i
PENGARUH HEDONIC SHOPPING MOTIVES, PERSEPSI, DAN SIKAP
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
Studi Pada Outlet Starbucks Mall Ambarukmo Plaza Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Elisca Nurmela Jaya
132214080
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALA~PERSETUJUAN
Skripsi
PENGARUH HEDONIC SHOPPING MOTIVES, PERSEPSI, DAN SIKAPTERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
Studi Pada Outlet Starbucks Mall Ambarukmo Plaza Yogyakarta
Pembimbing II
Dra.Yuliana Rini Hardanti, M.Si
ii
Tanggal: 25 Oktober 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMANPENGESAHAN
Skripsi
PENGARUH HEDONIC SHOPPING MOTIVES, PERSEPSI, DAN SIKAPTERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
Studi Pada Outlet Starbucks Mall Ambarukmo Plaza Yogyakarta
Dipersiapkan dan Ditulis oleh :Elisca Nurmela Jaya
NIM: 32214080
Anggota
Anggota
Anggota
Iertus Yudi Yuniarto S.E., M.RA
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Motto dan Persembahan
“I have not failed. I’ve just found 10,000 ways that won’t work.”
(Thomas A. Edison)
A right choice makes good stories. A wrong choice makes experince and get perfect
later. (Elisca Nurmela Jaya)
Tidak ada manusia yang menyembah pendidikan mendapatkan hasil terbaik dalam
pendidikan… Tidak ada pendidikan manusia yang sempurna tanpa melawan
pendidikan.(G.K. Chesterton)
Orang-orang yang berhenti belajar, akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang
yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan.
(Mario Teguh)
Skripsi saya persembahkan kepada:
Edi supriyadi J (Papa), dan
Marlena Wahid (Mama) tercinta, atas nasihat dan kasih sayangnya.
Endrico Mahendra Jaya (Adik) yang aku sayangi.
Elicya Trihapsyah Jaya (Adik) yang aku rindukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan
judul:
PENGARUH HEDONIC SHOPPING MOTIVES, PERSEPSI, DAN SIKAP
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN.
Studi Pada Outlet Starbucks Mall Ambarukmo Plaza Yogyakarta
Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau
sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam
bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau
pikiran penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan tidak
terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang diambil dari
tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka
saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang
saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan peundang-undangan
yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).
Yogyakarta, 30 November 2017
Yang membuat pernyataan,
Elisca Nurmela Jaya
NIM: 132214080
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Elisca Nurmela Jaya
NIM : 132214080
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENGARUH
HEDONIC SHOPPING MOTIVES, PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN: Studi Pada Outlet Starbucks Mall
Ambarukmo Plaza Yogyakarta.” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan
demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dhrama hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolannya dalam bentuk kajian data, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya tulis dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 30 November 2017
Elisca Nurmela Jaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala berkat
dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul
“Pengaruh Hedonic Shopping Motives, Persepsi, dan Sikap Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen: Studi Pada Outlet Starbucks Mall Ambarukmo Plaza
Yogyakarta”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dan terselesaikan dengan baik tanpa
bantuan, dukungan, serta kerjasama dari berbagai pihak yang dengan tulus dan rela
mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis sampai penulisan skripsi
ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi
Manajemen dan sekaligus selaku dosen pembimbing I yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
membimbing, mengarahkan dan memberi dukungan kepada penulis dalam
penulisan skripsi.
4. Ibu Dra. Yuliana Rini Hardanti M.Si selaku dosen pembimbing II yang
dengan teliti, sabar, memberikan bimbingan dan koreksi secara detail, serta
saran dan nasihat kepada penulis selama penyusunan skripsi ini sehingga
skripsi ini menjadi lebih sempurna.
5. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah memberikan banyak ilmu, wawasan, pengalaman dan pelajaran
hidup.
6. Segenap karyawan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
7. Papa Edi, Mama Marlena, serta adik-adik saya Endrico dan Elicya tercinta
yang selalu memberikan doa, dukungan dan nasihat dalam segala sesuatu.
8. Seluruh keluarga di Medan dan di Lampung yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu yang selalu mendukung saya selama ini.
9. Noco P, thank you for always being there to help and support me since the
first time we knew each other. Your concern and understanding really
mean to me everytime and always, from the bottom of my heart. Day by
day, even every small things, your inspiration has helped me become who
I am today. I Love You “Anh yeu em”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
10. Bkp48 Dinda Deffita, Anggria Ramadilla (emak), Merisa Anggraeni, Rya
Andika, dan Rike Mozana yang selalu memberi pesan moril dan
mendukung saya.
11. Jericha Claudia Mamahit, Agata Herfilindanelly, dan Romana noviyanti
yang selalu mendukung dan selalu membantu apapun kesulitan saya.
12. Teman bermusik dan Modelling saya Ridho, Willy, Alvin, Edo, Tri,
Andre, Sabang, kak Robertus, kak Agus, Een, Tomi, Rizky, Rio dan semua
crew yang belum bisa saya sebut secara lengkap Terimakasih banyak atas
ilmu bermusik dan selalu membantu kesulitan pada saat pemotretan.
13. Seluruh keluarga besar manajemen 2013 yang selalu berdinamika dan
saling mendukung satu sama lain.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
menyempurnakan tulisan ini.
Yogyakarta, 30 November 2017
Penulis
Elisca Nurmela Jaya
NIM: 132214080
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... I
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ II
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ III
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... IV
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................. V
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ................................................. VI
HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................... VII
HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................. X
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... XIII
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ..................................................................... XIV
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. XV
HALAMAN ABSTRAK ..................................................................................... XVI
ABSTRACT ........................................................................................................ XVII
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 5
C. Batasan Masalah .................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 8
A. Landasan Teori ...................................................................................... 8
1. Manajemen Pemasaran ...................................................................... 8
2. Perilaku Konsumen ........................................................................... 11
3. Hedonic Shopping Motives ................................................................ 13
4. Persepsi .............................................................................................. 18
5. Sikap .................................................................................................. 25
6. Keputusan Pembelian ........................................................................ 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
B. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 39
C. Hipotesis .................................................................................................. 40
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 42
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 42
B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................... 42
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................... 42
D. Variabel Penelitian .................................................................................. 43
E. Definisi Operasional ................................................................................ 47
F. Populasi dan Sampel ................................................................................ 51
G. Teknik Pengambilan Sampel ................................................................... 52
H. Sumber Data ............................................................................................ 53
I. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 53
J. Teknik Pengujian Instrumen .................................................................... 54
K. Teknik Analisis Data ............................................................................... 56
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .............................. 69
A. Sejarah Dan Gambaran Umum Starbucks Coffee ................................... 69
B. Visi dan Misi Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza ....................... 71
C. Struktur Organisasi Starbucks Coffee ..................................................... 74
D. Logo Starbucks Coffee ............................................................................ 75
E. Menu yang di tawarkan di Outlet Starbucks Coffee ............................... 78
BAB V ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN ............................................ 81
A. Uji Instrumen ........................................................................................... 81
1. Hasil Uji Validitas ............................................................................. 81
2. Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 83
B. Hasil Penelitian ........................................................................................ 84
1. Analisis Deskriptif ............................................................................. 84
a. Deskriptif Karakteristik Responden ............................................... 84
b. Deskripsi variabel Penelitian ......................................................... 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
2. Analisis Regresi Berganda ................................................................ 91
a. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 91
1). Uji Multikolinearitas ................................................................ 91
2). Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 92
3). Uji Normalitas ......................................................................... 93
b. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 95
c. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 96
1). Uji F ...................................................................................... 96
2). Uji t ........................................................................................ 98
C. Pembahasan ............................................................................................. 103
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 110
A. Kesimpulan .............................................................................................. 110
B. Saran ........................................................................................................ 110
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 113
LAMPIRAN ....................................................................................................... 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
III.1 Skala Likert .............................................................................................. 46
IV.1 Daftar Harga Minuman di Starbucks Mall Ambarukmo Plaza ...................... 78
IV.2 Daftar Harga Makanan di Starbucks Mall Ambarukmo Plaza ....................... 79
V.1 Rangkuman Tes Uji Validitas ..................................................................... 82
V.2 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas ............................................................... 83
V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 84
V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................................. 85
V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ......................................... 86
V.6 Rangkuman Hasil Penelitian Variabel Hedonic Shopping Motives (X1) ........ 87
V.7 Rangkuman Hasil Penelitian Variabel Persepsi (X2) .................................... 88
V.8 Rangkuman Hasil Penelitian Variabel Sikap (X3) ........................................ 89
V.9 Rangkuman Hasil Penelitian Variabel Keputusan Pembelian K (Y) .............. 90
V.10 Uji Multikolinearitas ........................................................................................ 91
V.11 Uji Normalitas .................................................................................................. 94
V.12 Rangkuman Hasil Regresi Berganda ........................................................... 95
V.13 Uji F ......................................................................................................... 97
V.14 Uji t .......................................................................................................... 99
V.15 Uji Determinasi ......................................................................................... 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
II.1 Proses Keputusan Pembelian ..................................................................... 28
II.2 Langkah-langkah antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian ... 31
II.3 Kerangka Konseptual Penelitian ........................................................... 41
IV.1 Struktur Organisasi Pt. Sari Coffee Indonesia ....................................... 74
IV.2 Struktur Organisasi Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza ............... 75
IV.3 Logo Starbucks Coffee ............................................................................... 75
V.1 Uji Heteroskedastisitas .............................................................................. 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lam Judul Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ........................................................................... 117
Lampiran 2 Data Responden ................................................................................. 122
Lampiran 3 Validitas & Reliabilitas ....................................................................... 135
Lampiran 4 Regresi Linier Berganda ..................................................................... 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRAK
PENGARUH HEDONIC SHOPPING MOTIVES, PERSEPSI DAN SIKAP
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
Studi pada Outlet Starbucks Mall Ambarukmo PlazaYogyakarta
Elisca Numela Jaya
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hedonic shopping motives,
persepsi dan sikap terhadap keputusan pembelian konsumen pada Starbucks Mall
Ambarukmo Plaza Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung
Starbucks Mall Ambarukmo Plaza Yogyakarta, dengan sampel sebanyak 100
responden. Pengambilan sampel menggunakan metode Accidental Sampling. Teknik
pengumpulan data dengan kuesioner dan observasi dokumen. Analisis data
menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa hedonic shopping motives berpengaruh terhadap
keputusan pembelian konsumen, persepsi tidak berpengaruh pada keputusan pembelian
konsumen, sikap tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.
Kata kunci: Hedonic Shopping Motives, Persepsi, Sikap, dan Keputusan Pembelian
Konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF HEDONIC SHOPPING MOTIVES, PERCEPTIONS
AND ATTITUDES TOWARDS CONSUMER PURCHASING DECISIONS
A Study on the Starbucks Mall Outlet Ambarukmo Plaza Yogyakarta
Elisca Numela Jaya
Sanata Dharma University
Yogyakarta, 2017
This research is intended to determine the influence of hedonic shopping
motives, perceptions and attitudes towards consumer purchasing decisions at
Starbucks Mall Ambarukmo Plaza Yogyakarta. This research uses data from
populations of customers Starbucks Mall Ambarukmo Plaza Yogyakarta and took the
sample 100 respondents with Accidental Sampling method. The data for this study is
collected from questionnaire and documentation. The results of the survey are
performed in a multiple linear regression analysis using SPSS statistics. The results of
research shows that hedonic shopping motives influenced on consumer purchasing
decision. The perception had no influence on consumer purchasing decisions, The
attitude had no influence on consumer purchasing decisions.
Keywords: Hedonic Motivation, Perception, Attitude, and consumer purchasing
Decision.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis dewasa ini, maka di dalam
menghadapi persaingan yang semakin ketat tidak cukup bagi suatu perusahaan
untuk menarik pembeli hanya dengan mengandalkan pilihan produk yang
beraneka ragam, namun beberapa aspek lainnya selain produk, seperti penataan
ruangan, desain interior dan eksterior, fasilitas, cat dinding, ataupun musik yang
disebut dengan atmosfer toko, juga menjadi faktor-faktor yang sangat penting
bagi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Salah satu penunjang
aspek diatas adalah menganisis hedonic shopping motives. Hedonic shopping
motives yaitu kebutuhan yang bersifat psikologis seperti rasa puas, gengsi,
emosi, dan perasaan subjektif lainnya. Kebutuhan ini seringkali muncul untuk
memenuhi tuntutansosial dan estetika dan disebut juga motif emosional
(Setiadi,2003:96). Selain dari pada itu, produk yang ditawarkan oleh
perusahaan dapat menjadi salah satu pembentukan persepsi dan sikap konsumen
dalam pembentukan keputusan pembelian.
Seiring dengan perkembangan jaman dan meningkatnya bisnis yang
semakin modern maka diperlukan suatu produk yang berkualitas agar
mendapatkan suatu persepsi yang positif dari konsumen. Salah satu cara untuk
mengetahui perilaku konsumen adalah dengan menganalisis persepsi konsumen
terhadap produk. Dengan persepsi kita bisa tahu apa saja yang menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kekuatan, kelemahan, kesempatan atau ancaman bagi produk kita. Dalam
keadaan yang sama, persepsi seseorang terhadap suatu produk dapat berbeda-
beda hal ini disebabkan oleh adanya proses seleksi terhadap berbagai stimulus
yang ada (Kotler dan Amstrong 1996:156). Selain persepsi, akan muncul pula
sikap seseorang dalam menilai suatu obyek pada produk yang akan diminati dan
untuk dimiliki. Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyuruh dan
memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan
atau tidak terhadap obyek yang dinilai. Sikap adalah pernyataan-pernyataan
atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek orang atau suatu peristiwa
(Robbins 2006:169)
Saat ini komoditas kopi di Indonesia merupakan salah satu pertanian
sub-sektor yang telah memberikan kontribusi yang cukup penting dan terbesar
ketiga penghasil devisa setelah kayu dan karet. Kopi sebagai tanaman
perkebunan adalah salah satu komoditas yang menarik bagi banyak negara,
terutama untuk negara-negara berkembang, karena perkebunan kopi
memberikan kesempatan kerja. Ekspor kopi Indonesia nilai-nilai yang
berfluktuasi. Fluktuasi nilai ekspor adalah dipengaruhi oleh perubahan harga
kopi dibandingkan dengan perubahan volume ekspor. Eksportir Indonesian
Coffee Association, di Tempo (2014), mencatat bahwa Indonesia konsumsi
kopi telah terus meningkat sebesar 36% dari 2010-2014. Moelyono Susilo
sebagai anggota industri kompartemen dan khusus kopi, menjelaskan bahwa
peningkatan konsumsi kopi di Indonesia adalah dipengaruhi oleh pertumbuhan
ekonomi yang telah memicu munculnya masyarakat kelas menengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Masyarakat tingkat kelas menengah memiliki berbagai gaya hidup, salah
satunya adalah mengkonsumsi kopi di kedai kopi modern.
PT. Mitra Adiperkasa Tbk memiliki keberhasilan sebagai pemegang
lisensi Starbucks Coffee yang sangat didukung oleh daya beli masyarakat
Indonesia yang meningkat. Xavier Jean, di Merdeka (2012), sebagai direktur
penilaian perusahaan Standard & Poor Ratings Services (S & P), mengatakan
bahwa orang-orang Indonesia akan suka menghabiskan uang mereka untuk
outlet waralaba yang menawarkan gaya hidup barat. Rhenald Kasali
mengungkapkan bahwa kopi tidak lagi hanya untuk menghilangkan kantuk, tapi
menjadi bagian dari gaya hidup, dan kedai kopi telah menjadi tempat yang
sangat “pas” untuk nongkrong.
Starbucks Corporation adalah sebuah kedai kopi/coffee shop
internasional yang berbasis di Seattle, Washington DC, Amerika Serikat.
Memiliki banyak outlet kopi yang menyebar sebanyak 147 outlet diseluruh
provinsi Indonesia. Salah satu tempat penelitian ini adalah outlet kopi yang ada
di Mall Ambarukmo Plaza Yogyakarta. Produk utama yang ditawarkan adalah
Starbucks kopi. Selain itu pada outlet ini menawarkan dessert varian sebagai
pelengkap untuk menemani kopi. Individu motives yang mendorong konsumen
untuk berbelanja (shopping motives). Perbedaan belanja tertentu dan orientasi
di pola konsumen terdapat pada hasil belanja, biasanya disebut utilitarian dan
faktor hedonic. Saat ini, belanja untuk konsumen adalah kegiatan rekreasi yang
mendatangkan kesenangan, kegembiraan dan kegiatan menghibur. Oleh karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
itu, harapan konsumen sebelum berbelanja dan orientasi selama kehendak
belanja mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian mereka.
Dalam upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kepuasan
konsumen dengan mendapatkan persepsi yang baik dari konsumen, Starbucks
Coffee memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk memiliki
kualitas yang sangat baik sehingga konsumen tidak perlu ragu untuk
membelinya. Selain itu, yang membuat pelanggan nyaman adalah penyediaan
fasilitas seperti pemisahan ruang antara pengunjung yang merokok dan tidak
merokok. Selain itu, Starbucks menyediakan bar bumbu yangmemberikan susu,
gula, cokelat, vanilla bubuk untuk meningkatkan rasa minuman dan juga
menyediakan tissu dan sedotan bagi pelanggan yang membutuhkannya. Mereka
bisa langsung memilih sesuai dengan keinginanmereka sendiri di bar bumbu.
Starbucks Coffee juga menyediakan fasilitas jaringan Wi-Fi sehingga
pengunjung dapat mengakses internet secara gratis. Dari persepsi yang baiklah
maka akan mendapatkan penilaian dari konsumen yang berupa sikap
memuaskan berdasarkan kualitas yang diterima oleh konsumen Starbucks
Coffee. Sehingga dari kepuasan konsumen itulah maka akan timbul keputusan
pembelian. Melihat latar belakang yang ada maka mendorong penulis untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Hedonic shopping motives,
Persepsi, dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Starbucks”
(Studi pada outlet Starbucks coffee di Mall Ambarukmo Plaza , Yogyakarta).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
1. Apakah hedonic shopping motives berpengaruh terhadap keputusan
pembelian konsumen di Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza?
2. Apakah persepsi berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen di
Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza?
3. Apakah sikap berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen di
Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza?
C. Batasan Masalah
1. Tempat penelitian adalah Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza,
Yogyakarta.
2. Responden yaitu konsumen Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza,
Yogyakarta.
3. Variabel yang akan diteliti hedonic shopping motives, persepsi dan sikap.
4. Hedonic shopping motives yang akan diteliti berdasarkan kategori yaitu:
- Adventure shopping, mengacu pada konsumen yang berbelanja karena
adanya sesuatu yang dapat membangkitkan gairah belanjanya dan
menjadikan berbelanja sebagai pengalaman serta memiliki dunianya
sendiri.
- Social shopping, mengacu pada konsumen yang beranggapan bahwa
kenikmatan dalam berbelanaja lebih nikmat dengan keluarga atau
teman.
- Gratification shopping, mengacu pada konsumen yang berbelanja satu
alternatif untuk menghilangkan stress.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
- Idea shopping, mengacu pada konsumen yang berbelanja hanya untuk
mengikuti trend ter-update.
- Role shopping, mengacu pada konsumen yang lebih suka berbelanja
untuk orang lain dari pada diri sendiri.
- Value shopping, mengacu pada konsumen yang menganggap bahwa
berbelanja mencari tempat perbelanjaan dengan harga yang murah atau
sedang diskon.
5. Persepsi yang akan diteliti berdasarkan kualitas produk dan kualitas
pelayanan.
6. Sikap yang akan diteliti berdasarkan 3 komponen
- Cognitivecomponent, mengacu pada kepercayaan konsumen dan
pengetahuan tentang suatu obyek.
- Affectivecomponent, mengacu pada konsumen yang merefleksikan
perasaan terhadap suatu obyek
- Behavioralcomponent, mengacu pada konsumen yang merefleksikan
kecenderungan dan perilaku aktual terhadap Suatu obyek.
7. Keputusan pembelian konsumen yang di teliti dalam penelitian ini adalah
dilihat dari keputusan konsumen pasca pembelian produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh hedonic shopping motives terhadap keputusan
pembelian konsumen di Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza.
2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi terhadap keputusan pembelian
konsumen di Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza.
3. Untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap keputusan pembelian
konsumen di Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi outlet Starbucks Coffee di Mall Ambarukmo Plaza.
