32 PEMBAHASAN PROBLEM SET 6, FISIKA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2015, NURUL FIKRI
1. Stoikiometri: Konsep Mol Senyawa AxByCz mempunyai massa 10 g
mol AxByCz = =
Jawaban D
2. Stoikiometri: Rumus Kristal Dengan asumsi massa CaCO3 . nH2O sejumlah 100 g, maka: CaCO3 . nH2O(s) → CaCO3 (s) + n H2O(g)
100 g 35,7/ 100 64,3/ 18 0,357 mol 3,57 mol
Pada reaksi, perb. mol = perb. koefesien reaksi:
n = 10 Jawaban B
3. Stoikiometri: Hitungan Kimia
ingat: pereaksi pembatas ( yg terkecil)
Reaksi setara: 2CH4 (g) + O2 (g) + 4Cl2 (g) → 8HCl (g) + 2CO(g)
m : 3 mol 2 mol 4 mol -- -- b : 2 mol 1 mol 4 mol 8 mol 2 mol
s : 1 mol 1 mol -- 8 mol 2 mol Jawaban E
4. Stoikiometri: Hitungan Kimia Reaksi setara: 5Ca + V2O5 → 5CaO + 2 V
m : 3,0 mol 0,5 mol -- -- b : 2,5 mol 0,5 mol 2,5 mol 1 mol
s : 0,5 mol -- 2,5 mol 1 mol Massa V yg diperoleh = mol x Ar V =1 x 51 = 51 gram. (Ar V didapat dr Mr V2O5) Jawaban B
5. Struktur Atom
26Fe : [18Ar] 4s2 3d6, ketika melepaskan 3e terlebih dulu dari 4s (berada pada kulit lebih luar daripada 3d), maka:
26Fe+3: [18Ar] 4s0 3d5 ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ terdapat 5 elektron tak berpasangan Jawaban D
6. Sistem Periodik: Penentuan Gol. dan Sifat Unsur Ralat soal: pada opsi (2) 4p2 dipindahkan ke opsi (3) dan diganti jadi 4p4. (1) 1s2 2s2 2p4 ( gol. VIA/ per. 2) (2) 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 ( gol. VIIIA/ per. 4) (3) 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p4 ( gol. VIA/ per. 4) (4) 1s2 2s2 2p6 3s2 ( gol. IIA/ per. 3) Unsur-unsur yang segolongan memiliki sifat yang mirip. Jawaban B
7. Sistem Periodik: Konfigurasi e- dan Sifat Unsur
M+2 : [18Ar] 4so 3d9 , memiliki 27 e, setelah melepas 2e.
(1) 29M : [18Ar] 4s1 3d10 (pengisian e yang stabil). (2) unsur M tersebut adalah Cu, memiliki biloks: +1 dan +2. (3) termasuk golongan I B, periode 4. (4) logam Cu merupakan konduktor listrik yang baik. Jawaban E
HANYA DIBERIKAN MULAI PEKAN KE-6
PROBLEM SET
KIMIA
SUPERINTENSIF SBMPTN 2015
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN PROBLEM SET 6, KIMIA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2015 NURUL FIKRI 33
8. Ikatan Kimia: Senyawa Kovalen
Logam (e. valensi =1,2,3) melepaskan elektron
Non logam (e. valensi = 4,5,6,7) memerlukan elektron
15 X: 2 8 5 perlu 3e
17Y: 2 8 7 perlu 1e
memenuhi kaidah oktet (tanpa promosi elektron)
x 3
XY3
15 X: 2 8 5 perlu 5e
17Y: 2 8 7 perlu 1e
tak memenuhi kaidah oktet (dg promosi elekron)
x 5
XY5
kovalen polar
kovalen nonpolar
x 1
x 1
Jawaban A
