1
LAPORAN AKHIR
PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN PENGGUNAAN BERBAGAI METODE VALIDASI
INSTRUMEN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI
MELAKUKAN PENELITIAN BERBASIS KELAS PARA GURU
BAHASA INGGRIS DI KECAMATAN BULELENG
Oleh:
A.A. Gede Yudha Paramartha, S.Pd., M.Pd. (Ketua)
NIP. 198806222014041001
Ni Luh Putu Eka Sulistia Dewi, S.Pd., M.Pd. (Anggota)
NIP. 198104192006042002
Putu Indra Kusuma, S.Pd., M.Pd. (Anggota)
NIP. 198701172014041001
Luh Gede Eka Wahyuni, S.Pd., M.Pd. (Anggota)
NIP. 198812012015042003
PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2017
1
HALAMAN PENGESAHAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Judul : Pelatihan Penggunaan Berbagai Metode Validasi
Instrumen untuk Meningkatkan Kompetensi Melakukan
Penelitian Berbasis Kelas Para Guru Bahasa Inggris di
Kabupaten Buleleng
2. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : A.A. Gede Yudha Paramartha, S.Pd., M.Pd.
b. c. NIDN : 0022068802
d. Disiplin Ilmu : Pendidikan Bahasa Inggris
e. Pangkat/Golongan : III/b
f. Jabatan : Asisten Ahli
g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Bahasa dan Seni / Pendidikan Bahasa Inggris
h. Alamat Rumah : Perumahan Bualu Indah Blok A/49, Nusa Dua, Bali
i. Telp/Faks/E-mail : 08174703006 / [email protected]
3. Jumlah Anggota Pelaksana : 3 orang
a. Anggota 1
- Nama : Ni Luh Putu Eka Sulistia Dewi, S.Pd., M.Pd.
- NIDN : 0019048101
b. Anggota 2
- Nama : Putu Indra Kusuma, S.Pd., M.Pd.
- NIDN : 0017018702
c. Anggota 3
- Nama : Luh Gede Eka Wahyuni, S.Pd., M.Pd.
- NIDN : 0001128802
4. Lokasi Kegiatan : Kabupaten Buleleng, Bali
5. Biaya Diusulkan : Rp. 8.000.000
6. Lama Kegiatan : 8 bulan
Mengetahui, Singaraja, 1 November 2017
Ketua LPPM Undiksha, Ketua Penelitian,
Prof. Dr. I Gede Astra Wesnawa, M.Si. A.A. Gede Yudha Paramartha, S.Pd.,
M.Pd.
NIP 196204251990031002 NIP. 198806222014041001
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Menghasilkan publikasi ilmiah berdasarkan hasil penelitian atau gagasan
inovatif adalah hal yang penting untuk dilakukan oleh para guru. Hal ini secara
eksplisit tercantum dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional
Guru Dan Angka Kreditnya. Untuk mencapai hasil yang diharapkan oleh peraturan
tersebut, para guru harus memiliki kompetensi menulis suatu karya ilmiah. Untuk
menghasilkan sebuah karya ilmiah, guru diharapkan melakukan penelitian yang
sesuai dengan bidang pendidikan formalnya, sehingga dapat meningkatkan kualitas
dirinya dan juga secara langsung dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Penelitian adalah suatu usaha sistematik untuk memberikan jawaban pada
suatu pertanyaan yang bertujuan untuk mengungkapkan, memformulasikan, dan
menginterpretasikan fakta-fakta yang dikumpulkan (Tuckman, 1999). Berdasarkan
pengertian tersebut, guru harus memiliki kompetensi dalam menerapkan metode-
metode sistematik untuk melakukan penelitan. Menurut Cresswell (2012), ada tujuh
langkah sistematik dalam penelitian, yaitu (1) mengidentifikasi masalah penelitian,
(2) mereview kajian literatur, (3) menspesifikasikan tujuan penelitian, (4) mengoleksi
data penelitian, (5) menganalisis dan menginterpretasi data, dan (6) melaporkan dan
mengevaluasi penelitian. Guru diharapkan menguasai ketujuh langkah-langkah di
atas untuk dapat dikatakan memiliki kompetensi meneliti.
Namun, kenyataan di lapangan belum merefleksikan kompetensi meneliti
guru secara utuh. Berdasarkan wawancara informal mengenai hal ini, kesempatan
para guru untuk mendapatkan pelatihan tentang mengoleksi data penelitian masih
sangat rendah. Menurut penuturan para guru, mereka sudah mendapatkan cukup
pelatihan tentang pelaporan hasil penelitian dan metode penelitian, namun masih
sedikit mendapat pelatihan tentang tahapan-tahapan pengumpulan data penelitian.
Menurut Cresswell (2012), ada empat pertimbangan dalam pengumpulan data
penelitian, yaitu: (1) menentukan siapa partisipan penelitian, (2) menentukan data
apa yang akan dikumpulkan, (3) instrumen apa yang akan digunakan dalam
pengumpulan data, dan (4) bagaimana cara pengumpulan datanya. Berdasarkan ide
3
dari Creswell (2012) tersebut, instrumen pengumpulan data merupakan suatu bagian
penting yang harus dipertimbangkan oleh peneliti. Sebuah instrument harus benar-
benar mampu mengukur apa yang hendak diukur (valid) dan juga harus mampu
memberikan/menghasilkan data yang dapat dipercaya (reliabel). Untuk mencapai hal
tersebut, seorang peneliti harus secara cermat memperimbangkan aspek validasi dari
sebuah instrumen (Candiasa, 2010). Apabila sebuah instrumen secara empiris tidak
mampu menjawab kedua hal di atas, maka data yang dikumpulkan dengan
menggunakan instrumen tersebut tidaklah dapat dipertanggungjawabkan
keabsahannya. Apabila itu terjadi, konsekuensi logisnya adalah hasil penelitian tidak
dapat dipercaya secara penuh.
Untuk membuat instrument penelitian yang valid dan reliabel, ada berbagai
macam metode validasi yang dapat diterapkan menggunakan formula-formula
statistik berdasarkan tipe data dan jenis instrumen yang digunakan. Banyaknya
metode validasi yang tersedia menyebabkan kebingungan dari peneliti tentang
metode validasi mana yang sesuai digunakan. Terlebih lagi oleh para guru yang
hanya memiliki kesempatan yang terbatas untuk untuk mengakses pengetahuan
mengenai hal ini. Ini didukung oleh wawancara yang telah dilakukan; kurangnya
pemahaman guru tentang proses memvalidasi sebuah instrument merupakan
kelemahan yang diakui oleh guru.
Mengingat pentingnya instrumen yang valid dan reliabel dalam penelitian
yang dilakukan oleh guru, dan terbatasnya pengetahuan guru mengenai berbagai
metode validasi instrument yang tersedia, maka UNDIKSHA sebagai universitas
yang bertujuan untuk menjaga kualitas pendidikan memiliki tanggung jawab moral
untuk memberikan pelatihan mengenai hal ini. Maka dari itu, penulis mengusulkan
sebuah pengabdian kepada masyarakat yang berjudul: Pelatihan Penggunaan
Berbagai Metode Validasi Instrumen untuk Meningkatkan Kompetensi Melakukan
Penelitian Berbasis Kelas Para Guru Bahasa Inggris di Kecamatan Buleleng.
4
1.2 Analisis Situasi
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka
Kreditnya secara eksplisit mensyaratkan guru untuk dapat menghasilkan karya ilmiah
berdasarkan hasil penelitian atau gagasan inovatif. Salah satu cara untuk
menghasilkan karya ilmiah adalah melalui penelitan oleh guru bersangkutan. Pada
kenyataannya, kompetensi guru dalam meneliti masih belum terefleksi secara utuh.
Salah satu kelemahan dari guru adalah masih rendahnya pengetahuan guru tentang
proses pengumpulan data penelitian.
Dalam pengumpulan data penelitian, dibutuhkan alat ukur (instrumen) yang
mampu mengukur apa yang hendak diukur (valid) dan juga harus mampu
memberikan/menghasilkan data yang dapat dipercaya (reliabel). Maka dari itu,
seorang peneliti harus secara cermat memperimbangkan aspek validasi dari sebuah
instrument. Untuk membuat instrumen yang valid dan reliabel, ada berbagai macam
metode validasi yang dapat dipilih oleh peneliti. Banyaknya metode validasi yang
tersedia menyebabkan kebingungan dari peneliti terlebih lagi oleh para guru yang
hanya memiliki kesempatan yang terbatas untuk untuk mengakses pengetahuan
mengenai hal ini.
Berkaca dari hal di atas, terlihat jelas kesenjangan antara ekspektasi dan
kenyataan yang terjadi di lapangan: guru diharapkan mampu membuat instumen
yang valid, namun di lain pihak sangat terbatasnya pengetahuan dan akses informasi
guru mengenai hal ini. Hal ini menunjukan bahwa sangatlah logis untuk memberikan
pelatihan kepada guru mengenai metode-metode validasi instrumen penelitian. Maka
dari itu, pengabdian kepada masyarakat yang diusulkan ini bertopik: Pelatihan
Penggunaan Berbagai Metode Validasi Instrumen untuk Meningkatkan Kompetensi
Melakukan Penelitian Berbasis Kelas Para Guru Bahasa Inggris di Kecamatan
Buleleng.
5
1.3 Identifikasi dan Perumusan masalah
Berdasarkan analsisi situasi di atas, dapat diidentifikasi bahwa secara umum,
dibutuhkan suatu Pelatihan Penggunaan Berbagai Metode Validasi Instrumen untuk
Meningkatkan Kompetensi Melakukan Penelitian Berbasis Kelas Para Guru Bahasa
Inggris di Kecamatan Buleleng. Ini mengingat pemahaman guru tentang proses
validasi instrumen penelitian bahasa Inggris masih sangat rendah. Oleh karena itu,
masalah yang ingin dipecahkan dalam pelatihan ini dapat dirumuskan sebagai
berikut.
1. Bagaimanakah cara meningkatkan wawasan/penguasaan konsep guru
bahasa Inggris tentang berbagai metode validasi instrument meningkatkan
kompetensi melakukan penelitian berbasis kelas? Penguasaan konsep
yang dimaksud meliputi:
a. Konsep validasi instrumen,
b. Pentingnya instrument yang valid dalam melakukan penelitian
c. Berbagai metode validasi instrument.
2. Bagaimanakah cara meningkatkan keterampilan guru bahasa Inggris
tentang berbagai metode validasi instrument melalui peningkatan
kompetensi melakukan penelitian berbasis kelas? Keterampilan yang
dimaksud meliputi:
a. Cara penentuan metode validasi instrumen sesuai jenis instrumen
indikator pencapaian yang ditetapkan,
b. Proses validasi instrumen yang meliputi:
i. Validitas isi;
ii. Validitas empiris;
iii. Reliabilitas instrument;
iv. Daya beda soal;
v. Kualitas pengecoh;
vi. Tingkat kesukaran butir soal.
6
1.4 Tujuan Kegiatan
Mengacu pada permasalahan yang diajukan untuk dipecahkan, maka tujuan
utama kegiatan ini adalah melaksanakan pelatihan yang berjudul Pelatihan
Penggunaan Berbagai Metode Validasi Instrumen untuk Meningkatkan Kompetensi
Melakukan Penelitian Berbasis Kelas Para Guru Bahasa Inggris di Kecamatan
Buleleng. Secara operasional, kegiatan ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan wawasan/penguasaan konsep guru bahasa Inggris tentang
berbagai metode validasi instrument meningkatkan kompetensi
melakukan penelitian berbasis kelas. Penguasaan konsep yang dimaksud
meliputi:
a. Konsep validasi instrumen,
b. Pentingnya instrument yang valid dalam melakukan penelitian
c. Berbagai metode validasi instrument.
