Download - OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

Transcript
Page 1: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA DEKLOROFILASI SECARA ELEKTROKOAGULASI

PADA EKSTRAK DAUN STEVIA (Stevia rebaudiana Bertonii M) DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Ferri Ariya Yanu Pribadi

NIM : 058114163

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2009

Page 2: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

ii

OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA DEKLOROFILASI SECARA ELEKTROKOAGULASI

PADA EKSTRAK DAUN STEVIA (Stevia rebaudiana Bertonii M) DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Ferri Ariya Yanu Pribadi

NIM : 058114163

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2009

Page 3: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

iii

Page 4: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

iv

Page 5: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Page 6: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

vi

Page 7: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “ Optimasi Jarak Elektroda dan Voltase pada Deklorofilasi secara

Elektrokoagulasi pada Ekstrak Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii M)

dengan Metode Desain Faktorial ”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) pada program studi Farmasi di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian yang dilakukan ini merupakan bagian dari penelitian Payung

yang dibiayai Hibah PHK A3 Dikti dengan judul “Optimasi Proses Ekstraksi dan

Studi Preformulasi Steviosida sebagai Pemanis Pengganti Gula”.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-

banyaknya kepada berbagai pihak yang telah banyak memberi dukungan,

bimbingan, dorongan, maupun sarana selama penulis melaksanakan dan

menyusun skripsi. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

2. Bapak Yohanes Dwiatmaka. M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah

banyak memberikan bimbingan, saran dan dukungan baik selama pelaksanaan

maupun penyusunan skripsi.

Page 8: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

viii

3. Ibu Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt selaku dosen pembimbing II yang telah

banyak memberikan saran, bimbingan dan dukungan baik selama pelaksanaan

maupun penyusunan skripsi.

4. Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan, kritik dan saran kepada penulis untuk menyempurnakan karya tulis

ini.

5. Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan, kritik dan saran kepada penulis untuk menyempurnakan karya tulis

ini.

6. Bapak dan ibuku yang tersayang, mas Wawan dan adikku Aji, dan om Tusia

terima kasih atas doa, dukungan dan cinta yang besar yang telah diberikan

selama ini.

7. Teman-teman team Stevia Maniez: Tyas, Retha, Totok, Febrian, Diana, Nia,

Natalia dan Siska terima kasih atas kerjasama, diskusi dan kebersamaannya

selama penelitian ini.

8. Mas Arian, terima kasih banyak atas segala bantuan, saran, dan dukungannya

selama penelitian ini.

9. Mas Wagiran, mas Sigit, mas Sarwanto, mas Bimo dan segenap laboran

fakultas Farmasi yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

10. Agus, Hendra, Vian, Yoyok, Berto, Donal, Bayu, Alfa dan teman-teman

Farmasi Sains dan Teknologi (FST) angkatan 2005 yang tidak mungkin saya

sebut satu per satu.

Page 9: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

ix

11. Teman-teman KKN-ku kelompok 6 angkatan XXXVII yang selalu

mendukung dan memberi semangat.

12. Semua pihak yang telah membantu hingga tersusunnya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian yang telah dilakukan untuk

penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Walaupun demikian

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan

perkembangan ilmu pengetahuan.

Penulis

Page 10: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

x

Page 11: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

xi

INTISARI

Penelitian ini merupakan optimasi metode deklorofilasi secara elektrokoagulasi pada ekstrak daun stevia (Stevia rebaudiana Bert.) dengan metode desain faktorial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang dominan diantara jarak elektroda, voltase, atau interaksi antara keduanya dalam menentukan deklorofilasi yang optimal, dan untuk memperoleh area optimum dari jarak elektroda dan voltase yang diteliti.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan aplikasi desain faktorial. Pada penelitian dilakukan proses ekstraksi, deklorofilasi dengan elektrokoagulasi, dan validasi metode. Optimasi metode elektrokagulasi dalam menghilangkan klorofil dilakukan dengan menggunakan desain faktorial dengan kombinasi perlakuan 1, a, b dan ab, dengan kombinasi jarak elektroda dan voltase yang berbeda-beda pada tiap perlakuan. Parameter optimasi dari metode elektrokoagulasi dapat diketahui dari % deklorofilasi yang diperoleh dengan pengukuran menggunakan metode spektrofotometri serapan atom. Analisis secara spektrofotometri serapan atom didasarkan pada kandungan magnesium di dalam klorofil. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Yate’s treatment dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa jarak elektroda, voltase dan interaksi keduanya tidak memberikan efek yang dominan dalam menentukan besar % deklorofilasi. Berdasarkan contour plot diperoleh area optimum yang diprediksi mampu menghasilkan % deklorofilasi yang optimal hingga lebih dari 90,90%.

Kata kunci : deklorofilasi, elektrokoagulasi, ekstrak cair daun stevia, desain

faktorial, spektrofotometer serapan atom

Page 12: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

xii

ABSTRACT

This research was about optimization of dechlorophyllation methode by electrocoagulation in stevia (Stevia rebaudiana Bert.) leaf extracts with factorial design methode. The aims of the research were to observe the dominant effect among electrode distance, voltage, and the interaction of both on determining the optimal dechlorophyllation, and to obtain the optimum area of electrode distance and voltage which observed.

This research was pure experimental research based on factorial design application. The research involved some process, such as extraction, dechlorophyllation by electrocoagulation, and methode validation. Electrocoagulation methode optimization in eliminating chlorophyll using factorial design with combination of treatment 1, a, b, and ab, with different combination of electrode distance and voltage in each treatment. Optimization parameter of electrocoagulation methode was evaluated from % dechlorophyllation which it was obtained from the measurement by atomic absorption spectrophotometry methode. Analysis by atomic absorption spectrophotometry relied on magnesium in chlorophyll compound. Statistic analysis used in this research is Yate’s treatment with 95% level of confidence.

The result showed that electrode distance, voltage and the interaction of both do not give the dominant effect in determining the % dechlorophyllation. Based on contour plot, the optimum area was obtained, it was predicted can yield the % dechlorophyllation more than 90,90%.

Keyword : dechlorophyllation, electrocoagulation, liquid extract of stevia leaf,

factorial design, atomic absorption spectrophotometry

Page 13: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i

HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .. vi

PRAKATA ................................................................................................... vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... x

INTISARI ..................................................................................................... xi

ABSTRACT .................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xviii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xx

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .............................................................. 2

C. Keaslian Penelitian ............................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 3

E. Tujuan Penelitian .................................................................. 4

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA .......................................................... 5

A. Stevia .................................................................................... 5

Page 14: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

xiv

1. Keterangan botani ........................................................... 5

2. Kandungan kimia ............................................................ 5

B. Maserasi ................................................................................ 6

C. Isolasi Steviosida ................................................................... 7

D. Ekstrak .................................................................................. 8

E. Klorofil .................................................................................. 8

F. Deklorofilasi .......................................................................... 10

G. Elektrokoagulasi .................................................................... 10

H. Spektrofotometri Serapan Atom ........................................... 14

1. Prinsip metode spektrofotometri serapan atom ............... 14

2. Bagian-bagian spektrofotometri serapan atom ............... 15

3. Interferensi pengukuran dengan menggunakan

spektrofotometri serapan atom ....................................... 18

4. Kelebihan dan kekurangan metode

spektrofotometri serapan atom ....................................... 18

5. Aplikasi spektrofotometri serapan atom untuk

penetapan kadar klorofil dalam sampel ekstrak

cair .................................................................................. 19

I. Validitas Metode .................................................................. 19

1. Akurasi ............................................................................ 19

2. Presisi .............................................................................. 20

3. Linearitas ........................................................................ 20

Page 15: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

xv

4. Limit Of Detection (LOD) dan Limit Of

Quantitation (LOQ) .…………………………………… 20

5. Range ………………………………………………….. 21

J. Desain Faktorial ................................................................... 22

K. Landasan Teori ...................................................................... 23

L. Hipotesis .............................................................................. 25

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................ 26

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................ 26

B. Variabel dan Definisi Operasional ........................................ 26

1. Klasifikasi variabel ......................................................... 26

2. Definisi operasioanal ...................................................... 27

C. Bahan-bahan Penelitian ......................................................... 27

D. Alat-alat Penelitian ............................................................... 28

E. Tata Cara Penelitian .............................................................. 28

1. Determinasi tanaman ...................................................... 28

2. Pembuatan serbuk simplisia tanaman ............................. 28

3. Pembuatan ekstrak cair daun stevia ................................ 29

4. Deklorofilasi ekstrak cair daun stevia ............................. 29

5. Destruksi sampel ............................................................. 30

6. Analsis kualitatif dengan spektrofotometer

serapan atom .................................................................. 30

7. Penetapan kadar magnesium dalam ekstrak cair

daun stevia ...................................................................... 31

Page 16: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

xvi

8. Validasi metode penetapan kadar magnesium

dalam ekstrak cair daun stevia ........................................ 32

9. Optimasi metode elektrokoagulasi pada ekstrak

cair daun stevia ............................................................... 33

F. Analisis Data dan Optimasi .................................................. 34

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 36

A. Determinasi Tanaman ........................................................... 36

B. Pembuatan Serbuk Simplisa Daun Stevia ............................. 36

C. Pembuatan Ekstrak Cair Daun Stevia ................................... 37

D. Deklorofilasi Ekstrak Cair Daun Stevia ................................ 39

E. Destruksi Sampel .................................................................. 42

F. Analisis Kualitatif Menggunakan Spektrofotometer

Serapan Atom ....................................................................... 43

G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair

Daun Stevia ........................................................................... 44

1. Optimasi kondisi spektrofotometer serapan atom ........... 44

2. Pembuatan kurva baku ................................................... 46

3. Validitas metode ............................................................. 47

4. Perhitungan % Deklorofilasi ........................................... 49

H. Optimasi Metode Elektrokoagulasi pada Ekstrak

Cair Daun Stevia .................................................................. 56

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 58

A. Kesimpulan .......................................................................... 58

Page 17: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

xvii

B. Saran .................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 59

LAMPIRAN ................................................................................................. 62

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................. 82

Page 18: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Parameter validitas metode yang dipersyaratkan untuk

setiap kategori .......................................................................... 22

Tabel II. Desain faktorial pada elektrokoagulasi .................................... 30

Tabel III. Konsentrasi, absorbansi, dan koefisien korelasi dari

kurva baku ............................................................................... 46

Tabel IV. Kadar magnesium dalam ekstrak cair daun stevia

awal .......................................................................................... 47

Tabel V. Hasil perhitungan recovery dan koefisien variasi .................... 48

Tabel VI. Kadar magnesium dalam ekstrak cair daun stevia

setelah deklorofilasi ................................................................. 50

Tabel VII. Persentase deklorofilasi setelah perlakuan

elektrokoagulasi ....................................................................... 51

Tabel VIII. Efek jarak elektroda, voltase dan interaksi keduanya

dalam menentukan % deklorofilasi ......................................... 53

Tabel IX. Analisis Yate`s Treatment % deklorofilasi .............................. 55

Page 19: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Steviosida ................................................................ 6

Gambar 2. Struktur kimia klorofil a, b, c1, c2, dan d .............................. 9

Gambar 3. Deskripsi metode elektrokoagulasi ....................................... 11

Gambar 4. Pengabut ................................................................................ 15

Gambar 5. Bagian-bagian dalam nyala .................................................. 16

Gambar 6. Hollow cathode lamp ............................................................ 17

Gambar 7. Bagian-bagian alat spektrofotometer serapan atom .............. 18

Gambar 8. Berkas sinar melewati interzonal combustion zone ............... 45

Gambar 9. Kurva hubungan antara kadar larutan baku

magnesium dan absorbansi (replikasi I) ................................ 47

Gambar 10. Hubungan pengaruh voltase (a) dan jarak elektroda

(b) terhadap % deklorofilasi .................................................. 54

Gambar 11. Contour plot % deklorofilasi secara elektrokoagulasi .......... 57

Page 20: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat keterangan determinasi .............................................. 62

Lampiran 2. Penimbangan baku magnesium dan perhitungan seri

larutan baku magnesium ...................................................... 64

Lampiran 3. Tabel perhitungan persamaan kurva baku ............................ 68

Lampiran 4. Hasil perhitungan kadar magnesium pada maserat

awal, Recovery, Koevisien Variasi (KV) .............................. 69

Lampiran 5. Tabel pengukuran dan perhitungan kadar

magnesium sisa dalam ekstrak cair daun stevia

setelah perlakukan elektrokoagulasi ...................................... 71

Lampiran 6. Tabel perhitungan % deklorofilasi pada ekstrak cair

daun stevia setelah perlakukan elektrokoagulasi .................. 72

Lampiran 7. Perhitungan efek ................................................................... 73

Lampiran 8. Persamaan regresi ................................................................. 74

Lampiran 9. Data analysis of variance (ANOVA) Yate`s

treatment ............................................................................... 76

Lampiran 10. Spesifikasi Alat Elektrokoagulasi (modifikasi

Farmasi USD) ....................................................................... 78

Lampiran 11. Dokumentasi ......................................................................... 79

Page 21: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stevia (Stevia rebaudiana Bert) telah lama digunakan sebagai pemanis

alami. Ekstrak daun dari tanaman ini sering digunakan secara tradisional dalam

treatment diabetes. Senyawa yang bertanggung jawab terhadap sifat pemanis

pada tanaman stevia adalah steviosida. Steviosida memiliki tingkat kemanisan

110-270 kali dibandingkan sukrosa (Phillips, 1989).

Pada proses isolasi untuk mendapatkan kristal steviosida yang baik,

terdapat satu langkah penting yang perlu dilakukan, yakni menghilangkan warna

hijau atau pigmen daun (klorofil) dari ekstrak cair. Penghilangan klorofil ini

ditujukan agar dapat diperoleh senyawa steviosida yang murni. Selain itu juga

dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

warna kristal steviosida yang diperoleh, sehingga visualisasi dari kristal steviosida

akan menjadi baik (Moraes dan Machado, 2001).

Metode konvensional yang biasanya digunakan untuk deklorofilasi

adalah dengan ekstraksi pelarut atau dengan kromatografi kolom. Namun pada

dasarnya kedua metode ini menggunakan satu atau lebih pelarut organik yang

toksik dan pada umumnya dalam jumlah yang banyak. Pada penggunaan metode

kromatografi, selain mahal, juga mempergunakan zat penjerap (adsorbent) dalam

jumlah banyak. Disamping itu, deklorofilasi dengan menggunakan kedua metode

tersebut pada umumnya dapat dikatakan kurang efisien (Jumpatong et al, 2006).

Page 22: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

2

Oleh karena nantinya serbuk kristal steviosida digunakan secara oral

sebagai pemanis, maka penggunaan pelarut organik yang toksik harus

diminimalkan atau bahkan tidak dipergunakan sama sekali dalam proses

isolasinya sehingga metode yang tepat untuk deklorofilasi pada ekstrak cair daun

stevia adalah dengan metode elektrokoagulasi. Proses deklorofilasi secara

elektrokoagulasi ini dilakukan dengan cara menempatkan ekstrak cair tanaman

stevia ke dalam bejana elektrolisis yang didalamnya terdapat dua lempeng

elektroda aluminium, yang selanjutnya dialirkan arus listrik searah. Faktor-faktor

yang dapat berpengaruh pada proses elektrokoagulasi antara lain jarak elektroda,

voltase, suhu, waktu proses, luas permukaan elektroda dan jenis elektroda.

