Rancang Bangun Jaringan - XII
Modul Dynamic RoutingKonfigurasi RIPv2 dan EIGRP
Program Keahlian : Teknik Komputer dan JaringanMata Pelajaran : Rancang Bangun JaringanKelas/ Semester : XII / 1Materi Pokok/ Tema : Routing Menggunakan Protokol Distance Vector
Indikator:1. Siswa dapat memahami protokol routing jenis distance vector pada jaringan
perusahaan.2. Siswa dapat menalar protokol routing jenis distance vector pada jaringan
perusahaan.3. Siswa dapat melakukan konfigurasi routing secara dynamic (khusus
menggunakan protokol RIPv2 dan EIGRP)
Skenario
Gambar. Desain Skenario Praktikum Dynamic Routing RIP
Rancang Bangun Jaringan - XII
Gambar. Desain Skenario Praktikum Dynamic Routing EIGRP
Alat dan Bahan1. PC / Laptop2. Software Simulasi Cisco Paket Tracer 6.2
Dasar TeoriRouting adalah proses dimana suatu router menforward paket ke jaringan yang
dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan ip address yang dituju olehpaket. Jenis konfigurasi routing biasanya dibedakan menjadi 2 yaitu Static Routingdan Dynamic Routing. Static Routing biasanya digunakan untuk jaringa dalamlingkup kecil yang routernya tidak terlalu banya. Sedangkan Dynamic Routingdigunakan untuk jaringan yang besar dan banyak router. Dynamic routingmembutuhkan Routing Protokol untuk membuat table routingnya. Routing protocolmerupakan aturan yang mempertukarkan informasi routing yang nantinya akanmembentuk table routing.Menurut Jeff Dolye, semua routing protocol dibangun dengan algoritma, dimanaalgoritma tersebut merupakan sebuah prosedur atau langkah-langkah untukmemecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Dari algoritma routing protocoltersebut minimal memiliki spesifikasi sebagai berikut :a. Memiliki cara atau prosedur untuk menyampaiakan informasi tentang kondisi
jaringan ke router lain.b. Memiliki cara atau prosedur untuk menerima informasi kondisi jaringan dari
router lain.c. Memiliki cara atau prosedur yang paling optimum untuk menentukan route
perjalanan paket yang mengacu pada informasi table routing yang dimiliki.d. Memiliki cara atau prosedur untuk memberikan reaksi, kompensasi, dan
informasi terhadap kondisi perubahan topologi jaringan internetworking.Rick Graiani dan Allan Johnson mengklasifikasikan protocol routing sebagaiberikut :
Rancang Bangun Jaringan - XII
Distance Vector Routing ProtocolAlgoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing
dari router ke router. Perubahan table routing ini di-update antar router yang salingberhubungan saat terjadi perubahan topologi. Setiap router menerima table routingdari router tetangga yang terhubung secara langsung.Proses routing ini disebut jugadengan routing Bellman-Ford atau Ford-Fulkerson. Routing vektor jarak beroperasidengan membiarkan setiap router menjaga tabel (sebuah vektor) memberikan jarakyang terbaik yang dapat diketahui ke setiap tujuan dan saluran yang dipakai menujutujuan tersebut. Tabel-tabel ini di-update dengan cara saling bertukar informasidengan router tetangga.
Routing distance vektor bertujuan untuk menentukan arah atau vektor danjarak ke link-link lain di suatu internetwork. Sedangkan link-state bertujuan untukmenciptakan kembali topologi yang benar pada suatu internetwork. Misal, router Ymenerima tabel informasi estimasi dari router X, dimana terdapat Xi, yangmenyatakan estimasi waktu yang dibutuhkan oleh X untuk sampai ke router i. Bila Ymengetahui delay ke X sama dengan m milidetik, Y juga mengetahui bahwa Y dapatmencapai router i dalam Xi + m milidetik.Struktur data tabel Distance Vector : Setiap node (router) memilikinya, Baris digunakan menunjukkan tujuan yang mungkin, Kolom digunakan menunjukkan untuk setiap node tetangga secara langsung, Sebagai contoh : pada router X, untuk tujuan Y melalui tetangga Z. Pembentukan tabel routing dilakukan dengan cara tiap-tiap router saling bertukar
informasi routing dengan router yang terhubung secara langsung. Proses pertukaran informasi dilakukan secara periodik, misal setiap 45 detik.
