MISI PENERBITAN MAJALAH INTERNAL BADAN
PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT)
(Survei Deskriptif : Majalah Infotek Edisi 2-2018 di Biro Pusat
Pelayanan Teknologi BPPT)
NADIA KHAIRUNNISA
Program Studi D-III Hubungan Masyarakat, Universitas Negeri Jakarta
Disetujui pada bulan Agustus 2019
Abstract
BPPT PR makes a media in the form of an internal magazine called the Information
Technology (Infotek) Magazine. Infotek Magazine as one of BPPT's communication media that
serves as a means of delivering information about the activities and technological innovations
that have been carried out by BPPT. Infotek magazine has been published since 2014.
In this study the authors used the concept of public relations writing, from this concept can
be derived into variables. The variable in this study is the magazine publishing mission. From
these variables are reduced into three dimensions, namely the scope of information delivered,
the style of presentation of language, and the target audience.
This research approach is quantitative with descriptive research methods, the research was
conducted at Biro Pusat Pelayanan Teknologi BPPT. The author uses questionnaires and
interview results as primary data and infotek magazines as secondary data. The sampling
technique uses sample probability with the census sampling method using 62 samples, namely
the employees of the Pusyantek Bureau, the analysis technique in this study uses the mean
central tendency.
Based on the results of the study, the dimension that has the highest value is on the
dimensions of the target reader with an average of 4.26, the lowest mean value is on the
dimensions of the style of language presentation that is equal to 3.89.
Conclusions can be drawn at the magazine publishing mission, BPPT public relations has
been quite successful in making infotek magazines in accordance with what should be done in
making magazines that are relevant to the target audience. However, in the dimension of
language presentation style, BPPT public relations still must pay attention in using words or
sentences, especially technology terms that are suitable for all magazine readers.
Keywords: infotek magazine, internal media, magazine publishing mission
Abstrak
Humas BPPT membuat suatu media berupa majalah internal yang diberi nama Majalah
Informasi Teknologi (Infotek). Majalah Infotek sebagai salah satu media komunikasi BPPT
yang berfungsi sebagai sarana penyampaian informasi mengenai kegiatan-kegiatan serta inovasi
teknologi yang telah dilakukan BPPT. Majalah infotek sudah diterbitkan sejak tahun 2014.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan konsep public relations writing, dari konsep
tersebut dapat diturunkan menjadi variabel. Variabel dalam penelitian ini adalah misi penerbitan
majalah. Dari variabel tersebut diturunkan menjadi tiga dimensi yaitu cakupan informasi yang
disampaikan, gaya penyajian, dan sasaran pembaca.
Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif, penelitian
dilakukan di Biro Pusat Pelayanan Teknologi BPPT. Penulis menggunakan kuesioner dan hasil
wawancara sebagai data primer serta majalah infotek sebagai data sekunder. Teknik penarikan
sampel menggunakan probabilita sampel dengan metode sensus sampling dengan menggunakan
62 sampel yaitu pegawai Biro Pusyantek, teknik analisis pada penelitian ini menggunakan
tendensi sentral mean.
Berdasarkan hasil penelitian, dimensi yang mempunyai nilai tertinggi yaitu pada dimensi
sasaran pembaca dengan rata-rata sebesar 4.26, nilai mean terendah yaitu pada dimensi gaya
penyajian bahasa yaitu sebesar 3.89.
Dapat ditarik kesimpulan pada misi penerbitan majalah, humas BPPT sudah cukup berhasil
dalam membuat majalah infotek yang sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan dalam
pembuatan majalah yang relevan dengan sasaran pembaca. Namun pada dimensi gaya
penyajian, humas BPPT masih harus memperhatikan dalam menggunakan kata-kata atau
kalimat khususnya istilah teknologi yang sesuai dengan seluruh pembaca majalah.
Kata kunci: majalah infotek, media internal, misi penerbitan majalah
PENDAHULUAN
Publik internal organisasi terdiri atas orang-orang yang berkegiatan di dalamnya dan secara
fungsional mempunyai tugas dan pekerjaan serta hak dan kewajiban tertentu. Publik dalam
organisasi terdapat jenjang kepangkatan yang menyebabkan adanya pegawai yang memimpin
dan yang dipimpin. 1
Maka dari itu, pegawai di dalam sebuah organisasi atau lembaga sangat membutuhkan
informasi tentang organisasinya secara berkala. Baik itu masalah organisasi, kebijakan
organisasi, kegitan-kegiatan maupun inovasi yang telah dilakukan organisasi atau lembaga.