9. Ikatan Kimia: Ikatan Molekuler dan Titik Didih Titik didih senyawa dipengaruhi oleh berat molekul (Mr). Semakin besar Mr suatu senyawa maka titik didihnya semakin besar. Akan tetapi jika perbedaan Mr senyawa tidak terlalu jauh, maka kekuatan interaksi antar molekul merupakan faktor yang paling mempengaruhi. Semakin kuat interaksi suatu senyawa maka semakin tinggi titik didihnya. Interaksi antar molekul H2O merupakan ikatan hidrogen, sedangkan pada molekul H2Te dan H2S terjadi gaya dipol-dipol. Ikatan hidrogen lebih kuat daripada gaya dipol-dipol, oleh karena itu urutan titik didihnya : H2O > H2Te > H2S Jawaban A
10. Ikatan Kimia: Ikatan Molekuler Semakin banyak Ikatan H-O pada suatu molekul, maka semakin banyak ikatan hidrogen yang mungkin terjadi antar molekul. Hal ini juga menyebabkan ikatan hidrogen yang terjadi semakin kuat. C2H5OH (terdapat 1 ik. H-O) CH3OCH3 (tak terdapat ik. H-O) HOCH2CH2OH (terdapat 2 ik. H-O) H2O (terdapat 2 ik. H-O) Oleh karena itu pasangan senyawa HOCH2CH2OH dan H2O akan membentuk ikatan hidrogen paling kuat. Jawaban B
11. Termokimia: Hukum Hess Entalpi pembentukan standar (ΔHof): perubahan entalpi yang pembentukan satu mol senyawa dari unsur – unsurnya dalam keadaan standar (25oC, 1 atm). Pada persamaan termokima, koefesien reaksi zat ≈ mol zat
I2 (g)
+ 3Cl2 (g)
2ICI3 (s)
I2 (s)
I2( g)
I2 (s)
+ 3Cl2 (g)
2ICI3 (g)
+
H = -214 kJ
H = -38 kJ
H = -176 kJ
1/2 I2 (s)
+ 3/2Cl2 (g)
ICI3 (g)
H = -88 kJ
dibagi 2
Jawaban C
12. Termokimia: Penentuan ∆Hr dengan Data E. Ikatan
C C
H
H H
H
H H+ C C
H
H H
H
H H H = -139 kJ
menghitung ik. C-H
H = E.ik. kiri - E.ik. kanan
= (4.ik C-H + ik C=C + ik H-H) -( 6.ik C-H + ik.C-C)
-139 = (607 + 432) - (2.ik C-H + 348)
2
ik C-H = (830/2) = 415 kJ
atomisasi 16 g CH4 (1 mol )
CH4
C + 4H H = ?
H = E.ik. kiri - E.ik. kanan
= (4.ik C-H ) - 0
= (4.415) - 0 = 1660 kJ
Jawaban B
13. Laju Reaksi: Penentuan Rumus Laju
3X2 + Y2 → 3 XY ; v = k[X2]x [Y2]y
No [X2], M [Y2], M v, M.detik-1
1 0,1 0,1 0,02
2 0,2 0,2 0,16
3 0,3 0,2 0,36
4 0,4 0,4 1,28 Membandingkan data percobaan no. 3 dan 1. (jika ada, pilihlah perbandingan kelipatan bilangan prima yang berbeda)
18 = 3x
. 2y
Nilai yang memenuhi persamaan tsb , x = 2 dan y = 1. Jawaban D
34 PEMBAHASAN PROBLEM SET 6, FISIKA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2015, NURUL FIKRI
14. Laju Reaksi: Pengaruh Suhu Terhadap Laju Laju reaksi berbanding terbalik dengan waktu
reaksi
Tiap kenaikan 10oC
laju reaksi (v): 2kali lebih besar
waktu reaksi (t): 2kali lebih kecil
30oC 40oC 50oC 60oC 70oC
t : 4 menit 2 menit 1 menit 1/2 menit 1/4 menit
Jawaban A
15. Kesetimbangan Kimia: Hitungan Kesetimbangan Reaksi penguraian N2O4 memerlukan kalor (endoterm).
N2O4 (g) 2NO2 (g)
m : 72 atm -- b : x atm 2x atm
s : (72 – x) atm 2x atm
Kp = = =
4 = =>
(1) Pada saat setimbang: P N2O4 =72 – x =72 – 8 = 64 atm P NO2 = 2x = 2.8 = 16 atm P total = P N2O4 + P NO2 = 64 + 16 = 80 atm
(2) P N2O4 = 64 atm (3) Hanya perubahan suhu yang merubah nilai K (Kc dan Kp).
