1
Pengaruh Nilai Tukar Dan Suku Bunga Terhadap Return Saham Dengan
Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Dibursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017
Riska Syahrani saputri 1, Sri Ruwanti2, Jack Febriand Adel3
E-mail: [email protected]
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai
pengaruh nilai tukar dan suku bunga terhadap return saham dengan Profitabilitas
sebagai variabel Intervening. Variabel independen yang digunakan adalah Nilai tukar
dan suku bunga. variabel dependen yang digunakan adalah return saham. Variabel
intervening digunakan adalah Profitabilitas. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) periode periode
2015- 2017. Metode sampel yang digunakan purposive sampling, dengan total 57
perusahaan sebagai sample. Metode analisis penelitian ini menggunakan analisis
jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai tukar dan suku bunga
berpengaruh secara simultan terhadap return saham. Sedangkan secara parsial, Nilai
tukar dan suku bunga tidak berpengaruh terhadap return saham. Nilai tukar dan suku
bunga berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas.dan secara parsial nilai
tukar dan suku bunga berpengaruh terhadap profitabilitas. Dan Profitabilitas mampu
mengintervensi hubungan antara nilai tukar dan suku bunga terhadap return saham
Kata kunci: Nilai tukar, Suku bunga, Profitabilitas, Return saham
PENDAHULUAN
Return saham adalah nilai yang diperoleh sebagai hasil dari aktivitas
investasi. Return merupakan tujuan utama investor untuk mendapatkan hasil dari
investasi yang dilakukan oleh investor, return yang semakin besar akan menarik para
investor untuk membeli saham tersebut, return saham akan mencerminkan
bagaimana kinerja sebuah perusahaan sehingga investor yang akan berinvestasi bisa
menjadikan Return Sahamsebagai salah satu pertimbangan investasi yang akan
investor lakukan. Menurut Musthafa (2017:106), Return Saham merupakan salah satu
factor yang memotivasi investor berinvestasi dan merupakan imbalan atas keberanian
investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Karena para investor
umumnya mempunyai sifak tidak menyukai resiko (risk everse), maka para investor
harus ditawarkan tingkat keuntungan yang lebih besar apabila mereka dihadapkan
pada suatu kesempatan investasi yang mempunyai resiko tinggi. Sumber- sumber
2
yang mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi adalah nilai tukar, suku bunga
dan Profitabilitas.
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
Teori Keagenan (Agency Theory)
Menurut David dan Christian (2009:13), teori keuangan memakai model
ekonomi standar untuk menggambarkan perilaku perusahaan. Model tersebut
menganggap perusahaan seperti sebuah kotak hitam yang memproses input menjadi
suatu output dan perusahaan di asumsikan akan memberikan respon rasional terhadap
adanya insentif ekonomi.
Teori Signal (Signalling Theory)
Menurut Brigham dan Houston (2011:184), Teori memiliki informasi yang
sama tentang prospek suatu perubahan. Hal ini disebut sebagai informasi simetris
(symmetric information). Namun, pada kenyataan manajer sering kali memiliki
informasi yang lebih baik dibandingkan dengan investor luar. Hal ini disebut sebagai
informasi simetris. Dan ia memiliki pengaruh penting pada struktur modal yang
optimal.
Return Saham
Menurut Gumanti (2011:54), return saham adalah suatu investasi yang diukur
sebagai total keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor selama periode
tertentu. Return sering kali dinyatakan dalam perubahan nilai asset (capital gain atau
capital loss) ditambah sejumlah penerimaan tunai (cash distribution) yang dapat
berupa dividen atau pembayaran bunga yang diekspresikan dalam suatu persentase
atau nilai awal periode suatu investasi.
Nilai Tukar
Menuruit Frederick dan Meek (2010:242), Transaksi mata uang asing akan
muncul saat perusahaan membeli atau menjual produk yang pembayarannya
menggunakan mata uang asing atau juga saat pinjam-meminjam dengan mata uang
asing. Menurut offiong (2016: 121)Eksposur valuta asing adalah risiko yang terkait
dengan transaksi di pasar keuangan tersebut.Pada dasarnya itu adalah risiko bahwa
mata uang asing dapat bergerak ke arah yang secara finansial merugikanperusahaan
global dan domestik, khususnya Bank komersial.
Suku Bunga
Menurut Bodie (2008:180), suku bunga dan perkiraan nilainya dimasa depan
merupakan salah satu masukan yang penting bagi keputusan investasi. Perkiraan
Suku bunga merupakan salah satu bagian yang paling sulit dari ekonomi terapan.
Sedangkan Menurut Putong (2013:277), Suku bunga adalah pembayaran untuk
pemakaian uang. Bunga merupakan kelebihan kas yang diterima atau di bayarkan
kembali atas jumlah yang dipinjam
3
Profitabilitas
Menurut Irham (2012:135), rasio profitabilitas merupakan rasio yang
mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang di tujukan oleh besar
kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan
maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik
menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan.