Agar lebih efisien dalam menyebarkan informasi tentang organisasinya, praktisi humas
memerlukan media komunikasi.
Pemilihan media penyampaian pesan yang baik dapat mempengaruhi efektivitas
komunikasi. Sebagai seorang humas, media penyampaian pesan khususnya kepada publik
1 Onong Uchjana Effendy, Human Relation Dan Public Relation, Bandung: CV. Mandar Maju, 2009, hlm.
17)
internal haruslah diperhatikan agar pesan atau informasi yang disampaikan dapat dipahami dan
dimengerti dengan jelas.
Media komunikasi yang dapat digunakan oleh humas untuk menyampaikan informasi untuk
publik internalnya, salah satunya adalah menggunakan majalah internal. Komunikasi intenal
berbentuk majalah memiliki manfaat untuk melancarkan saluran informasi. Majalah organisasi
(house magazine, house organ, house company publication) merupakan sarana yang penting
dalam kegiatan Public Relations dalam rangka memelihara dan membina hubungan yang
haemonis antara pimpinan organisasi dengan public intern maupun public ekstern2
Majalah internal atau house jurnal dapat digunakan sebagai media penyampaian informasi,
media penyampaian ide atau opini karyawan, dan hiburan bagi karyawan. Majalah yang dibuat
haruslah menarik agar media ini dibaca oleh karyawan.
Humas harus mengetahui apa saja motif yang dibutuhkan agar karyawan tertarik membaca
majalah tersebut. Informasi yang disajikan house jurnal harus bersifat informatif, edukatif,
hiburan dan gaya yang lebih dialogis3.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah gaya bahasa penulisan, desain, setra faktor
penunjang lainnya seperti foto, infografis, dan lain sebagainya. Gaya bahasa sangat berpengaruh
untuk menatik minat pembacanya. Maka idelanya majalah internal harus memuat informasi
yang bersifat positif, baik dari sisi ilmu, citra lembaga, dan informasi umum.
Demikian halnya sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non Kementrian, Badan
Perencanaan Dan Penerapan Teknologi (BPPT), yang mempunyai tugas untuk melaksanakan
tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi.
2 Ibid, hlm.155
3 Soleh Soemirat, Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya,
2017, hlm.27)
BPPT memiliki humas sebagai bagian dari sumber pemberi informasi terhadap pegawainya.
Berkaitan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi sebagai instansi milik
pemerintah keberadaan humas merupakan keharusan secara fungsional dan operasional dalam
upaya menyebarluaskan atau mempublikasikan suatu kegiatan yang dilakukan oleh instansi
yang bersangkutan. Selain itu, humas di instansi ini juga dibutuhkan untuk memberikan
informasi tentang kebijakan teknologi, hasil kerja BPPT serta meningkatkan komunikasi dan
memelihara hubungan yang baik dengan perwakilan dari publik internal maupun eksternal. 4
Secara garis besar peran humas pada instansi ini adalah sebagai komunikator antara BPPT
dengan publik internal maupun eksternal. Fungsi lain bagian humas BPPT melaksanakan
penyiapan pembinaan, pengelolaan dan penyelenggaraan hubungan masyarakat serta
pendokumentasian setiap kegiatan yang dilakukan di lingkungan BPPT.5
Dalam melaksanakan semua tugas tersebut, humas BPPT membuat suatu media berupa
majalah internal yang diberi nama Majalah Informasi Teknologi (Infotek). Disini, Majalah
Infotek sebagai salah satu media komunikasi BPPT yang berfungsi sebagai sarana penyampaian
informasi mengenai kegiatan-kegiatan serta inovasi teknologi yang telah dilakukan BPPT.
