PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, KECUKUPAN MODAL DAN
EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN
BANK SUATU STUDI KOMPARATIF PADA BANK UMUM
NASIONAL DAN BANK ASING
Oleh:
KARDINA SARIWENING
20131112083
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi Sebagian Syarat Guna mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
INDONESIA BANKING SCHOOL
JAKARTA
2017
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
ABSTRACT
This study aimes to examine the factors that affect the performance of banks listed in Indonesia Stock Exhange. This research is perfume an order to test the influence of the variable Capital Adequancy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), and Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) partially on bank performance, which was measured by Return On Asset (ROA). This research is using purposive sampling technique, involving 30 public listed Commercial Banks in Indonesia and 10 Foreign Banks that operate in Indonesia as samples in the observation period 2011—2015.
The data was analysed with multiple regression method and the data type used is secondary data obtained from publication of the financial statements at banking companies in www.idx.co.id, www.ojk.go.id, and www.bi.go.id. this research was divided the observation into three groups of data in which first data group are Commercial Banks and Foreign Banks, the second group is Commercial Banks and the third group is Foreign Banks. The result of this research showed that CAR has positive and significant effect on ROA in the first and second groups of data, LDR only has positive and significant effect on ROA in the third groups of data, and BOPO has negatively and significant effect on the third data of groups.
Keywords : Capital Adequancy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Operational Efficiency,
Retun On Assets.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT, kiranya pantaslah kami memanjatkan puja
dan puji syukur atas segala nikmat yang telah diberikan kepada panulis, baik
kesempatan maupun kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Analisis Pengaruh Likuiditas, Kecukupan Modal dan Efisiensi Operasional
Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Suatu Studi Komparatif Pada Bank Umum
Nasional dan Bank Asing” sebagai salah satu syarat akademis utuk menyelesaikan stdi
program sarjana (S1) jurusan akuntansi di STIE Indonesia Banking School. Salam dan
salawat selalu tercurah kepada junjungan kita Rasulullah SAW, keluarga dan para
sahabatnya.
Skripsi yang penulis buat ini hadir tak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk
itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya
untuk mereka yang telah berjasa membantu penulis selama proses pembuatan makalah
ini dari awal hingga akhit, yaitu:
1. Bapak Dr. Sparta, Ak, ME. CA, selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik
STIE Indonesia Banking School dan dosen pembimbing skripsi saya karena
tanpa bimbingan dan motivasinya saya tidak akan bisa menyelesaikan
skripsi ini.
2. Bapak Dr. Subarjo Joyosumarto, selaku ketua STIE Indonesia Banking
School
3. Kedua penguji skripsi saya, Ibu Dr. Ira Geraldina, S.E., Ak., CA. dan Ibu
Vidiyana Rizal Putri, S.E., M.Si atas bimbingan dan sarannya sehingga
skripsi ini selesai,
4. Seluruh dosen dan karyawan STIE Indonesia Banking School yang tidak
dapat saya sebutkan satu per satu.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
ii
5. Kedua orang tua tercinta, Alm. H. Achmad Budi Haryono dan Hj. Retno
Nurhidayati yang telah membesarkan saya tanpa lelah dan selalu
memberikan dukungan materi serta motivasi yang tak ada hentinya
diberikan sehingga selesainya skripsi ini. Terima kasih mama atas
kesabarannya, dan untuk papa di surga semoga papa bangga melihatnya,
6. Kakak kandungku tersayang, Aby Haryo Prakoso yang senantiasa
membimbing adiknya dalam penulisan skripsi ini,
7. Kekasihku tersayang, M. Yoga Noviarto yang selalu mendukung dan
memotivasi saya untuk menyelesaikan skripsi ini,
8. Sahabatku tercinta dan tersayang, Atika, Bella, Muti, Elly dan Deya terima
kasih atas segala dukungan yang telah kalian berikan, tawa dan candanya
selama ini.
9. Sahabatku, Tebenganku, Emir, Ai, Dede dan Vando, terima kasih guys,
tanpa kalian mungkin saya tidak bisa ke kampus.
10. Teman – teman seperjuangan skripsi 2013 basis cumlaude, especially for
Deane dan Rania yang selalu membantu penulis dalam penulisan skripsi ini,
11. Driver Gojek, Uber, Grab, dan perusahaan ojek online lainnya yang sudah
mendukung penulis dalam fasilitas transportasi untuk ke kampus.
12. Teman – teman tercinta di STIE Indonesia Banking School, SHIT, Basis
Kosan, seluruh angkatan 2013, DPM 2015/2016, BEM 2016/2017, senior
dan junior yang telah mengiringi kegembiraan penulis selama masa
perkuliahan, thank you guys!
13. Teman – teman semua yang pernah mengisi hari – hari penulis selama ini,
yang selalu menghibur penulis yang tidak bisa penulis tulis satu per satu,
terima kasih kalian luar biasa!
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
terdapat banyak kekurangan yang sangat jauh dari sempurna. Namun, penulis
sangat berharap bahwa penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
iii
Oleh karena itu, penulis sangat berharap kritik dan saran yang agar
penelitian ini dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga penelitian yang saya
lakukan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Jakarta, Februari 2017
Kardina Sariwening
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI KOMPREHENSIF
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
HALAMAN PERNYATAAN KARYA SENDIRI
KATA PENGANTAR _________________________________________________ i
DAFTAR ISI ________________________________________________________ iv
DAFTAR TABEL ___________________________________________________ viii
DAFTAR GAMBAR _________________________________________________ ix
BAB I _____________________________________________________________ 1
1.1. Latar Belakang Masalah ________________________________________ 1
1.2. Rumusan Masalah ___________________________________________ 10
1.3. Batasan Masalah _____________________________________________ 10
1.4. Tujuan Penelitian ____________________________________________ 11
1.5. Manfaat Penelitian ___________________________________________ 11
1.6. Sistematika Penulisan _________________________________________ 12
BAB II ____________________________________________________________ 14
2.1. Laporan Keuangan ___________________________________________ 14
2.2 Perbankan __________________________________________________ 16 2.2.1 Pengertian Bank _________________________________________ 16 2.2.2 Fungsi Bank ____________________________________________ 19 2.2.3 Bank Umum ____________________________________________ 21 2.2.4 Bank Asing _____________________________________________ 22
2.3 Rasio Keuangan _____________________________________________ 22 2.3.1 Pengertian Rasio Keuangan __________________________________ 22
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
v
2.3.2 Jenis Rasio Keuangan Perbankan ______________________________ 24 2.3.2.1. Rasio Likuiditas ________________________________________ 24 2.4.2.2. Rasio Solvabilitas _______________________________________ 25 2.4.2.3. Rasio Profitabilitas ______________________________________ 25
2.4 Profitabilitas _______________________________________________ 26 2.4.1 Return On Asset (ROA)_____________________________________ 28
2.5 Capital Adequancy Ratio (CAR) ________________________________ 29
2.6 Loan To Deposit Ratio (LDR)__________________________________ 31
2.7 BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) ________________ 32
2.8 Penelitian Terdahulu__________________________________________ 34
2.9 Pengembangan Hipotesis ______________________________________ 43 2.9.1. Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR) terhadap Return On Assets (ROA) ________________________________________________________ 43 2.9.2 Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Assets(ROA) 45 2.9.3 Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return On Assets (ROA) __________________________________________ 47
2.10 Kerangka Pemikirian _________________________________________ 48
BAB III ___________________________________________________________ 50
3.1 Populasi dan Sampel _________________________________________ 50 3.1.1 Populasi _________________________________________________ 50
3.2. Jenis dan Sumber Data ________________________________________ 52 3.2.1. Jenis Data ______________________________________________ 52 3.2.2. Sumber Data ____________________________________________ 52
3.3 Teknik Pengumpulan Data _____________________________________ 53 3.3.1. Observasi Tidak Langsung _________________________________ 53 3.3.2. Penelitian Kepustakaan ______________________________________ 53
3.4. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Penelitian ___________________ 54 3.4.1. Variabel Terikat (Dependen) __________________________________ 54 3.4.2. Variabel Bebas (Independen) _________________________________ 55
3.5 Metode Analisis Data _________________________________________ 57 3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif __________________________________ 57 3.5.2. Pemodelan Data Panel ____________________________________ 58
3.5.2.1 Uji Chow ______________________________________________ 59
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
vi
3.5.2.2 Uji Hausman ___________________________________________ 59 3.5.3. Pengujian Asumsi Klasik _____________________________________ 60
3.5.3.1. Uji Normalitas __________________________________________ 60 3.5.3.2. Uji Multikolinearitas _____________________________________ 61 3.5.3.3 Uji Heteroskedastisitas ____________________________________ 62 3.5.3.4 Uji Autokorelasi _________________________________________ 63
3.5.4 Analisis Regresi Berganda _________________________________ 64 3.5.5 Koefisien Determinasi_____________________________________ 66 3.5.6 Teknik Pengujian Hipotesis ___________________________________ 67
3.5.6.1 Uji t (Parsial) ___________________________________________ 68
BAB IV ___________________________________________________________ 69
4.1. Objek Penelitian _____________________________________________ 69
4.2. Populasi dan Sampel Penelitian _________________________________ 70
4.3. Analisa Statistika Deskriptif ____________________________________ 72
4.4. Hasil Regresi Persamaan Penelitian ______________________________ 75 4.4.1. Uji Chow _______________________________________________ 75 4.4.2. Uji Hausman ____________________________________________ 76 4.4.3. Uji Normalitas ___________________________________________ 77 4.4.4. Uji Asumsi Klasik ________________________________________ 81
4.4.4.1. Uji Multikolinearitas ____________________________________ 81 4.4.4.2. Uji Heteroskedastisitas __________________________________ 83 4.4.4.3. Uji Autokorelasi _______________________________________ 84
4.4.5. Hasil Analisis Regresi Berganda_____________________________ 85 4.4.6. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) _________________________ 90 4.4.7. Uji t ___________________________________________________ 91
4.5. Analisis Hasil Penelitian ______________________________________ 97 4.5.1. Pengaruh Capital Adequancy Ratio terhadap Return On Asset _____ 97 4.5.2. Pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset ________ 98 4.5.3. Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional terhadap Return On Assets. ____________________________________________________ 100
4.6. Implikasi Manajerial_________________________________________ 100
BAB V___________________________________________________________ 103
5.1. Kesimpulan _______________________________________________ 103
5.2. Saran _____________________________________________________ 104
DAFTAR PUSTAKA _______________________________________________ 106
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
vii
LAMPIRAN I _____________________________________________________ 115
LAMPIRAN II ____________________________________________________ 118
LAMPIRAN III ____________________________________________________ 120
LAMPIRAN IV____________________________________________________ 126
LAMPIRAN V ____________________________________________________ 139
CURRICULUM VITAE _____________________________________________ 140
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu___________________________________34
Table 3.1 Operasionalisasi Variabel_______________________________59
Table 4.1 Penentuan Sampel_____________________________________72
Table 4.2 Sampel Penelitian _____________________________________73
Tabel 4.3 Hasil Statistik Deskriptif________________________________75
Table 4.4 Uji Chow____________________________________________77
Table 4.5 Uji Hausman_________________________________________78
Table 4.6 Uji Multikolinearitas___________________________________83
Table 4.7 Uji Heteroskedastisitas _________________________________85
Table 4.8 Uji Autokorelasi ______________________________________86
Table 4.9 Hasil Regresi Model Penelitian___________________________88
Table 4.10 Koefisien Determinasi ________________________________92
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ________________________________49
Gambar 4.1 Grafik Residual Data Kelompok I______________________80
Gambar 4.2 Grafik Residual Data Kelompok II _____________________81
Gambar 4.3 Grafik Residual Data Kelompok III_____________________82
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan menurut SAK No. 1 adalah suatu penyajian terstruktur dari
posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah
untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus
kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam
pembuatan keputusan ekonomik. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan
kepada mereka.
Dalam menyusun laporan keuangan, manajemen membuat penilaian tentang
kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usaha, kecuali manajemen
memiliki intensi untuk melikuidasi entitas atau menghentikan perdagangan, atau tidak
memiliki alternative lain yang realistis selain melakukannya. Jika manajemen
menyadari (dalam membuat penilaiannya) mengenai adanya ketidakpastian yang
material sehubungan dengan peristiwa atau kondisi yang dapat menimbulkan keraguan
yang signifikan tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan
usaha, maka entitas mengungkapkan ketidakpastian tersebut. Jika entitas menyusun
laporan keuangan tidak berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, maka entitas
mengungkapkan fakta tersebut, bersama dengan dasar yang digunakan
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
2
Indonesia Banking School
dalam penyusunan laporan keuangan dan alasan mengapa entitas tidak
dipertimbangkan sebagai entitas yang dapat menggunakan asumsi kelangsungan usaha.
Widarjo dan Setiawan pada tahun 2009 menjelaskan bahwa laporan keuangan
dapat dijadikan dasar untuk mengukur kesehatan suatu perusahaan melalui rasio
keuangan yang ada dalam laporan tersebut. Dengan rasio keuangan tersebut dapat
mengungkapkan kondisi keuangan suatu perusahaan maupun kinerja yang telah
dicapai perusahaan untuk suatu periode tertentu.
Rasio analisis tradisional berfokus pada profitabilitas, solvabilitas, dan likuiditas.
Perusahaan yang mengalami kerugian, tidak dapat membayar kewajiban atau tidak
likuid mungkin memerlukan restrukturisasi. Untuk mengetahui adanya gejala
kebangkrutan diperlukan suatu model untuk menghindari kerugian dalam nilai
investasi. Salah satu aspek pentingnya analisis terhadap laporan keuangan dari sebuah
perusahaan adalah untuk meramal kontinuitas atau kelangsungan hidup perusahaan,
sangat penting bagi manajemen dan pemilik perusahaan untuk mengantisipasi
kemungkinan adanya potensi kebangkrutan. (Imam Mas’ud, 2010)
Perekonomian global yang seringkali dilanda krisis pada sektor keuangan dunia
telah mengakibatkan jatuhnya sejumlah institusi keuangan global. Hal ini disebabkan
dengan semakin berkembangnya kegiatan perekonomian dan kegiatan usahanya.
Kondisi pasar keuangan global juga masih rapuh dengan banyaknya laporan kerugian
lembaga keuangan dunia. Hal tersebut memberikan dampak negatif bagi
perkembangan ekonomi di kawasan Asia, terutama bagi negara yang mengandalkan
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
3
Indonesia Banking School
ekspor ke negara maju seperti Indonesia. Penurunan nilai ekspor tersebut menyebabkan
terjadinya defisit dari Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dan perbankan mengalami
dampak yang paling kuat atas keadaan tersebut. (Meliyanti, 2009)
Lembaga-lembaga keuangan khususnya perbankan telah lama mewarnai kegiatan
perekonomian negara. Keberadaaan lembaga perantara keuangan (financial
intermediatery institution) yaitu perbankan sangat penting dalam suatu sistem
perekonomian modern. Sebagai lembaga intermediasi perbankan harus memiliki
kinerja yang baik, karena dengan kinerja yang baik bank akan dapat lebih mudah
mendapatkan kepercayaan dari para nasabah (agent of trust).
Perbankan sebagai badan usaha yang bergerak di bidang keuangan atau finansial
sangat membutuhkan kepercayaan dari para nasabah tersebut guna mendukung dan
memperlancar kegiatan yang dilakukannya. Lancarnya kegiatan yang dilakukan oleh
bank akan sangat mendukung dalam mencapai kesejahteraan para stockholder dan akan
meningkatkan nilai perusahaan. (Sukarno dan Syaichu, 2006)
Globalisasi yang terjadi belakangan ini membuat peusahaan mempunyai
kesempatan untuk membuka usaha di suatu negara, termasuk Indonesia. Bank asing
salah satu perusahaan yang sangat berminat melakukan usaha di Indonesia. Dampak
bank asing di Indonesia perlu ditinjau kembali menuju ASEAN Economic Community
(AEC) di tahun 2020 dimana sektor keuangan akan semakin terintegrasi dan
memungkinkan bank dengan kualfikasi tertentu bebas beroperasi di kawasan ASEAN.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
4
Indonesia Banking School
Bank – bank asing yang masuk ke Indonesia pada umumnya adalah bank besar
dunia seperti HSBC, Standard Chartered, Bank of Tokyo, Citibank, JP Morgan, dll.
Bank tersebut sudah sangat dikenal memiliki competitive advantage berupa source of
fund dalam valas yang kuat, implementasi teknologi yang canggih, pengetahuan
terhadap produk keuangan yang luas, serta manajemen resiko yang kuat. Berbagai
competitive advantage tersebut secara langsung memberi tekanan kepada bank
pemerintah dan bank swasta nasional untuk terus meningkatkan kualitas servis,
mengembangkan SDM serta mengupgrade teknologinya agar tidak ketinggalan dengan
bank asing. Kondisi tersebut akhirnya meningkatkan daya saing bank lokal dan
memberikan nilai tambah pada pelayanan bank lokal kepada masyarakat Indonesia.
(Hikmah Dwi Astuti, 2015)
Mengingat fungsi bank adalah sebagai agent of trust, agent of development dan
agent of service maka industri perbankan memperkuat fundamental. Kebijakan
pengembangan industri perbankan di masa depan, seperti yang diungkapkan dalam
Arsitektur Perbankan Indonesia (API), dilandasi oleh visi; menciptakan sistem
perbankan yang sehat, kuat dan efisien; menciptakan kestabilan sistem keuangan;
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional (Totok Budisantoso & Sigit Triandaru,
2006).
Pada triwulan I-2016, pemulihan ekonomi global masih berlanjut meski dengan
laju yang relatif lambat dan tidak merata. Dari sisi domestik, pertumbuhan ekonomi
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
5
Indonesia Banking School
mengalami perlambatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya seiring dengan
masih terbatasnya konsumsi pemerintah dan investasi swasta.
Sejalan dengan itu, secara umum kondisi perbankan pada triwulan I-2016 masih
cukup baik. Kinerja Bank Umum Konvensional tersebut, ditunjukkan oleh Capital
Adequency Ratio-CAR yang relatif masih tinggi sebesar 22%.
Pada triwulan I-2016, pencadangan yang dilakukan oleh perbankan cukup
memadai untuk memitigasi peningkatan Net Performing Loan-NPL net dari 1,14% dan
1,28%. Secara umum peningkatan NPL dimaksud masih jauh di bawah threshold 5%.
Dilihat dari sisi likuiditas, Loan Deposit Ratio-LDR Bank Umum Konvensional
yang ada di Indonesia turun dari 92,11% menjadi 89,60%. Namun. dari sisi
profitabilitas, Return On Assets-ROA meningkat dari triwulan sebelumnya menjadi
2,44. (Otoritas Jasa Keuangan, 2016).
Berbeda dengan bank asing, menururt www.koran.bisnis.com pada kuartal I 2016
kinerja empat bank asing dari total 10 bank di Indonesia masih tertekan dari kinerja
kredit dan rasio kredit bermasalah. Dalam tiga bulan terakhir HSBC Indonesia,
Citibank Indonesia dan Standard Chartered Indonesia mengalami penurunan kredit
bank segi gross maupun net.
Aspek permodalan dapat diukur salah satunya dengan rasio Capital Adequacy
Ratio-CAR. Capital Adequacy Ratio-CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa
jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga,
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
6
Indonesia Banking School
tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank, di samping
memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat,
pinjaman (hutang), dan lain-lain (Dendawijaya, 2005:121 dalam Dewi dkk, 2014).
CAR juga merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan
aktivanya sebagai akibat dari kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko
dengan kecukupan modal yang dimilikinya. Semakin tinggi CAR maka semakin kuat
kemampuan bank tersebut untuk menanggung resiko dari setiap kredit atau aktiva
produktif yang berisiko (Wardiah, 2013 dalam Margarteha dan Zai, 2013)
Menurut Sudiyatno dan Suroso (2010) salah satu ukuran untuk menghitung
likuiditas perbankan adalah Loan to Deposit Ratio-LDR, yaitu seberapa besar dana
Bank dilepaskan ke perkreditan. Rasio Loan to Deposit Ratio-LDR merupakan ukuran
likuiditas yang mengukur besarnya dana yang ditempatkan dalam bentuk kredit yang
berasal dari dana yang dikumpulkan oleh bank, terutama masyarakat. Apabila hasil
pengukuran jauh berada di atas target dan batasnya, maka tidak menutup kemungkinan
bank akan mengalami kesulitan likuiditas yang pada gilirannya akan menimbulkan
tekanan pada pendapatan bank. Semakin tinggi LDR maka laba perusahaan semakin
meningkat dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kredit dengan efektif,
sehingga jumlah kredit macetnya akan kecil. (Margaretha dan Zai, 2013)
Menurut Tan Sau Eng pada tahun 2013, BOPO juga merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank. Rasio BOPO dihitung dengan
menggunakan formula :BOPO = Total Beban Operasional / Total Pendapatan
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
7
Indonesia Banking School
Operasional. Penilaian BOPO membuktikan bahwa semakin rendah nilai BOPO maka,
kinerja perbankan menjadi lebih efisien. Rasio BOPO juga disebutkan sebagai rasio
efisiensi karena digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam
mengendalikan biaya operasional. Setiap peningkatan biaya operasional akan berakibat
pada berkurangnya laba sebelum pajak dan akhirnya akan menurunkan laba atau
profitabilitas (ROA) bank yang bersangkutan (Dendawijaya, 2009).
Peneliti menggunakan variabel ROA untuk mengukur profitabilitas perbankan
yang akan di proksikan untuk mengukur kinerja perbankan. Rasio ini memberikan
informasi seberapa efisien suatu bank dalam melakukan kegiatan usahanya, karena
rasio ini mengindikasikan seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh rata – rata
terhadap setiap rupiah asetnya (Siamat,2005:213).
Menurut penelitian Tan Sau Eng pada tahun 2013 menunjukkan bahwa Loan to
Deposit Ratio perbankan berpengaruh signifikan namun negatif terhadap ROA.
Berbeda dengan penelitian Bambang Sudiyatno pada tahun 2010 yang menyatakan
bahwa rasio LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja bank
(ROA). Penelitian Bambang Sudiyatno sejalan dengan hasil penelitian dari Kartika
Wahyu Sukarno dan Muhamad Syaichu pada tahun 2006 yang menyatakan bahwa rasio
LDR berpengaruh positif namun perbedaan dari kedua penelitian ini adalah bahwa
hasil penelitian Sukarno dan Syaichu menyatakan bahwa LDR berpengaruh positif dan
signifikan. Maka dari itu, penulis ingin menguji kembali pengaruh variable LDR
terhadap kinerja keuangan (ROA).
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
8
Indonesia Banking School
Penelitian yang dilakukan oleh Hiras Pasaribu dan Rosa Luxita Sari pada tahun
2011 menjelaskan bahwa aspek permodalan yang diukur dengan CAR berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas perbankan pada tahun 2004-2008. Hal ini sejalan
dengan penelitian Mario Christiano, dkk (2014) yang membuktikan bahwa rasio CAR
berpengaruh terhadap ROA. Berbeda dengan penelitian Taufik Zulfikar (2012), dalam
penelitiannya ia menyimpulkan bahwa rasio CAR tidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas.
Dalam penelitian yang di teliti oleh Margaretha dan Zai (2013) menyatakan bahwa
rasio BOPO berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan ROA.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Anisa Nursyatni pada tahun 2010
dimana dalam jurnalnya ia menyebutkan bahwa efisiensi operasi yang diukur dengan
BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur
dengan ROA.
Penelitian Nouaili, et al pada tahun 2015 yang berjudul “The Determinants of
Banking Performance in Front of Financial Changes: Case of Trade Banks in Tunisia”
menjelaskan bahwa bank size, concentration index, dan efficiency yang diukur dengan
Net Interest Margin, Liquidity, Return On Assets, dan Return On Equity berpengaruh
negatif. Sedangkan variabel yang berpengaruh positif adalah capitalization,
privatization and quotation dan dalam penelitiannya ia juga menjelaskan bahwa dalam
hubunga makroekonomi, performa bank juga dipengaruhi oleh business cycle yang
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
9
Indonesia Banking School
dipastikan oleh pertumbuhan gross domestic product dan inflation rate berpengaruh
negatif.
Berdasarkan penelitian terdahulu dimana terdapat hasil yang berbeda-beda, Maka
peneliti berniat untuk melakukan penelitian terhadap ketiga variabel tersebut yaitu
Loan to Deposit Ratio, Capital Adequancy Ratio dan Beban Operasional Pendapatan
Operasional yang masing – masing variabel mewakili likuiditas, kecukupan
permodalan dan efisiensi operasional perbankan yang dapat berpengaruh terhadap
kinerja keuangan perbankan yang di proksi oleh rasio Return On Assets yang menarik
penulis untuk di teliti.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh
LDR, CAR, dan BOPO terhadap kondisi kinerja industri perbankan yang bermanfaat
untuk pemerintah selaku penyusun dan pembuat regulasi, kreditor, investor dan
utamanya emiten. Maka dari itu penulis akan melakukan penelitian dengan judul
“ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, KECUKUPAN MODAL, DAN EFISIENSI
OPERASIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK STUDI
KOMPARATIF PADA BANK UMUM NASIONAL DAN BANK ASING”
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
10
Indonesia Banking School
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah penulis uraikan dalam latar
belakang diatas maka penulis memutuskan untuk merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah rasio keuangan likuiditas perbankan berpengaruh terhadap kinerja bank
pada bank umum, bank umum nasional dan bank asing?
