1
PERTUMBUHAN BIBIT DURIAN (Durio Zibethinus Murray)
ASAL BAHAN BIJI DURIAN KHAS ACEH SEBAGAI
BATANG DENGAN METODE PEMBELAHAN YANG BERBEDA
Oleh:
JURUSAN PERTANIAN PROGRAM STUDI PENGELOLAHAN PERKEBUNAN
POLITEKNIK INDONESIA VENEZUELA ACEH BESAR
2016
RAJINUDIN
NIM:12101041000091
2
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak didaerah tropis
yang dilewati oleh garis khatulistiwa, memiliki keanekaragaman tanaman buah,
baik jenis tanaman yang berbuah musiman maupun jenis tanaman yang berbuah
sepanjang tahun. Durian merupakan salah satu jenis tanaman buah tropis
yang banyak dikembangkan di Indonesia dan memiliki nilai jual yang sangat
tinggi.
Durian (Durio zibethinus Murray) merupakan salah satu komoditi
ekspor nonmigas favorit di Indonesia termaksud kawasan Aceh. Karena rasa
dan aromanya yang khas, durian dikenal sebagai king of fruit. Selain itu,
kandungan gizi durian juga sangat tinggi. Daging buah durian mengandung
karbohidrat sebanyak 27,9 gr, protein sebanyak 2,7 gr, lemak tak jenuh 3,4 gr,
kalsium 40 mg, zat besi 1,9 mg, vitamin A 150 mg, vitamin C 23,3 mg, serta
sedikit alkohol. Alkohol dalam durian justru menimbulkan aroma dan rasa
yang khas.merupakan tanaman buah tropika yang berasal dari Asia Tenggara,
termasuk tanaman buah tahunan berbentuk pohon (Salakpectch. S.S et al,
1992).
Prospek pengembangan budidaya buah durian secara interatif dalam skala
agribisnis atau agroindustri cukup cerah. Hal ini antara lain disebabkan oleh
peluang pasar buah di dalam dan di laur negeri masih terbuka luas, sehingga dapat
dirancang sebagai sumber devisa Negara. Indonesia yang dikenal sebagai negara
1
3
yang memiliki kekayaan sumber daya. Aneka jenis buah tropis mempunyai cukup
banyak varietas, kultival atau klon durian yang dapat memenuhi keinginan
eksportir, misalnya saja durian petruk, sukun, sunan atau lutung dari Jawah
Tengah. Durian ajimah, durian hepe, durian sitokong dari Jawa Barat. Durian
kucing titun, sikapal, sipispis dan durian tembaga dari Aceh dan Sumatra Utara.
Penyediaan bibit yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan budidaya durian, perbanyakan tanaman secara vegetatif
merupakan alternatif untuk mendapatkan bibit berkualitas. Perbanyakan secara
generatif pada umumnya memerlukan waktu yang cukup lama, namun kelebihan
perbanyakan dari benih adalah secara umum batang pohon hasil benih lebih
kokoh, sehat dan berumur panjang (Nazaruddin dan Muchlisah, 1994).
Salah satu cara yang digunakan dalam perbanyakan vegetatif adalah dengan
grafting yaitu menggabungkan batang bawah dan batang atas dari tanaman yang
berbeda sehingga tercapai kombinasi dan persenyawaan yang akan tumbuh
menjadi tanaman baru (Sutopo, 2002).
Faktor awal keberhasilan grafting adalah penyediaan batang bawah yang
memiliki pertumbuhan yang baik. Batang bawah asal benih (semai) lebih
menguntungkan dalam hal jumlah, dan pada umumnya tidak membawa virus dari
pohon induknya, dan sistem perakarannya lebih bagus serta kuat (Ashari, 2006).
Batang bawah yang baik dapat diperoleh dengan menanam benih dengan
posisi yang tepat. Posisi benih yang tepat tersebut akan berpengaruh pada
kecepatan berkecambah dan kekuatan tumbuh keseluruhan bagian tanaman. Oleh
4
karena itu perlu kiranya dilakukan kajian mengenai posisi tanam benih durian
sehingga akan didapatkan batang bawah yang berkualitas (Ashari, 2006).
1.2 Tujuan
Tujuan dalam penelitian kali ini akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor pengaruh pertumbuhan pada biji durian
dengan metode pembelahan yang berbeda.
2. Untuk mengukur perbandingan tingkat pertumbuhan pada biji durian
(Durio zibethinus Murray).
1.3 Manfat
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai
bahan informasi bagi pembaca, menambah ilmu pengetahuan serta wawasan bagi
mahasiswa/i tentang metode pembibitan tanaman durian, dan sebagai bahan
rujukan bagi penelitian selanjudnya tentang tanaman durian.
5
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Komoditi
Menurut Wiryanto (2009) dalam ilmu tumbuh-tumbuhan tanaman
duriandapat di klasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae,
Divisi : Spermatophyta,
Subdivisi : Angiospermae,
Kelas : Dikoty ledonae,
Ordo : Bombacales,
Famili : Bombacaceae,
Genus : Durio,
Spesies : Durio zibethinus Murray.
Tanaman durian merupakan jenis pohon tahunan, hijau abadi
yaknipengguguran daun tidak tergantung musim tetapi ada saat tertentu
untukmenumbuhkan daun-daun baru berupa priode flushing atau peronaan yang
terjadi setelah masa berbuah selesai. Ketinggian tanaman mencapai 25-50 m,
tergantung speciesnya. Kulit batang tanaman durian bewarna coklat kemerahan,
mengelupas
tak beraturan, tajuk rindang dan renggang (Rodame, 2010).
2.2 Manfaat Tanaman Durian
Tanaman durian mempunyai banyak manfaat selain daging buahnya yang
enak dinikmati, kulit dan biji durian juga ternyata memberikan nilai manfaat.
4
7
Durian merupakan buah yang tanamannya berupa pohon. Tanaman ini biasa
digunakan sebagai pencegah erosi dilahan yang miring, Selain itu batangnya juga
kerap digunakan sebagai bahan bangunan. Bagian yang utama dimanfaatkan dari
durian adalah daging buahnnya, selain rasanya yang lezat dan legit untuk
dimakan, ternyata durian juga memiliki khasiat untuk meremajakan kulit. Buah
beraroma kuat ini dapat mencegah dampak dari penuaan, dengan
mencampurkannya menggunakan bahan yang lain. Durian mampu menghilangkan
tanda penuaan diarea kelopak mata, seperti kerutan, garis halus, kendur serta
melingkar hitam (Sobir dan Napitupulu, 2012).
Durian merupakan jenis buah yang kaya akan fitonutrient, yaitu omega 3
dan omega 6, fitosterol, dan polifenol. Sebagai buah asli nusantara durian juga
dikenal sebagai obat berbagai penyakit, antara lain obat anti malaria, obat cacing,
obat kuning, setra anti diabetes (Sobir dan Napitupulu, 2012). Nilai nutrisi pada
durian bisa dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Nilai Nutrisi Durian
KANDUNGAN JUMLAH
Energi 147.00 kcl
Protein 1,47 g
Karbohidrat 27.9 g
Lemak 12.95 g
Vitamin C 47.9 mg
Calsium 15 g
Air 46.99
Potassium 436 mg
Magnesium 30 g
Sumber : http://www.wikipedia.org.durian.2012
8
Varietas durian yang banyak dibudidayakan dan termasuk durian
unggulterdapat 6 jenis yaitu, Petruk, Sukun, Sunan, Si tokong, kani, dan Otong
(Montong).Sebenarnya tidak mudah mencari kekhasannya setiap durian unggul
dari bibit. Tetapibila dilakukan pengamatan dengan teliliti akan diketahui
perbedaan yang mencirikanmasing-masing (Mawardi, 2001).
2.3 Media Tanam
Durian menghendaki tanah yang subur dan kaya bahan organik,
partikel penyusun yang seimbang antara pasir, tanah liat dan debu sehingga
mudah membentuk remah. Tanah yang cocok adalah jenis tanah grumosol dan
ondosol, memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur lapisan atas
bebutirbutir, sedangkan bagian bawah bergumpal, dan kemampuan mengikat air
tinggi. Keasaman tanah yang cocok adalah (pH) 5 – 7, dengan pH optimum
6 – 6,5. Durian termasuk tanaman tahunan dengan perakaran dalam, maka
membutuhkan kandungan air tanah dengan kedalaman cukup, antara 50 – 150
cm dan 150 – 200 cm, jika kedalaman air terlalu dangkal rasa buah tidak manis
tetapi tanaman akan kekeringan apabila terlalu dangkal/dalam, rasa buah tidak
manis, tanaman akan kekeringan, dan akar akan membusuk.
2.4 Pupuk Kotoran Sapi (Kompos)
Pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan disebut sebagai pupuk
kandang. Kandungan unsur haranya yang lengkap seperti natrium (N), Fosfor (P),
dan Kalium (K) membuat pupuk kandang cocok untuk dijadikan sebagai media
tanam. Unsur – unsur tersebut penting pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
9
Selain itu, pupuk kandang memiliki kandungan mikroorganisme yang diyakini
mampu merombak bahan organik yang sulit dicernah tanaman menjadi komponen
yang lebih mudah untuk diserap oleh tanaman (Rusmana, et. al., 2003).
Komposisi kandungan unsur hara pupuk kandang sangan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain jenis hewan, umur hewan, keadaan hewan, jenis
makanan, bahan hamparan yang dipakai, perlakujan serta penyimpanan sebelum
diaplikasikan sebagai media tanam (Soeroto, et. al., 1991).