Majalah infotek sudah diterbitkan sejak tahun 2014. Majalah Infotek terbit secara berkala
yaitu setiap empat bulan sekali, dengan oplah 100 eksamplar setiap terbit6. Majalah Infotek
terdiri dari 60-80 halaman dengan liputan utama dan bahasan inovasi teknologi yang berbeda
setiap penerbitannya. Cover atau tampilan depan majalah juga disesuaikan dengan tema atau
liputan utama yang akan diangkat didalamnya. Selain itu terdapat berbagai macam rubrik-rubrik
yang terdapat di Majalah Infotek diantaranya; liputan utama, liputan khusus, informasi inovasi
teknologi, informasi kegiatan/event BPPT, dan informasi umum atau kabar parlemen yang
4 Biro Hukum, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat, https://www.bppt.go.id/hukum-kerjasama-
humas diakses pada 12 Mei 2019, pukul 16.00 WIB. 5 Biro Hukum, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat, https://www.bppt.go.id/hukum-kerjasama-
humas diakses pada 12 Mei 2019, pukul 16.00 WIB. 6 wawancara dengan Pak Septa, penanggung jawab dan pelaksana Majalah Infotek pada 6 Mei 2019
sedang terjadi di Indonesia. Selain diterbitkan dalam bentuk cetak, Majalah Infotek juga
diterbitkan dalam bentuk online yang dipublikasi di website BPPT.
Majalah internal merupakan sebuah produk tulisan humas sekaligus sebagai indentitas
organisasi, yang mampu mengirimkan visi-misi organisasi sehingga dapat membentuk citra
organisasi, dan humas suatu organisasi menggunakan media internal sebagai salah satu alat
untuk menyebarkan informasi. Salah satu penyebaran informasi kepada publik internal atau
pegawai di sebuah organisasi yaitu menggunakan media internal berupa majalah. Malajah
Infotek yang diproduksi oleh humas BPPT juga sekaligus dijadikan sebagai media internal
menyampaian informasi lembaga ke publiknya.
Majalah Infotek yang dijadikan objek untuk penelitian adalah Majalah Infotek Edisi 2-2018.
Dalam melakukan penelitian majalah infotek ini penulis melakukan wawancara dengan
penanggung jawab majalah infotek, yaitu Pak Septa beliau mengatakan:
“Kalau untuk penyajian informasi utama media ini masih belum mendapat feedback atau
keluhan yang berarti dari para pembaca yaitu publik internal (pegawai) BPPT, dikarenakan
jangka waktu terbit majalah ini agak lama yaitu empat bulan sekali, jadi informasi utama
yang disajikan adalah informasi yang sudah di publikasi di media lain. Sehingga karyawan
BPPT merasa sudah terpenuhi mengenai informasi tersebut. Sekalipun ada keluhan yaitu
dari jajaran direksi tentang foto yang disajikan dalam majalah. Lalu keluhan mengenai
kuantitas jumlah majalah yang dikirim ke masing-masing kedeputian atau biro, kalau ini
masalah anggaran, jadi kita belum tau gimana nantinya. Dan pernah ada keluhan dari
karyawan non-deputi teknologi, seperti karyawan dari Biro Pusyantek mereka kan bertugas
manajemen pemasaran tentang teknologi inovasi BPPT, tetapi karena mereka bukan ahli
teknologi jadi mereka kesulitan dalam kata-kata istilah teknologi. Tetapi kami menyajikan
kata-kata tersebut bertujuan untuk memberi pengetahuan baru dalam memahami produk
teknologi unggulan BPPT”.7
Penulis juga melakukan wawancara dengan salah satu pembaca majalah yaitu Selvy –
pegawai BPPT Biro Pusat Pelayanan Teknologi (Pusyantek) – menurutnya:
“Sebenarnya majalah infotek sudah bangus dari desain, informasinya, warna, cover,
sepertinya humas membuat majalah infotek sangat niat yaa, fisik majalahnya sama kayak
kita kalau membeli majalah diluar. Tapi saya merasa kesulitan tentang nama-nama istilah
teknologi yang digunakan, karena humasnya tidak menulis pengertian tentang kata-kata
tersebut. Karena pusyantek tugasnya menejemen pemasaran mau gamau kita harus tentang
inovasi teknologi tersebut. Karena saya bukan lulusan teknologi jadi saya kadang-kadang
searching atau bertanya tentang hal itu.”8
Berdasarkan penjelasan diatas ada beberapa faktor yang menjadi ketertarikan dan
permasalahan untuk meneliti Majalah Infotek BPPT. Penelitian ini akan melihat apakah misi
penerbitan Majalah Infotek BPPT berdasarkan pada cakupan informasi yang akan disajikan,
gaya penyajian bahasanya dan sasaran publik pembacanya.
Dalam kehumasan, misi penerbitan majalah internal bertujuan untuk menentukan cakupan
muatan atau isi yang diinformasikan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan publik pembaca.