2. Apakah rasio permodalan perbankan berpengaruh terhadap kinerja bank pada
bank umum, bank umum nasional dan bank asing?
3. Apakah rasio efisiensi operasional perbankan berpengaruh terhadap kinerja
bank pada bank umum, bank umum nasional dan bank asing?
1.3. Batasan Masalah
Dalam sebuah penelitian, sering ditemukannya pengembangan pokok masalah
yang berujung pada pertanyaan mengenai relevansinya. Pengembangan ide pokok
memang dilakukan dalam penelitian agar masalah yang dibahas dapat mencakup aspek
atau objek penelitian tersebut. Untuk memperkuat relevansi dan keakuratan dari
penelitian ini, maka penulis akan membatasi masalah yang akan dibahas sebagai
berikut :
1. Variable independen yang diukur dengan CAR, LDR dan BOPO, variable
dependen yang diukur dengan ROA
2. Penelitian meliputi industri sektor perbankan yang terdaftar di BEI.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
11
Indonesia Banking School
3. Penelitian hanya dilakukan pada Bank Umum Nasional yang terdaftar di BEI
dan Bank Asing yang beroperasi di Indonesia
4. Penelitian dilakukan hanya dalam periode 2011 - 2015
1.4. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan diatas maka penelitian bertujuan untuk :
1. Membuktikan apakah rasio likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit
Ratio berpengaruh terhadap kinerja Bank Umum, Bank Umum Nasional dan
Bank Asing yang diukur dengan Return On Asset.
2. Membuktikan apakah rasio permodalan yang diukur dengan Capital
Adequancy Ratio berpengaruh terhadap kinerja Bank Umum, Bank Umum
Nasional dan Bank Asing yang diukur dengan Return On Asset
3. Membuktikan apakah rasio efisiensi operasional yang diukur dengan Beban
Operasional Pendapatan Operasional berpengaruh terhadap kinerja Bank
Umum, Bank Umum Nasional dan Bank Asing yang diukur dengan Return On
Asset
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi masyarakat
umum pengguna jasa perbankan baik kreditur, debitur maupun investor dalam
menganalisa kinerja bank sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai dasar
pengambilan keputusan investasinya.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
12
Indonesia Banking School
Bagi sektor perbankan dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan
kebijakan finansial guna meningkatkan kinerja perusahaan.
Secara akademis manfaat penelitian dapat diharaokan memberikan kontribusi
literature dan memperkaya pengembangan ilmu dalam bidang keuangan
perbankan.
1.6. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, peneliti membahas secara singkat latar belakang dari penelitian,
permasalahan yang akan dibahas pada penelitian, tujuan dari penelitian dan
manfaat penelitian bagi beberapa pihak yang berkaitan dengan penelitian.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Bab II menjelaskan secara ringkas teori – teori yang berhubungan dengan variable
– variable yang akan dibahas pada penelitian, menyajikan beberapa hasil penelitian
terdahulu yang memiliki topik yang tidak jauh berbeda, serta menyajikan hipotesis
yang diajukan yang menjadi dasar dari penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bagian ini menjelaskan metodelogi apa yang digunakan dalam penelitian,
populasi dan/atau sample apa yang digunakan dalam penelitian, sifat penelitian,
serta tehnik pengumpulan data dan pengolahan data.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
13
Indonesia Banking School
BAB IV ANALISIS & PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai objek penelitian atau situasi mengenai
perbankan di Indonesia saat krisis global, serta sample apa yang akan digunakan
pada objek penelitian. Disini juga akan dibahas hasil dari penelitian yang kemudian
akan dibandingkan dengan hipotesis yang telah dibuat oleh peneliti dan juga
dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu.
BAB V KESIMPULAN & SARAN
Bab terakhir akan merangkum semua bab – bab sebelumnya, hasil penelitian akan
dirangkum menjadi beberapa pernyataan dan hasil perbandingan juga akan
dijelaskan kembali secara singkat dan jelas. Pada bagian akhir peneliti menuliskan
saran – saran yang diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak, baik bagi
pengguna hasil penelitian maupun objek penelitian itu sendiri.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
14 Indonesia Banking School
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
2.1. Laporan Keuangan
Laporan keuangan menurut PSAK No. 1 tentang Kerangka Dasar Penyusunan
dan Penyajian Laporan Keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah untuk
memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas
entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam
pembuatan keputusan ekonomik. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan
kepada mereka.
Dijelaskan pula dalam PSAK No. 1 bahwa laporan keuangan disusun dan
disajikan sekurang – kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah
besar pengguna. Ditambahkan dalam PSAK ini, banyak pengguna sangat bergantung
pada laporan keuangan sebagai sumber utama informasi keuangan dan oleh karena nya
laporan keuangan tersebut seharusnya disusun dan disajikan dengan
mempertimbangkan kebutuhan pengguna.
Menurut Kieso et. al., (2011: 7) laporan keuangan menyajikan informasi
keuangan yang berguna untuk memberikan gambaran yang potensial bagi investor,
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
15
Indonesia Banking School
pemberi pinjaman dan kreditur lainnya saat membuat keputusan dalam kapasitasnya
sebagai pemasok dana.
Weygandt (2013: 22) jenis laporan keuangan dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Income Statement atau laporan laba rugi, yaitu laporan yang menyajikan
pendapatan dan beban serta hasil pendapatan bersih atau kerugian bersih
dalam periode waktu tertentu.
2. Retained Earning Statement atau laporan perubahan modal, yaitu
perubahan dalam laporan modal pada periode waktu tertentu.
3. Statement Of Financial Position atau neraca keuangan, yaitu laporan aset,
liabilitas dan modal dalam suatu perusahaan pada waktu tertentu.
4. Statement Of Cash Flows atau laporan arus kas, yaitu ringkasan informasi
mengenai kas masuk (diterima) dan kas keluar (dibayar) pada periode
waktu tertentu.
Subramanyam dan Wild (2010: 17) menyatakan bahwa analisis laporan
keuangan merupakan kumpulan proses analisis yang merupakan bagian dari analisis
bisnis. Ditambahkan pula oleh Subramanyam dan Wild, bagian penting dalam analisis
laporan keuangan adalah menganalisis lingkungan dan strategi bisnis perusahaan.
Gibson (2011:181) menyatakan bahwa analisis laporan keuangan memiliki
berbagai macam teknik untuk memperhitungkan dan membandingkan data yang
disajikan dalam laporan keungan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Dilanjutkan
oleh Gibson, salah satu tujuan yang paling penting adalah mengidentifikasi perubahan
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
16
Indonesia Banking School
yang besar dalam tren dan jumlah. Perubahan yang besar tersebut dapat menjadi
peringatan bagi perusahaan dalam memprediksi kinerja dan juga kondisi keuangannya
dimasa yang akan datang.
2.2 Perbankan
2.2.1 Pengertian Bank
Lembaga keuangan merupakan badan usaha yang menjadi bagian dalam sistem
keuangan dan bertugas melayani masyarakat pemakai jasa – jasa keuangan. Bank
merupakan salah satu lembaga keuangan yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.
Berikut ini beberapa pengertian Bank menurut Undang – Undang, yaitu:
1. Bank menurut Pasal 1 Undang-undang No.14 Tahun 1967, yang dimaksud
dengan bank ialah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan
kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
2. Bank menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan :
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
3. Bank menurut Undang - Undang No. 10 Tahun 1998 atas perubahan Undang
- Undang No. 7 Tahun 1992 adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
17
Indonesia Banking School
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Kasmir (2000: 11) mengartikan Bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan
utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali
dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.
Iskandar (2008: 6) menyatakan Bank adalah badan usaha yang bergerak dalam
bidang jasa keuangan yang berfungsi sebagai pengumpul dana, pemberi pinjaman dan
menjadi perantara dalam lalu lintas pembayaran giral.
Suyatno et al., (2007: 3) mengartikan Bank sebagai lembaga keuangan yang
menjadi tempat bagi perusahaan, badan – badan pemerintah swasta, serta perorangan
menyimpan dananya.
Choudhry (2011: xiii) menyatakan Bank merupakan lembaga keuangan yang
kegiatan bisnisnya meliputi penyimpanan dana dan penyaluran dana dalam bentuk
kredit, Bank meraup keuntungan dengan mengambil selisih antara bunga yang diterima
dan bunga yang diberikan dalam kegiatan penyimpanan dana. Namun lebih kompleks
lagi, Bank kini melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pasar modal untuk
menambah pemasok dana dalam bisnisnya.
Weert (2011: 9) mengartikan Bank sebagai lembaga yang fokus mengelola uang
nasabah nya untuk kemudian dapat dialokasikan ke masyarakat luas (melalui kredit),
proses ini disebut dengan intermediasi.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
18
Indonesia Banking School
Kuncoro & Suhardjono (2012: 66) menyatakan Bank merupakan lembaga
keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali
dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa – jasa dalam
lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
Mangani (2009: 14) menegaskan pengertian Bank sebagai anggota lembaga
keuangan yang paling dominan, memobilisasi dana (mengumpulkan dan
mengalokasikan dana) dalam jumlah besar dibandingkan anggota lembaga keuangan
lainnya.
Dari pengertian yang dikemukakan diatas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa pengertian Bank adalah lembaga yang menjalankan fungsi intermediasi, bila
dijabarkan lebih luas lagi kegiatan yang mencakup fungsi intermediasi adalah
menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan nya kembali kepada masyarakat
dalam bentuk kredit.
Peranan Bank sebagai lembaga keuangan baik dalam menghimpun dana
masyarakat maupun menyalurkannya kembali ke masyarakat semakin meningkat
dalam kondisi perekonomian saat ini maupun dimasa yang akan datang, peranan
perbankan mempunyai kedudukan yang strategis sebagai lembaga yang berfungsi
memperlancar arus lalu lintas pembayaran (Triandaru dan Budisantoso, 2006: 10).
Dengan peran nya sebagai lembaga intermediasi maka hal ini menjadi sangat
strategis karena dengan demikian, Bank berperan untuk menggali sumber – sumber
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
19
Indonesia Banking School
pendanaan yang ada dalam masyarakat dan menyalurkannya untuk kepentingan
kegiatan dunia usaha yang produktif (Ali, 2004: 98).
2.2.2 Fungsi Bank
Dari pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 1998 dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga
kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank
lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok
bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan
menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang
menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat agar lebih
senang menabung. Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada
masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung
kelancaran kegiatan utama tersebut.
Berdasarkan Booklet Perbankan Indonesia Edisi 1 (Maret 2014: 9) fungsi
utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat
serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil – hasilnya, pertumbuhan ekonomi
dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
Martono (2003: 20) membagi fungsi Bank menjadi tiga, yaitu: (1) menerima
berbagai bentuk simpanan dari masyarakat; (2) memberikan kredit, baik bersumber
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
20
Indonesia Banking School
dari dana yang diterima dari masyarakat maupun berdasarkan atas kemampuannya
untuk menciptakan tenaga beli baru; (3) memberikan jasa – jasa lalu lintas pembayaran
dan peredaran uang.
Fungsi yang berkaitan dengan penerimaan simpanan dari masyarakat diartikan
lebih dalam oleh Kuncoro dan Suhardjono (2012: 68), dana masyarakat ini merupakan
mayoritas dari seluruh dana yang dihimpun oleh Bank dan merupakan sumber dana
utama yang diandalkan oleh Bank dalam kegiatan usaha sehari – hari. Dana masyarakat
yang dihimpun oleh Bank merupakan produk simpanan yang terdiri dari giro, tabungan
dan deposito.
Pengertian menyalurkan kembali dana yang diterima kepada masyarakat
dijelaskan lebih rinci oleh Kasmir (2000: 13), penyaluran kembali dana yang diperoleh
(giro, tabungan, deposito) dalam bentuk kredit atau pinjaman. Dilanjutkan oleh Kasmir
(2000), dengan kegiatan inilah Bank memperoleh keuntungan dari selisih bunga
simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit yang
disalurkan.
Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2012: 75) fungsi Bank dalam melancarkan
pembayaran transaksi perdagangan dapat terlaksana karena Bank mempunyai jasa –
jasa Bank. Kasmir (2000: 14) menambahkan, jasa – jasa Bank yang diberikan untuk
mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang
berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak langsung.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
21
Indonesia Banking School
Menururt Kent Matthews dan John Thompson (2008: 35), financial
intermediation is a process that involves surplus unts depositing funds with financial
instituitons that in turn lend to deficit units yang berarti bank dapat menerima dana dari
berbagai sumber yang kemudian digunakan untuk membuat pinjaman atau investasi
lain baik untuk individu maupun korporasi. Menurut Deboran K. Dilley (2010: 3),
selain sebagai lembaga intermediasi bank juga mempunyai peranan sebagai berikut:
1. creating financial products and services that benefit business and
consumers
2. facilitating the creation of money
3. being involved in the transfer of funds
4. reinventing the financial future
2.2.3 Bank Umum
Dalam UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, disebutkan bahwa fungsi
Bank Pembangunan dan Bank Tabungan berubah menjadi Bank Umum. Menurut UU
No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank Umum adalah Bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kasmir (2000: 21)
menyatakan Bank Umum sering disebut sebagai Bank Komersil (Commercial Bank).
Mangani (2009: 15) menambahkan, Bank komersil sebagai lembaga perantara
keuangan berfungsi mengumpulkan dana dari deposan (supplier dana) dengan
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
22
Indonesia Banking School
menerbitkan kewajiban, dan mengalokasikannya ke pihak debitor (demander dana),
sehingga menjadi aset Bank.
Suyatno et al., (2007: 21) menjelaskan bahwa Bank Umum dapat melakukan
emisi saham melalui Bursa Efek di Indonesia. Dijelaskan pula oleh Suyatno et al.,
(2007), khusus Bank Umum milik negara, emisi saham hanya dapat dilakukan tanpa
mengakibatkan perubahan atas mayoritas kepemilikan saham oleh negara.
2.2.4 Bank Asing
Menurut UU No. 10 tahun 1998 bank dapat terbagi berdasarkan
kepemilikannya, salah satunya adalah Bank Swasta Asing yaitu bank yang mayoritas
kepemilikannya dimiliki oleh pihak asing. Dalam UU No. 14 tahun 1967, Bank Asing
diperkenankan menjalankan usahanya di Indonesia hanya dibidang bank pembangunan
dan/atau bank umum. Bank asing terserbut hanya dapat didirikan dalam bentuk
a. cabang dari bank yang sudah ada diluar negeri
b. suatu bank Campuran antara Bank Asing dan Bank Nasional di Indonesia yang
berbadan hokum Indonesia dan berbentuk perseroan terbatas.
2.3 Rasio Keuangan
2.3.1 Pengertian Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang
menjelaskan berbagai hubungan dan indicator keuangan. Rasio keuangan atau financial
ratio ini sangat penting gunanya untuk melakukan analisis terhadap kondisi keuangan
perusahaan. Tujuannya adalah menunjukkan perubahan dalam prestasi operasi di masa
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
23
Indonesia Banking School
lalu dan membantu menggambarkan tren pola perusahaan tersebut, untuk kemudian
menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan
(Irham Fahmi, 2012: 46).
Menurut Sofyan Syafri Harahap (1998: 297), rasio keuangan adalah angka yang
diperoleh dari hasil perbandingan satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang
mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Hasil perhitungan rasio ini dapat
digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank pada periode tertentu, dan dapat
dijadikan tolok ukur untuk menilai tingkat kesehatan bank selama periode keuangan
tersebut.
Menurut Keown, et al. (2011: 79) mengatakan bahwa financial ratios are the
principal tool of financial analysis. They standardize the financial information so that
comparisons can be made across firms of varying sizes. Dikatakan juga bahwa
financial ratios dapat digunakan untuk melihat data akuntansi untuk melihat kekuatan
dan kelemahan dari perusahaan terkait.
Rasio keuangan mempunyai tujuan untuk menghilangkan bias ukuran dalam
pengukuran prestasi keuangan organisasi. Menurut Van Horne J. (1977: 30), analysis
and interpretation of various ratios should give ana experienced and skilled analyst a
better understanding of the financial condition and performance of the firm than he
would obtain from analysis of the financial data alone. Analisis dan interpretasi
mengenai berbagai macam rasio keuangan akan memberikan pemahaman yang lebih
baik mengenai kondisi perusahaan.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
24
Indonesia Banking School
Analisis rasio keuangan memiliki beberapa kegunaan di antaranya untuk
mengevaluasi kondisi perusahaan pada masa lalu dan memprediksi kondisi pada masa
depan. Analisis rasio juga dapat digunakan untuk melakukan perbandingan antar
perusahaan sejenis. Van Horne J. (1977: 30) mengemukakan bahwa:
“The analysis of financial ratios involves two types of camparison. First,
the analyst can compare a present ratio with past and expected future ratios
for the same company. The second method of comparison involves the ratios of
one firm with those of similar firms or with industry averages at the same point
in time.”
Jadi, dengan adanya rasio keuangan yang disusun dalam laporan keuangan,
pihak yang menggunakan laporan keuangan tersebut dapat mempelajari komposisi
perubahan dalam perusahaan. Komposisi yang dimaksud adalah adanya kemajuan atau
kemunduran kondisi keuangan dan kinerja dari waktu ke waktu. Rasio keuangan juga
bisa digunakan untuk memproyeksikan kondisi perusahaan ke depan dengan melihat
rasio pada masa lalu.
2.3.2 Jenis Rasio Keuangan Perbankan
Menurut Lukman Dendawijaya (2003: 116), pada dasarnya rasio keuangan
bank bisa dikelompokkan ke dalam tiga macam kategori, yaitu:
2.3.2.1. Rasio Likuiditas
Likuiditas diperlukan bank untuk memberikan kompensaasi fluktuasi neraca
yang terduga dan tak terduga serta menyediakan dana untuk pertumbuhan. Likuiditas
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
25
Indonesia Banking School
menggambarkan kemampuan bank untuk mengakomodasi penarikan deposit dan
kewajiban lain secara efisien dan untuk menutup peningkatan dana dalam injaman serta
portofolio investasi.
Rasio ini dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Rasio ini terdiri dari :
a) Cash Ratio
b) Reserve Ruqiirement
c) Loan to Deposit Ratio
d) Loan to Asset Ratio
e) Rasio Kewajiban Bersih Call Money
2.4.2.2. Rasio Solvabilitas
Rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini terdiri dari
a) Capital Adequancy Ratio
b) Debt to Equity Ratio
c) Long Term Debt to Asset Ratio
2.4.2.3. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio yang melihat kemampuan
perusahaanmenghasilkan laba. Rasio ini terdiri dari:
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
26
Indonesia Banking School
a) ROA (Return On Assets)
b) ROE (Return On Equity)
c) NIM (Net Interest Margin)
d) BOPO (Biaya Operasional Pendpatan Operasional)
2.4 Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah perbandingan laba (setelah pajak) dengan modal
(modal inti) atau laba (sebelum pajak) dengan total asset yang dimiliki bank pada
periode tertentu. Agar hasil perhitungan rasio mendekati pada kondisi yang
sebenarnya, maka posisi modal assets di hitung secara rata-rata.
Konsep profitabilias atau disebut dengan rentabilias ekonomi dalam teori
keuangan sering digunakan sebagai indicator kinerja fundamental perusahaan yang
mewakili kinerja manajemen. Penilaian rentabilias merupakan penilaian terhadap
kondisidan kemampuan memperoleh laba perusahaan untuk mendukung kegiatan
operasional dan permodalan (Veithzal Rivai, 2007: 720)
Profitabilitas memiliki hubungan kausalitas terhadap nilai perusahaan.
Hubungan kausalitas ini menunjukkan bahwa apabila kinerja manajemen perusahaan
yang diukur menggunakan rasio profitabilitas dalam kondisi baik, maka akan
memberikan dampak positif terhadap keputusan investor di pasar modal untuk
menanamkan modalnya dalam bentuk penyertaan modal. Demikian halnya juga akan
berdampak pada keputusan kreditor dalam kaitannya dengan pendanaan perusahaan
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
27
Indonesia Banking School
melalui utang. Profitabilitas atau keuntungan merupakan hasil dari kebijaksanaan yang
diambil oleh manajemen. Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur seberapa
besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan. Menurut Sutrisno
(2012:222), rasio keuntungan dapat diukut dengan beberapa indikator yakni:
a) Proft Margin
Profit margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai.
b) Return On Assets (ROA)
Return on Asset juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomi
merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini laba
yang dihasilkan adalah laba sebelum bunga dan pajak atau Earning
Before Interest and Tax (EBIT).
c) Return On Equity (ROE)
Return on Equity (ROE) ini sering disebut dengan rate of return on net
worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE disebut juga
sebagai rentabilitas modal sendiri. Laba yang diperhitungkan adalah
laba bersih setelah dipotong pajak atau Earning After Tax (EAT).
d) Return On Investment (ROI)
Return on Investment (ROI) merupakan kemampuan perusahaan untuk
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
28
Indonesia Banking School
menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup
investasi yang dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk mengukur
rasio ini adalah laba bersih setelah pajak atau EAT.
e) Earning Per Share (EPS)
Earning Per Share (EPS) merupakan ukuran kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik. Laba yang
digunakan sebagai ukuran adalah laba bagi pemilik atau EAT.
Penulis berniat untuk meneliti penelitian ini dengan variabel dependen
yaitu kinerja keuangan atau financial performance yang di proksi
dengan ROA atau Return On Assets
2.4.1 Return On Asset (ROA)
Dalam penelitian ini, profitabilitas diukur dengan ROA dimana ROA mengukur
kemampuan manajemen bank dalam mengelola aset-asetnya guna memperoleh
keuntungan secara keseluruhan (Dendawijaya, 2003: 120).
ROA adalah rasio profitabilitas yang menunjukan perbandingan antara laba
(sebelum pajak) dengan total asset bank, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi
pengelolaan asset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan. (Riyadi, 2006: 156)
ROA atau sering diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai rentabilitas
ekonomi mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada masa lalu.
Analisis mengenai ROA kemudian bisa diproyeksikan ke masa depan untuk melihat
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada masa mendatang. ROA
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
29
Indonesia Banking School
mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total
asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya
untuk mendanai aset tersebut (Mamduh Hanafi dan Abdul Halim, 2003: 159).
Sesuai dengan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yakni SE
No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, ketentuan untuk ROA minimal yang ideal
bagi bank adalah 1.5%. Artinya bahwa jika bank memperoleh keuntungan di bawah
nilai yang ditetapkan oleh Bank Indonesia maka bank tersebut dinyatakan masih belum
optimal dalam mengelola asetnya.
Berdasarkan SE BI No.13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011, rumus yang
digunakan dalam perhitungan ROA adalah sebagai berikut:
𝑅𝑂𝐴 = 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝑇𝑎𝑥
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
Sumber dana terbesar bank berasal dari simpanan masyarkat. Maka semakin
besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.
2.5 Capital Adequancy Ratio (CAR)
Tingkat kecukupan modal bank dinyatakan dengan suatu rasio tertentu yang
disebut rasio kecukupan modal atau capital adeuquancy ratio. Berdasarkan SE BI
No.15/41/DKMP tanggal 1 Oktober 2013, CAR atau rasio Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum yang selanjutnya disingkat KPMM adalah rasio perbandingan antara
modal dengan aset tertimbang menurut risiko sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
Bank Indonesia mengenai kewajiban penyediaan modal minimum bank umum.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
30
Indonesia Banking School
Capital Adequancy Ratio yaitu rasio kewajiban pemenuhan modal minimum
harus dimiliki oleh bank. Untuk saat ii minimal CAR sebesar 8% dari Aktiva
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), atau ditambah dengan Risiko Pasar dan Risiko
Operasional (Riyadi, 2006: 161)
Masalah kecukupan modal merupakan hal penting dalam bisnis perbankan. Bank
yang memiliki tingkat kecukupan modal yang baik, menunjukkan indikator sebagai
bank yang sehat. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia, kecukupan modal minimum
yang wajib dipenuhi oleh setiap bank adalah sebesar 8% (PBI No.15/12/PBI/2013
tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum).
Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai fungsi untuk mengidentifikasi,
mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat
berpengaruh terhadap besarnya modal bank. Perhitungan capital adequacy ini
didasarkan pada prinsip bahwa setiap penanaman yang mengandung risiko harus
disediakan jumlah modal persentase tertentu (risk margin) terhadap jumlah
penanamannya (Mudraat Kuncoro, 2005:562).
Capital Adequancy Ratio merupakan alat analisis yang digunakan untuk
mengetahui berapa jumlah modal yang memadai untuk menunjang kegiatan
operasionalnya dan cadangan untuk menyerap kerugian yang mungkin terjadi
(Mudrajat Kuncoro, 2002: 573).
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
31
Indonesia Banking School
Berdasarkan SE BI No.13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 perhitungan
CAR sebagai berikut:
𝐶𝐴𝑅 = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
𝐴𝑇𝑀𝑅
Semakin tinggi CAR maka semakin tinggi modal sendiri yang dapat digunakan
untuk mendanai aktiva produktifnya atau menutup risiko kerugian dari penanaman
aktiva, sehingga semakin rendah biaya dana yang dikeluarkan oleh bank. Dengan
demikian, semakin rendah biaya dana yang dikeluarkan maka laba bank akan semakin
meningkat.