2. Meningkatkan keterampilan guru bahasa Inggris tentang berbagai metode
validasi instrument melalui peningkatan kompetensi melakukan penelitian
berbasis kelas. Keterampilan yang dimaksud meliputi:
a. Cara penentuan metode validasi instrumen sesuai jenis instrumen
indikator pencapaian yang ditetapkan,
b. Proses validasi instrumen yang meliputi:
i. Validitas isi;
ii. Validitas empiris;
iii. Reliabilitas instrument;
iv. Daya beda soal;
v. Kualitas pengecoh;
vi. Tingkat kesukaran butir soal.
7
1.5 Manfaat Kegiatan
Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini diharapkan memberi manfaat yang
signifikan terhadap pihak-pihak sebagai berikut:
a. Bagi guru-guru Bahasa Inggris di Kecamatan Buleleng: Kegiatan ini
diharapkan mampu membekali para guru dalam meningkatkan kualitas
penelitian berbasis kelas yang dibuat oleh guru melalui penggunaan
berbagai metode validasi instrument;
b. Bagi sekolah: Kegiatan ini diharapkan akan memberikan kontribusi positif
terhadap kualitas guru bahasa Inggris terutama dalam kaitannya dengan
peningkatan kualitas penelitian berbasis kelas yang dibuat oleh guru
melalui penggunaan berbagai metode validasi instrumen yang bedampak
terhadap citra sekolah tersebut di mata masyarakat.
c. Bagi Undiksha: Sebagai sebuah LPTK, kegiatan ini akan menjadi salah
satu wujud pengabdian lembaga pendidikan ini utuk berperan aktif dalam
meningkatkan kualitas guru Bahasa Inggris. P2M ini memiliki nilai
tambah yang sangat tinggi bagi lembaga karena memiliki perhatian
terhadap pendidikan di daerah terpencil.
1.6 Tinjauan Pustaka
Kajian Tentang Instrumen yang Valid dan Reliabel
Sebuah karya ilmiah diharapkan mampu menjawab pertanyaan melalui tentang apa
yang ingin dicari. Namun, dalam pencarian kebenaran ini, sering kali peneliti dibatasi oleh
kesalahan-kesalahan (error) dari prosedur pengambilan datanya. Maka dari itu, alat ukur
yang mampu memperkecil atau bahkan menghilangkan adanya kesalahan sangatlah
dibutuhkan agar hasil penelitian dapat dipercaya (Robert, 2006). Di sinilah pentingnya alat
ukur yang valid dan reliabel berperan penting dalam penelitian.
Validitas dan reliabilitas sebuah instumen adalah suatu cara untuk
mendemosntrasikan kualitas dari hasil penelitian yang dapat dipercaya. Tanpa bisa
menunjukan instrumen yang valid dan reliabel, hasil sebuah penelitian masih belum dapat
dipercaya. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mampu mengukur
apa yang semestinya diukur. Sementara itu reliabilitas adalah konsistensi hasil pengukuran
yang ditunjukan oleh instrumen tersebut (Candiasa, 2010).
8
Validitas Instrumen
Validitas butir instrumen digunakan untuk menjamin seluruh butir soal dalam
instrumen yang digunakan benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Semakin tinggi
Validitas instrumen tersebut, maka semakin mampu sebuah instrumen mengukur apa yang
hendak diukur. Sebagai contoh, instrumen yang mengukur kemampuan berbicara Bahasa
Inggris seseorang harus menjamin bahwa instrumen tersebut mengkur kemampuan berbicara
bahasa Inggris, bukan kemampuan membaca, menulis, ataupun mendengarkan. Ada begitu
banyak ukuran validitas instrumen yang umum digunakan. Namun yang paling sering
digunakan dalam penelitian pendidikan adalah validitas isi, validitas konstruk, dan validitas
empiris (Candiasa, 2010).
a. Validitas Isi
Validitas isi berkaitan dengan isi dan format sebuah instrumen yang representatif
terhadap bahan pembelajaran yang diberikan. Melalui validitas isi, dapat dijawab beberapa
pertanyaan, yaitu: 1) seberapa tepatkah isi instrumen tersebut, 2) apakah instrumen telah
mengukur variabel yang akan diukur, 3) seberapa tepat butir-butir instrumen mewakili
materi yang akan diukur. Misalkan kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, 4) seberapa
tepatkan format penulisan instrumen tersebut. Melihat hal tersebut, dalam penelitian
pendidikan, sebuah instrumen yang isinya valid adalah instrumen yang benar-benar mampu
mengukur kompetensi siswa terhadap materi yang telah diajarkan, sesuai dengan tingkat
pengetahuan siswa, dan sesuai dengan tingkat pendidikan mereka. Maka dari itu, validitas
isi dapat dicapai dengan memperimbangkan banyaknya materi yang telah diajarkan, tingkat
sesukaran materi yang akan diujikan, dan kedalaman materi yang akan diujikan.
Untuk memastikan bahwa sebuah instrumen valid secara isi, sering kali peneliti
berkonsulasi dengan para pakar. Dengan memanfaatkan keahlian, pengetahuan, dan
pengalaman para pakar mengenai materi yang akan diujikan, maka isi dari sebuah
instrumen akan benar-benar mengukur kemampuan siswa mengenai materi yang akan
diberikan.
b. Validitas Konstruk
Validitas konstruk berkaitan dengan konstruksi atau konsep bidang ilmu yang
akan diuji validitas alat ukurnya. Validitas konstruk merujuk pada kesesuaian antara
hasil alat ukur dengan kemampuan yang ingin diukur. Pembuktian adanya validitas
konstruk instrument kemampuan berbicara Bahasa Inggris pada dasarnya merupakan
9
usaha untuk menunjukan bahwa skor yang dihasilkan dari instrument tersebut benar-
benar mencerminkan konstruk yang sama dengan kemampuan yang diharapkan.
Suatu instrument berbicara bahasa Inggris dikatakan memiliki validitas
konstruk yang tinggi apabila hasil alat ukur sesuai dengan ciri-ciri tingkah laku orang
yang memiliki kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris. Validitas kontruk dapat
dilakukan dengan mengidentifikasi dan memasangkan butir-butir soal dengan tujuan-
tujuan tertentu yang dimaksudkan untuk mengungkap tingkatan penguasaan materi
itu. Seperti halnya dalam validitas isi, pemanfaatan para pakar juga dapat dilakukan
untuk mengukur validitas konstruk sebuah instrument.
c. Validitas Empiris
Validitas empiris mengukur instrumen berdasarkan analisis-analisis yang bersifat
empiris (sesuai dengan kenyataan di lapangan). Dengan kata lain, validitas empiris dapat
dicapai apabila data validitas instrumen yang dikembangakan didapatkan berdasarkan
pengamatan nyata di lapangan. Dalam hal ini, sebuah instrumen harus diujicobakan di
lapangan.
Metode yang paling umum digunakan untuk menganalsis data hasil uji coba
instrumen untuk mengetahui validitas empirisnya adalah dengan cara mengkorelasikan skor-
skor setiap butir dengan skor total instrumen tersebut. Apabila sebuah butir soal memiliki
korelasi yang tinggi dengan skor total instrumen, maka butir soal tersebut secara empiris
valid dan dapat digunakan untuk pengambilan data yang sebenarnya. Di lain pihak, apabila
sebuah butir memiliki korelasi yang rendah dengan skor total instrumen, maka butir soal itu
tidak dapat mengukur apa yang hendak diukur dan harus digugurkan sebelum pengambilan
data yang sebenarnya.
Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen adalah konsistensi atau keterpercayaan dari sebuah
instrumen. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukan bahwa instrumen yang
digunakan untuk memperoleh informasi benar-benar dapat dipercaya sebagai alat
pengumpulan data dan mampu mengungkap informasi yang sebenarnya dilapangan.
Sebagai contoh, sebuah instrumen yang reliabel dapat menunjukan hasil yang
relative sama sekalipun instrument tersebut digunakan berulang-ulang dalam kurun
10
waktu yang berbeda. Contoh lainnya, apabila dua atau tiga orang penilai secara
subjektif menggunakan instrument yang sama dan hasil penilaian ketiganya
menujukan hasil yang mirip (konsisten), maka instrument tersebut juga dapat dikatan
reliabel.
Secara empirik, tinggi rendahnya reliabilitas instrumen ditunjukan dengan
nilai koefisien reliabilitas yang didapatkan melalui uji statistik tertentu. Semakin
tinggi nilai koefisien reliabilitas, semakin konsisten instrumen yang digunakan. Ada
banyak uji statistik untuk mengukur reliabilitas suatu instrumen berdasarkan tipe
data, jenis instrumen, dan cara pengambilan datanya, namun yang paling umum
digunakan dalam penelitian pendidikan adalah uji statistik formula Alfa oleh
Cronbach (Cronbach’s Alpha).
11
BAB II
METODE PELAKSANAAN
2.1 Kerangka Pemecahan Masalah
Gambar 3. Kerangka Pemecahan Masalah
Analisis Situasi: - Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 mensyaratkan guru untuk dapat menghasilkan karya ilmiah - kompetensi guru dalam meneliti masih belum terefleksi secara utuh: rendahnya
pengetahuan guru tentang proses pengumpulan data penelitian - Dalam pengumpulan data penelitian, dibutuhkan alat ukur (instrumen) yang mampu
mengukur apa yang hendak diukur (valid) dan juga harus mampu memberikan/menghasilkan data yang dapat dipercaya (reliabel).
- para guru yang hanya memiliki kesempatan yang terbatas untuk untuk mengakses hal ini
Tujuan: - Meningkatkan wawasan/penguasaan konsep guru bahasa Inggris tentang berbagai metode
validasi instrument meningkatkan kompetensi melakukan penelitian berbasis kelas - Meningkatkan keterampilan guru bahasa Inggris tentang berbagai metode validasi
instrument melalui peningkatan kompetensi melakukan penelitian berbasis kelas
Strategi pemecahan Masalah: Melaksanakan pelatihan penggunaan berbagai metode validasi instrumen untuk meningkatkan kompetensi melakukan penelitian berbasis kelas para guru bahasa Inggris di Kecamatan Buleleng
Perencanaan Pelatihan - Penyiapan materi,
instrumen, jadwal, tempat, dan waktu pelatihan
Pelaksanaan Pelatihan - Dilaksanakan selama
tiga hari, dengan metode pelatihan ceramah, demonstrasi, dan praktek
Pelaporan & Monitoring - Penyusunan laporan - Pelaksaan monitoring
Wawasan dan keterampilan guru Bahasa Inggris
dalam memvalidasi instrumen penelitian
berbasis kelas meningkat
12
2.2 Khalayak Sasaran
Sasaran pengabdian pada masyarakat ini adalah:
1. Guru Bahasa Inggris SMP Kecamatan Buleleng;
2. Guru Bahasa Inggris SMA Kecamatan Buleleng.
2.3 Keterkaitan
No Institusi
Peran dan Manfaat
1 Kepala Dinas Pendidikan Kecamatan
Buleleng
Koordinasi
2 Rektor Universitas Pendidikan Ganesha Koordinasi dan Pengawasan
3 Para guru Bahasa Inggris SMP Kecamatan
Buleleng
Sasaran Program
4 Para guru Bahasa Inggris SMA
Kecamatan Buleleng
Sasaran Program
5 Para kepala sekolah terkait Pengawas
2.4 Metode Kegiatan
Metode pelaksanaan yang digunakan untuk mendukung keberhasilan program
ini antara lain sebagai berikut:
1) Ceramah dan Tanya Jawab
Metode ini memberikan pemahaman konsep kepada para guru mengenai
pentingnya penggunaan berbagai metode validasi instrumen untuk
meningkatkan kompetensi melakukan penelitian berbasis kelas para guru
bahasa Inggris di Kecamatan Buleleng.
