5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 1/26
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Latar belakang penulisan makalah ini seperti yang telah saya
sampaikan dalam kata pengantar adalah meberikan pengertian yang
benar akan Trinitas karena semakin banyaknya pihak yang
menyalahgunakan pengertian Trinitas dengan tujuan menghancurkan
iman kita kepada Yesus Kritus. Trinitas disini juga berkaitan dengan
pembahasan “Tuhan Yang Maha Esa” seperti yang terdapat dalam
LKM. Karena kita memakai konsep Trinitas yang menyatakan Tiga
kepribadian dalam satu Tuhan tersebut adalah Allah Bapa, Anak (Putra)
dan Roh Kudus. Ketiga kepribadian itu merupakan satu kesatuan yaitu
“Tuhan Yang Maha Esa” dan bukan merupakan pernyataan bahwa
Kristen memiliki tiga Tuhan seperti yang dikatakan kaum monotheisme.
Dari sekian banyak situs yang saya telusuri di internet, saya
banyak menemukan situs yang membahas Trinitas melalui konsep dan
cara berpikir yang salah. Banyak dari situs tersebut yang menggunakan
pemahamannya sendiri atau pemahaman agama lain dalam memahami
konsep dari Trinitas. Hal ini justru menimbulkan kesalahan penafsiran
karena konsep Trinitas sendiri adalah salah satu konsep utama dalam
iman Kristen. Jadi dalam memahaminya pun seharusnya menggunakan
konsep Kristen dalam hal ini adalah Alkitab.
Kata Trinitas atau Tritunggal memang tidak pernah tercantum
dalam Alkitab. Namun kebenaran ini merupakan kebenaran sentral yang
diberitakan oleh Alkitab. Doktrin Allah Tritunggal merupakan doktrin
utama Kristen dan sekaligus merupakan doktrin yang unik di antara
agama-agama yang ada di dunia. Doktrin ini pula yang pertama kali
dipergunjingkan dan dikacaukan oleh para bidat Kristen di masa gereja
awal. Hingga kini, doktrin ini masih tetap menjadi doktrin yang banyak
1
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 2/26
dipertanyakan oleh banyak kalangan di luar Kekristen-an. Namun,
permasalahan bisa menjadi rumit, apabila orang-orang Kristen sendiri
juga tidak mengerti secara tepat doktrin ini.
Selain itu banyaknya pertanyaan dari agama lain tentang
kebenaran konsep Trinitas, terutama tentang apakah Yesus adalah
Allah?. Hal ini sebenarnya dapat dimengerti karena pemahaman yang
mereka pakai adalah pemahaman dari agama mereka dan bukan
pemahaman secara iman Kriten. Sekalipun dijelaskan dengan sangat
detil, ternyata masih banyak yang belum memahami atau justru
memaksakan bahwa konsep yang digunakan itu salah. Karena itu saya
merasa perlu membuat makalah yang membahas tentang konsep
Trinitas ini. Dengan mengambil beberapa sumber yang memberikan
kesaksian tentang kebenaran Tuhan maka saya membuat makalah
”PEMAHAMAN Kristen DALAM IMAN Kristen”.
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan saya bahas ini mungkin adalah masalah yang
sudah sering didengar dalam forum-forum maupun melalui media
lainnya. Tetapi saya merasa perlu membahasnya lagi agar pemahaman
ini semakin matang. Karena itu saya merumuskan permasalahan yang
akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian Trinitas itu?
2. Bagaimana sebenarnya konsep Trinitas menurut iman Kristen?
3. Bagaimana tanggapan terhadap pihak-pihak yang salah
mengartikan tentang pemahaman konsep Trinitas?
4. Bagaimana cara mengatasi timbulnya dampak dari kesalahan
pemahaman konsep Trinitas?
5. Pemahaman konsep Trinitas tentang Allah Bapa, Allah Putera
dan Allah Roh Kudus.
2
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 3/26
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah agama Kristen dan juga
untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai konsep Trinitas.
Sehingga dengan selesainya makalah ini selain memenuhi tugas yang
diberikan juga akan memberikan mamfaat rohani kepada pembaca.
D. MAMFAAT PENULISAN
Seperti yang telah dituliskan sebelumnya mamfaat dari penulisan
makalah ini adalah untuk menjelaskan pemahaman konsep Trinitas yang
benar. Dengan memahami konsep yang benar maka iman Kristen akan
semakin berumbuh dan bertambah kuat, selain itu dengan adanya
penulisan makalah ini maka pembaca dapat mendapatkan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tentang konsep Trinitas yang selama ini mungkin
belum pernah didapatnya.
3
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 4/26
BAB II
HAMPIRAN TEORITIS DAN PEMBAHASAN
A. Pengertian Trinitas
Tritunggal atau Trinitas adalah doktrin umat Kristiani mengenai tiga
aspek kepribadian Tuhan yang esensinya (inti-Nya, Pribadi-Nya) adalah
satu (Esa). Tiga kepribadian dalam satu Tuhan tersebut adalah Allah
Bapa, Anak (Putra) dan Roh Kudus. Tuhan dalam bahasa latin disebut
Kurios (Penguasa Tunggal) dan dalam bahasa Ibrani disebut Adonai.
Tritunggal juga dikenali dengan nama "Triniti". Di dalam Bahasa Inggris,
ia disebut "Trinity" yaitu gabungan daripada dua perkataan; "Tri" atau
"Three" yang berarti "tiga" dan "Unity" yang berarti "kesatuan". Bapa
adalah Allah, Yesus adalah Allah, Roh Kudus adalah Allah
Tapi Bapa bukan Yesus (Anak) bukan Roh Kudus Itu mengapa orang
percaya (Kristen) menyebut Allah Tritunggal.
