i
PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, KETERSEDIAANSUMBER BELAJAR, DAN PANGKAT GOLONGAN TERHADAPKEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN PERMENDIKBUD
NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PADA SMANEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan EkonomiBidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Fanny Damayanti
NIM: 131334021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMIBIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSIJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Kedua Orang Tuaku
Mbah Uti
Keluarga, Sahabat, Teman
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya
dan usaha yang disertai dengan doa, karena
sesungguhnya nasib seseorang manusia tidak akan
berubah dengan sendirinya tanpa berusaha…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar
pustaka, sebagaimana selayaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,29September2017
Penulis
Fanny Damayanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUANPUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Fanny Damayanti
Nomor Mahasiswa : 131334021
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Santa Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR GURU, KETERSEDIAAN SUMBERBELAJAR, DAN PANGKAT GOLONGAN TERHADAP KEMAMPUAN
MENGIMPLEMENTASIKAN PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016TENTANG STANDAR
PROSES PADA GURU DI SMA NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTATAHUN 2017
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan memplubikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 29 September 2017
Yang menyatakan
Fanny Damayanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, KETERSEDIAAN SUMBERBELAJAR, DAN PANGKAT GOLONGAN TERHADAP KEMAMPUAN
MENGIMPLEMENTASIKAN PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016TENTANG STANDAR PROSES PADA SMA NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA
TAHUN 2017
Fanny DamayantiUniversitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh positifpengalaman mengajar guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar prosespembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016; (2) ada pengaruh positifketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan standar prosespembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016; (3) ada pengaruh positifpangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar prosespembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016
Jenis penelitian ini adalah penelitian ex-post facto yang dilaksanakan pada bulanJanuari sampai dengan bulan Maret 2017. Populasi penelitian ini adalah guru SMA Negerise-Kota Yogyakarta dengan jumlah 552 guru. Sampel sebanyak 133 guru diambil denganteknik proportional sampling dan convenience sampling. Data dikumpulkan dengan teknikkuesioner dan dianalisis dengan teknik Chi – Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif pengalamanmengajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun2016 tentang standar proses pada guru di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta (x2 hitungsebesar 7,349 (df) = 2 dan Asymp. Sig sebesar 0,025) (2) ada pengaruh positif ketersediaansumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22tahun 2016 tentang standar proses guru di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta diketahui (x2
hitung sebesar 23,610 (df) = 2 dan Asymp. Sig sebesar 0,000) (3) tidak ada pengaruh positifpangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor22 Tahun 2016 tentang Standar Proses pada guru di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta (x2
hitung sebesar 6,472 (df) = 3 dan Asymp. Sig sebesar 0,091).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE IMPACTS OF TEACHING EXPERIENCE OF TEACHERS, AVAILIBILITYOF LEARNING RESOURCES AND CLASS RANK ACCESSMENT TOWARDS
THE ABILITY IN IMPLEMENTING THE DEGREE OF EDUCATION MINISTERNUMBER 22, 2016 ABOUT STANDARD PROCCESSES OF
TEACHERS IN SENIOR HIGH SCHOOLS INYOGYAKARTA IN 2017
Fanny DamayantiSanata Dharma University
2017
This study aims to find out whether: (1) there is a positive impact on teachingexperience towards teachers’ ability in implementing The Degree of Education MinisterNumber 22, 2016 about standard proccesses; (2) there is a positive impact on theavailibility of learning resource towards teachers’ ability in implementing The Degree ofEducation Minister Number 22, 2016 about standard proccesses; (3) there is a positiveimpact on class rank accessment towards teachers’ ability in implementing The Degree ofEducation Minister Number 22, 2016 about standard proccesses.
This research is an ex-post facto research, it was conducted from January toMarch 2017. The populations were 552 civil servant teachers in Senior High Schools inYogyakarta. The samples were 133 teachers, taken by proportional random samplingtechnique. Data were collected by using questionnaires and analyzed by Chi - Square.
The results show that: (1) there is a positive impact on teaching experiencetowards teachers’ ability in implementing The Degree of Education Minister Number 22,2016 about standard proccesses teachers in Senior High Schools in Yogyakarta (x2 countout of 7,349 (df) = 2 with Asymp. Sig by 0,025); (2) there is a positive impact onavailibility of learning resource towards teachers ability in implementing The Degree ofEducation Minister Number 22, 2016 about standard proccesses teachers in Senior HighSchool in Yogyakarta (x2 count out of 23,610 (df) = 2 with Asymp. Sig 0,000); (3) there isno impact on class rank towards teachers’ ability in implementing The Degree of EducationMinister Number 22, 2016 about standard proccesses teachers in Senior High School inYogyakarta (x2 count out of to 6,472 (df) = 3 with Asymp. Sig 0,091).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kasih, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa proses penyusunan ini mendapatkan masukan, kritik dan saran
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Ketua ProgramStudi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Drs. FX. Muhadi, M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis dengan sabar, memberikan saran dan masukan demi
kesempurnaan penyelesaian skripsi ini;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Untuk semua dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK
Pendidikan Akuntansi, terimakasih untuk ilmu dan pengetahuan serta bantuan yang
telah penulis dapatkan;
5. Staf sekretariat Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi
yang dengan sabar membantu saya dalam urusan administrasi kemahasiswaan;
6. Untuk orangtuaku Mama Kusminingsih yang selalu memberikan doa, kasih sayang,
nasihat, dan dukungan secara moral maupun materiil dalam menyelesaikan studi ini;
7. Untuk Mas Gerry yang selalu membimbing aku dalam hal apapun.
8. Keluarga besar Mbah Uti, Budhe Prih, Pakde Pim, Mbak Ika, Mas Beben, Mbak
Shinta, Budhe Har, Mas Rio, Pakde Tri, Budhe Foni, Mas Udit, Mbk Wilma, Mas
Andri, Mbak Hanum, Pakde Lis, Tante Mimi, Pak Win, Bu Nanik, Dek Vivin, Pak
Edi, Bulek Sari, Pak Joko, Riri, Hernan, Dan Venda terima kasih atas kasih sayang
kalian yang membuatku lebih dewasa dalam semua hal,
9. Sapi Family, Lusia, Melati, dan Linda yang telah membuat aku menjadi lebih
dewasa, serta kos gang mawar cihuy, Shinta, Mbak Lilis, Lusia dan Melati terima
kasih atas semuanya,
10. Meong Skripsi atas semangat dan kebersamaan dalam penyusunan skripsi supaya
bisa lulus bersama-sama dan menjadi sukses;
11. Teman-teman Pendidikan Akuntansi 2013 atas kebersamaan yang sudah kita lewati
bersama;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
12. Dan untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini.
Yogyakarta, 29 September 2017
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...............................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................iv
MOTTO............................................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...........................................................vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.........................................................vii
ABSTRAK .......................................................................................................viii
ABSTRACT .......................................................................................................ix
KATA PENGANTAR......................................................................................x
DAFTAR ISI ....................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................6
C. Batasan Masalah ...................................................................................7
D. Rumusan Masalah ................................................................................7
E. Tujuan Penelitian..................................................................................8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
F. Manfaat Penelitian................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Tinjauan Teoritik ..................................................................................10
1. Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Proses ............................10
2. Pengalaman Mengajar Guru ..........................................................34
3. Ketersediaan Sumber Belajar ........................................................36
4. Pangkat Golongan Guru ................................................................38
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................41
C. Kerangka Berpikir ................................................................................42
D. Rumusan Hipotesis ...............................................................................47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................................49
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................49
C. Subjek dan Objek Penelitian.................................................................50
D. Populasi dan Sampel.............................................................................50
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya...............................................54
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................57
G. Teknik Pengujian Instrumen.................................................................60
H. Teknik Analisis Data ............................................................................68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ......................................................................................76
B. Pengujian Hipotesis ..............................................................................84
C. Pembahasan Hasil Penelitian...............................................................100
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................106
B. Keterbatasan Masalah...........................................................................107
C. Saran .....................................................................................................108
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ...............................................................................112
Lampiran 2 Data Induk Penelitian.............................................................120
Lampiran 3 Uji Validitas dan Uji Realibilitas...........................................137
Lampiran 4 Deskripsi Data Responden.....................................................142
Lampiran 5 Deskripsi Variabel .................................................................147
Lampiran 6 Analisis Chi-Square ...............................................................150
Lampiran 7 Surat Izin Penelitian...............................................................160
Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian...................................................168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Golongan, Jenjang Pangkat dan Jenjang Jabatan ................................ 40
Tabel 3.1. Data Sampel Guru SMK Negeri dan SMA Negeri di Yogyakarta...... 50
Tabel 3.2 Data Guru-Guru SMA Negeri di Yogyakarta...................................... 54
Tabel 3.3. Skor Pernyataan Sikap......................................................................... 57
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner ............................................................................. 58
Tabel 3.5. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud No. 22 tahun 2016
tentang Standar Proses (Pertama) ........................................................ 62
Tabel 3.6. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud No. 22 tahun 2016
tentang Standar Proses (Kedua)........................................................... 64
Tabel 3.7. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Ketersediaan
Sumber Belajar .................................................................................... 65
Tabel 3.8. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud No. 22 tahun 2016
tentang Standar Proses ........................................................................ 67
Tabel 3.9. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Ketersediaan Sumber
Belajar.................................................................................................. 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 3.10 Rentang Variabel Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Proses Pembelajaran.......................... 70
Tabel 3.11. Rentang Variabel Ketersediaan Sumber Belajar ................................. 70
Tabel 3.12 Kriteria Rasio C/ Cmax ............................................................................................................. 74
Tabel 4.1 Data Responden Guru.......................................................................... 77
Tabel 4.2. Data Responden Guru Berdasarkan Pengalaman Mengajar ............... 78
Tabel 4.3. Data Responden Guru Berdasarkan Pangkat golongan ....................... 78
Tabel 4.4. Deskripsi Variabel Kemampuan Mengimplementasi Permendikbud
No 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran ................. 80
Tabel 4.5. Nilai-Nilai Statistika Kemampuan Mengimplementasikan
Proses Pembelajaran ............................................................................ 81
Tabel 4.6. Deskripsi Variabel Ketersediaan Sumber Belajar ............................... 83
Tabel 4.7. Nilai-Nilai Statistika Variabel Ketersediaan Sumber Belajar ............. 84
Tabel 4.8. Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Pengalaman
Mengajar Guru terhadap Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang
standar proses pembelajaran (Pertama) ............................................... 85
Tabel 4.9. Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Pengalaman
Mengajar Guru terhadap Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang
standar proses pembelajaran (Kedua).................................................. 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Tabel 4.10. Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Pengalaman Mengajar Terhadap
Standar Proses di SMAN se- kota Yogyakarta.................................... 88
Tabel 4.11. Hasil Analisis Koefisien Kontigensi Pengaruh Kompetens Pengalaman
Mengajar Terhadap Standar Proses di SMAN se- kota Yogyakarta ... 89
Tabel 4.12. Tabel Kontigensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Ketersediaan
Sumber Belajar terhadap Kemampuan Mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun2016 Tentang Standar Proses
Pembelajaran (Pertama)....................................................................... 91
Tabel 4.13. Tabel Kontigensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Ketersediaan
Sumber Belajar terhadap Kemampuan Mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun2016 Tentang Standar Proses
Pembelajaran (Kedua) ......................................................................... 92
Tabel 4.14. Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar
Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran di
SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta ....................................................... 94
Tabel 4.15. Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Ketersediaan
Sumber Belajar Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan
Standar Proses Pembelajaran Berdasarkan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta ............. 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Tabel 4.16. Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Pangkat
Golongan Guru Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
Pembelajaran (Pertama)....................................................................... 96
Tabel 4.17. Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Pangkat
Golongan Guru Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
Pembelajaran (Kedua) ......................................................................... 97
Tabel 4.18. Hasil Analisis Chi-Square Tabel Kontingensi dan Frekuensi
Harapan Pengaruh Pangkat Golongan Guru Terhadap
Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor
22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran ....................... 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangat menentukan
kemajuan suatu bangsa. Kualitas SDM bergantung pada kualitas
pendidikan dan peran pendidikan untuk menciptakan masyarakat yang
cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Oleh sebab itu, komponen dari
sistem pendidikan nasional harus senantiasa dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan yang terjadi, baik pada tingkat lokal,
nasional maupun global. Salah satu komponen penting dari sistem
pendidikan adalah kurikulum. Sedangkan pengertian kurikulum adalah
perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh
suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran
yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang
pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan
keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Definisi pendidikan itu sendiri menurut UU No. 20 Tahun
2003 tentang SISDIKNAS, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Hasbullah, 2006: 4) Pelaksanaan
pendidikan di Indonesia akan berjalan dengan sistematis, menggunakan
perangkat atau yang biasa disebut kurikulum. Hal ini berarti kurikulum
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran.
Berbicara tentang kurikulum di Indonesia saat ini, dikatakan bahwa
di Indonesia selalu terjadi perbaikan kurikulum dari waktu ke waktu. Salah
satu perubah kurikulum yang terjadi yaitu perubahan KTSP ke Kurikulum
2013. Perubahan ini merupakan salah satu upaya memperbaharui setelah
dilakukannya penelitian untuk pengembangan kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan generasi muda. Kurikulum 2013 memadukan tiga
konsep yang menyeimbangkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Melalui konsep itu, keseimbangan antara hardskill dan softskill dimulai
dari Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses dan Standar
Penilaian dapat diwujudkan.
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern
dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan
ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud
meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring
untuk semua mata pelajaran. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah
yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Melalui pendekatan itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan
lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi
berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan
yang lebih baik. Upaya pendekatan scientific/ ilmiah dalam proses
pembelajaran ini, kemudian melahirkan sistem evaluasi yang autentik.
Pelaksanaan Kurikulum 2013 baru terjadi pada tahun 2014.
Seperti yang telah di jelaskan di atas bahwa Indonesia saat ini
kembali melakukan perbaikan kurikulum yaitu dari Kurikulum 2013 lama
ke Kurikulum 2013 edisi revisi. Kurikulum 2013 edisi revisi tersebut
sebenarnya telah dilakukan sejak bulan Januari 2015 hingga akhir bulan
Oktober 2015, perevisian Kurikulum 2013 dilakukan berdasarkan berbagai
masukan dari publik para ahli dan para pegiat serta pemerhati pendidikan.
Perubahan-perubahan yang terjadi dari Kurikulum 2013 yang lama,
ke Kurikulum 2013 edisi revisi yaitu penilaian sikap Kompetensi Inti 1
dan Kompetensi Inti 2 sudah ditiadakan disetiap mata pelajaran hanya
agama dan PPKn namun Kompetensi Inti tetap dicantumkan dalam
penulisan RPP. Jika ada 2 nilai praktek dalam 1 Kompetensi Dasar, maka
yang diambil adalah nilai yang tertinggi. Untuk penghitungan nilai
keterampilan dalam 1 Kompetensi Dasar ditotal (praktek, produk, dan
portofolio) serta diambil nilai rata-rata untuk pengetahuan, bobot penilaian
harian dan penilaian akhir semester itu sama. Pendekatan scientific
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
approach 5M bukanlah satu-satunya metode saat mengajar dan apabila
digunakan maka susunannya tidak harus berurutan. Silabus Kurikulum
2013 edisi revisi lebih ramping hanya 3 kolom yaitu Kompetensi Dasar,
materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Perubahan terminologi
ulangan harian menjadi penilaian harian, UAS menjadi penilaian akhir
semester untuk semester 1 dan penilaian akhir tahun untuk semester 2.
Serta sudah tidak ada lagi UTS, namun langsung penilaian akhir semester.
Dalam RPP Kurikulum 2013 edisi revisi tidak perlu disebutkan nama
metode pembelajaran yang digunakan dan materi dibuat dalam bentuk
lampiran berikut dengan rubik penilaian. Skala penilaian edisi revisi
menjadi 1-100.
Segala perubahan peraturan pendidikan di Indonesia merupakan
upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Sebenarnya
perubahan tersebut, bertujuan untuk mempermudah guru-guru dalam
pelaksanaan pembelajaran. Namun sebaliknya, perubahan tersebut
nampaknya justru memicu keluhan-keluhan. Terutama guru-guru yang
lanjut usia, mereka lambat memahami dan stress untuk melakukan
penyesuaian terhadap kurikulum yang baru. Mereka “tersiksa” dengan
kurikulum baru dan akan bertahan dengan kebiasaan lama. Pergantian
kurikulum yang terlalu sering juga menjadi masalah guru yang harus
memenuhi tugas administrasi. Di antaranya, membuat program tahunan,
program semester, silabus, rencana pembelajaran, dan evaluasi
pembelajaran. Di sela-sela mengajar, guru akan direpotkan segudang tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
administrasi tersebut. Jika administrasinya tidak beraturan, guru akan
kesulitan naik pangkat. Sebab administrasi mengajar merupakan syarat
wajib penilaian kenaikan pangkat. Diklat Kurikulum 2013 yang terlalu
mendesak waktu masuk tahun ajaran baru membuat guru kurang
persiapan, sehingga penataran tidak maksimal. Ke depan diharapkan ada
pola baru diklat agar lebih efektif sehingga guru bisa mudah memahami
dan menerapkan. Selain itu, saat Kurikulum 2013 diterapkan di sekolah
seharusnya buku teksnya sudah ada di dalam kelas karena begitu vital
sebagai panduan pelaksanaan secara baik dan benar. Untuk itu,
pendistribusian buku harus diperbaiki juga.
Sebenarnya keluhan-keluhan guru tersebut dapat teratasi dengan
mudah yaitu dengan memahami implementasi Kurikulum 2013 edisi
revisi. Yang mana, guru perlu memahami peraturan-peraturan yang tertera
didalam Permendikbud yang sudah terpapar jelas. Permendikbud tersebut
terdiri dari Permendikbud Nomor 20 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud Nomor 21 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan menengah, Permendikbud 22 tentang
Standar Proses, Permendikbud Nomor 23 tentang Standar Penilaian,
Permendikbud Nomor 24 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
pelajaran.
Guru yang memiliki kemampuan kinerja yang baik, guru tidak akan
kesulitan dalam mengimplementasikan peraturan-peraturan pendidikan
Indonesia yang baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Atas dasar kenyataan tersebut, hal inilah yang mendorong peneliti
untuk mengkaji dan meneliti, sehingga penulis mengangkat tema:
“Implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses dan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian pada SMA dan SMK Negeri se-Kota Yogyakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang di kemukakan di atas, peneliti
mengidentifikasi permasalahan dalam kaitannya dengan implementasi
Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses dan
Permendikbud No 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian pada SMA
dan SMK Negeri se-Kota Yogyakarta. Faktor-faktor yang diduga
mempengaruhi antara lain:
1. Perubahan Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2013 edisi revisi,
2. Kurangnya kesiapan guru terhadap perubahan kurikulum,
3. Kurangnya keterampilan, pengetahuan, serta kemampuan guru dalam
memahami tugas-tugas yang di emban dan dilaksanakan,
4. Kekurangan dan kelemahan dalam implimentasi kurikulum,
5. Kurangnya kemampuan menerjemahkan kurikulum ke dalam operasi
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Batasan Masalah
Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pada penelitian ini,
penulis membatasi permasalahan pada kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses berdasarkan Kurikulum 2013 edisi revisi ditinjau dari
pengalaman mengajar, ketersediaan sumber belajar, dan pangkat golongan
guru.
D. Rumusan Masalah
1. Masalah Umum
Apakah ada pengaruh positif latar belakang guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 tentang standar proses ?
2. Masalah Khusus
a. Apakah ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
tentang standar proses?
b. Apakah ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar
terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 tentang standar proses?
c. Apakah ada pengaruh positif pangkat golongan guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
tentang standar proses?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan diatas, maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah latar belakang guru
mempengaruhi kemampuan mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui apakah:
a. Pengalaman mengajar guru mempengaruhi kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang standar proses.
b. Ketersediaan sumber belajar mempengaruhi kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang standar proses.
c. Pangkat golongan guru mempengaruhi kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang standar proses.
3. Manfaat Penelitian
1. Bagi Kementerian Pendidikan dan Budaya
Dapat mengetahui bagaimana implementasi kurikulum
2013 revisi dilapangan, supaya dapat menjadi bahan kajian lebih
serius tentang kemampuan guru dalam mengimplementasi
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Mampu memberikan perbandingan dan tambahan wacana
dalam pendidikan terutama untuk mendukung gerakan peningkatan
mutu pendidikan.