2) Demonstrasi
Metode ini digunakan untuk menjelaskan suatu proses kerja secara
bertahap sehingga dapat memberi kemudahan bagi peserta dapat
mengamati secara cermat mengenai prosedur penggunaan berbagai
metode validasi instrumen untuk meningkatkan kompetensi melakukan
penelitian berbasis kelas para guru bahasa Inggris di Kecamatan
Buleleng.
13
3) Latihan/Praktek atau tutorial
Metode ini digunakan oleh peserta untuk mempraktekkan prosedur
penggunaan berbagai metode validasi instrumen untuk meningkatkan
kompetensi melakukan penelitian berbasis kelas para guru bahasa Inggris
di Kecamatan Buleleng.
2.5 Rancangan Evaluasi
Keberhasilan P2M ini akan dinilai dari:
1) Pemahaman guru tentang validasi instrument penelitian yang datanya
akan dikumpulkan dengan menggunakan metode tes.
2) Keterampilan memvalidasi instrument penelitian guru yang datanya
diambil dari penilaian dokumen (hasil karya guru).
14
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Waktu, Peserta, dan Tempat kegiatan
Pelatihan Penggunaan Berbagai Metode Validasi Instrumen untuk
Meningkatkan Kompetensi Melakukan Penelitian Berbasis Kelas Para Guru Bahasa
Inggris di Kabupaten Buleleng ini berlangsung selama dua hari, yaitu Jumat, 6
Oktober 2017 dan Sabtu 7 Oktober 2017 bertempat di Lab Timur Pusat Komputer,
Universitas Pendidikan Ganesha.
Kegiatan ini diikuti oleh XX guru Bahasa Inggirs SMP dan SMA se-
Kabupaten Buleleng. Namun, karena banyaknya minat peserta yang ingin mengikuti
kegiatan ini, ada banyak guru yang berasal dari luar Kecamatan Buleleng, seperti
dari Kecamatan Kubutambahan dan Seririt. Pelatihan ini diisi oleh satu narasumber
utama, A.A. Gede Yudha Paramartha, S.Pd., M.Pd., yang dibantuoleh tiga orang
narasumber lainnya, yaitu Ni Luh Putu Eka Sulistia Dewi, S.Pd., M.Pd., I Putu Indra
Kusuma, S.Pd., M.Pd., dan Luh Gede Eka Wahyuni, S.Pd., M.Pd.
3.2 Pembahasan
Kegiatan P2M ini berlangsung selama dua hari, yaitu Jumat, 6 Oktober 2017
dan Sabtu 7 Oktober 2017, di mana pada hari pertama difokuskan untuk membahas
materi mengenai pengertian dan tujuan melakukan validasi instrumen untuk
penelitian tindak kelas, jenis-jenis validasi instrumen untuk penelitian tindak kelas,
diskusi mengenai proses validasi instrument, dan penerapan metode validasi secara
manual. Pada hari kedua, peserta Bersama keempat narasumber berlatih
menggunakan sebuah perangkat lunak bernama TAP (Test Analysis Program) untuk
membantu proses validasi instrument, beserta pengerjaan tugas dan praktek.
Kegiatan hari pertama dibuka oleh wakil dari LPPM yaitu Dr. I Wayan Puja
Astawa, S.Pd., M.Stat.Sci. Setelah pembukaan, narasumber, A.A. Gede Yudha
Paramartha mulai memberikan materi mengenai tujuan dan pentingnya melakukan
validasi instrumen. Narasumber membahas pentingnya proses validasi yang meliputi
uji validitas dan uji reliabilitas dengan menganalogikannya seperti olahraga panahan,
15
di mana seorang pemanah harus mampu secara tepat mengenai sasaran (valid) dan
konsisten mengenai sasaran tersebut (reliabel). Peserta terlihat antusias mengenai
penjelasan dari narasumber. Salah satu peserta pun mengakui bahwa dia tahu bahwa
proses validasi instrument perlu dilakukan, namun saat narasumber memberikan
analogi, peserta tersebut mengatakan lebih paham kenapa proses ini penting.
Kegiatan dilanjutkan dengan membahas tentang apa itu uji validitas dan uji
reliabilitas. Sebagai langkah awal, narasumber memberikan indikator-indikator
Pendidikan Bahasa Inggris beserta skil dan contoh soal atau tugas penilaiannya. Di
sini peserta diminta untuk menilai apakah soal/tugas penilaian yang diberikan sudah
sesuai dengan indikator pembelajarannya. Namun, pada awalnya, sangat sedikit
peserta yang memberikan penilaian disebabkan karena masih ada rasa segan/malu
untuk memulai diskusi. Namun, peserta mulai berani untuk memberikan penilaian
saat narasumber membahasnya terlebih dahulu. Diskusi pun dilakukan dengan efektif
di mana banyak peserta yang memiliki pendapat berbeda dan berargumen mengenai
kenapa pendapatnya benar. Diskusipun dilakukan sampai akhirnya mendapatkan
jawaban yang disetujui oleh seluruh peserta. Pada saat membahas mengenai uji
reliabilitas, narasumber memberikan satu contoh mengenai esensi konsistensi
penilaian (reliabilitas) dan selanjutnya peserta diminta untuk memberikan contoh-
contoh konsistensi penilaian. Melalui pemberian contoh dan diskusi, peserta pun
mendapatkan pemahaman yang dalam mengenai uji reliabilitas.
Beberapa pertanyaan diajukan oleh peserta mengenai proses validasi ini.
Peserta pertama mengajukan pertanyaan mengenai apa perbedaan antara face validity
dan content validity. Pertanyaan ini diajukan karena narasumber hanya menjelaskan
mengenai content validity tanpa menyentuh face validity. Narasumber meresponnya
dengan mengatakan bahwa face validity tidak bias dilepaskan dengan content validity
di mana proses ini dilakukan pada saat yang bersamaan, yaitu pada saat instrument
dinilai oleh para ahli. Maka, walaupun tidak secara eksplisit dikatakan, face validity
sebenarnya diikutsertakan dalam proses content validity. Pertanyaan kedua yang
diajukan adalah mengenai apakah boleh data yang digunakan untuk proses validasi
juga digunakan dalam pengambilan data mahasiswa yang sebenarnya. Narasumber
merespon dengan menjawab, itu boleh dilakukan namun dengan pertimbangan
apakah data terseut telah dapat merepresentasikan kemampuan siswa. Pertanyaan-
16
pertanyaan lainnya lebih banyak mengenai bagaimana proses validasi ini dilakukan
dari tahap awal hingga tahap akhir.
Latihan secara manual mengenai analisis data untuk proses validasi adalah
hal selanjutnya yang dilakukan dalam P2M ini. Peserta diberikan sebuah lembaran
berisi data yang harus divalidasi oleh para peserta. Pesertapun berlatih secara manual
terlebih dahulu untuk memahami konsep validasi sebelum menggunakan software.
Beberapa kendala dihadapi saat melakukan kegiatan ini. Kendala terbesar adalah
mengenai kemampuan peserta untuk melakukan proses validasi secara manual.
Namun, ini merupakan hal yang wajar, mengingat proses ini baru saja didiskusikan.
Melalui proses ini banyak guru mengakui bahwa proses ini merupakan pengalaman
baru bagi mereka. Tentu saja ini merupakan signal baik di mana P2M ini mampu
memberikan pengetahuan baru bagi para peserta. Hari pertama ini diakhiri dengan
diskusi mengenai proses yang telah dilakukan dari pagi hari hingga siang hari.
Hari kedua diawali oleh narasumber dengan memberikan beberapa
pertanyaan mengenai pentingnya proses validasi yang telah dibahas pada hari
pertama. Hal ini dilanjutkan dengan memperkenalkan perangkat lunak TAP yang
bisa peserta buka di komputer-komputer yang telah disiapkan di pusat komputer.
Workshop dilakukan dengan pertama menyusun data untuk dianalisis, diikuti dengan
menentukan parameter-parameter pengukuran, analisis data, dan mengevaluasi hasil
validasi. Kendala yang dihadapi saat proses ini adalah masih ada beberapa guru yang
belum terbiasa menggunakan perangkat lunak computer seperti Microsoft Excel.
Narasumber pun berinisiatif melakukannya secara pelan-pelan agar para peserta
dapat mengikuti langkah-langkah secara berunut dibantu oleh ketiga narasumber
lainnya. Kerja sama yang dilakukan oleh seluruh narasumber sangat membantu
proses ini dan memastikan bahwa seluruh peserta dapat mengikuti setiap langkahnya
dengan baik. Dibutuhkan waktu kurang lebih dua jam untuk melakukan proses ini
dari tahap awal sampai tahap akhir. Namun hal ini sudah merupakan hal yang wajar
mengingat para peserta baru saja diperkenalkan dengan perangkat lunak ini.
Banyak peserta mengakui telah memiliki perangkat lunak yang mirip dengan
perangkat lunak dalam P2M ini. Namun, ada beberapa kelebihan yang ditawarkan
oleh TAP, diantaranya yaitu banyaknya hasil analisis yang dapat diberikan oleh TAP
dan laporan skoring siswa yang sangat detail. Hal ini dirasa oleh para peserta sebagai
17
hal yang baru dan sangat membantu dalam proses penilaian dalam penelitian PTK
maupun proses penilaian di kelas secara umum. Banyak juga guru yang terlihat
sangat tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai hasil analisis validasi
menggunakan perangkat lunak ini. Ini terbukti dari banyaknya guru yang bertanya
secara pribadi saat istirahat siang kepada keempat narasumber mengenai bagaimana
cara mengeinterpretasi dan mengevaluasi hasil analisis lebih lanjut yang ditawarkan.
Selanjutnya workshop dilanjutkan dengan pemberian tugas, yaitu
memvalidasi sebuah instrument dengan menganalisis data menggunakan TAP. Hal
yang menarik dapat dilihat dari latihan yang dilakukan yaitu proses validasi yang
dilakukan oleh para guru dapat dilakukan dengan relatif cepat. Pada awalnya saat
narasumber memberikan pelatihan, dibutuhkan waktu kurang lebih 2 jam untuk
menjelaskannya, namun saat tugas dilakukan para peserta membutuhkan rata-rata 15
menit untuk melakukan proses validasi secara keseluruhan. Melihat antusiasme dan
latihan yang dilakukan oleh para peserta, penulis pun menyimpulkan bahwa P2M ini
dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi para peserta. Selain itu, penulispun
dapat menyimpulkan bahwa P2M ini berhasil dengan hasil yang memuaskan.
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Adapun simpulan yang dapat ditarik setelah pelaksanaan P2M Pelatihan
Penggunaan Berbagai Metode Validasi Instrumen untuk Meningkatkan Kompetensi
Melakukan Penelitian Berbasis Kelas Para Guru Bahasa Inggris di Kabupaten
Buleleng ini adalah 1) meningkatnya penguasaan konsep mengenai tujuan dan esensi
dari proses validasi instrumen untuk meningkatkan kualitas dari penelitian tindak
kelas yang dilakukan oleh para guru, 2) meningktanya keterampilan guru dalam
melakukan proses validasi instrumen oleh para guru peserta pelatihan.