2.6 Loan To Deposit Ratio (LDR)
Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang
sudah jatuh tempo. Salah satu rasio likuiditas yang sering digunakan dalam menilai
kinerja suatu bank adalah Loan to Deposit Ratio (LDR). Menurut Lukman
Dendawijaya (2003:118), LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang
diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank.
Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio kredit yang diberikan kepada pihak
ketiga dalam Rupiah dan valuta asing, tidak termasuk kredit kepada bank lain, terhadap
Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencakup giro, tabungan, dan deposito dalam Rupiah
dan valuta asing, tidak termasuk dana antar bank. Ketentuan batas bawah untuk LDR
adalah sebesar 78% dan batas atas yang dapat ditoleransi adalah 100% (SE BI
No.15/41/DKMP tanggal 1 Oktober 2013).
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
32
Indonesia Banking School
Rasio LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar
kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang
diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian
kredit kepada nasabah dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi
permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh
bank untuk memberikan kredit. Berdasarkan SE BI No. 13/30/DPNP tanggal 16
Desember 2011 perhitungan LDR sebagai berikut:
𝐿𝐷𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎
Batas bawah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk rasio LDR adalah
78%, artinya jika bank umum menyalurkan kredit di bawah angka tersebut maka bank
dianggap masih kurang efisien dalam penyaluran kredit. Namun apabila jumlah
penyaluran kredit melewati batas atas yakni 100%, maka bank tersebut dianggap terlalu
agresif sehingga dapat meningkatkan eksposur risiko yang dihadapi. Oleh karena itu,
angka LDR bank harus dijaga di kisaran ideal yang sudah ditetapkan.
2.7 BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional)
BOPO adalah biaya perbandingan antara Biaya Operasional dengan
Pendapatan Operasional, semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik
kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih efisien dalam menggunakan sumber
daya yang ada di perusahaan. (Riyadi, 2006: 159)
Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya operasional dan
pendapatan operasional. Rasio ini sering juga disebut sebagai rasio efisiensi yang
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
33
Indonesia Banking School
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya
operasional terhadap pendapatan operasional.
Rasio BOPO menunjukkkan adanya risiko operasional yang ditanggung bank.
Risiko opeasional terjadi karena adanya ketidakpastian mengenai usaha bank, antara
lain kemungkinan kerugian dari operasi bil terjadi penurunan keuntungan yang
dioengaruhi oleh sruktur biaya operasional bank dan kemungkinan terjadinya
kegagalan tas jasa – jasa dan produk – produk baru yang ditawarkan.
Dalam SE BI No. 15/7/DPNP tanggal 8 Maret 2013, ditetapkan benchmark
BOPO bagi bank umum kelompok usaha (BUKU) I maksimal 85%. BUKU II kisaran
78% - 80%, BUKU III 70-75% dan BUKU IV 60% - 65%. Benchmark merupakan rata-
rata BOPO bank berdasarkan kelompoknya. Adapun BUKU adalah pengelompokan
bank berdasarkan modal inti. Ini artinya bahwa rasio BOPO yang harus dijaga bank
umum adalah tidak lebih dari 85%.
Berdasarkan SE BI No. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 perhitungan
BOPO dapat diperoleh sebagai berikut:
𝐵𝑂𝑃𝑂 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
Rasio BOPO menunjukkan seberapa besar bank dapat menekan biaya
operasionalnya di satu pihak, dan seberapa besar kemampuan untuk meningkatkan
pendapatan operasionalnya di lain pihak. BOPO memiliki pengaruh terhadap
profitabilitas bank karena menunjukkan seberapa besar bank dapat melakukan efisiensi
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
34
Indonesia Banking School
biaya yang dikeluarkan (Lukman Dendawijaya, 2003:112).
Semakin kecil rasio BOPO, berarti semakin efisien biaya operasional yang
dikeluarkan sehingga kemungkinan bank dalam memperoleh keuntungan akan menjadi
lebih besar. Sebaliknya semakin besar rasio BOPO menunjukkan semakin tidak efisien
suatu bank dalam melakukan operasi usahanya, sehingga kemungkinan untuk
mendapatkan keuntungan juga menjadi lebih kecil.
2.8 Penelitian Terdahulu
Penelitian Sukarno & Syaichu (2006) dengan judul “Analisis Faktor – Faktor
yang Mempengaruhi Kinerja Bank Umum di Indonesia”. Sampel yang digunakan
adalah 59 Bank yaitu 4 Bank persero, 27 Bank swasta nasional devisa dan 28 Bank
swasta nasional non devisa dengan periode penelitian tahun 2000 – 2005 dan berlokasi
di Semarang. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
berganda. Variabel independen dalam penelitian ini adalah CAR, LDR, NPL, DER dan
BOPO sedangkan untuk variabel dependen nya adalah ROA yang menunjukkan kinerja
Bank Umum tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR dan LDR
berpengaruh positif signifikan, NPL berpengaruh positif non signifikan, DER
berpengaruh negatif non signifikan dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap
ROA
Penelitian Sudiyatno dan Suroso (2010) dengan judul “Analisis Pengaruh Dana
Pihak Ketiga, BOPO, CAR dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor
Perbankan yang Go Public di BEI Periode 2005 – 2008”. Sampel yang digunakan
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
35
Indonesia Banking School
dalam penelitian adalah perusahaan – perusahaan dalam industri perbankan yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2005 – 2008 dan lokasi penelitian
bertempat di Semarang. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua
variabel, yaitu variabel independen dan dependen. Dimana variabel independen terdiri
dari Dana Pihak Ketiga (DPK), BOPO, CAR dan LDR sedangkan variabel dependen
nya adalah kinerja keuangan yang diukur dengan ROA. Model penelitian yang
digunakan adalah regresi linier berganda (multiple regression analysis model) dengan
persamaan kuadrat terkecil (ordinary least square). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA,
BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, CAR berpengaruh positif
dan signifikan terhadap ROA dan LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap ROA.
Penelitian Gul, Irshad, dan Zaman (2011) dengan judul “Factor Affecting Bank
Profiitability in Pakistan” dengan sampel 15 bank yang ada di Pakistan periode 2005-
2009. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah SIZE, LOAN, DEPOSITS,
INFLATION, GDP dan STOCK MARKET CAPITALIZATION. Dengan variabel
terikat yaitu ROA, ROE, ROCE dan NIM. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa SIZE,
LOAN, DEPOSITS, INFLATION dan GDP berpengaruh positif terhadap ROA.
Sedangkan CAPITAL dan Market Capitalization berpengaruh negatif terhadap ROA.
Penelitian Defri (2012) dengan judul “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR),
Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
36
Indonesia Banking School
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Sampel yang digunakan adalah 57 sampel
dari 19 perusahaan perbankan pada periode pengamatan 2008 – 2010 dimana Padang
merupakan lokasi penelitian. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah CAR, LDR
dan BOPO sedangkan untuk variabel terikat adalah ROA yang menunjukkan
profitabilitas. Model penelitian menggunakan model analisis regresi berganda. Hasil
penelitian menunjukkan CAR dan LDR berpengaruh positif non signifikan sedangkan
BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.
Penelitian Purwoko dan Sudiyatno (2013) yang berjudul “Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Bank (Studi Empirik Pada Industri Perbankan di Bursa Efek
Indonesia”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 28 perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI yang memberikan data laporan keuangan yang
lengkap dan tidak pernah di delete oleh BEI dari tahun 2007-2010. Teknik analisis yang
digunakan adalah regresi linear berganda. Variabel yang digunakan adalah ROA
sebagai variabel dependen dan BOPO, NPL, NIM, CAR dan LDR sebagai variabel
independen. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa variabel BOPO dan NPL
berpengaruh negative signifikan terhadap ROA. Sedangkan NIM berpengaruh positif
signifikan terhadap ROA dan variabel CAR maupun LDR tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA.
Penelitian Tan Sau Eng (2013) yang berjudul “Pengaruh NIM, BOPO, LDR, NPL
& CAR Terhadap ROA Bank Internasional dan Bank Nasional Go Public Periode
2007-2010”. Penelitian ini mengambil 7 bank di Indonesia yang listed di BEI. Variabel
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
37
Indonesia Banking School
dependen dari penelitian ini adalah ROA yang mengukur kinerja keuangan perbankan,
sedangkan untuk variabel independen menggunakan rasio NIM, BOPO, DR, NPL dan
CAR. Hasil dari penelitian ini adalah NIM berpengaruh positif signifikn terhadap
pencapaian ROA. BOPO yang diduga berperan dan berpengaruh negative terhadap
laba bank tidak didukung oleh hasil penelitian. LDR berpengaruh negatif terhadap
ROA. Dugaan yang diduga oleh peneliti juga menyebutkan bahwa NPL tidak didukung
dengan fakta pada studi ini. Sedangkan variabel CAR berpengaruh signifikan terhadap
ROA.
Penelitian Margaretha dan Zai (2013) yang berjudul Faktor Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perbankan Indonesia melakukan penelitian terhadap
Bank public yang ada di Indonesia dari tahun 2007 – 2011. Dari hasil penelitian
tersebut didapatkan bahwa variabel CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ROA, LDR berpengaruh signifikan positif terhadap ROA, BOPO berpengaruh
negative dan signifikan terhadap ROA, NPL berpengaruh negative dan signifikan,
sedangkan NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.
Penelitian Abiola and Olausi (2014) yang berjudul “The Impact of Credit Risk
Management on The Commercial Banks Performance in Nigeria”. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 7 Bank di Nigeria yang tercatat di Nigeria Stock
Exchange (NSE) periode tahun 2005 – 2011. Kinerja keuangan sebagai dependent
variable diproksikan dengan variabel Return On Equity (ROE) dan Return On Asset
(ROA), sedangkan risiko kredit diproksikan dengan variabel Non Performing Loan
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
38
Indonesia Banking School
(NPL) dan modal diproksikan dengan variabel Capital Adequacy Ratio (CAR). Model
penelitian yang digunakan adalah model regresi panel. Hasil penelitian menunjukkan
NPL berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan Bank umum dalam
bentuk ROA maupun ROE, sedangkan CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja keuangan Bank umum dalam bentuk ROA maupun ROE.
Penelitian Attar et al., (2014) dengan judul “Pengaruh Penerapan Manajemen
Risiko terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh perbankan yang
terdaftar di BEI sampai dengan tahun 2011, yaitu sebanyak 30 Bank. Menggunakan
periode pengamatan sebanyak 5 tahun, dimulai dari tahun 2007 – 2011. Kinerja
keuangan sebagai variabel terikat diproksikan dengan variabel Return On Asset (ROA)
dan Return On Equity (ROE), sedangkan penerapan manajemen risiko kredit
diproksikan dengan variabel NPL. Penerapan manajemen risiko likuiditas diproksikan
dengan variabel LDR dan terkahir penerapan manajemen risiko operasional
diproksikan dengan variabel BOPO. Model penelitian yang digunakan adalah metode
regresi panel. Hasil penelitian menunjukkan penerapan manajemen risiko secara
simultan berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Kemudian, penerapan manajemen
risiko kredit dengan variabel NPL berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan
dalam bentuk ROA maupun ROE. Selanjutnya, penerapan manajemen risiko likuiditas
dengan variabel LDR berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan yang diukur
dengan variabel ROA namun sebaliknya dengan variabel ROE hasilnya negatif.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
39
Indonesia Banking School
Terakhir, penerapan manajemen risiko operasional dengan variabel BOPO
berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan dalam bentuk ROA maupun ROE.
Penelitian Purnamawati (2014) yang berjudul “The Effect of Capital and Liquidity
Risk to Profitability on Conventional Rural Bank in Indonesia”. Sampel yang
digunakan dalam penelitian adalah Bank Perkreditan Rakyat yang terdaftar di Bank
Indonesia dengan periode penelitian selama tahun 2013 dan lokasi penelitian berada di
Bali, Indonesia. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel
bebas maupun terikat, dimana variabel bebas adalah CAR dan LDR sedangkan variabel
terikat adalah ROA. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah double linear
regression model. Hasil penelitian menunjukkan CAR berpengaruh positif signifikan
dan LDR berpengaruh positif non signifikan terhadap ROA yang menunjukkan
profitabilitas BPR di Indonesia.
Penelitian Prasetyo dan Darmayanti (2015) dengan judul Pengaruh Risiko
Kredit, Likuiditas, Kecukupan Modal dan Efisiensi Operasional Terhadap
Profitabilitas Pada PT BPD Bali. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah PT
BPD Bali periode 2009-2013. Penelitian ini dilakukan dengan melihat laporan
keuangan PT BPD Bali dengan pengamatan setiap bulan dan mendapatkan 60
pengamatan. Berdasarkan hasil analisa ditemukan bahwa risiko kredit yang di proksi
dengan NPL berpengaruh negative signifikan terhadap ROA, likuiditas yang di proksi
dengan LDR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, kecukupan modal yang di
proksi dengan CAR berpengaruh negative tidak signifikan terhadap ROA sedangkan
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
40
Indonesia Banking School
efisensi operasional yang di proksi dengan BOPO berpengaruh negative signifikan
terhadap ROA.
Penelitian Dewi et al., (2015) dengan judul “Analisis Pengaruh NIM, BOPO, LDR
dan NPL Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional yang
Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2013)”. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Bank Umum Swasta Nasional yang terdaftar pada Bursa
Efek Indonesia dengan periode penelitian tahun 2009 – 2013 dan penelitian berlokasi
di Bali. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah NIM, BOPO, LDR dan
NPL sebagai variabel bebas. Sedangkan untuk variabel terikat menggunakan ROA
sebagai proksi dari profitabilitas. Model penelitian yang digunakan adalah analisis
regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel NIM dan LDR berpengaruh
positif signifikan, variabel BOPO dan NPL berpengaruh negatif signifikan sedangkan
secara simultan variabel NIM, LDR, BOPO dan NPL berpengaruh signifikan terhadap
ROA.
Peneliti merangkum seluruh hasil dari penelitian terdahulu yang telah di teliti oleh
peneliti sebelumnya dalam tabel yang telah penulis olah sebagai berikut:
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
41
Indonesia Banking School
Tabel 2 1 Penelitian Terdahulu
No. Nama Variabel Hasil Perbedaan Penelitian Terdahulu
1 Sukarno dan Syaichu (2006)
Dependen : ROA CAR dan LDR: Berpengaruh positif signifikan (+sig)
Penelitian ini tidak fokus membahas pengaruh penerapan manajemen risiko, tetapi lebih kepada analisis laporan keuangan
Independen : CAR, LDR, NPL, DER dan BOPO
NPL: Berpengaruh positif non signifikan (-sig) DER: Berpengaruh negatif non signifikan (-non sig) BOPO: Berpengaruh negatif signifikan (-sig)
2 Sudiyatno dan Suroso (2010)
Dependen : ROA DPK: Berpengaruh positif signifikan (+sig)
Sampel yang digunakan tidak seluruhnya menunjukkan Bank yang memiliki risiko pasar, karena terdapat sampel Bank non Devisa.
Independen : DPK, BOPO, CAR dan LDR
BOPO: Berpengaruh negatif signifikan (-sig) CAR: Berpengaruh positif signifikan (+sig) LDR: Berpengaruh positif dan tidak signifikan (+non sig)
3 Gul, Irshad, Zaman (2011)
Dependen : ROA, ROE, ROCE, NIM
SIZE, LOAN, DEPOSITS, INF, GDP berpengaruh positif terhadap ROA.
penelitian dilakukan di Pakistan dalam periode 2005-2009
Independen : Size, Capital, Loan, Deposits, GDP, Inflation, Stock Market Capitalization
CAPITAL, MC : berpengaruh negtive terhadap ROA
SIZE, LOAN, DEPOSITS, INF, GDP berpengaruh positif terhadap ROE. CAPITAL, MC : berpengaruh negtive terhadap ROE SIZE, CAPITAL, LOANS, DEPOSITS and MC
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
42
Indonesia Banking School
No. Nama Variabel Hasil Perbedaan Penelitian Terdahulu
berpengaruh negativ terhadap ROCE
GDP dan INF berpengaruh positif terhadap ROCE
4 Defri (2012) Dependen : ROA CAR dan LDR: Berpengaruh positif tidak signifikan (+ non sig)
Sampel penelitian menggunakan 19 perusahaan perbankan
Independen: CAR, LDR, BOPO
BOPO: Berpengaruh negatif signifikan (-sig)
5 Purwoko dan Sudiyatno (2013)
Dependen : ROA BOPO dan NPL: Berpengaruh negatif signifikan (-sig)
sampel penelitian di teliti pada periode 2007-2010
Independen : BOPO, NPL, NIM, CAR dan LDR
NIM: Berpengaruh positif signifikan (+sig) CAR dan LDR: Tidak berpengaruh signifikan
6 Tan Sau Eng (2013)
Dependen : ROA NIM: Berpengaruh positif signifikan (+sig)
Sampel penelitian menggunakan 7 bank, tahun penelitian berada di tahun 2007-2011
Independen: NIM, BOPO, LDR, NPL & CAR
BOPO: Berpengaruh negatif LDR: Berpengaruh negatif NPL: Berpengaruh negatif CAR: Berpengaruh positif signifikan
7 Abiola dan Olausi (2014)
Dependen : ROA dan ROE
NPL: Berpengaruh positif signifikan (+sig) pada ROA dan ROE
Perbedaan kebijakan antara sampel penelitian menyebabkan hasil penelitian tidak dapat diterapkan di Indonesia
Independen: NPL dan CAR
CAR: Berpengaruh positif tidak signifikan (+non sig) pada ROA dan ROE
8 Attar et al. (2014)
Dependen: ROA dan ROE
NPL: Berpengaruh negatif pada ROA dan ROE
Perbedaan sampel pada penelitian
Independen: NPL, LDR dan BOPO
LDR: Berpengaruh positif pada ROA dan negatif pada ROE BOPO: Berpengaruh negatif pada ROA dan ROE
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
43
Indonesia Banking School
No. Nama Variabel Hasil Perbedaan Penelitian Terdahulu
NPL, LDR, dan BOPO(simultan): berpengauh signifikan pada ROA dan ROE
9
Purnamawati (2014)
Dependen: ROA
CAR: Berpengaruh positif signifikan (+sig)
Penelitian dilakukan terhadap BPR
Independen: CAR dan LDR
LDR: Berpengaruh positif non signifikan (+non sig)
10 Prasetyo dan Darmayanti (2015)
Dependen: ROA NPL: Berpengaruh negatif signifikan (-sig)
Penelitian dilakukan di daerah Bali
Independen: NPL, LDR, CAR dan BOPO
LDR: Berpengaruh positif signifikan (+sig) CAR: Berpengaruh negatif tidak signifikan(- non sig) BOPO: Berpengaruh negatif signifikan (-sig)
11 Dewi et al. (2015)
Dependen: ROA NIM dan LDR: Berpengaruh positif signifikan (+sig)
Penelitian dilakukan di tahun yang berbeda dengan peneliti Independen: NIM,
BOPO, LDR, dan NPL
BOPO dan NPL: Berpengaruh negatif signifikan (-sig) NIM, LDR, BOPO dan NPL (simultan): Berpengaruh signifikan terhadap ROA
Sumber : Data diolah penulis (2016)
2.9 Pengembangan Hipotesis
2.9.1. Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR) terhadap Return On Assets
(ROA)
Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 dalam rangka
menciptakan system perbankan yang sehat dan mampu berkembang serta bersaing
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
44
Indonesia Banking School
secara nasional maupun internasional, struktur, persyaratan dan perhitungan
kecukupan modal bank perlu disesuaikan dengan standar internasional yang berlaku.
CAR atau sering disebut rasio permodalan merupakan modal dasar yang harus
dipenuhi oleh bank (Defri, 2012). Dalam Peraturan Bank Indonesia juga dijelaskan
bahwa CAR merupakan rasio yang memperlihatkan seberapa jauh aktiva bank yang
mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut
dibiayai dari dana modal sendiri bank di samping memperoleh dana-dana dari sumber-
sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (hutang),dll.
Menurut Lukman (2005) dalam Defri (2012) rasio CAR digunakan untuk
mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan risiko. Semakin tinggi CAR maka semakin kuat
kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva
produktif yang beresiko. Jika nilai CAR tinggi (sesuai dengan ketentu Bank Indonesia
sebesar 8%) berarti bank tersbut mampu membiayai operasi bank, dan keadaan yang
menguntungkan tersebut dapat memberikan kontribusi yang cukup besar bagi
profitatbilitas bank (ROA) yang bersangkutan.
Penelitian yang dilakukan oleh Sukarno dan Syaichu (2006), Sudiyatno dan
Suroso (2010), Defri (2012), Tan Sau Eng (2013), Abiola dan Olausi (2014), dan
Purnamawati (2014) menyatakan bahwa rasio Capital Adequancy Ratio berpengaruh
positif terhadap ROA
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
45
Indonesia Banking School
Namun terjadi perbedaan pada penelitian yang dilakukan oleh Gul, Irshad dan
Zaman (2011), Purwoko dan Sudiyatno (2013), Prasetya dan Darmayanti (2015) bahwa
rasio CAR berpengaruh negative terhadap ROA.
Maka dari itu, penulis membangun hipotesis yang akan dilakukan oleh peneliti
seperti berikut:
Hipotesis 1:
Ho1: Capital Adequancy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap Return
On Asset (ROA).
Ha1: Capital Adequancy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap Return On
Asset (ROA).
2.9.2 Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Assets(ROA)
Semakin meningkatnya rasio LDR menunjukkan penyaluran dana ke pinjaman
semakin besar sehingga laba akan meningkat. Laba yang meningkat mengakibatkan
kinerja bank yang diukur dengan ROA semakin tinggi. Berdasarkan PBI No.
15/15/PBI/20113 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum, rata-rata LDR yang baik
adalah 78% - 92%. Oleh karenananya manajemen bank hahrus dapat mengelola dana
yang dihimpun masyarakkat tersebut untuk kemudian dsalurkan kembali dalam bentuk
kredit.
Secara teoritis LDR adalah rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit
yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
46
Indonesia Banking School
kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan
mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditas. (Veitzhal, dkk;
2007:724 dalam Defri, 2012)
Penelitian yang dilakukan oleh Sukarno dan Syaichu (2006), Sudiyatno dan
Suroso (2010), Gul, Irshad, dan Zaman (2011), Defri (2012), Attar et al (2014),
Purnamawati (2014), Prasteyo dan Darmayanti (2015), Dewi et al (2015) menyebutkan
bahwa rasio LDR berpengaruh positif terhadap ROA.
Penelitian diatas tidak sejalan dengan penelitian dari Tan Sau Eng (2013),
Purwoko dan Sudiyatno (2013) yang menyebutkan bahwa rasio LDR berpengaruh
negative terhadap ROA.
Menurut Yasmine (2013) ia menarik kesimpulan bahwa apabila laba meningkat
akibat spread antara bunga simpanan dan pinjaman, maka hal tersebut dapat
meningkatkan kinerja keuangan.
Maka dari itu penulis melakukan penelitian ini dengan membangun hipotesis
sebagai berikut:
Hipotesis 2:
Ho2: Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh terhadap Return On
Asset (ROA).
Ha2: Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh terhadap Return On Asset
(ROA).
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
47
Indonesia Banking School
2.9.3 Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap
Return On Assets (ROA)
Masalah efisiensi berkaitan dengan masalah pengendalian biaya. Efisiensi
operasional berarti biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan keuntungan lebih kecil
daripada keuntungan yang diperoleh dari penggunaan aktiva tersebut. Bank yang
dalam kegiatan usahannya tidak efisien akan mengakibatkan ketidakmampuan
bersaing dalam mengerahkan dana masyrakat maupun dalam menyalurkan dana
tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan sebagai modal usaha. Dengan adanya
efisiensi pada lembaga keuangan terutama efisiensi biaya maka akan diperoleh tingkat
keuntungan yang optimal, penambbahan jumlah dana yang disalurkan, biaya lebih
kompetitif, peningkatan pelayanan kepada nasabah, keamanan dan kesehatan
perbankan yang meningkat (Mudrajad dan Suhardjono, 2002:569 dalam Defri, 2012)
Penelitian yang dilakukan oleh Sukarno dan Syaichu (2006), Sudiyatno dan
Suroso (2010), Defri (2012), Purwoko dan Sudiyatno (2013), Tan Sau Eng (2013),
rasetyo dan Darmayanti (2015), dan Dewi et al (2015) menunjukkan bahwa efisiensi
operasional yang diukur dengan rasio BOPO berpengaruh negative terhadap
profitabilitas yang diukur dengan ROA.
Hal ini membuat penulis ingin menguji kembali apakah rasio BOPO berpengaruh
negative terhadap ROA. Maka dari itu peneliti mengambil kesimpulan dengan
hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis 3:
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
48
Indonesia Banking School
Ho3: Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) tidak
berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA).
Ha3: Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh
terhadap Return On Asset (ROA).
2.10 Kerangka Pemikirian
Tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian ini dimulai dari
melihat fenomena yang terjadi pada sektor perbankan mengenai kecukupan modal,
likuiditas dan efisiensi operasional perbankan. Hal ini telah ditemukan oleh penulis
dalam berbagai latar belakang dari penelitian terdahulu.
