari padat ke aga renggang
P: Dari padat ke aga renggang
L: Ya
P: Berarti kl padat itu kan puya gaya tarik mearik trus kenapa bias renggang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
L: Karena mencair
P: Trus.. Kemarin sudah belajar tentang perpindahan kalor. Perpindahan kalor tu
ada apa aja?
L: Konveksi, konduksi, radiasi
P: Konveksi, konduksi, radiasi. Kalo konduksi itu gimana? Konduksi itu apa?
L: Memegang suatu batang alumunium dan bessinya dipanasi dengan api
P: Trus apa yang terjadi?
L: Terasa panas
P: Merasakan panas?
L: He’eh
P: Kalo konveksi?
L: Kalo konveksi… merebus air
P: Klao merebus air gimana? Apa yang terjadi?
L: Menguap
P: Menguap?
L: Ya
P: Bedanya konduksi sama konveksi
L: Bedanya tuh kalo konveksi tu tanpa…Bedanya tuh apa ya? Gatau… gatau
P: Gatau. Cuma tau contohnya aja?
L: He’eh
P: Kalo radiasi itu gimana?
L: Sinar matahari.. Panas sinar matahari yang kita rasakan
P: Apa?
L: Panas sinar matahari yang kita rasakan
P: Udah?
L: Sinar matahari yang gitu
P: Trus sekarang apa ya? Ini sama ini eh apa dong rat. Ini deh hp kamu sama ini
suhunya sama apa beda?
L: Sama
P: Kenapa?
L: eh beda mba beda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
P: Beda? Kenapa?
L: Jenis bahannya
P: Jenis bahannya?
L: He’eh
P: Jenis bahannya berbeda?
L: He’eh
P: Trus suhunya beda?
L: He’eh
P: Sudah… Terimakasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
WAWANCARA AKHIR PEMBELAJARAN DIAN
P: Misalnya ya Dian, mba punya air panas bermassa 100 gram suhunya 40°.
Apakah air tersebut mempunyai energi panas?
D: Punya
P: Punya. Kira-kira air panas bermassa 100 gram suhunya sebesar 40°C tadi
mempunyai kalor juga ga?
D: Tidak
P: Kenapa?
D: Karena tidak mengalami kenaikan suhu
P: Karena tidak mengalami kenaikan suhu
D: Perubahan suhu
P: Perubahan suhu, berarti menurutmu kalor sama energi panas sama atau tidak?
D: Tidak
P: Tidak. Berarti kalor itu artinya apa?
D: Perpindahan panas
P: Perpindahan panas
D: Dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah
P: Trus menurut Dian satuan kalor dalam system Internasional itu apa?
D: Joule
P: Joule
D: Joule tapi bias juga kalori
P: Ya.. Trus perubahan apa saja sih yang dialami oleh suatu benda jika diberikan
kalor?
D: Perubahan suhu
P: Perubahan suhu
D: Wujud
P: Perubahan wujud.. Udah?
D: Udah
P: Menurut Dian kalor yang diserap oleh suatu zat tergantung sama massanya
ga?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
D: Ya
P: Jenis zat nya?
D: Ya
P: Kenaikan suhunya?
D: Ya
P: Tekanan udara luar?
D: Ngga
P: Engga. Misalnya ada 2 gelas berisi air massanya berbeda. Gelas 1 airnya
bermassa 100 gram, gelas 2 airnya bermassa 200 gram. Mempunyai suhu awal
yang sama yaitu 30ºC, kemudian keduanya dipanaskan sampai suhunya
mencapai 40 ºC (perubahan suhunya sama). Menurut Dian gelas 1 atau gelas 2
yang memerlukan kalor lebih besar untuk menaikkan suhu dari 30 ke 40?
D: Gelas 2
P: Kenapa gelas 2?
D: Massanya lebih besar
P: Massanya lebih besar. Misalnya mba punya 2 gelas berisi air yang bermassa
sama Kali ini massanya sama. Gelas 1 bermassa 100 gram, gelas 2 bermassa
100 gram. Keduanya juga memiliki suhu awal yang sama yaitu 15º. Kemudian
gelas 1 mba panaskan dari 15 ke 20. Sedangkan Gelas 2 dari 15 ke 25ºC,
untuk kenaikan suhu yang berbeda pada kedua gelas tersebut bagaimana
hubungan kalor terhadap perubahan suhunya?
D: Kalor yang diterima benda yang kedua lebih besar
P: Karena?
D: Kenaikan suhunya lebih tinggi
P: Kenaikan suhunya lebih tinggi. Nah misalkan kalor yang sama diberikan
kepada dua benda dengan massa sama dan pada suhu awal yang sama, tetapi
kedua benda tersebut terbuat dari bahan yang berbeda. Ternyata benda A
mengalami perubahan suhu lebih tinggi daripada benda B. Udah? Menurutmu
bagaimana kalor jenis yang dimiliki oleh benda A yang memiliki perubahan
suhu lebih tinggi dari benda B?