Kerangka Pemikiran
H1
H4 H6
H3
H8,H9
H5
H7
H2
Nilai tukar dan return saham
Menguatnya kurs rupiah terhadap mata uang asing akan menurunkan biaya
impor bahan baku untuk produksi Nilai tukar inilah yang menjadi salah satu indikator
yang mempengaruhi aktivitas dipasar saham karena investor cenderung akan berhati-
hati untuk melakukan investasi. Nilai tukar yang menguat akan meningkatkan return
saham begitu juga sebaliknya jika nilai tukar mengalami penurunan maka akan
menurunkan return saham. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pujawati dkk (2015),
dan Labibah (2016). Menemukan hasil bahwa perubahan nilai tukar berpengaruh
terhadap return saham. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat ditarik hipotesis
sebagai berikut:
H1 : Diduga Nilai Tukar Berpengaruh Terhadap Return Saham
Suku bunga dan Return saham
Suku bunga yang tinggi akan menurunkan return. Tingkat suku bunga yang
tinggi menyebabkan ekspektasi dari return yang tidak sesuai kenyataan, dan akan
meningkatkan biaya produksi, sehingga akan menyebabkan meningkatnya harga jual
barang sehingga minat akan barang tersebut menjadi menurun yang berdampak
langsung pada keuntungan penjualan dan suku bunga menurun maka investor mulai
berinvestasi dan membeli saham dengan harapan mampu menjual dengan harga yang
lebih tinggi dimasa depan. Peningkatan pembelian saham menyebabkan harga saham
naik. Berdasarkan penjelasab diatas maka ditarik hipotesis sebagai berikut:
H2 : Diduga Suku Bunga Berpengaruh Terhadap Return Saham
Nilai Tukar
(X1)
Suku bunga
(X2)
Profitabilitas
(Y1)
Return Saham
(Y2)
4
Profitabilitas Dan Return Saham
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian
bagi investor jangka panjang akan sangat penting dengan analisis profitabilitas ini,
misalnya bagi pemegang saham akan mendapatkan keuntungan yang akan diterima
dalam bentuk dividen, keuntungan dalam investasi ini disebut sebagai return.
H3 : Diduga Profitabilitas Berpengaruh Terhadap Return Saham
Nilai Tukar Dan Profitabilitas
Nilai tukar rupiah adalah harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Mata
uang yang menurun secara jelas akan mengurangi daya beli dari pendapatan dan
keuntungan modal yang didapat dari jenis investasi apapun. Penurunan investasi ini
akan mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan. Dengan turunnya investasi,
permintaan pembiayaan pada perusahaan juga akan menurun. Dan untuk selanjutnya
akan berpengaruh terhadap rasio keuangan perusahaan.
H4 : Diduga Nilai Tukar Berpengaruh Terhadap Profitabilitas
Suku Bunga Dan Profitabilitas
Naik turunnya nilai Suku Bunga merupakan hal yang perlu diperhatikan bagi
para investor untuk melakukan investasi saham. Suku Bunga yang tinggi akan
menambah beban bagi perusahaan. Karena suku bunga yang tinggi akan menambah
beban bagi perusahaan sehingga secara langsung akan mengurangi profit perusahaan.
Suku Bunga yang terlalu tinggi akan mempengaruhi aliran kas perusahaan Begitu
juga sebaliknya jika suku bunga menurun maka kredit pinjaman juga meningkat yang
akan berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan yang meningkat.
H5 : Diduga Suku Bunga Berpengaruh Terhadap Profitabilitas
Nilai Tukar terhadap Return Saham melalui Profitabilitas
Menurunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing khususnya Dollar
AS memiliki pengaruh negatih terhadap ekonomi dan pasar modal. Nilai tukar inilah
yang menjadi salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas dipasar saham karena
investor cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi. Nilai tukar yang
menguat akan meningkatkan return saham begitu juga sebaliknya jika nilai tukar
mengalami penurunan maka akan menurunkan return saham. Nilai tukar berpengaruh
signifikan terhadap return saham karena menguat atau melemahnya nilai tukar
Rupiah terhadap mata uang asing sering kali menjadi penyebab naik turunnya harga
saham dibursa. Dan adanya pengaruh nilai tukar mata uang terhadap profitabilitas
perusahaan mengidentifikasi apabila nilai tukar mengalami apresiasi atau depresiasi
maka akan berdampak pada profitabilitas perusahaan.
H6 : Diduga Nilai Tukar Berpengaruh Terhadap Return Saham Melalui
Profitabilitas
Pengaruh Suku Bunga terhadap Return Saham melalui Profitabilitas
Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik,
artinya jika suku bunga meningkat maka harga saham akan turun. Maka risiko
terjadinya kerugian akan semakin besar. Suku Bunga yang terlalu tinggi juga akan
5
mempengaruhi aliran kas perusahaan. Dengan kata lain saat tingkat suku bunga tinggi
dapat diasumsikan berpengaruh terhadap rendahnya kredit pinjaman yang dihimpun.
Secara langsung jika kredit pinjaman rendah maka laba perusahaan juga akan
menurun. Sebaliknya jika suku bunga menurun maka investor mulai berinvestasi dan
membeli saham dengan harapan mampu menjual dengan harga yang lebih tinggi
dimasa depan dan laba perusahaan juga akan meningkat.
