SANIMAS SANIMAS PanduanPanduan SelfSelf--SeleksiSeleksi MasyarakatMasyarakat
PANDUAN Proses Self-seleksi Masyarakat (Rapid Participatory Appraisal/RPA & Community
Self-selection Stakeholders Meeting/CSSM)
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
Pendahuluan 1
Pendahuluan
Buku ini disusun sebagai panduan untuk melakukan proses seleksi masyarakat dalam
proyek Sanitasi Oleh Masyarakat/SANIMAS. Proses seleksi dilakukan sendiri oleh
masyarakat berdasarkan keputusan mereka sendiri (community self-selection process)
secara demokratis dan terbuka (transparan), orang luar (outsider) hanya bertindak sebagai
fasilitator saja.
Metode seleksi menggunakan Rapid Participatory Assessment/RPA, yakni seperangkat alat
yang berbasis pada Method for Participatory Assesment/MPA, yang digunakan untuk
melakukan pemetaan kondisi sanitasi masyarakat, masalah yang mereka hadapi serta
kebutuhan untuk memecahkan masalah sanitasi secara cepat dan dilakukan secara
partisipatif, dan dilakukan bersama-sama masyarakat.
Alasan penggunaan metode ini antara lain: (1) pendekatan ini memposisikan masyarakat
sebagai subyek; (2) pendekatan ini lebih dapat memberikan “ruang” kepada masyarakat
dari berbagai status sosial untuk menyampaikan aspirasi dan keinginannya, meskipun
mereka memiliki kemampuan artikulasi yang terbatas dan berbeda; (3) oleh karena itu,
pendekatan ini juga sekaligus merupakan salah satu media pemberdayaan masyarakat pada
tingkat bawah (grass root level).
Sebagai overview, dalam Tahap Implementasi SANIMAS, RPA dilakukan setelah
kegiatan Presentasi Konsep SANIMAS kepada Stakeholder Masyarakat. RPA akan
dilakukan hanya jika ada undangan atau permintaan dari masyarakat setelah mereka
mendengar dan tahu konsep SANIMAS melalui presentasi. Hal ini sesuai dengan
pendekatan Demand Responsive Approach/DRA, dimana undangan/permintaan menjadi
salah satu indikator ketertarikan masyarakat terhadap proyek ini, atau indikator kebutuhan
untuk memecahkan masalah sanitasi yang mereka hadapi.
Hasil RPA kemudian akan dipresentasikan pada sessi yang dinamakan Self-Selection
Stakeholders Meeting bersama-sama dengan hasil RPA dari kampung lain dalam 1
kabupaten/kota untuk menentukan lokasi masyarakat yang paling siap untuk implementasi
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
Pendahuluan 2
SANIMAS. Penentuan lokasi tersebut mereka lakukan sendiri dengan alat yang disediakan
dalam RPA ini sehingga penentuan dan pengambilan keputusan bisa dilakukan secara fair,
demokratis dan transparan.
PERT CHART Overview Pelaksanaan RPA
Dalam Tahap Implementasi SANIMAS
Tujuan Secara umum, tujuan RPA adalah teridentifikasinya problem sanitasi dan keinginan
masyarakat untuk memecahkannya atas dasar kemampuan sendiri yang dilakukan secara
sistematis dan cepat. Tujuan akhirnya adalah terseleksinya masyarakat yang paling siap
untuk implementasi program sanitasi.
Secara khusus, tujuannya adalah:
1. Teridentifikasinya pengalaman masyarakat dalam kegiatan/proyek perbaikan
sanitasi, baik yang dilakukan secara swadaya maupun bantuan dari instansi lain.
Kota/kabupaten terseleksi, 7 MoU ditandatangani
TFL terseleksi
Briefing TFL oleh konsultan terlaksana
Presentasi kepada stakeholder masyarakat terselenggara
RPA oleh TFL dan konsultan terlaksana di maks. 3 per kota/kabupaten yang mengirimkan EoI
Pertemuan stakeholder seleksi sendiri masyarakat kota/kab. Terlaksana & MoU
1-2 masyarakat
terseleksi per kota / kabupaten
06/04 07/04 07/04 06/04 07/04 06/04
Masyarakat yang memenuhi syarat terseleksi
07/04
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
Pendahuluan 3
2. Teridentifikasinya pengalaman masyarakat dalam melakukan gotong-royong
pekerjaan fisik.
3. Teridentifikasinya masalah dan kebutuhan atau rencana masyarakat untuk
memecahkan masalah sanitasi.
4. Teridentifikasinya kesanggupan masyarakat untuk berkontribusi dalam perbaikan
sanitasi.
5. Terseleksinya kampung atau banjar yang paling siap untuk implementasi
SANIMAS.
Partisipan Partisipan RPA terdiri dari seluruh komponen masyarakat yang ada di kampung, baik laki-
perempuan dan anak-anak, kaya-miskin, tokoh formal-informal. Prinsipnya semakin
banyak komponen masyarakat yang terlibat dalam proses pelaksanaan RPA ini adalah
semakin baik. Sebelum RPA dimulai, komponen masyarakat yang perlu terlibat dalam
RPA harus dibicarakan secara jelas dengan ketua RT/RW setempat.
Teknik Teknik yang akan digunakan dalam RPA adalah:
1. Timeline; adalah alat (teknik atau cara) untuk mengenali dan mengkaji pengalaman
masyarakat dalam pembangunan sanitasi kampung yang pernah dilaksanakan,
sekaligus mengetahui kapan dilakukan, siapa inisiator kegiatan tersebut dan
darimana sumber dananya dan berapa besarnya.
2. Ladder I; adalah alat yang digunakan untuk mengenali dan mengkaji tentang
manfaat dan nilai iuran yang dirasakan oleh masyarakat dalam kegiatan
pembangunan sarana sanitasi kampung. Apakah manfaat yang diperoleh lebih besar
atau lebih kecil dari nilai iuran yang dikeluarkan oleh masyarakat. Alat ini juga
sekaligus akan digunakan untuk menilai sebesar apa masyarakat siap untuk
berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur sanitasi.
3. Transect Walk; adalah alat yang digunakan untuk mengenali dan mengkaji kondisi
sarana/fasilitas sanitasi kampung yang sudah ada dengan melakukan observasi
langsung. Alat ini juga sekaligus digunakan untuk menilai tingkat kepuasan
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
Pendahuluan 4
masyarakat terhadap fasilitas sanitasi yang ada, serta menilai tingkat kelayakan
teknis sebagai prasyarat pembangunan insfrastruktur sanitasi yang direncanakan.
4. Venn Diagram; adalah alat yang digunakan untuk mengenali dan mengkaji
keberadaan lembaga local yang ada dalam masyarakat, manfaat dan kedekatan
hubungan dengan masyarakat sendiri. Alat ini sekaligus juga digunakan untuk
menilai tingkat kesiapan masyarakat untuk mengelola sanitasi secara kelembagaan
lokal.
5. Problem Trees; adalah alat yang digunakan untuk mengenali dan mengkaji
masalah-masalah sanitasi masyarakat, dan juga hubungan sebab-akibat yang
ditimbulkan. Alat ini sekaligus juga digunakan untuk mengetahui prioritas
masyarakat untuk memecahkan masalah sanitasi.
Skema penerapan Teknik RPA
Ladder 1
Transect Walk
Sanitation Problem Tree
Time Line
Venn Diagram
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
Pendahuluan 5
Variabel & Indikator Variabel dan indikator kajian dalam RPA ini adalah:
1. Kapasitas kelembagaan: Pengalaman membangun sarana sanitasi secara gotong
royong:
a. Tidak ada pengalaman / belum pernah dilakukan
b. Pernah dilakukan, berbentuk hibah / bantuan dari luar
c. Pernah dilakukan, masyarakat berkontribusi dalam bentuk tenaga+material
(in-kind)
d. Pernah dilakukan, masyarakat berkontribusi uang dan tenaga + material (in-
kind)
e. Pernah dilakukan, masyarakat berkontribusi uang dan tenaga + material (in-
kind), badan pengelola yang dibentuk masih ada/aktif sampai sekarang.
