1
BAB KALAM
�1. � �ف�ظ ا كالمال �لمر� لل �ب ا �مف�يد ک �و�ض�ع ال �ل با
Kalam diartikan dalam bahasa Indonesia : “ungkapan kata-kata (kalimat), dalam definisi: Lafadz yang disusun yang memberi faedah lagi disengaja.
حضرالعا=نحو.االصوتالمشتملعلىبعضالحرروفالهجائيةلفظ ئب
2. Lafadz adalah suara yang mengandung atas sebagian dari huruf hijaiyah,
Contoh ( �ب �لغ�ائ ح�ض�ر� ا ) = telah hadir orang yang ghaib (jauh)
Huruf hijaiyah adalah mulai dari alif sampai ya (ي ا– )
المرکبماترکبمنکلمتينفأکترنحوأفثيالسالم
3. Murakab adalah kata-kata yang disusun dari dua kata atau lebih banyak (susunan kata demi kata ) contoh ( م�� ال �لس� ف�شا
� (� أ dari lafadz ( ف�ش�
� �م� ) dan lafadz ( أ ال �لس� ( ا Yang disusun dari tiga kalimat. Contoh ( = ال ج ر�
ر� د� ع�ش� �ح� ج�ل�س�ت م�ع� أ ) = Saya duduk beserta sebelas orang laki-laki. Ini disususun dari lafadz ( ج�ل�س� ) dan ( ت ) danد� ) dan ( م�ع� ) �ح� ر� ) dan ( أ = ) dan ( ع�س� ال ج ( ر�
م�ع� ا الس� و� � Cم �ل تک �ل ا م�ن� و�ت ک Fالس �ح�سن ي ة= �د� �ئ فا فاد�� �أ ما �مف�يد �ل ا
�ه�ا �ي و ٠ع�ل �ح� �اف�عN ׃ ۰ن ن �م �ع�ل �ل ا
1
4. Mufid adalah perkataan yang memberi faedah dengan sebenar-benar faedah yang lebih baik diam dari orang yang berbicara dan orang yang mendengarkan pembicaraan itu (tidak menimbulkan pembicaraan atau pertanyaan lagi).Contoh ( العلمنافع ) = ilmu itu bermanfaat.
الوضعوضعالعربيةنحوسفرالفرس5. Wadha’ artinya menyengaja dengan bahasa arab. Contoh ( سفرالفرس )= Telah berjalan
kuda. Yang dimaksud menyengaja memakai lafadz ( yang ( الفرس
di dalam bahasa Arab yang bermakna kuda.Pembagian kalamKalam terbagi kepada tiga = Isim, fi’il, dan hurufI, Isim atau kata benda → ( nomina/ nominal ) Tanda ( ciri-ciri ) isim ada delapan 8 :
a.1. Khofad ( خفض )الخفضالکسرةالتىتحدثعنددخولعاملالخفض
Khofad adalah : kasrah yang muncul ketika masuk amil ( yang bekerja ) mengkhofadkan.Kashroh adalah baris di bawah.Penganti dari kasroh ada 2:1. Ya ( ي )2. Fatah ( فتح )Amil yang menkhofadkan ada 2:
1
1. Huruf. Yaitu huruf jar ada sembilan 9: ( _ رب _فى �لى _ عن� _ على �لآلم _ من� _ ا �لکاف _ ا �لباء _ ا ا _ )
Contoh : ( لک�و�فة�� �لىا ة�ا البصر� ( من�2. Isim yaitu mengidhofatkan mudhof kepada mudhofun
ilaih.
Contoh: ( � هللا�بيت ) = Rumah allah ( ( بيت mudof
menjarkan ( هللا�ا� ) dalam bahasa Indonesia disebut kata
majemuk.
a.2 Tanwin (تنوين)
]و�و�قفا خطا =و�تحذف� و�صال تثبت ��خر� نو�نNساكنةNتلحقاال �لتنو�ين اTanwin adalah nun yang sakin yang menghubungi akhir kalimat ditetapkan ketika bersambung dan dihazafkan pada tulisan dan ketika waqaf (baris dua ).contoh :أة ) ر�ت بامر ا _مر� تمر= يت �شتر� ا د�خل�محمود_ )
a.3 Alif dan lam ( أل )
Contoh: ( �م �لكعبة _ ألغال أ )
a.4 Huruf Qosam ( huruf yang dipakai untuk sumpah )
Yaitu ( �لباء و� , أ و�أ )
waw, ba, ta, contoh ( _ هللاتا _ هللاباا هللا�و�ا� ) = Demi
Allah
a.5 Huruf jar. Telah berlalu pada nomor satu
1
a.6 Musnad yaitu : a. Menyandarkan fi’il pada fa’il,
contoh: ( ستاذ �ال ا = ( د�خل�
Telah masuk Ustaz.
b. Menyandarkan Khabar pada
Mubtada. Contoh:
( Nفاقر �ل�خاهل ( ا
= Orang yang bodoh miskin.
a.7 Idhofat ( telah terdahulu pada nomor satu bagian
dua )
a.8 Munada ( panggilan ) dengan memasukkan huruf nida yaitu ( يا _ وا ) contoh: �م�عامي� ) مي� ) Wahai anak pamanku dan = ( ياغال
أ ( يابن�= Wahai anak ibuku.
B. Fi’il (kata kerja) → verba / (verbal) Fi’il terbagi 3 :
1. Fi’il Madhi yaitu (� التكلم من� ز� شي�ءdمض�قبل� : مايدلعلىحدث� �لماض� ا
) = Kata kerja untuk masa yang telah lewat Fi’il Madhi yaitu fi’il yang menunjukan artinya pekerjaan yang telah berlalu sebelum waktu pembicaraan. Contoh (� أ .telah membaca = (قر�
Pekerjaan membaca telah berlalu sebelum mengatakannya.
1
Tanda tanda ( Ciri-ciri ) Fi’il Madhi :
Fi’il Madhi yaitu bisa menerima ta taknis yang sakin atau “ ta
( تاءالتانيثالساکنة )
yang mati “, contoh ( أ ت� قر� ) = telah membaca perempuan .
Hukum Fi’il Madhi dibina atas fatah selama tidak
berhubungan dengan waw jamak dan dhamir rofa’ yang
berharkat. Contoh ( ب� _ ضر� بت� ضر� ). Kalau sdah
dihubungi waw jamak hukumnya dibina atas dhommah
contoh ( بو� ا ضر� ). Dan kalau sudah di hubungi dhomir
rofa ‘ yang berharkat hukumnya dibina atas sukun.
Contoh : ( بت بنا ضر� ضر� _ )
Fi’il madhi terbagi kepada dua :
1) Fi’il madhi bina bagi fa’il ( kalimat aktif ) memakai
awalan me, contoh
( Telah membuka =( فتح�
2) Fi’il madhi bina bagi maf’ul ( kalimat pasif )
memakai awalan di, contoh :
( Telah dibuka =( فتح�
1
3) Fi’il Mudhorii yaitu : (
ا�و التكلم� ء�فىز�من� شي� ها�لمضار�عمايدلعىلحد�ث� ( بعد�( kata kerja untuk waktu – waktu sekarang / yang
akan datang ).
Fi’il mudhari’ yaitu fi’il yang menunjukan kejadian
sesuatu pada waktu berbicara atau sesudahnya.
Tanda (ciri-ciri) fi’il mudhari’ mau menerima (لم)
contoh:
( (لم�يضر�ب� dan untuk menunjukan makna yang
akan datang dengan memasukan ( _ ن�� �ن� _ أ س _ إ
لن� _ سو�ف�_ ).
Dan wajib didahului oleh salah satu huruf
mudhoro’ah yaitu ( نيت� (أ
( أ_ن_ي _ ت )
Dan bisa dimasuki ( ini pun berlaku pada fi’il (قد�
madhi.
Hukum fi’il mudhori’ adalah di Irabkan dengan
rofa’ selama belum masuk huruf nasab dan huruf jazam.
Contoh ( �ج�ل�س� .(ي Kalau sudah masuk huruf nasab
1
hukumnya berubah menjadi mansub. Contoh ( �ج�ل�س� �ن� ي ل
). Kalau sudah masuk huruf jazam hukumnya berubah
menjadi majzum. Contoh ( �ج�ل�س� �م� ي ل ).
Huruf yang menasbakan ada 10: ( �م _ ال �مكى� _ال
�ن� _ كى �ن ن� _ لن� _ ا� �وأ بأ حتى _ جو�اب بالو�او� _ جو�اب
الجحد�_ )
Huruf yang sepuluh ini terbagi kepada dua bagian
yaitu:
1. Menasbakan fi’il mudhori’ dengan dirinya
sendiri.
2. Menasbakan fi’il mudhori’ dengan ( �ن� (ا yang
ddhamarkan (disembunyikan).
1.1. Yang menasbakan dengan dirinya ada 4, yaitu :
a. ( ن�� أ ) dinamakan dia huruf nasab karena dia
menasakan fi’il mudhari contoh: ن�تضرب�� أ
( ن�� أ ) dinamakan huruf masdar karena dia
menghancur kalimat yang sesudahnya jadi
masdar, contoh: � يعجبني انتضرب menjadi
بك� يعجبنىضر�
( ن�� أ ) dinamakan huruf istiqbal karena dia
mengkhususkan makana fi’il mudhari’ untuk
1
masa yang akan datang. Contoh ( �ن� يكو�ن� ا )
artinya bahwa akan ada.
b. ( لن� ) dinamakan huruf nasab sebagaimana
yang terdahulu
( لن� ) dinamakan huruf nafi (نافى) karena dia
menafikan (menidakkan) ma’na fi’il mudhari.
( ( لن� dinamakan huruf istiqbal sebagaimana
yang terdahulu contoh
( لن� يتكلم� )
Artinya tidak akan pernah bicara dia. ( dia tidak
akan pernah bicara )
c.( �ذن� ( إ dinamakan huruf nasab sebagaimana
yang terdahulu.
( �ذن� ( إ dinamakan huruf jawab atau jazak
karena dia berfungsi sebagai jawab dan karena
bahwa sesungguhnya sesuatu yang setelahnya
izan balaran
(jawab) bagi orang sebelumnya (izan)
Contoh : ( تبلغ�القصد� �إذ�ن� تبلغ� البحد�حتىتلعق�الصبر�
(لن�
1
Artinya : kamu tidak akan mencapai kemuliaan
hingga kamu mencicipi
Kepahitan kalau begitu kamu akan sampai pada
tujuan.
Contoh yang lain : ( كر�مك� ا �ذ�ن� ) pada jawaban ( ا
ا غر= و�ر �ز (ا
d. ( ( كى dinamakan huruf nasab sebagaimana
yang terdahulu
dinamakan huruf masdhar sebagaimana ( كى )
yang terdahulu.
Contoh : ( سو�امافاتكم�� � تأ لكيال )
Artinya : agar kamu tidak sedih terhadap apa
yang sudah hilang dari kamu.
2.1 Yang menasobkan dengan ( ن�� ( أ yang
diidhramkan terbagi pada dua :
1. Harus mengidhmarkan ( ن�� ) dan menuliskan ( أ
ن�� sesudah lam ta’lil ( أ
التعليل� ) �م �مكي� / ال ال )
1
Contoh : ( �سمع� ال ت� dengan membunyikan (حضر�
( ن�� ( أ dan boleh juga ( �ن�اسمع� ال ت� ( حضر�
dengan menuliskan ( ن�� ( أ
2. Wajib mengidhmarkan ( ن�� : ini ada lima (5) ( أ
a. Sesudah lam juhud ( لجحد�� ا �م ( ال
Yaitu kalimat yang didahului oleh ( ) atau ( كان�
و�ن yang menafi ( yang dinafikan karena ( يك
dengan ma (ما ) dan dinafikan ( oleh lam ( يلو�
( لم� )
(ada ma’na menidakan) contoh :
(
لتنقض�العهد� تكن� الو�عد�و�لم� خل�ف� ال ( ماكنت�
اليعذبهم�ااااااااا و�ماكان� هللالهماااااااااا اليغفر� يكن� و�لم� هللا
Artinya : Aku tidak akan menyalahi janji dan
engkau tidak akan merusak janji.
( � خلف� ) asalnya ( ال خلف� ا �ن� ) , ( ال asalnya (لتنقض�
( تنقض� �ن� (� ال
1
b. Sesudah ( ( أو� yang berarti (لى� ( إ hingga
atau yang berarti (ال� .kecuali ( ا
Contoh: ( و�� �ل�ى) dengan ma’na ( أ hingga ( إ
( �لمنى� ا د�ر�ك� �و�أ ا �ستسهلنالصعب� ال )
Artinya : Sesungguhnya akan aku anggap
mudah segala kesukitan hingga aku mencapai
cita-cita.
Contoh : ( و�� �لى) dengan makna ( أ .kecuali ( إ
( و�يهمل�� �فئنهأ �كا ال
� (أ
Artinya : Sesungguhnya akan kuberikan dia
kecuali kalau kurang memperhatikannya.
( و�يهمل�� ) asalnya ( أ يهمل �ن� و�أ
� ( أ
c. Sesudah ( حتى ) yang dengan arti (لى� ) atau ( إ
التعليل� �م ( lam dengan arti karena) ( ال
Contoh: ( حتى ) dengan arti (لى� .hingga ( إ
(
کلواوشربواحتىيتبينلکمالخيطاالبيضمنالخيط
( االسود
Artinya : Makanlah dan minumlah kamu hingga
jelas bagi kamu benang putih dari benang
hitam.
1
�ن� يتبين� ) asalnya ( حتىيتبين� ) حتى أ )
Contoh: ( حتى ) dengan arti ( �م التعليل� ال ) supaya.
و�احتر�س� حتى تنجو� ) )
Artinya : Berjaga – jagalah supaya kamu selamat.
( حتى تنجو� ) asalnya ( �ن� تنجو� حتى أ )
d. Sesudah ( فاء سببية� ) ( fasababiyah fa dengan
arti sebab ) yang didahului oleh nafi (yang
menidakkan), atau didahului oleh ( ( طلب�
tuntunan.
Contoh fasababiyah yang didahului oleh nafi :
يجد فيجد ) ( لم�
Artinya : dia belum mendapati sebab akan
mendapat dia.
( �ن� يجد ) asalnya ( فيجد فا )
( : mencakupi ( tuntunan ) ( طلب�
1. Amar ( perintah ) ( مر � � ال ا )
2. Nahi ( larangan ) ( نهى )
3. Irid ( anjuran ) ( لعر�ض� ( ا
4. Tahdid ( dorongan ) ( لتحد�يد� ( ا
5. Tamany ( Angan – angan ) ( لتمنى� ا )
6. Taraji (harapan ) ( لتر جى� ا )
1
7. Istifham ( pertanyaan ) ( ستفها م�� ا )
Contoh Amar ( واوا فتسو� دجو� د ) asalnya ( وان� تسو د� فا
)
Artinya : Dermawan maka karenanya kamu akan jadi
ikutan
Contoh Nahi ( سد�فتسلم� اال �تدنمن� فان تسلم ) asalnya ( ال
)
Artinya : Janganlah kamu dekati srigala maka
karenanya kamu selamat.
Contoh Irid ( م� �تحلبناد�ينافتكر� ال� أ ) asalnya ( م� تكر� �ن� ( فا
Artinya : Sebaiknya kamu bayar hutang pada kami
maka karenanya kamu akan dihormati.
Contoh tahdid ( فيحضر� �خيك� �ال �كتبت �ن�يحضر� ) asalnya ( هال فا
)
Artinya : Cobalah kamu berkirim surat pada saudaramu
maka karena akan datang dia
Contoh Tamany ( نظمها تدنو�لىفا �و�اكب� الك ) asalnya ( ليت�
نظمها أ �ن� ( فا
Artinya : Wahai kiranya bintang – bintang itu dekat pada
ku maka aku akan menyusunnya
1
Contoh Taraji ( طلع� فا السمو�ات� �سبا ب� �بلغ�اال لعلىأ )
asalnya ( فأأطلع )
Artinya : Semoga aku samapi kepintu langit maka
karenaya aku akan melihat.
Contoh Istifham (حدثكهلتصغىفا) asalnya (فا�نأ�حدثك ) Artinya : Adakah akan kamu dengarkan maka karenanya
aku akan menceritakannya padamu.
e.Sesudah ( (واومعية� ( artinya serta ) yang
didahului oleh nafi atau ( tholab )
seperi yang terdapat pada nomor d.
Contoh : (نفسهم� يأمروابالخيرو�ينسواأ asalnya ( لم�
( �نينسو ا وا )
Artinya : Mereka belum menyuruh berbuat baik
beserta mereka melapakan diri mereka.
Ma’na – ma’na huruf nasob
1. ( ن� � ( أ Kalau masuk pada fi’il madhori’ menjadikan
ma’na madhori’ jadi ma’na masdar
Contoh : ( ن�تصوموا� artinya bahwa memuasakan kamu ( ا
berubah menjadi
(صيامكم )
Puasa kamu.
1
Dari kata kerja berubah menjadi kata dasar.
( ( لن Kalau masuk pada fi’il mudhori’
memfaedah nafi fi’il madhori’ pada masa yang akan
datang serta takkid ( �كد �مستقبلمعالتأ نفي المضارع�فىا )
yang yang artinya tidak akan pernah. Contoh :
�ستاذحتىتصغوا ) �تكلمما ي ( لن�
Artinya : Tidak akan pernah bicara ustadz hingga
kamu memperhatikannya.
( ( إذن masuk kepada fii’l mudhori’
memfaedahkan untuk jawab dan jazak
( � اإ untuk jawaban sebagai akibat ( للجو�ابوالجز�
dari perbuatan yang sudah atau yang akan dilakukan
artinya kalau begitu :
Contoh : ( �ذن تبلغ القصد لن تبلغ البحد حتى تلعق الصبر إ )
Artinya : Tidak akn pernah kamu mencapai kemuliaan
hingga kamu mencicipi kepahitan. Kalau begitu kamu
akan sampai pada tujuan.
( ( كى� merubah ma’na fi’il mudhori’ menjadi
berpengertian agar.
Contoh : (تحزن� ال كى لك (ابين
1
Artinya : aku jelaskan pada kamu agar kamu
mengerti.
( ( لمكى� merubah makna fi’l mudhori’ menjadi
berpengertian untuk
( تعليل)
Contoh : (تعلم� أ لكي� (جئت
Artinya : Saya datang untuk belajar.
JAZAM FI’IL MUDHORI’
Yang menjazamkan fi’il mudhori ada 18 yaitu :
�ذما _ من _ ما _ مهما _ متى ) �ن� _ إ �ناهية _ إ �مر _ ال لم� _ لم أ� أ
�لما _ لم� _ لما_ �نى _ أ ين� _ أ� �ي _ كيفما _ أ �يا _ حيثما _ أ أ (
Huruf yang 18 ini terbagi pada dua bagian yaitu :
1. Menjazamkan satu buah fi’il
2. Menjazamkan dua buah fi’il
1.1 Yang menjazamkan satu fi’il ada 6 yaitu huruf :
( �ناهية أ�مر� _ ال �لم _ لم� �لما_ لم _لما _ أ أ )
a. (لم) dinamakna huruf naïf karena dia menafikan
( menidakkan ) arti fi’il mudhori’.
1
Contoh : ( لم�يضر�ب ) tidak memukul.
( ( لم dimanakan huruf jazam karena dia
menjazamkan fi’il mudhori :
Contoh : ( لم�يقم )
( ( لم Dinamakan huruf qolab ( karena dia ( قلب
membalikkan aman fi’il mudhori’ ke zaman
madhi / masa yang lewat.
b. ( ) sama dengan ( لما pada segi nama ( لم�
Bedanya pada segi makna. Kalau ( لم)
menafikan ( menidakkan ) masa yang lewat saja.
Contoh : (لم�يحضر ) belum hadir.
Dia belum hadir sebelum bicara dan mungkin saja
ketika bicara dan selesai bicara dia hadir.
Dan kadang – kadang ada juga untuk (
( إ�ستمر�ار�dan دوام berkekalan dan
berkelanjutan.
Contoh : ( لد يو� و�لم� �د� �ل ي ( لم�
Artinya : “ Dia tidak beranak dan tidak di
peranakkan, selama – lamanya.
Sedangkan ( لما) maknanya menafikan
perbuatan di masa yang lewat tapi juga berlaku
1
untuk zaman hal / zaman bicara. Contoh : (حدر� لماي
)
Belum hadir pada masa yang lewat dan juga pada
waktu bicara.
c. �لم) ( أ adalah dasarnya ( لم) dimasukkan ke
dalamnya hamzah istifham, maka berubah artinya
menjadi takrir (تقر�ير ) artinya tetap. Contoh :
لك�صدر�ك) لم�نسرح�� ( أ Artinya : Adakah tidak aku
lapangkan dada kamu.
Pengertiannya : Aku sudah melapangkan dada kamu.
d. ( �م�ا ل� �م�ا) adalah ( أ yang dimasukkan hamzah ( ل
istifham sama dengan no c.
Contoh : (يد ز� لمايقم�� ( أ
Artinya : Adakah tidak berdiri si Zaid.
Pengertiannya : Si Zaid telah berdiri.
e. (عاء� �مر�و�الد اال ( لم : Faedah / kegunaannya
menjadikan arti fi’il mudhori’ berupa tuntutan yang
datang dari yang lebih tinggi kepada yang lebih
rendah.
Contoh : (ا يقل�خير= ( فل�
Artinya : Maka hendak katakanlah akan yang baik.
1
f. ( والدعاء� �لنهي� Faedah / kegunaannya melarang : ( ال
dari isi kalimat yang sesudah.
Contoh : (ال�تقنط )
Artinya : Janganlah kamu putus asa.
2. Yang menjazamkan dua fi’il, yaitu yang tinggal.
Fi’il yang pertma dinamakan fi’il syarat dan yang
kedua di namakan jawab / jaza’ syarat. Contoh : (
اذهب تذ�هب� �ن� .Artinya : Jika kamu pergi, saya pergi ( ا
�ذهب) fi’il syarat ( تذهب) .jawab / jazak syarat ( ا
Yang menjazamkan dua fi’il terbagi pada dua, yaitu
huruf dan isim.
2.1. Yang huruf adalah :
a) ( ن� ,dinamakan huruf syarat dan huruf jazam ( ا
Contoh : (نتر�حم� (ا
Artinya : Jika kamu mengasihi, engkau dikasihi.
b) ( ذما� dinamakan huruf syarat dan huruf jazam ( ا
Contoh : ( �ق� ت تر� �تق� �ذ�مات ( ا
Artinya : Jika kamu bertaqwa, kamu meningkat.
Fiil yang dijazam adalah ( تتق� ) dan ( تق� ( تر�
tanda jazamnya adalah hazaf ya ( karena dia fi’il yang (ي�
mu’tal akhir.
1
Faedah ( ان) dan �ذما) ( ا masuk kepada fi’il
mudhori hanya semata-mata menunjukkan keterkaitan
fi’il syarat dan jawab syarat.
2.2. Yang isim adalah
a) (من ) di pakai untuk yang berakal.
Contohnya : ( به� يعملسو�ء�يجز� ( من�
Artinya : Orang – orag yang mengerjakan
kejahatan di balasi dengan kejahatan.
Fi’il (يعمل) syarat tanda jazamnya sukun ( jawab ( يجز�
syarat tanda jazannya hazaf karena fi’il yang u’takhir.
b) (ما ) dipakai untuk yang tidak berakal contoh: ( ا هللا
ما تفعلو ن� من خير� يعلمه )
Artinya : Apa – apa yang yang kamu perbuat dari
kebaikan, mengetahui Allah akan kebaikan itu. ( تفعلو�ن�
) fi’il syarat tanda jazamnya hazaf nun karena dia fi’il
yang lima. (يعلم) jawab syarat tanda jazamnya sukun
karena dia fi’il yang shohih akhir.
c) (مهما ) dipakai untuk yang tidak berakal.
Contoh ( مر�ي�القلب� يفعل� مهماتأ �نك� و�ا )
“ Sesungguhnya apa – apa yang kamu perintahkan
terhadap hati pasti dia memperbuatnya”
1
Fi’il syarat tanda jazamnya hazaf nun karena ( تأمر�ي )
fi’il yang lima.
jawab syarat tanda jazamnya sukun karena fi’il ( يفعل)
yang shohih akhir.
d) ( متى) dipakai untuk zaman contoh : (
��مل اال تبلغ� اللعمل� (متىتتقن�
artinya : Bila kamu meyakini pekerjaan, kamu meyakini
pekerjaan, kamu akan mencapai cita – cita. (تتقن) fi’il
syarat tanda jazamnya sukun yang ditakdirkan atas
ghain diberi harkat kasrah pada nun untuk bertemu
dua sakin.
( تبلغ) jawab syarat tanda jazamnya sukun yang
ditakdirkan atas ghain diberi harkat kasrah karena
pelepas bertemu dua yang sakin.
e) �يان) (أ dipakai untuk zaman, Contoh : (
�مل اال �لغ� تب تتقنالعمل� يان�� ( أ artinya kapan kami
melindungi kamu, kamu akan aman dari selain kami.
( � من نئ ) Fi’il syarat tanda jazamnnya sukun. �من) ( تأ
jawab syarat tnda jazamnya sukun
f) �ين) ( أ dipakai untuk tempat (مكان) contoh (
ينماتكو�نو�ايدر�ككمالموت� ( أ
1
artinya : dimana saja kamu berada, kematian akan
menemukanmu.
( تكون) Fi’il syarat tanda jazamnya hazaf nun karena
dia fi’il yang lima.
Jawab syarat tanda jazamnya sukun karena dia ( يد�رك)
fi’il yang shahih akhir.
g) �ن�ى) (أ dipakaikan untuk tempat. Contoh ما)
�ذ�هباتخد� نىت� Artinya : kemana saja kamu berdua pergi (أ
kamu akan dilayani.
�نى ) fi’il syarat tanda jazamnya hazaf nun karena fi’il ( أ
yang lima.
( ( تذهبا Jawab syarat tanda jazamnya hazah nun
karena dia fi’il yang lima.
h) ( حيثما ) dipakaikan untuk makan (tempat). Contoh : (
�تكرما (حيثماتنزال
artinya : Dimana saja kamu singgahkamu dimuliakan.
Fi’il syarat tanda jazamnya haaf nun karena dia ( تنزال )
fi’il yang lima.
( ( تكرما jawab syarat tanda jazamnya hazaf nun
karena dia fi’il yang lima.
1
i) ( �لحال) dipakaikan untuk keadaan keadaan ( كيفما ( ا
contoh
أ�جلس ) ( كيفماتجلس�
artinya : Bagaimana saja kamu duduk saya duduk.
j) ( �ي ( ا Pantas untuk keseluruhan keadaan, melihat
kemana dia diidafakan.
Contoh: ( � تستفد تقرأ dيكتاب� ا )
Artinya : mana saa buku yang kamu baca. Kamu akan
mendapatkan faedah.
( ( تقرأ fi’il syarat tanda jazamnya sukun karena fi’il
shohih akhir.
( تستفد) Jawab syarat tanda jazamnya sukun karena
shohih akhir.
Keseluruhan diatas adalah huruf atau izim yang
mengandung syarat dan menjazamkan fi’il mudhari’
Adalagi huruf yang mengandung syarat tapi tidak
menjazamkan fi’il yaitu:
( �ما _ لو�ما _ لو _ كلما _ لما �ذ�ا _ أ إ )
.hanya bisa masuk pada fi’il madhi (كلما) dan ( لما)
1
Kalimat yang akan menjadi jawab harus fi’il boleh fi’il
madhi dan juga boleh fi’il mudhori.
Kalau kalimat itu tidak bisa menjadi jawab karena dia
jumlah ismiah atau karena dia fi’il yang mengandung
arti tholab ( tuntunan ) atau karena dia jamid atau
karena disertai ( ( لن� atau ( ( قد� atau ( ( س atau (
maka wajib memasukan ( سوف
.kedalam ( ف )
Contoh :
Contoh jawab jumlah ismiyah (
ق�د�ير dفهو�علىكلشيئdبخير يمسسك� )
Contoh jawaban disertai (ما)
�لتكم تو�ليتم�فماسأ �ن� فأ
Contoh jawaban yang mengandung tholah :
اااااا هللاني�يحببكما ) تبعو�ااااااااااا� ا�فأ تحبوان� كنتم� �ن� إ هللا� )
Contoh jawaban fi’il Jamid
1
خيرا) تؤ�تين� ن�� فعسىربىأ
ماالو�لدا �قلمنك� �ناا ا ن� تر� �ن� ( ا
Contoh jawaban yang disertai (لن) (
تكف�رو�اه و�ماتفع�لو�امن�خيرdفلن� )
Contoh jawaban disertai ( ( قد (
لهمن�قبل Nخ� قأ �ن�يشر�ق�فقدسر� ( إ
Kita boleh menghazafkan fi’il syarat kalau dia
terletak sesudah �ن) ( إ yang diidghamkan pada ( � ( ال
contoh (رواالفاسكت� بخي تكلم� ) asalnya
( �رفاسكت �تتكلم� بخي ال بخيروان� �كلم� )
Dan boleh juga menghafakan jawab syarat kalau
di dahului oleh sesuatu yang pantas menjadi jawab.