H7 : Diduga Suku Bunga Berpengaruh Terhadap Return Saham Melalui
Profitabilitas
Pengaruh nilai tukar dan suku Bunga Terhadap Profitabilitas
Mata uang yang menurun secara jelas akan mengurangi daya beli dari
pendapatan dan keuntungan modal yang didapat dari jenis investasi apapun begitu
juga dengan Suku Bunga Adanya kenaikan suku bunga yang tidak wajar akan
menyulitkan dunia usaha untuk membayar beban bunga dan kewajiban karena Suku
Bunga yang terlalu tinggi akan mempengaruhi aliran kas perusahaan. Adanya
pengaruh nilai tukar mata uang terhadap profitabilitas perusahaan mengidentifikasi
apabila nilai tukar mengalami apresiasi atau depresiasi maka akan berdampak pada
profitabilitas perusahaan. Menguatnya nilai tukar terhadap mata uang asing akan
meningkatkan profitabilitas pada perusahaan. Dan juga suku bunga yang terlalu tinggi
akan mempengaruhi aliran kas perusahaan. Dengan kata lain tingkat suku bunga yang
tinggi dapat diasumsikan berpengaruh terhadap rendahnya kredit pinjaman yang
dihimpun. Secara langsung jika kredit pinjaman rendah maka laba perusahaan juga
akan menurun. Begitu juga sebaliknya jika suku bunga menurun maka kredit
pinjaman juga meningkat yang akan berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan
yang meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tukar yang menguat dan suku
bunga yang menurun akan meningkatkan laba perusahaan.
H8 : Diduga Nilai Tukar Dan Suku Bunga Berpengaruh Terhadap Profitabilitas
Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga dan Profitabilitas terhadap Return saham
Nilai tukar merupakan salah satu komponen yang terpenting dalam
perekonomian terbuka karena pengaruhnya cukup besar bagi neraca transaksi
berjalan, menguat atau melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing
sering kali menjadi penyebab naik turunnya harga saham dibursa. Suku bunga yang
meningkat akan membuat para investor menjual saham mereka yang membuat harga
saham jatuh, sebaliknya jika suku bunga menurun maka investor mulai berinvestasi
dan membeli saham dengan harapan mampu menjual dengan harga yang lebih tinggi
dimasa depan. Peningkatan pembelian saham menyebabkan harga saham naik.
Selanjutnya profitabilitas yang semakin baik maka harga saham juga meningkat.
Dengan meningkatnya harga saham, maka return saham perusahaan yang
bersangkutan juga meningkat, dan dengan menurunnya harga saham maka return
saham juga menurun. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tukar yang menguat, suku
bunga yang menurun dan profitabilitas yang semakin baik akan meningkatkan return
saham.
H9 : Diduga Nilai Tukar, Suku Bunga Dan Profitabilitas Berpengaruh Terhadap
Return Saham
6
METODE PENELITIAN
Populasi, Sampel dan Sumber data
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh Nilai tukar dan suku bunga
terhadap return saham dengan Profitabilitas sebagai variabel intervening. Objek dan
ruang lingkup penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah laporan
keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia dengan
periode 2015-2017. penelitian dapat diperoleh dari website resmi Bursa Efek
Indonesia yaitu www.Idx.co.id periode yang akan diteiliti oleh penelitian ini adalah
2015,2016, dan 2017 dan situs resmi Bank Indonesia www.bi.go.id
Penelitian ini dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria sebagai
berikut:
1. Perusahaan manufakur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015
sampai 2017.
2. Perusahaan manufaktur yang tidak menyajikan laporan keuangan tahunan dalam
mata uang Rupiah (Rp).
3. Perusahaan manufaktur yang mengalami rugi setiap tahunnya selama tahun
penelitian periode 2015-2017.
4. Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan keuangan secara lengkap
yang berakhir 31 Desember dan dipublikasikan berturut-berturut selama periode
pengamatan
5. Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki harga saham penutup (Closing Price)
Tabel 1. Sampel penelitian
No Kriteria Sampel Jumlah
1 Perusahaan manufakur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2015 – 2017 154
2 Perusahaan manufaktur yang tidak menyajikan laporan
keuangan tahunan dalam mata uang Rupiah (Rp). (11) Perusahaan
3 Perusahaan manufaktur yang mengalami Rugi setiap
tahunnya selama tahun penelitian periode 2015-2017 (55) Perusahaan
4 Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan
keuangan secara lengkap yang berakhir 31 Desember dan
dipublikasikan berturut-berturut selama periode
pengamatan
(20) Perusahaan
5 Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki harga saham
penutup (Closing Price) perdesember (11) Perusahaan
Jumlah sampel perusahaan 57 perusahaan
Penelitian 2012- 2015 3 Tahun
Jumlah Sampel penelitian 171 Perusahaan
7
Definisi dan Operasional Variabel
Return saham (Y2)
Menurut Gumanti (2011: 54). Return saham adalah nilai yang diperoleh
sebagai hasil dari aktivitas investasi. Suatu investasi diukur sebagai total keuntungan
atau kerugian yang diterima oleh investor selama periode tertentu. Return sering kali
dinyatakan dalam perubahan nilai asset (Capital Gain dan Capital loss). Return
merupakan tujuan utama investor untuk mendapatkan hasil dari investasi yang
dilakukan oleh investor. Variabel Return Saham dihitung menggunakan rumus:
Keterangan :
Ri,t = Return Saham
Pt,t = Harga Saham Sekarang
Pi,t-1 = Harga saham periode lalu
(Sumber: Gumanti, 2011)
Nilai Tukar
Menurut Frederick dan Meek (2010:242), nilai tukar atau kurs adalah
harga/nilai mata uang suatu negara dibandingkan dengan mata uang negara lain.