Dalam Alkitab, Allah (dalam bahasa Ibrani: Elohim) adalah Roh atau
Pribadi. Itulah sebabnya nama dari YHVH (Yehovah) ialah Aku adalah aku
dan nama itu diletakkan, ditinggikan, dan dimuliakan di dalam sebuah
nama, yaitu nama Yesus yang artinya "YHVH adalah Keselamatan"
(Dalam bahasa Ibrani: Yeshua atau Yeshu, Jeshua. Dalam bahasa Arab:
Isa). Dalam Alkitab, Allah Tritunggal (Allah Bapa, Allah Putra, Allah Roh
Kudus sangat sulit dipahami logika manusia karena memang ini adalah
rahasia Allah. Dalam bahasa Indonesia mungkin dapat dijelaskan dengan
Allah Tritunggal adalah Allah yang saling huni.
Akan tetapi pengertian untuk mendalami ke-Tritunggalan Allah akan
sulit dijelaskan pada seseorang, bila orang tersebut tidak mengalami ke-
Tritunggalan Allah. Tentunya pengalaman ke-tritunggalan Allah ini hanya
dapat dilakukan oleh Roh Kudus dalam kasih karunia Bapa Sorgawi,
setelah menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat
pribadi dan hidup di dalam kasih dan iman kepada-Nya.
4
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 5/26
Masalah yang sering timbul adalah pada orang yang berbeda
keyakinan iman, karena konsep Allah dalam paradigma mereka pasti
berbeda dengan paradigma iman Kristen. Itulah sebabnya, seringkali
konsep Kristen mengenai Allah Tritunggal kerap menjadi bahan
perdebatan dan serangan dari pihak-pihak lain.
Tidak hanya sampai di situ, di dalam kalangan Kristiani sendiri,
pemahaman mengenai Allah Tritunggal sangatlah beragam, sehingga
terkadang antar sesama umat Tuhan terjadi perbedaan pandangan
mengenai Allah Tritunggal. Akan tetapi bagaimanapun juga doktrin ini
adalah dasar dari iman Kristen
Ajaran mengenai Allah Tritunggal adalah ajaran yang Alkitabiah dan
terbukti, baik secara historis (Bangsa Israel, Gereja mula-mula), maupun
biblikal (studi kata dan telaah teologis) dan pada dasarnya realistis.
Menjelaskan Allah Tritunggal dengan menggunakan analogi-analogi
(Matahari, manusia, es dsb) sangatlah terbatas dan tidak tepat untuk
menggambarkan mengenai Allah Tritunggal. Oleh sebab itu, penggunaan
analogi-analogi tersebut sebaiknya dihindari.
Pada beberapa ayat Alkitab kita dapat melihat beberapa
pernyataan mengenai Trinitas walaupun secara tidak langsung. Melalui
ayat-ayat ini kita sebenarnya dapat memahamai konsep Tritunggal atau
Trinitas.
Matius 3:16-17 “Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada
waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung
merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang
mengatakan: ‘Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku
berkenan’.”
5
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 6/26
Matius 28:19 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku
dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,”
2 Korintus 13:13 “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah,
dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.”
1 Petrus 1:2 “yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana
Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada
Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia
dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.”
Pada ayat-ayat tersebut tidak terdapat kata-kata Tritunggal
maupun Trinitas tetapi melalui pernyataan di dalamnya ayat-ayat
tersebut dengan baik menjelaskan bahwa Allah Tritunggal adalah tiga
pribadi yang Esa. Yaitu Allah Bapa, Allah Anak (Yesus Kristus), dan Allah
Roh Kudus.
Istilah pribadi sama sekali tidak berarti adanya perbedaan di dalam
esensi. Semua pribadi pada diri Allah memiliki atribut ilahi. Bapa adalah
Allah, Yesus adalah Allah, Roh Kudus adalah Allah.
Setiap pribadi di dalam Trinitas memiliki peran yang berbeda. Karya
keselamatan dalam pengertian tertentu merupakan pekerjaan dari
ketiga Pribadi Allah Tritunggal. Namun, di dalam pelaksanaannya ada
peran yang berbeda yang dikerjakan oleh Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Bapa memprakarsai penciptaan dan penebusan; Anak menebus ciptaan;
dan Roh Kudus melahirbarukan dan menguduskan, dalam rangka
mengaplikasikan penebusan kepada orang-orang percaya.
B. Pewahyuan Tritunggal dalam Perjanjian Lama
6
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 7/26
Perjanjian Lama mengajarkan bahwa Allah itu Esa. “Dengarlah, hai
orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Ulangan 6:4).
Ulangan 6:4 berdasarkan bahasa aslinya, Ibrani. Kata "TUHAN" berasal
dari kata bhs Ibrani "YHWH", Kata "Allah" berasal dari kata Ibrani
"Elohim" Kata "esa" berasal dari kata Ibrani "Echad" yang artinya adalah
"Satu". Maksud satu disini adalah sama dengan kata “satu” dari dua
menjadi “satu” daging di dalam Kejadian 2:24. Kata “satu” disini
mengandung arti satu kesatuan (compound unity). Keesaan dari Allah
dinyatakan sebagai esensi-Nya atau keberadaan-Nya (YHWH Yg Esa),
sedangkan keragaman-Nya diekspresikan dalam gelar Elohim (yg
merupakan bentuk kata Jamak).
Di dalam Perjanjian Lama, ayat yang pertama kali menyiratkan
mengenai ketritunggalan adalah dalam Kejadian 1:26:
“Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut
dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan
atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Selain itu, terdapat juga dalam Kejadian 3:22 dan Kejadian 11:7.