Bagi organisasi majalah internal dapat dijadikan sarana komunikasi dan dapat membangun
dukungan karyawan terhadap organisasinya. Sedangkan bagi karyawan, majalah internal harus
membuat mereka termasuk ke dalam organisasi, misalnya informasi yang memuat atau
mengakui prestasi karyawan dapat menimbulkan rasa bangga dan menjadi bagian dari
organisasi tersebut.
7 Wawancara dengan Pak Septa, penanggung jawab dan pelaksana Majalah Infotek, pada tanggal 6 Mei
2019 8 Wawancara dengan Selvy pegawai biro pusyantek, pada tanggal 13 mei 2019
Tujuan penelitian ini diantaranya adalah untuk:
1. Untuk mengetahui cakupan informasi dalam majalah internal BPPT
2. Untuk mengetahui gaya penyajian bahasa yang digunakan pada majalah internal BPPT
3. Untuk mengetahui sasaran pembaca majalah internal BPPT
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam memberikan kontribusi penelitian
dibidang public relations khususnya tentang media internal, di lingkungan Prodi D-III
Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta. Selain itu, penelitian
ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi untuk penelitian serupa selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Public Relations
Menurut Maria (2002:31), “public relations merupakan suatu bagian dari satu napas
yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan
tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh
kepercayaanya dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi
tersebut.”9
Dapat disimpulkan bahwa public relations lebih berorientasi pada pihak perusahaan
untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumya
karena mendapat opini dan kritik dari konsumen. Akan tetapi jika fungsi public
relations yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk
memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, dan suasana kerja yang
kondusif, serta peka terhadap karyawan, diperlukan pendekatan khusus dan motivasi
dalam meningkatkan kerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public
9 Ibid, hlm. 114
relations adalah memelihara, mengembangbiakan, mempertahankan komunikasi timbal
balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau
meminimalkan munculnya masalah.10
Publik dalam public relations dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori
diantarannya yaitu publik internal dan publik eksternal. Publik internal yaitu publik
yang berada di dalam organisasi/perusahaan seperti supervisor, karyawan pelaksana,
manajer, pemegang saham, dan direksi perusahaan. Eksternal publik secara organik
tidak berkaitan langsung dengan perusahaan seperti pers, pemerintah, pendidik/dosen,
pelanggan, komunitas, dan pemasok. 11
Public Relations internal adalah salah satu bentuk kegiatan dari public relations
yang menitik beratkan kegiatannya kedalam, istilah “dalam” maksudnya kegiatan itu
hanya berlaku kepada bentuk hubungan dengan publik yang ada dalam instansi atau
perusahaan tersebut. Pengertian publik dalam hal ini dibatasi kepada pengertian
sekelompok individu yang terlibat pada satu kegiatan, dan dikat oleh satu perhatian dan
kepentingan perusahaan guna mencapai satu tujuan.12
Media Internal Public Relations
House jurnal adalah salah satu bentuk media komunikasi Public Relations yang paling
tua. Kehadiran house jurnal membuktikan bahwa penerbitan media ini bukan kegiatan
baru bagi public relations atau hanya kegiatan penunjang saja. Dalam bukunya
Essentials of Public Relations Frank Jefkins, lebih jauh menyebutkan bahwa house
10
Ibid, hlm. 115 11
Soleh Soemirat , Op.cit., hlm. 15 12
Amie Primarni , Op.cit., hlm. 65
jurnal memiliki berbagai nama lain seperti (surat kabar karyawan), dan company
newspaper (surat kabar perusahaan). 13
Jenis house jurnal dapat dibedakan dari sasaran pembacanya yaitu bersifat internal
untuk staf dan karyawan perusahaan dan bersifat eksternal untuk public diluar
perusahaan. Perbedaan ini bisa tampak bila media itu dibuat untuk karyawan (internal)
dan pelanggan (eksternal).14
Majalah Internal
Media ini memuat atau menyampaikan beberapa informasi, termasuk peraturan dan
kebijakan pihak manajemen tentang suatu hal agar dapat diketahui, diperhatikan,
dipertimbangkan, dan dilakanakan oleh karyawan maupun pihak-pihak terkait. Media
ini menyampaikan informasi dalam bentuk teks tulis (tulisan), gambar, dan grafik.
Informasi yang disampaikan cukup mendalam, bahkan terkadang mengajak
pembacanya untuk berpikir dan variatif, artinya terdiri dari berbagai bidang/jenis.