Transaksi mata uang asing menggunakan satu mata uang tetapi dihitung dengan mata
uang Negara lain. Pengukurannya berdasarkan perbandingan nilai tukar dollar
terhadap rupiah yang diukur Per 31 Desember yang dipublikasikan dari website resmi
bank Indonesia www.bi.go.id
Suku Bunga
Menurut Rahardjo (2003:56), Penentuan tingkat suku bunga dipasar obligasi
dipengaruhi berbagai factor yang terkait. Salah satu faktor penting yang terkait adalah
tingkat biaya modal pinjaman (Suku Bunga pinjaman) yang ada di Perbankan. Ini
biassanya dijadikan acuan untuk penentuan kisaran tingkat suku bunga tersebut.
Pihak perbankan iru sendiri menentukan tingkat suku bunga pinjaman komersial
dengna mengacu pada tingkat suku bunga yang dikeluarkan Bank Sentral (Bank
Indonesia), misalnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sering menjadi acuan untuk
menentukan tingkat suku bunga. Pengukurannya berdasarkan data Per 31 Desember
diterbitkan Bank Indonesia Berdasarkan penetapan Rapat Umum Dewan Gubernur
BI. Melalui situs resmi Bank Indonesia www.bi.go.id
Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur efektivitas manajemen
secara keseluruhan yang di tujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang
diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. (Irham,
2012:135). Didalam penelitian ini peneliti menggunakan rasio profitabilitas Return on
equity (ROE).
(Sumber: Fahmi,2012)
Laba berseh setelah pajak
ROE =
Ekuitas pemegegang saham
Ri, t =Pi, t − Pi, t − 1
Pi, t − 1
8
Metode analisis
Analisi Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, modus, standar deviasi, maksimum dan
minimum.Data deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan atau
mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk
dipahami. (Ghozali,2013:19).
Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan model regresi
linier berganda. Pengujian ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah berdistribusi
normal. Data yang digunakan dalam penelitian bebas dari gejala multikolonieritas,
dan hereroskedastisitas. Asumsi klasik yang baik adalah berdistribusi normal, tidak
terjadi multikolonieritas dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Semua pengolahan data
statistik untuk pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan SPSS.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, (Ghozali, 2013:160). Dasar
pengambilan keputusan normal atau tidaknya data yang akan diolah adalah sebagai
berikut:apabila hasil asymp sig (2 – tailed) lebih besar > dari 0,05 maka data
terdistribusi normal. apabila hasil asymp sig (2 – tailed) lebih kecil < dari 0,05 maka
data tersebut tidak terdistribusi normal.
Uji Autokolerasi
Menurut Ghozali (2013:110), uji autokolerasi bertujuan menguji apakah
dalam model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan penganggu pada periode t
dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu cara yang
dapat digunakan untuk mendeteksi ada setidaknya autokolerasi dalam model regresi
yaitu melalui uji Durbin-Waston (DW test)dengan ketentuansebagai berikut :Jika d
lebih kecil dari d1 atau lebih besar dari (4-d1), maka hipotesis nol ditolak, yang
berarti terdapat autokolerasi, Jika d terletak antara du dan (4-du), maka hipotesis
diterima yang berarti tidak ada autokolerasi.dan Jika d terletak diantara d1 dan du
diantara (4-du) dan (4-d1), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Uji Multikoloniearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk mendiagnosa
adanya multicollinearity dilakukan dengan uji Variance Inflation Factor (VIF) yang
dihitung dengan rumus sebagai berikut (Ghozali,2013:105).Multikolonieritas dapat
juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Vactor
(VIF).Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama
dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai
untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≥0,10 atau sama
dengan nilai VIF ≤ 10.
Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2013:139), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual satu pengamatan
ke pengamatan lain. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya
9
YI = ɑ + b3 x1 + b4 x2 + e1 (1)
Y2 = ɑ + b1 x1 + b2 x2 + b5 x3 + e2 (2)
heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan uji Sperman Rho. Jika tingkat
signifikansi berada diatas 5% (0,05) berarti tidak terjadi heteroskedastisitas, tetapi
jika berada dibawah 5% (0,05) berarti terjadi gejala heteroskedastisitas.
Analisis Jalur (Path Analysis)
Persamaan dalam model ini terdiri dari dua tahap, yaitu
Tahap 1
Tahap 2
Uji Hipotesis
Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan pengujian
parsial dan pengujian secara simultan serta analisis koefisien determinasi (R2)
(Ghozali, 2013) pengujian hipotesis tersebut sebagai berikut:
Uji Statistik t
Menurut Ghozali (2013:98), uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa
jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan
statistik t dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika nilai signifikan
> ɑ (0,05) berarti hipotesis tidak terbukti atau H0 diterima dan Hɑ ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen secara individual. Jika nilai signifikan < ɑ (0,05) berarti hipotesis
terbukti atau H0 ditolak dan Hɑ diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara individual.