2. Kesediaan masyarakat berkontribusi:
a. Tidak bersedia memberikan kontribusi
b. Bersedia memberikan kontribusi hanya untuk biaya pembangunan toilet
c. Bersedia memberikan kontribusi untuk biaya pembangunan toilet, biaya
pengoperasian dan perawatan semua komponen
d. Bersedia memberikan kontribusi untuk biaya pembangunan toilet, biaya
pengoperasian dan perawatan semua komponen, dan sebagian dari biaya
pembangunan komponen lainnya
e. Bersedia memberikan kontribusi untuk biaya pembangunan toilet, biaya
pengoperasian dan perawatan semua komponen, dan seluruh biaya
pembangunan komponen-komponen lainnya
3. Kelayakan teknis untuk infrastruktur sanitasi:
a. Tidak tersedia lahan yang siap pakai/bangun di dalam kampung
b. Tersedia lahan milik perorangan (100-200 m2) di dalam kampung dan harus
dibeli
c. Tersedia lahan milik negara (100-200m2) di dalam kampung tapi harus
minta surat ijin penggunaan
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
Pendahuluan 6
d. Tersedia lahan milik perorangan (100-200 m2) di dalam kampung yang siap
dibangun
e. Tersedia lahan milik negara (100-200 meter persegi) di dalam kampung
yang siap dibangun
4. Kapasitas kelembagaan: Kelompok Swadaya Masyarakat/KSM:
a. Tidak ada KSM yang penting/bermanfaat bagi warga masyarakat
b. Ada KSM tapi semuanya tidak penting/bermanfaat bagi masyarakat
c. Ada KSM yang penting/bermanfaat tapi hubungannya jauh dari masyarakat
d. Ada KSM yang penting/bermanfaat dan hubungannya dekat dengan
masyarakat
e. Semua KSM yang penting/bermanfaat mempunyai hubungan dekat dengan
masyarakat
5. Tingkat Prioritas Perbaikan Sanitasi:
a. Sanitasi tidak ada dalam analisis masyarakat
b. Sanitasi ada tapi tidak dibahas lebih lanjut dalam analisis
c. Sanitasi dan beberapa alternatif pemecahan dibahas dalam analisis
d. Sanitasi dan alternatif pemecahan diidentifikasi, tetapi tidak ada rencana
kerja yang khusus
e. Sanitasi dan alternatif pemecahan diidentifikasi, dan rencana kerja yang
khusus telah disusun oleh masyarakat.
Penetapan skor & pembobotan
Dalam RPA, setiap indikator dalam variable akan diberi skor. Kemudian skor tersebut akan
dikonversikan ke nilai. Skor 0 dikonversikan ke nilai 0; skor 1 dikonversikan ke nilai 25;
skor 2 dikonversikan ke nilai 50; skor 3 dikonversikan ke nilai 75; skor 4 dikonversikan ke
nilai 100. Dan setiap variabel hanya akan didapatkan satu skor, tergantung dari indikator
mana yang menjadi pilihan masyarakat.
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
Pendahuluan 7
Nilai tersebut adalah merupakan kuantifikasi dari setiap pernyataan yang bersifat kualitatif.
Ini penting dalam rangka penyederhanaan dalam memberikan penilaian tentang kondisi
masyarakat secara obyektif. Skor ini sangat penting gunanya dalam Self-selection
Stakeholder Meeting, dimana penentuan kampung atau masyarakat yang lolos seleksi
adalah didasarkan pada total skor yang dimiliki oleh masing-masing kampung tersebut.
Logikanya: semakin miskin kondisi kampung dan semakin besar tingkat
keswadayaan masyarakat maka semakin tinggi skornya, dan begitu pula sebaliknya.
Kampung yang mengumpulkan skor nilai tertinggi yang dianggap paling siap untuk
implementasi SANIMAS.
Dalam proses seleksi masyarakat yang menggunakan pendekatan DRA, demand diartikan
sebagai kebutuhan yang disertai dengan kesediaan untuk berkontribusi. Oleh karena itu,
kesediaan masyarakat untuk berkontribusi dalam pembangunan sanitasi ini adalah hal yang
mutlak sifatnya karena hal itu merupakan indikator sangat penting/utama masyarakat
mengenai kebutuhan akan sanitasinya. Karenanya, kesediaan berkontribusi masyarakat
adalah merupakan variable mutlak.
Disamping kesediaan berkontribusi di atas, ketersediaan lahan dan air juga merupakan
indikator yang mutlak karena system sanitasi yang disediakan sebagai pilihan adalah
berorientasi pada water reliance system dan ada lahan dengan luasan tertentu untuk
membangun sarana instalasi pengolah air limbah/IPAL. Hal ini akan tercermin di dalam
buku Informed Choice Catalogue/ICC yang disediakan dan menjadi referensi pilihan bagi
masyarakat sendiri dalam proyek ini. Oleh karena itu, kedua indikator kelayakan teknis ini
juga merupakan variable yang mutlak sifatnya. Artinya jika variable mutlak ini tidak
ada/tidak dimiliki maka skor yang diperoleh adalah nol.
Adapun variable yang lain: kapasitas kelembagaan baik pengalaman masa lalu maupun
kesiapan lembaga lokal yang ada saat ini, serta prioritas perbaikan sanitasi menjadi
variable pendukung. Artinya ketiga variable tersebut menjadi suatu keadaan yang bisa
ditumbuhkan atau didorong pada masyarakat, oleh karena itu variable tersebut tidak mutlak
sifatnya. Pembedaan variable tersebut, yakni vaiable mutlak dan variable pendukung, akan
diindikasikan dengan cara atau pemberian pembobotan. Bobot variable mutlak akan lebih
besar dibanding variable pendukung. Secara teknis akan dijelaskan pada bab berikutnya.
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
Pendahuluan 8
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan skoring bersama masyarakat adalah
sebagai berikut:
Pilihan dan skor adalah sesuatu yang memberikan pilihan yang
mengindikasikan kondisi masyarakat yang paling sesuai,
Partisipan diharapkan dapat memverifikasi skor seoptimal mungkin
Apabila partisipan mempertimbangkan bahwa situasi mereka ada diantara dua
pilihan yang diberikan, maka mereka harus menentukan pilihan yang paling
mendekati. Dalam kasus ini, catat alasan mengapa mereka memberikan skor
tersebut.
Analisis dan Hasil
Analisis informasi dilakukan berdasarkan indikator diatas, indikator kesediaan masyarakat
berkontribusi (CS. 2.1), ketersediaan air (CS. 3.1) dan ketersediaan lahan (CS. 3.2) adalah
merupakan variable mutlak sehingga skornya tidak boleh 0 (nol), artinya masyarakat harus
bersedia kontribusi, lahan dan air harus tersedia. Masing-masing indikator tentu akan
memiliki skor yang berbeda tergantung dari keadaan riil yang ada dalam masyarakat dan
pilihan masyarakat.
Semua indikator yang ada dalam setiap tools yang digunakan dalam RPA kemudian akan
dimasukkan ke dalam table akumulasi sebagai berikut:
Tabel Konsolidasi Skor No Indikator Teknik Skor Bobot
Nilai 1 Kelayakan teknis Transect
Walk CS 3.1. – CS 3.4.