Setelah itu penulis mengangkat tema penelitian yang terkait dengan judul
penulis dan melakukan pemilihan variabel serta objek penelitian yang relevan dengan
latar belakang penelitian. Kemudian, penulis merumuskan permasalahan dan
menentukan tujuan penelitian. Untuk mendukung penelitian ini maka penulis
menjabarkan teori yang sejalan dengan penelitian, melandasinya dengan penelitian
terdahulu, sehingga penulis dapat mengembangkan kerangka penelitian dan melakuan
pengembangan hipotesis.
Selanjutnya, penulis menentukan sampel penelitian dan mengumpulkan data
penelitian sehingga dapat dilakukan pengolaharan data dan memberikan hasil
penelitian yang dapat menjawab permasalahan penelitian, sehingga dicapai kesimpulan
penelitian.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
49
Indonesia Banking School
Demi mencapai hasil penelitian, maka pada bagian ini penulis melakukan
pengembangan kerangka pemikiran yang menunjukkan pengaruh variabel CAR, LDR
dan BOPO terhadap ROA.
Berikut gambar kerangka pemikiran yang dikembangkan oleh penulis.
Sumber : Data diolah penulis (2016)
Gambar 2 1 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemkiran diatas menjelaskan pengaruh variabel bebas pertama (𝑋1)
yaitu Capital Adequancy Ratio (CAR) dan pengaruhnya terhadap variabel terikat (Y)
yaitu Return On Assets (ROA). Dilanjutkan dengan pengaruh variabel bebas kedua
(𝑋2) yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap variabel terikat (Y) dan pengaruh
variabel bebas ketiga (𝑋3) yaitu Beban Operasional Pendappatan Operasional (BOPO)
terhadap variabel terikat yaitu (Y) yaitu Return On Assets (ROA).
CAR
LDR
BOPO
ROA
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
51 Indonesia Banking School
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
3.1.1 Populasi
Menurut Gujarati (2006: 21) populasi atau ruang sampel adalah himpunan
semua hasil yang mungkin diperoleh dari suatu eksperimen.
Ditambahkan oleh Sugiyono (2007: 90) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
tertentu.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah:
a. Termasuk dalam kategori Bank Umum Nasional
b. Bank Umum Nasional yang termasuk dalam sektor perbankan yang
telah go public
c. Bank Umum Nasional yang termasuk dalam klasifkasi Indonesian
Stock Exchange (IDX) tahun 2011 hingga tahun 2015
d. Bank Asing yang terdaftar di Bank Indonesia dan Otoritas Jasa
Keuangan periode 2011 – 2015
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
51
Indonesia Banking School
3.1.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2007:90) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini tidak semua
populasi digunakan sebagai sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode
“purposive sampling”.
Dijelaskan lebih rinci oleh Sugiyono (2007: 96) teknik “purposive sampling”
merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam
penelitian ini adalah perbankan di Indonesia yang sehat maupun tidak sehat dari tahun
2011-2015 dengan kriteria:
a. Bank Umum Nasional yang telah terdaftar di BEI sejak tahun 2011
atau sebelumnya;
b. Bank Umum Nasional yang masih beroperasi pada periode waktu
2011 – 2015 (tidak dibekukan atau dilikuidasi oleh pemerintah);
c. Bank Asing yang beroperasi di Indonesia dan terdaftar dalam Bank
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan periode 2011 - 2015
d. Tersedia data secara lengkap (tersedia Laporan Keuangan)
Dalam penelitian ini, sampel peneliti bagi menjadi tiga kelompok sampel yaitu
kelompok I sampel gabungan pada Bank Umum Nasional dan Bank Asing, kelompok
II sampel pada Bank Umum Nasional saja, dan di kelompok III terdapat sampel pada
Bank Asing saja.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
52
Indonesia Banking School
3.2. Jenis dan Sumber Data
3.2.1. Jenis Data
Siagian & Sugiarto (2000: 18) menyatakan bahwa data kuantitatif adalah data
berbentuk angka, yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah data yang berskala ukur
interval dan rasio
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dalam bentuk rasio keuangan,
yaitu: Capital Adequancy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Beban
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan Return on Assets (ROA) periode
tahun 2011-2015.
3.2.2. Sumber Data
Siagian dan Sugiarto (2000:17) menyatakan bahwa data sekunder merupakan
data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih
lanjut dan disajikan oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain yang pada
umumnya disajikan dalam bentuk table atau diagram. Ditambahkan oleh Siagian dan
Sugiarto (2000), data sekunder pada umumnya digunakan oleh peneliti untuk
memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap ataupun untuk diproses lebih
lanjut.
Penelitian ini mengambil data sekunder berupa laporan keuangan periode 2011
– 2015 yang di publikasikan oleh website Otoritas Jasa Keuangan (OJK), media cetak
Indonesia (Infobank), media internet, laporan keuangan perbankan dan Indonesian
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
53
Indonesia Banking School
Stock Exchange (IDX). Periode data penelitian yang mencakup periode 2011 - 2015
dirasa cukup mewakili kondisi bank yang go public di Indonesia pada saat itu.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Juliandi et al., (2014: 115) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data adalah
apa dan bagaimana cara peneliti dalam mengumpulkan data, dimana terdapat beberapa
hal utama yang perlu dikemukakan di dalam teknik pengumpulan data, seperti: apa
sumber datanya, apa teknik yang digunakan, apa instrument yang digunakan dan
bagaimana cara menguji kualitas dari instrument yang digunakan.
3.3.1. Observasi Tidak Langsung
Dilakukan dengan membawa website dari objek yang diteliti, sehingga dpaat
diperoleh laporan keuangan, gambaran umum Bank serta perkembangannya yang
kemudian digunakan penelitian. Situs yang digunakan adalah www.idx.co.id,
www.bi,.go.id, www.infobanknews.com, www.ojk.go.id dan situs perbankan terkait
lainnya
3.3.2. Penelitian Kepustakaan
Studi pustaka adalah pengumpulan data dengan cara mempelajari dan
memahami buku – buku yang mempunyai hubungan rasio keuangan terhadap tingkat
kesehatan Bank seperti dari literatur, jurnal – jurnal, media massa dan hasil penelitian
yang diperoleh dari perpustakaan.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
54
Indonesia Banking School
3.4. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Penelitian
Sekaran dan Bougie (2010: 69) menyatakan bahwa variabel adalah sesuatu
yang dapat diteliti dalam suatu perbedaan atau suatu nilai yang bervariasi. Dilanjutkan
oleh Sekaran dan Bougie (2010), nilai yang dimaksud bias berupa objek yang kurun
waktunya berbeda, atau objek yang kurun waktunya sama.
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel dependen (Y) sebagai
variabel terikat dan variabel independen (X) sebagai variabel independen. Dalam
penelitian ini variabel dependen (Y) adalah Return On Assets (ROA) yang merupakan
rasio perhitungan dari kinerja keuangan. Sedangkan untuk variabel independen (X)
terdiri dari Capital Adequancy Ratio (𝑋1), Loan to Deposit Ratio (𝑋2), dan Beban
Operasional Pendapatan Operasional (𝑋3).
3.4.1. Variabel Terikat (Dependen)
Sekaran dan Bougie (2010: 70) menjelaskan bahwa variabel terikat adalah
variabel utama yang menjadi perhatian dan tujuan seorang peneliti. Dijelaskan pula
bahwa seorang peneliti harus dapat memprediksi variabel terikat dalam hal hubungan
atau pengaruhnya terhadap variabel bebas, atau peneliti harus dapat menjelaskan
variasi maupun perubahan yang terjadi di dalam variabel terikat teresebut.
Dalam penelitian ini kinerja perbankan yang diukur dengan Return On Asset
(ROA) merupakan variabel terikat dalam penelitian ini yang dilambangkan dengan
notasi statistic yaitu Y.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
55
Indonesia Banking School
Dijelaskan oleh Gibson (2011:303) dalam bukunya yang berjudul Financial
Statement Analysis dijelaskan bahwa dalam mengukur rasio ini digunakan rumus:
𝑅𝑂𝐴 = 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝑇𝑎𝑥
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑥 100%
3.4.2. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen.
Dijelaskan lebih rinci oleh Situmorang et el., (2010:8) variabel independen merupakan
variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan
mempunyai hubungan yang positif ataupun yang negative bagi variabel dependen
nantinya.
Dalam penelitian ini, variabel bebas yang digunakan dilambangkan dengan
notasi statistic yaitu 𝑋1, 𝑋2, dan 𝑋3. Berikut adalah variabel bebas yang digunakan:
1. Capital Adequancy Ratio (CAR)
Berdasarkan SE BI No.13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011
perhitungan CAR sebagai berikut:
𝐶𝐴𝑅 = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
𝐴𝑇𝑀𝑅𝑥 100%
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
56
Indonesia Banking School
2. Loan to Deposit Ratio (LDR)
Berdasarkan SE BI No. 6/23/DPNP/31 Mei 2004, rasio ini
diukur dengan rumus:
𝐿𝐷𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎𝑥 100%
3. Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
Berdasarkan SE BI No. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011
perhitungan BOPO dapat diperoleh sebagai berikut:
𝐵𝑂𝑃𝑂 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙𝑥 100%
Variabel penelitian diatas peneliti rangkum dalam table sebagai berikut:
Tabel 3 1 Operasionalisasi Variabel
No Variabel Definisi Pengukuran Skala Pengukuran
1 Return On Assets (ROA)
rasio yang mengukur efektifitas bank dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aset yang dimilikinya
Rasio ROA =
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝑇𝑎𝑥
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
57
Indonesia Banking School
Sumber : Data diolah penulis (2016)
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata
– rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum serta meliihat nilai skewness
dan kurtosis (Winarno. 2011: 122). Dilanjutkan oleh Winarno (2011) bahwa,
No Variabel Definisi Pengukuran Skala Pengukuran
2 Capital Adequancy Ratio (CAR)
rasio kewajiban pemenuhan
modal minimum
harus dimiliki oleh bank.
Rasio
3 Loan to Deposit Ratio (LDR)
rasio antara seluruh jumlah
kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima
oleh bank.
Rasio
4
Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
rasio yangmenunjuk
kan adanya risiko
operasional yang
ditanggung bank
Rasio
𝐶𝐴𝑅 =𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
𝐴𝑇𝑀𝑅
LDR = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎
𝐵𝑂𝑃𝑂 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
58
Indonesia Banking School
pengertian masing – masing hitungan yang dilakukan dalam analisa statistic deskriptif
adalah:
a. Mean adalah rata – rata data yang diperoleh dengan menjumlahkan selurudh
data dan membaginya dengan cacah data
b. Median adalah nilai tengah data yang telah diurutkan dari nilai terkecil hingga
terbesar. Median merupakan ukuran tengah yang tidak mudah terpengaruh oleh
outlier, terutama bila dibanding dengan mean.
c. Maximum dan Minimum adalah nilai paling besar dan nilai paling kecil dari
data
d. Standar deviasi adalah ukuran disperse atau penyebaran data
e. Skewness adalah ukuran asimetri distribsi data sekitar mean
f. Kurtosis adalah ukuran ketinggian suatu distribusi
3.5.2. Pemodelan Data Panel
Data panel diperkenalkan oleh Howless pada tahun 1950 yang merupakan data
seksi silang yang terdiri dari beberapa variabel dan sekaligus terdiri atas beberapa
waktu. Howles juga menerangkan, data pool sebenarnya merupakan data panel, kecuali
masing – maisng kelompok dipisahkan berdasarkan objeknya. Dijelaskan pula bahwa
gabungan antara data seksi silang (cross section) dan data runtut waktu (time series)
akan membentuk data panel atau data pool. (Winarno, 2011:91)
Dalam analisis data panel digunakan uji Chow dan uji Hausman. Widarjono
(2009:70) menyatakan uji Chow digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
59
Indonesia Banking School
structural didalam regresi dengan menggunakan uji statistik 𝐹3. Dilanjutkan Widarjono
(2009:264) uji Hausman dilakukan untuk melihat ada tidaknya masalah simultanis di
dalam sebuah persamaan dengan melihat apakah variabel endogen berhubungan
dengan variabel gangguan.
3.5.2.1 Uji Chow
Widarjono (2009: 72) menyatakan dalam melakukan pengambilan keputusan
atas hipotesis dalam uji Chow ini dilalkukan melalui uji statistik F dan uji statistik log
likelihood ratio (uji LR). Berikut hipotesis yang digunakan Widarjono (2009):
Ho = Menggunakan model common effect
Ha = Menggunakan model fixed effect
Dengan kriteria pengujian, Ho diterima apabila nilai probabilitas pada cross
section Chi Square > 0,05 dan Ha diterima apabila nilai probabilitas pada cross section
Chi Square < 0,05.
3.5.2.2 Uji Hausman
Widarjono (2009: 924) menyatakan uji Hausman dilakukan untuk mengetahui
perubahan structural dalam pendekatan jenis apa model regresi penelliti, yaitu diantara
pendekatan jenis fixed effect atau random effect. Hipotesis yang digunakan oleh
Widarjono (2009) dalam uji Hausman adalah:
Ho = Menggunakan model random effect
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
60
Indonesia Banking School
Ha = Menggunakan model fixed effect
Dengan kriteria pengujian, Ho diterima apabila nilai probabilitas pada Cross
zSection Random > 0,05 dan Ha diterima apabila nilai probabilitas pada Cross Section
Random < 0,05.
3.5.3. Pengujian Asumsi Klasik
Data yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk menentukan ketepatan
model perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang mendasari model
regresi. Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisidas dan uji autokorelasi.
3.5.3.1. Uji Normalitas
Ghozali (2007:110) menyatakan bahwa uji normalitas bertujuan untuk
mengethaui apakah masing – masing variabel berdistribusi normal atau tidak dan
apakah uji normalitas diperlukan untuk melakukan pengujian variabel lainnya dengan
mengasuumsikan bahwa nilai residual mengikuti distriusi normal.
Winarno (2011:537) juga menjelaskan bahwa dalam menguji normalitas dengan
E-views menggunakan cara histogram dan uji Jarque – Bera (JB). Dilanjutkan pula
bahwa uji tersebut adalah uji statistic untuk mengetahui apakah residual data
berdistribusi normal.
Menurut Winarno (2011), hipotesis yang akan diuji sebagai berikut :
𝐻𝑜 ∶ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
61
Indonesia Banking School
𝐻𝑎 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑖 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙
Berikut adalah ketentuan penerimaan dan penolakan hipotesis:
1. Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai signifikan unstardadized residual yang
dihasilan dari uji Jarque – Bera < 2,00 atau probabilitas kurang dari 5%. Hal ini
mengindikasikan bahwa residual data penelitian tida terdistribusi normal,
sehingga perlu dilakukan pemilihan outlier, agar residual data dapat
terdistribusi normal
2. Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai signifikansi unstardadized residual yang
dihasilkan dari uji Jarque-Bera >2,00 atau probabilitas kurang dari 5%. Hal ini
mengindikasikan bahwa residual data penelitian tidak terdistribusi normal,
sehingga perlu dilakukan pemilihan outlier, agar residual data dapat
terdistribusi normal.
3.5.3.2. Uji Multikolinearitas
Gujarati (2006:77) menyatakan bahwa multikolinearitas adalah situasi dimana
dua variabel atau lebih bias sangat berhubungan linear yang bertujuan untuk menguji
apakah didalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Dilanjutkan oleh Gujarati (2006), model regresi yang baik tidak
menunjukkan adanya korelasi diantara variabel independen.
Menurut Mulyono (2006:264) pada umumnya hubungan antara variabel bebas
adalah tidak sempurna, sehingga jika hal ini terjadi maka varians dan deviasi standar
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
62
Indonesia Banking School
akan lebih besar dibanding jika tidak aada multikolinearitas sama sekali. Dilanjutkan
Mulyono (2006) akibat selanjutnua, statistika t cenderung makin kecil atau koefisien
regresi cenderung tidak signifikan berbeda dari nol.
Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linear antar variabel
independen Gujarati, (2007:67). Indikator terjadinya multikolinearitas (Gujarati,
2007:87) yaitu :
1. 𝑅2 tinggi tapi sedikit rasio t signifikan
2. Korelasi berpasangan yang tinggi diantara variael penjelas
3. Dengan melakukan analisa correlation matrix dapat diketahui hubungan antara
dua atau lebih variabel independen secara bersama – sama mempengaruhi satu
variabel independen lain. Jika hasil analisa correlation matrix antar variabel
yang memiliki korelasi sebesar 0.85, maka model tersebut mengandung unsur
multikolinearitas. Jika korelasi yang dihasilkan dibawah 0.85, maka model
tersebut lolos uji multikolinearitas.
3.5.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Mulyono (2006: 265) menyatakan heteroskedastisitas berarti varians error term
tidak sama untuk setiap observasi. Dilanjutkan oleh Mulyono (2006) masalah
heteroskedastisitas sering dijumpai dalam data cross section dibanding data time series,
dan hal ini dapat terjadi baik pada regresi dua variabel maupun regresi majemuk.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
63
Indonesia Banking School
Ditegaskan oleh Suharyadi & Purwanto (2003: 528) heteroskedastisitas
dilakukan untuk menunjukkan nilai varians antar nilai (Y) tidaklah sama atau hetero,
hal demikian sering terjadi pada data yang bersifat cross section yaitu data yang
dihasilkan pada suatu waktu dengan responden yang banyak. Uji heteroskedastisitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya (Prasnanugraha, 2007).
Menurut Gujarati (2007) ada beberapa uji untuk mengetahui ada atau tidaknya
heteroskedastisitas, salah satunya dengan menggunakan Uji Park dengan melihat
probabilitas koefisien masing – masing variabel independen. Hipotesis yang akan diuji
yaitu:
Ho = tidak terdapat masalah heteroskedastisitas di dalam model
Ha = terdapat masalah heteroskedastisitas di dalam model
Kriteria pengujian yang dilakukan oleh Gujarati (2007) dalam membangun
hipotesis diatas yaitu:
Ho diterima apabila nilai probabilitas Chi-Square > 0.05
Ha diterima apabila nilai probabilitas Chi-Square < 0.05
3.5.3.4 Uji Autokorelasi
Mulyono (2006: 265) menyatakan autokorelasi berarti terjadi hubungan antara
error term pada satu observasi dengan error term pada observasi yang lain; akibatnya
variabel terikat pada satu observasi berhubungan dengan observasi yang lain. Sehingga
autokorelasi merupakan korelasi time series. Uji autokorelasi bertujuan menguji
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
64
Indonesia Banking School
apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan variabel error
pada periode t dengan kesalahan variabel error pada periode t-1 (sebelumnya), jika
terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi (Prasnanugraha, 2007).
Winarno (2011: 5.27) Autokorelasi dapat diidentifikasi salah satunya dengan
melakukan Uji Durbin-Watson. Hipotesis yang akan diuji yaitu:
Ho = tidak terdapat masalah autokorelasi di dalam model
Ha = terdapat masalah autokorelasi di dalam model
Kriteria pengujian yang dilakukan Winarno (2011) dalam membangun
hipotesis diatas yaitu:
Ho diterima apabila D-W stat berada pada nilai = 1.54 ≥ D-W ≤ 2.46
Ha diterima apabila D-W stat berada pada nilai = 1.54 ≤ D-W ≥ 2.46
3.5.4 Analisis Regresi Berganda
Menurut Gujarati (2006:180) model analisis regresi berganda adalah model
regresi dengan lebih dari satu variabel penjelas yang mempengaruhi variabel terikat,
dilanjutkan pula bahwa hampir semua modal regresi merupakan model regresi
berganda karena hanya sedikit fenomena ekonomi yang dapat dijelaskan hanya oleh
satu variabel penjelas saja.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tiga model regresi dimana penulis
akan menguji sampel – sampel yang digunakan secara simultan dan melakukan uji
perbandingan.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
65
Indonesia Banking School
Adapun bentuk model regresi yang digunakan untuk menguji secara
keseluruhan data kelompok I, II dan III adalah sebagai berikut:
𝑅𝑂𝐴𝑖𝑡 = ∝ + 𝛽1𝐶𝐴𝑅𝑖𝑡 + 𝛽2𝐿𝐷𝑅𝑖𝑡 + 𝛽3𝐵𝑂𝑃𝑂𝑖𝑡 + 𝜀𝑖𝑡
Keterangan:
ROA = Return On Assets Bank
CAR = Capital Adequancy Ratio
LDR = Loan to Deposit Ratio
BOPO = Beban Operasional Pendapatan Operasional
𝜀 = Error
∝ = Konstanta
i = Bank
t = Periode Waktu
𝛽1 − 𝛽3= Koefisien Regresi
Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya, maka alat analysis
yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan alat bantu
software E – Views 9.0. Variabel penelitian akan diuji menggunakan uji Chow, uji
Hausman, uji normalitas, uji multikolinearitasm uji heteroskedastisitas, uji
autokorelasi, uji – t dan uji –F. Selain itu dilakukan juga uji koefisien determinasi untuk
melihat kemampuan model yang dibangun peneliti.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
66
Indonesia Banking School
3.5.5 Koefisien Determinasi
Dalam bukunya yang berjudul Aplikas Analisi Multivariate Dengan Program
SPSS, Ghozali (2007) menjelaskan bahwa koefisien determinasi adalah uji yang
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan model penelitian
menerangkan variasi yang dimiliki oleh variabel terikat.
Dijelaskan pula oleh Sarwoko (2005:52) ukuran relative koefisien determinasi
dapat digunakan sebagai pembenaran untuk kecocokan yang baik antara garis estimasi
regresi dengan sebaran titik – titik data (scatter diagram). Ditambahkan oleh Sarwoko
(2005:53) cara terbaik untuk mengukur kecocokan data dengan garis estimasi adalah
dengan menggunakan 𝑅2 yang disesuaikan atau adjusted 𝑅2, yaitu
𝑅2 = 1 − 𝑅𝑆𝑆 (𝑛 − 𝑘)⁄
𝑇𝑆𝑆 (𝑛 − 1)⁄
Keterangan:
𝑅2 = Adjusted 𝑅2
RSS = Residual Sum of Square (jumlah kuadrat nilai sisa)
TSS = Total Sum of Square (jumlah kuadrat)
n = Sampel
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
67
Indonesia Banking School
k = Derajat kebebasan
menururt Gujarati (2006:197) sifat – sifat dari 𝑅2 yang disesuaikan adalah:
1. Jika k > 1, R2 ≤ R2 ; dalam hal ini, sejalan dengan makin bertambahnya jumlah
variabel penjelas didalam model, R2 yang disesuaikan makin lama akan makin
lebih kecil dari pada R2 yang belum disesuaikan.
2. Meskipun R2 yang belum disesuaikan selalu bernilai positif, R2 yang
disesuaikan kadang – kadang berubah menjadi negatif.
Ghozali (2011:105) menyatakan nilai 𝑅2 yang kecil berearti kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas, nilai
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Ditambahkan oleh Ghazali (2011), secara umum koefisien determinasi untuk data
silang (cross section) relative rendah karena adanya variasi yang besar antara masing
– masing pengamatan, sedangkan untuk data runtut waktu (time series) biasanya
mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.
3.5.6 Teknik Pengujian Hipotesis
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari
uji Goodness of Fit nya. Ghozali (2013: 105) menyatakan, setelah memenuhi uji asumsi
klasik dilakukan uji Goodness of Fit yang terdiri dari uji signifikansi simultan (uji – F)
dan uji signifikansi parsial (uji – t).
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
68
Indonesia Banking School
Menurut Raeskyesa (2012), uji Goodness of fit bertujuan untuk melihat hubungan
dari variabel bebas dan variabel terikat, seberapa besar pengaruhnya dan faktor lain
yang mempengaruhi variabel terikat selain variabel bebas yang dibahas dalam
penelitian ini.
3.5.6.1 Uji t (Parsial)
Sarwoko (2005: 65) mengartikan uji t adalah uji yang biasanya digunakan oleh
para ahli ekonometrika untuk menguji hipotesis tentang koefisien – koefisien slope
regresi secara individual. Dilanjutkan oleh Sarwoko (2005) uji t adalah uji yang tepat
untuk digunakan apabila nilai – nilai residunya terdistribusi secara normal dan apabila
varian dari distribusi itu harus diestimasi, selain itu uji lebih mudah digunakan karena
menjelaskan perbedaan – perbedaan unit pengukuran variabel dan standar deviasi dari
koefisien yang diestimasi.
Uji parsial (t test) dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel –
variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Untuk pengujian ini
α yang ditetapkan adalah sebesar 5% dimana kriteria probabilitas akan dijelaskan
melalui ketentuan sebagai berikut (Gujarati, 2007) :
a. Jika probability ≤ 0,05 maka berpengaruh signifikan
b. Jika probability ≥ 0,05 maka tidak berpengaruh signifikan
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
70 Indonesia Banking School
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Objek Penelitian
Industri perbankan di Indonesia yang berkembang dengan sangat pesat
menyebabkan banyaknya Bank yang bermunculan, hal ini juga dipicu dengan
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus berkembang. Sesuai dengan PBI No.
14/26/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti
Bank yang menyatakan bahwa dalam rangka menghadapi dinamika regional dan global
serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia secara optimal dan
berkesinambungan, maka perlu peningkatan ketahanan, daya saing dan efisiensi
industri perbankan nasional dengan melakukan pengelompokkan Bank Umum
berdasarkan Kegiatan Usaha sesuai dengan modal inti nya masing – masing.
