Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015
ISBN: 978-602-7998-92-6
Penambahan Ekstrak Wortel pada Bakso Ikan Gabus Terhadap Kadar Β-Karoten
dan Sifat Organoleptiknya
Dharia Renate1)
dan Eva Nurlismita2)
1) Dosen Fateta Universitas Jambi
2) Mahasiswa Stikba Jambi
Universitas Jambi, Jln. Jambi-Muara Bulian Km 15, Mendalo, Jambi 36143
(telp. 0741-583051), email: [email protected]
ABSTRAK
Komposisi gizi bakso sangat beragam tergantung kepada bahan penyusun yang digunakan. Untuk menciptakan
bakso yang memiliki warna lebih menarik serta meningkatkan nilai gizinya, penambahan ekstrak wortel sebagai
pewarna alami sangat baik jika dibandingkan menggunakan pewarna buatan. Penelitian ini bertujuan mengkaji
pengaruh penambahan ekstrak wortel pada bakso ikan gabus terhadap kadar β-karoten dan sifat
organoleptiknya. Penelitian ini berjenis eksperimen atau pengembangan produk melalui penambahan ekstrak
wortel, empat perlakuan yaitu, penambahan ekstrak wortel 15% , 20% dan 25% serta tanpa penambahan ekstrak
wortel sebagai kontrol. Pengujian organoleptik menggunakan 30 orang panelis agak terlatih. Analisis β-karoten
dengan metode spektrofotometri. Data dianalisis dengan sidik ragam dan uji Tukey. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penambahan ekstrak wortel 20% pada bakso ikan gabus menghasilkan kandungan β-
karoten sebesar 5168,35 IU atau 522 RE, angka ini sudah dapat mencukupi kebutuhan vitamin A untuk anak-
anak dan orang dewasa per hari. Penambahan ekstrak wortel 20% pada bakso ikan gabus memiliki tekstur yang
kenyal, warna menarik serta rasa sangat disukai.
Kata kunci: ekstrak wortel, β-karoten, sifat organoleptik
ABSTRACT
Carrot extract can be added to fish ball to increase β-caroteen and to create good natural color. The objective
of this research was to asses the effect of carrot extract addition to fish ball toward β-caroteen content and
organoleptic properties. Research conducted on four treatments, it consisted of extract wortel addition such
asaddition of carrot extract of 15%, 20% and 25% and also without addition of carrot extract. Sensory
evaluation test used 30 trained panelists. β-karoten analysis using method of spektrofotometer. Data was
analyzed using Analysis of variance and LSD. Research indicated that addition of carrot extract of 20% to fish
ball resulted in β-caroteencontent of 5168,35 IU or 522 RE, this is recommended for daily intake. Fish
balladded the carrot extract of 20% was high acceptibility followed by very good color, texture and flavor.
Key words: carrot extract, β-caroteen, organoleptic properties
PENDAHULUAN
Bakso merupakan jenis makanan tergolong cukup populer di Indonesia terbuat dari bahan
baku daging, ikan atau seafood serta ditambahkan tepung, berbentuk bola dan tekstur agak kenyal.
Bakso ikan gabus terbuat dari bahan baku ikan gabus. Ikan gabus mempunyai daging berwarna
putih dan hanya memiliki sedikit duri/tulang. Daging ikan gabus dapat dengan mudah bercampur
dengan tepung tapioka dan tidak berminyak sehingga ikan gabus banyak dimanfaatkan dengan cara
diolah menjadi produk seperti bakso, sosis, pempek, abon, dan lain-lain. Daging ikan gabus
mengandung 70% protein dan 21% albumin. Di samping itu, daging ikan gabus juga mengandung
asam amino yang lengkap, serta mikronutrien seperti zink, selenium dan iron (Ghufron, 2011).
Bakso sering dikonsumsi sebagai makanan jajanan dan disukai oleh semua lapisan
masyarakat mulai dari anak-anak, dewasa dan manula,Kesukaan akan bakso bukan hanya
masyarakat Indonesia saja, tetapi juga negara-negara tetangga terutama negara-negara Indo Cina
seperti Singapura, Hongkong, Taiwan dan Malaysia. Bahkan di negara-negara Barat seperti Kanada
pun cukup banyak penggemar bakso (Wibowo, 2005). Komposisi gizi bakso sangat beragam
A-11
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015
ISBN: 978-602-7998-92-6
tergantung kepada bahan penyusun yang digunakan. Bakso yang banyak menggunakan daging
memiliki kadar protein, vitamin dan mineral yang lebih banyak dibandingkan dengan bakso aci
yang menggunakan tepung lebih banyak dari pada daging. Pemakaian tepung yang banyak akan
menaikkan kadar karbohidrat bakso, tetapi menurunkan kadar protein, vitamin dan mineral
(Astawan, 2008).