Rata-rata
35%
2 Kesediaan pemakai mendanai perbaikan sanitasi
Ladder I CS 2.1 35%
3 Kapasitas kelembagaan - Pengalaman di
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
Pendahuluan 9
masa lalu dalam membangun prasarana secara gotong royong
Time line CS 1.1.
- Kesiapan lembaga saat ini
Diagram Venn
CS 4.1.
Rata-rata
20%
4 Prioritas perbaikan sanitasi dalam analisis dan perencanaan masyarakat
Problem tree
CS 5.1. 10%
TOTAL
Total skor akan diperoleh dari kuantifikasi sesuai pilihan masyarakat, contoh: Indikator
kelayakan teknis (CS.3.1) yang telah dianalisis dengan teknik Transect Walk misalnya
pilihan masyarakat skornya 3, dikonversikan ke nilai menjadi 75, demikian pula seterusnya
untuk CS.3.2 hingga CS.3.3; kemudian misalnya, hasil rata-rata indikator CS. 3.1 sampai
dengan CS. 3.3 adalah sebesar 60.00. Total skor dirata-rata lalu dikalikan dengan bobot
variable mutlak yakni 35 %, maka proporsi “indikator kelayakan teknis” terhadap total
skor adalah sebesar 35 % X 60 = 21.00.
Selanjutnya, kampung dengan total skor tertinggi berarti kampung tersebut lolos seleksi
atau kampung dinilai yang paling siap untuk implementasi SANIMAS. Namun begitu,
tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan musyawarah antar kampung tersebut jika
terjadi hasil skor yang sama untuk menentukan kampung mana yang paling siap.
Hasil inilah yang akan dipresentasikan oleh masyarakat pada sessi Community Self-
Selection Stakeholders Meeting. Untuk presentasi harus ditampilkan tabulasi hasil dari
masing-masing tools. Untuk mempermudah presentasi oleh masyarakat, penggunaan warna
kertas perlu dipertimbangkan; umpama warna putih untuk timeline, merah untuk Ladder I
dan seterusnya. Dan bahan presentasi harus dipersiapkan sebaik mungkin agar menarik.
Fasilitator
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
Pendahuluan 10
Fasilitator RPA perannya sangat penting karena harus bertanggungjawab atas proses dan
hasil RPA sesuai dengan rencana. Namun aturan terpenting fasilitator sebenarnya adalah
memberikan “tongkat komando” kepada masyarakat ketika mereka sudah siap dan paham
tujuan dan cara kerjanya.
Anggota tim fasilitator terdiri dari: Koordinator SANIMAS, Konsultan, Koordinator
regional, Tenaga Fasilitator Lapangan/TFL Pemerintah dan LSM. Jumlah anggota tim
fasilitator maksimal 3 orang. Jika lebih dari tiga orang, maka sebaiknya dipecah menjadi
sub-tim. Karena jumlah fasilitator yang terlalu banyak cenderung mengganggu konsentrasi
masyarakat.
Fasilitator harus dibagi tugas; masing-masing akan menjalankan tugas sebagai Fasilitator
Pertemuan; Pengamat Proses; Pencatat Hasil. Jika hanya 2 orang, peran pengamat proses
dengan pencatat hasil bisa digabung. Tugas masing-masing anggota adalah sebagai berikut:
Tugas Anggota Tim Fasilitator
Fasilitator
Pengamat Proses
Pencatat Hasil
a. Menjadi moderator agar diskusi berjalan lancar.
b. Menjadi motivator jika peserta lamban.
c. Menjadi penunjuk arah jika peserta lupa topik diskusi,
d. Memfasilitasi pengkajian informasi,
e. Mencatat hal-hal penting secara garis besar selama proses berlangsung agar alur pertemuan mudah dipahami.
a. Membantu fasilitator dalam memperlancar diskusi,
b. Mengingatkan fasilitator dengan cara yang tidak mencolok jika terjadi salah arah.
c. Mengamati peserta dan mendorong mereka yang pasif untuk aktif,
d. Membantu fasilitator mengatasi peserta yang mengganggu proses. Biasanya dengan cara mengajaknya keluar dan berdiskusi sendiri di tempat terpisah.
a. Mencatat seluruh proses dan hasil secara lengkap dan terperinci.
b. Pencatatan dilakukan sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh masyarakat peserta diskusi, artinya pencatat tidak melakukan kesimpulan atau penafsiran-penafsiran lagi atas pendapat-pendapat peserta.
Sangat penting diperhatikan bahwa tim fasilitator memiliki kesamaan pandangan agar ada
kerjasama tim yang baik. Tim Fasilitator yang baik adalah tim yang berusaha
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
Pendahuluan 11
menyelesaikan masalah, bukan tim yang berusaha mencari masalah. Pengalaman
membuktikan bahwa adanya perbedaan pandangan, konflik dapat terjadi diantara anggota
tim fasilitator sendiri. Hal ini akan memberikan kesan buruk dan sekaligus
membingungkan masyarakat apabila konflik muncul ketika berada di tengah pertemuan
dengan masyarakat. Sebaiknya perbedaan pandangan antar anggota tim fasilitator
diselesaikan dengan tim fasilitator sendiri di tempat terpisah.
Penentuan waktu dan tempat
a. Waktu
Waktu pelaksanaan RPA perlu disepakati bersama antara tim fasilitator dengan
masyarakat agar proses pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar. Hal ini dapat
dibicarakan dengan ketua RT/RW dan tokoh masyarakat yang ada, paling tidak 1
minggu sebelumnya. Biasanya masyarakat di perkotaan memiliki waktu luang terbatas
karena harus bekerja di pabrik atau tempat lain. Waktu yang mereka miliki biasanya
hanya sekitar 2-3 jam. Oleh karena itu, tentang alokasi waktu harus betul-betul
dibicarakan dengan baik bersama warga.
Waktu yang dibutuhkan untuk implementasi RPA adalah 390 menit (6,5 jam). Jika
ditambah untuk introduksi, ice breaking, pembagian kelompok, penutupan maksimal
90 menit (1,5 jam). Maka total waktu yang dibutuhkan adalah 480 menit ( 8 jam) atau 1
hari efektif. Apabila masyarakat bersedia menyelesaikan dalam 1 hari maka jadwal
dapat disusun sebagai berikut:
Contoh Alokasi Waktu
No
Waktu
Kegiatan
Participants
1 09.00 - 09.30 Pembukaan; Sambutan pejabat; Introduksi tim;
2 09.30 - 10.00 Ice breaking + Basic Sanitation Mapping 3 10.00 - 12.30 Penerapan RPA secara parallel (Timeline;
Ladder I; Venn Diagram; Transect Walk). 4 12.30 - 13.30 Istirahat 5 13.30 - 15.00 Problem Trees
Tim fasilitator, masyarakat (laki-perempuan, anak-anak, tua-muda, kaya-miskin)
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
Pendahuluan 12
6 15.30 - 16.30 Penyiapan bahan presentasi 7 16.30 - 19.00 Istirahat 8 19.00 - 21.00 Self-selection Stakeholders Meeting 9 21.00 – 21.15 Penandatanganan MoU 9 21.15 - 21.30 Penutup
Jika dikehendaki maka pertemuan presentasi dapat juga dilakukan pada malam hari.
Namun harus diingat bahwa bias jadi peserta pertemuan siang hari akan berbeda
dengan pertemuan pada malam hari karena ada system shift pekerjaan pada masyarakat
buruh.
b. Tempat
Sebagai gambaran, tempat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan RPA adalah tempat
pertemuan besar dan tempat pertemuan kecil. Tempat pertemuan besar diperlukan
untuk pertemuan awal (introduksi), dan pertamuan akhir (presentasi hasil: Community
Self-selection Stakeholders Meeting). Tempat pertemuan kecil diperlukan untuk
penerapan teknik-teknik RPA.
