RIKA SUSANTI
PEMERIKSAAN JENAZAH (OTOPSI)
Pengertian otopsi
Pemeriksaan medis terhadap mayat dengan membuka rongga kepala, leher, dada, perut dan panggul serta bagian tubuh lain bila diperlukan, disertai dengan pemeriksaan jaringan dan organ tubuh di dalamnya, baik secara fisik maupun dengan dukungan pemeriksaan laboratorium
Jenis Otopsi
1.Otopsi Forensik2.Otopsi Klinis3.Otopsi anatomis/pendidikan
Teknik Otopsi
1.Teknik Virchow (teknik autopsi tertua)Setelah pembukaan rongga tubuh -> organ-
organ dikeluarkan satu persatu dan langsung diperiksa
Kelainan yang terdapat pada masing-masing organ dapat segera dilihat,namun hubungan anatomik antara beberapa organ yang tergolong dalamsatu sistim menjadi hilang
Teknik ini kurang baik digunakan pada autopsi forensik
2. Teknik Rokitansky
Setelah rongga tubuh dibuka, organ dilihat dan diperiksa dengan melakukan beberapa irisan in situ, baru kemudian seluruh organ-organ tersebut dikeluarkan dalam kumpulan-kumpulan organ (en bloc)
3. Teknik Letulle4. Teknik Ghon
Menggunakan teknik yang merupakanmodifikasi dari Teknik Letulle, organ tidak dikeluarkan en masse, tetapi dalam2 kumpulan, organ leher dan dada sebagai satu kumpulan, organ perut serta urogenital sebagai kumpulan yang lain, setelah terlebih dahulu usus diangkatmulai dari perbatasan duodenojejunal sampai perbatasan rectosigmoid
Prosedur pelaksanaan otopsi
Harus ada :
Surat Permintaan Visum (SPV) dari penyidik permintaan otopsi
Pemberitahuan kepada Keluarga (KUHAP pasal 134)
Surat pernyataan persetujuan keluarga
1) Dalam hal sangat diperlukan di mana untuk keperluan pembuktian bedah mayat tidak mungkin lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga korban;
2) Dalam hal keluarga keberatan, penyidik wajib menerangkan dengan sejelas-jelasnya tentang maksud dan tujuan perlu dilakukannya pembedahan tersebut;
3) Apabila dalam waktu dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga atau pihak yang perlu diberitahu tidak diketemukan, penyidik segera melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 ayat (3)undang-undang ini.
Pasal 134 KUHAP
Otopsi
diperlukan pemeriksaan meliputi :
1. Pemeriksaan Luar (PL)2. Pemeriksaan Luar Dalam (PLPD)
Sering juga ditambah pemeriksaan penunjang.(mikroskopis, laboratorium)
Tujuan : untuk menentukan sebab mati
Tanda-tanda kematian (Thanatologi)
1.Lebam Mayat2.Kaku Mayat3.Pembusukan4.Tanda lain-lain
untuk memperkirakan saat kematian, catat waktu dimulainya pemeriksaan.