Jika perubahan suhu, kesetimbangan geser ke arah kanan, maka K semakin besar.
Jika perubahan suhu, kesetimbangan geser ke arah kiri, maka K semakin kecil.
(4) Saat setimbang, P N2O4 = 4 kali P NO2 Jawaban A
16. Kesetimbangan Kimia: Hitungan Kesetimbangan Reaksi penguraian:
PCl5 (g) PCl3(g) + Cl2 (g)
setimbang : 0,90 atm 0,75 atm ? atm
Kp =
= = = 1,50
Jawaban D
17. Kesetimbangan Kimia: Hitungan Kesetimbangan Reaksi penguraian 160 gram SO3 (2 mol) dalam wadah 1 L :
2SO3 (g) 2SO2(g) + O2 (g)
mula2 : 2 mol -- -- reaksi : x mol x mol 0,5x mol
set : (2-x) mol x mol 0,5x mol Jika pada saat setimbang, mol SO3 : mol O2 = 4 : 3, maka:
=
2x = 6 - 3x => x = 1,2
Kc = = 1,35
Jawaban B
18. Larutan: Konsentrasi Molalitas (m) = jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1000 g pelarut.
Lar. glukosa 2 mmol terlarut (nt) = 2
massa pelarut = 1000 g
mol pelarut (np) = massa/ Mr
= 1000/ 18 = 55,55
Xt = 0,347
Jawaban B
19. Larutan: Sifat Koligatif
semakin besar
konsentrasi
partikel zat terlarut
titik didih larutan semakin tinggi
tek. osmotik larutan semakin tinggi
titik beku larutan semakin rendah
tek. uap larutan semakin rendah
No Larutan Konsentrasi partikel
(i) NaNO3 0,1 m m x i = 0,1 x 2 = 0,2
(ii) Glukosa 0,2 m m = 0,2
(iii) CaCl2 0,1 m m x i = 0,1 x 3 = 0,3 Kesimpulan:
Titik didih larutan (i) = (ii) < (iii)
Tek. osmotik larutan (i) = (ii) < (iii)
Titik beku larutan (i) = (ii) > (iii)
Tek. uap jenuh larutan(i) = (ii) > (iii) Jawaban A
didapatkan pers. kuadrat x2 +x -72 = 0 dg nilai x yang memenuhi adalah 8
saat kondisi setimbang: 0,8 mol SO3; 1,2 mol SO2 & 0,6 mol O2
PEMBAHASAN PROBLEM SET 6, KIMIA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2015 NURUL FIKRI 35
20. Larutan: Buffer
Asam Nilai Ka pKa
H3PO4 7,2 x 10 -3 3 – log 7,2
H2PO4-2 6,3 x 10 -8 8 – log 6,3
HPO4-3 4,2 x 10-13 13 – log 4,2
Pada saat perbandingan konsentrasi asam dan basa konjugasinya 1:1 (kapasitas buffer maksimum), nilai pH = pKa. Oleh karena itu untuk membuat penyangga dengan pH sekitar 7 paling cocok menggunakan campuran KH2PO4 dan K2HPO4. Jawaban D
21. Konsep Redoks: Oksidator dan Reduktor Pereduksi (reduktor) : zat yang mengalami oksidasi. Pengoksidasi (oksidator) : zat yang mengalami reduksi.