2. Bagi sekolah
Kurikulum dijadikan sebagai alat untuk mencapai suatu
tujuan pendidikan, baik itu dalam tujuan nasional, institusional,
kurikuler, maupun dalam tujuan instruksional. Dengan adanya
suatu kurikulum maka tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan
oleh sekolah tertentu dapat tercapai,
3. Bagi perguruan tinggi
Untuk menambah kasanah pustaka yang terkait dengan
implementasi Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Tinjauan Teoritik
1. Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
a. Pengertian Kurikulum
Menurut Dakir (2004:2), kurikulum bukan berasal dari bahasa
Indonesia, tetapi berasal dari bahasa Latin yang kata dasarnya adalah
currere, secara harafiah berarti lapangan perlombaan lari. Lapangan
tersebut ada batas start dan batas finish. Dalam lapangan pendidikan
pengertian tersebut dijabarkan bahwa bahan belajar sudah ditentukan
secara pasti, dari mana mulai diajarkan dan kapan diakhiri, dan
bagaimana cara untuk menguasai bahan agar dapat mencapai gelar. Jadi
kurikulum ialah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai
bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan,
dan dirancangkan secara sistematik atas dasar norma-norma yang
berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga
kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pengertian menurut Dakir tersebut senada dengan penjelasan
yang dikemukakan oleh Zainal Arifin (2011:2), bahwa secara
etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani,
yaitu curir yang artinya “pelari“ dan curere yang berarti “tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga, terutama dalam
bidang atletik pada jaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam Bahasa
Prancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari
(to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh
seorang pelari dari garis start sampai dengan garis finish untuk
memperoleh medali atau penghargaan. Jarak yang harus di tempuh
tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang
yang terlibat didalamnya. Program tersebut berisi mata pelajaran – mata
pelajaran (courses) yang harus ditempuh oleh peserta didik selama
kurun waktu tertentu, seperti SD/MI (enam tahun), SMP/MTs (tiga
tahun), SMA/SMK/MA (tiga tahun) dan seterusnya. Dengan demikian,
secara terminologis istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah
sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta
didik disekolah untuk memperoleh ijazah.
Pengertian kurikulum secara modern adalah semua kegiatan dan
pengalaman potensial (isi/materi) yang telah disusun secara ilmiah baik
yang terjadi didalam kelas, dihalaman sekolah maupun diluar sekolah
atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Ada
juga pengertian kurikulum yang lebih luas lagi yaitu semua kegiatan dan
pengalaman belajar serta “segala sesuatu” yang berpengaruh terhadap
pembentukan pribadi peserta didik, baik disekolah maupun diluar
sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 1,
butir 19, kurikulum didefinisikan sebagai seperangkat rencana dan
pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum
merupakan sesuatu yang direncanakan sebagai pedoman yang dapat
memberikan pengaruh pada peserta didik untuk mencapai tujuan
persekolahannya.
b. Perkembangan Kurikulum
Hidayat (2013:1) menjelasakan bahwa kurikulum di Indonesia
setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 telah mengalami beberapa
kali perubahan yaitu tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994,
2004, 2006, dan 2013. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi dan
implikasi dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya,
ekonomi dan perkembangan IPTEK. Hal tersebut sejalan dengan yang
dikemukakan Hamalik (2003:19) bahwa dalam perubahan kurikulum
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1) Tujuan filsafat pendidikan nasional yang dijadikan sebagai dasar
untuk merumuskan tujuan institusional yang pada gilirannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
menjadi landasan dalam merumuskan tujuan kurikulum suatu
satuan pendidikan.
2) Sosial budaya dan agama yang berlaku dalam masyarakat.
3) Perkembangan peserta didik, yang menunjuk pada karatersitik
perkembangan peserta didik.
4) Keadaan lingkungan, yang dalam arti luas meliputi lingkungan
manusiawi (interpersonal), lingkungan kebudayaan termasuk
IPTEK (kultural), dan lingkungan hidup (bioekologi), serta
lingkungan alam (geoekologis).
5) Kebutuhan pembangunan, yang mencakup kebutuhan
pembanganungan di bidang ekonimi, kesejahteraan rakyat,
hukum, hankam, dan sebagainya.
6) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai
dengan sistem nilai dan kemanusiaan serta budaya bangsa.
Semua kurikulum nasional dikembangkan mengacu pada
landasan yuridis Pancasila dan UUD 1945, perbedaan tiap kurikulum
terletak pada penekanan pokok dan tujuan pendidikan dan pendekatan
dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut (Hidayat, 2013:2).
1) Rencana Pelajaran 1947
Kurikulum pertama yang lahir pada setelah Indonesia
merdeka disebut rencana pelajaran. Perubahan orientasi pendidikan
lebih bersifat politis: dari orientasi pendidikan Belanda kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
kepentingan nasional. Asas pendidikan ditetapkan pancasila.
Rencana pelajaran 1947 merupakan pengganti sistem pendidikan
kolonial Belanda dengan mengurangi pendidikan kecerdasan
intelektual. Kurikulum 1947 dilandasi semangat zaman dan suasana
kehidupan berbangsa dengan spirit merebut kemerdekaan maka
pendidikan lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia
Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa
lain, kesadaran bernegara dan masyarakat. Materi pelajaran
dihubungkan dengan kejadian dan kehidupan sehari-hari serta
memberikan perhatian terhadap pendidikan kesenian dan pendidikan
jasmani. Rencana pelajaran 1947 baru secara resmi dilaksanakan di
sekolah-sekolah mulai tahun 1950. Bentuk kurikulum ini memuat
dua hal pokok: daftar mata pelajaran dan jam pelajarannya, disertai
dengan garis-garis besar pengajaran.
2) Kurikulum 1952
Setelah rencana pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum
di Indonesia mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini,
pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan Pengajaran
dan Kebudayaan menerbitkan buku Pedoman Kurikulum SD yang
lebih merinci setiap mata pelajaran kemudian diberi nama
Rancangan Pelajaran Terurai 1952 yang berfungsi membimbing para
guru dalam kegiatan mengajar di Sekolah Dasar. Di dalamnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
tercantum jenis-jenis pelajaran yang harus menjadi kegiatan murid
dalam belajar di sekolah, seperti pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa
Daerah, Berhitung, Ilmu Alam, Ilmu Hayat, Ilmu Bumi dan Sejarah.
Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan
nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri-ciri dari
kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran sehari-hari.
Silabus mata pelajarannya jelas sekali. Seorang guru mengajar satu
mata pelajar.
3) Kurikulum 1964
Menurut Hamalik (Sholeh Hidayat, 2013:3), dipenghujung
era pemerintahan Presiden Soekarno menjelang tahun 1964,
pemerintahan kembali menyempurnakan sistem kurikulum di
Indonesia. Kurikulum ini diberi nama Rencana Pendidikan 1964 atau
Kurikulum 1964. Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang
menjadi ciri dari kurikulum ini adalah pemerintahan mempunyai
keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk
pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan
pada program Pancawardhana.
Fokus kurikulum 1964 ini pada perkembangan
Pancawardhana, yaitu: Daya cipta, Rasa, Karsa, Karya, dan Moral.
Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi:
moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
jasmaniah. Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan
dan kegiatan fungsional praktis.
4) Kurikulum 1968
Lahirnya kurikulum 1968 sebagai perubahan dari Kurikulum
1964 dipengaruhi oleh perubahan sistem politik dari pemerintahan
rezim Orde Lama ke rezim pemerintahan Orde Baru. Kurikulum
1968 menggantikan Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan
sebagai produk Orde Lama.
Kurikulum 1968 melakukan perubahan struktur kurikulum
dari Pancawardhana dan menekankan pendekatan organisasi materi
pelajaran menjadi kelompok pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan
dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah jam pelajarannya 9 mata
pelajaran. Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 diarahkan
pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan
sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan, dan keterampilan jasmani,
moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama.
5) Kurikulum 1975/1976
Kurikulum 1975 sebagai pengganti Kurikulum 1968
menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) Berorientasi pada tujuan.
b) Menganut pendekatan integratif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c) Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan
waktu.
d) Menganut pendekatan Prosedur Pengembangan Sistem
Instruktsional (PPSI).
e) Dipengaruhi psikologi behaviorisme dengan menekankan kepada
strimulus respon (rangsang/jawab) dan latihan (drill).
Kurikulum 1975 memuat ketentuan dan pedoman yang
meliputi unsur-unsur:
a) Tujuan institusional baik SD, SMP, dan SMA/SPG/SMEA/STM
b) Struktur program kurikulum
c) Garis-garis besar program pengajaran
Dalam kurikulum ini, sistem yang digunakan adalah sistem
PPSI, dimana dalam sistem ini pemberian penilaian dilakukan pada
setiap akhir pelajaran atau pada akhir satuan pelajaran tertentu. Inilah
yang membedakan kurikulum 1975 dengan kurikulum sebelumnya.
6) Kurikulum 1984
Secara umum dasar perubahan kurikulum 1975 ke kurikulum
1984 diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Terdapat beberapa unsur dalam GBHN (Garis-Garis Besar
Haluan Negara) 1983 yang belum tertampung ke dalam
kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b) Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai
bidang studi dengan kemampuan anak didik.
c) Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan
pelaksanaannya di sekolah.
d) Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir
disetiap jenjang.
e) Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB)
sebagai bidang pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari
tingkat kanak-kanak sampai sekolah menengah tingkat atas
termasuk Pendidikan Luar Sekolah.
f) Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk
memenuhi kebutuhan perkembangan lapangan kerja.
Atas dasar perkembangan itu maka menjelang tahun 1983
antara kebutuhan atau tuntutan masyarakat dan perkembangan ilmu
pengetahuan/teknologi terhadap pendidikan, Kurikulum 1975
dianggap sudah tidak sesuai lagi karena itu diperlukan perubahan
kurikulum. Kurikulum 1984 lahir sebagai perbaikan atau revisi
terhadap Kurikulum 1975. Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri:
a) Berorientasi kepada tujuan pembelajaran (instruksional).
b) Pendekatan pembelajarannya berpusat pada anak didik melalui
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). CBSA adalah pendekatan
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual, dan emosional
dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara
optimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
c) Materi pembelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan
spiral. Spiral adalah pendekatan yang digunakan dalam
pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan
materi pelajaran.
d) Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan
latihan. Konsep-konsep yang dipelajari siswa harus didasarkan
kepada pengertian, baru kemudian diberikan latihan setelah
mengerti.
e) Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan
siswa. Pemberian materi pelajaran berdasarkan tingkat
kematangan mental siswa dan penyajian pada jenjang sekolah
dasar harus melalui pendekatan konkret, semi konkret, semi
abstrak, dan abstrak dengan pendekatan induktif dari contoh-
contoh ke kesimpulan.
f) Menggunakan pendekatan keterampilan proses. Keterampilan
proses adalah pendekatan belajar dan pembelajaran yang
memberi tekanan kepada proses pembentukan keterampilan
memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan
perolehannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
7) Kurikulum 1994
Pada kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 1984, proses
pembelajaran menekankan pada pola pembelajaran yang berorientasi
pada teori belajar mengajar, kurang memperhatikan muatan (isi)
pelajaran. Hal ini terjadi karena sesuai dengan suasana pendidikan di
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang lebih
mengutamakan teori tentang proses belajar mengajar. Akibatnya
pada saat itu dibentuklah Tim Basic Science yang salah satu
tugasnya ikut mengembangkan kurikulum di sekolah. Tim ini
memandang bahwa (isi) pelajaran harus diberikan cukup banyak
kepada siswa, sehingga siswa selesai mengikuti pelajaran pada
periode tertentu akan mendapatkan materi pelajaran yang cukup
banyak.
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum
1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang No. 2 Tahun
1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada
sistem pembagaian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari
sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan
yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan
dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi
pelajaran cukup banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Terdapat ciri-ciri yang menonjol dari pemberlakuan
kurikulum 1994, antara lain sebagai berikut:
a) Pembagian tahapan pelajaran disekolah dengan sistem
caturwulan.
b) Pembelajaran disekolah lebih menekankan materi pelajaran
yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi)
c) Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan
suatu sistem kurikulum untuk semua siswa diseluruh Indonesia.
Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang
khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan
dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar.
d) Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan
menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam
belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial. Dalam
mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal yang
mengarah kepada jawaban konvergen, divergen (terbuka,
dimungkinkan lebih dari satu jawaban), dan penyelidikan.
e) Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan
dengan kekhasan konsep/pokok bahasan dan perkembangan
berpikir siswa, sehingga diharapkan akan terdapat keserasian
antara pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dan pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan
soal dan pemecahan masalah.
f) Pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal
yang mudah ke hal yang sulit dan dari hal yang sederhana ke hal
yang kompleks.
g) Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu
dilakukan untuk pemantapan pemahaman siswa.
Selama dilaksanakannya kurikulum 1994 muncul beberapa
permasalahan sebagai akibat dari kecendrungan kepada pendekatan
penguasaan materi (content oriented), di antaranya sebagai berikut:
a) Beban belajar siswa terlalu besar dikarenakan banyaknya
materi/substansi setiap mata pelajaran.
b) Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan
dengan tingkat pertimbangan berpikir siswa, dan kurang
bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi kehidupan
sehari-hari.
8) Kurikulum Berbasis Kompetensi Tahun 2002 dan 2004
Kurikulum 1994 perlu disempurnakan lagi menjadi
kurikulum 2002 sebagai respon terhadap perubahan struktural dalam
pemerintahan dari sentralistrik menjadi desantralistik sebagai
konsekuensi logis dilaksanakannya UU No. 22 dan 25 tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah dan Perimbangan Keuangan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Pemerintah Pusat dan Daerah. Kurikulum yang dikembangkan saat
ini diberi nama Kurikulum Berbasis Kompetensi. Pendidikan
berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengembangan
kemampuan untuk melakukan (komptensi) tugas-tugas tertentu
sesuai dengan standar kinerja yang telah ditetapkan.
Depdiknas Tahun 2002 (Sanjaya, 2006:11) mengemukakan
karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi secara lebih rinci
sebagai berikut:
a) Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara
individual maupun klasikal.
b) Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan
keberagaman.
c) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan
dan metode yang bervariasi.
d) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar
lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam
upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
Struktur kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
pada suatu mata pelajaran memuat rinci kompetensi (kemampuan)
dasar mata pelajaran itu dan sikap yang diharapkan dimiliki siswa
dapat dilihat contohnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa,
dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.
9) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, telah
mendorong penyelenggara pendidikan untuk mengimplementasikan
kurikulum dalam bentuk kurikulum tingkat satuan pendidikan, yaitu
kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di setiap
satuan pendidikan.
Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) lebih kepada mengimplementasikan regulasi yang ada, yaitu
PP No. 19/2005. Akan tetapi, esensi-esensi isi dan arah
pengembangan pembelajaran tetap masih bercirikan tercapainya
paket-paket kompetensi (dan bukan pada tuntas tidaknya sebuah
subject matter), yaitu:
a) Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara
individual maupun klasikal.
b) Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan
keberagaman.
c) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan
dan metode yang bervariasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
d) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar
lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
10) Kurikulum 2013
Menurut Mulyasa (2013:59) dalam suatu sistem pendidikan,
kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus selalu dilakukan
perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti perkembangan
dan tantangan zaman. Meskipun demikian, perubahan dan
pengembangannya harus dilakukan secara sistematis dan terarah,
tidak asal berubah. Perubahan dan pengembangan kurikulum
tersebut harus memiliki visi dan arah yang jelas, mau dibawa ke
mana sistem pendidikan nasional dengan kurikulum tersebut.
Perlunya perubahan kurikulum juga karena adanya beberapa
kelemahan yang ditemukan dalam KTSP 2006 sebagai berikut
(diadaptasi dari materi sosialisasi kurikulum 2013):
a) Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat, yang
ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak
materi yang keluasan dan kesukarannya melampaui tingkat
perkembangan usia anak.
b) Kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara utuh
sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
c) Kompetensi yang dikembangkan lebih didominasi oleh aspek
pengetahuan, belum sepenuhnya menggambarkan pribadi
peserta didik (pengetahuan, keterampilan, dan sikap).
d) Berbagai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
perkembangan masyarakat, seperti pendidikan karakter,
kesadaran lingkungan, pendekatan dan metode pembelajaran
konstruktifistik, keseimbangan soft skills and hard skills, serta
jiwa kewirausahaan, belum terakomodasi di dalam kurikulum.
e) Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap berbagai
perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional,
maupun global.
f) Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan
pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran
yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang
berpusat pada guru.
g) Penilaian belum menggunakan standar penilaian berbasis
kompetensi, serta belum tegas memberikan layanan remediasi
dan pengayaan secara berkala.
Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum
berbasis kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada tahun
2004. Beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep
kompetensi dapat diuraikan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
a) Pengetahuan (knowleddge); yaitu kesadaran dalam bidang
kognitif, misalnya seorang guru mengetahui cara melakukan
identifikasi kebutuhan belajar, dan bagaimana melakukan
pembelajaran terhadap peserta didik sesuai dengan kebutuhan.
b) Pemahaman (understanding); yaitu kedalaman kognitif, dan
afektif yang dimiliki oleh individu. Misalnya seorang guru yang
akan melaksanakan pembelajaran harus memiliki pemahaman
yang baik tentang karakteristik dan kondisi peserta didik, agar
dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien.
c) Kemampuan (skill); adalah sesuatu yang dimiliki individu untuk
melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
Misalnya kemampuan guru dalam memilih, dan membuat alat
peraga sederhana untuk memberi kemudahan belajar kepada
peserta didik.
d) Nilai (value); adalah suatu standar prilaku yang telah diyakini
dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang.
Misalnya standar perilaku guru dalam pembelajaran (kejujuran,
keterbukaan, demokratis, dan lain-lain).
e) Sikap (attitude); yaitu perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak
suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari
luar: Misalnya reaksi terhadap krisis ekonomi, perasaan
terhadap kenaikan upah/gaji, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
f) Minat (interest); adalah kecendrungan seseorang untuk
melakukan suatu perbuatan. Misalnya minat untuk mempelajari
atau melakukan sesuatu.
11) Kurikulum 2013 Edisi Revisi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan resmi
meluncurkan revisi Kurikulum 2013 di Depok pada tanggal 20
Februari 2016. Mulai Juli 2016, Kurikulum 2013 edisi revisi akan
diberlakukan secara nasional. Perubahan Kurikulum 2013 pada
tahun 2016 memiliki pokok bagian penting yang harus guru cermati.
Berbagai perubahan kompetensi pada Kurikulum 2013 antara lain
(Pradeska, 2016):
a) Nama Kurikulum menjadi Kurikulum 2016 edisi revisi yang
berlaku secara nasional.
b) Penilaian sikap KI1 dan KI2 sudah ditiadakan di setiap mata
pelajaran, hanya mata pelajaran agama dan PPKn namun KI
tetap dicantumkan dalam penulisan RPP.
c) Jika ada dua nilai praktik dalam 1 KD, maka yang diambil
adalah nilai yang tertinggi. Perhitungan nilai keterampilan
dalam 1 KD ditotal (praktik, produk, portofolio) dan diambil
nilai rata-rata. Perhitungan nilai pengetahuan bobot penilaian
harian dan penilaian akhir semester sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
d) Pendekatan scientific 5M bukanlah satu-satunya metode saar
mengajar dan apabila digunakan susunannya tidak harus
berurutan.
e) Silabus Kurikulum 2013 edisi revisi lebih ramping hanya 3
kolom, yaitu KD, materi pembelajaran, dan kegiatan
pembelajaran.
f) Perubahan terminology ulangan harian menjadi penilaian harian,
UAS menjadi penilaian akhir semester untuk semester 1
sedangkan penilaian akhir tahun untuk semester 2 dan sudah
tidak ada lagi UTS langsung ke penilaian akhir semester.
g) Dalam RPP tidak perlu disebutkan nama metode pembelajaran
yang digunakan dan materi dibuat dalam bentuk lampiran
berikut rubrik penilaiannya (jika ada).
h) Skala penilaian menjadi 1-100. Penilaian sikap diberikan dalam
bentuk predikat dan deskripsi.
i) Remedial diberikan untuk nilai siswa dibawah KKM namun
sebelumnya siswa diberikan pembelajaran ulang. Nilai remedial
inilah yang dicantumkan dalam hasil.
c. Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran
Menurut Kamus Bahasa Indonesia atau KBI (2008: 979)
kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Seseorang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
memiliki kemampuan berarti memiliki kesanggupan, kecakapan dan
kekuatan dalam melakukan suatu hal.