Meskipun metode elektrokoagulasi untuk deklorofilasi pada ekstrak cair

telah diteliti pertama kali oleh Miwa pada tahun 1978, namun belum terdapat data

yang memadai mengenai pengaruh jarak elektroda dan voltase pada metode

elektrokoagulasi untuk deklorofilasi pada ekstrak cair daun stevia. Melalui

penelitian ini diharapkan dapat diperoleh optimasi jarak elektroda dan voltase

pada metode elektrokoagulasi yang dapat menghilangkan klorofil dalam ekstrak

cair daun stevia secara optimal dengan desain faktorial.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Diantara jarak elektroda, voltase dan interaksi antara keduanya, faktor

manakah yang dominan dalam menentukan % deklorofilasi yang optimal ?

Page 23: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

3

2. Apakah dapat ditemukan area optimum pada contour plot yang diprediksi

menghasilkan % deklorofilasi yang optimal ?

C. Keaslian Penelitian

Sejauh penelusuran yang dilakukan oleh peneliti, penelitian mengenai

optimasi jarak elektroda dan voltase pada deklorofilasi secara elektrokoagulasi

pada ekstrak daun stevia dengan metode desain faktorial belum pernah dilakukan

sebelumnya.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di

bidang farmasi dan fitokimia, khususnya mengenai optimasi jarak elektroda dan

voltase pada deklorofilasi secara elektrokoagulasi pada ekstrak daun stevia

dengan metode desain faktorial.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui jarak elektroda

dan voltase untuk memperoleh proses deklorofilasi yang optimal.

Page 24: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

4

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui faktor yang dominan dalam menentukan % deklorofilasi yang

optimal.

2. Mengetahui area optimum pada contour plot yang diprediksi menghasilkan %

deklorofilasi yang optimal.

Page 25: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

5

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Stevia

1. Keterangan botani

Stevia (Stevia rebaudiana Bert) merupakan salah satu anggota dari 154

jumlah spesies stevia dan salah satu dari dua yang menghasilkan glikosida steviol

(Soejarto, Douglas, Farnsworth, 1982).

Tanaman stevia telah sukses ditanam di Jepang, Korea, Taiwan dan di

negara-negara lain di dunia. Ketika tanaman ini tumbuh maksimal maka tingginya

mencapai 80 cm dan mengandung 9 jenis senyawa pemanis yang umumnya

diklasifikasikan sebagai gula steviosida (Nabors, 1986).

2. Kandungan kimia

Dua macam glikosida utama dalam tanaman stevia adalah steviosida,

sekitar 5-10% dari berat kering daun, dan rebaudiosida A, sekitar 2-4%; keduanya

merupakan komponen termanis. Selain itu juga ada komponen lain termasuk

rebaudiosida C (1-2%) dan dulkosida A & C, glikosida minor termasuk glikosida

flavonoid, kumarin, asam sinamat, fenilpropanoid dan beberapa minyak esensial

(Midmore dan Rank, 2002).

Steviosida merupakan pemanis utama (60-70%) dari pemanis total dalam

tanaman stevia dan diketahui mempunyai tingkat kemanisan 110-270 kali

kemanisan gula. Steviosida inilah yang bertanggung jawab terhadap after taste

yang seringkali dilaporkan (licorice after taste) (Midmore dan Rank, 2002).

Page 26: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

6

Gambar 1. Struktur Steviosida (Srimaroeng, 2005)

Impurities yang terdapat pada ekstrak daun stevia merupakan ciri khas

dari material tanaman, seperti pigmen dan sakarida. Senyawa-senyawa non fraksi

glikosida dari ekstrak daun stevia terdiri dari : spathulenol; decanoic acid;

8,11,14-ecosatrienoic acid; 2-methyloctadecane; pentacosane; octacosane;

stigmasterol; bsitosterol; a- and b-amyrine; lupeol; b-amyrin acetate; and

pentacyclic triterpene. Senyawa-senyawa tersebut merupakan substansi non polar

mewakili 56% dari total ekstrak non glikosida, 44% lainnya masih belum

teridentifikasi (Kuznesof, 2007).

B. Maserasi

Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi dilakukan

dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari

akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat

aktif, zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan

zat aktif di dalam sel dengan yang diluar sel, maka larutan terpekat didesak

Page 27: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

7

keluar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi

antara larutan diluar sel dan didalam sel (Anonim, 1986).

Keuntungan cara penyarian dengan maserasi adalah pengerjaan dan

peralatan yang digunakan sederhana dan mudah diusahakan. Penyarian dengan

cara maserasi perlu dilakukan pengadukan. Pengadukan diperlukan untuk

meratakan konsentrasi larutan di luar butir serbuk simplisia, sehingga dengan

pengadukan tersebut tetap terjaga adanya derajat perbedaan konsentrasi antara

larutan di dalam dengan di luar sel (Anonim, 1986).

C. Isolasi Steviosida

Secara umum, tahapan untuk mengisolasi steviosida dari daun stevia

adalah sebagai berikut:

1. Ekstraksi atau penyarian, bertujuan untuk mendapatkan ekstrak yang

mengandung glikosida steviol dari daun stevia

2. Purifikasi, bertujuan untuk menghilangkan impurities. Permasalahan utama

dalam proses isolasi produk alam dari tanaman adalah material organik yang

tidak diinginkan (impurities) yang juga ikut terekstraksi dari tanaman, seperti

bermacam pigmen tanaman (klorofil, karoten), tannin, dan biopolymer

(karbohidrat dan protein) dan senyawa non polar lainnya. Material organik

seperti ini menyebabkan isolat produk menjadi tidak murni. Purifikasi

merupakan proses penghilangan impurities dalam ekstrak. Proses purifikasi

dapat dilakukan dengan cara filtrasi, ekstraksi solven, fraksinasi dan

elektrokoagulasi (Jumpatong et al, 2000).

Page 28: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

8

3. Kristalisasi steviosida dan pengeringan (Midmore dan Rank, 2002).

D. Ekstrak

Ekstrak merupakan sediaan sari pekat tumbuh-tumbuhan atau hewan

yang diperoleh dengan cara melepaskan zat aktif dari masing-masing bahan obat,

menggunakan penyari yang cocok, kemudian semua atau hampir semua dari

penyarinya diuapkan dan sisa endapan atau serbuk diatur untuk ditetapkan

standarnya (Ansel, 1989).

E. Klorofil

Klorofil ditemukan di dalam kloroplas tanaman hijau dan membuat

tanaman berwarna hijau. Struktur dasar molekul klorofil adalah cincin porfirin,

koordinat dengan atom sentral. Strukturnya sangat mirip dengan heme yang

terdapat pada hemoglobin, kecuali atom sentral pada heme adalah besi, sedangkan

pada klorofil adalah magnesium (May, 2002).

Ada 4 macam tipe klorofil yaitu a, b, c (1, 2) dan d. Namun kandungan

klorofil yang paling banyak dalam tanaman adalah klorofil a dan klorofil b.

Antara klorofil a dan klorofil b perbedaannya tipis, pada komposisis rantai

camping (pada klorofil a adalah –CH3, dan klorofil b adalah CHO). Kedua tipe

klororfil ini merupakan fotoreseptor yang sangat efektif karena mereka

mengandung jaringan ikatan tunggal dan rangkap yang bergantian. Poliena yang

terlokalisir memiliki absorpsi yang sangat kuat pada spektrum visible, sehingga

tanaman dapat mengabsorpsi energi dari cahaya matahari. Klorofil memiliki sifat

Page 29: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

9

tidak larut di air, larut di etanol, dietil eter, kloroalkana, hidrokarbon dan fixed oil

(May, 2002).

Klorofil a

Klorofil b Klorofil d

Klorofil c1

Klorofil c2

Gambar 2. Struktur Kimia Klorofil a, b, c1, c2, dan d (May, 2002)

Page 30: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

10

F. Deklorofilasi

Pada produk alam dari tanaman, terutama dari bagian daun, juga akan

mengandung klorofil yang merupakan pigmen tanaman. Secara umum, klorofil ini

harus dihilangkan dari ekstrak agar metabolit sekunder yang diperoleh dalam

bentuk murni. Proses penghilangan klorofil disebut dengan deklorofilasi

(Jumpatong, 2006).

Proses deklorofilasi dapat dilakukan dengan cara ekstraksi pelarut,

kromatografi kolom dan elektrokoagulasi (Jumpatong, 2006).

G. Elektrokoagulasi

Elektrokoagulasi merupakan suatu teknik elektrokimia dimana dapat

menghilangkan secara efektif berbagai partikel terlarut dan bahan tersuspensi,

baik organik maupun anorganik, dari suatu larutan dengan cara elektrolisis

(Jumpatong et al, 2006).

Elektrokoagulasi adalah teknik elektrokimia yang akan meningkatkan

koagulasi, dengan pembentukan ion metal secara in-situ oleh reaktor kimia, yang

akan membentuk kompleks metal oksida atau hidroksida yang disertai

elektrofloatation untuk menghilangkan impurities (Ghosh et al, 2008).

Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan

antara energi listrik dengan reaksi kimia. Proses elektrokimia adalah proses yang

mengubah reaksi kimia menjadi energi listrik (sel galvani) atau energi listrik

menjadi reaksi kimia (sel elektrolisis). Semua proses elektrokimia adalah reaksi

redoks. Dalam reaksi redoks, elektron-elektron dipindahkan dari zat yang

Page 31: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

11

dioksidasi ke zat yang direduksi. Proses elektrokimia terjadi di dalam sel

elektrokimia (Petrucci, 1999).

Elektrolisis berasal dari kata elektro (listrik) dan lisis (penguraian) yang

berarti penguraian suatu senyawa oleh arus listrik. Alat yang digunakan untuk

menghasilkan reaksi elektrolisis adalah sel elektrolisis. Sel elektrolisis ini

memerlukan energi listrik untuk mengeluarkan elektron. Dalam sel ini harus ada

partikel (ion, molekul, atom) yang dapat menerima elektron dan melepaskan

elektron (Marta, 2007).

Bila dalam suatu elektrolit ditempatkan dua elektroda dan dialiri arus

listrik searah, maka akan terjadi reaksi elektrokimia. Reaksi ini merupakan gejala

dekomposisi elektrolit, yaitu ion positif (kation) bergerak ke katoda dan menerima

elektron yang direduksi dan ion negatif (anion) bergerak ke anoda dan

menyerahkan elektron yang dioksidasi (Sunardi, 2007).

Gambar 3. Deskripsi metode elektrokoagulasi (Ni`am et al, 2007)

Pada proses elektrokimia akan terjadi pelepasan Al3+ dari plat elektroda

(anoda) sehingga membentuk flok Al(OH)3 yang mampu mengikat senyawa yang

mengandung logam. Proses elektrokoagulasi dilakukan pada bejana elektrolisis

Page 32: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

12

yang di dalamnya terdapat dua penghantar arus listrik searah yang disebut

elektroda, yang tercelup dalam larutan sebagai elektrolit (Sunardi, 2007).

Arus listrik dilewatkan pada elektroda logam, kemudian logam akan

teroksidasi menjadi bentuk kationnya. Secara bersamaan, air direduksi

membentuk gas hidrogen dan ion hidroksil. Elektrokoagulasi menghasilkan kation

logam in-situ secara elektrokimia, dengan “mengorbankan” anoda. Kation akan

bereaksi dengan ion hidroksil membentuk logam hidroksida. Ada berbagai variasi

cara penghilangan impurities dalam larutan :

1. Terjadi penetralan muatan polutan dan membentuk agregasi.

2. Kation logam berinteraksi dengan ion hidroksil membentuk logam hidroksida

yang memiliki sifat adsorpsi yang tinggi dan mengikat polutan.

3. Reaksi oksidasi polutan menjadi kurang toksik.

4. Penghilangan polutan dengan electrofloatation dan terikat pada gelembung

gas (Holt, Barton, dan Mitchell, 1999).

Kelebihan elektrokoagulasi :

1. Penggunaan peralatan yang sederhana dan mudah untuk dijalankan.

2. Flok hasil elektrokoagulasi berukuran lebih besar daripada pembentukan flok

dengan bahan kimia, lebih stabil, tahan terhadap asam sehingga dapat

dipisahkan dengan cepat menggunakan filtrasi.

3. Elektrokoagulasi dapat menghilangkan partikel koloidal terkecil.

4. Penggunaan elektrokoagulasi menghindari pemakaian bahan kimia, sehingga

tidak menimbulkan limbah yang berbahaya.

Page 33: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

13

5. Pembentukan gelembung gas selama proses elektrokoagulasi dapat

mengapungkan polutan sehingga mudah untuk dikumpulkan dan dihilangkan

(Holt, Barton, dan Mitchell, 1999).

Proses elektrolisis merupakan proses yang tidak spontan. Untuk

berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan arus listrik dari luar. Hubungan

antara besarnya energi listrik yang dialirkan dengan banyaknya zat yang

dihasilkan dalam sel elektrolisis dirumuskan oleh Michael Faraday.

Hukum Faraday I berbunyi: “ Jumlah perubahan kimia yang dihasilkan

sebanding dengan besarnya muatan listrik yang melewati suatu sel elektrolisis .“

FtieW ..

=

Dengan: W = massa zat yang dihasilkan (gram).

e = bobot ekivalen = Ar atau Mr / n.

n = jumlah elektron yang diikat atau dilepaskan.

i = arus dalam amper.

t = waktu dalam satuan detik.

F = tetapan Faraday, 1F = 96500 C.

i.t/F = arus dalam satuan Faraday.

Hukum Faraday II berbunyi: “Sejumlah tertentu arus listrik

menghasilkan jumlah ekivalen yang sama dari benda apa saja dalam suatu

elektrolisis” (Petrucci,1999).

Tahanan R dalam ohm dari setiap penghantar logam uniform atau

penghantar listrik sebanding dengan panjang l dalam cm dan berbanding terbalik

dengan luas penampang A dalam cm2.

Page 34: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

14

AlR ρ=

dimana ρ adalah tahanan antar permukaan penghantar yang berhadapan dengan

volume 1 cm3 dan disebut tahanan spesifik (tahanan jenis) (Martin et al, 1990).

Menurut Martin (1990), besarnya tegangan suatu sel bergantung pada

besarnya tahanan sel terhadap arus yang menurut hukum Ohm adalah :

V = R.. I

Keterangan : V = tegangan (v) I = arus (ampere)

R = tahanan sel (ohm)

H. Spektrofotometri Serapan Atom

1. Prinsip metode spektrofotometri serapan atom

Spektrofotometri serapan atom merupakan salah satu metode yang dapat

digunakan untuk analisis logam dan mineral, secara kualitatif dan kuantitatif.

Metode ini dapat digunakan untuk mengukur kadar logam dan mineral yang

sangat kecil dalam sampel, mencapai kadar ppb.

Prinsip yang mendasari analisis kuantitatif menggunakan

spektrofotometri serapan atom adalah dengan mengukur besarnya serapan sinar

dari transmitan. Dimana besarnya serapan yang diberikan sebanding dengan

jumlah atom yang terdapat di dalam sampel. Sampel yang berbentuk cairan

diubah ke dalam bentuk kabut, kemudian diubah ke dalam bentuk atom di dalam

nyala api. Di dalam spektrofotometer serapan atom terdapat sumber sinar berupa

lampu katoda (Hollow Cathode Lamp), yang memiliki panjang gelombang

tertentu untuk setiap unsur (Khopkar, 1990).