Jenis bank tidak hanya dapat digolongkan berdasarkan modal intinya,
melainkan juga mencakup bentuk badan hukumnya, pendirian dan kepemilikannya,
dan target pasarnya. Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari fungsi bank, dan
kepemilikan bank. Dari segi fungsi, perbedaan terletak pada luasnya kegiatan atau
jumlah produk yang dapat ditawarkan maupun jangkauan wilayah operasinya.
Sedangkan kepemilikan perusahaan dapat dilihat dari segi pemilikan saham yang ada
dan akte pendiriannya.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
70
Indonesia Banking School
Adapun objek penelitian yang akan di teliti merupakan perbankan yang digolongkan
berdasarkan status kepemilikannya, penulis akan meneliti kinerja keuangan Bank
Umum Nasional dan Bank Asing.
4.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perbankan. Populasi
penelitian ini adalah seluruh Bank Umum yang berada di Indonesia periode 2011 –
2015. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 120 Bank yang terdiri dari Bank Umum
Milik Negara (BUMN, Bank Devisa sebanya, Bank Non Devisa, Bank Pembangunan
Daerah (BPD), Bank Campuran dan Bank Asing (lampiran 1).
Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling sehingga sampel
yang memenuhi kriteria digunakan sebagai model penelitian. Kriteria sampling yang
digunakan dijelaskan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.1 Penentuan Sampel
No. Kriteria Sampel
Bank Umum
dan Bank Asing
Bank Umum
Nasional
Bank Asing
1 Bank Umum terdaftar di Bank Indonesia 130 120 10 2 Bank Umum Nasional yang terdaftar di BEI 43 43 - 3 Tersedia laporan keuangan secara lengkap 40 30 10
Jumlah sampel akhir 40 30 10 Periode pengamatan (tahun) 5 5 5
Jumlah pengamatan 200 150 50 Jumlah pengamatan setelah outlier 188 139 49
Jumlah pengamatan setelah treatment 160 111 49 Sumber : Data diolah penulis (2017)
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
71
Indonesia Banking School
Berdasarkan kriteria purposive sampling maka sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebanyak 30 Bank Umum dengan kategori Nasional Devisa dan
10 Bank Asing. Adapun sampel dalam penelitian ini dijelaskan dalam table sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Sampel Penelitian
No Kode Bank Bank
Bank Umum
Nasional
Bank Asing
1 AGRO BRI Agroniaga Tbk v - 2 BABP Bank MNC Internasional Tbk v - 3 BACA Bank Capital Indonesia Tbk v - 4 BBCA Bank Central Asia v - 5 BBKP Bank Bukopin v - 6 BBNI BNI (Persero) v - 7 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk v - 8 BBRI BRI(Persero) Tbk v - 9 BBTN BTN (Persero) Tbk v - 10 BCIC Bank J Trust v - 11 BDMN Bank Danamon v - 12 BEKS Bank Pundi Indonesia v - 13 BJBR Bank Jabar Banten v - 14 BKSW Bank Kesawan / QNB Kesawan v - 15 BMRI Bank Mandiri Persero v - 16 BNBA Bank Bumi Arta v - 17 BNGA Bank CIMB Niaga v - 18 BNII Bank Maybank Indonesia v - 19 BNLI Bank Permata v - 20 BSIM Bank Sinarmas v - 21 BSWD Bank of India Indonesia v - 22 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional v - 23 BVIC Bank Victoria Internasional v - 24 INPC Bank Artha Graha v -
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
72
Indonesia Banking School
No Kode Bank Bank
Bank Umum
Nasional
Bank Asing
25 MAYA Bank Mayapada Internasional v - 26 MCOR Bank Windu Kentjana Internasional v - 27 MEGA Bank Mega v - 28 NISP Bank OCBC NISP v - 29 PNBN Bank Pan Indonesia v - 30 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia v - 31 - Bangkok Bank - v 32 - Bank of America - v 33 - Bank of China - v 34 - Citibank - v 35 - Deutsche Bank - v 36 - HSBC - v 37 - JPMorgan Chase - v 38 - Standard Chartered - v 39 - The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ - v 40 - The Royal Bank of Scotland - v
Jumlah Bank 30 10 Sumber: Data diolah penulis (2017)
Dalam penelitian ini penulis membagi sampel menjadi 3 (tiga) kelompok data,
yang terdiri dari:
1. Data kelompok I : Bank Umum ( Bank Umum Nasional dan Bank Asing)
2. Data kelompok II : Bank Umum Nasional
3. Data Kelompok III : Bank Umum Asing
4.3. Analisa Statistika Deskriptif
Berdasarkan pengolahan data, diperoleh hasil analisa deskriptif dari ke –
empat variabel penelitian dengan tiga model berbeda sesuai dengan model regresi.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
73
Indonesia Banking School
Berikut adalah tabel yang menampilkan hasil statistik deskriptif untuk model
regresi pertama dalam penelitian ini.
Tabel 4.3 Hasil Statistik Deskriptif
Variabel Mean Median Max. Min. Std Dev Skewness Kurtosis
Data Kelompok
I
ROA CAR LDR
0.018751 0.017227 0.051505 -0.013846 0.01189 0.20141 2.761401 0.125692 0.109368 1.147445 -0.006775 0.121985 5.630501 41.54633 1.197951 0.8798 14.98406 0.081099 1.366786 6.695802 8.688598
BOPO 5.849708 1.86371 238.172 -3.521012 20.5785 8.688598 91.24925
Data Kelompok
II
ROA 0.017669 0.016398 0.043294 -0.008149 0.010612 0.366002 2.778372 CAR 0.134841 0.115568 1.147445 0.018873 0.129028 6.155408 42.84116 LDR 1.068912 0.863918 14.98406 0.081099 1.396424 8.1959 76.50667
BOPO 7.794818 2.634886 238.172 0.058561 23.61577 7.555127 68.88527
Data Kelompok
III
ROA 0.021819 0.022202 0.051505 -0.013846 0.014628 -0.284917 2.565881 CAR 0.09974 0.079 0.452406 -0.006775 0.095799 1.436047 5.308328 LDR 1.564002 1.083826 5.584544 0.167795 1.219248 1.666274 5.129079
BOPO 0.331946 -0.384348 7.134511 -3.521012 2.085597 1.252118 5.540287 Sumber: Data diolah penulis (2017)
Berdasarkan hasil perhitungan pada table 4.3 diatas maka dapat diketahui
bahwa :
1. Variabel Return On Asset (ROA) dalam penelitian ini sebagai variabel
dependen menunjukkan bahwa pada data kelompok I (Bank Umum)
menunjukkan bahwa nilai rata – rata (mean) sebesar 0.018751 lebih besar
dari nilai standar deviasi yaitu 0.01189 yang menunjukkan bahwa data
telah terdistribusi dengan baik. Pada data kelompok II (Bank Umum
Nasional) menunjukkan bahwa nilai mean 0.017669 lebih besar dari nilai
standar deviasi yaitu 0.010612 yang menunjukkan bahwa data juga
terdistribusi dengan baik. Pada data kelompok III (Bank Asing) juga
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
74
Indonesia Banking School
menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik melihat angka standar
deviasi (0.14628) lebih kecil dari nilai mean yaitu 0.021819.
2. Variabel Capital Adequancy Ratio (CAR) sebagai variabel independen
pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelompok I nilai standar
deviasi lebih besar dari nilai mean-nya. Hal ini dikarenakan adanya
perubahan angka yang signifikan antar bank yang membuat data tidak
terdistribusi dengan baik. Namun, pada kelompok data II dan III data
terdistribusi dengan baik karena pada data kelompok II nilai mean
menunjukkan 0.134841 yang lebih besar dari standar deviasi yang
menunjukkan angka 0.129028 dan pada kelompok data III nilai mean
0.09974 yang lebih besar dari nilai standar deviasi 0.095799
3. Variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) sebagai variabel independen pada
penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelompok I dan II nilai standar
deviasi lebih besar daripada nilai mean-nya hal ini karena adanya
perubahan angka yang signifikan dikarenakan hasil dari perbankan itu
sendiri, sedangkan pada kelompok III nilai standar deviasi (1.219248)
terlihat lebih kecil dibandingkan nilai mean-nya (1.564002) yang artinya
data telah terdistribusi dengan baik.
4. Variabel independen terakhir dalam penelitian ini adalah Beban
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dari ketiga data kelompok
diatas, masing – masing data kelompok menunjukkan bahwa nilai standar
deviasi lebih besar dari nilai mean-nya, hal ini menunjukkan bahwa
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
75
Indonesia Banking School
variabel efisiensi operasional yang di proksi dengan BOPO memiliki
sebaran variabel yang besar (pergerakan naik turunnya besar).
4.4. Hasil Regresi Persamaan Penelitian
4.4.1. Uji Chow
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah model penelitian menggunakan
Fixed Effect atau Common Effect. Berikut hasil uji Chow untuk data kelompok I, II dan
III.
Tabel 4.4 Uji Chow
Effect Test Statistic d.f. Prob.
I II III I II III I II III
Cross Section F 5.2191 5.9334 6.7154 (37, 147) (27 , 108) (9 , 36) 0.0000 0.0000 0.0000
Cross Section Chi-Square 157.701 126.436 48.284 37 27 9 0.0000 0.0000 0.0000
Sumber : Data diolah penulis (2017)
Berdasarkan table 4.4 hasil Uji Chow untuk data kelompok I menunjukkan nilai
probabilitas Cross Section Chi-Square adalah 0.0000. Nilai probababilitas ini lebih
rendah dari kriteria pengujian yang memberikan batasan Chi-Square sebesar 0.05. hal
tersebut menyebabkan Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga, model fit apabila
menggunakan Fixed Effect Model.
Hasil Uji Chow untuk data kelompok II juga menunjukkan nilai probabilitas
Cross Section Chi-Square adalah 0.0000. Nilai probababilitas ini lebih rendah dari
kriteria pengujian yang memberikan batasan Chi-Square sebesar 0.05. hal tersebut
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
76
Indonesia Banking School
menyebabkan Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga, model fit apabila menggunakan
Fixed Effect Model.
Hasil Uji Chow untuk data kelompok III sama dengan data kelompok I dan II
yang menunjukkan nilai probabilitas Cross Section Chi-Square adalah 0.0000. Nilai
probababilitas ini lebih rendah dari kriteria pengujian yang memberikan batasan Chi-
Square sebesar 0.05. hal tersebut menyebabkan Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga,
model fit apabila menggunakan Fixed Effect Model.
Selanjutnya, peneliti akan melanjutkan dengan menggunakan model Fixed
Effect yang dilakukan dengan Uji Hausman.
4.4.2. Uji Hausman
Uji ini dilakukan untuk menentukan apakah estimasi regresi data panel
menggunakan Fixed Effect atau Random Effect. Hasil dari Uji Hausman dalam
penelitian ini, dijabarkan dalam table sebagai berikut.
Tabel 4 5 Uji Hausman
Test Summary Chi-Sq.Statistic Chi-Sq.d.f. Prob.
I II III I II III I II III
Cross-section Random 1.6624 4.9287 1.2083 3 3 3 0.6453 0.1771 0.751
Sumber : Data diolah penulis (2017)
Tabel 4.5. menunjukkan bahwa nilai probabilitas Cross-Section Random dari
kelompok data I sebesar 0.8682 yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas diatas
kriteria batasan Cross-Section Random yaitu 0.05. hal tersebut menyatakan bahwa Ho
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
77
Indonesia Banking School
diterima dan Ha ditolak. Sehingga model regresi data panel yang fit digunakan dalam
penelitian adalah model Random Effect.
Nilai probabilitas Cross-Section Random dari kelompok data II sebesar 0.1771
yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas diatas kriteria batasan Cross-Section
Random yaitu 0.05. hal tersebut menyatakan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak.
Sehingga model regresi data panel yang fit digunakan dalam penelitian adalah model
Random Effect.
Nilai probabilitas Cross-Section Random dari kelompok data III sebesar 0.751
yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas diatas kriteria batasan Cross-Section
Random yaitu 0.05. hal tersebut menyatakan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak.
Sehingga model regresi data panel yang fit digunakan dalam penelitian adalah model
Random Effect.
4.4.3. Uji Normalitas
Uji Normalitas ditujukan untuk melihat apakah residual data yang diperoleh
untuk penelitian ini memiliki distribusi yang normal atau tidal, karena residual data
yang berdistribusi normal merupakan salah satu syarat untuk melakukan teknik analisis
regresi berganda.
Hasil dari pengujian normalitas residual data berdasarkan model penelitian
untuk data kelompok I, menghasilkan grafik sebagai berikut:
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
78
Indonesia Banking School
Untuk data kelompok I
0
4
8
12
16
20
24
-0.03 -0.02 -0.01 0.00 0.01 0.02 0.03
Series: Standardized ResidualsSample 2011 2015Observations 188
Mean 8.37e-05Median -0.001227Maximum 0.032240Minimum -0.036550Std. Dev. 0.011755Skewness 0.137466Kurtosis 2.976275
Jarque-Bera 0.596509Probability 0.742113
Sumber: output eviews (2017)
Gambar 4.1
Grafik Residual Data Kelompok I
Gambar 4.1 diatas menunjukkan bahwa residual data telah terdistribusi dengan
normal dengan dilihatnya nilai probabilitas yaitu sebesar 0.742113 yang berada diatas
α = 0.05. Maka, dapat disimpulkan bahwa residual data telah terdistribusi normal yang
berarti menerima H0. Awalnya, jumlah observasi sebanyak 200 observasi yang terdiri
dari 5 (lima) tahun periode pengamatan dengan objek pengamatan sebanyak 40 Bank
yang terdiri dari Bank Umum Nasional dan Bank Asing. Residual data tidak normal
karena adanya residual data dengan nilai yang ekstrim pada penelitian.
Uji Normalitas juga dilakukan untuk data kelompok II, yang bertujuan untuk
menguji apakah residual data telah terdistribusi normal atau tidak.
Hasil dari pengujian normalitas residual data berdasarkan model penelitian
untuk data kelompok II, menghasilkan grafik sebagai berikut:
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
79
Indonesia Banking School
0
4
8
12
16
20
24
-0.02 -0.01 0.00 0.01 0.02
Series: Standardized ResidualsSample 2011 2015Observations 139
Mean 1.77e-06Median -0.001462Maximum 0.025356Minimum -0.025585Std. Dev. 0.010366Skewness 0.307653Kurtosis 2.850417
Jarque-Bera 2.322326Probability 0.313122
Sumber : output eviews (2017)
Gambar 4 2
Grafik Residual Data Kelompok II
Gambar diatas juga menunjukkan bahwa data telah terdistribusi normal dengan
dilihatnya probabilitas yaitu 0.313122 yang lebih besar dari nilai α = 0.05. Dimana
dapat disimpulkan bahwa data telah terdistribusi normal. Awalnya peneliti
menggunakan 30 Bank Umum Nasional sebagai sampel penelitian dengan periode 5
(lima) tahun dengan jumlah data observasi yang ingin penulis teliti sebanyak 150 data
observasi. Namun, residual data tidak terdistribusi secara normal, maka peneliti
melakukan outlier data sebanyak 11 (sebelas) data observasi yang di outlier, sehingga
data dapat terdistribusi dengan normal.
Sama dengan data kelompok I dan II bahwa uji normalitas juga dilakukan untuk
data kelompok III, yang bertujuan untuk menguji apakah residual data telah
terdistribusi normal atau tidak.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
80
Indonesia Banking School
Hasil dari pengujian normalitas residual data berdasarkan model penelitian
untuk data kelompok III, menghasilkan grafik sebagai berikut:
Untuk data kelompok III
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-0.03 -0.02 -0.01 0.00 0.01 0.02 0.03
Series: Standardized ResidualsSample 2011 2015Observations 49
Mean 5.31e-05Median -0.001106Maximum 0.029948Minimum -0.029212Std. Dev. 0.013864Skewness 0.167019Kurtosis 2.433768
Jarque-Bera 0.882410Probability 0.643261
Sumber : output eviews (2017)
Gambar 4 3
Grafik Residual Data Kelompok III
Probabilitas pada data kelompok III juga terlihat telah terdistribusi dengan normal
karena nilai probabilitas yang ditunjukkan sudah diatas ketentuan yaitu 0.643261. Pada
data kelompok III, penulis melakukan penelitian kepada Bank Asing dimana terdapat
10 (sepuluh) Bank Asing yang beroperasi di Indonesia dengan 5 (lima) tahun periode
dengan data observasi sebanyak 50 data. Dari 50 data observasi, namun residual data
belum normal. Maka, penulis melakukan outlier kepada data kelompok III sebanyak 1
(satu) outlier, sehingga dapat terdistribusi dengan normal.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
81
Indonesia Banking School
4.4.4. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah model regresi yang
digunakan dapat melakukan estimasi terbaik. Menurut Winarno (2011:5.11) masalah
dalam analisis regresi linier yang sering dijumpai adalah multikolinearitas,
heteroskedastisitas dan autokorelasi.
4.4.4.1.Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas yang digunakan adalah untuk menguji ada atau tidaknya
variabel korelasi linear antar variabel independen. Salah satu syarat di dalam uji asumsi
klasik adalah tidak adanya untur multikolinearitas.
Syarat untuk menguji multikolinearitas adalah dengan melihat koefisien
korelasi. Apabila koefisien cukup tinggi diatas 0.85 maka diduga terdapat masalah
multikolinearitas pada model penelitian maupun sebaliknya. Didalam uji asumsi klasik
data yang diperoleh tidak boleh terkena unsut multikolinearitas. Cara untuk melihat
masalah didalam multikolinearitas dengan menggunakan correlation matrix seperti
table dibawah ini.
Hasil dari uji multikolinearitas untuk data kelompok I adalah sebagai berikut:
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
82
Indonesia Banking School
Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas
Sumber : Data diolah penulis (2017)
Berdasarkan table 4.6 maka dapat disimpulkan bahwa untuk data kelompok I
pengaruh antara variabel BOPO dengan LDR sebesar 0.02251 yang merupakan
koefisien tertinggi dari variabel lainnya. Sedangkan untuk pengaruh variabel terendah
adalah Capital Adequancy Ratio dengan Loan to Deposit Ratio sebesar 0.01020 yang
merupakan koefisien terendah.
Untuk data kelompok II pengaruh terbesar sebesar 0.04007 terdapat pada
variabel Loan to Deposit Ratio dengan Beban Operasional Pendapatan Operasional dan
untuk koefisien terendah adalah pengaruh antara variabel Loan to Deposit Ratio dengan
variabel Capital Adequancy Ratio yaitu -0.0335.
Untuk data kelompok III pengaruh terbesar terdapat pada pengaruh antara
variabel Loan to Deposit Ratio dengan Beban Operasional Pendapatan Operasional
yaitu sebesar 0.57258 yang merupakan koefisien tertinggi dari variabel lainnya.
Sedangkan pengaruh antara variabel Loan to Deposit Ratio dengan Capital Adequancy
Ratio sebesar 0.31791 yang merupakan koefisien terendah.
Data Kelompok I Data Kelompok II Data Kelompok III CAR LDR BOPO CAR LDR BOPO CAR LDR BOPO
I CAR 1
LDR 0.01020 1 BOPO 0.02039 0.02251 1
II CAR
1
LDR -0.0335 1 BOPO -0.0078 0.04007 1
III CAR
1
LDR 0.31791 1 BOPO 0.35128 0.57258 1
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
83
Indonesia Banking School
Dari hasil uji multikolinearitas diatas maka dapat disimpulkan bahwa, seluruh
variabel menunjukkan nilai koefisien dibawah 0.85 sehingga model untuk data
kelompok I, II, dan III dalam penelitian ini bebas dari masalah multikolinearitas.
4.4.4.2.Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah adanya kesalahan dan
muncul residual dari model regresi yang dianalisis pada pengamatan satu ke
pengamatan lain. Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas dinyatakan dalam table
berikut.
Tabel 4.7 Uji Heteroskedastisitas
Variabel Dependen: RES2 Kelompok Variable Prob. Kesimpulan
I CAR 0.7337 Nonheteroskedastisitas LDR 0.0792 Nonheteroskedastisitas
BOPO 0.4935 Nonheteroskedastisitas
II CAR 0.8828 Nonheteroskedastisitas LDR 0.3578 Nonheteroskedastisitas
BOPO 0.506 Nonheteroskedastisitas
III CAR 0.6994 Nonheteroskedastisitas LDR 0.1164 Nonheteroskedastisitas
BOPO 0.1024 Nonheteroskedastisitas Sumber: Data diolah penulis (2017)
Hasil uji heteroskedastisitas diatas menunjukkan bahwa probabilitas koefisien
variabel independen yaitu Capital Adequancy Ratio, Loan to Deposit Ratio dan Beban
Operasional Pendapatan Operasional untuk data kelompok I, II dan III menunjukkan
angka diatas 0.05, sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
84
Indonesia Banking School
ditolak. Dengan demikian, penelitian untuk data kelompok I, II, dan III terbebas dari
masalah heteroskedastisitas.
4.4.4.3.Uji Autokorelasi
Autokorelasi menunjukkan hubungan antara residual suatu observasi dengan
residual observasi lainnya (Winarno, 2011: 5.26). Uji autokorelasi merupakan uji yang
melihat nilai Durbin-Watson Stat. pada hasil estimasi regresi.
Hasil uji autokorelasi untuk penelitian data kelompok I adalah sebagai berikut:
Tabel 4 8 Uji Autokorelasi
Variabel Dependen: ROA No I II III 1 R-Squared 0.398833 0.699327 0.210428 2 Adjusted R Squared 0.382249 0.581342 0.15779 3 F-statistic 24.04941 5.927232 3.997644 4 Prob. (F-statistic) 0.000000 0.000000 0.013178 5 Durbin-Watson stat. 2.139976 2.244156 2.180608
Sumber: Data diolah penulis (2017)
Berdasarkan table 4.8 diatas, maka dapat penulis simpulkan bahwa hasil uji
autokorelasi untuk kelompok data I menunjukkan nilai Durbin-Watson Stat. sebesar
2.139976 artinya nilai DW berada diantara 1.54 sampai dengan 2.46. Sehingga dapat
penulis simpulkan bahwa Ho dari uji autokorelasi diterima dan Ha ditolak, dan tidak
terdapat masalah autokorelasi untuk data kelompok I.
Pada penelitian untuk data kelompok II dilakukan treatment yang bertujuan
untuk menyelesaikan masalah autokorelasi. Salah satu cara untuk menyelesaikan
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
85
Indonesia Banking School
masalah autokorelasi dapat dengan menggunakan model autoregressive (AR), yaitu
dengan memasukakan variabel AR(1) ke dalam estimasi model yang digunakan.
Hasil uji autokorelasi setelah diberikan treatment AR (1) menunjukkan nilai
Durbin-Watson Stat. sebesar 2.244156 artinya nilai DW berada diantara 1.54 sampai
dengan 2.46. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho dari uji autokorelasi diterima dan
Ha ditolak, dan tidak terdapat masalah autokorelasi dalam penelitian ini.
Hasil uji autokorelasi menunjukkan nilai Durbin-Watson Stat. sebesar
2.180608 artinya nilai DW berada diantara 1.54 sampai dengan 2.46. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ho dari uji autokorelasi diterima dan Ha ditolak, dan tidak terdapat
masalah autokorelasi dalam penelitian data kelompok III.
4.4.5. Hasil Analisis Regresi Berganda
Metode penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda.
Untuk data kelompok I dengan total 200 data, dan setelah di outlier maka data
digunakan sebanyak 192 data. Untuk data kelompok II dengan total 150 data, dan
setelah di outlier maka data digunakan sebanyak 139 data. Untuk data kelompok III
dengan total 50 data, dan setelah di outlier maka data digunakan sebanyak 49 data.
Persamaan yang digunakan dalam penelitian ini untuk kelompok data I, II, dan
III adalah sebagai berikut:
𝑅𝑂𝐴𝑖𝑡 = ∝ + 𝛽1𝐶𝐴𝑅𝑖𝑡 + 𝛽2𝐿𝐷𝑅𝑖𝑡 + 𝛽3𝐵𝑂𝑃𝑂𝑖𝑡 + 𝜀𝑖𝑡
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
86
Indonesia Banking School
Analisis hasil dari model regresi penelitian mengugnakan data yang dirangkum
dalam table sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Regresi Model Penelitian
I II III No Variable Coefficient Prob. Coefficient Prob. Coefficient Prob. 1 CAR 0.082655 0.0000* 0.015528 0.0171* -0.038906 0.1771 2 LDR 0.000458 0.7866 -0.000911 0.0596** 0.005291 0.0232* 3 BOPO -5.31E-05 0.5022 -7.14E-05 0.0129* -1.89E-03 0.0892** 4 C 0.004520 0.2464 0.01633 0.0000* 0.018 0.0073* 5 AR(1) 0.46168 0.0000 0.330246 0.0038*
R-Squared 0.427423 0.699327 0.220103 Adj. R-Squared 0.412647 0.581342 0.16811
F-Statistic 28.92654 5.927232 4.233304 Prob. (F-Stat.) 0.000000 0.000000 0.010175
Durbin-Watson stat. 2.161154 2.244156 1.859391 *Signifikan 5%
**Signifikan 10% Sumber: Data diolah penulis (2017)
Berdasarkan hasil regresi model penelitian diatas, maka diperoleh persamaan
regresi liner berganda untuk data kelompok I adalah sebagai berikut:
𝑅𝑂𝐴𝑖𝑡= 0.4662 + 0.082655*𝐶𝐴𝑅𝑖𝑡 + 0.000458*𝐿𝐷𝑅𝑖𝑡 – 0.0000531*𝐵𝑂𝑃𝑂𝑖𝑡
Persamaan linier berganda diatas dijelaskan sebagai berikut:
a. Apabila variabel Capital Adequancy Ratio, Loan to Deposit Ratio dan Beban
Operasional Pendapatan Operasional bernilai nol, maka nilai konstanta Return
On Assets sebesar 0.4662.
b. Koefisien regresi untuk Capital Adequancy Ratio (CAR) sebesar 0.082655. hal
ini menunjukkan bahwa Return On Assets (ROA) akan mengalami peningkatan
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
87
Indonesia Banking School
sebesar 0.082655% untuk setiap kenaikan satu persen Capital Adequancy Ratio
dan sebaliknya. Hal tersebut dengan asumsi variabel lain adalah konstan.
c. Koefisien regresi untuk Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 0.000458. hal ini
menunjukkan bahwa Return On Assets (ROA) akan mengalami kenaikan
sebesar 0.000458% untuk setiap kenaikan satu persen LDR dan sebaliknya. Hal
tersebut dengan asumsi variabel lain konstan.
d. Koefisien regresi untuk Beban Operasional Pendepatan Operasional (BOPO)
sebesar -0.0000531. hal ini menunjukkan bahwa Return On Assets (ROA) akan
mengalami penurunan sebesar 0.0000531% untuk setiap kenaikan satu persen
BOPO dan sebaliknya. Hal tersebut dengan asumsi variabel lain konstan.