Kata “Kita” merupakan bentuk jamak. Terlihat jelas bahwa sejak awal
penciptaan ketiga pribadi Allah telah bekerja sama untuk menciptakan
alam semesta ini. Kejadian 1:2 bahkan menegaskan peran Roh Allah
dalam penciptaan bumi.
Untuk dapat memahami ayat-ayat dari Perjanjian Lama,
memerlukan pengetahuan, pemahaman dan analisa bahasa Ibrani.
Dalam Kejadian 1:1, Kata yang digunakan untuk “Allah”, ditranslasikan
dari bahasa Ibrani “Elohim”. Kata ini adalah bentuk jamak. Bentuk
tunggalnya adalah EL (contohnya El Shaddai, El Roi dan sebagainya).
7
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 8/26
Dalam bahasa Inggris hanya ada dua bentuk kata, single (tunggal)
dan plural (jamak). Dalam Bahasa Ibrani ada tiga macam bentuk kata:
tunggal, dual dan jamak. Dalam Bahasa Ibrani, bentuk dual digunakan
untuk hal-hal yang berpasangan, seperti mata, telinga dan tangan. Kata
“Elohim” dan kata ganti “kita” adalah dalam bentuk jamak jelas lebih
dari dua.
Artinya, orang Ibrani memahami dengan tepat, bahwa YHWH yang
Esa itu adalah Elohim (yang Jamak) (Ul 6:4). Pemahaman mereka
mengenai Allah tersebut mempunyai makna bahwa mereka tahu persis
bahwa Elohim yang mereka sembah terdiri lebih dari satu pribadi. Itulah
sebabnya, ketika membaca kitab Kejadian 1:26; 3:22; 11:7, mereka tidak
heran dengan penggunaan kata “Kita” oleh Allah. Sebab mereka tahu,
bahwa Allah/Elohim yang Esa itu terdiri lebih dari dua pribadi (tentu saja
kita dalam masa Perjanjian Baru mengenalnya sebagai tiga pribadi).
Hanya saja, pada masa Perjanjian Lama, Allah belum
menyingkapkan ketiga pribadi tritunggal (Bapa, Putera dan Roh Kudus)
kepada bangsa Israel. Barulah ketika Tuhan Yesus menyatakannya
dalam Matius 28:19 (..baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak dan
Roh Kudus), kita mengetahui dengan pasti bahwa Elohim yang Jamak itu
ternyata terdiri dari tiga pribadi, yaitu Allah Bapa, Allah Anak (Yesus
Kristus) dan Allah Roh Kudus.
C. Ajaran Tritunggal Tertullianus
Pergumulan doktrin Tritunggal sudah berakar jauh ke belakang
sejak masa Bapak-Bapak gereja. Tertullian-lah yang pertama-tama
secara jelas memformulasikan istilah dan pengertian Tritunggal ini .Pada
saat itu, Monarchianisme sedang merajalela dengan penekanan pada
kesatuan Allah (dengan konsep monarkhi atau pemerintahan satu Allah),
dengan penyangkalan terhadap konsep Tritunggal. Sementara
8
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 9/26
Tertullianus dan Hippolytus berjuang akan mempertahankan doktrin ini
di Barat, Origen berjuang untuk hal yang sama di Timur.
Ajaran Tertullianus tentang Tritunggal tertuang di seluruh
makalahnya; Against Praxeas (Melawan Praxeas), yang seluruhnya
meliputi 31 pasal, dan secara khusus prinsip-prinsip dasar pembangunan
doktrin ini dituangkan di pasal II hingga XIII.
Di dalam pasal II, Tertullianus memulai pembahasan dengan
mendefinisikan ulang kesalahan ajaran bidat Monarkhianisme Dinamis
atau Sabellianisme, yang menganggap bahwa Allah Bapa, Yesus Kristus
dan Roh Kudus merupakan Pribadi yang sama dan tunggal.
Relasi Trinitas dan Unitas
Di dalam pasal II dan III, ia mulai membahas doktrin Tritunggal
dengan menyoroti Unitas kepada Trinitas dan Trinitas dalam Unitas. Di
dalam pasal II, tentang Unitas kepada Trinitas, Tertullianus menegaskan
Allah Bapa, Allah Anak dan Roh Kudus menyatu di dalam substansinya.
Namun kesatuan substansi Allah ini terdistribusi ke dalam
tigapribadi, yaitu pribadi Allah Bapa, pribadi Yesus Kristus dan pribadi
Roh Kudus. Tiga pribadi ini bukanlah tiga kondisi, tetapi tiga di dalam
tingkatan, bukan dalam substansi tapi dalam bentuk, bukan dalam
kuasa, tetapi aspek-aspeknya. Namun, Allah adalah satu dalam
substansi, dalam kondisi, dalam kuasa, dan dalam kekuasaan, sampai Ia
disebut sebagai Satu Allah. Ia menulis:
“while the mystery of the dispensation is still guarded, which
distributes the Unity into a Trinity, placing in their order the three
persons – The Father, the Son, and the Holy Ghost: three, however, not in
conditions, but in degree; not in substance, but in form; not in power, but
in aspects; yet of one substance, and of one condition, and of one power,
9
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 10/2
inasmuch as He is one God, from whom these degrees and forms and
aspects are reckoned, under the name of the Father, and of the Son, and
of the Holy Ghost.”