D: Kalor jenisnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
P: Tadi kan kalornya sama, massanya mba kasih sama juga. Tapi benda A
mengalami….. Suhu awal benda A dan B sama tapi benda A mengalami
kenaikan suhu lebih tinggi daripada benda B. Nah kalor jenisnya gimana?
Kalor jenis benda A terhadap benda B?
D: Kalor jenisnya kl yang A lebih bias menyerap panas dengan baik
P: Kalor jenisnya… Gimana?
D: Kalor jenisnya bukan konduktor ya?
P: Kalor jenis benda A?
D: Bahannya konduktor? Bisa menghantarkan panas
P: Bisa menghantarkan panas. Lanjut ya kemarin kita sudah belajar perubahan
wujud. Dian masih ingat ada apa saja?
D: Masih
P: Apa saja? Sebutkan!
D: Mencair, membeku, menyublim, menguap, mengembun, udah itu aja
P: Udah. Dian sudah pernah memasukkan air ke dalam freezer?
D: Udah
P: Yang terjadi?
D: Airnya membeku
P: Airnya membeku, kalo membeku itu melepas atau menerima?
D: Melepas
P: Apa yang melepas? Es nya apa freezer nya?
D: Es nya
P: Es nya melepas kalor. Trus es yang tadi kita panasin. Apa yang terjadi?
D: Mencair es nya
P: Mencair es nya. Kalo mencair itu melepas atau menerima kalor?
D: Menerima
P: Menerima. Yang menerima apanya? Lingkungannya apa es yang mencair?
D: Yang menerima es nya juga
P: Es nya yang mencair itu. Kemudian es yang eh air yang es yang tadi kan
dipanaskan mencair itu kan airnya mba panaskan terus. Apa yang terjadi?
D: Airnya menguap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
P: Menguap. Kalo menguap melepas atau menerima kalor?
D: Menerima
P: Terus Dian sudah pernah minum air dingin atau es teh?
D: Pernah
P: Di dinding-dinding gelasnya kan biasanya ada titik-titik air itu kenapa?
D: Udara di sekitar gelas mengembun
P: Kenapa kok bias mengembun? Dian tau ga alasannya kenapa?
D: Engga
P: Kalo misalkan Dian sudah pernah merasakan kulit terkena alkohol?
D: Udah
P: Apa yang terjadi?
D: Kulitnya terasa dingin pas kena alkohol
P: Kulitnya terasa dingin. Menurut Dian alkohol sama alkohol tuh suhunya sama
ga?
D: Beda
P: Beda.. Trus apa yang terjadi? Kok bias kulitnya terasa dingin?
D: Suhunya alkohol lebih rendah dari kulit. Kulit lebih tinggi
P: Kulit lebih tinggi?
D: Ya
P: Jadi alkoholnya?
D: Alkoholnya pas terkena kulit itu menerima kalor dari kulit
P: Menerima kalor dari kulit. Terus air mba panaskan sampe 100ºC ternyata suhu
air tersebut tidak berubah. Itu apa yang terjadi?
D: ………….
P: 100ºC mba panaskan tapi apa namanya suhu airnya tuh tidak berubah.
Menurut Dian kenapa?
D: Ehm.. gatau
P: Misalnya gini suatu benda itu kan tersusun atas partikel. Es nya itu kan punya
partikel juga kan? Kalo misalkan dari es ke…. Es nya mba panaskan itu
partikelnya gimana?
D: Merenggang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
P: Merenggang, kenapa bias merenggang?
D: Ehm.. gatau
P: Kemudian gini, kemarin kita sudah belajar tentang perpindahan kalor. Dian
bias menyebutkan apa saja perpindahan kalor?
D: Bisa. Konduksi, konveksi, sama radiasi
P: Kalo konduksi itu bagaimana?
D: Perpindahan panas melalui benda dengan diser….tanpa disertai partikel-
partikel benda tersebut.
P: Tanpa disertai
D: Partikel-partikel benda tersebut
P: Berarti partikelnya tidak berpindah?
D: Tidak
P: Contohnya apa?
D: Besi yang dipanaskan
P: Besi yang dipanaskan. Kalo konveksi itu gimana?
D: Perpindahan panas melalui benda dengan disertai partikel-partikel benda
tersebut
P: Contohnya?
D: Mendidihkan air
P: Mendidihkan air. Trus apa yang Dian lihat waktu mendidihkan air?
D: Airnya menguap
P: Airnya menguap. Terus kalo radiasi?
D: Perpindahan panas tanpa zat perantara
P: Tanpa melalui zat perantara. Contohnya apa?
D: Api unggun dan sinar matahari
P: Api unggun dan sinar?