Pemeriksaan LUAR
Dilakukan dengan cermatApa yang dilihatApa yang diciumApa yang teraba
Pada tubuh jenazah, benda disamping jenazah, assesoris jenazah
Sistematika pemeriksaan
1. Label mayat2. Tutup mayat3. Bungkus mayat4. Pakaian5. Perhiasan6. Benda-benda di samping mayat
Identifikasi Umum :
tanda-tanda umum yg menunjukkan identitas mayat :1. Perkiraan umur2. Jenis kelamin3. TB/BB4. Zakar disunat/tidak
Identifikasi Khusus
1. Rajah/ tattoo2. Jaringan parut3. Kapalan (callus)4. Kelainan-kelainan pada kulit5. Anomali & cacat tubuh
Pemeriksaan rambut-rambut
Dilakukan pemeriksaan rambut kepala,alis,bulu mata, jenggot Catat :
Distribusi, warna, keadaan tumbuh serta sifat rambut (halus/ kasar, lurus/ikal)
Bila pada tubuh mayat ditemukan rambut yg bukan dari rambut mayat ambil, simpan, beri label pemeriksaan laboratorium lanjutan
Pemeriksaan mata
Periksa : Kelopak mata terbuka/ tertutup Selaput kelopak mata, warna, pembuluh darah
melebar, bintik perdarahan/ bercak perdarahan Selaput lendir bola mata, pelebaran pembulu
darah, bintik perdarahan, kelainan lain Kornea (selaput bening), jernih/keruh Iris (tirai mata) warna identifikasi Pupil (teleng mata) catat ukurannya, ka-ki
Pemeriksaan daun telinga dan hidung
Periksa : Bentuk daun telinga dan hidung identifikasi Kelainan-kelainan yg ditemukan Keadaan rongga mulut, kemungkinan ada benda
asing (kasus penyumbatan) Gigi Geligi, periksa dan catat :
Jumlah, gigi geligi yg hilang/ patah/ tambalan/ bungkus logam, gigi palsu, kelainan letak, pewarnaan (staining), dll
Fungsi identifikasi bila terdapat data pembanding
Pemeriksaan alat kelamin dan lubang pelepasan Periksa dan catat : Kelainan-kelainan / tanda kekerasan.Mayat laki-lakiPeriksa : Alat kelamin (penis) sudah sirkumsisi atau
belum Adakah kelainan bawaan ( epsipadia,
hipospodia, phymosis, dll)Mayat WanitaPeriksa : Selaput dara dan komisura posterior, adakah
tanda kekerasan Lakukan pemeriksaan laboratorium thd cairan
vagina/ sekret liang senggamaLubang Pelepasan : korban sodomi anus
bentuk corong, selaput lendir lapisan epitel gepeng
Pemeriksaan tanda kekerasan
1. Letak luka : regio anatomis2. Koordinat luka: aksis dan ordinat3. Jenis luka : lecet/ memar/ robek4. Bentuk luka : bulat/ persegi/ oval5. Tepi luka : rata/ teratur/ tidak beraturan6. Sudut luka : runcing/ membulat/ bentuk lain7. Dasar luka : jaringan bawah kulit/ otot/ rongga
tubuh8. Sekitar luka : kotor/ bersih, luka/ tanda
kekerasan 9. Ukuran luka : ukur dengan teliti, 10. Saluran luka : pada luka tembakan/ tusukan
Tentukan letak patah tulang yang ditemukan, catat sifat/ jenis masing-masing patah tulang
Lain-Lain1.Tanda-tanda ikterik, warna kebiruan pada ujung jari dan oedem/ sembab2.Tanda-tanda bekas pengobatan (trakeotomi), suntikan, pungsi lumbal, dll
Pemeriksaan Patah Tulang
OTOPSI
PEMERIKSAAN DALAM
Pemeriksaan Dalam
Pengeluaran Alat-Alat Dalam :Yang dikeluarkan : organ dalam leher, organ dalam rongga tengkorak, organ dalam dada, rongga perut dan pelvisJenazah terletak telentang, bahu ditinggikan, kepala dalam keadaan fleksi maksimal dan leher tampak jelas
Insisi leher dan dada
Insisi leher : sampai ketebalan kulitInsisi berbentuk huruf I paling idealIndikasi kosmetik : incisi Y tidak
dianjurkanMengikuti garis pertengahan tubuh, diawali
dari bawah dagu turun ke arah umbilicus melingkari umbilicus daerah simfisis pubis
Insisi Abdomen
Perhatikan : incisi di daerah abdomen , diawali dari epigastrium menembus peritoneum. Masukkan jari telunjuk & jari tengah tangan kiri ke dalam lubang incisi tarik dinding abdomen ke atas Pisau diletakkan diantara dua jari lanjutkan incisi sampai ke simfisis pubis
Melepas dinding dada dan perut
Pada daerah lengkung iga, dinding perut bagian atas dilepaskan dari dinding dada. Perhatikan cara tangan memuntir
Dinding dada dilepaskan, ke atas daerah tulang selangka. Pengirisan otot tegak lurus antara bagian pisau dan bidang pisau thd otot. Periksa tanda kekerasan
Dinding perut perhatikan keadaan lemak di bawah kulit, otot dinding perut, catat keadaannya.
Melepas dinding perut
Membuka rongga dada
Iga dipotong mulai iga ke-2 sampai lengkung iga. Dengan bidang pisau tegak pada iga-iga dan telapak tangan menekan punggung pisau, iga-iga mudah terpotong.