Karena mendalam maka majalah tidak dapat diterbitkan dalam waktu cepat. Biasanya
majalah diterbitkan bulanan atau tiap bulan. Ada juga yang menerbitkan tiap dua bulan,
tiga bulan, bahkan tiap semester.15
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif untuk melihat misi
majalah internal organisasi, yaitu majalah infotek yang dibuat oleh humas BPPT. Pendekatan
kuantitatif dipilih karena pada penelitian ini akan menyajikan data berupa angka-angka dan
analisis menggunakan statistik.
13
Soleh Soemirat, Elvinaro ardianto, Op.cit,.hlm. 21 14
Soleh soemirat , Elvinaro ardianto, Op.cit,.hlm .22 15
Ropingi El Ishaq, Public Reltions Teori & Praktik, Malang: Intrans Publishing, 2017, hlm. 152
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survei untuk mengetahui misi penerbitan
majalah internal sebagai media internal BPPT dalam menyampaikan informasi. Metode survei
dipilih karena dalam melakukan peneitian, penulis mengumpulkan data menggunakan
kuesioner.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif karena hanya hanya
sampai deskripsi, untuk mempermudah peneliti dalam melakukan analisis, yaitu dengan
menyajikan data secara sistematik sehingga lebih mudah dipahami dan disimpulkan.
Pada penelitian ini populasi yang digunakan penulis adalah seluruh karyawan Biro Pusat
Pelayanan Teknologi BPPT sebanyak 62 orang. Apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih
baik diambil semua jadi penelitiannya merupakan penelitian populasi. Metode pemgambilan
data yang dengan jelas mewakili/melibatkan seluruh anggota populasi disebut sensus. 16
Pada
penelitian ini, penulis menggunakan metode pengambilan data yaitu dengan sensus, karena
anggota sampel mewakili seluruh populasi yaitu sebanyak 62 orang. Dalam penelitian ini,
penulis menggunakan teknik non-probability sampling yaitu teknik penarikan sampling jenuh.
Teknik ini dipilih karena jumlah sampel yang mewakili sama dengan jumlah populasi. Pada
umumnya dilakukan jika populasi kurang dari 100.17
Pada penelitian ini, penulis menggunakan data primer yaitu menggunakan kusioner.
Kuesioner yang digunakan adalah angket tertutup yang memberikan pernyataan kepada
responden yang sudah dalam bentuk pilihan ganda. Kuesioner dipilih karena lebih ekonomis,
mempunyai item yang sama untuk semua subjek, serta menjamin kerahasiaan (anonim).
Penelitian ini menggunakan skala intrerval, dimana interval suatu indikator mempunyai
jarak interval yang sama. Penulis akan menggunakan angka sehingga data akan lebih akurat,
efisien, dan komunikatif. Interval yang digunakan adalah sebagai berikut: Skala 5 = Sangat
16
Yusuf Zainal Abidin Metode Penelitian Komunikasi Pendekatan Kuantitatif :Teori Dan Aplikasi, Bandung: CV. Pustaka Ceria, 2015 ., hlm 276 17
Ibid., hlm 283
Setuju (SS), Skala 4 = Setuju (S), Skala 3 = Ragu-Ragu (R), Skala 2 = Tidak Setuju (TS), Skala
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
Jika dalam suatu penelitian mengunakan skala interval maka ukuran tendensi pusat yang
digunakan adalah mean. Mean dapat diperoleh dengan rumus:
Keterangan:
F = frekuensi
X = nilai pengukuran
N = banyak pengamatan18
Dari penjelasan tersebut, penelitian ini menggunakan tendensi mean dalam teknik analisis
data. Penulis menggunakan mean karena penelitian ini menggunakan skala interval pada skala
pengukuran pernyataan kuesioner misi penerbitan majalah.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan konsep public relations writing, dari konsep
tersebut dapat diturunkan menjadi variabel. Variabel dalam penelitian ini adalah misi penerbitan
majalah. Dari variabel tersebut diturunkan menjadi 3 dimensi yaitu:
Dimensi pertama yaitu pemenuhan informasi yang disampaikan, dimensi ini terdiri dari 4
indikator, yaitu; informasi mengenai organisasi yang menerbitkannya, kegiatan yang dilakukan,
produk/jasa yang ditawarkan, dan gagasan atau ide tertentu.