Conth ( �قد�مت ا �ن� إ مجاز� ف �نت� ا ) asalnya
( جاز�فت �قد�مت� ا إن� مجاز�ف �نت� ketentuan fi’il syaratnya ( ا
harus fi’il madhi.
3. Fi’il Amar ( kata kerja perintah / kalimat
perintah )
1
Yaitu : (التكلم من� بعدز� dشيئبه�حصول مايطلب مر� ��أل ( أ
Artinya : Amar adalah fi’il yang dituntut hasil pekerjaan
sesudah masa bicara .
Contoh : (جلس� .duduklah kamu ( ا
Tanda fi’il amar
1. Bisa menerima ya muannats mukhotobah
contoh (ضر�ب� jadi ( إ
�ضر�بى) (إ
2. Bisa menerima nun taukid contoh (ضر�ب� jadi ( إ
�ضر�بن ) ( إ
- Hukum fi’il amar adaadalah dibina dengan apa
mudhari nyu dijazamkan.
- Kalau mudhari’nya dijazamkan dengan sukun contoh (
ينصر نصر) maka Amarnya dibina atas sukun yaitu ( لم� ( أ
1
- Kalau mudhari’ dijazamkan dengan hazaf nun contoh (
ينصرا ) maka Amarnya dibina atas hazaf nun yaitu ( لم�
نصرا ( أ
- Kalau mudhari’nya dijazamkan dengan hazaf akhir
contoh (لميرم ) maka Amarnya
dibina atas haaf akhir yaitu (رم� ( إ
2.3 Huruf ( Kata penghubung ) yaitu :
�يستقلباالمفهومية ) ماال �لحر�ف ( و�ا
Artinya : Huruf yaitu kalimat yang tidak mempunyai
pemahaman tersendiri
Contoh ( لم) – tidak. Ini tidak biaa dipahami
tanpa ada kalimat yang lain.
- Tanda bagi huruf adalah tidak ada padanya tanda
isim dan tanda fi’il perbandingannya sama
dengan ( ج _ ح _ خ )
Tanda bagi jim adalah titik satu dibwah
1
Tanda bagi kho adalah titk satu diatas
. Tanda bagi ha adalah tidak ada titik diatas dan tidak ada titik dibawah
BAB I’RAB
1. Pengertin I’rab
(�ف= عليهال الداخلت� اعو�امل� �ف� و�اخر�الكلم�إلختال
� هو�تغييرأ اب �عر� االو�تقد�يرا
� ( ظاأ
Artinya : Perubahan akhir kalimat karena perbedaan amil yang memasukinya baik secar lafadz ( nampak atau secara takdir diperkirakan keberadaannya)
Conth perubahan secara lafadz (nampak) : a. ( يد ( جاء�ز�
Berubah akhir kalimat dari dun ( ) jadi b. ( يدا ز� �يت ا ( ر�
Dan ( د=ا ) dan jadi din ( د� )
- Semua itu terjadi karena berbeda amilyang
memasukinya.
1
- Yang pertama amil yang memesukinya adalah (
( جاء� dia fi’il dan dia berkehendak kepada fail
yang marfu’ maka rofa ’lah zaidun (يد ( ز�
- Yang kedua amil yang memasukinya adalah (
�يت أ ( ر� dia fi’il dan fail. Dan dia berkehendak
kepada fail yang maf’ul yang mansub. Dan bi (ب)
dia huruf jar dan dia berkehendak mengajarkn
isim yang sesudahnya maka jarlah Zaidun (يد ( ز�
- Contoh perubahan secara takdir (diperkirakan
keberadaannya)
�لفتى ) ( جاء�ا
الفتى ) يت� أ ( ر�
�لفت ) با رت ( مر�
�لفتى) yang pertama marfu’ karena dia menjadi (ا
fail. Tanda rofa’ tidak dinampakan (ditakdirkan)
karena alif uzur (kesulitan menerima harkat)
�لفتى) yang kedua mansub karena dia maf’ul, tanda (ا
nasabnya tidak dinampakan ( ditakdirkan ) karena
alif uzur menerima harkat.
1
�لفتى) (ا yang ketika majrur karena masuk bi ( (ب�
huruf jar tanda jarnya tidak dinampakkan
(ditakdirkan) karena alif uzur menerima harkat.
- Perubahan akhir kalimat dari rofa’ kepada nasab dan
kepada jar itulah dinamakn denganI’rab .
2. Pembagian I’rab
- I’rab terbagi kepada empat pembagian :
a. Rofa’ (فع ( ر� b. Nasab (صب ) c. Khofad (
( خفض dan d. Jazam
(جزم)
- I’rab yang ada pada isim hanya rofa’ – nasab – khofad.- I‘rab yang ada pada fi’il hanya rofa’ – nasab – jazam. - Isim tidak pernah jazam dan fi’il tidak pernah khofad.
3. Tanda – tanda I’rab
a. Tanda yang asli bagi rofa’ adalah dhommah (
.atau baris epan ( ضمة
. Penganti dri dhommah adalah : 1) �لو�او) (ا
( huruf waw )
1
�لف) (2 huruf ) (أ
alif )
3) �لنون) (ا
( huruf nun )
b. Tanda asli bagi nasab adalah fatah ( فتحة)
Baris di atas.
Pengganti dari fthah adalah : 1) (لف� ( alif ) (أ
2) (كسرة) (
kasrah )
huruf ) (ا�ل�ياء) ( 3
ya )
4) ( � ��و ن ن Fل� ا )
(membuang huruf nun )
c. Tanda asli bagi khofad adalah kasrah ( ة ( گسر
baris dibawah :
Pengganti dari kasrah adalah : 1) ( الء� huruf ) ( ا
ya )
1
baris ) ( فتح) (2
di atas )
d. Tanda asli dari jazam adalah sukun (سوكن )
tanda mati.
Pengganti dari sukun adalah ( ( ح�ذف
( membuang )
Hazaf terbagi kepada dua yaitu :
Fو�ن�١ح�ذف ) ( 1 لن ) ( membuang nun )
ل�خر�١ح�ذ�ف ) ( 2 ) ( membuang huruf yang
di akhir )
4. Tempat-tempat tanda I’rab’
4.1 Tanda-tanda rofa’
a. Dhommah
Dhommah menjadi tanda bagi rofa’ pada
empat tempat :
1
1. Pada isim mufrad ( ١�م د��١س� لمف�ر� )
Isim mufrad yaitu ( � مجموعا ليس� مثن وال� مأ )
Artinya : Kalimat yang bukan dua dan bukan banyak dan bukan pula yang di samakan denagn dua dan jamak.
( satu ) contoh : ( ذهب أالستاذ ) telah berfatwa satu orang guru. ( ستاذ �ال menjadi fail hukumnya mrfu tanda ( أrofa’nya adalah dhommah karena dia isim mufrad.
2. Pada jamak ta’sir ( جمعا لتكسير )
Jamak taksir yaitu (مفرادهفيه�بناء ( ماتغير�
Artinya : Kalimat yang berubah dari bentuk mufradnya. ( berubah dari satu menjadi banyak )
Contoh (جاء�الرجال ) Telah datang beberapa orang laki – laki.
(الرجال) menjadi fa’il, hukumnya marfu’ tanda rofa’
nya dhommah karena dia jamak taksir.
Perubahan jamak taksir ada 6 yaitu :
1. Berubah dengan bertambah saja contoh (صنو )→
satu orang sepupu jadi
.Beberapa orang sepupu ( صنو�ان)
1
2. Berubah dengan berkurang saja contoh : (تخمة )→
satu pembatas jadi
.beberapa pembatas ( تخم )
3. Berubah dengan berubah baris / harkat saja (اسد)
→ satu singa jadi (اسد)
beberapa singa.
4. Berubah denan bertambah serta berubah baris (
satu laki-laki → (ر�جل
.Beberapa orang laki-laki ( ر�جال)
5. Berubah dengan berkurang serta beruah baris
contoh (ر�سول ) → satu orang rasul jadi (رسل )
beberapa orang rasul
6. Berubah dengan berkurang dan bertambah serta
berubah baris contoh
�م) beberapa → (غلمان) Satu orang budak jadi →(غال
orang budak.
1
3. Pada jamak muannas yang salim( menunjukan banyak
perempuan yang bentuk mufradnya tidak berubah
yaitu: (لفو�تاءمز�يد�تين� ( ماجمع�بأ
Artinya : Kalimat yang dijamakan denan alif dan ta,
yang tambahan keduany.
Maksudnya. Ma’nanya menjadi banyak kalau sudah
di tambahkan alif dan ta di akhirnya. Contoh (هند )
satu orang Hindun kalau (هندات ) banyak si Hindun,
( banyak ( مسلمات) satu orang muslim dan ( مسلم
msulim.
- Muannas ada yang alam ada yang sifat.
- Muannas yang alam bisa dijamakkan denan alif dan ta tanpa syarat.
- Muannas yang sifat bisa dijamakkan dengan
ditambah alif dan ta kalau muddzakarnya
dijamakkan denan waw dan nun (مسلم )
1
4. Pada fi’il mudhari’ yang shohih akhr dan tidak
berhubungan dengan alif tasniah atau waw jamak
atau ya mu’annast mukhotobah contoh : (ينصر )
( يضر�ب)
Kalau fi’il mudhari’ dihuungi oleh waw jamak alif
tasniyah atau ya mu’ anats mukhotobah maka tanda
rofa’nya adalah tetap ( menuliskan nun ) diakhirnya.
Contoh : ( _ تضر�بو�ن� تضر�بين� _ يضر�بو�ن� _تضر�بان�
( يضر�بان
- Fi’il ketika dinamakn dengan fi;il yang lima.
b. Waw
Waw menjadi tanda bagi rofa’ penganti dari
dhommah pada dua tempat :
1. Pada jamak muzakar yang salim ( menunjukan
banyak laki-laki ) yaitu :
فىحالة� بز�ياد�ة� الواو�و�النو�ن� اثنين� من� �كثر� مادلعلىا )
1
( و�الجر و�الياء�و�النو�ن� فى�حالتىالنصب� الرفع�
Artinya : jamak muzakar yang salim adalah : kalimat
yang menunjukan lebih banyak dari dua dengan
tambahan waw dan nun pada ketika rofa’ dan
tambahannya dan nun pada ketikan nasab dan
jar.
Jamak muzakar salim ada dua macam.
a. Berupa isim contoh (جاء�الزيدون), I’rabnya (جاء�)
adalah fi’il madhi, hukumnya dibina atas fathah (
الزيدون� ) menjadi fa’il hukumnya marfu’ tanda
rafa’nya adalah waw karena dia jamak muzakar yang
salim. Tanda jamaknya adalah tambahan waw dan
nun karena mufradnya adalah (يد (ز�
b. Berupa sifat contoh (جاء�المسلمون) I’rabnya:
sama dengan di atas
- Syarat jamak muzakar dirofa’kan dengan waw
bahwa ada muzakar berakal dan kosong dari
ta.
1
2. Pada isim yang enam (6) (سماء�الستة� yaitu (ا
( �خك _ حموك _ فوك _ذومال� _ هنوك أبوك _ أ )
- Isim yang enam : di rofa’kan dengan waw
: dinasabkan dengan alif
: dikhofadkan dengan ya.
Syaratnya ada 3 :
1. dia harus mufrad ( menunjukkan satu )
2. Dia mukabbarah (مكبرة ) besar, maksudnya tidak
dimasuki oleh ya tasqir
(تصغير) yang menunjukkan makna kecil contoh
yang ya tasgir (بيك makna ya adalah ya tasgir ( أ
artinya bapak kecil engkau.
Maka apabila masuk ya tasgir dia diI’rabkan
dengan harkat yang zohir diakhirnya. Contoh : (
�يتابيك _ مررتبابيك ا جاءأبيك _ ر� )
1
3. Dia diidofatkan kepada selain yang mutakallim (
�لمتكلم artinya(ياءا ya menunjukan orang yang
berbicara arti ya itu adalah saya atau aku.
Contoh : ( بونا� �خوها _ جاءأ جاء�أبيك _ جاءأ )
- Kalau diifotkan kepada ya mutakallim maka dia
di’irabkan denan harkat yang ditakdirkan pada hurf
yang seelum ya mutakallim.
Contoh : �بى) (جاء�أ I’rab (بى� ( أ adalah fail
hukumnya adalah marfu’ tanda rofa’nya
dhommah yang ditakdirkan ( tidak dintampakkan
) pada huruf ba (ب ) karena berebutan harkat
dengan ya. Karena kehendak ya adalah kasrah.
�يتأبى) �بى) maka (رأ majrur tanda jarnya adalah ( أ
kasrah yang ditakdirkan atas ba (ب )
c. Alif
Alif menjadi tanda bagi rofa’ pengganti dari
dhommah pada satu tempat yaitu :
1
- Pada mutsana ( tasniyah ) yang dirofa’kan :
Tasniyah artinya dua (2)
Tasniyah adalah ( بز�ياد�ة� ماد�لعلىاثنين� �لف� اال
Artinya : Kalimat yang menunjukkan dua dengan
tambahan alif dan nun ketika rofa’ dan tambahan ya
dan nun ketika nasob dan jar.
Contohnya : ( قال� ر�خآلن )
I’rabnya : ( (ق�ال� fiil madhi hukumnya dibina atas
fathah (ر�جآلن) fail hukumnya marfu’ tanda rofa’nya
adalah alif penggani dari dhommah karena dia
tasniyah . Artinya : Telah datang dua orag laki-laki.
- Tanda dia Tasniyah adalah alif dan nun diakhirnya :
karena mufradnya adalah
(ر�جل)
d. NUN
1
Nun menjadi tanda bagi rofa’ pengganti dari
dhommah pada satu tempat yaitu pada fiil yang
lima.
- Fiil yang lima adalah
و�وا� أ لفاثنين�
� به�أ �تصل� كلفعلمضار�dعا
�وياءمخاطبة وجمعأ
- Artinya : Fiil yang lima adalah : tiap-tiap fiil
mudhorik yang berhubungan dengan alif
tasniyah atau waw jamak atau ya muannats
mukhotobah.
Contoh : ( )
Keseluruhannya fiil mudhori hukumnya marfu’
karena ia kosong dari huruf nawasib ( yang
menasabkan ) dan huruf jawazim ( yang
manjazamkan ).
4.2 Tanda-tanda nasab
Tanda nasab ada lima :
1
a.Fathah
Fathah menjadi tanda bagi nasob pada tiga empat :
1 ) Pada isim mufrad. Telah berlalu penjelasan
tentang isim mufrad pada halaman 16.
Contoh : ( �عدد تالكواكب أ )
Artinya : Aku telah membilang bintang.
Ira’bnya (عدد� (أ fiil madhi, hukumnya dibina atas
sukun, karena dihubungi oleh dhommir rofa’
yang berharkat.
(ت) Isim dhommir dibina atas dhommah pada
tempat rofa’ menjadi fail.
�لكوكب) ,menjadi maful bih hukumnya mansub (ا
tenda nasabnya fathah karen isim
mufrad.
2 ) Pada jamak taksir telah berlalu pada halaman
sebelumnya.
1
Contoh : ( يتالرخالواالسارى� ( رأ
3 ) Pada fiil mudhrik yang dimasuki oleh salah
satu nawasib dan tidak berhubungan dengan
akhirnya alif tasniyah atau waw jamak, ya
muannats mukhotbah. Contohnya : ( يقع -لن�
يجلس� (لن�
- Kalau akhirnya dihubungi oleh alif tasniyah
atau wawjamak atau ya muannats mukhotobah
maka tanda nasabnya adalah haaf nun
(membuang nun).
Contoh : (لنيجلسا) asalnya �جسان) (ي dan (
يجلسوا asalnya (لن�
.( يجلسين) asalnya ( لنيجلسي) dan (يجلسوان)
b. Alif
Alif tanda bagi nasob pengganti dari fathah pada
isi yang enam, telah terdahulu penjelasan serta
syarat-syaratnya pada halaman seelumnya.
1
Contoh : ( أ�باك -أ�جاك -حماك -فاك -ذامال-� هناك �)
c. Kasroh
kasroh tanda bagi nasab pengganti dari fathah
pada jamak muannast yang salim. Telah terdahulu
penjelasan jamak muannats yang salim pada
halaman sebelumnya. Contoh : ( الهندات� يت� أ (ر�
I’ronya (رأي) fiil madhi hukumnya dibina aras sukun
karena dihubungi oleh dhomir rofa’ menjadi fail. (
�لهندات� menjadi maful bih hukumnya mansub tanda (ا
nasabnya adalah kasroh, karena jamak muannats
yang salim.
d. Ya
Ya menjadi tanda bagi nasab pengganti dari
fathah pada dua tempat.
1) Pada mutsanna yang mansub
Telah terdahulu penjelasan mutsanna pada
halaman sebelumnya.
1
Contoh : ( يدين� الز� يت� أ ( ر� I’robnya ( يدين� �لز� (ا
adalah maful bih hukumnya mansub tanda nasabnya
adalah ya, karena ia tasniyah. Artinya aku telah
melihat dua orang Zaid.
2) Pada jamak muzakar yang salim yang mansub
Contoh : ( الزيد�ين� يت� أ (ر� Irabnya ( يد�ين� �لز� ( ا
menjadi maful bih hukumnya mansub tanda
nasabnya ya karena ia jamak. Artinya aku telah
bertemu beberapa orang Zaid.
- Perbedaan tasniyah dengan jamak ketika nasab
- Kalau tasniyah di fathahkan harkat huruf yang
sebelumnya ya dan di kasrahkan harkat yang
sesudah ya, contoh : ( .dua pena ( قلمين�
- Kalau jamak dikasrahkan harkat yang sebelum ya
dan di fathahkan harkat huruf yang sesudah ya.
Contoh : ( .beberapa pena ( قلمين�
e. Hazaf nun ( membuang nun )
1
Hazaf nun tanda bagi nasab pengganti dari fathah
pada fiil yang lima :
Contoh : (يفتحا ( يفتحان� ) asalnya ( لن�
لن� تفتحا ) ) asalnya ( تفتحان� )
( لن� يف�تحو ) asalnya ( يفتحون� )
تفتحون� ) ( تفتحون� ) asalnya ( لن�
تفتحى ) ( تفتحين� ) asalnya ( لن�
4.3 Tanda tanda jazam
Tanda jaam ada dua :
a. Sukun
Sukun tanda bagi jazam pada fi’il mudhori’ yang
shahih akhir. Fi’il mudhori’ yang shohih akhir adalah : (
ماليس فىأ�خر�ه�حرفعل�ة� )
Artinya : Fiil yang tidak ada akhirnya huruf ilat
Contoh : ( تح - لم�يضر�ب لم�يف� )
1
B. Hazaf
Hazaf tanda bagi yang jazam pada dua tempat :
!) Fi’il mudhorik yang mu’tal akhir yaitu :
ياء اوا�و� و� كلفعلمضار�عفىأ�لفا�و�
Artinya : Tiap – tiap fi’il mudhori’ yang diakhirnya alif,
atau waw, atau ya.
Contoh : ( يخشى) diakhirnya alif ketika jazam (
( لم�يخش
( لميرم) diakhirnya ya ketika jazam ( يرمى)
) diakhirnya ada waw ketika jazam ( يغزو)
يغز ( لم�
2) Pada Fi’il yang lima
Contoh : ( لم� ينصرا )
تنصرا) ( لم�
ينصروا) ( لم�
1
تنصرو) ( لم�
تنصرى) ( لم�
4.4 Tanda – tanda khofad
Tanda khofad ada tiga (3) yaitu :
a. Kasroh tanda bagi khofad pada tiga tempat :
!) Pada isim mufrad yang munshorif (yang bertanwin )
Contoh : (يد بز� رت ( مر�
- Kalau isim mufrad yang tidak bertanwin ( isim allazi
la yansarif ), maka tanda khofadnya fatnah contoh:
�حمد) با ( مررت
2) Pada jamak taksir yang munshorif ( yang
bertanwin ).
Contoh : (بر�جال ( مررت
1
Kalau Jamak taksir yang tidak bertanwin ( isim
allazi la yan sarif ). Maka tanda khofadnya fathah. (
فىمساجد �يت ( صل
3) Pada jamak muannats yang salim yang masih
kekal jamaknya, contoh :
( مررت بهندا ت ) Aku telah bertemu dengan
beberapa orang si Hindun.
- Kalau hilang makna jamaknya yang dijadikan ia
isim alam ( nama orang atau nama negeri ) boleh
bertanwin dan boleh tidak bertanwin tanda
khofadnya kasrah dan kalau tidak bertanwin
tanda khofadnya fathah.
b. Ya
Ya tanda bagi ganti bagi kasroh pada tiga tempat
yaitu :
1) Pada mustasna yang dikhafadkan contoh ; (
مر�رت باالزيد�ين )
1
2) Jamak mudzakar yang salim contoh : باالزيد�ين)
( مررت
3) Pada isim yang enam
Contoh ( �خيك _ حميك _ فيك _ ذيمال _ هنيك �بيك _ أ أ )
- Telah berlaku penjelasan semuanya pada isim
ybg marfu’.
c. Fathah.
Fathah tanda bagi Khofad pengganti kasroh pada
isim allazi la yan sarif (ينصرف� الذىال �سم isim ( ا
yang tidak bertanwin yaitu :
فرعيتين� مختلفتين شبه�الفعل�فىعلتين�� ) ماأ
و�فرعية� ىالمعنىأ �حدهماالفظو�مرجعاالخر� مرجعا
( عيتين تقو�ممقام� الفر�
Artinya : Isim yang menyerupai fi’il dengan dua alasan yang furu’ keduanya, berbeda keduanya yang kembali salah satu keduanya pada lafadz dan kembali yang lain pada ma’na atau satu furu’ yang menempati dua furu’.
1
- Isim Allazi la yan sarif dua :
1. Terlarang bertanwin dengan satu furu’ yang
menempati tempat dua furu’
2. Terlarang bertanwin dengan dua furu’
1.1 Kalimat yang ada atas setimbangan
sighat muntahal jumu’.
: Yaitu ( صيغةالمنتهىالجموع)
�وسطها �ثةا �وثال �لف تكسره حرفان ا )كلجمع بعدأ
ساكن(
Artinya : Tiap- tiap jamak yang sesudah
alif taksirnya dua huruf atau tiga huruf yang
pertengahan sakin.
Contoh : Yang sesudah alif taksirnya dua huruf
( مساجد _ صوامع )
Contoh : Yang sesudah alif taksirnya tiga huruf (
مصابيح _ قناد�يل )
1
- Shigat muntahal jumu’ terlarang bertanwin
karena dia menempati dua furu’ / dua kali jamak.
Yaitu : 1. Jamak adalah furu’ dari mufrad
2. Kemudian jamak di
jamakkan lagi.
Atau 1. 1. Mufrad – 2. Jamak takrir – 3. shighat
muntahal jumu’
3. Kalimat yang diakhiri dengan alif ta’nis
maksurah.Yaitu alif yang
( � (لفمفردة�
Menunjukkan mufradah ( satu perempuan ) biarpun
masuknya pada nakirah.
Ex : رى� رضع : atau pada marifah ex ذک
ex katau jama : جرجى
4. Kalimat yang diakhiri alif ta’nis mamdudah yaitu (
�لفقبلها أ Nلف� ( أ
1
فتقلب هي همزة )
Artinya : alif ta’nis yang mamdudah ialah alif yang
sebelumnya ada alif kemudian di tukar dia dengan
hamzah biarpun masuknya pada nakirah ex : ام� صحر�
atau pada morifah ex : كريا ز�
- Alif ta’nis maksurah dan alif taknis mamdudah
melarang tanwin karena dia menempati dua furu’ / dua
kali ta’nis.
1. Taknis yang laim (yang sudah ada
2. Menempati taknis pada taknis yang lazim berarti
sudah dua kali taknis.
Atau 1. Takrir 2. Taknis 3. Alif ta’nis.
3. Terlarang bertanwin dengan dua furu’ ini
terbagi dua.
4. Terlarang bertanwin beserta alamiah
5. Terlarang bertanwin beserta wasfiah
1
2.1. Yang terlarang bertanwin beserta alamiah ada 6
yaitu:
1. Alamiah serta tambahan alif dan nun contoh (
( عمران
- dua furu’ yang melarang tanwinnya adalah
alamiyah furu’ dari nakirah dan tambahan alif dan
nun furu’ dari mazid alaih / yang tambahan.
2. Alamiah serta tarkib majzi, contoh : (بعلبك )
- Dua furu’nya : alamiyah furu’ nakirah, dan tarkib
furu’ dari mufrad.
3. Alamiyah serta taknis contoh : (طلحة )
- Alamiyah furu’ nakirah, taknis furu’ dari tazkir.
- Taknis terbagi tiga :
1) Ta’nis lafadz dan ma’na contoh : (فاطمة )
2) Ta’nis lafadz tidak ma’na contoh : ( طلحة ) untuk
nama laki-laki.
1
3) Ta’nis ma’na tidak lafadz contoh : (زينب )
- Syarat taknis melarang tanwin ada : salah satu dari
4 :
1) Bahwa ada hurufnya lebih dari tiga contoh yang
diatas.
2) Kalau tiga huruf berharkat ditengahnya. Contoh :
( سقر)
3) Atau ‘ajam ( bukan bahasa Arab) contoh :(
(حمصى
4) Perpindahan dari muzakar kepada muannats
contoh : (يد .untuk nama perempuan (ز�
- Kalau tidak terdapat salah satu syarat di atas boleh
bertanwin. Kalau bertanwin di khofatkan
dengan kasrah contoh : ( مررت بهند )
4. Alamiyah serta wazan fi’il ( setimbangan fi’il ) conth : (
�حمد يشكر أ )
1
- Alamiyah furu’ nakirh wazan fi’il adalah furu’ dari
isim.
- Syarat wazan fi’il harus ada timbangan fi’il.
5. Alamiyah serta ‘udul contoh (عمر) pada taqdiri.
Alamiyah furu’ nakirah dan ‘udul furu’ dari
ma’dul alaih( yang dipalingkan )
- ( عمر) di palingkan dari ( عامر) karena di
kahwatirkan sama degan sifat.
6. Alamiyah serta ajam, contoh : (اهيم �بر� ( إ
Alamiyah furu’ dari nakirah ajam furu’ dari arab.
- Syarat ajam adalah :
1. Harus alam (nama orang atau nama negeri) dalam
bahasa ajam.
2. Lebih dari tiga huruf
1
- kalau tidak terdapat salah satu dua syarat diatas
boleh bertanwin dan boleh juga tidak bertanwin.
4.2. Yang terlarang bertanwin serta wasfiyah ada:
1) Wasfiyah serta ‘udul contoh: ( خر� dipalingkan ( ا
dari ( .pada hakiki ( tahqiqi) ( آخر�
- Wasfiyah furu’dari mausuf alaih ( yang diberi sifat
dan ‘udul furu’ dari ma’dul alaih yang
dipalingkan)
2) Wasfiyah serta tambahan alif dan nun contoh : (
( mabuk ) ( سكران
- Wasfiyah furu’ dari mausuf tambah (ziadah) furu’
dari mazid alaih (yang ditambah)
3) Wasfiyah serta wazan fi’il furu’ dari isim.
- Syarat wasaf :
a. Keadaannya asli
1
b. Tidak menerima ta.
BAB ISIM-ISIM YANG MARFU’
- Isim yang marfu’ adalah isim yang dirofa’kan
dengan salah satu tanda rofa’ yang empat ( 4 )
yaitu dhommah, waw, alif, dan nun.
- Isim – isim yang dirofa’kan itu ada tujuh (7) :
1.Fail (pelaku pekerjaan)
2.Naibul fail (pengganti pelaku)
3.Mubtada (subjek)
4.khabar (prediket)
5. Isim kana (ن� dan isim saudara – saudara kana ( کآ
( كآ ن )
6. Khabar inna ( � ن ا ) dan isim saudara – saudara
inna ( � ن ا )
7.Tabi’ ( yang mengikut kepada yang marfu’ ).