Page 35: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

15

Atom-atom keadaan dasar mampu menyerap energi cahaya yang panjang

gelombang resonansinya khas untuk setiap atom, pada umumya panjang

gelombang radiasi yang akan dipancarkan atom-atom itu bila tereksitasi dari

keadaan dasar. Jadi jika cahaya dengan panjang gelombang resonansi itu

dilewatkan nyala yang mengandung atom-atom logam, maka sebagian cahaya itu

akan diserap, dan jauhnya penyerapan akan berbanding lurus dengan banyaknya

atom keadaan dasar yang berada dalam nyala. Inilah prinsip yang mendasari

spektrofotometri serapan atom (Khopkar, 1990).

2. Bagian-bagian spektrofotometri serapan atom

Instrumentasi dari spektrofotometri serapan atom terdiri dari bagian-

bagian sebagai berikut :

a. Pengabut. Fungsi pengabut adalah untuk menghasilkan kabut atau

aerosol larutan uji. Larutan yang akan dikabutkan ditarik ke dalam pipa kapiler

oleh kerja venture dari semprotan udara yang bertiup melintasi ujung kapiler.

Untuk mengkabutkan sampel yang berupa cairan diperlukan gas bertekanan tinggi

untuk menghasilkan aerosol yang halus. Aerosol kemudian dibawa ke dalam

nyala, dimana logam-logam di dalam larutan sampel akan diubah ke dalam bentuk

atom.

Gambar 4. Pengabut (Khopkar, 1990)

Page 36: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

16

b. Pembakar. Terdapat dua tipe pembakar, yaitu pembakar pracampur

dan pembakar konsumsi total. Pada pembakar pracampur, aerosol yang dihasilkan

dalam bilik penguap tidak langsung menuju nyala. Aerosol yang besar akan jatuh

dan dibuang. Campuran gas-gas dan aerosol itu mengalir ke bagian atas pembakar

(nyala). Pada pembakaran tipe konsumsi total larutan sampel disalurkan lewat

pipa kapiler langsung ke dalam nyala. Gas pembakar dan oksidan disalurkan lewat

pipa-pipa terpisah sehingga mereka bercampur hanya pada ujung pembakar.

Ketika sampel yang telah berubah menjadi uap dibawa menuju api,

pelarut menguap di primary combustion zone. Hasil dari tahap ini adalah

pemisahan partikel padat yang dibawa menuju interzonal region. Daerah ini

merupakan daerah dengan suhu tertinggi, disini gas atom dan ion akan terbentuk

dari partikel padat. Exitasi dari spectra emisi atom juga terjadi di daerah ini.

Tahap terakhir atom dan ion akan dibawa menuju lapisan terluar atau secondary

combustion zone, dimana akan terjadi oksidasi sebelum hasil atomisasi dibuang

menuju atmosfer (Khopkar, 1990).

Gambar 5. Bagian-bagian dalam nyala (Khopkar, 1990)

c. Gas pembakar. Gas pembakar terdiri dari propana, asetilena dan

hidrogen. Oksidan adalah zat yang digunakan untuk mengoksidasi bahan bakar

dalam nyala (Price, 1972). Campuran udara dan asetilen menghasilkan temperatur

Page 37: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

17

sebesar 2026,85°C. Temperatur yang dihasilkan cukup tinggi untuk membuat

atomisasi yang baik (Price, 1972).

d. Sumber radiasi. Sumber radiasi yang digunakan pada SSA adalah

lampu katoda berongga (hollow cathode lamp) yang memiliki 2 elektroda. Salah

satunya berbentuk silinder dan terbuat dari unsur yang sama dengan unsur yang

dianalisis. Lampu ini diisi dengan gas mulia bertekanan rendah. Dengan

pemberian tegangan pada arus tertentu, logam mulai memijar dan atom-atom

logam katodanya akan teruapkan dengan pemercikan. Atom akan tereksitasi

kemudian mengemisikan radiasi pada panjang gelombang tertentu. Suatu garis

yang diinginkan dapat diisolasi dengan suatu monokromator (Khopkar, 1990).

Gambar 6. Hollow Cathode Lamp (Khopkar, 1990)

e. Monokromator. Fungsi monokromator adalah untuk memilih garis

dan memencilkan garis resonansi tertentu dari garis-garis lain yang tidak diserap,

yang dipancarkan oleh sumber radiasi. Ada dua jenis monokromator, yaitu

monokromator celah dan kisi difraksi. Kebanyakan instrument komersil

menggunakan kisi difraksi karena sebaran yang dilakukan oleh kisi dapat

memelihara daya pisah yang lebih tinggi sepanjang rentang panjang gelombang

yang lebih lebar.

Page 38: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

18

f. Detektor. Detektor berguna untuk mendeteksi adanya perubahan

akibat adanya unsur dalam sampel yang memberikan serapan tersendiri. Hasil

perubahan tersebut akan diteruskan untuk diinterpretasikan, sehingga dapat

digunakan untuk mengukur jumlah logam daolam sampel.

Gambar 7. Bagian-bagian alat

spektrofotometer serapan atom (Khopkar, 1990)

3. Interferensi pengukuran dengan menggunakan spektrofotometri serapan

atom

Interferensi dalam metode spektrofotometri serapan atom meliputi

interferensi kimia dan fisika. Interferensi kimia meliputi pembentukan komponen

yang stabil dari unsur-unsur yang akan dianalisis. Gangguan ini mengakibatkan

penurunan nilai serapan. Interferensi fisika meliputi volatilisasi yang tidak

sempurna dari sampel yang juga menyebabkan penurunan nilai serapan karena

jumlah atom pada keadaan ground state sedikit (Price, 1972).

4. Kelebihan dan kekurangan metode spektrofotometri serapan atom

Metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode ini

adalah tidak perlu adanya pemisahan dari sampel. Hal ini berarti unsur yang

terdapat dalam sampel dapat dianalisis tanpa memisahkan dengan unsur lain,

Page 39: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

19

sebab digunakan sumber radiasi yang khusus sesuai dengan unsur yang akan

dianalisis. Kekurangan metode ini adalah kurang sensitif untuk penentuan sampel

bukan logam (Mulja dan Suharman, 1995).

5. Aplikasi spektrofotometri serapan atom untuk penetapan kadar klorofil

dalam sampel ekstrak cair

Pada molekul senyawa klorofil mengandung atom sentral magnesium.

Oleh karena senyawa klorofil memiliki atom pusat yang merupakan suatu atom

logam, yakni magnesium (Mg) maka penetapan kadarnya dapat dilakukan dengan

menggunakan metode spektrofotometri serapan atom. Satu molekul klorofil

mengandung 1 atom magnesium. Dari dasar inilah maka indikasi pengukuran

kandungan klorofil dapat juga dilakukan dengan mengukur kandungan

magnesiumnya (Khader dan Rama, 2003).

I. Validitas Metode

Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap

parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan

bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya (Harmita,

2004). Parameter-parameter validasi dari metode analisis yaitu :

1. Akurasi

Akurasi adalah ketelitian suatu metode analisis atau kedekatan antara

nilai terukur dengan nilai yang diterima baik nilai konvensi, nilai sebenarnya atau

nilai rujukan. Akurasi dapat ditunjukkan dengan persen perolehan kembali

(recovery). Akurasi untuk zat analit sebesar 1 ppm dalam sampel matriks hingga

Page 40: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

20

80-120% masih bisa diterima (Harmita, 2004). Kriteria recovery ini harus

ditentukan, semakin kompleks dan semakin sulit metode analisis yang digunakan

maka recovery diperbolehkan semakin rendah atau kisarannya semakin lebar

(Rohman, 2007).

2. Presisi

Presisi merupakan ukuran keterulangan metode analisis dan biasanya

dinyatakan dalam simpangan baku relatif atau koefisien korelasi (KV) dari

sejumlah sampel yang berbeda signifikan secara statistik (Rohman, 2007). Suatu

metode dapat dinyatakan memiliki presisi yang bagus bila memilki KV < 2 %

(Mulja dan Hanwar, 2003). Kriteria ini harus ditentukan tergantung dari kondisi

analit yang diperiksa. Pada kadar 1% atau lebih, KV antara laboratorium adalah

sekitar 2,5%, untuk satu per seribu adalah 5%. Sedangkan untuk kadar satu per

satu juta (ppm) dan untuk kadar part per billion secara berturut – turut yaitu 16%

dan 32% (Harmita, 2004).

3. Linearitas

Linearitas suatu metode analisis merupakan kemampuan untuk

mendapatkan hasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi

analit pada kisaran yang diberikan (Rohman, 2007). Persyaratan data linearitas

yang biasa diterima jika memenuhi nilai koefisien korelasi (r) > 0,99 (Christian,

2004).

4. Limit Of Detection (LOD) dan Limit Of Quantitation (LOQ)

Limit deteksi (Limit of Detection) adalah konsentrasi analit terendah

dalam sampel yang masih dapat dideteksi, meskipun tidak dapat dikuantitasi.

Page 41: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

21

LOD seringkali diekspresikan sebagai suatu konsentrasi pada rasio signal

terhadap derau (signal to noise ratio) yang biasanya 2 atau 3 dibanding 1

(Rohman, 2007).

Sedangkan LOQ (Limit of quantitation) merupakan konsentrasi analit

terendah dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang

dapat diterima pada kondisi operasional metode yang digunakan. Rasio signal to

noise LOQ umumnya 10:1 (Rohman, 2007).

5. Range

Range adalah interval antara kadar terendah sampai kadar tertinggi dari

suatu analit yang masih dapat diukur secara kuantitatif menggunnakan metode

tertentu yang masih dapat menghasilkan akurasi dan presisi yang mencukupi.

Biasanya range memiliki satuan yang sama dengan satuan yang digunakan pada

metode analisis, misalnya persen atau ppm (Rohman, 2007).

Menurut The United States Pharmacopea (USP) (2005), metode Analisis

dapat dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu:

a. Kategori 1

Mencakup metode – metode analisis kuantitatif, untuk menetapkan

kadar komponen utama bahan obat atau zat aktif dalam sediaan farmasi.

b. Kategori 2

Mencakup metode – metode analisis kualitatif dan kuantitatif yang

digunakan untuk menganalisis impurities ataupun degradation compounds

dalam sediaan farmasi.

Page 42: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

22

c. Kategori 3

Mencakup metode – metode analisis yang digunakan untuk

menentukan karakteristik penampilan suatu sediaan farmasi.

d. Kategori 4 (tes identifikasi)

Meliputi metode analitik yang digunakan untuk mengidentifikasi

sediaan farmasi.

Tabel I. Parameter validitas metode yang dipersyaratkan untuk setiap kategori

Parameter analisis

Kategori 1 Kategori 2

Kategori 3 Kategori 4 Kuantitatif Kualitatif

Akurasi Ya Ya * * Tida Presisi Ya Ya Tidak Ya Tidak LOD Tidak Tidak Ya * Ya LOQ Tidak Ya Tidak * Tidak

Linearitas Ya Ya Tidak * Tidak Range Ya ya * * Tidak

* = mungkin tidak diperlukan (tergantung sifat spesifik tes)

J. Desain Faktorial

Metode factorial design adalah sistem desain eksperimental dimana

faktor-faktor yang terlibat dalam suatu reaksi atau proses dapat dievaluasi secara

simultan dan mengukur efek dari faktor-faktor tersebut. Teknik ini bisa diterapkan

dalam masalah farmasi, dan menjadi dasar bagi berbagai macam percobaan atau

penelitian untuk mencari pemecahan yang optimum (Armstrong dan James,

1996).

Penelitian desain faktorial dimulai dengan menentukan faktor dan level

yang diteliti. Penelitian desain faktorial yang paling sederhana adalah penelitian

dengan dua faktor dan dua level (Amstrong dan James,1996).

Page 43: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

23

Optimasi dua bahan (berarti ada dua faktor) dengan desain faktorial (two

level factorial design) dilakukan berdasarkan:

Y = bo + b1X1 + b2X2 + b12X1X2

Dengan: Y = respon hasil atau sifat yang diamati

X1, X2 = level bagian A, level bagian B

bo, b1, b2, b12 = koefisien dapat dihitung dari hasil percobaaan

bo = rata-rata hasil semua percobaan

b1, b2, b12 = koefisien yang dihitung dari hasil percobaan

Jumlah percobaan untuk penelitian desain faktorial dihitung dari jumlah

level yang digunakan dalam penelitian, dipangkatkan dengan jumlah faktor yang

digunakan. Jumlah percobaan untuk penelitian dengan 2 level dan 2 faktor adalah

22 = 4. Penamaan formula untuk jumlah percobaan = 4 adalah formula (1) untuk

percobaan I, formula a untuk percobaan II , formula b untuk percobaan III, dan

formula ab untuk percobaan IV (Bolton,1990).

K. Landasan Teori

Klorofil merupakan molekul yang terdapat di dalam kloroplas tanaman

hijau yang dapat membuat tanaman berwarna hijau. Klorofil memiliki struktur

kimia yang mirip dengan heme yang terdapat pada hemoglobin, kecuali atom

sentral pada klorofil adalah magnesium.

Elektrokoagulasi didasarkan pada teknik elektrokimia untuk

menghilangkan senyawa organik maupun anorganik seperti senyawa logam

dengan cara elektrolisis. Karena klorofil memiliki atom sentral yang berupa logam

Page 44: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

24

magnesium, maka dapat dilakukan deklorofilasi atau penghilangan klorofil

dengan cara elektrokoagulasi.

Proses elektrokoagulasi dilakukan pada sel elektrolisis yang di dalamnya

terdapat dua penghantar arus listrik searah yang disebut elektroda. Dengan adanya

arus listrik di anoda maka akan mengakibatkan reaksi oksidasi terhadap anion

sehingga akan teroksidasi menjadi ion Al3+ dan mengikat ion (OH)- membentuk

flok Al(OH)3. Flok Al(OH)3 inilah yang mampu mengikat senyawa logam hasil

reduksi klorofil pada katoda sehingga memungkinkan deklorofilasi pada ekstrak

cair.

Jarak elektroda dan voltase dalam proses elektrokoagulasi dapat

memberikan pengaruh pada penurunan suatu zat dalam larutan atau ekstrak.

Pengaruh jarak elektroda terhadap penurunan konsentrasi suatu zat dalam larutan

dapat terjadi karena jarak elektroda memberikan efek terhadap besarnya arus yang

mengalir. Hal ini dapat terjadi karena dengan semakin dekat jarak elektroda, maka

semakin baik proses perpindahan muatan sehingga rapat listrik menjadi semakin

meningkat yang menyebabkan meningkatnya proses penghilangan atau penurunan

konsentrasi suatu zat dalam larutan.

Sedangkan pada tegangan listrik atau voltase pada prinsipnya tidak

berpengaruh langsung terhadap penurunan konsentrasi suatu zat dalam larutan.

Tegangan listrik berpengaruh secara langsung terhadap besarnya arus yang

mengalir. Besarnya arus yang mengalir akan mempengaruhi besarnya konsentrasi

zat yang tersisihkan dari larutannya yang dihubungkan oleh persamaan Faraday.

Page 45: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

25

Sehingga jumlah zat (atom, senyawa atau ion) yang tereduksi pada elektroda

berbanding lurus dengan jumlah arus yang mengalir dalam sel elektrolisis.

Optimasi proses deklorofilasi secara elektrokoagulasi dilakukan pada

tahap isolasi steviosida menggunakan variasi perlakuan jarak elektroda dan

voltase.

L. Hipotesis

1. Respon jarak elektroda level tinggi berbeda dengan respon jarak elektroda

level rendah.