Rancang Bangun Jaringan - XII
Update table routing dilakukan ketika terjadi perubahan toplogi jaringan. Samadengan proses discovery, proses update perubahan topologi step-by-step dari routerke router. Gambar diatas menunjukkan algoritma distance vector memanggil kesemua router untuk mengirim ke isi table routingnya. Table routing berisi informasitentang total path cost yang ditentukan oleh metric dan alamat logic dari routerpertama dalam jaringan yang ada di isi table routing, seperti skema oleh gambar dibawah ini.
Analogi distance vector dapat dianalogikan dengan jalan tol. Tanda yangmenunjukkan titik ke tujuan dan menunjukkan jarak ke tujuan. Dengan adanyatanda-tanda seperti itu pengendara dapat dengan mudah mengetahui perkiraan jarakyang akan ditempuh untuk mencapai tujuan. Dan tentunya jarak terpendek adalahrute yang terbaik.
Convergence
Convergence adalah suatu bahasan dalam Dynamic routing yang mempunyaikeadaan dimana ketika semua router telah mempunyai routing tabel mereka sendirisacara tetap dan konsisten. Jaringan yang Convergence ketika semua router telahmendapatkan hasil lengkap dan akurat mengenai informasi jaringan. Waktuconvergence adalah waktu saar semua router berbagi informasi, menghitung jalurterbaik, mengperbaharui Routing tabel mereka. Jaringan tidak akan berhenti beroperisanpai semua network mendapatkan status convergence, kebanyakan jaringanmempunyai waktu yang singkat untuk mengubah statusnya menjadi convergence.Convergence mengambungkan sifat kolaborasi dan independen,artinya selain routermembuat informasi routingnya sendiri tapi juga berkerjasama dengan router lainuntuk menentukan jalur tebaik, serta mengantisipasi terhadap perubahan topologibersama router lain.pencapaian status convergence secara cepat menandakan protokolrouting yang lebih baik, RIP dan IGRP adalah jenis convergence yang lambat, EIGRPdan OSPF adalah jenis convergence yang cepat.
Langkah KerjaPraktikum RIPv2Dalam dynamic routing, admin tidak diharuskan untuk membuat table routing, tableini dibuat untuk membantu administrator yang baru mencoba untuk mengkonfigurasisebuah router.Router A
No Destination Netmask Gateway Interface Status Keterangan1 192.168.1.0 /24 * Eth0 DC Ditambahkan2 192.168.2.0 /24 * Eth1 DC Ditambahkan3 192.168.3.0 /24 192.168.2.253 Eth0 IC -4 192.168.4.0 /24 192.168.2.253 Eth0 IC -5 192.168.5.0 /24 192.168.2.253 Eth0 IC -
Router BNo Destination Netmask Gateway Interface Status Keterangan1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1 IC -2 192.168.2.0 /24 * Eth0 DC Ditambahkan3 192.168.3.0 /24 * Eth1 DC Ditambahkan4 192.168.4.0 /24 * Eth2 DC Ditambahkan5 192.168.5.0 /24 192.168.3.253 Eth0 IC -
Rancang Bangun Jaringan - XII
Router CNo Destination Netmask Gateway Interface Status Keterangan1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1 IC -2 192.168.2.0 /24 192.168.3.254 Eth1 IC -3 192.168.3.0 /24 * Eth0 DC Ditambahkan4 192.168.4.0 /24 192.168.3.254 Eth1 IC -5 192.168.5.0 /24 * Eth1 DC Ditambahkan
a. Pertama kita membuka software Cisco Packet Tracerb.Membuat sebuah rangkaian jaringan seperti gambar di bawah ini
c. Mengkonfigurasi IP address Router A
d.Menghidupkan interface Fa0/0 pada router A dan mengatur IP Addressnya
e. Menghidupkan interface fa0/1 pada Router A dan mengatur IP Address nya
f. Mengkonfigurasi IP Address pada PC0 dan PC1 dari Router A
Rancang Bangun Jaringan - XII
g.Konfigurasi router B
h.Menghidupkan interface fa 0/0 pada router B dan mengatur IP address