1
1) Naat ( sifat )
2) Ataf ( kata penghubung )
3) Taukid ( penguat/penegas )
4) Badal ( pengganti )
- Kalau da isim yang marfu’ I’rabnya adalah salah
satu dari ism yang 7 :
1.1 BAB FAIL ( PELAKU PEKERJAAN )
Fail adalah :
Artinya : Fail adalah yang didahului oleh fi’il ( yang
dibina bagi fail ) atau yang menyerupai fi;il dengan
cara melekat fi’il dengan fail atau dengan cara
terjadi fi’il dari fail.
- Isim terbagi dua :
1) Sharih ( benar – benar isim )
1
2) Muawwal ( Fi’il yang dipalingkan ma’nanya
kepada isim )
- Fi’il terbagi dua :
1) Lazim ( yang hanya berkehendak kepada fail ) instransitif.
2) Mut’addi ( yang berkehendak kepada fail ) transitif.
- Sabah fi’il terbagi empat :
1) Isim fail
2) Amtsilah muballagah
3) Sifat masyabahah
4) Isim tafdhil
Contoh : menyandarkan fi’il kepada fail atas cara melekat fi’il pada fail :
Telah mengetahui si Zaid (علم) fi’il madhi ( يد Fail (ز�
- Pengetahuan itu melekat pada diri si Zaid.
Contoh : Menyandarkan fi’il kepada fail atas cara terjadi fi’il dan fail
1
يد (قام) telah berdiri si zaid :قامز� fi’il madhi (يد .fail( ز�
- Perbuatan berdiri itu terjadi dari si Zaid
- Contoh fail dari isim fail �لوانه) ( مختلفا artinya : berbeda warnanya
I’rabnya (ختلف ) isim fail �لو�ان) (ا fail dari ( مختلف) dan ( ه ) mudhofun ilaih.
- Contoh Fail dari amtsilah mubalagah (يد �ضرابز� ( ا
artinya adalah bersangatan memukul si Zaid.
I’rabnya (� ( أ istifamnya ( kalimat tanya ) ( ضراب)
amtsilah mubalagah
( يد ضراب ) fail dari ( ز� )
- Contoh fail sifat musyabhah ( حسن و�جهه ) artinya
yang baik wajahnya.
I’rabnya sifat(حسن) musyabahah (و�جه) fail dari (
.mudhofun ilaih ( ٥) dan ( حسن
- Contoh fail dari isim tafdhil
يد ) ز� منهفىعين� حسن�فىعينه� الكحل� =أ جال ر� �يت ا مار� )
1
Artinya : Aku tidak melihat seorang laki –laki yang
lebih baik dimatanya celak dari celak yang ada pada
mata si Zaid.
- I’rabnya (ما) huruf nafi ( huruf yang berarti tidak ) (
ي�� أ ت fi’il madhi ( ر�
Fail ( �حسن) maf’ul bih ( ر�جال isim tafdhil, menjadi ( أ
naat dari ( �ر جأل ) dan
( ( ف� hurif jar ( ( عين dijarkan oleh ( ( ف� dan ( ( ه�
mudhofun ilaih
- Contoh fail yang berasal dari fiil yang ditakwilkan
( yang diplingkan ma’nnya kapada isim ) (
تخشع�بهم ن�� �منواأ أ للذ�ين� ت�
� يأ لم�� ( أ
Artinya : Apakah belum datang waktunya bagi
orang – orang yang beriman untuk tunduk hati
mereka.
I’rabnya : (أ) huruf istifam ( آم ) huruf nafi ( � یا ن ) fi’il
mudhori’
1
�ن� ) �لذ�ي ل )jar dan majrur (منوا� ن) fail ( و) fi’il madhi (أ
(أ huruf masdar dan huruf nasab ( ( تخشع fi’il
mudhari ( وبقل ) fail ( هم ) mudhofun ilaih.
- ( �ن�تخشع�قلوابهم ( ا ditakwilkan / dipalingkan
kepada isim yang menjadi fail dari ( يأن)
takwilnya adalah
( منواخشو�ا عقلوابهم� للذينأ ن�
� لم� يأ� أ )
PEMBAGIAN FAIL
Fail terbagi dua :
1. Zahir ( tampak )
2. Mudhmar ( tersembunyi )
Zhohir ada delapan (8)
a. Isim mufrad contoh ( قال�قاض ) telah berkata qdhi / جاءزيد
b. Mutsanna muzakar ( يشتغل والدان ) sedang sibuk kedua orang tua / جاء�الزيدان
c. Jamak muzakar (صلىالمسلمن) telah shalat orang yang muslim / و�ن�د� جاء�الزي yang salim.
1
d. Jamak taksir muzakar ( ب� الطال sedang belajar( يتعلمsiswa – siswa / جاءالرجال / untuk muakkar
e. Mufrad mu’annast ( فاطمة ت�� ( جأ telah datng
fatimah / تهند� جأ
f. Mutsana mu’annast (تان� sedang shalat (تصلىالمؤمنdua perempuan جاءتالهندان� / mukmin
g. Jamak mu’snnast yang salim (المسلمات telah (قامت�berdiri banyak perempuan muslim / جاءتالهندات
h. Jammak taksir mu’annast ( جائت الهنود ) telah datang beberapa si hindun / و�د �هن ال untuk muannas / ج�اء�ت�
MUDHAMAR ADA 14
a. Murfad muzakkar ghaib ( ( أكرم� failnya (هو ) yang ditakdirkan.
b. Mussana muzakkar ghaib ( ما� ( ا ) failnya alif ( أكر�
c. Jamak muzakar ghaib ( أكرموا� ) failnya waw (و )
d. Mufrad mu’annast ghaibah ( مت� ) failnya (أكر� ( هى yang ditakdirkan.
e Mutsanna mu’annast ghaibah ( � �أكر مات ) failnya alif ( ا )
f. Jamak mu’annast ghaibah ( من� ( ن ) failnya nun ( أكر�
1
g. Mufrad mukhotob muzakkar ( أكرمت� )failnya ta ( ت )
h. Mutsana mukhotob muzakkar ( متما� ) failnya ta ( أكر�( ت
i. Jamak mukhotob muzakkar ( �أكر متم ) failnya ta ( ت )
j. Mufrad mu’annast mukhotobah ( مت� failnya ta ( أكر�( ت )
k. Mutsana muannats mukhotobah ( أكرمتما�� ) failnya ta ( ت )
l. Jamak muannast mukhotobah ( متن� ) failnya ta ( أكر�( ت
m. Mutakallim wahdah ( مت� ( ت ) failnya tu ( أكر�
n. Mutakallim ma’ghair ( منا� ( نا ) failnya na( أكر�
- Huruf yang menghubungi ta ( bukan bagian dari ( ت
fail, yang fail adalah ta satu – satunya.
KETENTUAN FAIL
Bagi Fail ada tujuh (7) ketentuan.
1. Fail wajib rofa’
1
2. Fail wajib terlekat sesudah fi’il
3. Fail tidak boleh dibuang, apa saja bentuk
fi’il wajib pakai fail baik madhi, maupun
mudhori’ dan amar
4. Fi’il harus dalam bentuk mufrad sekalipun
failnya mustanna atau jamak.
5. Harus ditaknis fi’il bila failnya muannast
dan tidak terbatas dengan fi’il dengan
cara menambahkan ta ta’nis pad fi’il
madhi.
Contoh : (الطالبة جعت� ( ر�
Telah pulang murid perempuan dan dengan
memakaikan huruf mudhoro’ah ta pada fi’il mudhori’.
Contoh : ( رجعتالطالبات) ( sedang atau akan
pulang murid – murid perempuan )
1
- Kalau antara fi’il dan fail ada yang membatasi
maka boleh menta’niskan fi’il boleh juga tidak.
Contoh :
- ( رجع بعدانتهاء المحاضرةطالبات ) artinya telah
pulang setelah selesai muhadharah murid –
murid.
I’rabnya (رجع ) fi’il madhi (بعد ) zaraf ( ( إنتهاء�
mazruf
�محاضرة) ) fail dari ( طالبات) mudhofun ilaih (ا
( رجع
muannats. Dan ( طالبات) muzakar dan ( رجع)
kalau dikatakan
.boleh juga ( ر�جعت)
6. Kalau fi’ilnya muta’addi sesudah fi’il ada
fail kemudian maf’ul.
Contoh : (ميذدرسا� التال sedang menulis (يكتب�
murid – murid akan pelajaran.
1
I’rabnya (كتب ) fi’il mudhari’ �منذ) fail( التال (
.maful ( درسا
- Tapi sering juga mafulnya didahului dari fail.
Contoh : ( ( قدنصركماهللا Sungguh telah
menolong akan kamu allah.
I’rabnya : (قد ) huruf tahqiq (نصر ) fi’il madhi (كم
) maful bih ( اهللا ) fail.
7. Boleh membuang fi’il bila ia menjadi
jawab
Contoh : ( منخرج؟ على ) Siapa yang keluar ?. Ali
Takdirnya ( منخرجخرجعلى ) siapa yang keluar ?.
yang keluar Ali.
BAB NAIBUL FAIL
Naibul fail adalah
1
قيم�هو�مقامهف �سملمرفوعالذىلميذكرمعهفاعلوا هواال
مرفوعابعدأنكان�منصوباوعمدة=بعدأنكانفضلة صار�
�يجوزحفهوالتقد�يمهعلىالفعل فال
Artinya : Isim yang marfu’ yang tidk disebutkan failnya dan ditempatkan dia pada tempat fail, maka jadi isim itu marfu’ sesudah mansub dan jadi dia umdah ( pokok atau bagian dari fi’il ) sesudah ada dia fudhlah ( pelengkap ), tidak boleh dibuang dan tidak boleh terdahulu dari failnya.
Naib fail hanya ada pada fi’il yang muta’addi
( transitif )karena yang akan menjadi naibul fail itu
pada asalnya adalah maful. Contoh :
( ضربزيدالكلب )
Artinya : Telah memukul si Zaib akan anjing.
I’rabnya : (ضرب ) fi’il madhi (يد �لكلب) fail (ز� maful (ا
bih
Caranya :
a. Dihazafkan fail yaitu ( زيد )
b. Diletakan maful pada tempat fail yaitu ( الكلب )
1
c. Dirubah fi’ilnya jadi dibina bagi maful ( kalimat pasif ) dengan cara mendhommahkan awalnya dan mengkhasrahkan huruf yang sebelum akhirnya.
Maka jadi dia ( ضربالكلب ) artinya telah dipukul anjing
I’rabnya : (ضرب) fi’il dibina bagi maful / bina bagi
majhul ( kalimat pasif ).
.Naib fail ( pengganti pelaku ) ( الكلب)
Cara membuat fi’il dibina bagi maful pada fi’il
mudhori’ yaitu mendhommahkan huruf
mudhoro’ah dan memfathahkan huruf yang
sebelum akhir, contoh ( ينصر) Sedang / akan
menolong menjadi (ينصر) sedang / akan ditolong.
- Naibul fail juga ada dari isim maful contoh : (
خلقه Artinya dia yang dipuji akhlaknya (هو�محمود
- I’rabnya (هو) mubtaba ( khabar sigatnya isim ( محمود�
maf’ul dan
.mudhafun laih ( ه) dan ( محمود) naib fail dari ( خلق)
Alasan menghazafkan fail.
1
1. Karena sudah kenal dengan fail contoh (نسان� (خلقاال
telah diciptakan manusia. Semua orang tahu bahwa
yng menciptakan adalah Allah mka dihazafkan failnya
yaitu Allah asalnya adalah (نسان� �ال ا هللاخلقا )
2. Karena tidak tahu dengan si fail contoh ( ( سرق�البيت
telah dicuri rumah kita tidak tahu siapa pelaku
pencurian.
3. Ingin menyembunyikan fail supaya orang ragu. Contoh
( ( ركبالحصان telah dikendarai kuda kita kenal
dengan si pengendara tapi tidak mau menyebutkan
supaya orang ragu.
4. Karena takut dengan si fail contoh ( telah ( ضربزيد
dipukul si zaid. Kita kenal siapa orang yang memukul
tapi takut menyebutkannya, kalau disebutkan mungkin
dia akan marah.
5. Untuk memulyakan si fail ( عملعملمنكر) telah
dikerjakan pekerjaan yang mungkar.
1
Kita tahu orang yang memperbuat yang mungkar,
karena selama Ini dia orang yang terpandang untuk
memuliakannya dihazafkan supaya jangan jatuh harga
dirinya.
6. Karena tidak ada manfaat menyebutkannya (
ورة .telah dihapus papan tulis ( مسحالسب
Disebutkan atau tidak disebutkan orang yang
menghapuskannya tidak akan ada faedahnya.
- Kalau pada kalimat itu ada beberapa maf’ul maka
yang akan dijadikan naib fail adalah maful yang
pertama, dan yang lain tetap mansub menjadi
maful juga
Contoh : ( يداد�رهما �عطىبكرز� ( ا
Artinya Telah memberikan aibakar akan sizaid
akan uang.
- I’rabnya : ( �عطى ) fail ( بكر) fi’il madhi ( ا يدا ( ز�
maful pertama
1
.maful kedua ( درهما )
- Dijadikan bina bagi mafil ( ( اعطىزيددرهما
artinya telah diberi sizaid uang
- I’rabnya ( ) fi’il madhi bina bagi maful ( اعطى
يد naib fail ( ز�
mafulbih ( درهما )
- Kalau ingin membuat fi’il bina bagi maful dari
fi’il lazim boleh juga syaratnya nibul failnya
harus.
1. Jar majrur contoh ( به ( فرح
2. Zhoraf contoh (سيريومكامل )
3. Masdar contoh ( يغتسلغسل فىالنهار )
- Ketentuan naib fail sama dengan ketentuan – ketentuan fail
- Pembagian naib fail sama dengan pembagian fail
- Penentuan muzakar dan muannats fi’il yang dibina bagi majhul tergantu
1
pada maful bih yang akan menjadi naib fail.
Terutama dalam memakai huruf midhoro’ah jangan sampai tertipu dengan
Huruf mudhoro’ah yang ada :
Contoh : (تضربالفاطمة ) kalau bina bagi fail
يدالفاطمة ) ز� ( يضر�ب
BAB MUBTADA ( SUBJEK ) DAN KHABAR ( PREDIKET )
- Mubtada sama dengan subjek atau pokok kalimat
- Khabar sama dengan prediket atau sebutan
- Mubtada dan khabar adalah dua isim yang dari keduanya disusun kalimat yang berfaedah :
- Mubtada ialah :
�لعار�يعنالعواملاللفظية) �لمبتدااالسمالمرفو�عا ( ا
Artinya : Mubtada ialah isim yang marfu’ yang kosong dari amil lafziah.
- Yang merofa’kan mubtada adalah ibtida ( permulaan ) لعو�امل�� ا �جردعن� كوناالماال
1
- Mubtada ada dua dua pembagian :
1. Zhohir
2. Mudhmar
- Kedua –duanya sudah terdahulu dalm bab fail
- Mubtada zahir ada dua pembagian
1. Mubtada yang berkehendak kepada khabar contoh : ( بناا ار� ( هللا
2. Mubtada yang berkehendak kepda fail sadda masadda khobar ( fail yang
Menempati tempat khobar, yang ini kalau mubadanya terdiri dari isim wasaf ( isim fail dan isim maful yang didahului olh nafi atau istifham. )
Contoh : ( يد �قائمز� ( ا artinya adakah yang berdiri si zaid.
‘Irabnya (� ) istifham(أ ( قائم sighatnya isim fail ‘Irabnya mubtada
يد ) .fail sadda musadda khobar ( ز�
( يدان� artinya tidak yang berdiri ( ماقائمالز�dua orang zaid.
1
‘Irabnya : ( ) huruf nafi ( ما isim fail ( قائم jadi mubtada
يدان� ) �لز� .fail sadda musadda khobar ( ا
KETENTUAN – KETENTUAN MUBTADA
Ketentuan mubtada ada 5 :
1. Wajib rofa’ contoh : ( �لحق� منصور ا ) artinya kebenaran itu di bela.
‘Irabnya : �لحق) (ا murtada marfu’ ( منصور) khabar marfu’
2. Harus isim yang ma’rifah atau nakirah yang berfaedah contoh :
محمدرسول) هللا )
mubtada(محمد) dia ma’rifah dengan isim alam (.mudhofun ilaih (اهللا) khabar (رسول
3. Mubtada boleh di hafazkan kalau ada bukti yang menunjukkan contohnya pada jawab dari pertanyaan. (ک�ي�فحالك) bagaimana keadaanmu.
Irabnya ( ف�� khabar muqaddam ( khabar yang di ( ک�يdahulukan )
1
( ( حال mubtada muakhar ( mubtada yang dikemudiankan )
: mudhofun alaih (ك)
- Lalu dijawab dengan kalimat (بخير) artinya baik-baik ‘irabnya khabar mudtadanya di hafazkan seharusnya di jawab dengan (ر� .saya baik ( انابخي
(انا) mubtada ( بخير) jar dan majrur menjadi khabar.
- Maka menghafakan ( ( انا disini hukumnya cuma boleh / harus kalau dituliskan juga boleh tidak ada salahnya.
4. Wajib dihafazkan mubtada itu pada empat tempat :
1) Kalau dia jadi jawab dari qosam ( sumpah ) contoh ( �فىذ�متى الذهبن � ) Artinya : pada tanggunganku
sunguah aku akan pergi.
I’rabnya (فى ) huruf jar
.tanda jarnya kasrah (فى) dijarkan oleh fi ( ذمتى� )
.mutakallim wahdah jadi mudhofun illaih (ي)
huruf jawab dari qosam ( sumpah ) ( ل)
1
(اذهبن) fi’il mudhori’ fiilnya (أنا) yang ditakdirkan,
jumlah fi’il dan fail menjadi khobar, mubtadanya
dihazafkan yaitu lafadz (فسم) sumpah atau
.janji (عهد)
huruf taukid tsakilah ( penegas ) ( ن)
Kalimat (قسم) / (عهد) mubtada disini wajib di
hazafkan tidak boleh dituliskan.
2)Kalau khobar terdiri dari masdar pengganti fi’ilnya
contoh : ( (صبرجمضيل Artinya : Kesabaran yang
baik.
I’rabnya : ( صبر) khabar, (حميل) naat. Mubtada
dihazafkan, yaitu kalimat
(صبرك) kesabaran engkau. ‘I rabnya ( صبر)
mubtada ( ك) mudhofun ilaih lengkapnya
kalimat itu (صبركصبرجميل) tapi tidak boleh
menuliskan kalimat (صبرك)
1
3) Kalau khabarnya khusus pujian dikhususkan pujian (
( بئس ) atau celaan ( نعم
Contoh : ( نعم الرجلمحمد ) artinya : Sebaik –
baiknya lelaki Muhammad.
I’rabnya ( نعم ) fi’il mudah ( pujian ). ( الرجل ) fail
dari ni’ma.
.yang di takdirkan (هو) khabar mubtadanya ( محمد )
Asal kalimatnya
adalah : ( نعمالرجلهومحمد )
Contoh celaan :
( ( بئستالمراةهند Sejahat – jahat perempuan
Hindun.
I’rabnya : ( ( بئست fi’il zam ( celaan ) ( fail ( المراة
biksa.
( ( هند khabar mubtadnya ( ( هى tidak boleh
dituliskan.
1
Asal kalimat itu adalah ( بئستالمراةهىهند )
4) Kalau khabar hanya berupa sifat saja contoh : (
( ترفقبخالدالمسكين
Artinya : Kasihanilah oleh engkau si khalid yang
miskin.
I’rabnya : ( ترفق) fi’il Amar, failnya wajib
mentakhirkan anta (انت)
) dijarkan oleh bi (خالد) huruf jar ( ب) jar dan ) ( ب
majrur )
(المسكين) sifat dari (خالد) yang sudah diputuskan
hukumnya dari man’utnya, namanya naat maqtu’ (
I’rabnya jadi khabar mubtadanya adalah ( مقطوع
( هو) yang dihazafkan lengkapnya kalimat itu
adalah :
فقبخالدdهوالمسكين ) ( تر�
5) Wajib terdahulu dari khabar contoh semua yang sudah disebutkan di atas, kecuali pada beberapa
1
tempat boleh mentakhirkan mubtada dari khabar nanti dijelaskan dalam penjelasan khabar.
- Kadang – kadang ada mubtada itu dijarkan oleh huruf jar tambahan yaitu bi (ب)
Min (من) dan rubba (رب ) contoh ( � بحسبكدرهم
�(artinya cukuplah untuk engkau satu dirham.
I’rabnya ( ( بحسب mubtada dijarkan oleh huruf
tamabahan ( ئدة� .yang dijarkan hanya lafadznya saja ( زا
) khabar dari ( درهم ) ( بحسب
- syarat – syarat bi (ب) dikatakan sebagai huruf
tambahan ada lima :
1) Kalau dia menjadi fail dari kalimat ( ( كفى contoh (
كفىيكذب بالدين )
Artinya : telah mencukupi Allah akan jadi saksi
I’rabnya ( ( كفى fi’il madhi ( ( بااهللا jar majrur
menjadi fail majrur dangan
.maf’ul bih ( شهيدا ) tambahan ( ب )
1
2) Pada kalimat yang akan jadi maf’ul bih contoh : (
بالدين الذىيکذب )
Artinya : Orang – orang yang mendustakan dia akan
agama.
I’rabnya (لذى� ( ا isim mausul mubtada (يكذب ) fi’il
mudhori’ failnya ( هو) jumlah fi’il dan fail menjadi
khabar.
.jar majrur menjadi maful bih ( بالدين )
( الدين ) hanya majrur lafadznya saja karena ba ( ب
) huruf jarnya tambahan.
3) Terletak pada mubtad contoh : ( ( بحسبكدرهم
artinya: cukup untuk kamu satu dirham
I’rabnya ( ( بحسب mubtada dijarkan oleh ba
tambahan.
.mudofun ilaih ( ك )
1
( بحسب ) khobar dari ( درهم )
4) Pada hal yang amuilnya didahului oleh nafi contoh : (
ا ئ�ب� �خ� ب �ت ئ م�اج� )
Artinya : Tidak dating aku hal keadaan kosong.
I’rabnya : ( ما ) huruf nafi
fi’il dan fail ( جئت )
( ) bi huruf jar ( ب menjadi hal yang dijarkan ( خائب�
oleh ba zaidah
( tambahan ) dia majrur pada lafadz tapi mansub pada
mahal ( tempat )
5) Pada khabar laysa (ليس) dan khabar ma ( ما )
Contoh khabarnya laysa ( � ا ليساباحكماللحاكمينااا أ هللا )
Artinya : Adakah tidak ada Allah seadil – adil orang
yang menghukum.
I’rabnya : ( أ ) istifham
1
( fi’il madhi yang naksis yang berkehendak pada ( ليس
isim dan khabar.
هللاا ) ) isim dari laisa ( ليس )
( ( باحكم khabar dari laia ( ( ليس majrur pada lafadz
karena masuk huruf jar tambahan tetepi dia marfu’ pada
mahal.
.menjadi mudhofun ilaih ( الحاكمين )
Contoh khabar ma ( وماابظالماااا للعبيد ) ( ما هللا ) artinya
dan tidak ada Allah aniaya bagi hambanya.
I’rabnya ( و ) ibtida.
nafi ( ma nafi yang hijaiah yang eramal merofa’kan ( ما )
isim dan mensabkan khabar.
( ما ) isim dari ma ( اهللا )
( jar ( بظالم majrur menjadi khabar dari ma dan hanya
aidah
.jar dan majrur ( للعبيد )
1
- Min ( dikatakan huruf tambahan bila mencukupi ( من
tiga syarat
1. Harus ada sebelumnya huruf nafi atau nahi atau istifham.
2. Isim yang dijarkan harus nakirah
3. Isim yang dijarkan itu harus menjadi fail atau maful bih atau mubtada.
Contoh yang didahului nafi ( لينامناحد� ( ماجاءإ
Artinya : Tidak datang kepada kami seseorang.
I’rabnya ( ما )nafi
fi’il madhi ( جاء )
.jar dan majrur ( إلينا )
( ) jar majrur dengan ( منأحد zaidah menjadi fail ( من dari ( جاء )
Contoh yang didahului nahi ( تدنمنأسدفتسلم� ( ال
Artinya : Jangan kamu akan singa maka kamu akan selamat.
1
I’rabnya ( ال ) nahi
yang ditakdirkan ( انت ) fi’il mudhori failnya ( تدن )
.zaidah jadi maful ( من ) jar majrur dengan ( مناسد )
rabithah ( penghubung ) bagi jawab nahi ( ف )
.fi’il mudhori’ mansud oleh fa jawab ( تسلم )
Contoh yang didahului istfham ( هلمنخالقغيراهللا )
Artinya : Adakah Tuhan selain Allah.
I’rabnya : ( هل ) istifham
( ( منخالق jar majrur dengan ( ( من zaidah jadi mubtada.
( منخالق ) khabar dari ( غير )
هللا�ا� ) ) mudhofun ilaih
- Kalau rubba ( ( رب bukan huruf zaidah tapi hanya
syabah zaidah ( serupa tambahan )
NAKIRAH MUFIDAH
Isim yang nakirah itu baru bisa berfaedah kalau ada
salah satu yang 12 yaitu :
1
1. Kalau dia diidofatkan contoh : ( N علينا
( خمسصلواتفريضة
Artinya : Lima sholat faardhu atas kami.
I’rabnya : ( ( خمس mubtada dia nakirah boleh
karena sudah brfaedah dengan idhofat pada lafdaz (
( صلوات
Mudhofun ilaih (صلوات)
Khabar ( فريضة)
Jar dan majrur ( علينا )
2. Kalau dia diberi sifat atau naat contoh : (
.artinya budak yang beriman itu baik ( عبدمؤمنخير
I’rabnya (عبد ) mubtada dia nakirah yang berfaedah
denan diberi naat, yaitu: (مؤمن )
(عبد ) naat dari ( مؤمن)
khabar ( خير)
3. Bila didahului oleh khabar jar dan majrur atau zharaf
Contoh : ( artinya dan bagi mereka ( ولهمعذاباليم
azab yang pedih.
Irabnya : (و ) isti’naf.
1
( ( لهم jar dan majrur manjadi khabar muqaddam
( yang didahulukan )
( عذاب) mubtada muakhar ( mubatdanya
dikemudiankan dia nakirah, boleh karena sudah
berfedah dengan didahului oleh khabar jar dan
majrur.
( عذاب) naat dari ( اليم )
4. Kalau dia terletak sesudah nafi atau istifham atau
izan fijaiyah ( اذا ) dengan arti tiba- tiba atau lawla (
( لوال- Contoh yang didahului nafi ( مااحدفىالدار )artinya
Tidak ada salah seorang di kampung
I’rabnya ( ما ) nafi.
( احد) mubtada, nakirah, boleh karena sudah
berfedah denan sebab didahului oleh nafi yaitu ( ما )
( ف�ىالدار� ) jar dan majrur jadi khabar (احد )
- Contoh yang didahului oleh istifham ( ( ا�إ�لهمعاهللا
artinya : Adakah Tuhan beserta Allah?
Irabnya : ( istifham ( أ�
mutada nakirah ( اله )
1
( اهللا ( مع� zharaf dan mazruf jadi khabar
dari ( ( إله�
- Contoh yang didahului oleh ( لو ال ) lawla (
( لوالعلملضلالناس
sekiranya tidak ada ilmu sungguh telah sesat manusia.
I’rabnya : (لو ) syartiyah
nafi ( ال )
mubtada dia nakirah boleh karena ( علم )
sudah berfaedah
huruf taukid ( ل )
fiil madhi ( ضل )
( �لناس ( ا fail, jumlah fiil dan fail jadi
khabar dari ( علم )
- Contoh yang didahului oleh ( ذا� fujaiyah ( إ
( خرجتإذارجلفىالباب )
Artinya : Aku keluar tiba – tiba seorang laki- laki
dipintu :
I’rabnya : ( خرجت ) fiil dan fail
fujaiyah ( إذا )
mubtada nakirah yang berfaedah ( رجل)
1
jar dan majrur menjadi khabar ( فىالباب)
dari (رجل )
5. Kalau dia ( nakirah ) itu beramal seperti amalan fiil
( merofakan fail dan menasabkan maful ) contoh (
اعطاءطعامالمسكين ممدوح )
Artinya : Pemberian makanan bagi orang miskin
terpuji.
I’rabnya : (إعطاء ) mubtada dia nakirah boleh karena
berfaedah karena dia beramal ( bekerja sama
dengan amalan fiil yaitu merofakan fail. Failnya
adalah
( هو )
Yang ditakdirkan. Dan mensabkan maful yaitu (
( طعاما
maful bih ( طعاما )
jar dan najrur ( لمسكين)
( اعطاء) khabar dari ( ممدوح)6. Kalau nakirah itu berupa isim mibhan ( isim yang
umum pengertiannya ) seperti isim syart, isim
istifham, ma ( ما ) ta’ajjub ( kagum ) dan kam ( كم )
khobariyah ( yang berarti barapa banyak ).