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang seberapa besar
pengaruh positif dari hedonic shopping motives, persepsi, dan sikap
terhadap keputusan pembelian konsumen di Starbucks Coffee Mall
Ambarukmo Plaza. Informasi tersebut dapat digunakan untuk menentukan
strategi yang harus ditempuh Starbucks Coffee ini agar meningkatkan
penjualannya.
2. Bagi Peneliti.
Penelitian ini dapat digunakan untuk menerapkan pengetahuan dibangku
kuliah, dilapangan dan mempertajam pengetahuan mengenai keputusan
pembelian pada konsumen.
3. Bagi Kalangan Akademik.
Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan referensi acuan
bahan penelitian mengenai keputusan pembelian pada konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah proses merencanakan, penganalisaan,
pelaksanaan, mengimplementasikan dan controlling (pengawasan) atau
mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan supaya dapat
tercapainya target atau tujuan perusahaan secara lebih efesien dan
efektif. Proses itu melibatkan lebih dari sekedar mendapat cukup pelanggan
bagi output perusahaan saat ini. Lebih dari sekedar merancang strategi untuk
menarik konsumen baru dan menciptakan transaksi dengan mereka,
perusahaan sekarang ini berfokus pada mempertahankan pelanggan saat ini
dan membangun hubungan jangka panjang melalui penawaran nilai dan
kepuasan yang unggul bagi pelanggan.
Perusahaan yang sukses saat ini besar atau kecil, pencari laba atau
nirlaba, domestik atau global benar-benar fokus pada konsumennya dan
berkomitmen pada pemasaran. Pemasaran berupaya menarik konsumen
dengan menjanjikan nilai yang unggul dan tetap mempertahankan konsumen
lama dengan memberikan kepuasan. Agar sukses, perusahaan harus benar-
benar berfokus pada pasar.Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial
dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka ingin dan
butuhkan melalui penciptaan dan pertukaran barang dan nilai dengan pihak
lain (Kotler dan Armstrong, 2004). Menurut, Lupiyo Adi (2006:6),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
manajemen pemasaran ialah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta
kontrol program-program yang telah direncanakan dalam hubungannya
dengan pertukaran-pertukaran yang inginkan pada konsumen yang dituju
untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun keuntungan bersama.
Berikut ini unsur dalam manajemen pemasaran
Terdapat 3 (tiga) unsur yang penting dalam manajemen pemasaran
diantaranya sebagai berikut:
1. Orientasi pada konsumen atau pembeli
Umumnya produsen menghasilkan produk untuk upaya memenuhi
kebutuhan dan kepuasan konsumen, dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan. Konsumen ialah orientasi paling utama yang harus di
pertimbangkan dalam segala macam bentuk strategi bisnis. Demikian juga
dalam proses marketing atau penjualan, maka dalam bisnis selalu
mengedepankan pihak konsumen yang merupakan strategi dari bagian
konsep pemasaran yang perlu di perhatikan. Sebab konsumen bisa di bilang
sebagai raja, dan pihak produsen atau perusahaan adalah pelayan yang
harus melayani kebutuhan raja (konsumen) yaitu dengan berbagai macam
tawaran yang menarik, baik itu dari segi produk yang dihasilkan maupun
dari segi pelayanan yang di sediakan. Manajemen pemasaran menyetujui
konsep pemasaran yang terbaik dengan menjadikan konsumen sebagai
prioritas yang paling utama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Perencanaan kegiatan-kegiatan pemasaran secara menyeluruh
Manajemen pemasaran menyetujui adanya pengaturan secara
dinamis sebagi bentuk penyusunan kegiatan-kegiatan dari pemasaran
secara menyeluruh. Segala keperluan dalam bidang pemasaran, strategi,
implementasi, penganalisaan, controlling (pegawasan) dan lain-lain yang
berkaitan dengan kegiatan pemasaran harus dilakukan secara tersusun, dan
diatur secara rinci atau detail dan jelas, sehingga bisa mempermudah dalam
proses pelaksanaan dan controlling (pengawasan). Manajemen pemasaran
menyetujui suatu upaya yang sistematis yang jelas sehingga dapat
dilakukan penganalisaan dan controlling (pengawasan) terhadap hasil yang
di dapat. Evaluasi terhadap suatu manajemen pemasaran salah satunya juga
di dasarkan atas kegiatan penyusunan secara menyeluruh tersebut.
3. Kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen menjadi unsur yang penting juga yang harus
di perhatikan dalam menyusun strategi pemasaran. Manajemen pemasaran
yang bagus yaitu menyetujui adanya hasil keputusan para konsumen yang
maksimal sebagai akibat dari proses pemasaran yang berjalan. Kepuasan
dari konsumen tidak hanya diukur dan dilihat dari bagaimana kualitas
produk yang dihasilkan, akan tetapi dari bagaimana cara maupun starategi
pemasaran yang dijalankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/
organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan
membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap
yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap
sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang
terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan
pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan
konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya
membuang produk setelah digunakan.Atau kegiatan-kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan
jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi,
mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka
mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user. Dalam
upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan
konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu
pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.
Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan
bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu manajer pemasaran di dalam
menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan
keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak,
sesuai dengan peran masing-masing. Definisikan perilaku konsumen menurut
Kotler dan Keller (2008:214), Perilaku konsumen adalah studi bagaimana
individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan
menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan
dan kebutuhan mereka.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Perilaku
konsumen sangat dipengaruhi oleh keadaan dan situasi lapisan masyarakat
dimana ia dilahirkan dan berkembang. Ini berarti konsumen berasal dari
lapisan masyarakat atau lingkungan yang berbeda akan mempunyai penilaian,
kebutuhan, pendapat, sikap, dan selera yang berbeda-beda, sehingga
pengambilan keputusan dalam tahap pembelian akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor.
Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen (Kotler 2008:25) terdiri
dari:
1. Faktor Kebudayaan. Faktor kebudayaan berpengaruh luas dan
mendalam terhadap perilaku konsumen. Faktor kebudayaan terdiri
dari: budaya, subbudaya, kelas sosial.
2. Faktor Sosial. Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen
dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga
serta status sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Faktor Pribadi. Faktor pribadi yang memberikan kontribusi terhadap
perilaku konsumen terdiri dari: usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan
dan lingkungan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
4. Faktor Psikologis. Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh
empat faktor psikologi utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran,
serta keyakinan dan pendirian.
3. Hedonic Shopping Motives
Shopping (berbelanja) merupakan aktivitas pergi ke sebuah toko untuk
membeli sesuatu. Kegiatan berbelanja meliputi dua aktivitas, yaitu aktivitas
memperoleh informasi tentang ketersediaan pilihan, karakteristik, dan detail
transaksi di sebuah toko ritel dan aktivitas memperoleh barang dan jasa
Ibrahim & Ng, (Ilmalana 2012). Dalam berbelanja, konsumen tidak hanya
tertarik pada kualitas dan harga dari suatu produk tetapi juga tertarik pada
kualitas sebuah toko. Sebelum membuat keputusan untuk melakukan
pembelian, konsumen mengunjungi beberapa toko eceran untuk
membandingkan kualitas dan harga produk. Motivasi berbelanja diperkirakan
menjadi salah satu penyebab dari keberagaman hasil tersebut. Hal ini dapat
disebabkan beberapa faktor:
- Pertama, motivasi berbelanja yang dibedakan menjadi dua yaitu motivasi
berbelanja utilitarian dan motivasi berbelanja hedonic. Perilaku berbelanja
utilitarian merupakan karakteristik yang berkenaan dengan tugas individu
yang harus dipenuhi, berorientasi produk, rasional, dan di dorong karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
adanya motivasi ekstrinsik. Sedangkan perilaku berbelanja hedonic lebih
mengarah pada rekreasi, kesenangan, intrinsik, dan stimulasi yang
berorientasi motivasi.
- Kedua, orientasi berbelanja internal yang meliputi motivasi berbelanja dan
nilai personal yang diperkirakan lebih difokuskan pada konsumen untuk
berlangganan terhadap suatu toko tertentu.
- Ketiga, aspek aktivitas dan nilai berbelanja yang terfokus pada utilitarian
dan hedonic.
- Keempat, nilai berbelanja konsumen dalam konsep retail brand yang
dibedakan menjadi nilai utilitarian dan nilai hedonic.
- Kelima, nilai berbelanja hedonic yang diprediksikan mengarah pada
behavioral loyalty.
Menurut Utami (2010), Motivasi hedonis adalah motivasi
konsumen untuk berbelanja karena berbelanja merupakan suatu
kesenangan tersendiri sehingga tidak memperhatikan manfaat dari produk
yang dibeli. Variabel hedonic motives dapat diukur dengan indikator
sebagai berikut: berbelanja adalah suatu pengalaman yang spesial,
berbelanja merupakan salah satu alternatif untuk 34 mengatasi stress,
konsumen lebih suka berbelanja untuk orang lain dari pada untuk dirinya
sendiri, konsumen lebih suka mencari tempat pembelanjaan yang
menawarkan diskon dan harga yang murah, kenikamatan dalam berbelanja
akan tercipta ketika mereka menghabiskan waktu bersama-sama dengan
keluarga atau teman, konsumen berbelanja untuk mengikuti trend model-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
model baru. Kebanyakan konsumen yang memiliki gairah emosional sering
mengalami pengalaman berbelanja secara hedonis. Nilai berbelanja
hedonic merupakan nilai yang subyektif dan personal. Nilai hedonic
dipercaya dapat berpotensi memberikan hiburan dalam berbelanja.
Konsumsi yang disediakan dari hedonic membuat konsumen merasa
menikmati manfaat dari sebuah produk tanpa harus membelinya. Hedonic
shopping motives yaitu kebutuhan yang bersifat psikologis seperti rasa
puas, gengsi, emosi, dan perasaan subjektif lainnya. Kebutuhan ini
seringkali muncul untuk memenuhi tuntutan sosial dan estetika dan disebut
juga motif emosional (Setiadi, 2003:96).
Westbrook and Black (Yau Chui Man, 2011:22), Shopping Motives
dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori:
- Motif orientasi produk, mengunjungi toko untuk kebutuhan pembelian
atau keinginan untuk mendapatkan informasi produk.
- Motif pengalaman, berorientasi pada hedonic atau rekreasi, yaitu sebuah
toko atau pusat perbelanjaan dikunjungi untuk kesenangan yang melekat
pada kunjungan itu sendiri.
- Motif kombinasi dari orientasi produk dan pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Katagori Hedonic shopping motivation
1. Adventure shopping
Adventure shopping adalah dimana sebagian besar konsumen
berbelanja karena adanya sesuatu yang dapat membangkitkan gairah
belanjanya dan merasakan bahwa berbelanja adalah suatu pengalaman
dan dengan berbelanja mereka merasa memiliki dunianya sendiri.
Contoh : orang yang suka berbelanja ke luar negeri atau ke luar kota
untuk menambah koleksi barang, misalkan orang itu ingin mengoleksi
Sepatu dari berbagai negara. Atau bisa juga mereka akan puas dengan
berbelanja lansung di pabrik produksi suatu produk.
2. Social shopping
Social shopping adalah di mana sebagian besar konsumen beranggapan
bahwa kenikmatan dalam berbelanja akan tercipta ketika mereka
menghabiskan waktu bersama-sama dengan keluarga atau teman.
Contoh : Orang-orang yang suka menghabiskan weekend dengan
berbelanja bareng keluarga ataupun teman, kegiatan belanja bersama
ini juga dijadikan sebagai media silahturrahim setelah seminggu
mungkin sibuk dengan kegiatan masing-masing.
3. Gratification shopping
Gratification shopping adalah di mana berbelanja merupakan salah satu
alternatif untuk mangatasi stess, mengatasi suasana hati yang buruk,
dan berbelanja sebagai sesuatu yang spesial untuk dicoba serta sebagai
sarana untuk melupakan problem-problem yang sedang dihadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Contoh: para eksekutif atau wanita karier yang menghabiskan
waktunya dengan jalan-jalan di mall, ini mereka lakukan untuk me
refresh kembali otak mereka yang selama ini mungkin terbebani oleh
permasalahan-permasalahan di tempat mereka bekerja.
4. Idea shopping
Idea Shopping adalah katagori yang mengacu pada belanja untuk
mengikuti tren dan mode baru dan untuk melihat produk-produk baru
dan inovasi. Dalam katagori ini, biasanya konsumen berbelanja karena
melihat sesuatu yang baru dan iklan-iklan yang ditawarkan di media
massa. Dengan demikian, konsumen juga melakukan pembelajaran
mengenai tren baru dan mendapat informasi mengenai tren-tren lama.
Contoh : konsumen yang akan termotivasi untuk berbelanja apabila ada
launching suatu produk terbaru. Pada saat yang lain, mereka mungkin
jarang berbelanja, tetapi mereka meng-update terus info, misalnya tentang
fashion. Ketika ada info tentang produk baru, mereka akan segera
terlibat dalam pembelian produk tersebut.
5. Role shopping
Role shopping adalah di mana banyak konsumen lebih suka berbelanja
untuk orang lain daripada untuk dirinya sendiri. Konsumen merasa
berbelanja untuk orang lain adalah sangat menyenangkan daripada
berbelanja untuk diri sendiri. Selain itu dengan berbelanja untuk orang
lain baik itu keluarga atau teman adalah sesuatu yang istimewa
sehingga dengan demikian mereka merasa senang. Contoh : orang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
suka memberi hadiah kepada orang lain baik itu kerabat
ataupun kawan, terkadang orang yang termasuk dalam katagori ini
lebih sering berbelanja untuk orang lain daripada dirinya sendiri.
6. Value shopping
Value shopping adalah dimana konsumen menganggap bahwa
berbelanja merupakan suatu permainan yaitu pada saat tawar menawar
harga, atau pada saat konsumen mencari tempat perbelanjaan yang
menawarkan diskon, obralan, ataupun tempat perbelanjaan dengan
harga yang murah. Contoh : ada sekelompok orang akan sangat
terobsesi berbelanja suatu barang ketika pihak penjual menawarkan
sesuatu yang dianggap menguntungkan pihak konsumen. Mereka akan
terus mencari informasi tentang discount, obralan dan lain-lain.
Makanya bagi sebagian konsumen, discount menjadi kebahagiaan
tersendiri ketika mereka bisa terlibat di dalamnya.
4. Persepsi
Konsumen akan menampakkan perilakunya setelah melakukan
persepsi terhadap keputusanapa yang akan diambil dalam membeli suatu
produk. Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:146) Perception is process
by which an individuals selects, organizers, and interprets stimuli into the
a meaning full and coherentpicture of the world. Kurang lebihnya bahwa
persepsi merupakan suatu proses yang membuat seseorang untuk memilih,
mengorganisasikan dan menginterprestasikan rangsangan-rangsangan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang
dunianya.
Menurut Kotler & Keller dalam Fadila (2013:45) mengemukakan
bahwa persepsi tidak hanyatergantung pada rangsangan dalam bentuk
fisik, tetapi juga tergantung padarangsangan yang ada disekitarnya dan
kondisi yang ada pada seseorang danpersepsi lebih penting dibandingkan
realitas dalam pemasaran, karena persepsi yang dapat mempengaruhi
konsumen dalam berperilaku, selain itu orang bisamempunyai persepsi
yang berbeda atas objek yang sama. Pada hakekatnya persepsi akan
berhubungan dengan perilaku seseorang dalam mengambil keputusan
terhadap apa yang dikehendaki. Salah satu cara untuk mengetahui perilaku
konsumen adalah dengan menganalisis persepsi konsumen terhadap
produk. Dengan persepsi konsumen kita dapat mengetahui hal–hal apa saja
yang menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi
produk kita.
Jenis-jenis Persepsi: Proses pemahaman terhadap rangsang atau
stimulus yang diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi
beberapa jenis :
- Persepsi visual: Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan.
Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan
mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual
merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-
hari.
- Persepsi auditori: Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran
yaitu telinga.
- Persepsi perabaan: Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil
yaitu kulit.
- Persepsi penciuman: Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari
indera penciuman yaitu hidung.
- Persepsi pengecapan: Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari
indera pengecapan yaitu lidah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi
2 yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal.
1. Faktor Internal
yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri
individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :
1. Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya
informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi
usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya.
Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda
sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
2. Perhatian.Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan
untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan
fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga
berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu
obyek.
3. Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada
seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan
untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan
seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau
dapat dikatakan sebagai minat.
4. Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana
kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang
dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
5. Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung
pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat
kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam
pengertian luas.
6. Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang,
mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu
yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima,
bereaksi dan mengingat.
2. Faktor Eksternal
yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari linkungan dan
obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat
mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya.
Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah
:
1. Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini
menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu obyek, maka
semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi
persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek
individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk
persepsi. ·
2. Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya
lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived)
dibandingkan dengan yang sedikit. ·
3. Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang
penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang sama
sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik
perhatian. ·
4. Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan
memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan
dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus
merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi
persepsi. ·
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
5. Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian
terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan
pandangan dibandingkan obyek yang diam.
Persepsi pada hakekatnya merupakan proses psikologis yang
kompleks yang juga melibatkan aspek psikologis. Proses psikologis
penting yang terlibat dimulai dari adanya aktivitas memilih,
mengorganisasi dan menginterpretasikan sehingga konsumen dapat
memberikan makna atas suatu obyek.
a). Kualitas Pelayanan (Service Quality)
Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara
membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata
mereka terima dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka
harapkan/inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan.
Jika jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan
yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan
memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen, maka
kualitas pelayanan di persepsikan sangat baik dan berkualitas. Sebaliknya
jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka
kualitas pelayanan dipersepsikan buruk. Sehingga definisi kualitas
pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi
harapan konsumen (Tjiptono, 2007:152).
b). Kualitas produk (Product Quality)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Salah satu keunggulan dalam persaingan ini terutama adalah
kualitas produk yang dapat memenuhi keinginan konsumen. Bila tidak
sesuai dengan spesifikasi maka produk akan ditolak. Sekalipun produk
tersebut masih dalam batas toleransi yang telah ditentukan maka produk
tersebut sebaiknya perlu menjadi catatan untuk menghindari terjadinya
kesalahan yang lebih besar diwaktu yang akan datang. Demikian juga
konsumen dalam dalam membeli suatu produk konsumen selalu berharap
agar barang yang dibelinya dapat memuaskan segala keinginan dan
kebutuhannya. Untuk itu perusahaan harus dapat memahami keinginan
konsumen, sehingga perusahaan dapat menciptakan produk yang sesuai
dengan harapan konsumen. Kualitas produk yang baik merupakan harapan
konsumen yang harus dipenuhi oleh perusahaan, karena kualitas produk
yang baik merupakan kunci perkembangan produktivitas perusahaan.
Kotler dan Armstrong (2008:347) menyatakan bahwa “Kualitas produk
adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya yang
meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan, operasi dan
perbaikan serta atribut lainnya”. Bila suatu produk telah dapat menjalankan
fungsi-fungsinya dapat dikatakan sebagai produk yang memiliki kualitas
yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
5. Sikap
Sikap seseorang dalam menilai suatu obyek yang akan diminati dan
untuk dimiliki. Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan
memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang
menguntungkan atau tidak terhadap obyek yang dinilai. dinilai. Menurut
Robbins (2006:169) sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian
evaluatif berkaitan dengan obyek,orang atau suatu peristiwa. Simamora
(2002:14) bahwa di dalam sikap terdapat tiga komponen. Yaitu :
(1) Cognitivecomponent: kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang
obyek. Yang dimaksud obyek adalah atribut produk, semakin positif
kepercayaan terhadap suatu merek suatu produk maka keseluruhan
komponen kognitif akan mendukung sikap secara keseluruhan.
(2) Affectivecomponent: emosional yang merefleksikan perasaan seseorang
terhadap suatu obyek, apakah obyek tersebut diinginkan atau disukai.
(3) Behavioralcomponent: merefleksikan kecenderungan dan perilaku
aktual terhadap suatu obyek, yang mana komponen ini menunjukkan
kecenderungan melakukan suatu tindakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap
Proses belajar sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam interaksi
sosial, individu membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek
psikologis yang dihadapinya. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi
pembentukan sikap adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1. Pengalaman pribadi. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan
sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena
itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut
melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi,
penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama
berbekas.