i. Menghidupkan interface fa 0/1 pada router B dan mengatur IP address
j. Menghidupkan interface Eth 0/0/0 pada router B dan mengatur IP address
k.Konfigurasi IP Address pada PC4 dan PC5 dari Router A
Rancang Bangun Jaringan - XII
l. Mengkonfigurasikan IP address Router C
m. Menghidupkan interface fa0/0 dan mengatur IP Address nya
n.Menghidupkan interface fa0/1 dan mengatur IP Address nya
o.Konfigurasi IP address pada PC2 dan PC3 dari Router A
p.Mengkonfigurasi dynamic routing menggunakan protocol RIPv2 pada Router A
Rancang Bangun Jaringan - XII
1. Pada Router A. Masuk ke konfigurasi A dan lihat table routing pada rotertersebut, secara default sebelum dikonfigurasi maka hanya akan ada networkdengan status directly connected
2. Menambahkan perintah berikut ini untuk mengkonfigurasikan router Adengan protokol RIPv2.
3. Setelah itu mengecek kembali tabel routing
Terlihat bahwa table routing di router A sebelum dan sesudah dikonfigurasi tidak mengalami perubahan. Apakah konfigurasi sudah benar?YA, konfigurasi sudah benar. Hanya saja, kita baru mengkonfigurasi routerA dan belum mengkonfigurasi router yang lain. RIP mendefinisikan 2 jenispesan (message): Request messages dan Response messages. Requestmessage digunakan untuk meminta router neighbor mengirimkan update.Response message membawa update. Karena router lain belumdikonfigurasi jadi belum ada response message yang diterima, sehinggatable routing akan tetap sama.
q.Mengkonfigurasi dynamic routing menggunakan protocol RIPv2 pada Router B1. Melihat table routing router B
Rancang Bangun Jaringan - XII
2. Menambahkan perintah dibawah ini
3. Melihat kembali table routing rada router B
Setelah memperhatikan table routing pada router B sebelum dan sesudahdikonfgurasi memang tidak sama halnya dengan router A tadi. Terdapatinformasi tambahan pada table routing router B setelah router Bdikonfigurasi. Tambahan itu diawali oleh label R dimana itu berarti RIPyang menandakan bahwa informasi tersebut merupakan indirectconnection.Sama halnya seperti router A. RIP mendefinisikan 2 jenis pesan (message):Request messages dan Response messages. Request message digunakanuntuk meminta router neighbor mengirimkan update. Response messagemembawa update. Ketika router B mengrimkan request messages kepadarouter A maka router akan mengirimkan response message kepada routerB mengenai table routingnya (router A) sehingga akan meng-update dari
Rancang Bangun Jaringan - XII
table routing router B sehingga bisa menambahkan indirect connectionmelalui router A.Pada saat pertama kali aktif, RIP mem-broadcast keluar sebuah paket yangmembawa Request message melalui semua interface yang mengenable RIP.Proses RIP kemudian memasuki fase mendengarkan Request RIP ataumengirimkan Response message. Neighbor yang menerima pesan Requestakan mengirimkan Response yang berisi tabel routing mereka.
r. Mengkonfigurasi dynamic routing menggunakan protocol RIPv2 pada Router C1. Melihat table routing router C
2. Menambahkan perintah dibawah ini
3. Melihat kembali table routing rada router C
Pada table routing router C terdapat 3 informasi routing baru yang indirectconnection karena router C dikonfigurasi setelah router A dan router B makarouter C ketika mengirimkan request message ke router A dan router B akan
Rancang Bangun Jaringan - XII
mendapatkan response message dari router A maupun router terkait tablerouting mereka sehingga router C mendapatkan 3 informasi routing baruyang indirect connection.