Uji Statistik F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara bersama-sama apakah
variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat
(Ghozali, 2013:98). Kriteria pengambilan keputusan uji signifikansi ini adalah: Jika F
hitung > F tabel, Tingkat signifikan < 0,05 maka H0 ditolak (ada pengaruh
signifikan). Jika F hitung < F tabel, Tingkat signifikan > 0,05 maka H0 diterima
(tidak ada pengaruh signifikan)
Analisis Koefisien Determinasi (R²)
Menurut Ghozali (2013:97), Koefisien Determinasi (R²) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol atau satu.Nilai R² yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen.Secara umum koefisien determinasi untuk
data silang (crossection) relative rendah karena adanya variasi yang besar antara
masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series)
biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.
10
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Statistik Deskriptif Tabel 2. Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Nilai tukar 171 13436.00 13795.00 13593.0000 150.41601
Suku bunga 171 4.25 7.50 5.5000 1.43307
Profitabilitas 171 .00 .37 .1186 .08209
Return saham 171 -.99 8.59 .0644 .80001
Valid N (listwise) 171
sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
1. Nilai minimum Return saham adalah -0,99, nilai Return saham maksimum
adalah 8,59, nilai rata-rata Return saham 0,0644 dengan standar deviasi
sebesar 0,80001
2. Nilai minimum Nilai tukar adalah 13436,00, nilai Nilai tukar maksimum
adalah 13795,00, nilai rata-rata Nilai tukar 13593,0000 dengan standar deviasi
sebesar 150.41601
3. Nilai minimum Suku Bungaadalah 4,25 nilai Suku Bungamaksimum adalah
7,50, nilai rata-rata Suku Bunga5,5000 dengan standar deviasi sebesar
1,43307
4. Nilai minimum return on equity adalah 0,00, nilai return on equity maksimum
adalah 0,37 nilai rata-rata return on equity 0,1186 dengan standar deviasi
sebesar 0,08209
Uji Normalitas
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas sebelum Outlier
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 171
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation .80001363
Most Extreme Differences
Absolute .197
Positive .197
Negative -.183
Kolmogorov-Smirnov Z 2.582
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
11
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Setelah Outlier
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 138
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation .31738763
Most Extreme Differences
Absolute .107
Positive .107
Negative -.085
Kolmogorov-Smirnov Z 1.262
Asymp. Sig. (2-tailed) .083
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Berdasarkan hasil output diatas menunjukan bahwa data Kolmogorov-
Smirnov Z adalah 1.262 dan nilai signifikan 0,083 > 0,05 maka dapat disimpulkan
data berdistribusi normal.
Uji Autokolerasi
Tabel 5. Hasil Uji Autokolerasi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-Watson
1 .461a .212 .195 .32092 1.820
a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Nilai tukar, Suku bunga
b. Dependent Variable: Return saham
Sumber: data sekunder yang diolah peneliti, 2019
Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson di atas dapat dilihat bahwa hasil uji
autokorelasi pada nilai Durbin-Watson test menunjukkan nilai 1,813 dengan jumlah
unit analisis (n) sebanyak 138 dan jumlah variabel bebas (k) adalah 3 sehingga nilai
dU (k, n = 3,138) adalah 1.7665. Hal ini menunjukkan bahwa data 138 tersebut
terbebas dari autokorelasi dikarenakan nilai dU sebesar 1,7665 lebih kecil dari nilai
dW sebesar 1,820 dan nilai dW lebih kecil dari 4-dU sebesar 4-1,7665 = 2,2335 atau
dapat dibuat persamaan seperti 1,7665 < 1, 820 < 2,2335.
Uji Multikolonieritas
Tabel 6. Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 8.929 5.849 1.527 .129
12
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Berdasarkan tabel diatashasil perhitungan nilai VIF menunjukkan tidak ada
satupun variabel yang memiliki nilai VIF yang lebih dari 10 dan nilai tolerance lebih
besar dari 0,10 jadi dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolonieritas antara
variabel independen dan variabel dependen.
Uji heteroskedastisitas
Tabel 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Correlations
Unstandardized
Residual
Spearman's rho
Nilai tukar
Correlation
Coefficient .013
Sig. (2-tailed) .878
N 138
Suku bunga
Correlation
Coefficient .032
Sig. (2-tailed) .706
N 138
Profitabilitas
Correlation
Coefficient -.039
Sig. (2-tailed) .653
N 138
Unstandardized Residual
Correlation
Coefficient 1.000
Sig. (2-tailed) .
N 138
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai signifikan untuk variabel
Nilai tukar sebesar 0,878 Nilai signifikan untuk variabel Suku Bunga sebesar 0,706.
Nilai signifikan untuk Profitabilitas (ROE) sebesar 0,653. Nilai signifikansi dari
semua variabel independen dan variabel Intervening berada diatas taraf signifikansi
yang digunakan yaitu 0,05. Hal ini ditarik kesimpulan bahwa model penelitian yang
digunakan terbebas dari masalah heteroskedastisitas.