2. Kebudayaan. B.F. Skinner menekankan pengaruh lingkungan
(termasuk kebudayaan) dalam membentuk kepribadian seseorang.
Kepribadian tidak lain daripada pola perilaku yang konsisten yang
menggambarkan sejarah reinforcement (penguatan, ganjaran) yang
dimiliki. Pola reinforcement dari masyarakat untuk sikap dan perilaku
tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain.
3. Orang lain yang dianggap penting. Pada umumnya, individu
bersikap konformis atau searah dengan sikap orang-orang yang
dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh
keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik
dengan orang yang dianggap penting tersebut.
4. Media massa. Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa
seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan
opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal
memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal
tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan dan
menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
5. Institusi Pendidikan dan Agama. Sebagai suatu sistem, institusi
pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan
sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep
moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah
antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari
pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.
6. Faktor emosi dalam diri. Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh
situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang,
suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang
berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan segera
berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap
yang lebih persisten dan lebih tahan lama. contohnya bentuk sikap yang
didasari oleh faktor emosional adalah prasangka.
6. Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2002), keputusan pembelian adalah tindakan dari
konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai
faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu
produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas,
harga dan produk sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat Sebelum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
konsumen memutuskan untuk membeli. Proses pengambilan keputusan
pembelian pada setiap orang pada dasarnya adalah sama, hanya saja semua
proses tersebut tidak semua dilaksanakan oleh para konsumen. Berdasarkan
tujuan pembelian, konsumen dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok
yaitu konsumen akhir atau individual dan konsumen organisasional atau
konsumen industrial.
Konsumen akhir terdiri atas individu dan rumah tangga yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi.
Sedangkan konsumen organisasional terdiri atas organisasi, pemakai
industri, pedagang dan lembaga nonprofit, tujuan pembeliannya adalah
untuk keperluan bisnis atau meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan
pembelian akan diwarnai oleh ciri kepribadiannya, usia, pendapatan dan
gaya hidupnya. Menurut Kotler (2000:170-176) konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian ada lima tahapan yaitu:
Gambar II.1
Proses Keputusan Pembelian
Sumber : Kotler dan Armstrong (2008:179)
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Membeli
Perilaku Pasca
Pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
1) Pengenalan kebutuhan
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau
kebutuhan yang dipicu oleh ransangan internal atau eksternal. Dengan
ransangan internal, salah satu kebutuhan normal seseorang rasa lapar,
haus naik ketingkat maksimum dan menjadi dorongan, atau kebutuhan
bisa timbul akibat rangsangan eksternal. Contohnya, suatu iklan atau
diskusi dengan teman bisa membuat anda berfikir untuk membeli mobil
baru. Pada tahap ini, pemasar harus meneliti konsumen untuk
menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang timbul, apa yang
menyebabkan, dan bagaimana masalah itu bisa mengarahkan konsumen
pada produk tertentu ini.
2) Pencarian informasi
Di pencarian informasi ternyata, konsumen sering mencari sebuah
informasi yang terbatas. Survey memperlihatkan bahwa untuk barang
tahan lama, setengah dari semua konsumen hanya melihat satu toko,
dan hanya 30% yang melihat lebih dari satu merek peralatan. Keadaan
pencarian yang lebih rendah disebut perhatian yang tajam. Pada tingkat
ini seorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi tentang
sebuah produk. Pada tingkat berikutnya, seseorang dapat memasuki
pencarian informasi aktif : mencari bahan bacaan, menelpon teman,
melakukan kegiatan online, dan mengunjungi toko untuk mempelajari
produk tersebut. Sumber informasi terdiri dari empat kelompok yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
a) Pribadi : keluarga, tetangga, teman dan rekan
b) Komersial : iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan,
tampilan.
c) Publik : media massa, organisasi pemeringkat konsumen.
d) Eksperimental: penanganan, pemeriksaan , dan penggunaan
produk.
3) Evaluasi alternatif
Beberapa konsep yang akan membantu dalam memahami proses
evaluasi. Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan.
Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,
kosumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut
dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang
diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini. Konsumen akan
memberikan perhatian yang terbesar pada atribut yang menghantarkan
manfaat yang memenuhi kebutuhan. Melalui pengalaman dan
pembelajaran, masyarakat mendapatkan keyakinan dan sikap.
Selanjutnya, keyakinan dan sikap akan mempengaruhi perilaku
konsumen. Konsumen sampai pada sikap terhadap berbagai merek
melalui prosedur penilaian atribut. Konsumen mengembangkan
sejumlah keyakinan dimana masing-masing merek tediri atas setiap
atribut. Model ekspektansi nilai (expectancy value model) pembentukan
sikap menduga bahwa konsumen mengevaluasi produk dan jasa dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
menggabungkan keyakinan merek mereka positif dan negatif
berdasarkan arti pentingnya.
4) Keputusan membeli
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek
dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud
untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan
maksud pembelian, konsumen dapat membentuk lima subkeputusan :
merek, penyalur, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran. Jika
konsumen membentuk evaluasi merek, dua faktor umum dapat
mengintervensi antara maksud pembelian dan keputusan pembelian,
seperti terlihat pada gambar berikut :
Gambar II.2 (Langkah-langkah Antara Evaluasi Alternatif dan
Keputusan Pembelian)
Sumber: Kotler dan Keller (2009:189)
Evaliasi alternatif
Niat untuk membeli
Sikap orang lain
Faktor situasi yang tidak diantisipasi
Keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
a). Sikap orang lain
Batas di mana sikap seseorang mengurangi preferensi seseorang
untuk sebuah alternatif tergantung pada dua hal: Pertama,
intensitas sikap negatif orang lain keputusan pembelian terhadap
alternatif yang disukai seseorang. Kedua, motivasi seseorang
untuk mematuhi kehendak orang lain. Semakin intens sikap
negatif orang lain dan semakin dekat hubungan orang tersebut
dengan konsumen, semakin besar kemungkinan konsumen
menyesuaikan niat pembeliannya.
b). Faktor situsional yang tidak diantisipasi
Faktor situsional yang tidak diantisipasi yang mungkin muncul
untuk mengubah niat pembelian. Misalnya, Linda mungkin
kehilangan pekerjaannya, beberapa pembelian lain mungkin
menjadi lebih penting, atau wiraniaga toko mungkin
mengecewakannya. Preferensi dan bahkan niat pembelian
bukan faktor prediksi perilaku pembelian yang dapat diandalkan
sepenuhnya.
5) Perilaku pasca pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan
melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal
menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang
mendukung keputusannya. Karena itu tugas pemasar tidak berakhir
dengan pembelian. Beberapa perilaku setelah pembelian, antara lain :
1). Kepuasan pasca pembelian
Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja
anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan, konsumen
kecewa. Jika memenuhi harapan, konsumen puas. Jika melebihi
harapan, konsumen sangat puas. Perasaan ini menentukan apakah
pelanggan membeli produk kembali dan membicarakan hal-hal
menyenangkan atau tidak menyenangkan tentang produk itu kepada
orang lain.
2). Tindakan pasca pembelian
Jika konsumen puas, ia mungkin ingin membeli produk itu kembali.
Di pihak lain, konsumen yang kecewa mungkin mengabaikan atau
mengembalikan produk. Konsumen mungkin mencari informasi
yang memastikan nilai produk yang tinggi.
3). Penggunaan dan penyingkiran pasca pembelian
Pemasar juga harus mengamati bagaimana pembeli menggunakan
dan menyingkirkan produk. Pendorong kunci frekuensi penjualan
adalah tingkat konsumsi produk. semakin cepat pembeli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
mengkonsumsi sebuah produk, semakin cepat konsumen kembali
kepasar untuk membelinya lagi.
Faktor-Faktor yang mmpengaruhi Keputusan Pembelian
Konsumen:Menurut phillip Kotler (2003:202) perilaku pembelian
konsumen dipengaruhi oleh empat faktor, diantaranya sebagai berikut:
1. Faktor budaya
Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku
pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling
dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat
nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga
penting lainnya. Contoh pada anak-anak yang dibesarkan di Amerika
Serikat sangat terpengaruh dengan nilai-nilai sebagai berikut: prestasi,
aktivitas, efisiensi, kemajuan, kenikmatan materi, individualisme,
kebebasan, humanisme, dan berjiwa muda. Masing-masing subbudaya
terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan
sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti kebangsaan, agama,
kelompok, ras, dan wilayah geografis. Pada dasaranya dalam sebuah
tatanan kehidupan dalam bermasyarakat terdapat sebuah tingkatan (strata)
sosial. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga
indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, perilaku dalam berbusana, cara
bicara, rekreasi dan lain-lainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh
faktor sosial diantaranya sebagai berikut:
Kelompok acuan; Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen
dapat diartikan sebagai kelompok yang yang dapat memberikan pengaruh
secara langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang
tersebut. Kelompok ini biasanya disebut dengan kelompok keanggotaan,
yaitu sebuah kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara langsung
terhadap seseorang. Adapun anggota kelompok ini biasanya merupakan
anggota dari kelompok primer seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan
kerja yang berinteraksi dengan secara langsung dan terus menerus dalam
keadaan yang informal. Tidak hanya kelompok primer, kelompok sekunder
yang biasanya terdiri dari kelompok keagamaan, profesi dan asosiasi
perdagangan juga dapat disebut sebagai kelompok keanggotaan.
Keluarga; Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen, keluarga
dibedakan menjadi dua bagian. Pertama keluarga yang dikenal dengan
istilah keluarg orientas. Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan saudara
kandung seseorang yang dapat memberikan orientasi agam, politik dan
ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Kedua, keluarga yang
terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang dimiliki seseorang. Keluarga
jenis ini biasa dikenal dengan keluarga prokreasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Peran dan status; Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor sosial yang
dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang adalah peran dan status
mereka di dalam masyarakat. Semakin tinggi peran seseorang didalam
sebuah organisasi maka akan semakin tinggi pula status mereka dalam
organisasi tersebut dan secara langsung dapat berdampak pada perilaku
pembeliannya. Contoh seorang direktur di sebuah perusahaan tentunya
memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan dengan seorang supervisor,
begitu pula dalam perilaku pembeliannya. Tentunya, seorang direktur
perusahaan akan melakukan pembelian terhadap merek-merek yang
berharga lebih mahal dibandingkan dengan merek lainnya.
Pribadi, Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh karakterisitik
pribadi diantaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan
ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep-diri pembeli.
a. Usia dan siklus hidup keluarga; Orang membeli barang dan jasa yang
berbeda-beda sepanjang hidupnya yang dimana setiap kegiatan konsumsi
ini dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga
b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi; Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
seseorang dapat mempengaruhi pola konsumsinya. Contohnya, direktur
perusahaan akan membeli pakaian yang mahal, perjalanan dengan pesawat
udara, keanggotaan di klub khusus, dan membeli mobil mewah. Selain itu,
biasanya pemilihan produk juga dilakukan berdasarkan oleh keadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
ekonomi seseorang seperti besaran penghasilan yang dimiliki, jumlah
tabungan, utang dan sikap terhadap belanja atau menabung.
c. Gaya hidup; Gaya hidup dapat di artikan sebagai sebuah pola hidup
seseorang yang terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang
terbentuk melalui sebuah kelas sosial, dan pekerjaan. Tetapi, kelas sosial
dan pekerjaan yang sama tidak menjamin munculnya sebuah gaya hidup
yang sama. Melihat hal ini sebagai sebuah peluang dalam kegiatan
pemasaran, banyak pemasar yang mengarahkan merek mereka kepada gaya
hidup seseorang. Contohnya, perusahaan telepon seluler berbagai merek
berlomba-lomba menjadikan produknya sesuai dengan berbagai gaya hidup
remaja yang modern dan dinamis seperti munculnya telepon selular dengan
fitur multimedia yang ditujukan untuk kalangan muda yang kegiatan tidak
dapat lepas dari berbagai hal multimedia seperti aplikasi pemutar suara,
video, kamera dan sebagainya. Atau kalangan bisnis yang menginginkan
telepon selular yang dapat menujang berbagai kegiatan bisnis mereka.
d. Kepribadian; Setiap orang memiliki berbagai macam karateristik
kepribadian yang bebeda-beda yang dapat mempengaruhi aktivitas
kegiatan pembeliannya. Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis
manusia yang berbeda yang menghasilkan sebuah tanggapan relatif
konsiten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya.
Kepribadian biasanya digambarkan dengan menggunakan ciri bawaan
seperti kepercayaan diri, dominasi, kemampuan bersosialisasi, pertahanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
diri dan kemapuan beradaptsi (Harold H kasarjian 1981:160). Kepribadian
dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan
merek konsumen. Hal ini disebakan karena beberapa kalangan konsumen
akan memilih merek yang cocok dengan kepribadiannya.
Psikologis; Terakhir, faktor yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen adalah faktor psikologis. Faktor ini dipengaruhi oleh
empat faktor utama diantaranya sebagai berikut:
a. Motivasi; Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu-waktu
tertentu. Beberapa dari kebutuhan tersebut ada yang muncul dari
tekanan biologis seperti lapar, haus, dan rasa ketidaknyamanan.
Sedangkan beberapa kebutuhan yang lainnya dapat bersifat
psikogenesis; yaitu kebutuhan yang berasal dari tekanan psikologis
seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa
keanggotaan kelompok. Ketika seseorang mengamati sebuah merek,
ia akan bereaksi tidak hanya pada kemampuan nyata yang terlihat pada
merek tersebut, melainkan juga melihat petunjuk lain yang samar
seperti wujud, ukuran, berat, bahan, warna dan nama merek tersebut
yang memacu arah pemikiran dan emosi tertentu.
b. Persepsi; Seseorang yang termotivasi siap untuk segera melakukan
tindakan. Bagaimana tindakan seseorang yang termotivasi akan
dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi dapat
diartikan sebagai sebuah proses yang digunkan individu untuk memilih,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna
menciptakan sebuah gambaran (Bernard Barelson, dalam Kotler
2003:217). Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik
tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan
sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan.
B. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian yang dilakukan oleh Revalia Luthifiana (12010110141102),
Mahasiswa dari Universitas Diponegoro, Semarang. Judul penelitian
Analisis Kualitas Pelayanan, Promosi dan Hedonic Shopping Motives Yang
Mempengaruhi Impulse Buying Dalam Pembelian Secara Online. Studi
Kasus Pada Mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro. Penelitian ini bertujuan 1). Untuk menguji dan menganalisis
pengaruh Kualitas Pelayanan online shop terhadap keputusan dalam
melakukan Impulse Buying. 2). Untuk menguji dan menganalisis Promosi
yang dilakukan online shop terhadap keputusan dalam melakukan Impulse
Buying. 3). Untuk menguji dan menganalisis hedonic shopping motives
terhadap keputusan dalam melakukan Impulse Buying pada online shop.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan kualitatif.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Urip Wahyuni, Yang berjudul
Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian.
Satuan unit/obyek analisis penelitian ini adalah konsumen atau pembeli dan
pengguna sepeda motor merek Honda di Kawasan Surabaya Barat. Dari
hasil penelitian diketahui bahwa motivasi, persepsi, sikap konsumen
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
sepeda motor merek Honda. Untuk perhitungan statistik dalam penelitian
ini digunakan program SPSS adapun teknik analisis data diuraikan sebagai
berikut: Analisis Regresi Linier Berganda, Koefisien Determinasi
Berganda (R2), Koefisien Korelasi Berganda ( R ), Koefisen Korelasi
Parsial ( r ).
C. Hipotesis
Aspek penunjang dalam pengambilan keputusan pembelian
konsumen adalah dengan mengalisis hedonic shopping motives. Hedonic
shopping motives yaitu kebutuhan yang bersifat psikologis seperti rasa
puas, gengsi, emosi, dan perasaan subyektif lainnya. Dalam kebutuhan ini
juga seringkali muncul untuk memenuhi tuntutan sosial dan estetika dan
disebut juga motif emosional (Setiadi, 2003:96). Selain dari pada itu, aspek
penunjang dalam pengambilan keputusan pembalian konsumen adalah
dengan menganalisa pembentukan persepsi dan sikap konsumen. Dalam
pembentukan persepsi kita bisa tahu apa saja yang menjadi kekuatan,
kelemahan, kesempatan atau ancaman bagi produk kita. Dalam keadaan
yang sama, persepsi seseorang terhadap suatu produk dapat berbeda-beda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
hal ini disebabkan oleh adanya proses seleksi terhadap berbagai stimulus
yang ada (Kotler dan Amstrong 1996:156). Dalam pembentukan Sikap,
akan muncul pula sikap seseorang dalam menilai suatu obyek pada produk
yang akan diminati dan untuk dimiliki. Sikap sebagai suatu evaluasi yang
menyuruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara
yang menguntungkan atau tidak terhadap obyek yang dinilai.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut :
Gambar II.3
Kerangka Konseptual Penelitian
HSM H1
H2
PERSEPSI H3
H1 : Hedonic shopping motives (HSM) berpengaruh terhadap keputusan
pembelian konsumen di Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza.
H2 : Persepsi berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen di
Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza.
H3 : Sikap berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen di
Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza.
HSM (X1)
Persepsi (X2)
Sikap (X3)
Keputusan
Pembelian
Konsumen
(Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan
metode survei. Menurut Dermawan Wibisono (2005:22) Metode penelitian
Survey merupakan teknik riset dimana informasi dikumpulkan
menggunakan penyebaran kuesioner.
B. Subjek dan Objek penelitian
1. Subjek penelitian ini adalah konsumen yang ada di outlet Starbucks Coffee
Mall Ambarukmo Plaza.
2. Objek penelitian ini adalah hedonic shopping motives, persepsi, sikap dan
keputusan pembelian konsumen.
C. Waktu dan lokasi penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan April tahun 2017.
2. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian di outlet Starbucks Coffee Mall Plaza Ambarrukmo, Plaza
Ambarrukmo GF, Jalan Laksda Adisucipto, Depok, Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta 5528.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
a. Varibel Bebas (independent variable)
Varibel Bebas (independent Variable) adalah varibel yang
mempengaruhi variabel lainnya (variabel terikat). Variabel independen
dalam penelitian ini adalah
1). Hedonic shopping motives, terdiri dari 6 kategori :
a) Adventure Shopping,
b) Social Shopping,
c) Gratification Shopping,
d) Idea Shopping,
e) Role Shopping,
f) Value Shopping.
2). Persepsi, terdiri dari 2 kategori :
a) Kualitas Pelayanan
b) Kualitas Produk
3). Sikap, terdiri dari 3 komponen :
a) Cognitivecomponent,
b) Affectivecomponent,
c) Behavioralcomponent.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b. Variabel Terikat (dependent variable)
Variabel Terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi
variabel lainnya (variabel bebas). Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah keputusan pembelian. Keputusan pembelian, terdiri dari 5
tahapan:
a) Pengenalan masalah,
b) Pencarian informasi,
c) Evaluasi alternatif,
d) Keputusan pembelian,
e) Perilaku pasca pembelian.
2. Definisi Variabel
a). Hedonic shopping motives
Hedonic shopping motives yaitu kebutuhan yang bersifat psikologis
seperti rasa puas, gengsi, emosi, dan perasaan subjektif lainnya.
Kebutuhan ini seringkali muncul untuk memenuhi tuntutan sosial dan
estetika dan disebut juga motif emosional (Setiadi, 2003:96). Untuk
mendapatkan konsumen yang motif berbelanjanya Hedonic shopping
motives, perusahaan lebih memfokuskan lagi pada produk-produk apa
yang biasanya motif pembeliannya berdasarkan motif ini. Suasana toko
yang bersih, nyaman, pelayanan yang baik, serta pengadakan diskon
penjualan merupakan hal yang termasuk dalam motif ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
b). Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang membuat seseorang
untuk memilih, mengorganisasikan dan menginterprestasikan
rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang
berarti dan lengkap tentang dunianya (Schiffman dan Kanuk
2000:146). Pada hakekatnya persepsi akan berhubungan dengan
perilaku seseorang dalam mengambil keputusan terhadap apa yang
dikehendaki. Salah satu cara untuk mengetahui perilaku konsumen
adalah dengan menganalisis persepsi konsumen terhadap produk.
Dengan persepsi konsumen kita dapat mengetahui hal–hal apa saja
yang menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan ataupun ancaman
bagi produk kita.
c). Sikap
Menurut Robbins (2006:169) sikap adalah pernyataan-
pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek, orang
atau suatu peristiwa.
d). Keputusan pembelian
Menurut Setiadi (2003), pengambilan keputusan yang diambil
oleh seseorang dapat disebut sebagai suatu pemecahan masalah.
Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen memiliki sasaran
atau perilaku yang ingin dicapai atau dipuaskan. Selanjutnya
konsumen membuat keputusan perilaku mana yang ingin dilakukan
untuk mencapai sasaran tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel penulis peroleh langsung dari data-data yang
dibutuhkan berdasarkan keterangan dan informasi yang diberikan oleh
responden melalui penyebaran kuesioner. Riduwan (2013:12-13)
mengemukakan bahwa setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk
pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata,
salah satunya adalah pernyataan positif.
Jawaban pernyataan dalam kuesioner, diukur dengan Skala Likert.
Bentuk skala dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel III.1
Tabel Skala Likert
KATEGORI NILAI
Sangat setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak setuju (TS) 2
Sangat tidak setuju (STS) 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
E. Definisi Operasional
Sementara definisi operasional variabel merupakan suatu definisi
yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau
menspesifikasi kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang
diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Sugiyono, 2001).
1. Hedonic shopping motives
Hedonic shopping motives, meliputi 6 kategori :
a. Adventure shopping, yaitu dimana sebagian besar konsumen
berbelanja karena adanya sesuatu yang dapat membangkitkan
gairah belanjanya dan merasakan berbelanjanya adalah suatu
pengalaman dan dengan berbelanja mereka merasa memiliki
dunianya sendiri. Kategori ini meliputi : Kesenangan diri dalam
membeli produk Starbucks dan dengan membeli Starbucks akan
mendapatkan suatu pengalaman.
b. Social shopping, yaitu dimana sebagian besar konsumen
beranggapan bahwa kenikmatan dalam berbelanja akan tercipta
ketika mereka menghabiskan waktu bersama-sama. Kategori ini
meliputi : Perasaan senang dalam membeli produk Starbucks
bersama keluarga atau teman.
c. Gratification shopping, yaitu dimana berbelanja merupakan salah
satu alternatif untuk mengatasi stress, mengatasi suasana hati
yang buruk, dan berbelanja sebagai sesuatu yang spesial untuk di
coba serta sebagai sarana melupakan problem-problem yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
sedang di hadapi. Kategori ini meliputi : Dengan membeli produk
Starbucks akan menghilangkan badmood dan dapat memanjakan
diri.
d. Idea shopping, yaitu katagori yang mengacu pada belanja untuk
mengikuti tren dan mode baru dan untuk melihat produk-produk
baru dan inovasi. Kategori ini meliputi: Membeli produk
Starbucks hanya untuk mengikuti tren ter-update.
e. Role shopping, yaitu di mana banyak konsumen lebih suka
berbelanja untuk orang lain daripada untuk dirinya sendiri.
Kategori ini meliputi : Perasaan senang dalam membeli produk
Starbucks untuk orang lain daripada untuk diri sendiri.
f. Value shopping, yaitu dimana konsumen menganggap bahwa
berbelanja merupakan suatu permainan yaitu pada saat tawar
menawar harga, atau pada saat konsumen mencari tempat
perbelanjaan yang menawarkan diskon, obralan, ataupun tempat
perbelanjaan dengan harga yang murah. Kategori ini meliputi :
Perasaan senang dalam membeli produk Starbucks yang hanya
pada saat dianggap menguntungkan pihak konsumen.
2. Persepsi
Persepsi terdiri dari 2 kategori :
a. Kualitas Pelayanan, yaitu upaya pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam
mengimbangi harapan konsumen. Jenis ini meliputi : Kebersihan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
kenyamanan, keramahan, dan penataan produk yang ada di
Starbucks Mall Ambarukmo Plaza.
b. Kualitas Produk, yaitu kemampuan suatu produk untuk
melakukan fungsi-fungsinya yang meliputi daya tahan,
keandalan, ketepatan, kemudahan, operasi dan perbaikan serta
atribut lainnya. Jenis ini meliputi: Keistimewaan produk
Starbucks di bandingkan produk lain dan kualitas cita rasa yang
ada di seluruh Starbucks tidak ada yang berbeda.
3. Sikap
Sikap terdiri dari 3 komponen:
a. Cognitivecomponent, kepercayaan konsumen dan pengetahuan
tentang obyek. Yang dimaksud obyek adalah atribut produk,
semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek suatu produk
maka keseluruhan komponen kognitif akan mendukung sikap
secara keseluruhan. Komponen ini meliputi: Mempercayai
produk Starbucks akan memberikan kepuasan bagi konsumen.
b. Affectivecomponent, yaitu emosional yang merefleksikan
perasaan seseorang terhadap suatu obyek, apakah obyek tersebut
diinginkan atau disukai. Komponen ini meliputi: Menunjukkan
perasaan pada Coffee Starbucks yang memiliki banyak varian
rasa dan pada saat Starbucks menciptakan produk baru.
c. Behavioralcomponent, yaitu merefleksikan kecenderungan dan
perilaku aktual terhadap suatu obyek, yang mana komponen ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
menunjukkan kecenderungan melakukan suatu tindakan.
Komponen ini meliputi : Harga pada Starbucks di Mall
Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
4. Keputusan pembelian
Keputusan pembelian, terdiri dari 5 tahapan :
a. Pengenalan kebutuhan, dimana proses membeli dimulai dengan
pengenalan kebutuhan dimana pembeli mengenali adanya
masalah atau kebutuhan. Kategori ini meliputi: Membeli
Starbucks karena sudah tahu kualitas rasa coffee dan dessert nya
enak.
b. Pencarian informasi, dimana tahap dari proses pengambilan
keputusan pembeli, yang dapat merangsang konsumen untuk
mencari informasi lebih banyak, dan konsumen tersebut dapat
memperoleh informasi dari sumber-sumber terkait. Kategori ini
meliputi : Membeli produk Starbucks karena keinginan sendiri.
c. Evaluasi alternatif, tahap dari proses pengambilan keputusan
pembeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk
mengevaluasi merek alternatif dalam perangkat pilihan. Kategori
ini meliputi: Membeli Starbucks Coffee karena banyak varian
rasa yang disukai konsumen.
d. Keputusan pembelian, Keputusan tentang merek mana yang
dibeli. Kategori ini meliputi: Membeli Starbucks Coffe karena
banyak varian rasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
e. Perilaku pasca pembelian, tahap dari keputusan pembeli, yaitu
ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah
membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Kategori ini
meliputi: Dengan membeli Starbucks konsumen akan merasa
puas sehingga menyarankan keluarga, teman, kerabat untuk
membeli Starbucks dan konsumen akan sering membeli produk
Starbucks.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Pengertian populasi menurut Sugiyono (2001), yaitu: “Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini
adalah pengunjung (konsumen) yang ada di outlet Starbucks Coffee Mall
Ambarukmo Plaza.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang
jumlahnya kurang dari populasi (Sutrisno Hadi, 2000:121). Oleh karena
penelitian ini populasi tidak diketahui, maka populasi dikategorikan sebagai
populasi tak terbatas. Sampel dalam penelitian ini adalah pengunjung
(konsumen) yang ada di Outlet Starbucks Coffee Mall Ambarukmu Plaza yang
sudah pernah mengunjungi Outlet Starbucks Coffe Mall Ambarukmo Plaza.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Pada Pengambilan sampel ini dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
n = [Za/2
E]2
n= [1,96
0,20]2
n= 96 responden
Keterangan:
n : ukuran sample
Za/2 = Nilai standar daftar luar normal sebagaimana tingkat
kepercayaan (a) 95%.
E = Tingkat ketetapan yang digunakan dengan mengemukakan
besarnya error maksimum 20%.
Dari perhitungan diatas dapat diketahui sampel dalam penelitian ini
adalah sebanyak 96 responden.
G. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode accidental sampling, dimana metode ini digunakan
oleh peneliti dengan menemui subyek yaitu orang-orang secara kebetulan
dijumpai pada saat berkunjung ke Outlet Sturbucks Coffee Mall
Ambarukmo Plaza dan peneliti melakukan penelitian hingga mencapai
jumlah yang dianggap cukup bagi peneliti. Accidental sampling yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
pengambilan sampel secara aksidental (accidental) dengan mengambil
kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat
sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2010).
H. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
yang didapat peneliti dari hasil pembagian kuesioner kepada
pengunjung (konsumen) di outlet Starbucks Coffee Mall
Ambarukmo Plaza.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari observasi dokumen mengenai profil
Outlet Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza yang hasilnya
yaitu berupa Profil Perusahaan.
I. Teknik Pengumpulan Data
Ada dua jenis teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam
penelitian ini antara lain sebagai berikut:
a) Kuesioner
Teknik pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner
kepada pengunjung (konsumen) yang ada di outlet Starbucks Coffee
Mall Ambarukmo Plaza.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
b) Observasi Dokumen
Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan data
primer perusahaan adalah dengan mengumpulkan data dari pihak
Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza yaitu mengenai sejarah
instansi, visi-misi instansi, struktur instansi dan beberapa hal lain
yang dapat menjadi gambaran umum atau profil instansi.
J. Teknik Pengujian Instrumen
Dalam penelitian ini menggunakan pengujian instrumen sebagai berikut:
a) Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam
mengukur apa yang ingin diukur (Priyatno, 2009: 16). Ghozali
(2009), validitas digunakan untuk untuk mengukur sah, atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan mengukur
korelasi antar variabel atau item dengan skor total variabel.
Pengukuran ini menggunakan teknik korelasi product moment.
(Umar, 2005: 133).
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔=𝑛(∑ XY)−(∑ X)(∑ Y)
√{n.∑ 2−∑ 2X)X }{n ∑ 2−(∑ 2Y)Y }
Keterangan :
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= koefisien korelasi product moment 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔=
∑ X = Jumlah skor item
∑ 𝑌= Jumlah skor total ( item)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
n = Jumlah responden
Distribusi (table r ) untuk α = 5% dan derajat kebebasan (dk = n-
2) Kaedah keputusan : Jika r hitung ≥ r tabel berarti valid
r hitung < r tabel berarti tidak valid
b) Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen menunjukkan pada suatu pengertian bahwa
sesuatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s
Alpha digunakan untuk mencari realibilitas instrumen yang skornya
bukan 1 dan 0, misalnya kuesioner atau soal bentuk uraian.
Rumus Cronbach’s Alpha:
𝑟11 = {𝑘
(𝑘 − 1)} {1 −
∑ 𝜎𝑏2
(𝜎𝑡2)
}
Keterangan:
r11 = Reliabilitas
K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ 𝜎𝑏2 = Jumlah Varian butir
𝜎𝑡2 = Varian total
Untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak
digunakan ketentuan jika nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,60 maka
dinyatakan reliabel dan jika Cronbach’s Alpha<0,60 dinyatakan
tidak reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s
Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya
bukan 1 dan 0, misalnya kuesioner atau soal bentuk uraian.
Rumus Cronbach’s Alpha:
𝑟11 = {𝑘
(𝑘 − 1)} {1 −
∑ 𝜎𝑏2
(𝜎𝑡2)
}
Keterangan:
r11 = Reliabilitas
K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ 𝜎𝑏2 = Jumlah Varian butir
𝜎𝑡2 = Varian total
Untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak
digunakan ketentuan jika nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,60 maka
dinyatakan reliabel dan jika Cronbach’s Alpha < 0,60 dinyatakan tidak
reliabel.
K. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data yaitu:
1. Analisis diskriptif
a. Deskriptif karekteristik responden
Deskriptif responden berisi tentang perhitungan yang menjadi
klasifikasi kuesioner secara umum. Dari hasil penelitian ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dideskripsikan seperti jenis kelamin, usia, dan pekerjaan. Deskripsi
responden dilakukan dalam frekuensi (%).
b. Deskriptif karekteristik variabel
Deskriptif yang menggambarkan atau mendapatkan gambaran
tentang variabel, dimensi dan indikator melalui rata-rata (mean)
pada variabel hedonic shopping motives, persepsi, sikap dan
keputusan pembelian konsumen. Nilai tersebut diartikan sesuai
dengan pengkategorian skor yang telah dibuat. Dalam
mengkategorikan masing-masing variabel, langkah yang digunakan
adalah dengan menggunakan interval kelas sesuai dengan rumus
Sturges:
𝐶1 = 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒
𝐾
Keterangan:
C1 = interval
Range = selisih antara batas atas dengan atas bawah
K = banyaknya kelas
Dengan menggunakan skala likert diketahui bobot nilai tertinggi
adalah 5 dan nilai terendah adalah 1, maka jumlah interval dapat
dihitung sebagai berikut:
Interval = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚
𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙
Interval = 5−1
5
= 0,80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
a) Dengan rentang skala 0,80 maka skor hedonic shopping
motives dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Sangat rendah, apabila skor variabel 1,00 s/d 1,79 yang
menunjukkan hedonic shopping motives sangat rendah.
2. Rendah, apabila skor variabel 1,80 s/d 2,59 yang
menunjukkan hedonic shopping motives rendah.
3. Netral, apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39 yang
menunjukkan adanya hedonic shopping motives netral
(tidak rendah atau tidak tinggi).
4. Tinggi, apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 yang
menunjukkan hedonic shopping motives tinggi.
5. Sangat tinggi, apabila skor variabel 4,20 s/d 5,00 yang
menujukkan hedonic shopping motives sangat tinggi.
b) Dengan rentang skala 0,8 maka skor persepsi dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Sangat tidak baik, apabila skor variabel 1,00 s/d 1,79
yang menunjukkan persepsi sangat tidak baik.
2. Tidak baik, apabila skor variabel 1,80 s/d 2,59 yang
menunjukkan persepsi tidak baik.
3. Netral, apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39 yang
menunjukkan persepsi netral (tidak baik atau tidak
buruk).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
4. Baik, apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 yang
menunjukkan persepsi baik.
5. Sangat baik, apabila skor variabel 4,20 s/d 5,00 yang
menunjukkan persepsi sangat baik.
c) Dengan rentang skala 0,8 maka skor sikap dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Sangat tidak baik, apabila skor variabel 1,00 s/d 1,79
yang menunjukkan sikap sangat tidak baik.
2. Tidak baik, apabila skor variabel 1,80 s/d 2,59 yang
menunjukkan sikap tidak baik.
3. Netral, apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39 yang
menunjukkan sikap netral (tidak baik atau tidak buruk).
4. Baik, apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 yang
menunjukkan sikap baik.
5. Sangat baik, apabila skor variabel 4,20 s/d 5,00 yang
menunjukkan sikap sangat baik.
d) Dengan rentang skala 0,8 maka skor keputusan pembelian
konsumen dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Sangat tidak baik, apabila skor variabel 1,00 s/d 1,79
yang menunjukkan keputusan pembelian konsumen
sangat tidak baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2. Tidak baik, apabila skor variabel 1,80 s/d 2,59 yang
menunjukkan keputusan pembelian konsumen tidak
baik.
3. Netral, apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39 yang
menunjukkan keputusan pembelian konsumen netral
(tidak baik atau tidak buruk).
4. Baik, apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 yang
menunjukkan keputusan pembelian konsumen baik.
5. Sangat baik, apabila skor variabel 4,20 s/d 5,00 yang
menunjukkan keputusan pembelian konsumen sangat
baik.
2. Analisis regresi linier berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel bebas yaitu : hedonic shopping motives (X1), persepsi (X2), dan
sikap (X3) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian
konsumen (Y). Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut
(Ghozali, 2005) :
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3
Keterangan :
A = konstanta
b1, b2,b3 = koefisien korelasi
Y = keputusan pembelian konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
X1 = hedonic shopping motives
X2 =persepsi
X3 =sikap
a. Uji asumsi klasik
Untuk meyakinkan dengan memberikan kepastian bahwa
persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam
estimasi, tidak bias dan konsisten, maka akan dilakukan pengujian
asumsi multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan normalitas.
1). Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik kolinearitas ganda.
Multikolinearitas adalah adanya hubungan linear antar variabel
independen dalam model regresi. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi yaitu tidak
adanya kolinearitas ganda. Variabel yang menyebabkan
multikolineartitas dapat dilihat dari nilai tolerance maupun VIF
(Variance Inflation Factor). Nilai tolerance adalah besarnya
tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik (α). Nilai
VIF (Variance Inflation Factor) adalah faktor inflasi
penyimpangan baku kuadrat.
a). Jika nilai toleransi ≥ 0,1 dan VIF ≤ 10, maka tidak terjadi
gangguan multikolinearitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
b). Tetapi apabila nilai toleransi <0,1 dan VIF > 10, maka
terjadi gangguan multikolinearitas.
2). Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedisitas digunakan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan
residual dari suatu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika
varian dan residual dari suatu pengamatan ke pengamatan
yang lain maka disebut homokesdasitas dan jika varian
berbeda disebut heteroskedasitas (Ghozali, 2007: 105).
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas
pada suatu model dapat dilihat pada gambar scatterplot
mode tersebut. Tidak terdapat heteroskedatisitas jika: (1)
penyebaran titik- titik data sebaiknya tidak berpola, (2) titik-
titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0,
(3) titik- titik data tidak mengumpul hanya diatas atau
dibawah saja (dalam Sujianto, 2009: 79).
3). Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah
model regresi, variabel independen dan variabel dependen
normal atau tidak. Normal disini dalam arti mempunyai
distribusi data normal. Keduanya gunakan uji Kolmongorov-
Smirnov dengan signifikan (α) = 5% dan untuk pengambilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
keputusan dengan pedoman sebagai berikut ( dalam Sujianto,
2009: 83):
a). Nilai signifikan (α) atau nilai probabilitas < 0,05
distribusi data adalah tidak normal.
b). Nilai signifikan (α) atau nilai probabilitas > 0,05
distribusi data adalah normal.
b. Menentukan persamaan regresi linear berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dan
bagaimana pengaruh variabel independen yaitu hedonic shopping
motives (X1), persepsi (X2) dan sikap (X3) terhadap variabel
dependen yaitu keputusan pembelian konsumen (Y). Model regresi
yang diuji dalam penelitian ini dapat diformulasikan sebagai berikut:
Y=𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3+ e
Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian Konsumen
X1 = Hedonic Shopping Motives
X2 = Persepsi pada kualitas pelayanan/produk
X3 = Sikap pada pelayanan/produk
a = Konstanta
b = Koefisien regresi variabel bebas
e = error
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
c. Pengujian hipotesis
1). Uji F
Untuk menguji variabel independen, seberapa besar
pengaruh dari seluruh variabel independen (X1,X2,X3)
terhadap variabel dependen (Y). Uji F digunakan untuk
menguji model regresi atas pengaruh hedonic shopping
motives, persepsi, dan sikap terhadap variabel dependen
yaitu keputusan pembelian konsumen. Ada beberapa tahap
untuk melakukan uji F yaitu :
a). Menentukan formulasi hipotesis
(1). Ho: b1;b2;b3 artinya = 0 variabel independen
(hedonic shopping motives, persepsi, dan sikap)
secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen (keputusan pembelian
konsumen).
(2). Ha: b1;b2;b3 minimal salah satu ≠ 0 artinya variabel
independen (hedonic shopping motives, persepsi,
dan sikap) secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel dependen (keputusan pembelian
konsumen).
b). Menentukan tingkat signifikan ( α)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tingkat signifikan α = 5% ( signifikan 5% atau 0,05
adalah ukuran yang standar yang sering digunakan
dalam penelitian).
c). Menentukan F hitung dengan menggunakan SPSS atau
rumus F hitung ( Hasan, 2004: 107).
𝐹 = 𝑅2(𝑛−𝐾−1)
𝐾(1−𝑅2)
Keterangan :
𝑅2 = koefisien determinasi
𝑘 = banyaknya variabel indepeden
𝑛 = jumlah anggota sampel
d). Kriteria Pengujian
(1). H0 ditolak (H1 diterima) apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ pada
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada α 0,05. Artinya variabel independen
(hedonic shopping motives, persepsi, dan sikap)
secara bersama-sama berpengaruh terhadap
variabel dependen (keputusan pembelian
konsumen).
(2). H0 diterima ( H1 ditolak) apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
pada α 0,05. Artinya variabel independen
(hedonic shopping motives, persepsi, dan sikap)
secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
variabel dependen (keputusan pembelian
konsumen).