2.5 Teknik Penyemaian dan Pemeliharaan
Bibit durian sebaiknya tidak ditanam langsung di lapangan, tetapi
disemaikan terlebih dahulu ditempat persemaian. Biji durian yang sudah
dibersihkan dari daging buah dikering-anginkan sampai kering tidak ada air yang
menempel. Selanjutnya sebelum biji disemaikan atau sebelum ditanam di polibag,
Biji terlebih dahulu dibelah dengan metode pembelahan yang berbeda. Dengan
media tanah dan kotoran ternak (sapi) dengan perbandingan 3:1 yang diaduk
merata, kemudian media tanam tadi disiram tetapi (tidak boleh terlalu basah) suhu
media diupayakan cukup lembab (20-23 0C). Biji ditanam dengan posisi miring
tertelungkup (bagian calon akar tunggang menempel ke tanah), dan sebagian
masih kelihatan di atas permukaan tanah (3/4 bagian masih harus kelihatan).
10
III. METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian terletak di kampus Politeknik Indonesia Venezuela
(Poliven). Desa Cot Suruy, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.
Penelitian ini dilaksanakanselama lima minggu, setelah persemaian biji
durian terhitung mulai dari tanggal 30 agustus sampai 03 oktober 2016.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:Timbangan,
polybag, kamera digital/hempon, pengaris, jangka sorong digital, ember, cangkul,
alat tulis, kertas lebel, ayakan, talam semai dan alas polybag. Bahan yang
digunakan, pupuk kotoran sapi (kompos), tanah, air, dan biji duria(Durio
zibethinus Murray).
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Dengan
pola non faktorial, yang terdiri atas empat (4) perlakuan dan masing – masing
perlakuan diulang lima (5) kali. Sehingga di peroleh dari empat (4) perlakuan dan
lima (5) kali ulangan dengan jumlah keseluruhan percobaan dua puluh (20)
tanaman. Pada setiap satu ulangan percobaan terdiri dari empat (4) Perlakuan
tanaman dan keempat (4) tanaman ini dijadikan sampel. Perlakuan yang diberikan
adalah:
8
11
1. P0 : Tanah lapisan atas750 g + Pupuk Kotoran sapi 250 g + Biji kontrol
2. P1 : Tanah lapisan atas750 g + Pupuk Kotoran sapi 250 g + Biji disayat
3. P3 : Tanah lapisan atas750 g + Pupuk Kotoran sapi 250 g + Biji disayat
bentuk plus
4. P4 : Tanah lapisan atas750 g + Pupuk Kotoran sapi 250 g + Biji disayat
bentuk Y
3.4 Media Tanam Digunakan Dalam Penelitian (RAK)
3.5 Metode Analisis
Metode analisis yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Dengan pola non faktorial. Dengan
model liner sebagai berikut:
Rumus : Yij(t) = )()( titPKi
P10
P04
P21
P12
P23
U 1 U 2 U 3 U 4 U 5
P00
P14
P31
P32
P33
P30
P34
P11
P02
P13
P20
P24
P01
P22
P03
12
Dimana :
i : 1, 2, ........n; dan t = 1, 2, ….. n
Yi(t) : nilai pengamatan pada baris ke-i kolom ke-j yang mendapatkan
perlakuan ke-t.
µ : nilai rata – rata umum
Ki : pengaruh kelompok ke-i
P(t) : pengaruh perlakuan ke-t
ɛi(t) : pengaruh galat pada kelompok ke-i, yang memperoleh perlakuan ke-t
Tabel 2: Rancangan Acak Kelompok (RAK)
3.6 Proses Pelaksanaan Penelitian
3.6.1 Persiapan Bahan Tanam
Persiapan bahan tanaman dilakukan dengan cara mengambil biji dari buah
yang normal bentuknya, sehat dan cukup tua (masak atau matang di pohon) yang
biasanya ditandai dengan warnah buah kekuning hijauan, atau dapat juga ditandai
dengan aroma khas durian tersebut. Biji yang digunakan dalam penelitian ini
adalah varietas Durio zibethinus Murrayberasal dari perkebunan rakyat khususnya
di Propinsi Aceh. Kulit buah dibuka dengan mengunakan pisau, kemudian biji
dikeluarkan dan dipisahkan dari daging buah yang masih menempel pada biji.
Untuk menghilangkan serat daging buah, biji dicuci dengan air selanjudnya biji
dikeringkan atau diangin-anginkan. Untuk mendapatkan biji yang baik maka
dilakukan seleksi biji yaitu 2/3 yang terletak pada bagian tengah, bisah dilihat
pada gambar di bawah,
13
Gambar 1. Durian pada saat seleksi biji 2/3 yang terletak pada bagian tengah
buah durian.
Biji tersebut dipilih yang bentuk relatif sama besar dan bebas dari serangan
hama dan penyakit, biji yang sudah mengalami proses menyucian siap untuk
disemaikan.
3.6.2 Persiapan Media Persemaian
Sebelum biji durian disemai ke media persemaian, biji yang telah bersih dari
daging buah kemudian dikeringkan selama 10 menit, selanjudnya biji durian
diberi perlakuan yaitu pembelahan biji dengan metode pembelah yang berbeda,
untuk mengetahui proses perkecambahan biji. Biji durian siap di pindahkan ke
media persemaian.
Biji yang siap disemaiakan ke media tanam,disiran terlebih dahulu agar
terbentuk rongga di dalamnya, suhu media diupayakan cukup lembab (20-23
0C).Biji ditanam dengan posisi miring tertelungkup (bagian calon akar tunggang
menempel ke tanah), dan sebagian masih kelihatan di atas permukaan tanah (3/4
bagian masih harus kelihatan), kemudian disiram setiap hari yaitu pagi dan sore.
14
3.6.3 Persiapan Media Tanam
Kegiatan yang dilakukan dalam persiapan media tanam adalah: mengangkut
tanah dan mengumpul pupuk kotoran sapi (kompos) ke tempat penelitian yang
telah disediakan untuk di kering anginkan sampai pupuk kotoran sapi tersebut
kering agar bisa digunakan sebagai media tanam. Kemudian mengambil tanah
(top soil) untuk di ayakan agar tanah mudah di aduk dengan kotoran sapi untuk
dimasukkan kedalam polybag, kemudian tanah serta pupuk kotoran sapi
ditimbang dan diaduk sampai meratah dan disi ke dalam polybag.
Pengisihan polybag dilakukan dua (2) hari sebelum penanaman biji durian,
dalam pengisian polybag perlakuan yang diberikan adalah: Tanah lapisan atas750
g + Pupuk Kotoran sapi 250 g masing – masing perlakuan diisi lima (4) polybag
dari setiap sekali ulangan dengan perlakuan yang berbeda – beda.
3.6.4 Persiapan Perkecambahan dan penanaman
Perkecambahan benih menggunakan media tanam plastik, setiap biji durian
tersebut ditanam (¾ bagian biji masih kelihatan) dalam polybag satu biji persatu
polybay dengan jarak masing – masing polybag 10 – 15 cm. setelah benih ditanam
kemudian disiram hingga tanah lembab. Biji durian disemai mulai tanggal 2
september 2016 tempat penelitian di area kampus poliven.
15
3.6.5 Pemeliharaan
3.6.5.1 Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari pada waktu pagi dan sore hari kecuali
hari hujan atau kondisi tanah kapasitas lapang. Penyiraman dilakukan dengan air
bersih dengan mengunakan kaleng susu yang telah dibuat seperti gembor.
Penyiraman setiap harinya 2-2,5 liter perharinya untuk setiap 20 bibit. Penyiraman
dilakukan mulai dari persemaian sampai bibit berumur lima minggu.
3.6.5.2 Penyiangan Gulma
Penyiangan atau pengendalian gulma dilakukan secara manual dengan
mencabut rumput yang tumbuh di dalam dan di luar polybag. Penyiangan
dilaksanakan seintensif mungkin tujuannya adalah mencegah persaingan dalam
penyerapan air dan unsur hara antara tanaman durian dengan gulma dan sekaligus
mencegah berkembanganya hama dan penyakit yang terdapat pada gulma.
3.6.6 Pengamatan
Peubah – peubah yang diamati sebagai parameter pengaruh perlakuan
meliputi:
1. Tinggi Tanaman (cm)
2. Diameter Batang (mm)
3. Jumlah Daun (helaian)
4. Panjang Daun (cm)
5. Lebar Daun (cm)
6. Perhitungan Berat Basah dan Berat Kering
16
3.7 Proses Pengamatan
3.7.1 Tinggi Bibit (cm)
Pengukuran tinggi bibit dilakukan dengan mengunakan penggaris dengan
cara mengukur bibit dari pangkal batang (permukaan tanah) sampai titik tumbuh.
Parameter tinggi tanaman diukur pada minggu ke satu setelah benih disemaikan
ke media tanam, dengan interval satu minggu sekali sampai umur lima minggu.
3.7.2 Diameter Batang (cm)
Pengukuran diameter batang dilakukan dengan menggunakan jangka sorong
digital. Yang diukur 2 cm di atas pangkal akar. Pengamatan ini dilakukan dengan
interval satu minggu sekali sampai umur lima minggu.
3.7.3 Jumlah Daun (helaian)
Pengamatan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun yang
telah ada. Pengamatan jumlah daun dilakukan bersamaan dengan pengukuran
tinggi tanaman yang dilakukan dengan interval satu minggu sekali sampai umur
lima minggu.
