CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
Nama Penawar : CV. DUTA UNGGUL SARANANama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Ruas Hilimbana-Sisobawino-Hiljau dhi. Dimulai
dari Hilimbana melalui SMP Negeri 3 Lolofitu Moi
PENDAHULUAN
Setelah kami mempelajari dokumen tender dan tipycal gambar rencana, untuk melaksanakanpekerjaan tersebut diatas kiranya perlu dibuat suatu metode pelaksanaan yang terarah dan efektif.Sehingga diharapkan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan spesifikasi rencana dan tepat waktu.Sebelum dimulainya pekerjaan harus dibentuk manajemen pelaksanaan, persiapan dan pasilitaspendukung pelaksaan dan program keselamatan kerja sehingga dalam pelaksanaan nantinyaterarah dan dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.
PROGRAM KERJA
Program kerja ditujukan untuk mengatur dan membagi beberapa jenis pekerjaan ke beberapakelompok kerja sehingga optimal dalam penggunaan tenaga kerja, material, perkakas danperalatan. Yang termasuk dalam detail rencana kerja adalah:
perintah kerja dan semua aktivitas seharusnya tercantum dalam urutan kerja jumlah tenaga kerja untuk setiap kelompok, sebagai contoh, ukuran kelompok dan
pembagiannya. jumlah peralatan untuk setiap kelompok, sebagai contoh, jenis alat setiap
kelompok danpembagiannya.
jumlah bahan material untuk setiap kelompok, sebagai contoh, jenis material setiapkelompok dan pembagiannya.
Bagaimana memotivasi tenaga kerja, menggunakan insentif , seperti task work,dan Bagaimana instruksi diberikan dan diterima dengan sikap yang baik, mengindari
kesalahpahaman dan perintah kerja yang salah.
ORGANISASI LAPANGAN
Konstruksi jalan yang menggunakan tenaga kerja juga membutuhkan organisasi proyek tertentudi lapangan. Struktur organisasi biasanya bermacam-macam, tetapi umumnya terdiri daribeberapa bidang seperti Terlampir dalam dokumen penawaran.
\
Metode Pelaksanaan
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
LINGKUP UMUM PEKERJAAN JALAN
Sekali kamp proyek didirikan dan disuplai dengan material, perkakas dan peralatan, pekerjaankonstruksi dalam dimulai.Pekerjaan pembangunan jalan dibagi ke dalam beberapa kegiatan, setiap subnya melakukanserangkaian kegiatan. Pekerjaan yang telah terbagi tersebut memiliki urutan kerja tersendiri pula.
Flow Chart berikut memberikan gambaran secara umum tentang urutan pekerjaan pembangunanjalan:
Galian Untuk Selokan Pembersihan parit disepanjang jalan yang akandikerjakan
Pekerjaan tanah Galian dan penutupan, penghamparan danleveling, drainase, timbunan dan kemiringanbadan jalan
Penyiapan Badan Jalan Penyekrapan, pembasahan, pemadatan danleveling akhir pada pekerjaan tanah
Struktur Cekungan penyeberangan, gorong-gorong, BoxCulvert dan jembatan
Metode Pelaksanaan
Operasional : Kegiatan :Pendukung Pekerjaan di kamp, Setting alinyemen
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
Dalam kondisi normal, setiap pekerjaan dikerjakan oleh satu grup tenaga kerja yang berbeda.Jika ada kegiatan pekerjaan berdekatan dengan pekerjaan lain, maka pekerjaan sebaiknyadiatur (sebagai contoh suatu pekerjaan penggalian harus menunggu sampai grup pekerjapembersihan (clearing) selesai. Sementara itu, jika pekerjaan tersebut berjauhan, makapengawasan tidak diperlukan terlalu lama.
Ingat:Suatu pekerjaan seharusnya mengikuti pekerjaan selanjutnya sedekat mungkintanpa menimbulkan pengaruh atau keributan. Jarak antara kegiatan pertama
danberikutnya seharusnya tidak lebih dari 2 km
Jika dilakukan pada pekerjaan baru, sangat penting dilakukan staggering pada operasional diatas, membutuhkan kurang lebih satu minggu sebelum dimulai operasional berikutnya. Hal inimemberikan kesempatan kepada Teknisi untuk bekerja secara baik dan memberikan intruksidasar dan pelatihan untuk tenaga kerja baru.