2). Uji t
Uji hipotesis ini digunakan untuk menguji regresi. Uji t ini
dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikan
secara parsial, variabel independen (hedonic shopping
motives, persepsi, dan sikap) terhadap variabel dependen
(keputusan pembelian konsumen). Tahap melakukan uji t
sebagai berikut:
a). Menentukan formulasi Hipotesis
1). H0: b1;b2;b3 = 0 artinya variabel Independen
(hedonic shopping motives, persepsi, dan sikap)
secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel
Dependen (keputusan pembelian konsumen).
2). H0: b1;b2;b3 = ≠ 0 artinya variabel Independen
(hedonic shopping motives, persepsi, dan sikap)
secara parsial berpengaruh terhadap variabel
dependen (keputusan pembelian konsumen).
b). Menentukan tingkat signifikan: Tingkat signifikan α =
0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
c). Menentukan thitung dengan menggunakan SPSS atau
rumus thitung (Hasan, 2004 : 103) yaitu : 𝑡0=
𝑏𝑖−𝐵𝑖
𝑆𝑏𝑖
i= 1,
2, 3….
Keterangan :
bi = nilai koefisien regresi
Bi = nilai koefisien regresi untuk populasi
Sbi = simpangan baku koefisien regresi bi
d). Kriteria Pengujian
H0 ditolak ( H1 diterima) apabila thitung > 𝑡𝛼2⁄ .
Artinya variabel independen (hedonic shopping
motives, persepsi, dan sikap) secara parsial berpengaruh
terhadap variabel dependen (keputusan pembelian
konsumen).
H0 diterima (H1 ditolak) apabila thitung ≤ 𝑇𝛼 2⁄ .
Artinya variabel independen (hedonic shopping motives,
persepsi, dan sikap) secara parsial tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen (keputusan pembelian
konsumen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Koefisien Determinasi 𝑹𝟐
Koefesien determinasi 𝑅2 sering disebut dengan koefisien
determinasi majemuk (multiple coefficient of determination) yang
hampir sama dengan koefesien 𝑟2. Perbandingan antara variasi Y
yang dijelaskan oleh x1, x2 dan x3 secara bersama-sama dibanding
dengan variasi total Y. Jika selain x1, x2, dan x3 semua variabel di
luar model yang diwadahi dalam E dimasukkan ke dalam model,
maka nilai R2 akan bernilai 1. Ini berarti seluruh variasi Y dapat
dijelaskan oleh variabel penjelas yang dimasukkan ke dalam model
dan nilainya selalu positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah dan Gambaran Umum Starbucks Coffee
Starbucks adalah sebuah perusahaan kopi dan jaringan kedai
kopi global asal Amerika Serikat yang berkantor pusat di Seattle,
Washington. Ide nama akan brand Starbucks Coffe ini berasal dari sebuah
karya sastra. Salah satu pemiliknya terdahulu menyukai karya sastra Moby
Dick dan didalam karya sastra itu terdapat seorang kelasi kelas satu yang
bernama Starbucks. Dari karya sastra inilah nama Starbucks diperoleh
karena dapat membangkitkan romantika tentang lautan bebas dan tradisi
berlayar di lautan dari para pedagang kopi yang terdahulu. Starbucks mulai
beroperasi pada tahun 1971 dipusat perdagangan Seattle dengan tujuan
untuk menyediakan kopi untuk sejumlah restauran dan bar disekitarnya
dengan berbendera Starbucks Coffee Company.
Starbucks menjual minuman panas dan dingin, biji kopi, salad,
sandwich panas dan dingin, kue kering manis, camilan, dan barang-barang
seperti gelas dan tumbler. Melalui divisi Starbucks Entertainment dan
merek Hear Music, perusahaan ini juga memasarkan buku, musik, dan film.
Banyak di antara produk perusahaan yang bersifat musiman atau spesifik
terhadap daerah tempat kedai berdiri. Es krim dan kopi Starbucks juga dijual
di toko grosir. Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia,
Starbucks memiliki 20.336 kedai di 61 negara. Pada tahun 1995 Starbucks
mulai merintis perluasan wilayah penjualan dan pemasarannya ke seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
dunia antara lain: Australia, Japan, China, Thailand, Spanyol, Taiwan,
United Kingdom, Jerman dan Indonesia. Hingga Januari tahun 2005,
Starbucks memiliki 8.949 gerai yang tersebar ke seluruh dunia, dengan
rincian 6.376 gerai di AS, 2.573 gerai di negara lain dengan berbendera
Starbucks Coffee International.
Starbucks Coffee Indonesia dikelola oleh PT Sari Coffee Indonesia
yang merupakan salah satu dari anak perusahaan PT Mitra Adiperkasa Tbk
(MAP). PT Sari Coffee Indonesia telah memiliki lebih dari 68 gerai di
Jakarta, Surabaya, Bandung, Bali, Yogyakarta, Makassar dan Medan, dan
akan terus mengembangkan bisnisnya di Tanah air. Starbucks coffee masuk
pertama kali ke Indonesia pada tahun 2001. Sesuai peraturan yang
diberlakukan di Indonesia, Starbucks coffee harus beroperasi sesuai dengan
badan hukum yang berlaku dengan melakukan kerja sama dengan partner
lokal yaitu PT. Sari Coffee Indonesia. PT. Sari Coffee Indonesia ini telah
mempunyai ijin prinsip (surat persetujuan) dalam penyelenggaraan PMDN
dengan No. (95/I/PMDN/2004 tertanggal 8 November 2004. Artinya
sebelum berstatus PMDN, PT. Sari Coffee Indonesia adalah perusahaan non
PMDN/PMA. Bidang usahanya bergerak dalam bidang Jasa Restoran.
Alamat kantor sebagaimana tertera dalam situs resminya
www.starbucks.co.id berada Wisma 46 - Kota BNI, Lantai 7 Jl. Jend.
Sudirman Kav.1 Jakarta.
Starbucks Coffee Indonesia yang berada di Yogyakarta memiliki 7
cabang outlet Starbucks Coffee yaitu di Starbucks Jogja City Mall,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Starbucks Mall Ambarukmo Plaza, Starbucks Galleria Mall, Starbucks
Empire XXI, Starbucks Hartono Mall, Starbucks Utara Thelcon Jl.
Kaliurang, dan Starbucks Malioboro. Salah satu outlet Starbucks cabang
Yogyakarta yaitu Starbucks Mall Ambarukmo Plaza yang dibuka pada
tahun 2007 serta memiliki letak yang sangat strategis dalam pemasaran
karena terletak di dalam Mall Ambarukmo Plaza dan berdekatan dengan
Hotel Royal Ambarrukmo sehingga wisatawan asing yang ingin menikmati
Coffee dapat langsung ke Starbucks.
B. Visi dan Misi Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza
Perusahaan Starbucks lebih mengutamakan kenyamanan pelanggannya
dalam pelayanan serta menciptakan komunikasi yang efektif antara semua
partner dan customer (pelanggan).
1. Visi Starbucks Coffee
Visi Starbucks Coffee adalah menciptakan suatu lingkungan yang
inklusif untuk semua orang dengan perbedaan -perbedaan individu
mereka. Perbedaan - perbedaan ini meliputi hal - hal seperti usia, ras,
suku, jenis kelamin, orientasi seksual, asal - usul kebangsaan,
ketidakmampuan (cacat), pendidikan, Status sosial ekonomi,
perbedaan geografis dan kebudayaan .
Para Partners (sebutan untuk barista yang bekerja di Starbucks)
harus dapat menciptakan komunikasi yang efektif dengan para
pelanggan maupun dengan para partner lainnya, menghargai perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
yang ada di dalam masing - masing individu, tanpa membeda -
bedakannya. Sehingga setiap pelanggan yang datang ke dalam
Starbucks Coffee dapat merasakan atmosfir rumah ketiga, yakni yang
disebut The Third Place, yaitu rumah ketiga setelah rumah mereka
sendiri dan kantor.
2. Misi Starbucks Coffee
1. Menyediakan lingkungan kerja yang baik dan sehat serta menjaga
sikap menghargai martabat sesama.
2. Memahami dan peduli akan lingkungan hidup dan mengajarkannya
kepada setiap partner.
3. Untuk para petani kopi, Starbucks mengusahakan untuk
memberikan harga yang sepadan (fair trade).
4. Menumbuhkan semangat dan menginspirasi setiap orang melalui
satu cangkir kopi, beserta lingkungannya dalam satu waktu yang
bersamaan.
Selain itu, terdapat enam prinsip yang menjadi pedoman dalam
mengukur kelayakan keputusan yang akan dibuat dalam manajemen
Starbucks Coffee :
1. Menyediakan lingkungan kerja yang baik dan sehat serta menjaga
sikap menghargai martabat sesama.
2. Menekankan keragaman dan perbedaan sebagai komponen penting
dalam meningkatkan bisnis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3. Menjalankan standar kualitas terbaik didalam menjaga
kesempurnaan pembelian, pemanggangan, dan proses penghantaran
Starbucks Coffee.
4. Mengutamakan kepuasan pelanggan sepanjang waktu.
5. Memberikan kontribusi positif kepada perusahaan dan komunitas
tempat perusahaan beroperasi.
6. Memahami bahwa keuntungan finansial perusahaan sangat penting
sebagai alat untuk meraih keunggulan bersaing yang
berkesinambungan. Komitmen Starbucks Coffee terhadap
lingkungan hidup diwujudkan dengan memberikan kebijakan untuk
menggunakan cup kertas hanya untuk minuman take away.
Sedangkan untuk pelanggan yang membawa tempat minum sendiri
ketika membeli produk minuman maka akan mendapatkan diskon
khusus. (http://www.starbucks.co.id/about-us/mission-statement)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
C. Struktur Organisasi Starbucks Coffee
1. Struktur Organisasi Starbucks Indonesia (PT Sari Coffee Indonesia)
Gambar IV.1 Struktur Organisasi PT. Sari Coffee Indonesia
President Director
Managing Director
General Manager Operational
Plant Engireering and Maintance
Department
Production Department
Production Planting and Inventory Department
Quality Assurance Department
General Manager HRD & GA
Marketing Director Finance Director
General Manager HRD & GA
Plant Engireering and Maintance
Department
Corporate Director
Vice President Director
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
2. Sedangkan untuk Struktur Organisasi Starbucks Coffee Ambarrukmo Plaza
Gambar IV.2.
Struktur Organisasi Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza
D. Logo Starbucks Coffee
Logo asli berasal pada tahun 1971, yang didapatkan dari ukiran kayu
Norse pada abad 16. Gambar tersebut berupa putri duyung dengan dua ekor
atau dalam mitos sering disebut dengan syren. Syren adalah mitologi yang
berasal dari Yunani yang merupakan sosok perempuan menarik dan biasanya
berbentuk half-fish/half-women (perempuan setengah ikan/ putri duyung).
Logo ini sendiri dipilih karena nama Starbucks berasal dari cerita Kapten Ahab,
yang berpetualang di lautan lepas sehingga pemilihan syren ini dirasa tepat dan
ada keterkaitan. Logo starbucks yang memperlihatkan sebuah brand hijau
General Manager
District Manager
Store Manager
Asistant store Manager
Supervisor
Barista
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dengan dua bintang dan dan memperlihatkan duyung syren yang memakai tiara
/mahkota. Hal ini agak kontroversial namun menarik dan mudah diingat untuk
dikenal di seluruh dunia.
1971 – 1987 1987 – 1992
1992 – 2011 2011 – Sekarang
Gambar IV. 3 Logo Starbucks Coffee
Logo Syren, duyung yang digunakan pada logo Starbucks ini didesain awal
oleh Terry Heckled. Pada logo karya Terry Heckled itu mengundang kontroversi
karena gambar syren yang bertelanjang dada. Logo itu kemudian direvisi dengan
menutupi dadanya menggunakan rambut. Namun tindakan itu tetap menuai
kecaman, pihak desainerpun memodivikasi kembali dengan menurunkan posisi
gambar syren, sehingga yang tampak hanya wajah dan sedikit badan dari syren.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Logo awal itu bertuliskan “Starbucks Coffee Tea Spices” pun diganti menjadi
“Starbucks Coffee” saja.
Pada 5 Januari 2011, Starbucks mengumumkan mengubah logo dari logo
yang bertuliskan “Starbucks Coffee” dan gambar syren menjadi gambar sosok
perempuan (syren) nya saja. Hal ini membuat perubahan yang sangat signifikan
setelah perubahan pada tahun 1992. Logo harus memiliki arti dan mudah diingat
dan dapat menciptakan arti karena logo adalah simbol dari perusahaan atau produk.
Starbucks menghilangkan kata “Starbucks Coffee” karena Starbucks ingin mulai
memperkenalkan produk baru non-kopi yaitu Teh, Smoothies, makanan (dessert),
dan bisnis musik. Hal ini perlu diingat untuk mengubah logo Starbucks menjadi
lebih fresh. Pernyataan ini diungkap pula oleh CEO Starbucks Howard Schultz di
konferensi pers terkait perubahan logonya itu “Kami selalu menjadi peritel kopi,
tapi tidak menutup kemungkinan kami akan menjual produk lain selain kopi".
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
E. Menu yang di tawarkan di Outlet Starbucks Coffee
1. Daftar Menu Minuman (coffee dan tea)
No. Menu Coffe
Tall Grande Venti
1. Caffe Latte Rp 39,000 Rp 43,000 Rp 46,000
2. Caffe Mocha Rp 47,000 Rp 51,000 Rp 54,000
3. Caramel Macchiato Rp 51,000 Rp 56,000 Rp 54,000
4. Brewed Coffee of the Week Rp 21,000 Rp 23,000 Rp 25,000
5. Starbucks Teavana Rp 20,000 Rp 23,000 Rp 25,000
6. Black Tea Latte Rp 37,000 Rp 40,000 Rp 43,000
7. Signature Chocolate Rp 46,000 Rp 50,000 Rp 54,000
8. Caramel Frappucino Rp 45,000 Rp 48,000 Rp 51,000
9. Java Chip Frappucino Rp 49,000 Rp 53,000 Rp 57,000
10. Mocha Frappucino Rp 45,000 Rp 48,000 Rp 51,000
11. Coffee Frappucino Rp 39,000 Rp 42,000 Rp 45,000
12. Green Tea Cream Frappucino Rp 49,000 Rp 53,000 Rp 57,000
13. Chocolate Chip Cream Frappucino Rp 49,000 Rp 53,000 Rp 57,000
14. Vanilla Cream Frappucino Rp 44,000 Rp 47,000 Rp 50,000
15. Caramel Cream Frappucino Rp 44,000 Rp 47,000 Rp 50,000
Tabel IV.1
Daftar Harga Minuman di Starbucks Mall Ambarukmo Plaza
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
2. Daftar Menu Makanan (dessert)
No. Menu Makanan Harga
1. Shredded Chicken Parmesan
Sandwich
Rp 42,000
2. All Day B’Fast Bun Rp 35,000
3. Smoked Beef Mushroom &
Cheese Panini
Rp 46,000
4. Beef Filone Rp 35,000
5. Avocado Mousse Cake Rp 32,000
6. Purple Yam Cake Rp 35,000
7. Coffee S’mores Cake Rp 35,000
8. Scarlet Velvet cake Rp 35,000
9. Chocolate Muffin Rp 22,000
10. Cinnamon Roll Rp 22,000
11. Tuna Puff Rp 24,000
12. Cinamon Chocolate Marble Cake Rp 18,000
13. Corned Beef Cowboy Rp 26,000
14. Multigrain Bagel Rp 25,000
15. Oreo Cheesecake Cookie Rp 17,000
16. Double Chocolate Chewy Cookie Rp 15,000
17. Raisin Oatmeal Scones Rp 14,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
18. Butter Croissant Rp 14,000
19. Iocolate Ioissant Rp 21,000
20. Daily Kringle (Danish Pretzel) Rp 22,000
21. Almond Croissant Rp 36,000
22. Cheese Quiche Rp 34,000
23. Peanut Butter Panini Rp 22,000
24. Stripes Croissant Rp 22,000
25. Espresso Brownie Rp 24,000
26. Choco Peanut Butter Boat Rp 24,000
27. Via Red Velvet Cake Rp 28,000
28. Beef Sausage & Cheese Croissant Rp 29,000
Tabel IV.2
Daftar Harga Makanan di Starbucks Mall Ambarukmo Plaza
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang
diberikan kepada konsumen Starbucks Mall Ambarukmo Plaza sebanyak 100
kuisioner. Kusioner dibagikan dan diisi bulan april 2017. Pengisian kuisioner
dilakukan dengan cara memberikan tanda centang (√) pada pernyataan yang
sudah disediakan. Dalam kuisioner terdiri dari identitas responden (Jenis
kelamin, usia, Pekerjaan) dan pernyataan sebanyak 23. Pada bagian
pernyataan dicantumkan 5 pilihan yaitu: “SS” sangat setuju, “S” setuju, “N”
netral, “TS” tidak setuju, “STS” sangat tidak setuju. Dari kelima pernyataan
tersebut responden secara bebas memilih sesuai dengan apa yang dirasakan.
A. Uji Instrumen
Dalam penelitian ini digunakan program perhitungan komputer untuk
melakukan uji instrumen yang diperoleh selama penelitian. Pengujian
menggunakan program SPSS. Data yang didapat sebanyak 100 responden
yang kemudian layak untuk diukur validitas dan reliabilitas datanya.
Selanjutnya dapat dianalisis lebih lanjut sebagai berikut :
1. Validitas
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik korelasi pearson product moment. Dikatakan valid
apabila hasil uji r hitung> r tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel V.1
Rangkuman Tes Validitas
Variabel Pernyataan r hitung r tabel Status
Hedonic shopping
motives (X1)
1 0.668 0,1967 Valid
2 0.508 0,1967 Valid
3 0.517 0,1967 Valid
4 0.553 0,1967 Valid
5 0.706 0,1967 Valid
6 0.609 0,1967 Valid
7 0.515 0,1967 Valid
8 0.791 0,1967 Valid
Persepsi (X2) 1 0.393 0,1967 Valid
2 0.650 0,1967 Valid
3 0.797 0,1967 Valid
4 0.691 0,1967 Valid
5 0.705 0,1967 Valid
6 0.456 0,1967 Valid
Sikap (X3) 1 0.744 0,1967 Valid
2 0.794 0,1967 Valid
3 0.775 0,1967 Valid
4 0.698 0,1967 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Keputusan pembelian
konsumen (Y)
1 0.521 0,1967 Valid
2 0.678 0,1967 Valid
3 0.641 0,1967 Valid
4 0.538 0,1967 Valid
5 0.847 0,1967 Valid
Sumber: Data primer di olah 2017
Berdasarkan tabel V.1 diatas dapat diketahui bahwa semua pernyataan
mempunyai nilai r hitung> r tabel, sehingga seluruh pernyataan dikatakan
valid.
2. Reliabilitas
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
Cronbach Alpha. Kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila mempunyai
alpha ≥ 0,6. Hasil uji reliabilitas disajikan sebagai berikut:
Tabel V.2
Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Item Alpha Status
Hedonic shopping
motives (X1)
8 0.747 Reliabel
Persepsi (X2) 6 0.679 Reliabel
Sikap (X3) 4 0.718 Reliabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Keputusan pembelian
konsumen (Y)
5 0.640 Reliabel
Sumber: Data primer di olah 2017
Dari tabel V.2 dapat dilihat bahwa seluruh item pernyataan mempunyai
nilai alpha ≥ 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur tersebut
dinyatakan reliabel.
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Diskriptif
a. Deskriptif karakteristik responden
Pada bagian ini dilakukan analisis deskriptif yang berkaitan dengan
karakteristik responden, yaitu jenis kelamin, usia, pekerjaan.
1). Jenis kelamin
Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis
Kelamin
Jumlah
Responden
Persentase (%)
Laki-laki 56 56%
Perempuan 44 44%
Total 100 100%
Sumber: Data hasil penelitian yang di olah 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Berdasarkan tabel V.3 dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang
dijadikan sampel terdapat 56 orang atau 56% berjenis kelamin laki-laki dan
44 orang atau 44% berjenis kelamin perempuan.
2). Usia
Tabel V.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Sumber: Data hasil penelitian yang di olah 2017
Berdasarkan tabel V.4 dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang
dijadikan sampel terdapat 5 orang atau 5% responden berusia ≤ 20 tahun,
70 orang atau 70% responden berusia 21-30 tahun, 15 orang atau 15%
responden berusia 31-40 tahun, 8 orang atau 8% responden berusia 41-50
tahun, 2 orang atau 2% responden berusia > 50 tahun.
