5/20/2018 Pemeriksaan Faktor Sperma
1/5
Pemeriksaan faktor sperma
Pemeriksaan analisa sperma dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu : kondisi tubuh, gizi, gaya
hidup, lingkungan kerja, penyakit kronis dan kelainan pada testis / skrotum.
Jika pada pemeriksaan pertama sperma analisa hasilnya abnormal, lakukan periksa ulang
kembali untuk konfirmasi. Pemeriksaan ulang sperma analisa sebaiknya dilakukan 3 bulan
setelah pemeriksaan pertama, untuk memberi kesempatan siklus pembentukan spermatozoa
berjalan lengkap.
Apabila terdeteksi Azoospermia/oligozoospermia, ulangan sperma analisa sebaiknya segera
dilakukan.
Faktor ovulasi
Kejadian disfungsi ovulasi pada wanita infertil cukup tinggi, yaitu 15-45%. Biasanya diketahui
dari adanya gangguan haid berupa oligo / amenorea dan perdarahan uterus disfungsi. Bila
KARAKTERISTIK NORMAL ISTILAH
PATHOLOGI
Volume >2mL Aspermia
(no semen)
Sperma
Konsentrasi
>20 M/mL Azoospermia (none)
Oligozoospermia
(few: >0 - 50% total
>25%
progressive
Asthenozoospermia
(weak)
Morfologi >15%normal*
Teratozoospermia(malformed)
5/20/2018 Pemeriksaan Faktor Sperma
2/5
diketahui ada gangguan ovulasi sebaiknya segera dicari penyakit yang mendasarinya, antara lain
: Penyakit thyroid, hiperandrogenisme, kehilangan berat badan yg ekstrim, hiperprolaktinemia,
obesitas dan lain sebagainya.
Metode pemeriksaan yang dilakukan antara lain :
1. Riwayat menstruasi
2. Basal Body Temperature : Merupakan metode yang murah dan sederhana akan
didapatkan pola bifasik
3. Serum Progesteron mid luteal
4. Pemeriksaan LH urine
5. Biopsi Endometrium
6. Ultrasonografi Transvaginal Serial
7. Pemeriksaan lain, antara lain FSH hari 3 dan Clomiphen Citrate Challenge test
Rekomendasi :
Evaluasi fungsi ovulasi secara obyektif merupakan langkah diagnostik awal yang penting.
Metoda bervariasi dan harus disesuaikan dengan kebutuhan. Adanya disfungsi ovulasi
membutuhkan pemeriksaan tambahan untuk strategi penanganan yang sesuai
5/20/2018 Pemeriksaan Faktor Sperma
3/5
Faktor Tuba
Oklusi Tuba merupakan penyebab penting dari infertilitas dan harus di eklusi secara spesifik.
Metode pemeriksaan yang dipakai yaitu : HSG, Laparoskopi dan Histeroskopi. Diagnosis akurat
& terapi efektif sering membutuhkan lebih dari 1 cara.
HSG (Histerosalpingografi) :
Sensitivitas rendah, spesifisitas tinggi berguna utk screening test tuba obstruksi. Bila
dengan HSG didapat hasil abnormal, laparoskopi diagnostik merupakan prosedur pilihan.
Keuntungan HSG : murah, Dilakukan rawat jalan, Kadang nyeri, tapi komplikasi rendah.
Laparoskopi dan Kromotubasi :
Merupakan prosedur final pemeriksaan diagnostik infertilitas. Dapat digunakan untuk
mengevaluasi : patensi tuba, oklusi tuba distal maupun proksimal dan adhesi perituba.
Rekomendasi
1. Evaluasi patensi tuba merupakan komponen kunci pada penatalaksanaan diagnostik
pasangan infertil
5/20/2018 Pemeriksaan Faktor Sperma
4/5
2. Setiap metoda evaluasi mempunyai keterbatasan tehnis
3. Evaluasi lebih lanjut dengan metoda yang menyeluruh merupakan langkah bijaksana pada
saat diagnosis spesifik ataupun strategi pengobatan terbaik belum dapat ditentukan
Ringkasan :
Perhatian yang seksama pada pemeriksaan infertilitas harus diberikan untuk menghindari
eksploitasi pasangan infertil dengan pemeriksaan yang mahal dan tidak bermanfaat. Yang harus
ada di pikiran kita adalah melakukan pendekatan yang sederhana pada pemeriksaan infertilitas
sehingga akan mengurangi waktu dan biaya yang tidak perlu. Pemeriksaan yang tidak tahu kapanakan berakhir akan menunda kita melakukan pengobatan infertilitas sehingga kita akan
menghadapi kondisi yang lebih buruk yaitu usia lanjut pada pasangan infertilitas.
Hadibroto & Alam (2007) mengemukakan bahwa untuk mengobati kemandulan
Pertama-tama harus diketahui terlebih dahulu penyebab utamanya, setelah itu baru bisa
dilakukan perbaikan-perbaikan seperti :
a. Gangguan Ovulasi
Diperlukan obat penyubur untuk memacu memacu ovulasi dan memperbaiki kualitas sperma,
berikut ini adalah obat-obat penyubur yang dianggap telah memberikan hasil selama tahun-tahun
terahir : klomifen sitrat, pergonal, human chorionic gonadotropin, hypotalamic releasing factors,
bromokriptin.
b. Operasi Pembedahan
Dilakukan untuk mengatasi penyebab utama ketidaksuburan wanita, apakah itu karena
terbentuknya jaringan parut (scar), penyumbatan saluran telur yang disebabkan oleh penyakit
sebelumnya, bekas pembedahan, maupun kelainan bawaan. Beberapa usaha pembedahan yang
5/20/2018 Pemeriksaan Faktor Sperma
5/5
dilakukan adalah : Vaginal surgery, Cervical surgery (mengangkat polip pada leher rahim, dan
endometriosis), Uterine surgery, Tubal surgery, dan ovarium surgery.
1) Operasi vagina (Vaginal surgery), untuk memperbaiki kelainan atau kerusaka vagina dengan
cara operasi plastik (perineoplasty), yang umum dikenal dari operasi ini adalah operasi selaput
dara, beberapa gangguan yang dapat diatasi dengan cara ini adalah selaput dara terlalu tebal,
dilatasi vagina, dan vaginismus.
2) Operasi leher rahim (Cervical surgery), menghilangkan fibroid (polip, tumor jinak di dalam
rahim), dengan cervical polypectomy, dengan bantuan forcep dokter menjepit fibroid dan
membuangnya. Pada kondisi yang lebih berat
Top Related