MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH
PENGEMBANGANKAWASAN AGRIBISNIS
KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN
Soemarno, Pm pslp pps ub 2011
MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH
PENGEMBANGANKAWASAN AGRIBISNIS
KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN
Soemarno, Pm pslp pps ub 2011
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
SEKARANG MEMBANGUN = BESOK MEMBANGUN
BESOK MEMBANGUN = LUSA MEMBANGUN
LUSA MEMBANGUN = TERUS BANGUN
SEKARANG MEMBANGUN =
ANAK-CUCU JUGA BANGUN
KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN EKONOMI
HASIL Pembangunan
APA YG DIBANGUN (Sumberdaya)
SIAPA YG MEMBANGUN
(SDM)
Domestik
Ekspor / Luar daerah
Eksternal input
KEBERDAYAAN
SISTEM INDUSTRI PRODUK
UNGGULAN SISTEM
DISTRIBUSI DOMESTIK &
EKSPOR
Kaidah - kaidah global:
Standar mutu:
ISO …..
Kesepakatan Sistem
Perdagangan Global
SINERGI POTENSI, SUMBERDAYA, ORIENTASI
SD
ASD
M
KAPITA
LINFORMASI
IPTEK
Kelembagaan
Prasarana
CLUSTER USAHA
KAWASAN / SENTRA
Lainnya ….
SISTEM
PRODUKSI
PRIMER
SISTEM INDUSTRI PENGOLAHAN
PRODUK UNGGULAN
FILOSOFI KAKU
masyarakat
COMMUNITY BASE ECONOMY
”Membangun sumberdaya manusia dan masyarakat pemilik-pengelolamasyarakat pemilik-pengelola sistem industri melalui usaha komoditas /produk unggulan".
“Kawasan Industri Produk Unggulan Milik Masyarakat”
”Membangun sumberdaya manusia dan masyarakat pemilik-pengelolamasyarakat pemilik-pengelola sistem industri melalui usaha komoditas /produk unggulan".
“Kawasan Industri Produk Unggulan Milik Masyarakat”
Paradigma pembangunan KAKU adalah:
Visi pembangunan KAKU adalah :
“Mewujudkan sistem industri milik masyarakat yang efisien, produktif , berdaya saing tinggi dan berkelanjutan, melalui pengelolaan sumberdaya secara optimal dan berkesinambungan”.
Visi pembangunan KAKU adalah :
“Mewujudkan sistem industri milik masyarakat yang efisien, produktif , berdaya saing tinggi dan berkelanjutan, melalui pengelolaan sumberdaya secara optimal dan berkesinambungan”.
Misi pengembangan Misi pengembangan :
1. Memberdayakan masyarakat, 2. Menciptakan sistem usaha produktif yang
berdaya saing tinggi, berkeadilan dan berkelanjutan,
3. Mengembangkan budaya industri sebagai landasan pengembangan usaha
4. Mengoptimalkan keunggulan komparatif kawasan
1. Memberdayakan masyarakat, 2. Menciptakan sistem usaha produktif yang
berdaya saing tinggi, berkeadilan dan berkelanjutan,
3. Mengembangkan budaya industri sebagai landasan pengembangan usaha
4. Mengoptimalkan keunggulan komparatif kawasan
MISI
Nilai keadilan ini dapat dikaji berdasarkan pertanyaan berikut:
(a). Apakah sumberdayasumberdaya pembangunan pembangunan telah terdistribusi secara adil
(b). Apakah hasil usahahasil usaha pembangunan telah terdistribusi secara adil ,
(c). Apakah aksesakses terhadap kesempatan terhadap kesempatan/peluang untuk berusaha di bidang ekonomi telah terdistribusi secara adil , dan
(d). Apakah kesempatan/peluang untuk berusahapeluang untuk berusaha di bidang ekonomi telah terdistribusi secara fair/ adil antar generasi
Nilai keadilan merupakan merupakan prasyarat pokok dalam
menjamin keberlanjutan pembangunan.
Strategi yang perlu dikembangkan:Strategi yang perlu dikembangkan:
2. Pemanfaatan social capital seperti local-knowledge, institusi lokal dan sejenisnya sebagai pintu masuk dalam setiap proses pengembangan perkebunan. Hal ini sangat penting untuk ditekankan agar konflik sosial dapat dihindari atau bahkan dicegah.
– 3. Pengembangan SDM dan IPTEK yang terkait langsung dengan setiap upaya pengembangan usaha perkebunan primer hingga tersier. Hal ini sangat strategis untuk kepentingan jangka panjang mengingat hanya dengan pengembangan SDM dan IPTEK yang terus menerus meningkat daya saing komoditas perkebunan dapat ditingkatkan.