Di dalam pasal III, tentang Trinitas dalam Unitas, Tertullian
menegaskan bahwa Ketiga Pribadi (dalam pengertian tiga tingkatan, tiga
bentuk dan tiga aspek) Allah, tidak berarti tiga, tetapi tetap hanya satu
Allah. Allah harus diterima di dalam ekonomi-Nya (pengaturan di dalam
diri-Nya sendiri).
Kristus sebagai Pribadi kedua
Tertullianus, lebih senang menyebut Yesus Kristus sebagai Anak,
yang tidak bisa tidak berasal dari substansi Allah. Anak akan mewakili
Bapa dengan melakukan kehendak Bapa dan menerima semua
kekuasaan dari Bapa. Roh Kudus keluar dari Bapa melalui Anak. Anak
yang menerima semua kekuasaan dari Bapa itupun harus
mengembalikan seluruhnya kepada Bapa. Ia merumuskan:
“In the course of time, then, the Father forsooth was born, and the
Father suffered, - God Himself, the Lord Almighty, whom in their
preaching they declare to be Jesus Christ. We, however, as we indeed
always have done (and more especially since we have been better
instructed by the Paraclete, who leads men indeed into all truth), believe
that there is one only God, but under the following dispensation, or
oi)konomia, as it is called, that this one only God has also a Son, His
Word, who proceeded from Himself, by whom all things were made, and
without whom nothing was made. Him, we believe to have been sent by
the Father into the Virgin, and to have been born of her – being both Man
and God, the Son of Man and the Son of God, and to have been called by
the name of Jesus Christ; we believe Him to have suffered, died, and
been buried, according to the Scriptures, and, after He had been raised
10
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 11/2
again by the Father and taken back to heaven, to be sitting at the right
hand of the Father, and that He will come to judge the quick and the
dead; who sent also from heaven from the Father, according to His own
promise, the Holy Ghost, the Paraclete, the sanctifier of the faith of those
who believe in the Father, and in the Son, and in the Holy Ghost.”
Segala sesuatu ditundukkan ke bawah Anak, namun Anak itupun
tunduk sepenuhnya kepada Bapa. Dari sini terlihat bahwa ada Monarkhi
di dalam keallahan (Godhead). Keberadaan Anak tidak bertentangan
dengan Monarkhi Allah. Sekaligus melalui pasal IV ini, Tertullianus
menunjukkan bahwa Bapa dan Anak bukanlah satu Pribadi yang
menyatu, tetapi merupakan dua Pribadi yang terpisah, bukan hanya
nama-Nya yang terpisah, tetapi juga faktanya. Fakta itu meliputi
perbedaan antara Allah yang menyerahkan kerajaan itu dan Anak yang
menerima kerajaan; demikian juga Ia yang menyerahkan segala
kekuasaan, dengan Dia yang menerima kekuasaan itu. Oleh Karena itu,
keduanya haruslah merupakan dua Keberadaan (beings) yang berbeda.
Ia mengutip 1 Kor 15:24-28 dan mengatakan:
“now from this one passage of the epistle of the inspired apostle,
we have been already able to show that the father and the Son are two
separated persons, not only by the mention of their separated names as
Father and the Son, but also by the fact that He who delivered up the
kingdom, and He to whom it is delivered up - and in like manner, He who
subjected (all things), and He to whom they were subjected – must
necessarily be two different Beings.”
Keberadaan Anak dikaitkan dengan dispensasi Allah sendiri. Allah
telah ada sejak sebelum alam semesta ini diciptakan. Maka tidak ada
yang di luar Allah selain Allah sendiri. Oleh karena itu, tidak ada apapun
yang berada bersama Allah, kecuali yang di dalam diri Allah itu sendiri,
yaitu Ia memiliki Rasio. Karena Allah rasional, maka Rasio (Akal)
11
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 12/2
merupakan yang pertama di dalam Dia. Rasio (Akal) di dalam pikiran-Nya
sendiri ini (atau kesadaran / consciousness), di dalam bahasa Yunani
disebut logoj / logos, yang berarti Firman atau Perkataan. Tertullianus
tidak terlalu setuju jika dikatakan bahwa Firman itu yang ada sejak awal,
seperti biasa dikatakan orang, tetapi lebih tepat dikatakan Rasio (Akal)
itulah yang ada sejak awal, karena Akal itu ada bersama-sama dengan
Allah. Namun, memang Firman itu berisi Rasio (Akal), sehingga
membuktikan keberadaan awalnya menyatakan substansi yang sama.
Karena, sekalipun Allah tidak mengirimkan Firman-Nya, Ia tetap berada
di dalam-Nya, disertai dan termasuk di dalam Akal-Nya yang paling
dalam, dimana Ia dengan diam-diam di dalam diri-Nya sendiri
merancang dan merencanakan segala sesuatu yang kemudian akan Ia
lontarkan melalui Firman-Nya.
“because God had not Word from the beginning, but He had Reason
even before the beginning; because also Word itself consists of Reason,
which it thus proves to have been the prior existence as being its own
substance, … He still had Him very Reason, as He silently planned and
arranged within Himself everything which He was afterwards about to
utter through His Word. Now, whilst He was thus planning and arranging
with His own Reason, He was actually causing that to become Word
which He was dealing with in the way of Word of Discourse.”
Tertullian mengargumentasikannya di dalam analogi pikiran
manusia. Ketika manusia berpikir, tentu ia tidak lepas dari kata-kata
(firman), dan pada saat ia berusaha mengerti, ia menggunakan akalnya.
Ketika kita berbicara kepada diri kita sendiri di dalam proses berpikir
kita, maka kata-kata yang kita lontarkan kepada pikiran kita. Dengan
demikian, kata-kata (firman) itu menjadi pribadi kedua di hadapan kita.