2. Respon voltase level tinggi berbeda dengan respon voltase level rendah.

3. Respon jarak elektroda level rendah dengan voltase level tinggi dan rendah

berbeda dengan respon jarak elektroda level tinggi dengan level tinggi dan

rendah.

Page 46: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain

penelitian secara desain faktorial dan bersifat eksploratif, yaitu mencari faktor

yang dominan dan area yang optimum pada deklorofilasi secara elektrokoagulasi

pada ekstrak cair daun stevia yang menghasilkan % deklorofilasi yang optimal.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Klasifikasi Variabel

a. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jarak elektroda dengan level

rendah 1,5 cm dan level tinggi 5cm dan voltase dengan level rendah 17

V dan level tinggi 32 V.

b. Variabel tergantung

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah % deklorofilasi.

c. Variabel pengacau terkendali

Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah kandungan

logam magnesium dari tanah, suhu, luas permukaan elektroda, jenis

elektroda dan waktu proses elektrokoagulasi.

Page 47: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

27

2. Definisi Operasional

a. Ekstrak cair daun stevia adalah ekstrak cair yang diperoleh dari

penyarian secara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96% dan

air dengan perbandingan 50:50.

b. % Deklorofilasi adalah parameter yang menyatakan efektifitas metode

elektrokoagulasi dalam menghilangkan klorofil dari ekstrak cair daun

stevia.

% deklorofilasi %100×=sisa

hilang

kadarMgkadarMg

c. Faktor adalah besaran yang mempengaruhi respon. Dalam penelitian ini

digunakan 2 faktor, yaitu jarak elektroda dan voltase.

d. Level adalah nilai atau tetapan untuk faktor yang digunakan, yaitu jarak

elektroda (1,5 cm dan 5 cm) dan voltase (17 V dan 32 V).

e. Respon adalah besaran yang akan diamati perubahan efeknya, yaitu %

deklorofilasi

C. Bahan-bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : simplisia

berupa herba stevia diperoleh dari dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO2T), baku MgCl2.6H2O p.a.

(E.Merck), asam nitrat p.a. (E.Merck), asam sulfat p.a. (E.Merck), etanol 96%

teknis (Brataco Chemika), heksan teknis (Brataco Chemika), aquabidest (Aqua

Page 48: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

28

Bidestilata Steril) pro injection 500ml (PT. Ikapharmindo Putramas), HNO3 p

(E.Merck), H2SO4 (E.Merck), NaCl.

D. Alat-alat Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian yaitu : Alat-alat gelas (Beaker

glass, gelas ukur, Erlenmeyer, flakon, labu ukur), neraca analitik, neraca ayakan

dengan no.mesh 50, seperangkat alat soxhlet, seperangkat alat maserasi,

seperangkat alat elektrokoagulasi (modifikasi, Farmasi USD), hotplate, oven,

waterbath, magnetic stirer merk Cenco Instrumen.b.v, mikropipet 100 – 1000 µl

merek Biohit, spektrofotometer serapan atom SpectrAA 50/55 VARIAN-

Australia.

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman

Determinasi tanaman stevia dilakukan oleh B2P2TO2T  Tawangmangu.

2. Pembuatan serbuk simplisia tanaman

a. Pengumpulan bahan. Penelitian ini menggunakan simplisia stevia

yang diperoleh dari B2P2TO2T  Tawangmangu.

b. Sortasi kering. Sortasi kering dilakukan dengan cara dipisahkan dari

benda-benda asing seperti batang, bunga, dan juga dari pengotor lain yang masih

tertinggal sehingga hanya didapatkan daun tanaman stevia.

c. Pembuatan serbuk. Simplisia daun tanaman stevia yang telah kering

diserbuk menggunakan mesin penyerbuk, kemudian serbuk diayak dengan ayakan

Page 49: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

29

mesh 50. Proses pengayakan untuk setiap 500 gram serbuk selama 5 menit hingga

diperoleh derajat kehalusan partikel yang dikehendaki.

3. Pembuatan ekstrak cair daun stevia

a. Defatisasi. Lima puluh gram sampel yang telah halus, dipisahkan

dari senyawa-senyawa non polar menggunakan pelarut heksan sejumlah 2 kali

sirkulasi menggunakan soxhlet selama 2 x 8 jam dengan range suhu 55-65 0C.

Residu sampel kemudian siap untuk diekstraksi.

b. Maserasi. Sebanyak 32 gram serbuk simplisia dimasukkan dalam

Erlenmeyer (1 Liter) bertutup, ditambahkan larutan penyari etanol : aquabidest

(50:50) sebanyak 800 mL dan diletakkan dalam waterbath dengan suhu 500 C.

Kemudian digojog selama 1 menit tiap selang waktu 15 menit selama 6 jam.

Setelah 6 jam, ekstrak keruh disaring hingga diperoleh ekstrak cair daun stevia.

4. Deklorofilasi ekstrak cair daun stevia

Sebanyak 500 mL ekstrak cair daun tanaman stevia dimasukkan ke

dalam bejana elektrokoagulasi 500 mL. Kemudian dimasukkan sepasang lempeng

aluminium berukuran 15 x 3 cm sedalam 7 cm kedalam larutan ekstrak cair. Jarak

antar kedua lempeng aluminium juga diatur. Kemudian larutan ekstrak cair diaduk

dengan menggunakan magnetik stirrer dengan kecepatan 150 rpm dan dengan

perlakuan suhu 500C. Selanjutnya ditambahkan NaCl ke dalam ekstrak cair

sebagai elektrolit pendukung. Tegangan listrik dialirkan secara langsung dari

power suplai DC ke dua buah elektroda. Proses deklorofilasi ini dilakukan selama

2,5 jam.

Page 50: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

30

Pada prosedur deklorofilasi diatas dilakukan optimasi terhadap 2 faktor,

yakni jarak elektroda dan voltase (tabel II).

Tabel II. Desain faktorial pada elektrokoagulasi Faktor 1 A B Ab

Jarak Elektroda 1,5 cm 5 cm 1,5 cm 5 cm Voltase 17 Volt 17 Volt 32 Volt 32 Volt

Pada masing-masing perlakuan dilakukan replikasi 3 kali.

5. Destruksi sampel

Sebanyak 1 ml maserat awal maupun filtrat hasil elektrokoagulasi

didestruksi dengan penambahan 5 ml H2SO4 p dan 20 ml HNO3. Kemudian

dipanaskan mencapai suhu 3000C hingga jernih dan tidak berasap kuning.

Selanjutnya didinginkan dan diencerkan dalam labu ukur 10 ml hingga tanda.

6. Analisis kualitatif dengan spektrofotometer serapan atom

a. Analisis kualitatif. Analisis kualitatif menggunakan

spektrofotometer serapan atom dilakukan dengan melihat ada tidaknya absorbansi

pada pengukuran sampel.

b. Pengaturan spektrofotometer serapan atom (SSA). Pengaturan dan

optimasi kondisi instrument spektrofotometer serapan atom untuk penetapan

kadar magnesium diatur oleh pihak Laboratorium Tanah Departemen Pertanian

Yogyakarta. Kondisi optimasi adalah sebagai berikut:

Sumber cahaya : hollow cathode lamp (magnesium)

Arus lampu : 7,5 mA

Panjang gelombang : 285,2 nm

Celah : 1,3 nm

Page 51: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

31

Pengatom : standar burner

Oksidan : udara

Tekanan oksidan : 3,5 L/menit

Bahan bakar : C2H2

Tekanan bahan bakar : 1,5 L/menit

Tinggi burner : 13,5 mm

7. Penetapan kadar magnesium dalam ekstrak cair daun stevia

a. Pembuatan larutan baku induk Mg 100 ppm. Timbang secara

seksama MgCl2.6H2O yang setara dengan 5 mg Mg. Larutkan dalam labu ukur 50

ml dengan aquabidest hingga tanda.

b. Pembuatan larutan intermediet. Dibuat larutan intermediet

konsentrasi 10,00 ppm dengan cara mengambil 1,000 ml dari larutan induk dan

diencerkan hingga 10 ml.

c. Pembuatan kurva baku. Dari larutan intermediet, buat 7 macam

konsentrasi yaitu 0,10; 0,25; 0,50; 1,00; 1,50; 2,00; dan 2,50 ppm dengan cara

mengambil 0,100; 0,250; 0,500; 1,000; 1,500; 2,000; dan 2,500 ml dari larutan

intermediet dan diencerkan dalam labu ukur 10 ml hingga tanda. Absorbansi

larutan di atas diukur menggunkaan spektrofotometer serapan atom pada panjang

gelombang 285,2 nm. Kurva baku magnesium direplikasi 3 kali. Selanjutnya dari

absorbansi yang diperoleh dibuat persamaan regresi linier.

d. Penetapan kadar magnesium dalam ekstrak cair daun stevia. Ekstrak

atau maserat awal dan filtrat setelah elektrokoagulasi di saring. Sebanyak 1 ml

ekstrak diambil dan didestruksi dengan penambahan larutan H2SO4 p dan HNO3 p.

Page 52: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

32

Kemudian didinginkan dan diencerkan dalam labu ukur 10 ml hingga tanda,

selanjutnya didegasing selama 15 menit. Absorbansinya diukur dengan

menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 285,2 nm

dan hitung konsentrasi Mg dalam filtrat dengan menggunakan persamaan regresi

linear yang diperoleh dari kurva baku.

Y = bx + a

Keterangan : Y = absorbansi x = konsentrasi Mg (ppm)

a = tetapan regresi b = koefisien regresi

e. Perhitungan % deklorofilasi. Konsentrasi Mg yang didapatkan dari

maserat sebelum perlakuan elektrokoagulasi merupakan konsentrasi Mg awal,

sedangkan konsentrasi Mg yang didapatkan dari filtrat setelah perlakuan

elektrokoagulasi merupakan konsentrasi Mg. Untuk mengetahui konsentrasi Mg

yang hilang selama perlakuan elektrokoagulasi, didapatkan dengan rumus :

Konsentrasi Mg hilang = konsentrasi Mg awal – konsentrasi Mg sisa

Perhitungan % deklorofilasi dengan menggunakan rumus :

% Deklorofilasi %100×=awalMgikonsentras

hilangMgikonsentras

8. Validasi metode penetapan kadar magnesium dalam ekstrak cair daun

stevia

Validitas dari metode yang digunakan dalam penetapan kadar

magnesium dalam ekstrak cair daun stevia secara spektrofotometri serapan atom

dapat ditentukan berdasar parameter berikut:

a. Akurasi. Akurasi metode analisis dinyatakan dengan recovery yang

dihitung dengan cara berikut:

Page 53: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

33

%100cov ×=diketahuikadarterukurkadareryre

Rentang recovery yang digunakan dalam penelitian ini adalah 80 – 110% karena

konsentrasi analit pada sampel berkisar pada kadar 1 ppm. Penetapan recovery ini

bertujuan agar metode analisis yang dilakukan dapat memiliki akurasi yang baik.

b. Presisi. Presisis suatu metode analisis dinyatakan dengan koefisien

variasi (KV) yang dihitung dengan cara berikut:

%100×=terukurkadarrerata

terukurkadarsimpanganKV

Metode dapat dikatakan baik bila memiliki presisi yang baik. Dipilih standar 16%

karena konsentrasi analit pada sampel berkisar pada kadar 1 ppm.

c. Linearitas. Linearitas dilihat dari harga r (koefisien korelasi) dari

pengukuran seri baku pada panjang gelombang pengamatan. Suatu metode dapat

dikatakan memiliki linearitas yang baik jika r > 0,99.

d. Range. Range adalah interval antara kadar terendah sampai kadar

tertinggi dari suatu analit yang masih dapat diukur secara kuantitatif

menggunnakan metode tertentu yang masih dapat menghasilkan akurasi dan

presisi yang mencukupi. Biasanya range memiliki satuan yang sama dengan

satuan yang digunakan pada metode analisis, misalnya persen atau ppm (Rohman,

2007).

9. Optimasi metode elektrokoagulasi pada ekstrak cair daun stevia

Optimasi dilakukan dengan menggunakan metode optimasi desain

faktorial untuk memperoleh % deklorofilasi yang optimal ditinjau dari banyaknya

magnesium yang hilang dari ekstrak cair daun stevia atau maserat. Dari desain ini

Page 54: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

34

dapat dipilih jarak elektroda dan voltase yang menghasilkan % deklorofilasi yang

optimal.

F. Analisis Data dan Optimasi

Data yang terkumpul dianalisis sesuai dengan metode desain faktorial

dan Yate`s treatment. Dari data yang diperoleh dilakukan perhitungan desain

faktorial untuk melihat besarnya efek jarak elektroda, efek voltase dan efek

interaksi antara keduanya sehingga dapat diketahui efek yang dominan dalam

menentukan deklorofilasi. Selanjutnya, dibuat contour plot dari jarak elektroda

dan voltase terhadap % deklorofilasi.

Analisis data secara Yate`s treatment dilakukan untuk menegaskan faktor

dominan dalam menentukan respon % deklorofilasi pada ekstrak cair daun stevia.

Berdasarkan analisis statistik ini, maka dapat ditentukan ada atau tidaknya faktor

yang dominan dalam menentukan respon. Terlebih dahulu ditentukan

hipotesisnya. Hipotesis alternatif (Hi) menyatakan adanya perbedaan respon yang

dihasilkan dari kedua faktor maupun interaksinya, sedangkan Hnull merupakan

negasi dari Hi yang menyatakan tidak ada perbedaan respon yang dihasilkan dari

kedua faktor maupun interaksinya. Hal ini dapat dilihat dari harga F hitung dan F

tabel. Nilai F yang diperoleh (F hitung) dari perhitungan dengan analisis Yate`s

treatment dibandingkan dengan F tabel. Hi diterima dan Hnull ditolak apabila

nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel (F0,005( 1, 8 ) = 5,32), yang berarti

bahwa faktor tersebut memberikan pengaruh yang bermakna dalam menentukan

suatu respon. Dipilih nilai F tabel dengan derajat kepercayaan 95%. F tabel

Page 55: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

35

diperoleh dari Fα (numerator, denominator). Sebagai numerator (v1) adalah derajat

bebas faktor dan interaksi (experiment) yaitu 1, dan sebagai denominator (v2)

adalah derajat bebas experimental error yaitu 8.

Page 56: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tanaman

Determinasi dilakukan untuk mendapatkan kebenaran identitas tanaman

yang akan digunakan dalam penelitian. Determinasi tanaman dilakukan dengan

mencocokkan deskripsi tanaman dengan kunci determinasi yang berpedoman

pada acuan baku menurut Backer (1968).

Hasil determinasi yang dilakukan oleh B2P2TO2T Tawangmangu, Jawa

Tengah, menunjukkan bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Stevia rebaudiana Bertonii M.

B. Pembuatan Serbuk Simplisia Daun Stevia

Simplisia yang digunakan untuk penelitian ini adalah simplisia kering

yang diperoleh dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan

Obat Tradisional (B2P2TO2T) Tawangmangu, Jawa Tengah yang dipanen setiap 2

bulan sekali. Pemilihan sampel simplisia di daerah tersebut selain karena

merupakan lembaga resmi pemerintah juga karena stevia yang dihasilkan

merupakan tanaman budidaya, sehingga faktor-faktor seperti umur, asal, dan

waktu panen dapat dikendalikan.