4.2 Saran dan tindak lanjut ke depannya
Berdasarkan saran dan permintaan dari para guru, ke depannya diharapkan
diadakannya pelatihan penyusunan perangkat penilaian autentik yang mendalam
mengenai keempat skil dalam Bahasa Inggris. Saran kedua yang didapatkan dari
diskusi dengan para peserta adalah diadakannya pelatihan sejenis yang lebih
menekankan pada validasi instrumen penilaian Bahasa Inggris yang bersifat autentik
mengingat pada Kurikulum 2013, selain penilaian tradisional, guru juga diminta
untuk melakukan penilaian secara autentik.
Saran-saran ini akan menjadi pertimbangan tim untuk melakukannya di tahun
depan, sehingga P2M yang dilakukan pada tahun-tahun selanjutnya memang benar-
benar berdasarkan kebutuhan nyata yang dihadapi guru di sekolah.
19
Daftar Pustaka
Kemendikbud. (2013). Pedoman Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
Kemendikbud.
Lickona, T. (1996). Eleven Principles of Effective Character Education. Journal of
Moral Education.1, 1996, pp.93-94.
Marhaeni, A. A. I. N. (2013). Pengembangan Perangkat Asesmen Autentik sebagai
Asesmen Proses dan Produk dalam Implementasi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Provinsi
Bali. Laporan Penelitian Tim Pascasarjana Tahun I (2013).
Marhaeni, A.A.I.N, Dantes, Nyoman & Artini, L.P. (2014). Pengembangan
Perangkat Asesmen Autentik sebagai Asesmen Proses dan Produk dalam
Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata
Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Provinsi Bali. Laporan Penelitian Tim
Pascasarjana Tahun ke-2.
Marhaeni, A.A.I.N, Ratminingsih, Ni Made, & Dewi, N. L. P. Eka Sulistia. (2015).
Pengembangan Perangkat Asesmen Autentik sebagai Asesmen Proses dan
Produk dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Provinsi Bali. Laporan Penelitian
Tim Pascasarjana Tahun ke-3.
Nitko A.J. (1996). Educational Assessment of Students, 2nd Ed. Columbus Ohio :
Prentice Hall.
Popham, W.J. (1995). Classroom Assessment, What Teachers Need to Know. Boston:
Allyn and Bacon.
Roberts, P. et al (2006). Reliability and validity in research. Nursing Standard. 20,
44, 41-45.
Date of acceptance: April 6 2006
Rolheiser, C. & Ross, J. A. (2005) Student Self-Evaluation: What Research Says and
What Practice Shows. Internet download.
Salvia, J. & Ysseldyke, J.E. (1996).Assessment.6th Edition.Boston: Houghton Mifflin
Company.
Wyaatt III, R.L. & Looper, S. (1999). So You Have to Have A Portfolio, a Teacher’s
Guide to Preparation and Presentation. California: Corwin Press Inc.
20
LAMPIRAN
Rencana Alokasi Penggunaan Dana P2M
No Bagian Jenis Pengeluaran Volume Harga
satuan
Harga
seluruhnya
1 ATK
Kertas A4 5 Rim 28,000 140,000
Catride Canon 810 2 Bh 200,000 400,000
CD RW 10 Bh 3,200 32,000
Streples 3 Bh 16,000 48,000
Isi streples 4 ktk 6,000 24,000
Buku catatan untuk peserta 70 Bh 5,200 364,000
Pulpen untuk peserta 70 Bh 3,200 224,000
Map plastik 5 lusin 36,000 180,000
Baterai mix lepas 8 Bh 12,000 96,000
Total biaya ATK 1,508,000
2 Honor dan
Perjalanan
Honor Narasumber 1 Or 400,000 400,000
Honor Ketua 1 Or 240,000 240,000
Honor Anggota 4 Or 120,000 480,000
Transport Panitia Persiapan 3 Or 88,000 264,000
Transport Pelaksanaan 3 Or 88,000 264,000
Transpot Pendampingan I 3 Or 88,000 264,000
Transpot Pendampingan II 3 Or 88,000 264,000
Transpot Pendampingan III 3 Or 88,000 264,000
Transpot Narasumber 2 Or 88,000 176,000
Total Honor dan Perjalanan 2,616,000
3 Konsumsi
Snack rapat koordinasi 3 kotak 8,000 24,000
Nasi kotak rapat perencanaan 3 kotak 20,000 60,000
Snack pelaksanaan (Peserta,
Narasumber, Panitia,
Undangan)
70 kotak 8,000 560,000
Nasi (Peserta, Narasumber,
Panitia, Undangan) 50 kotak 16,000 800,000
Total Konsumsi 1,444,000
4 Biaya
Cetak
Cetak Proposal 4 eks 20,000 80,000
Cetak Laporan Akhir 10 Eks 32,000 320,000
Spanduk 2 Bh 212,000 424,000
Piagam 70 Lbr 5,600 392,000
Cetak Foto 40 Lbr 2,400 96,000
Cetak Materi Peserta 50 eks 22,400 1,120,000
Total Biaya Cetak 2,432,000
Total biaya keseluruhan 8,000,000
21
BIODATA KETUA PELAKSANA
Curriculum Vitae
1. Nama : A.A. Gede Yudha Paramartha, S.Pd., M.Pd.
2. NIP : 198806222014041001
3. NIDN : 0022068802
4. Tempat, Tgl. Lahir : Klungkung, 22 Juni 1988
5. Fakultas
Jurusan
Perguruan Tinggi
: Bahasa dan Seni
: Pendidikan Bahasa Inggris
: Universitas Pendidikan Ganesha
6.
7.
8.
Alamat kantor
Alamat rumah
Nomor telepon
: Jl. Achmad Yani No. 67 Singaraja, Bali
: Perumahan Agung Asri Persada 21C, Singaraja
: 08174743006
1.PENDIDIKAN
Program: S1 S2 S3
Nama PT Universitas
Pendidikan
Ganesha,
Singaraja
Universitas
Pendidikan
Ganesha,
Singaraja
-
Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa
Inggris
Pendidikan Bahasa
Inggris
-
Tahun Masuk 2006 2010 -
Tahun Lulus 2010 2012 -
Judul Skripsi/
Tesis/Disertasi
The Effect of
Creative Mapping
Technique upon
Students’ Reading
Comprehension
The Effect And
Self-Assessment
Strategy And Self
Efficacy On
Students’Writing
Competency
-
2.PENGALAMAN PENELITIAN YANG TERKAIT
No Judul Tahun Kedudukan Pendanaan
Besaran
Dana
Sumber
Dana
1 Pemetaan Lingkup dan Arah
Penelitian Dosen-Dosen
Jurusan Bahasa di Fakultas
Bahasa dan Seni Undiksha
Tahun 2012-2013
(Suatu Meta-Analisis)
2014 Anggota 15.000.000 DIPA
UNDIKSHA
22
3 Konstruksi Identitas Guru
Bahasa Inggris Sekolah
Menengah Atas (SMA) di
Singaraja Bali
2015 Anggota 10.000.000 DIPA
4 Analisis Sikap Bahasa
Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Bahasa Inggris Undiksha
terhadap Bahasa Inggris dan
Bahasa Indonesia
2016 Ketua Rp.
10.000.000
DIPA
UNDIKSHA
5 Kontribusi Efikasi Diri
Menulis dan Efikasi Diri
Membaca terhadap
Kemampuan Menulis
Mahasiswa
2016 Ketua Rp.
8.000.000
PENELITIAN
FBS
6
7
3.PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYRAKAT YANG
TERKAIT
No Judul Tahun Kedudukan Pendanaan
Besaran
Dana
Sumber
Dana
1 Pelatihan Penggunaan Asesmen
Autentik sebagai Asesmen
Proses dan Produk dalam
Implementasi Kurikulum 2013
pada Mata Pelajaran Bahasa
Inggris di SMP Se-Buleleng
2015 Anggota 12.000.000 DIPA
UNDIKSHA
2 Pelatihan Mengembangkan dan
Menggunakan Perangkat
Asesmen Autentik dalam
Rangka Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran Bahasa Inggris
Berbasis Karakter Bagi Guru
SMP dan SMA serta Dosen
Pendidikan Bahasa Inggris di
Kabupaten Manggarai, Flores,
NTT
2016 Anggota 12.000.000 DIPA
UNDIKSHA
3 Pelatihan Penelusuran Sumber
pustaka secara Online dan
Penulisan Daftar Pustaka
berbasis Word 2010 bagi Guru-
guru SMP/SMA di Kecamatan
Buleleng
2016 Anggota 12.000.000 DIPA
UNDIKSHA
23
4
5
6
7
4. PUBLIKASI ILMIAH YANG (2011-2015)
No Judul Publikasi Nama Jurnal Tahun
terbit
No ISSN/ISBN
1 Exploring the Role of Self-
Efficacy in The
Implementation of Self-
Assessment for English
Writing
JPI 2016
2
3
4
5. KEGIATAN ILMIAH YANG DIIKUTI (2011-2015)
No Judul Artikel Nama Kegiatan Tanggal
Kegiatan
Prosiding
No
ISSN/ISBN
1 Asesmen Diri pada Penilaian
Autentik: Suatu Cara
Pendidikan Autonomi
Himpunan
Evaluasi
Pendidikan
Indonesia (HEPI)
18-20
September
2014
ISBN 978-
602-71325-0-4
2 The Role of Self-assessment
and Self-efficacy on Writing
Competency in English as
Foreign Language Learning
ICIRAD 18-19
Nopember
2015
ISBN 978-
602-1213-89-6
3 Konstruksi Identitas Guru
Bahasa Inggris Sekolah
Menengah Atas (SMA) di
Singaraja Bali
SENARI 18-19
Nopember
2015
ISBN 978-
602-1213-90-2
4
24
6. PRESTASI DOSEN (2011-2015)
No Nama Kegiatan/Prestasi Tahun Institusi/Lembaga
Pemberi
penghargaan
Bukti Prestasi
(No Piagam,
dsb)
1
2
3
4
7.KEANGGOTAAN PADA ORGANISASI PENDIDIKAN /PROFESI
/ILMIAH (2011-2015)
No Nama Organisasi Jabatan
1
2
3
4
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian
biodata ini saya buat dengan sebenarnya
Singaraja, 4 November 2016
A.A. Gede Yudha Paramartha, S.Pd., M.Pd.
NIP. 198806222014041001
25
Anggota I A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prof. Dr. AAIN Marhaeni, MA
2 Jabatan Fungsional Guru Besar
3 Jabatan Struktural Ketua Lembaga Penelitian
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 1964031990032002
5
6
NIDN 0026036403
7
Tempat dan Tanggal Lahir Klungkung, 26 Maret 1964
8 Alamat Rumah Perumahan Puri Asri C/3 Kerobokan-Singaraja
9 Nomor Telepon/Faks/ HP 0362-23642/Hp 0817567427
10 Alamat Kantor Jln Udayana- Kampus Tengah
11 Nomor Telepon/Faks 0362-32558
12 Alamat e-mail [email protected]
13
Lulusan yang Telah Dihasilkan S-l= 126 orang; S-2= 32 Orang; S-3= - Orang
14. Mata Kuliah yg Diampu
1 Metodologi Penelitian Pendidikan Bahasa
2 Language Learning Evaluation
3 Asesmen Pendidikan
4 Evaluasi Program
5 Landasan Pendidikan
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Udayana
Ohio State University, USA
UNJ Jakarta
Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris
Language Arts in Early in Middle Childhood Education
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Tahun Masuk-Lulus 1983-1988 1995-1996 2001-2005
JudulSkripsi/Thesis/Disertasi Reading Comprehension of The Third Grade SMP Students in Singaraja
Literature-based Instruction and its Possible Implementation in Indonesian Context
Pengaruh Asesmen Portofolio dan Motivasi Berprestasi terhadap Kemampuan Menulis Bahasa Inggris
26
Nama Pembimbing/Promotor Prof. Dr. I Ketut Seken, M. A.