Nilai tukar -.001 .000 -.279 -1.460 .147 .161 6.197
Suku bunga -.032 .046 -.133 -.694 .489 .160 6.250
Profitabilitas 1.078 .358 .236 3.012 .003 .956 1.046
a. Dependent Variable: Return saham
13
Return On equity = ɑ + b1Nilai tukar+ b2Suku bunga + e1 (1)
Return saham = ɑ + b1 Nilai tukar + b2 Suku bunga + b5 Profitabilitas + e2
Uji Hipotesis
Analisis Regresi Model 1
1. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T)
Tabel 8. Hasil Uji T Analisis Regresi 1
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Uji Simultan (Uji F)
Tabel 9. Hasil Uji Simultan (F)
Anovaa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression .045 2 .022 3.648 .028b
Residual .888 144 .006
Total .933 146
a. Dependent Variable: Profitabilitas
b. Predictors: (Constant), Suku bunga, Nilai tukar
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Pengujian Koefisien Determinasi (R²)
Tabel 10. Hasil Uji Koefesien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .220a .048 .035 .07852
a. Predictors: (Constant), Suku bunga, Nilai tukar
b. Dependent Variable: Profitabilitas
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Analisis Regresi Model 2
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3.216 1.343 2.394 .018
Nilai tukar .000 .000 -.464 -2.334 .021
Suku bunga .029 .011 .534 2.686 .008
a. Dependent Variable: Profitabilitas
14
Tabel 11. Hasil Uji T Analisis Regresi 2
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 8.929 5.849 1.527 .129
Nilai tukar -.001 .000 -.279 -1.460 .147
Suku bunga -.032 .046 -.133 -.694 .489
Profitabilitas 1.078 .358 .236 3.012 .003
a. Dependent Variable: Return saham
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Uji Simultan (F)
Tabel 12. Hasil Uji Simultan (F)
Anovaa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 3.717 3 1.239 12.030 .000b
Residual 13.801 134 .103
Total 17.517 137
a. Dependent Variable: Return saham
b. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Nilai tukar, Suku bunga
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Koefisien Determinasi (R²)
Tabel 13. Hasil Uji Koefesiem Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .461a .212 .195 .32092
a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Nilai tukar, Suku bunga
b. Dependent Variable: Return saham
Sumber data: output SPSS22 (data diolah 2019)
Uji Intervening
Untuk membuktikan bahwa variabel Profitabilitas mampu menjadi variabel
yang memediasi antara variabel Nilai tukar dan Suku bunga terhadap Return saham,
maka akan dilakukan perhitungan pengaruh langsung atau tidak langsung antara nilai
tukar dan suku bunga terhadap return saham. Apabila pengaruh tidak langsung nilai
tukar dan suku bunga terhadap return saham melalui Profitabilitas lebih besar
dibandingkan pengaruh secara langsung nilai tukar dan suku bunga terhadap return
saham, maka Profitabilitas bisa menjadi variabel yang memediasi antara nilai tukar
dan suku bunga terhadap return saham
Berikut perhitungan pengaruh secara langsung dan tidak langsung dapat
dilihat sebagai berikut
15
1. Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Return saham
pengaruh langsung = -0,279
pengaruh tidak langsung (melalui return on equity) = (-0,464) x (0,236)
= -0,109504
2. Pengaruh Suku Bunga Terhadap Return saham
pengaruh langsung = -0,133
pengaruh tidak langsung (melalui return on equity) = (0,534) x (0,236)
= 0,126024
Tabel 14. Hasil Uji Analisis Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Hasil Analisis Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
No. Variabel Direct Indirect Total Kriteria Kesimpulan
1 Nilai
Tukar
-0,279 -
0,109504
0.388504
Direct
effect
<indirect
effect
Return on
equity sebagai
variabel
intervening
2 Suku
Bunga
-0,133 0,126024
-0,006976 Direct
effect
<indirect
effect
Return on
equity sebagai
variabel
intervening
Sumber: Data Diolah Penulis (2019)
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Nilai tukar terhadap Return Saham
Penelitian ini mendukung hasil penelitian dari. Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian yang dilakukan Abdallah (2018) dan Negara (2008), yang
menyatakan bahwa nilai tukar tidak memiliki pengaruh terhadap return saham.
Menemukan hasil bahwa perubahan nilai tukar berpengaruh terhadap return saham.
Hal ini berarti Return saham pada perusahaan manufaktur tidak dipengaruhi oleh naik
turunnya nilai tukarkarena nilai tukar yang melemah terhadap mata uang asing akan
menurunkan biaya impor bahan baku untuk produksi, nilai tukar yang menurunlah
yang menjadi salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas dipasar saham karena
investor akan berhati-hati untuk berinvestasi dan hal ini lah yang akan membuat
return saham yang dihasilkan perusahaan menurun
Pengaruh Suku Bunga terhadap Return Saham
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Labibah
(2016), dan Wahyuningsih Dkk (2018). Menemukan hasil bahwa perubahan suku
bunga tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. Hal ini berarti Return saham
pada perusahaan manufaktur tidak dipengaruhi oleh naik turunnya tingkat suku
bunga, dikarenakan kenaikan tingkat suku bunga yang tinggi akan menyebabkan
ekspektasi dari return yang tidak sesuai dengan kenyataan,dan akan meningkatkan
biaya produksi, sehingga menyebabkan meningkatnya harga jual dan minat akan
barang tersebut menjadi menurun yang berdampak langsung pada keuntungan
16
penjualan. Hal ini menyebabkan keputusan investor untuk tidak berinvestasi karena
dianggap terlalu berisiko dan menyebabkan para investor berhati-hati untuk
menanamkan modalnya yang berdampak pada laba perusahaan dan return yang
dihasilkan perusahaan.