TAHAP PELAKSANAAN
Pekerjaan Pembangunan Jalan Produksi Beuracan terdiri dari beberapa jenis item pekerjaan,setiap jenis melakukan serangkaian lingkup dan urutan kegiatan masing-masing yaitu :
TAHAP UMUM
1.2 MOBILISASI
Mobilisasi ini mencakup Personil inti, Pekerja dan Peralatan Pekerjaan sudah harus
termobilisasi sebelum pekerjaan dimulai.
PENGUKURAN DAN SETTINGDapat dibayangkan bila kita ingin menggali dari A hingga B, yang diperlihatkan ol
ehgaris putus-putus gambar dibawah ini.
Metode Pelaksanaan
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
Untuk memastikan bahwa kita mendapatkan ketinggian yang benar dalam penggalian,kita perlu melakukan pengukuran untuk mendapatkan gambar rencana dan perkiraankuantitas.
Setting Alinyemen jalan
Pemilihan garis as (tengah) suatu jalan adalah merupakan tugas yang paling penting bagi
supervisi lapangan. Jika pemilihan garis jalan salah, hal ini dapat menghambatpelaksanaan pekerjaan, memperlama hari kerja dan jalan menjadi sulit, dan
juga mahaldalam pemeliharaannya.Garis tengah disarankan dipilih untuk menghindari lokasi yang jelek atau kesulitan
dalamdrainasi, lokasi dengan tanah yang jelek atau pekerjaan tanah menjadi besar, d
aerahbebatuan atau berat untuk pembersihan. Ditambahkan lagi, bila struktur drain
asidiperlukan, garis tengah haruslah dipilih dengan baik sehingga struktur
drainasi dapatditempatkan pada lokasi penyeberangan yang paling baik (best crossing point).
Menyeting Garis Lurus
Garis lurus diseting dengan memberi tanda setiap jarak 50m hingga 100m dengan
tongkat ukur (lanjir). Diantara dua toangkat ukur, segera buat titik (point) seti
apjarak 10m. Biasanya bagian-bagian (seksi) yang tidak lebih dari 50 sampai 100
mdiseting dalam waktu bersamaan. Didaerah pegunungan atau perengan, setiap
seksidipilih kurang dari 50m.
Metode Pelaksanaan
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
Menyeting lengkungan (kurve)
Garis tengah yang telah kita pilih dengan membuat garis lurus - garis lurus akan
bertemu pada titik-titik pertemuan (intersection point). Akhirnya garis lurus tersebut
akan dihubungkan dengan lengkung yang akan diseting dalam detail penyetingan.
Ukur jarak antara titik pertemuan dan anggap hal ini merupakan perkiraan panjang
awal dari pada jalan yang akan dibangun
Menyeting Ketinggian Vertikal Jalan
Jika lajur jalan horisontal telah dibuat, tahap berikutnya adalah menyeting bentuk jalan
vertikal (vertical alignment). Bentuk jalan vertikal menset level jalan dalam hubungannya
dengan keadaan dataran/permukaan tanah di sekitar. Metode yang terlihat dibawah ini
digunakan papan prepil untuk memperkirakan ketinggian jalan, yang berguna untuk
menghindari pemindahan tanah yang tidak diperlukan.
Kemiringan Jalan
Jika menyeting garis tengah dari sebuah jalan, perlu dicek kemiringan sepanjang profil
jalan. Pindahkan level dari sebuah papan prepil ke antara papan selanjutnya dan ukur
perbedaannya
Metode Pelaksanaan
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
Pada saat memilih garis tengah jalan, sangatlah perlu untuk mengecek bahwa kemiringan
permukaan tanah yang ada. Hal ini untuk meyakinkan supaya tidak terlalu curam atau
terlalu datar sebelum memastikan lokasi dari garis tengah jalan.