Periksa keadaan rongga dada organ dalam rongga dada periksa cairan dalam rongga dada.
Tentukan sekat rongga badan (diafragma) bandingkan tinggi diafragma kanan dan kiri pada midclavicular line sebelum melakukan pemotongan
Membuka rongga dada
•Kiri : iga dipotong mulai rawan iga ke-2 ke arah kaudo-lateral. Iga pertama dipotong ke arah kraniolateral untuk menghindari manubrium sterni. •Kanan : setelah iga pertama terpotong, artikulatio sterno-clavicularis dipotong juga
Perhatikan : Hindari pengirisan yg mengenai manubrium sterni yg keras.
Mengamati rongga dada.Tentukan berapa jari kandung jantung , bagian atas maupun bawah, tampak di antara kedua paru-paru. Kandung jantung dibuka dengan gunting sesuai huruf Y terbalik periksa apakah terisi cairan atau darahTarik paru-paru, baik kanan maupun kiri ke arah medial periksa rongga dada
Pemeriksaan alat rongga dada
Lepaskan perlekatan antara paru-paru dgn dinding rongga dada
Tangan kanan pegang lidah, dua jari tangan kiri diletakkan pada sisi kanan dan kiri hilus paru-paru, organ dalam rongga dada ditarik ke arah kaudal sampai keluar dari rongga dada lepaskan oesophagus dari jaringan ikat, buat dua ikatan, gunting
Tangan kiri menggenggam bagian bawah organ dalam rongga dada lakukan pengirisan seluruh organ dalam dada dikeluarkan
INSISI DIBAWAH DAGU
Mengeluarkan alat rongga leher
Dasar mulut diiris menyusuri tepi rahang bawah
Lidah ditarik keluar melalui dasar mulut yang telah diiris
Pembuluh-pembuluh cabang aorta yang keluar ke arah lengan dipotong di subclavia
Pembukaan Rongga Kepala
Pemeriksaan Kepala :Buat irisan pada kulit kepala, mastoidues pucak kepala (vertex) mastoideus sisi lainIrisan dibuat sampai pisau mencapai periosteum kupas kulit kepala ke arah depan dan ke arah belakang catat kelainan yg didapatkan.Buka rongga tengkorak lakukan penggergajian tulang tengkorak melingkar didaerah frontal sampai daerah temporal, agar tidak merusak jaringan otak hati-hati & hentikan setelah tebal tulang tengkorak terlampaui atap otak terlepas
Pemeriksaan Organ Tubuh
Lidah. Periksa permukaan lidah bekas gigitan ?
Tonsil. Perhatikan permukaan/ penampang tonsil
Kelenjar Gondok. Otot-otot leher dilepaskan periksa ukuran, berat, dan keadaannya lakukan pengirisan.
Esofagus,trakea,os hioid
Oesophagus. Buka dengan gunting dinding belakang periksa kelainan yg ditemukan
Trachea. Dimulai dari mulut atas trachea (epiglottis) buka dgn gunting dinding belakang sampai percabangan bronkhus
Os hyoid, kartilago thyroidea, kartilago cricoidea patah atau tidak
A.Carotis dan Kel.Thymus
Arteria carotis interna perhatikan adakah kekerasan, tanda : resapan darah di daerah intima
Kelenjar thymus lihat permukaan, adakah bintik perdarahan?
Paru-paru
Paru-paru. Kanan / kiri diperiksa tersendiri
catat : permukaan paru, warna & bintik perdarahan, resapan darah, luka-luka/ memar, dsb. Pada perabaan, normal : seperti spons, anomali : padat/ keras. Pengirisan dari apek basal , catat warna & kelainan-kelainan yg mungkin ditemukan
Pemeriksaan Jantung
Pemotongan mengikuti alirah darah dalam jantung. (1) Pengguntingan dinding belakang vena cava. (2) Irisan ke arah lateral bilik kanan. (3) Pengguntingan dinding depan bilik kanan ke arah a. pulmonalis. (4) Pembukaan vv. pulmonalis. (5) Irisan ke arah lateral bilik kiri dan (6) Pengguntingan dinding depan bilik kiri ke arah aorta.