Table routing router A setelah router B dan router C dikonfigurasi
Table routing router B setelah router C dikonfigurasi
Hasil Cek Konektivitas antar PCPC 1 ke PC 5
Rancang Bangun Jaringan - XII
Gambar. Hasil tracert dan ping PC1PC5
Mengapa bisa terjadi?Proses RIP beroperasi dari port 520 UDP; semua pesan RIP di enkapsulasidalam sebuah segment UDP dengan kedua port source dan destination di set 520.RIP mendefinisikan 2 jenis pesan (message): Request messages dan Responsemessages. Request message digunakan untuk meminta router neighbormengirimkan update. Response message membawa update. Metric yangdigunakan oleh RIP adalah hop count, dengan 1 menandakan network yangterhubung langsung (directly connected) dan 16 menandakan networkunreachable.
Pada saat pertama kali aktif, RIP mem-broadcast keluar sebuah paket yangmembawa Request message melalui semua interface yang mengenable RIP.Proses RIP kemudian memasuki fase mendengarkan Request RIP ataumengirimkan Response message. Neighbor yang menerima pesan Request akanmengirimkan Response yang berisi tabel routing mereka.
Ketika router yang merequest menerima Response message, router akanmemproses informasi yang ada didalamnya. Jika terdapat entri route tertentuyang belum dikenali, maka router akan memasukkannya kedalam tabel routingbeserta address dari router yang meng-advertise paket. Jika terdapat entriroute yang ternyata sudah ada didalam tabel routing, maka entri yang sudahada akan digantikan hanya jika entri route yang baru memiliki hop count yanglebih rendah. Jika hop count yang baru lebih tinggi daripada hop count yangtelah tersimpan dan paket update berasal dari router next-hop yang tersimpan
Rancang Bangun Jaringan - XII
dalam tabel, maka entri route akan ditandai sebagai unreachable selama waktuyang terdapat dalam holddown period. Jika holddown period telah berakhirdan neighbor yang sama masih tetap meng-advertise entri dengan hop countyang lebih tinggi tersebut, maka metric yang baru (yang lebih tinggi) akanditerima.
Bagaimana jika dikerjakan menggunakan RIPv1?Hasilnya akan sama dan tetap terkoneksi. Hanya saja konfigurasinya sedikitberbeda. Jika pada RIPv2, setelah menuliskan Router(config)#router rip makasetelah masuk harus menuliskan kembali Router(config-router)#version 2 karenaRIPv2, berbeda halnya dengan RIPv1 yang hanya cukup dengan perintahRouter(config)#router rip saja. Untuk konfigrasi yang lainnya tetap sama.
Perbedaan dan Persamaan RIPv1 dengan RIPv2RIPv1 RIPv2
Perbedaan :Kurang dukungan untuk Variable Length
Subnet Mask (VLSM). Karakteristiknyaadalah adanya clasfull routing protocol.Misalkan terdapat ip address 10.1.2.0dianggap class A atau /8. Keterbatasan initidak memungkinkan untuk memilikisubnet berukuran berbeda dalam kelasjaringan yang sama. Dengan kata lain,semua subnet dalam kelas jaringan harusmemiliki ukuran yang sama.
Pada RIP v1 tidak terjadi pengirimansubnet mask dalam routing update.