Pengertian mengimplementasikan menurut KBI (2008: 580)
adalah melaksanakan atau menerapkan. Seseorang yang memiliki
kemampuan mengimplementasikan berarti memiliki kesanggupan,
kecakapan dan kekuuatan untuk melaksanakan atau menerapkan suatu
hal.
Menurut Wina Sanjaya dan Andi Budimanjaya (2017: 59) yang
dimaksud peran dalam mengimplementasikan kurikulum adalah peran
yang dilakukan oleh guru dalam menerjemahkan kurikulum yang
berlaku dalam tataran kelas (micro curriculum). Menurut Murray Print
dalam Wina Sanjaya dan Andi Budimanjaya (2017: 60-61), sebagai
implementers, guru berperan untuk mengimplementasikan kurikulum
yang sudah ada, yang disusun oleh para pengembang kurikulum. Dalam
melaksanakan perannya guru hanya menerima dan menjalankan
berbagai kebijakan perumus kurikulum. Dengan demikian, guru tidak
memiliki ruang baik untuk menentukan isi kurikulum maupun
menentukan proses pencapaiannya.
Ada beberapa ciri peran guru sebagai implementers, yakni:
a) Guru hanya melaksanakan kurikulum yang telah disusun oleh tim
pengembang kurikulum. Dengan demikian, guru dianggap sebagai
tenaga teknis yang tidak memiliki ruang untuk berimprovisasi baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dalam mengembangkan program pembelajaran maupun dalam
proses pengelolaan pembelajaran. Mengajar adalah tugas rutin yang
harus dikerjakan. Oleh karena itu, tidak heran kalau selama
kurikulum itu berlaku guru selalu bertindak sama dari tahun ke
tahun.
b) Sebagai implementers, guru dalam mengajar berpedoman pada
kurikulum yang disusun secara terpusat yang bersifat uniform,
sehingga tidak ada kesempatan bagi guru di sekolah untuk
menyesuaikan bahan pelajaran dengan kebutuhan lokal lingkungan
sekolah. Pengembangan kurikulum yang bersifat uniform tidak
mempertimbangkan letak geografis seolah yang memiliki adat dan
budaya yang berbeda. Akibatnya, apa yang dipelajari dan
bagaimana cara mempelajarinya di setiap daerah sama, misalnya
apa yang dipelajari dan bagaimana cara mempelajarinya pada
waktu tertentu di bagian Indonesia Timur sama dengan apa yang
dipelajari di bagian barat Indonesia.
c) Dalam memperlakukan siswa, guru menganggap semua siswa
sama, baik bakat, minat, maupun kemampuan, bahkan lebih jauh
dalam proses pembelajaran guru tidak memperhatikan latar
belakang sosial budaya siswa itu sendiri.
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 mengatur tentang standar
proses pembelajaran yang ada pada Kurikulum 2013 edisi revisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Standar Proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran
pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah
untuk mencapai kompetensi lulusan. Dalam peraturan ini menjelaskan
bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu
setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi
lulusan.
Dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 (2016: 5) dijelaskan
bahwa perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar
Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran yang tertera dalam peraturan ini lebih
merujuk kepada komponen-komponen apa saja yang harus tercantum
dalam RPP (2016: 9). Sedangkan penilaian proses pembelajaran yang
tertera dalam peraturan ini adalah penilaian proses pembelajaran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang
menilai kesiapan peserta didik, proses dan hasil belajar secara utuh.
Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk merencanakan program
perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau
pelayanan konseling (2016: 13).
Sebelum Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pembelajaran ini diberlakukan, standar proses pendidikan di Indonesia
menganut sistematika yang dijelaskan pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Namun pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar
Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku hal ini dijelaskan dalam Pasal 2 Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses pembelajaran adalah kecakapan yang dimiliki oleh
seseorang dalam menerjemahkan serta menerapkan Permedikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pebelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran
serta penilaian proses pembelajaran.
Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses antara lain : (1) pengalaman mengajar, (2) ketersediaan
sumber belajar, dan (3) pangkat golongan.
2. Pengalaman Mengajar Guru
Pengalaman berasal dari kata “alam” yang artinya merasai,
menjalani, menanggung suatu peristiwa. Pengalaman adalah sesuatu
yang pernah dialami, dijalani, dirasai, ditanggung dan sebagainya
(KBBI, 1990:19). Sedangkan mengajar berasal dari kata “ajar” yang
artinya petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui, diturut.
Mengajar adalah memberi pelajaran (KBBI, 1990:13). Pengalaman
mengajar pada hakekatnya merupakan rangkuman dari pemahaman
seseorang terhadap hal-hal yang dialami dalam mengajar, sehingga hal-
hal yang dialami tersebut telah dikuasai, baik tentang pengetahuan,
ketrampilan maupun nilai-nilai yang menyatu pada dirinya. Apabila
dalam mengajar seorang guru menemukan hal-hal yang baru, dan hal-hal
baru dipahaminya, maka guru tersebut akan memperoleh pengalaman
kerja baru. Dengan pengalaman kerja seseorang akan banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
mendapatkan tambahan pengetahuan dan ketrampilan tentang bidang
kerjanya.
Menurut Muslich (2007:13) bahwa pengalaman mengajar guru
yaitu masa kerja guru (termasuk guru bimbingan dan konseling) dalam
melakukan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai
dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah
dan/atau kelompok masyarakat penyelenggaraan pendidikan). Masa kerja
guru menunjuk pada lamanya seseorang menjalani profesinya sebagai
seorang guru. Lamanya menjalani profesi guru akan menyebabkan
berbedaan kualitas dalam segala hal.
Supriadi (1999:180) berpendapat bahwa profesionalisme guru
merupakan hasil dari profesionalisasi yang dijalankan secara terus
menerus. Artinya semakin lama seseorang menekuni profesi sebagai
seorang guru akan semakin tinggi juga tingkat profesionalismenya,
begitu juga sebaliknya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengalaman
mengajar guru dapat mempengaruhi kemampuan untuk
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses, semakin lama mengajar semakin tinggi kemampuan
untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses. Sebaliknya semakin sedikit pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
mengajar semakin rendah kemampuan guru untuk mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.
3. Ketersediaan Sumber Belajar
Menurut KBBI (1989:792) ketersediaan adalah kesiapan suatu alat
(tenaga, barang, modal, anggaran) untuk dapat digunakan atau dioperasikan
dalam waktu yang telah ditentukan. Menurut Jejen Musfah (2011:101)
sumber belajar atau sumber pembelajaran dapat dirumuskan sebagai segala
sesuatu yang dapat memberikan kemudahan belajar, sehingga diperoleh
sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang
diperlukan. AECT (Sadiman, 1988: 141) mendefinisikan sumber belajar
adalah berbagai atau semua sumber baik yang berupa data, orang dan wujud
tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik secara terpisah
maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai
tujuan belajarnya. Sumber belajar menurut AECT dibedakan menjadi 6
(enam) jenis yaitu; pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar.
Pesan (message) adalah informasi yang ditransmisikan atau diteruskan
oleh komponen lain dalam bentuk ide, ajaran, fakta, makna, nilai dan data.
Contoh: isi bidang studi yang dicantumkan dalam kurikulum pendidikan
formal, dan non formal maupun dalam pendidikan informal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Orang adalah manusia yang berperan sebagai pencari, penyimpan,
pengolah dan penyaji pesan. Contoh; guru, dosen, guru pembimbing, guru
Pembina, tutor, siswa, pemain, pembicara, instruktur dan panatar.
Bahan adalah sesuatu wujud tertentu yang mengandung pesan atau
ajaran untuk diasajikan dengan menggunakan alat atau bahan itu sendiri
tanpa alat penunjang apapun. Bahan ini sering disebut sebagai media atau
software, atau perangkat lunak.Contoh; buku, modul, majalah, bahan
pengajaran terprogram transparansi, film, video tapel, pita audio (kaset
audio), filmstrip, microfiche, dan sebagainya.
Alat adalah sesuatu perangakat yang digunakan untuk menyampaikan
pesan yang tersimpan dalam bahan tadi. Alat ini biasa disebut hardware atau
perangkat keras. Contoh; proyektor slide, proyektor film strip, proyektor
overhead (OHP), monitor televise, monitor computer, kaset rekorder,
pesawat radio, dan lain-lain.
Sumber belajar selanjutnya adalah teknik. Dalam hal ini teknik
diartikan sebagai prosedur yang runtut atau acuan yang dipersiapkan untuk
menggunakan bahan, peralatan, orang dan lingkungan belajar secara
terkombinasi dan terkoordinasi untuk menyampaikan ajaran atau materi
pelajaran.Contoh; Keller Plan, belajar secara mandiri, belajar jarak jauh,
balajar secara kelopok. Simulasi, diskusi, ceramah, pemecahan masalah,
tanya jawab dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan
sumber belajar yaitu kesiapan sekolah dalam menyediakan sumber yang
dapat digunakan untuk memberikan kemudahan belajar sehingga diperoleh
sejumlah informasi, pengetahauan, pengalaman, dan keterampilan yang
diperlukan oleh peserta didik.
Tujuan kegiatan belajar mengajar tentunya akan tercapai dengan
tersedianya sumber belajar yang memadai. Sekolah seharusnya siap dengan
segala perubahan yang terjadi didalam pendidikan, terutama dalam
menyediakan sumber belajar yang sesuai dengan peraturan pendidikan yang
baru. Ketersediaan sumber belajar yang memadai akan mempermudah guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses. Berdasarkan penjelasan tersebut, diduga bahwa dengan
ketersediaan sumber belajar yang memadai maka semakin baik kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses. Sebaliknya dengan ketersediaan sumber belajar yang kurang
memadai maka, semakin rendah kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentng Standar Proses.
4. Pangkat Golongan Guru
Menurut KBBI (1990:644) pangkat adalah tingkatan dijabatan
kepegawaian, sedangkan golongan dalam KBBI (1990:281) adalah
kelompok (orang). Dalam Peraturan Pemerintah Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, jabatan
fungsional guru jabatan fungsional yang memiliki ruang lingkup, tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh pegwai negeri sipil. Jadi
pangkat golongan guru adalah kelompok seorang pendidik yang memiliki
berbagai tugas pada tingkat jabatan kepegawaiannya. Dalam Peraturan
Pemerintah ini juga diatur dengan jelas ketentuan-ketentuan yang harus
dipenuhi Pegawai Negeri Sipil yang akan diangkat dalam jabatan struktural.
Selain dari pada itu dalam peraturan pemerintah ini diatur pula ketentuan-
ketentuan tentang tata cara pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural.
Tujuan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural
adalah untuk mewujudkan aparatur Negara yang berdaya guna dan berhasil
guna serta sanggup dan mampu melaksanakan tugas-tugas dengan
sebaiknya (penjelasan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
15 Tahun 1994 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan
Struktural). Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dapat dilihat
pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 2.1
Golongan, Jenjang Pangkat dan Jenjang Jabatan.
No Golongan Jenjang Pangkat Jenjang Jabatan
1. III/a Penata Muda Guru Madya
2. III/b Penata Muda TK I Guru Madya TK I
3. III/c Penata Guru Dewasa
4. III/d Penata TK I Guru Dewasa TK I
5. IV/a Pembina Guru Pembina
6. IV/b Pembina TK I Guru Pembina TK I
7. IV/c Pembina Utama
Muda Guru Utama Muda
8. IV/d Pembina Utama
Madya
Guru Utama
Madya
9. IV/e Pembina Utama Guru Utama
Berdasarkan tabel 2.1 di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
pangkat golongan seorang guru, maka semakin baik guru dalam
mengimplementasikan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang standar
proses pembelajaran. Maka peneliti menduga semakin tinggi pangkat
golongan guru semakin tinggi kemampuan untuk mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran.
Sebaliknya semakin rendah pangkat golongan guru semakin rendah
kemampuan guru untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan sebelumnya yang sesuai dengan
penelitian ini adalah penelitian bersama yang dilakukan oleh Alfonsia
Prayudewi Surya Wulan, dkk (2015) tentang Evaluasi Terhadap
Implementasi Proses Pembelajaran Dan Penilaian Berdasarkan Kurikulum
2013. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
dengan Studi Kasus Mata Pelajaran Akuntansi Pada SMK Swasta Bidang
Keahlian Bisnis Dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se-
Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah proses pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013
sudah dapat diimplementasikan dengan baik, sehingga diharapkan informasi
yang diperoleh mengenai pelaksanaan pengembangan dan pelaksanaan suatu
kurikulum dijadikan sebagai masukan bagi pengambil keputusan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa menurut persepsi siswa
dan guru, proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 sudah dapat
diimplementasikan dengan baik pada SMK Negeri dan Swasta Bidang
Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman dan penilaian
berdasarkan kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan sangat
baik pada SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen
se-Kabupaten Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan
adalah mengkaji tentang implementasi strandar proses dan standar penilaian.
Jenis penelitian sama-sama menggunakan deskriptif kuantitatif berdasarkan
teknik pengumpulan data melalui kuesioner.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan
terletak pada lokasi dan bidang kajiannya. Lokasi dalam penelitian ini adalah
di Kabupaten Sleman, sedangkan penelitian yang akan dilakukan peneliti
berada di Kota Yogyakarta. Selain itu perbedaan yang lain dilihat dari
perkembangan kurikulumnya yaitu kurikulum 2013 edisi revisi.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan tinjauan teoritik dan kajian penelitian di atas dapat
dijelaskan mengenai objek permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini.
1. Pengaruh Pengalaman Mengajar terhadap Kemampuan
Mengimplementasi Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar
Proses.
Pengalaman adalah apa yang sudah dialami dalam kurun waktu
yang lama. Mengajar adalah seperangkat peristiwa (events) yang
mempengaruhi siswa belajar sedemikian rupa sehingga siswa belajar itu
memperoleh kemudahan. Guru yang memiliki pengalaman mengajar
yang lama banyak memiliki wawasan sehingga guru dapat dengan
mudah mengimplementasikan peraturan menteri yang baru. Karena guru
sudah terbiasa untuk menyiapkan perencanaan pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi
lulusaan yang terkandung dalam Permendikbud tentang standar proses.
Sehingga semakin lama guru memiliki pengalaman mengajar akan
semakin dapat meningkatkan kemampuan guru dalam
mengimplementasikan peraturan menteri yang baru karena memiliki
wawasan yang lebih banyak tentang perencanaan pembelajaran yang
membuat guru semakin mudah untuk menimplementasikan. Sedangkan
guru yang memiliki pengalaman yang lebih sedikit akan membuat guru
kurang mampu untuk mengimplementasikan peraturan menteri yang baru
mengenai proses pembelajaran karena wawasan yang dimiliki belum
cukup banyak seperti guru yang memiliki pengalaman yang lebih lama.
Dengan demikian diduga semakin lama pengalaman mengajar guru maka
semakin tinggi kemampuan guru untuk mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses. Sebaliknya
semakin sedikit pengalaman mengajar guru maka semakin rendah
kemampuan guru untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
tahun 2016 tentang standar proses.
2. Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar terhadap Kemampuan
Mengimplementasi Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar
Proses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
AECT mendefinisikan sumber belajar adalah berbagai atau
semua sumber baik yang berupa data, orang dan wujud tertentu yang
dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik secara terpisah maupun
secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai
tujuan belajarnya. Ketersediaan sumber belajar yang baik di sekolah
dapat membantu peserta didik terlebih lagi guru dalam proses
pembelajaran. Dengan sumber belajar yang dimiliki dapat membantu
guru menyampaikan informasi kepada peserta didik dengan sangat baik
dan guru juga dapat memperoleh informasi yang lebih akurat dengan
adanya sumber belajar yang dimiliki. Dengan tersedianya sumber belajar
yang baik membantu guru untuk mencapai kompetensi lulusan yang
terdapat dalam perencanaan proses pembelajaran. Sumber belajar yang
tersedia dengan sangat baik dapat membantu proses pembelajaran peserta
didik baik secara individual, klasikal yang dipergunakan langsung antara
guru dan peserta didik maupun dalam proses pembelajaran bersama
kelompok yang memudahkan guru memberikan informasi yang terbaru
dan akurat. Semakin baik sumber belajar tersedia maka semakin baik
guru dapat memberikan dan mendapatkan informasi baik untuk guru
sendiri maupun terhadap peserta didik. Sebaliknya semakin rendah
tersedia sumber belajar maka guru akan semakin sulit memberikan
informasi dan mendapatkan informasi baik bagi duru sendiri maupun
bagi peserta didik. Dengan demikian diduga semakin tinggi tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
ketersediaan sumber belajar semakin tinggi kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang standar
proses. Sebaliknya semakin rendah tingkat ketersediaan sumber belajar,
semakin rendah kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud
No. 22 tahun 2016 tentang standar proses.
3. Pengaruh pangkat golongan terhadap Kemampuan Mengimplementasi
Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses.
Hasil penelitian yang relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian
ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Devi Yasmin dan Mimin
Suherman (Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Pontianak)
tentang pengaruh masa kerja, pangkat golongan terhadap motivasi kerja
pegawai negeri sipil pada kantor SAR Pontianak. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif pada pegawai negeri
sipil kantor SAR Pontianak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
masa kerja, pangkat golongan memengaruhi motivasi kerja pegawai
negeri sipil kantor SAR Pontianak, sehingga diharapkan informasi yang
diperoleh mengenai masa kerja, pangkat golongan memengaruhi
motivasi kerja pegawai negeri sipil kantor SAR Pontianak dijadikan
sebagai masukan bagi pengambil keputusan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa menurut persepsi
PNS kantor SAR Pontianak, motivasi diberikan pada PNS yang naik
pangkat golongan baik kenaikan secara regular penyesuain, dan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
belum naik pangkat. Kenaikan pangkat penyesuaian dikarenakan PNS
tersebut telah selesai melaksanakan pendidikan sarjana muda (Diploma
III) dan telah menyelesaikan pendidikan akademik strata 1 (S1), serta
dipromosikan pada jabatan tertentu. Selain itu, untuk naik pangkat
golongan seseorang harus memiliki pengetahuan yang luas. Seseorang
yang kurang memiliki pengetahuan yang luas akan sulit untuk naik
pangkat golongan karena pengetahuan merupakan salah satu syarat untuk
naik pangkat golongan. Seorang guru dengan pangkat golongan tinggi
berarti guru tersebut sudah memiliki pengetahuan yang baik sehingga
diharapakan dapat mampu mengimplementasikan Permendikbud No 22
tahun 2016 tentang standar proses dengan baik.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti
lakukan adalah mengkaji pangkat golongan. Jenis penelitian sama-sama
menggunakan deskriptif dua macam data berdasarkan teknik
pengumpulan data primer melalui kuesioner, wawancara, observasi dan
sekunder dari berbagai dokumen yang dimiliki kantor SAR Pontianak.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti
lakukan terletak pada lokasi dan bidang kajiannya. Lokasi dalam
penelitian ini adalah di Pontianak, sedangkan penelitian yang akan
dilakukan peneliti berada di Kota Yogyakarta. Selain itu perbedaan yang
lain dilihat dari pangkata golongan yang dimiliki PNS kantor SAR dan
Guru PNS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
D. Rumusan Hipotesis
1. Rumusan Hipotesis Umum
Hipotesis 1
: Tidak ada pengaruh positif latar belakang guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran
: Ada pengaruh positif latar belakang guru terhadap kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pembelajaran
2. Rumusan Masalah Khusus
Hipotesis 2.1
:Tidak ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar Proses Pemelajaran.
:Ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar Proses Pembelajaran.
Hipotesis 2.2
:Tidak ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar
terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar Proses Pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
:Ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar Proses Pembelajaran.
Hipotesis 2.3
:Tidak ada pengaruh positif pangkat golongan guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar Proses Pembelajaran.
:Ada pengaruh positif pangkat golongan guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar Proses Pembelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Ex-post facto atau penelitian non-
eksperimental. Menurut Kerlinger (dalam Emzir, 2009: 119), penelitian Ex-post
facto yaitu penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuwan tidak
mengendalikan variabel bebas secara lagsung karena perwujudan variabel
tersebut telah terjadi atau karena sifatnya tidak dapat dimanipulasi. Kesimpulan
tentang adanya hubungan di antara variabel bebas dan variabel terikat, tanpa
intervensi langsung.