Pemikiran ini menjadi dasar teguh bagi Tertullian untuk meyakini bahwa
sejak sebelum dunia diciptakan, Firman itu telah ada bersama-sama
dengan Allah, dan dijadikan yang kedua di sisi Allah.
12
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 13/2
Karena melihat Firman sebagai Akal, Tertullian pada pasal
berikutnya, mengkaitkan Firman itu dengan Hikmat (Sofia / Sofia).
Baginya, melihat Firman sebagai Hikmat akan jauh lebih baik daripada
menyebutnya sebagai Akal. Ia mengungkapkan:
“This power and disposition of the Divine Intelligence is set forth
also in the Scripture under the name of Sofia, Wisdom; for what can be
better entitled to the name of Wisdom than the Reason of the Word of
God?”
Dan di dalam pasal berikutnya, ia menyoroti bahwa dengan melihat
Firman sebagai Akal dan Hikmat, maka Firman itu pasti berpribadi. Allah
menjadikan Kristus setara dengan Dia sendiri, Anak yang pertama
diperanakkan, karena Ia diperanakkan sejak sebelum segala sesuatu
ada. Namun, Tertullianus dengan tegas menolak jika pernyataan di atas
disimpulkan menjadi dua substansi antara Allah Bapa dan Allah Anak.
Memang Firman itu memiliki substansi tertentu, dibentuk oleh Roh dan
merupakan komunikasi Hikmat, tetapi Ia bukanlah keberadaan yang
substansif, dimana Ia memiliki substansi-Nya sendiri secara terpisah,
sehingga Anak dan Bapa menjadi dua. Untuk itu, di dalam pasal VIII, ia
menolak ajaran Valentinus yang melihat Kristus sebagai Aeon. Bagi
Tertullian, kebenaran tidak boleh dikaitkan dengan terminologi seperti
itu, karena terminologi itu juga dipakai oleh bidat/ajaran sesat. Ia
membalas argumen Valentinus dengan pernyataan:
“Truth must not therefore refrain from the use of such a term, and
its reality and meaning, because heresy also employs it. The fact is,
heresy has rather taken it from Truth, in order to mould it into its own
counterfeit.”
13
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 14/2
Di dalam melukiskan relasi antara Bapa dan Kristus, Tertullianus
menggunakan lukisan analogi antara matahari dengan sinarnya, atau
sumber air dan sungai, khususnya untuk menekankan perbedaan
keduanya. Dan ternyata yang dibedakan bukan hanya dua, tetapi tiga,
yaitu berkait dengan Roh kudus.
Ketiga pribadi Allah Bapa, Anak dan Allah Roh Kudus tidak bisa
dipisahkan satu dari yang lain, tetapi mereka tetap berbeda Satu dari
yang Lain. Tertullianus mengatakan:
“…when they contend for the identity of the Father and Son and
Spirit, that it is not by way of diversity that the Son differs from the
Father, but by distribution: it is not by division that He is different, but by
distinction; because the Father is not the same as the Son, since they
differ one from the other in the mode of their being.”
Argumentasi ini dijadikan dasar bagi Tertullianus untuk melihat
bahwa Alkitab memang melihat Allah Bapa pada urutan pertama, Anak
pada urutan kedua dan Roh Kudus pada urutan ketiga. Inilah yang
disebut sebagai ekonomi Allah.
Pasal X dan XI secara khusus ditujukan untuk melawan konsep
Monarchianisme yang dianut oleh Praxeas. Tertullianus melawan konsep
bahwa Allah Bapa dan Allah Anak sebenarnya satu Pribadi. Dengan
melihat nama yang beda saja, sudah langsung dapat diasumsikan bahwa
Allah Bapa memang berbeda dari Anak. Ia berkata:
“So it is either the Father or the Son, and the day is not the same
as the night; nor is the father the same as the Son, is such a way that
both of them should be One, and one or the Other should be Both, - an
opinion which the most conceited “Monarchians” maintain.”
14
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 15/2
Ia kemudian menegaskan:
“…, so that He is not the Father, since indeed He has not the Son;
neither is He the Son, since in like manner He has not the Father; fore
while He is the Father, He will not be the Son.”
Dan pada pasal XI, ia secara khusus mengutip beberapa ayat untuk
mengkukuhkan perbedaan ini, seperti dari Lukas 18:27; 1 Korintus 1:27;
Kejadian 18:14, dll. Sekaligus ia menegaskan bahwa antara Bapa dan
Anak terdapat perbedaan dan bukan pemisahan. Dengan ini konsep
Tritunggal tidak sama dengan satu Pribadi dengan tiga modus, seperti
yang disodorkan oleh Monarkhianisme.
Dalam pasal XIII, Tertullian membela bahwa pandangan Tritunggal
bukanlah konsep Politeisme seperti yang dituduhkan oleh
Monarkhianisme. Tertullianus membela keesaan Allah dalam Tritunggal
ini dengan melihat penggunaan dari kata ”Tuhan” yang dipakai bersama
untuk keduanya. Untuk ini ia memisahkannya sebagai dua sinar yang
sebenarnya satu esensi adanya.
D. Ajaran-ajaran yang Keliru Berkaitan dengan Tritunggal
Dalam sejarah gereja Tuhan yang telah berusia dua ribu tahun,
topik trinitas telah menjadi pokok yang paling sering diperdebatkan.
Berbagai penafsiran mengenai hal itu telah mewarnai perjalanan sejarah
gereja. Ada beberapa penafsiran yang dikategorikan “menyimpang” dan
karenanya kemudian ditolak dalam konsili (pertemuan besar seluruh
pemimpin gereja pada abad-abad permulaan) gereja.