3.7.4 Panjang Daun
Pengamatan pada panjang daun adalah mengukur panjang daun yang paling
tua pada tiap – tiap bibit durian, dengan menggunakan alat penggaris, dilakukan
dengan interval satu minggu sekali sampai umur lima minggu.
3.7.5 Lebar Daun
Pengamatan lebar daun dilakukan satu helai daun yag paling tua pada satu
tanaman (daun pertama), bagian yang diukur adalah bagian pertengahan daun,
17
pengamatan bersamaan dengan pengukuran panjang daun bibit durian,
pengamatan dilakukan dengan interval satu minggu sekali sampai umur tujuh
minggu.
3.7.6 Perhitungan Berat Basah (BB) dan Berat Kering (BK)
Pengamatan perhitungan berat basah dan berat kering pada tanaman durian
yang telah berumur lima minggu merupakan perbandingaan antara berat basah
(BB) dan berat kering (BK). Tanaman yang sudah dicuci bersih dengan air yang
telah dikering anginkan hingga tanaman tidak basah dalam keadaan kering.
Kemudian tanaman dimasukkan ke dalam amplop lalu dimasukkan ke dalam oven
pada suhu 70 0C selama 2 x 24 jam, kemudian ditimbang berat kering tanaman,
dapat diperoleh dengan rumus: Perhitungan BB dan BK = (Berat Basah Tanaman)
/ (Berat Kering Tanaman) pengamatan perhitungan berat basah dan berat kering
tanaman dilakukan pada akhir penelitian yaitu pada umur lima minggu. Pada
perlakuan P0, P1, P2,dan P3.
3.8 Proses Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan setelah satu
minggu setelah tanam (7 hst). Adapun data yang diamati dalam penelitian ini
adalah tinggi batang (cm), jumlah daun (helai), panjang daun (cm), lebar daun
(cm),diameter daun (mm) dan perhitungan berat basah (bb), dan perhitungan berat
kering (bk).
18
3.9 Pengolahan Data Penyajian Hasil
Pengolahan data dan penyajian hasil dengan langkah-langkah sebagai
berikut.
1. Melakukan pengamatan dan membuat tabel analisis data.
2. Melakukan analisis data berdasarkan data pada tabel.
3. Membuat tabel sidik ragam, melakukan uji hipotesis dengan
membandingkan F. hitung dengan F. tabel. Kaidah keputusan yang harus
diambil adalah sebagai berikut :
a. Jika F. Hitung > F. tabel pada taraf 1% (α =0,01),perbedaan diantara nilai
tengah baris atau perlakuan dikatakan berbeda sangat nyata ( pada hasil
F. Hitung ditandai dengan dua tanda **).
b. Jika F. Hitung > F.Tabel pada taraf 5% (α =0,05), tetapi lebih kecil dari
pada F.Tabel pada paraf 1% perbedaan diantara nilai tengah baris atau
perlakuan dikatakan berbeda nyata (pada hasil F.Hitung ditandai dengan
satu tanda*).
c. Jika F.Hitung ≤ F. Tabel taraf 5% (α =0,05), perbedaan diantara nilai
tengah baris atau perlakuan dikatakan tidak nyata ( pada hasil F.Hitung
ditandai dengan tn ).
19
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan (Gambar 2).
1. Persiapan
2. Pengumpulan data/pelaksanaan
3. Pengolahan data dan penyajian hasil
P
20
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tinggi Tanaman (cm)
Hasil analisis pengaruh pertumbuhan bibit durian sebagai batang bawah
dengan metode penyayatan yang berbeda pada umur pengamatan 1 mst, 2 mst, 3
mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst.
Table 2. Nilai Rata-Rata Tinggi Tanaman Durian pada pengamatan 1 mst, 2 mst,
3mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst.
Perlakuan TinggiTanaman (cm)
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
P0 5,74a 11,12a 16,78a 22,46a 29,62a 36,34a 38,00a
P1 6,80a 11,88a 18,38a 24,20a 32,42ab 40,70b 42,92b
P2 6,80a 13,14a 19,22a 25,80a 35,66b 43,62b 46,38b
P3 6,36a 11,14a 17,48a 23,86a 33,32b 40,40b 42,16b
Sumber: Data diolah, 2017 Nilai Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama pada
kolom yang sama menyatakan tidak berbeda nyata, sedangkan yang ditandai huruf yang tidak
sama pada kolom yang sama menyatakan berbeda nyata pada taraf peluang (5%) Berdasarkan uji
BNT.
Tinggi tanaman diukur dari pangkal batang sampai ujung daun, pada table 2.
Dapat dilihat bahwa tanaman durian dari umur pengamatan 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4
mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst diberikan perlakuan dengan metode penyayatan yang
berbeda yaitu pada perlakuan P0 (Biji Kontrol), P1 (Biji Disayat), P2 (Biji Disayat
Bentuk Plus), P3 (Biji Disayat Bentuk Y). Dari analisis table diatas menunjukan
bahwa perlaku dengan metode penyayatan yang berbeda sangat berpengaruh nyata
terhadap tinggi tanaman durian pada umur 5 mst, 6 mst dan 7 mst. Pada
pengamatan 1 mst, 2 mst 3 mst dan 4 mst yaitu tidak berpengaruh nyata.
21
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
45.00
50.00
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
Tin
gg
i T
an
am
an
Umur Pengamatan
P0
P1
P2
P3
Histogram Tinggi Tanaman Pada 5 mst, 6 mst dan 7 mst dapat dilihat pada
Gambar 3.
Pada histogram di atas dapat dilihat bahwa perlaku dengan metode penyayatan
yang berbedapada P0, P1, P2 dan P3 terjadi pengaruh yang sangat
nyata pada 5 mst, 6 mst dan 7 mst.
4.2 Diameter Batang
Hasil analisis pengaruh pertumbuhan bibit durian sebagai batang bawah
dengan metode penyayatan yang berbeda pada umur pengamatan 1 mst, 2 mst, 3
mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst. Hasil rata-rata analisis terjadi pengaruh yang
sangat nyata dengan metode penyayatan yang berbeda terhadap diameter batang
pada umur 6 mts dan 7 mts. Sedangakan pada umur pengamatan 1 mts, 2 mts, 3
mts, 4 mts dan 5 mts menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh nyata terhadap
diameter batang, untuk lebih lanjud dapat dilihat pada Tabel 3.
Gambar 3. Histogram Tinggi Tanaman Pada 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts, 5 mts,
6 mts dan 7 mts
22
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
1.40
1.60
1.80
2.00
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
Dia
mete
r B
ata
ng
Umur Pengamatan
P0
P1
P2
P3
Table 3. Nilai Rata-Rata Diameter Batang Tanaman Durian pada pengamatan
1mst, 2 mst, 3mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst.
Perlakuan Diameter Batang (cm)
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
P0 0,37a 0,65a 0,90a 1.14a 1.25a 1.35a 1.44a
P1 0,40a 0,69a 1,08a 1.34a 1.47a 1.61b 1.76b
P2 0,47a 0,79a 1.20a 1.41a 1.51a 1.65b 1.83b
P3 0,36a 0,71a 1,05a 1.27a 1.39a 1.49b 1.64b
Sumber: Data diolah, 2017 Nilai Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama pada
kolom yang sama menyatakan tidak berbeda nyata, sedangkan yang ditandai huruf yang tidak
sama pada kolom yang sama menyatakan berbeda nyata pada taraf peluang (5%) Berdasarkan uji
BNT.
Diameter batang diukur 2 cm dari pangkal batang bibit. Pada Tabel 3.
Perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda berpengaruh nyata terhadap
diameter batang pada umur pengamatan 6 mst dan 7 mst. Namun perlakuan
dengan metode penyayatan yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap
diameter bibit pada umur pengamatan 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4mst, dan 5mst.
Histogram Diameter bibit pada umur pengamatan 6 mst dan 7 mts dapat dilihat
pada Gambar 4.
\
Gambar 4. Histogram Diameter Batang Pada, 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts, 5 mts,
6 mts dan 7 mts
23
Pada Histogram di atas dapat dilihat bahwa pengamatan perlakuan dengan
metode penyayatan yang berbeda terhadap diameter batang bibit durian pada
umur pengamatan 6 mst, dan 7 mst berpengaruh nyata pada perlakuan P0, P1, P2
dan P3.
4.3 Panjang Daun
Hasil analisis pengaruh perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda
terhadap panjang daun bibit durian pada 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst, 7
mst. Hasil rata-rata analisis terjadi pengaruh yang berpengaruh nyata dengan
metode penyayatan yang berbeda terhadap panjang daun pada umur 7 mts.
Sedangakan pada umur pengamatan 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts dan 5 mts
menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh nyata dapat dilihat pada Tabel 4.
Table 4. Nilai Rata-Rata Panjang Daun Tanaman Durian pada pengamatan 1mst,
2 mst, 3mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst.
Perlakuan PanjangDaun (cm)
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
P0 0.20a 2.16a 4.30a 6.00a 7.40a 8.36a 9.16a
P1 0.72a 2.58a 4.76a 7.18a 9.30a 10.90a 12.00c
P2 0.96a 2.80a 5.12a 7.94a 9.94a 11.64a 12.54c
P3 1.36a 2.72a 4.74a 6.50a 8.36a 9.14a 10.24b
Sumber: Data diolah, 2017 Nilai Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama pada
kolom yang sama menyatakan tidak berbeda nyata, sedangkan yang ditandai huruf yang tidak
sama pada kolom yang sama menyatakan berbeda nyata pada taraf peluang (5%) Berdasarkan uji
BNT.