Dari simplisia kering, selanjutnya dilakukan proses sortasi kering yang

bertujuan untuk memisahkan benda-benda asing seperti batang, bunga, dan juga

dari pengotor lain, seperti bebatuan kecil sehingga hanya diperoleh daun tanaman

Page 57: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

37

stevia saja. Kemudian dilakukan pengeringan dengan oven agar dapat diperoleh

daun stevia yang benar-benar kering, yang siap dan mudah untuk diserbuk.

Selanjutnya simplisia daun stevia kering diserbuk dengan mesin penyerbuk,

kemudian diayak dengan ayakan mesh 50. Hasil dari pengayakan ini akan

diperoleh ukuran partikel serbuk yang kecil dan seragam sehingga proses

ekstraksi berjalan baik, karena ukuran partikel serbuk yang kecil akan

memperluas area kontak dengan cairan penyari sehingga meningkatkan penyarian.

C. Pembuatan Ekstrak Cair Daun Stevia

Selanjutnya dilakukan defatisasi serbuk daun stevia menggunakan

pelarut heksan. Defatisasi ini bertujuan untuk menghilangkan senyawa larut lipid

(non polar) yang terdapat dalam serbuk Pada dasarnya, prinsip defatisasi sama

dengan prinsip ekstraksi. Hanya saja yang membedakannya adalah jika pada

ekstraksi maka larutan ekstraknya yang digunakan dan serbuk sisa ekstraksi

dibuang. Sedang pada defatisasi, serbuk hasil defatisasi justru diambil dan larutan

defat-nya yang dibuang. Hal ini sesuai dengan tujuan defatisasi, yakni untuk

menghilangkan senyawa larut lipid (non polar) yang terdapat dalam serbuk,

karena adanya senyawa larut lipid akan mempersulit dalam memperoleh

steviosida dalam bentuk murni. Sehingga setelah didefatisasi maka jumlah

senyawa lipid pada serbuk akan berkurang dan serbuk inilah yang kemudian akan

diekstraksi untuk memperoleh ekstrak cair daun stevia.

Defatisasi serbuk daun stevia dilakukan secara soxhletasi dengan

menggunakan pelarut heksan. Sebanyak 50 gram sampel yang telah halus,

Page 58: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

38

dipisahkan dari senyawa-senyawa non polar menggunakan pelarut heksan

sejumlah 2 kali sirkulasi menggunakan soxhlet selama 2 x 8 jam, dengan range

suhu 55-65 0C. Soxhletasi dilakukan selama 2 x 8 jam, dengan penggantian

pelarut setelah 8 jam. Tujuan penggantian pelarut ini adalah untuk menghindari

terjadinya kejenuhan pelarut. Apabila pelarut telah jenuh maka kemampuan untuk

menarik senyawa-senyawa nonpolar menjadi berkurang sehingga proses defatisasi

tidak berjalan efektif. Waktu dan jumlah sirkulasi ini telah dioptimasi yang dapat

menghasilkan titik akhir defatisasi, yakni ketika cairan penyari telah terlihat jernih

(indikator visual sudah habisnya senyawa yang terlarut oleh heksan). Residu

sampel kemudian dikeringkan selama satu hari dan selanjutnya siap untuk

diekstraksi.

Setelah didefatisasi, selanjutnya adalah mengekstraksi serbuk daun stevia

dengan menggunakan metode maserasi. Metode maserasi yang digunakan adalah

metode maserasi dengan aplikasi panas, yakni dengan merendam serbuk daun

stevia dengan cairan penyari aquabidest : etanol 96% (50:50) di bejana

Erlenmeyer dan ditempatkan dalam waterbath pada suhu 500C selama 6 jam dan

dilakukan pengadukan secara manual. Kondisi meserasi diatas merupakan kondisi

maserasi yang optimal karena dapat diperoleh kadar steviosida tertinggi, hal ini

berdasarkan pada optimasi penelitian sebelumnya. Pengadukan dilakukan secara

manual karena tidak terdapat maserator dengan pemanas yang mampu

menampung ekstrak 800 ml. Pengadukan yang dilakukan bertujuan untuk

membantu cairan penyari menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel

yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan

Page 59: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

39

konsentrasi antara zat aktif di dalam sel dan di luar sel maka larutan yang terpekat

terdesak keluar. Peristiwa ini berulang hingga terjadi keseimbangan konsentrasi.

Panas yang diaplikasikan bertujuan untuk menambah daya penyarian karena

dengan adanya panas maka akan terjadi peningkatan energi kinetik sehingga

proses penyarian akan meningkat.

Setelah proses maserasi selesai, selanjutnya disaring untuk mendapatkan

maserat. Penyaringan dilakukan berulang untuk mendapatkan ekstrak yang bersih

dan jernih. Maserat yang dihasilkan berupa maserat cair berwarna coklat jernih

sebanyak 600 ml.

D. Deklorofilasi Ekstrak Cair Daun Stevia

Deklorofilasi secara elektrokoagulasi ini merupakan salah satu cara atau

proses penghilangan kandungan klorofil dari suatu ekstrak. Warna hijau pada

klorofil ini dipengaruhi oleh adanya ikatan kovalen koordinasi ion magnesium

pada cincin porfirin dalam struktur klorofil. Tujuan deklorofilasi secara

elektrokoagulasi dalam ekstrak cair daun stevia agar diperoleh kristal steviosida

yang murni selain itu juga agar visualisasi kristal akhir steviosida menjadi lebih

baik. Metode elektrokoagulasi dapat digunakan untuk menghilangkan kandungan

klorofil dalam ekstrak cair. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

faktor jarak elektroda dan voltase yang dominan serta area yang optimal pada

deklorofilasi secara elektrokoagulasi karena metode ini belum banyak diketahui

dan kebanyakan aplikasi metode elektrokoagulasi ini masih terbatas pada

penanganan limbah.

Page 60: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

40

Elektrokoagulasi merupakan teknik elektrokimia yang didasarkan pada

reaksi oksidasi dan reduksi untuk menghilangkan secara efektif berbagai partikel

terlarut dan bahan tersuspensi dari suatu larutan dengan cara elektrolisis.

Hasil elektrolisis yang optimal dapat diperoleh dengan terlebih dahulu

mengetahui besarnya rapat arus yang optimal mengalir di dalam sel elektrolisis.

Rapat arus untuk menghasilkan elektrolisis yang optimal sebaiknya tidak dibawah

0,02 ampere/cm2 untuk mencegah terjadinya pembentukan lapisan di katoda

(Marta cit Plenderleith, 2007). Dalam penelitian ini digunakan arus sebesar 0,96 A

dengan luas permukaan elektroda 45 cm2, sehingga secara perhitungan akan

menghasilkan kerapatan arus sebesar 0,0213 ampere/cm2.

Proses elektrokoagulasi dalam penelitian ini menggunakan sepasang

lempeng aluminium yang berfungsi sebagai plat elektroda yang menghantarkan

arus listrik yang dialirkan. Elektroda inilah yang nantinya akan teroksidasi

sehingga melepaskan ion Al3+. Kemudian lempeng elektroda dicelupkan hingga

kedalaman 7 cm ke dalam ekstrak, hal ini bertujuan untuk memperluas kontak

area dengan ekstrak. Selanjunya ekstrak diaduk dengan menggunakan bantuan

stirrer magnetic. Pengadukan ini bertujuan untuk meningkatkan energi kinetik

sehingga dapat mempercepat reaksi. Selain itu juga ditambahkan NaCl yang

berfungsi sebagai elektrolit pendukung. Elektrolit ini dapat menambah daya

penghantaran arus listrik dari anoda ke katoda. Pada saat proses elektrokimia

berlangsung, yakni ketika arus listrik telah dialirkan maka pada anoda akan terjadi

reaksi oksidasi dimana elektroda aluminium akan melepaskan Al3+ dan mengikat

ion (OH) - membentuk flok Al(OH)3. Sedangkan pada katoda akan terjadi reaksi

Page 61: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

41

reduksi, dimana larutan yang mengalami reduksi adalah pelarut (air dalam

ekstrak) dan terbentuk gas hidrogen (H2).

Reaksi yang terjadi pada anoda dan katoda :

Anoda : Al (s) Al 3+ (aq) + 3e –

Al 3+ (aq) + 3 OH – (aq) Al(OH)3 (s)

Katoda : 3 H2O (l) + 3e – H2 (g) + 3 OH- (aq)

Al (s) + 3 H2O (l) Al(OH)3 (s) + H2 (g)

Alumunium hidroksida akan membentuk suatu flok dan memiliki sifat

adsorpsi yang tinggi. Senyawa Al(OH)3 inilah yang akan mengikat koloid klorofil

dalam maserat dan menyebabkan koagulasi dan cenderung untuk mengendap.

Pengikatan klorofil oleh Al(OH)3 terjadi melalui net surface charge. Semakin

banyak coagulant agent Al(OH)3 yang terbentuk maka akan semakin banyak pula

klorofil yang diikat. Banyaknya Al(OH)3 yang terbentuk sebanding dengan

banyaknya arus yang dialirkan, hal ini sesuai dengan Hukum Faraday I (Petrucci,

1999).

Adanya gelembung-gelembung gas H2 yang terbentuk selama proses

elektrokoagulasi akan menyebabkan flok-flok yang terbentuk terangkat ke

permukaan air. Flok-flok yang mengandung klorofil dapat dengan mudah

dipisahkan dari maserat dengan cara filtrasi.

Pada saat proses elektrokoagulasi, timbul reaksi panas yang merupakan

efek dari penggunaan arus listrik yang besar. Adanya panas ini harus dikontrol

sama pada semua perlakuan, yakni 500 C. Adanya panas akan meningkatkan

energi kinetik dalam ekstrak cair. Peningkatan energi kinetik pada suatu sistem

mengakibatkan partikel-partikel yang ada dalam sistem akan bergerak lebih cepat

Page 62: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

42

sehingga menyebabkan terjadinya transfer massa. Transfer massa yang meningkat

dapat menghasilkan proses deklorofilasi yang semakin meningkat pula.

E. Destruksi Sampel

Destruksi sampel ini bertujuan untuk memperoleh logam Mg bebas dan

tidak terikat dalam senyawa klorofil. Selain itu destruksi ini digunakan agar

sampel dapat dianalisis dengan spektrofotometer serapan atom. Destruksi sampel

ini dilakukan secara digesti basah (wet digestion) dengan penambahan larutan

H2SO4 p dan HNO3 p ke dalam sampel ekstrak. Penambahan larutan asam-asam

kuat ini akan menghasilkan Mg2+ yang mudah larut dan lepas ikatannya dengan

senyawa klorofil. Reaksinya:

(C32H30ON4Mg)(COOCH3)(COOC30H30) + H2SO4

Klorofil Asam sulfat

(C32H32ON4) (COOCH3)(COOC30H30) + MgSO4

Feofitin Magnesium sulfat

Asam sulfat pekat yang ditambahkan akan menguraikan klorofil dalam

suhu tinggi dan akan melarutkan magnesium menjadi magnesium sulfat.

Meningkatnya suhu akan meningkatkan kerja H2SO4 p dalam menguraikan

senyawa klorofil. Pada pemanasan terbentuk uap berwarna jingga kemerahan

yang merupakan gas NO2 hasil peruraian dari asam nitrat. Reaksi yang terjadi:

2HNO3 (aq) → 2NO2 (g) + H2O (l) + 21 O2 (g)

Selanjutnya setelah penambahan larutan H2SO4 p dan HNO3 p maka

sampel dipanaskan hingga jernih, tidak berasap kuning dan mendekati kering

Page 63: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

43

untuk menguapkan pereaksi-pereaksi tersebut. Sampel hasil destruksi yang

diperoleh merupakan larutan jernih, karena kejernihan menjadi tanda bahwa

seluruh material organik sudah terdestruksi.

F. Analisis Kualitatif Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom

Walaupun pada dasarnya penelitian ini adalah melakukan optimasi

metode deklorofilasi dengan cara elektrokoagulasi, dimana pengukuran efektifitas

penghilangan klorofil dilakukan dengan mengukur besarnya klorofil yang hilang,

namun yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah magnesium. Hal ini

dikarenakan senyawa klorofil memiliki atom pusat yang merupakan suatu atom

logam, yakni magnesium (Mg). Pada satu molekul klorofil, mengandung 1 atom

magnesium. Dari dasar inilah maka pengukuran kandungan klorofil dapat

dilakukan dengan mengukur kandungan magnesiumnya. Pengukuran magnesium

dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom. Keunggulan lain

dari pengukuran kandungan magnesium adalah dapat mengukur kandungan

klorofil total, yakni klorofil a, klorofil b, klorofil c, dan klorofil d. Hal ini

dikarenakan semua jenis klorofil tersebut memiliki atom pusat magnesium. Jika

dilakukan dengan metode spektrofotometri visible, maka akan menjadi terlalu

sulit karena akan membutuhkan 4 macam baku agar dapat menganalisis klorofil

total dalam sampel ekstrak cair daun stevia. Selain itu sensitifitas dari

spektrofotometri visible tidak sebaik spektrofotometer serapan atom karena

spektrofotometer serapan atom mampu mengukur kadar zat analit dari ppm

(parts-per-million) hingga ppb (parts-per-billion). Sensitifitas yang sangat bagus

Page 64: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

44

ini dikarenakan pada SSA memiliki monokromator dan detektor yang sangat

bagus (Skoog, 1985).

Analisis kualitatif magnesium dalam ekstrak cair daun stevia dilakukan

dengan membaca adanya absorbansi dari ekstrak cair daun stevia dengan

menggunakan spektrofotometer serapan atom. Sumber cahaya yang digunakan

adalah Hollow-Cathode Lamp yang dapat memancarkan cahaya dengan panjang

gelombang 285,2 nm, merupakan panjang gelombang yang digunakan untuk

eksitasi atom magnesium dalam nyala. Panjang gelombang 285,2 nm merupakan

panjang gelombang yang spesifik untuk eksitasi atom magnesium. Sehingga

hanya atom magnesium saja yang mampu mengabsorbsi cahaya pada panjang

gelombang 285,2 nm. Jika tidak terdapat magnesium dalam sampel ekstrak cair

daun stevia, maka tidak terdapat absorbansi pada pengukuran.

Adanya absorbansi dari hasil pembacaan dengan spektrofotometer

serapan atom (tabel IV), dapat disimpulkan bahwa terdapat magnesium dalam

sampel ekstrak cair daun stevia. Hal tersebut mengindikasikan juga bahwa dalam

ekstrak cair daun stevia terdapat kandungan klorofil.

G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia

1. Optimasi kondisi spektrofotometer serapan atom

Pada tahap awal analisis dilakukan optimasi kondisi pengukuran pada

spektrofotometer serapan atom. Lampu yang digunakan dalam pengukuran

magnesium adalah Hollow-Cathode Lamp. Sumber cahaya Hollow-Cathode Lamp

memiliki katoda yang terbuat dari bahan yang sama sehingga dengan pemberian

Page 65: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

45

arus listrik maka magnesium pada katoda akan teruapkan dengan pemercikan.

Atom akan tereksitasi dan mengemisikan radiasi pada panjang gelombang 285,2

nm sehingga dapat digunakan untuk mengeksitasi atom sampel dalam nyala.

Digunakan bahan bakar (asetilen) dan oksidan (udara), karena temperatur

nyala yang dihasilkan dari campuran udara dan asetilen adalah 22000C.

Magnesium merupakan logam yang mudah diuapkan, karena memiliki titik didih

yang rendah (6500C) sehingga magnesium dapat diatomkan dengan pembakaran

menggunakan campuran udara dan asetilen.