Irisan pada jantung
Berat dan ukuran jantung bandingkan dengan kepalan tangan kanan jenazah
Resapan darah, luka, bintik perdarahan, dan kelainan lainnya (atherosklerosis, infark myocard, dsb)
aorta
Aorta thorakalis. Gunting dinding saluran, periksa permukaan dalam aorta.
Aorta abdominalis. Periksa dinding pembuluh darah timbunan perkapuran, suspect hipertensi renal
Glandula suprarenalis. Pertama kali dicari terlebih dahulu, baru dilanjutkan organ-organ lainnya.
Ginjal
Ginjal, ureter, vesica urinaria. Perhatikan ginjal kanan & kiri periksa resapan darah pd kapsulanya. Iris pada lateral kapsula ginjal dilepaskan
Hati dan kandung empedu
Hati & kandung empedu. Periksa : tepi (tajam, tumpul), permukaannya (licin/ berbenjol), warna, perabaan. Buat 2-3 irisan melintang lihat penampang hati. Kandung empedu diraba adakah batu empedu/ tidak
Limpa & kelenjar limfe. Ukuran & berat, permukaan, warna, perabaan.
Lambung & usus. Lambung dibuka dengan gunting pada kurvatura mayor, periksa isi dalam lambung simpan dlm botol/ plastik pemeriksaan toksikologi. Selaput dinding diperiksa erosi, ulserasi/ resapan darah.
Kelenjar pankreas. Periksa Ukuran & beratnya, warna, keadaan permukaan, perabaan
DILAKUKAN IRISAN PADA BEBERAPA TEMPAT
Pemeriksaan Otak
Irisan pada otak besar sebaiknya dibuat melalui bidang-bidang no 1 – 7. Gambar ini dapat dipergunakan untuk mencatat kelainan-kelainan yang ditentukan pada tiap-tiap irisan.
Otak besar, otak kecil, batang otak
Perhatikan permukaan luar, catat kelainan yg ditemukan
Ukur dan timbang berat otak Pada edema cerebri, gyrus otak tampak
mendatar & ulkus tampak menyempit, perhatikan tanda penekanan.
Perhatikan bentuk serebelum, pada peningkatan TIK akibat edema cerebri herniasi serebelum ke FOM, bag. Depan bawah serebelum menonjol pisahkan otak besar & otak kecil
Otak besar, otak kecil, batang otak
Otak besar diletakkan bagian ventral ke pemeriksa pemotongan otak secara koronal/ melintang, catat kelainan-kelainan : perdarahan korteks akibat cc, perdarahan berbintik akibat emboli, keracunan barbiturat, dll
Otak kecil diperiksa penampang irisan melintang
Batang otak diiris melintang mulai pons, medulla oblongata proksimal medulla spinalis kemungkinan perdarahan
Alat kelamin
Mayat laki-laki :
Testis dikeluarkan dari rongga perut tidak menyayat scrotum. Perhatikan : ukuran, konsistensi, resapan darah, dll. Perhatikan bentuk & ukuran epidermis, kelenjar prostat cek ukuran & konsistensi
Alat Kelamin
Mayat wanita :
Perhatikan bentuk & ukuran ovarium, saluran telur, dan rahim. Pada uterus perhatikan kemungkinan perdarahan, resapan darah, ataupun luka akibat tindakan tertentui. Uterus dibuka dengan irisan bentuk huruf “T” melalui servix dan bermuara pada fundus uteri.
Yang perlu diperhatikan
Sebelum organ-organ dikembalikan ke dalam tubuh mayat, pertimbangkan kemungkinan diperlukan pemeriksaan penunjang (histopatologi/ toksikologi)
Pengambilan potongan jaringan , minimal dengan tebal 5 mm
Usahakan tempat pengambilan potongan organ didaerah perbatasan antara yg normal dengan yg ada kelainan
Potongan tersebut dimasukkan ke dalam cairan fiksasi (larutan formalin 10% atau alkohol 70% - 80%) dengan volume cairan fiksasi sekitar 20-30 kali volume potongan jaringan
Yang perlu diperhatikan
Setiap jenis organ ditaruh dalam botol tersendiri
Bila perlu pengawetan, gunakan alkohol 90%
Pada pengiriman sampel untuk toksikologi maupun histopatologi, contoh bahan pengawet juga ikut dikirimkan
Top Related