Prof. Jerome Zutell, Ph. D.
Prof . Dr. Conny R. Semiawan dan Prof. Dr. Nyoman Dantes
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2011 Studi Penelusuran Kinerja Program Studi S2 Pendidikan Dasar PPs Undiksha serta Rekomendasi peningkatan Mutu Lulusan
DIPA PPs Undiksha
Rp. 80 Juta
2 2013 Pengembangan Perangkat Asesmen Autentik sebagai Asesmen Proses dan Produk dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Provinsi Bali
Hibah Pascasarjana
Rp. 79
3 2014 Pengembangan Perangkat Asesmen Autentik sebagai Asesmen Proses dan Produk dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Provinsi Bali
Hibah Pascasarjana
Rp. 112
4 2014 Analisis Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat
Kinerja Penelitian Dosen Undiksha
DIPA UNDIKSHA
Rp. 25
5 2014 Pemetaan Lingkup dan Arah Penelitian Dosen-Dosen Jurusan Bahasa di Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha Tahun 2012-2013
(Suatu Meta-Analisis)
DIPA UNDIKSHA
Rp. 16
4 2015 Pengembangan Perangkat Asesmen Autentik sebagai Asesmen Proses dan Produk dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Provinsi Bali
Hibah Pascasarjana
Rp. 100
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan
No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
27
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2010 Pelatihan Analisis Data Hasil Belajar dengan Program Iteman untuk Para Guru Di Kecamatan Buleleng
DIPA PPs Undiksha
Rp. 20 Juta
2 2011 Workshop tentang Rekonstruksi SK-KD-Materi Pendidikan Agama Hindu pada Para Guru SMA di Provinsi Bali
DIPA PPs Undiksha
Rp 23 Juta
3 2015 Pelatihan Penggunaan Asesmen Autentik sebagai Asesmen Proses dan Produk dalam Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Se-Buleleng
DIPA Undiksha
Rp. 12 Juta
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 TahunTerakhir
No Judul Artikel Volume/
Nomor/Tahun Nama Jurnal
1 Portfolio Assessment, achievement motivation, and writing ability (an experiment to semester 2 students of English Education Department, Undiksha)
JPP Undiksha
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar Ilmiah
Dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1
2
3
4
dst
G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman
Penerbit
1
2010
PPs Undiksha
2
Evaluasi Program Pendidikan 2011
170 PPs Undiksha
H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir
No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1
---
28
2
3
dst
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhi
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat Penerapan
Respons Masyarakat
1
---
2
dst
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1
--- 2
3
dst
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan proposal penelitian fundamental institusi 2016.
29
Biodata Anggota II
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ni Luh Putu Eka Sulistia Dewi, S.Pd., M.Pd
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP 198104192006042002
5 Tempat dan Tangal Lahir Kintamani, 19 April 1981
6 Alamat Rumah Jalan Parikesit No 5 Singaraja, Bali
7 Nomor Telp (0362) 31237
8 Nomor HP 085737266702
9 Alamat Kantor Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Jalan Achmad Yani No. 67 Singaraja, Bali
10 Nomor Telp/Faks (0362) 22750
11 Alamat E-mail [email protected]
I. Riwayat Pendidikan
1 Program S1 S2 S3
2 Nama PT IKIP Negeri Singaraja Universitas Negeri Malang -
3 Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa
Inggris
Pendidikan Bahasa Inggris -
4 Tahun Masuk 1999 2008 -
5 Tahun Lulus 2003 2010 -
6 Judul
Skripsi/Tesis/Desertasi
Improving the Students
Ability in Recalling
Words Meaning
through the Use of
Flashcards
A Proposed Syllabus for TEYL
Course for the Students of
English Education
Department at Ganesha
University of Education
-
7 Nama
Pembimbing/Promotor
I. Drs. I Gede Batan,
M.A.
II. Drs. Asril Marjohan
I. Prof. Kasihani K. E.
Suyanto, M.A., Ph,D.
II. Dr. Sri Rachmajanti, Dip.
TESL, M.Pd
-
III. Pengalaman Penelitian
30
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah
1 2007 Evaluasi Diri Berbasis Kombinasi Traditional Paper
- Based dan Electronic Portfolio untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Mahasiswa
DIPA 5.000.000
2 2008 Startegi Belajar dengan Evaluasi Diri Berbasis
Electronic Portfolio untuk Meningkatkan
Kemampuan Menulis Mahasiswa
DIPA 10.000.000
3 2008 Evaluasi Diri Berbasis Assesmen Portopolio untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa Kelas
XI IPA SMA Laboratorium Undiksha.
DIPA 5.000.000
4 2012 Pengembangan Kurikulum dan Perangkat
Pembelajaran Pembelajatan Berwawasan
Budaya Lokal bagi SMK PAriwisata untuk
Menunjang Pengembangan Ekonomi Kreatif di
Sentra Pariwisata Bali
MP3EI 137.500.000
5 2013 Meningkatkan Kemampuan Menulis Mahasiswa
Melalui Media Blogger Berbasis Pendekatan
Proses dalam Asessmen Portofolio
DIPA 12.000.000
6. 2015-
2016
Pengembangan Suplemen Perangkat
Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas VII Berbasis
Budaya Lokal untuk Mendukung Pengembangan
Karakter Bangsa
Desentralisasi
DIKTI
100.000.000
4. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal
No Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama Jurnal
1 2010 Evaluasi Diri Berbasis Asesmen Portfolio untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa
Vol. 4 No. 3
Desember
2010
JPPP
UNDIKSHA
2 2012 Evaluasi Diri Berbasis Kombinasi Traditional
Paper-based dan Electronic Portfolio untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Mahasiswa
Vol. 10, No.1,
Maret 2012
Jurnal IKA
Undiksha
3 2012 Assessing Young Learners: It Is No Longer a
“Nightmare”
Vol. 7 No. 14 PRASI
4 2013 Meningkatkan Kemampuan Menulis Mahasiswa
dengan Pengintegrasian Strategi POWERS
dalam Asesmen Portofolio Elektronik
Vol. 2 No. 2
Oktober 2013
Jurnal
Pendidikan
Indonesia
5 2014 Pemanfaatan blogger Berbasis Pendekatan
Proses dalam Asessmen Portofolio Elektronik
untuk Meningkatkan Kemampuan
Menulis Mahasiswa
Jilid 47 No 1
April 2014
Jurnal
Pendidikan
dan
Pengajaran
31
Singaraja, 04 November 2016
Anggota,
Ni Luh Putu Eka Sulistia Dewi, S.Pd., M.Pd
NIP 198104192006042002
32
Biodata Anggota III
A. IdentitasDiri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) I Putu Indra Kusuma, S.Pd., M.Pd.
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Jabatan Fungsional Tenaga Pengajar
4. NIP/NIK/Identitas Lainnya 198701172014041001
5. NIDN 0017018702
6. Tempat dan Tanggal Lahir Payeti, 17 Januari 1987
7. E-mail [email protected]
8. Nomor Telepon/HP 081933026461
9. Alamat Kantor Pend. Bahasa dan Seni/ Pend. Bahasa
Inggris, Jl. A.Yani No.67 Singaraja-Bali
10. Nomor Telepon/Faks (0362) 21541, (0362) 22570/ (0362)
25375
11. Lulusan yang Telah Dihasilkan S1= - S2= -
12. Mata Kuliah yang Diampu 1. Intensive English Course
2. Listening 1
3. Grammar 1
4. Vocabulary 3
5. Learning and Instruction
6. Professional Development
7. Language Assessment
Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas
Pendidikan
Ganesha
Universitas
Pendidikan
Ganesha
-
BidangIlmu Pendidikan
Bahasa Inggris
Pendidikan
Bahasa
Kosentrasi
Bahasa Inggris
-
Tahun Masuk-Lulus 2005-2009 2010-2012
33
Judul Skripsi/Thesis/Disertasi Culture-Based
Reading Material
for the fifth
Grade Students
in Elementary
Schools in Bali
(A Preliminary
Survey)
Developing
Culture-Based
Reading
Material for the
Fifth Grade
Students of
Elementary
Schools in
Buleleng
Regency
B. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
( bukan skripsi, tesis, maupun disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2014 Pemetaan Lingkup dan Arah
Penelitian Dosen-Dosen Jurusan
Bahasa di Fakultas Bahasa dan
Seni Undiksha Tahun 2012-2013
(Suatu Meta-Analisis)
DIPA
UNDIKSHA
15
2014 Hubungan Motivasi Belajar dan
Kecemasan terhadap Hasil Belajar
Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Bahasa Inggris UNDIKSHA
DIPA
UNDIKSHA
8
C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1. 2015 Pelatihan Penggunaan Asesmen
Autentik Sebagai Asesmen Proses dan
Produk dalam Implementasi
Kurikulum 2013 pada Mata pelajaran
Bahasa Inggris di SMP se-Buleleng
DIPA
UNDIKSHA
12
2.
D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun
1
2
E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
34
1 Konferensi Ilmiah Tahunan
Himpunan Evaluasi
Pendidikan Indonesia
Asesmen Diri pada
Penilaian Autentik,
Suatu Cara Pendidikan
Autonomi
18-20 September
2014
2
3
F. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1 Authentic Assessment Tools for
Assessing English productive
Skills in Junior High School
2015 275 UNDIKSHA Press
G. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir
No Judul / Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1
H. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya
dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul / Tema /JEnis Rekayasa
Sosial Lainnya yang Telah
Diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon Masyarakat
1
I. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
Singaraja, 10 November 2016
Anggota,
I Putu Indra Kusuma, S.Pd., M.Pd.
NIP. 198701172014041001
35
BIODATA ANGGOTA IV
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Luh Gede Eka Wahyuni, S.Pd., M.Pd.
2 Jenis Kelamin Perempuan/P
3 Jabatan Fungsional -
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 198812012015042003
5 NIDN 0001128802
6 Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar, 01 Desember 1988
7 E-mail [email protected]
8 Nomor Telepon/HP 081805533674
9 Alamat Kantor Kampus Bawah Undiksha, FBS, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Jl. A.Yani No.67 Singaraja, Bali
10 Nomor Telepon/ Faks 0362-22570/ Fax (0362) 25735
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = …. orang, S2 = .... orang, S3 = .... orang
12 Mata Kuliah yang Diampu
1. Intensive English Course
2. Literal Listening
3. Assessing Young Learners
4.
5.
Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Pendidikan Ganesha
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
Tahun Masuk-Lulus 2007-2011 2011-2013
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
Improving Students’ Competency in writing Hortatory Exposition Paragraph By Using What-Why-How Strategy
Analysis of Authenticity of Teacher’s Made Assessment and Its Contribution to Students’ English
36
in Class XI IPA 2 of SMA Negeri 3 Singaraja in Academic Year 2010/2011
Achievement
Nama Pembimbing/Promotor
Prof. Dr. Putu Kerti Nitiasih, M.A
Nyoman Karina Wedhanti.,S.Pd.,M.Pd
Prof. Dr. Anak Agung Istri Ngurah Marhaeni, M.A Dra. Luh Putu Artini, M.A, Ph.D
Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2016 Pengaruh Metode Project Based Learning dan Self Efficacy Terhadap Kompetensi Menulis Mahasiswa
DIPA Rp 10.000.000
Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2016 Pelatihan Kolaboratif Drama Modern Dan Tradisional Berbahasa Inggris Di Desa Baktiseraga, Buleleng
DIPA Rp 15.000.000
2 2016 Pelatihan dan Bimbingan Teknis Pembuatan Media Ajar Berbasis Internet untuk Guru-guru Bahasa Inggris Sekolah Dasar Se-kecamatan Sukasada
Jurusan Rp 14.000.000
Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/
Tahun
1 Authenticity of Teachers’ Made Assessment and Its Contribution to Students’ English Achievement
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Undiksha (2013)
ISSN 2301-7821, Jilid 46 (2), p. 182-191
Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
- - - -
Karya Buku dalam 5 tahun terakhir
No Judul buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
- - - - -
37
Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
- - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan proposal P2M 2016.
Singaraja, 04 November 2016 Pengusul,
` Luh Gede Eka Wahyuni, S.Pd., M.Pd NIP. 198812012015042003
38
Analisis Butir Soal dan Pelaporan Hasil Belajar
Siswa
berbantuan TAP (Test Analysis Program)
Oleh:
A.A. Gede Yudha Paramartha, S.Pd., M.Pd.
Ni Luh Putu Eka Sulistia Dewi, S.Pd., M.Pd.
Putu Indra Kusuma, S.Pd., M.Pd.
Luh Gede Eka Wahyuni, S.Pd., M.Pd.
39
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2017
I. MEMPERSIAPKAN DATA:
1. Rekap data ke dalam Microsoft Excel dengan ketentuan sebagai berikut:
- Kolom paling atas (Column 1) berisikan kunci jawaban dan selanjutnya
diikuti oleh respon jawaban siswa.
- Baris pertama (Row A) berisikan “Key” yang diikuti oleh nama atau
inisial siswa.
- Ubah ukuran kolom pada jawaban siswa menjadi 1 poin dengan cara
mengklik Format > Column Width > ubah angka dalam boks menjadi
“1” > OK.
40
2. Simpan file ke dalam format .prn dengan cara mengklik File > Save As >
Pada dialog box seperti gambar di atas klik Save as Type > pilih “formatted
Text (Space Delimited)(*.prn). Simpan file ke dalam folder yang
dikehendaki.
3. Buka folder tempat penyimpanan file. Dalam folder tersebut akan muncul file
baru dengan format .prn. dobel klik dan pilih aplikasi “Notepad” untuk
membukanya. Data akan tersusun seperti gambar di atas. Pastikan tidak ada jarak
(seperti spasi atau tab) antar kunci jawaban. Apabila data tidak tersusun dengan
baik, ulangi dari step pertama dan perbesar jarak baris pertama (Row A). Setelah
melalui proses di atas, data siap dianalisis.
II. MENENTUKAN PARAMETER ANALISIS
41
Sebelum melakukan analisis, parameter-parameter pengukuran perlu
ditentukan terlebih dahulu. Parameter yang perlu ditentukan meliputi: 1) standar
penilaian dan 2) daya beda soal.
1. Buka aplikasi TAP.exe
2. Menentukan standar penilaian: Klik Option > Set percentage for Grades.
Pada dialog boks yang muncul, tentukan standar penilaian yang sesuai
dengan kebutuhan. Pada contoh ini akan digunakan standar penilaian yang
sesuai dengan Kurikulum 2013 seperti yang tertera di bawah ini.
Persentil (%) Huruf
96-100 A
88-95 A-
80-87 B+
71-79 B
63-70 B-
55-62 C+
46-54 C
38-45 C-
30-37 D+
25-29 D
42
3. Pada dialog boks selanjutnya, klik User Defined dan set jumlah kategori
menjadi 11. Pada table di bawahnya, isikan standar penilaian sesuai dengan
table di atas.
4. Menentuka daya beda soal: Klik Option > Set Criteria for Problem Items.
Nilai yang diisi pada kolom-kolom yang disediakan adalah sebagai berikut.
a. Item Difficulty (low) = 0.20
b. Item Difficulty (high) = 0.95
c. Item Discrimination = 0.30
d. Point-Biserial = 0
e. Adjusted Point-Biserial = 0.
III. MENGANALISIS DATA DENGAN APLIKASI TAP
1. Pada bagian “Input” pilih “Insert a TEXT file” dan klik “Go to Data Editor”.
43
2. Pada dialog boks Open pilih All Files (*.*) di bagian pojok kanan bawah.
Selanjutnya pilih file .prn yang telah dipersiapkan dan pilih Open dan data
akan muncul di dialog boks Data Editor.
3. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam dialog boks Data Editor
44
- Title = isikan nama sesuai dengan keinginan, dalam contoh ini akn diberi
nama “Latihan TAP”.
- # students = isikan jumlah siswa. Pada contoh ini 37 orang.
- # Test Items = isikan jumlah soal. Pada contoh ini 40 butir soal.
- Key = isikan kunci jawaban pada kolom ini tanpa jarak antar kunci
jawaban.
- Options = isikan jumlah kunci jawaban pada setiap soal yang akan
dianalisis. Pada contoh ini ada lima kunci jawaban (A,B,C,D,E) maka
tulis 5 sebanyak 40 kali (jumlah soal = 40).
- Include = tulis “Y” untuk menentukan soal mana saja yang akan
dianalisis, dan “N” untuk menentukan soal mana yang tidak diikutkan
dalam analisis. Pada contoh ini, seluruh soal akan dimasukkan dalam
analisis, maka tulis “Y” sebanyak 40 kali.
- Length of Examinee Names/IDs (# characters) = Pada bagian ini
tentukan berapa panjang karaker yang disediakan untuk nama siswa. Pada
contoh ini panjang karakter yang disediakan adalah 25. Pastikan bahwa
Item #1 sudah sejajar dengan respon siswa pada soal pertama. Apabila
tidak sejajar, maka ubah nilai jumlah karakter hingga setara.
- Apabila semua hal telah dipastikan, selanjutnya klik OK
45
4. Pada bagian Output, centang semua pilihan dan klik Analyze (F9) dan
selanjutnya klik Save Result (F3).
5. Buka folder tempat penyimpanan file, akan muncul enam file baru berformat
.exm, .itm, .opt, .rpt, .tap, dan .txt.
IV. MENGEVALUASI HASIL ANALISIS
a. Mengevaluasi Kualitas Butir Soal
1. Buka folder tempat penyimpanan file dan buka file berformat .itm dengan
aplikasi Notepad.
2. Analisis butir soal meliputi: 1) Tingkat kesukaran soal (Item Difficulty Index)
dan 2) Daya Beda soal (Discrimination Index).
3. Gambar di atas merupakan contoh hasil analisis kualitas butir soal. Di bawah
merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan.
- Key = Apabila ada tanda “#” pada soal, ini mengindikasikan ada masalah
baik pada tingkat kesukaran dan/atau daya beda soal. Maka dari itu, perlu
dianalisis tingkat kesukaran dan daya beda soalnya.
- Number Correct = jumlah siswa yang menjawab benar soal tersebut.
- Item Diff = tingkat kesukaran soal. Semakin tinggi nilai yang tertera,
semakin mudah soal tersebut, begitu juga sebaliknya. Apabila nilai
tingkat kesukaran melebihi 0.95 (>0.95), maka soal tersebut terlalu
46
mudah. Sebaliknya, apabila nilai tingkat kesukaran di bawah 0.20
(<0.20), maka soal tersebut terlalu susah. Apabila menemukan hal
tersebut, maka soal tersebut perlu dikaji lebih lanjut dengan pertimbangan
1) memperbaiki soal, sehingga soal tersebut menjadi tidak terlalu susah
ataupun mudah, dan 2) membuang soal tersebut.
- Disc. Index = Daya beda soal. Semakin tinggi nilai daya beda soal,
semakin baik soal tersebut membedakan siswa yang memiliki
pengetahuan dan tidak memiliki pengetahuan tentang kompetensi yang
diukur pada soal tersebut. Nilai daya beda yang diharapkan adalah diatas
0.3 (>0.3). Apabila nilai daya beda berada di bawah 0.3, maka soal
tersebut dianggap tidak dapat membedakan siswa yang memiliki
pengetahuan dan yang tidak memiliki pengetahuan. Maka, soal tersebut
perlu dikaji lebih lanjut.
b. Mengevaluasi Kualitas Pengecoh
1. Buka folder tempat penyimpanan file dan buka file berformat .opt dengan
aplikasi Notepad. Akan muncul hasil analisis seperti di bawah.
2. Kualitas pengecoh digunakan untuk mengevaluasi pilihan jawaban mana
yang tidak berfungsi dengan baik pada setiap soal. Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan.
- Option = menunjukan pilihan jawaban setiap soal berurutan dari opsi
pertama (A) sampai pilihan terakhir (E)
- TOTAL = jumlah keseluruhan siswa yang mejawab setiap pilihan
jawaban. Pada contoh di atas, 1 siswa memilih A dan D, 35 siswa
memilih C, dan tidak ada siswa yang memilih B ataupun D. tanda “*”
menunjukan kunci jawaban soal.
47
- High = jumlah siswa kelompok atas (27% siswa yang memiliki skor akhir
tertinggi) yang menjawab setiap pilihan jawaban. Pada contoh di atas, 12
siswa kelompok atas memilih C.
- Low = jumlah siswa kelompok bawah (27% siswa yang memiliki skor
akhir terendah) yang menjawab setiap pilihan jawaban. Pada contoh di
atas, 9 siswa kelompok bawah memilih C.
- Diff = perbedaan jumlah siswa pada kelompok atas dan bawah yang
menjawab setiap pilihan jawaban. 12 (atas) – 9 (bawah) = 3 pada pilihan
jawaban C.
3. Dua hal perlu diperhatikan untuk mengevaluasi kualitas pengecoh:
- Setiap pilihan jawaban harus dipilih paling tidak oleh satu orang siswa.
Apabila tidak ada yang memilih pilihan jawaban tersebut, maka
disimpulkan bahwa pilihan jawaban tersebut tidak berfungsi dengan baik.
- perbedaan jumlah siswa pada kelompok atas dan bawah (Diff)
diharapkan bernilai negatif (-) pada setiap pengecoh dan bukan pada
kunci jawaban. Ini mengindikasikan bahwa lebih banyak siswa kelompok
bawah yang terkecoh (menjawab salah) dibandingkan dengan siswa
kelompok atas. Ini menunjukan bahwa pengecoh tersebut berfungsi
dengan baik.
c. Evaluasi dan Pelaporan Hasil Belajar Siswa
1. Evaluasi hasil belajar secara berkelompok: Buka folder tempat penyimpanan
file dan buka file berformat .exm dengan aplikasi Notepad. Pada file ini akan
dipresentasikan laporan hasil belajar siswa seperti di bawah ini.
48
2. Evaluasi hasil belajar individu: Buka folder tempat penyimpanan file dan
buka file berformat .rpt dengan aplikasi Notepad.
- Analisis kesalahan siswa: Tabel di bawah mempresentasikan tentang
analisis kesalahan siswa. Tabel Correct Answers menunjukan kunci
jawaban setiap soal. Sebagai contoh, soal nomor 1 memiliki kunci
jawaban C (#1-3), dan soal nomor 2 memiliki kunci jawaban B (#2-2).