Panjang daun diukur dari pangkal daun sampai ujung daun. Pada Tabel 4
dapat dilihat bahwa perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda
24
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
Panja
ng D
aun
Umur Pengamatan
P0
P1
P2
P3
berpengaruh nyata terhadap panjang daun pada umur pengamatan 7 mst. Namun
pada umur pengamatan 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, 5 mstdan 6 mts tidak terjadi
pengaruh yang sangat nyata. Histogram panjang daun pada 6 mst dan 7 mst dapat
dilihat pada Gambar 5.
Pada Histogram di atas dapat dilihat bahwa pengamatan perlakuan dengan
metode penyayatan yang berbeda terhadap panjang daun bibit durian pada umur
pengamatan 7 mst berpengaruh nyata pada perlakuan P0, P1, P2 dan P3.
4.4 Lebar Daun
Hasil analisis pengaruh perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda
terhadap lebar daun bibit durian pada 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst, 7
mst. Hasil rata-rata analisis terjadi pengaruh yang nyata dengan metode
penyayatan yang berbeda terhadap lebar daunu pada umur 6 mst, dan 7 mts.
Gambar 5. Histogram Panjang daun Pada 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts, 5 mts 6
mts, dan 7 mts
25
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
5.00
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
Leb
ar
Dau
n
Umur Pengamatan
P0
P1
P2
P3
Sedangakan pada umur pengamatan 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts dan 5 mts
menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh nyata dapat dilihat pada Tabel 5.
Table 5. Nilai Rata-Rata Panjang Daun Tanaman Durian pada pengamatan 1mst,
2 mst, 3mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst.
Perlakuan LebarDaun (cm)
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
P0 0.10a 0.64a 1.26a 1.86a 2.46a 3.00a 3.58ab
P1 0.12a 0.54a 1.06a 1.52a 2.30a 3.00a 3.50a
P2 0.42a 1.20a 1.96a 2.60a 3,42a 4.06b 4.64c
P3 0.48a 0.90a 1.48a 1.94a 2.72a 3.56a 4.20c
Sumber: Data diolah, 2017 Nilai Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama pada
kolom yang sama menyatakan tidak berbeda nyata, sedangkan yang ditandai huruf yang tidak
sama pada kolom yang sama menyatakan berbeda nyata pada taraf peluang (5%) Berdasarkan uji
BNT.
Lebar daun diukur dibagian tengah daun terlebar. Pada Tabel 5 dapat dilihat
bahwa perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda berpengaruh nyata
terhadap lebar daun pada umur pengamatan 6 mst dan 7 mst. Namun pada umur
pengamatan 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, dan 5 mst tidak terjadi pengaruh yang
sangat nyata. Histogram lebar daun pada 6 mst dan 7 mst dapat dilihat pada
Gambar 6.
Gambar 6. Histogram Lebar daun Pada 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts 5 mst, 6 mst
dan 7 mst.
26
Pada Histogram di atas dapat dilihat bahwa pengaruh perlakuan dengan
metode penyayatan yang berbeda terhadap lebar daun bibit bibit durian pada umur
pengamatan 6 mts dan 7 mst adalah berpengaruh nyata pada perlakuan P0, P1, P2
dan P3
4.5 Jumlah Daun
Hasil analisis pengaruh perlakuan dengan metode penyayatan yang berbeda
terhadap Jumlah Daun bibit durian pada 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst, 7
mst. Hasil rata-rata analisis terjadi pengaruh yang nyata dengan metode
penyayatan yang berbeda terhadap jumlah daun pada umur 7 mts. Sedangakan
pada umur pengamatan 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts dan 5 mts menunjukkan hasil
yang tidak berpengaruh nyata dapat dilihat pada Tabel 6.
Table 6. Nilai Rata-Rata Panjang Daun Tanaman Durian pada pengamatan 1mst,
2 mst, 3mst, 4 mst, 5 mst, 6 mst dan 7 mst.
Perlakuan Jumlah Daun
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
P0 0.20a 1.20a 2.20a 3.00a 4.00a 5.00a 6.00a
P1 0.40a 1.40a 2.40a 3.40a 4.40a 5.50a 6.60c
P2 0.80a 1.80a 2.60a 3.60a 4.40a 5.50a 6.40ab
P3 0.80a 1.80a 3.00a 4.20a 5.40a 6.40a 7.40c
Sumber: Data diolah, 2017 Nilai Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama pada
kolom yang sama menyatakan tidak berbeda nyata, sedangkan yang ditandai huruf yang tidak
sama pada kolom yang sama menyatakan berbeda nyata pada taraf peluang (5%) Berdasarkan uji
BNT.
Jumlah daun diukur dari perhitungan banyaknya daun pada bibit durian.
Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa perlakuan dengan metode penyayatan yang
berbeda berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada umur pengamatan7 mst.
27
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
1 mst 2 mst 3 mst 4 mst 5 mst 6 mst 7 mst
Jum
lah D
aun
Umur Pengamatan
P0
P1
P2
P3
Namun pada umur pengamatan 1 mst, 2 mst, 3 mst, 4 mst, 5 mstdan 6 mst tidak
terjadi pengaruh yang sangat nyata. Histogram lebar daun pada 6 mst dan 7 mst
dapat dilihat pada Gambar 7.
Pada Histogram di atas dapat dilihat bahwa pengaruh perlakuan dengan
metode penyayatan yang berbeda terhadap jumlah daun bibit durian pada umur
pengamatan7 mst adalah berpengaruh nyata pada perlakuan P0, P1, P2 dan P3
2.6 Perhitungan Berat Basah (BB) dan Berat Kering (BK)
Tabel 7. Nilai Rata-Rata Berat Basah dan Berat Kering terhadap Bibit Tanaman
Durian Pada umur 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts, 5 mts, 6 mts dan 7 mst
Parameter Pengamatan
Perlakuan
P0 P1 P2 P3
BeratBasah (gr) 21.9b 20.92b 14.68a 22.74b
BeratKering (gr) 4.20ab 4.87b 3.85a 5.32b
Sumber: Data diolah, 2017Nilai Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama pada
kolom yang sama menyatakan tidak berbeda nyata, sedangkan yang ditandai huruf yang tidak
sama pada kolom yang sama menyatakan berbeda nyata.
Gambar 7. Histogram Lebar daun Pada 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4 mts, 5 mts, 6
mts dan 7 mts
28
0
5
10
15
20
25
Berat Basah (gr) Berat Kering (gr)
Bera
t B
asa
h d
an B
era
t K
eri
ng
P0
P1
P2
P3
Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa perlakuan dengan metode penyayatan
yang berbeda berpengaruh nyata terhadap berat basah dan berat kering pada bibit
durian pada umur pengamatan 1 mts - 7 mst. Histogram lebar daun pada 6 mst
dan 7 mst dapat dilihat pada Gambar 8.
Pada Histogram di atas dapat dilihat bahwa pengaruh perlakuan dengan
metode penyayatan yang berbeda terhadap berat basah dan berat kering padabibit
durian pada umur pengamatan 1 mts - 7 mst adalah berpengaruh nyata pada
perlakuan P0, P1, P2 dan P3.
Gambar 8. Histogram Berat Basah dan Berat Kering Pada Tanaman Durian
29
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Pada hasil analisis tinggi tanaman durian yang diberi perlakukan P0
(Kontrol), P1 (Biji Disayat), P2 (biji Disayat Bentuk Y) dan P3 (Biji
Disayat Bentuk Plus) pada umur pengamatan 1 mts, 2 mts, 3 mts, 4
mts, 5 mts, 6 mts dan 7 mts berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi
tanaman pada umur 5 mts, 6 mts dan 7 mts.
2. Pada hasil analisis pengamatan terhadap diameter batang, panjang
daun, lebar daun dan jumlah daun pada tanaman durian berpengaruh
nyata pada perlakuan P0 (Kontrol), P1 (Biji Disayat), P2 (biji Disayat
Bentuk Y) dan P3 (Biji Disayat Bentuk Plus) dengan metode
penyayatan yang berbeda pada biji tanaman durian.
3. Pada hasil analisis perhitungan berat basah dan berat kering pada
tanaman durian ternyata berpengaruh nyata terhadap perlakukan P0
(Kontrol), P1 (Biji Disayat), P2 (biji Disayat Bentuk Y) dan P3 (Biji
Disayat Bentuk Plus) dengan metode penyayatan yang berbeda.
30
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pertumbuhan
tanaman durian (Durio zibethinus Murray) pada perlakukan P0 (Kontrol), P1 (Biji
Disayat), P2 (biji Disayat Bentuk Y) dan P3 (Biji Disayat Bentuk Plus) dengan
metode penyayatan yang berbeda.