1
Contoh : Isim syarat ( يجتهد ينجح artinya : Siapa ( من
– siapa yang bersungguh sungguh menang dia.
I’rabnya : (من ) mubtada dia nakirah yang
berfaedah karena isim mubham.
من) kembali pada ( هو ) fiil mudhori’ failnya( يجتهد)
)
Jumlah fiil dan fail jadi na’at dari (من )
) kembali kepada ( هو) fiil mudhori’ failnya ( ينجح)
( من) jumlah fiil dan fail menjadi khabar dari ( من
Contoh isim istfham ( كتابالك ( كم� artinya : berapa kitab
bagi engkau?.
Irabnya : ( ( كم istifham dia nakirah jadi mubtada
boleh karena sudah berfaedah.
.tamyiz ( كتابا)
( كم ) jar dan majrur menjadi khabardari ( لك)
Contoh ( ما ) ta’ajub ( مااعدلعمر ) artinya alangkah adil
si Umar.
I’rabnya : ( ما) ta’ajub jadi mubtada dia nakirah
boleh karena sudah berfaedah.
( ما) kembali kepada ( هو) fiil madhi, failnya ( ااعدل)
Jumlah fiil dan fail menjadi khabar dari ( ( ما
1
.maful bih ( عمر)
Contoh : kam ( كم ) khobariyah ( منكتابعندي ( كم
artinya : banyak kitab padaku.
I’rabnya : ( mubtada dia nakirah boleh karena( كم
sidah berfaedah.
jar dan majrur (من�كتاب)
( كم ) zharaf dan mazhruf jadi khabar dari ( عندي )
7. Bila nakirah itu mengandung do’a kebaikan atau
kejelekan.
Contoh do’a kebaikan ( سال�معليك ) artinya keselamatan
atas engkau.
I’rabnya �م) ( سال mubtada dia nakirah boleh
karena sudah berfaedah.
�م) jar dan majrur menjadi khabar dari ( عليك) سال
)
8. Apabila diatifkan pada isim ma’rifah atau isim ma’rifah
diathafkan pada nakirah.
Contoh nakirah diathafkan pada ma’rifah.
( تلميذوخالديتعمان )
Artinya : Murid laki – laki dan kholid sedang belajar
keduanya.
1
I’rab ( .mubtada dia nakirah boleh : ( تلميذ
( تلميذ) diathafkan pada tilmizun ( خالد) ataf ( و )
Fiil mudhori’ failnya alif. Jumlah fiil dan ( يتعمان)
fail jadi khabar dari
( تلميذ)
Contoh : ma’rifah diathafkan kepada nakirah (
artinya dan I’rabnya sama dengan ( خالدوتلميذيتعلمان
yang diatas hanya ibalikan yang didepan tetap jadi
mubtada.
9. Bila nakirah itu diathafkan pada isim yang mempunyai
sifat (naat) atau isim yang diahtofkan pada nakirah
yang mempunyai sifat
( ( طاعةو�قولمعروفممدوح
Artinya : ta’at dan kata – kata yang baik dipuji.
I’rabnya : (طاعة ) mubtada dia nakirah boleh
طاعة) diathafkan kepada ( قول) waw athaf ( و )
)
sifat ( naat ) ( معروف)
( طاعة)khabar dari ( ممدوح)
Contoh nakirah diberi sifat yang diathafkan
1
( ( قولمعروفومغفرةمم�دوح artinya : Perkataan
yang baik dan maaf adalah baik.
I’rabnya (قول ) mubtada dia nakirah boleh
( قول) naat dari ( معروف)
) diathafkan pada( مغفرة ) waw huruf athof ( و )
( قول
( قول ) khabar dari ( ممدوح )
10. Bila yang dimaksud dengan nakirah hakikat jenis ( zat
)
Contoh : ( ثمرةخيرمنورقة ) artinya buah lebih baik dari
daun.
I’rabnya (ثمرة) mubtada dia nikirh berfaedah karena
hakikat zat.
.jar dan majrur ( منورقة) khabar ( خير)
11. Bila nakirah itu menjadi jawab dari pertanyaan
contoh :( منوراءك ؟ تلميذ )
Artinya siapa dibelakang engkau? Murid
I’rabnya : ( من) isim istfham jadi khabar
muqaddam
zharaf makan jadi mudhaf mubtada ( وراء)
mazhruf mudhofun ilaih ( ك )
1
( تلميذ) menjadi mubtada dia nakirah boleh
karena jawabdari pertanyaan dan khabarnya ( ور ائى
) yang ditakdirkan. Sempurnanya kalimat itu
adalah :
( ائى منوراءك ؟ تلميذور� )
12. Bila yang dimaksud oleh nakirah itu menjelaskan
secara terperinci
Contoh : ( قميصبعت Artinya satu baju aku ( قميصلبست
pakai satu aku jual.
I’rabnya ( قميص) kedua menjadi mubtada dia
nakirah berfaedah karena dia menjelaskan secara
terperinci.
( Nلبست ) dan (بعت ) fiil dan fail jadi khabar.
KHABAR ( PREDIKET ATAU SEBUTAN )
Khabar yaitu : ( المسندالىالمبتد �لخبرهواالسم ( ا
Artinya : Isim yang disandarkan kepada mubtada
Contoh : ( �لعادل محبوب ا ) artinya : adil itu disukai.
I’rabnya : (لعادل� .khabar (محبوب) mubtada ( ا
1
Khabar terbagi kepada dua ( 2 )
satu ( مفرد ) .1
tidak satu ( غيرمفرد ) .2
- Mufrad pada khabar adalah ( = �شبهها ماليس جملة وال )
artinya kalimat yang bukan jumlah dan bukan
menyerupai jumlah.
- Ghoiru mufrad ada 4 :
a) Jumlah isimyah ( jumlah yang terdiri dari mubtada dan
khabar )
Contoh ( يدابوهقائم artinya : si Zaid bapaknya orang ( ز�
berdiri.
I’rabnya (يد mubtada yang pertama ( ز�
�بوه) ( ا mubtada yang kedua (ه ) rabit ( penghubung
antara mubtada dan khabar
( قائم)
Khabar dari �بوه) ( ا jumlah mubtada dan khabar قائم)
و�ه �ب يد) menjadi khabar dari zaidun ( ا ( ز�
b). Jumlah fi’ilyah ( jumlah yang terdiri dari fiil dan fail )
Contoh ( �خوه يدقعد�ا ( ز� artinya si Zaid telah berdiri
saudaranya.
1
I’rabnya (يد fail jadi ( اخوه) fiil madhi ( قعد) mubtada ( ز�
mudhof ( ه ) robit mudhofun ilaih jumlah fiil dan fail
menjadi khabar dari (يد ( ز�
- Kalau khabar terdidri dari jumlah wajib
mempunyai robit
- Yang dikatakan robit ( ( رابط adalah yang
menghubungkan antara mubtada dan khabar.
c) Zharaf makan ( menunjukan tampat ) atau zharaf
zaman ( waktu ) contoh zhorof makan ( يدعند�ك ( ز�
artinya si Zaid di sisi kamu.
I’rabnya ( يد zharaf makan mudhof ( عند�) mubtada ( ز�
ك ) ) mudhofun ilaih ( mazhruf ) jumlah zharafdan
mazruf jadi khabar dai
يد) ز� )
d) Jar dan majur contoh : ( يدفىالدار� artinya si Zaid ( ز�
dikampung
I’rabnya : (زيد ) mubtada (فى ) huruf jar (الدار )
dijarkan oleh ( فى) jumlah jar dan majrur menjadi
khabar dari aidun.
1
- Zharaf dan mazhruf / jar dan majrur dinamakan
syabah jumlah atau menyerupai jumlah (
( زيدعندك
- Tiap – tiap zharaf dan mazhruf / jar dan majrur
berkehendak kepada tempat mutaallaq ( متعلق )
atau tempat mengaitkn hukum.
- Tempat muta’allaq pada contoh diatas adalah (
( مستقر atau ( ( استقر yang ditaqdirkan asal
kalimat pada contoh diatas, ( �ستقر عندك يدNا ز� )
atau ( د�ك�� ر ع�ن ت�ق� س� �دN م ي ز� ) dan pada jar dan majrur
ز�يداستقر فىالدار� ) ) atau ( �ر يدمستقر فىالدا ز� )
KETENTUAN – KETENTUAN DARI KHABAR
Ketentuan khabar ada 7 :
1. Harus rofa’ contoh ( Nخر� �نامتأ .artinya saya terlambat ( ا
I’rabnya ( انا ) mubtada ( Nخر� .khabar ( متأ
2. Harus muthobaqoh (مطابقة ) / sesuai antara mubtada
denan khabar dari segi :
a. Mufrad contoh ( هومريض )
b. Tasniyah contoh ( مر�يضان� ستاذ�ان� ��ال ( ا
1
c. Jamak contoh ( مجتهدونلتالميذ� ( ا
d Muzakar contoh ( ( التلميذناجح
e. Muannast contoh ( Nمجتهد�ةNعائشة )
3. Pada umumnya khabar terdiri dari isim mustaq
contoh ( اجعو�ن ر� ساتذو�ن� ��ال اجعو�ن( � ا jadi khabar dari )�ر�
�ساتذو�ن� ) dia mustaq dengan isim fail kadang – kadang ( ا
boleh juga isim yang jamid contoh ( Nغنم ) ( ذ�لك� Nغنم )
menjadi khabar dari ( .dia jaid boleh ( ذ�لك�
4. Boleh menghazafkan / menyembunyikan khabar bila
ada bukti yang menunjukan misalnya dia jadi jawab dari
pertanyaan.
Contoh : ( من مجتهد ؟ سعيد ) asalnya kalimat itu (
من مجتهد؟ سعيدمجتد ) ,( yang kedua khabar ( مجتهد
dari ( سعيد ) dia dihazafkan karena ada bukti yaitu :
.yang pertama ( مجتهد)
5. Boleh banyak khabar untuk satu mubtada contoh :
( هللاا سميع _ بصر _ عليم _ خبير )
6. Harus terletak sesudah mubtada sebagaimana
contoh :
7. Wajib membuang khabar pada empat tempat :
1
a. Bila menunjukan keadaan yang mutlak atau keadaan
wujudnya umum ini terjadi pada dua tempat.
1. Kalau dia menjadi tempat mutaalaq dari
zharaf dan mazhruf atau jar dan majrur
contohnya pada khabar yang terdiri zharaf dan
khabar dari majrur.
2. Sesudah lafadz ( لوال ) dan ( لوما ) contoh : (
( لوالArtinya : sekiranya tidak ada agama sungguh
telah sesat manusia.
I’rabnya : ( لو ) huruf syartiyah ( ال ) nafi (الدين)
mubtada ( ) huruf taukid ( ل ) fiil madhi ( ضل
الد ين ) di taqdirkan yaitu : ( مو جو د ) asalnya (
لوال الد ين موجو د لضل النا س )
b.Apabila ada dia menjadi khabar dari sumpah contoh : (
الجتهد ن هللاوا )
Artinya : Demi Allah sungguh aku akan rajin.
I’rabnya : ( واهللا ) mubtada, khabarnya adalah ( فسمى )
yang ditakdirkan. ( ) huruf taukid ( ل اجتهد ن )
fiil mudhori yang dimasuki oleh nun taukid.
1
c. Kalau mubtadanya terdiri dari masdar dan sesudah
mubtada itu terdapat kalimat yang pantas
menjadi hal dan tidak pantas untuk jadi khabar.
Contoh : تأديبيالغالم مسيأ ) )
Artinya didikanku terhadap budak itu dalam keadaan
jelek.
I’rabnya ( ( تأديبي mubtada hukumnya marfu’
tanda rofaknya dhommah yang ditakdirkan atas ba ( ب )
karena istiqol ( berebutan harkat ) dengan ya ( ( ي
mutakallim. Dan ya ( ي ) fail dari masdar takdibi ( تأد يبي
) algulama ( ) maful dari ( الغالم ) dan ( تأديبي ( مسيأ
menjadi hal, dan khabar dari ( تأد يبي ) ditakdirkan yaitu
تأ ديبيالغالم حاصل مسيأ ) asalnya ( حاصل ) )
d. Bila khabar itu terltak sesudah waw ma’iyah ( waw
dengan arti serta )
Contoh : ( كل أمرومافعل ) artinya tiap – tiap
orang beserta apa yang dia perbuat.
I’rabnya : ( كل) mubtada (أمر ) mudhofun ilaih, ( و)
maiyah, (ما ) mausul (فعل ) fiil madhi failnya adalah ( هو
) kembali pada (ما ) khabar dari (كل ) ditakdirkan yaitu
) asalnya ( مقترن ) كل أمر ومكتر ن فعل )
1
- Wajib mendahulukan khabar dari mubtada pada
4 tempat :
1. Bila mubtadanya nakirah dan khabar tediri
dari jar dan majrur:
Contohnya : ( فىا لفصل طالب ) dikelas ada
mahasiswa.
I’rabnya : ( فىالفصل) jar dan majrur jadi
khabar muqaddam, ( khabar yang
didahulukan ) ( ( طالب mubtada muakhar
( mubtada yang di kemudiankan ).
2. Kalau khabar itu terdiri dari isim istifham atau
ism yang didhofatkan pada istifham dan
sesudahnya isim yang marifah, Contoh isim
istifam ( منأنت ) siapa engkau?.
I’rabnya: (من) khabar muqaddam (أنت)
mubtada muakhar.
Contoh yang diidofatkan pada isim istifham ( ابن من أنت
)
Artinya : anak siapa engkau ?.
1
I’rabnya : (ابن) mubtada diidhofatkan kepada (
(من dan (من) adalah mudhofun ilaih ( أنت)
mubtada muakhar
3. kalau mubtada berhubungan dengan dhomir
yang kembali kepada khabar.
Contoh : ( فىالدار صاحبها ) artinya : dalam
rumah pemiliknya rumah.
Irabnya : (فى ) huruf jar ( الدار ) dijarkan oleh
.jar dan majrur jadi khabar muqaddam ( فى )
isim dhomir (ها) mubtada muakhar (صاحب)
yang kembali pada (الدار) dan ( ( ها
mudhofun ilaih.
4. Bila pengertian khabar terbatas / tersimpan
dalam mubtada
Contoh : ( artinya tidak ada ( ماخالقإالاهللا
pencipta kecuali Allah.
Irabnya (ما ) huruf ilaih nafi (خالق) khabar
muqaddam. (إال) huruf istisna (اهللا) mubtada
muakhar.
BAB ISIM KANA ( كان ) DAN SAUDARA – SAUDARANYA
1
dan saudara – saudaranya adalah fiil madhi ( كان)
yang naqis. Yang dikatakan disini adalah sesuatu yang
tidak sempurna dengan marfu’ kecuali dengan marfu’
kecualidengan mansub.
(كان) dan saudara – saudaranya berkehendak
kepada isim yan marfu’ dan isim yang mansub.
Isim yang marfuk disebut isim (كان ) saudaranya
Isim yang mansub disebut kabar (كان ) / saudaranya.
Isim (كان ) dan khabar (كان ) itu berasal dari mubtada
dan khabar.
Contoh : ( كان زيد قائما )
I’rabnya ( كان) fiil madhi yang naqis kerjanya
merofakkan isim menasabkan khabar.
.hukumnya marfu’ tanda rofaknya ( كان) isim dari ( زيد )
Dhommah karena isim mufrad. ( قائما ) khabar dari (كان
) hukumnya mansub. Tanda nasabnya fathah karena isim
mufrad.
Asalnya sebelum masuk (كان ) adalah ( زيد قائم ) (
ز يد ) mubtada (قائم ) khabar. Ketentuan dari isim (كان )
1
keseluruhannya sama dengan ketentuan mubtada tanpa
ada perbedaan karena asalnya adalah mubtada.
( كان) dan saudara – saudaranya ada 13 semuanya
adalah fiil :
( اضحى ) ( أصبح ) ( امس ) ( كان )
( ليس ) ( صار ) ( بات ) ( ظل )
( ماإنفك ) ( مابرح ) ( مافتئى ) ( مازال )
مادا م ) )
Fiil yang tiga belas ini beramal ( bekerja ) terbagi
kepada 3 bagian :
1. Beramal dengan tidak ada syarat yaitu 8 buah mulai
dari ( كان ) sampai ( ليس )
2. Beramal dengan syarat didahului oleh adat nafi apa
saja atau yang menyerupai nafi
(syabah nafi ) Syabah nafi adalah nahi, istifham, dan
do’a. Dia ad 4 :
Yaitu : ( زال ) ( فتئى ) ( برح ) ( إنفك )3. Beramal dengan syarat didahului oleh ( ( ما
masdariyah zharfiah yaitu ( دا م ) saja. Dinamai dia
( ( ما dengan masdariah adalah karena ia
memecahkn ( menjadikan ) fiil sesudhnya menjadi
1
ma’na mazdar dan dinamakan ( ( ما dengan
izarfiyyah karena ma itu degan ma’na ( مدة ) relama
Ex : ( الاصحبك مادا م زيد مترد دا اليك )
Ex : ( الاصحبك مد ة دوامزيد مترددا اليك )
Contoh : ( كانالولد مجتهد ا ) adalah anak itu
orang yang rajin
( أصبح الرجل كسالن ) pada waktu subuh
silaki – laki itu malas.
( أضحىالرجل طبيب ) pada waktu dhuha laki
– laki itu jadi dokter.
( ظلتالمرأة مدرسا )pada waktu siang
perempuan itu jadi guru.
( أمس المصلى خاشع ) pada waktu sore
orang yang sholat itu khusyu’.
( بات التلميذ مريضا ) pada waktu malam
murid itu sakit.
( صارالمدر س مشغوال ) telah jadi guru itu
sibuk.
( مازال االستاذ مبتهدا ) senantiasa guru itu
rajin / tidak hilang guru itu rajin.
1
( مابرح التلميذ مبتهدا ) senantiasa murid itu
rajin.
( مافتئى العلم نافعا ) senantiasa ilmu itu
bermanfaat
( ماإنفك الصبرمرا ) senantiasa sabar itu
pahit.
( أصحبك مادام زيد متردداإليك ) saya tidak
akan bersahabat dengan engkau selama si Zaid
pulang pergi menemui engkau.
Keseluruhan contoh diatas adalah ( ( كان dan
saudaranya beserta isim dan khabarnya.
Fiil yang 13 itu kalau ditasrifkan semuanya akan
beramal sama dengan fiil madhinya.
Fiil yang 13 ini keseluruhan bisa beramal sebagai
fiil yang tam ( ) kecuali tiga yaitu ( تام )-( ليس )-( زال
( فتئى yang tiga ini selama- lamanya adalah fiil yang
naqis.
Yang dimaksud dengan fiil tam adalah fiil yang
bcukup marfu’ saja tidak berkehendak pada mansub,
dan jadilah dia fiil yang lazim.
1
( وجد ) kalau sudah jadi fiil tam ma’na menjadi ( كان ) -
diperoleh.
Contoh : ( إن كان ذوعسرة ) ( jika diperoleh
kesulitan )
- I’rabnya : ( إن ) syariatnyah ( fiil madhi ( ( كان )
yang tam, ( ذ و ) fail dari (( كان ) ) ( ( عسرة
mudhofun ilaih.
- ( disini fiil yang tam hanya berkehendak kepada ( كان
fail saja. Tidak berkehendak pada isim dan khabar.
.kalau jadi fiil tam ma’na menjadi pindah ( صار ) -
Contoh : ( صاراالمر إليك ) telah pindah urusan kepada
engkau
I’rabnya (صارا ) fiil yang tam, (االمر ) fail dari shoro dan (
.jar majrur ( إليك
- ( ( اصبح kalau jadi fiil tam ma’nanya masuk waktu
subuh.
Contoh : ( صل الصبح حين تصبح ) sholat subuhlah kamu
ketika masuk waktu subuh.
I’rabnya : (صل ) fiil amar failnya adalah ( الصبح) ( أنت
) maful bih
1
) zharaf ( حين) ( الصبح ) fiil mudhori’ dari ( تصبح
yang tam yng hanya berkehendak pada fail. Bukan pada
isim dan khabar fail dari (تصبح ) adalah (أنت )
( ( اضحى kalau jadi fiil tam ma’nanya masuk waktu
dhuha.
Contoh : ( صليت حين أضحى ) aku sholat ketika
msuknya dhuha.
I’rabnya (صليت ) fiil dan fail (حين ) zharaf (أضحى ) fiil
mudhori (أضحى ) failnya adalah (أنا )
Kalau jadi fiil ma’nanya tetap dan lama ( ظل )
Contoh : ( لن نتقدم إذايظل الحرب ) ( kita tidak akan maju
bila tetap ada peperangan )
I’rabnya : ( ) huruf nasab dan huruf nafi ( لن fiil ( نتقدم
mudhori failnya adalah (نحن ) ( إذا )syartiyah ( يظل ) fiil
mudhori’ dari ( ظل ) ( الحرب) fail dari ( يظل )
.kalau jadi fiil tam ma’nanya masuk waktu sore ( امس )
Contoh : ( سبحاناهللا حين تمسون ) Maha suci
Allah ketika kamu masuk pada waktu sore.
I’rabnya : (سبحان ) lafadz ta’ ajjubiyah. (اهللا ) mudhofun
ilaih. (حين ) zharaf (تمسون ) fiil mudhori’ dari ( ( أمس
failnya adalah ( أ نت ,)
1
- ( ( بات kalau jadi fiil tam ma’nanya menginap atau
bermalam.
Contoh : ( كان علي باتفي بيتى ) adalah si Ali bermalam
dirumahku.
I’rabnya : (كان )fiil madhi yang naqis ( على ) isim dari (
.jar dan majrur ( بات ) ,( كن
فىبيتى ) ,( كان) Jumlah fiil dan fail jadi khabar dari.( هو )
) jar dan majrur.( ( برح kalau jadi fiil tam ma’nanya
pergi / memisahkan diri.
Contoh : ( هو يبرح عنى ) dia memisahkan diri dariku.
I’rabnya : (هو ) mubtada ( يبرح ) fiil mudhori’ dari ( برح )
failnya (هو ) jumlah fiil fan fail jadi khabar dari (هو ) (عنى
) jar majrur.
( إ نفك ) kalau jadi fiil tam ma’nanya terlepas
Contoh ( هذااالمر إنفك عن المسئلة ) ( urusan ini
terlepas dari masalah itu )
I’rabnya : (هذا ) mubtada (االمر ) badal dari (هذا )
إنفك ) ) fiil yang tam failnya adalah (هو ) (المسئلة
jar majrur. Jumlah fiil( عن dan fail jadi khabar
dari ( هذا) ( ( دام kalau jadi fiil tam ma’nanya
kekal / sia.
1
Contoh : ( نحن مشغوالوان دامت الحيات ) ( kita
disibukan ketinggalan hidup )
I’rabnya : (نحن ) mubtada (مشغوالوان ) khabar (
.fiil yang tam ( دامت
( دامت) fail dari ( الحيات)
( ( دام menjadi fiil yang tam selama – lamanya
kalau tidak didahului oleh ( ( ما masdariyah
zharfiyah.
BAB KHABAR INNA ( ( ان DAN SAUDARA –
SAUDARANYA
- Khabar (ان) dan khabar saudara – saudara (ان) adalah
salah satu dari isim marfu’ yang tujuh.
- Khabar (ان) itu pada mulanya berasal dari khabar
mutada setelah masuk (ان) irabnya berubah menjadi
khabar (ان)
Contoh : ( زيد قا ئم ) I’rabnya : (زيد) mubtada ( قا ئم )
khabar. Masuk (ان) jadi dia ( انا زيد ا قا ئم ) maka
I’rabnya jadi (ان) huruf taukid atau amil nawasekh
( زيد ا ) isim dari (ان ) ( قا ئم ) khabar dari (ان)
1
- Karena khabar (ان ) itu berasal dari khabar mubtada.
Maka ketentuan dan pembagian serta hukum –
hukumnya sama dengan khabar mubtada yang telah
berlalu, lihat kembali ketentuan khabar mubtada.
- ( ان) – ( ( كان – ( ( ظننت ketiganya disebut amil
nawsekh ( orang yang bekerja menghapuskan)
Yang dimaksud dengan bekerja menghapuskan
adalah bekerja menghapuskan hukum mubtada dan
khabar yaitu marfu’ seperti hukum mubtada yang
semula marfu’ masuk ( ان) berubah jadi mansub.
Hukum khabar yang semula marfu’ masuk ( كان)
berubah jadi mansub. Mubtada dan khabar yang
marfu’ kalau masuk ( ظننت) berubah jadi mansub
keduanya.
Contoh : ( زيد قائم ) kalau masuk (كان )
jadi ( كان زيد قائم )
: ( زيد قائم ) kalau masuk (ان ) jadi ( قائم
ان زيد )
: ( زيد قائم ) kalau masuk ( ) jadi ( ظننت
ظننت زيد ا قائما )
1
Karena itu dia dinamakan amil nawasekh
karena dia menghapus hukum mubtada dan khabar
yang sudah ada dulu yaitu marfu’
- ( ان) dan saudara – saudaranya yang bekerja
menasabkan isim dan merafa’kan khabar itu ada 6,
keenamnya adalah huruf :
( كأن ) ( لعل ) ( ليت ) ( لكن ) ,( ان) ,( ان) -
- ( ان) dan ( ان) adalah huruf taukid ( penegas /
penguat )hubungan anatara mubtada dan khabar (
تو كيد نسبة ) berguna untuk menghilangkan
keingkaran dari mubtada dan khabar.
Contoh : ( إنالحلق ماهر ) ( sesungguhnya tukang
cukur itu mahir )
I’rabnya : ( ان) amil nawasekh atau huruf taukid, (
) khabar dari ( ماهر) ( إن) isim dari ( الحلق ( إن
علمت أن محمدا نا جح ) ) ( saya yakin Muhammad lulus
)
I’rabnya : (علمت ) fiil dan fail (إن ) huruf taukid /
amil nawasekh / huruf masdar, (محمدا ) isim dari (إن )
dan ( نا جح )khabar (إن )
1
Perbadaan anatara (إن ) dan (أن ) kalau (إن )
letaknya diawal tidak didahului oleh amil sedangkan ( أن
) wajib ada amil yang mendahuluinya seperti contoh
diatas didahului oleh kalimat (علمت )
Kalau terletak sesudah fa ( ( ف yang menjadi
jawab
Kalau terletak sesudah ( إ ذا ) fujiyah ( yang berarti tiba –
tiba )
Kalau terletak sesudah ( حيث ) dan ( ( إذا
Maka pada empat 4 tempat ini boleh dibaca (إن ) dan
boleh dibaca (أن )
- Contoh yang sesudah ( ف ) yang menjadi jawab
من يستيم فإ نه ينجح ) ) ( siapa – siapa yang lurus maka ia
akan lurus )
I’rabnya : (من ) syarthiah, (يستيم ) fiil mudhori’
failnya ( هو ) jadi fiil syarat,
dan ( إن ) rabith lil jawab maka disitu boleh dibaca ( ف )
boleh juga (أن )
dan ( ه ) isim dari ( أن / إن ) dan ( ينجح ) fiil mudhari’
failnya (هو ) jumlah fiil dan fail jawab syarat.
Contoh : yang terletak sesudah ( إذا )
1
( ظننته غا ئبا إذا إنه حا ضر ) ( aku sangka dia absen
tiba – tiba dia hadir )
I’rabnya : (ظننته ) fiil dan fail / amil nasawekh
kerjanya menaobkan isim dan menasobkan khabar, (ه )
menjadi isim dari (ظننته ) dan ( غا ئبا ) khabar dari (
) isim dari ( ه) fujaiyah ( إذا) ( ظننته أن / إن ) amil
nawasekh maka disitu boleh dibaca
إذا) karena terletak sesudah ( أن) dan boleh dibaca ( إن)
) fijaiyah, (ه ) isim dari ( أن / إن ) dan ( حاضر ) khabar (
أن / إن )
Contoh : yang terletak sesudah ( حيث )
أ قو م حيث أنه مقيم ) ) ( aku bermukim dimana dia
bermukim )
I’rabnya : ( أ قو م ) fiil mudhari’ failnya adalah (أنا
zhorof zaman ( حيث ) ,(
( أن / إن )huruf taukid amil nawasekh ( ه ) ism dari ( إن
أن/ ) khabar dari ( مقيم ) .( أن / إن )
Contoh : yang terletak sesudah ( إذ )
أقومإذأنه مقيم ) ) ( aku bermukim ketika dia
bermukim ). I’rabnya : sama dengan diatas bedanya
disini ( إذ ) ( zhorof ) zaman.