Perbedaan :RIP versi 2 (RIP-2 atau RIPv2) berupaya
untuk menghasilkan beberapa perbaikanatas RIP, yaitu dukungan untuk VLSMmaupun CIDR
RIPv2 dapat mengirimkan paketmenggunakan multicast pada IP 224.0.0.9sehingga tidak semua host perlumenerima dan memproses informasirouting. Hanya router-router yangmenggunakan RIP-2 yang menerimainformasi routing tersebut.
Persamaan : Memakai metode distance-vector
algoritma Untuk mencegah kasus
menghitung-sampai-tak-hingga, RIPmenggunakan metode Triggered Update
Hanya bisa menangani 15 hop, jika lebihmaka host tujuan dianggap tidak dapatdijangkau.
Konvergensi yang lambat, untukmenghapus entry tabel routing yangbermasalah, RIP mempunyai metodeyang tidak efesien
Persamaan : Memakai metode distance-vector
algoritma Untuk mencegah kasus
menghitung-sampai-tak-hingga, RIPmenggunakan metode Triggered Update
Hanya bisa menangani 15 hop, jika lebihmaka host tujuan dianggap tidak dapatdijangkau.
Konvergensi yang lambat, untukmenghapus entry tabel routing yangbermasalah, RIP mempunyai metodeyang tidak efesien
Rancang Bangun Jaringan - XII
Praktikum EIGRPa. Membuat skenario praktikum
Gambar. Desain Skenario Praktik EIGRP
b.Menentukan IP address untuk masing-masing device yang ada pada skenarioyang telah dibuat. Misalnya disediakan Network 192.168.5.0/26
Gambar. Subnetting untuk Skenario EIGRP
Device IP Address Gateway InterfacePC0 192.168.5.1/29 192.168.5.6 Fa0/2 (switch)PC1 192.168.5.2/29 192.168.5.6 Fa0/3 (switch)PC2 192.168.5.9/29 192.168.5.14 Fa0/2 (switch)PC3 192.168.5.10/29 192.168.5.14 Fa0/3 (switch)PC4 192.168.5.18/29 192.168.5.22 Fa0/2 (switch)PC5 192.168.5.19/29 192.168.5.22 Fa0/3 (switch)PC6 192.168.5.25/29 192.168.5.30 Fa0/2 (switch)PC7 192.168.5.26/29 192.168.5.30 Fa0/3 (switch)Router A 192.168.5.6/29 Fa0/0 (router) & Fa0/1(switch)Router A 192.168.5.37/29 Fa0/1 (router)Router B 192.168.5.14/29 Fa0/0 (router) & Fa0/1(switch)Router B 192.168.5.45/29 Fa0/1 (router)Router C 192.168.5.38/29 Fa0/0 (router)Router C 192.168.5.46/29 Fa0/1 (router)Router C 192.168.5.53/29 Eth0/0/0 (router)Router D 192.168.5.58/30 Fa0/0 (router)Router D 192.168.5.62/30 Fa0/1 (router)Router D 192.168.5.54/29 Eth0/0/0 (router)Router E 192.168.5.22/29 Fa0/0 (router) & Fa0/1(switch)
Rancang Bangun Jaringan - XII
Router E 192.168.5.57/30 Fa0/1 (router)Router F 192.168.5.30/29 Fa0/0 (router) & Fa0/1(switch)Router F 192.168.5.61/30 Fa0/1 (router)
c.Mengkonfigurasi IP address pada masing-masing device.Konfigurasi IP Address PC0-PC7
Gambar. Konfigurasi IP Address PC0-PC7
Konfigurasi IP address pada Router A-ERouter ARouter>enRouter#conf tRouter(config)#int fa0/0Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#ip address 192.168.5.6 255.255.255.248Router(config-if)#exRouter(config)#int fa0/1Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#ip address 192.168.5.37 255.255.255.248
Rancang Bangun Jaringan - XII
Router(config-if)#exRouter(config)#
Router BRouter>enRouter#conf tRouter(config)#int fa0/0Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#ip address 192.168.5.14 255.255.255.248Router(config-if)#exRouter(config)#int fa0/1Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#ip address 192.168.5.45 255.255.255.248Router(config-if)#exRouter(config)#