15
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 16/2
Beberapa ajaran yang dikategorikan “menyimpang” itu adalah:
1. Sabellianisme (Modalisme Successif)
Ajaran yang mengatakan bahwa Allah itu esa dan terdiri dari
satu pribadi dengan tiga nama. Diajarkan oleh Sabellius (kira-kira th
260). Ia mengajarkan: sebagai pencipta dan pemberi hukum Allah
disebut Bapa; Ketika berinkarnasi menjadi manusia Ia disebut Anak;
sebagai penyerta dan penolong ia disebut Roh Kudus.
Ajarannya itu menyangkali perbedaan Pribadi-pribadi yang ada
di dalam keesaan Allah, dan menyatakan bahwa Bapa, Anak, dan Roh
Kudus hanyalah merupakan tiga cara Allah di dalam mengekspresikan
diri-Nya. Analogi yang dipakai adalah seorang pria, bisa memerankan
3 pribadi sekaligus dalam ketunggalannya. Dia adalah suami, bapak
juga anak. Dalam konsili Nicea (325 M) ajaran ini telah ditolak gereja.
2. Arianisme
Arianisme adalah sebuah pandangan kristologis yang dianut
oleh para pengikut Arius, seorang presbiter Kristen yang hidup dan
mengajar di Alexandria, Mesir, pada awal abad ke-4. Arius
mengajarkan bahwa berbeda dengan Allah Bapa, Allah Anak tidak
sama-sama kekal dengan Sang Bapa. Ia mengajarkan bahwa Yesus
sebelum menjelma adalah makhluk ilahi, namun ia diciptakan oleh
Sang Bapa pada suatu saat tertentu -- dan oleh karenanya statusnya
lebih rendah daripada Sang Bapa. Sebelum penciptaan-Nya itu, Sang
Putra tidak ada. Dalam bahasa yang lebih sederhana, kadang-kadang
dikatakan bahwa kaum Arian percaya bahwa Yesus, dalam konteks
ini, adalah suatu "makhluk". Kata yang digunakan dalam pengertian
aslinya adalah "makhluk ciptaan."
16
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 17/2
Konflik antara Arianisme dan keyakinan Trinitarian adalah
konfrontasi doktriner besar pertama dalam Gereja setelah agama
Kristen dilegalisasikan oleh Kaisar Konstantin I. Kontroversi tentang
Arianisme ini meluas hingga sebagian besar dari abad ke-4 dan
melibatkan sebagian terbesar anggota gereja, orang-orang percaya
yang seerhana dan para biarawan, serta para uskup dan kaisar.
Sementara Arianisme memang selama beberapa dasawarsa
mendominasi di kalangan keluarga Kaisar, kaum bangsawan
Kekaisaran dan para rohaniwan yang lebih tinggi kedudukannya, pada
akhirnya Trinitarianismelah yang menang secara teologis dan politik
pada akhir abad ke-4. dan sejak saat itu telah menjadi doktrin yang
praktis tidak tertandingi di semua cabang utama Gereja Timur dan
Barat. Arianisme, yang diajarkan oleh misionaris Arian Ulfilas kepada
suku-suku Jermanik, memang bertahan selama beberapa abad di
antara sejumlah suku Jermanik di Eropa barat, khususnya suku-suku
Goth dan Longobard tetapi sejak itu tidak memainkan peranan
teologis yang penting lagi.
Menekankan keesaan Allah dan bahwa tidak ada yang seperti
Dia. Hanya Bapa saja adalah Allah. Yesus adalah makhluk sempurna.
Walaupun Dia diciptakan, Dia berbeda dari makhluk yang lain. Yesus
boleh disebut sebagai Allah, tetapi keilahian-Nya adalah sesuatu yang
diberikan Allah kepada-Nya. Sebagai Allah Yesus setingkat di bawah
Allah Bapa. Penganut masa kini: Saksi Yehovah.
3. Tritheisme
Di pihak lain, tritheisme mengungkapkan pernyataan yang
salah, yaitu ada tiga keberadaan yang menjadi Allah. Tritheism adalah
pengajaran bahwa Ketuhananan memisahkan tiga pembentukan
Tuhan. Ini sangat salah pandangan adalah sering salah meletakkan
oleh pemujaan untuk doktrin dari Trinitas atau Tritunggal yang satu Tuhan tapi tiga kepribadian yaitu Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah
17
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 18/26
Roh Kudus. Konsep tritunggal adalah merupakan suatu doktrin yang
menyatakan bahwa ada hanya satu Tuhan di alam semesta.
Tritheisme telah mengambil format berbeda selama berabad-
abad. Pada awal gereja Kristen telah dituduh menjadi tritheists oleh
mereka yang yang menolak untuk memahami atau tidak bisa
memahami doktrin dari Tritunggal itu. Di akhir-akhir abad yang
kesebelas biarawan Agama Katholik dari Compiègne di Perancis,
Roscelin yang mengatakan tiga kepribadian tersebut berdiri masing-
masing sehingga bisa dikatakan terdapat tiga Tuhan. Ia mengatakan
Allah Bapa dan Allah Roh Kudus pasti telah mewujudkan dengan
menjadi Allah Putra kecuali jika ada tiga para dewa. Salah satu ajaran
yang menganut tritheisme adalah mormon.
Masa kini ajaran Mormonism adalah tritheistic tetapi dengan
suatu campuran. Mormonism mengajar bahwa ada banyak allah di
alam semesta tetapi mereka melayani dan memuja hanya salah satu
dari mereka. Tuhan untuk bumi bagi mereka adalah tiga Tuhan yang
dipisahkan yaitu Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus. Bapa
digunakan untuk menyatakan seorang di dunia yang lain yang
membawa salah satu dari isteri-Nya dengan dia ke dunia ini dan
mereka kedua-duanya mempunyai badan dari daging dan tulang.