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Return Saham
Hal ini berarti besar kecilnya laba yang dihasilkan perusahaan berpengaruh
terhadap return saham yang dihasilkan, hal ini berhubungan dengan kemampuan
perusaahaan memperoleh laba berkaitan dengan penjualan, total aktiva maupun
modal. Bagi pemegang saham dengan analisis profitabilitas ini akan mendapatkan
keuntungan dalam bentuk dividen, keuntungan dalam investasi ini disebut sebagai
return. Dengan kata lain profitabilitas perusahaan yang semakin baik akan
berpengaruh terhadap meningkatnya harga saham perusahaan. Hasil penelitian ini
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwikirana dan Prasetiono (2016),
yang menemukan hasil bahwa profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap
return saham.
Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Profitabilitas
Hasil ini berarti naik turunnya nilai tukar mempengaruhi laba yang dihasilkan
perusahaan,semakin tinggi tingkat nilai tukar perusahaan maka semakin besar
perusahaan dalam menghasilkan laba, karena dengan tingginya nilai tukarmaka
investor akan tertarik untuk melakukan investasi yang berdampak pada margin/laba
perusahaan.Hasil penelitian ini tidak didukung oleh penelitian Kurniawan (2017)
yang menemukan hasil bahwa nilai tukar memiliki pengaruh negatif terhadap
Profitabilitas.
Pengaruh Suku Sunga Terhadap Profitabilitas
Hasil ini penelitian ini menunjukkan berarti naik turunya suku bunga
mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Suku bunga yang melemah akan
meningkatkan laba perusahaan. Dan Suku bunga yang melemah juga akan
mengakibatkan tingginya jumlah kredit pinjaman meningkat dikarenakan banyaknya
para investor yang melakukan pinjaman disaat suku bunga menurun dengan harapan
tingkat pengembalian uang yang dipinjam rendah. Yang akan berpengaruh terhadap
laba perusahaan. Hasil penelitian ini tidak didukung oleh penelitian Kurniawan
(2017) yang menemukan hasil bahwa suku bunga berpengaruh positif terhadap
Profitabilitas.
Pengaruh Nilai tukar Terhadap Return Saham Melalui Profitabilitas
Bahwa secara tidak langsung nilai tukar melalui Profitabilitas mempunyai
pengaruh terhadap return saham. Menguatnya nilai tukar terhadap mata uang asing
akan meningkatkan profitabilitas yang dihasilkan perusahaan karena semakin tinggi
tingkat nilai tukar perusahaan maka semakin besar perusahaan dalam menghasilkan
laba, tingginya nilai tukarmaka investor akan tertarik untuk melakukan investasi yang
berdampak pada margin/laba perusahaan. Jika laba perusahaan mengalami
peningkatan maka return saham yang dihasilkan perusahaan juga mengalami
peningkatan.Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
17
Ardiansyah (2018) menemukan hasil bahwa nilai tukar memiliki memiliki pengaruh
negatif terhadap return saham melalui profitabilitas.
Pengaruh Suku Bunga Terhadap Return Saham Melalui Profitabilitas
Bahwa secara tidak langsung Suku bunga melalui Profitabilitas mempunyai
pengaruh terhadap Return saham.Suku bunga yang melemah akan meningkatkan laba
perusahaan. Dan Suku bunga yang melemah juga akan mengakibatkan jumlah kredit
pinjaman meningkat dikarenakan banyaknya para investor yang melakukan pinjaman
disaat suku bunga menurun dengan harapan tingkat pengembalian uang yang
dipinjam rendah. Yang akan berpengaruh terhadap laba perusahaan. Jika laba
perusahaan mangalami peningkatan maka return saham yang dihasilkan perusahaan
juga mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
Ardiansyah (2018) dan Kurniasari dkk (2018), menemukan hasil bahwa suku bunga
memiliki memiliki pengaruh negatif terhadap return saham melalui profitabilitas.
Pengaruh Nilai tukar dan Suku Bunga Terhadap Profitabilitas
Hasil ini berarti naik turunnya nilai tukar mempengaruhi laba yang dihasilkan
perusahaan,semakin tinggi tingkat nilai tukar perusahaan maka semakin besar
perusahaan dalam menghasilkan laba, karena dengan tingginya nilai tukarmaka
investor akan tertarik untuk melakukan investasi yang berdampak pada margin/laba
perusahaan. Dan Suku bunga yang melemah juga akan mengakibatkan tingginya
jumlah kredit pinjaman meningkat dikarenakan banyaknya para investor yang
melakukan pinjaman disaat suku bunga menurun dengan harapan tingkat
pengembalian uang yang dipinjam rendah. Yang akan berpengaruh terhadap laba
perusahaan.
PengaruhNilai Tukar, Suku Bunga dan Profitabilitas Terhadap Return Saham
Hal ini menguatnya kurs rupiah terhadap mata uang asing akan menurunkan
biaya impor bahan baku untuk produksi. Nilai tukar inilah yang menjadi salah satu
indikator yang mempengaruhi aktivitas dipasar saham. Nilai tukar yang menguat akan
meningkatkan return saham, selanjutnya Suku bunga yang rendah akan
meningkatkanreturns saham perusahaan. Begitu juga dengan profitabilitas besar
kecilnya laba yang dihasilkan perusahaan berpengaruh terhadap return saham yang
dihasilkan, hal ini berhubungan dengan kemampuan perusaahaan memperoleh laba
yang berkaitan dengan penjualan, total aktiva maupun modal. Bagi pemegang saham
dengan analisis profitabilitas ini akan mendapatkan keuntungan dalam bentuk
dividen, keuntungan dalam investasi ini disebut sebagai return.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil suatu
kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Nilai tukar tidak berpengaruh terhadap Return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017.