Berdasarkan hasil koefisien regresi dari ketiga variabel independen yang diuji pada
penelitian ini, maka dapat penulis simpulkan bahwa Capital Adequancy Ratio (CAR)
memiliki koefisien regresi terbesar yaitu 0.082655. dengan kata lain bahwa Capital
Adequancy Ratio merupakan variabel dominan yang berpengaruh dalam kinerja
keuangan Bank yang di proksikan dengan Return On Assets (ROA).
Berdasarkan hasil regresi model penelitian diatas, maka dapat diperoleh persamaan
regreis linier berganda untuk data kelompok II sebagai berikut:
𝑅𝑂𝐴𝑖𝑡= 0.0346576+ 0.015528*𝐶𝐴𝑅𝑖𝑡 – 0.000911*𝐿𝐷𝑅𝑖𝑡 – 0.0000714*𝐵𝑂𝑃𝑂𝑖𝑡
Persamaan linier berganda diatas dijelaskan sebagai berikut:
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
88
Indonesia Banking School
a. Apabila variabel Capital Adequancy Ratio, Loan to Deposit Ratio dan Beban
Operasional Pendapatan Operasional bernilai nol, maka nilai konstanta Return
On Assets sebesar 0.01633.
b. Koefisien regresi untuk Capital Adequancy Ratio (CAR) sebesar 0.015528. hal
ini menunjukkan bahwa Return On Assets (ROA) akan mengalami peningkatan
sebesar 0.015528% untuk setiap kenaikan satu persen Capital Adequancy Ratio
dan sebaliknya. Hal tersebut dengan asumsi variabel lain adalah konstan.
c. Koefisien regresi untuk Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar -0.000911. hal
ini menunjukkan bahwa Return On Assets (ROA) akan mengalami penurunan
sebesar 0.000911% untuk setiap kenaikan satu persen LDR dan sebaliknya. Hal
tersebut dengan asumsi variabel lain konstan.
d. Koefisien regresi untuk Beban Operasional Pendepatan Operasional (BOPO)
sebesar -0.0000714. hal ini menunjukkan bahwa Return On Assets (ROA) akan
mengalami penurunan sebesar 0.0000714% untuk setiap kenaikan satu persen
BOPO dan sebaliknya. Hal tersebut dengan asumsi variabel lain konstan.
Berdasarkan hasil koefisien regresi dari ketiga variabel diatas untuk data
kelompok II, Capital Adequancy Ratio tetap memiliki koefisien regresi terbesar
diantara variabel independen yang lain. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Capital
Adequancy Ratio memiliki koefisien terbesar yaitu 0.015528 yang
menginterpretasikan bahwa CAR merupakan variabel dominan yang berpengaruh
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
89
Indonesia Banking School
dalam kinerja keuangan Bank Umum Nasional yang di proksikan dengan Return
On Assets (ROA).
Berdasarkan hasil regresi model penelitian diatas, maka dapat diperoleh
persamaan regreis linier berganda untuk data kelompok III sebagai berikut:
𝑅𝑂𝐴𝑖𝑡= 0.018 + 0.0138906*𝐶𝐴𝑅𝑖𝑡 – 0.005291*𝐿𝐷𝑅𝑖𝑡 – 0.00189*𝐵𝑂𝑃𝑂𝑖𝑡
Persamaan linier berganda diatas dijelaskan sebagai berikut:
a. Apabila variabel Capital Adequancy Ratio, Loan to Deposit Ratio dan Beban
Operasional Pendapatan Operasional bernilai nol, maka nilai konstanta Return
On Assets sebesar 0.018.
b. Koefisien regresi untuk Capital Adequancy Ratio sebesar -0.038906. hal ini
menunjukkan bahwa Return On Assets akan mengalami penurunan sebesar
0.038906% untuk setiap kenaikan satu persen Capital Adequancy Ratio dan
sebaliknya. Hal tersebut dengan asumsi variabel lain adalah konstan.
c. Koefisien regrei untuk Loan to Deposit Ratio sebesar 0.005291. hal ini
menunjukkan bahwa Return On Assets akan mengalami kenaikan sebesar
0.005291% untuk setiap kenaikan satu persen LDR dan sebaliknya. Hal
tersebut dengan asumsi variabel lain konstan.
d. Koefisien regresi untuk Beban Operasional Pendepatan Operasional (BOPO)
sebesar -0.001894. hal ini menunjukkan bahwa Return On Assets akan
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
90
Indonesia Banking School
mengalami penurunan sebesar 0.001894% untuk setiap kenaikan satu persen
BOPO dan sebaliknya. Hal tersebut dengan asumsi variabel lain konstan.
Berdasarkan hasil koefisien regresi dari ketiga variabel diatas untuk data
kelompok III, Loan to Deposit Ratio memiliki koefisien regresi terbesar diantara
variabel independen yang lain. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Loan to Deposit Ratio
memiliki koefisien terbesar yaitu 0.005291 yang menginterpretasikan bahwa Loan to
Deposit Ratio merupakan variabel dominan yang berpengaruh dalam kinerja keuangan
Bank Asing yang di proksikan dengan Return On Assets.
4.4.6. Koefisien Determinasi (Adjusted 𝑹𝟐)
Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan
untuk mengukur seberapa jauh model penelitian yang digunakan dapat
menghubungkan variabel independen dengan variabel dependen dalam mengestimasi
persamaan regresi. Berikut merupakan table nilai koefisien determinasi yang
didapatkan dari hasil persamaan regresi:
Tabel 4.10 Koefisien Determinasi
No Data Kelompok Adjusted R-squared 1 I 0.412647 2 II 0.581342 3 III 0.16811 Sumber: Data diolah penulis (2017)
Berdasarkan Tabel 4.10. nilai koefisien determinasi (Adjusted 𝑹𝟐) adalah
sebesar 0.412647 atau sebesar 41.2647%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
91
Indonesia Banking School
independen mampu menjelaskan pengaruh kepada variabel dependen sebesar
41.2647% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam model
penelitian ini.
Koefisien determinasi untuk data kelompok II adalah sebesar 0.581342 atau
sebesar 58.1342%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen mampu
menjelaskan pengaruh kepada variabel dependen sebesar 58.1342% dan sisanya
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam model penelitian ini.
Koefisien determinasi untuk data kelompok III adalah sebesar 0.16811 atau
sebesar 16.811%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen mampu
menjelaskan pengaruh kepada variabel dependen sebesar 16.811% dan sisanya
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam model penelitian ini.
4.4.7. Uji t
Uji t pada suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing
– masing variabel independen yaitu Capital Adequancy Ratio (CAR), Loan to Deposit
Ratio (LDR) dan Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap
variabel dependen yaitu Return on Assets (ROA) pada suatu model regresi sehingga
penulis dapat mengambil kesimpulan atas rumusan masalah pada penelitian ini.
Hipotesis 1:
Ho1: Capital Adequancy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap Return
On Asset (ROA).
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
92
Indonesia Banking School
Ha1: Capital Adequancy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap Return On
Asset (ROA).
Untuk data kelompok I, berdasarkan table 4.9. diatas yang menggambarkan
hasil regresi model penelitian data kelompok I, variabel Capital Adequancy Ratio
(CAR) memiliki probabilitas sebesar 0.0009 atau kurang dari sama dengan 0.05 yang
artinya menolak Ho1 dan menerima Ha1. Hasil ini menunjukkan bahwa Capital
Adequancy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA).
Nilai koefisien regresi CAR sebesar 0.010611 menunjukkan bahwa variabel CAR
memiliki pengauh positif terhadap ROA yang menggambarkan kinerja keuangan Bank.
Sehingga, dapat penulis ambil kesimpulan bahwa variabel Capital Adequancy
Ratio memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Assets (ROA),
dinyatakan pula bahwa Ha1 diterima.
Untuk data kelompok II, berdasarkan table 4.9 diatas dijelaskan bahwa variabel
Capital Adequancy Ratio untuk penelitian pada data kelompok II memiliki probabilitas
sebesar 0.0171 atau kurang dari sama dengan 0.05 yang artinya menolak Ho dan
menerima Ha. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel Capital Adequancy Ratio (CAR)
berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Nilai koefisien regresi CAR
sebesar 0.015528 menunjukkan bahwa variabel CAR memiliki pengaruh positif
terhadap ROA.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
93
Indonesia Banking School
Sehingga dapat penulis ambil kesimpulan bahwa variabel Capital Adequancy
Ratio (CAR) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Assets
(ROA), dinyatakan pula bahwa Ha diterima.
Untuk data kelompok III, berdasarkan table 4.9 diatas bahwa dapat penulis
simpulkan pada variabel Capital Adequancy Ratio (CAR) memiliki probabilitas
sebesar 0.1771 atau lebih dari sama dengan 0.05 yang artinya menerima Ho dan
menolak Ha. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel CAR tidak berpengaruh signifikan
terhadap Return On Assets (ROA). Nilai koefisien regresi CAR sebesar -0.03891 yang
atinya bahwa variabel CAR memiliki pengaruh negative terhadap ROA yang
menggambarkan kinerja keuangan bank
Sehingga dapat penulis simpulkan bahwa variabel CAR memiliki pengaruh
negative dan tidak signifikan terhadap ROA, dinyatakan pula bahwa Ha diterima.
Hipotesis 2:
Ho2: Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh terhadap Return On
Asset (ROA).
Ha2: Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh terhadap Return On Asset
(ROA).
Untuk variabel Loan to Deposit Ratio berdasarkan table 4.6 diatas memiliki
variabel probabilitas sebesar 0.8659 yang lebih besar dari sama dengan 0.05 yang
artinya menerima Ho dan menolak Ha. Hasil menunjukkan bahwa variabel Loan to
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
94
Indonesia Banking School
Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA).
Nilai koefisien regresi LDR sebesar -0.0000882 menunjukan bahwa variabel LDR
memiliki pengaruh negative terhadap variabel ROA yang menggambarkan kinerja
keuangan
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel Loan to Deposit Ratio
(LDR) memiliki pengaruh negative dan tidak signifikan terhadap Return On Assets
(ROA).
Untuk data kelompok II, berdasarkan table 4.9 diatas, variabel Loan to Deposit
Ratio (LDR) memiliki probabilitas sebesar 0.0596 atau lebih dari sama dengan 0.05
yang artinya menerima Ho dan menolak Ha. Hasil ini menunjukkan bahwa Loan to
Deposit Ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets (ROA).
Nilai koefisien regresi LDR sebesar -0.000911 dapat menunjukkan bahwa variabel
LDR berpengaruh negative terhadap variabel ROA.
Sehingga penulis mengambil kesimpulan bahwa variabel Loan to Deposit Ratio
(LDR) memiliki pengauh negative dan tidak signifikan terhadap Return On Assets
(ROA) dinyatakan pula bahwa Ha ditolak.
Untuk data kelompok III, berdasarkan table 4.9 diatas, variabel Loan to Deposit
Ratio (LDR) memiliki probabilitas sebesar 0.0232 atau lebih dari sama dengan 0.05
yang artinya menolak Ho dan menerima Ha. Hasil ini menunjukkan bahwa Loan to
Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Nilai
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
95
Indonesia Banking School
koefisien regresi LDR sebesar 0.005291 menunjukkan bahwa variabel LDR memiliki
pengauruh positif terhadap variabel ROA yang menggambarkan kinerja keuangan
bank.
Sehingga penulis dapat simpulkan bahwa variabel Loan to Deposit Ratio (LDR)
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Assets (ROA).
Hipotesis 3:
Ho3: Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) tidak
berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA).
Ha3: Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh
terhadap Return On Asset (ROA).
Untuk variabel Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dilihat
dari table 4.9 diatas, memiliki probabilitas sebesar 0.1559 atau lebih besar sama dengan
0.05 yang artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa Beban
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) tidak berpengaruh signifikan terhadap
Return On Asset (ROA). Nilai koefisien regresi Beban Operasional Pendapatan
Operasional (BOPO) sebesar 0.0000502 menunjukkan bahwa variabel Beban
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) memiliki pengaruh negative terhadap
variabel ROA yang menggambarkan kinerja keuangan Bank.
Sehingga dapat penulis ambil kesimpulan bahwa variabel Beban Operasional
Pendapatan Operasional (BOPO) memiliki pengaruh negative dan tidak signifikan
terhadap Return On Asset (ROA).
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
96
Indonesia Banking School
Untuk data kelompok II berdasarkan table 4.9 diatas, variabel Beban
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) memiliki probabilitas sebesar 0.0129
atau lebih kecil sama dengan 0.05 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil ini
menunjukkan bahwa variabel Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Nilai koefisien regresi
BOPO sebesar -0.0000714 menunjukkan bahwa variabel BOPO memiliki pengaruh
negative terhadap variabel ROA.
Sehingga dapat penulis ambil kesimpulan untuk data kelompok II variabel
BOPO memiliki pengaruh negative dan signifikan terhadap ROA.
Untuk data kelompok III berdasarkan table 4.9 diatas, variabel Beban
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) memiliki probabilitas 0.0892 atau lebih
besar sama dengan 0.05 yang artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil ini
menunjukkan bahwa variabel BOPO tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On
Assets (ROA). Nilai koefisien regresi BOPO sebesar -0.00189 menunjukkan bahwa
variabel BOPO memiliki pengaruh negative terhadap variabel ROA yang
menggambarkan kinerja keuangan bank.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel BOPO memiliki pengaruh
negative dan tidak signifikan terhadapp Return On Assets (ROA), dinyatakan pula
bahwa Ha ditolak.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
97
Indonesia Banking School
4.5. Analisis Hasil Penelitian
4.5.1. Pengaruh Capital Adequancy Ratio terhadap Return On Asset
Rasio kecukupan permodalan yang diproksikan melalui variabel Capital
Adequancy Ratio (CAR) digunakan Bank untuk mengukur kemampuan manajemen
Bank dalam rangka pengembangan usaha dan manampung kerugian. Dimana rasio ini
menunjukkan berapa jumlah modal sendiri yang diperlukan untuk menutup resiko
kerugian yang mungkin timbul dari penanaman asset yang mengandung resiko.
Rasio CAR dapat digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki
bank untuk menunjang aktiva yang mengandung resiko. Semakin tinggi nilai CAR
maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung resiko dari setiap
kredit atau aktiva produktif yang beresiko. Jika nilai CAR tinggi (diatas ketentuan dari
Bank Indonesia yaitu sebesar 8%) maka bank tersebut mampu membiayai operasi bank
dan keadaan yang menguntungkan tersebut dapat memberikan kontribusi yang cukup
besar bagi profitabilitas bank yang bersangkutan.
CAR yang bernilai positif menunjukkan bahwa sesuai dengan teori
permodalan, modal adalah factor penting bagi bank dalam rangka pengembangan usaha
dan menampung kerugian. Pengaruh yang signifikan CAR terhadap ROA
menunjukkan bahwa bank telah menyediakan dana dan disalurkannya dana tersebut
untuk kredit dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank yang baik.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
98
Indonesia Banking School
Hasil penelitian yang tidak berpengaruh menujukkan kemampuan permodalan
bank dalam menjaga kemngkinan timbulnya resiko kerugian kegiatan usahanya.
Namun, pengaruh yang diberikan ternyata tidak signifikan terhadap kinerja bank. Hal
ini terjadi karena peraturan Bank Indonesia yang mngharuskan menjaga agar CAR
minimal 8% sehingga para pemilik bank menambah modal bank yang berupa fresh
money hanya agar CAR dapat memenuhi syarat yang ditetapkan Bank Indonesia dan
tidak berusaha agar modal tersebut mampu memberi pengaruh signifikan terhadap
kinerja bank.
Hasil penelitian yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif dan
signifikan didukung oleh penelitian sebelumnya dari Sukarno dan Syaichu (2006),
Sudiyatno dan Suroso (2010), Tan Sau Eng (2013), Purnamawati (2014)
Sedangkan untuk hasil penelitian yang menyatakan bahwa variabel CAR
berpengaruh negative dan tidak signifikan juga didukung oleh penelitian Purwoko dan
Sudiyatno (2013), Prasetyo dan Darmayanti (2014).
4.5.2. Pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset
Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) digunakan Bank untuk mengukur
kemampuan Bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek nya. Maksud dari
pernyataan diatas adalah bahwa apabila nasabah suatu saat ingin menarik uang dengan
jumlah yang besar, Bank dapat memenuhi permintaan nasabah tersebut disaat tertentu.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
99
Indonesia Banking School
Nilai LDR yang baik sesuai dengan PBI No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib
Minimum Bank Umum adalah 78% -92%.
Kredit dalam kolektibilitas 1 dan 2 (lancar dan dalam perhatian khusus), maka
membuat bank mendapatkan pendapatan bunga yang dapat menguntungkan bagi pihak
bank. Selisih antara suku bunga pinjaman dan simpanan yang nantinya akan menjadi
laba bagi bank.
Namun apabila kredit yang disalurkan tidak efektif, dimana tingkat
pengembalian atas pokok dan bunga nya negatif serta berada pada kolektabilitas 3, 4
dan 5 (kurang lancar, diragukan dan macet), maka lebih besar kewajiban jangka pendek
yang dibayarkan dengan menggunakan dana likuid yang dimiliki Bank dibandingkan
dengan menggunakan kredit sebagai sumber pendanaan nya. Sehingga, kinerja
keuangan Bank menurun dan Bank terindikasi risiko kredit.
Hasil penelitian menunjukkan hasil pengaruh LDR terhadap ROA yang berbeda
dari setiap kelompok data. Kelompok data I dan II memberikan hasil bahwa LDR
berpengaruh negative dan tidak signifikan hal ini sejalan dengan penelitian Tan Sau
Eng (2013) dan Purwoko dan Sudiyatno (2013).
Pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa LDR berpengaruh positif dan
signifkan terdapat pada kelompok data III. Hal ini sejalan dengan penelitian Sukarno
dan Syaichu (2006), Attar (2014), Prasetyo dan Darmayanti (2015), dan Dewi et al.
(2015).
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
100
Indonesia Banking School
4.5.3. Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional terhadap Return
On Assets.
Beban Operasional Pendapatan Operasional adalah rasio yang biasa digunakan
sebagai rasio efisiensi untuk mengukur kemampuan manajmen bank dalam
mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.
Semakin kecil rasio BOPO, berarti semakin efisien biaya operasional yang
dikeluarkan sehingga kemungkinan bank dalam memperoleh keuntungan akan menjadi
lebih besar. Sebaliknya semakin besar rasio BOPO menunjukkan semakin tidak efisien
suatu bank dalam melakukan operasi usahanya, sehingga kemungkinan untuk
mendapatkan keuntungan juga menjadi lebih kecil.
Pada penelitian ini, data kelompok I dan III menunjukkan bahwa nilai BOPO
berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap ROA artinya ketika biaya
operasional bank rendah, maka profitabilitas bank tersebut naik. Penelitian ini
didukung oleh penelitian Tan Sau Eng (2013) dan Attar et al (2014).
Pada data kelompok II, BOPO berpengaruh negative dan signifikan hal ini
didukung oleh penelitian dari Defri (2012), Prasetyo dan Darmayanti (2015, dan Dewi
et al (2015).
4.6. Implikasi Manajerial
Berdasarkan dari hasil penelitian diatas mengenai “Analisis Pengaruh
Likuiditas, Kecukupan Modal dan Efisiensi Operasional Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Suatu Studi Komparatif Bank Umum Nasional dan Bank Asing” bahwa
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
101
Indonesia Banking School
penulis telah meneliti selama 5 (lima) tahun dari periode 2011 – 2015 dan penulis juga
membagi menjadi 3 (tiga) kelompok data, terbukti bahwa dari ketiga kelompok data
menghasilkan pengaruh yang berbeda – beda terhadap kinerja keuangan bank yang
penulis proksikan dengan Return On Assets.
Hasil analisis pada penelitian data kelompok I menunjukkan bahwa hanya ada
satu variabel yang berpengaruh positif dan signifikan yaitu variabel CAR yang
merupakan proksi dari rasio likuiditas perbankan. Sehingga hal tersebut dapat
mengindikasikan bahwa permodalan bank dapat dijadikan salah satu parameter
pengukuran kinerja keuangan yang dimiliki Bank. Apabila semakin tinggi nilai
permodalan bank maka, semakin tinggi pula nilai profitabilitas perbankan. Hal ini
membuktikan bahwa bank telah menyalurkan dananya dengan baik kepada para
nasabahnya. Dengan demikian, bank diharapkan dapat terus menjaga nilai permodalan
demi mencapai nilai profitabilitas yang tinggi dengan cara menambah modal
perbankan agar mencapai nilai minimum CAR yaitu 8% dan menyalurkan dana
tersebut secara baik melalui kredit.
Sedangkan untuk data kelompok II, menunjukkan bahwa terdapat dua variabel
independen yang berpengaruh terhadap ROA. Diantaranya adalah variabel CAR dan
BOPO yang menunjukkan tingkat efisiensi perbankan. Variabel CAR berpengaruh
positif dan signifikan terhadap ROA. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi
nilai permodalan bagi Bank maka semakin tinggi juga nilai profitabilitas yang
didapatkan. Dapat diprediksi bahwa bank telah menyalurkan dananya dengan baik, dan
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
102
Indonesia Banking School
tingkat kepercayaan nasabah terhadap perbankan itu sendiri. Untuk data kelompok II,
variabel BOPO berpengaruh negative dan signifikan. Hal ini berarti semakin rendah
nilai efisiensi operasional maka semakin tinggi nilai profitabilitas perbankan. Tanpa
pendapatan operasional, bank tidak akan berjalan dengan baik. Pendapatan operasional
ini akan digunakan untuk membiayai beberapa biaya operasional, meningkatkan
kinerja bank dan juga untuk modal. Pendapatan operasional bisa berupa hasil bunga,
komisi dan provisi, pendapatan atas transaksi valuta asing dan lainnya. Maka dari itu,
perbankan harus menambah nilai pendapatan dengan cara menyalurkan kredit dengan
baik kepada calon nasabah yang dapat memenuhi kewajibannya dan tiap bulannya akan
mendapatkan pendapatan bunga dari hasil pembayaran kredit dari nasabah. Karena,
pendapatan operasional terbesar didapatkan dari bunga kredit.
Terakhir, untuk data kelompok III terdapat satu variabel independen yang
berpengaruh positif dan signifikan yaitu variabel likuiditas yang diproksikan dengan
Loan to Deposit Ratio. Variabel ini menyatakan bahwa bank yang terdapat dalam data
kelompok III dapat memeuhi kebutuhan nasabah untuk memenuhi kewajiban dana
jangka pendeknya. Maka, bank dalam data kelompok III harus menjaga kegiatan yang
berkaitan dengan likuiditas perbankan. Bank harus berhati – hati dalam menyalurkan
kreditnya, karena apabila bank menyalurkan kredit terhadap nasabah yang salah atau
yang diragukan maka, perbankan dapat menerima kerugian dari hasil kredit tidak
lancar dan kredit yang macet.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
103 Indonesia Banking School
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya, maka hasil penelitian yang dapat penulis simpulkan adalah sebagai
berikut:
1. Rasio permodalan, likuiditas dan efisiensi operasional menghasilkan pengaruh
yang berbeda – beda untuk setiap kelompok data terhadap kinerja keuangan
perbankan yang di proksikan dengan ROA.
2. Pada data kelompok I, dimana sampel penelitian adalah Bank Umum Nasional
dan Bank Asing mengindikasikan bahwa rasio permodalan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan. Hubungan positif ini menunjukkan apabila rasio
CAR meningkat maka kinerja keuangan Bank yang dihasilkan akan menurun
dengan asumsi variabel lain bersifat konstan.
3. Pada data kelompok II, dimana sampel penelitian adalah Bank Umum Nasional
saja mengindikasikan bahwa rasio permodalan dan efisiensi operasional
berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Hubungan positif antara CAR dengan
ROA mengindikasikan bahwa semakin tinggi CAR maka semakin tinggi nilai
ROA. Hubungan negative antara BOPO dengan ROA
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
104
Indonesia Banking School
mengindikasikan semakin kecil tingkat efisiensi operasional perbankan, maka
semakin tinggi nilai ROA yang dihasilkan.