Beberapa saran untuk pemilihan tempat, antara lain :
Halaman / pekarangan rumah warga dimana diskusi dapat dilakukan dengan
menggelar tikar sehingga suasana menjadi santai; pilih tempat yang memiliki
dinding untuk menempelkan kain besar maupun kertas besar
Ruang pertemuan RT/RW atau rumah yang besar jika ada. Tapi lebih disukai di
luar agar mudah dijangkau oleh masyarakat.
Untuk pertemuan tiap teknik harus disepakati dengan peserta pada saat penerapan.
Namun sekali lagi, perlu diperhatikan bahwa tempat pertemuan mudah diakses oleh
masyarakat.
Biasanya masyarakat diperkampungan ingin tahu. Tapi mereka tidak mau langsung
teribat dalam pertemuan, tapi akan melihat dulu dari jauh. Jika “keadaan
memungkinkan” mereka akan semakin mendekat, dan jika “situasi aman” maka
mereka akan melibatkan diri.
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
Pendahuluan 13
Bahan yang perlu disiapkan Alat-alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan RPA terdiri dari: Kertas lebar (plano),
Kain lebar, Spidol besar aneka warna, Spidol kecil aneka warna, Lem/perekat, Selotip,
Gunting, Alat tulis, Bahan-bahan lokal seperti biji-bijian atau kacang-kacangan, Akan
sangat baik jika ada rekaman video/kamera yang dapat dipergunakan untuk melengkapi
laporan, Lampu, jika ada kegiatan di malam hari.
PANDUAN SELF- SELEKSI MASYARAKAT
I. Penelusuran Kegiatan Sanitasi (Time Line) 14
I. Penelusuran Kegiatan Sanitasi (Time Line) Tujuan
Mengkaji kegiatan masyarakat dalam upaya pemenuhan kebutuhan sanitasi dari
waktu yang lalu sampai sekarang, sehingga diperoleh gambaran jelas tentang latar
belakang dan usaha kegiatan pembangunan sanitasi di kampung seperti
jambanisasi, saluran limbah dan sebagainya.
Mengkaji keterlibatan lembaga-lembaga masyarakat, pemerintah maupun swasta
yang telah terlibat dalam upaya kegiatan perbaikan sanitasi, nama proyek /
kegiatannya, bentuk keterlibatan masing-masing pihak, tahun pelaksanaan.
Mengkaji sumber-sumber dan volume pendanaan yang pernah ada dalam rangka
upaya perbaikan sarana sanitasi masyarakat.
Waktu
60 menit
Target
Tokoh masyarakat: laki-laki dan perempuan, tua dan muda
Alat yang Perlu Dipersiapkan
Spidol warna, kertas karton minimal 5 warna dengan berbagai ukuran, kertas plano, lem,
tulisan untuk pilihan score.
Proses
1. Fasilitator menjelaskan maksud dan tujuan serta proses penerapan teknik ini. Berilah
contoh bagaimana cara mengerjakannya. Tanyakan kepada peserta apakah cukup
jelas? Apabila masyarakat sudah tahu dan paham, maka berikan kesempatan kepada
mereka untuk mencobanya.
2. Mulailah mendiskusikan kegiatan yang paling mudah diingat (paling besar, paling
sukses, paling lama, paling gagal, dan sebagainya), dan tuliskan pada kertas karton
PANDUAN SELF- SELEKSI MASYARAKAT
I. Penelusuran Kegiatan Sanitasi (Time Line) 15
jika sudah disepakati oleh sebagaian besar peserta dengan spidol besar: nama
kegiatan, tahun pelaksanan, hasil, biaya, lembaga yang terlibat dengan warna yang
berbeda.
3. Tempelkan kertas-kertas yang sudah ditulis pada kain-tempel/kertas plano sesuai
dengan keterangan yang diungkapkan. Dan tempelkan kertas yang berwarna sama
pada satu garis vertikal dan sesuaikan urutan tahun pelaksanaan; horisontal adalah
jenis proyek, hasil, dana, lembaga yang terlibat.
4. Lakukan diskusi secara urut menurut tahun terjadinya pembangunan mengenai:
Mengapa suatu kegiatan pembangunan sanitasi tersebut dianggap penting
Apa manfaat yang dirasakan oleh masyarakat, mengapa
Apakah ada perubahan yang signifikan setelah ada proyek tersebut.
5. Catatlah seluruh masalah, potensi, informasi yang muncul dalam diskusi dengan
cermat, hasil diskusi ini akan menjadi bahan penting untuk analisis masalah sanitasi
yang ada yang akan dilakukan dengan teknik lain.
6. Terakhir, ajak masyarakat untuk menentukan keadaan yang paling sesuai berdasarkan
kartu-kartu pilihan yang sudah disiapkan oleh fasilitator yang didalamnya sudah ada
“kode skor”.
7. Kartu yang dipilih hádala store/nilai yang dimiliki/diperoleh masyarakat yang nanti
akan dikumpulkan dan dihitung dalam Community Self-selection Stakeholders
Meeting.
Informasi yang diharapkan Informasi yang harus diketahui melalui analisis ini adalah apakah masyarakat adalah hal
pemenuhan kebutuhan sanitasnya:
1. Tidak ada pengalaman/belum pernah dilakukan
2. Pernah dilakukan, berbentuk hibah/bantuan dari luar
3. Pernah dilakukan, masyarakat berkontribusi dalam bentuk tenaga + material (in-
kind)
4. Pernah dilakukan, masyarakat berkontribusi uang dan tenaga + material (in-kind)
5. Pernah dilakukan, masyarakat berkontribusi uang dan tenaga + material (in-kind),
badan pengelola yang dibentuk masih ada/aktif sampai sekarang.
PANDUAN SELF- SELEKSI MASYARAKAT
I. Penelusuran Kegiatan Sanitasi (Time Line) 16
Skoring CS 1.1.
Pengalaman Membangun Sarana Sanitasi secara Gotong Royong
Pilihan Skor Konversi
ke nilai Tidak ada pengalaman/belum pernah dilakukan 0 0 Pernah dilakukan, berbentuk hibah/bantuan dari luar 1 25 Pernah dilakukan, masyarakat berkontribusi tenaga+material (in-kind)
2 50
Pernah dilakukan, masyarakat berkontribusi uang dan tenaga + material (in-kind)
3 75
Pernah dilakukan, masyarakat berkontribusi uang dan tenaga + material (in-kind), panitia pengelola masih ada sampai sekarang
4 100
PANDUAN SELF- SELEKSI MASYARAKAT
II. Kesediaan Berkontribusi (Ladder 1) 17
II. Kesediaaan Berkontribusi (Ladder 1) Tujuan • Mengkaji kesanggupan dan kesediaan masyarakat untuk memberikan kontribusi dalam
upaya perbaikan sanitasi. Disini belum akan dilihat besarnya kemampuan berkontribusi
karena belum tahu berapa besarnya biaya pembangunan sarana sanitasi yang akan
dibangun.
Waktu 60 menit
Target Masyarakat pengguna sarana sanitasi yang sudah ada: laki-laki, perempuan, kaya-
miskin, anak-anak.
Alat yang Perlu Dipersiapkan Beberapa kartu kosong, Spidol, Biji-bijian atau benih yang berukuran besar, lem, kartu
pilihan score.
Proses 1. Kegiatan ini dilakukan secara terpisah antara masyarakat laki-laki dan perempuan,
dan antar masyarakat kaya dan miskin (jika memungkinkan.
2. Fasilitator menjelaskan tujuan, maksud dan cara penerapan teknik ini. Apabila
peserta sudah paham, maka berikan “kesempatan” kepada mereka untuk
melakukannya sendiri.