31
Lampiran 1. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 1 mst
1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 1 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 4.70 6.20 5.00 7.10 5.70 28.70 5.74 823.69
P1 6.50 7.20 5.70 6.80 7.80 34.00 6.80 1156.00
P2 7.20 6.20 7.00 7.20 6.40 34.00 6.80 1156.00
P3 8.80 4.80 5.60 6.20 6.40 31.80 6.36 1011.24
Total 27.20 24.40 23.30 27.30 26.30 128.50 25.70 4146.93
Rerata 6.80 6.10 5.83 6.83 6.58 32.13 6.43
Total 2 739.8 595.4 542.9 745.3 691.7 3315.1 663.01
𝐘 = 6.43
2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 1 mst
SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 3.15 0.79 0.74 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 3.77 1.26 1.17 tn 3.49 5.95
Galat 12 12.87 1.07
Total 19 19.80
KK =
16.12
Keterangan : tn = tidak nyata
32
Lampiran 2. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 2 mst
1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 2 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 10.20 13.20 10.10 12.10 10.00 55.60 11.12 3091.36
P1 13.20 11.20 10.20 11.60 13.20 59.40 11.88 3528.36
P2 15.60 13.30 13.00 12.50 11.30 65.70 13.14 4316.49
P3 16.20 10.20 9.90 11.00 10.00 57.30 11.46 3283.29
Total 55.20 47.90 43.20 47.20 44.50 238.00 47.60 14219.5
Rerata 13.80 11.98 10.80 11.80 11.13 59.50 11.90
Total 2 3047 2294.4 1866.2 2227.8 1980.3 11415.9 2283.2
𝐘 = 11.90
2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 2 mst
SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 21.75 5.44 2.02 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 11.70 3.90 1.45 tn 3.49 5.95
Galat 12 32.26 2.69
Total 19 65.70
KK = 13.78
Keterangan: tn = tidak nyata
33
Lampiran 3. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 3 mst
1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 3 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 16.80 17.10 16.70 17.30 16.00 83.90 16.78 7039.21
P1 19.20 18.20 16.40 18.10 20.00 91.90 18.38 8445.61
P2 22.10 20.50 19.30 18.20 16.00 96.10 19.22 9235.21
P3 23.10 15.40 16.70 17.20 15.00 87.40 17.48 7638.76
Total 81.20 71.20 69.10 70.80 67.00 359.30 71.86 32358.8
Rerata 20.30 17.80 17.28 17.70 16.75 89.83 17.97
Total 2 6593.4 5069.4 4774.8 5012.6 4489 25939 5187.9
�̅� = 17.97
2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 3 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 30.01 7.50 2.12 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 16.93 5.64 1.60 tn 3.49 5.95
Galat 12 42.40 3.53
Total 19 89.35
KK = 10.46
Keterangan: tn = tidak nyata
34
Lampiran 4. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 4 mst
1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 4 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 21.90 24.40 22.60 21.60 21.80 112.30 22.46 12611.29
P1 26.40 25.10 22.40 23.10 24.00 121.00 24.20 14641.00
P2 32.60 27.10 23.20 22.00 24.10 129.00 25.80 16641.00
P3 28.50 21.40 22.00 24.30 23.10 119.30 23.86 14232.49
Total 109.40 98.00 90.20 91.00 93.00 481.60 96.32 58125.78
Rerata 27.35 24.50 22.55 22.75 23.25 120.40 24.08
Total 2 11968.4 9604 8136.0 8281 8649 46638.4 9327.7
�̅� = 24.08
2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 4 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 62.67 15.67 3.32 * 3.26 5.41
Perlakukan 3 28.23 9.41 2.00 tn 3.49 5.95
Galat 12 56.57 4.71
Total 19 147.47
KK = 9.02
Keterangan: tn = tidak nyata
35
Lampiran 5. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 5 mst
1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 5 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 27.10 32.50 30.20 28.10 30.20 148.10 29.62 21933.61
P1 35.20 30.60 32.60 29.50 34.20 162.10 32.42 26276.41
P2 40.20 36.70 35.30 33.10 33.00 178.30 35.66 31790.89
P3 40.20 30.50 31.10 34.20 30.60 166.60 33.32 27755.56
Total 142.70 130.30 129.20 124.90 128.00 655.10 131.02 107756.47
Rerata 35.68 32.58 32.30 31.23 32.00 163.78 32.76
Total 2 20363 16978 16693 15600 16384 86018 17204
�̅� = 32.78
2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 5 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 46.71 11.68 1.44 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 93.49 31.16 3.83 * 3.49 5.95
Galat 12 97.53 8.13
Total 19 237.73
KK = 8.70
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil Uji BNT pada Tinggi Tanaman
Perlakuan TinggiTanaman BNT0,05 BNT0,01
(=3.93) (=5,51)
P0 29.62 29,62a 29,62a
P1 32.42 32,42ab 32,42ab
P2 35.66 35,66b 35,66b
P3 33.32 33,32b 33,32b
36
Lampiran 6. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 6 mst
1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 6 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 34.60 38.20 38.00 34.20 36.70 181.70 36.34 33014.89
P1 42.30 37.10 40.40 37.10 46.60 203.50 40.70 41412.25
P2 46.20 42.60 45.50 43.80 40.00 218.10 43.62 47567.61
P3 46.30 39.50 38.30 38.00 39.90 202.00 40.40 40804.00
Total 169.40 157.40 162.20 153.10 163.20 805.30 161.06 162798.75
Rerata 42.35 39.35 40.55 38.28 40.80 201.33 40.27
Total 2 28696 24775 26309 23440 26634 129854 25971
�̅� = 40.27
2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 6 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 38.05 9.51 1.04 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 134.35 44.78 4.90 * 3.49 5.95
Galat 12 109.69 9.14
Total 19 282.09
KK = 7.51
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil Uji BNT pada Tinggi Tanaman
Perlakuan TinggiTanaman BNT0,05 BNT0,01
(=4,17) (=5,84)
P0 36.34 36,34a 36,34a
P1 40.70 40,70b 40,70b
P2 43.62 43,62b 43,62b
P3 40.40 40,40b 40,40ab
37
Lampiran 7. Data Pengamatan Tinggi Tanaman 7 mst
1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Pada 7 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 36.20 39.20 40.20 36.20 38.20 190.00 38.00 36100.00
P1 45.10 38.10 42.10 40.10 49.20 214.60 42.92 46053.16
P2 48.20 46.30 47.40 47.10 42.90 231.90 46.38 53777.61
P3 48.10 41.20 40.00 39.40 42.10 210.80 42.16 44436.64
Total 177.60 164.80 169.70 162.80 172.40 847.30 169.46 180367.41
Rerata 44.40 41.20 42.43 40.70 43.10 211.83 42.37
Total 2 31542 27159 28798 26504 29722 143725 28745
�̅� = 42.37
2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Pada 7 mst
SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 35.26 8.81 0.89 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 177.62 59.21 5.97 ** 3.49 5.95
Galat 12 119.07 9.92
Total 19 331.95
KK = 7.44
Keterangan: ** = berpengaruh sangat nyata
3. Hasil Uji BNT pada Tinggi Tanaman
Perlakuan TinggiTanaman BNT0,05 BNT0,01
(=4,34) (=6,09)
P0 38.00 38,00a 38,00a
P1 42.92 42,92b 42,29b
P2 46.38 46,38b 46,38b
P3 42.16 42,16b 42,16ab
38
Lampiran 8. Data Pengamatan Diameter Batang 1 mst
1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 1 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 0.33 0.36 0.30 0.43 0.41 1.83 0.37 3.35
P1 0.35 0.41 0.45 0.51 0.30 2.02 0.40 4.08
P2 0.42 0.42 0.51 0.44 0.55 2.34 0.47 5.48
P3 0.52 0.31 0.30 0.33 0.36 1.82 0.36 3.31
Total 1.62 1.50 1.56 1.71 1.62 8.01 1.60 16.22
Rerata 0.41 0.38 0.39 0.43 0.41 2.00 0.40
Total 2 2.62 2.25 2.43 2.92 2.62 12.86 2.57
�̅� = 0.40
2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 1 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 0.01 0.00 0.23 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 0.04 0.01 1.79 tn 3.49 5.95
Galat 12 0.08 0.01
Total 19 0.12
KK = 20.27
Keterangan: tn = tidak nyata
39
Lampiran 9. Data Pengamatan Diameter Batang 2 mst
1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 2 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 0.56 0.68 0.65 0.64 0.70 3.23 0.65 10.43
P1 0.69 0.71 0.65 0.81 0.61 3.47 0.69 12.04
P2 0.72 0.81 0.84 0.68 0.88 3.93 0.79 15.44
P3 0.90 0.62 0.67 0.71 0.66 3.56 0.71 12.67
Total 2.87 2.82 2.81 2.84 2.85 14.19 2.84 50.59
Rerata 0.72 0.71 0.70 0.71 0.71 3.55 0.71
Total 2 8.24 7.95 7.90 8.07 8.12 40.27 8.05
�̅� = 0.71
