Download - PELAKSANAAN KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

Transcript
Page 1: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

PELAKSANAAN KONSERVASI ENERGI

PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

Page 2: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

CARA CARA KONSERVASI ENERGI PD PERALATAN KANTOR, DAN

PERALATAN BANGUNAN.

Page 3: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

1. HEMAT ENERGI TOTAL.Agar konservasi energi dapat diterapkan maksimal, perlu diperhatikan:

Perencanaan dan desian. Penentuan kriteria spesifikasi alat & cara

instalasi Pemasangan dan uji coba. Operasi atau pemakaian. Pemeliharaan (maintenan). Standarisasi.

Page 4: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

Keenam segi di dalam urutan tersebut diatas perlu diperhatikan sebaik mungkin karena masing-masing mempunyai pengaruh terhadap kelangsungan operasi dan kemampuan penghematan energi.

Page 5: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

2.PEMILIHAN SYSTEM & PERENCANAAN YG BAIK .Salah satu sumber pemborosan energi listrik adalah kesalahan atau ketidaktepatan dalam perencanaan, pemilihan dan pemasangan perlengkapan gedung dan peralatan kantor.

UNTUK MENGHINDARI HAL TSB DI ATAS, BEBERAPA USAHA DAPAT DITEMPUH SBB:

a. Penggunaan peralatan dgn power faktor (Cos ɸ) yang tinggi. Pengunaan peralatan dengan power faktor yang tinggi dapat membantu program konservasi energi listrik.

Page 6: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

Biasanya peralatan dengan motor listrik memerlukan kapasitor untuk menaikkan power faktornya.

Motor listrik yang digunakan oleh peralatan peralatan pembantu umumnya dari jenis motor industri ( quarrel cage indution motor) yang efisiensinya kurang dari 90%.

Untuk menghemat energi lebih baik digunakan motor dengan efisiensi tinggi meskipun harganya lebih mahal (efisiensi 4 % lebih) harga dapat naik 20-25 %.

Penampilan motor dapat diperbaiki dengan menggunakan alat “power faktor controller”

Pada umumnya power faktor motor 0,8 atau 0,9.

Page 7: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

b. Pemilihan daya / kapasitas yang sesuai.Dalam pemilihan alat agar diusahakan daya/

kapasitas nya disesuaikan dengan keperluan, walaupun hal ini tidak

selalumudah dicapai, karena masalah standarisasi daya

pada peralatan listrik.

c. Pemakaian Saklar waktu. Untuk menghindari pemakaian yg terus menerus

suatu peralatan dapat digunakan saklar waktu.

Page 8: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

d. Penggunaan kapasitor.Jika dalam suatu system pensuplaian energi listrik

ternyata power faktonya rendah maka penggunaan /

pemasangankapasitor sangat bermanfaat.

e. Pemakaian sumber listrik PLN.Merencanakan pemakaian sumber tenagalistrik dari

PLN daripada menyelenggarakan pembangkitan sendiri.

f. Pemilihan peralatan yang sesuai.Merencanakan dan memilih peralatan yang sesuai

dengan kegunaan.

Page 9: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

Pemakaian kapasitor.Banyak peralatan listrik mempunyai faktor daya (cos Ø) rendah. Peralatan ini memerlukan arus listrik lebih besar dibandingkan dengan peralatan listrik lain yang faktor dayanya lebih besar untuk kapasitas dan tegangan yang sama.

Hal ini disebabkan karena alat tersebut memerlu kan arus relatif sebagai tambahan.

Makin rendah faktor daya sesuatu peralatan makinbesar kebutuhan arus relatifnya.

Page 10: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

Kapasitor jika dipasang paralel dengan peralatan dapat

menetralisir atau mengurangi kebutuhan arus listrik tsb,

sehingga arus total yang diberikan kepada peralatan

dengan kapasitor akan berkurang nilainya sehingga daya

totalnya akan berkurang.

Pemasangan kapasitor adalah usaha untuk memperbaiki /

menaikan faktor daya (cos Ø).

Page 11: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

Contoh perhitungan perbaikan faktor daya.Sebuah peralatan listrik menggunakan motor arus bolak balik dengan daya (actif power) sebesar P = 600 watt dipasang pada sumber energi dgn tegangan V1 = 220 Volt. Frequensi F = 50 Hz. Alat tersebut mengkosumsikan arus I1 = 3,54 ADaya semu alat ini S1 = V . A

= 220 V x 3,54 A = 778,8 VA. Faktor daya Cos Ø = Daya aktif/Daya semu = 600watt / 778,8 VA = 0,77

Cos Ø1 = 0,77Biasanya nilai tegangan, arus,daya, faktor daya tertulis

padaNameplate motor tersebut.

Page 12: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

Berapa kapasitas kapasitor harus dipasang agar faktor dayanya diperbaiki menjadi Cos Ø = 0,93 ?