Tabel dibawahnya menunjukan analisis kesalahan siswa. Sebagai contoh,
Adelia Novia Dewi memilih jawaban salah (B) pada soal nomor 5 (#5-2),
dan Amabel Adelius memilih jawaban salah (A) pada soal nomor 2 (#2-1)
49
- Laporan hasil belajar Siswa: Tabel di bawah mempresentasikan laporan
hasil belajar siswa secara terperinci. Tabel di bawah memberikan
informasi mengenai jumlah jawaban benar, nilai siswa dalam persentase
dan huruf. Selain itu, diberikan juga informasi mengenai jawaban siswa
dan jawaban benar apabila siswa menjawab salah. Sebagai contoh,
padasoal nomor 2, Amabel memilih jawaban salah A (1-) sedangkan
kunci jawabannya adalah B (2). Laporan ini sangat bermanfaat bagi siswa
untuk mendapatkan feedback dan guru pun memberikan laporan rinci
mengenai hasil belajar untuk setiap siswa.
50
Pelatihan Validasi Instrumen untuk Meningkatkan
Kompetensi Penilaian Kelas Para Guru Bahasa Inggris di
Kecamatan Buleleng
A.A. Gede Yudha Paramartha, Ni Luh Putu Eka Sulistia Dewi, I Putu Indra Kusuma,
Luh Gede Eka Wahyuni Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FBS UNDIKSHA
Email: [email protected], [email protected], [email protected],
ABSTRACT
Various methods of instrument validation cause confusion from teachers who have limited
opportunities to access knowledge on this matter. Therefore, this community service aimed
to give a training on the application of instrument validation to improve the competence of
conducting classroom assessment of English teachers in Buleleng District. The methods of
implementation used were through lecture, demonstrations, and practices. The result
indicated that there is an increase in mastery of the concept about purpose and essence of
instrument validation and the increase of teacher skill in doing instrument validation process.
Based on the suggestions and requests from the teachers, it is hoped that in the future there
will be an in-depth training about developing authentic assessment instruments for the four
skills in English.
Keywords: English, Instruments, Validation
ABSTRAK
Banyaknya metode validasi instrumen menyebabkan kebingungan dari para guru yang
hanya memiliki kesempatan yang terbatas untuk untuk mengakses pengetahuan mengenai
hal ini. Maka dari itu, pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan mengenai
penerapan validasi instrumen untuk meningkatkan kompetensi melakukan penilaian kelas
para guru bahasa inggris di Kecamatan Buleleng. Metode pelaksanaan yang digunakan
adalah melalui ceramah, demonstrasi, dan praktek. Hasil yang dihasilkan adalah
meningkatnya penguasaan konsep mengenai tujuan dan esensi validasi instrumen dan
meningkatnya keterampilan guru dalam melakukan proses validasi instrument. Berdasarkan
saran dan permintaan dari para guru, ke depannya diharapkan diadakannya pelatihan
penyusunan perangkat penilaian autentik yang mendalam mengenai keempat skil dalam
Bahasa Inggris.
Kata Kunci: Bahasa Inggris, instrumen, validasi
1. Pendahuluan
Menghasilkan publikasi ilmiah berdasarkan hasil penelitian atau gagasan inovatif
adalah hal yang penting untuk dilakukan oleh para guru. Hal ini secara eksplisit tercantum
dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya. Untuk
mencapai hasil yang diharapkan oleh peraturan tersebut, para guru harus memiliki
kompetensi menulis suatu karya ilmiah. Untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah, guru
51
diharapkan melakukan penelitian yang sesuai dengan bidang pendidikan formalnya,
sehingga dapat meningkatkan kualitas dirinya dan juga secara langsung dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Penelitian adalah suatu usaha sistematik untuk memberikan jawaban pada suatu
pertanyaan yang bertujuan untuk mengungkapkan, memformulasikan, dan
menginterpretasikan fakta-fakta yang dikumpulkan (Tuckman, 1999). Berdasarkan
pengertian tersebut, guru harus memiliki kompetensi dalam menerapkan metode-metode
sistematik untuk melakukan penelitan. Menurut Cresswell (2012), ada tujuh langkah
sistematik dalam penelitian, yaitu (1) mengidentifikasi masalah penelitian, (2) mereview
kajian literatur, (3) menspesifikasikan tujuan penelitian, (4) mengoleksi data penelitian, (5)
menganalisis dan menginterpretasi data, dan (6) melaporkan dan mengevaluasi penelitian.
Guru diharapkan menguasai ketujuh langkah-langkah di atas untuk dapat dikatakan memiliki
kompetensi meneliti.
Namun, kenyataan di lapangan belum merefleksikan kompetensi meneliti guru
secara utuh. Berdasarkan wawancara informal mengenai hal ini, kesempatan para guru
untuk mendapatkan pelatihan tentang mengoleksi data penelitian masih sangat rendah.
Menurut penuturan para guru, mereka sudah mendapatkan cukup pelatihan tentang
pelaporan hasil penelitian dan metode penelitian, namun masih sedikit mendapat pelatihan
tentang tahapan-tahapan pengumpulan data penelitian.
Menurut Cresswell (2012), ada empat pertimbangan dalam pengumpulan data
penelitian, yaitu: (1) menentukan siapa partisipan penelitian, (2) menentukan data apa yang
akan dikumpulkan, (3) instrumen apa yang akan digunakan dalam pengumpulan data, dan
(4) bagaimana cara pengumpulan datanya. Berdasarkan ide dari Creswell (2012) tersebut,
instrumen pengumpulan data merupakan suatu bagian penting yang harus dipertimbangkan
oleh peneliti. Sebuah instrument harus benar-benar mampu mengukur apa yang hendak
diukur (valid) dan juga harus mampu memberikan/menghasilkan data yang dapat dipercaya
(reliabel). Untuk mencapai hal tersebut, seorang peneliti harus secara cermat
memperimbangkan aspek validasi dari sebuah instrumen (Candiasa, 2010). Apabila sebuah
instrumen secara empiris tidak mampu menjawab kedua hal di atas, maka data yang
dikumpulkan dengan menggunakan instrumen tersebut tidaklah dapat
dipertanggungjawabkan keabsahannya. Apabila itu terjadi, konsekuensi logisnya adalah
hasil penelitian tidak dapat dipercaya secara penuh.
Untuk membuat instrument penelitian yang valid dan reliabel, ada berbagai macam
metode validasi yang dapat diterapkan menggunakan formula-formula statistik berdasarkan
tipe data dan jenis instrumen yang digunakan Roberts (2006). Banyaknya metode validasi
yang tersedia menyebabkan kebingungan dari peneliti tentang metode validasi mana yang
sesuai digunakan. Terlebih lagi oleh para guru yang hanya memiliki kesempatan yang
terbatas untuk untuk mengakses pengetahuan mengenai hal ini. Ini didukung oleh
wawancara yang telah dilakukan; kurangnya pemahaman guru tentang proses memvalidasi
sebuah instrument merupakan kelemahan yang diakui oleh guru.
Mengingat pentingnya instrumen yang valid dan reliabel dalam penelitian yang
dilakukan oleh guru, dan terbatasnya pengetahuan guru mengenai berbagai metode validasi
instrument yang tersedia, maka UNDIKSHA sebagai universitas yang bertujuan untuk
menjaga kualitas pendidikan memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan pelatihan
mengenai hal ini. Maka dari itu, penulis mengusulkan sebuah pengabdian kepada
masyarakat yang berjudul: Pelatihan Penggunaan Berbagai Metode Validasi Instrumen
untuk Meningkatkan Kompetensi Melakukan Penelitian Berbasis Kelas Para Guru Bahasa
Inggris di Kecamatan Buleleng
Validitas isi berkaitan dengan isi dan format sebuah instrumen yang representatif
terhadap bahan pembelajaran yang diberikan. Melalui validitas isi, dapat dijawab beberapa
52
pertanyaan, yaitu: 1) seberapa tepatkah isi instrumen tersebut, 2) apakah instrumen telah
mengukur variabel yang akan diukur, 3) seberapa tepat butir-butir instrumen mewakili materi
yang akan diukur. Misalkan kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, 4) seberapa tepatkan
format penulisan instrumen tersebut. Melihat hal tersebut, dalam penelitian pendidikan,
sebuah instrumen yang isinya valid adalah instrumen yang benar-benar mampu mengukur
kompetensi siswa terhadap materi yang telah diajarkan, sesuai dengan tingkat pengetahuan
siswa, dan sesuai dengan tingkat pendidikan mereka. Maka dari itu, validitas isi dapat
dicapai dengan memperimbangkan banyaknya materi yang telah diajarkan, tingkat
sesukaran materi yang akan diujikan, dan kedalaman materi yang akan diujikan.
Validitas empiris mengukur instrumen berdasarkan analisis-analisis yang bersifat
empiris (sesuai dengan kenyataan di lapangan). Dengan kata lain, validitas empiris dapat
dicapai apabila data validitas instrumen yang dikembangakan didapatkan berdasarkan
pengamatan nyata di lapangan. Dalam hal ini, sebuah instrumen harus diujicobakan di
lapangan.
Metode yang paling umum digunakan untuk menganalsis data hasil uji coba
instrumen untuk mengetahui validitas empirisnya adalah dengan cara mengkorelasikan skor-
skor setiap butir dengan skor total instrumen tersebut. Apabila sebuah butir soal memiliki
korelasi yang tinggi dengan skor total instrumen, maka butir soal tersebut secara empiris
valid dan dapat digunakan untuk pengambilan data yang sebenarnya. Di lain pihak, apabila
sebuah butir memiliki korelasi yang rendah dengan skor total instrumen, maka butir soal itu
tidak dapat mengukur apa yang hendak diukur dan harus digugurkan sebelum pengambilan
data yang sebenarnya.
Reliabilitas instrumen adalah konsistensi atau keterpercayaan dari sebuah
instrumen. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukan bahwa instrumen yang digunakan
untuk memperoleh informasi benar-benar dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data
dan mampu mengungkap informasi yang sebenarnya dilapangan. Sebagai contoh, sebuah
instrumen yang reliabel dapat menunjukan hasil yang relative sama sekalipun instrument
tersebut digunakan berulang-ulang dalam kurun waktu yang berbeda. Contoh lainnya,
apabila dua atau tiga orang penilai secara subjektif menggunakan instrument yang sama
dan hasil penilaian ketiganya menujukan hasil yang mirip (konsisten), maka instrument
tersebut juga dapat dikatan reliabel.
2. Metode Kegiatan
Metode pelaksanaan yang digunakan untuk mendukung keberhasilan program ini
antara lain sebagai berikut:
a. Ceramah dan Tanya Jawab
Metode ini memberikan pemahaman konsep kepada para guru mengenai
pentingnya penggunaan berbagai metode validasi instrumen untuk meningkatkan
kompetensi melakukan penelitian berbasis kelas para guru bahasa Inggris di
Kecamatan Buleleng.
b. Demonstrasi
Metode ini digunakan untuk menjelaskan suatu proses kerja secara bertahap
sehingga dapat memberi kemudahan bagi peserta dapat mengamati secara cermat
mengenai prosedur penggunaan berbagai metode validasi instrumen untuk
meningkatkan kompetensi melakukan penelitian berbasis kelas para guru bahasa
Inggris di Kecamatan Buleleng.
c. Latihan/Praktek atau tutorial
Metode ini digunakan oleh peserta untuk mempraktekkan prosedur penggunaan
berbagai metode validasi instrumen untuk meningkatkan kompetensi melakukan
penelitian berbasis kelas para guru bahasa Inggris di Kecamatan Buleleng.