Router CRouter>enRouter#conf tRouter(config)#int fa0/0Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#ip address 192.168.5.38 255.255.255.248Router(config-if)#exRouter(config)#int fa0/1Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#ip address 192.168.5.46 255.255.255.248Router(config-if)#exRouter(config)#int eth0/0/0Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#ip address 192.168.5.53 255.255.255.248Router(config-if)#exRouter(config)#
Router DRouter>enRouter#conf tRouter(config)#int fa0/0Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#ip address 192.168.5.58 255.255.255.252Router(config-if)#exRouter(config)#int fa0/1Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#ip address 192.168.5.62 255.255.255.252Router(config-if)#exRouter(config)#int eth0/0/0Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#ip address 192.168.5.54 255.255.255.248Router(config-if)#exRouter(config)#
Router ERouter>enRouter#conf tRouter(config)#int fa0/0Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#ip address 192.168.5.22 255.255.255.248Router(config-if)#exRouter(config)#int fa0/1Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#ip address 192.168.5.57 255.255.255.248Router(config-if)#exRouter(config)#
Router F
Rancang Bangun Jaringan - XII
Router>enRouter#conf tRouter(config)#int fa0/0Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#ip address 192.168.5.30 255.255.255.248Router(config-if)#exRouter(config)#int fa0/1Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#ip address 192.168.5.61 255.255.255.248Router(config-if)#exRouter(config)#
d.Membuat table RoutingRouter A
Destination Netmask Gateway Status192.168.5.0 /29 * Direct Connection192.168.5.8 /29 192.168.5.45 Indirect Connection192.168.5.16 /29 192.168.5.57 Indirect Connection192.168.5.24 /29 192.168.5.61 Indirect Connection192.168.5.32 /29 * Direct Connection192.168.5.40 /29 192.168.5.38 Indirect Connection192.168.5.48 /29 192.168.5.38 Indirect Connection192.168.5.56 /30 192.168.5.54 Indirect Connection192.168.5.60 /30 192.168.5.54 Indirect Connection
Router BDestination Netmask Gateway Status192.168.5.0 /29 192.168.5.37 Indirect Connection192.168.5.8 /29 * Direct Connection192.168.5.16 /29 192.168.5.57 Indirect Connection192.168.5.24 /29 192.168.5.61 Indirect Connection192.168.5.32 /29 192.168.5.46 Indirect Connection192.168.5.40 /29 * Direct Connection192.168.5.48 /29 192.168.5.46 Indirect Connection192.168.5.56 /30 192.168.5.54 Indirect Connection192.168.5.60 /30 192.168.5.54 Indirect Connection
Router CDestination Netmask Gateway Status192.168.5.0 /29 192.168.5.37 Indirect Connection192.168.5.8 /29 192.168.5.45 Indirect Connection192.168.5.16 /29 192.168.5.57 Indirect Connection192.168.5.24 /29 192.168.5.61 Indirect Connection192.168.5.32 /29 * Direct Connection192.168.5.40 /29 * Direct Connection192.168.5.48 /29 * Direct Connection192.168.5.56 /30 192.168.5.54 Indirect Connection192.168.5.60 /30 192.168.5.54 Indirect Connection
Router DDestination Netmask Gateway Status192.168.5.0 /29 192.168.5.37 Indirect Connection192.168.5.8 /29 192.168.5.45 Indirect Connection192.168.5.16 /29 192.168.5.57 Indirect Connection192.168.5.24 /29 192.168.5.61 Indirect Connection192.168.5.32 /29 192.168.5.53 Indirect Connection192.168.5.40 /29 192.168.5.53 Indirect Connection192.168.5.48 /29 * Direct Connection