Penelitian ini termasuk Ex-post facto karena mengungkap tentang
kemampuan guru berdasarkan pengalaman mengajar, dan ketersediaan sumber
belajar dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pembelajaran.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di 11 SMA Negeri se-Kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Bulan Januari sampai dengan Bulan Maret
Tahun 2017.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah guru-guru SMA Negeri se-Kota Yogyakarta yang
ditetapkan sebagai sampel.
2. Objek Penelitian
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pengalaman mengajar guru,
ketersediaan sumber belajar, pangkat golongan, dan kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pembelajaran.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang menjadi kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono,
2012:80). Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang lebih besar,
dimana populasinya mencakup guru-guru SMA Negeri dan SMK Negeri di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Kota Yogyakarta yang jumlahnya 1.479 orang yang dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 3.1
Data Sampel Guru SMK Negeri dan SMA Negeri Yogyakarta
No Sekolah Populasi
A. Jumlah Guru di SMK Negeri Yogyakarta
1. SMK N 1 Yogyakarta 68 guru
2. SMK N 2 Yogyakarta 183 guru
3. SMK N 3 Yogyakarta 172 guru
4. SMK N 4 Yogyakarta 140 guru
5. SMK N 5 Yogyakarta 107 guru
6. SMK N 6 Yogyakarta 113 guru
7. SMK N 7 Yogyakarta 93 guru
Jumlah 876 guru
B. Jumlah Guru di SMA Negeri Yogyakarta
1. SMA N 1 Yogyakarta 57 guru
2. SMA N 2 Yogyakarta 65 guru
3. SMA N 3 Yogyakarta 66 guru
4. SMA N 4 Yogyakarta 51 guru
5. SMA N 5 Yogyakarta 57 guru
6. SMA N 6 Yogyakarta 52 guru
7. SMA N 7 Yogyakarta 51 guru
8. SMA N 8 Yogyakarta 50 guru
9. SMA N 9 Yogyakarta 42 guru
10. SMA N 10 Yogyakarta 51 guru
11. SMA N 11 Yogyakarta 61 guru
Jumlah 603 guru
Total 1.479 guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan subjek
penelitian. Dalam penelitian ini ukuran sampel penelitian ditetapkan
berdasarkan rumus Slovin (Noor, 2011: 158) sebagai berikut:
Keterangan:
= jumlah/elemen sampel
Jumlah/elemen populasi
= Error level (tingkat kesalahan) 5%
Perhitungan Sampel Guru:
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Dari rumus diatas dengan margin error 5% diperoleh ukuran
sampel sebesar 314.8483236. Dengan mempertimbangkan adanya
kuesioner yang gugur maka ukuran sampel ditambah 10% maka
diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
Sampel = 315 + (10% x 315)
Sampel = 346.5
Sampel = 347 (dibulatkan ke atas)
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional
\ sampling dan sebaran populasi dan sampel pada SMK Negeri dan SMA
Negeri se-kota Yogyakarta masing-masing mendapatkan jumlah sampel
dengan perhitungan berikut:
Sampel SMK Negeri, Yogyakarta
n =
Sampel SMA Negeri, Yogyakarta
n =
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini
merupakan bagian dari penelitian yang lebih besar, yang populasinya
mencakup guru-guru PNS SMA dan SMK Negeri di kota Yogyakarta.
Penelitian ini difokuskan pada guru-guru di SMA Negeri di Kota
Yogyakarta maka jumlah populasi yang ada 603 dan jumlah sampelnya
adalah 141,4746 dibulatkan menjadi 141 guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
S
Selanjutnya peneliti menentukan jumlah responden dari setiap
sekolah, dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) menentukan
persentase jumlah sampel dari sekolah. Persentase yang dimaksud adalah
141/603 x 100% = 23,38308%, (b) menentukan jumlah sampel untuk
masing-masing sekolah dengan cara mengalikan 23,38308% dengan
jumlah guru masing-masing sekolah. Berikut perhitungan sampel
responden dari setiap guru PNS dari 11 SMA Negeri Yogyakarta.
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 1999).
Tabel 3.2
Data Guru-Guru SMA Negeri di Yogyakarta
No Sekolah Populasi Sampel Presentas
e
1. SMA N 1 Yogyakarta 57 guru 13 guru 22,81%
2. SMA N 2 Yogyakarta 65 guru 15 guru 23,07%
3. SMA N 3 Yogyakarta 66 guru 16 guru 24,24%
4. SMA N 4 Yogyakarta 51 guru 12 guru 23,52%
5. SMA N 5 Yogyakarta 57 guru 13 guru 22,81%
6. SMA N 6 Yogyakarta 52 guru 12 guru 23,07%
7. SMA N 7 Yogyakarta 51 guru 12 guru 23,52%
8. SMA N 8 Yogyakarta 50 guru 12 guru 24%
9. SMA N 9 Yogyakarta 42 guru 10 guru 23,81%
10. SMA N 10 Yogyakarta 51 guru 12 guru 23,52%
11. SMA N 11 Yogyakarta 61 guru 14 guru 22,95%
Jumlah 603 guru 141 guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis,
yaitu:
a. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel independen. Variabel
ini sering disebut sebagai variabel stimulus atau prediktor. Dalam
penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah : pengalaman
mengajar (X1) adalah lamanya mengajar mata pelajaran yang relevan
dengan bidang keahlian guru yang dinyatakan dalam satuan waktu
tahun, ketersediaan sumber belajar (X2) adalah tersedianya berbagai
atau semua sumber baik yang berupa data, orang dan wujud tertentu
yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar baik secara
terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa
dalam mencapai tujuan belajarnya yang meliputi pesan, guru, bahan,
alat, dan teknik, pangkat golongan guru (X3) adalah jenjang pangkat
atau golongan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya pada pasal 2
yang dimiliki oleh seorang guru.
b. Variabel Terikat
Variabel ini sering disebut variabel dependen. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah:
Implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar
Proses yaitu kemampuan guru dalam mengimplementasikan proses
pembelajaran di kelas.
2. Pengukuran Variabel Penelitian
Pengukuran variabel bebas dalam penelitian ini ditentukan sebagai
berikut: pengalaman mengajar (X1) berdasarkan lamanya mengajar yaitu
yang memiliki pengalaman mengajar 1 tahun diberi skor 1, yang memiliki
pengalaman mengajar 2 tahun diberi skor 2 dan seterusnya. Ketersediaan
sumber belajar (X2). Pangkat golongan guru (X3) diukur berdasarkan
jenjang golongan kepangkatan guru, yaitu: golongan III/a diberi skor 1,
golongan III/b diberi skor 2, dan seterusnya.
Sedangkan untuk variabel terikat, yaitu: Implementasi Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses yaitu kemampuan guru
dalam mengimplementasikan proses pembelajaran di kelas.
Variabel penelitian yang diukur dengan menggunakan skala Likert
yang dimodifikasi menjadi 4 opsi jawaban untuk setiap pernyataan, yaitu
Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju
(STS). Pemberian skor akan tampak seperti pada tabel 2 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 3.3
Skor Pernyataan Sikap
Pernyataan Sikap Skor SS Skor S Skor TS Skor STS
Pernyataan Positif 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data dikumpulkan menggunakan teknik
kuesioner. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai
pengalaman mengajar, ketersediaan sumber belajar, dan pangkat golongan
guru. Agar kuesioner memiliki validitas isi dan validitas konstruk, maka
penyusunan kuesioner ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan variabel
2. Menentukan dimensi dan indikator
3. Menulis kuesioner
Berdasarkan definisi operasional variabel penelitian yang diuraikan di atas,
untuk mengungkap data variabel-variabel yang diukur menggunakan skala sikap
dari Likert disusun kisi-kisi penyusunan kuesioner sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Kuesioner
No Variabel Dimensi Indikator Positif Negatif
1 Kemampuan
Mengimplem
entasikan
Proses
Pembelajaran
1.1 Perencanaan
Pembelajaran
1.1.1 Penyusunan rencana
pelaksanaan
pembelajaran (RPP)
1.1.2 Penyiapan media dan
sumber belajar
1.1.3 Perangkat
penilaian pembelajaran
Nomor 1,2
,4, dan 5.
Nomor 6,
dan 7.
Nomor 9.
Nomor 3
Nomor
8.
1.2 Pelaksanaan
pembelajaran
a. Kegiatan
pendahulua
n
b. Kegiatan
inti
c. Kegiatan
penutup
1.2.1. Memeriksa kesiapan
peserta didik
1.2.2. Melakukan presensi
1.2.3. Memotivasi peserta
didik
1.2.4. Memberikan
apersepsi
1.2.5. Menjelaskan tujuan
pembelajaran
1.2.6. Menyampaikan
cakupan materi dan
penjelasan uraian
kegiatan.
1.2.7. Sikap (proses afeksi
mulai dari
menerima,
menjalankan,
menghargai,
menghayati, sampai
mengamalkan)
1.2.8. Pengetahuan
(mengetahui,
memahami,
menerapkan,
menganalisis,
mengevaluasi,
hingga mencipta)
1.2.9. Ketrampilan
(mengamati,
menanya, mencoba,
menalar, menyaji,
Nomor 11
Nomor 12.
Nomer 15
Nomor 16,
dan 17
Nomor 18,
dan 19.
Nomor 20
Nomor 21
Nomor 22
Nomor 23
Nomor
10
Nomor
13
Nomor
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
dan mencipta)
1.2.10. Menemukan
manfaat proses
pembelajaran
1.2.11. Memberi umpan
balik
1.2.12. Memberi tugas
1.2.13. Menginformasikan
rencana
pembelajaran pada
pertemuan
berikutnya
Nomor 24
1.3. Pengelolaan K
elas dan La-
boratorium
1.3.1. Mengatur tempat
duduk peserta didik
1.3.2. Menggunakan volume
dan intonasi suara
yang dapat di dengar
dengan baik oleh
peserta didik
1.3.3. Menggunakan bahasa
yang santun, lugas
dan mudah dimengerti
1.3.4. Penyesuaian materi
pembelajaran
1.3.5. Ketertiban,
kedisiplinan,
kenyamanan dan
keselamatan dalam
proses pembelajaran
1.3.6. Berpenampilan sopan
1.3.7. Penyelenggaraan
proses pembelajaran
Nomor 27
Nomor 28
Nomor 29
Nomor 30
Nomor 31
Nomor
25
Nomor
26
Nomor
32
1.4. Penilaian
proses dan
hasil
pembelajaran
1.4.1 Menilai kesiapan pes
erta didik secara utuh
1.4.2 Menilai proses belajar
peserta didik secara
utuh.
1.4.3 Menilai hasil
belajar peserta didik
secara utuh
Nomor 33
Nomor 34
Nomor 35
1.5. Pengawasan
proses
1.5.1 Pengawasan proses p
embelajaran dilakuka
Nomor 36,
dan 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
pembelajaran n melalui kegiatan:
a. Pemantauan
b. Supervisi
c. Evaluasi
d. Pelaporan
e. Tindak lanjut
2 Ketersediaan
sumber
belajar (X4)
2.1 Bahan
2.2 Alat
2.1.1 Ketersediaan bahan
pembelajaran berupa
buku.
2.1.2 Ketersediaan bahan
pembelajaran berupa
modul.
2.1.3 Ketersediaan bahan
pembelajaran berupa
majalah.
2.2.1 Ketersediaan alat
pembelajaran berupa
proyektor slide.
2.2.2 Ketersediaan alat
pembelajaran berupa
video
2.2.3 Ketersediaan alat
pembelajaran berupa
komputer.
Nomor 38
dan 39
Nomor 41
Nomor 43
Nomor 44
Nomor
40
Nomor
42
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Instrumen Penelitian
Uji instrumen Penelitian dimaksudkan untuk menguji validitas dan
reliabilitas kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel-
variabel pengalaman mengajar (X1), ketersediaan sumber belajar (X2),
pangkat golongan (X3), dan kemampuan mengimplementasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran
(Y1).
a. Pengujian Validitas Kuesioner
Pengujian validitas kuesioner dimaksudkan untuk memperoleh
kuesioner (alat ukur) yang dapat mengukur variabel yang diteliti dengan
tepat.
Suatu butir (item) alat ukur (kuesioner) dikatakan valid atau sahih
secara empiris apabila kuesioner tersebut diujicobakan dan skor setiap
butir mempunyai korelasi yang signifikan dengan skor total. Untuk
menentukan validitas butir digunakan rumus korelasi product moment
dari Karl Pearson sebagai berikut :
rxy= nΣxy – (Σx) (Σy)
√{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)
2}
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara x dan y
n = Jumlah subyek
Σx = Total Jumlah dari Variabel X
Σy = Total Jumlah dari Variabel Y
Σx2
= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X
Σy2
= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y
Σxy = Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Untuk uji validitas ini digunakan alat bantu komputer program
SPSS Versi 16. Kriteria setiap butir pernyataan pada kuesioner dikatakan
valid jika pada α = 5% r hitung bersifat positf dan nilainya lebih besar
dari r tabel, dengan total responden sebanyak 133 responden dengan dk =
n-2. Diketahui bahwa derajat kebebasan sebesar 131 (dk = 133-2) dengan
taraf signifikan 5% menunjukkan r tabel sebesar 0,1432.
a) Variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor
22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran.
Data mengenai implementasi standar proses pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi diungkapkan dengan
menggunakan kuesioner yang terdiri atas 37 pernyataan. Jika
koefisien r tabel dibandingkan dengan koefisien r hitung, maka
diperoleh hasil 31 butir pernyataan dapat dikatakan valid dan 6
butir pernyataan tidak valid. Adapun rangkuman dari pengujian
validitas adalah sebagai berikut
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pembelajaran
(Pertama)
No. Butir r hitung r tabel Keterangan
1 1 0,592 0,143 Valid
2 2 0,664 0,143 Valid
3 3 0,104 0,143 Tidak Valid
4 4 0,585 0,143 Valid
5 5 0,600 0,143 Valid
6 6 0,577 0,143 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
7 7 0,598 0,143 Valid
8 8 .0,227 0,143 Valid
9 9 0,500 0,143 Valid
10 10 0,134 0,143 Tidak Valid
11 11 0,521 0,143 Valid
12 12 0,583 0,143 Valid
13 13 0,008 0,143 Tidak Valid
14 14 -0,015 0,143 Tidak Valid
15 15 0,513 0,143 Valid
16 16 0,680 0,143 Valid
17 17 0,619 0,143 Valid
18 18 0,628 0,143 Valid
19 19 0,592 0,143 Valid
20 20 0,601 0,143 Valid
21 21 0,548 0,143 Valid
22 22 0,625 0,143 Valid
23 23 0,354 0,143 Valid
24 24 0,444 0,143 Valid
25 25 -0,097 0,143 Tidak Valid
26 26 0,296 0,143 Valid
27 27 0,527 0,143 Valid
28 28 0,582 0,143 Valid
29 29 0,655 0,143 Valid
30 30 0,565 0,143 Valid
31 31 0,531 0,143 Valid
32 32 0,004 0,143 Tidak Valid
33 33 0,445 0,143 Valid
34 34 0,600 0,143 Valid
35 35 0,704 0,143 Valid
36 36 0,303 0,143 Valid
37 37 0,253 0,143 Valid
Berdasarkan tabel 3.5 diatas terdapat 6 butir soal yang
todak valid yaitu butir nomor 3, 10, 13, 14, 25 dan 32, oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
karena itu peneliti mengambil keputusan untuk membuang butir
nomor 3, 10, 13, 14, 25, dan 32. Berikut rangkuman pengujian
validitas setelah peneliti membuang 6 butir soal yang tidak valid
maka butir soal yang tersisa adalah 31.
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pembelajaran
(Kedua)
No. Butir r hitung r tabel Keterangan
1 1 0,577 0,143 Valid
2 2 0,661 0,143 Valid
3 4 0,605 0,143 Valid
4 5 0,600 0,143 Valid
5 6 0,556 0,143 Valid
6 7 0,576 0,143 Valid
7 8 0,205 0,143 Valid
8 9 0,461 0,143 Valid
9 11 0,537 0,143 Valid
10 12 0,598 0,143 Valid
11 15 0,560 0,143 Valid
12 16 0,710 0,143 Valid
13 17 0,683 0,143 Valid
14 18 0,655 0,143 Valid
15 19 0,625 0,143 Valid
16 20 0,649 0,143 Valid
17 21 0,588 0,143 Valid
18 22 0,678 0,143 Valid
19 23 0,388 0,143 Valid
20 24 0,482 0,143 Valid
21 26 0,265 0,143 Valid
22 27 0,564 0,143 Valid
23 28 0,634 0,143 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
24 29 0,702 0,143 Valid
25 30 0,598 0,143 Valid
26 31 0,551 0,143 Valid
27 33 0,435 0,143 Valid
28 34 0,540 0,143 Valid
29 35 0,683 0,143 Valid
30 36 0,368 0,143 Valid
31 37 0,290 0,143 Valid
b. Ketersediaan Sumber Belajar
Data mengenai variabel ketersediaan sumber belajar
diungkapkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri atas 7
pernyataan. Jika koefisien r tabel dibandingkan dengan koefisien r
hitung maka diperoleh hasil keseluruhan koefisien r hitung lebih
besar dari r tabel. Oleh karena itu 7 butir pernyataan dapat dikatakan
semuanya valid. Adapun rangkuman dari pengujian validitas adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Ketersediaan Sumber Belajar
No. Butir r hitung r tabel Keterangan
1 94 0,550 0,1432 Valid
2 95 0,690 0,1432 Valid
3 96 0,193 0,1432 Valid
4 97 0,467 0,1432 Valid
5 98 0,633 0,1432 Valid
6 99 0,493 0,1432 Valid
7 100 0,671 0,1432 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
c. Uji Reliabilitas Kuesioner
Uji reliabilitas dilakukan untuk memperoleh suatu instrumen yang
dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data. Untuk menguji
reliabilitas instrumen pada penelitian ini rumus yang digunakan yaitu
koefisien alpha cronbach :
(
)
)
Keterangan :
= Reliabilitas instrumen.
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal.
= Jumlah varians butir.
= Varians total.
Untuk uji reliabilitas ini digunakan alat bantu komputer program
SPSS Versi 16. Kriteria kuesioner dikatakan reliabel jika pada α = 5%
nilai alpha cronbach lebih dari 0,6.
1) Variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor
22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran
Berikut ini adalah rangkuman dari pengujian reliabilitas
instrumen variabel kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2013 tentang standar proses
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 edisi revisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Instrumen
Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran
Cronbach’s
Alpha
Cronbach’s Alpha
Based on Standardized
Items
N of Items
0,932 0,937 31
Berdasarkan tabel hasil pengujian reliabilitas pada tabel 3.8 di
atas dapat diperoleh koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,937.
maka dapat diartikan bahwa keseluruhan butir pernyataan variabel
standar proses pembelajaran tersebut adalah reliabel .
2) Ketersediaan Sumber Belajar
Berikut ini adalah rangkuman dari pengujian reliabilitas
instrumen penelitian untuk variabel ketersediaan sumber belajar.
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel
Ketersediaan Sumber Belajar
Cronbach’s
Alpha
Cronbach’s Alpha Based
on Standardized Items
N of Items
0,785 0,799 7
Berdasarkan tabel hasil pengujian reliabilitas pada tabel 3.9
di atas dapat diperoleh koefisien Cronbach’s Alpha sebesar
0,799. maka dapat diartikan bahwa keseluruhan butir pernyataan
variabel standar ketersediaan sumber belajar tersebut adalah
reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistika
deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel dan
populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat
kesimpulan yang berlaku umum. Peneliti melakukan penyajian data dalam
bentuk tabel dan nilai-nilai statistikanya, yang akan diinterprestasikan secara
kualitatif yang berdasarkan pada Penilaian Acuan Patokan tipe II (PAP II),
dengan nilai presentil sebagai berikut (Masidjo, 1995:157) :
80% ke atas : Sangat Baik
66% - 80% : Baik
56% - 65% : Cukup
46% - 55% : Tidak Baik
Di bawah 46% : Sangat Tidak Baik
PAP II digunakan untuk menentukan kategori kecenderungan variabel
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pembelajaran, variabel kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian, dan variabel ketersediaan sumber belajar. Dengan data
penelitian yang telah ditetapkan memiliki skor terendah 1 dan skor tertinggi
4, maka untuk mendeskripsikan kategori variabel langkah pertama yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
harus dilakukan adalah menentukan skor interval dengan memodifikasi
rumus PAP tipe II dengan rumus:
Skor minimal yang mungkin dicapai + nilai persentase x (skor maksimal
yang mungkin dicapai – skor minimal yang mungkin dicapai).