Pb3O
4+ 8HCl
3PbCl
2 + 4HCl + Cl
2 -1+1-2+8/3 -1 -1+1+2 0
oksidasi
reduksi
Jawaban B
22. Redoks: Stoikiometri Redoks
3HCOH + Cr2O
7-2 + 8H+ 3HCOOH 2Cr+3 + 4H
2O
2 mmol
mol = M x V
0,2 x 10
0,6 mmol
(3/1) x 0,2 mmol
Konsentrasi HCOH = mmol/ V(mL) = 0,6/ 15,62 =0,384 M Jawaban D
23. Elektrokimia: Sel Volta Diketahui data potensial reduksi: Fe+2 + 2e → Fe Eo = -0,44 V Cu+2 + 2e → Cu Eo = +0,34 V Logam yang Eo lebih besar => Reduksi di Katoda Logam yang Eo lebih kecil => Oksidasi di Anoda Eo Cu > Eo Fe, maka reaksi spontannya: Cu+2 + Fe → Cu + Fe+2
Eo sel = Eo besar - Eo kecil = +0,34 – (- 0,44) = 0,78 V Cu sebagai Katoda dan Fe sebagai Anoda Jawaban B
24. Elektrokimia: Elektrolisis Hk. Faraday II (dua buah sel yang dirangkai seri):
W Cr = 0,35 g Jawaban D
25. Kimia Unsur: Gas Mulia
Gas mulia yang paling banyak di atmosfer adalah Argon, sedangkan gas mulia yang paling banyak di alam semesta adalah Helium. Hal tersebut dikarenakan Helium dihasilkan dari reaksi fisi yang terjadi pada bintang-bintang, termasuk matahari. Jawaban A
26. Kimia Unsur: Alkali dan Alkali Tanah
Logam Na lebih mudah dioksidasi dibanding Mg. Hal tersebut disebabkan potensial reduksi (Eo) Na lebih kecil dibanding Mg (deret volta). Dalam hal kereaktifan, kekuatan logam Na mereduksi air lebih besar dibanding Mg. Jawaban A
27. Kimia Unsur: Unsur Periode 3 OH
OH
OH OPO
OH
OH
H
P
asam fosfatasam fosfit
Larutan asam fosfit lebih lemah dibandingkan dengan larutan asam fosfat karena satu H pada asam fosfit terikat langsung pada atom P. Hal ini menyebabkan asam fosfit hanya bisa melepaskan 2 ion H+ sedangkan asam fosfat dapat melepaskan 3 ion H+. Jawaban C
28. Kimia Unsur: Kompleks Koordinasi
Pada kompleks [Co(NH3)(S2O3)4]-5. Ion pusat Co+3 mengikat 2 ligan monodentat NH3 dan 4 ligan monodentat S2O3
-2, berarti atom pusat mendapat total 6 PEB yang didonorkan ligan, sehingga mempunyai bil. koordinasi 6. Bilangan koordinasi senyawa kompleks dapat dihitung dari jumlah PEB yang didonorkan ligan-ligannya. Jawaban A
36 PEMBAHASAN PROBLEM SET 6, FISIKA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2015, NURUL FIKRI
29. Kimia Organik: Jenis Alkohol Jenis alkohol:
Alkohol primer: alkohol yg gugus OH- nya terikat di C primer.
Alkohol sekunder: alkohol yg gugus OH- nya terikat di C sekunder.
Alkohol tersier: alkohol yg gugus OH- nya terikat di C tersier.
CH3 CH CH2
CH3
OH
CH3 CH CH3
OH
CH CCH3 CH2 CH3
CH3
OH
CH3
CH CHCH3 CH CH3
CH3
OH
CH3
isobutanol(alkohol primer)
isopropanol
(alkohol skunder)
2,3-dimetil -3-pentanol(alkohol tersier)
2,4-dimetil -3-pentanol(alkohol sekunder)
Jawaban B
30. Kimia Organik: Jenis Amina Jenis amina:
Amina primer:amina yg atom N-nya mengikat 1 alkil, R-NH2
Amina sekunder:amina yg atom N-nya mengikat 2 alkil, R-NH-R.