1
adalah huruf tasbih ( penyerupa ) ( كأن ) .3
Undang – undang tasybih yaitu : ( أ مر فى معنى
الداللة على مشا ر كة )
Artinya : Sesuatu yang menunjukan atas berserikat satu
pekerjaan bagi pekerjaan yang lain pada makna.
Contoh : ( كأن زيدا أ سد ) ( seolah – olah si Zaid itu
singa )
I’rabnya : (كأن ) huruf tasbiyah. (زيدا ) isim dari (
) ( كأن أ سد ) khabar dari
( كأن)
adalah huruf istidrok ( susulan ) ( لكن ) .4
Undang – undang istidrok ( إ ستد رك ) yaitu
( تعقيق ا لكالم برفع ما يتو هم ثبوته أونفيه )
Artinya : Mengiringi pembicaraan untuk menghilangkan
sesuatu yang diragui adanya dan tidak adanya.
Contoh : ( قامالناس لكن زيدا جا لس ) ( telah
bediri manusia tetapi si Zaid duduk )
I’rabnya : ( قام ) fiil madhi ( ) ,fail ( الناس ( لكن huruf
istidrok, (زيدا ) isim dari
) ( لكن ) جا لس ) khabar dari ( لكن )
adalah huruf tamanny ( angan – angan ) ( ليت ) .5
1
Undang – undang tamany ( تمنى ) yaitu ( ما فيه عسر
طلب ما ال طمع فيه أو )
Artinya : Mengharap sesuatu yang tidak mungkin terjadi
atau sesuatu yang mungkin terjadi tapi amat sulit,
Contoh : ( ياليت الشباب يعود يوما ) ( wahai
pemuda kembalilah suatu hari )
I’rabnya : ( ( يا huruf nida ( seruan ), ( ليت) huruf
tamanny (الشباب ) isim dari (ليت )
,( الشباب) kembali pada ( هو ) fiil mudhori’ failnya ( يعود)
jumlah fiil dan fail jadi khabar dari (ليت ), (يوما ) zharaf
zaman.
adalah huruf taraji ( harapan ) ( لعل ) .6
Undang – undang tarji ( ( ترجى yaitu (
طلب االمرالمحبوب )
Artinya : Mngharap urusan yang disukai / dicintai.
Contoh : ( لعل اهللا راحم ) ( mudah – mudahan Allah
mengasihi )
I’rabnya ; ( ( لعل huruf taraji ( اهللا) isim dari (لعل ),(
) khabar dari ( راحم ( لعل
- Bila ( ( إن atau saudara – saudaranya
bersambung ma ( ( ما tambahan maka ia
1
terlarang beramal ( tidak lagi bekerja
menasobkan isim dan merofa’kan khabar.)
- Huruf ( ) yang berhubungan dengan ( ما ( إن
atau saudara – saudarnya itu disebut ( ( ما
kaffah ( ) pencegah beramal.
Contoh : ( إ نما انا بشر ) ( Hanyasanya saya adalah
manusia biasa )
I’rabnya : ( إن ) adat hasar ( ( حصر yaitu alat
untuk pembatas pengertian yang artinya hanya atau
sanya, bukan berarti sesungguhnya ( ( ما kaffah yaitu
huruf yang mencegah amalan dari ( dhamir ( انا) , ( إن
mutakallim yang marfu’ jadi mubtada’. Bukan isim( إن ) ,
khabar dari ( بشر) ( انا) ( khabar mubtada’ ) bukan
khabar dari ( إن )
BAB ZONNA DAN SAUDARA – SAUDARANYA
Amil nawasekh yang ketiga adalah ( dan ( ظننت
saudara – saudaranya dia bkerja menasobkan isim dan
khabar
1
Isim itu pada mulanya adalah mubtada, dan
khabar itu pada mulanya adalah khabar dari mubtada’.
Setelah masuk ( ( ظننت atau salah satu saudaranya
maka mubtada’ dan khabar yang semula marfu’ berobah
jadi mansub, dan I’ rabnya pun berobah, mubtada’
di’irabkan sebagai maf’ul pertam dan khabar dii’rabkan
sebagai maf’ul kedua.
Contoh : ( زيد قائم ) dii’ rabkan (زيد ) mubtada. (قائم )
khabar.
Kemudian bila masuk ( ( ظننت atau salah satu
saudaranya jadi
( زيدا قائما ظننت ). I’rabnya ( ) ,fiil dan fail ( ظننت
maf’ul kedua. Artinya : Aku (قائما) ,maf’ul petama ( زيدا
menyangka akan siZaid akan orang yang berdiri(ظننت )
dan saudara – saudarnya ada 7 yaitu :
( ظننت ) .1 ( 5 )زعمت. ( 3 )علمت.
)وجد ت. ( 7
( حسبت ) .2 . (6 )خلت. ( 4 )رايت
( ( ظننت ( ( حسبت ( ( زعمت ( ( خلت yang
empat ini memfaedahkan atau menunjukan kuat
terjadinya maf’ul yang kedua artinya : aku menduga atau
1
menyangka, ( ( عملت ( ( رأيت ( ( وجدت yang tiga ini
memfaedahkan atau menunjukan pasti terjadi maf’ul
yang kedua artinya : (عملت ) aku meyakini, (رأيت )aku
melihat (وجدتv ) aku memperoleh.
Contoh : ( ظننت زيدا قا ئما ) ( aku menduga si Zaid orang
yang berdiri )
( حسبت عمرا مقيما ) ( aku menduga si Zaid
orang yang menetap )
زعمت را سدا صا د قا ) ) ( aku menduga orang
yang cerdas itu orang yang benar )
( خلتالحال ل ال ئعا ) ( aku menduga bukan telah
muncul )
علمتالمستشا رنا صحا ) ) ( aku meyakini orang
yang terkenal itu memberi nasehat
( رايت الجود محبو با ) ( aku melihat kejujuran
itu dicintai )
( وجدت الصدق منجيا ) ( aku memperoleh
kebenaran itu menguntungkan )
I’rabnya dari contoh diatas keelurahnnya
adalah : fiil dan fail, maf’ul pertama dan maful
kedua.
1
BAB MENGIKUT PADA YANG MARFU’
Yang dikatakan mengikut adalah ( بقه الحا صل
كلوالمتجدد ثا ن أعرب بإعرب سا )
Tiap – tiap yang kedua yang dii’rabkan menurut
I’rab yang telah terdahulu, yang telah ada bisa berubah.
Yang mengikut pda yang marfu’ ada empat
macam
1. Naat ( نعت ) 3. Taukid ( توكيد )
2. Ataf ( عطف ) 4. Badal (
( بدل
1. BAB NAAT ( SIFAT )
Naat dalam bahasa arab sama dengan sifat
dalam bahasa Indonesia undang – undangnya adalah
( لمشتق بالفعل او بالقوةالموضع لمتبو عه أو المخصص له
النعت هو التا بع ا )
Artinya : Naat adalah sesuatu yang mengikut yang
mustaq dengan fiil atau mustaq dengan kekuatan yang
1
manjelaskan bagi mathu’ ( yang diikuti ) nya atau
mengkhususkan bagi matbu’nya ( yang diikutinya )
- Maksudnya, naad itu mengikut kepada
man’utnya, kalau man’utnya marfu’ dia harus
marfu’ kalau man’utnya mansub dia harus
mansud dan lain sebagainya.
SYARAT – SYARAT NAAT
Dan naat itu haru musytaq denan fiil, mustaq dengan
fiil ada 4 :
1. Isim fail
2. Isim maf’ul
3. Sifat musyabbahah
4. Isim tafdhil
Kalau tidak mumstaq enan fiil harus mustaq dengan
kekuatan, yang dimaksud musytaq dengan kekuatan
adalah isim jamid dita’wilkan ( dipalingkan ma’nanya
pada yang musytaq. Isim jamid yang ditaqwilkan pada
musytaq ada 9 macam ;
1
1. Masdar
2. Isim isyarah
3. Zhu / zhatu ( ذات / ذو ) dengan ma’na shohibu. (
صا حب )
4. Isim mausul yang disertai oleh alif dan lm
5. Isim bilangan
6. Isim yang dimasuki oleh ya nisbah
7. Kalimar yang menunjukan tasybih ( penyrupaan )
8. Kalimat ( كل ) dan ( أي ) yang menunjukan
kesempurnaan dari mausuf ( yang diberi sifat )
9. yang ( ما) nakirah yang tammah ( kalimat ( ما )
menunjukan umum )
1. Contoh naat yang mustaq dengan isim fail
( هوولد نا شط ) ( dia anak yang cerdas )
I’rabnya : (هو ) mubtada dibina atas fathah tempat rofa’
khabar hukumnya marfu’ tanda rofa’nya ( ولد)
dhommah karena isim mufrad dia man’ut ( yang diikut )
( نا شط ) naat hukumnya mengikuti pada man’ut6 ketika
rofa’ dan dia musytaq dengan isim fail setimbag\ngan (
فا عل )
1
2. Contoh naat musytaq dengan isim maf’ul
( أكرم خلدا المحبوبا ) ( memuliakan oleh kamu si Khalid
yang dicintai )
I’rabnya (أكرم ) fiil amar hukumnnya dibina atas
sukun failnya adalah ( أنت )
maful bih hukumnya mansub tanda nasobnya ( خلدا)
fathah karena isim mufrad, dia man’ut ( yang diikuti ), (
naat hukumnya mengikut pada man’ut ketika ( المحبوبا
nasob tanda nasobnya fathah dengan isim maf’ul
setimbangan ( مفعول )
3. Contoh naat musytaq dengan sifat musyabahah. (
إن عليا ولد كريم ) (
sesungguhnya si Ali, anak yang mulia )
I’rabnya : (إن ) huruf taukid atau amil nawasekh,
isim dari ( عليا)
( ولد) ,hukumnya mansub tanda nasobnya fathah( إن)
khabar dari ( إن) hukumnya marfu’ tanda rofa’ nya
dhommah, ( كريم) naat hukumnya mengikuti pada
man’ut ketika rofa’ nya dhommah, ( ) naat hukumnya
mengikuti pada man’ut ketika rofa’ dan dia musytaq
dengan sifat musyabbah setimbangan dengan ( فعيل )
1
4. Contoh naat musytaq dengan isim tafdhil
ذ لك رجل أكبر منى ) ) Itu laki – laki yang lebih besar
dariku
I’rabnya :
( ذ لك ) Mubtada hukumnya dibina atas fathah pada
tempat rofa’ karena dia isim ijarat.
Khabar hukumnya marfu’ tanda rofa’ nya ( رجل)
dhommah karena isim mufrad dia jadi man’ut
Na’at hukmnya mengikut pada man’ut ketika ( أكبر)
rofa’ dan dia musytaq dengan isim tafdhil setimbangan (
isim tafdhil beramal sama dengan fiil ( أكبر) dan ( أفضل
yaitu merpfa’kan fail maka adalah ( هو ) kembali kepada
( رجل)
jar dan majrur ( منى)
- Keempat contoh diatas adalah contoh na’at yang
mustaq.
- Berikut ini akan diuraikan 9 buah contoh naat
jamid yang dita’wilkan dengan musytaq.
1. Contoh naat masdar ( ذ لك رجل عدل ) itu laki- laki
yang adil.
I’rabnya :
1
( ذ لك ) mubtada
khabar ( رجل)
masdar dia jamid ditakwilkan ( dipalingkan ( عدل)
ma’nanya pada yang musytaq yaitu
) isim fail setimbangan ( عادل ) فا عل ) dia jadi na’at.
2. Contoh na’at isim isyarat ( جاء سعيد هذا ) Telah
datang laki –laki yan ini.
I’rabnya
.fiil madhi hukumnya marfu’ tanda rofa’ nya fayhah (جاء)
.fail hukumnya marfu’ tanda rofa’nya dhommah ( سعيد)
naat dia jamid dita’wilkan pada yang nusytaq, yaitu ( هذا)
المشار إليه ) ) isim maf’ul setimbangan dengan ( ل اليه
.artinya yang diisyaratkan kepadanya ( المفا
3. Contoh naat ( ذات / ذو ) dengan ma’na ( صاحب )
هو امرا ذ و علم ) ) Dia manusia yang mempunyai ilmu
I’rabnya
Mubtada ( هو)
Khabar hukumnya marfu’ tanda rofa;nya ( امرا)
dhommah
( ذ و ) Naat dia musytaq maka ditakwilkan pada yang
musytaq takwilnya adalah
1
Ma’nanya mempunyai( صاحب )
4. Contoh naat isim maushul yang disertai alif lam
جاء الر جل الذى انتظره ) ) Talah datang si laki- laki yang
aku tunggu
I’rabnya :
Fiil madhi ( جاء)
( الر جل ) fail dia man’ut
Na’at dia jamid ditakwilkan pada yan ( الذى)
musytaq takwilnya adalah
الموصول اليه ) ) Isim maf’ul setimbangan ( إليه
ا لمفعو )
yan ( انا ) Fiil mudhori’ failnya ( انتظر )
ditakdirkan
Maf’ul bih hukumnya dibina atas ( ه )
dhommah pada tempat nasab karena isim
dhomir
5. Contoh na’at isim bilangan
او لئك رجا ل خمسة ) ) ( meraka itu laki – laki
yang lima )
1
I’rabnya ( او لئك ) Mubtada hukumnya dibina
atas fathah pada tempat rofa’ karena dia isim
isyarat
( رجا ل ) khabar hukumnya marfu’ tanda
rofa’nya dhomah
Karena dia jama’ taksir dia adalah man’ut
Na’at dia jamid maka ( خمسة)
ditakwilkandengan yang musytaq
Takwilnya adalah ( معدون بخمسة ) isim maf’ul
6. Contoh na’at yang dimasuki ya. Nisbah ( ي نسبة )
( مررت برجل د مشقي ) ( Telah bertemu aku
dengan laki – laki yang bangsa damsyiq )
I’rabnya : (مررت ) fiil dan fail
jar dan majrur dia man’ut ( برجل)
( د مشقي ) Na’at dia jamid ditakwilkan dengan
yang musytaq
Taqwilnya ( الى د مشق yang ) ( منسوب
dibangsakan kepad damsyiq ) isim maf’ul
7. Contoh naat yang tasybih
( رايت رجل أسدا ) ( telah melihat aku akan si laki- laki
yang singa
1
I’rabnya : ( رايت ) Fiil dan fail.
m Maf’ul bih dia man’ut( رجل)
Na’at dia jamid ditakwilkan dengan yang ( أسدا)
musytaq
Takwilnya ( شجا عا كأ سد ) yang berani sepeterti
singa sifat musyabahah setimbangan ( فعاال )
8. Contoh na’at dari kalimat ( كل ) dan ( أي ) yang
menunjukan kesempurnaan
Mansuf ( أنت رجل كل رجل ) ( kamu laki – laki
kewseluruhan laki –laki )
I’rabnya : (أنت ) Mubtada hukumnya dibina atas fathah
pada tempat rofa’ karena isim dhomir.
Khabar dia man’ut ( رجل)
Na’at dia jamid ditakwilkan dengan yang ( كل)
musytaq takwilnya adalah
الكا مل فى الر جو لية ) ) yang sempurna kelakiannya.
Isim fa’il
9. Contoh na’at nakirah yang tammah ( umum )
اكرم رجال ما ) ) ( Muliakanlah oleh kamu laki – laki
mana saja )
1
I’rabnya : (اكرم ) Fi’il amar failnya (أنت ) yang
ditaqdirkn
Maf’ulbih dia man’ut ( رجال)
Na’at dia jamid di takwilkan dengan yang ( ما )
musytaq takwilnya adalah ( متلقا ) isim maf’ul
setimbangan ( مفعال )
Artinya yang dimuthlakkan
PEMBAGIAN NA’AT
Naat terbagi kepada dua :
1. Na’at haqyqy ( حقيقى ) → ( علىمن هوله فى المعنى
الجا ر ى )
2. Na’at sababy ( سببي ) → ( غير من هوله فى المعنى
الجا ر ى على )
1. Na’at haqyqy adalah ( يرفع الضمير المنعوت المستتر )
( Na’at yan merofa’kan dhomir man’ut yang mustatir
هوالذي رفع ضميرا يعود على المنعوت )
حقيقى نعت )
1
Yang dimaksud dhomir man’ut mustatir adalah
isim dhomir yang tersembunyi yang murja’ ( kembali
dhomirnya man’ut )
Contoh : ( جاء رجل عا قل ) ( Telah datang silaki-laki
yang berakl dia )
I’rabnya : (جاء ) fiil madhi.
fail dia man’ut ( رجل)
( عا قل ) Na’at haqyqy dia isim fail bekerja merofa’kan
fail. Failnya adalah dhomir
yang tersembunyi ( هو )
Kembali dhomirnya pada man’ut yaitu (رجل )
Ketentuan bagi na’at haqyqy wajib mengikuti
kepada man’utnya 4 dari 10
1. Disegi Rofa’ 2. Disegi mufraf
Nosab Tasniah
Khofadh Jama’
3. Disegi teknis 4. Disegi ma’rifah
Tazkir Narikah
Contoh ( جا ء رجل عا قل )
1. Sama – sama rofa’
1
2. Sama – sama mufrad Ini adalah 4 dari
sepuluh
3. Sama – sama tazkir
4. Sama – sama nakirah
2. Na’at sababy adalah ( يرفع إسم الظاهر ) ( Na’at yang
merfo’kan ism zohir )
Contohnya : ( مررت برجل قائمة امه ) ( Aku bertemu
dengan laki – laki yang berdiri ibunya )
Yang jadi na’at adalah (قائمة ) dia isim fail bekerja
merofa’kan fail
Failnya sekarang adalah isim zohir yaitu (امه )
Ketentuan bagi na’at sababy adalah dia wajib mengikuti
kepada man’utnya pada 2 dari lima :
1. Disegi rofa’ 2. Disegi ma’rifah
Nasab Narikah
Khofadh
Sedang dua dari lima lagi harus mengikuti ( sesuai )
dengan yang di rofa’kan
Dua dari lima itu. 1. Disegi mufrad 2. Dari segi taknis
Tasniah tazkir
Jama’
1
Contoh ( مررت برجل قائمة امه ) man’utnya adalah (رجل
) dan na’atnya adalah
dia hanya mengikuti dua dari lima yaitu ( قائمة )
1.Sama khofad 2 dari Lima
2.Samanakirah
Sedangkan dua dari lima lagi mengikuti kepada
yang merofa’kan yaitu (امه ), (قائمة ) dengan (امه ) dia
sam mufrad, sama muannats ( dua dari lima )
Isim Ma’rifah yang enam ( 6 ) dalam bab naat terbagi
kepada tiga
1. Tidak bisa menjadi man’ut dan tidak bisa menjadi
na’at yaitu isim dhomir
2. Bisa jadi man’ut dan tidak bisa jadi na’at yaitu
isim ‘alam
3. bisa jadi man’ut dan bisa jadi na’at yaitu isim
isyarat, isim maushul, ma’rifah dengan alif lam,
idofat kepada salah satu yang lima.
NA’AT MAQTHU’ ( نعت مقطوع )
1
( Yang diputuskan dari man’utnya )
Kalau maushuf/ man’utnya ( yang di eri sifat )
bisa dimaklumi tampa ada sifat / na’at bleh sifat itu
mengikuti kepada man’ut seagai na’at dan boleh juga
memutuskannya dari na’at. Contoh : ( الحمد هللالحميد
)maka kalimat ( الحميد ) bleh diaca ( الحميد ) guna
i’irabnya jadi na’at dari ( هللا ) dan boleh dibaca
yan ditakdirkan(اعنى) jadi maf’ul dari lafaz ( الحميد )
berarti dia diputus dari man’utnya.
Dan boleh juga dibaca (الحميد ) guna ‘iranya jadi
khabar dari ( هو ) yang ditaqdirkan berarti dia
man’utnya.
KEGUNAAN NA’AT
- Kalau na’at ma’rifat gunanya adalah untuk menjelskan
man’utnya
1
Contoh : ( مررت بزد الخياط ) ( Telah bertemu aku
dengan si Zaid yang tukang jahit )
I’rabnya : ( مررت ) Fiil dan fail
Jar dan majrur jadi man’ut ( بزد)
Na’at dia ma’rifah dengan alif lam, maka dia ( الخياط)
datang untuk menjelaskan man’utnya.
Kadang – kadang ada untuk pujian contoh ( حمن الر حيم
بسم اهللا الر )
( Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha
penyanyang )
I’rabnya (بسم ) jar dan majrur
Mudofun ilaih jadi man’ut ( اهللا)
( الر حمن ) Na’at yang pertama dia ma’rifah denan alif
lam
( الر حيم ) Na’at yang kedua dia juga ma’rifah Kedua-
duanya datan untuk memuji man’utnya.
- Kadang – kadang ada juga na’at untuk mencela
man’utnya :
Contoh : ( أعوذ بااهللا من الشيطان الر جيم ) ( Aku
berlindung dengan Allah dari syaithan yang terkutuk )
I’rabnya : (أعوذ ) fiil mudhori failnya adalah (أنا )
1
( Jar dan majrur ( بااهللا
( من الشيطان ) Jar dan majrur jadi man’ut
( الر جيم ) Na’at dia ma’rifat denan alif lam dia encela
an’utnya.
Kadang – kadang ada na’at itu untuk menuntut kasih
sayang contoh :
اللهم ار حم عبدك المسكين ) ) ( Ya Allah kasihanilah
hamba engkau yang miskin )
I’rabnya : (اللهم ) : ( هللا ) Lafadz jalalah : munada dibina
atas domah dan (م ) ganti dari huruf hida yang
dihazafkan tidak beramahal bagi I’rab.
( ار حم ) fiil amar failnya adalah anta ( انت )
maf’ul bih jadi man’ut ( عبد)
Mudhofun ilaih ( ك )
( المسكين) Na’at dia ma’rifah datang untuk menuntut
supaya dikasihi
- Kalau na’at nakirah gunanya adalah untuk
mengkhususkan ( نخصيص )
Bagi man’utnya. Contohnya :
( مررت برجل كا تب تب ) ( Telah bertemu aku dengan
si laki- laki yang penulis )
1
Irabnya : (مررت )Fiil dan fail
Jar dan majrur jadi manut ( برجل)
( كا تب ) Na’at dia nakirah maka dia mengkhususkan
man’utnya adalah umum untuk semua laki- laki.
Lalu setelah diberi na’at denan lafaz ( كا تب ) dia jadi
khusus untuk laki – laki yang penulis saja.
Kadang- kadang ada na’at yang nakirh itu untuk taukid
( penegas ) bagi man’utnya Contoh ( تلك عشرة كا ملة ) (
Demikian adalah sepuluh yang sempurna )
I’rabnya : (تلك ) Mubtada
Khabar ( عشرة)
( كا ملة ) Na’at dia nakirah dia mempertegas bahwa
puasa 3 hari di tanah suci 7 hari dikampung halaman itu
adalah 10 yang sempurna.
BAB TAUKID ( PENEGAS )
Dalam suatu pembicaraan mungkin terjadi keraguan
atau diengkari oleh sipendengar, dalam menhadapi itu
kita perlu mempertegas ucapan kita, maka kata
penegasa itu dalam bahasa arab disebut taukid ( تو كيد )
Taukid teragi dua
1
1. Taukid lafhy ( لفظى ) = lafadzh
2. Taukid a’nawi ( معنوى ) = Ma’na
3. Taukid lafzhy ( اعادة االول بلفظه أو بمرادفه )
( mengulang yang pertama denan lafazhnya atau dengan
muradifnya ( berbeda lafaz sama ma’nanya )
Contoh : ( جاء زيد زيد ) ( telah datang sizaid, sizaid )
I’rabnya : (جاء ) fiil madhi
I (زيد ) fa’il
II (زيد ) Taukid bagi zaidun yang petama
Contoh mengulang lafazh dengan murafidnya.
جاء ليث أسد ) ) ( Telah datan singa – singa )
I’rabnya : (جاء ) fi’il madhi
fail ( ليث)
( أسد) taukid ( ليث) dan ( أسد) berbeda lafanya
ma’nanya sama yaitu sina
- Taukid lafzhy ada pada 1. Isim contoh ( قام زيد زيد )
2. Fiil contoh ( قام قام زيد )
3. Huruf contoh ( نعم _ نعم )
- Tujuan atau kegunaan dari tauid lafzhy adalah
1. Sengaja mengulang – ngulang saja
2. Khawatir akan lupa
1
3. Tidak ada konsentrasi dari si pendengar
4. Tidak ada kepedulian dari si pendengar
2. Taukid ma’nawi ilaih :
احتما ل تقد ير إضا فة الى متبوعه أوإرادة الخصو ص بما
ظا هره ) العموم التا بع الرفع
Artinya : Yang mengikut mengangkat kemudian takdir
idhofat kepada matbu’nya ( yang diikutnya ) atau
mengangkatkan kemungkinan tujuan khusus dengan
lafazh yang nampak secara umum.
Tujuan dari taukid ma’nawinya ini ada dua :
1. Mengangkatkan kemungkinan takdir
idhafat kepada matbu’nya ( yang
diikutnya ), yaitu mu’akkad.
2. Mengangkat kemungkinan tujuan khusus
dari lafadz yang nampak secara umum.
Lafadz – lafadz taukid ma’nawi ada 9 :
( نفس ) .1 )جمعاء. ( 7 )كال. ( 4
)اجمعون. ( 8 )كلتا. ( 5 ( عين ) .2
( كل ) .3 )جمع. ( 9 )ا جمع. (6
1
Lafadz yang dipakai untuk mengangkatkan
kemungkinan takdir idhofat adalah lafadz . ( نفس ) dan (
kedua – duanya harus diidhofatnya kepada dhomir ( عين
yang kembali kepada mu’akad, dan wajib menyesuaikan
dhomir itu dengan muakadnya di segi mufrad, tasniah,
taknis contoh ( جاء زيد نفسه _
جاء ت هند نفسها )
Kalau mu’akadnya musanna atau jama’ mak
lafadz nafsu dan lafadz ainu dijama’kan jadi jama’ qillah
setimbangan ( افعل )
Contoh : ( جا ء الزيد ا ن أنفسهما ) – ( جاء تالهندات أعينهما
)
( جاءالزيدون أنفسهم ) – ( جاء ت الهندات أعينهن )
Kalau dikatakan ( جاء زيد ) ( telah datang
siZaid ) kemungkinan dalam lafadz itu ada mudhof yang
ditakdirkan yaitu ( جاء رسول زيد ) ( telah datang utusan
siZaid ) dan sebagainya. Untuk mengangkatkan
kemungkinan itu maka didatangkanlah lafadz taukid
yaitu ( جاء زيد نفسه ) ( telah datang si Zaid dirinya atau (
( عينه
1
Orangnya, maka hilanglah kemungkinan yang datang
utusan siZaid.
Lafazh ( ( كل sampai ( ( جمع gunanya adalah untuk
mengangkat ada kemungkinan tujuan khusus dari lafah
yang tampak umum.
Contoh ( جاء القوم ) ( telah datang kaum ) disini ada
kemungkinan yang datang hanya sebagian dari kaum,
karena itu didatang lafazh ( كل ) jadi ( جاء القوم كلهم )
telah dah datang sebagian kaum. Maka hilanglah
kemungkinan yang datang sebagian kaum.
Syarat taukid dengan ( كل )
1. Muakadnya bukan musanna ( dua )
2. Muakad itu bisa dibagi zatnya.
3. Berhubungan dengan ( ( كل itu dhomir yang
kembali pada muakad
Lafadz ( كال ) dan ( كلتا ) kedudukannya sama dengan
pada ma’na ( كل )
Syarat taukid dengan ( كال ) dan ( كل )
1. Muakadnya harus musanna
2. Syah menempati mufrad pada temapat ( ( كال
dan ( كلتا )
1
3. Sesuatu yang disndarkn pada ( كال ) dan ( كلتا )
tidak erbeda pada ma’na
Lafadz ( أجمع ) – ( جمعاء ) – ( اجمعون ) – ( جمع ) ini
kebiasan diletakan sesudah lafadz karena itu tidak perlu
menghubungkannya dengan dhomir
Contoh : ( فسجد المال ئكة كلهم اجمعون )
Dan lafadh yang 4 ini tidak ditasniahkan dan tidak
dijama’kan
PERBEDAAN TAUKID DENGAN NA’AT
Perbedaan na’at dengan taukid
1. Boleh mengathafkan anatara beerapa buah na’at
boleh juga tidak megathafkan sedangkan taukid
tidak boleh diathafkan satu sama lain
2. Na’at boleh mengikut pada nakirah sedangkan
taukid tidak
3. Na’at boleh terputus dari matbu’nya sedangkan
taukid tidak
BAB ATHOF ( KATA PENGHUBUNG )
1
- Athof menurut bahasa adalah ( بعدا نصر اف عنه
الرجوع إلى الشيئى ) artinya : kembali kepada sesuatu
sesudah meninggalkannya.