– 4. Penerapan prinsip-prinsip efisiensi dan kreasi nilai tambah dalam setiap keputusan dan tindakan. Dengan perkataan lain hal-hal yang menimbulkan kemubaziran harus dicegah.
– 5. Pengembangan kelembagaan/institusi yang mampu meminimalkan ongkos transaksi, membangun kebersamaan dan menghidupkan cara kerja yang dinamis dan efisien melalui pengembangan jaringan (network) yang andal.
– 6. Pewilayahan komoditas perkebunan sesuai dengan agroekosistem dan pembatas pembatas ekologis sebagai landasan pengembangan perkebunan yang berkelanjutan.
– 7. Pengembangan kawasan industri perkebunan milik masyarakat (KIMBUN) sebagai media (wadah) transformasi masyarakat dari waktu ke waktu melalui pemanfaatan usaha perkebunan yang terintegrasi dengan industri pengolahan produknya.
– 8. Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi di bidang perkebunan, khususnya berupa kebijaksanaan yang diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan.
– 9. Jaminan keamanan usaha terhadap segala bentuk penjarahan , perambahan atau aktivitas serupa lainnya.
1. Penumbuh-kembangan nilai-nilai yang melandasi berkembangnya hubungan yang harmonis antara
manusia dengan alam (pendekatan ekosistempendekatan ekosistem).
Sumberdaya alam bukan semata-mata sebagai “sesuatu” yang dimanfaatkan bagi kepentingan manusia, tetapi juga menerima kehadiran makhluk lain ciptaan Allah S.W.T. sebagai bagian yang sama seperti halnya manusia. Nilai ini adalah landasan untuk terbinanya hubungan
harmonis antara manusia dengan lingkungannya (nilai-nilai-nilai ekologinilai ekologi).
Strategi yang perlu dikembangkanStrategi yang perlu dikembangkan:
– 3. Pengembangan SDM dan IPTEK yang terkait langsung dengan setiap upaya pengembangan usaha perkebunan primer hingga tersier. Hal ini sangat strategis untuk kepentingan jangka panjang mengingat hanya dengan pengembangan SDM dan IPTEK yang terus menerus meningkat daya saing komoditas perkebunan dapat ditingkatkan.
– 4. Penerapan prinsip-prinsip efisiensi dan kreasi nilai tambah dalam setiap keputusan dan tindakan. Dengan perkataan lain hal-hal yang menimbulkan kemubaziran harus dicegah.
– 5. Pengembangan kelembagaan/institusi yang mampu meminimalkan ongkos transaksi, membangun kebersamaan dan menghidupkan cara kerja yang dinamis dan efisien melalui pengembangan jaringan (network) yang andal.
– 6. Pewilayahan komoditas perkebunan sesuai dengan agroekosistem dan pembatas pembatas ekologis sebagai landasan pengembangan perkebunan yang berkelanjutan.
– 7. Pengembangan kawasan industri perkebunan milik masyarakat (KIMBUN) sebagai media (wadah) transformasi masyarakat dari waktu ke waktu melalui pemanfaatan usaha perkebunan yang terintegrasi dengan industri pengolahan produknya.
– 8. Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi di bidang perkebunan, khususnya berupa kebijaksanaan yang diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan.
– 9. Jaminan keamanan usaha terhadap segala bentuk penjarahan , perambahan atau aktivitas serupa lainnya.
2. Pemanfaatan social capitalsocial capital seperti local-local-knowledgeknowledge, institusi lokal dan sejenisnya sebagai pintu masuk dalam setiap proses pengembangan usaha. Hal ini sangat penting untuk ditekankan agar konflik sosial dapat dihindari atau bahkan dicegah.
Strategi Strategi yang perlu dikembangkan:yang perlu dikembangkan:
3. Pengembangan SDM dan IPTEKSDM dan IPTEK yang terkait langsung dengan setiap upaya Pengembangan usaha produktif primer hingga tersier.
Hal ini sangat strategis untuk kepentingan jangka panjang mengingat hanya dengan pengembangan SDM dan IPTEK yang terus menerus meningkat daya saing komoditas /produk unggulan dapat ditingkatkan.
Strategi yang perlu dikembangkan:Strategi yang perlu dikembangkan:
4. Penerapan prinsip-prinsip efisiensi dan kreasi
nilai tambahnilai tambah dalam setiap keputusan dan tindakan.
5. Pengembangan kelembagaan/institusi yang mampu meminimalkan ongkos transaksi, membangun kebersamaan dan menghidupkan cara kerja yang dinamis dan efisien melalui
pengembangan jaringan (networknetwork)) yang andal.