2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 2 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 0.00 0.00 0.02 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 0.05 0.02 1.84 tn 3.49 5.95
Galat 12 0.11 0.01
Total 19 0.16
KK = 13.49
Keterangan: tn = tidak nyata
40
Lampiran 10. Data Pengamatan Diameter Batang 3 mst
1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 3 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 0.99 0.84 0.87 0.89 0.92 4.51 0.90 20.34
P1 0.98 0.91 1.21 1.42 0.87 5.39 1.08 29.05
P2 1.14 1.21 1.20 1.17 1.28 6.00 1.20 36.00
P3 1.21 0.83 0.85 1.10 1.26 5.25 1.05 27.56
Total 4.32 3.79 4.13 4.58 4.33 21.15 4.23 112.95
Rerata 1.08 0.95 1.03 1.15 1.08 5.29 1.06
Total 2 18.66 14.36 17.06 20.98 18.75 89.81 17.96
�̅� = 1.06
2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 3 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 0.09 0.02 0.82 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 0.22 0.07 2.86 tn 3.49 5.95
Galat 12 0.31 0.03
Total 19 0.62
KK = 15.30
Keterangan: tn = tidak nyata
41
Lampiran 11. Data Pengamatan Diameter Batang 4 mst
1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 4 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 1.21 1.10 1.14 1.12 1.13 5.70 1.14 32.49
P1 1.21 1.25 1.48 1.63 1.11 6.68 1.34 44.62
P2 1.46 1.37 1.32 1.50 1.42 7.07 1.41 49.98
P3 1.31 1.10 1.18 1.24 1.53 6.36 1.27 40.45
Total 5.19 4.82 5.12 5.49 5.19 25.81 5.16 167.55
Rerata 1.30 1.21 1.28 1.37 1.30 6.45 1.29
Total 2 26.94 23.23 26.21 30.14 26.94 133.46 26.69
�̅� = 1.29
2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 4 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 0.06 0.01 0.66 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 0.20 0.07 3.11 tn 3.49 5.95
Galat 12 0.26 0.02
Total 19 0.52
KK = 11.38
Keterangan: tn = tidak nyata
42
Lampiran 12. Data Pengamatan Diameter Batang 5 mst
1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 5 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 1.34 1.22 1.24 1.25 1.20 6.25 1.25 39.06
P1 1.31 1.42 1.64 1.72 1.25 7.34 1.47 53.88
P2 1.60 1.41 1.42 1.61 1.53 7.57 1.51 57.30
P3 1.40 1.21 1.34 1.40 1.61 6.96 1.39 48.44
Total 5.65 5.26 5.64 5.98 5.59 28.12 5.62 198.68
Rerata 1.41 1.32 1.41 1.50 1.40 7.03 1.41
Total 2 31.92 27.67 31.81 35.76 31.25 158.41 31.68
�̅� = 1.41
2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 5 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 0.07 0.02 0.84 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 0.20 0.07 3.42 tn 3.49 5.95
Galat 12 0.23 0.02
Total 19 0.50
KK = 9.94
Keterangan: tn = tidak nyata
43
Lampiran 13. Data Pengamatan Diameter Batang 6 mst
1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 6 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 1.41 1.35 1.31 1.32 1.35 6.74 1.35 45.43
P1 1.48 1.54 1.72 1.92 1.37 8.03 1.61 64.48
P2 1.76 1.55 1.55 1.77 1.61 8.24 1.65 67.90
P3 1.52 1.35 1.41 1.52 1.67 7.47 1.49 55.80
Total 6.17 5.79 5.99 6.53 6.00 30.48 6.10 233.61
Rerata 1.54 1.45 1.50 1.63 1.50 7.62 1.52
Total 2 38.07 33.52 35.88 42.64 36.00 186.11 37.22
�̅� = 1.52
2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 6 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 0.08 0.02 1.03 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 0.27 0.09 4.80 * 3.49 5.95
Galat 12 0.22 0.02
Total 19 0.57
KK = 8.98
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil Uji BNT pada Tinggi Tanaman
Perlakuan Diameter Batang BNT0,05 BNT0,01
(=0,19) (=0,26)
P0 1.35 1.35a 1.35a
P1 1.61 1.61b 1.61b
P2 1.65 1.65b 1.65b
P3 1.49 1.49b 1.49ab
44
Lampiran 14. Data Pengamatan Diameter Batang 7 mst
1. Rata-Rata Diameter Batang Pada 7 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 1.52 1.43 1.48 1.38 1.40 7.21 1.44 51.98
P1 1.64 1.73 1.81 2.13 1.50 8.81 1.76 77.62
P2 1.92 1.72 1.60 2.10 1.80 9.14 1.83 83.54
P3 1.60 1.55 1.53 1.72 1.80 8.20 1.64 67.24
Total 6.68 6.43 6.42 7.33 6.50 33.36 6.67 280.38
Rerata 1.67 1.61 1.61 1.83 1.63 8.34 1.67
Total 2 44.62 41.34 41.22 53.73 42.25 223.16 44.63
�̅� = 1.67
2. Analisis Sidik Ragam Diameter Batang Pada 7 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 0.15 0.04 1.51 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 0.43 0.14 5.95 * 3.49 5.95
Galat 12 0.29 0.02
Total 19 0.87
KK = 9.32
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil uji BNT pada Tinggi Tanaman
Perlakuan Diameter Batang BNT0,05 BNT0,01
(=0,21) (=0,30)
P0 1.44 1.44a 1.44a
P1 1.76 1.76b 1.76b
P2 1.83 1.83b 1.83b
P3 1.64 1.64b 1.64b
45
Lampiran 15. Data Pengamatan Panjang Daun 1 mst
1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 1 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 1.00 0.20 1.00
P1 1.50 0.00 2.10 0.00 0.00 3.60 0.72 12.96
P2 1.80 0.00 1.30 1.70 0.00 4.80 0.96 23.04
P3 1.50 2.00 0.00 1.20 2.10 6.80 1.36 46.24
Total 4.80 2.00 3.40 2.90 3.10 16.20 3.24 83.24
Rerata 1.20 0.50 0.85 0.73 0.78 4.05 0.81
Total 2 23.04 4.00 11.56 8.41 9.61 56.62 11.32
�̅� = 0.81
2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 1 mst
SK db JK KT F hitung P.value
F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.03 0.26 0.31 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 3.53 1.18 1.42 tn 3.49 5.95
Galat 12 9.90 0.82
Total 19 14.46
KK = 112.1
Keterangan: tn = tidak nyata
46
Lampiran 16. Data Pengamatan Panjang Daun 2 mst
1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 2 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 1.60 1.90 3.00 2.40 1.90 10.80 2.16 116.64
P1 3.00 2.10 3.00 2.30 2.50 12.90 2.58 166.41
P2 2.50 2.50 3.50 3.10 2.40 14.00 2.80 196.00
P3 2.30 3.60 2.50 2.50 2.70 13.60 2.72 184.96
Total 9.40 10.10 12.00 10.30 9.50 51.30 10.26 664.01
Rerata 2.35 2.53 3.00 2.58 2.38 12.83 2.57
Total 2 88.36 102.01 144.00 106.09 90.25 530.71 106.14
�̅� = 2.57
2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 2 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.09 0.27 1.19 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 1.22 0.41 1.77 tn 3.49 5.95
Galat 12 2.76 0.23
Total 19 5.07
KK = 18.68
Keterangan: tn = tidak nyata
47
Lampiran 17. Data Pengamatan Panjang Daun 3 mst
1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 3 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 3.90 4.50 5.10 4.60 3.40 21.50 4.30 462.25
P1 3.70 5.90 4.80 4.90 4.50 23.80 4.76 566.44
P2 4.90 5.60 5.00 4.90 5.20 25.60 5.12 655.36
P3 5.50 4.60 4.90 4.40 4.30 23.70 4.74 561.69
Total 18.00 20.60 19.80 18.80 17.40 94.60 18.92 2245.74
Rerata 4.50 5.15 4.95 4.70 4.35 23.65 4.73
Total 2 324.0 424.36 392.04 353.44 302.76 1796.60 359.32
�̅� = 4.73
2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 3 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.69 0.42 1.32 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 1.69 0.56 1.76 tn 3.49 5.95
Galat 12 3.84 0.32
Total 19 7.22
KK = 11.96
Keterangan: tn = tidak nyata
48
Lampiran 18. Data Pengamatan Panjang Daun 4 mst
1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 4 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 6.20 6.00 7.20 6.00 4.60 30.00 6.00 900.00
P1 6.40 8.80 6.30 7.60 6.80 35.90 7.18 1288.81
P2 6.60 9.70 6.40 7.40 9.60 39.70 7.94 1576.09
P3 7.10 6.80 6.40 6.10 6.10 32.50 6.50 1056.25
Total 26.30 31.30 26.30 27.10 27.10 138.10 27.62 4821.15
Rerata 6.58 7.83 6.58 6.78 6.78 34.53 6.91
Total 2 691.69 979.69 691.69 734.41 734.41 3831.89 766.38
�̅� = 6.91
2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 4 mst
SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 4.39 1.10 0.91 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 10.65 3.55 2.94 tn 3.49 5.95
Galat 12 14.47 1.21
Total 19 29.51
KK = 15.90
Keterangan: tn = tidak nyata
49
Lampiran 19. Data Pengamatan Panjang Daun 5 mst
1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 5 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 8.30 6.90 9.30 6.80 5.70 37.00 7.40 1369.00
P1 9.70 11.00 7.80 9.70 8.30 46.50 9.30 2162.25