Saat ini di Indonesia telah dikembangkan berbagai jenis bakso yang bervariasi dengan
menambahkan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi kedalam bakso seperti penambahan keju,
tomat dan tahu untuk meningkatkan nilai gizi bakso. Percobaan membuat bermacam varian bakso,
dari tomat, keju, srtowberry, anggur dan telur dalam waktu relatif singkat, dapat diterima oleh
masyarakat Bandung, bahkan keluar kota Bandung (Ghozali, 2009).
Konsultan pangan kuliner juga menjalankan bisnis training bakso motif aneka bentuk dan
warna, mulai dari bentuk bulat, gepeng, bulan sabit dan bintang serta bakso aneka warna terdiri dari
warna putih, kuning, hijau dan pelangi. Bakso aneka motif dan warna ini bertujuan untuk
menambah nilai gizi bakso dan menambah daya tarik bakso terutama bagi anak-anak (Anwar,
2011). Namun dalam pembuataan bakso aneka bentuk dan aneka warna ini masih menggunakan
pewarna buatan. Sementara itu pewarna buatan ditakutkan mengandung bahan kimia berbahaya
dan apabila dikonsumsi secara terus menerus dapat menyebabkan berbagai penyakit mematikan
seperti kanker. Bakso aneka warna sebagai alternatif jajanan anak sekolah dibuat menggunakan
pewarna alami berasal dari bayam, angkak dan cabe merah keriting. Bakso aneka warna yang
terbuat dari bahan pewarna alami dapat meningkatkan kualitas jajanan anak sekolah. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa anak Sekolah Dasar menyatakan sangat suka terhadap bakso aneka
warna tersebut yaitu sebesar 90% (Yuniarti et al., 2010). Selain ketiga bahan diatas maka ekstrak
wortel juga dapat digunakan sebagai bahan pewarna alami. Wortel (Daucus carrota) merupakan
salah satu komoditas hortikultural yang banyak mengandung β-karoten (pro vitamin A),
memberikan warna jingga, kuning atau orange pada wortel.
Karotenoid dapat mencegah penyakit rabun senja, diare, serta berperan penting dalam
meningkatkan kesuburan (fertilitas), dan mencegah kanker (Astawan, 2008). Wortel merupakan
sayuran yang multi khasiat bagi pelayanan kesehatan masyarakat luas. Di Indonesia konsumsusi
wortel sangat dianjurkan sebagai bahan pangan potensial untuk mengentaskan masalah penyakit
kekurangan vitamin A. Untuk menciptakan bakso yang beraneka warna sehingga lebih menarik dan
meningkatkan nilai gizi bakso, penambahan ekstrak wortel sebagai pewarna alami sangat baik jika
dibandingkan menggunakan pewarna buatan.
Penambahan ekstrak wortel pada bakso diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi bakso
terutama kandungan β-karoten pada bakso dan dengan penambahan ekstrak wortel pada baksodapat
menambahkan variasi bakso dan meningkatkan nilai ekonomis wortel sehingga wortel tidak hanya
dimanfaatkan sebagai sayuran saja.
METODE
Penelitian dilakukan di Laboratorium kuliner Stikba Jambi serta analisa beta karoten
dilaksanakan di Laboratorium Hasil Ternak Universitas Jambi. Bahan yang digunakan yaitu ikan
gabus, tepung tapioka dan ekstrak wortel.
Penelitian terdiri dari empat perlakuan yaitu bakso ikan gabus W0 = tanpa penambahan
ekstrak wortel, W1 = penambahan ekstrak wortel sebesar 15%, W2 = penambahan ekstrak wortel
sebesar 20% serta W3 = penambahan ekstrak wortel sebesar 25%. Perlakuan diulang dua kali.
Pembuatan bakso ikan gabus
Campurkan sampai rata ikan gabus, putih telur, garam dan air, tambahkan air es sedikit demi
sedikit sambil dikocok menggunakan mixer serta tambahkan tepung kanji, aduk sampai rata.