Strategi yang perlu dikembangkanStrategi yang perlu dikembangkan::
6. Pewilayahan komoditas /produk sesuai dengan agroekosistem dan pembatas pembatas ekologis sebagai landasan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
7. Pengembangan kawasan industri produk unggulan milik masyarakat (KIPMAS) sebagai media (wadah) transformasi masyarakattransformasi masyarakat dari waktu ke waktu melalui pemanfaatan usaha produksi yang terintegrasi dengan industri pengolahan produknya.
Strategi yang perlu dikembangkan:Strategi yang perlu dikembangkan:
8. Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi di bidang poduk unggulan, khususnya berupa kebijaksanaan yang diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan.
9. Jaminan keamanan usahakeamanan usaha terhadap segala bentuk penjarahan, perambahan atau aktivitas serupa lainnya.
10. Usaha bisnis tdk semata didasarkan atas motivasi keuntungan maksimum individual perusahaan / pengusaha, namun harus mengembangkan nilai kerjasama, saling percaya dan pengembangan jaringan kerja (networking);
11. Aspek keberlanjutan fungsi lingkungan hidup harus menjadi pertimbangan utama dalam perancangan (desain) usaha bisnis.
10. Usaha bisnis tdk semata didasarkan atas motivasi keuntungan maksimum individual perusahaan / pengusaha, namun harus mengembangkan nilai kerjasama, saling percaya dan pengembangan jaringan kerja (networking);
11. Aspek keberlanjutan fungsi lingkungan hidup harus menjadi pertimbangan utama dalam perancangan (desain) usaha bisnis.
FILOSOFI KAKU: MAKNA BUDAYA INDUSTRI
1. IPTEK menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan
2. Inovasi IPTEK sbg instrumen untuk mengelola SDA
3. Mekanisme pasar sbg media transaksi
4. Efisiensi & produktivitas sbg landasan alokasi sumberdya
5. Mutu dan KEUNGGULAN sbg tujuan
6. PROFESIONALISME sbg yang ditonjolkan
7. REKAYASA unt mengurangi ketergantungan pd alam
REFORMASI TRADISI: Bisnis MILIK MASYARAKATREFORMASI TRADISI: Bisnis MILIK MASYARAKAT
Tradisi: TERGANTUNG Pd ALAM
Tradisi: BEKERJA-SAMA dg ALAM
Melalui: 1. Rekayasa TeknologiMelalui: 1. Rekayasa Teknologi
2. Rekayasa Kelembagaan2. Rekayasa Kelembagaan
ProduktivitasEfisiensi
Stabilitas/ SustainabilitasEquity
PRASYARAT IMPLEMENTASI KONSEP KAKU
1. DATA & INFORMASI EMPIRIK
2. EXPERT SYSTEM
DECISSION SUPPORT SYSTEM
3. PUBLIC POLICY
PEMBERDAYAAN PEMBERDAYAAN
REORIENTASI BISNIS MILIK MASYARAKAT
Memproduksi “apa-apa yg dpt dihasilkan”Memproduksi “apa-apa yg dpt dihasilkan”
Menghasilkan “apa-apa yg diminta pasar ”Menghasilkan “apa-apa yg diminta pasar ”
PASAR : f (taraf hidup, kesejahteraan, PASAR : f (taraf hidup, kesejahteraan, selera/ cita rasa, tuntutan pasar, ...)selera/ cita rasa, tuntutan pasar, ...)
MUTU yg baikWAKTU yg tepat
HARGA yg terjangkau
MAKNA INDUSTRI
REKAYASA SOSIAL REKAYASA IPTEK
???
? Tekno-logi
Produksi
Tekn.KonservasiRehabilitasi Promosi/
Pemasaran
Budidaya
Pengolahan
Informatika
LIMBAHNilai tambahDiversifikasi
Pasar Riil
Pasar Potensial
Ciri-ciri Masyarakat Pelaku Usaha
1. Lahan /lokasi Usaha sngt Beragam2. Produktivitas sgt beragam 3. Aplikasi teknologi rendah4. Risiko gagal jual umumnya tinggi
1. Lahan /lokasi Usaha sngt Beragam2. Produktivitas sgt beragam 3. Aplikasi teknologi rendah4. Risiko gagal jual umumnya tinggi
5. Penghasil bahan mentah6. Nilai tambah rendah 7. Posisi Rebut-Tawar rendah8. ……….
5. Penghasil bahan mentah6. Nilai tambah rendah 7. Posisi Rebut-Tawar rendah8. ……….
STRATEGI KEMITRAAN
1. Partisipasi Masyarakat2. Pemihakan pd yg LEMAH3. PEMBERDAYAAN
4. Transparansi & Akuntabilitas 5. Local specific & Social Capital6. ………..
ASAS KAKU
Kebersamaan ekonomi melalui :PEMBERDAYAAN &PENINGKATAN PERAN
Masyarakat LokalPelaku Bisnis
COMMUNITY BASES
Masyarakat LokalPelaku Bisnis
COMMUNITY BASES
PERMASALAHAN PEMBERDAYAAN PERMASALAHAN PEMBERDAYAAN
Bgm menciptakan/
memanfaatkan peluang pasar
? Bgm mengolah produk-produk
UNGGULAN ?