D: Matahari
P: Menurut Dian jam tangannya mba sama jaketnya mba suhunya sama atau
beda?
D: Sama
P: Kenapa bias sama?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
D: Karena pengaruh udara luar
P: Karena pengaruh udara
D: Pengaruh udara di sekitar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
WAWANCARA AKHIR PEMBELAJARAN REINHARD
P: Misalnya Reinhard, mba punya air panas bermassa 100 gram suhunya sebesar
40°C. Apakah air tersebut mempunyai energi panas?
R: Punya
P: Air tersebut punya kalor juga ga?
R: Engga
P: Kenapa?
R: Karena ga ada perubahan suhu
P: Berarti kalor sama energy panas sama atau beda?
R: Beda
P: Beda. Berarti kalor itu apa artinya?
R: Kalor itu adalah ehhh perpindahan panas dari bersuhu tinggi ke bersuhu
rendah
P: Apanya yang bersuhu tinggi?
R: Bendanya
P: Bendanya. Trus satuan kalor dalam sistem Internasional itu apa?
R: Joule
P: Joule. Perubahan apa saja sih yang dialami oleh suatu benda jika diberikan
kalor?
R: Wujud
P: Perubahan wujud
R: Perubahan suhu
P: Perubahan suhu. Udah? Ada lagi ga?
R: Engga
P: Menurutmu kalor yang diserap oleh suatu zat tergantung sama massanya ga?
R: Ya
P: Kalo jenis zat nya?
R: Ya
P: Kenaikan suhunya?
R: Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
P: Tekanan udara luar?
R: Engga
P: Engga?
R: Engga
P: Misalnya ada 2 gelas berisi air yang massanya berbeda. Gelas 1 airnya
bermassa 100 gram, gelas 2 airnya bermassa 200 gram. mempunyai suhu awal
yang sama yaitu 30ºC, kemudian keduanya dipanaskan sampai suhunya
mencapai 40ºC (perubahan suhunya sama). Menurut kamu gelas 1 atau gelas 2
yang memerlukan kalor lebih besar untuk menaikkan suhu dari 30 ºC ke 40
ºC?
R: Gelas 2
P: Yang massanya?
R: Yang massanya… berapa ya tadi
P: Kenapa gelas 2?
R: Karena massanya lebih banyak
P: Berarti gelas 2?
R: Iya
P: Misalnya mba punya 2 gelas berisi air yang bermassa sama, kali ini massanya
sama tadi massanya berbeda. Gelas 1 bermassa 100 gram, gelas 2 bermassa
100 gram juga. Keduanya juga memiliki suhu awal yang sama yaitu sama-
sama 15ºC. Kemudian gelas 1 mba panaskan dari suhu 15 ke 20. Sedangkan
Gelas 2 dari 15 ke 25, untuk kenaikan suhu yang berbeda pada kedua gelas
tersebut bagaimana hubungan kalor terhadap perubahan suhunya? Gelas 1 dari
R: 15 ke 20
P: 15 ke 20. Gelas 2 dari 15 ke 25, massanya sama, suhu awalnya juga sama.
Gimana hubungannya antara kenaikan suhu dengan..
R: Kalor
P: He’eh. Misalnya gini ya diulang ya pertanyaannya. Mba punya 2 gelas berisi
air yang bermassa sama. Gelas 1 bermassa 100 gram, gelas 2 juga bermassa
100 gram. Keduanya juga memiliki suhu awal yang sama yaitu 15ºC.
Kemudian gelas dipanaskan dari suhu 15 ke 20. Gelas 2 dari 15 ke 25, untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
kenaikan suhu yang berbeda pada kedua gelas tersebut bagaimana hubungan
kalor terhadap perubahan suhunya?
R: Lebih besar yang gelas 2
P: Apanya yang lebih besar?
R: Kalornya
P: Karena?
R: Karena perubahan suhunya lebih tinggi, banyak
P: Trus, kalor yang sama diberikan kepada dua buah benda dengan massa yang
sama, suhu awal yang sama, tetapi kedua benda tersebut terbuat dari bahan
yang berbeda. Gitu ya… Ternyata benda A mengalami perubahan suhu lebih
tinggi daripada benda B. Udah? Menurutmu bagaimana kalor jenis yang
dimiliki oleh benda A yang memiliki perubahan suhu lebih tinggi daripada
benda B?
R: Hem
P: Benda A memiliki kenaikan suhu lebih tinggi daripada benda B. Gimana?
R: Ehm… Ehm..
P: Kalornya sama, massanya sama, benda A memiliki kenaikan suhu lebih
R: Besar, eh lebih..
P: Besar daripada benda B. Kalor jenisnya gimana? Kalor jenis benda A gimana?
R: Kecil
P: Kecil. Kalor jenis benda B?
R: Besar
P: Kenapa bias begitu? Jelasin..