Putra adalah Tuhan yang kedua yang secara harafiah dikatakan
berada di antara Bapa dan isteri. Roh kudus adalah Tuhan ketiga.
Oleh karena itu pada kenyataannya, Mormonism adalah kepercayaan
politheis dengan suatu penekanan yang tritheistic.
E. Pemahaman Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus
Memang benar bahwa Allah tidak beranak (tidak membuat anak
kekal (yang diciptakan), baik dalam arti anak secara roh dan anak daging
secara khusus setingkat dan sama dengan diri-Nya) dan tidak
memperanakkan (tidak membuat "Allah lain" yang setingkat dan sama
dengan diri-Nya).
18
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 19/2
Yang ada ialah, Allah menciptakan manusia agar beriman pada diri-
Nya dalam Yesus Kristus, agar Ia mengangkat manusia sebagai anak-
anak-Nya (anak angkat Allah), sekalipun dalam hati, pikiran, dan
tindakan kasih Allah sebagai "Bapa yang Sejati" telah menerima kita
sebagai anak-anak kesayangan-Nya yang paling disayangi-Nya.
Allah Tritunggal adalah Allah yang saling huni, artinya Allah yang
memiliki Kepribadian Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah sederajat,
setingkat, setaraf, sehati, setujuan, tidak terpisahkan, dan berjalan
bersama-sama. Kepribadian Allah dalam nama Bapa, Anak, dan Roh
Kudus (ke-tritunggal-an Allah) tidaklah pernah sama dengan manusia
yang memiliki dua kepribadian, dimana tiap kepribadian tidak bisa
berjalan bersama-sama dalam saat yang sama, sedangkan Allah kita
berbeda.
a. Allah Bapa
Allah sebagai Bapa yang memelihara, yang memberikan kasih
seorang Bapa Sejati yang sangat mesra, begitu penyayang dan begitu
tertib penuh ketegasan (disiplin). Bapa Sorgawi tidak pernah sama
dengan para bapa (bapak-bapak atau para ayah) dunia ini dalam hal
kasih dan karakter yang tidak dapat terbandingi dengan kasih dan
karakter Bapa Sorgawi. Allah sebagai Bapa Sorgawi merupakan Bapa
yang sempurna dari segala bapa (bapak-bapak atau para ayah) dunia
ini yang adalah gambaran dan rupa (duplikat dan bayangan) dari
Sang Bapa Sorgawi yang murni.
Bapa adalah Sumber utama atau Penyebab utama dari:
• Alam semesta (1 Korintus 8:6)
• Keselamatan (Yohanes 3:16-17)
• Pekerjaan Yesus sebagai manusia (Yohanes 5:17; 14:10)
19
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 20/2
Bapa adalah Allah:
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa,
melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup
yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab
Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
(Yohanes 6:27).
Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah,
yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia
menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan
dari Tuhan Yesus Kristus (Roma 1:7).
Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang
Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus
Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu (1
Tesalonika 1:1).
Yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa
kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus
Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia
dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu (1 Petrus 1:2).
Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan
kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari
Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan." (2 Petrus 1:17; bandingkan Matius
3:16-17).
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan
dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam
kebenaran dan kasih (2 Yohanes 1:3).
Bapa (Kepribadian Bapa) tidaklah lebih tinggi daripada Anak
ataupun juga dengan Roh Kudus.
b. Allah Anak (sebagai Tuhan Yesus Kristus)
20
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 21/2
Allah Anak merupakan pribadi kedua dalam Tritunggal. Ia adalah
firman (logos) Allah yang menjadi manusia dan memakai nama Yesus
(Ibrani: Yeshua; Yunani: Iesous; Inggris: Jesus) Yohanes 1:1-14.
Kasih-Nya yang besar akan dunia ini membuat-Nya rela datang ke
dalam dunia, melakukan karya penyelamatan, merendahkan diri
sampai mati di kayu salib, dikuburkan, lalu bangkit pada hari yang
ketiga, naik ke sorga dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi
orang yang hidup dan mati.
Ia adalah teladan iman sejati dan sumber kehidupan bagi orang
percaya. Firman Allah telah menunjukkan kasih-Nya yang terbesar
dengan menjadi Anak yang mati di kayu salib. Yesus memberikan
hidup-Nya agar semua yang percaya kepada-Nya bisa menjadi anak
Allah (Yohanes 1:12). Tanpa syarat dan aturan yang susah, cukup
dengan percaya akan berita Injil dan menerima Yesus sebagai Tuhan
dan juru selamat pribadi (Roma 10:9-10).
Allah sebagai teladan dengan Ia merendahkan diri-Nya dalam
rupa manusia dan mengenakan nama Yesus yang adalah Kristus
(Allah yang datang sebagai manusia), taat pada semua hukum yang
telah Ia tetapkan, mati di kayu salib, dikuburkan, lalu bangkit pada
hari yang ketiga, dan naik ke sorga dan dari sana Ia akan datang
untuk menghakimi orang yang hidup dan mati. Ia adalah teladan iman
sejati dan sumber kehidupan bagi orang Kristen. Allah telah
menunjukkan kasih-Nya yang terbesar dengan menjadi Anak yang
mati di kayu salib. Ini adalah berita Injil yang adalah kekuatan Allah.
Alkitab menyatakan bahwa Anak merupakan yang Anak sulung Allah
dari semua anak-anak Allah dimaksudkan bahwa Anak pun
merupakan "Sahabat Sejati" yang rela mengorbankan Nyawa-Nya dan
tidak menyayangkannya sama sekali untuk manusia dapat diterima
sebagai anak-anak Allah.