Penyetingan Bentuk Badan Jalan
Ketika penyetingan lengkungan jalan (badan jalan) dan saluran samping, penting untuk
mengurangi jumlah pekerjaan penggalian sekecil mungkin dengan mengikuti level
permukaan tanah yang ada sepanjang garis jalan. Prosedur yang dijelaskan di bawah ini
merupakan cara yang efisien dari penyetingan level jalan, untuk memperoleh lokasi jalan
yang baik dengan drainase yang baik pula dan tidak terjadi pekerjaan penggalian atau
penimbunan yang besar.
TAHAP PEKERJAAN TANAH
Umumnya pekerjaan tanah pada pembuatan jalan meliputi pekerjaan penggalian drainasi,
dan penggunaan material untuk membuat badan jalan, pekerjaan pengalian (pemotongan)
untuk diurugkan pada daerah yang memerlukan urugan, sehingga membentuk badan jalan.
Atau untuk urugan pada daerah yang perlu ditinggikan karena daerah tersebut jelek sistim
drainasinya.Pertama kita perlu mempertimbangkan pada situasi dimana jalan dibangun ditana
h yangdatar, atau relatif sama tingginya. Antara jalan dan drainasi memiliki sedikit
kemiringan.
3.1.1 GALIAN TANAH BIASA
Untuk Penyiapan Badan Jalan (dengan Cut&Fill)
Metode Pelaksanaan
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
Permasalahan dimulai ketika jalan dibuat melewati tanah perengan. Semakin tajamkemiringannya, semakin banyak penggalian yang dibutuhkan untuk membuat jalan. Selaluhindari kemiringan yang dalam, jika memungkinkan. Tempatkan jalan pada punggung bukitbila memungkinkan, untuk mengurangi pekerjaan tanah, demikian juga pekerjaan drainase.
Pembuatan jalan pada permukaan yang mempunyai kemiringan berpengaruh:√ Saluran samping yang tinggi harus digali dalam.√ Saluran samping untuk sisi yang lebih rendah biasanya tidak dibutuhkan, dan√ Jalan harus dibuat dengan menimbun sisi yang lebih rendahCara terbaik untuk melakukan itu adalah memisahkan pekerjaan dalam dua tahap:
1) Tahap pertamaGali pada daerah yang tinggi, timbunkan pada daerah yang rendah, dan bentuk
slopepada sisi rendah.
2) Tahap kedua :Gali saluran samping disisi yang tinggi dan bentuk badan jalan.
Keuntungan metode dengan mengerjakan secara bertahap adalah :· Penggalian akan mendekati seimbang dengan jumlah penimbunan yang
dibutuhkan· Material untuk timbunan yang dibutuhkan mendekati yang diperlukan,
dimana halini akan mengurangi kebutuhan dan pengangkutan material kearah
memanjang.Metode Pelaksanaan
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
· Dengan membuat perataan sepanjang sisi dari jalan dan kemudian
menurunkan kesisi tanah yang rendah, mengurangi penggalian dan pada u
mumnyamengakibatkan kebutuhan saluran samping pada sisi yang rendah tidak
diperlukanlagi.
METODE PELAKSANAAN
Bahan :· Tidak ada bahan yang digunakan
Peralatan yang digunakan :
· Excavator· Dump Truck· Alat Bantu
Urutan Kerja :· Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan· Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator· Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck· Dump Truck membuang material hasil galian pada daerah badan jalan yang
butuhmaterial timbunan.
· Untuk material hasil galian yang tidak terpakai/tidak bias dipakai dibuangkelokasi pembuangan yang telah ditentukan.
· Setelah penggalian sekelompok pekerja merapikan hasil galian dan sisa material
galian.· Tahap akhir dilakukan pengujian tanah dan DCP
Pelaporan :Supervisi akan melaporkan setiap hari kerja sebagaimana dia telah gunakan untuk tiapharinya. Dia akan melaporkan pekerjaan galian ini dalam besaran volume m3 untuk setiapseksinya (25 m panjang jalan) yang telah dikerjakannya, yaitu untuk volume penggalian.