Amina tersier:amina yg atom N-nya mengikat 3 alkil, R-NR-R. (C2H5)2NCH3 , amina tersier C2H5NH2 , amina primer (C2H5)2NH , amina skunder (CH3)2NC2H5 , amina tersier CH3N(C2H5)2 , amina tersier
Jawaban C
31. Kimia Organik: Isomeri Isomer: senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama namun memiliki struktur/bangun dan geometri yang berbeda. Alkuna, sikloalkena dan alkadiena mempunyai rumus umum yang sama CnH2n-2 . Oleh karena itu menentukan isomer cukup dengan menghitung jumlah C yang sama saja.
3,4-dimetilsikloheksena6C2C
3-etil-4-metil-1-pentuna5C2C 1C
2-oktuna8C
3,3-dietil -1-pentuna5C4C
3,3,4-trimetil -1-pentuna5C3C
2,4-dimetil-1,3-heksadiena2C 6C
Senyawa2 diatas merupakan isomer,kecuali 3,3-dietil-1-pentuna. Jawaban B
32. Kimia Organik: Reaksi Utama Senyawa glikosida terbentuk dari reaksi alkohol dengan gula membentuk ikatan glikosida. Ikatan glikosida pada prinsipnya terbentuk dari kondensasi antara gugus hidroksi alkohol dengan gugus hidroksi gula. Pada hidrolisis senyawa glikosida akan terurai kembali menjadi gula dan alkohol.
C
OH5C6
H CN
gula
H2O C
OH5C6
H CN
H
+ gula
ikatan glikosida
katalis
Jawaban B
33. Kimia Organik: Reaksi Uji
C4H
10O C
4H
8O C
2H
5COONa + CH
3I
(1)
endapan kuningoksidasi
(2)I2 / NaOH
alkohol 2o keton
Reaksi (2): Uji iodoform adalah uji yang digunakan untuk mengetahui adanya gugus CH3 di sebelah C-OH atau C=O (alkohol 1o, 2o, aldehid dan keton). Reaksi (1): C4H8O (keton) merupakan hasil oksidasi dari C4H10O, berarti C4H10O merupakan alkohol sekunder yang mempunyai gugus metil di sebelah gugus karbinol (C-OH). Dari reaksi di atas dapat disimpulkan senyawa C4H10O adalah:
CH3 CH2 CH CH3
OH
Jawaban E
34. Biokimia: Sumber Energi
Karbohidrat atau hidrat arang merupakan sumber energi utama dalam tubuh mahluk hidup.
Lemak dan protein merupakan sumber cadangan energi.
Vitamin dan mineral merupakan nutrisi bagi pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Jawaban A
35. Kimia Inti: Pola Peluruhan Pola peluruhan radioisotop:
1) Diatas pita kestabilan (n/p besar):
emisi sinar beta ( , atau
emisi neutron
2) Dibawah pita kestabilan (n/p kecil):
emisi sinar positron( ), atau
penangkapan elektron ( pd kulit K
PEMBAHASAN PROBLEM SET 6, KIMIA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2015 NURUL FIKRI 37
3) Dibawah pita kestabilan (Z>83):
emisi sinar alfa ( dan beta ( secara berurutan
Pada radioisotop , nomor atom (Z)>83, akan memancarkan
sinar alfa dan beta secara berurutan hingga menjadi isotop stabil,
.