Selanjutnya adonan ditambahkan ekstrak wortel sesuai perlakuan. Bentuk adonan menjadi bulatan
dengan cara letakkan adonan di tangan kiri, kemudian kepalkan tangan kiri yang berisi adonan
hingga adonan keluar dari bagian antara ibu jari dan jari telunjuk. Gunakan sendok untuk
mengambil adonan dan masukkan dalam air panas. Lakukan hingga adonan habis. Pastikan tangan
dalam keadaan bersih atau gunakan plastik tangan.
A-12
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015
ISBN: 978-602-7998-92-6
Pengamatan dilakukan terhadap analisis β-karoten (spektrofotometer) dan uji organoleptik
menggunakan uji Hedonik (warna, tekstur dan rasa). Analisis data menggunakan analisis ragam
dan uji Tukey.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa β-Karoten
Bakso ikan gabus yang ditambahkan ekstrak wortel dengan konsentrasi berbeda
menghasilkan kandungan β-Karoten yang bervariasi. Hasil analisa β-Karoten Bakso Ikan Gabus
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil analisa β-karoten bakso ikan gabus dengan penambahan ekstrak wortel
Penambahan Ekstrak
Wortel (%)
β-Karoten
(IU)
β-Karoten
(RE)
0
15
20
25
385,02
4835,85
5168,35
8320,21
38,8
488,4
522
840,2
Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa semakin banyak penambahan ekstrak wortel pada bakso
ikan gabus, semakin tinggi kandungan β-karotenpada bakso tersebut. Bakso ikan gabus dengan
penambahan ekstrak wortel 20% menghailkan kandungan β-karoten sebesar 5175,9 IU
(International Unit) atau 523 RE (Retinol Eqivalen). Angka ini sudah cukup untuk memenuhi
kandungan gizi vitamin A bagi anak dan dewasa. Angka kecukupan gizi vitamin A berdasarkan
angka kecukupan gizi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Angka kecukupan gizi Yang dianjurkan untuk vitamin A
Golongan Umur (tahun) Angka Kecukupan Gizi Vitamin A (RE)
0 – 6 bln
7 – 12 bln
1 – 3 thn
4 – 6 thn
6 – 7 thn
375
400
400
450
500
Laki-laki
10 -> 60 thn
600
Wanita
10 – 18 thn
19 -> 60 thn
600
500
Sumber : Angka Kecukupan Gizi (2004)
Pada penelitian ini penambahan ekstrak wortel 20% sudah dapat mencukupi kebutuhan
vitamin A sehari untuk anak-anak berumur 6-7 tahun dan wanita berumur 30 sampai >60 tahun.
Bakso ikan gabus tanpa penambahan ekstrak wortel mengandung kadar β-karoten sebesar 38,8 RE,
angka ini belum dapat memenuhi angka kecukupan gizi bagi semua golongan umur dan jenis
kelamin. Penambahan ekstrak wortel 25% menghasilkan kadar β-karoten sebesar 840,2 RE, angka
ini sudah melebihi kecukupan vitamin A sehari. Namun hal ini tidak membahayakan bagi tubuh.
Karena tubuh akan mengkonversikan β-karoten menjadi vitamin A dalam jumlah secukupnya
selebihnya akan tetap tersimpan sebagai β-karoten. Sifat inilah yang menyebabkan β-karoten
berperan sebagai sumber vitamin A yang aman. Tidak seperti suplemen vitamin A yang bisa
menyebabkan keracunan, jika diberikan secara berlebihan (Madjri, 2011).
β-karoten merupakan karotenoid, salah satu pigmen tanaman yang dikenal memiliki
antioksidan dan efek lainnya. Zat ini cepat dikonversi menjadi vitamin A oleh tubuh. Beta-karoten
populer karena sifat antioksidannya, sehingga dapat melindungi sel dari kerusakan. Sejumlah
penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan banyak buah dan sayuran kaya vitamin, β-
A-13
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015
ISBN: 978-602-7998-92-6
karoten dan mineral lainnya menurunkan risiko mengidap beberapa jenis kanker dan penyakit
jantung. Namun sejauh ini penelitian belum menemukan apakah β-karoten dalam bentuk suplemen
memiliki manfaat kesehatan yang sama. Wortel merupakan salah satu bahan makanan yang banyak
mengadung β-karoten. Kandungan β-karoten pada umbi wortel mentah adalah sebesar 8285 μg
/100g. (Widjanarko, 2008).