Flow Chart Pekerjaan Galian Pengukuran awal
Shop Drawing
Ok
Metode Pelaksanaan
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
Galian Sedalam/selebar Rencana
Pembuangan Hasil Galian dan PekerjaMelakukan Perapihan
FinishSelanjutnya penimbunan
3.2.1 TIMBUNAN BIASA
Untuk Penyiapan Badan JalanTahap berikutnya adalah untuk membentuk slope sisi rendah dan meratakan
untukmembentuk badan jalan.Jika kedalaman dari timbunan pada bahu jalan di sisi yang rendah lebih besar
daripada 0.3 m,tidak perlu saluran samping pada sisi rendah dari jalan itu. Pastikan bahwa
kemiringan daripenimbunan mempunyai gradien tidak lebih curam daripada 1:2 seperti yang
terlihat padagambar di bawah ini.
Untuk menghasilkan penimbunan dengan kualitas baik pada sisi rendah, penting bahwa
semua tanah dipadatkan dengan benar. Penimbunan dilakukan dalam lapisan demi lapisan
dengan ketebalan15cm, yang dipadatkan dengan benar sebelum lapisan baru ditambahkan.
Juga pastikan bahwa tanah mempunyai kadar air optimal ketika dipadatkan. Dalam dataran
yang curam, mungkin perlu menggunakan mesin penggilas kecil (hand rammer) untuk
Metode Pelaksanaan
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
memadatkan lapisan pertama dan menambah timbunan dengan lapisan berikutnya,
gunakan lapisa yang lebih tipis (maksimum 0.1m).
METODE PELAKSANAANBahan :
· Bahan Timbunan
Peralatan yang digunakan :
· Excavator· Dump Truck· Motor Greder· Vibrator Roller· Alat Bantu
Urutan Kerja :· Excavator di Quary menggali dan memuat ke dalam dump truck· Dump Truck mengangkut dari Quary ke lapangan· Material diratakan dengan menggunakan Motor Grader· Material dipadatkan menggunakan Vibratory Roller· Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan
levelpermukaan dengan menggunakan alat bantu
Pelaporan :Supervisi akan melaporkan setiap hari kerja sebagaimana dia telah gunakan
untuk tiapharinya. Dia akan melaporkan pekerjaan timbunan ini dalam besaran volume m3
untuksetiap seksinya (25 m panjang jalan) yang telah dikerjakannya, yaitu untuk volu
metimbunan dan perataan.
3.3 PENYIAPAN BADAN JALAN
Setelah penggalian dan penimbunan selesai, badan jalan dibentuk dengan tanah dari galian
saluran -saluran samping dan galian perengan pinggir jalan yang memenuhi spec. Tanah
galian dari saluran harus terlebih dahulu dilempar ke tengah jalan, dari bagian tengah ini
dimulai perataan hingga ke bahu jalan untuk membentuk badan jalan.
Metode Pelaksanaan
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
· Peninggian Elevasi As dan Pembentukan Saluran SampingPenggalian saluran sisi jalan dilakukan dalam dua tahap. Pertama saluran digal
i,kemudian sisi-sisi kemiringan pada saluran digali. Biasanya sehari atau dua hari
diijinkanuntuk masing-masing tahap ini, dimaksudkan untuk memberikan ruang gerak
para
pekerja.
Pengalian saluran samping dilakukan dengan menyeting menggunakan benang dan patok,
dan sebagai kontrol digunakan pola saluran (mal saluran bisa dibuat dari rangka kayu)
Untuk kedua pekerjaan galian saluran dan sloping sisi saluran ini, tugas untuk masing-
masing pekerja adalah menyeting sisi sepanjang saluran. Tugas pembuatan slooping
biasanya biasanya sedikit lebih tinggi dibanding penggalian saluran, sebab pengalian
tanah pada permukaan kemiringan adalah lebih mudah untuk dikerjakan dari pada
penggalian saluran.Tanah hasil galian dari saluran samping digunakan untuk membuat bentuk
jalan. Untukmemperoleh bentuk badan jalan yang baik dan sesuai dengan rencana, dapat
dilaksanakandengan bantuan patok.