Penentuan kategori kecenderungan untuk setiap variabel adalah sebagai
berikut:
a. Variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang Proses Pembelajaran
Skor maksimal yang mungkin dicapai: 31 x 4 = 124
Skor minimal yang mungkin dicapai: 31 x 1 = 31
Skor kategori kecenderungan untuk variabel kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Proses Pembelajaran, adalah sebagai berikut:
31 + 81% (124-31) = 106
31 + 66% (124-31) = 92
31 + 56% (124-31) = 83
31 + 46% (124-31) = 74
31 + 0% (124-31)= 31
Data perhitungan di atas kategori kecenderungan variabel
diintepretasikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 3.10
Rentang Variabel Kemampuan mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Proses Pembelajaran
No. Interval Skor Kategori
1. 106 - 124 Sangat Baik
2. 92 - 105 Baik
3. 83 - 91 Cukup
4. 74 – 82 Tidak Baik
5. 31 – 73 Sangat Tidak Baik
b. Variabel Ketersediaan Sumber Belajar
Skor maksimal yang mungkin dicapai: 7 x 4 = 28
Skor minimal yang mungkin dicapai: 7 x 1 =7
Skor kategori kecenderungan untuk variabel ketersediaan sumber belajar,
adalah sebagai berikut:
7 + 81% (28-7) = 24
7+ 66% (28-7) = 21
7 + 56% (28-7) = 19
7 + 46% (28-7) = 17
7 + 0% (28-7) = 7
Data perhitungan di atas dapat disimpulkan kategori kecenderungan
variabel ketersediaan sumber belajar berikut:
Tabel 3.11
Rentang Variabel Ketersediaan Sumber Belajar
No. Interval Skor Kategori
1. 24 - 28 Sangat Baik
2. 21 – 23 Baik
3. 19 – 20 Cukup
4. 17 – 18 Tidak Baik
5. 7 – 16 Sangat Tidak Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
2. Pengujian Hipotesis
a. Rumusan Hipotesis Umum
Hipotesis 1
: Tidak ada pengaruh positif latar belakang guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran
: Ada pengaruh positif latar belakang guru terhadap kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pembelajaran
b. Rumusan Masalah Khusus
Hipotesis 1.1
:Tidak ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar Proses Pemelajaran.
:Ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar Proses Pembelajaran.
Hipotesis 1.2
:Tidak ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar
terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar Proses Pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
:Ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar Proses Pembelajaran.
Hipotesis 1.3
:Tidak ada pengaruh positif pangkat golongan guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar Proses Pembelajaran.
:Ada pengaruh positif pangkat golongan guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar Proses Pembelajaran.
c. Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis
Untuk pengujian hipotesis 1 sampai 3 menggunakan analisis Chi-
square (x2), sedangkan langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:
1) Mencari Nilai Chi-Square (x2)
Uji Chi- Square (x2) digunakan untuk menguji perbandingan
variabel. Adapun persamaan yang digunakan untuk menguji Chi-
squre (x2)adalah sebagai berikut (Siregar, 2010: 231):
=
Keterangan:
fo: Frekuensi Observasi
fe : Frekuensi yang diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
x2 : Chi-Square
Jika frekuensi harapan (fe) tidak diketahui maka dapat dicari dengan
persamaan sebagai berikut:
fe =
keterangan:
fo: Frekuensi Observasi
fe : Frekuensi yang diharapkan
n : jumlah data
2) Kriteria Pengujian Hipotesis
Jika nilai Asymp. Sig> 0,05 maka Ho diterima. Ho tersebut
menunjukan tidak ada pengaruh pengalaman mengajar, ketersediaan
sumber daya dan pangkat golongan terhadap kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses, maka tidak perlu dilakukan penentuan
derajat asosiasi. Jika Ha, diterima artinya menunjukkan ada pengaruh
pengalaman mengajar, ketersediaan sumber belajar, dan pangkat
golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses maka
langkah selanjutnya adalah mencari derajat asosiasi.
3) Menentukan Besarnya Derajat Asosiasi
Apabila Ha diterima, selanjutnya untuk mengetahui derajat
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, maka koefisien
kontingensi C dibandingkan dengan koefisien kontingensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
maksimum (Cmax) dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut
(Sudjana, 2002: 282):
√
Cmax = √
rasio = C/Cmax
Keterangan:
C : koefisien kontingensi
Cmax : koefisien kontingensi maksimum
: koefisien Chi-Square
m : jumlah minimum antara baris dan kolom
n : banyaknya sampel
secara umum kriteria rasio C/ Cmax adalah sebagai berikut:
Tabel 3.12
Kriteria Rasio C/ Cmax
C/ Cmax Interpretasi
>0,80 Sangat Kuat
0,60 – 0,80 Kuat
0,40 – 0,60 Sedang
0,20 – 0,40 Lemah
<0,20 Sangat Lemah
Untuk mencari Chi-Square hitung dan koefisien kontingensi dalam
penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for
windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
4) Penarikan Kesimpulan Hipotesis
Jika nilai Sig < = 0,05, maka Ha diterima. Artinya ada pengaruh
pengalaman mengajar, ketersediaan sumber belajar dan pangkat
golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.
Sebaliknya jika nilai Sig > = 0,05 maka Ho diterima. Artinya tidak ada
pengaruh pengalaman mengajar, ketersediaan sumber belajar, dan
pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2017 sampai
dengan 7 Maret 2017 dengan subjek penelitian guru-guru SMA Negeri se-
Kota Yogyakarta. Dalam penelitian ini peneliti seharusnya mengambil sampel
dari 11 SMA Negeri di kota Yogyakarta, akan tetapi pada pelaksanaanya
peneliti tidak dapat memasukan SMA Negeri 4 Yogyakarta sebagai sampel
penelitian dikarenakan SMA Negeri 4 Yogyakarta tidak berkenan untuk
dijadikan responden penelitian. Maka, pengambilan data dilaksanakan di 10
SMA Negeri dikota Yogyakarta. Yang terdiri dari SMA Negeri 1 Yogyakarta,
SMA Negeri 2 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA Negeri 5
Yogyakarta, SMA Negeri 6 Yogyakarta, SMA Negeri 7 Yogyakarta, SMA
Negeri 8 Yogyakarta, SMA Negeri 9 Yogyakarta, SMA Negeri 10
Yogyakarta, dan SMA Negeri 11 Yogyakarta. Dari 10 sekolah tersebut
peneliti menyebar 152 kuesioner untuk guru, dengan jumlah kuesioner yang
kembali sebanyak 141 dan ada yang digugurkan sebanyak 8 kuisioner. Jadi,
jumlah kuisioner yang lengkap sebanyak 133.
Distribusi kuesioner guru dari 10 SMA Negeri se-Kota Yogyakarta
dapat diilustrasikan pada tabel 4.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 4.1.
Data Responden Guru
Dari data responden diatas dapat dilihat bahwa jumlah populasi sebesar 552
dan jumlah responden 133. Jadi jumlah persentase responden sebesar 24,09%.
1. Deskripsi responden
a. Berdasarkan pengalaman mengajar
Data responden berdasarkan pengalaman mengajar guru dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Nama Sekolah Jumlah Responden
Persentase
Responden
Mengisi
Lengkap
Populasi Responden
SMA N 1 Yogyakarta 57 13 22,81 %
SMA N 2 Yogyakarta 65 20 30,77 %
SMA N 3 Yogyakarta 66 16 24,24%
SMA N 5 Yogyakarta 57 16 28,07%
SMA N 6 Yogyakarta 52 9 17,31%
SMA N 7 Yogyakarta 51 11 21,57%
SMA N 8 Yogyakarta 50 12 24%
SMA N 9 Yogyakarta 42 9 21,43%
SMA N 10 Yogyakarta 51 12 23,53%
SMA N 11 Yogyakarta 61 15 24,59%
Jumlah 552 133 24,09%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 4.2.
Data Responden Guru
Berdasarkan Pengalaman Mengajar
Pada tabel 4.2 diketahui bahwa dari 133 guru SMA Negeri Se-Kota
Yogyakarta, terdapat 71 (53,4%) guru memiliki pengalaman baru dalam
mengajar, 44 (33,1%) guru memiliki pengalaman mengajar yang sedang
dan 18 (13,5%) guru memiliki pengalaman mengajar yang lama.
Sehingga dapat disimpulkan sebagaian besar guru SMA Negeri se-
Kota Yogyakarta memiliki banyak pengalaman mengajar banyak atau
dapat dikatakan sebagai guru senior yaitu > 20 tahun mengajar.
b. Berdasarkan Pangkat Golongan
Data responden berdasarkan pangkat golongan dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 4.3
Data Responden Guru
Berdasarkan Pangkat Golongan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid IIIA 12 9.0 9.0 9.0
IIIB 24 18.0 18.0 27.1
IIIC 17 12.8 12.8 39.8
IIID 5 3.8 3.8 43.6
Pengalaman
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baru 71 53.4 53.4 53.4
Sedang 44 33.1 33.1 86.5
Lama 18 13.5 13.5 100.0
Total 133 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
IVA 69 51.9 51.9 95.5
IVB 6 4.5 4.5 100.0
Total 133 100.0 100.0
Pada tabel 4.3 diketahui bahwa dari 133 guru SMA Negeri Se-
Kota Yogyakarta, terdapat 12 (9,0%) guru dengan pangkat golongan III
A, terdapat 24 (18,0%) guru dengan pangkat golongan III B, terdapat 17
(12,8%) guru dengan pangkat golongan III C, terdapat 5 (3,8%) guru
dengan pangkat golongan III D, terdapat 69 (51,9%) guru dengan
pangkat golongan IV A, dan terdapat 6 (4,5%) guru dengan pangkat
golongan IV B. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
guru memiliki pangkat golongan yang tinggi yaitu golongan IV A.
2. Deskripsi variabel
a. Deskripsi data variabel kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud No 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
Pembelajaran
Menurut Hilgard (1962), belajar adalah suatu proses di mana
suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap
suatu situasi. Menurut Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses
interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan tenaga didik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pelaksanaan pembelajaran memiliki persyaratan yang harus
dipenuhi dalam melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
dalam RPP dan Silabus sebelum dilakukannya pelaksanaan
pembelajaran. Yaitu diantaranya:
1) Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran
2) Buku Teks Pelajaran
3) Pengelolaan kelas
4) Langkah-langkah Pembelajaran meliputi; kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegitan penutup.
Untuk mengetahui kecenderungan implementasi proses
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 Edisi Revisi peneliti
membuat lima kategori kecenderungan variabel proses pembelajaran.
Kategori tersebut ditunjukkan berdasarkan jumlah skor dari 41
pernyataan dengan empat opsi jawaban kuesioner yang dipilih siswa,
di mana skor terendah adalah 41 dan skor tertinggi adalah 164.
Selanjutnya, peneliti menginterpretasikan skor variabel implementasi
PERMENDIKBUD No 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
Pembelajaran yang tersaji pada tabel berikut:
Tabel 4.4
Deskripsi Variabel Kemampuan Mengimplementasi
Permendikbud No 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
Pembelajaran
Kategori Interval Frekuensi Persentase
Sangat Baik 106 -124 60 45,1
Baik 92 – 105 65 48,9
Cukup 83 – 91 8 6,00
Tidak Baik 74 – 82 - -
Sangat Tidak Baik 31- 73 - -
Total 133 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Pada tabel 4.4 diketahui bahwa dari 133 responden terdapat 60
guru (45,1%) memiliki persepsi bahwa kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud No 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses Pembelajaran sangat baik, ada 65 guru 48,9%)
memiliki persepsi bahwa kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud No 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
Pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 baik, ada 8 guru (6,00%)
memiliki persepsi bahwa kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud No 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
Pembelajaran cukup, dan tidak ada ada guru yang memiliki persepsi
bahwa kemampuan mengimplementasikan Permendikbud No 22
Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran tidak baik maupun
sangat tidak baik.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud No 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses Pembelajaran menurut persepsi guru-guru se-Kota
Yogyakarta cenderung baik.
Tabel 4.5
Nilai-Nilai Statistika Kemampuan Mengimplementasikan
Proses Pembelajaran
Nilai Statistik Skor
Mean 104,25
Median 103,00
Mode 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Std. Deviation 9,368
Minimum 89
Maximum 124
Kesimpulan tersebut diperkuat dengan nilai-nilai statistika pada
tabel 4.5 yaitu mean dengan skor 104,25 masuk dalam kategori baik,
standar deviasi sebesar 9,368, median dengan skor 103,00 masuk
dalam kategori baik, dan mode dengan skor 103,00 masuk dalam
kategori baik. Sedangkan skor minimum adalah 89 dan skor
maksimumnya adalah 124. Dengan demikian nilai-nilai statistika
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud No. 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses tergolong baik.
b. Deskripsi Variabel Ketersediaan Sumber Belajar Bagi Guru
AECT (1977, halaman 60) mendefinisikan sumber belajar
adalah berbagai atau semua sumber baik yang berupa data, orang dan
wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik
secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah
siswa dalam mencapai tujuan belajarnya.
Untuk mengetahui kecenderungan ketersediaan sumber belajar,
peneliti membuat lima kategori kecenderungan variabel ketersediaan
sumber belajar. Kategori tersebut diperoleh setiap guru berdasarkan
jumlah skor dari 10 pernyataan dengan empat opsi jawaban kuesioner
yang dipilih guru, di mana skor terendah adalah 7 dan skor tertinggi
adalah 28. Penentuan skor untuk pernyataan positif yaitu; sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (1), dan
sebaliknya untuk pernyataan negatif yaitu; sangat tidak setuju (4),
tidak setuju (3), setuju (2), sangat setuju (1). Selanjutnya, peneliti
menginterpretasikan skor variable ketersediaan sumber belajar yang
tersaji pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Deskripsi Variabel
Ketersediaan Sumber Belajar
Kategori Interval Frekuensi Persentase
Sangat Memadai 24 - 28 49 36,8
Memadai 21 – 23 51 38,3
Cukup 19 – 20 28 21,1
Tidak Memadai 17 – 18 5 3,8
Sangat Tidak
Memadai 7 – 16 - -
Total 133 100
Pada tabel 4.6 diketahui bahwa dari 133 guru SMA Negeri Se-
Kota Yogyakarta, terdapat 49 guru (36,8%) memiliki persepsi bahwa
ketersediaan sumber belajar disekolah sangat memadai. Terdapat 51
guru (38,3%) memiliki persepsi bahwa ketersediaan sumber belajar
disekolah memadai. terdapat 28 guru (21,1%) memiliki persepsi
bahwa ketersediaan sumber belajar disekolah cukup. Terdapat 5 guru
(3,8%) memiliki persepsi bahwa ketersediaan sumber belajar
disekolah tidak memadai.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketersediaan sumber belajar
pada SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta sudah memadai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 4.7
Nilai-Nilai Statistika Variabel Ketersediaan Sumber Belajar
Nilai Statistik Skor
Mean 22,55
Median 22,00
Mode 21
Std. Deviation 2,814
Minimum 17
Maximum 28
Kesimpulan tersebut diperkuat dengan nilai-nilai statistika pada
tabel 4.7 yaitu mean dengan skor 22,55 masuk dalam kategori
memadai, standar deviasi sebesar 2,814, median dengan skor 22,00
masuk dalam kategori memadai, dan mode dengan skor 21 masuk
dalam kategori memadai. Dengan demikian apabila dilihat dari nilai
statistika ketersediaan sumber belajar termasuk dalam kategori
memadai dengan persentase sebesar 38,3% yaitu pada rentang skor 21
- 23.
B. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan Chi-Square
dengan bantuan program SPSS versi 16.0 for Windows.
1. Hipotesis Pertama
a. Rumusan Hipotesis
= Tidak ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 tentang standar proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
= Ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016.tentang standar proses pembelajaran.
b. Hasil Pengujian Hipotesis
Tabel 4.8 menunjukan kontingensi dan frekuensi harapan
pengaruh pengalaman mengajar terhadap standar proses guru di
SMAN se-kota Yogyakarta.
Tabel 4.8
Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan
Pengaruh Pengalaman Mengajar Guru terhadap
Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang
standar proses pembelajaran
(Pertama)
uji1 * pengalaman Crosstabulation
pengalaman
Total Banyak Cukup Sedikit
uji1 Sangat Baik Count 29 27 5 61
Expected Count 32.6 20.2 8.3 61.0
% within uji1 47.5% 44.3% 8.2% 100.0%
% within pengalaman 40.8% 61.4% 27.8% 45.9%
% of Total 21.8% 20.3% 3.8% 45.9%
Residual -3.6 6.8 -3.3
Std. Residual -.6 1.5 -1.1
Adjusted Residual -1.2 2.5 -1.7
Baik Count 37 16 12 65
Expected Count 34.7 21.5 8.8 65.0
% within uji1 56.9% 24.6% 18.5% 100.0%
% within pengalaman 52.1% 36.4% 66.7% 48.9%
% of Total 27.8% 12.0% 9.0% 48.9%
Residual 2.3 -5.5 3.2
Std. Residual .4 -1.2 1.1
Adjusted Residual .8 -2.0 1.6
Cukup Count 5 1 1 7
Expected Count 3.7 2.3 .9 7.0
% within uji1 71.4% 14.3% 14.3% 100.0%
% within pengalaman 7.0% 2.3% 5.6% 5.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
% of Total 3.8% .8% .8% 5.3%
Residual 1.3 -1.3 .1
Std. Residual .7 -.9 .1
Adjusted Residual 1.0 -1.1 .1
Total Count 71 44 18 133
Expected Count 71.0 44.0 18.0 133.0
% within uji1 53.4% 33.1% 13.5% 100.0%
% within pengalaman 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 53.4% 33.1% 13.5% 100.0%
Dalam tabel 4.8 setelah dilakuakan pengujian terdapat nilai expected
countnya tidak memenuhi syarat. Dalam hal ini syarat expected count harus lebih
dari 5. Maka, dilakukan penggabungan dari sel yang berdekatan. Penggabungan
dilakukan terhadap sel matrik berikut: sel matrik cukup dengan nilai expected
count 0,9 di gabungkan dengan sel matrik baik dengan nilai expected count 8,8.
Setelah dilkukan penggabungan dan mengubah dari kategori cukup ke kategori
baik diperoleh nilai expected count 9,7 yang sudah memenuhi syarat lebih dari 5.
Dengan penggabungan tersebut dari kategori sangat baik, baik, dan cukup menjadi
kategori sangat baik dan baik.
Tabel 4.9
Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan
Pengaruh Pengalaman Mengajar Guru terhadap
Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang
standar proses pembelajaran
(Kedua)
uji1 * pengalaman Crosstabulation
pengalaman
Total Baru Sedang Lama
uji1 Sangat Baik Count 29 27 5 61
Expected Count 32.6 020.2 8.3 61.0
% within uji1 47.5% 44.3% 8.2% 100.0%
% within pengalaman 40.8% 61.4% 27.8% 45.9%
% of Total 21.8% 20.3% 3.8% 45.9%
Residual -3.6 6.8 -3.3
Std. Residual -.6 1.5 -1.1
Adjusted Residual -1.2 2.5 -1.7
Baik Count 42 17 13 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Expected Count 38.4 23.8 9.7 72.0
% within uji1 58.3% 23.6% 18.1% 100.0%
% within pengalaman 59.2% 38.6% 72.2% 54.1%
% of Total 31.6% 12.8% 9.8% 54.1%
Residual 3.6 -6.8 3.3
Std. Residual .6 -1.4 1.0
Adjusted Residual 1.2 -2.5 1.7
Total Count 71 44 18 133
Expected Count 71.0 44.0 18.0 133.0
% within uji1 53.4% 33.1% 13.5% 100.0%
% within pengalaman 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 53.4% 33.1% 13.5% 100.0%
Sel matrik frekuensi harapan pada variabel pengalaman mengajar guru
terdapat katagori baru, sedang, lama, tidak perlu adanya penggabungan kategori.