3. Mulailah diskusi mengenai manfaat yang dirasakan oleh masyarakat terhadap
sarana sanitasi yang ada saat ini.
4. Tulislah pada kertas flip chart (satu kartu satu manfaat) dengan menggunakan
tulisan, simbol atau gambar.
PANDUAN SELF- SELEKSI MASYARAKAT
II. Kesediaan Berkontribusi (Ladder 1) 18
5. Ajaklah peserta untuk memberikan penilaian atas manfaat yang dapat dirasakan
dibandingkan dengan besarnya iuran yang telah mereka berikan terhadap
pembangunan sarana sanitasi.
6. Gunakan biji-bijian untuk menghitung; skor yang diberikan adalah antara 1 - 10.
Contoh: apabila nilai manfaat lebih besar dari nilai iurannya maka skor yang
diberikan untuk manfaat lebih banyak daripada skor untuk iuran.
7. Skor untuk nilai manfaat dan nilai iuran kemudian dijumlahkan dan isikan ke
kolom total, lalu dibuatlah rata-rata.
8. Berdasarkan hasil analisis ini, lalu ajaklah peserta untuk menilai kesanggupan
mereka untuk berkontribusi terhadap pembangunan/perbaikan sarana sanitasi yang
akan dilakukan dengan cara memilih kartu-kartu pilihan yang di dalamnya sudah
ada nilai score yang sudah disediakan oleh fasilitator.
9. Kartu yang dipilih adalah nilai yang dimiliki/diperoleh oleh masyarakat yang nanti
akan dijumlahkan dengan store yang lain pada sessi Community Self-selection
Stakeholders Meeting.
Informasi yang diharapkan a. Tidak bersedia memberikan kontribusi
b. Bersedia memberikan kontribusi hanya untuk biaya pembangunan toilet saja
c. Bersedia memberikan kontribusi untuk biaya pembangunan toilet, biaya
pengoperasian dan perawatan semua komponen
d. Bersedia memberikan kontribusi untuk biaya pembangunan toilet dan
sebagian komponen lainnya, biaya pengoperasian dan perawatan semua
komponen
e. Bersedia memberikan kontribusi untuk semua biaya pembangunan toilet dan
komponen lainnya, biaya pengoperasian dan perawatan semua komponen
PANDUAN SELF- SELEKSI MASYARAKAT
II. Kesediaan Berkontribusi (Ladder 1) 19
Tabel Analisis
Nilai Manfaat & Nilai Iuran
Manfaat yang dirasakan
Nilai Manfaat (1 – 10)
Nilai Iuran (1 – 10)
1 2 3 4 5 6 7 Dst … …
Total = Rata-rata =
Skoring
CS 2.1. Kesediaan masyarakat berkontribusi
Pilihan Skor Konversi
ke Tidak bersedia memberikan kontribusi 0 0 Bersedia memberikan kontribusi hanya untuk biaya pembangunan toilet 1 25 Bersedia memberikan kontribusi untuk biaya pembangunan toilet dan biaya pengoperasian dan perawatan semua komponen.
2 50
Bersedia memberikan kontribusi untuk biaya pembangunan toilet dan sebagian komponen lainnya, biaya pengoperasian dan perawatan semua komponen
3 75
Bersedia memberikan kontribusi untuk biaya pembangunan toilet dan seluruh komponen lainnya, biaya pengoperasian dan perawatan semua komponen
4 100
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
III. Pra-Survey Teknis Sanitasi (Transect Walk) 20
III. Prasyarat Teknis Sanitasi (Transect Walk)
Tujuan a. Mengkaji kesiapan teknis masyarakat untuk memenuhi kebutuhan perbaikan
sanitasi mereka, terutama dalam hal ketersediaan lahan, sumber air dan drainase
b. Observasi problem fisik sanitasi yang dihadapi oleh masyarakat
Waktu 120 menit
Target Masyarakat umum: orang kaya-miskin, laki-laki dan perempuan, anak-anak
Alat yang Perlu Dipersiapkan Kertas plano, spidol, tali dengan panjang kurang lebih 3 meter, tiga gambar (gambar
orang tersenyum, sedih dan biasa-biasa saja/netral), kartu pilihan berwarna.
Proses 1. Fasilitator menjelaskan maksud, tujuan dan proses penerapan teknik Sanitation
Transect Walk kepada peserta. Berilah contoh cara penerapan teknik ini. Jika
mereka sudah tahu dan paham, maka berikanlah kepada masyarakat untuk
melakukannya sendiri
2. Masyarakat diajak untuk membuat Community Sanitation Mapping secara garis
besar. Tentukan tempat calon lokasi pembangunan IPAL.
3. Kemudian tentukan lokasi yang akan dikunjungi: yaitu lokasi yang dicalonkan
masyarakat untuk bangunan SANIMAS, dan jalan menuju tempat tersebut dengan
melewati sarana sanitasi yang digunakan masyarakat saat ini seperti sungai, kolam,
saluran drainase, titik air.
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
III. Pra-Survey Teknis Sanitasi (Transect Walk) 21
4. Selama perjalanan anggota tim mengamati, mendiskusikan dengan masyarakat dan
mencatat semua temuan-temuan khusus tentang:
• sarana sanitasi yang ada (jamban, sungai, kolam, dll)
• pola penggunaan sarana sanitasi yang ada
• ketersediaan lahan
• muka air tanah (water table)
• jamban
• saluran drainase
5. Lakukan penilaian terhadap sarana yang ada dengan menggunakan rating scales
systems. Penilaian meliputi: tingkat aksesibilitas masyarakat terhadap sarana,
kelayakan desain (termasuk kelayakan untuk anak-anak, perempuan dan orang tua),
kualitas kontruksi, kemudahan dalam pengoperasian dan perawatan. 6. Lakukan verifikasi terhadap lahan yang diusulkan masyarakat untuk bangunan
instalasi pengolah air limbah/IPAL: elevasi, luas lahan yang dipersyaratkan untuk
household connection system, shared septic tank system, atau community sanitaion
centre. 7. Lakukan verifikasi terhadap status lahan dengan minta bukti tertulis atau
pernyataan lisan yang disaksikan oleh semua peserta berupa surat atau pernyataan
hibah, boleh dipakai atau bisa dibeli/sewa. Jika harus dibeli/sewa maka harus ada
kesanggupan tertulis dari masyarakat bahwa mereka siap membeli/menyewa lahan
tersebut. 8. Lakukan skoring dengan cara memilih pernyataan yang paling sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya di masyarakat. Kartu pilihan pernyataan sudah disiapkan
oleh fasilitator dengan menggunakan warna yang berbeda agar mudah bagi
masyarakat. 9. Kartu yang dipilih adalah nilai skor yang diperoleh oleh masyarakat yang nanti
akan dijulahkan dengan bilai dari teknik yang lain ini dalam sessi Community Self-
selection Stakeholders Meeting.
Informasi yang Diharapkan a. Tidak tersedia lahan yang siap pakai/bangun di dalam kampung
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
III. Pra-Survey Teknis Sanitasi (Transect Walk) 22
b. Tersedia lahan milik perorangan (100-200 m2) di dalam kampung dan harus
dibeli
c. Tersedia lahan milik negara (100-200m2) di dalam kampung tapi harus
minta surat ijin penggunaan
d. Tersedia lahan milik perorangan (100-200 m2) di dalam kampung yang siap
dibangun
e. Tersedia lahan milik negara (100-200 meter persegi) di dalam kampung
yang siap dibangun
Skoring
CS 3.1. Ketersediaan Air
Kondisi Bobot Score
Air tidak mencukupi meskipun untuk minum 0 0 Air hanya mencukupi untuk minum 1 25 Air hanya mencukupi untuk minum, masak, mencuci 2 50 Air mencukupi untuk minum, masak, cuci, dan mandi 3 75 Air mencukupi untuk semua kebutuhan 4 100
Catatan: Sistem sanitasi yang dibangun sangat tergantung dari ketersediaan air
CS 3.2. Toilet
Pilihan Skor Konversi ke
Ada jamban dimasing-masing rumah 0 0 Ada MCK yang berfungsi, digunakan sebagian kecil penduduk. Sebagian besar rumah mempunyai jamban sendiri
1 25
Ada MCK yang berfungsi, digunakan sebagian besar penduduk. Sebagian kecil rumah yang mempunyai jamban
2 50
Ada MCK yang berfungsi, digunakan sebagian besar penduduk. Sebagian kecil penduduk buang air besar di tempat terbuka.