Laju asetilen (1,5 L/menit) dan udara (3,5 L/menit) dengan tinggi

pembakar 13,5 mm merupakan hasil optimasi untuk kondisi pengukuran

magnesium. Ketiga kondisi tersebut telah disesuaikan sehingga dapat memberikan

serapan sinar pada atom dalam nyala dengan maksimal. Besarnya laju bahan

bakar dan oksidan mempengaruhi besar kecilnya nyala api.

Gambar 8. Berkas sinar melewati

Interzonal combustion zone (Khopkar, 1990)

Semakin besar nyala api, maka semakin luas pula zona nyala (primary

combustion zone, interzonal combustion zone, secondary combustion zone).

Tinggi pembakar diatur ketinggiannya untuk menempatkan posisi tepat dari nyala,

agar berkas sinar dari lampu dapat melewati interzonal combustion zone (tempat

Page 66: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

46

sampel berada dalam bentuk atom), sehingga berkas sinar tersebut dapat

digunakan untuk mengeksitasi atom.

2. Pembuatan Kurva Baku

Pada pembuatan kurva baku digunakan suatu seri larutan magnesium

dengan konsentrasi yang berbeda yakni 0,10; 0,25; 0,50; 1,00; 1,50; 2,00; dan

2,50 ppm. Seri konsentrasi larutan baku magnesium tersebut kemudian diukur

absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang

gelombang 285,2 nm, sehingga diperoleh kurva baku yang memiliki hubungan

antara konsentrasi dengan absorbansi (tabel III).

Tabel III. Konsentrasi, absorbansi, dan koefisien korelasi dari kurva baku

No Replikasi I Replikasi II Replikasi III

Kadar (ppm) Absorbansi Kadar

(ppm) Absorbansi Kadar (ppm) Absorbansi

1 0,1030 0,0465 0,1016 0,0378 0,1046 0,0315 2 0,2574 0,0789 0,2541 0,0711 0,2614 0,0673 3 0,5148 0,1344 0,5082 0,1491 0,5228 0,1226 4 1,0296 0,2413 1,0164 0,2481 1,0456 0,2324 5 1,5444 0,3472 1,5246 0,3257 1,5684 0,3400 6 2,0592 0,4525 2,0328 0,4358 2,0912 0,3873 7 2,5740 0,5277 2,5410 0,5294 2,6140 0,5182

r 0,999 r 0,998 r 0,996 A 0,0317 A 0,0305 A 0,0220 B 0,1988 B 0,1985 B 0,1883

Berdasarkan data diatas, selanjutnya dibuat hubungan antara kadar

dengan absorbansi sehingga dapat diperoleh tiga persamaan garis regresi, dengan

nilai koefisien korelasi (r) pada masing-masing replikasi sebagai berikut : rI =

0,999 ; rII = 0,998 ; rIII = 0,996. Dari nilai koefisien korelasi dari ketiga replikasi

kurva baku diatas, nilai koefisien korelasi ketiganya melebihi r tabel, hal tersebut

menunjukkan adanya hubungan antara kadar dengan serapan pada panjang

gelombang pengamatan.

Page 67: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

47

Gambar 9. Kurva hubungan antara kadar larutan

baku magnesium dan absorbansi (replikasi I)

Berdasarkan linearitas koefisien korelasi yang mendekati 1, maka kurva

baku replikasi pertama dipilih dan digunakan untuk menghitung kadar

magnesium. Persamaan kurva baku yang digunakan adalah y = 0,1988 x + 0,0317

dengan y adalah absorbansi dan x adalah konsentrasi magnesium. Hasil

pengukuran pada maserat awal menunjukkan bahwa kadar magnesium dalam

ekstrak cair daun stevia dengan replikasi 6 kali adalah 29,3846 ppm (tabel IV).

Tabel IV. Kadar magnesium dalam ekstrak cair daun stevia awal

Replikasi Absorbansi Kadar (ppm)

Kadar sebelum pengenceran

(ppm) I 0,3186 1,4431 28.8632 II 0,4156 1,9311 38.6217 III 0,3808 1.7560 35.1207 IV 0,2712 1,2047 24.0946 V 0,3395 1,5483 30.9658 VI 0,2170 0,9321 18.6419

Mg total 176,3078 Rata-rata 29,3846

3. Validitas Metode

Validasi yang dilakukan pada penelitian ini termasuk dalam kategori II

menurut USP 28 karena penelitian yang dilakukan merupakan analisis kuantitatif

untuk menetapkan senyawa degradasi dari ekstrak. Suatu metode penetapan kadar

Page 68: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

48

yang sudah dikatakan baik apabila telah memenuhi kriteria akurasi, presisi,

linearitas dan range yang baik.

Akurasi suatu metode menunjukkan seberapa dekat hasil yang diperoleh

dengan hasil sebenarnya. Menurut Harmita (2004), suatu metode penetapan zat

analit pada kisaran 1 ppm dapat dikatakan memiliki akurasi yang baik jika

recovery yang diperoleh masih dalam rentang 80-110%. Pada penelitian

pengukuran kadar magnesium dalam ekstrak cair daun stevia dengan penggunaan

metode adisi dengan tingkat kadar rendah (low concentration/ LC) digunakan

konsentrasi 80%, sedang (medium concentration/ MC) digunakan konsentrasi

100%, dan tinggi (high concentration/HC) digunakan konsentrasi 120%. Merujuk

pada tabel V, Recovery yang diperoleh masih berada dalam rentang 80-110 %.

Sehingga penggunaan metode spektrofotometri serapan atom untuk penetapan

kadar magnesium dalam ekstrak cair memiliki akurasi yang baik.

Tabel V. Hasil Perhitungan Recovery dan Koefisien Variasi

Kons. Kadar Mg

terukur (ppm)

Kadar Mg terhitung

(ppm)

Recovery (%) Rata-rata KV (%)

LC (80%)

1.2042 1.22 98.7 101.17 ± 6.91 6.83 1.3677 1.255 108.98

1.1846 1.236 95.84

MC (100%)

1.4748 1.525 96.71 97.56 ± 1.11 1.14 1.5493 1.568 98.81

1.5000 1.544 97.15

HC (120%)

1.7399 1.83 95.08 96.86 ± 2.62 2.70 1.8000 1.882 95.64

1.8506 1.853 99.87

Presisi menunjukkan keterulangan hasil yang diperoleh. Parameter

presisi pada umumnya ditunjukkan dengan Koefisien Variasi (KV). Jika nilai KV

Page 69: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

49

semakin kecil maka semakin bagus pula hasil keterulangan metode yang

digunakan, begitu juga sebaliknya. Menurut Harmita (2004), untuk pengukuran

zat analit pada kisaran 1 ppm dapat dikatakan memiliki presisi yang baik jika KV

yang diperoleh tidak lebih dari 16 %.

Berdasarkan tabel V, nilai KV yang diperoleh tidak lebih dari 16 %.

Sehingga penggunaan metode spektrofotometri serapan atom untuk penetapan

kadar magnesium dalam ekstrak cair memiliki presisi yang baik.

Linearitas menunjukkan adanya korelasi hubungan antara kadar dengan

absorbansi yang dihasilkan. Menurut Christian (2004), suatu metode dikatakan

linear jika memiliki nilai koefisien korelasi (r) > 0,99. Nilai r yang diperoleh dari

ketiga replikasi kurva baku lebih besar dari 0,99. Hal ini menunjukkan bahwa

penggunaan metode spektrofotometri serapan atom untuk penetapan kadar

magnesium memiliki linearitas yang baik.

Kriteria range merupakan rentang kadar analit terukur yang telah

memenuhi parameter akurasi dan presisi. Range untuk kadar magnesium berkisar

antara 0,1030 - 2,5740 ppm

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode spetrofotometri

serapan atom telah optimal untuk digunakan menganalisis kadar magnesium

dalam sampel ekstrak cair daun stevia, karena telah memenuhi ketentuan

persyaratan suatu metode yang valid.

4. Perhitungan % Deklorofilasi

Pengukuran % deklorofilasi dilakukan dengan cara mengukur nilai

absorbansi dari ekstrak cair daun stevia yang belum di-elektrokoagulasi dan yang

Page 70: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

50

telah di-elektrokoagulasi pada spektrofotometer serapan atom.Nilai absorbansi

yang diperoleh kemudian diplotkan pada persamaan kurva baku y = 0,1988 x +

0,0317, sehingga dapat diperoleh kadar magnesium yang merupakan magnesium

awal dan magnesium sisa karena ekstrak telah mengalami perlakuan

elektrokoagulasi. Untuk mengetahui kadar Mg yang hilang selama perlakuan

elektrokoagulasi, digunakan rumus :

Kadar Mg hilang = kadar Mg awal – kadar Mg sisa

Dari hasil perhitungan, didapatkan kadar magnesium sisa dalam ekstrak cair daun

stevia perlakuan elektrokoagulasi (tabel VI).

Tabel VI. Kadar magnesium dalam ekstrak cair daun stevia setelah deklorofilasi

Jarak elektroda

(cm) Voltase Absorbansi Kadar Mg sisa

(ppm) RI RII RIII RI RII RIII

1,5 17 0,0548 0,1090 0,0693 1,1620 3,8883 1,89135 17 0,0729 0,0718 0,0710 2,0724 2,0171 1,9769

1,5 32 0,0995 0,0713 0,0848 3,4105 1,9920 2,67105 32 0,0732 0,0658 0,0841 2,0875 1,7153 2,6358

Setelah diperoleh kadar magnesium dari masing-masing perlakuan

elektrokoagulasi, selanjutnya dilakukan perhitungan % deklorofilasi dari masing-

masing perlakuan elektrokoagulasi. Perhitungan % deklorofilasi dilakukan dengan

membandingkan kadar magnesium setelah perlakuan elektrokoagulasi dengan

kadar magnesium sebelum perlakuan elektrokoagulasi atau maserat awal.

Perhitungan % deklorofilasi dengan menggunakan rumus :

% Deklorofilasi %100×=awalMgikonsentras

hilangMgikonsentras

Hasil % deklorofilasi yang diperoleh dapat digunakan untuk mengetahui

Page 71: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

51

efektivitas dari tiap perlakuan elektrokoagulasi dalam menghilangkan klorofil.

Berdasarkan rumus diatas, didapatkan persentase deklorofilasi ekstrak cair daun

stevia setelah perlakuan elektrokoagulasi (tabel VII).

Tabel VII. Persentase deklorofilasi setelah perlakuan elektrokoagulasi

Perlakuan

Kadar Mg dalam

maserat awal (ppm)

Kadar Mg sisa

(ppm)

Kadar Mg yang hilang

(ppm)

% deklorofilasi

Rata-rata % deklorofilasi

1,5 cm 17 V

29,3846

1,1620 28,2226 96,05 92,12 3,883 25,4963 86,77

1,8913 27,4933 93,56

5 cm 17 V

2,0724 27,3122 92,95 93,12 2,0171 27,3675 93,14

1,9769 27,4077 93,27

1,5 cm 32 V

3,4105 25,9741 88,39 90,84 1,9920 27,3926 93,22

2,6710 26,7136 90,91

5 cm 32 V

2,0875 27,2971 92,90 92,70 1,7153 27,6693 94,16

2,6358 26,7488 91,03

Pada tabel VII dapat dilihat pengaruh jarak elektroda dan voltase.

Besarnya tegangan dan arus listrik yang digunakan pada saat proses

elektrokoagulasi berpengaruh pada besarnya % deklorofilasi. Semakin besar

tegangan dan arus listrik maka penurunan klorofil dalam ekstrak akan semakin

besar. Penurunan klorofil yang besar akan menghasilkan % deklorofilasi yang

besar pula. Tetapi hubungan tegangan dengan % deklorofilasi tidak linear,

padahal menurut hukum Faraday bahwa semakin besar arus listrik (yang berarti

semakin besar voltase) akan berbanding lurus dengan banyaknya zat yang

dihilangkan. Ketidaklinearan hubungan ini dapat disebabkan dari efisiensi arus.

Page 72: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

52

Efisiensi arus cenderung menurun (90%-92%) dengan semakin besarnya arus

(atau voltase) listrik yang digunakan, demikian juga sebaliknya. Menurunnya

efisiensi arus ini berkaitan dengan rapat arus yang semakin meningkat. Rapat arus

yang justru semakin meningkat pada anoda dengan luas permukaan anoda yang

kecil menyebabkan ketidakseimbangan, sehingga arus akan lewat dengan cepat

menghasilkan reaksi reduksi yang cepat pula. Reaksi reduksi yang cepat ini

menyebabkan semakin meningkatnya pelepasan gas hidrogen. Pelepasan gas H2

yang berlebih akan menyebabkan timbulnya fraksi kosong, yakni adanya

resistensi antar elektroda akibat dari gelembung-gelembung gas H2 yang

dihasilkan. Fraksi kosong yang terjadi ini dapat menurunkan % deklorofilasi.

Pada faktor jarak elektroda diketahui bahwa semakin besar jarak

elektroda maka % deklorofilasi semakin meningkat. Hal ini berbanding terbalik

dengan teori yang menyatakan bahwa semakin dekat jarak elektroda, maka

semakin baik proses perpindahan muatan sehingga rapat arus yang mengalir

menjadi semakin meningkat yang menyebabkan meningkatnya proses

penghilangan atau penurunan konsentrasi suatu zat dalam larutan.

Ketidaksesuaian ini dapat terjadi karena adanya difusivitas larutan. Apabila jarak

elektroda terlalu sempit dan pada satu kondisi dimana antara elektroda terbentuk

endapan yang kemudian jenuh dan “ terjebak” diantaranya, maka difusivitas ion

akan terganggu, luas permukaan elektroda yang efektif menjadi berkurang dan

ion-ion akan sulit menangkap elektron dari permukaan katoda yang berhadapan

terlalu dekat dengan anoda.

Page 73: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

53

Berdasarkan hasil perhitungan % deklorofilasi maka dapat dilakukan

analisis perhitungan efek untuk mengetahui pengaruh dari tiap faktor dalam

menentukan besarnya % deklorofilasi (tabel VIII).

Tabel VIII. Efek jarak elektroda, voltase, dan interaksi keduanya dalam menentukan % deklorofilasi

Faktor Efek Jarak elektroda 2,86 Voltase 1,70 Interaksi 0,86

Berdasarkan hasil perhitungan efek, dapat diketahui faktor yang dominan

dalam menentukan besarnya % deklorofilasi, yakni dengan melihat nilai efek

yang terbesar tanpa memperhatikan notasi positif maupun negatif. Faktor yang

diketahui memiliki efek terbesar maka faktor tersebut berpengaruh dalam

meningkatkan respon. Menunjuk pada tabel VIII, diketahui bahwa jarak elektroda

memiliki efek terbesar, maka dapat diketahui bahwa faktor yang berpengaruh

dalam meningkatkan respon adalah jarak elektroda.

Untuk melihat hubungan pengaruh peningkatan level jarak elektroda dan

voltase dapat dilihat pada grafik hubungan pengaruh faktor terhadap respon.

Page 74: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

54

Gambar 10. Hubungan pengaruh voltase (a) dan jarak elektroda (b) terhadap % deklorofilasi

Pada grafik hubungan pengaruh faktor terhadap respon, melihat grafik

hubungan pengaruh voltase terhadap % deklorofilasi (gambar 10) menunjukkan

bahwa semakin kecil voltase yang digunakan akan berefek meningkatkan %

deklorofilasi pada level tinggi jarak elektroda. Demikian juga pada level rendah

jarak elektroda, semakin besar voltase yang digunakan maka akan menurunkan %

deklorofilasinya. Pada penggunaan voltase yang semakin besar, perubahan %

deklorofilasi lebih besar pada penggunaan level rendah jarak elektroda. Hal ini

dapat dilihat dari grafik hubungan dimana terlihat grafik yang lebih curam pada

level rendah jarak elektroda.