Kategori pengalaman mengajar sebagai berikut: untuk kategori baru (diberi kode
angka 1) dan sedang (diberi kode angka 2) dan untuk kategori lama (diberi kode
angka 3). Sedangkan standar proses terdapat kategori sangat baik, baik, cukup,
tidak baik, sangat tidak baik telah diubah dengan kolom (kategori) yang
berdekatan digabungkan. Penggabungan dilakukan pada standar proses sebagai
berikut: untuk kategori sangat tidak baik (diberi kode angka 5) untuk kategori
tidak baik (diberi kode angka 4) untuk kategori cukup (diberi kode angka 3) dan
untuk kategori baik (diberi kode angka 2) digabungkan diberi kode angka 2
dengan kategori baik. Untuk kategori sangat baik (diberikan kode angka 1).
Tabel 4.9 menunjukan hasil Chi-Square sebesar 7.349 (df) = 2 dan nilai
Asymp. Sig sebesar 0,025. Uji hipotesis saru arah nilai signifikansi 0,025 < α 0,05.
Dengan demikian, Ho ditolak dan H1 diterima, yang artinya pengalaman mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
berpengaruh positif terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.
Tabel 4.10
Hasil Analisis Chi-Square
Pengaruh Pengalaman Mengajar Terhadap
Standar Proses di SMAN se- kota
Yogyakarta.
Pada tabel 4.10 menunjukkan hasil analisis koefisien kontingensi dan
koefisien phi. Koefisisen kontingensi dan koefisien phi menunjukkan hasil yang
positif sebesar 0,025. Dengan demikian, H1 yang menyatakan ada pengaruh positif
pengalaman mengajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses pada guru di SMA Negeri se-Kota
Yogyakarta diterima. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pengalaman mengajar
maka semakin tinggi kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22. Sebaliknya, semakin rendah tingkat pengalaman mengajar, semakin
rendah kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 tentang Standar Proses.
Chi-Square Tests
Value Df
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 7.349a 2 .025
Likelihood Ratio 7.459 2 .024
Linear-by-Linear Association .006 1 .940
N of Valid Cases 133
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.26.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 4.11
Hasil Analisis Koefisien Kontigensi Pengaruh
Pengalaman Mengajar Terhadap
Standar Proses di SMAN se- kota
Yogyakarta
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Phi .235 .025
Cramer's V .235 .025
Contingency Coefficient .229 .025
N of Valid Cases 133
Selanjutnya setelah diketahui ada pengaruh pengalaman mengajar guru
terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran
berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di SMAN se-kota
Yogyakarta dilanjutkan dengan melakukan perhitungan kontingensi C untuk
mencari besar kecilnya derajat asosiasi.
Hasil perhitungan tersebut selaras dengan Tabel 4.11 Symmetric
Measures pada kolom Contingency Coefficient yaitu sebesar 0,229.
Langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai C dengan nilai Cmax
yang mungkin bisa terjadi. Perhitungan nilai Cmax adalah sebagai berikut:
√
= 0,707
Jika koefisien C dibandingkan dengan koefisien Cmax maka hasil
yang diperoleh sebesar 0,325 (0,230/0,707). Maka kriteria rasio C/Cmax,
koefisien 0,325 berada pada rentang 0,40 – 0,60 dengan interpretasi lemah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh pengalaman mengajar guru
terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran
berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di SMAN se-kota
Yogyakarta dapat diinterpretasikan lemah.
2. Hipotesis Kedua
a. Rumusan Hipotesis
= Tidak ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar
terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran.
= Ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran.
b. Hasil Pengujian Hipotesis
Tabel 4.11 menunjukkan kontingensi dan frekuensi harapan
pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses. Tabel tersebut menunjukkan sel matrik frekuensi
harapan antar variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 4. 12
Tabel Kontigensi dan Frekuensi Harapan
Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar terhadap
Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor
22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran
(Pertama) standar * ketersediaan Crosstabulation
Ketersediaan
Total
Sangat Memadai Memadai Cukup
Tidak Memadai
Standar Sangat Baik Count 34 22 5 0 61
Expected Count 22.5 23.4 12.8 2.3 61.0
% within standar 55.7% 36.1% 8.2% .0% 100.0%
% within ketersediaan
69.4% 43.1% 17.9% .0% 45.9%
% of Total 25.6% 16.5% 3.8% .0% 45.9%
Residual 11.5 -1.4 -7.8 -2.3
Std. Residual 2.4 -.3 -2.2 -1.5
Adjusted Residual 4.2 -.5 -3.3 -2.1
Baik Count 15 29 19 2 65
Expected Count 23.9 24.9 13.7 2.4 65.0
% within standar 23.1% 44.6% 29.2% 3.1% 100.0%
% within ketersediaan
30.6% 56.9% 67.9% 40.0% 48.9%
% of Total 11.3% 21.8% 14.3% 1.5% 48.9%
Residual -8.9 4.1 5.3 -.4
Std. Residual -1.8 .8 1.4 -.3
Adjusted Residual -3.2 1.5 2.3 -.4
Cukup Count 0 0 4 3 7
Expected Count 2.6 2.7 1.5 .3 7.0
% within standar .0% .0% 57.1% 42.9% 100.0%
% within ketersediaan
.0% .0% 14.3% 60.0% 5.3%
% of Total .0% .0% 3.0% 2.3% 5.3%
Residual -2.6 -2.7 2.5 2.7
Std. Residual -1.6 -1.6 2.1 5.3
Adjusted Residual -2.1 -2.1 2.4 5.6
Total Count 49 51 28 5 133
Expected Count 49.0 51.0 28.0 5.0 133.0
% within standar 36.8% 38.3% 21.1% 3.8% 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
% within ketersediaan
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.8% 38.3% 21.1% 3.8% 100.0%
Dalam tabel 4.12 setelah dilakuakan pengujian terdapat nilai expected
countnya tidak memenuhi syarat. Dalam hal ini syarat expected count harus lebih
dari 5. Maka, dilakukan penggabungan dari sel yang berdekatan. Penggabungan
dilakukan terhadap sel matrik berikut: sel matrik cukup dengan nilai expected
count 0,3 di gabungkan dengan sel matrik baik dengan nilai expected count 2,4.
Setelah dilkukan penggabungan dan mengubah dari kategori cukup ke kategori
baik diperoleh nilai expected count 17,9 yang sudah memenuhi syarat lebih dari 5.
Dengan penggabungan tersebut dari kategori sangat baik, baik, dan cukup menjadi
kategori sangat baik dan baik
Tabel 4. 13
Tabel Kontigensi dan Frekuensi Harapan
Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar terhadap
Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor
22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran
(Kedua) uji1 * uji2 Crosstabulation
uji2
Total
Sangat memadai Memadai Cukup
uji1 Sangat Baik Count 34 22 5 61
Expected Count 22.5 23.4 15.1 61.0
% within uji1 55.7% 36.1% 8.2% 100.0%
% within uji2 69.4% 43.1% 15.2% 45.9%
% of Total 25.6% 16.5% 3.8% 45.9%
Residual 11.5 -1.4 -10.1
Std. Residual 2.4 -.3 -2.6
Adjusted Residual 4.2 -.5 -4.1
Baik Count 15 29 28 72
Expected Count 26.5 27.6 17.9 72.0
% within uji1 20.8% 40.3% 38.9% 100.0%
% within uji2 30.6% 56.9% 84.8% 54.1%
% of Total 11.3% 21.8% 21.1% 54.1%
Residual -11.5 1.4 10.1
Std. Residual -2.2 .3 2.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Adjusted Residual -4.2 .5 4.1
Total Count 49 51 33 133
Expected Count 49.0 51.0 33.0 133.0
% within uji1 36.8% 38.3% 24.8% 100.0%
% within uji2 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.8% 38.3% 24.8% 100.0%
Pada Tabel menunjukkan kontingensi dan frekuensi harapan pengaruh
ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran. Sel
matrik frekuensi harapan pada variabel ketersediaan sumber terhadap kemampuan
mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 terdapat kategori sangat memadai, memadai, cukup, tidak
memadai dan sangat tidak memadai pada variabel standar proses terdapat kategori
sangat baik, baik, cukup, tidak baik, dan sangat tidak baik setelah diolah
menggunakan SPSS 16 telah berubah dengan kolom (kategori) yang berdekatan
digabungkan. Penggabungan dilakukan pada variabel ketersediaan sumber belajar
dan implementasi standar proses sebagai berikut: untuk variabel ketersediaan
sumber belajar dengan kategori sangat memadai (diberi kode angka 1), kategori
memadai (diberi kode angka 2), kategori cukup (diberi kode angka 3) dan kategori
tidak memadai (diberi kode angka 4) digabungkan diberi kode angka 3 dengan
kategori tidak memadai, sedangkan pada variabel standar proses kategori sangat
baik (diberi kode angka 1), kategori baik (diberi kode angka 2) dan kategori
cukup (diberi kode 3) digabungkan diberi kode angka 2 dengan kategori baik.
Berikut tabel hasil analisis nya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 4.14
Hasil Analisis Chi-Square
Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar Terhadap Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses Pembelajaran di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 23.610a 2 .000
Likelihood Ratio 25.293 2 .000
Linear-by-Linear Association 23.423 1 .000
N of Valid Cases 133
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.14.
Pada Tabel 4.14 diketahui hasil Chi-Square (x2 hitung) sebesar 23.610
a (df)
= 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga H01ditolak
dan Ha1 diterima, yang artinya ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar
terhadap kemampuannya dalam mengimplementasikan standar proses
pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.
Tabel 4.15
Hasil Analisis Koefisien Kontingensi
Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar Terhadap Kemampuan
Mengimplementasikan Standar Proses Pembelajaran Berdasarkan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by
Nominal
Phi .421 .000
Cramer's V .421 .000
Contingency
Coefficient .388 .000
N of Valid Cases 133
Selanjutnya setelah diketahui ada pengaruh ketersediaan sumber belajar
terhadap kemampuannya dalam mengimplementasikan standar proses
pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 dilanjutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
dengan melakukan perhitungan kontingensi C untuk mencari besar kecilnya
derajat asosiasi.
Hasil perhitungan tersebut selaras dengan tabel 4.15 Symmetric Measures
pada kolom Contingency Coefficient yaitu sebesar 0,388.
Langkah selanjutnya membandingkan nilai C dengan nilai Cmax yang
mungkin bisa terjadi. Perhitungan Cmax adalah sebagai berikut:
Cmax = √
= 0,707
Jika koefisien C dibandingkan dengan koefisien Cmax maka hasil yang
diperoleh sebesar 0,548 (0,388/ 0,707). Maka kriteria rasio C/Cmax koefisien 0,548
berada pada rentang 0,40-0,60 dengan interpretasi sedang. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pengaruh pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuannya
dalam mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 dapat diinterpretasikan sedang..
3. Hipotesis Ketiga
a. Rumusan Hipotesis
= Tidak ada pengaruh positif pangkat golongan guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 tentang standar proses pembelajaran.
b. = Ada pengaruh positif pangkat golongan guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 tentang standar proses pembelajaran berdasarkan
Hasil Pengujian Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Pada Tabel 4.16 menunjukkan kontingensi dan frekuensi
harapan pengaruh pangkat golongan guru terhadap kemampuan
mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.
Tabel 4.16
Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan
Pengaruh Pangkat Golongan Guru Terhadap Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran
(Pertama) standar * UJI1 Crosstabulation
UJI1
Total IIIA IIIB IIIC IVA
standar Sangat Baik Count 2 10 13 36 61
Expected Count 5.5 11.0 10.1 34.4 61.0
% within standar 3.3% 16.4% 21.3% 59.0% 100.0%
% within UJI1 16.7% 41.7% 59.1% 48.0% 45.9%
% of Total 1.5% 7.5% 9.8% 27.1% 45.9%
Residual -3.5 -1.0 2.9 1.6
Std. Residual -1.5 -.3 .9 .3
Adjusted Residual -2.1 -.5 1.4 .6
Baik Count 10 12 8 35 65
Expected Count 5.9 11.7 10.8 36.7 65.0
% within standar 15.4% 18.5% 12.3% 53.8% 100.0%
% within UJI1 83.3% 50.0% 36.4% 46.7% 48.9%
% of Total 7.5% 9.0% 6.0% 26.3% 48.9%
Residual 4.1 .3 -2.8 -1.7
Std. Residual 1.7 .1 -.8 -.3
Adjusted Residual 2.5 .1 -1.3 -.6
Cukup Count 0 2 1 4 7
Expected Count .6 1.3 1.2 3.9 7.0
% within standar .0% 28.6% 14.3% 57.1% 100.0%
% within UJI1 .0% 8.3% 4.5% 5.3% 5.3%
% of Total .0% 1.5% .8% 3.0% 5.3%
Residual -.6 .7 -.2 .1
Std. Residual -.8 .7 -.1 .0
Adjusted Residual -.9 .7 -.2 .0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Total Count 12 24 22 75 133
Expected Count 12.0 24.0 22.0 75.0 133.0
% within standar 9.0% 18.0% 16.5% 56.4% 100.0%
% within UJI1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 9.0% 18.0% 16.5% 56.4% 100.0%
Dalam tabel 4.16 setelah dilakuakan pengujian terdapat nilai expected
countnya tidak memenuhi syarat. Dalam hal ini syarat expected count harus lebih
dari 5. Maka, dilakukan penggabungan dari sel yang berdekatan. Penggabungan
dilakukan terhadap sel matrik berikut: sel matrik cukup dengan nilai expected
count 3,9 di gabungkan dengan sel matrik baik dengan nilai expected count 36,7.
Setelah dilkukan penggabungan dan mengubah dari kategori cukup ke kategori
baik diperoleh nilai expected count 40,6 yang sudah memenuhi syarat lebih dari 5.
Dengan penggabungan tersebut dari kategori sangat baik, baik, dan cukup menjadi
kategori sangat baik dan baik
Tabel 4.17
Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan
Pengaruh Pangkat Golongan Guru Terhadap Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
Tentang Standar Proses Pembelajaran
(Kedua) standar2 * UJI1 Crosstabulation
UJI1
Total IIIA IIIB IIIC IVA
standar2 Sangat Baik Count 2 10 13 36 61
Expected Count 5.5 11.0 10.1 34.4 61.0
% within standar2 3.3% 16.4% 21.3% 59.0% 100.0%
% within UJI1 16.7% 41.7% 59.1% 48.0% 45.9%
% of Total 1.5% 7.5% 9.8% 27.1% 45.9%
Residual -3.5 -1.0 2.9 1.6
Std. Residual -1.5 -.3 .9 .3
Adjusted Residual -2.1 -.5 1.4 .6
Baik Count 10 14 9 39 72
Expected Count 6.5 13.0 11.9 40.6 72.0
% within standar2 13.9% 19.4% 12.5% 54.2% 100.0%
% within UJI1 83.3% 58.3% 40.9% 52.0% 54.1%
% of Total 7.5% 10.5% 6.8% 29.3% 54.1%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Residual 3.5 1.0 -2.9 -1.6
Std. Residual 1.4 .3 -.8 -.3
Adjusted Residual 2.1 .5 -1.4 -.6
Total Count 12 24 22 75 133
Expected Count 12.0 24.0 22.0 75.0 133.0
% within standar2 9.0% 18.0% 16.5% 56.4% 100.0%
% within UJI1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 9.0% 18.0% 16.5% 56.4% 100.0%
Sel matrik frekuensi harapan pada variabel pangakat golongan guru
yang semula III a, IIIb, IIIc, IIId, IVa dan IVb telah diubah dengan kolom
(kategori) yang berdekatan digabungkan, sedangkan pada sel matrik standar
proses yang semula berkategori sangat baik, baik, dan cukup juga telah
diubah dengan kolom (kategori) yang berdekatan digabungkan.
Penggabungan dilakukan pada variabel pangkat golongan dan implementasi
standar proses sebagai berikut: untuk variabel pangkat golongan kategori III
a (diberi kode angka 1), kategori IIIb (diberi kode angka 2), kategori IIIc
(diberi kode angka 3) dan kategori IIId (diberi kode angka 4 ) digabungkan
diberi kode angka 3 dengan kategori IIIc, IVa (diberi kode angka 5) dan IVb
(diberi kode angka 6) diubah menjadi IVa dengan kode angka 4, sedangkan
pada variabel standar proses kategori sangat baik (diberi kode angka 1), baik
(diberi kode angka 2) dan cukup (diberi kode angka 3) digabungkan diberi
kode angka 2 dengan kategori baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 4.18
Hasil Analisis Chi-Square
Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan
Pengaruh Pangkat Golongan Guru Terhadap Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran Chi-Square Tests
Value Df
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 5.978a 3 .113
Likelihood Ratio 6.432 3 .092
Linear-by-Linear Association 1.712 1 .191
N of Valid Cases 133
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.50.
Pada tabel 4.18 diketahui hasil Chi-Square (x2 hitung) sebesar 5.978
(df) = 3 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,113 lebih besar dari 0,05 sehingga
H02 diterima dan Ha2 ditolak, yang artinya tidak ada pengaruh positif
pangkat golongan guru terhadap kemampuan dalam mengimplementasikan
standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta.
Selanjutnya setelah diketahui tidak ada pengaruh pangkat golongan
guru terhadap kemampuan dalam mengimplementasikan standar proses
pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di SMA
Negeri Se-Kota Yogyakarta dilanjutkan dengan melakukan perhitungan
kontingensi C untuk mencari besar kecilnya derajat asosiasi.
Langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai C dengan nilai Cmax
yang mungkin bisa terjadi. Perhitungan nilai Cmax adalah sebagai berikut:
√
= 0,707
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Jika koefisien C dibandingkan dengan koefisien Cmax maka hasil yang
diperoleh sebesar 0,304 (0,215/0,707). Maka kriteria rasio C/Cmax, koefisien
0,304 berada pada rentang 0,20 – 0,40 dengan interpretasi rendah. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pengaruh golongan guru terhadap kemampuannya
dalam mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta
dapat diinterpretasikan rendah.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar, dan pangkat
golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud No
22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran pada SMA Negeri Se-
Kota Yogyakarta. Berdasarkan pada hasil penelitian diatas, maka
dilakukan pembahasan sebagai berikut:
a. Pengaruh pengalaman mengajar guru terhadap kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tentang Standar
Proses Pembelajaran Tahun 2016 pada SMAN Negeri Se-Kota
Yogyakarta.
Pada hasil pengujian hipotesis pertama, diketahui hasil Chi-
Square (x2
hitung) sebesar 7,349 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar
0,025 lebih kecil dari 0,05 sehingga H02 ditolak dan Ha2 diterima,
yang artinya ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di SMAN se-kota
Yogyakarta. Karena terdapat pengaruh yang positif pengalaman
mengajar guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar
proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 di SMAN se-kota Yogyakarta, oleh karena itu dalam hal ini
pengalaman mengajar guru dapat digunakan untuk memprediksi
tingkat kemampuan mengimplementasikan standar proses
pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di
SMAN se-kota Yogyakarta. Semakin lama pengalaman mengajar
seorang guru akan semakin sangat baik dalam kemampuan
mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di SMAN se-kota Yogyakarta.
Sebaliknya, semakin baru pengalaman mengajar guru akan semakin
sangat tidak baik guru kemampuan mengimplementasikan standar
proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 di SMAN se-kota Yogyakarta. Oleh karena itu, pengalaman
mengajar guru harus selalu ditingkatkan untuk meningkatkan guru
dalam kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran
berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di SMAN se-kota
Yogyakarta.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengalaman mengajar
tergolong rendah, mempunyai standar proses pembelajaran yang
tergolong lemah, namun drajat asosiasi menunjukan rasio 0,325. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
tersebut menunjukan bahwa asosiasi sama memiliki golongan rendah.
Maka menurut peneliti pengaruh pengalaman mengajar guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran
berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di SMAN se-kota
Yogyakarta memiliki peran yang penting. Oleh karena itu, pengalaman
mengajar seorang guru harus diperbaiki kembali dilakukan dalam
kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran
berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di SMAN se-kota
Yogyakarta. Atas dasar hasil penelitian tersebut peneliti berpendapat
bahwa masih ada penyebab lain, selain pengalaman mengajar yang
diduga menjadi faktor penyebab pengaruhnya kemampuan guru
mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di SMAN se-kota Yogyakarta.
b. Pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tentang Standar
Proses Pembelajaran Tahun 2016 pada SMAN Negeri Se-Kota
Yogyakarta.