Rancang Bangun Jaringan - XII
192.168.5.56 /30 * Direct Connection192.168.5.60 /30 * Direct Connection
Router EDestination Netmask Gateway Status192.168.5.0 /29 192.168.5.37 Indirect Connection192.168.5.8 /29 192.168.5.45 Indirect Connection192.168.5.16 /29 * Direct Connection192.168.5.24 /29 192.168.5.61 Indirect Connection192.168.5.32 /29 192.168.5.53 Indirect Connection192.168.5.40 /29 192.168.5.53 Indirect Connection192.168.5.48 /29 192.168.5.58 Indirect Connection192.168.5.56 /30 * Direct Connection192.168.5.60 /30 192.168.5.58 Indirect Connection
Router FDestination Netmask Gateway Status192.168.5.0 /29 192.168.5.37 Indirect Connection192.168.5.8 /29 192.168.5.45 Indirect Connection192.168.5.16 /29 192.168.5.57 Indirect Connection192.168.5.24 /29 * Direct Connection192.168.5.32 /29 192.168.5.53 Indirect Connection192.168.5.40 /29 192.168.5.53 Indirect Connection192.168.5.48 /29 192.168.5.62 Indirect Connection192.168.5.56 /30 192.168.5.62 Indirect Connection192.168.5.60 /30 * Direct Connection
e.Mengkonfigurasi routing pada setiap router sesuai dengan table routing yangtelah dibuat
Router ARouter>enRouter#conf tRouter(config)#router eigrp 1Router(config-router)#network 192.168.5.0Router(config-router)#network 192.168.5.32Router(config-router)#exitRouter(config)#exitRouter#
Router BRouter>enRouter#conf tRouter(config)#router eigrp 1Router(config-router)#network 192.168.5.8Router(config-router)#network 192.168.5.40Router(config-router)#exitRouter(config)#exitRouter#
Router CRouter>enRouter#conf tRouter(config)#router eigrp 1Router(config-router)#network 192.168.5.32Router(config-router)#network 192.168.5.40Router(config-router)#network 192.168.5.48Router(config-router)#exitRouter(config)#exitRouter#
Rancang Bangun Jaringan - XII
Router DRouter>enRouter#conf tRouter(config)#router eigrp 1Router(config-router)#network 192.168.5.48Router(config-router)#network 192.168.5.56Router(config-router)#network 192.168.5.60Router(config-router)#exitRouter(config)#exitRouter#
Router ERouter>enRouter#conf tRouter(config)#router eigrp 1Router(config-router)#network 192.168.5.56Router(config-router)#network 192.168.5.16Router(config-router)#exitRouter(config)#exitRouter#
Router FRouter>enRouter#conf tRouter(config)#router eigrp 1Router(config-router)#network 192.168.5.60Router(config-router)#network 192.168.5.24Router(config-router)#exitRouter(config)#exitRouter#
f. Melihat table routing di masing-masing router setelah semua routerterkonfigurasi
Router A
Router B
Rancang Bangun Jaringan - XII
Router C
Router D
Rancang Bangun Jaringan - XII
Router E
Router F
Rancang Bangun Jaringan - XII
g.Menguji konektivitas jaringan yang telah di-routingPing dan Tracert dari PC0 ke PC7
Gambar. Hasil Ping dan Tracert PC0PC7Ping dan Tracert dari PC4 ke PC2
Rancang Bangun Jaringan - XII
Gambar. Hasil Ping dan Tracert PC4PC2Daftar PustakaRamadhan, Arwan Nur.2013. Dynamic Routing, Simulasi dengan Paket Tracert.
Yogyakarta:UNY
Aditio Agung Nugroho, dkk. 2012. Laporan Praktik Jaringan Komputer Dynamic
Routing. Yogyakarta: UNY
Anonim.2009.Routing: Modul Dynamic Routing. Sleman: SMK N 2 Depok
Module CCNA 2 Chapter 1-11, Cisco Networking Academy Program(CNAP), Cisco
System.
__________.http://lecturer.d3ti.mipa.uns.ac.id/guspur/2010/11/18/antara-ospf-rip-eig
rp/
Top Related