Pada grafik hubungan pengaruh jarak elektroda terhadap % deklorofilasi

dapat dilihat bahwa semakin besar jarak elektroda yang digunakan akan berefek

meningkatkan % deklorofilasi baik pada level rendah maupun level tinggi voltase.

Page 75: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

55

Grafik ini dapat diinterpretasikan penafsirannya secara visual. Interaksi

yang terjadi ditandai dengan adanya dua garis yang tidak sejajar pada grafik.

Metode ini memiliki kelebihan, yakni mempermudah melihat arah perubahan

respon akibat perubahan faktor-faktornya. Kelemahan dari metode ini adalah

karena penafsirannya hanya secara visual sehingga perlu dilakukan perhitungan

lebih lanjut dengan menggunakan perhitungan Yate`s treatment agar dapat ditarik

kesimpulan dari hasil yang diperoleh.

Analisis statistik dengan perhitungan Yate`s treatment dilakukan untuk

melihat perbedaan respon yang terjadi pada level rendah dan level tinggi pada

kedua faktor yaitu jarak elektroda dan voltase serta melihat adanya interaksi

antara kedua faktor terhadap % deklorofilasi.

Hnull dapat ditolak jika dari perhitungan F diperoleh hasil yang lebih

besar dari nilai F tabel. Nilai F(1,8) tabel dengan taraf kepercayaan 95% adalah

sebesar 5,32. Analisis dengan menggunakan perhitungan Yate`s treatment dengan

taraf kepercayaan 95% untuk respon % deklorofilasi disajikan dalam tabel IX.

Tabel IX. Analisis Yate`s treatment % deklorofilasi

Source of variation

Degrees of

freedom

Sum of Squares Mean Squares F hitung F tabel

a (jarak elektroda) 1 18,275625 18,275625 4,654362 5,32 b (voltase) 1 6,579225 6,579225 1,675570

ab (interaksi) 1 1,677025 1,677025 0,427098 Experimental error 8 31,41247 3,926558

Berdasar analisis Yate`s treatment diperoleh bahwa Hi ditolak dan Hnull

diterima karena nilai F hitung untuk efek jarak elektroda, voltase dan interaksi

antara keduanya menunjukkan nilai yang lebih kecil daripada nilai F tabel (1,8)

Page 76: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

56

yaitu 5,32. Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa faktor jarak

elektroda, voltase dan interaksi antara jarak elektroda dan voltase tidak

memberikan pengaruh yang bermakna secara statistik dalam menentukan besar %

deklorofilasi. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya jumlah replikasi secara

statistik ataupun adanya overlap dari respon yang dihasilkan pada perlakukan satu

dengan yang lain sehingga merendahkan tingkat signifikasi.

H. Optimasi Metode Elektrokoagulasi pada Ekstrak Cair Daun Stevia

Optimasi dilakukan dengan menggunakan metode optimasi desain

faktorial untuk memperoleh % deklorofilasi yang optimum ditinjau dari

banyaknya magnesium yang hilang dalam ekstrak cair daun stevia. Perhitungan

secara desain faktorial menggunakan 2 faktor, yaitu jarak elektroda dan voltase;

dan 2 level yakni level tinggi dan level rendah. Perhitungan secara desain faktorial

ini digunakan untuk mengetahui faktor yang dominan antara jarak elektroda dan

voltase dalam menentukan % deklorofilasi pada ekstrak cair daun stevia, serta

dapat diamati adanya interaksi dari kedua faktor tersebut. Kelebihan dari metode

desain faktorial adalah dapat diamatinya interaksi antara dua faktor yang diteliti

dan arah perubahan responnya akibat dari faktor atau interaksinya.

Berdasarkan hasil dari perhitungan persamaan desain faktorial maka

selanjutnya dapat dibuat contour plot. Contour plot yang dihasilkan selanjutnya

dapat digunakan untuk menetapkan daerah yang memenuhi standar respon sesuai

yang diinginkan. Persamaan desain faktorial yang diperoleh dari hasil eliminasi

Page 77: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

57

Gauss yaitu : Y = 93,581525 + 0,007237 X1 - 0,109905 X2 + 0,016381 X1X2. Dari

persamaan ini maka dapat dibuat contour plot (gambar 11).

Gambar 11. Contour plot % deklorofilasi secara elektrokoagulasi

Melihat dari contour plot, maka dapat ditentukan area optimum %

deklorofilasi untuk memperoleh metode elektrokoagulasi yang dapat

menghilangkan kandungan klorofil dari dalam ekstrak seperti yang dikehendaki.

Menunjuk pada gambar 11, area yang diarsir memperlihatkan bahwa jarak

elektroda dan voltase pada level yang diteliti dapat menghasilkan % deklorofilasi

yang optimum berkisar antara 90% hingga 93%.

Page 78: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Tidak ditemukan adanya faktor yang berpengaruh secara statistik dalam

menentukan % deklorofilasi yang optimal.

2. Diperoleh area % deklorofilasi yang optimal berdasarkan contour plot pada

level dan faktor yang diprediksi menghasilkan % deklorofilasi hingga lebih

dari 90,90%.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian mengenai desain optimasi jarak elektroda pada

rentang yang lebih besar.

2. Perlu dilakukan uji penetapan kadar steviosida pada ekstrak hasil deklorofilasi

untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh elektrokoagulasi pada penurunan

kadar steviosida dalam ekstrak.

3. Perlu dilakukan penetapan kadar aluminium untuk mengukur kemungkinan ada

tidaknya trace dari Al(OH)3 setelah proses elektrokoagulasi.

Page 79: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

59

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, N.A., James, K.C., 1996, Pharmaceutical Experimental Design and Interpretation,131-165, Taylor and Francis, USA

Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 25-26, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta Anonim, 2007, Stevia rebaudiana, http://www.free.vlsm.org/v12/artikel/ttg_

tanaman_obat/depkes/buku1/1-274.pdf, diakses pada tanggal 25 Oktober 2008

Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi III, 605-612,

Universitas Indonesia Press, Jakarta Backer, C.A., Bakhuizen van den Brink R.C., 1968, flora of Java, volume I & II,

2, Warta Tumbuhan Obat, vol I Bolton, 1990, Pharmaceutical Statistic Practical and Clinical Aplications, 3rd Ed,

611-614, Marcel Dekker Inc., New York  Christian, G. D., 2004, Analytical Chemistry, 107, Edisi 6, John Wiley, United

States America Ghosh, D., Medhi, C. R., Solanki, H., Purkait, M. K., 2008, Decolorization of

Crystal Violet Solution by Electrocoagulation , Journal of Environmental Protection Science, vol. 2, 25-35

Harmita, 2004, Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara

Perhitungannya, 5-7,8, Departemen Farmasi FMIPA UI, Depok, Jakarta Holt, P., Barton, G., Mitchell, C., 1999, Electrocoagulation as a Wastewater

Treatment, Laporan Penelitian, Department of Chemical Engineering, The University of Sydney, New South Wales

Jumpatong, K, Phutdhawong ,W., and Budhasukh, 2006, Dechlorophyllation by

Electrocoagulation, Molecules., 11, 156-162 Khader, V., and Rama, S., 2003, Effect of Maturity on Macromineral Content of

Selected Leafy Vegetables, Asia Pasific J Clin Nutr., 12(1), 45-49 Khopkar, S.M., 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, 275-285, UI Press, Jakarta

Page 80: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

60

Kuznesof, 2007, Report to JECFA: Steviol Glycosides: Chemical and Technical Assessment, revised, I, Interntional Association for Stevia Research e.v., Germany

Marta, D., 2007, Efisiensi Pengendapan Perak dari Limbah Cair Fixer Film

dengan Menggunakan Metode Elektrolisis dengan Variasi Tegangan Listrik, Waktu, dan Jarak Elektroda, ITB Central Library, http:/jbptitbpp-gdl-donalmarta-27670-2-2007ta-1.pdf, diakses pada tanggal 21 Desember 2008

Martin, et al, 1990, Farmasi Fisik : Dasar-Dasar Kimia Fisik dalam Ilmu

Farmasetik, 343, 509, UI Press, Jakarta

May, P., 2002, Chlorophyll, http://www.chm.bris.ac.uk/motm/chlorophyll/ chlorophyll_h.htm, diakses tanggal 27 Oktober 2008

Midmore, D.J., and Rank, A.H., 2002, A New Rural Industry – Stevia – to Replace

Imported Chemical Sweeteners, RIRDC Rural Industries Research & Development Corporation

Moraes, E.P., and Machado, N.R.C.F., 2001, Clarification of Stevia rebaudiana

(Bert.) Bertoni Extract by Adsorption in Modified Zeolites, Maringa, Vol.23, No.6, 1375-1380

Mulja, H.M., Hanwar, D., 2003, Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium yang Baik

(Good Laboratory Practise), Majalah Farmasi Indonesia Airlangga, Vol III, No. 2, 71-76

Mulja, M., dan Suharman, 1995, Analisis Instrumental, 26-60, Airlangga

University Press, Surabaya Nabors, Lyn’O Brien, Gelardi, R. C., 1986, Alternative Sweeteners, edited by

Abraham I. Bakal, 296-297, 302, Marcel Dekker. Inc, New York, USA Ni`am, Moh. F., Othman, F., Sohaili, J., Fauzia, Z., 2007, Removal of Cod

Turbidity to Improve Wastewater Quality Using Electrocoagulation Technique, The Malaysian Journal of Analytical Sciences, Vol. XI, No.1, 198-205, Environmental Dept., Civil Engineering Faculty, Universiti Teknologi Malaysia, Johor, Malaysia

Petrucci, R. H., 1999, Kimia Dasar, alih Bahasa Achmadi, S., 31-35, Erlangga,

Jakarta Phillips, K.C., 1989, Stevia: steps in developing a new sweetener, 1-43, vol 3,

Elsevier Applied Science, London

Page 81: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

61

Price, W.J., 1972, Analitical Atomic Absorption Spectrometry, 71-114, Heyden and Son, England

Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, 229-250, Pustaka Pelajar, Yogyakarta Skoog, D.A., 1985, Principles of Instrumental Analysis, 3th edition, 250-288, CBS

College Publishing, USA Soejarto, D.D., Douglas, K., and Farnsworth, N.R., 1982, Potencial Sweetening

Agent of Plant Origin, III, Organoleptic Evaluation of Stevia Leaf Herbarium sample for Sweetness, Journal Nat., 45(5), 590-599

Srimaroeng, C., Chatsudthipong, V., Aslamkhan, A.G., and Pritchard, J. B., 2005,

Transport of the Natural Sweetener Stevioside and Its Aglycone Steviol by Human Organic Anion Transporter (hOAT1; SLC22A6) and hOAT3 (SLC22A8), Department of Physiology, Faculty of Science, Mahidol University, Bangkok, Thailand, and Laboratory of Pharmacology and Chemistry, National Institute of Enviromental Health Science, National Institutes of Health, Research Triangle Park, North Carolina

Sunardi, 2007, Pengaruh Tegangan Listrik dan Kecepatan Alir Terhadap Hasil

Pengolahan Limbah Cair yang Mengandung Logam Pb,Cd dan TSS Menggunakan Alat Elektrokoagulasi, BATAN, http:/www.jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2008/06/44-sunardi-ptapb-441-446.pdf,diakses pada tanggal 20 Oktober 2008

Voigt, R., 1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi,edisi ke-5, diterjemahkan

oleh Soendani Noerono, 165-169, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Page 82: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

62

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

Page 83: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

63

Page 84: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

64

Lampiran 2. Penimbangan baku magnesium dan perhitungan seri larutan

baku magnesium

1. Tabel penimbangan baku magnesium

Replikasi I 0,04305 g Replikasi II 0,04250 g Replikasi III 0,04372 g

Ar Mg = 24,305

Mr MgCl2.6H2O = 203,23

Bobot Mg replikasi I gg 005149,023,203

305,2404305,0 =×= = 5,1485 mg

Bobot Mg replikasi II gg 005083,023,203

305,2404250,0 =×= = 5,0827 mg

Bobot Mg replikasi III gg 005229,023,203

305,2404372,0 =×= = 5,2286 mg

2. Perhitungan seri larutan baku magnesium

Replikasi I

Perhitungan stok Mg konsentrasi 100 ppm :

ppmmlmgml

mg 97,102/10297,050

1485,5==

Perhitungan intermediet Mg konsentrasi 10 ppm :

Vstok . Cstok = V1 . C1

1 ml . 102,97 ppm = 10 ml . C1

C1 = 10,30 ppm

Perhitungan seri larutan baku :

Seri 1 : Vinter . Cinter = V1 . C1

0,1 ml . 10,30 = 10 ml . C1

C1 = 0,1030 ppm

Seri 2 : Vinter . Cinter = V2 . C2

0,25 ml . 10,30 = 10 ml . C2

Page 85: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

65

C2 = 0,2575 ppm

Seri 3 : Vinter . Cinter = V3 . C3

0,50 ml . 10,30 = 10 ml . C3

C3 = 0,5150 ppm

Seri 4 : Vinter . Cinter = V4 . C4

1,00 ml . 10,30 = 10 ml . C4

C4 = 1,0300 ppm

Seri 5 : Vinter . Cinter = V5 . C5

1,50 ml . 10,30 = 10 ml . C5

C5 = 1,5450 ppm

Seri 6 : Vinter . Cinter = V6 . C6

2,00 ml . 10,30 = 10 ml . C6

C6 = 2,0600 ppm

Seri 7 : Vinter . Cinter = V7 . C7

2,50 ml . 10,30 = 10 ml . C7

C7 = 2,5750 ppm

Replikasi II

Perhitungan stok Mg konsentrasi 100 ppm :

ppmmlmgml

mg 65,101/10165,050

0827,5==

Perhitungan intermediet Mg konsentrasi 10 ppm :

Vstok . Cstok = V1 . C1

1 ml . 101,65 ppm = 10 ml . C1

C1 = 10,16 ppm

Perhitungan seri larutan baku :

Seri 1 : Vinter . Cinter = V1 . C1

0,1 ml . 10,16 = 10 ml . C1

C1 = 0,1016 ppm

Seri 2 : Vinter . Cinter = V2 . C2

0,25 ml . 10,16 = 10 ml . C2

C2 = 0,2541 ppm

Page 86: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

66

Seri 3 : Vinter . Cinter = V3 . C3

0,50 ml . 10,16 = 10 ml . C3

C3 = 0,5082 ppm

Seri 4 : Vinter . Cinter = V4 . C4

1,00 ml . 10,16 = 10 ml . C4

C4 = 1,0164 ppm

Seri 5 : Vinter . Cinter = V5 . C5

1,50 ml . 10,16 = 10 ml . C5

C5 = 1,5246 ppm

Seri 6 : Vinter . Cinter = V6 . C6

2,00 ml . 10,16 = 10 ml . C6

C6 = 2,0328 ppm

Seri 7 : Vinter . Cinter = V7 . C7

2,50 ml . 10,16 = 10 ml . C7

C7 = 2,5410 ppm

Replikasi III

Perhitungan stok Mg konsentrasi 100 ppm :

ppmmlmgml

mg 57,104/10457,0502286,5

==

Perhitungan intermediet Mg konsentrasi 10 ppm :