Jawaban D
36. Kimia Lingkungan: Udara Proses pada alat Cottrell: Asap yang berasal dari industri merupakan dispersi koloid (smoke) dari partikel padat (karbon, oksida, debu) di udara yang dapat mencemari atmosfer. Oleh karena itu, sebelum dilepas ke udara, asap buangan diolah dengan alat cottrell . Asap dilewatkan pada serangkaian jarum logam yang diberi potensial listrik yang tinggi (20.000 sampai 70.000 V). Elektron yang dihasilkan akan mengionisasi molekul di udara. Partikel asap akan menyerap ion ini dan menjadi bermuatan. Partikel bermuatan tersebut tertarik ke elektroda yang berbeda muatan dan kemudian terkoagulasikan. Dengan demikian gas-gas yang meninggalkan alat tersebut lebih bersih dan aman dilepas ke udara. Jawaban A
37. Kimia Lingkungan: Zat Aditif Makanan Zat aditif pengawet ditambahkan dalam makanan dengan maksud untuk mencegah terjadinya oksidasi oleh udara dan menghambat perkembangan bakteri dan jamur. Zat pengawet alami contohnya gula dan garam sedangkan zat pengawet buatan contohnya natrium benzoat, anti oksidan BHT dan TBHQ. Jawaban E
38. Antar Ruang Lingkup Reaksi setara:
SiO2 + 6HF SiF
6-2 + 2H+ + 2H
2O
3 mmol
mol = M x V
0,03 x100 1mmol
(2/6) x 3 mmol
[H+] = mmol/ V(mL) = 1/ 100 = 10-2 M Jawaban D
39. Antar Ruang Lingkup Reaksi antara logam M dan larutan asam sulfat menghasilkan M+3 dan gas hidrogen 9 L. Jika volume gas hidrogen dihitung saat volume molar 24 L (volume 1 mol gas H2 sebesar 24 L ), maka reaksi tersebut menghasilkan mol H2 = (9/24) = 3/8 mol.
2M(s)
+ 6H+(aq)
2M+3(aq)
+ 3H2 (g)
3/8 mol2/8 mol
Ar M = = = 45
Jika M mempunyai 24 neutron, maka Z = A - ∑n = 45 - 24 = 21.
: [18Ar] 4s2 3d1 ( golongan III B, periode 4).
Jawaban C
40. Antar Ruang Lingkup
Titrasi senyawa karbonat oleh HCl 0,4 M memerlukan 40 mL mol karbonat x val = mol HCl x val
mol karbonat x 2 = M x V x val mol karbonat = (0,1. 0,04 x 1)/2 = 0,002
Massa karbonat = mol x Mr CO3-2
= 0,002 x 60 = 0,12 g
persen karbonat dalam sampel = ( ) x 100%
=( ) x 100% = 25 %
Jawaban B
41. Kimia Lingkungan: Pengolahan Air Air yang memiliki kesadahan sementara (mengandung ion HCO3-) dapat diatasi dengan cara
Pemanasan Ca(HCO3)2 (aq) → CaCO3 (s) + H2O(l) + CO2 (g)
Penambahan CaO/ Ca(OH)2 Ca(HCO3)2 (aq) + Ca(OH)2 (aq) → 2CaCO3(s) + 2H2O (l)
Jawaban C
42. Kimia Unsur: Batuan MgCO3.CaCO3 (dolomit) merupakan batuan metamorf juga termasuk sebagai garam rangkap. Mineral ini pertama kali ditemukan oleh Deodat de Dolomieu pada tahun 1791 di pegunungan Southern Alps. Jawaban D
43. Kimia Lingkungan: Pupuk Nitrogen Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dibuat untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa belanda, zwavelzure ammoniak, yang berarti amonium sulfat (NH4SO4). Jawaban E
44. Larutan: Hidrolisis Garam (NH4)2SO4 merupakan garam yang terbentuk dari basa lemah (NH4OH) dan asam kuat (HCl). Larutan garam ini dalam air akan terhidrolisis parsial dan bersifat asam. Jawaban E
Ar ≈ A (nomor massa)
38 PEMBAHASAN PROBLEM SET 6, FISIKA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2015, NURUL FIKRI
45. Dampak N2 Bagi Penyelam Ketika seorang penyelam dengan tabung gas campuran gas oksigen – nitrogen menyelam lebih dalam maka tekanannya akan semakin besar dan mengakibatkan gas nitrogen yang larut dalam darah semakin banyak. Kenaikan konsentrasi nitrogen dalam darah akan merangsang jaringan syaraf sehingga menimbulkan efek narkotik (hilang kesadaran). Namun efek narkosis dapat dihindari dengan mengganti gas tabung yang berisi campuran gas helium - oksigen atau yang lebih sering disebut Heliox. Jawaban A
SEL BAHAN BAKAR DAN GANGGANG
1. Elektrokimia: Sel Volta
2H2 + O2 → 2H2O
mula2 : 15 mol 4 mol -- reaksi : 8 mol 4 mol 8 mol
setm : 7 mol -- 8 mol Berdasarkan pereaksi pembatas (O2), 4H+ + O2 + 4e → 2H2O Maka jumlah muatan listrik (F) = 4 x 4 x 80% = 12,8 Lamanya (t) sel bekerja jika menghasilkan arus (I) sebesar 10 A:
t =(F x 96500)/ I = (12,8 x 96500)/ 10 = 123520 detik = 34,31 jam.