Bgm melestarikan
SDA-LH ?
Bgm Memproduksi bahan baku yg Benar ?
Bgm menyediakan
sarana / instrumen?
PRASYARAT PEMBERDAYAAN
PENDAM-PINGANPENDAM-PINGAN
SIRAMAN ROHANISIRAMAN ROHANI
PENYEHATAN BIOFISIK
PENYEHATAN BIOFISIK
PENYEHATAN LINGKUNGA
N
PENYEHATAN LINGKUNGA
N
PENDIDIKANKETRAMPILA
N
PENDIDIKANKETRAMPILA
N
SIKLUS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PELAKU USAHA
Melindungi
MengajakMengajak
Memberi-tahu
Memberi-tahu
Memihaki
Mendam-pingi
Melatih
PENDAM-PING
PENDAM-PING
YANG DIDAM-PINGI
YANG DIDAM-PINGI
INFORMASI/ SUBSTANSI
INFORMASI/ SUBSTANSI
BroadcastingSystemGroup
BroadcastingSystemGroup
ReceivingSystemGroup
ReceivingSystemGroup
LEMBAGA PENGELOLA KAKU
Wadah pemberdayaan masyarakat dengan pola-pola pengembangan a.l.:
Wadah pemberdayaan masyarakat dengan pola-pola pengembangan a.l.:
POLA I: Koperasi Usaha
Kontrak Manajeme
n(KM)
Kontrak Manajeme
n(KM)
KOPERASI INVESTOR
POLA II: Patungan Koperasi - Investor
Saham Koperasi
Saham Investor:
65 : 35
35 : 65
POLA III: BOT = Building, Operating, Transfer
INVESTOR(Privat / Publik)
Membangun PROSES ALIH PROSES ALIH KELOLAKELOLA
“KOPERASI”
PemberPember-dayaan-dayaanPemberPember-dayaan-dayaan
POLA IV: BTN = Bank Tabungan NegaraPOLA IV: BTN = Bank Tabungan Negara
BTN - KAKU
DEVELOPER yg
KOMPETEN
KOPERMASKoperasi
Masyarakat
SIKLUS PENGEMBANGAN SIKLUS PENGEMBANGAN
ANALISIS KELAYAKAN
ANALISIS KELAYAKAN
Penyusunan Rencana Induk
RI
Penyusunan Rencana Induk
RI
Penyusunan Detail Desain
DD
Penyusunan Detail Desain
DD
Konstruksi Fisik & Kelembagaan
Konstruksi Fisik & Kelembagaan
Implementasi Uji coba
Implementasi Uji coba
Pengem-bangan
Pengem-bangan
SOSIALISASI RENCANA INDUK
FINALISASIKONSEP
Renc.Induk.
PERMUFAKATAN TIM KOORDINASI TEKNIS
PEMBAHASAN DENGAN KOMISI PEMBANGUNAN
PEMBAHASAN DENGAN KOMISI PEMBANGUNAN
FORUM PUBLIKFORUM PUBLIK
• Kebutuhan daging sapi selalu meningkat & tidak dapat dipenuhi dari sumber lokal
• Th 1999, import sapi bakalan 378.300 ekor & import daging 27.200 ton
• Th 1996, nilai import US$ 3.014.400 (sapi bakalan) & US$32.433.900 (daging)
• Import sapi bakalan berlangsung terus hingga saat ini
• Sapi potong dapat mengkonversi limbah pertanian, industri & hijauan bermutu rendah menjadi produk bermanfaat & bernilai ekonomi (daging)
Mengapa sapi potong
KAPETMIKRO I
KAPETMIKRO II
Kawasan MAKRO
ProduksiSapi Bakalan
Sapi Hasil Penggemukan
Lokasi kawasan
Kaw. mikro 1
Kaw. mikro 2
SEGMEN AGRIBISNIS SAPI POTONG
Produksi pedet
Pembesaran pedet/bakalan
Penggemukan
Pasca panen
Kebutuhan sumber-daya dan IPTEK berbeda
Daerah otonomi dapat memilih satu atau lebih berdasarkan karakteristik SDA, SDM & modal
yang dimiliki melalui studi kelayakan
Untuk KAKU
SEKIAN !
SEMOGA BERMANFAAT
WASSALAM
SEKIAN !
SEMOGA BERMANFAAT
WASSALAM
Top Related