Usia Jumlah
Responden
Persentase(%)
≤ 20 tahun 5 5%
21-30 tahun 70 70%
31- 40 tahun 15 15%
41- 50 tahun 8 8%
> 50 tahun 2 2%
Total 100 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3). Pekerjaan
Tabel V.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Responden Persentase(%)
Mahasiswa/Pelajar 70 70%
Pegawai Negeri 8 8%
Wiraswasta 15 15%
Wirausaha 5 5%
Pekerja Seni 2 2%
Total 100 100%
Sumber: Data hasil penelitian yang di olah 2017
Berdasarkan tabel V.5 dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang
dijadikan sampel terdapat 70 orang atau 70% responden sebagai
mahasiswa/pelajar, 8 orang atau 8% responden sebagai pegawai negeri, 15
orang atau 15% responden sebagai wiraswasta, 5 orang atau 5% responden
sebagai wirausaha, 2 orang atau 2% responden sebagai pekerja seni.
b. Deskriptif variabel penelitian
mendeskripsikan variabel penelitian, peneliti menggunakan nilai
rata-rata masing-masing responden terhadap masing-masing
variabel yang dikelompokan (kategorisasi) dalam 5 kelas,
berdasarkan norma yang telah dijelaskan pada Bab III. Dan
penjelasannya sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
1). Variabel hedonic shopping motives (X1)
Deskripsi hasil pengukuran terhadap variabel hedonic
shopping motives (X1) dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel V.6
Rangkuman Hasil Penelitian Variabel Hedonic Shopping
Motives (X1)
Variabel
Pernyataan
Skor Rata-Rata
H1
4.16
H2
4.11
H3
4.03
Hedonic shopping
motives (X1)
H4
4.01
H5
3.79
H6
4.06
H7
3.96
H8
3.93
Total Rata-Rata
4.01
Sumber: Data Primer 2017
Berdasarkan tabel V.6 di atas dapat diketahui bahwa nilai
rata-rata variabel hedonic shopping motives (X1) sebesar
4,01. Jika dilihat dari tiap item pada variabel tersebut maka
item pernyataan ke-5 memiliki rata-rata paling rendah dari
item lainnya yaitu memiliki rata-rata sebesar 3,79. Item
tersebut menyatakan bahwa saya berbelanja di Starbucks
untuk mendapatkan pengalaman dan teman baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
2). Variabel persepsi (X2)
Deskripsi hasil pengukuran terhadap variabel persepsi (X2)
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel V.7
Rangkuman Hasil Penelitian Variabel Persepsi (X2)
Variabel
Pernyataan
Skor Rata-Rata
P1 4.11
P2 3.90
Persepsi (X2) P3 4.01
P4 3.82
P5 3.96
P6 3.99
Total Rata-Rata 3.97
Sumber : Data Primer 2017
Berdasarkan tabel V.7 di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-
rata variabel persepsi (X2) sebesar 3.97. Jika dilihat dari tiap
item pernyataan pada variabel tersebut maka item pernyataan ke-
4 memiliki rata-rata paling rendah dari item lainnya yaitu
memiliki rata-rata sebesar 3.82. Item tersebut menyatakan
bahwa Coffe Starbucks lebih enak dibandingkan coffee di
coffeshop lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3). Variabel sikap (X3)
Deskripsi hasil pengukuran terhadap variabel sikap (X3)
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel V.8
Rangkuman Hasil Penelitian Variabel Sikap (X3)
Variabel
Pernyataan Skor Rata-Rata
S1 3.70
Sikap (X3) S2
3.94
S3
4.05
S4
4.05
Total Rata-rata
3.94
Sumber: Data Primer 2017
Berdasarkan tabel V.8 di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-
rata variabel sikap (X3) sebesar 3.94. Jika dilihat dari tiap item
pernyataan pada variabel tersebut maka item pernyataan ke-1
memiliki rata-rata paling rendah dari item lainnya yaitu memiliki
rata-rata sebesar 3.70. Item tersebut menyatakan bahwa dengan
membeli produk Starbucks, memberikan kepuasan tersendiri
bagi saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
4). Variabel keputusan pembelian konsumen (Y)
Deskripsi hasil pengukuran terhadap variabel keputusan
pembelian konsumen (Y) dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel V.9
Rangkuman Hasil Penelitian Variabel Keputusan
Pembelian Konsumen (Y)
Variabel Pernyataan Skor Rata-
Rata
K1 4.11
Keputusan pembelian K2 4.07
konsumen (Y) K3 4.22
K4 4.13
K5 4.18
Total Rata-Rata 4.14
Sumber: Data Primer 2017
Berdasarkan tabel V.9 di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-
rata variabel keputusan pembelian konsumen (Y) sebesar 4.14.
Jika dilihat dari tiap item pernyataan pada variabel tersebut
maka item pernyataan ke-2 memiliki rata-rata paling rendah
dari item lainnya yaitu memiliki rata-rata sebesar 4.07. Item
tersebut menyatakan bahwa saya akan sering membeli produk
Starbucks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
2. Analisis Regresi Berganda
a. Uji asumsi klasik
1). Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah ada
model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas.
Analisis ini ditentukan dengan menggunakan besarnya nilai
variance inflation factor VIF (Varians Inflation Factor) dan
Tolerance. Untuk mendektesi masalah multikolinearitas suatu
model regresi yang bebas adalah dengan mempunyai nilai VIF
yang tidak lebih dari 10 dan mempunyai angka tolerance tidak
kurang dari 0.1. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS didapatkan
nilai VIF (Varians Inflation Factor) dan Tolerance untuk
masing-masing variabel bebas pada tabel berikut:
Tabel V.10
Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity
Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Hedonic Shopping
Motives (X1)
.758 1.319
Persepsi (X2) .810 1.235
Sikap (X3) .921 1.085
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Berdasarkan tabel V.10 di atas dapat diketahui bahwa besarnya
nilai VIF (Varians Inflation Factor) dari masing-masing
variabel independen memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 dan
tolerance tidak krang dari 0.1. Semakin tinggi nilai VIF maka
semakin tidak setuju nilai tolerance sehingga dapat disimpulkan
bahwa seluruh variabel tidak menunjukan tidak terjadinya
multikolinearitas.
2). Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual
dari suatu pengamatan kepengamatan yang lain. Model regresi
yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Dasar
pengambilan keputusan adalah dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu antara Y yang di prediksi dengan residual. Tidak
terdapat heteroskedastisitas jika:
1). Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola,
2). Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar
angka 0,
3). Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah
saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Gambar V.1 Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil gambar V.1 diatas antara nilai sumbu Y (nilai
Y yang di prediksi) dan sumbu X (nilai residual) menunjukan
pola yang tidak jelas, serta titik menyebar secara tidak teratur di
atas dan di bawah sumbu Y sehingga menunjukan tidak
terjadinya heteroskedastisitas.
3). Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan terhadap nilai total jawaban responden
menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan
signifikan (α) 5%. Untuk pengambilan keputusan dengan
pedoman sebagai berikut (dalam Sujianto, 2009:83):
1). Nilai signifikan (α) atau nilai probabilitas < 0,05 distribusi
data adalah tidak normal.
2). Nilai signifikan (α) atau nilai probabilitas > 0,05 distribusi
data adalah normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel V.11
Uji Normalitas
Unstandardiz
ed Residual
N 100
Normal
Parametersa
Mean .0000000
Std. Deviation .33354203
Most Extreme
Differences
Absolute .066
Positive .051
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .663
Asymp. Sig. (2-tailed) .772
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel V.11, hasil pengujian One
Sample Kolmogorov-Smirnov Test menghasilkan asymptotic
significance ≥ 0.05 ( 0.772 ≥ 0.05 ). Berdasarkan hasil tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa model regeresi telah memenuhi asumsi
kenormalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
b. Hasil analisis regresi linier berganda
Tabel V.12
Rangkuman Hasil Regresi Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 2.098 .533 3.936 .000
Hedonic shopping
motives .267 .116 .250 2.299 .024
Persepsi .120 .103 .123 1.169 .245
Sikap .126 .099 .125 1.268 .208
a. Dependent Variable:
Keputusan Pembelian
Konsumen
Sumber : Data Primer 2017
Persaman regresi
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada tabel
V.12 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 2.098 +
0.267X1 + 0.120X2 + 0.126X3 . Pada persamaan di atas nilai konstanta
diperoleh sebesar 2.098 menunjukkan besarnya keputusan pembelian
konsumen (Y) yang tidak dipengaruhi oleh hedonic shopping motives
(X1), persepsi (X2) dan sikap (X3). Jika hedonic shopping motives
(X1), persepsi (X2) dan sikap (X3) adalah nol (0) maka keputusan
pembelian konsumen (Y) akan sebesar 2.098.
Nilai koefisien regresi hedonic shopping motives (X1) = 0.267
menunjukkan adanya arah positif hedonic shopping motives terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
keputusan pembelian konsumen. Artinya jika hedonic shopping
motives naik satu satuan, maka keputusan pembelian konsumen di
Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza akan naik sebesar 0.267
dalam kondisi hedonic shopping motives tetap atau tidak berubah.
Nilai koefisien regresi persepsi (X2) = 0.120 menunjukkan adanya
arah positif persepsi terhadap keputusan pembelian konsumen. Artinya
jika persepsi naik satu satuan, maka keputusan pembelian konsumen di
Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza akan naik sebesar 0.120
dalam kondisi persepsi tetap atau tidak berubah.
Nilai koefisien regresi sikap (X3) = 0.126 menunjukkan adanya
arah positif sikap terhadap keputusan pembelian konsumen. Artinya
jika sikap naik satu satuan, maka keputusan pembelian konsumen di
Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza akan naik sebesar 0.126
dalam kondisi Sikap tetap atau tidak berubah.
c. Pengujian hipotesis
1). Uji F
Uji F untuk menguji variabel independen, seberapa
besar pengaruh secara bersama-sama, variabel independen
(X1,X2,X3) terhadap variabel dependen (Y). Jadi menguji
signifikasi pengaruh hedonic shopping motives, persepsi, dan sikap
secara keseluruhan terhadap keputusan pembelian konsumen.
Rangkuman uji F dapat di lihat sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel V.13
Uji F
Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. 𝐇𝟎: Hedonic shopping motives, persepsi dan sikap secara
bersama-sama tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian konsumen di Starbucks Coffee Mall Ambarukmo
Plaza.
𝐇𝐚: Hedonic shopping motives, persepsi dan sikap secara
bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen di Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza.
2. Menentukan taraf signifikan
Taraf signifikan menggunakan α 5% (0,05).
3. Pengambilan keputusan
Ha ditolak, jika P. Sig > 𝛼 0,05, berarti tidak berpengaruh
secara bersama-sama.
Model Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 1.810 3 .603 5.258 .002a
Residual 11.014 96 .115
Total 12.824 99
a. Predictors: (Constant), Sikap (X3), Persepsi (X2),
Hedonic Shopping Motives(X1)
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Konsumen
Sumber : Data Primer 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Ha diterima, jika P. Sig ≤ α 0,05, berarti berpengaruh
secara bersama-sama.
4. Kesimpulan
Dilihat dari tabel V.13 di atas diperoleh nilai sig. = 0,002
< 0,05 (α 5%). Jadi 𝐇𝐚diterima, dapat disimpulkan bahwa
variabel hedonic shopping motives, persepsi, dan sikap
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen di Starbucks Coffee Mall
Ambarukmo Plaza.
2). Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
variabel-variabel bebas (hedonic shopping motives, persepsi
dan sikap) secara parsial terhadap variabel terikat (keputusan
pembelian konsumen). Rangkuman uji t dapat dilihat sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel V.14
Uji t
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Konsumen (Y)
Sumber: Data Primer 2017
1. Hasil pengujian pengaruh variabel hedonic shopping motives
terhadap keputusan pembelian konsumen (X1).
a. Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
𝐇𝟎: Hedonic shopping motives tidak berpengaruh terhadap
keputusan pembelian konsumen di Starbucks Coffee Mall
Ambarukmo Plaza.
𝐇𝐚: Hedonic shopping motives berpengaruh terhadap
keputusan pembelian konsumen di Starbucks Coffee Mall
Ambarukmo Plaza.
b. Menetukan Taraf Signifikan.
tingkat signifikan yang digunakan α 5% (0,05).
c. Kriteria pengujian
a) Ha ditolak, jika P. sig > 𝛼 0,05 (tidak berpengaruh)
b) Ha diterima, jika P.sig ≤ α 0,05 (berpengaruh)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.098 .533 3.936 .000
Hedonic Shopping
Motives (X1) .267 .116 .250 2.299 .024
Persepsi (X2) .120 .103 .123 1.169 .245
Sikap (X30 .126 .099 .125 1.268 .208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
d. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis uji t di atas maka dapat
dilihat nilai P.Sig pada variabel hedonic shopping motives
(X1) sebesar 0,024 <0,05. Hal ini berarti bahwa 𝐇𝐚 diterima,
dapat disimpulkan bahwa hedonic shopping motives
berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen di
Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza.
2. Hasil pengujian pengaruh variabel persepsi (X2) terhadap
keputusan pembelian konsumen.
a. Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
𝐇𝟎: Persepsi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen di Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza.
𝐇𝐚: Persepsi berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen di Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza.
b. Menetukan Taraf Signifikansi
Taraf signifikan menggunakan α 5% (0,05).
c. Kriteria pengujian
a) Ha ditolak, jika P. Sig > 𝛼 0,05, (tidak berpengaruh)
b) Ha diterima, jika P.Sig ≤ α 0,05 (berpengaruh)
d. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis uji t di atas maka dapat
dilihat nilai signifikan pada persepsi (X2) sebesar 0,245 >
0,05. Hal ini berarti bahwa Ha ditolak, dapat disimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
bahwa persepsi tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian konsumen di Starbucks Coffee Mall Ambarukmo
Plaza.
3. Hasil pengujian pengaruh variabel sikap (X3) terhadap keputusan
pembelian konsumen.
a. Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
𝐇𝟎: Sikap tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen di Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza.
𝐇𝐚: Sikap berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen di Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza.
b. Menetukan Taraf Signifikan.
tingkat signifikan yang digunakan α 5% (0,05).
c. Kriteria pengujian.
a) Ha ditolak, jika P. Sig > 𝛼 0,05 (tidak berpengaruh)
b) Ha diterima, jika P.Sig ≤ α 0,05 (berpengaruh)
d. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis uji t di atas maka dapat
dilihat nilai P.Sig pada variabel sikap (X3) sebesar 0,208 >
0,05. Hal ini berarti bahwa Ha ditolak, dapat disimpulkan
bahwa sikap tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen di Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Koefisien Determinasi R2
Rangkuman uji determinasi sebagai berikut:
Tabel V.15
Uji Determinasi
Sumber: Data Primer 2017
Berdasarkan tabel V.15 di atas, diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar
0,114 (0,114 x 100 = 11,4%). Hal ini menunjukkan bahwa 11,4% variasi pada
keputusan pembelian konsumen (Y) mampu diterangkan oleh variabel
hedonic shopping motives (X1), persepsi (X2), dan sikap (X3). Sedangkan
88,6% diterangkan oleh variabel lain di luar model.
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .376a .141 .114 .33871
a. Predictors: (Constant), Sikap, Persepsi, Hedonic
Shopping Motives
b. Dependent Variable: Keputusan pembelian
konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
C. Pembahasan
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh
dari hedonic shopping motives, persepsi, sikap terhadap
keputusan pembelian konsumen. Keputusan pembelian
konsumen dalam hal ini peneliti ingin mengetahui keputusan
konsumen pasca pembelian Starbucks Coffee Mall Ambarukmo
Plaza.
Berdasarkan hasil karakteristik responden konsumen
Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza diketahui sebagian
besar responden berjenis kelamin laki-laki sebesar 56 orang dari
sampel 100 responden. Sedangkan berdasarkan usia, sebagian
besar konsumen yang menjadi responden dalam penelitian ini
berada pada usia 21 – 30 tahun sebesar 70 orang dari sample 100
responden. Dilihat dari pekerjaan, konsumen Starbucks Coffee
Mall Ambarukmo Plaza sebagian besar didominasi oleh
konsumen yang pekerjaannya sebagai mahasiswa sebesar 70
orang dari sample 100 responden.
Pada variabel hedonic shopping motives (X1) dapat
diketahui, bahwa dilihat dari pernyataan 1-8 memiliki rata-rata
masuk dalam kategori tinggi. Nilai tertinggi terdapat pada
pernyataan ke 1 dengan skor 4.16. Hal ini berarti mayoritas
responden menganggap berbelanja di Starbucks membuat
konsumen dapat memanjakan diri dan menghilangkan badmood.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Sedangkan untuk nilai terendah terdapat pada pernyataan ke 5
yaitu dengan skor 3.79, dalam pernyataan ke 5 ini berarti tidak
semua responden menyetujui pernyataan tersebut yang dimana
pada pernyataan ini menyebutkan berbelanja di Starbucks untuk
mendapatkan pengalaman dan teman baru. Mengapa demikian,
karena pada saat berbelanja konsumen di Starbucks hanya ingin
menikmati suasana dan merasakan Coffee tidak untuk mencari
pengalaman ataupun teman baru.
Pada variabel persepsi (X2) dapat diketahui, bahwa dilihat
dari pernyataan 1-6 memiliki rata-rata masuk dalam kategori
baik. Nilai tertinggi terdapat pada pernyataan ke 1 dengan skor
4.11. Hal ini berarti mayoritas responden menganggap semua
produk Starbucks Coffee memiliki kualitas cita rasa yang sama.
Sedangkan untuk nilai terendah terdapat pada pernyataan ke 4
yaitu dengan skor 3.82, dalam pernyataan ke 4 ini berarti tidak
semua responden menyetujui pernyataan tersebut yang dimana
pada pernyataan ini menyebutkan Coffee di Starbucks lebih enak
dibandingkan Coffee lain. Mengapa demikian, itu dikarenakan
tergantung selera para responden yang ingin menikmati kualitas
coffee seperti apa.
Pada variabel sikap (X3) dapat diketahui, bahwa dilihat
dari pernyataan 1-4 memiliki rata-rata masuk dalam kategori
baik. Nilai tertinggi terdapat pada pernyataan ke 3 dan 4 dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
skor 4.05. Hal ini berarti mayoritas responden menganggap
Starbucks selalu menciptakan produk baru yang dapat di minati
konsumen dan produk Starbucks menawarkan harga yang cukup
mahal. Sedangkan untuk nilai terendah terdapat pada pernyataan
ke 1 yaitu dengan skor 3.70, dalam pernyataan ke 1 ini berarti
tidak semua responden menyetujui pernyataan tersebut yang
dimana pada pernyataan ini menyebutkan dengan membeli
produk Starbucks memberikan kepuasan tersendiri bagi
konsumen. Mengapa demikian, itu dikarenakan tergantung pada
suasana hati konsumen pada saat berbelanja Starbucks Coffee
Mall Ambarukmo Plaza.
Pada variabel keputusan pembelian konsumen (Y) dapat
diketahui, bahwa dilihat dari pernyataan 1-5 memiliki rata-rata
masuk dalam kategori baik. Nilai tertinggi terdapat pada
pernyataan ke 3. Hal ini berarti mayoritas responden menganggap
membeli produk Starbucks karena keinginan sendiri. Sedangkan
untuk nilai terendah terdapat pada pernyataan ke 2 yaitu dengan
skor 4.07, dalam pernyataan ke 2 ini berarti tidak semua
responden menyetujui pernyataan tersebut yang dimana pada
pernyataan ini menyebutkan konsumen akan sering membeli
produk Starbucks. Mengapa demikian, itu dikarenakan konsumen
memilih untuk membeli Starbucks hanya pada saat tertentu saja,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
seperti hangout bareng teman- teman, bosan dirumah, dan lain-
lain.
Berdasarkan hasil dari analisis pengaruh hedonic
shopping motives, persepsi, dan sikap terhadap keputusan
pembelian konsumen melalui uji F, uji t dan R². Hal ini dapat
ditunjukkan melalui hasil uji F dengan nilai signifikan sebesar
0,002 yang lebih kecil dari α 5% atau 0,05 (0,002 < 0,05) yang
artinya jika hedonic shopping motives, persepsi, dan sikap
ditingkatkan secara bersama-sama maka keputusan pembelian
konsumen akan meningkat. Selain itu berdasarkan uji R square
secara bersama-sama hedonic shopping motives, persepsi, dan
sikap memberikan kontribusi sebesar 11,4% pada keputusan
pembelian konsumen. Keputusan pembelian konsumen akan
semakin meningkat bila dikaitkan dengan Starbucks yang selalu
menciptakan hal baru yang kreatif, menjaga kebersihan, menjaga
kualitas produk dan pelayanan. Dalam hasil uji F ini hedonic
shopping motives, persepsi, dan sikap sangat berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.