3 75
Sebagian besar penduduk buang air besar di tempat terbuka 4 100
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
III. Pra-Survey Teknis Sanitasi (Transect Walk) 23
CS 3.3. Drainase
Pilihan Skor Konversi ke
Tidak ada saluran drainase 0 0 Ada saluran drainase tetapi sudah rusak 1 25 Ada saluran drainase tetapi mampet 2 50 Ada saluran drainase tetapi air mengalir lambat 3 75 Ada saluran drainase yang mengalir lancar 4 100
CS 3.4. Ketersediaan Lahan
Kondisi Score Konversi
ke nilai Tidak tersedia lahan di dalam kampung 0 0 Ada lahan milik perorangan (100-200 m2) di dalam kampung tapi harus dibeli
1 25
Ada lahan milik negara (100-200m2) di dalam kampung tapi harus minta ijin untuk penggunaan
2 50
Tersedia lahan milik perorangan (100-200 m2) di dalam kampung yang siap pakai
3 75
Tersedia lahan milik negara (100-200 meter persegi) di dalam kampung yang siap pakai
4 100
Catatan:
1. Ketersediaan lahan menjadi syarat mutlak untuk pembangunan sanitasi yang
menggunakan wastewater treatment.
2. Lahan milik negara yang terletak di dalam kampung diasumsikan lebih mudah
prosedur untuk pembebasannya.
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
IV. Kesiapan KSM (Venn Diagraming) 24
IV. Kesiapan KSM (Venn Diagraming) Tujuan
1. Melihat kesiapan kelembagaan/KSM lokal dengan cara mengkaji keberadaan dan
manfaat berbagai lembaga yang ada di masyarakat, serta mengkaji hubungan
lembaga-lembaga tersebut dengan masyarakat pada saat ini
Waktu 60 menit
Target Masyarakat: laki-laki dan perempuan, kaya dan miskin
Alat yang Perlu Dipersiapkan Kertas karton warna warni dengan berbagai ukuran, kertas plano, spidol warna, lem,
gunting, kartu pilihan berwarna.
Proses 1. Fasilitator menjelaskan maksud, tujuan, dan proses kajian kelembagaan ini. Berilah
contoh kepada partisipan bagaimana cara menerapkan alat ini untuk analisis. Jika
mereka sudah paham maka berikanlah kepada masyarakat untuk melakukannya
sendiri
2. Ajaklah peserta untuk mendiskusikan macam-macam lembaga local yang ada di
masyarakat, terutama yang masih eksis.
3. Kemudian mintalah masyarakat untuk membuat daftar dan menuliskan nama-nama
lembaga tersebut di atas bulatan kertas. Lakukanlah analisis terhadap manfaat
setiap lembaga tersebut bagi masyarakat: semakin besar manfaatnya maka semakin
besar bulatan kertasnya, begitu pula sebaliknya.
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
IV. Kesiapan KSM (Venn Diagraming) 25
4. Ajaklah masyarakat untuk menganalisis hubungan setiap lembaga dengan
masyarakat dengan cara memposisikan kertas-kertas lingkaran/bulatan dengan titik
sentral (masyarakat): semakin dekat hubungannya dengan masyarakat (semakin
banyak interaksinya dengan masyarakat) maka semakin dekat/pendek jaraknya
dengan titik sentral, begitu pula sebaliknya.
5. Beri kesempatan pada masyarakat untuk memindah-mindahkan lingkaran-lingkaran
tersebut pada bidang kertas tersebut dan mendiskusikan alasan mereka
menempatkan lingkaran dekat atau jauh dari pusat, sampai akhirnya mereka
menyepakati penempatan yang mereka lakukan. Jika tercapai kesepakatan,
lekatkan dengan lem lingkaran-lingkaran tersebut agar menempel dengan baik.
6. Amati apakah terdapat lingkaran-lingkaran berukuran besar yang ditempatkan dekat
dengan pusat. Jika ada, hal itu mengartikan bahwa ada beberapa lembaga di
masyarakat tersebut yang bermanfaat dan penting bagi warga dan lembaga-lembaga
tersebut sering berinteraksi dengan mereka. Jika tidak terdapat lingkaran besar atau
lingkaran-lingkaran besar ditempatkan jauh dari pusat, hal itu mengartikan bahwa
tidak ada lembaga besar yang penting bagi sebagian besar warga, atau lembaga-
lembaga tersebut terlalu jauh sehingga tidak banyak mendatangkan manfaat bagi
mereka.
7. Terakhir, ajaklah masyarakat untuk menentukan pilihan pernyataan dalam kertas
yang paling sesuai yang telah disiapkan oleh fasilitator yang sudah memiliki kode
skor.
8. Kartu yang dipilih adalah store/nilai yang didapatkan oleh masyarakat yang nanti
akan dijumlahkan dengan nilai yang lain pada saat Community Self-selection
Stakeholders Meting.
Informasi yang diharapkan a. Tidak ada KSM yang penting/bermanfaat bagi warga masyarakat
b. Ada KSM tapi semuanya tidak penting/bermanfaat bagi masyarakat
c. Ada KSM yang penting/bermanfaat tapi hubungannya jauh dari masyarakat
d. Ada KSM yang penting/bermanfaat dan hubungannya dekat dengan
masyarakat
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
IV. Kesiapan KSM (Venn Diagraming) 26
e. Semua KSM yang penting/bermanfaat mempunyai hubungan dekat degan
masyarakat
Skoring
CS 4.1. Kesiapan kelompok swadaya masyarakat
Pilihan Skor Konversi
ke Tidak ada KSM yang penting / bermanfaat bagi masyarakat 0 0 Ada KSM tapi semuanya tidak penting/bermanfaat bagi masyarakat 1 25 Ada KSM yang penting/bermanfaat tapi hubungannya jauh dari masyarakat
2 50
Ada KSM yang penting/bermanfaat dan hubungannya dekat dengan masyarakat
3 75
Semua KSM yang penting/bermanfaat hubungannya dekat dengan masyarakat
4 100
PANDUAN SELF- SELEKSI MASYARAKAT
V. Rencana Perbaikan Sanitasi (Problem Tree) 27
V. Rencana Perbaikan Sanitasi (Problem Tree)
Tujuan 1. Mengkaji masalah-masalah sanitasi yang ada di masyarakat dan mengkaji
hubungan sebab-akibat yang timbul dalam masalah sanitasi.
2. Menentukan masalah-masalah inti sanitasi (sanitation core problem)
3. Mengkaji ide/gagasan/rencana masyarakat untuk memecahkan masalah sanitasi
yang mereka hadapi
Waktu 90 menit
Target Masyarakat: laki-laki perempuan, kaya-miskin, tua-muda,
Alat yang Perlu Dipersiapkan Kertas plano, kertas meta plan, spidol, lem, kartu pilihan berwarna.
Proses 1. Fasilitator menjelaskan maksud, tujuan, dan proses kajian masalah sanitasi. Berilah
contah cara penerapan alat ini. Jika masyarakat sudah paham kemudian berikan
kesempatan kepada masyarakat untuk melakukannya sendiri.