Dimensi kedua yaitu gaya penyajian bahasanya, menyangkut penggunaan kata atau kelimat
yang dianggap tepat. Dimensi ini terdapat tiga indikator yaitu; Familiarity (keakraban),
Understandability (dapat mudah dipahami), dan Emotional Impact (berdampak emosional)
18
Ibid., hlm.169
Dimensi ketiga yaitu sasaran pembaca, dimensi ini terdapat dua indikator yaitu; isi yang
disajian dan kepentingan tertentu terhadap organisasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Untuk menguji nilai validitas dan reliabilitas, penulis menggunakan SPSS 23.0 untuk
mendapatkan nilai yang valid dan reliabel.
Tabel 1. Hasil Validitas
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy. ,673
Bartlett's Test of
Sphericity
Approx. Chi-Square 865,655
Df 378
Sig. ,000
(Sumber : Hasil Penelitian Penulis Menggunakan SPSS 23.0)
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan penulis, hasil yang diperoleh adalah nilai
KMO-MSA (Kaiser Mayer Olkin – Measure of Sampling Adequancy) sebesar 0.673 dimana
meliebihi 0.5 maka instrumen data untuk mengukur Misi Penerbitan Majalah Internal BPPT
yaitu Majalah Infotek Edisi 2-2018 dinyatakan valid.
Tabel 2. Hasil Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
,845 ,875 28
(Sumber : Hasil Penelitian Penulis Menggunakan SPSS 23.0)
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan penulis, hasil yang diperoleh adalah
nilai reliabilitas yaitu Cronbach's Alpha = 0.845 dan Cronbach's Alpha Based on Standardized
Items sebesar = 0.875, maka data instrumen pada penelitian mengenai Misi Penerbitan Majalah
Internal BPPT yaitu Majalah Infotek Edisi 2-2018 dapat dikatakan reliabel dengan kriteria
reliabel yang sangat tinggi.
Tabel 3. Mean per Dimensi
No. Dimensi Rata-Rata
1. Cakupan informasi dalam majalah organisasi 4.02
2. Gaya Penyajian Bahasa 3.89
3. Sasaran Pembaca 4.26
Sasaran Pembaca Gaya Penyajian Bahasanya Cakupan informasi
3,89
4,02
4,26
GRAFIK RATA-RATA PER DIMENSI
Grafik 1
Dapat diketahui dari bagan dan tabel diatas, dimensi yang mempunyai nilai tertinggi yaitu
pada dimensi sasaran pembaca dengan rata-rata sebesar 4.26. Pada dimensi ini memiliki dua
indikator yaitu, isi yang disajikan dan kepentingan mereka terhadap organisasi. Pada dimensi ini
paling banyak responden menjawab setuju, berdasarkan hasil penelitian ini menyatakan bahwa
Humas BPPT telah berhasil dalam membuat majalah internal sesuai sasaran pembaca majalah.
Berdasarkan tebel dan diagram per-dimensi diatas, terdapat nilai mean yang terendah yaitu
pada dimensi gaya penyajian bahasa majalah. Mean yang didapat yaitu sebesar 3.89, pada
dimensi ini penjelaskan tentang gaya penyajian bahasa yang menyangkut tentang penggunaan
kata-kata dan kalimat yang dianggap tepat dan efektif. Pada dimensi ini terdapat tiga indikator
yaitu familiarity (keakraban), understandability (dapat mudah dipahami), dan emotional impact
(berdampak emosional). Pada dimensi ini banyak responden yang menjawab ragu-ragu dan
setuju. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa Humas BPPT telah cukup berhasil
dalam membuat majalah internal menggunakan kata-kata atau kalimat yang yang tepat dan
efektif.
Tabel 4. Mean per Indikator
Dimensi Indikator Mean
Cakupan informasi dalam
majalah organisasi
1. Informasi mengenai organisasi 4.28
2. Kegiatan yang dilakukan 4.44
3. Produk/jasa yang ditawarkan 4.25
4. Gagasan atau ide tertentu 3.12
Gaya penyajian bahasa 1. Familiarity 3.38
2. Understandability 3.76
3. Emotional impact 4.45
Sasaran pembaca 1. Isi yang disajikan 4.35
2. Kepentingan terhadap
organisasi
4.18
Grafik 2
Mean per Indikator
Berdasarkan tabel dan diagram mean per-indikator di atas dapat diketahui bahwa nilai mean
tertinggi berada pada indikator emotional impact yaitu sebesar 4.45, pada indikator ini rata-rata
responden memilh pernyataan sangat setuju. Berarti humas BPPT dalam menulis untuk majalah
infotek berhasil membuat dan menimbulkan dampak emosional untuk pembaca.