Warna, Tekstur dan Rasa
Hasil analisis ragam penambahan ekstrak wortel terhadap warna, tekstur dan rasa bakso ikan gabus
menunjukkan perbedaan yang nyata. Hasil uji Tukey pengaruh penambahan ekstrak wortel
terhadap warna, tekstur dan rasa bakso ikan gabus disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Penambahan Ekstrak wortel terhadap warna, tekstur dan rasa bakso ikan gabus
berdasarkan uji organoleptik
Penambahan Ekstrak
Wortel (%)
Penilaian berdasarkan uji organoleptik
Warna Tekstur Rasa
25
20
15
0
5,77 a
4,87 b
4,87 b
4,13 c
4,37 a
5,00 b
5,37 b
5,23 b
4,80 a
6,00 b
4,96 a
3,63 c Keterangan :
Warna : Skor 7= amat sangat suka, 6 = sangat suka, 5 = suka, 4 = agak suka, 3 = tidak suka, 2 = sangat
tidak suka, 1 = amat sangat tidak suka.
Tekstur : Skor 7 = amat sangat kenyal, 6 = sangat kenyal, 5 = kenyal, 4 = agak kenyal, 3 = agak lembek, 2 =
lembek, 1= sangat lembek.
Rasa : Skor 7 = amat sangat suka, 6 = sangat suka, 5 = suka, 4 = agak suka, 3 = tidak suka, 2 = sangat
tidak suka, 1= amat sangat tidak suka.
Angka yang diikuti huruf berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata berdasarkan uji Tukey.
Tabel 3 menunjukkan bahwa semakin besar persentase ekstrak wortel ditambahkan maka
warna bakso ikan gabus semakin disukai. Warna kuning kemerahan wortel pada perlakuan
penambahan 25% ekstrak wortel memberikan warna kuning kemerahan alami pada bakso ikan
gabus sehingga sangat disukai karena terlihat sangat menarik. Bakso ikan tanpa penambahan
ekstrak wortel berwarna putih pucat.
Warna merupakan daya tarik utama ketika konsumen pertama kali melihat suatu produk.
Bersama-sama dengan tekstur dan rasa, warna berperan dalam tingkat penerimaan suatu makanan.
Secara visual faktor warna tampil lebih dahulu dan suatu bahan yang dinilai bergizi, enak, dan
teksturnya sangat baik tidak akan dimakan apabila telah menyimpang dari warna yang seharusnya
(Handajani, 2010). Kriteria warna bakso ikan yang baik adalah putih merata tanpa tambahan warna
asing lainnya (Wibowo, 2005). Hal ini terdapat pada bakso ikan gabus tanpa penambahan ekstrak
wortel yang menghasilkan warna putih merata, namun berdasarkan hasil penelitian terhadap warna
bakso ikan, bakso dengan penambahan wortel lebih disukai dari pada bakso tanpa penambahan
ekstrak wortel. Ekstrak wortel mengandung senyawa karotenoid (provitamin A). Karotenoid
menyebabkan warna oranye kemerahan sampai jingga. Ekstrak wortel dapat berfungsi sebagai
pewarna alami sehingga dapat menghasilkan bakso ikan dengan warna yang lebih menarik.
Gambar 1 merupakan grafik hubungan antara penambahan ekstrak wortel dengan warna bakso ikan
gabus.
A-14
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015
ISBN: 978-602-7998-92-6
Gambar 1. Warna bakso ikan gabus dengan penambahan ekstrak wortel berdasarkan uji
organoleptik
Pada Tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa bakso ikan gabus dengan penambahan ekstrak
wortel 25% menghasilkan tekstur yang agak kenyal. Penambahan ekstrak wortel 20% dan 15%
menghasilkan tekstur bakso lebih kenyal. Proses pembuatan bakso terutama pada skala besar perlu
ditambahkan air es sebanyak 15 - 20% dari berat daging (Wibowo, 2005). Dalam penelitian ini
ekstrak wortel digunakan dalam keadaan dingin sehingga dapat sebagai pengganti air es. Air es
berfungsi untuk mempertahankan suhu akibat gesekan mesin serta untuk menghasilkan emulsi
yang baik dan berpengaruh terhadap kekenyalan bakso. Penambahan ekstrak wortel 25% terlalu
banyak sehingga menghasilkan tekstur yang tidak terlalu kenyal (agak lembek), untuk itu dalam
pembuatan bakso ikan gabus sebaiknya menambahkan ekstrak wortel 20% karena menghasilkan
tekstur yang kenyal serta warna dan rasa yang disukai panelis.