Berdasarkan hasil analisis uji t diketahui bahwa variabel
hedonic shopping motives (X1) berpengaruh terhadap keputusan
pembelian konsumen. Pada variabel hedonic shopping motives
(X1) menunjukkan bahwa nilai P.Sig sebesar 0,024 berarti
apabila hedonic shopping motives di tingkatkan maka akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
meningkatkan keputusan pembelian konsumen di Starbucks Mall
Ambarukmo Plaza.
Pada penelitian ini hasil uji t menyatakan bahwa variabel
persepsi (X2) tidak berpengaruh terhadap variabel terikat
(keputusan pembelian konsumen). Hasil Penelitian Pada variabel
persepsi menunjukkan nilai P.Sig sebesar 0,245 (lebih besar dari
0,05) artinya, persepsi tidak berpengaruh pada keputusan
pembelian konsumen. Penelitian ini menjelaskan persepsi pada
kualitas pelayanan/produk tidak berpengaruh karena kemungkinan
di sebabkan oleh responden yang dominan berjenis kelamin laki-
laki. Anneke van Aswegen (2015), mengatakan bahwa laki-laki
setia pada merek, perempuan setia terhadap pelayanan yang baik.
Sebuah studi oleh Universitas Erasmus menunjukkan bahwa
sekali pria menemukan merek yang sesuai untuk mereka, mereka
cenderung menempel dengan itu, yang terutama berlaku untuk
pakaian jadi, mobil, layanan keuangan, peralatan rumah tangga,
dan lain-lain. Sementara wanita menunjukkan tingkat kesetiaan
yang lebih tinggi jika mereka mendapat pelayanan yang baik.
Temuan menunjukkan bahwa ketika beriklan kepada wanita,
penting untuk menggunakan pemasaran untuk membangun
hubungan pribadi dengan pelanggan wanita saat memasarkan,
sedangkan pria anda harus menyoroti keuntungan dan manfaat
produk anda. Semua itu dapat di simpulkan variabel persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
mengenai kualitas produk dan kualitas pelayanan, responden laki-
laki lebih memilih brand dari pada kualitas pelayanan atau pun
produk. Hal ini yang membuat variabel persepsi tidak
berpengaruh dengan keputusan pembelian kosumen di Starbucks
Mall Ambarukmo Plaza.
Pada penelitian ini hasil uji t menyatakan bahwa variabel
sikap (X3) tidak berpengaruh terhadap variabel terikat
(keputusan pembelian konsumen). Hasil Penelitian Pada variabel
sikap menunjukkan nilai P.Sig sebesar 0,208 (lebih besar dari
0,05) artinya, sikap tidak berpengaruh pada keputusan pembelian
konsumen. Penelitian ini menjelaskan sikap pada
pelayanan/produk tidak berpengaruh karena kemungkinan di
sebabkan oleh konsumen yang berbelanja di Starbucks karena
brand dari Starbucks yang sudah famous atau terkenal di seluruh
dunia serta memiliki desain dan furnitur yang khas membuat
mereka merasa mewah apabila memilih Starbucks. Konsumen
mungkin tidak terlalu mementingkan dengan kualitas
minumannya, mereka hanya butuh tempat untuk bertemu teman
atau tempat kerja/belajar dan konsumen mungkin juga tidak
terlalu memikirkan harga apabila pergi ke Starbucks selama itu
trend terbaru maka mereka lebih memilih brand Internasional
daripada brand lokal. Sejalan dengan penelitian Sophie Alice
Burge (2013) faktor branding sangat berpengaruh dengan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
dalam keputusan pembelian sehingga dapat dikatakan pemilihan
brand internasional kesan trend, bagus dan mewah sedangkan
brand lokal tidak terlalu di minati karena terkesan yang biasa
saja. Hal ini yang membuat variabel sikap tidak berpengaruh
dengan keputusan pembelian kosumen di Starbucks Mall
Ambarukmo Plaza.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis bab V maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Dalam analisis menggunakan uji t ditemukan adanya pengaruh hedonic
shopping motives terhadap keputusan pembelian konsumen di Starbucks
Mall Ambarukmo Plaza. Pada variabel persepsi mengenai kualitas
pelayanan/produk tidak ditemukan adanya pengaruh terhadap keputusan
pembelian konsumen di Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza.
Demikian juga, pada variabel sikap mengenai pelayanan/produk tidak
ditemukan adanya pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen di
Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza.
2. Berdasarkan hasil uji R², variabel bebas (hedonic shopping motives,
persepsi, dan sikap) memberikan kontribusi perubahan dalam variabel
terikat (keputusan pembelian konsumen) sebesar 11,4%, sisanya 88,6%
diterangkan oleh variabel lain di luar model.
B. Saran
Berdasarkan hasil bab V maka peneliti menyarankan: Untuk
meningkatkan keputusan pembelian konsumen hendaknya memenuhi aspek
yang ada pada hedonic shopping motives, mengingat dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
pengaruh hedonic shopping motives sangat signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen. Mengingat rata-rata terendah ada pada item
pernyataan ke 5 bahwa (saya berbelanja di Starbucks untuk mendapatkan
pengalaman dan teman baru) dengan nilai sebesar 3.79 maka apabila
Hedonic Shopping Motives ingin meningkat kan keputusan pembelian
konsumen. Dalam aspek ini perlu ditingkatkan dengan mengadakan event
yang dimana untuk memperkenalkan secara lebih dekat produk Starbucks
melalui penjualan Souvenir buy 2 get 1 (beli 2 dapet 1), seperti: botol
minum, gelas, ataupun cup yang berlogo kan Starbucks sehingga dengan
begitu konsumen akan merasakan pengalaman yang sangat menyenangkan
dan mendapatkan produk yang berlogo kan Starbucks serta bisa
dipergunakan sehari-hari.
C. Keterbatasan Penelitian
Penulis sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin, namun
penulis menyadari akan keterbatasan yang penulis lakukan dalam
penelitian ini, diantaranya:
1. Variabel di penelitian ini hanya sebatas hedonic shopping motives,
persepsi, dan sikap untuk mengukur keputusan pembelian konsumen.
Dalam hal ini masih banyak variabel lain yang mendukung keputusan
pembelian konsumen, diantaranya seperti: karakteristik konsumen,
harga, brand image, motivasi, positioning, perilaku konsumen, dan lain
sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
2. Sampel dalam penelitian ini hanya terbatas pada responden di
Starbucks Mall Ambarukmo Plaza Yogyakarta, akan lebih baiknya jika
sampel diambil di beberapa cabang Starbucks di Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
DAFTAR PUSTAKA
Aswegen, V. Anneke. 2015 “Women Vs Men – Gender Differences in Purchase
Decision Making”. http://www.guided-selling.org/women-vs-men-gender-
differences-in-purchase-decision-making/
Burge, Alice S. 2013 “The Motivational Reasons behind Consumer Choice in
Branded Coffee Shops”. https://www2.warwick.ac.Uk/fac/cross_fac/i
atl/reinvention/issues/bcur2013specialissue/burge/
Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Dermawan wibisono. 2005. Riset bisnis : Panduan Bagi Praktisi dan Akademis.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Dewi Fadila, Sari Lestari, Zainal Ridho. 2013. Jurnal Perilaku Konsumen.
Palembang: Citrabooks Indonesia.
Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Https://en.wikipedia.org/wiki/Starbucks
Kotler. Philip dan Garry Amstrong. 1996. Priciple of Marketing, Ninth Edition,
Prentice Hall, Inc Upper saddle River, New Jersey.
Kotler, Philip. 2003. Dasar- Dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan PT. Indeks,
Kelompok Gramedia.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2004. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi
kesembilan, Jilid 1, dialihbahasakan oleh Alexander Sindoro, Jakarta:
Indeks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Kotler, Philip., dan Gary Armstrong, 2004. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi
kesembilan, Jilid 2, dialihbahasakan oleh Alexander Sindoro, Jakarta:
Indeks.
Kotler dan Keller, 2008: 214-225. “Pengertian dan Konsep Kelompok Referensi”.
Kotler, Philip. 2000, Marketing Management:Analysis, Planning, Implementation
and control, Ninth Edition, Prentice Hall, Inc, Upper Saddle River, New
Jersey.
Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua. Jakarta :
Penerbit Salemba Empat.
Maggie, Yau Chui Man, 2011. “The Hedonic Shopping Motivation for Fashion
Clothing in Hong Kong”.
Mohammad, A. 2012. “Pengelola Starbucks Indonesia tahun ini raup Rp5,4triliun.
Merdeka”. http : // www .merdeka . com / uang / pengelola-
starbucksindonesiatahunini-raup-rp-54-triliun.html
Nurfaidah Ida, 2016. Pengaruh Persepsi Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan
Pembelian Pada Minimarket Di Kota Makassar. Skripsi S1, Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Hasanuddin, Makassar.
N. Ketut Gita Ridayani. 2015. Analisis Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian Koran Kompas, Fakultas Ekonomi, Universitas
Darma Persada, Jakarta Timur.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Revalia Luthfiana. 2014. Analisis Kualitas Pelayanan Promosi dan Hedonic
Shopping Motives Yang Mempengaruhi Impulse Buying Dalam pembelian,
Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Universitas DiPonegoro, Semarang.
Robbins, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi, 2006 Perilaku Organisasi, PT
Indeks, Kelompok Gramedia.
Riduwan, 2013. Skala Pengukuran Vaiabel-variabel Penelitian, Bandung:
Alfabeta.
R.W.R. Rikang & D. Prasetyo (2014) “Orang Indonesia Makin Gemar Minum
Kopi.Tempo”.Http://bisnis.tempo.co/read/news/2014/06/30/092589168/Or
angIndonesia-Makin-Gemar-Minum-Kopi
Schiffman Leon G. dan Lesli Lazar Kanuk. 2000. Consumer Behavior, 7th jurusan
Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
Edition,Prentice Hall Inc, Upper Saddle River, New Jersey.
Setiadi, N. J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk strategi dan
penelitin pemasaran. Prenada Media. Jakarta.
Sora, N. 2015. “Pengertian Manajemen Pemasaran Dan Fungsinya Secara Jelas”.
http://www.pengertianku.Net/2015/05/ pengertian-manajemen-pemasaran-
dan-fungsinya.html
Sugiyono, 2001. Metode Penelitian Administrasi, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit
Alfabeta, Bandung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Surakhmad & Winamo. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Tekhnik,
Bandung : Tarsito.
Simamora, Henry. 2002. Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Yogyakarta.
Utami, C. W. 2010. Manajemen Ritel Strategi dan Implementasi Operasional Bisnis
Ritel Modern di Indonesia, Jagakarsa, Jakarta: Salemba Empat.
Wahyuni, Urip D. 2008. “Pengaruh Motivasi Persepsi dan Sikap Konsumen
terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” dikawasan
Surabaya Bara,” Jurnal manajemen dan kewirausahaan, Maret 2008, 30-
37 .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
LAMPIRAN 1
KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
KUESIONER
Kepada :
Yth. Bpk/Ibu/Sdr/i Pelanggan
Starbucks Coffee Mall Amabrukmo Plaza
Bapak / Ibu/ Saudara/i Responden Yang terhormat,
Kuesioner ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas akhir saya, Elisca
Nurmela Jaya selaku Mahasiswa Jurusan Program Studi Manajamen , Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul “Pengaruh
Hedonic Shopping Motives, Persepsi, Sikap terhadap Keputusan Pembelian
konsumen ( Studi pada otlet Starbucks Coffee Mall Ambarukmo Plaza )”, maka
saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/ Saudara/i Pelanggan untuk mengisi
angket atau kuesioner yang telah disediakan.
Atas bantuan dan kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara/i untuk mengisi kuesioner
ini saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya,
Elisca Nurmela Jaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
I. Identitas Responden
Nama Responden (boleh tidak ditulis) :
Usia : Tahun
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
II. Petunjuk Pengisian
Untuk Pernyataan berikut, dimohonkiranya berkenan memberi jawaban
sesuai dengan keadaan yang dirasakan selama ini, dengan cara
memberikan tanda centang ( ) pada kolom pernyataan (yang paling
sesuai dengan kondisi Anda).
Kriteria jawaban sebagai berikut:
Sangat Tidak Setuju (STS) Netral (N)
Tidak setuju (TS) Setuju (S)
Sangat Setuju (SS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Hedonic Shopping Motives
No. Pernyataan Alternatif Jawaban
STS
TS
N
S
SS
1 Berbelanja di Starbucks membuat saya
dapat memanjakan diri dan
menghilangkan badmood
2 Saya ke Starbucks hanya pada saat ada
diskon saja
3 Saya ke Starbucks hanya untuk
nongkrong dan mengikuti tren
4 Saya sering ke Starbucks
5 Saya berbelanja di Starbucks untuk
mendapatkan pengalaman dan teman
baru
6 Saya lebih senang ketika berbelanja di
Starbucks untuk teman atau keluarga
daripada untuk diri sendiri
7 Saya senang berkunjung di Starbucks
bersama teman dan keluarga
8 Apabila Saya berada di Starbucks, Saya
merasa senang dan berada seperti didunia
sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Persepsi
No. Pernyataan Alternatif Jawaban
STS TS
N
S
SS
1 Semua Produk Starbucks memiliki kualitas
cita rasa yang sama
2 Kebersihan Starbucks sangat di perhatikan
3 Fasilitas-fasilitas yang ada di Starbucks sangat
menarik
4 Coffee Starbucks lebih enak dibandingkan
coffe di coffeshop lain
5 Interior Starbucks sangat menarik
6 Pelayanan di Starbucks sangat memuaskan
Sikap
1 Dengan membeli produk Starbucks,
memberikan kepuasan tersendiri bagi saya
2 Cita rasa coffee di Starbucks sangat bervariasi
3 Starbucks selalu menciptakan produk baru
yang dapat di minati konsumen
4 Produk Starbucks menawarkan harga yang
cukup mahal
Keputusan Pembelian Konsumen
1 Saya membeli produk Starbucks karena sudah
tahu kualitas rasa coffee dan dessert sangat
enak
2 Saya akan sering membeli produk Starbucks
3 Saya membeli produk Starbucks karena
keinginan saya sendiri
4 Saya akan menyarankan keluarga saya untuk
membeli produk Starbucks
5 Saya membeli produk Strabucks karena
memiliki banyak varian rasa yang saya sukai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
LAMPIRAN 2
DATA RESPONDEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Data Variabel Responden
a. Hedonic Shopping Motives
Responden
H
1
H
2
H
3
H
4 H5 H6 H7 H8
Tota
l
Rata-
rata
1 4 4 4 4 2 3 2 3 26 3.25
2 4 4 4 4 3 4 4 5 32 4.00
3 4 4 5 3 5 4 4 3 32 4.00
4 4 4 4 4 4 4 4 3 31 3.88
5 4 4 3 3 3 4 3 3 27 3.38
6 5 4 5 4 4 3 3 4 32 4.00
7 5 4 4 4 5 5 5 5 37 4.63
8 5 5 5 4 4 4 3 5 35 4.38
9 4 3 4 3 5 5 4 3 31 3.88
10 4 4 3 4 4 3 3 3 28 3.50
11 5 5 5 5 5 4 5 4 38 4.75
12 5 5 4 3 4 4 3 4 32 4.00
13 5 5 5 4 3 3 2 3 30 3.75
14 5 5 4 5 5 5 4 5 38 4.75
15 4 4 5 4 4 4 4 4 33 4.13
16 5 5 5 4 4 5 5 5 38 4.75
17 5 5 5 4 3 5 3 4 34 4.25
18 4 4 4 4 4 5 4 4 33 4.13
19 5 5 4 4 4 4 4 5 35 4.38
20 5 4 4 4 4 5 4 3 33 4.13
21 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3.13
22 5 5 4 4 5 5 5 5 38 4.75
23 3 4 4 4 3 4 4 4 30 3.75
24 4 3 4 4 4 4 4 4 31 3.88
25 4 4 4 3 3 3 4 4 29 3.63
26 4 3 4 5 3 4 4 4 31 3.88
27 5 4 4 4 4 4 4 5 34 4.25
28 5 4 4 4 3 4 3 4 31 3.88
29 3 4 4 4 4 4 4 5 32 4.00
30 5 4 4 4 5 3 4 4 33 4.13
31 5 4 4 5 4 4 4 5 35 4.38
32 4 3 5 4 4 4 3 4 31 3.88
33 4 5 4 5 4 5 3 4 34 4.25
34 4 5 5 5 3 4 4 5 35 4.38
35 4 5 4 4 4 4 4 5 34 4.25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
36 5 4 4 4 3 4 5 4 33 4.13
37 5 4 4 4 4 3 4 4 32 4.00
38 4 3 3 3 3 4 4 3 27 3.38
39 4 5 4 4 4 5 4 5 35 4.38
40 3 4 4 4 5 4 4 4 32 4.00