53
3. Hasil dan Pembahasan
Kegiatan P2M ini berlangsung selama dua hari, yaitu Jumat, 6 Oktober 2017 dan
Sabtu 7 Oktober 2017, di mana pada hari pertama difokuskan untuk membahas materi
mengenai pengertian dan tujuan melakukan validasi instrumen untuk penelitian tindak kelas,
jenis-jenis validasi instrumen untuk penelitian tindak kelas, diskusi mengenai proses validasi
instrument, dan penerapan metode validasi secara manual. Pada hari kedua, peserta
Bersama keempat narasumber berlatih menggunakan sebuah perangkat lunak bernama
TAP (Test Analysis Program) untuk membantu proses validasi instrument, beserta
pengerjaan tugas dan praktek.
Kegiatan hari pertama dibuka oleh wakil dari LPPM yaitu Dr. I Wayan Puja Astawa,
S.Pd., M.Stat.Sci. Setelah pembukaan, narasumber, A.A. Gede Yudha Paramartha mulai
memberikan materi mengenai tujuan dan pentingnya melakukan validasi instrumen.
Narasumber membahas pentingnya proses validasi yang meliputi uji validitas dan uji
reliabilitas dengan menganalogikannya seperti olahraga panahan, di mana seorang
pemanah harus mampu secara tepat mengenai sasaran (valid) dan konsisten mengenai
sasaran tersebut (reliabel). Peserta terlihat antusias mengenai penjelasan dari narasumber.
Salah satu peserta pun mengakui bahwa dia tahu bahwa proses validasi instrument perlu
dilakukan, namun saat narasumber memberikan analogi, peserta tersebut mengatakan lebih
paham kenapa proses ini penting.
Kegiatan dilanjutkan dengan membahas tentang apa itu uji validitas dan uji
reliabilitas. Sebagai langkah awal, narasumber memberikan indikator-indikator Pendidikan
Bahasa Inggris beserta skil dan contoh soal atau tugas penilaiannya. Di sini peserta diminta
untuk menilai apakah soal/tugas penilaian yang diberikan sudah sesuai dengan indikator
pembelajarannya. Namun, pada awalnya, sangat sedikit peserta yang memberikan penilaian
disebabkan karena masih ada rasa segan/malu untuk memulai diskusi. Namun, peserta
mulai berani untuk memberikan penilaian saat narasumber membahasnya terlebih dahulu.
Diskusi pun dilakukan dengan efektif di mana banyak peserta yang memiliki pendapat
berbeda dan berargumen mengenai kenapa pendapatnya benar. Diskusipun dilakukan
sampai akhirnya mendapatkan jawaban yang disetujui oleh seluruh peserta. Pada saat
membahas mengenai uji reliabilitas, narasumber memberikan satu contoh mengenai esensi
konsistensi penilaian (reliabilitas) dan selanjutnya peserta diminta untuk memberikan
contoh-contoh konsistensi penilaian. Melalui pemberian contoh dan diskusi, peserta pun
mendapatkan pemahaman yang dalam mengenai uji reliabilitas.
Beberapa pertanyaan diajukan oleh peserta mengenai proses validasi ini. Peserta
pertama mengajukan pertanyaan mengenai apa perbedaan antara face validity dan content
validity. Pertanyaan ini diajukan karena narasumber hanya menjelaskan mengenai content
validity tanpa menyentuh face validity. Narasumber meresponnya dengan mengatakan
bahwa face validity tidak bias dilepaskan dengan content validity di mana proses ini
dilakukan pada saat yang bersamaan, yaitu pada saat instrument dinilai oleh para ahli.
Maka, walaupun tidak secara eksplisit dikatakan, face validity sebenarnya diikutsertakan
dalam proses content validity. Pertanyaan kedua yang diajukan adalah mengenai apakah
boleh data yang digunakan untuk proses validasi juga digunakan dalam pengambilan data
mahasiswa yang sebenarnya. Narasumber merespon dengan menjawab, itu boleh dilakukan
namun dengan pertimbangan apakah data terseut telah dapat merepresentasikan
kemampuan siswa. Pertanyaan-pertanyaan lainnya lebih banyak mengenai bagaimana
proses validasi ini dilakukan dari tahap awal hingga tahap akhir.
Latihan secara manual mengenai analisis data untuk proses validasi adalah hal
selanjutnya yang dilakukan dalam P2M ini. Peserta diberikan sebuah lembaran berisi data
yang harus divalidasi oleh para peserta. Pesertapun berlatih secara manual terlebih dahulu
54
untuk memahami konsep validasi sebelum menggunakan software. Beberapa kendala
dihadapi saat melakukan kegiatan ini. Kendala terbesar adalah mengenai kemampuan
peserta untuk melakukan proses validasi secara manual. Namun, ini merupakan hal yang
wajar, mengingat proses ini baru saja didiskusikan. Melalui proses ini banyak guru mengakui
bahwa proses ini merupakan pengalaman baru bagi mereka. Tentu saja ini merupakan
signal baik di mana P2M ini mampu memberikan pengetahuan baru bagi para peserta. Hari
pertama ini diakhiri dengan diskusi mengenai proses yang telah dilakukan dari pagi hari
hingga siang hari.
Hari kedua diawali oleh narasumber dengan memberikan beberapa pertanyaan
mengenai pentingnya proses validasi yang telah dibahas pada hari pertama. Hal ini
dilanjutkan dengan memperkenalkan perangkat lunak TAP yang bisa peserta buka di
komputer-komputer yang telah disiapkan di pusat komputer. Workshop dilakukan dengan
pertama menyusun data untuk dianalisis, diikuti dengan menentukan parameter-parameter
pengukuran, analisis data, dan mengevaluasi hasil validasi. Kendala yang dihadapi saat
proses ini adalah masih ada beberapa guru yang belum terbiasa menggunakan perangkat
lunak computer seperti Microsoft Excel. Narasumber pun berinisiatif melakukannya secara
pelan-pelan agar para peserta dapat mengikuti langkah-langkah secara berunut dibantu oleh
ketiga narasumber lainnya. Kerja sama yang dilakukan oleh seluruh narasumber sangat
membantu proses ini dan memastikan bahwa seluruh peserta dapat mengikuti setiap
langkahnya dengan baik. Dibutuhkan waktu kurang lebih dua jam untuk melakukan proses
ini dari tahap awal sampai tahap akhir. Namun hal ini sudah merupakan hal yang wajar
mengingat para peserta baru saja diperkenalkan dengan perangkat lunak ini.
Banyak peserta mengakui telah memiliki perangkat lunak yang mirip dengan
perangkat lunak dalam P2M ini. Namun, ada beberapa kelebihan yang ditawarkan oleh TAP,
diantaranya yaitu banyaknya hasil analisis yang dapat diberikan oleh TAP dan laporan
skoring siswa yang sangat detail. Hal ini dirasa oleh para peserta sebagai hal yang baru dan
sangat membantu dalam proses penilaian dalam penelitian PTK maupun proses penilaian di
kelas secara umum. Banyak juga guru yang terlihat sangat tertarik untuk mengkaji lebih
dalam mengenai hasil analisis validasi menggunakan perangkat lunak ini. Ini terbukti dari
banyaknya guru yang bertanya secara pribadi saat istirahat siang kepada keempat
narasumber mengenai bagaimana cara mengeinterpretasi dan mengevaluasi hasil analisis
lebih lanjut yang ditawarkan.
Selanjutnya workshop dilanjutkan dengan pemberian tugas, yaitu memvalidasi
sebuah instrument dengan menganalisis data menggunakan TAP. Hal yang menarik dapat
dilihat dari latihan yang dilakukan yaitu proses validasi yang dilakukan oleh para guru dapat
dilakukan dengan relatif cepat. Pada awalnya saat narasumber memberikan pelatihan,
dibutuhkan waktu kurang lebih 2 jam untuk menjelaskannya, namun saat tugas dilakukan
para peserta membutuhkan rata-rata 15 menit untuk melakukan proses validasi secara
keseluruhan. Melihat antusiasme dan latihan yang dilakukan oleh para peserta, penulis pun
menyimpulkan bahwa P2M ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi para peserta.
Selain itu, penulispun dapat menyimpulkan bahwa P2M ini berhasil dengan hasil yang
memuaskan.
Simpulan
Adapun simpulan yang dapat ditarik setelah pelaksanaan P2M Pelatihan
Penggunaan Berbagai Metode Validasi Instrumen untuk Meningkatkan Kompetensi
Melakukan Penelitian Berbasis Kelas Para Guru Bahasa Inggris di Kabupaten Buleleng ini
adalah 1) meningkatnya penguasaan konsep mengenai tujuan dan esensi dari proses
validasi instrumen untuk meningkatkan kualitas dari penelitian tindak kelas yang dilakukan
oleh para guru, 2) meningktanya keterampilan guru dalam melakukan proses validasi
55
instrumen oleh para guru peserta pelatihan. Berdasarkan saran dan permintaan dari para
guru, ke depannya diharapkan diadakannya pelatihan penyusunan perangkat penilaian
autentik yang mendalam mengenai keempat skil dalam Bahasa Inggris. Saran kedua yang
didapatkan dari diskusi dengan para peserta adalah diadakannya pelatihan sejenis yang
lebih menekankan pada validasi instrumen penilaian Bahasa Inggris yang bersifat autentik
mengingat pada Kurikulum 2013, selain penilaian tradisional, guru juga diminta untuk
melakukan penilaian secara autentik.
56
Daftar Pustaka
Kemendikbud. (2013). Pedoman Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
Kemendikbud.
Lickona, T. (1996). Eleven Principles of Effective Character Education. Journal of Moral
Education.1, 1996, pp.93-94.
Marhaeni, A. A. I. N. (2013). Pengembangan Perangkat Asesmen Autentik sebagai
Asesmen Proses dan Produk dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Provinsi Bali. Laporan
Penelitian Tim Pascasarjana Tahun I (2013).
Marhaeni, A.A.I.N, Dantes, Nyoman & Artini, L.P. (2014). Pengembangan Perangkat
Asesmen Autentik sebagai Asesmen Proses dan Produk dalam Implementasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran Bahasa Inggris di
SMP Provinsi Bali. Laporan Penelitian Tim Pascasarjana Tahun ke-2.
Marhaeni, A.A.I.N, Ratminingsih, Ni Made, & Dewi, N. L. P. Eka Sulistia. (2015).
Pengembangan Perangkat Asesmen Autentik sebagai Asesmen Proses dan
Produk dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata
Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Provinsi Bali. Laporan Penelitian Tim
Pascasarjana Tahun ke-3.
Nitko A.J. (1996). Educational Assessment of Students, 2nd Ed. Columbus Ohio : Prentice
Hall.
Popham, W.J. (1995). Classroom Assessment, What Teachers Need to Know. Boston: Allyn
and Bacon.
Roberts, P. et al (2006). Reliability and validity in research. Nursing Standard. 20, 44, 41-45.
Date of acceptance: April 6 2006
Rolheiser, C. & Ross, J. A. (2005) Student Self-Evaluation: What Research Says and What
Practice Shows. Internet download.
Salvia, J. & Ysseldyke, J.E. (1996).Assessment.6th Edition.Boston: Houghton Mifflin
Company.
Wyaatt III, R.L. & Looper, S. (1999). So You Have to Have A Portfolio, a Teacher’s Guide to
Preparation and Presentation. California: Corwin Press Inc.
Top Related