Athof terbagi kepada dua :
1. Athof bayan ( عطف بيان ) = penjelasan
2. Athof nasaq ( عطف نسق ) = Susunan
1). Atof bayan yaitu :
التا بع الجا مد الذي جيئى به اليضاح متبوعه أو لتخصيصه )
)
Arinya : Yang mengikut yang jamid yang didatangkan
untuk menjelaskan matbu’nya
( Ma’thufnya / yang diatapkan ) atau untuk
mengkhususkan ma’thufnya.
Contoh : ( أقسم باهللا أبو حفص عمر ) ( Telah
bersumpah dengan Allah Abu hafash Umar )
I’rabnya (أقسم ) fiil madhi
jar dan majrur (باهللا)
( أبو حفص ) Fail
( عمر) Athof bayan dari ( أبو حفص ), dia menjelaskan
bahwa yang bapak si Hafash orangnya adalah Umar.
1
- Ketentuan bagi athof bayan keseluruhannya dan
kegunaannya sama dengan na’at bedanya hanya kalau
na’at dari isim yang mustaq sedangkan athof bayan dari
isim yang jamid.
2. Athof nasaq ( نسق ) yaitu
اتابع المتوسط بينه وبين متبوعه أحد حروف العطف ) )
“ yang mengikut yang dibatasi antara yang diikutnya
oleh salah satu huruf athof “
Maksudnya : Athof nasaq, adalah antara yang
diathofkan dan tempat mengthafkan dibatasi oleh salah
satu huruf athof
Contoh : ( جاء زيد وعمر ) ( telah datang si Zaid dan si
Umar )
I’rabnya : ( fiil madhi ( جاء
) fail dia tempat mengathafkan ( زيد) معطوف عليه ( و) ( huruf athaf ( yang menghubungkan )
( عمر) yang diathafkan ( معطوف) antara yang di
athafkan dan tempat mengathafkan di batasi huruf athaf
yaitu waw ( الواو )Huruf athaf ada 10
1
1. Waw (الواو ) 4. Au ( ( أو 7. Bal ( بل ) 1
0. Hatta (حتى)
2. Fa ( الفاء ) 5. Am ( ام ) 8. La (ال )
3. Summa (ثم ) 6. Imma ( إما ) 9. Lakin ( لكن )
FAEDAH ( KEGUNAAN ) DARI HURUF-HURUF ATHAF
Masing-masing athaf itu mempunyai faedah
yang berbeda-beda.
1. Waw (الواو )faedahnya adalah untuk muthlaq jama’ (
المطلق الجمع ) maksudnya muthlaq jama’ adalah
berhimpun hukum pada yang diathafkan dan tempat
mengathafkan dengan tidak ada kaitan mana yang
dulu dan mana yang terakhir atau sama.
Contoh : ( قام زيد وعمر ) ( telah berdiri si Zaid dan si
Umar ) di sini menetapkan hukum
Berdiri pda si aid dan si Umar tanpa
mempemasalahkan mana yang berdiri dahulu dan
yang terakhir.
1
2. Fa ( الفاء ) faedahnya untuk tertib dan takib (وتقتيب
berurut dan beriring ( لترتيب
Contoh : ( قام زيد فعمر فبكر ) ( telah berdiri si Zaid
kemudian si Umar kemudian si Bakar. Maka dalam
contoh ini yang dahulu berdiri adaah i aid sesudah
itu si Umar setelah itu si Bakar dengan tidak
mempunyai jarak waktu yang panjang.
3. Summa (ثم ) untuk terti dan tarakhy ( وترجى
: artinya ( لترتيب
Berurutan dan mempunyai jarak waktu yang panjang
Contoh : ( ثم عمرثمبكر قام زيد ) ( telah berdiri si
Zaid kemudian si Umar kemudian si Bakar maka
dalam contoh ini yang pertama kali berdiri adalah si
Zaid kemudian kemudian si Umar, kemudian si Bakar
dan proses berdiri mereka satu sama lain
mempunyai jarak waktu yang lama.
4. Hatta (حتى) faedahnya untuk goyah dan tajrid (
لغية و تدريج ) artinya :
Berkesudahan dan erangsur-angsur contoh :
1
أكلت السمكة حتى رأسها ) ) ( aku telah makan ikan
hingga kepalanya ) proses dia memakan ikan
beragsur-angsur hingga habis sampai ke kepalanya.
5. La (ال )untuk menafikan / menidakkan contoh : ( عمر
جاء زيد ال ) telah datang si Zaid tidak si Umar )
Syarat (ال ) dikatakan huruf athof
a. Mufrat yang di athofkan
b. Didahului oleh ijab ( kata yang enunjukkan la ) atau
amar ( perintah
6. Au (أو )kalau dia terletak sesudah tholab ( tuntunan )
ma’nanya untuk takhyir
إباحة ) memilih atau ibahah ( تخيير ) )
membolehkan perbedaan takhyir dengan ibahah.
Kalau ibahah boleh berhimpun sedagkan takhyir
tidak boleh berhimpun contoh takhyir ( هندا أو أختها
nikahilah oleh kamu si Hindun atau ) ( تروج
saudaranya ) hanya salah satunya bleh di nikahi.
1
Contoh : Ibahah ( تعلم نحوا أوفقها ) ( pelajarilah
oleh kamu nahwu atau fiqif ) boleh dipelajari kedua-
duanya
Kalau ( أو ) terletak sesudah khabar faedahnya
untuk syak atau ibham perbedaan antara syak dan
ibham
Kalau ibham ada pengetahuan.Kalau syak tidak
ada pengetahuan sama sekali
Contoh syak : ( لبثنا يوما أوبعض يوم ) ( kami telah
menetap satu hari atau setengah hari )
Perkataan dari penduduk gua kahfi ketika bangun
dari tidur mereka enar-enr tidak tahuberapa lama
mereka di dalam goa itu.
Contoh ibham :
وأناأوإياكم لعلى هدى أوفى ضال ل مبين ) ) saya atau
kamu udah-mudahan mendapat petunjuk atau pada
kesesatan yang nyata ) ini perkataan orang beriman
kepada orang yang kafir apakah saya atau kamu yang
dalam kesesatan sedangkan dia tahu bahwa yang
berada dalam kesesatan adalah orang kafir.
1
8. Am ( ام )faedahnya untuk menuntut penjelsan
sesudah hamzah yang masuk atas salah satu dua
yang sama. Contoh : ( أزيد عندك أم عمر ) ( adakah si
zaid di samping engkau atau si Umar )perkataan ini
bila kamu yakin bahwa salah satu dari keduanya ada
di situ tapi ragu orangnya.
9. bal ( بل ) untuk iddirab ( الضرب ) berpaling dari
kesalahan. Contoh :
جإتى زيد بل عمر ) ) ( telah datang padaku si Zaid tapi
si Umar ) Dia bermaksud mengatakan yang datang si
Umar dia salah dikatakan si Zid kemudian ia
palingkan dari si aid kepada si Umar.
Syarat athof dengan ( ( بل
1. Mufrat yang di athofkan
2. di dahului oleh ijab atau amar
9. lakin ( لكن ) faedahnya untuk istidrok ( إستدرك )
susulan
1
Contoh : ( امررت بصالح لكن بطا لح ) aku tidak bertemu
dengan orang yang baik tetapi dengan orang yang jahat )
Syarat athof dengan (لكن )
1. Mufrat yang di athafkan
2. Di dahului oleh nafi ( kata tidak ) atau nahi
( larangan )
3. Tidak di sertai leh waw ( الواو )
Kalau ( masuk kepada jumlah atau di dahului oleh ( لكن
waw maka dia di sebut huruf ibtida.
10. berselisih ahli nahwu ( إما) mas’alah( إما )
kebanyakan mereka tidak memasukkannya kedalam
bilangan huruf athof
Hanya jarjani orang yang mengatakan (إما ) ( itu huruf
athof )
- Kalau kita mengathofkan kepada yang marfu’
harus dirofa’kan. Contoh :
قامزيد وعمر ويقول ) ) _( زيد يقوم )
Atau kepada yang mansub harus dinasabkan
cotoh :
رأيت زيداوعمرا ) يقوم ويقعد ) _ ( زيد لن )
1
Atau kepada yang mansub harus dinasabkan
cotoh : ( مرر ت بزيد وعمر )
Atau kepada yan majzum harus dijazamkan
contoh : ( زيد لم يقو ويقعد )
BAB BADAL ( PENGANTI )
Undang – undang badal adalah :
( )
Artinya : Yang mengikut yang dimaksud dengan hukum
tanpa ada perantara.
Yang dimaksud tidak ada perantara adalah tidak ada
huruf yang menghubungkannya.
Badal terbagi 4 :
1. Badal ( كل من كل ) / ( شيئى من شيئى ( مطابق ) / (
2. Badal ( بعض من كل )
3. Badal ( اثتمال )
4. Badal ( غلط )
1
1. Badal ( كل من كل ) adalah : ( عما الثا نى فيه عين االول
( عبارة
Artinya : Ibarat pada yang kedua adalah ain pada yan
pertama contoh
( إهد نااصراطالمستقيم صراطالذين أنعمت عليهم )
( tunjukilah kami jalan yang lurus, jalan orang – orang
yang telah engkau beri n’mat atas mereka )
Lafadz ( صراط) yang kedua adalah badal dari afadz (
.yang pertama ( صراط
Yang dimaksud dengan ( صراط) ( jalan ) yang kedua
adalah (صراط ) ( jalan ) yang pertama
2. Badal ( بعض من كل ) adalah ( الثانى جزأ مناالول
أن يكون )
Artinya : Bahwa ada yang kedua merupakan bagian dari
yan pertama
Contoh : ( أكلتالرغيف ثلثه ) ( aku telah makan roti
sepertinya )
Lafadz (ثلثه ) jadi badal dari lafadz (الرغيف ) badal ba’da
minkul karena sepetiga roti adalah dari satu roti
3 Badal ( ) adalah ( إشتمال والثانى مال بسة بغير الجز ئية
ان يكون بيناالول )
1
Artinya : Bahwa ada antara yang pertama dan yan kedua
saling terpakai tanpa ada jazuk atau bagian contoh (
أعجبنى زيد علمه )
Mencengangkan bagiku si Zaid ilmunya
Lafadz ( antara ilmu ( زيد) jadi badal dari lafadz ( علم
dan siZaid saling memakaikan karena ilmu berada pada
siZaid dan si Zaid berada dalam ilmu atau juzuk –
juzuknya tidak ada.
4. Badal ( غلط ) adalah ( بدل من اللفظ الذى ذكر غلطا )
Artinya : Pengganti dari lafadz – lafadz yan disebutkan
secara tersalah
Contoh ( رأيت زيداالفرس ) ( aku telah melihat siZaid
kuda )
Maksudnya ingin mengatakan melihat kuda lalu
terlancar tidaknya menyeutkan siZaid
Kemudian dia ingat dan ditukar dengan lafadz (الفرس ) (
kuda )
- Hukum badal keseluruhannya mengikut kepada
mabdul ( yng digantikan ) kalau yang digantikan
( mabdul ) marfu’ badal juga marfu’
1
Kalau yang digantikan (mabdul ) mansub badal
juga mansub
Kalau yang digantikan ( mabdul 0 majrur badal
juga majrur
Penyempurnaan
Na’at – Athof – Taukid – badal dinamai tabi’ ( ( تابع
artinya yang mengikut hukum
Keempat – empatnya mengikuti kepada matbu’ ( متبوع )
Artinya yang diikut
Matbu’ dari na’at adalah man’ut
Matbu’ dari taukid adalah mu’akad
Matbu dari athof adalah ma’thuf alaih
Matbu’ dari badal adalah mabdul
ISIM – ISIM YAN MANSUB ( YANG DINASABKAN )
Isim – ism yang dinasabkan ada 15
1. Mafu’ bih ( مفعول به الذي و قع عليه فعلالفا عل (
هواالسم
2. Maf’ ul muthlak ( مفعول المطلق )
3. Mafhimin ajlih ( مفعول من أجله )
1
4. Maf’ ulfih ( مفعول فيه )
5. Maf’ul ma’ah ( مفعول معه )
6. Khabar kana ( خير كان )
7. Isim inna ( اسم إن )
8. Hal ( الحال )
9. Tamyiz ( تمييز )
10. Mustasna ( مشتثنى )
11. Isim la ( اسمال )12. Munada ( منادى )
13. Khabar kada ( خبركاد )
14. Khobar ma hijaziah ( خيبرما حجازية )
15. Mengikuti bagi yang mansub ( تابع للمنصوب )
Kalau kita menemui isim yang mansub maka I’rabnya
adalah salah satu dari yang
diatas.
1. BAB MAF’UL BIH ( OBJEK PENDERITA )
Arti dari lafadz maf’ulbih ( مفعول به ) adalah yang
diperbuat dengan dia kalau
1
Dalam bahsa Indonesia sama dengan objek penderita
atau sasaran dari perbuatan.
Contoh : ( ضربت الكلب ) ( saya memukul anjing )
Kalimat (الكلب ) disini mempunyai kedudukan sebagai
maf’ublih ( sasaran dari pukulan )
Maf’lbih itu hukumnya mansub tidak lain
Undang – undang maf’ulbih adalah ( عليه فعل الفاعل
االسم الذى و قع )
Artinya : Isim yang terjadi atas dia perbuatan sifa’ul
( pelaku perbuatan ) yang dimaksud dengan terjadi
perbuatan adalah ta’liq perbuatan, maka termasuk
maf’ulbih ( ) dalam contoh ( زيدا ما ضربت زيدا ) ( tidak
memukul aku akan siZaid sekalipun pukulan tidal terjadi
pada siZaid ).
Maf’ul bih ada dua pembagian
1. Zhohir ( jelas )
2. Mudmar ( isim dhomir )
Contoh : ( انزل اهللا الغيث ) ( telah menurunkan Allah
akan hujan )
I’rabnya (انزل ) fiil madhi hukumnya dibina atas fathah
1
اهللا) ) Fail hukum nya marfu’ tanda rofa’nya dhomah
( الغيث) maf’ulbih hukumnya mansub tanda nasabnya
fathah
Zhohir terbagi kepada 8 sebagaimana pada fail dan naib
fail mudhmar terbgai dua:
1. Muttasil ( متصل ) artinya bersambung
2. unfasil ( متصل ) artinya terpisah
- Muttasil ialah ( فى االختيار ) ) إال على عا مله وال يلى
ماال يتقدم )
( Sesuatu tidak bisa terdahulu dari amilnya dan tidak bisa
mengiringi huruf (إال ), pada ketika ikhtiar )
Yang dimaksud dengan amil adalah fiil
Yang dimaksud ikhtiar adalah bukan karena terpaksa
seperti dharurat syi’ir
Contoh : ( اكرمه ) ( telah memuliakan dia akannya )
- I’rabnya ( ) fiil madhi failnya adalah ( أكرم yang ( هو
ditakdirkan. Dan ( ه )
Muf’ulbih dia dhomir muttasil tidak bisa terdahulu dari
amilnya, amilnya adalah( أكرم ) Maka tidak sah dibaca (
أكرم ه )
1
- Munfasil ialah : ( ( فى االختيار ) إال على عا مله ويلى
ما يتقدم )
Terdahulu atas amilnya dan bisa mengiringi huruf ( ( إال pada ketika ikhtiar )
Contoh : ( ايا ي أكرم ) ( akan memuliakan dia )
I’rabnya ( ايا ي ) maf’ulbih hukumnya dibina atas fathah
karena isim dhomir
) fiil madhi failnya adalah ( أكرم) yang ditrakdirkan ( هو
dia adalah amil dari
( ايا ي ) boleh mendahulukan dari ( إياي ) amilnya yaitu (
( أکرم
Muttasil dan munfasil masing – masing ada 12 yaitu :
Contoh muttasil yaitu :
متکلم مخاطبة مخاطب غابة غائب
أکرمى أکرمك أکرمك أکرمها أکرمه
أکرمنا أکرمکما أکرمکما أکرمهما أکرمهما
أکرمکن أکرمکم أکرمهم أکرمهم
I’rabnya : sama dengan contoh muttasil Contoh
munfasil yaitu :
1
متکام مخاطبة مخاطب غائبة غائب
إيايأکر
مإياكأکرم إياكأکرم إياهاأکرم إياهأکرم
إياناأکرمإياكماأکر
م
إياكماأکر
م
إياهماأکر
م
إياهماأکر
م
إياكنأکر
م
إياكمأکر
م
إياهنأکر
م
إياهماأکر
م
I’rabnya sama dengan contoh munfasil diatas.
Pada asal susunan kalimat adalah fiil dahulu, kemudian
fail dan setelah itu maf’ul. Tapi ada empat ( 4 ) wajib
dahulu maf’ul bih dari fiil dan failnya, yaitu :
1. Kalau maf’ul bih itu isim isyarat contoh : ( له من هاد
من يضلل اهللا فما )
“ Akan orang yang menyesatkan Allah maka tidak
ada bagi dia petunjuk “
من ) ) Maf’ul bih dari (يضلل ) wajib mendahulukannya
karena isim isyarat.
2. Kalau maf’ul bih isim istifham contoh : ( اهللا تنكرون
فأيايا ت )
1
“ maka akan mana ayat Allah-kah yan kamu ingkari “
wajib ( تنكرون) jadi maf’ul bih dari ( اي )
mendahulukannya karena isim istifham,
3. Kalau maf’ul bih itu ( كم ) atau ( كاين ) khobariyah
( yang berma’na amat banyak ) atau diidhofatkan
kepada (كم ) khobariyah, contoh ( كم كتاب ملكت )
Amat banyak telah aku miliki.
Lafadz (كم ) jadi maful bih dari (ملكت ) wajib
mendahulukannya karena dia (كم )
Khobariyah. Contoh selengkapnya lihat ( Jami’usddurus
halaman 13 juz3 )
4. Kalau maf’ul itu dinasabkan oleh jawab (أما ) contoh (
فأ مااليتيمفالتقهر )
“ Maka adapun akan anak yatim maka janganlah kamu
menghardiknya “
Lafadz (اليتيم ) dinasabkan oleh (فالتقهر ) dia menjawab
dari (أما )
II. BAB MAF’UL MUTHLAQ ( PENEGAS / PENJELAS )
1
Undang – undangnya : ( المله او المبين لنوعه اولعدده
ألمصدر المؤكد )
“ Maf’ul muthlaq adalah masdar yang menguatkan
menegaskan bagi amilnya atau menjelaskannya macam
– macam amilnya atau menjelaskan bilangan amilnya.
Kalau amilnya kadang – kadang fiil kadang kadang sifat
dan kadang – kadang masdar.
Contoh amil fiil ( مسى تكليما هللاكلما ) “ Telah berbicara
Allah akan musa dengan sebenar- benarnya bicara.
Lafadz ( تكليما) masdar dari ( كلم) dia mempertegas
ma’na dari (كلم ) yang menjadi amilnya. Dan (
( كلم) jadi maf’ul muthlak dari ( تكليما
Contoh amilnya wasaf / sifat ( أناضا رب ضربا ) ( saya
orang yang memukul dengan sebenar-benar pukulan (
( ضربا masdar dia jadi maf’ul muthlaq mempertegas
makna amilnya. Amilnya adalah ( ( ضارب wasf
setimbangan ( فاعل )
Contoh amilnya masdar ( عجبت من ضربك ضربا ) “ Aku
tercengang dari pukulan engkau dengan sebenar – benar
pukulan”
1
Lafadz (ضربا ) masdar dari maf’ul muthlaq dari ( ضرب )
pada (ضربك ) yang juga masdar dia mempertegas
makna amilnya.
- dan kalau penjelas bagi macam amilnya kadang
dengan memberi sifat kadang dengan idhofat
kadang denan isyarat kepada masdar.
Contoh dengan memeberi sifat ( ضربت ضربا شد يدا ) “
Saya memukul semacam pukulan yang sangat “, Lafadz (
( ضربا maf’ul mutlaq dari ( ضربت) dia menjelaskan
macam pukulan dengan lafadz ( شد يدا ) sangat yang
lafadz ( شد يدا ) itu menjadi sifat / naat dari (ضربا )
Contoh dengan idhofat ( ضربت ضربااالمير ) saya
memukul semacam pukulan raja.
Lafadz ( ضربا) maf’ul muthlaq dari ( ضربت) dia
menjelaskan macam pukulan dengan diidhofatkan
kepada lafadz (االمير ) dan (االمير ) mudhofun ilaih.
Contoh dengan isyarat, kepada masdar ( ذلك الضرب
.“ Aku memukul semacam demikian pukulan“ ( ضربت
Lafadz (ذلك ) jadi maf’ul muthlaq dari (ضربت ) dia bukan
masdar tapi isyarat kepada masdar yang sesudahnya
yaitu (الضرب ) dia menjelaskan macam amilnya.
1
- Kalau menjelaskan bilangan ailnya dengan lafadz (
مرتين ) / ( مرة ) /
.satu kali/dua kali / beberapa kali (مرات )
Contoh ( ضربت ضربة وا حدة ) “ Aku memukul satu kali
pukulan “
Lafadz ( ضربة) jadi maf’ul muthlaq dari ( ضربت) dia
berfungsi menjelaskan bilangan amilnya.
Hasil fungsi dari maf’ul mutlaq ada 3 yaitu :
1. Menegaskan Amil
2. Menjelaskan macam amil.
3. Menjelaskan bilangan amil
III. BAB MAFUL MIN AJLIH ( PENYEBAB KEJADIAN )
Maf’ul min ajlih dinamai juga maf’ullah dan maf’ul liajlih
Undang- undangnya adalah :
ألمصدرالمذكورعلةلحدثشاركهفىالزمانوالفاعل
Masdar yang disebutkan sebagai alasan bagi kejadian
( peristiwa ) yang sama waktu dan pelakunya.
1
Maksudnya : Maf’ul min jalih itu shighatnya adalah
masadar dan masdar nitu gunanya sebagai alasan bagi
kejadian ( fiil ), Waktu fiil dengan waktu masdar harus
sama fail ( pelaku ) dari masdar dengan pelaku fiil harus
sama.
Contoh : فمت إجالالللشيغ ( aku berdiri karena
memuliakan bagi syekh ( orang tua)
I’rabnya : فمت Fiil dan fail
Maf’ul إجالال min ajlih dia menjadikan
sebab dari ( ) Fail ( berdiri ) ( فمت ) dengan fail ( قم
) sama yaitu ( إجالال dengan ( قم) Waktu ( aku ) ( ت
waktu (إجالال ) sama yaitu disaat terjadi berdiri saat itu
terjadi memuliakan (للشيغ )jar dan majrur.
Hasil syarat dari maf’ul min ajlih
1. Masdar
2. Menjadi alasan bagi kejadian
3. Sama failnya dan zamannya
Kalau kurang salah satu dari yang tiga ini mak dia harus
dijarkan dengan lam ta’lil
( المالتعليل )
Contoh yang tidak masdar firman Allah
1
هوالذىخلقلكم مافىاالرض جميعا
( Dia yang telah menjadikan bagi kamu apa yang ada
dibumi keseluruhan )
Lafadz ( ( لکم ( kamu ) adalah menjadi sebab Allah
menciptakan apa yang ada dibumi tapi dia bukan
masdar karena itu dimaksudkan kedalamnya lam ta’lil.
Contoh yang tidak sama zamannya kata penyair
فجئت وقد نضت لنوم ثيابها * لدى السترإاللبسةالمتفضل
( aku telah datang pada hal sungguh telah
menanggalkan si perempuan akan pakaiannya karena
akan tidur disamping penutup kecuali pakaian tipis)
Lafadz ( نوم ) ( tidur ) menjadi alasan bagi menanggalkan
pakaian masdar tapi zamannya tidak sama karena zaman
menanggalkan pakain lebih dahulu dari zaman tidur
karena itu dijarkan dia dengan lam ta’lil jadi dia ( لنوم )
Contoh yang tidak sama failnya
والخيلوالبخالوالحميرلتركبو هاوزينة
(Allah telah menciptakan kuda, bugal, keledai, agar
kamu menungganginya dan mengendalikannya hiasan )
Lafadz ( لتركبو ها ) dengan takdir ( ( النتركبوها dia
menjadi alasan bagi penciptaan kuda, bugol, dan
1
keledai. Tapi failnya berbeda karena fail dari penciptaan
kuda, bugol, dan keledai adalah Allah. Sedangkan fail
dari ( تركبو ) adalah manusia karena itu dijarkan dengan
lam ta’lil
4. BAB MAF’ULFIH / ZHOROF ( LINGKUNGAN /
WADAH )
Maf’ulfih ini menurut orang Basrah nmanya adalah
Zhorof ( wadah ) dari perbuatan karena perbuatan
terjadi pada waktu itu atau pada tempat itu.
Kalau perbuatan terjadi pada waktu itu dinamakan
zhorof zaman. Kalau perbuatan terjadi pada tempat itu
dinamakan zhorof makan.
Undang maf’ulfih adalah ( ماضمن معنى فى )
( sesuatu yang mengandung ma’na (فى ) pada
Hanya mengandung ma’na فى saja sedangkan huruf
فى nya tidak ada contoh صمتيومالخمس
( aku puasa pada hari kamis )
1
I’rabnya : صمت fiil dan fail
يوم Maf’ulfih / Zohorof zaman karena
perbuatan puasa terjadi pada waktu itu. Didalamnya
terkandung yaitu فى pada hari sedangkan huruf فى
nya tidak ada hukumnya mansub tanda nasabnya
fathah.
Mudhofan ألخمس ilaih / mahraf hukumnya majrur
tanda jarnya kasrah.
Contoh : جلست أمامك ( aku duduk dididepan )
I’rabnya : جلستFiil dan fail
أما م Maf’ul fih / zhorof makan sama
dengan keterangan diatas
ك Mudhofun ilaih hukumnya dibina
atas fathah pada tempat jar
karena isim dhomir.
Semua isim zamn ( penunjuk waktu ) bisa dii’rabkan
sebagai zhorof atau mafulfih baik yang mukhtas (
( مختصى atau yang ma’dud ( ( معدد atau yang
mubham
( مبهم )
1
Yang dimaksud dengan mukthas adalah sesuatu yang
bisa menjadi jawab bagi متى ( bilakah ) contoh
( ( يومالخميس ( seminggu ) bisa menjadi jawab kalau
ditanya orang bila kamu puasa ?
Yang dimaksud dengan ma’dud adalah sesuatu yang
bisa menjadi jawab bagi كم
( berapakah ) seperti ( اسبوع ) ( seminggu ) bisa menjadi
jawab kalau ditanya orang berapa hari kamu
diperjalanan ?
Yang dimaksud dengan mubham adalah sesuatu
yang tidak bisa menjadi jawab dari (كم ) dan ( ( متى
seperti ( حين ) (ketika) dan ( ألوقت ) (sewaktu- waktu)
Isim makan (penunjuk tempat ) yang bisa dii’rabkan
sebagai maf’ul fih atau zhorof haya yang mubham saja
ang lain tidak bisa.
Isim makan yang mubham ada tiga
1. Isim jihat yang 6 ( arah yang eam )
a. فوق ( diatas )
b. تحق ( dibawah )
c. يمين ( sebelah kanan )
1
d. ألشمال ( sebelah kiri )
e. وراء ( dibelakang )
f. امام ( didepan )
2. Isim muqadir ( ) jarak seperti = ( مقادير ( فرسخ
( satu farsakh ) dan ( ميل ) ( satu mil )
3. Sesuatu yang dishighati ( diambil dari asdar
amilnya )) contoh ::
مجلس زيد جليتى ( Aku duduk pada tempat
duduk siZaid )
مجلس Isim makan / maf’ul fih dia juga
bisa dii’rabkan dengan zhorof, karena lafdz
جلوسا terambil dari مجلس masdar dari
amilnya adalah زيد جلس mudhofunilaih
5. BAB MAF’UL MA’AH ( PENYERTA PERBUATAN )
Undang – undang maf’ul adalah
( وحرونه معنىالفعل سمفيه أباء بفعل المسبوقة المصاحبة
(إسمالفضلةالواو
1
(I’sim yang fudhah ( bukan pokok ) yang terletak sesudah
waw yang( واو) mempunyai arti beserta /
bersama. Yang didahului oleh fiil atau oleh isim
yang mempunyai ma’na fiil dan huruf fiil )
Hasil syarat – syarat yang ak jadi maf’ul ma’ah itu
a. Dia harus isim yang fudhlah
b. Harus terletak sesudah waw yang
bermakna beserta
c. Harus didahului oleh fiil atau isim
yang mempunyai ma’a fiil dan huruf
fiil.