4. Pada data kelompok III, dimana sampel penelitian adalah Bank Asing
mengindikasikan bahwa nilai rasio likuiditas yang diproksikan dengan LDR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hubungan positif ini
mengindikasikan bahwa semakin tinggi nilai LDR maka semakin tinggi
profitabilitas perbankan yang dihasilkan.
5.2. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi investor dan calon investor hendaknya memperhatikan nilai rasio
permodalam likuiditas dan efisiensi operational dari masing – masing
kelompok data sebagai acuan pengambilan keputusan investasi karena dari
masing – masing bank baik bank umum maupun bank asing mempunyai
kelemahan dan kelebihan masing – masing.
2. Bagi dunia perbankan, agar terus menjaga rasio – rasio yang dapat
mempengaruhi kinerja keuangan bagi bank itu sendiri. Karena, di masing –
masing bank baik bank umum dan bank asing juga terdapat rasio – rasio yang
dapat mempengaruhi secara signifikan kinerja keuangan.
3. Bagi penelitian berikutnya, agar dapat mengembangkan penelitian serupa
dengan menggunakan variabel – variabel lain yang dapat mempengaruhi dan
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
105
Indonesia Banking School
menggambarkan ukuran rasio permodalan, likuiditas dan efisiensi operasional
atau rasio lainnya. Selain itu, sampel yang digunaan pun dapat dikembangkan
pula dengan jenis Bank lain, tempat dan periode waktu yang berbeda dari
penelitian ini.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
106
Indonesia Banking School
DAFTAR PUSTAKA
Abiola, I., & Olausi, A. S. (2014). "The Impact of Credit Risk Management on the Commercial Banks Performance in Nigeria". International Journal of Management & Sustainability , 3, 295 - 306.
Ahmadyanti, N. N .Y. (2015). "Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas Dan Risiko Pasar Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) 3 dan 4 Tahun 2009-2013". Jakarta: STIE Indonesia Banking School.
Ali, M. (2004). Asset Liability Management Perbankan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Ali, M. (2006). Manajemen Risiko: Strategi Perbankan dan Dunia Usaha Menghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
Attar, D., Islahuddin, & Shabri, M. (2014). "Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia". Jurnal Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh , 3 (Februari 2014), 10 - 20.
Bank Indonesia. 2004. "Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP Perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum". Bank Indonesia. 31 Mei 2004. Jakarta.
Bank Indonesia. 2007. "Publikasi Arsitektur Perbankan Indonesia: Program Arsitektur Perbankan Indonesia". Bank Indonesia. 29 Desember 2007. Melalui http://www.bi.go.id/id/publikasi/perbankan-dan-stabilitas/arsitektur/Pages/api18.aspx.
Bank Indonesia. 2009. "Consultative Paper Bank Indonesia Perihal Manajemen Risiko Likuiditas Untuk Perbankan di Indonesia". Jakarta : Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan.
Bank Indonesia. 2011. "Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP Perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum". Bank Indonesia. 25 Oktober 2011. Jakarta.
Bank Indonesia. 2013. "Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/21/DPNP Perihal Pedoman Standar Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum". Bank Indonesia. 29 September 2013. Jakarta.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
107
Indonesia Banking School
Banks, E., & Dunn, R. (2003). Practical Risk Management: An Executive Guide to Avoiding Surprises And Losses. England: John Wiley & Sons. Ltd.
Bastian, I. (2001). Akuntansi Sektor Publik Indonesia. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Akuntansi Universitas Gadjah Mada.
Budiwati, H., & Jariah, A. (2012). "Analisis Non Performing Assets dan Loan to Deposit Ratio Serta Pengaruhnya Terhadap Net Interest Margin Sebagai Indikator Spread Based Pada Bank Umum Swasta Nasional di Indonesia Periode 2004 - 2007". Journal WIGA , 2 (September 2012), 90 - 102.
Bychuk, O. V., & Haughey, B. (2011). Hedging Market Exposures: Identifying And Managing Market Risks. Canada: John Wiley & Sons.
Chance, D. M., & Brooks, R. (2008). An Introduction to Derivatifes And Risk Management. Canada: Thomson South-Western.
Choudhry, M. (2011). Bank Asset and Liability Management: Strategy, Trading, Analysis. United Kingdom: John Wiley & Sons.
Defri. (2012). "Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia". Jurnal Manajemen , 01 (September 2012), 1 -18.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. (2014). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia.
Dewi, L. E., Herawati, N. T., & Sulindawati, L. G. (2015). "Analisis Pengaruh NIM, BOPO, LDR dan NPL Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2013)". E - Journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha , 3, 1- 11.
Eng, T.S. (2013). "Pengaruh NIM, BOPO, LDR, NPL &CAR Terhadap ROA Bank Internasional dan Bank Nasional Go Public Periode 2007-2011". Jurnal Dinamika Manajemen, Vol. 1, 153-167.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: B-P Universitas Diponegoro.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
108
Indonesia Banking School
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gibson, C. H. (2011). Financial Statement Analysis. United States of America: South-Western Cengage Learning .
Gleason, J. T. (2000). Risk: The New Management Imperative In Finance. New Jersey: Bloomberg Press.
Global Association of Risk Profesional (GARP) dan Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR). (2005). Dalam Ali (2006). Manajemen Risiko: Strategi Perbankan dan Dunia Usaha Menghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Greuning, H. V., & Bratanovic, S. B. (2011). Analisis Risiko Perbankan. Jakarta: Salemba Empat.
Gubernur Bank Indonesia. 2003. "Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi bank Umum". Bank Indonesia. 19 Mei 2003. Jakarta.
Gubernur Bank Indonesia. 2009. "Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum". Bank Indonesia. 1 Juli 2009. Jakarta.
Gubernur Bnak Indonesia. 2011. "Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/3/PBI/2011 Tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank". Bank Indonesia. 17 Januari 2011. Jakarta.
Gubernur Bank Indonesia. 2012. "Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 Tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank". Bank Indonesia. 27 Desember 2012. Jakarta.
Gubernur Bank Indonesia. 2013. "Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 Tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvesional". Bank Indonesia. 24 Desember 2013. Jakarta.
Gujarati, D. N. (2006). Dasar - Dasar Ekonometrika Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gujarati, D. N. (2007). Dasar - Dasar Ekonometrika Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gumayantika, R., & Irwanto, A. K. (2010). "Analisis Sistem Manajemen Risiko Kredit dan Pengaruhnya Terhadap Laba Perusahaan Dengan Penerapan Model Program
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
109
Indonesia Banking School
Komputer (Studi Kasus PT Bank Jabar Cabang Ciamis)". Jurnal Manajemen dan Organisasi , 1 (Desember 2010), 203 - 218.
Hardanto, S. S. (2006). Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Hull, J. C. (2012). Risk Management & Financial Institutions. Toronto, Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Iskandar, S. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: PT. Semesta Asa Bersama.
Juliandi, A., Irfan, & Manurung, S. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis: Konsep dan Aplikasi. Medan: UMSU Press.
Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.
Kasmir. (2000). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Kementrian Pendidikan dan Budaya Republik Indonesia. Diakses Penulis 27 Maret 2015. "Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring (Dalam Jaringan)". Jakarta : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa KEMENDIKBUD Republik Indonesia.
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2011). Intermediate Accounting Volume 1. United States of America: John Wiley&Sons, Inc.
Kuncoro, M., & Suhardjono. (2012). Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Lam, J. (2003). Enterprise Risk Management. Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons.
Lam, J. (2007). Enterprise Risk Management. British Bankers Association, International Swaps and Derivatifes Association, Price Waterhouse Coopers and RMA, "Operational Risk Management". Indonesia: PT. Ray Indonesia.
MacDonald, S. S., & Koch, T. W. (2006). Management Of Banking. Singapore: South-Western Cengage Learning.
Mangani, K. S. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Margaretha, F. & Marsheilly, P.Z. (2013). "Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perbankan Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi: Vol. 15, 133-141.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
110
Indonesia Banking School
Martono. (2003). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta: Ekonisia.
Mawardi, W. (2005). "Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum dengan Total Assets Kurang Dari 1 Triliun)". Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Meliyanti, N. (2009). "Analisis Kinerja Keuangan Bank: Pendekatan Rasio NPL, LDR, BOPO dan ROA Pada Bank Privat dan Publik". Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Mulyono, S. (2006). Statistika: Untuk Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Muranaga, J., & Ohsawa, M. (2002). "Measurement of Liquidity Risk in the Context of Market Risk Calculation". Tokyo, Japan: Institute for Monetary and Economic Studies Bank of Japan.
Murphy, D. (2008). Understanding Risk, The Theory & Practice of Financial Risk Management. United States of America: Chapman & Hall/CRC.
Nicholas, J. M., & Steyn, H. (2008). Project Management: For Business, Engineering And Technology. Principles And Practice. United Kingdom: Elsevier Inc.
Oktaviantari, L. P., & Wiagustini, N. L. (2013). "Pengaruh Tingkat Risiko Perbankan Terhadap Profitabilitas Pada BPR di Kabupaten Badung". E - Journal Manajemen Universitas Udayana , 2, 1617 - 1633.
Oluwafemi, A. S., Adebisi, A. N., Simeon, O., & Olawale, O. (2013). "Risk Management And Financial Performane Of Banks In Nigeria". IOSR Journal of Business and Management (IOSR - JBM) , 14 (6 (Nov. - Dec. 2013)), 52 - 56.
Otoritas Jasa Keuangan. (2014). "Booklet Perbankan Indonesia Tahun 2014". Jakarta: Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan.
Pasaribu, H., & Sari, R. L. (2011). "Analisis Tingkat Kecukupan Modal dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas". Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi , 4 (Juli 2011), 114 - 125.
Prasnanugraha, P. (2007). "TESIS: Analisis Pengaruh Rasio - Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia (Studi Empiris Bank - Bank Umum yang Beroperasi di Indonesia)". Semarang: Program Studi Magister Sains Akuntansi Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
111
Indonesia Banking School
Purnamawati, I. G. (2014). "The Effect of Capital and Liquidity Risk to Profitability on Conventional Rural Bank in Indonesia". South East Asia Journal of Contemporary Business, Economics and Law , 5 (1 December 2014), 44 - 50.
Puspitaningrum, F., & Triyuwono, I. (2008). "Analisa Perbedaan Risiko Likuiditas dan Rasio Profitabilitas Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan Antara Bank Konvensional dan Bank Syariah". TEMA , 9 (Maret 2008), 18 - 38.
Puspitasari, D. (2009). "Analisis Pengaruh CAR, NPL, PDN, NIM, BOPO, LDR dan Suku Bunga SBI Terhadap ROA (Studi Pada Bank Devisa di Indonesia Periode 2003 - 2007)". Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Puspitasari, F. E. (2008). "Pengaruh LDR,IPR,CR,APB,NPL,AU,BOPO,FACR,IRR&PDN Terhadap ROA Pada Bank Swasta Nasional Go Public". Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PERBANAS Surabaya.
Raeskyesa, S. (2012). "Analisis Pengaruh CAR, NPL, LDR, BOPO dan NIM Terhadap ROA (Studi Kasus: Bank - Bank BUMN Periode Tahun 2006 - 2010)". Jakarta: STIE Indonesia Banking School.
Rahardjo, B. (2007). Keuangan dan Akuntansi: Untuk Manajer Non Keuangan. Yogyakarta: PT.Graha Ilmu.
Rejda, G. E. (2008). Principle of Risk Management and Insurance. Massachussets: Pearson Education.
Rivai, Veithzal. (2007). Bank and Financial Institute Management. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Rofiqoh, L. M., & Purwohandoko. (2014). "Analisis Pengaruh Capital, Kualitas Aset, Rentabilitas dan Sensitivity to Market Risk terhadap Profitabilitas Perbankan pada Perusahaan BUSN Devisa dan BUSN Non Devisa". Jurnal Ilmu Manajemen , 2 (Oktober 2014), 1151 - 1161.
Rose, P. S. (2002). Commercial Banking Management. New York: McGraw-Hill.
Rose, P. S., & Hudgins, S. C. (2013). Bank Management And Financial Services. New York: Mc Graw-Hill.
Sarwoko. (2005). Dasar - Dasar Ekonometrika. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Saunders, A., & Cornett, M. M. (2011). Financial Institutions Management: A Risk Management Approach. Boston, America: McGraw Hill.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
112
Indonesia Banking School
Saunders, A., & Cornett, M. M. (2011). Financial Institutions Management: A Risk Management Approach. Singapore: Mc Graw-Hill Companies.
Sekaran, U., & Roger, B. (2010). Research Methods for Business A Skill Building Approach. Chichester, United Kingdom: John Wiley & Sons. Ltd.
Setyani, A. Y. (2002, dalam Prasnanugraha 2007). "TESIS: Analisis Kinerja Perusahaan Perbankan Sebelum dan Sesudah Menjadi Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta (UNPUBLISHED)". Semarang: Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi Universitas Diponegoro.
Siagian, D., & Sugiarto. (2000). Metode Statistika: Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Siahaan, H. (2009). Manajemen Risiko Pada Perusahaan dan Birokrasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Siamat, D. (2004). Manajemen Lembaga Keuangan. Depok: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Silalahi, T. (2007, 12 27). "Mengapa Perlu API?" Artikel Publikasi API. Melalui http://www.bi.go.id/id/publikasi/perbankan-dan-stabilitas/arsitektur/Pages/api7.aspx.
Simon, J. (2004). Bekerja Di Bank Itu Mudah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Situmorang, S. H., Muda, I., Dalimunte, D. M., Fadli, & Syarief, F. (2010). Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Medan: USU Press.
Somantri, M. H. (2008: 42). Menyulut API Perbankan. Jakarta: Bengawanship Bank Indonesia.
Statistika Perbankan Indonesia. 2013. Kinerja Bank Umum Konvensional. Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan.
Subagyo, e. a. (2002). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Subramanyam, K., & Wild, J. J. (2010). Analisis Laporan Keuangan Jilid 1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Sudiyatno, B., & Suroso, J. (2010). "Analisis Pengaruh DPK, BOPO, CAR dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (Periode 2005 - 2008)". Jurnal Dinamika dan Keuangan Perbankan , 2 (Mei 2010), 125 - 137.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
113
Indonesia Banking School
Sugiarto, A. (2003, Juni 5). "Arsitektur Perbankan Indonesia: Suatu Kebutuhan dan Tantangan Perbankan Kedepan". Kompas .
Sugiono, A., & Untung, E. (2008). Analisa Laporan Keuangan: Pengetahuan Dasar Bagi Mahasiswa dan Praktisi Perbankan. Jakarta: Grasindo, Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Suharyadi, & Purwanto, S. K. (2003). Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Sukarno, K. W., & Syaichu, M. (2006). "Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bank Umum di Indonesia". Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi , 3 (Juli 2006), 46 - 58.
Supriyono, M. (2011). Buku Pintar Perbankan. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Suyatno, T., Marala, D. T., Abdullah, A., Aponno, J. T., Ananda, C. T., & Chalik, H. A. (2007). Kelembagaan Perbankan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Syamsuddin, L., 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tampubolon, R. (2004). Risk Management: Qualitative Approach Applied to Commercial Bank. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Thomsett, R. (2006). Radical Project Management. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tjondro, D., & Wilopo, R. (2011). "Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas dan Kinerja Saham Perusahaan Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia". Journal od Business and Banking , 1 (May 2011), 1 - 14.
Triandaru, S., & Budisantoso, T. (2006 ). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat.
Undang - Undang No. 14 Tahun 1967 Pasal 1, Tentang Pokok - Pokok Perbankan.
Undang - Undang No. 7 Tahun 1992, Tentang Perbankan.
Undang - Undang No. 10 Tahun 1998 atas Perubahan Undang - Undang No. 7 Tahun 1992, Tentang Perbankan.
Undang - Undang No. 23 Tahun 1999, Tentang Bank Indonesia.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
114
Indonesia Banking School
Walker, P. L., Shenkir, W. G., & Barton, T. L. (2002). Enterprise Risk Management: Pulling It All Together. United States Of America: The Institute of Internal Auditors Research Foundation.
Weert, F. d. (2011). Bank and Insurance Capital Management. United Kingdom: John Wiley & Sons.
Werdaningtyas, H. (2002, dalam Sudiyatno dan Suroso 2010). "Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over Pramerger di Indonesia". Journal Manajemen Indonesia.
Weygandt, J. J., Kimmel, P. D., & Kieso, D. E. (2013). Financial Accounting IFRS Edition. United States of America: John Wiley&Sons, Inc.
Widarjono, A. (2009). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta: Ekonisia.
Widyastuti, R. S., & Armanto, B. (2013). Kompetisi Industri Perbankan Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan (April 2013), 417 - 440.
Winarno, W. W. (2011). Analisis Ekonometrika dan Statistika Dengan EViews. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN.
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
115
Indonesia Banking School
LAMPIRAN I
POPULASI BANK
Bank Persero
1. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
2. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
3. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
4. Bank Mandiri (Persero), Tbk
Bank Devisa
1. Artamedia Bank 20. Bank Maspion Indonesia
2. Bank Antar Daerah 21. Bank Mayapada Internasional, Tbk
3. Bank Artha Graha Intl, Tbk 22. Bank Mayora
4. Bank Arta Niaga Kencana 23. Bank Mega, Tbk
5. Bank Bukopin, Tbk 24. Bank Mestika Dharma
6. Bank Bumi Arta 25. Bank Metro Express
7. Bank Capital Indonesia 26. Bank MNC Internasional
8. Bank Central Asia 27. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk
9. CIMB Niaga 28. Bank OCBC NISP
10. Bank Dagang Bali 29. Bank Of India Indonesia
11. Bank Danamon Indonesia 30. Bank Permata, Tbk
12. Bank Ekonomi Raharja, Tbk 31. Bank QNB Kesawan, Tbk
13. Bank Ganesha 32. Rabo Bank Internasional
14. Bank Himpunan Saudara 1906 33. Bank SBI Indonesia
15. Bank ICBC Indonesia 34. Bank Sinarmas, Tbk
16. Bank Index Selindo 35. Bank UOB Indonesia
17. Bank Internasional Indonesia, Tbk 36. Bank Windu Kentjana
18. Bank Hana 37. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
116
Indonesia Banking School
19. Pan Indonesia Bank, Tbk 38. Bank Mutiara, Tbk
Bank Non Devisa Bank Pembangunan Daerah
1. Anglomas Internasional Bank 1. Bank Kalimantan Barat
2. Bank Andara 2. Bank Kalimantan Timur
3. Bank Artos Indonesia 3. Bank Bali
4. Bank Bisnis Internasional 4. Bank Aceh
5. Bank Dhinar Indonesia 5. Bank Bengkulu
6. Bank Fama Internasional 6. Bank Daerah Istimewa Yogyakarta
7. Bank Harda Internasional 7. Bank Daerah Khusus Ibukota (DKI)
8. Bank Ina Perdana 8. Bank Jambi
9. Bank Jasa Jakarta 9. Bank Jawa Barat dan Banten (BJB)
10. Bank Kesejahteraan Ekonomi 10. Bank Jawa Tengah
11. Bank Mitra Niaga 11. Bank Kalimantan Selatan
12. Bank Multiarta Sentosa 12. Bank Kalimantan Tengah
13. Bank Nasional Nobu 13. Bank Lampung
14. Bank Pundi Indonesia, Tbk 14. Bank Nusa Tenggara Barat (NTB)
15. Bank Royal Indonesia 15. Bank Nusa Tenggara Timur (NTT)
16. Bank Sahabat Purba Dhanarta 16. Bank Papua
17. Bank Sahabat Sampoerna 17. Bank Riau
18. Bank Sinar Harapan Bali 18. Bank Sulsel dan Sulbar
19. BTPN, Tbk 19. Bank Sulawesi Tenggara
20. Bank Victoria Internasional, Tbk 20. Bank Sulawesi Utara
21. Bank Yudha Bakti 21. Bank Sumatera Barat
22. Bank Centratama Nasional 22. Bank Sumsel dan Babel
23. Bank Sumatera Utara
24. Bank Jawa Timur
25. Bank Sulawesi Tengah
26. Bank Maluku
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
117
Indonesia Banking School
Bank Campuran Bank Asing
1. ANZ Panin 1. Bank of America, N.A
2. BNP Paribas Indonesia 2. Bank of China, Ltd.
3. Bank Commonwealth 3. Citibank, N.A
4. Bank CTBC Indonesia 4. Deutsche Bank, AG
5. Bank DBS Indonesia 5. JP. Morgan Chase Bank, N.A
6. Bank Mizuho Indonesia 6. Standard Chartered
7. Bank Resona Perdania 7. The Bangkok Bank Company, Ltd.
8. Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 8. Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.