Pada tabel dan diagram di atas terdapat indikator dengan nilai mean terendah yang terdapat
pada indikator gagasan/ide tertentu, yaitu memperoleh hasil mean sebesar 3.12. Dari tiga
pernyataan yang disajikan, dua diantaranya yaitu pada pernyataan majalah infotek menyajikan
kolom usulan/keinginan/harapan pegawai dan pernyatan infotek menyajikan kolom hiburan
untuk pegawai, rata-rata responden memilih pernyataan tidak setuju. Berdasarkan penelitian ini
4,284,44
4,25
3,123,38
3,76
4,45 4,354,18
1
2
3
4
5
info
rmas
i me
nge
nai
org
anis
asi
kegi
atan
yan
g d
ilaku
kan
pro
du
k/ja
sa y
ang
dit
awar
kan
gaga
san
/id
e t
ert
en
tu
fam
iliar
ity
un
de
rsta
nd
abili
ty
em
oti
on
al im
pac
t
isi y
ang
dis
ajik
an
kep
en
tin
gan
te
rhad
ap o
rgan
isas
i
Grafik Mean Per-indikator
dapat diketahui bahwa majalah infotek tidak menyajikan kolom untuk pegawai menyampaikan
pendapatnya dan tidak menyajikan rubrik hiburan, hal ini menyataka humas BPPT dalam
membuat majalah infotek masih belum dapat memenuhi kebutuhhan isi majalah sesuai dengan
target pembaca majalah.
Pembahasan
Penelitian ini berlandaskan pada konsep penulisan untuk majalah, dengan variabel misi
penerbitan majalah yaitu mengandung penegasan apa yang harus dilakukan dan siapa pembaca
majalah. Tujuan dibuatnya majalah internal adalah sebagai sarana komunikasi antara organisasi
dengan karyawannya. Selain itu, majalah internal juga dapat membentuk citra positif organisasi
berdasarkan apa yang dimuat dalam majalah tersebut.
Pada peneltian ini, penulis meneliti tentang misi penerbitan majalah organisasi yang dibuat
oleh Humas BPPT sebagai media dalam menyampaikan informasi organisasi ke pagawai
internalnya. Penelitian ini mempunyai 3 dimensi dan 9 indikator.
Dimensi pertama pada penelitian ini adalah cakupan informasi dalam majalah organisasi,
dimensi ini memiliki empat indikator yaitu, informasi mengenai organisasi, kegiatan yang
dilakukan, produk/jasa yang ditawarkan, dan gagasan atau ide tertentu. Pada indikator gagasan
atau ide mempunyai nilai mean terendah, yaitu sebesar 3.12 hal ini dapat disimpulkan bahwa
majalah infotek tidak menyajikan kolom harapan/keingianan/ usulan untuk pegawai
menyampaikan pendapatnya mengenai organisasi, dan juga majalah infotek tidak menyajikan
rubrik hiburan untuk pembaca majalah infotek. Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil penelitian,
responden rata-rata menyatakan tidak setuju pada kedua pernyatan ini. Padahal jika humas
menyediaka kolom untuk pegawai menulis usulan/keluhan dan menyajiakan rubrik hiburan,
pegawai akan semakin tertarik untuk membaca majalah infotek.
Dimensi kedua yaitu tentang gaya penyajian bahasa, yang berkaitan dengan kata atau
kalimat yang diangap tepat. Dimensi ini memiliki tiga indikator diantaranya yaitu, familiarity
(keakraban), understandability (dapat mudah dipahami), dan emotional impact (berdampak
emosional). Indikator yang memiliki nilai tertinggi yaitu pada indikator emotional impact yaitu
mepunyai nilai sebesar 4.45, yang berarti humas BPPT dalam menulis untuk majalah infotek
sudah menggunakan kata-kata/kalimat yang berhasil membuat dan menimbulkan dampak
emosional untuk pembaca. Adapun indikator terendah pada dimensi ini adalah pada indikator
familiarity, yaitu sebesar 3.38 banyak responden yang memilh pernyataan ragu-ragu dan tidak
setuju. Dari hasil penelitian ini menyatakan humas BPPT masih harus memperhatikan
penggunaan kata-kata/kalimat terutama pada istilah teknologi yang digunakan.