2. Tulislah masalah secara singkat, padat dan jelas sesuai pandangan/perasaan
masyarakat pada kartu-kartu dan tempelkan pada papan. Perhatian: tulis masalah
dengan kata positif seperti “Warga terserang penyakit perut”
3. Mintalah kepada masyarakat untuk menentukan masalah inti. Lalu telitilah kartu-
kartu lainnya yang menyebabkan terjadinya masalah inti tersebut dan letakkan
kartu-kartu tersebut di bawah masalah inti
PANDUAN SELF- SELEKSI MASYARAKAT
V. Rencana Perbaikan Sanitasi (Problem Tree) 28
4. Kemudian telitilah kartu-kartu lainnya yang menjadi akibat dari masalah inti
tersebut, lalu letakkan kartu-kartu tersebut di atas masalah inti.
5. Lakukan analisis hubungan sebab-akibat dengan cara memberi tanda panah antara
kartu satu dengan kartu lain dengan tetap mengacu pada core problemnya.
6. Periksalah diagram secara keseluruhan dan, apabila diperlukan, perbaikilah untuk
menjamin keabsahan dan kelengkapan analisis permasalahan sanitasi.
7. Lalu tanyakan kepada mereka tentang ide/gagasan/rencana/action plan perbaikan
sanitasi. Dan tulislah dalam kertas putih yang panjang tentang ide / gagasan /
rencana / action plan (jika ada).
8. Ajaklah masyarakat untuk membuat penilaian dengan cara memilih pernyataan
yang paling sesuai dengan keadaan mereka dengan menggunakan kartu pilihan
yang sudah disiapkan oleh fasilitator yang telah memiliki kode skor.
9. Kartu yang dipilih adalah nilai yang diperoleh oleh masyarakat yang nanti akan
dihitung dan dijumlahkan dengan hasil dari teknik lain dalam Community Self-
selection Stakeholders Meeting.
Informasi yang diharapkan
a. Sanitasi tidak muncul dalam analisis masyarakat
b. Sanitasi muncul tapi tidak dibahas lebih lanjut dalam analisis
c. Sanitasi dan beberapa pilihan pemecahannya dibahas dalam analisis
d. Sanitasi dan pilihan pemecahannya dibahas, tetapi tidak ada rencana kerja
khusus
e. Sanitasi dan pilihan pemecahannya dibahas, dan rencana kerja khusus telah
disusun oleh masyarakat.
PANDUAN SELF- SELEKSI MASYARAKAT
V. Rencana Perbaikan Sanitasi (Problem Tree) 29
Skor CS 5.1.
Rencana Perbaikan Sanitasi
Pilihan Skor Konversi
ke Sanitasi tidak muncul dalam analisis masyarakat 0 0 Sanitasi muncul tapi tidak dibahas lebih lanjut dalam analisis 1 25 Sanitasi dan beberapa pilihan pemecahannya dibahas dalam analisis 2 50 Sanitasi dan pilihan pemecahannya dibahas, tetapi tidak ada rencana kerja khusus
3 75
Sanitasi dan pilihan pemecahannya dibahas, dan rencana kerja khusus telah disusun oleh masyarakat
4 100
PANDUAN SELF- SELEKSI MASYARAKAT
VI. Pertemuan Stakeholder Masyarakat Untuk Seleksi-sendiri
30
VI. Pertemuan Stakeholder Masyarakat Untuk Seleksi-sendiri (Community Self-Selection Stakeholders Meeting)
Tujuan
• Mengajak seluruh stakeholders masyarakat untuk secara bersama-sama
mengetahui dan memverifikasi hasil temuan RPA
• Menyusun criteria bersama untuk menentukan lokasi yang paling siap
implementasi SANIMAS dalam satu Kota/Kabupaten.
• Melakukan penghitungan hasil RPA secara bersama-sama.
• Membuat berita acara sebagai dasar penyusunan MoU antara wakil masyarakat,
pemerintah dan pelaksana program.
Waktu Maksimum, 3 jam
Target Total participants kurang lebih sebanyak 55 orang, terdiri dari:
1. Wakil masyarakat yang telah selesai melakukan RPA: 10 orang/kampung yang
mencerminkan komponen yang ada dalam masyarakat (laki-perempuan, tua-muda,
kaya-miskin).
2. Wakil pemerintah pusat: 2 orang.
3. Bupati/Walikota, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Penanggungjawab: 15 orang
(maksimal).
4. Pimpinan Kegiatan: 1 orang
5. Kordinator & Konsultan SANIMAS: 3 orang.
6. Kordinator Regional SANIMAS: 1 orang.
7. Tenaga Fasilitator Lapangan/TFL : 2 orang.
PANDUAN SELF- SELEKSI MASYARAKAT
VI. Pertemuan Stakeholder Masyarakat Untuk Seleksi-sendiri
31
Alat yang Diperlukan 1. Ruang aula yang cukup luas (+ 75 peserta) dan terang dengan dinding yang dapat
ditempel kain.
2. Meja & kursi yang ditata secara berkelompok .
3. Alat tulis: kertas plano, lakban, lem, gunting, kertas warna, spidol.
4. SANIMAS promotion tool kits.
5. Draft berita acara & MoU.
Proses 1. Pertemuan stakeholders masyarakat untuk seleksi-sendiri dilaksanakan dengan cara
lebih formal karena semua stakeholders diundang untuk hadir.
2. Sambutan dari stakeholder pemerintah.
3. Overview dan penjelasan follow-up kegiatan SANIMAS setelah terseseleksinya
kampong oleh kordinator.
4. Fasilitator mengajak peserta untuk menyusun kriteria bersama berdasarkan score
hasil RPA untuk menentukan kampung yang paling siap implementasi SANIMAS,
terutama untuk mengantisipasi jika ada dua atau lebih kampong yang memiliki
jumlah nilai yang sama.
5. Presentasi hasil RPA oleh masing-masing wakil kampung.
6. Penghitungan nilai hasil RPA dengan cara memasukkan nilai setiap teknik ke
dalam table yang telah disediakan oleh fasilitator. Nilai tersebut kemudian dihitung
sesuai dengan bobot masing-masing. Semua proses penghitungan dilakukan secara
bersama-sama dan terbuka dari masing-masing kampung.
7. Langkah selanjutnya adalah menjumlahkan nilai sehingga diperoleh total nilai
masing-masing kampung.
8. Total nilai masing-masing kampung akann diperbandingkan dengan total nilai dari
kampung yang lain. Kampung yang memperoleh nilai tertinggi adalah kampung
yang paling siap untuk implementasi SANIMAS.
9. Penandatanganan berita acara pelaksanaan seleksi masyarakat yang ditandatangani
oleh semua wakil stakeholders.
PANDUAN SELF- SELEKSI MASYARAKAT
VI. Pertemuan Stakeholder Masyarakat Untuk Seleksi-sendiri
32
10. Catatan untuk proses: harus ada fasilitator yang dapat memfasilitasi jalannya
pertemuan dengan baik. Jika diperlukan dapat disediakan co-fasilitator untuk
membantu proses.
Hasil yang Diharapkan 1. Penyampaian informasi tentang hasil temuan RPA dari masing-masing kampung.
2. Kriteria bersama dan terbuka untuk menentukan kampung yang yang paling siap.
3. Seleksi sendiri berdasarkan kriteria bersama.
4. Penandatanganan berita acara.
Analisis Data
No Indikator Teknik Skor Bobot
Nilai
1 Kelayakan teknis Transect Walk
CS 3.1. – CS 3.4.
Rata-rata
35%
2 Kesediaan pemakai mendanai perbaikan sanitasi
Ladder I CS 2.1 35%
Kapasitas kelembagaan - Pengalaman di masa lalu dalam membangun prasarana secara gotong royong
Time line
CS 1.1.