9. Bank Woori Indonesia 9. Hongkong and Shanghai Corp
10. Bank Agris 10. Royal Bank of Scotland
Sumber: Website Otoritas Jasa Keuangan (www.ojk.go.id)
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
118
Indonesia Banking School
LAMPIRAN II
DATA BANK LISTED DI BEI TAHUN 2011 DAN SEBELUMNYA
No Kode Bank Bank Tahun Listing 1 AGRO BRI Agroniaga Tbk 2003 2 AGRS Bank Agris Tbk 2014 3 ARTO Bank Artos Indonesia Tbk 2016 4 BABP Bank MNC Internasional Tbk 2002 5 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 2007 6 BBCA Bank Central Asia 2000 7 BBHI Bank Harda Internasional Tbk 2015 8 BBKP Bank Bukopin 2006 9 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk 2013 10 BBNI BNI (Persero) 1996 11 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 2001 12 BBRI BRI(Persero) Tbk 2003 13 BBTN BTN (Persero) Tbk 2009 14 BBYB Bank Yudha Bakti 2015 15 BCIC Bank J Trust 1997 16 BDMN Bank Danamon 1989 17 BEKS Bank Pundi Indonesia 2001 18 BGTB Bank Ganesha Tbk 2016 19 BINA Bank Ina Perdana 2014 20 BJBR Bank Jabar Banten 2010 21 BJTM BPD Jawa Timur 2012 22 BKSW Bank Kesawan / QNB Kesawan 2002 23 BMAS Bank Maspion Indonesia 2013 24 BMRI Bank Mandiri Persero 2003 25 BNBA Bank Bumi Arta 1999 26 BNGA Bank CIMB Niaga 1989 27 BNII Bank Maybank Indonesia 1989 28 BNLI Bank Permata 1990 29 BSIM Bank Sinarmas 2010 30 BSWD Bank of India Indonesia 2002 31 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional 2008
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
119
Indonesia Banking School
No Kode Bank Bank Tahun Listing 32 BVIC Bank Victoria Internasional 1999 33 DNAR Bank Dinar Indonesia 2014 34 INPC Bank Artha Graha 1990 35 MAYA Bank Mayapada Internasional 1997 36 MCOR Bank Windu Kentjana Internasional 2007 37 MEGA Bank Mega 2000 38 NAGA Bank Mitraniaga 2013 39 NISP Bank OCBC NISP 1994 40 NOBU Bank Nationalnobu 2013 41 PNBN Bank Pan Indonesia 1982 42 PNBS Bank Panin Syariah 2014 43 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 2006
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
120
Indonesia Banking School
LAMPIRAN III
DATA PENELITIAN
No Kode Bank Bank ROA CAR LDR BOPO
1 AGRO Bank BRI Agroniaga
0.0129 0.09991 0.62902 13.5224 0.01274 0.09206 0.80242 2.97841 0.01023 0.16333 0.89766 3.55232 0.01282 0.13848 0.88234 4.55483 0.01321 0.16249 0.86165 3.82386
2 BABP
Bank MNC
Internasional Tbk
0.01712 0.08536 0.83736 6.90082 0.00081 0.09603 0.78532 5.12243 -0.0081 0.09355 0.78907 4.52832 -0.0074 0.13077 0.89929 5.21782 0.00092 0.14074 0.79913 4.76471
3 BACA Bank Capital
0.00731 0.12967 0.43786 3.04166 0.01104 0.11609 0.5888 3.44454 0.01307 0.12696 0.63373 7.76666 0.00101 0.10503 0.58325 3.08137 0.00984 0.08664 0.55972 3.13245
4 BBCA Bank
Central Asia
0.03566 0.11005 0.61515 1.51302 0.03315 0.11715 0.68387 0.48375 0.0359 0.12889 0.74958 0.4936 0.0375 0.1369 0.75247 0.89984 0.03812 0.15079 0.79238 0.91361
5 BBKP Bank Bukopin
0.014 0.06509 0.83146 2.62508 0.16076 0.75825 0.82647 2.86219 0.01718 0.08946 0.85383 2.74872 0.01137 0.08609 0.8416 6.17295 0.01249 0.07985 0.86512 6.88327
6 BBNI Bank
Negara Indonesia
0.02495 0.12654 0.67664 1.46466 0.0267 0.13059 0.75229 1.50833 0.02917 0.12332 0.8351 1.54357 0.03247 0.14648 0.69156 1.19194 0.02254 0.15423 0.65069 1.87268
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
121
Indonesia Banking School
No Kode Bank Bank ROA CAR LDR BOPO
7 BBNP
Bank Nusantara Parahyang
an
0.01396 0.08869 14.9841 0.63789 0.01402 0.08052 0.84105 0.73129 0.01421 0.10539 0.83607 0.71764 0.01378 0.12019 0.91529 5.96133 0.10488 1.38831 0.98948 6.1052
8 BBRI Bank
Rakyat Indonesia
0.03996 0.10602 0.70122 3.04437 0.04329 0.11768 0.74657 2.3232 0.04457 0.12668 0.83117 2.68083 0.04052 0.12183 1.28272 22.853 0.03507 0.12878 1.23253 9.68502
9 BBTN Bank
Tabungan Negara
0.01708 0.08215 0.94851 5.31255 0.01667 0.09198 0.93318 5.62309 0.19166 1.03465 0.95721 5.03813 0.01092 0.08475 1.37364 0.62557 0.01479 0.08067 1.07489 0.67317
10 BCIC Bank J Trust
0.00058 0.07632 0.81882 0.21539 0.00945 0.08162 0.81605 5.3977 -0.0764 0.09434 0.87972 27.3881 -0.053 0.07873 0.71242 11.3341 -0.0494 0.07571 0.84461 14.3939
11 BDMN Bank Danamon
0.03249 0.18203 0.99669 2.43999 0.03522 0.1716 1.01626 2.6813 0.03002 0.17126 0.94886 2.63185 0.01815 0.16672 0.91804 3.31641 0.01745 0.18194 0.86165 3.50662
12 BEKS Bank Pundi
-0.0245 0.06624 0.62713 1.6249 0.00888 0.08515 0.79644 0.77767 0.01138 0.07974 0.85817 0.89522 -0.0166 0.07142 0.87046 5.50306 -0.0662 0.05206 0.80995 4.54602
13 BKSW Bank Kesawan
0.00433 0.24836 0.75151 0.91695 -0.0074 0.18582 0.90344 6.29579 0.00046 0.13696 1.13998 2.5167 0.00781 0.10869 0.94975 65.4149
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
122
Indonesia Banking School
No Kode Bank Bank ROA CAR LDR BOPO
0.00811 0.09412 1.19225 77.9371
14 BJBR Bank Jabar
Banten
0.02048 0.08359 1.18473 8.43777 0.02135 0.08482 0.79161 7.76874 0.0247 0.09468 1.26418 7.62692 0.01876 0.09335 1.44902 102.401 0.01991 0.08746 1.25474 46.5458
15 BMRI Bank Mandiri
0.02992 0.11353 0.77714 1.30112 0.03226 0.11918 0.83681 1.58962 0.03282 0.12112 0.88534 1.46398 0.03042 0.12262 1.26695 1.74036 0.02898 0.1313 0.82141 1.05377
16 BNBA Bank Bumi Arta
0.01924 0.16068 1.13358 7.98303 0.02224 0.14999 0.0811 0.05856 0.01949 0.13947 0.86163 0.64484 0.01368 0.1168 0.83822 9.01445 0.01182 0.18788 0.90445 8.18957
17 BNGA Bank CIMB
NIAGA
0.02633 0.11013 0.93283 2.31266 0.02931 1.14744 0.9322 2.23049 0.02665 0.11828 0.91422 2.47919 0.01527 0.11557 0.97323 2.37044 0.00216 0.12159 0.96243 0.27588
18 BNLI Bank Permata
0.01538 0.09017 0.89321 0.69864 0.01433 0.10718 0.95007 0.69509 0.01388 0.08519 1.57903 0.68713 0.01105 0.09216 0.96012 3.8421 0.00161 0.10298 0.9458 4.61189
19 BNII Bank Maybank
0.01038 0.0838 0.87713 1.59883 0.01465 0.0835 0.87365 1.74142 0.01554 0.08829 0.88186 1.54114 0.00679 0.10111 0.96305 2.72699 0.0098 0.09988 0.90305 1.9245
20 BSIM Bank Sinarmas
0.00931 0.07774 0.68943 0.74343 0.01884 0.12049 0.80041 0.69992 0.0164 0.15786 0.78947 0.74028
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
123
Indonesia Banking School
No Kode Bank Bank ROA CAR LDR BOPO
0.00945 0.14883 7.89959 37.4918 0.00857 0.13168 0.8737 238.172
21 BSWD Bank of
India Indonesia
0.03102 0.16655 0.84357 2.80081 0.02909 0.14711 0.92555 3.31265 0.03043 0.1263 0.9296 1.85474 0.02736 0.10696 3.85928 3.0294 0.00782 0.01887 0.82925 3.06673
22 BTPN
Bank Tabungan Pensiunan Nasional
0.03798 0.87978 0.84206 1.68857 0.04206 0.13088 0.86575 1.55469 0.04118 0.14222 0.88664 1.58842 0.03389 0.1589 1.01774 11.3473 0.03002 0.17182 1.03096 12.6722
23 BVIC Bank Victoria
0.02027 0.1027 4.41161 0.37203 0.0176 0.10236 0.67941 2.2083 0.01722 0.08579 0.74732 2.52987 0.00569 0.08237 0.77013 0.35568 0.00404 0.09091 0.76537 0.51915
24 INPC Bank Artha Graha
0.00655 0.06017 0.82222 3.5707 0.0068 0.09423 0.87424 9.26639 0.01386 0.12327 0.88419 9.18099 0.00768 0.11469 0.92353 11.0107 0.00335 0.11011 0.81688 11.5806
25 MCOR Bank Windu
0.0075 0.08642 0.7835 3.00841 0.01999 0.11798 0.81559 8.06475 0.01499 0.13078 0.83106 0.66792 0.00732 0.12499 0.8747 10.6846 0.00957 0.14012 0.87774 11.4842
26 MEGA Bank Mega
0.00309 0.07877 0.65601 2.63489 0.02401 0.09603 0.55898 2.86406 0.00952 0.09204 0.61385 3.31085 0.0099 0.10468 0.72135 24.2147 0.01816 0.85343 0.69261 19.4564
27 NISP 0.01681 0.11014 0.86836 2.61641 0.01544 0.11311 0.86392 2.32249
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
124
Indonesia Banking School
No Kode Bank Bank ROA CAR LDR BOPO
Bank OCBC NISP
0.01583 0.13839 0.93729 2.52025 0.01723 0.14492 0.92912 0.91294 0.01661 0.13622 0.96774 1.15667
28 MAYA
Bank Mayapada Internasio
nal
0.0178 0.12845 0.81833 3.77074 0.02045 0.10752 0.81148 2.79318 0.02122 0.10045 0.90007 5.29115 0.01186 0.07684 0.83155 0.23635 0.01379 0.09697 0.84182 2.27148
29 PNBN Bank Panin
0.02193 0.12736 0.80962 1.106 0.02045 0.11861 0.89647 1.37144 0.01982 0.12166 0.86053 1.96561 0.0213 0.13877 0.89175 1.42362 0.01342 0.16823 0.92424 4.69173
30 SDRA Bank Woori
Saudara
0.02395 0.09304 0.81746 7.25338 0.02104 0.07058 0.95208 6.40486 0.02042 0.0702 1.0218 8.13808 0.01149 0.23759 1.04105 0.15465 0.01809 0.20659 0.98541 1.19061
31 Bangkok Bank
0.03424 0.25986 5.58454 2.28242 0.0222 0.23289 4.83619 2.32063 0.02141 0.17978 4.55579 4.46817 0.02735 0.20617 3.50914 4.052 0.02375 0.19438 3.93511 7.13451
32 Bank of America
0.018 0.0019 0.42572 1.40031 0.00019 0.00483 0.5123 -0.996 0.00615 0.00587 0.9343 -0.7434 0.00892 0.00855 0.79313 -0.6124 0.00421 0.00945 1.25632 -0.7766
33 Bank of China
0.01508 0.0195 1.30313 -0.8825 0.01437 0.01699 0.99891 -1.2589 0.01629 0.02622 1.62522 -0.3393 0.01903 0.02658 1.66837 -0.3851 0.01248 0.05297 1.13515 -1.2966
34 Citibank 0.04219 0.12213 0.68966 -2.6446
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
125
Indonesia Banking School
No Kode Bank Bank ROA CAR LDR BOPO
0.04026 0.12044 0.75046 -2.9158 0.04148 0.12383 0.90671 -2.6142 0.05151 0.14038 0.90556 -2.2319 0.02816 0.11806 0.77705 -3.521
35 Deustche Bank
0.04696 0.09755 0.4991 -0.3147 0.03895 0.09237 0.66993 -0.3843 0.03029 0.079 0.75877 -0.4737 0.03964 0.0757 0.83903 -0.3913 0.03503 0.10178 0.60413 -0.441
36 HSBC
0.03464 0.02787 0.79787 -0.5737 0.03491 0.04746 0.90897 -0.5225 0.02818 0.05386 1.08369 -0.5398 0.00181 0.10166 0.84793 6.75717 -0.0015 0.0679 1.08383 1.49759
37 JPMorgan Chase
0.05186 0.04547 0.58459 0.95961 0.02695 0.00378 1.2099 0.97818 0.0336 -0.0068 1.2385 0.89997 0.03736 -0.0003 1.94103 0.92436 0.01718 0.00373 1.91216 1.03163
38 Standard Chartered
0.02662 0.03585 1.01975 -0.6299 0.02662 0.06728 1.18035 -0.616 0.00392 0.04608 1.09014 -0.9269 0.01467 0.05453 1.06499 -0.5855 -0.006 0.04298 1.03494 -0.7215
39
The Bank of Tokyo
Mitsubishi UFJ
0.02209 0.13255 2.31579 0.99379 0.021 0.12197 2.50397 0.99435
0.02104 0.09228 2.82896 0.9467 0.02616 0.09447 3.25745 0.98746 0.02718 0.09745 2.97218 0.99896
40 The Royal Bank of Scotland
0.00162 0.28978 0.55477 1.40003 0.00198 0.22771 1.29693 1.02029 0.0185 0.21753 2.26599 1.01215 0.02641 0.29803 1.58449 1.22883 -0.0138 0.45241 0.16779 1.27513
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
126
Indonesia Banking School
LAMPIRAN IV
HASIL UJI PENELITIAN
1. Statistik Deskriptif
Kelompok Data I
ROA CAR LDR BOPO
Mean 0.018751 0.125692 1.197951 5.849708 Median 0.017227 0.109368 0.879800 1.863710 Maximum 0.051505 1.147445 14.98406 238.1720 Minimum -0.013846 -0.006775 0.081099 -3.521012 Std. Dev. 0.011890 0.121985 1.366786 20.57850 Skewness 0.201410 5.630501 6.695801 8.688598 Kurtosis 2.761401 41.54633 60.23808 91.24925 Jarque-Bera 1.717017 12632.27 27068.34 63370.87 Probability 0.423794 0.000000 0.000000 0.000000 Sum 3.525107 23.63008 225.2149 1099.745 Sum Sq. Dev. 0.026436 2.782605 349.3355 79189.74 Observations 188 188 188 188
Kelompok Data II
ROA CAR LDR BOPO
Mean 0.017669 0.134841 1.068912 7.794818 Median 0.016398 0.115568 0.863918 2.634886 Maximum 0.043294 1.147445 14.98406 238.1720 Minimum -0.008149 0.018873 0.081099 0.058561 Std. Dev. 0.010612 0.129028 1.396424 23.61577 Skewness 0.366002 6.155408 8.195900 7.555127 Kurtosis 2.778372 42.84116 76.50667 68.88527 Jarque-Bera 3.387837 10070.98 32849.88 26463.22 Probability 0.183798 0.000000 0.000000 0.000000 Sum 2.455953 18.74284 148.5788 1083.480 Sum Sq. Dev. 0.015542 2.297456 269.1002 76963.21 Observations 139 139 139 139
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
127
Indonesia Banking School
Kelompok Data III
2. Uji Chow
Kelompok Data I
ROA CAR LDR BOPO Mean 0.021819 0.099740 1.564002 0.331946 Median 0.022202 0.079000 1.083826 -0.384348 Maximum 0.051505 0.452406 5.584544 7.134511 Minimum -0.013846 -0.006775 0.167795 -3.521012 Std. Dev. 0.014628 0.095799 1.219248 2.085597 Skewness -0.284917 1.436047 1.666274 1.252118 Kurtosis 2.565881 5.308328 5.129079 5.540287 Jarque-Bera 1.047724 27.72033 31.92934 25.97870 Probability 0.592229 0.000001 0.000000 0.000002 Sum 1.069154 4.887248 76.63609 16.26537 Sum Sq. Dev. 0.010270 0.440513 71.35517 208.7864 Observations 49 49 49 49
Redundant Fixed Effects Tests Equation: CHOW Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 5.219196 (37,147) 0.0000
Cross-section Chi-square 157.701408 37 0.0000
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
128
Indonesia Banking School
Kelompok Data II
Kelompok Data III
3. Uji Hausman
Kelompok Data I
Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: CHOQ Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 1.662402 3 0.6453
Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 5.933444 (27,108) 0.0000
Cross-section Chi-square 126.436196 27 0.0000
Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 6.715462 (9,36) 0.0000
Cross-section Chi-square 48.284275 9 0.0000
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
129
Indonesia Banking School
Kelompok Data II
Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 4.928747 3 0.1771
Kelompok Data III
4. Uji Normalitas
Kelompok Data I
0
4
8
12
16
20
24
-0.03 -0.02 -0.01 0.00 0.01 0.02 0.03
Series: Standardized ResidualsSample 2011 2015Observations 188
Mean 8.37e-05Median -0.001227Maximum 0.032240Minimum -0.036550Std. Dev. 0.011755Skewness 0.137466Kurtosis 2.976275
Jarque-Bera 0.596509Probability 0.742113
Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 1.208377 3 0.7510
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
130
Indonesia Banking School
Kelompok Data II
0
4
8
12
16
20
24
-0.02 -0.01 0.00 0.01 0.02
Series: Standardized ResidualsSample 2011 2015Observations 139
Mean 1.77e-06Median -0.001462Maximum 0.025356Minimum -0.025585Std. Dev. 0.010366Skewness 0.307653Kurtosis 2.850417
Jarque-Bera 2.322326Probability 0.313122
Kelompok Data III
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-0.03 -0.02 -0.01 0.00 0.01 0.02 0.03
Series: Standardized ResidualsSample 2011 2015Observations 49
Mean 5.31e-05Median -0.001106Maximum 0.029948Minimum -0.029212Std. Dev. 0.013864Skewness 0.167019Kurtosis 2.433768
Jarque-Bera 0.882410Probability 0.643261
5. Uji Multikolinearitas
Kelompok Data I
CAR LDR BOPO
CAR 1 0.0102 0.0203 LDR 0.0102 1 0.0225
BOPO 0.0203 0.0225 1
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
131
Indonesia Banking School
Kelompok Data II
CAR LDR BOPO
CAR 1 -0.0335 -0.0078 LDR -0.0335 1 0.04007
BOPO -0.0078 0.04007 1
Kelompok Data III
CAR LDR BOPO
CAR 1 0.3179 0.3512 LDR 0.3179 1 0.5725
BOPO 0.3512 0.5725 1
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
132
Indonesia Banking School
6. Uji Heteroskedastisitas
KelompokData I
Dependent Variable: RESID2 Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 03/27/17 Time: 11:02 Sample: 2011 2015 Periods included: 5 Cross-sections included: 38 Total panel (unbalanced) observations: 188 Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. CAR -3.29E-05 9.65E-05 -0.340658 0.7337
LDR -1.51E-05 8.58E-06 -1.765215 0.0792
BOPO -3.96E-07 5.78E-07 -0.686079 0.4935
C 0.000153 2.48E-05 6.150971 0.0000 Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 9.36E-05 0.2902
Idiosyncratic random 0.000146 0.7098 Weighted Statistics R-squared 0.019637 Mean dependent var 7.35E-05
Adjusted R-squared 0.003653 S.D. dependent var 0.000146 S.E. of regression 0.000146 Sum squared resid 3.93E-06 F-statistic 1.228549 Durbin-Watson stat 1.859748 Prob(F-statistic) 0.300707
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
133
Indonesia Banking School
Kelompok Data II
Dependent Variable: RESID2 Method: Panel Least Squares Date: 01/30/17 Time: 13:48 Sample: 2011 2015 Periods included: 5 Cross-sections included: 29 Total panel (unbalanced) observations: 139
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. CAR -1.57E-05 0.000106 -0.147709 0.8828
LDR -9.08E-06 9.84E-06 -0.922613 0.3578
BOPO -3.88E-07 5.82E-07 -0.666839 0.5060
C 0.000130 2.30E-05 5.643457 0.0000 R-squared 0.009828 Mean dependent var 0.000115
Adjusted R-squared -0.011854 S.D. dependent var 0.000160 S.E. of regression 0.000161 Akaike info criterion -14.59931 Sum squared resid 3.56E-06 Schwarz criterion -14.51566 Log likelihood 1033.251 Hannan-Quinn criter. -14.56532 F-statistic 0.453278 Durbin-Watson stat 0.766538 Prob(F-statistic) 0.715397
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
134
Indonesia Banking School
Kelompok Data III
Dependent Variable: RESID2 Method: Panel Least Squares Date: 01/27/17 Time: 15:37 Sample: 2011 2015 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (unbalanced) observations: 49
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. CAR 0.000132 0.000341 0.388586 0.6994
LDR -4.89E-05 3.06E-05 -1.600745 0.1164
BOPO -3.02E-05 1.81E-05 -1.667396 0.1024
C 0.000262 5.91E-05 4.429634 0.0001 R-squared 0.210428 Mean dependent var 0.000188
Adjusted R-squared 0.157790 S.D. dependent var 0.000228 S.E. of regression 0.000209 Akaike info criterion -14.02794 Sum squared resid 1.97E-06 Schwarz criterion -13.87351 Log likelihood 347.6845 Hannan-Quinn criter. -13.96935 F-statistic 3.997644 Durbin-Watson stat 2.180608 Prob(F-statistic) 0.013178
7. Uji Autokorelasi
Kelompok Data I
R-squared 0.398833 Mean dependent var 0.018066
Adjusted R-squared 0.382249 S.D. dependent var 0.012105 S.E. of regression 0.009514 Akaike info criterion -6.439362 Sum squared resid 0.013125 Schwarz criterion -6.339008 Log likelihood 487.9522 Hannan-Quinn criter. -6.398591 F-statistic 24.04941 Durbin-Watson stat 2.139976 Prob(F-statistic) 0.000000
Inverted AR Roots .65
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
135
Indonesia Banking School
Kelompok Data II
R-squared 0.699327 Mean dependent var 0.016835
Adjusted R-squared 0.581342 S.D. dependent var 0.010752 S.E. of regression 0.006957 Akaike info criterion -6.861733 Sum squared resid 0.003823 Schwarz criterion -6.080607 Log likelihood 412.8262 Hannan-Quinn criter. -6.544853 F-statistic 5.927232 Durbin-Watson stat 2.244156
Prob(F-statistic) 0.000000 Inverted AR Roots .33
Kelompok Data III
R-squared 0.220103 Mean dependent var 0.007156
Adjusted R-squared 0.168110 S.D. dependent var 0.010206 S.E. of regression 0.009333 Sum squared resid 0.003920 F-statistic 4.233304 Durbin-Watson stat 1.859391
Prob(F-statistic) 0.010175
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
136
Indonesia Banking School
8. Hasil Analisis Regresi Berganda
Kelompok Data I
Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 03/27/17 Time: 11:08 Sample (adjusted): 2012 2015 Periods included: 4 Cross-sections included: 38 Total panel (unbalanced) observations: 150 Convergence achieved after 4 iterations
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. CAR 0.010611 0.006426 1.651168 0.0009
LDR 9.55E-05 0.000524 0.182325 0.8556
BOPO -5.97E-05 3.23E-05 -1.851726 0.0661
C 0.016454 0.002524 6.519919 0.0000
AR(1) 0.652042 0.068903 9.463149 0.0000 R-squared 0.398833 Mean dependent var 0.018066
Adjusted R-squared 0.382249 S.D. dependent var 0.012105 S.E. of regression 0.009514 Akaike info criterion -6.439362 Sum squared resid 0.013125 Schwarz criterion -6.339008 Log likelihood 487.9522 Hannan-Quinn criter. -6.398591 F-statistic 24.04941 Durbin-Watson stat 2.139976 Prob(F-statistic) 0.000000
Inverted AR Roots .65
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
137
Indonesia Banking School
Kelompok Data II
Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 02/03/17 Time: 02:06 Sample (adjusted): 2012 2015 Periods included: 4 Cross-sections included: 28 Total panel (unbalanced) observations: 111 Convergence achieved after 9 iterations
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. CAR 0.015528 0.006374 2.436187 0.0171
LDR -0.000911 0.000476 -1.911212 0.0596
BOPO -7.14E-05 2.81E-05 -2.542871 0.0129
C 0.016330 0.001490 10.95714 0.0000
AR(1) 0.330246 0.110671 2.984035 0.0038 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.699327 Mean dependent var 0.016835
Adjusted R-squared 0.581342 S.D. dependent var 0.010752 S.E. of regression 0.006957 Akaike info criterion -6.861733 Sum squared resid 0.003823 Schwarz criterion -6.080607 Log likelihood 412.8262 Hannan-Quinn criter. -6.544853 F-statistic 5.927232 Durbin-Watson stat 2.244156 Prob(F-statistic) 0.000000
Inverted AR Roots .33
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
138
Indonesia Banking School
Kelompok Data III
Dependent Variable: ROA Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 02/03/17 Time: 02:16 Sample: 2011 2015 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (unbalanced) observations: 49 Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. CAR -0.038906 0.028371 -1.371293 0.1771
LDR 0.005291 0.002251 2.350696 0.0232
BOPO -0.001894 0.001090 -1.737227 0.0892
C 0.018000 0.006401 2.811966 0.0073 Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 0.012306 0.6257
Idiosyncratic random 0.009518 0.3743 Weighted Statistics R-squared 0.220103 Mean dependent var 0.007156
Adjusted R-squared 0.168110 S.D. dependent var 0.010206 S.E. of regression 0.009333 Sum squared resid 0.003920 F-statistic 4.233304 Durbin-Watson stat 1.859391 Prob(F-statistic) 0.010175
Unweighted Statistics R-squared 0.101624 Mean dependent var 0.021819
Sum squared resid 0.009227 Durbin-Watson stat 0.789909
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
139
Indonesia Banking School
LAMPIRAN V
DATA OUTLIER
1. Data Kelompok II
No Nama Bank Periode 1 Bank Bukopin 2012 2 Bank Nusantara Parahyangan 2015 3 Bank Rakyat Indonesia 2013 4 Bank Tabungan Negara 2013 5
Bank J Trust 2013
6 2014 7 2015 8
Bank Pundi 2011
9 2014 10 2015 11 Bank Kesawan 2012
2. Data Kelompok III
No Nama Bank Periode
1 JPMorgan Chase 2011
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
140
Indonesia Banking School
CURRICULUM VITAE
PERSONAL DETAILS
Name : Kardina Sariwening
Place, Date of Birth : Jakarta, August 27 1995
Nationality : Indonesia
Religion : Muslim
Address : Jl. Kelapa Gading Blok E 152 Komp. Lembah Cinere
Ph. Number : 0813-1909-0444
E-mail : [email protected]
FORMAL EDUCATION DETAILS
2001 – 2007 : SDN 07 Pagi Jakarta
2007 – 2010 : SMP Bakti Idhata Jakarta
2010 – 2013 : SMAN 6 Jakarta
2013 – 2017 : STIE Indonesia Banking School Jakarta
NONFORMAL EDUCATION AND TRAINING DETAILS
2012 : ESQ Leadership Training, ESQ 165
2013 : English Course, Wall Street Institute
2013 : Basic Activist Training Program (BATPRO) STIE
Indonesia Banking School
2013 : Participatant of YOT Campus Roadshow
2014 : Rindam Jaya Military Training
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
141
Indonesia Banking School
2015 : TOEFL at George Mansion University
2015 : Mini Banking Simulation PT. Bank Mandiri
2016 : Workshop Perbankan PT. Bank Mandiri
INTERNSHIP EXPERIENCE
January 2016 : Internship at KPw Bank Indonesia Yogyakarta
August 2016 : Internship at Bank Rakyat Indonesia KC Jakarta Cinere
ORGANIZATIONAL AND WORKING EXPERIENCES
2008 – 2009 : (Public Relation) OSIS SMP Bakti Idhata
2011- 2013 : (Treasurer) OSIS SMAN 6 Jakarta
2011 : (Event Organizer) GorParty 2011
2012 : (Event Organizer) Mahakam Festival 2012
2013 : (Treasurer) IBS SUPERCUP VI
2014 – 2015 : (Treasurer) DPM STIE IBS
2015 – 2016 : (Lecturer’s Assistant) Financial Acc. & Financial Mgt.
2016 – 2017 : (Treasurer) BEM STIE IBS
2016 : (Volunteer) LocalFest 6.0
2016 : (Treasurer) Rhythm Night 2016
2016 : (Staff) Brodo Footwear, Kemang
2017 : (Volunteer) Local Start Up Fest 2017
ACHIEVEMENTS
2013 : Awarded as Student of The Month, Wall Street Institute
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017
142
Indonesia Banking School
2014 : 3rd Winner of Modern Dance at PIASTRO
2015 : Participating at Campus Debate Challenge 2015
2015 : Participating at FACT 4th
2016 : 2nd Winner of Modern Dance at FIB Univ. Indonesia
2016 : 1st Winner of FACT 2016
2016 : Participating at Accounting Competition 2016 at CPA
Australia
Pengaruh Rasio Likuiditas..., Kardina Sariwening, Ak.-IBS, 2017