P2 9.00 12.00 7.20 9.40 12.10 49.70 9.94 2470.09
P3 9.50 8.70 7.80 8.50 7.30 41.80 8.36 1747.24
Total 36.50 38.60 32.10 34.40 33.40 175.00 35.00 7748.58
Rerata 9.13 9.65 8.03 8.60 8.35 43.75 8.75
Total 2 1332.3 1490 1030.4 1183.4 1115.6 6151.5 1230.31
�̅� = 8.75
2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 5 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 6.63 1.66 0.71 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 18.47 6.16 2.62 tn 3.49 5.95
Galat 12 28.21 2.35
Total 19 53.31
KK = 17.52
Keterangan: tn = tidak nyata
50
Lampiran 20. Data Pengamatan Panjang Daun 6 mst
1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 6 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 9.70 7.60 10.70 7.30 6.60 41.90 8.38 1755.61
P1 10.50 12.10 8.40 10.40 13.10 54.50 10.90 2970.25
P2 11.20 14.40 8.30 10.50 13.80 58.20 11.64 3387.24
P3 10.70 9.20 8.20 9.20 8.40 45.70 9.14 2088.49
Total 42.10 43.30 35.60 37.40 41.90 200.30 40.06 10201.59
Rerata 10.53 10.83 8.90 9.35 10.48 50.08 10.02
Total 2 1772.4 1875 1267.4 1399 1755.6 8069.0 1613.8
�̅� = 10.02
2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 6 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 11.25 2.81 0.79 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 34.31 11.44 3.23 tn 3.49 5.95
Galat 12 42.56 3.55
Total 19 88.13
KK = 18.80
Keterangan: tn = tidak nyata
51
Lampiran 21. Data Pengamatan Panjang Daun 7 mst
1. Rata-Rata Panjang Daun Pada 7 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 10.40 8.20 11.50 8.50 7.20 45.80 9.16 2097.64
P1 11.20 13.30 9.70 11.50 14.30 60.00 12.00 3600.00
P2 12.10 15.40 10.50 11.40 14.30 63.70 12.74 4057.69
P3 11.90 10.70 9.40 9.80 9.40 51.20 10.24 2621.44
Total 45.60 47.60 41.10 41.20 45.20 220.70 44.14 12376.77
Rerata 11.40 11.90 10.28 10.30 11.30 55.18 11.04
Total 2 2079 2266 1689 1697.4 2043 9774.8 1955.0
�̅� = 11.04
2. Analisis Sidik Ragam Panjang Daun Pada 7 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 8.28 2.07 0.65 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 39.93 13.31 4.16 * 3.49 5.95
Galat 12 38.40 3.20
Total 19 86.61
KK = 16.21
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil uji BNT pada Tinggi Tanaman
Perlakuan TinggiTanaman BNT0,05 BNT0,01
(=4,34) (=6,09)
P0 38.00 38,00a 38,00a
P1 42.92 42,92b 42,29b
P2 46.38 46,38b 46,38b
P3 42.16 42,16b 42,16ab
52
Lampiran 22. Data Pengamatan Lebar Daun 1 mst
1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 1 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total
2 1 2 3 4 5
P0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.50 0.50 0.10 0.25
P1 0.30 0.00 0.30 0.00 0.00 0.60 0.12 0.36
P2 1.00 0.00 0.90 0.20 0.00 2.10 0.42 4.41
P3 1.40 0.50 0.00 0.20 0.30 2.40 0.48 5.76
Total 2.70 0.50 1.20 0.40 0.80 5.60 1.12 10.78
Rerata 0.68 0.13 0.30 0.10 0.20 1.40 0.28
Total 2 7.29 0.25 1.44 0.16 0.64 9.78 1.96
�̅� = 0.28
2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 1 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 0.88 0.22 1.66 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 0.59 0.20 1.48 tn 3.49 5.95
Galat 12 1.59 0.13
Total 19 3.05
KK = 129.9
Keterangan: tn = tidak nyata
53
Lampiran 23. Data Pengamatan Lebar Daun 2 mst
1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 2 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 0.70 0.40 0.50 0.60 1.00 3.20 0.64 10.24
P1 0.60 0.50 0.60 0.60 0.30 2.60 0.52 6.76
P2 1.60 0.70 2.10 0.60 1.00 6.00 1.20 36.00
P3 2.00 1.00 0.30 0.60 0.60 4.50 0.90 20.25
Total 4.90 2.60 3.50 2.40 2.90 16.30 3.26 73.25
Rerata 1.23 0.65 0.88 0.60 0.73 4.08 0.82
Total 2 24.01 6.76 12.25 5.76 8.41 57.19 11.44
�̅� = 0.82
2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 2 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.01 0.25 1.15 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 1.37 0.46 2.06 tn 3.49 5.95
Galat 12 2.65 0.22
Total 19 5.03
KK = 57.63
Keterangan: tn = tidak nyata
54
Lampiran 24. Data Pengamatan Lebar Daun 3 mst
1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 3 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 1.50 1.00 1.10 1.20 1.50 6.30 1.26 39.69
P1 1.00 1.10 1.00 1.30 0.90 5.30 1.06 28.09
P2 2.20 1.60 3.00 1.10 1.90 9.80 1.96 96.04
P3 2.60 1.50 1.10 1.20 1.00 7.40 1.48 54.76
Total 7.30 5.20 6.20 4.80 5.30 28.80 5.76 218.58
Rerata 1.83 1.30 1.55 1.20 1.33 7.20 1.44
Total 2 53.29 27.04 38.44 23.04 28.09 169.90 33.98
�̅� = 1.44
2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 3 mst
SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.00 0.25 1.00 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 2.24 0.75 2.97 tn 3.49 5.95
Galat 12 3.02 0.25
Total 19 6.27
KK = 34.84
Keterangan: tn = tidak nyata
55
Lampiran 25. Data Pengamatan Lebar Daun 4 mst
1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 4 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 2.40 1.40 1.50 1.60 2.40 9.30 1.86 86.49
P1 1.40 1.50 1.40 1.80 1.50 7.60 1.52 57.76
P2 2.70 2.00 3.50 1.60 3.20 13.00 2.60 169.00
P3 3.10 2.00 1.50 1.60 1.60 9.80 1.96 96.04
Total 9.60 6.90 7.90 6.60 8.70 39.70 7.94 409.29
Rerata 2.40 1.73 1.98 1.65 2.18 9.93 1.99
Total 2 92.16 47.61 62.41 43.56 75.69 321.43 64.29
�̅� = 1.99
2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 4 mst
SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.55 0.39 1.21 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 3.05 1.02 3.17 tn 3.49 5.95
Galat 12 3.86 0.32
Total 19 8.47
KK = 28.57
Keterangan: tn = tidak nyata
56
Lampiran 26. Data Pengamatan Lebar Daun 5 mst
1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 5 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 3.10 1.90 2.00 2.30 3.00 12.30 2.46 151.29
P1 2.40 2.30 2.30 2.30 2.20 11.50 2.30 132.25
P2 3.40 2.80 4.40 2.30 4.20 17.10 3.42 292.41
P3 4.10 2.70 2.20 2.20 2.40 13.60 2.72 184.96
Total 13.00 9.70 10.90 9.10 11.80 54.50 10.90 760.91
Rerata 3.25 2.43 2.73 2.28 2.95 13.63 2.73
Total 2 169.00 94.1 118.81 82.81 139.24 603.95 120.79
�̅� = 2.73
2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 5 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 2.48 0.62 1.63 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 3.67 1.22 3.22 tn 3.49 5.95
Galat 12 4.55 0.38
Total 19 10.70
KK = 22.60
Keterangan: tn = tidak nyata
57
Lampiran 27. Data Pengamatan Lebar Daun 6 mst
1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 6 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 3.70 2.50 2.50 2.70 3.60 15.00 3.00 225.00
P1 3.60 2.80 2.70 3.00 2.90 15.00 3.00 225.00
P2 4.20 3.40 5.00 2.80 4.90 20.30 4.06 412.09
P3 4.80 3.90 3.00 2.80 3.30 17.80 3.56 316.84
Total 16.30 12.60 13.20 11.30 14.70 68.10 13.62 1178.93
Rerata 4.08 3.15 3.30 2.83 3.68 17.03 3.41
Total 2 265.7 158.8 174.2 127.7 216.0 942.47 188.49
�̅� = 3.41
2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 6 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 3.74 0.93 2.52 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 3.91 1.30 3.51 * 3.49 5.95
Galat 12 4.45 0.37
Total 19 12.09
KK = 17.88
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil Uji BNT pada Tinggi Tanaman
Perlakuan LebarDaun BNT0,05 BNT0,01
(=0,84) (=1,18)
P0 3.00 3.00a 3.00a
P1 3.00 3.00a 3.00a
P2 4.06 4.06b 4.06a
P3 3.56 3.56a 3.56a
58
Lampiran 28. Data Pengamatan Lebar Daun 7 mst
1. Rata-Rata Lebar Daun Pada 7 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 4.10 3.40 3.00 3.20 4.20 17.90 3.58 320.41
P1 4.30 3.10 3.20 3.50 3.40 17.50 3.50 306.25
P2 5.10 3.80 5.60 3.30 5.40 23.20 4.64 538.24
P3 5.50 4.50 3.50 3.40 4.10 21.00 4.20 441.00
Total 19.00 14.80 15.30 13.40 17.10 79.60 15.92 1605.90
Rerata 4.75 3.70 3.83 3.35 4.28 19.90 3.98
Total 2 361.0 219.0 234.1 179.6 292.4 1286.10 257.22
�̅� = 3.98
2. Analisis Sidik Ragam Lebar Daun Pada 7 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 4.72 1.18 3.16 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 4.37 1.46 3.90 * 3.49 5.95