41 3 4 4 3 3 3 5 3 28 3.50
42 4 4 4 3 4 4 4 3 30 3.75
43 4 3 4 4 4 3 4 4 30 3.75
44 4 4 4 4 4 3 4 4 31 3.88
45 4 4 4 4 3 4 4 3 30 3.75
46 4 5 4 4 4 5 5 5 36 4.50
47 4 4 4 5 5 5 5 4 36 4.50
48 4 4 4 5 5 5 5 4 36 4.50
49 3 4 3 3 3 4 4 4 28 3.50
50 5 5 4 4 4 4 4 4 34 4.25
51 3 5 5 4 5 4 4 4 34 4.25
52 3 4 4 4 3 3 4 4 29 3.63
53 4 3 4 4 4 4 5 5 33 4.13
54 4 4 4 3 3 3 4 3 28 3.50
55 5 5 4 4 4 4 3 4 33 4.13
56 5 5 5 4 3 5 3 3 33 4.13
57 5 5 5 4 3 5 3 4 34 4.25
58 4 3 4 5 4 5 4 5 34 4.25
59 4 4 3 5 3 3 4 3 29 3.63
60 4 4 4 4 3 5 4 3 31 3.88
61 3 3 5 3 3 4 4 4 29 3.63
62 5 5 4 4 3 4 3 5 33 4.13
63 5 4 4 4 3 5 4 3 32 4.00
64 4 5 3 4 4 5 4 4 33 4.13
65 4 4 4 5 3 4 4 4 32 4.00
66 4 3 3 5 4 3 3 5 30 3.75
67 5 3 4 4 3 3 3 3 28 3.50
68 5 3 4 4 5 3 4 3 31 3.88
69 5 4 3 4 4 3 5 3 31 3.88
70 4 4 5 5 4 4 4 5 35 4.38
71 4 4 4 4 4 3 4 4 31 3.88
72 4 4 3 4 5 4 5 4 33 4.13
73 4 5 4 4 3 4 3 3 30 3.75
74 5 4 5 4 4 4 4 4 34 4.25
75 5 3 5 4 5 4 5 4 35 4.38
76 3 4 3 3 4 5 4 4 30 3.75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
77 3 4 3 3 3 4 4 4 28 3.50
78 5 5 4 3 5 4 5 3 34 4.25
79 3 5 5 4 4 5 5 5 36 4.50
80 5 4 5 4 4 4 4 4 34 4.25
81 4 4 3 5 5 4 3 4 32 4.00
82 5 4 4 4 3 4 4 4 32 4.00
83 4 5 4 4 4 4 4 4 33 4.13
84 4 5 4 5 3 5 5 3 34 4.25
85 4 5 5 5 4 4 3 3 33 4.13
86 3 4 3 5 5 4 4 3 31 3.88
87 5 4 4 4 3 4 5 5 34 4.25
88 3 3 5 3 3 4 4 4 29 3.63
89 4 4 3 4 4 4 4 4 31 3.88
90 3 5 4 3 4 5 4 3 31 3.88
91 3 4 4 4 3 5 5 4 32 4.00
92 4 3 5 4 4 5 4 3 32 4.00
93 5 4 3 5 4 5 4 4 34 4.25
94 3 4 4 4 3 4 4 4 30 3.75
95 4 4 4 4 4 4 5 4 33 4.13
96 4 3 4 4 3 4 4 4 30 3.75
97 5 3 3 4 5 4 3 4 31 3.88
98 3 3 3 4 4 3 4 4 28 3.50
99 3 5 3 4 3 4 5 3 30 3.75
100 4 5 4 4 3 4 4 4 32 4.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
b. Persepsi
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 Total Rata-rata
1 4 3 3 3 4 4 21 3.50
2 4 4 4 3 5 3 23 3.83
3 4 4 5 4 4 4 25 4.17
4 4 3 3 3 3 3 19 3.17
5 4 4 4 4 3 4 23 3.83
6 5 4 3 3 5 4 24 4.00
7 5 4 5 5 4 5 28 4.67
8 5 3 3 3 5 4 23 3.83
9 3 3 4 3 5 5 23 3.83
10 4 4 3 3 3 3 20 3.33
11 5 5 4 4 4 4 26 4.33
12 4 4 4 3 4 3 22 3.67
13 5 3 3 4 5 5 25 4.17
14 5 5 5 5 5 4 29 4.83
15 5 4 5 4 4 4 26 4.33
16 5 4 3 3 5 5 25 4.17
17 5 3 3 3 5 3 22 3.67
18 4 4 4 3 5 5 25 4.17
19 4 4 4 4 4 4 24 4.00
20 5 5 3 5 4 4 26 4.33
21 3 4 3 3 4 4 21 3.50
22 5 5 4 5 5 4 28 4.67
23 4 4 4 4 4 4 24 4.00
24 5 3 4 3 4 4 23 3.83
25 4 4 4 5 5 3 25 4.17
26 4 4 3 4 3 5 23 3.83
27 5 5 5 3 4 5 27 4.50
28 5 5 5 5 4 4 28 4.67
29 5 4 4 5 5 4 27 4.50
30 4 5 5 3 3 4 24 4.00
31 4 5 4 4 4 5 26 4.33
32 4 4 4 4 5 4 25 4.17
33 4 3 4 3 4 3 21 3.50
34 5 3 4 4 5 3 24 4.00
35 4 3 4 4 3 4 22 3.67
36 4 3 4 5 4 5 25 4.17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
37 5 4 5 4 4 5 27 4.50
38 3 4 4 3 4 4 22 3.67
39 4 4 4 4 4 4 24 4.00
40 4 4 4 4 5 4 25 4.17
41 4 4 3 4 4 3 22 3.67
42 4 4 4 3 3 4 22 3.67
43 3 4 4 4 3 3 21 3.50
44 3 4 4 4 3 4 22 3.67
45 3 4 4 3 4 3 21 3.50
46 4 4 4 4 4 4 24 4.00
47 4 4 4 4 3 4 23 3.83
48 4 4 4 5 5 5 27 4.50
49 3 4 4 3 4 4 22 3.67
50 5 4 3 3 4 4 23 3.83
51 4 4 5 5 5 5 28 4.67
52 4 4 5 4 4 5 26 4.33
53 4 4 4 4 4 4 24 4.00
54 4 4 3 3 3 3 20 3.33
55 5 4 5 4 4 4 26 4.33
56 4 3 3 5 4 4 23 3.83
57 4 4 4 3 5 5 25 4.17
58 4 3 5 4 3 4 23 3.83
59 3 4 3 4 4 3 21 3.50
60 4 3 4 3 3 4 21 3.50
61 3 4 4 5 4 4 24 4.00
62 4 4 5 5 4 5 27 4.50
63 4 5 4 4 3 3 23 3.83
64 5 3 3 3 4 4 22 3.67
65 4 4 4 4 4 5 25 4.17
66 4 4 5 5 4 5 27 4.50
67 4 3 3 4 3 4 21 3.50
68 4 5 4 3 3 3 22 3.67
69 4 5 5 4 3 4 25 4.17
70 4 4 5 4 4 3 24 4.00
71 4 5 5 4 4 4 26 4.33
72 5 5 5 5 3 4 27 4.50
73 4 4 4 4 3 5 24 4.00
74 4 3 4 4 4 4 23 3.83
75 3 3 4 3 4 4 21 3.50
76 3 3 3 3 5 3 20 3.33
77 4 4 4 5 3 4 24 4.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
78 5 3 4 3 4 4 23 3.83
79 4 5 5 3 4 4 25 4.17
80 4 4 3 4 5 3 23 3.83
81 3 4 4 3 3 3 20 3.33
82 4 3 5 3 4 4 23 3.83
83 4 4 3 5 3 4 23 3.83
84 5 4 5 3 3 5 25 4.17
85 4 4 3 4 3 3 21 3.50
86 3 3 4 4 4 4 22 3.67
87 4 4 4 3 5 4 24 4.00
88 5 3 4 4 4 5 25 4.17
89 3 4 3 4 3 4 21 3.50
90 4 3 5 3 3 3 21 3.50
91 5 3 3 5 4 4 24 4.00
92 4 4 5 4 4 4 25 4.17
93 3 5 5 4 5 5 27 4.50
94 4 4 5 4 4 3 24 4.00
95 4 4 3 5 3 4 23 3.83
96 5 4 5 3 4 4 25 4.17
97 4 3 4 3 5 5 24 4.00
98 3 4 4 3 4 4 22 3.67
99 4 4 3 4 4 3 22 3.67
100 5 5 5 5 4 4 28 4.67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
c. Sikap
Responden
S1
S2
S3
S4
Total
Rata-
rata
1 4 4 4 3 15 3.75
2 4 4 5 5 18 4.50
3 4 4 4 4 16 4.00
4 4 4 4 3 15 3.75
5 4 4 4 3 15 3.75
6 3 5 5 5 18 4.50
7 4 4 4 4 16 4.00
8 3 4 4 5 16 4.00
9 4 5 5 5 19 4.75
10 4 4 4 4 16 4.00
11 5 5 4 5 19 4.75
12 4 4 4 4 16 4.00
13 2 3 4 3 12 3.00
14 4 5 5 4 18 4.50
15 4 4 4 4 16 4.00
16 5 4 4 4 17 4.25
17 3 4 4 4 15 3.75
18 5 4 4 4 17 4.25
19 4 4 4 4 16 4.00
20 2 5 5 5 17 4.25
21 3 3 3 4 13 3.25
22 5 4 5 5 19 4.75
23 4 4 4 3 15 3.75
24 3 5 5 4 17 4.25
25 4 4 3 4 15 3.75
26 3 3 4 4 14 3.50
27 4 4 4 4 16 4.00
28 4 4 4 5 17 4.25
29 3 3 4 5 15 3.75
30 5 3 4 5 17 4.25
31 3 4 4 5 16 4.00
32 5 3 4 4 16 4.00
33 4 4 4 3 15 3.75
34 3 4 4 5 16 4.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
35 4 5 3 4 16 4.00
36 4 5 5 5 19 4.75
37 3 4 5 4 16 4.00
38 4 4 3 4 15 3.75
39 4 5 4 4 17 4.25
40 3 3 4 4 14 3.50
41 4 4 4 3 15 3.75
42 3 4 4 3 14 3.50
43 3 4 4 4 15 3.75
44 4 4 4 4 16 4.00
45 3 4 3 4 14 3.50
46 4 4 4 3 15 3.75
47 3 3 4 5 15 3.75
48 4 4 5 4 17 4.25
49 3 4 4 3 14 3.50
50 4 4 4 4 16 4.00
51 4 4 3 4 15 3.75
52 4 3 3 3 13 3.25
53 3 3 4 4 14 3.50
54 5 4 4 4 17 4.25
55 3 3 4 5 15 3.75
56 3 4 4 4 15 3.75
57 4 4 4 5 17 4.25
58 3 3 4 5 15 3.75
59 4 4 4 4 16 4.00
60 3 4 4 4 15 3.75
61 5 5 3 4 17 4.25
62 4 4 4 3 15 3.75
63 3 4 4 4 15 3.75
64 3 4 5 4 16 4.00
65 4 5 5 4 18 4.50
66 3 4 4 3 14 3.50
67 4 3 4 4 15 3.75
68 4 4 5 3 16 4.00
69 3 5 5 4 17 4.25
70 4 3 3 3 13 3.25
71 4 4 4 3 15 3.75
72 3 4 3 3 13 3.25
73 3 4 4 4 15 3.75
74 4 3 4 5 16 4.00
75 3 4 4 5 16 4.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
76 4 3 4 4 15 3.75
77 3 4 5 4 16 4.00
78 4 4 4 3 15 3.75
79 5 4 4 4 17 4.25
80 4 4 4 5 17 4.25
81 3 5 4 4 16 4.00
82 3 3 4 5 15 3.75
83 4 4 4 4 16 4.00
84 3 4 3 4 14 3.50
85 4 4 3 5 16 4.00
86 4 4 4 4 16 4.00
87 3 4 4 3 14 3.50
88 3 4 5 4 16 4.00
89 5 4 5 5 19 4.75
90 4 4 4 4 16 4.00
91 3 3 4 4 14 3.50
92 5 4 4 3 16 4.00
93 3 4 4 4 15 3.75
94 4 4 4 5 17 4.25
95 3 3 3 4 13 3.25
96 3 4 5 4 16 4.00
97 4 5 5 4 18 4.50
98 5 3 3 5 16 4.00
99 4 4 4 4 16 4.00
100 4 4 4 4 16 4.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
d. Keputusan Pembelian Konsumen
Responden
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Total
Rata-
rata
1 3 4 4 4 4 19 3.80
2 4 4 5 4 5 22 4.40
3 4 4 5 4 4 21 4.20
4 3 3 4 3 3 16 3.20
5 3 3 4 3 3 16 3.20
6 5 4 5 4 4 22 4.40
7 4 4 5 5 4 22 4.40
8 5 4 5 4 4 22 4.40
9 4 4 5 4 4 21 4.20
10 4 4 4 4 3 19 3.80
11 5 5 4 4 5 23 4.60
12 3 4 3 4 4 18 3.60
13 5 4 5 4 4 22 4.40
14 4 5 5 5 4 23 4.60
15 4 4 4 5 4 21 4.20
16 5 4 5 4 4 22 4.40
17 4 5 5 4 4 22 4.40
18 4 4 5 4 4 21 4.20
19 5 5 5 5 5 25 5.00
20 5 5 5 5 5 25 5.00
21 4 3 4 4 4 19 3.80
22 5 4 5 5 4 23 4.60
23 4 3 4 4 4 19 3.80
24 3 4 4 4 4 19 3.80
25 4 5 3 3 4 19 3.80
26 4 4 3 4 3 18 3.60
27 5 4 4 3 4 20 4.00
28 3 4 4 4 3 18 3.60
29 4 4 5 4 5 22 4.40
30 4 4 4 4 5 21 4.20
31 4 5 4 5 3 21 4.20
32 3 4 3 4 4 18 3.60
33 5 4 4 4 5 22 4.40
34 4 5 4 4 4 21 4.20
35 4 4 4 4 4 20 4.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
36 3 4 5 4 5 21 4.20
37 5 4 3 4 5 21 4.20
38 4 4 4 3 4 19 3.80
39 4 4 4 4 4 20 4.00
40 4 4 4 3 4 19 3.80
41 3 3 4 3 4 17 3.40
42 3 4 4 4 4 19 3.80
43 4 5 5 4 4 22 4.40
44 3 3 4 3 4 17 3.40
45 4 4 3 4 4 19 3.80
46 5 4 4 5 4 22 4.40
47 4 4 4 5 3 20 4.00
48 4 4 4 4 5 21 4.20
49 4 4 4 4 3 19 3.80
50 4 3 3 4 4 18 3.60
51 4 4 4 4 4 20 4.00
52 4 5 4 4 4 21 4.20
53 4 5 4 4 5 22 4.40
54 4 4 5 5 4 22 4.40
55 5 3 3 5 4 20 4.00
56 4 4 5 5 4 22 4.40
57 5 4 3 4 4 20 4.00
58 5 5 4 4 4 22 4.40
59 4 5 5 4 4 22 4.40
60 4 3 5 4 4 20 4.00
61 3 4 5 4 4 20 4.00
62 4 4 4 4 5 21 4.20
63 4 5 4 5 5 23 4.60
64 4 3 3 4 4 18 3.60
65 5 4 4 3 4 20 4.00
66 4 4 4 3 4 19 3.80
67 4 5 5 3 5 22 4.40
68 3 4 4 4 5 20 4.00
69 3 4 3 5 5 20 4.00
70 3 5 4 4 5 21 4.20
71 4 3 5 5 4 21 4.20
72 4 5 5 5 5 24 4.80
73 3 4 5 5 4 21 4.20
74 4 3 3 4 4 18 3.60
75 4 4 5 3 4 20 4.00
76 5 5 5 4 4 23 4.60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
77 4 5 3 4 3 19 3.80
78 5 3 4 5 4 21 4.20
79 5 4 5 4 4 22 4.40
80 5 4 5 4 4 22 4.40
81 5 5 4 3 4 21 4.20
82 5 4 4 4 4 21 4.20
83 4 3 4 5 4 20 4.00
84 4 4 3 5 5 21 4.20
85 3 4 4 5 4 20 4.00
86 4 4 4 4 5 21 4.20
87 4 4 4 5 5 22 4.40
88 5 4 5 4 5 23 4.60
89 4 5 4 5 4 22 4.40
90 4 3 4 4 5 20 4.00
91 4 4 5 4 4 21 4.20
92 4 5 5 5 4 23 4.60
93 4 4 4 4 5 21 4.20
94 5 5 5 4 5 24 4.80
95 5 3 4 4 4 20 4.00
96 5 4 4 5 5 23 4.60
97 5 5 5 5 4 24 4.80
98 4 4 5 4 5 22 4.40
99 4 4 4 4 4 20 4.00
100 5 3 4 4 4 20 4.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
LAMPIRAN 3
VALIDITAS &
REABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Validitas
Validitas Variabel Hedonic Shopping Motives X1
Correlations
H_1 H_2 H_3 H_4 H_5 H_6 H_7 H_8 Skor_total
H_1 Pearson Correlation 1 .389* .308 .220 .376* .220 .230 .539** .668**
Sig. (2-tailed)
.034 .098 .243 .041 .243 .221 .002 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
H_2 Pearson Correlation .389* 1 -.082 .103 .341 .258 .309 .366* .508**
Sig. (2-tailed) .034
.667 .587 .065 .168 .096 .047 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
H_3 Pearson Correlation .308 -.082 1 .184 .353 .090 .040 .368* .517**
Sig. (2-tailed) .098 .667
.331 .056 .636 .832 .045 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
H_4 Pearson Correlation .220 .103 .184 1 .477** .355 .012 .471** .553**
Sig. (2-tailed) .243 .587 .331
.008 .054 .949 .009 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
H_5 Pearson Correlation .376* .341 .353 .477** 1 .238 .143 .605** .706**
Sig. (2-tailed) .041 .065 .056 .008
.205 .452 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
H_6 Pearson Correlation .220 .258 .090 .355 .238 1 .511** .302 .609**
Sig. (2-tailed) .243 .168 .636 .054 .205
.004 .105 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
H_7 Pearson Correlation .230 .309 .040 .012 .143 .511** 1 .190 .515**
Sig. (2-tailed) .221 .096 .832 .949 .452 .004
.315 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
H_8 Pearson Correlation .539** .366* .368* .471** .605** .302 .190 1 .791**
Sig. (2-tailed) .002 .047 .045 .009 .000 .105 .315
.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Skor_total Pearson Correlation .668** .508** .517** .553** .706** .609** .515** .791** 1
Sig. (2-tailed) .000 .004 .003 .002 .000 .000 .004 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Validitas Variabel Persepsi X2
Correlations
P_1 P_2 P_3 P_4 P_5 P_6 skor_total
P_1 Pearson Correlation 1 .240 .171 -.059 -.093 .225 .393*
Sig. (2-tailed) .201 .367 .756 .624 .232 .032
N 30 30 30 30 30 30 30
P_2 Pearson Correlation .240 1 .411* .265 .305 .175 .650**
Sig. (2-tailed) .201 .024 .156 .101 .355 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
P_3 Pearson Correlation .171 .411* 1 .463* .542** .352 .797**
Sig. (2-tailed) .367 .024 .010 .002 .056 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
P_4 Pearson Correlation -.059 .265 .463* 1 .712** .077 .691**
Sig. (2-tailed) .756 .156 .010 .000 .684 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
P_5 Pearson Correlation -.093 .305 .542** .712** 1 .054 .705**
Sig. (2-tailed) .624 .101 .002 .000 .776 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
P_6 Pearson Correlation .225 .175 .352 .077 .054 1 .456*
Sig. (2-tailed) .232 .355 .056 .684 .776 .011
N 30 30 30 30 30 30 30
skor_total Pearson Correlation .393* .650** .797** .691** .705** .456* 1
Sig. (2-tailed) .032 .000 .000 .000 .000 .011
N 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Validitas Variabel Sikap X3
Correlations
S_1 S_2 S_3 S_4 skor_total
S_1 Pearson Correlation 1 .515** .515** .274 .744**
Sig. (2-tailed) .004 .004 .143 .000
N 30 30 30 30 30
S_2 Pearson Correlation .515** 1 .320 .354 .749**
Sig. (2-tailed) .004 .085 .055 .000
N 30 30 30 30 30
S_3 Pearson Correlation .515** .320 1 .431* .775**
Sig. (2-tailed) .004 .085 .017 .000
N 30 30 30 30 30
S_4 Pearson Correlation .274 .354 .431* 1 .698**
Sig. (2-tailed) .143 .055 .017 .000
N 30 30 30 30 30
skor_total Pearson Correlation .744** .749** .775** .698** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Validitas Variabel Keputusan Pembelian Konsumen Y
Correlations
Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Y_5 skor_total
Y_1 Pearson Correlation 1 .279 .245 .000 .362* .521**
Sig. (2-tailed) .135 .192 1.000 .049 .003
N 30 30 30 30 30 30
Y_2 Pearson Correlation .279 1 .291 .075 .421* .678**
Sig. (2-tailed) .135 .118 .694 .021 .000
N 30 30 30 30 30 30
Y_3 Pearson Correlation .245 .291 1 .095 .489** .641**
Sig. (2-tailed) .192 .118 .617 .006 .000
N 30 30 30 30 30 30
Y_4 Pearson Correlation .000 .075 .095 1 .487** .538**
Sig. (2-tailed) 1.000 .694 .617 .006 .002
N 30 30 30 30 30 30
Y_5 Pearson Correlation .362* .421* .489** .487** 1 .847**
Sig. (2-tailed) .049 .021 .006 .006 .000
N 30 30 30 30 30 30
skor_total Pearson Correlation .521** .678** .641** .538** .847** 1
Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .002 .000
N 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Reabilitas
A. Reabilitas Variabel Hedonic Shopping Motives X1
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
B. Reabilitas Variabel Persepsi X2
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
C.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.747 8
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.679 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
C. Reabilitas Variabel Sikap X3
D. Reabilitas Variabel Keputusan Pembelian Konsumen Y
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.640 5
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.718 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
LAMPIRAN 4
DATA OLAH SPSS
REGRESI LINIER
BERGANDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Coefficientsa
Model
Unstanda
rdized
Coefficie
nts
Standa
rdized
Coeffi
cients
t Sig.
95%
Confidence
Interval for B Correlations
Collinearit
y Statistics
B
Std.
Err
or Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
Zero-
order
Parti
al Part
Toler
ance VIF
1 (Constant) 2.098 .533
3.936 .000 1.040 3.157
Hedonic
Shopping
Motives
.267 .116 .250 2.299 .024 .036 .498 .338 .228 .217 .758 1.319
Persepsi .120 .103 .123 1.169 .245 -.084 .324 .248 .118 .111 .810 1.235
Sikap .126 .099 .125 1.268 .208 -.071 .324 .210 .128 .120 .921 1.085
a. Dependent Variable:
Keputusan pembelian
konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .33354203
Most Extreme Differences Absolute .066
Positive .051
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .663
Asymp. Sig. (2-tailed) .772
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .376a .141 .114 .33871 .141 5.258 3 96 .002
a. Predictors: (Constant), S1, P1, H1
b. Dependent Variable: KP1
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.810 3 .603 5.258 .002a
Residual 11.014 96 .115
Total 12.824 99
a. Predictors: (Constant), S1, P1, H1
b. Dependent Variable: KP1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related