Dimensi ke tiga yaitu tentang sasaran pembaca yang mempunyai dua indikator yaitu isi yang
disajikan dan kepentingan tertentu karyawan terhadap organisasi. Nilai mean tertinggi terdapat
pada indikator isi yang disajikan, yaitu sebesar 4.35. Hal ini menandakan humas BPPT dalam
membuat majalah infotek sudah menyajikan isi yang sesuai dengan kepentingan organisasi dan
kebutuhan publik pembacanya.
KESIMPULAN
Misi penerbitan majalah mengandung penjelasan yaitu mengenai apa yang seharusnya
dilakukan dalam pembuatan majalah dan siapa pembaca majalah. Jika pembaca majalah adalah
publik internal organisasi maka muatan isi pada majalah haruslah sesuai dengan kepentingan
organisasi dan kepentingan publik pembaca terhadap organisasi tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan tentang misi penerbitan
majalah internal BPPT yaitu pada majalah infotek edisi 2-2018, kesimpulan yang didapatkan
diantaranya :
1. Pada dimensi cakupan informasi dalam majalah organisasi, memiliki empat indikator yaitu,
informasi mengenai organisasi, kegiatan yang dilakukan, produk atau jasa yang ditawarkan,
dan gagasan atau ide tertentu. Hasil mean yang didapatkan yaitu 4.02. Hal ini menandakan
humas BPPT sudah memuat informasi atau artikel tentang organisasinya dengan lengkap
sesuai dengan apa yang harus dilakukan dalam pembuatan majalah internal.
2. Pada dimensi gaya penyajian bahasa yaitu berkaitan dengan penggunaan kata-kata atau
kalimat yang dianggap tepat. Pada dimensi ini terdapat tiga indikator yaitu familiarity
(keakraban), understandability (dapat mudah dipahami), dan emotional impact (berdampak
emosional). Hasil mean yang didapatkan yaitu 3.89. Hasil mean pada dimensi ini memiliki
nilai terendah dintara dimensi lainnya. Melalui hasil penelitian, pada dimensi ini masih
banyak reponden yang masih belum memahami kata-kata atau kalimat khusunya pada kata-
kata istilah teknologi yang disajikan di majalah infotek. Dikarenakan humas BPPT dalam
menulis artikel pada inovasi teknologi tidak memberi pengertian atau definisi tentang kata-
kata istilah teknologi tersebut.
3. Pada dimensi sasaran pembaca, memiliki dua indikator yaitu isi yang disajikan dan
kepentingan publik internal terhadap organisasi. Hasil mean yang didapatkan pada dimensi
ini yaitu 4.26. Hal ini menyatakan bahwa humas BPPT dalam memilih informasi yang akan
disajikan pada majalah infotek sudah sesuai dengan kepentingan organisasi dan
kepentingan sasaran pembaca.
Dapat ditarik kesimpulan pada misi penerbitan majalah, humas BPPT sudah cukup berhasil
dalam membuat majalah infotek sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan dalam
pembuatan majalah yang relevan dengan sasaran pembaca majalah.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Abidin, Yusuf Zainal. 2015. Metode Penelitian Komunikasi Pendekatan Kuantitatif
:Teori Dan Aplikasi, Bandung: CV. Pustaka Ceria
Effendy, Onong Uchjana. 2009. Human Relation Dan Public Relation. Bandung: CV.
Mandar Maju
El Ishaq, Ropingi. 2017. Public Reltions Teori & Praktik, Malang: Intrans Publishing
Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:Kencana
Primarni,Amie. 2014. Inroducing Public Relations. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia
Soemirat, Soleh, Elvinaro Ardianto. 2017. Dasar-Dasar Public Relations, Bandung; PT.
Remaja Rosdakarya
Sopian. 2016. Public Relations Writing, Konsep, Teori, Praktik. Jakara : PT. Grasindo
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta
Sumber Lain
Profile BPPT https://www.bppt.go.id/profil/sejarah diakses Jumat 19 Juli 2019
Biro Hukum, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat, https://www.bppt.go.id/hukum-
kerjasama-humas diakses 12 mei 2019
Wawancara Dengan Pak Septa, Penanggung Jawab Dan Pelaksana Majalah Infotek Pada 6 Mei
2019
Wawancara Dengan Selvy Pegawai Biro Pusyantek, Pada Tanggal 13 Mei 2019
Top Related