Pada hasil pengujian hipotesis pertama, diketahui hasil Chi-
Square (x2 hitung) sebesar 23.610 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga Ha1 diterima, yang
artinya ada pengaruh positif dan signifikan ketersediaan sumber belajar
terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses
pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta. Karena terdapat pengaruh yang
positif kesibukan guru terhadap kemampuan dalam
mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di SMA Negeri Se-Kota
Yogyakarta, maka dalam hal ini ketersediaan sumber belajar dapat
digunakan untuk memprediksi kemampuan dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di SMA
Negeri Se-Kota Yogyakarta. Semakin memadainya ketersediaan
sumber belajar bagi guru maka tingkat kemapuan guru dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di SMA
Negeri Se-Kota Yogyakarta akan semakin baik. Begitu juga
sebaliknya, semakin sedikit memadauinya ketersediaan sumber belajar
bagi guru maka semakin sulit guru dalam dalam mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di SMA Negeri Se-Kota
Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan sumber
belajar tergolong rendah, standar proses pembelajaran tergolong baik,
namun derajat asosiasi menunjukkan rasio 0,548 tergolong sedang.
Atas dasar hasil penelitian tersebut, maka peneliti berpendapat bahwa
masih ada penyebab lain selain ketersediaan sumber belajar yang
diduga dapat meningkakan kemampuan guru dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di SMA
Negeri Se-Kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
c. Pengaruh pangkat golongan guru terhadap kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tentang Standar
Proses Pembelajaran Tahun 2016 pada SMAN Negeri Se-Kota
Yogyakarta.
Pada hasil pengujian hipotesis pertama, diketahui hasil Chi-
Square (x2 hitung) sebesar 6,472 (df) = 3 dan nilai Asymp. Sig sebesar
0,091 lebih besar dari 0,05 sehingga Ha1 ditolak, yang artinya tidak
ada pengaruh positif dan signifikan pangkat golongan guru terhadap
kemampuannya mengimplementasikan standar proses pembelajaran
berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 . Karena tidak
terdapat pengaruh yang positif pangkat golongan guru terhadap
implementasi standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016, maka dalam hal ini pangkat golongan guru
tidak dapat digunakan untuk memprediksi kemampuan dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. Semakin
tinggi pangkat golongan guru tidak menjadikan semakin tinggi
kemampuannya dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor
22 Tahun 2016. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah pangkat
golongan guru tidak akan menjadikan semakin rendah kemampuannya
dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.
Oleh karena itu, tingginya pangkat golongan guru harus selalu
ditingkatkan untuk meningkatkan kemampuannya dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak guru yang
memiliki pangkat golongan IVa, standar proses pembelajaran
tergolong baik, namun derajat asosiasi menunjukkan rasio 0,304
tergolong rendah. Atas dasar hasil penelitian tersebut, maka peneliti
berpendapat bahwa masih ada penyebab lain selain pangkat golongan
yang diduga dapat meningkakan kemampuan guru dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 di SMA
Negeri Se-Kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
106
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab IV mengenai
pengaruh pengalaman mengajar, ketersediaan sumber belajar, dan pangkat
golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud No. 22
tahun 2016 tentang standar proses pada guru di SMA Negeri se-Kota
Yogyakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang standar
proses guru di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta diketahui dari hasil Chi-
Square (x2 hitung) sebesar 23,610 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar
0,00 lebih kecil dari 0,05
2. Ada pengaruh pengalaman mengajar terhadap kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang standar
proses pada guru di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta diketahui dari hasil
Chi-Square (x2 hitung) sebesar 7,349 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar
0,025 lebih kecil dari 0,05.
3. Tidak ada pengaruh pangkat golongan terhadap kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses pada guru di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta diketahui dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Chi-Square (x2
hitung) sebesar 5,987 (df) = 3 dan nilai Asymp. Sig sebesar
0,113 lebih besar dari 0,05.
B. Keterbatasan Masalah
Peneliti menyadari dalam melaksanakan penelitian masih banyak
kekurangan dan keterbatasan adalah sebagai berikut:
1. Peneliti tidak dapat mengendalikan kesungguhan dan kejujuran dari
responden dalam menjawab kuesioner. Apabila ternyata responden tidak
menjawab berdasarkan kondisi yang sebenarnya maka hasil penelitian ini
belum memberikan gambaran yang objektif, walaupun diawal peneliti
sudah meminta untuk menjawab sesuai dengan kenyataan yang ada pada
responden.
2. Seluruh data dalam penelitian ini hanya didasarkan pada data yang telah
diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 133 responden, peneliti tidak
melakukan wawancara dan observasi secara langsung terhadap masing-
masing responden sehingga penelitian ini belum menggambarkan
keseluruhan keinginan dari responden.
3. Peneliti hanya melakukan wawancara mengenai beberapa variable saja
sehingga masih banyak informasi yang belum bisa didapatkan dengan
sangat baik.
4. Peneliti juga menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam
pembuatan butir-butir kuesioner sehingga menyulitkan bagi responden
dalam menjawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti mencoba mengajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian yang pertama dihasilkan bahwa Ada pengaruh
ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang standar proses guru di SMA
Negeri se-Kota Yogyakarta. Untuk pihak sekolah diharapkan untuk
menambah lagi sumber belajar agar dapat menambah wawasan dan
pengetahuan yang tinggi, agar dapat tercapai tujuan kurikulumnya.
2. Dari hasil penelitian yang kedua dihasilkan bahwa ada pengaruh
pengalaman mengajar terhadap kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang standar proses pada guru di
SMA Negeri se-Kota Yogyakarta. Dengan adanya pengalaman guru yang
semakin lama masa kerja diharapkan dapat mengimplementasikan dengan
baik perubahan-perubahan kurikulum yang pasti akan selalu berubah
karena banyaknya pengalaman yang sudah mereka dapatkan terkait
implementasi perubahan kurikulum.
3. Dari hasil penelitian yang ketiga dihasilkan bahwa Tidak ada pengaruh
pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses pada guru di
SMA Negeri se-Kota Yogyakarta. Dalam hal ini guru sebaiknya jangan
hanya menaikkan golongan tetapi dengan meningkatkan kemampuan
dalam hal kurikulum, dikarenakan kurikulum sebagai landasan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
proses belajar mengajar. Dari dinaspun diharapkan untuk supaya
persyaratan penaikan golongan bukan hanya dengan berkas-berkas tetapi
dengan ujian guru tentang kurikulum agar guru lebih mengerti arti penting
kurikulum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. (2011). Konsep Dan Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Dakir. (2004). Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Dikpora. (2016). http://www.pendidikandiy.go.id/dinas_v4/? view=baca_isi
_lengkap&id _p=8 [7 September 2016]
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
(2008). Pedoman Penghitungan Beban Kerja Guru. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional
Hamalik, Oemar. (2003). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Hidayat, Sholeh. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana
Kunandar. (2008). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Penididikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Muhadi, FX. (2011). Modul Metode Penelitian. Program Studi Pendidikan
Akuntansi FKIP Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Musfah, Jejen. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan
Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1990). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Bahasa
Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1989). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Sadiman, Arif Sukadi 1988,Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar.
Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa
Sanjaya, Wina (2006). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya, W. dan Budimanjaya, A. (2017). Paradigma Baru Mengajar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Supriadi, Dedi. (1999). Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta:
Adicitra Karya . Nusa
Wulan, Alfonsia P.S., et al. (2015). “Evaluasi Terhadap Implementasi Proses
Pembelajaran & Penilaian Berdasarkan Kurikulum 2013”. Skripsi. FKIP,
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LAMPIRAN KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Kode:
IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG
STANDAR PROSES DAN PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG
STANDAR PENILAIAN PADA
SMA DAN SMK NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017
Disusun Dalam Rangka Penelitian Bersama Dosen & Mahasiswa
Kelompok Penelitian:
Mahasiswa Semester VIII Tahun Akademik 2016/2017
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Drs. F.X. Muhadi, M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
Kepada Yth:
Bapak/Ibu Guru SMA/SMK Negeri
Di Kota Yogyakarta
Dengan Hormat,
Dalam rangka penyusunan tugas akhir semester VIII kami mahasiswa di bawah
bimbingan dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi menyelenggarakan penelitian yang
bertemakan “Implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
Dan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pada SMA dan
SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta Tahun 2017”.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu Guru untuk
menjadi responden penelitian ini. Kami mohon Bapak/Ibu guru berkenan menjawab
pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner ini sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
Jawaban Bapak/Ibu Guru hanya akan dipakai untuk kepentingan penelitian dan akan dijamin
kerahasiaannya.
Kami menyadari bahwa pengisisan kuesioner ini sedikit banyak menyita waktu
Bapak/Ibu Guru. Oleh karena itu, kami mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan
kami. Atas bantuan dan kerja sama yang Bapak/Ibu Guru berikan kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 10 Januari 2017
Hormat kami,
Tim Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
KUESIONER PENELITIAN
I. IDENTITAS
Nama (Jika tidak keberatan) : ________________________________
NIP/NIK : ________________________________
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan *)
Pendidikan Tertinggi : D3/ S1/ S2/ S3 *)
Bidang Keahlian :_________________________________
Unit Kerja :_________________________________
Masa Kerja :……… Tahun
Mata Pelajaran yang diampu : ________________________________
Usia :_________________________________
Jam Mengajar : Ekuivalen…….jam/minggu
Pengalaman Mengikuti Diklat :…….Hari
Rata-rata Mengakses Internet :…….Jam/minggu
Pangkat/Golongan : III/a / III/b / III/c / IV/a/ ........ *)
Keterangan
*Coret yang tidak perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
II. IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG
STANDAR PROSES DAN PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR PENILAIAN PADA SMA DAN SMK NEGERI SE-
KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017
Mohon untuk membantu mengisi pada lembar jawab yang telah disediakan dengan
memberikan tanda (√) sesuai dengan pilihan jawaban Bapak/ Ibu. (Lembar jawab
terpisah dengan kuesioner).
Keterangan:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS1. Membuat RPP merupakan suatu
kewajiban bagi saya2. Saya menyusun RPP berdasarkan
silabus3. Saya menyusun RPP hanya pokok-
pokoknya saja4. Saya menyusun RPP sesuai dengan
subtema mata pelajaran yangbersangkutan.
5. Saya menyusun RPP sesuai dengantujuan pembelajaran
6. Saya membuat media sesuai denganmateri pembelajaran
7. Saya membuat media agar tujuanpembelajaran tercapai
8. Saya merasa cukup menggunakanbuku paket
9. Saya menyusun perangkat penilaianpembelajaran sebelum melaksanakanpembelajaran
10. Saya yakin ketika pembelajaran akandimulai peserta didik sudah siap atauselalu siap
11. Saya mengecek kehadiran siswasebelum pembelajaran dimulai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
No Pernyataan SS S TS STS12. Saya memberikan motivasi kepada
peserta didik sebelum pembelajarandimulai
13. Saya melakukan apersepsi padapertemuan pertama saja
14. Saya menyampaikan tujuanpembelajaran pada pertemuan pertamasaja
15. Saya menyampaikan cakupan materidan penjelasan uraian kegiatansebelum memulai kegiatanpembelajaran
16. Saya mengamati tingkah laku pesertadidik saat proses pembelajaran
17. Saya menghargai pendapat pesertadidik dengan memberikan penguatansaat proses pembelajaran
18. Saya mengajak peserta didik untukmengolah pengetahuan selama prosespembelajaran
19. Saya mengajak peserta didik untukmenciptakan sesuatu hal yangberhubungan dengan materi yangdiajarkan
20. Saya mereview apa saja yang sudahdipelajari bersama peserta didik
21. Saya mengajak siswa untukmelakukan refleksi setelahpembelajaran selesai.
22. Saya memberikan umpan balik untukpeserta didik
23. Saya memberikan tugas untukdikerjakan dirumah kepada pesertadidik
24. Saya meminta kepada peserta didikmenyiapkan materi pembelajaranuntuk pertemuan berikutnya.
25. Saya tidak selalu mengatur tempatduduk peserta didik untuk mengelolakeefektifan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
No Pernyataan SS S TS STS26. Dalam pembelajaran, volume suara
saya tidak dapat didengar dengan baikoleh peserta didik.
27. Saya menggunakan intonasi yangdapat didengar dengan baik olehpeserta didik
28. Saya menggunakan bahasa yangsantun, lugas dan mudah dimengertisaat proses pembelajaran
29. Saya memberikan materipembelajaran yang sesuai denganKompetensi Dasar yang ingin dicapai
30. Saya mengatur ketertiban dankedisiplinan kelas
31. Saya selalu berpenampilan sopanselayaknya seorang guru
32. Saya tidak selalu menjelaskan silabuskepada peserta didik yang dilakukanpada awal semester
33. Saya menilai kesiapan peserta didikdalam melaksanakan pembelajaransecara individual
34. Saya menilai perkembangan akademikpeserta didik secara individual
35. Saya menilai hasil belajar pesertadidik secara individual
36. Saya melakukan perbaikanadministrasi pembelajaran ketika akandilaksanakan pemantauan, supervisi,evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut
37. Saya memperlihatkan administrasipembelajaran yang sudah saya buatdengan apa adanya ketika akandilaksanakan pemantauan, supervise,evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut
38. Sekolah menyediakan buku paketsebagai sumber pembelajaran.
39. Sekolah menyediakan bukupendukung sebagai sumberpembelajaran.
40. Sekolah tidak menyediakan moduluntuk sumber pembelajaran bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
siswa.41. Sekolah tidak menyediakan majalah
yang relevan dalam pembelajaran.42. Sekolah menyediakan proyektor slide
sebagai alat pembelajaran.43. Sekolah menyediakan video sebagai
alat pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
LAMPIRAN 2
Data Induk Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
1. Variabel Implementasi PERMENDIKBUD No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
RESPONDEN
StandarProses(Y1)
Jumlah
1 2 4 5 6 7 8 9 11 12 15 16 17 1819
20
21
22 23 24 26 27 28 29 30 31 33 34 35 36 37
1 SA1.01 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 1082 SA1.02 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 1173 SA1.03 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 944 SA1.04 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 1115 SA1.05 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 936 SA1.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 967 SA1.07 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1048 SA1.08 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 1079 SA1.09 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 92
10 SA1.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9211 SA1.11 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 11612 SA1.12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 10213 SA1.13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 9014 SA2.01 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12215 SA2.02 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 11916 SA2.03 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12217 SA2.04 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12218 SA2.05 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 10119 SA2.06 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 10620 SA2.07 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 10921 SA2.08 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 10322 SA2.09 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 10323 SA2.10 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 11024 SA2.11 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
25 SA2.12 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 11026 SA2.13 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 11427 SA2.14 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 8928 SA2.15 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 11229 SA2.16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 9930 SA2.17 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 11031 SA2.18 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 10632 SA2.19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9333 SA2.20 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 98
34 SA3.01 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 105
35 SA3.02 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 108
36 SA3.03 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 94
37 SA3.04 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 122
38 SA3.05 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 92
39 SA3.06 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 102
40 SA3.07 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 116
41 SA3.08 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 96
42 SA3.09 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 120
43 SA3.10 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 98
44 SA3.11 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 97
45 SA3.12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 1 116
46 SA3.13 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 122
47 SA3.14 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 101
48 SA3.15 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 111
49 SA3.16 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
50 SA5.01 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 10351 SA5.02 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 11052 SA5.03 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 10353 SA5.04 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 10354 SA5.05 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9855 SA5.06 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 10656 SA5.07 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 1 3 3 3 3 3 10557 SA5.08 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 11458 SA5.09 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 2 3 2 3 10359 SA5.10 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 4 3 2 10060 SA5.11 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 11361 SA5.12 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 10862 SA5.13 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 11863 SA5.14 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 11064 SA5.15 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 10365 SA5.16 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 11366 SA6.01 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 10767 SA6.02 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 10368 SA6.03 3 4 4 4 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 11569 SA6.04 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 10170 SA6.05 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9371 SA6.06 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9072 SA6.07 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 10973 SA6.08 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 10374 SA6.09 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 10075 SA7.01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9376 SA7.02 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 11177 SA7.03 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