Galat 12 4.48 0.37
Total 19 13.57
KK = 15.36
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil Uji BNT pada Tinggi Tanaman
Perlakuan LebarDaun BNT0,05 BNT0,01
(=0.84) (=1.18)
P0 3.58 3.58ab 3.58a
P1 3.50 3.50a 3.50a
P2 4.64 4.64c 4.64a
P3 4.20 4.20c 4.20a
59
Lampiran 29. Data Pengamatan Jumlah Daun 1 mst
1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 1 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 1.00 0.20 1.00
P1 1.00 0.00 1.00 0.00 0.00 2.00 0.40 4.00
P2 2.00 0.00 1.00 1.00 0.00 4.00 0.80 16.00
P3 1.00 1.00 0.00 1.00 1.00 4.00 0.80 16.00
Total 4.00 1.00 2.00 2.00 2.00 11.00 2.20 37.00
Rerata 1.00 0.25 0.50 0.50 0.50 2.75 0.55
Total 2 16.00 1.00 4.00 4.00 4.00 29.00 5.80
�̅� = 0.55
2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 1 mst
SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.20 0.30 0.82 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 1.35 0.45 1.23 tn 3.49 5.95
Galat 12 4.40 0.37
Total 19 6.95
KK = 110.1
Keterangan: tn = tidak nyata
60
Lampiran 30. Data Pengamatan Jumlah Daun 2 mst
1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 2 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 6.00 1.20 36.00
P1 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 7.00 1.40 49.00
P2 3.00 1.00 2.00 2.00 1.00 9.00 1.80 81.00
P3 2.00 2.00 1.00 2.00 2.00 9.00 1.80 81.00
Total 8.00 5.00 6.00 6.00 6.00 31.00 6.20 247.00
Rerata 2.00 1.25 1.50 1.50 1.50 7.75 1.55
Total 2 64.00 25.00 36.00 36.00 36.00 197.00 39.40
�̅� = 1.55
2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 2 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.20 0.30 0.82 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 1.35 0.45 1.23 tn 3.49 5.95
Galat 12 4.40 0.37
Total 19 6.95
KK = 39.07
Keterangan: tn = tidak nyata
61
Lampiran 31. Data Pengamatan Jumlah Daun 3 mst
1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 3 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 11.00 2.20 121.00
P1 3.00 2.00 3.00 2.00 2.00 12.00 2.40 144.00
P2 4.00 2.00 2.00 3.00 2.00 13.00 2.60 169.00
P3 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 15.00 3.00 225.00
Total 12.00 9.00 10.00 10.00 10.00 51.00 10.20 659.00
Rerata 3.00 2.25 2.50 2.50 2.50 12.75 2.55
Total 2 144.00 81.00 100.00 100.0 100.00 525.00 105.00
�̅� = 2.55
2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 3 mst
SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.20 0.30 0.90 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 1.75 0.58 1.75 tn 3.49 5.95
Galat 12 4.00 0.33
Total 19 6.95
KK = 22.64
Keterangan: tn = tidak nyata
62
Lampiran 32. Data Pengamatan Jumlah Daun 4 mst
1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 4 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 3.00 3.00 3.00 2.00 4.00 15.00 3.00 225.00
P1 4.00 3.00 4.00 3.00 3.00 17.00 3.40 289.00
P2 5.00 3.00 3.00 4.00 3.00 18.00 3.60 324.00
P3 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 21.00 4.20 441.00
Total 16.00 13.00 14.00 13.00 15.00 71.00 14.20 1279.00
Rerata 4.00 3.25 3.50 3.25 3.75 17.75 3.55
Total 2 256.00 169.0 196.0 169.00 225.00 1015.0 203.00
�̅� = 3.55
2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 4 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 1.70 0.42 0.93 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 3.75 1.25 2.73 tn 3.49 5.95
Galat 12 5.50 0.46
Total 19 10.95
KK = 19.07
Keterangan: tn = tidak nyata
63
Lampiran 33. Data Pengamatan Jumlah Daun 5 mst
1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 5 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 4.00 4.00 4.00 3.00 5.00 20.00 4.00 400.00
P1 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 22.00 4.40 484.00
P2 6.00 4.00 3.00 5.00 4.00 22.00 4.40 484.00
P3 6.00 5.00 5.00 5.00 6.00 27.00 5.40 729.00
Total 21.00 17.00 17.00 17.00 19.00 91.00 18.20 2097.00
Rerata 5.25 4.25 4.25 4.25 4.75 22.75 4.55
Total 2 441 289.0 289.0 289.0 361.0 1669 333.8
�̅� = 4.55
2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 5 mst
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 3.20 0.80 1.50 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 5.35 1.78 3.34 tn 3.49 5.95
Galat 12 6.40 0.53
Total 19 14.95
KK = 16.05
Keterangan: tn = tidak nyata
64
Lampiran 34. Data Pengamatan Jumlah Daun 6 mst
1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 6 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 5.00 5.00 5.00 4.00 6.00 25.00 5.00 625.00
P1 6.00 5.00 6.00 5.00 5.00 27.00 5.40 729.00
P2 7.00 5.00 4.00 6.00 5.00 27.00 5.40 729.00
P3 7.00 6.00 6.00 6.00 7.00 32.00 6.40 1024.00
Total 25.00 21.00 21.00 21.00 23.00 111.00 22.20 3107.00
Rerata 6.25 5.25 5.25 5.25 5.75 27.75 5.55
Total 2 625.00 441.0 441.0 441.0 529.0 2477.00 495.40
�̅� = 5.55
2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 6 mst
SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 3.20 0.80 1.50 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 5.35 1.78 3.34 tn 3.49 5.95
Galat 12 6.40 0.53
Total 19 14.95
KK = 13.16
Keterangan: tn = tidak nyata
65
Lampiran 35. Data Pengamatan Jumlah Daun 7 mst
1. Rata-Rata Jumlah Daun Pada 7 mst
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 6.00 6.00 6.00 5.00 7.00 30.00 6.00 900.00
P1 7.00 6.00 7.00 6.00 7.00 33.00 6.60 1089.00
P2 8.00 6.00 5.00 7.00 6.00 32.00 6.40 1024.00
P3 8.00 7.00 7.00 7.00 8.00 37.00 7.40 1369.00
Total 29.00 25.00 25.00 25.00 28.00 132.00 26.40 4382.00
Rerata 7.25 6.25 6.25 6.25 7.00 33.00 6.60
Total 2 841.0 625.0 625.0 625 784.0 3500.0 700.0
�̅� = 6.60
2. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Pada 7 mst
SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 3.80 0.95 1.97 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 5.20 1.73 3.59 * 3.49 5.95
Galat 12 5.80 0.48
Total 19 14.80
KK = 10.53
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil Uji BNT pada Jumlah Daun
Perlakuan JumlahDaun BNT0,05 BNT0,01
(=0,96) (=1,34)
P0 6.00 6.00a 6.00a
P1 6.60 6.60c 6.60b
P2 6.40 6.40ab 6.40ab
P3 7.40 7.40c 7.40b
66
Lampiran 36. Data Pengamatan Berat Basah pada Tanaman Durian
1. Rata-Rata Berat Basah
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 26.00 17.70 20.10 18.60 27.10 109.50 21.90 11990.25
P1 27.00 23.60 15.40 19.90 18.70 104.60 20.92 10941.16
P2 19.70 18.30 11.70 11.40 12.30 73.40 14.68 5387.56
P3 17.20 22.50 26.60 20.10 27.30 113.70 22.74 12927.69
Total 89.90 82.10 73.80 70.00 85.40 401.20 80.24 41246.7
Rerata 22.48 20.53 18.45 17.50 21.35 100.30 20.06
Total 2 8082 6740.4 5446.4 4900 7293.2 32462.1 6492.4
�̅� = 4.56
2. Analisis Sidik Berat Basah
SK db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 7.54 1.88 3.17 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 6.52 2.17 3.66 * 3.49 5.95
Galat 12 7.13 0.59
Total 19 21.19
KK = 16.89
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil Uji BNT pada Berat Basah
Perlakuan BeratBasah BNT0,05 BNT0,01
(=5.98) (=8.38)
P0 21.90 21.9b 21.90a
P1 20.92 20.92b 20.92a
P2 14.68 14.68a 14.68a
P3 22.74 22.74b 22.74a
67
Lampiran 37. Data Pengamatan Berat Kering pada Tanaman Durian
1. Rata-Rata Berat Kering
PERLAKUAN ULANGAN
Total Rerata Total 2 1 2 3 4 5
P0 4.10 4.37 4.27 3.59 4.67 21.00 4.20 441.00
P1 6.28 5.87 3.70 5.11 3.41 24.37 4.87 593.90
P2 5.50 4.73 2.64 3.05 3.35 19.27 3.85 371.33
P3 6.40 4.93 5.24 4.77 5.26 26.60 5.32 707.56
Total 22.28 19.90 15.85 16.52 16.69 91.24 18.25 2113.79
Rerata 5.57 4.98 3.96 4.13 4.17 22.81 4.56
Total 2 496.4 396.1 251.2 272.9 278.6 1695.1 339.1
�̅� = 20.06
2. Analisis Sidik Berat Kering
SK Db JK KT F hitung P.value F Tabel
0.05 0.01
Ulangan 4 67.43 16.86 0.90 tn 3.26 5.41
Perlakukan 3 201.26 67.09 3.57 * 3.49 5.95
Galat 12 225.80 18.82
Total 19 494.49
KK = 21.62
Keterangan: * = berpengaruh nyata
3. Hasil Uji BNT pada Berat Kering
Perlakuan JumlahDaun BNT0,05 BNT0,01
(=1.06) (=1.49)
P0 4.20 4.20ab 4.20a
P1 4.87 4.87b 4.87a
P2 3.85 3.85a 3.85a
P3 5.32 5.32b 5.32a
Top Related