18
2. Suku Bunga tidakberpengaruh terhadap Return sahampada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiaperiode 2015-2017.
3. Profitabilitas berpengaruh terhadap Return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017.
4. Nilai tukarberpengaruh terhadap Profitabilitas pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017.
5. Suku bunga berpengaruh terhadap Profitabilitas pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017.
6. Profitabilitas mampu memediasi hubungan antara Nilai tukar terhadap Return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2015-2017.
7. Profitabilitas mampu memediasi hubungan antara suku bunga terhadap Return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2015-2017.
8. Nilai tukar dan Suku bunga berpengaruh terhadap Profitabilitas pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-
2017.
9. Nilai tukar, Suku bunga dan Profitabilitas berpengaruh terhadap return saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2015-2017.
DAFTAR PUSTAKA
Abdallah, Zachari. 2018. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Return Saham
Dengan Return On Asset Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan
Rokok. Jurnal Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sakti Alam
Kerinci, Bengkulu. Vol 14 No.1, Hal 2-8
Ardiansyah, Tegar. 2018. Pengaruh Nilai Tukar Dan Suku Bunga Terhadap Return
Saham Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening Periode 2011-
2015. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrhim.
Brigham dan Houston. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Essential of
financial Management. Edisi Sebelas. Jakarta: Salemba Empat.
Bodie, dkk. 2008. Investment Investasi. Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat.
Burhanuddin. 2009. Pasar Modal Syariah. Edisi. Yogyakarta: UII Pres.
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: ALFABETA.
Frederick D.S.Choi dan Gary K.Meek. 2010. International Accounting. Edisi Enam.
Jakarta: Salenba Empat.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Cetakan
keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
19
Ghozali, imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
25.Cetakan kedelapan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Haslamiyanto, Kurniawan. 2017.Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Jumlah
Uang Beredar, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah Di Indonesia Periode 2014 – 2016. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Hery. 2017. Teori Akuntansi Pendekatan Konsep dan Analisis. Jakarta: PT Grasindo.
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Satu. Cetakan ke Delapan. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada.
Kodrat, David Sukardi dan Herdinata Christian. 2009. Manajemen Keuangan based
on Empirical Research. Edisi Satu. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kurniasari, Wulan. dkk. 2018. Pengaruh Inflasi Dan Suku Bunga Terhadap Return
Saham Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening Di Perbankan
Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015. Jurnal Accounting,
Universitas Pancasila. Vol 2 No.1, Hal 73-86.
Labibah, Shofia. 2016. Pengaruh Nilai Tukar Dan Suku Bunga Terhadap Return
Saham Dengan Resiko Sistemati (BETA) Sebagai Variabel Intervening
Periode 2011-2015. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrhim.
Malik, Muhammad Faizan. 2014. Interest rate and its effect on bank’s profitability.
Journal of applied environmental and biological science. Hal 225.
Musah, Alhasan. Et al. 2018. The impact of interest rate Spread on Bank Profitability
in Ghana. International journal of business. Vol. 6 No 1 Hal 27
Musthafa. 2011. Manajjemen Keuangan. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET
Negara, Andi Kusuma. 2008. Analisis pengaruh EVA, ROA, Kurs dan Tingkat Suku
Bunga Terhadap Return Saham. Artikel. Universitas Muhammadiyah
Tangerang.
Offiong, Amenawo. I. Et al. 2016. Foreign exchange fluctuations and commercial
banks profitability in Nigeria. Journal of financial and accounting. Vol. 7 No
1. Hal 121.
Prasetiono, Sekar Aditya Dwikirana. 2016. Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas,
Likuiditas, Dan Leverage Terhadap Return Saham Dengan Nilai Perusahaan
Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Manajemen, Universitas Ponerogo,
Semarang. Vol 5 No.3, Hal 12-14.
20
Pujawati, Putu Eka, dkk. 2015. Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Return Saham
Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis, Universitas Udayana (Unud), Bali. Hal 238-239.
Putong, Iskandar. 2013. Economics Pengantar Mikro dan Makro, Edisi Lima. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Rahardjo, Sapta. 2003. Panduan Investasi Obligasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Sattar, Abdul. 2014. Impact of interest rate changes on the profitability of four major
commercial bank in Pakistan, international journal of accounting and
financial reporting. Vol.4 No 1 Hal 145
Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ke Dua Puluh Satu. Bandung:
ALFABETA.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualiatif, dan R&D, Cetakan Ke Dua
Puluh Tiga. Bandung: ALFABETA.
Wahyuningsih, Elvina. dkk. 2018.Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi
Terhadap Return Saham Dengan Nilai Tukar Rupiah Sebagai Variabel
Intervening. Jurnal Accounting, Universitas Pandanaran, Semarang. Hal 4-17.
Weygandt, Jerry. J et al. 2008. Accounting Principlos. Jakarta: Salemba Empat.
Zahro, Nafi Inayati. 2012. Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Vol 5 No.1
Hal 40-41.
www.bi.go.id
www.idx.co.id
www.sahamok.com
Top Related