Contoh yang didahului oleh fiil سرتوالنيل ( aku
berjalan beserta sungai nil )
I’rabnya : سرت fiil dan fail
و Maiyah maksudnya waw ma’na مع
( beserta )
1
النيل Maf’ul ma’ah dia penyerta dari
perbuatan ( Fiil ) yaitu lafaz سر
( berjalan ) hukumnya mansub
Contoh yang didahului oleh isim yang mempunyai
ma’na fiil dan huruf fiil
ئروالنيل ) saya orang yang berjalan beserta ) (أناسا
sungai nil )
I’rab انا Mubtada.
سائر Khabar isim yan mempunyai ma’na fiil
dan huruf fiil, makna fi’ilnya yaitu berjalan huruf fi’il سى
fa fiil. Sain fiil ر lam fiil
و ) ) Maiyah
النيل) ) Maf’ul maah. Hukumnya ansub.
VI. BAB KHABAR KANA ( كان) DAN SAUDARA-
SAUDARANYA
Telah berlalu penjelasan tentang kana ( كان ) dan
saudara – saudaranya baahwa dia bekerja merofa’kan
isim dan menasabkan khabar dan asal dariisim dan
khabar itu mulanya adalah mubtada dan khabar yang
1
marfu’ setelah masuk (كان ) khabarnya berubah jadi
mansub contoh : ( زيد قائما Semua ketentuannya .(كان
sama dengan khabar mubtada dan khabar.
VII.BAB ISIM INNA ( إن ) DAN SAUDARA –
SAUDARANYA
Ini juga sudah selesai pembahasan kita disana.
Bahwa ( dan saudara – saudaranya bekerja ( إن
menasabkan isim dan merofa’kan khabar. Isimnya itu
berasal dari mubtada dan khabarnya berasal dari khabar
yan kedua – duanya narfu’ kemudian setelah masuk (
إن ) mubtadanya berubah jadi mansub. Contoh
( إن زيداقائم )
Karena dia berasal dari mubtada maka ketentuan –
ketentuannya semuanya sama dengan ketentuan
mubtada tanapa ada perbedaan.
VIII. BAB HAL ( PENJELAS KEADAAN )
1
Undang – undang hal adalah ( يقع فى جواب كيف
وصف فضلة )
Wasaf ( sifat ) yangdifudlah ( bukan pokok ) yan terletak
menjadi jawab dari (كيف )= bagaimana
Hasil dari undang – undang bahwa syarat hal ada tiga
:
1. Dia harus isim wasaf ( sifat ) / mustaq
2. Dia harus fudhlah / jatuh sesudah sempurna
kalam
3. Bisa sebagai jawab dari pertanyaan ( كيف)
bagaimana
4. Hal mesti ,akirah
5. Shahib hal itu harus ma’rifah
Contoh ( ضربتاللص مكتوفا ) = aku telah memukul
pencuri hal keadan diikat.
I’rabnya : (ضربت ) Fi’il dan fail, (اللص )
maf’ul bih / dia shahib hal ( yang mempunyai keadaan ),
( hal dia mansub tanda nasobnya fathah ( مكتوفا
dia wasaf isim maf’ul dan dia bisa jadi jawab dari
pertanyaan, bagaimana keadaan pencuri ketika
dipukul ? Jawabnya diikat.
1
Yang mempunyai keadaan disebut shahib hal,
dalam contoh diatas shahib hal adalah lafadz ( اللص
) = pencuri
Yang akan jadi shahib hal itu adalah
1. Fail contoh ( جاءزيدراكبا )
2. Maf’ul contoh ( ركبتالفرسمسرجا )
3. Kalimat yang dijar dengan huruf contoh ( جالسة
( مررتبهند
4. Kalimat yang dijarkan dengan mudhaf dengan syarat
mudhaf harus bagian dari mudhafun ilaih (
( امحيبأحدکمأنياکللحماخيهميتا
Kalimat yang akan jadi hal nakirah sepeti contoh
diatas, kalau ada hal ma’rifah maka kita harus
mentakwilkannya kepada nakirah contoh (
Masiklah kamu hal keadaan satu “ ( أدخلوااالولفااالول
persatu.
I’rabnya : ( أدخلوا ) fiil amar, fa’ilnya adalah( أنتم )
( ( االولفااالول menjadi hal dia ma’rifah maka
ditakwilkan pada yang nakirah takwilnya adalah
1
) yaitu ( أدخلوا ) shahib halnya adalah fa’il dari ( منفردا )
( أنتم
Syarat yang akan menjadi hal shahib hal harus
salah satu dari empat :
1. Ma’rifah Contoh ( sambil = ( خشعاأبصارهممحيرجون
menundukan pandangan mereka keluar.
I’rabnya : ( خشعا ) menjadi hal shahib halnya adalah fail
dari ( محيرجون ) yaitu
( ( هم dia ma’rifah ea isim dhamir ( ( أبصا fail dari (
mudhafun ilaih( هم) dan ( خشعا
2. Taknis ( ( محصيص mengkhususkan contoh (
( فىأربعةأيامسوأللسائلين : pada empat hari sebagai
jawaban bagi oran yan bertanya.
I’rabya ( ) jar dan majrur muta’alaq dengan : ( فىأربعة
yang sebelumnya ( جعل
( ( أيام mudhafun ilaih ( ( سوأ hal dari ( ( أربعة dia
nakirah tapi mengkhususkan
jar dan majrur ( للسائلين )
1
3. Ta’mim ( ( تعميم umum contoh (
( وماأهلکنامنقريةإالهانذون ( dan tidak kami hancurka
satu kampung kecuali bagi yang sudah diberi perinatan )
I’rabnya : ( ( و isti’naf ( permulaan ), ( ( ما nafi
( menidakkan ) ( أهلکنا ) fiil dan fail ( من ) jar dan majrur
pada mahal asab jadi maful bih, sohib hal ( jar dan ( اها
majrur jadi khabar muqaddam ( khabar yang
didahulukan ) ( ’mubtada muakhar ( mubtada ( منذرون
yang dikemudiankan ) jumlah mubtada’ dan khabar pada
mahal nasab menjadi hal dari ( ) - ( قرية shohib ( قرية
hal dia umum yaitu kampung mana saja.
4. Takhir ( kemudian ) dari hal contoh (
( اميةموحشاطلليلوحکانهخلل
( Bagi mayat puing hal keadaan sunyi menyatakan seolah
– olah rusak )
I’rabnya ( ( اميئة jar dan majrur khabar muqaddam, (
) hal yang didahulukan dari shahibnya ( موحشا ,( طلل
mubtada muakhar shohib hal terakhir dari halnya, ( يلوح
) fiil mudhari’ failnya adalah ( هو ) – ( کان ) saudara ( إن )
kerjanya menasobkan isim dan merofa’kan khabar
( کان) isim dari ( ه )
1
) khabar dari ( خلل ) ( کان Untuk contoh nomor 2,3,4,
shahib halnya nakirah boleh karena dia memfaedahkan
takhsis, ta’mim dan takhir.
Hal dengan memandang kepada sifat terbagi kepada dua
:
1. Muntaqilah ( ( منتقلة berpindah maksudnya tidak
selalu berada pada shahibnya seperti ( ( جاءزيدراکبا =
telah datang siZaid hal keadaan berkendaraan. SiZaid
tidak selalu berkendaraan kadang – kadang dia berjalan
kaki.
2. Lazimah ( الزمة ) mesti maksudnya selalu berada pada
shahibnya.
Contoh ( سميعا هللادعوتا ) = aku berdoa pada
Allah hal keadaan mendengar.
Mendengar itu selalu ada pada Allah tidak pernah
terpisah
3. Muthiah ( ( موطکة → menjamidi mauruf dengan
mustaq contoh :
( hal memandang kepada zaman ( فىتمثالهامشراسعيا
terbagi dua :
1
1. Muqaronah fi zaman ( ( مقارنةفىالزمان artinya
disertai zaman
Contoh ( ( هذابعلىشيخا = Ini suamiku hal
keadaan tua
2. Muqaddarah ( ( مقدرة terkemudian contoh (
( أدخلواهاخالدين = masuklah kamu akan surga hal
keadaan kekal. Kekal dalam sorga kemudian dari
zaman masuk
3. Mahkiyah ( ( محکية zaman yang lewat contoh (
telah datang siZaid kemarin sore = ( جاءزيدأمسراکبا
hal keadaan mengandarai.
Dalam kalimat, hal itu ada satu saja, ada yang
lebih dari satu, contoh yan satu semua contoh diatas.
Contoh yang lebih dari satu ( لقيتهمصعدامنحضرا ) = ( aku
akan menemui dia hal keadaan naik hal keadaan
menghadap ), dalam kalimat ini ada dua hal yaitu
) dan ada dua shahib hal yaitu ( منحضرا ) dan ( مصعدا )
( ت fail dan ( ( ه maf’ul, maka untuk masing –
masingnya ditaksir satu buah hal.
10. BAB TAMYIZ (PENJELAS ZAT / BENDA )
1
Undang–undang tamyiz adalah(
( الذراتإسمفضلةنکرةجامدمدمفسراماانبهممن isim
fadlah yang nakirah yang jamid yang menjelaskan untuk
yang dikeragui dari zat – zat )
Hasil dari undang – undang bahwa syarat tamyiz
ada lima.
1. Isim
2. Fadhlah
3. Nakirah
4. jamid
5. Menjelaskan untuk yang dikeragui dari zat – zat
Contoh ( ( احدعشرکوکبا ( sebelas bintang ) kalimat (
penjelas dari kalimat ( کوکنا
( احدعشر )
Kegunaan tamyiz ada dua :
a. Menjelaskan mufrad
b. Menjelaskan untuk nisah
( pembangsaan )
1. Yang menjelaskan mufrad ada dua
1
a. Isim muqadir.
Isim muqadir ada tiga :
1.. Musahat ( ( مساحت ukuran contoh (
) kata ( sekantong nakhal ) – ( جريبنخال
( جريب ) tamyiz dari ( نخال
2. Alkaylu ( ألکيل ) takaran contoh ( صاعتمرا ) –
( seliter tamar )
3. Wazan ( ( الوزن timbangan contoh (
(dua sukat madu ) – ( منوينعسال
b. Isim bilangan contoh ( ( أحدعشردرهما sebelas
dirham.
Termasuk kedalam tamyiz bilangan tamyiz dari (
( کم istifhamiah dan (کم) khabariah. ( کم)
istifhamiah adalah (کم) yang dipakai untuk
bertanya erapa bilangankah ( کم) khabariah
adalah ( کم) yang berarti amat banyak.
Kalau tamyiz dari (کم ) istifhamiah dimufrad dan
dinasabkan, contoh
( کمعبداملکت )
- ( berapa budakkah yang telah engkau miliki ), (
.dia mufrad dan dia ( کم) jadi tamyi dari( عبدا
1
Kalau tamyiz dari ( کم) khabariah di khafadkan
selama –lamanya.
Contoh ( amat banyak budak ) – ( کمعبدملکت
yang telah aku miliki ),
(عبد) jadi tamyiz dari ( کم) khabariah maka
dikhafadkan dia.
Kalau dia tamyiz dari sepuluh keatas dijama’kan,
contoh :
( ( کمعبدملکت – ( berapa banyak budak yang
engkau miliki ? ) jawab.
( sepuluh budak yang telah ) – ( عشرأعبدملکت
aku miliki )
( ( عبيد dan ( ( أعبد jadi tamyiz maka dia
dijama’kan. Yang mengkhafadka tamiyz itu
adalah ( من ) yang diidmarkan ( disembunyikan ).
c. Sesuatu yang menunjukan atas mumasalah ( مماثلة
) perumpamaan
Contoh ( ( ولوجئناممثلهمددا sekiranya kami
datangkan perumpamaan sebanyak itu juga.
I’rabnya : ( ) isti’nafiah ( و ) huruf syartiyah ( لو
fiil dan fail ( جئنا
1
.tamyiz ( مددا ) jar dan majrur ( ممثل )
d. Sesuatu yang menunjukan yang lain contoh (
( إنلناغيرهاإبال – ( sesungguhnya bagi kami ada
yan lain unta )
I’rabnya : (إن ) amil nawasekh huruf taukid ( لنا )
khabar muqaddam dari
mudhafun ilaih ( ها ) dari ( إن ) isim ( غير ) , ( غير )
.tamyiz ( إبال )
2. Menjelaskan untuk nisbah ada dua
a. Muhawwal ( محول ) yang dipalingkan
b. Ghairu muhawal ( غيرمحول ) tidak dipalingkan
a. Muhawwal ada tiga
1. Muhawwal dari fa’il maksudnya
tamyiz itu mulanya adalah fa’il.
Contoh ( إستعلا لرأسشيبا ) – ( telah
cemerlang kepala nisbah uban )
I’rabnya ( إستعل ) fiil madhi ( الرأس )
fail ( شيبا ) tamyiz
Asal dari contoh itu adalah (
( إستعلشيبالرأس – ( telah
1
cemerlang uban kepala ) dijadikan
mudhafun ilaih jadi fa’il dan fa’il
dijadikan tamyiz gunanya supaya
timbul keraguan karena kalau
dikatakan ( ( إستعلالرأس – ( telah
cemerlang kepala ) tentu akan ragu
kita apa yang membuat cemerlang
maka didatangkan lafadz ( ( شيبا
menjelaskan.
Menyebutkan sesuatu sesudah ada
keraguan akan lebih mantap dalam
jiwa.
2. Dipalingkan dari maf’ul contoh (
( وقجرنااالرضعيوناالرض – ( telah
kami pancarkan akan bumi nisbah
mata air )
I’rabnya ( و ) ataf ( فجرنا ) fi’il dan fa’il
maf’ul bih ( االرض )
( ( عيونا tamyiz. Asalnya adalah (
( وفجرناعيوناالرض – ( telah kami
pancarkan akn bumi nisbah mata air.
1
Dijadikan mudhafun ilaih menjadi
mf’ul dan maf’ul jadi tamyiz.
3. Dipalingkan dari mubtada contoh (
siZaid lebih banyak ) ( زيدأکثرمنكعلما
dari engkau nisbah harta )
I’rabnya : ( زيد ) mubtada
( khabar ( اکثر
( jar dan majrur ( الناس
( tamyiz ( علما
Asal dri kalimat itu ( علمزيدأکثرمنك ) (
ilmu sizaid lebih banyak dari engkau)
dijadikan mudhofun ilaih jadi
mubtada dan mubtada jadi tamyiz
tujuannya sama dengan diatas
b. Goiru muawwal yaitui tidak dipalingkan dari
apapun meman dari dasarnya dia sudah jadi
tamyiz contoh :
( ( زيدأکرمالناسرجال siZaid adalah semulia –
mulia manusia, nisab laki – laki.
Mubtada ( زيد )
Khabar ( أکرم )
1
Mudhafun ilaih ( الناس )
Tamyiz ( رجال )
Kadang – kadang ada hal dan tamyi gunanya
sebagai penguat ( taukid )
Contoh hal sebagai penguat ( ( التعثوفىاالرضمفسدين
( janganlah kamu berjalan dimuka bumi hal keadaan
sombong ). Lafadz ( ( مفسدين menjadi hal tapi
faedahnya mempertegas )
Contoh tamyiz sebagai penguat (
ديناولقد علمت بان دينمحمدمنخيرأديانالبرية ) ( demi
sungguh aku mengetahui bahwasanya agama
Muhammad sebaik –baiknya agama ketuhanan agama )
lafadz ( ( ديبا I’rabnya jadi tamyiz tapi gunanya untuk
mempertegas ( taukid / penguat )
10. BAB ISTISNA ( PENGECUALIAN )
Istisna artinya pengecualian
Artinya mengeluarkan sesuatu dari hukum yang
ditetapkan sebelumnya
1
Contoh : ( telah berdiri kaum kecuali ) ( قامالقومإالزيدا
siZaid )
Menetapkan hukum berdiri pada kaum keudian
mengeluarkan siZaid dari hukum berdiri, keluarnya
siZaid dari berdiri itu namanya istisna, yang dikeluarkan
atau dikecualikan dari hukum sebelumnya namanya
adalah mustasna.
Alat yan dipakai untuk mengeluarkan atau
mengecualikan namanya adat istisn sesuatu yang dari
dia itu dikeluarkan mustasna namanya mustasna minhu,
dalam contoh
( ( القوماالزيداقام ( telah berdiri kaum kecuali siZaid )
lafadz ( ( القوم adalah mustasna minhu (إال ) adalah
adat istisna ( زيدا ) mustasna.
Adat istisna ada 8 yaitu :
( إال) .1( غير ) .2
( سوى ) .3
( ليس ) .4
( الکون ) .5
( خال ) .6
1
( عدا ) .7
( حاشا ) .8
Termasuk didalm lafadz ( سوى ) yaitu lafadz (سوى ) dan
( سواء )
Mustasna denan (إال ) wajib nasob kalau kalam
( pembicaran ) yang sebelum (إال ) itu tam lagi maujab (
( تاماوموجبا
Yang dimaksud dengan kalam tam adalah mustasna
minhu disebutkan sebelum yang dimaksud dengan
maujab adalah tidak didahului oleh nafi atau sabah nafi (
yang menyerupai nafi ) yang sabah nafi yaitu nahi dan
istifham.
Contoh : ( maka telah sujud ) ( فسجداامالکةکلهمإبليس
malaikat keseluruhannya kecuali iblis )
I’rabnya : ( ف ) isti’nafiah
fiil madhi ( سجد )
fail dia mustasna minhu (اامالکة )
taukid ( کل )
mudhafun ilaih ( هم )
adat istisna ( إال)
1
( إب ليس ) mustasna dia mansub karena kalam
sebelumnya tam lagi maujab.
Mustasna terbagi dua :
1. Musttasil yaitu sejenis mustasna dengan mustasna
minhu,
Contoh : ( قامالقومإالزيدا ) mustasna minhunya kaum
mereka manusia dan
Mustasnanya siZaid juga manusia.
2. Munqoti’ tidak sejenis mustasna dengan mustasna
minhu
Cotoh : ( ( قامالقومإالحمارا ( telah berdiri kaum
kecuali keledai ), mustasna
Minhu kaum manusia, mustasna leledai jenis manusia.
Bila kalam yang sebelum ( إال) itu tidak maujab
( ddahului leh nafi atau sabah nafi ), kalau
mustasnanya muttasil boleh dua cara.
1. Mengikut kepada mustasna minhu jadi badal
ba’da minkul ( بعضمنکل )
2. Mansub menurut hukum ashal yaitu mustasna
1
Contoh : ( ( مافعلواهإالقليلمنهم ( tidak
memperbuat mereka kecuali sedikit dari
mereka )
I’rabnya ( ما ) huruf nafi
( واو ) fi’il madhi fa’ilnya waw ( فلعلوا)
dia mustasna minhu
adat istisna ( إال)
( ) kalau dibaca ( فليل ’rofa ( فليل
I’rabnya jadi badal dari fa’il
( ) dan kalau dibaca ( فلعلوا nasab ( قليال
I’rabnya jadi mustasna
jar dan majrur ( منهم )
Kalau mustasnanya muntaqi’
- Menurut ahli Hijaz wajib nasab contoh (
tidak ada didalamnya salah ) ( مافيهاأحدإالحمارا
seorang kecuali keledai )
- Menurut banu tamim boleh nasab dan boleh
mengikut jadi badal dan boleh juga ( ( حمارا
jadi mustasna, dan boleh juga ( ( حمار jadi
badal.
1
Kalau kalam sebelumnya tidak tam artinya terdahulu
mustasna dari mustasna minhu wajib nasab baik
muttasil maupun munqati’
Contoh ( ( مافيهاإالحملرااحد dan ( ( ماقامإالزيداالقوم
tidak boleh disini mengikut jadi badal karena yang
mengikut tidak boleh terdahulu dari yang diikut
Kalau yang sebelum (إال ) itu didahului oleh nafi dan
mustasna tidak disebutkan sebelumnya maka yang
sesudah(إال ) diberikan kepadanya apa yang menjadi
hak sebelum ( إال) kalau yang sebelum ( إال)
berkehendak kepada yang marfu’ dirofa’kan yang
sesudah (إال )Contoh ( مايامإالزيد ) diberikan rofa’ pada (زيد ) karena
yang sebelum ( زيد )
Berkehendak pada yang marfu’ yaitu fa’il
Kalau yang sebelum ( إال) berkehendak kepada yang
mansub maka dinasabkan yng sesudah (إال ) contoh (
( مارايإالزبدا diberikan nasab kepada ( ( زيدا karena
yang sebelum (إال ) berkehendak kepada yang mansub
yaitu maf’ul bih
1
Mustasna yang seperti ini disebut mustasna mufariq
( menyelesaikan )
Karena yang sesudah ( إال) menyelesaikan kehendak
yang sebelum (إال )
Hukum mustasna dengan selain ( إال) ada 3
macam :
1. Dikhofadkan selama – lamanya yaitu mustasna
dengan ( غير ) dan ( ( سوى
Contoh : ( ) dan ( قامالقومغيرزيد ( قامالقومسوزيد
sedangkan bacaan lafadz
( غير )
Dan ( سوى ) itu sama dengan bacaan mustasna yang
sesudah ( إال ) keseluruhannya.
3. Dinasabkan selama – lamanya yaitu mustasna
dengan ( ليس ) – ( اليکون ) –
( ماخال )
( ماعدا )
Contoh ( ) dan ( قاموااليکونزيد) dan ( قامواليسزيد
dan ( قامواماخالزيد
( قامواماعدازيد )
1
- Nasab yan sessudah ( ليس ) dan ( اليکون ) adalah jadi
khabar dari keduanya dan isim dhomir mustatir
Nasab yang sesudah ( ماخال ) dan ( ماعدا ) adalah jadi
maf’ul dari keduanya dan failnya domir mustatir yang
kembali pada masdar amilnya dalam contoh diatas
amilnya ( قام ) masdarnya ( القيلم )
3. Boleh nasab dan boleh khofad yaitu yang sesudah (
) - ( خال ) – ( عدا kalau kita menginginkan dia ( حاش
huruf adalah huruf khofad maka yang sesudahnya
dikhofadkan jadi jar dan majrur.
Kalau kita menginginkan dia sebagai fi’il yaitu fi’il
madhi maka yang sesudahnya dinasabkan jadi maf’ul
failnya dhomir mustatir contoh : ( ( خالزيدقامالقوم
dan ( قامالقومعدازيد ) dan
boleh nasab boleh jar ( قامالقومحاشزيد )
Boleh nosab dan jar ini selama tidak didahului oleh ( ما
) kalau ada ( ( ما yang mendahuluinya wajib nasab
karena dia sudah pasti fi’il sebab ( ( ما tidak pernah
masuk pada huruf jar
1
11. ISIM LA (ال) YANG MENAFIKAN JENIS
La (ال) itu bisa dikatakan la nafiatul jenis bila ada
tiga syarat
1. La (ال) itu menafikan bagi jenis.
2. Ma’mulnya ( yang dimasukinya ) nakirah
3. Isimnya terdahulu dari khabarnya
Kalau kurang salah satu syarat yang tiga ini bukan
nafiyatul jenis. Isim la (ال)
(ال)
itu terdiri dari salah satu yan tiga
1. Diidofatkan ( مضاف )
2. Sabah mudhof ( شبهالمضاف )
3. Mufrad
Kalau isim la (ال) itu mudhof atau sabah mudhof
maka dinosabkan
Contoh mudhof ( الصاحبعلم ممقوت ) ( tidak
ada yan mempunyai ilmu dibenci )
I’rabnya : (ال) Nafiatul jenis
diidhofatkan pada (ال) isim la ( صاحب )
( علم )
1
(ال) khabar la ( ممقوت )
Contoh sabah mudhof ( ( القبيحافعلهممدوح
( tidak ada buruk perbuatan dipuji )
I’rabnya : (ال) Nafiatul jenis
dia sabah mudhof amsilah mubalaqah (ال) iaim la ( قبيحا )
berkehendak pada fail
fail ( فعل )
mudhofun ilaih ( ه )
(ال) khabar la ( ممدوح )
- Kalau isim la (ال) itu mufrad / tidak diiddofatkan maka
isim (ال) itu dibina dengan apa dia di nasabkan.
- Kalau isim mufrad dinasabkan dengan fathah maka dia
dibina atas fathah
Contoh ( الرجلافىالدار )
- Kalau tasniah dinasabkan dengan ya maka dia dibina
atas ya
Contoh ( الرجلينعندي )
- Kalau jama’ muzakar yang salim dinasabkan dengan ya
maka dia dibina atas ya
Contoh ( المسلمبنفىالبيت )
1
- Kalau jama’ mua’nast yang salim dinasabkan dengan
kasrah maka dia dibina atas kasrah
Contoh ( المسلماتفىالفضل )
- Kalau berulang –ulang la (ال) masuk pada nakirah maka
pada nakirah yang pertama boleh fathah boleh rofa’
- Kalau kita menfathahkan yang pertama maka nakirah
yang kedua boleh tiga cara yaitu fathah, rofa’ dan
nasab.
Contoh : ( tiada daya dan tiada ) ( الحولوالقوةإالبااهللا
kekutan kecuali dengan Allah )
- Kalau kita baca ( حول) dengan fathah maka ( قوة)
boleh dibaca dengan (قوة ) dan boleh juga (قوة )
- Kalau kita baca yang pertama rofa’ (الحول ) maka yang
kedua boleh dibaca rofa’ dan fathah maka boleh
dibaca ( والقوة ) dengan fathah dan boleh juga ( والقوة
)
Dengan rofa’ tidak boleh nasab
- Kalau kita berulang –ulang la (ال) beserta nakirah yang
kedua maka yang pertama hsrus dibaca fathah dan
yang kedua boleh nasab dan boleh rofa’
Contoh : ( الحولوقوة ) dan boleh juga ( الحولوقوة )
1
Bila isim la itu diberi sifat / na’at dan tidak berbatas
antara dia dengan na’atnya maka na’atnya boleh rofa’
dan boleh nasab dan boleh fathah.
Contoh ( ( الرجلظريففىالدار ( tidak ada laki – laki
yang mulia dirumah )
I’rabnya : (ال) Nafiatul jenis
(ال) isim ( رجل)
ظريف ) boleh dibaca ( رجل) Na’at dari ( ظريف )
) dan boleh ( ظريف ) dan boleh juga ( ظريف )
Kalau antara isim (ال) dengan na’at berbatas boleh rofa’
dan nasab dan tidak boleh fathah.
Contoh : ( الرجلفىالدارظريف ) ( tidak ada silaki – laki
dikampung yang mulia )
I’rabnya : (ال) nafiatul jenis
isim la ( رجل)
( ( فىالدار jar dan majrur pembatas antara
pembatas antara na’at dan man’ut
1
boleh dibaca ( ظريف) maka ( رجل ) Na’at dari ( ظريف )
rofa’ dan boleh dibaca (ظريف ) dan tidak boleh dibaca (
( ظريف
12. BAB MUNADA ( YANG DIPANGGIL )
Undang – undang munada’ adalah (
( المطلوبإقبالهحجرفمحصوص
Artinya : Orang yang dipanggil menghadap dengan
huruf yang tertentu.
Huruf yan dipakai untuk memanggil namanya huruf nida
Huruf nida ada 7 :
1. ( أ )
2. ( أى )
3. ( يآ )
4. ( ا )
5. ( أيا )
6. ( هيا )
7. ( وا )
1
Pemakaiannya : ( ) dan ( أى untuk memanggil yang ( أ
dekat
untuk yang jauh ( ا ) dan ( هيا ) ,( أيا )
untuk umum yang dekat dan yang ( يا )
jauh
( ( وا untuk nudbah ( ند بة ) panggilan
minta tolong melepaskan dari
Kesulitan
Munada termasuk kedalam golongan maf’ul bih
karena asal dari munada adalah maf’ul bih contoh (
( ياعبداهللا asalnya ( ( أدعوابداهللا ( aku merayu akan
Abdullah )
I’rabnya ( أدعو ) fi’il mudhori’, fa’ilnya ( أنا ) dan ( عبداهللا
) maf’ul bih
Caranya : dihazafkan (أدعو ) diganti dengan ( يا ) jadi dia (
( ياعبداهللاMunada yang dinasabkan ada pada 3 tempat :
1. Bila munadanya mudhof / diidofatkan contoh (
( wahai Abdullah ) ( ياعبداهللا
I’rabnya : ( huruf nida ( يا
1
( عبد) Munada dia mansub dan dia
diidofatkan pada (اهللا ) Mudhofun ilaih ( اهللا)
2. Bila munadanya sabah mudof / menyerupai mudof
contoh ( ( يامحمودافعله wahai orang yan dipuji
perbuatannya )
I’rabnya : (يا ) Huruf nida
( munada dia sabah mudof dia ( محمودا
mansub
karena dia ( محمودا) naib fail dari ( فعل )
isim maf’ul berkehendak pada naib fail
mudofun ilaih ( ه )
3. Bila munadanya nakirah yang tidak dimaksud / lafadz
umum yang tidak tertentu tujuannya. Contoh
perkataan orang buta.