R: Ya… karena kalor jenis sama kenaikan suhu ehm… haha
P: Kalor jenis sama kenaikan suhu kenapa?
R: Eh…apa… kebalikannya
P: Kebalikannya?
R: Iya
P: Kebalikannya… gitu lah ya.. tapi tau kan maksudnya?
R: Tau…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
P: Trus kita udah pernah belajar tentang perubahan wujud. Apa aja perubahan
wujud?
R: Mencair, membeku, menguap, menyublim, mengkristal, trus meng….
meng….
P: Udah.. Sudah pernah memasukan air ke dalam freezer?
R: Pernah
P: Yang terjadi?
R: Membeku
P: Kalo membeku itu melepas atau menerima kalor?
R: Menerima
P: Membeku itu menerima kalor? Yang menerima siapa?
R: ………
P: Yang menerima siapa? Si freezernya apa es nya?
R: Es nya
P: Es nya menerima kalor. Trus misalnya es yang tadi itu kita panaskan. Yang
terjadi apa?
R: Mencair
P: Kalo mencair itu melepas atau menerima?
R: Eh…Menerima
P: Menerima?
R: Ya
P: Yang menerima siapa?
R: Es nya
P: Es nya
R: Jadi air
P: Terus air yang tadi mba panaskan terus. Apa yang terjadi?
R: Menguap
P: Kalo menguap melepas atau menerima?
R: Menerima
P: Menerima. Terus kalo kita minum es, minum es teh ni.. lama-lama kan
dinding-dinding gelasnya ada titik-tik air. Itu kenapa? Hayo..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
R: Karena mengembun
P: Mengembun.Apanya yang mengembun
R: Eh… Udara sekitarnya
P: Udara sekitarnya mengembun. Terus kalo alkohol terkena kulit apa yang
terjadi?
R: Dingin
P: Dingin. Kenapa kok bias begitu?Menurutn mu alkohol sama kulit suhunya,
suhu nya sama ga?
R: Sama
P: Sama. Trus kenapa kok bisa dingin?
R: Karena alkohol menerima kalor dari tubuh. Dari kulit
P: Alkohol menerima kalor dari?
R: Kulit
P: Kenapa kok dia menerima kalor? Alkoholnya?
R: Karena alkohol suhunya lebih rendah dari kulit
P: Tadi katanya suhunya sama?
R: Lupa hahaha
P: Gimana hayo dijelaskan pelan-pelan. Tadi kan kata kamu suhunya sama
R: Ya
P: Trus tadi udara sekitarnya mengembun eh udara oh iya ya ini alkoholnya lupa.
Tadi kan kata kamu apa? Udara sekitarnya sama, trus apa yang terjadi? Eh
alkohol sama suhu..
R: Kulit
P: Kulitnya?
R: Beda
P: Beda sekarang?
R: Iya.. iya
P: Trus gimana yaudah dijelasin ayo terus..
R: Ya apa.. alkohol suhunya lebih rendah
P: Alkohol suhunya lebih..
R: Suhunya lebih rendah, kulit suhunya lebih tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
P: Lebih tinggi
R: Terus apa kalor berpindah dari kulit ke alkohol karena suhunya lebih rendah
P: Berarti suhunya berbeda?
R: Ya.. udah
P: Kita lanjut ke…. Kemarin udah belajar tentang perpindahan kalor ya. Masih
inget ga perpindahan kalor tu ada apa aja?
R: Ada 3
P: Apa aja?
R: Konduksi, konveksi, sama radiasi
P: Konduksi, konveksi sama?
R: Radiasi
P: Radiasi. Kalo konduksi tu gimana?
R: Eh..Perpindahan panas yang tidak disertai dengan perantaranya
P: Contohnya?
R: Ehm.. manasin besi
P: Manasin besi. Kalo misalkan konveksi?
R: Perpindahan panas yang diikutin, diikuti dengan perantaranya
P: Contohnya?
R: Contohnya merebus air
P: Merebus air tu gimana? Apa yang kamu liat kalo merebus air? Kenapa kamu
bisa bilang disertai apa tadi?
R: Perantaranya
P: Kenapa kamu bias bilang begitu pada contoh merebus air? Hayo..
R: …………..
P: Kalo misalkan yang radiasi?
R: Pancaran
P: Pancaran. Contohnya?
R: Sinar matahari sampe ke bumi
P: Sinar matahari sampe ke bumi. Trus eh mini sama jam tangannya mba. Jaket
jaket sama jam tangan mba suhunya sama apa beda?
R: Beda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
P: Beda. Yasudah terimakasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Analisis SPSS
T-Test
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pretest 50.55 43 12.712 1.939
posttest 78.75 43 10.911 1.664
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pretest & posttest 43 .257 .096
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed)
Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest -
posttest -28.207 14.465 2.206 -32.659 -23.755 -12.787 42 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related