Perhitungan: nilai sudut Ø1 = 39o 40’ dan Sin Ø1 = 0,638Arus relatif yang diperlukan motor :I reaktif 1 = I1 . Sin Ø1 = 3,54 . 0,638 = 2,26 A

Jika kapasitor dipasang paralel, maka: Cos Ø2 = 0,93

Pada nilai tersebut , motor bersama kapasitor akan

mengkonsumsi arus :I2 = P / V . Cos Ø2 = 600/ 220 . 0,93 = 2,93 A

Page 13: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

Dengan menggunakan tabel fungsi trigonomeri dapat

ditentukan nilai sudut Ø2 sebagai berikut :Ø2 =21o30’ dan Cos Ø2 = 0,367Arus yang diperlukan: I reaktif2 = I2 . Sin Ø2 = 2,92 . 0,36 = 1,07 A Arus reaktif yang lewat kapasitor: Ic = I reaktif1 – I reaktif2 = 2,26 – 1,07 = 1,19 A Tahanan reaktif kapasitor:

Xcu = U / Ic = 220 V / 1,19 A = 185 Ω.Kapasitas kapasitor :

C = 106/2πfXcu = 106/2.3,14.50.185 = 17 μ F

Page 14: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

Kesimpulan :

NO Besaran Sebelum dipasang

kapasitor

Setelah dipasang

kapasitor1 Arus total (A) I 1 = 3,54 I 2 = 2,922 Daya semu ( VA) S1 = 778,8 S2 = 642,43 Daya aktif

( Watt)P = 600 P = 600

4 Daya reaktif (VAR)

Q1 = 497,2 Q2 = 235,4

5 Faktor Daya Cos ɸ1 = 0,77 Cos ɸ1 = 0,936 Arus reaktif I r1 = 2,26 I r2 = 1.07

Page 15: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

Dari tabel tersebut di atas jelas bahwa Arus total yang dikonsumsikan peralatan tersebut berkurang setelah pada alat tersebut dipasang kapasitor.

Dengan berkurangnya arus rugi rugi energi pada penghantar selama pemakaian alat tersebut juga berkurang.

Page 16: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN
Page 17: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

OTOMATISASI BANGUNAN

Dengan kemajuan teknologi elektronika telah dapat dirancang sistem pengendali sentral yang lebih canggih.

Sistem ini memungkinkan mekanisme pengendelian (control) dilakukan secara komputerisasi .

Otomatisasi bangunan merupakan bagian dari apa yang disebut sebagai bangunan pintar (inteligent building).

Page 18: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

Penerapan sistem otomatisasi bangunan mengandung sedikitnya 3 (tiga) tugas utama yakni:

1) Pengamatan pemakaian enegri.

2) Memberri signal terhadap adanya gangguan /kerusakan atau kegagalan pada instalasi, atau adanya penyim- pangan tempratur dari yang telah distel (pre-set). Dengan demikian langkah atau tindakan dapat segera dilakukan.

3) Pengendalian kemampuan beroperasi sesuai dengan persyaratan instalasi.

Page 19: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

Jadi suatu sistem otomatisasi bangunan harus mampu untuk:

a) Menghidupkan dan mematikan sistem tergantung pada kodisi cuaca dan ukuran bagian instalasi.

b) Mengontrol semua elemen penting penentu iklim / kondisi lingkungan termal bangunan dan bagian dari instalasi (suhu kelembaban, kecepatan aliran).

c) Merekam gangguan yang terjadi pada instalasi dan penyimpangan kondisi lingkungan termal.

Page 20: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

Dengan demikian otomatisasi bangunan untuk tujuan konversi energi maka dapat dihahapkan operasi peralatan, untuk kerja (performance) peralatan dan aspek pemeliharaan termasuk pemantauan akan dapat dilaksanakan secara lebih teliti dan efektif.

Unsur yang tidak kalah penting adalah sejauh mana man-power atau tenaga teknisi pelaksana cukup mampu melayani sistem tersebut .

Jelas peranan training / pelatihan menjadi semakin penting disamping unsur sarana organisasi yang mendukung.

Page 21: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

AUDIT ENERGI Bilamana gedung telah dibangun dan digunakan, terutama kita perlu mengetahui sejauh manakah efesisensi penggunaan energi bangunan tersebut, baik secara keseluruhan maupun untuk masing masing sektor penggunaan. Untuk maksud inilah perlu dilaksanakan kegiatan audit energi.

Kegiatan audit energi merupakan kegiatan pengecekan berkala untuk menjamin apakah energi digunakan secara tepat, efisien, dan rasional. Dengan audit energi maka indikasi kebocoran energi dapat dilacak dan ditelusuri yg kemudian ditentukan langkah perbaikan (retrofitting)

Page 22: PELAKSANAAN  KONSERVASI ENERGI PERALATAN KANTOR & BANGUNAN

Lingkup kegiatan audit energi mencakup hal hal sbb:

a) Melakukan identifikasi penggunaan energi khususnya yang berkaitan dengan jenis energi, sistem pemakaian dan biaya energi.

b) Observasi tingkat penggunaan energi sesuai dengan kondisi bangunan jenis penggunaannya.

c) Mengetahui dimana potensi terbesar untuk memperbaiki efisiesi penggunaan yang dapat dilakukan.

d) Bagaimana melakukan perbaikan efisiensi tersebut.

Audit pada thap awal biasanya dilakukan secara tidak terlalu rinci. Di samping itu rinci tidaknya pelaksanaan audit energi tergantung pada kompleksitas bangunan dan kelengkapannya serta untuk tujuan apa imformasi dan data tersebut diperlukan.