( wahai laki – laki pegang tanganku ) ( يارجلخذبيدى )
I’rabnya : ( يا ) huruf nida
munada mansub karena dia nakirah ( رجل)
yang tidak dimaksud sebab orang orang buta tidak
mengetahui seseorang yang dia maksud
( أنت ) fi’il amar fa’ilnya ( خذ)
1
jar dan majrur ( بيدى)
Yang dimaksud sabah mudof (
( ماعملفيمابعدهألرفعأوالنصبأوالجر
( sesuatu yang beramal kepada yang sesudahnya
baik rofa’ atau nasab atau jar )
Kalau munada itu mufrad ma’rifah maka dibina
dengan apa dirofa’kan ketika mu’rab. Contoh ( يازيد )
dibina atas domah karena ketika mu’rab dia
dirofa’kan dengan dhomah.
Dan (يازيدان ) dibina atas alif karena ketika mu’rab
dirofa’kan dengan alif dan ( يازيدون) dibina atas
waw karena ketika mu’rab dirafa’kan dengan waw.
Kalau munada diidofatkan kepada ya mutakallim (
maka boleh 6 bacaan ( ياغالمى) seperti ( ياءاامتکلم
1. Dengan menskinkan ya seperti (ياغالمى )
2. Dengan menghazafkan ya seperti (ياغالم )
3. Dengan mendhmahkan huruf yang sebelum ya
dan menghazafkan ya ( ياغالم )
4. Dengan memfathahkan ya seperti : ( ياغالمى )
1
5. Dengan menukar yang kasrah jadi fathah dan
menukar ya jadi alif ( ياغالما )
6. Dengan memfathahkan yang sebelum ya dan
menghazafkan ya ( ياغالم )
Apabila munada itu ( ( أم dan ( ( أب yang diidofatkan
kepada ya mutakallim boleh 6 bacaan.
1. Mengganti ya jadi ta dikhasrahkan (ياأبت ) - ( ياأمت )
2. Mengganti ya jadi ta di fathahkan ( ياأبت )
3. Menetapkan ya dan mensakinkannya ( ياأمى) – (
( ياأاي
4. Memfathahkan yang sebelum ya dan menukar ya jadi
alif ( ياأبا ) – ( ياأما )
5. Dengan ta dan ya (ياأمى ) – ( ياأاى )
6. Dengan ta dan menukar ya jadi alif ( ياأبتا ) – ( ياأمتا )
Kalau ada yang mengikut kepada munada yang dibina
baik na’at, ahtaf, taukid, atau badal maka boleh dibaca
1
rofa’ dan boleh dibaca nasob contoh ( ( يازيدالظريف
kalau dibaca (الظريف ) dengan rofa’ na’at atas lafadz
munada kalau dibaca (الظريف ) dengan nasab na’at atas
mahal munada.
Contoh takkid ( ( ياتميمأحمعون dan boleh juga (
( ياتميمأجمعين
Contoh bayan ( ( يااسعيدکرز dan boleh juga (
( ياسعيدکرزا
- Kalau berulang munada mufrad yang diidofatkan
seperti
( يازيدزيداليعمالت )
Maka untuk yang pertama boleh dibaca domah
dan boleh dibaca fathah
- Kalau yang pertamanya dibaca dhomah maka
dia pada takdir adalah munada mufrad maka
yang kedua I’rabnya boleh munada yang
1
dihazafkan huruf nidanya dan boleh juga jadi
athaf bayan dan boleh juga jadi maf’ul dari
yang ditakdirkan ( أعى )
- Kalau dibaca fathah yang pertama atas asal
yaitu
( اليعمالتيازيدااليعمالتزيد )
13 BAB KHABAR KADA DAN SAUDARA -
SAUDARANYA
Kada dan saudara- saudaranya dinamakan af’al
muqorobah ( أفعلاامقرنة )
Perbuatan – perbuatan yang sudah dekat dia terbagi
pada tiga :
1. Dipakai untuk menunjukan sudah dekat khabar dia
ada tiga yaitu :
ma’nanya hampir ( أوشاك ) – ( کرب ) – ( کاد )
1
2. Dipakaikan untuk menunjukan harapan dia ada tiga
yaitu :
– ma’na mudah ( عس ) – ( إخلولق )– ( حرى )
mudahan
3. Dipakaikan untuk menunjukan memulai yaitu :
– ( هب ) – ( هلهل ) – ( قام ) – ( أخن ) – ( جعل )– ( علق )
( طفق ) – ( أنشأ )
Kada ( كاد ) dan keseluruhan saudara – saudarnya
beramal merofa’kan isim dan menasobkan khabar sama
dengan kana ( کان ) bedanya
Khabar kada ( كاد ) wajib jumlah fi’liyah dan fi’ilnya
wajib fi’il mudhori’
Contoh ( کادزيديقرأ ) ( telah hampir siZaid membaca )
I’rabnya : ( كاد ) af’al muqorobah kerjanya merofa’kan
isim menasobkan khabar
’marfu ( كاد )isim dari ( زيد )
( jumlah fi’il ( هو ) fi’il mudhori’ failnya ( يقرأ
dan fa’il pada mahal nosab jadi khabar ( كاد )
Memasukan ( أن ) masdar iyah kedalam
khabar ( كاد ) dan saudaranya ada empat :
1
1. Wajib memasukan( أن ) yaitu pada khabar ( حرى )
dan ( إخلولق )
2. Terlarang memasukkan ( أن ) yaitu pada khabar ( علق
( طفق )-( أنشا )-( هب )-( هلهل )-( قام )-( أخذ )-( جعل ) -(
3. Biasa / sering masuk pada khabar – ( إخلولق ) dan (
( عس
4. Sedikit masuk pada khabar ( كاد ) dan ( كرب )
14 BAB KHABAR MA ( ما ) HIJAZIAH
- Ma Hijziah ( yang khusus ( ما ) maksudnya ( ماحجازية
mengamalkan / memakainya penduduk Hijaz
- Ma Jijaziah ini bekerja sama dengan kerja ( ليس ) yaitu
merofa’kan isim dan menasobkan khabar. Contoh (
( tidak ada ini manusia ) ( ماهذابشرا
1
I’rabnya : ( ما ) Hijaziah huruf nafi bekerja merofa’kan
isim menasobkan khabar
hukumnya dibina atas ( ما ) isim dari ( هذا )
sukun pada tempat rofa’
hukumnya mansub ( ما ) khabar dari ( بشرا )
Ma hijaziah ini bisa beramal kalau terpenuhi syarat yang
tiga
1. isimnya wajib dahulu dari khabarnya
2. tidak terdapat didalamnya ( إن ) zaidah / ( إن )
tambahan
3. khabar tidak dimasuki oleh ( إال )
15. BAB MENGIKUT BAGI YANG MANSUB
Sudah berlalu pembicaraan kita bahwa yang
mengikuti ada 4 yaitu :
1. Na’at2. Athof
1
3. Taukid4. Badal
Yang empat ini bila matbu’ ( yang diikutinya )
mansub maka di akan mansub pula.
Contoh na’at mansub ( رأتزيداالعاقل )
Contoh ataf mansub ( رأيتزيداوعمرا )
Contoh taukid mansub ( رأيتزيدانفسه )
Contoh badal mansub ( رأيتزيدااخاك )
Yang menasabkan na’at, atof, dan taukid
adalah yang menasabkan matbu’ atau yang diikutinya.
Yang menasobkan badal adalah : ditakdir kalimat yang
sama dengan menasabkan matbu’nya, dalam contoh (
( رأيتزيدااخاكMaka yang menasobkan ( ( زيدا adalah ( ( رأيت
sedangkan yang menasobkan
.yang ditakdirkan ( رأيت ) adalah ( اجاك )
1
ISIM – ISIM YANG MAJRUR
Isim – isim yang diarkan ada 5 :
1. dijarkan dengan huruf2. dijarkan idhofat3. dijarkan dengan sebab mengikuti kepada yang
majrur 4. dijarkan dengan sebab mujawarah ( harkat yang
berdekatan )5. dijarkan dengan sebab tawahum ( dugaan )
a. Yang dijarkan dengan huruf sudah berlalu
pembahasan kita pada tanda – tanda isim
b. Majrur dengan idhofat ( mudofun ilaih dijarkan
oleh mudhof )
Mudhof terbagi kepada dua :
1. Idofat lafzi 2. idofat maknawi
1) idofat lafzi yaitu modof sifat dan mudofun ilaih
ma’mul dari sifat itu dia ada tiga :
1
a. idofat isim fa’il kepada fa’ilnya contoh (
( هذاضاربزيداالن
( ini orang yang memukul sizaid sekarang )
I’rabnya : ( هزا ) mubtada
khabar dia isim fa’il atau sifat ( ضارب)
berkehendak kepada fai’il, mudhof
( ضارب) mudhofun ilaih fa’il dari ( زيد)
zhorof zaman ( االن)
b. Idofat isim maf’ul kepada naib fa’ilnya, contoh (
ini orang meramaikan kampung ) ( هذامعمورالدارغدا
besok )
I’rabnya : ( هزا ) Mubtada
khabar isim maf’ul /isim yan ( امعمور)
berkehendak kepada naib fa’il mudhof.
naib fa’il, mudhofun ilaih ( الدار)
zoraf zaman ( غدا)
1
c.Idofat sifat musyabbahah kepada fa’ilnya contoh (
( ini laki- laki yang baik wajahnya ) ( هزارجلحسنالوجه
I’rabnya : ( هزا ) mubtada
khabar ( رجل)
na’at sifat musyabbahah berkehendak ( حسن)
kepada fa’il dia mudof
( حسن) mudhofun ilaih dia fa’il dari ( الوجه)
2 ). Idhofat ma’nawi ada tiga macam :
a. Bahwa tidak ada mudof sifat dan mudhofun ialih ma’mul dari mudofb. Bahwa ada mudhof sifat dan mudhofun ilaih bukan ma’mul dari sifat itu c. Mudafun ialih ma’mul bagi mudaf, dan mudof bukan
sifat
- Faedah dari mudof ini kalau mudhofun ilaih ma’rifah
maka dia berfungsi mema’rifahkan mudof, contoh (
( budak siZaid ) ( عالمزيد
1
pada asalnya nakirah karena diidofatkan kepada ( غالم )
yang ma’rifah dia jadi ma’rifah ( زيد)
Kalau mudhafun ilaihnya nakirah dia berfungsi
mengkhususkan mdhof contoh
) ,( budak siperempuan ) ( غالمإمرأة ) maka dia ( غالم
menjadi khusus budak – budak milik perempuan.
- Untuk idhofat ma’nawi ini ada tiga pembagian
1. Mengandung ma’na ( فى ) pada
Isyaratnya kalau mudhafun ilaih merupakan zaraf
atau wadah bagi mudhof contoh ( gelap ) ( مکراليل
pada malam )
2. Menandung makna ( من ) dari
Syaratnya kalau mudhofun ilaih sumber dari mudhof
dan mudhofun ilaih bisa menjadi khabar dari mudhof
contoh ( خاتمحديد ) ( cincin dari besi ) dan bisa
( cincin adalah besi ) ( الخاتمحديد )
3. Mengandung makna ( الالم ) ( bagi / untuk )
1
Syaratnya kalau mudhofun ilaih dari mudhof contoh
( tangan milik Zaid ) ( يدزيد )
- Idhofat tidak boleh berhimpun dengan tanwin
dan nun tanda I’rab dan alif lam
- Idhofat dengan tanwin tidak boleh berhimpun
karena idhofat menunjukan
- Kurang isim sedangkan tanwin menunjuk
sempurna isim antara kurang dan sempurna
tidak mungkin berhimpun
- Idhofat dengan nun tanda I’rab tidak boleh
berhimpun karena nun tanda I’rab
kedudukannya sama dengan tanwin
- Idhofat dengan alif lam tidak boleh berhimpun
karena kedua – duanya untuk ma’rifah dalam
satu kalimat tidak boleh ada dua tanda ma’rifah
- Boleh berhimpun antara alif lam dengan idhofat
kalau mudhof sifat dan mudhofun ilaih ma’mul
dari sifat itu
Hal yang seperti ini terdapat pada 5 tempat :
1
1. Bahwa ada mudhofnya mutsanna contoh ( الضاربازيد
) ( dua orang yang memukul siZaid ) lafadz (الضارب ) dia
mudhof tapi pakai alif lam boleh karena dia sifat dan (
زيد ) mudhofun ilaih ma’mul dari (الضارب ) dan
gia musanna
2. Bahwa ada mudhofnya jama’ muzakar yang salim
contoh (الضاربوازيد )
( beberapa orang yng memukul siZaid ) halnya sama
dengan diatas
3. Bahwa ada mudhofun ialihnya memakai alif lam
contoh (الضاربالرجل ) ( orang yang memukul si laki -
laki ) lafadz (الضارب ) mudhof pakai alif lam boleh dia
sifat yang diidhofatkan pada ma’mulnya dan dia
memakai alif lam
4. Bahwa ada mudhofun ilaih diidhofatkan kepada
sesuatu yang memakai alif lam contoh (
( الضاربرأسالرجل ( orang yang memukul kepala
silaki – laki )
( الضارب) mudhof pakai alif lam dia sifat yang
diidhofatkan kepada ma’mulnya
1
( رأس) yang diidhofatkan kepada ( ( الرجل yang
memakai alif lam boleh
6. Bahwa ada mudhofun ilaih diidhofatkan kepada
dhomir yang kembali kepada sesuatu yang
memakai alif lam ( ( مررتبالرجلالضاربغالمه (
aku bertemu dengan silaki – laki yang memukul
budaknya si laki – laki ) lafadz ( الضارب ) mudhof
pakai alif lam boleh karena dia sifat yang
diidhofatkan kepada ma’mulnya yangdiidhofatkan
kepada ma’mulnya yang diidhofatkan kepada
dhomir yang kembali kepada kalimat yang
memakai alif lam yaitu dhomir ( ه ) kembali kepada
lafadz
7. ( yang memakai alif lam ( الرجل
III. Majrur dengan sebab mengikuti kepada yang majrur
telah berlalu pembicaraan yaitu na’at, athaf, taukid,
badal.
Kalau yang diikuti ( ( متبوع nya yang empat ini majrur
maka dia dijarkan
1
IV. Majrur dengan harkat mujawarah
maksudnya harkat yang berdekatan
Contoh ( ( هذاجحرضبخرب ( ini lobang tanah yng
runtuh )
I’rabnya : (هذا ) mubtada
khabar mudhof ( جحر )
mudhofun ilaih ( ضب)
sepantasnya dia ( جحر ) na’at dari ( خرب)
baca (خرب ) rofa’ karena man’utnya rofa’, tapi dibaca (
( خرب dengan jar boleh karena harkat erdekatan
dengan (ضب ) yang majrur.
V. Majrur dengan tawahum maksudnya diduga disitu
ada maksud huruf jar ( اباء )Kedalam khobar ( ( ليس contoh ( ( لستقائماوالقاعد
( aku bukan orang yang berdiri dan bukan orang yang
duduk ) lafadz ( قاعد ) yan majrur diathofkan pada lafadz
( yang mansub karena dia ( قائما khobar ( yang ( ليس
sepantasnya dbaca ( قاعد ) karena khobar dari ( ( ليس
yang ditakdirkan tetapi dia dibaca ( ( قاعد dengan jar
maka jarnya disini diduga ada huruf jar yang ditakdirkan
lengkapnya kalimat itu (لستقائماولستبقاعد )
1
ISIM YANG BERAMAL SEPERTI FIIL
Isim yang beramal seperti fiil maksudnya isim
yang bekerja merofa’kan fa’il atau menasabkan maf’ul.
Isim yang beramal seperti fiil ini ada 7 :
1. Isim fiil
2. Masdar
3. Isim fail
4. Isim maf’ul
5. Amsilah mubalaghah
6. Sifat musyabbahah
7. Isim tafdil
1). ISIM FIIL
Isim fiil adalah kalimat yang menunjukan
ma’na fiil dan tidak menerima tanda – tanda fiil.
1
Isim ada tiga :
1. Isim fiil madi contoh ( هيهات ) ma’nanya ( بعد ) artinya
telah jauh
( فهيهاتفهيهاتالعقيقومنبه٭وهيهاتخل بالعقيقنواصله
)
) isim fiil madhi merofa’kan fail, failnya adalah ( هيهات )
( العقيق
2. Isim fiil amar contoh (صه ) dengan makna ( ( اسکت
diamlah engkau
( إذقلتلصاحبكواالماميجطبصهفقدلغوت )
Lafadz (صه ) Isim fiil amar merofa’kan fail yaitu dhomir (
yang ditakdirkan ( أنت
3. Isim fiil mudhori’ Contoh ( صه ) dengan ma’na ( أعجب
) aku tercengang
( ويکانهاليفلحالکافرون )
Lafadz ( ( وى isim fiil mudhori’ merofa’kan fail yaitu
dhomir ( انا ) yang ditakdirkan
Ketentuan –ketentuan isim fiil
1. Tidak boleh berakhir dari ma’mulnya
1
2. Kalua dia mengandung makna tolab ( tuntutan )
leh menjazamkan fiil mudhori’ yang jadi
jawabnya.
3. Tidak mensobkan fiil yang sesudah fa jawab
2. MASDAR ( KATA DASAR )
Masdar adalah ( االسمالدالعلىاحدثاجارىعلىالفعل )
( isim yang menunjukan atas kejadian yang berlaku atas
perbuatan )
Masdar bisa beramal seperti fiil dengan 8 syarat :
1. ( ) atau ( ان beserta fiilnya bisa menempati ( ما
tempat masdar itu,
Contoh : ( ( أعجبيضربكزيد bisa dikatakan (
( أعجبيانضربكزيد
2. Tidak dimasuki oleh ya tasgir atau ya yang bermakna kecil 3. Tidak ada ditukar dengan dhomir maka tidak boleh dalam
1
Contoh : (ضرلىزيداحسنوهوعمرافبيح ) lafadz (هو
) pengganti lafadz
diawal ini ( ضرلى ) yang diatafkan kepada (ضرلى)
tidak boleh
4. Dia tidak boleh dibatasi maka tidak boleh (
( أعجبىضرنك ( mencenangkan padaku satu
pukulan engkau )
5. Tidak boleh diberi naat sebelum beraal maka tidak
boleh
) dan ( ضرب ) naat ( الشديد ) lafadz ( الشديدزيدا )
maf’ul dari ( زيدا
ini tidak boleh ( ضرب )
6. Masdar itu tidak boleh dihazabkan 7. Tidak boleh berbatas oleh ma’mulnya 8. Tidak boleh kemudian dari ma’mulnya
Cara beramal masdar ada 3 yaitu :
1. Diidofat pada ma’mulnya ini yang banyak, ini terbagi
dua :
1
a. Idhofat pada fail contoh ( الناس هللاولوالدفعا )
I’rabnya : ( و ) isti’naf
syartiah ( لوال )
masdar, mudof ( دفع)
( دفع ) mudhofun ilaih fail dari ( اهللا )
( دفع ) maf’ul bih dari ( الناس )
b. Idofat pada maf’ul contoh : (
( حجالبيتمناستطاع
I’rabnya : ( حج ) Masdar, mudof
) Mudhofun ilaih maf’ul dari ( البيت )
( حج
fail ( من )
( هو ) fiil madhi failnya ( استطاع )
2. Diberi tanwin contoh ( أوإطعامفىیومذىمسغبةيتيما )
1
3. Dima’rifahkan dengan alif lam (
( الرزق ) lafadz ( عجبتمنالرزقامسىاهه
Masdar pakai alif lam idofat kepada failnya yaitu (
pakai alif lam ( امسى
4. ISIM FAIL
Isim fail yaitu (
( الوصوالدالعلىالفاعلاجارىعلىحرکاتامضارعومکناته
( sifat yang menunjukan atas orang yang melakukan perbuatan yang berlaku atas berkat mudhori’ dan sakin mudhori’ )Isim fail adakalanya pakai alif lam, adakalanya pakai alif
lam.
- Kalau pakai alif lam beramal tanpa ada syarat, contoh (
( جاءالضاربزيدأمس
I’rabnya : ( جاع ) fiil madhi
1
( الضارب ) fail dia isim fail beramal sama
dengan fiil
failnya adalah ( الضارب ) maf’ul bih dari ( زيدا )
( هو )
zorof ( أمس )
- Kalau pakai alif lam beramal dengan dua syarat.
1. Makna harus hal atau istiqbal / sekarang atau yang akan datang
2. Mengandung nafi atau istifham atau mubtada atau mausuf.
4. ISIM MAF’UL
Isim maf’ul sama dengan isim fail dalam masalah beramal dan syarat beramal, bedanya hanya kalau isim fail merofa’kan sedangkan isim maf’ul merofa’kan naib fail.
5. AMSILAH MUBALAGAH
Amsilah mubalagah adalah ini sebenarnya adalah isim
fail lalu dirobah timbangannya untuk tujuan ma’na
1
mubalagah ( bersangatan ) timbangan amsilah
mubalagah ada 5 yaitu :
( فعال ) .1
( فعول ) .2
( مفعال ) .3
( فعيل ) .4
( فعل ) .5
Karena dasar amtsilah mubalagah adalah isim fail maka ketentuan beramalnya sama dengan isim fail.
6. SIFAT MUSYABBAHAH
Sifat musyabahhah yaitu :
(
احدثالصفةاامصوغةلغيرالتفضيلالفادةنسبةاحدثااىمو
( صوفهادونافادة
( sifat yang dibentuk selain tafdil untuk memfaedah
nisbah kejadian kepada mausufnya bukan
memfaedahkan kejadian )
1
Contoh: ( مررتبرجلحسنالوجه ) (aku bertemu dengan
silaki– laki yang baik wajahnya)
Lafadz ( ( حسن sifat musabahah dia hanya nisbah
kejadian bukan kejadian karena baik bukanlah kejadian.
Sifat musyabbahah ini beramal sama dengan fi’il karena dia serupa dengan isim fail. Letak penyerupaannya adalah sama- sama bisa dita’niskan di tasniyahkan dan dijama’kan. Contoh : ( حسنة ) ( حسن )( حسنان ) ( حستان )
( حسنون ) ( حسنات )
Sama dengan isim fail ( ضاربة ) ( ضارب )
( ضاربتان ) ( ضارنان )
( ضاربات ) ( ضاربون )
Tetapi sifat musyabbahah hanya menasobkan satu
musyabbahah :
Perbedaan anatar isim fail dengan siaft musyabbahah :
1. Sifat musyabbahah kadang – kadang berlaku harkat mudhori’ dan sakin mudhori’ kadang – kadang tidak sedangkan isim fiil mesti berlaku harkat mudhori’ dan sakin mudhori’
2. Isim fail menunjukan kejadian, sifat musyabbhah menunjukan tetap.
1
3. Isim fail ada untuk zaman madhi ( yang berlaku ), hal ( sekarang ) istiqbal (yang akan datang ) sedangkan sifat musyabbahah hanya uantuk hal selama – lamanya.
4. Tidak boleh mendahulukan ma’mul sifat musyabbahah dan boleh mendahulukan ma’mul isim fail.
5. Ma’mul sifat musyabbahah tidak ajnaby / yang lain sedangkan isim fail ada.
Untuk ma’mul sifat musyabbahah ada 3 keadaan :
1. Rofa’ contoh : ( مررتنرجلحسنوجهه ) lafadz ( وجهه
) dibaca rofa’. I’rabnya boleh jadi dari ( ( حسن dan
boleh juga jadi badal dari dhomir yang mustatir pada
( حسن)
2. Nasob, contoh ( مررتنرجلحسنوجها ) lafadz ( وجها )
dibaca nasob, I’rabnya boleh jadi tamyiz atau sabah
( menyerupai / maf’ul ) kalau dibaca ( dengan ( الوجه
nasab ma’rifah maka I’rabnya hanya sabah maf’ul sebab
tamyiz ( ) tidak ada ma’rifah.
1
3. Jar contoh ( ( مررتنرجلحسبوجهه dibaca jar
I’rabnya mudhofun ilaih yaitu idhofat sifat kepada
mausuf.
Diantara bacaan yang tiga ini pendapat yang kuat adalah
rofa’ kemudian nasob terakhir jar.
7. Isim tafdhil
Isim tafdhil yaitu : ( الصفةالدالةعلىاامسارکةوالزيادة )
( Sifat – sifat yang menunjukan atas berserikat dan
berlebih )
Maksudnya ada dua atau lebih yang mempunyai sifat
yang sama tapi salah satunya lebih dari yang lain
contoh : ( زيدأعلممنعمر ) ( SiZaid lebih mengetahui dari
siUmar )
Keduanya sama – sama mengetahui hanya saja
pengetahuan siZaid lebih dari si Umar.
Bagi isim tafdhil ada tiga keadaan yaitu :
1. Dimufradkan dan ditazkirkan selama- lamanya.
Ini ada dua tempat yaitu :
1
a. Bila sesudahnya ( ( من yang menjarkan
contoh : ( زيدأفضلمنعمر )
( هندانأفضلمنعمر ) ( هندافضلمنفاطمة )
b. Bila dia diidhofatkan kepada nakirah contoh : (
( زيدأفضلرجل
( اهنداتأفضلنسوة ) ( هندأفضلامراة )
2. Mutabaqah ( sesuai ) dengan mausufnya ini kalau
dia pakai alif lam.
( ( زيدأالفضل ( ( الزيداذأالفضالن (
( هندالفضلى ) ( الزيدونأالفضلون
3. Boleh sesuai dengan mausufnya boleh tidak, ini
kalau dia diidhofatkan pada yang ma’rifah.
Contoh : ( الزيدانأفضلالقوم ) dengan mufrad (
( أفضل dan boleh juga ( ( الزيدانأفضالالقوم
dengan tasniyah ( أفضال )
Isim tafdhil tidak pernah menasabkan maf’ul bih.Ahli nahwu sepakt bahwa isim tafdhil bisa merofa’kan domir mustatir tapi kalau merofa’kan isim zohir ada yang berpendapat tidak bisa. Dalil bagi orang yang mengatakan bisa.
1
( ماريترجالأحسنفىعبهألکحلمنهفىعينزيد )
Lafadz ( ألکحل ) fail dari ( احسن ) Isim zohir.
1
1
1
DAFTAR ISI
1
BAB
KALAM...............................................................................
........1
JAZAM
FI’IL.....................................................................................
...8
BAB
I’RAB...................................................................................
........
BAB ISM – ISIM YANG
MARFU’.....................................................
BAB
FA’IL...................................................................................
........
PEMBAGIAN
FA’IL..............................................................................
KETENTUAN
FA’IL.............................................................................
BAB NAIB AL
FA’IL............................................................................
1
BAB
MUBTADA..........................................................................
........
KETENTUAN
MUBTADA..................................................................
NAKIRAH
MUFIDAH...........................................................................
BAB
KHABAR..............................................................................
........
KETENTUAN
KHABAR...................................................................
ISIM
KANA..................................................................................
.........
KHABAR
INNA...................................................................................
.
ZHANNA DAN SAUDARA –
SAUDARANYA.................................
1
MENGIKUTI ADA YANG
MARFU’...................................................
NA’AT.................................................................................
.....................
ATAF...................................................................................
................
TAUKID...............................................................................
...........
BADAL................................................................................
..............
BAB ISIM- ISIM YANG
MANSUB....................................................
MAF’UL
BIH.....................................................................................
.....
MAF’UL
MUTHLAQ..........................................................................
...
MAF’UL MIN
AJLIH.............................................................................
1
MAF’UL
FIH......................................................................................
..
MAF’UL
MA’AH................................................................................
.....
KHABAR
KANA...............................................................................
ISIM
INNA...................................................................................
........
HAL.....................................................................................
..................
TAMYIZ...............................................................................
.................
ISTISNA...............................................................................
...................
ISIM
LA.......................................................................................
.............
1
MUNADA............................................................................
...................
KHABAR KANA DAN SAUDARA-
SAUDARANYA.........................
KHABAR MA
HIJAZIYAH...................................................................
MENGIKUT BAGI YANG
MANSUB..................................................
ISIM – ISIM YANG
MAJRUR...............................................................
ISIM YANG BERAMAL SEPERTI AMALAN
FI’IL.............................
ISIM
FI’IL.....................................................................................
..........
MASDAR.............................................................................
...................
ISIM
MAF’UL..............................................................................
..........
1
AMTSILAH
MUBALAGAH..................................................................
SIFAT
MUSYABAHAH...................................................................
.......
Top Related