3
- Kesiapan lembaga saat ini
Diagram Venn
CS 4.1.
Rata-rata
20%
4 Prioritas perbaikan sanitasi dalam analisis dan perencanaan masyarakat
Problem tree
CS 5.1. 10%
TOTAL
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
VI. Community Self-Selection Stakeholders Meeting 33
Contoh:
BERITA ACARA PELAKSANAAN PROSES SELF-SELEKSI KAMPUNG
SANITASI OLEH MASYARAKAT (SANIMAS) KOTA/KABUPATEN ............................
________________________________________________________________________
Pada hari ini ___________ tanggal _______ bulan _______ Tahun ______.. bertempat di
_______________ yang beralamat di _________________________ telah dilaksanakan
Self-seleksi Kampung dalam rangka implementasi program Sanitasi Oleh Masyarakat
(SANIMAS). Seleksi tersebut telah dilaksanakan dengan menggunakan metode Rapid
Participatory Assessment/RPA. Seluruh proses seleksi telah dilaksanakan secara fair,
transaparan dan demokratis oleh masyarakat sendiri.
Seleksi kampong tersebut telah diikuti oleh _____ kampong, yaitu:
1. _________________________________
2. _________________________________
3. _________________________________
Sesuai dengan hasil score yang dikumpulkan oleh masing-masing kampong, maka telah
disepakati bersama bahwa kampong yang paling siap untuk implementasi SANIMAS
adalah kampong _____________________________
Demikian berita acara ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
………………………, ……………200.. Berita acara ini ditandatangani oleh:
1. ____________________________ 2. _____________________________ 3. _____________________________ 4. _____________________________ 5. _____________________________ 6. _____________________________ 7. _____________________________ 8. _____________________________
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
VI.Community Self-Selection Stakeholders Meeting 34
Contoh:
NOTA KESEPAKATAN KERJASAMA IMPLEMENTASI SANITASI OLEH MASYARAKAT (SANIMAS)
RT …. / RW … / BANJAR ……..…..….. Kalurahan ………………….
Kota / Kabupaten ………………….. Propinsi ……………………………
________________________________________________________________________
Pada hari ini, tanggal ……………………. Tahun 200..
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : …………………………………………………………………
Jabatan : …………………………………………………………………
Alamat : …………………………………………………………………
Yang bertindak untuk dan atas nama PEMERINTAH, untuk selanjutnya disebut
sebagai PIHAK PERTAMA
2. Nama : …………………………………………………………………
Jabatan : …………………………………………………………………
Alamat : …………………………………………………………………
Yang bertindak untuk dan atas nama MASYARAKAT, untuk selanjutnya disebut
sebagai PIHAK KEDUA
3. Nama : …………………………………………………………………
Jabatan : …………………………………………………………………
Alamat : …………………………………………………………………
Yang bertindak untuk dan atas nama PROYEK, untuk selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KETIGA
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
VI.Community Self-Selection Stakeholders Meeting 35
Semua pihak telah bersepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama implementasi
program sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS) dengan ketentuan sebagai berikut :
PASAL 1
Tugas dan Kewajiban Masing-masing Pihak
PIHAK I PIHAK II PIHAK III
1. Mengalokasikan dana
bantuan untuk
konstruksi SANIMAS
yang besarnya
disesuaikan dengan
hasil opsi teknik oleh
masyarakat.
2. Ikut melakukan
pengawasan dalam
pelaksanaan konstruksi.
3. Ikut membantu
memecahkan
permasalahan apabila
ada dikemudian hari.
1. Memberikan kontribusi
untuk konstruksi
SANIMAS yang
besarnya disesuaikan
dengan hasil opsi
teknik oleh
masyarakat.
2. Membentuk Panitia
Pembangunan
SANIMAS dan Badan
Pengelola SANIMAS
3. Melaksanakan
kontruksi sesuai
dengan rencana dan
design.
1. Menyediakan opsi
teknik
2. Memberikan pelatihan
tukang, CBO dan EH.
3. Memberikan
pendampingan selama
pelaksanaan di
lapangan.
4. Membantu masyarakat
untuk akses kepada
pemerintah local.
5. Ikut membantu
memecahkan
permasalahan jika ada.
PASAL 2 Pelaksanaan Pembangunan SANIMAS
Kedua belah PIHAK sepakat membangun sarana SANIMAS yang pelaksanaanya akan
dilakukan oleh SANIMAS Committee dan disupervisi oleh Konsultan SANIMAS, dimulai
sejak tanggal ………………………. dan selesai tanggal ………………………. atau
selama ………….. bulan.
PANDUAN SELF-SELEKSI MASYARAKAT
VI.Community Self-Selection Stakeholders Meeting 36
PASAL 3
Operasi dan Monitoring
Operasi dan Monitoring bangunan SANIMAS akan dilakukan oleh sebuah Badan
Pengelola yang dibentuk oleh masyarakat sendiri. Badan Pengelola terdiri dari tiga sie (sie
O + M, sie Kesehatan dan sie Iuran )
Demikian Surat Kesepakatan Kerjasama ini dibuat tanpa paksaan dari pihak manapun
………………………, ……………200.. PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA PIHAK KETIGA (…..……………………) (….…………………) (…………………)
Action plan: Mojokerto Pasuruan Kediri Blitar Pamekasn Sidoarjo Denpasar Longlist kampung:
1. Minimal 5 2. Data sekunder dari pemkot/kab 3. Profil kampong 4. Management:
20.7 20 22.7 15.7 20.7 20.7 20.7
Shorlist kampong: 1. ada lahan di dalam kampong
luas 100-200m2 2. dilakukan oleh TFL + Tenaga
teknis Reg. Koord. 3. Manajemen:
22.7 24.7 28.7 21.7 21.7 20.7 22.7
Presentasi kpd stakeholder kampung:
1. Undangan 2. Event 3. EoI 4. Manajemen:
29.7 26.7 2.8 27.7 26.7 28.7 23.7
Rapid Participatory Assesment 1. Time line 2. Ladder 1 3. Transect walk 4. Venn diagramming 5. Problem tree 6. Manajemen:
2.8 3.8 9.8 3.8 4.8 5.8 30.7
Community Self-selection Stakeholders Meeting: 1. Grafik hasil RPA berdasarkan score 2. Presentasi 3. Berita acara 4. Manajemen:
2.8 3.8 9.8 3.8 4.8 5.8 30.7
Tabel Konsolidasi Skor
No Indikator Teknik Skor Bobot Nilai
CS 3.1. 1 Kelayakan teknis Transect Walk
- CS 3.4.
Rata-rata 35%
2 Kesediaan pemakai mendanai perbaikan sanitasi
Ladder I CS 2.1 35%
Kapasitas kelembagaan - Pengalaman di masa lalu dalam membangun prasarana secara gotong royong
Time line
CS 1.1.
3
- Kesiapan lembaga saat ini Diagram Venn CS 4.1.
Rata-rata
20%
4 Prioritas perbaikan sanitasi dalam analisis dan perencanaan masyarakat
Problem tree CS 5.1. 10%
TOTAL
Tabel Konsolidasi Skor
No Indikator Teknik Skor Bobot Nilai
1 Kelayakan teknis Transect Walk 35%
2 Kesediaan pemakai mendanai perbaikan sanitasi
Ladder I 35%
Kapasitas kelembagaan - Pengalaman di masa lalu dalam membangun prasarana secara gotong royong
Time line
3
- Kesiapan lembaga saat ini Diagram Venn
20%
4 Prioritas perbaikan sanitasi dalam analisis dan perencanaan masyarakat
Problem tree
10%
TOTAL
Top Related