21
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 22/2
Anak adalah Allah:
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan
Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi
manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran
(Yohanes 1:1, 14).
Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan
Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas
segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-
lamanya. Amin! (Roma 9:5).
Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk
seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah
tongkat kebenaran [Ibrani 1:8].
Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan
ke-Allahan (Kolose 2:9).
Pengakuan Tomas, “Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan
Allahku!" (Yohanes 20:28).
Anak (Kepribadian Anak) tidak pernah lebih rendah daripada
Bapa.
c. Allah Roh Kudus
Allah sebagai Pembimbing, Pendamping, Penolong, Penyerta,
dan Penghibur yang tidak terlihat, namun berada dalam hati setiap
manusia yang mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan hidup
didalam-Nya.
Roh Kudus bukanlah tenaga aktif. Roh Kudus bukanlah
kebijaksanaan (pikiran) tertinggi dari seluruh alam jagad kosmik. Roh
Kudus bukanlah manusia tokoh pendiri suatu agama baru. Roh Kudus
tidak pernah berbau hal yang mistik. Memang benar bahwa Allah itu
22
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 23/2
maha kuasa, tetapi Roh Kudus itu bukan sekedar kuasa atau
kekuatan, tetapi Roh Kudus adalah Allah, sebab Allah itu Roh. Dengan
demikian Roh Kudus adalah Pribadi Allah itu sendiri dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Allah.
Roh Kudus adalah Allah:
Berdusta kepada Roh Kudus = berdusta kepada Allah (KPR 5:3-4;
bandingkan dgn 1 Kor 6:19-20).
Roh Kudus digambarkan sebagai memiliki sifat dan melakukan
pekerjaan Allah (Yohanes 16:8-11).
Roh Kudus dinyatakan sederajat dengan Allah (Matius 28:19; 2
Korintus 13:13; 1 Petrus 1:2).
Roh Kudus disebut juga sebagai Roh Allah, Roh Kristus (Roma 8:9).
Roh Kudus terlibat di dalam penciptaan alam semesta (Kej 1:2).
Kepribadian Roh Kudus tidak pernah lebih rendah daripada Bapa
maupun Anak.
23
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 24/2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas yang ingin dinyatakan oleh makalah ini
adalah
1. TUHAN Allah itu satu (esa), dan bukan tiga Allah, atau tiga Tuhan,
atau tiga Tuhan Allah. Tuhan itu satu, Allah itu satu. YHWH itu Elohim
kita. YHWH itu Esa (Ulangan 6:4).
2. TUHAN Allah (YHWH Elohim) yang esa itu menyatakan dirinya kepada
manusia dalam tiga pribadi yang sehakekat, sederajat, setingkat,
yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.
3. Allah Tritunggal adalah jati diri Allah yang hakiki, melebihi
pemahaman dan pengertian kita, namun merupakan pernyataan yang
jelas, karena tertulis dalam Alkitab.
Jadi pernyataan yang dikatakan kaum monotheisme tentang umat
Kristen yang memiliki tiga Tuhan adalah salah. Karena Allah yang kita
sembah adalah satu Allah tetapi memiliki tiga kepribadian yang berbeda.
Tetapi masing-masing kepribadian itu tidak terpisahkan dan merupakan
satu kesatuan. Setiap kepribadian tidak lebih rendah dari kepribadian
yang lain karena mereka merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan.
B. Saran
Yang ingin saya sarankan kepada umat Kristen adalah agar tetap
sabar, tenang, dan bijaksana dalam menghadapi isu-isu yang disebarkan
oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin merusak iman
Kristen. Setiap orang Kristen harus dapat secara jeli melihat segala
permasalahan-permasalahan, sehingga tidak terprovokasi untuk
24
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 25/2
melakukan hal-hal buruk dan malah menyebabkan iman Kristen
menurun.
Dalam menghadapi hal-hal itu kita tetap harus mengutamakan
Iman Kristen dalam menjawab pertanyaan-pertanyan yang
menyesatkan. Setiap Firman yang diberikan Tuhan adalah misteri yang
mungkin tak dapat dipecahkan. Karena itu kita harus banyak berdoa
agar dapat memahami setiap Firman yang Tuhan berikan dan bukan
memahaminya berdasarkan pemikiran kita sendiri.
Saya juga meminta maaf jika terjadi kesalahan-kesalahan dalam
penulisan makalah ini karena setiap manusia bukanlah makhluk yang
sempurna dan pasti bisa berbuat kesalahan. Sehingga jika dalam
penulisan terdapat sumber–sumber yang dianggap salah saya memohon
maaf yang sebesar-besarnya.
25
5/17/2018 Pemahaman Trinitas Dalam Konteks Iman Kristen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pemahaman-trinitas-dalam-konteks-iman-kristen 26/2
DAFTAR PUSTAKA
http://forumkristen.com/
http://groups.yahoo.com/groupislam-kristen
http://gereja.phpbb24.com/blog/
http://media.isnet.org/kristen/Sejarah/Pokok-pokok.html
http://miiugm.blogsome.com/2008/06/21/dialog-antar-agama-prinsip-
ketuhanan-islam-vs-kristen/
http://www.gkipi.org
http://www.gkj.or.id/
http://www.grii-andhika.org/makalah/tritunggal_tertulianus.pdf
http://www.sarapanpagi.org/
Mangkin, Melly S. Lembar Kerja Mahasiswa Mata Kuliah Agama Kristen.
Palangka Raya: Universitas Palangka Raya. 2008.
26
Top Related