Vstok . Cstok = V1 . C1

1 ml . 104,57 ppm = 10 ml . C1

C1 = 10,46 ppm

Perhitungan seri larutan baku :

Seri 1 : Vinter . Cinter = V1 . C1

0,1 ml . 10,46 = 10 ml . C1

C1 = 0,1046 ppm

Seri 2 : Vinter . Cinter = V2 . C2

0,25 ml . 10,46 = 10 ml . C2

C2 = 0,2614 ppm

Page 87: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

67

Seri 3 : Vinter . Cinter = V3 . C3

0,50 ml . 10,46 = 10 ml . C3

C3 = 0,5228 ppm

Seri 4 : Vinter . Cinter = V4 . C4

1,00 ml . 10,46 = 10 ml . C4

C4 = 1,0456 ppm

Seri 5 : Vinter . Cinter = V5 . C5

1,50 ml . 10,46 = 10 ml . C5

C5 = 1,5684 ppm

Seri 6 : Vinter . Cinter = V6 . C6

2,00 ml . 10,46 = 10 ml . C6

C6 = 2,0912 ppm

Seri 7 : Vinter . Cinter = V7 . C7

2,50 ml . 10,46 = 10 ml . C7

C7 = 2,6410 ppm

Page 88: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

68

Lampiran 3. Tabel perhitungan persamaan kurva baku

REPLIKASI I REPLIKASI II REPLIKASI III Kadar (ppm)

Absorbansi Kadar (ppm)

Absorbansi Kadar (ppm)

Absorbansi

0,1030 0,0465 0,1016 0,0378 0,1046 0,0315 0,2575 0,0789 0,2541 0,0711 0,2614 0,0673 0,5150 0,1344 0,5082 0,1491 0,5228 0,1226 1,0300 0,2413 1,0164 0,2481 1,0456 0,2324 1,5450 0,3472 1,5246 0,3257 1,5684 0,3400 2,0600 0,4525 2,0328 0,4358 2,0912 0,3873 2,5750 0,5277 2,5410 0,5294 2,6140 0,5182

r 0,999 r 0,998 r 0,996 A 0,0317 A 0,0305 A 0,0220 B 0,1988 B 0,1985 B 0,1883

Kurva baku yang digunakan adalah Kurva baku replikasi I, karena memiliki

koefisien korelasi (r) yang mendekati 1, yakni 0,999

Persamaan regresi linear yang digunakan :

y = 0,1988 x + 0,0317

Page 89: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

69

Lampiran 4. Hasil perhitungan kadar magnesium pada maserat awal,

Recovery, Koevisien Variasi (KV)

a. Tabel hasil pengukuran absorbansi magnesium dalam ekstrak cair daun stevia awal pada panjang gelombang 285,2 nm

Replikasi Absorbansi Kadar (ppm) Kadar sebelum

pengenceran (ppm) I 0,3186 1,4431 28.8632 II 0,4156 1,9311 38.6217 III 0,3808 1.7560 35.1207 IV 0,2712 1,2047 24.0946 V 0,3395 1,5483 30.9658 VI 0,2170 0,9321 18.6419

Mg total 176,3078 Rata-rata 29,3846

Rata-rata konsentrasi Mg dalam maserat awal = 29,3846 ppm

b. Tabel hasil perhitungan % Recovery magnesium dalam ekstrak cair daun stevia dengan Recovery 80%

Absorbansi Kadar pengenceran

Kadar Mg total

Kadar terukur (ppm)

Kadar seharusnya

(ppm)

Recovery (%)

0.4435 2.0713 4.1426 1.2042 1.22 98.7 0.4415 2.0615 4.1230 1.1846 1.236 95.84 0.4597 2.1530 4.3061 1.3677 1.255 108.98

rata2 101.17 SD 6.91CV 6.83%

Page 90: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

70

c. Tabel hasil perhitungan % Recovery magnesium dalam ekstrak cair daun stevia dengan Recovery 100%

Absorbansi Kadar pengenceran

Kadar Mg total

Kadar terukur (ppm)

Kadar seharusnya

(ppm)

Recovery (%)

0.45237 2.20658 4.41316 1.47480 1.525 96.71 0.45487 2.21918 4.43836 1.50000 1.544 97.15 0.45977 2.24383 4.48766 1.54930 1.568 98.81

rata2 97.56 SD 1.11 CV 1.14%

d. Tabel hasil perhitungan % Recovery magnesium dalam ekstrak cair daun stevia dengan Recovery 120%

Absorbansi Kadar pengenceran

Kadar Mg total

Kadar terukur (ppm)

Kadar seharusnya

(ppm)

Recovery (%)

0.47872 2.33913 4.67826 1.73990 1.83 95.08 0.48972 2.39448 4.78896 1.85060 1.853 99.87 0.48469 2.36918 4.73836 1.80000 1.882 95.64

rata2 96.86 SD 2.62 CV 2.70%

Page 91: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

71

Lampiran 5. Tabel pengukuran dan perhitungan kadar magnesium sisa

dalam ekstrak cair daun stevia setelah perlakukan

elektrokoagulasi

Jarak elektroda

(cm) Voltase Absorbansi

Kadar Mg sisa(ppm)

Kadar Mg Hilang (ppm)

1,5 17

RI 0,0548 1,1620 28,2226

RII 0,1090 3,8883 25,4963

RIII 0,0693 1,8913 27,4933

5 17 RI 0,0729 2,0724 27,3122 RII 0,0718 2,0171 27,3675 RIII 0,0710 1,9769 27,4077

1,5 32 RI 0,0995 3,4105 25,9741 RII 0,0713 1,9920 27,3926 RIII 0,0848 2,6710 26,7136

5 32 RI 0,0732 2,0875 27,2971 RII 0,0658 1,7153 27,6693 RIII 0,0841 2,6358 26,7488

Kadar Mg yang hilang = kadar Mg awal – kadar Mg yang tersisa

% deklorofilasi %100×=awalMgikonsentras

hilangMgikonsentras

Page 92: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

72

Lampiran 6. Tabel perhitungan % deklorofilasi pada ekstrak cair daun

stevia setelah perlakukan elektrokoagulasi

Jarak elektroda

(cm) Voltase

Kadar Mg dalam maserat

awal (ppm)

Kadar Mg yang hilang

(ppm)

% deklorofilasi

Rata-rata % deklorofilasi

1,5 17

29,3846

28,2226 96,05 92,12 25,4963 86,77

27,4933 93,56

5 17 27,3122 92,95

93,12 27,3675 93,14 27,4077 93,27

1,5 32 25,9741 88,39

90,84 27,3926 93,22 26,7136 90,91

5 32 27,2971 92,90

92,70 27,6693 94,16 26,7488 91,03

Page 93: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

73

Lampiran 7. Perhitungan efek

NOTASI Level tinggi : + Level rendah : - Interaksi : jarak elektroda x voltase

Formula Jarak elektroda Voltase Interaksi Respon

1 - - + 92,12

a + - - 93,12

b - + - 90,84

ab + + + 92,70 Efek Jarak Elektroda = - 92,12 + 93,12 – 90,84 + 92,70 = 2,86 Efek Voltase = - 92,12 - 93,12 + 90,84 + 92,70 = [-1,70] = 1,70 Efek Interaksi = 92,12 - 93,12 - 90,84 + 92,70 = 0,86

Page 94: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

74

Lampiran 8. Persamaan regresi

PLOT Persamaan Umum :

y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + b12X1X2 Keterangan Y = respon hasil atau sifat yang diamati X1, X2 = level bagian X1, bagian X2 b0, b1, b2, b12 = koefisien, dapat dihitung dari hasil percobaan b0 = rata-rata hasil semua percobaan (1) 92,12 = b0 + b1(1,5) + b2(17) + b12 (1,5)(17)

92,12 = b0 + 1,5 b1 + 17 b2 + 25,5 b12 (a) 93,12 = b0 + b1(5) + b2(17) + b12 (5)(17) 93,12 = b0 + 5 b1 + 17 b2 + 85 b12 (b) 90,84 = b0 + b1(1,5) + b2(32) + b12 (1,5)(32) 90,84 = b0 + 1,5 b1 + 32 b2 + 48 b12 (ab) 92,70 = b0 + b1(5) + b2(32) + b12 (5)(32) 92,70 = b0 + 5 b1 + 32 b2 + 160 b12 Eliminasi (1) dan (a) (1) 92,12 = b0 + 1,5 b1 + 17 b2 + 25,5 b12 (a) 93,12 = b0 + 5 b1 + 17 b2 + 85 b12 -1 = - 3,5 b1 - 59,5 b12……………………….(I) Eliminasi (b) dan (ab) (b) 90,84 = b0 + 1,5 b1 + 32 b2 + 48 b12 (ab) 92,70 = b0 + 5 b1 + 32 b2 + 160 b12 -1,86 = - 3,5 b1 - 112 b12………………………(II) Eliminasi (I) dan (II) (I) -1 = - 3,5 b1 - 59,5 b12 (II) -1,86 = - 3,5 b1 - 112 b12 0,86 = 52,5 b12 b12 = 0,016381 Substitusi b12 ke (I) (I) -1 = - 3,5 b1 - 59,5 b12 -1 = - 3,5 b1 - 59,5 (0,016381) b1 = 0,007237

Page 95: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

75

Masukkan b1 dan b12 dalam persamaan (1) dan (b) (1) 92,12 = b0 + 1,5 b1 + 17 b2 + 25,5 b12

92,12 = b0 + 1,5 (0,007237) + 17 b2 + 25,5 (0,016381) 92,12 = b0 – 0,010855 + 17 b2 + 0,417715 91,71314 = b0 + 17 b2 ..........................................................(III)

(b) 90,84 = b0 + 1,5 b1 + 32 b2 + 48 b12

90,84 = b0 + 1,5 (0,007237) + 32 b2 + 48 (0,016381) 90,84 = b0 – 0,010855 + 32 b2 + 0,786288 90,06457 = b0 + 32 b2 ..........................................................(IV)

Eliminasi persamaan (III) dan (IV) (III) 91,71314 = b0 + 17 b2 (IV) 90,06457 = b0 + 32 b2 1,64857 = - 15 b2 b2 = - 0,109905 Substitusi ke persamaan (III) (III) 91,71314 = b0 + 17 b2

91,71314 = b0 + 17 (-0,109905) b0 = 93,581525

Y = 93,581525 + 0,007237 X1 - 0,109905 X2 + 0,016381 X1X2

Page 96: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

76

Lampiran 9. Data analysis of variance (ANOVA) Yate`s treatment

a. Tabel hasil respon % deklorofilasi faktor jarak elektroda dan voltase pada level tinggi dan rendah

b. Tabel hasil perhitungan Mean Square untuk faktor jarak elektroda, voltase dan interaksi antara keduanya

RI RII RIII Total 1 2 3 4

1 96,05 86,77 93,56 276,38 555,74 1106,35 - -

a 92,95 93,14 93,27 279,36 550,61 8,55 4,275 18,275625

b 88,39 93,22 90,91 272,52 2,98 -5,13 -2,565 6,579225

ab 92,9 94,16 91,03 278,09 5,57 2,59 1,295 1,677025

c. Tabel hasil perhitungan Sum of Square Experimental Error

RI RII RIII Mean X1 X2 X3 Σ(Xm-X)2 Σ(Xm-X)2

n-1 1 96,05 86,77 93,56 92,13 -3,92 5,36 -1,43 46,1409 23,07043

a 92,95 93,14 93,27 93,12 0,17 -0,02 -0,15 0,0518 0,0259

b 88,39 93,22 90,91 90,84 2,45 -2,38 -0,07 11,6718 5,8359

ab 92,9 94,16 91,03 92,70 -0,20 -1,46 1,67 4,9605 2,4802

Total 31,41247

Faktor A1(rendah) A1(rendah) A2(tinggi) A2(tinggi) Replikasi B1(rendah) B2(tinggi) B1(rendah) B2(tinggi)

I 96,05 88,39 92,95 92,90 II 86,77 93,22 93,14 94,16

III 93,56 90,91 93,27 91,03

Page 97: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

77

d. Tabel hasil perhitungan Yate`s treatment

Source of variation Degrees

of freedom

Sum of Squares

Mean Squares F

Treatment 3 8.8440 2.948 a (jarak elektroda) 1 18,275625 18,275625 4,654362

b (voltase) 1 6,579225 6,579225 1,67557 ab (interaksi) 1 1,677025 1,677025 0,427098Experimental error 8 31,41247 3,926558

Fa = errorerimentalforsquaresMean

effectaforsquaresMeanexp

= 926558,3

18,275625

= 4,654362

Fb = errorerimentalforsquaresMean

effectbforsquaresMeanexp

= 926558,3

6,579225

= 1,67557

Fab = errorerimentalforsquaresMean

effectabforsquaresMeanexp

= 926558,3

1,677025

= 0,427098

F tabel (1,8) dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 5,32

Page 98: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

78

Lampiran 10. Spesifikasi alat elektrokoagulasi (modifikasi Farmasi USD)

1. Power Supply : merk Statron type 226

kapasitas 40 V – 5 A

2. Lempeng elektroda : 15 x 3 cm

3. Bejana Elektrolisis : Beaker Glass 600 ml

4. Hot plate

5. Magnetic stirrer : 4 cm

6. Termometer : 1000 C

7. Wadah / panci pemanas dan pendingin

8. Penutup sterofoam

Page 99: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

79

Lampiran 11. Dokumentasi

1. Simplisia kering daun tevia

2. Defatisasi secara soxhletasi

3. Serbuk sebelum defatisasi dan setelah defatisasi

Sebelum defatisasi

Setelah defatisasi

Page 100: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

80

4. Deklorofilasi secara elektrokoagulasi

5. Endapan pada elektroda

6. Endapan hasil elektrokoagulasi

Page 101: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

81

7. Ekstrak hasil elektrokoagulasi

Page 102: OPTIMASI JARAK ELEKTRODA DAN VOLTASE PADA … · G. Penetapan Kadar Magnesium dalam Ekstrak Cair Daun Stevia ... dimaksudkan supaya warna hijau dari klorofil daun nantinya tidak mempengaruhi

82

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Ferri Ariya Yanu

Pribadi dilahirkan di Yogyakarta, 12 Januari 1987, anak

kedua dari tiga bersaudara. Penulis telah menempuh

pendidikan di TK Sang Timur Yogyakarta pada tahun

1991 – 1993. Pada tahun 1993 – 1999, penulis

melanjutkan sekolah di SDK Sang Timur Yogyakarta.

Pada tahun 1999 – 2002 penulis melanjutkan sekolah di

SLTP N 4 Yogyakarta. Penulis melanjutkan ke tingkat

sekolah menengah umum pada tahun 2002 – 2005 di SMU N 5 Yogyakarta. Pada

tahun 2005, penulis melanjutkan kuliah di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Semasa aktif sebagai mahasiswa, penulis memiliki pengalaman menjadi

asisten praktikum Biokimia (tahun 2008) dan asisten praktikum Farmakologi (tahun

2008). Selain itu, penulis juga pernah ikut dalam penelitian payung dosen.

Selain kegiatan akademik, penulis juga mengikuti beberapa kegiatan

kemahasiswaan, antara lain aktif sebagai anggota JMKI (Jaringan Mahasiswa

Kesehatan Indonesia) Komisariat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada

tahun 2005 – 2007, ikut dalam kepanitiaan Titrasi (tahun 2006 dan 2007), Maserasi

Pharmacy Performance (tahun 2006), peringatan hari HIV/AIDS sedunia (tahun 2006

dan 2007).