78 SA7.04 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9579 SA7.05 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 10680 SA7.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9281 SA7.07 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 10682 SA7.08 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 11083 SA7.09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 9284 SA7.10 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9185 SA7.11 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 9886 SA8.01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 9287 SA8.02 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 12188 SA8.03 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 10189 SA8.04 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 9490 SA8.05 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 11291 SA8.06 2 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 9592 SA8.07 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9493 SA8.08 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 1 4 4 4 3 3 3 4 3 2 2 10294 SA8.09 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 3 10895 SA8.10 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 11596 SA8.11 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 11897 SA8.12 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 11098 SA9.01 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 9399 SA9.02 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 117100 SA9.03 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 117
101 SA9.05 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 108
102 SA9.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 94
103 SA9.07 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 111
104 SA9.09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 96
105 SA9.10 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
106 SA9.11 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 2 2 99
107 SA10.01 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 115
108 SA10.02 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 100
109 SA10.03 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 101
110 SA10.04 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 91
111 SA10.05 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 117
112 SA10.06 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 113
113 SA10.07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 93
114 SA10.08 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 96
115 SA10.09 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 104
116 SA10.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93
117 SA10.11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 124
118 SA10.12 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 111
119SA
11.01 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 100
120SA
11.02 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 118
121SA
11.03 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 111
122SA
11.04 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 110
123SA
11.05 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 111
124SA
11.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93
125SA
11.07 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93
126SA
11.08 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 96
127SA
11.09 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 98
128SA
11.10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 92
129SA
11.11 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 92
130SA
11.12 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 104
131SA
11.13 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
132SA
11.06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 91
133SA
11.09 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
2. Variabel Ketersediaan Sumber Belajar
Ketersediaan Sumber Belajar (X4) Jumlah94 95 96 97 98 99 1003 3 4 4 4 3 4 253 3 2 2 4 3 4 212 3 3 2 3 3 4 204 3 2 2 4 3 4 223 3 3 3 3 3 3 213 3 3 2 3 2 2 183 3 2 3 3 3 3 203 3 2 3 4 3 4 223 3 3 2 3 3 3 202 3 3 3 3 3 3 204 4 1 3 3 4 4 233 3 4 4 4 4 4 263 3 3 2 3 3 3 204 4 4 4 4 3 4 273 3 1 4 4 4 4 234 4 3 3 4 4 4 264 4 3 3 4 4 4 264 4 4 4 4 3 4 274 4 4 3 4 3 4 263 3 3 3 4 3 4 233 3 3 3 3 3 3 213 3 3 3 3 3 3 213 3 4 4 4 4 4 263 3 2 2 3 2 2 174 4 3 3 4 3 4 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
3 3 1 4 4 4 4 233 3 3 3 3 2 2 193 3 1 4 4 4 4 233 3 3 3 3 2 3 204 3 3 3 4 2 3 223 3 3 3 3 3 3 213 3 3 3 3 3 3 214 4 4 4 4 3 4 27
3 3 3 3 2 2 2 18
4 4 3 3 4 4 4 26
3 3 3 3 3 4 3 22
4 4 4 4 4 4 4 28
2 3 3 3 3 3 3 20
3 3 3 3 3 3 3 21
4 4 3 4 3 3 3 24
3 3 3 3 3 3 4 22
3 4 3 4 4 4 4 26
3 3 2 2 3 3 3 19
3 3 3 3 3 3 3 21
4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 3 4 3 3 3 24
3 3 3 3 3 3 3 21
4 4 4 4 4 4 4 28
3 3 2 2 3 3 3 19
3 3 3 3 3 3 3 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
4 4 3 3 4 3 3 243 3 2 3 3 3 3 204 4 3 3 4 4 4 264 4 4 4 4 4 4 283 3 3 3 3 3 3 214 4 3 3 4 4 4 264 4 2 4 4 3 4 253 3 2 2 4 4 4 224 4 3 3 4 4 4 263 4 4 3 4 4 4 263 3 4 4 4 4 4 264 4 2 4 4 4 4 264 4 3 3 4 3 3 244 4 3 3 4 4 4 263 4 4 3 4 4 4 264 4 2 3 4 4 3 244 4 3 3 4 3 3 244 4 1 1 4 4 4 223 3 2 2 3 3 3 194 4 3 3 3 3 4 242 2 2 2 3 3 3 173 3 2 3 3 3 3 203 3 4 3 4 3 4 243 3 3 3 3 2 2 193 3 3 3 3 3 3 212 2 3 3 3 3 3 192 2 3 3 3 3 3 193 3 3 3 3 3 3 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
4 4 1 4 3 3 3 223 3 3 3 3 3 3 212 2 3 3 3 3 3 194 4 2 2 4 4 4 243 3 3 3 3 3 3 213 3 3 3 2 3 3 203 3 3 3 3 3 3 213 3 3 3 3 3 3 214 4 2 3 4 3 4 242 3 3 4 4 3 4 233 3 3 3 4 3 3 223 3 3 3 4 3 4 233 3 2 2 3 3 3 193 3 3 3 4 2 4 224 4 3 4 4 3 4 263 3 3 3 3 2 4 213 3 3 3 4 3 3 224 4 3 3 4 4 4 264 4 3 3 4 4 4 262 4 3 3 4 2 4 224 4 3 3 3 2 3 224 4 3 3 3 2 3 223 3 2 3 4 2 3 203 3 3 3 3 3 3 214 3 3 3 4 2 4 233 3 3 3 2 3 3 203 4 3 3 4 4 4 254 4 3 3 4 3 4 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
4 4 3 4 4 4 4 273 3 3 3 3 3 3 213 3 2 2 3 3 3 193 2 2 2 3 3 3 184 4 4 4 4 4 4 284 4 3 3 4 4 4 263 3 3 3 3 3 3 213 3 3 3 3 3 3 213 4 3 3 2 4 4 233 3 3 3 3 3 3 214 4 1 4 4 4 4 254 4 4 4 4 4 4 284 4 2 3 4 4 4 253 3 3 3 3 3 3 214 4 3 3 4 4 4 263 3 3 3 4 3 3 224 4 3 3 4 4 4 263 3 2 2 3 3 3 193 3 2 2 3 3 3 193 3 3 3 3 3 3 213 3 2 2 3 3 3 193 3 2 2 3 3 3 193 3 2 3 3 2 3 193 4 3 3 4 3 4 243 3 4 4 3 3 3 233 3 3 3 2 3 2 193 3 3 3 3 3 3 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
3. Variabel Pangkat Golongan
PangkatGolongan
Guru(X8)
663333536225225555525152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
623551545
5
5
5
4
4
5
3
2
5
5
3
5
5
1
5
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
1555556555522352254555522221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
1553555615255555555355355555
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
1535553512233552532112225551
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LAMPIRAN 3
Uji Validitas
dan
Uji Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
1. Uji Validitas
a. Validitas Variabel Implementasi PERMENDIKBUD No. 22 tahun 2016 tentang Standar
Proses (Pertama)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
sumbel1 114.68 86.433 .592 . .885
sumbel2 114.67 86.026 .664 . .884
sumbel3 115.88 89.940 .104 . .895
sumbel4 114.84 86.225 .585 . .885
sumbel5 114.76 86.320 .600 . .885
sumbel6 114.88 86.319 .577 . .885
sumbel7 114.90 85.346 .598 . .884
sumbel8 115.32 89.157 .227 . .891
sumbel9 115.10 87.437 .500 . .886
sumbel10 115.60 89.969 .134 . .893
sumbel11 114.78 86.838 .521 . .886
sumbel12 114.81 86.245 .583 . .885
sumbel13 116.28 91.051 .008 . .900
sumbel14 116.23 91.509 -.015 . .900
sumbel15 114.98 87.136 .513 . .886
sumbel16 114.89 85.398 .680 . .883
sumbel17 114.77 86.135 .619 . .884
sumbel18 114.94 85.784 .628 . .884
sumbel19 115.01 86.523 .592 . .885
sumbel20 114.93 86.367 .601 . .885
sumbel21 115.01 87.083 .548 . .886
sumbel22 114.97 86.272 .625 . .885
sumbel23 115.26 88.510 .354 . .888
sumbel24 115.17 87.932 .444 . .887
sumbel25 116.26 92.832 -.097 . .896
sumbel26 115.04 87.143 .296 . .891
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
sumbel27 114.92 86.683 .527 . .886
sumbel28 114.83 86.417 .582 . .885
sumbel29 114.75 85.839 .655 . .884
sumbel30 115.01 86.583 .565 . .885
sumbel31 114.82 86.422 .531 . .886
sumbel32 115.74 91.434 .004 . .897
sumbel33 115.25 87.612 .445 . .887
sumbel34 115.09 86.340 .600 . .885
sumbel35 114.98 85.651 .704 . .883
sumbel36 115.28 87.945 .303 . .890
sumbel37 115.29 89.024 .253 . .890
b. Validitas Variabel Implementasi PERMENDIKBUD No. 22 tahun 2016 tentang Standar
Proses (kedua)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SUMBEL1 100.6842 82.081 .577 . .930
SUMBEL2 100.6767 81.584 .661 . .929
SUMBEL3 100.8496 81.568 .605 . .929
SUMBEL4 100.7669 81.847 .600 . .929
SUMBEL5 100.8872 82.040 .556 . .930
SUMBEL6 100.9098 81.113 .576 . .930
SUMBEL7 101.3233 84.842 .205 . .934
SUMBEL8 101.1053 83.262 .461 . .931
SUMBEL9 100.7895 82.213 .537 . .930
SUMBEL10 100.8195 81.634 .598 . .929
SUMBEL11 100.9925 82.235 .560 . .930
SUMBEL12 100.9023 80.680 .710 . .928
SUMBEL13 100.7744 81.115 .683 . .928
SUMBEL14 100.9474 81.081 .655 . .929
SUMBEL15 101.0150 81.757 .625 . .929
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
SUMBEL16 100.9398 81.481 .649 . .929
SUMBEL17 101.0150 82.257 .588 . .930
SUMBEL18 100.9774 81.356 .678 . .929
SUMBEL19 101.2632 83.665 .388 . .932
SUMBEL20 101.1805 83.088 .482 . .931
SUMBEL21 101.0451 83.074 .265 . .936
SUMBEL22 100.9248 81.858 .564 . .930
SUMBEL23 100.8346 81.488 .634 . .929
SUMBEL24 100.7594 80.972 .702 . .928
SUMBEL25 101.0150 81.818 .598 . .929
SUMBEL26 100.8271 81.750 .551 . .930
SUMBEL27 101.2556 83.192 .435 . .931
SUMBEL28 101.0977 82.392 .540 . .930
SUMBEL29 100.9925 81.371 .683 . .928
SUMBEL30 101.2857 82.675 .368 . .933
SUMBEL31 101.2932 84.088 .290 . .933
c. Variable Ketersediaan Sumber Belajar
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
subel1 19.26 5.998 .550 .655 .750
subel2 19.20 5.784 .690 .704 .725
subel3 19.72 6.672 .193 .175 .828
subel4 19.51 6.100 .467 .266 .766
subel5 19.10 5.846 .633 .571 .735
subel6 19.37 6.053 .493 .384 .761
subel7 19.13 5.718 .671 .645 .727
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
2. Uji Reliabilitas
a. Uji Reliabilitas Variabel Implementasi PERMENDIKBUD No. 22 tahun 2016
tentang Standar Proses
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.933 .937 31
b. Uji Reliabilitas Variabel Ketersediaan Sumber Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.785 .799 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
LAMPIRAN 4
Deskripsi Data Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Statistics
JK
N Valid 133
Missing 0
Mean 1.63
Std. Error of Mean .042
Median 2.00
Mode 2
Std. Deviation .484
Variance .234
Range 1
Minimum 1
Maximum 2
Sum 217
JK
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid LAKI-LAKI 49 36.8 36.8 36.8
PEREMPUAN 84 63.2 63.2 100.0
Total 133 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Mengajar
Statistics
pengbel
N Valid 133
Missing 0
Mean 2.41
Std. Error of Mean .062
Median 3.00
Mode 3
Std. Deviation .718
Variance .516
Range 2
Minimum 1
Maximum 3
Sum 320
`
Pengbel
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sedikit 18 13.5 13.5 13.5
Cukup 43 32.3 32.3 45.9
Banyak 72 54.1 54.1 100.0
Total 133 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
3. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Statistics
Tingkatpendidikan
N Valid 133
Missing 0
Mean 2.21
Std. Error of Mean .041
Median 2.00
Mode 2
Std. Deviation .478
Variance .228
Range 3
Minimum 1
Maximum 4
Sum 294
Tingkatpendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 2 1.5 1.5 1.5
S1 103 77.4 77.4 78.9
S2 26 19.5 19.5 98.5
S3 2 1.5 1.5 100.0
Total 133 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
4. Deskripsi Responden Berdasarkan Pangkat Golongan
PANGKAT
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid IIIA 12 9.0 9.0 9.0
IIIB 24 18.0 18.0 27.1
IIIC 17 12.8 12.8 39.8
IIID 5 3.8 3.8 43.6
IVA 69 51.9 51.9 95.5
IVB 6 4.5 4.5 100.0
Total 133 100.0 100.0
Statistics
PANGKAT
N Valid 133
Missing 0
Mean 3.85
Std. Error of Mean .133
Median 5.00
Mode 5
Std. Deviation 1.535
Variance 2.356
Range 5
Minimum 1
Maximum 6
Sum 512
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
LAMPIRAN 5
Deskripsi Data Variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
1. Variabel Implementasi PERMENDIKBUD No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
Statistics
PROSES
N Valid 133
Missing 0
Mean 104.34
Std. Error of Mean .811
Median 103.00
Mode 93a
Std. Deviation 9.353
Variance 87.483
Range 35
Minimum 89
Maximum 124
Sum 13877
a. Multiple modes exist. The smallest
value is shown
2. Variabel Ketersediaan Sumber Belajar
Statistics
KETERSEDIAAN
N Valid 133
Missing 0
Mean 22.55
Std. Error of Mean .244
Median 22.00
Mode 21
Std. Deviation 2.814
Variance 7.916
Range 11
Minimum 17
Maximum 28
Sum 2999
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
3. Variabel Pangkat Golongan
Statistics
pangkatgol
N Valid 133
Missing 0
Mean 3.85
Std. Error of Mean .133
Median 5.00
Mode 5
Std. Deviation 1.535
Variance 2.356
Range 5
Minimum 1
Maximum 6
Sum 512
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
LAMPIRAN 6
Analisis Chi Square
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
1. Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar terhadap Implementasi PermendikbudNo. 22 tahun 2016 tentang standar proses pada Guru di SMA Negeri se-KotaYogyakarta
2.
uji1 * uji2 Crosstabulation
uji2
TotalSangat memadai Memadai Cukup
uji1 Sangat Baik Count 34 22 5 61
Expected Count 22.5 23.4 15.1 61.0
% within uji1 55.7% 36.1% 8.2% 100.0%
% within uji2 69.4% 43.1% 15.2% 45.9%
% of Total 25.6% 16.5% 3.8% 45.9%
Residual 11.5 -1.4 -10.1
Std. Residual 2.4 -.3 -2.6
Adjusted Residual 4.2 -.5 -4.1
Baik Count 15 29 28 72
Expected Count 26.5 27.6 17.9 72.0
% within uji1 20.8% 40.3% 38.9% 100.0%
% within uji2 30.6% 56.9% 84.8% 54.1%
% of Total 11.3% 21.8% 21.1% 54.1%
Residual -11.5 1.4 10.1
Std. Residual -2.2 .3 2.4
Adjusted Residual -4.2 .5 4.1
Total Count 49 51 33 133
Expected Count 49.0 51.0 33.0 133.0
% within uji1 36.8% 38.3% 24.8% 100.0%
% within uji2 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.8% 38.3% 24.8% 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 23.610a 2 .000
Likelihood Ratio 25.293 2 .000
Linear-by-Linear Association 23.423 1 .000
N of Valid Cases 133
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 15.14.
Directional Measures
Value
Asymp. Std.
Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Nominal by Nominal Lambda Symmetric .217 .083 2.408 .016
uji1 Dependent .311 .095 2.793 .005
uji2 Dependent .146 .084 1.619 .105
Goodman and Kruskal tau uji1 Dependent .178 .060 .000c
uji2 Dependent .082 .031 .000c
Uncertainty Coefficient Symmetric .107 .039 2.731 .000d
uji1 Dependent .138 .050 2.731 .000d
uji2 Dependent .088 .032 2.731 .000d
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on chi-square approximation
d. Likelihood ratio chi-square probability.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Phi .421 .000
Cramer's V .421 .000
Contingency Coefficient .388 .000
N of Valid Cases 133
uji1 * ketersediaan Crosstabulation
ketersediaan
TotalSangat Memadai Memadai Cukup Tidak Memadai
uji1 Sangat Baik Count 34 22 5 0 61
Expected Count 22.5 23.4 12.8 2.3 61.0
% within uji1 55.7% 36.1% 8.2% .0% 100.0%
% within ketersediaan 69.4% 43.1% 17.9% .0% 45.9%
% of Total 25.6% 16.5% 3.8% .0% 45.9%
Residual 11.5 -1.4 -7.8 -2.3
Std. Residual 2.4 -.3 -2.2 -1.5
Adjusted Residual 4.2 -.5 -3.3 -2.1
Baik Count 15 29 23 5 72
Expected Count 26.5 27.6 15.2 2.7 72.0
% within uji1 20.8% 40.3% 31.9% 6.9% 100.0%
% within ketersediaan 30.6% 56.9% 82.1% 100.0% 54.1%
% of Total 11.3% 21.8% 17.3% 3.8% 54.1%
Residual -11.5 1.4 7.8 2.3
Std. Residual -2.2 .3 2.0 1.4
Adjusted Residual -4.2 .5 3.3 2.1
Total Count 49 51 28 5 133
Expected Count 49.0 51.0 28.0 5.0 133.0
% within uji1 36.8% 38.3% 21.1% 3.8% 100.0%
% within ketersediaan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
uji1 * ketersediaan Crosstabulation
ketersediaan
TotalSangat Memadai Memadai Cukup Tidak Memadai
uji1 Sangat Baik Count 34 22 5 0 61
Expected Count 22.5 23.4 12.8 2.3 61.0
% within uji1 55.7% 36.1% 8.2% .0% 100.0%
% within ketersediaan 69.4% 43.1% 17.9% .0% 45.9%
% of Total 25.6% 16.5% 3.8% .0% 45.9%
Residual 11.5 -1.4 -7.8 -2.3
Std. Residual 2.4 -.3 -2.2 -1.5
Adjusted Residual 4.2 -.5 -3.3 -2.1
Baik Count 15 29 23 5 72
Expected Count 26.5 27.6 15.2 2.7 72.0
% within uji1 20.8% 40.3% 31.9% 6.9% 100.0%
% within ketersediaan 30.6% 56.9% 82.1% 100.0% 54.1%
% of Total 11.3% 21.8% 17.3% 3.8% 54.1%
Residual -11.5 1.4 7.8 2.3
Std. Residual -2.2 .3 2.0 1.4
Adjusted Residual -4.2 .5 3.3 2.1
Total Count 49 51 28 5 133
Expected Count 49.0 51.0 28.0 5.0 133.0
% within uji1 36.8% 38.3% 21.1% 3.8% 100.0%
% within ketersediaan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 36.8% 38.3% 21.1% 3.8% 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 24.155a 3 .000
Likelihood Ratio 27.088 3 .000
Linear-by-Linear Association 23.871 1 .000
N of Valid Cases 133
a. 2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 2.29.
Directional Measures
Value
Asymp. Std.
Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Nominal by Nominal Lambda Symmetric .217 .083 2.408 .016
uji1 Dependent .311 .095 2.793 .005
ketersediaan Dependent .146 .084 1.619 .105
Goodman and Kruskal tau uji1 Dependent .182 .057 .000c
ketersediaan Dependent .068 .027 .000c
Uncertainty Coefficient Symmetric .109 .035 3.043 .000d
uji1 Dependent .148 .048 3.043 .000d
ketersediaan Dependent .086 .027 3.043 .000d
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on chi-square approximation
d. Likelihood ratio chi-square probability.
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Phi .426 .000
Cramer's V .426 .000
Contingency Coefficient .392 .000
N of Valid Cases 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
3. Pengaruh Pengalaman Mengajar terhadap Implementasi Permendikbud No. 22tahun 2016 tentang standar proses pada Guru di SMA Negeri se-KotaYogyakarta
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Phi .235 .025
Cramer's V .235 .025
Contingency Coefficient .229 .025
N of Valid Cases 133
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 7.349a 2 .025
Likelihood Ratio 7.459 2 .024
Linear-by-Linear Association .006 1 .940
N of Valid Cases 133
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 8.26.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
uji1 * pengalaman Crosstabulation
pengalaman
TotalBanyak Cukup Sedikit
uji1 Sangat Baik Count 29 27 5 61
Expected Count 32.6 20.2 8.3 61.0
% within uji1 47.5% 44.3% 8.2% 100.0%
% within pengalaman 40.8% 61.4% 27.8% 45.9%
% of Total 21.8% 20.3% 3.8% 45.9%
Residual -3.6 6.8 -3.3
Std. Residual -.6 1.5 -1.1
Adjusted Residual -1.2 2.5 -1.7
Baik Count 42 17 13 72
Expected Count 38.4 23.8 9.7 72.0
% within uji1 58.3% 23.6% 18.1% 100.0%
% within pengalaman 59.2% 38.6% 72.2% 54.1%
% of Total 31.6% 12.8% 9.8% 54.1%
Residual 3.6 -6.8 3.3
Std. Residual .6 -1.4 1.0
Adjusted Residual 1.2 -2.5 1.7
Total Count 71 44 18 133
Expected Count 71.0 44.0 18.0 133.0
% within uji1 53.4% 33.1% 13.5% 100.0%
% within pengalaman 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 53.4% 33.1% 13.5% 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Directional Measures
Value
Asymp. Std.
Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Nominal by Nominal Lambda Symmetric .081 .051 1.521 .128
uji1 Dependent .164 .099 1.521 .128
pengalaman Dependent .000 .000 .c .c
Goodman and Kruskal tau uji1 Dependent .055 .039 .026d
pengalaman Dependent .027 .021 .028d
Uncertainty Coefficient Symmetric .034 .024 1.392 .024e
uji1 Dependent .041 .029 1.392 .024e
pengalaman Dependent .029 .021 1.392 .024e
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Cannot be computed because the asymptotic standard error equals zero.
d. Based on chi-square approximation
e. Likelihood ratio chi-square probability.
4. Pengaruh Pangkat Golongan terhadap Implementasi Permendikbud No. 22tahun 2016 tentang standar proses pada Guru di SMA Negeri se-KotaYogyakarta
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 5.978a 3 .113
Likelihood Ratio 6.432 3 .092
Linear-by-Linear Association 1.712 1 .191
N of Valid Cases 133
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 5.50.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Phi .212 .113
Cramer's V .212 .113
Contingency Coefficient .207 .113
N of Valid Cases 133
Directional Measures
Value
Asymp. Std.
Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Nominal by Nominal Lambda Symmetric .034 .039 .855 .392
standar2 Dependent .066 .074 .855 .392
UJI1 Dependent .000 .000 .c .c
Goodman and Kruskal tau standar2 Dependent .045 .030 .115d
UJI1 Dependent .009 .007 .312d
Uncertainty Coefficient Symmetric .026 .019 1.349 .092e
standar2 Dependent .035 .026 1.349 .092e
UJI1 Dependent .021 .015 1.349 .092e
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Cannot be computed because the asymptotic standard error equals zero.
d. Based on chi-square approximation
e. Likelihood ratio chi-square probability.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
standar2 * UJI1 Crosstabulation
UJI1
TotalIIIA IIIB IIIC IVA
standar2 Sangat Baik Count 2 10 13 36 61
Expected Count 5.5 11.0 10.1 34.4 61.0
% within standar2 3.3% 16.4% 21.3% 59.0% 100.0%
% within UJI1 16.7% 41.7% 59.1% 48.0% 45.9%
% of Total 1.5% 7.5% 9.8% 27.1% 45.9%
Residual -3.5 -1.0 2.9 1.6
Std. Residual -1.5 -.3 .9 .3
Adjusted Residual -2.1 -.5 1.4 .6
Baik Count 10 14 9 39 72
Expected Count 6.5 13.0 11.9 40.6 72.0
% within standar2 13.9% 19.4% 12.5% 54.2% 100.0%
% within UJI1 83.3% 58.3% 40.9% 52.0% 54.1%
% of Total 7.5% 10.5% 6.8% 29.3% 54.1%
Residual 3.5 1.0 -2.9 -1.6
Std. Residual 1.4 .3 -.8 -.3
Adjusted Residual 2.1 .5 -1.4 -.6
Total Count 12 24 22 75 133
Expected Count 12.0 24.0 22.0 75.0 133.0
% within standar2 9.0% 18.0% 16.5% 56.4% 100.0%
% within UJI1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 9.0% 18.0% 16.5% 56.4% 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
LAMPIRAN 7
SURAT IZIN
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
LAMPIRAN 8
SURAT KETERANGANPENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related