Tekstur adalah hal yang berkaitan dengan struktur makanan yang dirasakan di mulut. Tekstur
meliputi rasa garing, keempukan dan kekerasan makanan yang dirasakan oleh indera pengecap.
Tekstur dapat mempengaruhi rasa yang ditimbulkan oleh makanan. Tekstur makanan selain
ditentukan oleh mutu bahan makanan yang digunakan juga ditentukan oleh cara memasak.Tekstur
makanan juga merupakan komponen yang ikut menentukan cita rasa makanan karena sensitivitas
indera cita rasa dipengaruhi oleh konsistensi makanan. Makanan yang berkonsistensi padat/ kental
akan memberikan rangsang yang lebih lambat terhadap indera kita. Tekstur bakso ikan gabus yang
disukai adalah sangat kenyal dan sedikit keras, tetapi mempunyai gigitan yang empuk serta
permukaan yang halus. Kekenyalan pada bakso dipengaruhi oleh komposisi bahan. Ekstrak wortel
memberikan komposisi bahan karbohidrat yang dibutuhkan untuk membuat adonan bakso dan akan
mempengaruhi proses gelatinisasi dan kualitas adonan. Hal tersebut berpengaruh terhadap
kekenyalan dari produk bakso yang dihasilkan. Penambahan ekstrak 20% cukup memberikan
kekenyalan yang disukai. Gambar 2 merupakan grafik hubungan antara penambahan ekstrak wortel
dengan tekstur bakso ikan gabus.
Gambar 2. Tekstur bakso ikan gabus dengan penambahan ekstrak wortel berdasarkan uji
organoleptik
4.13 4.87 4.87
5.77
0
1
2
3
4
5
6
7
0 15 20 25
W
A
R
N
A
Penambahan ekstrak wortel (%)
5.23 5.37 5.00
4.37
0
1
2
3
4
5
6
0 15 20 25
T
E
K
S
T
U
R
Penambahan ekstrak wortel (%)
Keterangan Skor:
7= amat sangat suka 6 = sangat suka
5 = suka
4 = agak suka,
3 = tidak suka, 2 = sangat tidak suka,
1 = amat sangat tidak suka
Keterangan Skor : 7 = amat sangat kenyal
6 = sangat kenyal
5 = kenyal 4 = agak kenyal
3 = agak lembek,
2 = lembek
1 = sangat lembek.
A-15
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015
ISBN: 978-602-7998-92-6
Pada Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa bakso ikan gabus dengan penambahan ekstrak
wortel 20% menghasilkan bakso ikan dengan rasa sangat disukai. Sebaliknya bakso ikan gabus
tanpa penambahan ekstrak wortel memiliki rasa yang tidak disukai. Rasa merupakan bagian
penilaian yang sangat menentukan, sebab warna dan tekstur yang menarik saja tidak akan berarti
jika rasa dari suatu produk tersebut tidak disukai. Cita rasa makanan merupakan faktor yang
menentukan kualitas makanan setelah penampilan makanan itu sendiri. Cita rasa makanan
ditimbulkan oleh terjadinya rangsangan terhadap berbagai indera dalam tubuh manusia, terutama
indera penglihatan, indera penciuman dan indera pengecap. Makanan yang memiliki cita rasa yang
tinggi adalah makanan yang menarik, menyebarkan bau yang sedap dan memberikan rasa yang
lezat. Ekstrak wortel memberikan rasa manis pada indera pengecap sehingga mempengaruhi rasa
bakso. Gambar 3 merupakan grafik hubungan antara penambahan ekstrak wortel dengan rasa bakso
ikan gabus.
Gambar 3. Rasa bakso ikan gabus dengan penambahan ekstrak wortel berdasarkan uji
organoleptik
Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa panelis menyukai bakso ikan gabus dengan penambahan
ekstrak wortel 20% dibandingkan dengan bakso yang lainya. Bakso ikan gabus dengan
penambahan ekstrak wortel 20% menghasilkan bakso dengan rasa ikan tetap dominan namun juga
ada rasa manis. Wortel yang digunakan dalam penelitian ini adalah wortel tipe chantenay yang
salah satu keunggulannya adalah memiliki rasa yang manis dibandingkan dengan wortel tipe yang
lain.