Jawaban D (mendekati)
2. Elektrokimia: Sel Volta
Reaksi pada sel hidrogen dalam suasana basa lebih baik dibanding suasana asam. Hal ini dikarenakan pada suasana basa elektrolit KOH (basa kuat) lebih banyak menghasilkan ion – ion daripada elektrolit H3PO4 (asam lemah).
Sel bahan bakar baik dalam suasana basa maupun dalam suasana basa menghasilkan Eo
sel atau GGL yang sama.
Reaksi pada sel hidrogen suasana basa Katoda : O2 + 4e + 2H2O → 4OH- Eo = +0,40V
Anoda : 2H2 + 4OH- → 2H2O + 4e Eo = +0,83V
2H2 + O2 → 2H2O Eosel= +1,23V
Reaksi pada sel hidrogen suasana asam Katoda : 4H+ + O2 + 4e → 2H2O Eo = +1,23 V
Anoda : 2H2 → 4H+ + 4e Eo = +0,00V
2H2 + O2 → 2H2O Eosel = +1,23V
Jawaban C
3. Elektrokimia: Sel Volta Sel bahan bakar hidrogen menggunakan oksigen dan hidrogen sebagai bahan bakar dan menggunakan H3PO4 atau KOH sebagai elektrolit. Sel bahan bakar hidrogen ramah terhadap lingkungan karena reaksi yang terjadi tidak menghasilkan produk samping yang berbahaya. Secara teoritis, reaksi sel bahan hidrogen hanya menghasilkan air. Jawaban B
GAS SINTETIK DAN METANOL DARI BATUBARA
4. Stoikiometri: Hitungan Kimia Pembuatan syngas dengan menggunakan batubara sebanyak 1 kg (mengandung 800 gram C), pada suhu 27oC dan tekanan 5 atm. Reaksi yang terjadi:
C(s)
+ H2O
(g) CO
(g) + H
2(g)
200/3 mol
mol C = massa/ Ar
800/12
200/3 mol
200/3 mol
Jika total gas yang dihasilkan (ntotal) = 400/3 mol, maka :
Volume gas total = =
= 656 Liter Jawaban D
5. Ikatan Kimia: Kepolaran Proses gasifikasi batubara menghasilkan senyawa syngas yang terdiri dari:
CH4 dan H2. Kedua gas ini merupakan senyawa kovalen nonpolar, bentuk molekulnya simetris menyebabkan resultan momen dipolnya nol.
CO. Gas ini bentuk molekul linear yang kerapatan elektronnya tidak simetris dan merupakan senyawa kovalen polar. Adanya perbedaan keelektronegatifan antara C dan O menyebabkan momen dipol lebih besar dari nol.
Jawaban E
6. Stoikiometri: Persamaan Reaksi Metanol (CH3OH) bukan produk dari proses gasifikasi batubara. Jawaban A
Top Related