Berdasarkan SNI 01-3818-1995 rasa bakso ikan yang baik adalah rasanya lezat, enak, rasa
ikan dominan sesuai jenis ikanyang digunakan dan rasa bumbu cukup menonjol tetapi tidak
berlebihan dan tidak terdapat rasa asing yang mengganggu dan tidak terlalu asin. Bakso ikan gabus
dengan penambahan ekstrak wortel 20% memiliki rasa ikan dominan, rasa manis dari wortel yang
digunakan, sangat disukai panelis. Selain menambah gizi bakso, penambahan wortel juga
memberikan sensasi rasa yang baru pada bakso. Cita rasa makanan ditimbulkan oleh terjadinya
rangsangan terhadap berbagai indera dalam tubuh manusia, terutama indra penglihatan, indra
penciuman dan indra pengecap. Makanan yang memiliki cita rasa yang tinggi adalah makanan yang
menarik, menyebarkan bau yang sedap dan memberikan rasa yang lezat.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kadar β-karoten bakso ikan gabus dengan penambahan ekstrak wortel 20% menghasilkan bakso
ikan gabus dengan kandungan β-karoten sebesar 5168,35 IU atau 522 RE. Berdasarkan angka
kecukupan gizi, angka ini sudah dapat mencukupi kebutuhan vitamin A sehari bagi anak dan
orang dewasa.
4.63 4.96
6.00
4.80
0
1
2
3
4
5
6
7
0 15 20 25
R
A
S
A
Penambahan ekstrak wortel (%)
Keterangan Skor:
7 = amat sangat suka 6 = sangat suka
5 = suka
4 = agak suka
3 = tidak suka 2 = sangat tidak suka
1 = amat sangat tidak suka.
A-16
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015
ISBN: 978-602-7998-92-6
2. Bakso ikan gabus dengan penambahan ekstrak wortel 20% menghasilkan mutu bakso yang
terbaik berdasarkan uji organoleptik terutama warna dan rasa yang sangat disukai serta tekstur
bakso yang sangat kenyal.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Jenis - Jenis Bakso Yang Ada di Indonesia.
Http://www.hariansobek.com/2011/jenis-jenis-bakso-yang-ada-di-indonesia-html. Diakses
tanggal 23 Januari 2012.
Anwar, Y. 2011. Kuliner Pangan. Bisnis Training Bakso Motif Aneka Bentuk dan Warna. Jakarta.
Astawan, M. 2008. Sehat dengan Hidangan Hewani. Penebar Swadaya, Jakarta.
Astawan, M. 2009. Panduan Karbohidrat Terlengkap. Dian Rakyat. Jakarta.
Ghozali, Y. 2009. Sensasi Bakso Tomat.
Http://www.majalahduit.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=823:den
&catid=40:catmakanan&Itmid=57. Diakses tanggal 23 desember 2011.
Ghufron. 2011. Panduan Lengkap Bisnis dan Budi Daya Ikan Gabus. Lily Publisher, Yogyakarta.
Handajani, S. 2010. Pangan dan Gizi. Sebelas Maret University Press. Surakarta.
Madjri, A. 2011. Case Study: The Effect of Vitamin A and C Supplementation to Autism Spectrum
Disorder Children Behavior.Jurnal Kedokteran Brawijaya. Vol. 26 (4)
Wibowo, S. 2005. Bakso Ikan dan Bakso Daging. Penebar Swadaya, Jakarta.
Widjanarko, S. 2008. Efek Pengolahan terhadap Komposisi Kimia & Fisik Ubi Jalar Ungu dan
Kuning. http://simonbwidjanarko.wordpress.com (diakses 3 oktober 2009).
Yuniarti, T. Yudistira, A. N. Suhrawardhan, H dan Sumaryanto, H. 2010. Bakso Aneka Warna
Sebagai Alternatif Jajanan Anak Sekolah.
Http://www.bbrp2b.kkp.go.id/journal/index.php/semnasbbrp2b/article/view/79. Diakses
tanggal 12 Desember 2011.
A-17
Top Related