Setelah tanah pada badan jalan diratakan, maka perlu dipadatkan dengan baik. Untuk
memastikan kadar air selama pemadatan, sebaiknya tanah disiram dengan air.Setelah pemadatan dilaksanakan, adalah penting untuk mengecek ketinggian
akhir daribadan jalan ini, apakah sudah tepat sesuai dengan rencana dan memenuhi
standar dankwalitas.Jika ada permukaan jalan tidak akurat, bagian yang menggelembung harus
dipotong danbagian yang cekung harus diurug lagi. Jika ada terjadi penambahan urugan
kembali, makapastikan bahwa pekerjaan tambahan ini juga perlu dipadatkan dengan baik.
Akhirnya,ulangi sekali lagi untuk mengecek ketinggian permukaan jalan ini untuk mema
stikanbahwa pekerjaan tanah telah selesai dikerjakan dengan standar yang benar
· Peninggian Elevasi pada Lengkungan (superelevation of Curve)Peninggian elevasi diterapkan pada belokan jalan yang tajam, dimana jari-jarikelengkungan kurang dari 100 m, hal ini untuk mengimbangi gaya sentrifugal.Metode Pelaksanaan
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
Peninggian pada lengkungan ini dibuat dengan cara membalik posisi kemiringan badan
jalan sisi luar (separoh badan jalan), guna untuk mencegah tergelincirnya kendaraan yang
melintas diatasnya.
Peninggian elevasi dibuat secara bertahap mulai dari 20 m atau satu seksi sebelummemasuki daerah belokan.Demikian pula dengan cara yang sama, peninggian diakhiri 20 m setelah lengkunganterakhirSedangkan disepanjang kelengkungan atau belokan, peninggian elevasi dibuat konstan
(sama), yaitu dengan kemiringan melintang sebesar 8%(atau 10% sebelum dilakukanpemadatan.Akhirnya sebagai catatan, peninggian elevasi seharusnya dibuat dengan memadatkan lapisdemi lapis dengan setiap lapis tidak lebih dari 15 cm.
METODE PELAKSANAANBahan :
· Tidak ada bahan yang digunakan
Peralatan yang digunakan :
· Motor Greder· Vibrator Roller· Alat Bantu
Urutan Kerja :· Motor Grader meratakan permukaan hasil galian dan timbunan biasa· Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah dipotong/diratakan oleh
MotorGrader
Metode Pelaksanaan
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
· Sekelompok pekerja akan membantu meratakan badan jalan dengan alat bantu· Tahap akhir dilakukan pengujian kepadatan dan CBR lapangan
Pelaporan :Supervisi akan melaporkan hari kerja sebagaimana dia telah gunakan untuk tiap harinya.Dia akan melaporkan pekerjaan penyiapan ini dalam besaran volume m2 untuk setiapseksinya (25 m panjang jalan) yang telah dikerjakannya, yaitu untuk volume perataan danpemadatan.
Flow Chart Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan Pembentukan dengan Motor Greder
Pemadatan dgnVibrator Roller
Pemadatan Ulang
Test KepadatanNo
Ok
Dilanjutkan dgnPengurugan
3.2.2 TIMBUNAN PILIHAN
Untuk Badan Jalan (Embankment construction)Peninggian badan jalan membutuhkan sejumlah besar material urug dan biaya
yang mahaluntuk pelaksanaannya. Hal ini sebaiknya dihindari atau diminimalkan. Bila
memungkinkandipindahkan pada jalur ditanah yang tinggi. Namun hal ini tidak dimungkinkan
karena tidakada alternatif karna jalur yang telah ada.Urugan harus didatangkan dari lokasi penggalian tanah urug terdekat dengan alat
angkutyang layak (misalnya truk). Jenis tanah galian yang dipakai harus berkwalitas baik
. Tanahorganik dan mungkin pasir atau lumpur pasir sebaiknya tidak digunakan. Jika pas
ir ataulumpur pasir adalah material yang paling dominan dilokasi itu. Maka bisa
digunakan denganmemperkuat sisi luar slope(plengsengan) dengan konstruksi yang layak, seperti m
isalnyadengan pelindung dari tanah lempung dan atau menanaminya dengan tanaman
pengaman.Serta kemiringan slope dibuat tidak kurang dari 1:3, hal mana untuk mencegah erosi.
Metode Pelaksanaan
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
Perhitungan kwantitas pekerjaan tanah adalah merupakan hal yang penting untukperencanaan dan kontrol konstruksi timbunan tanah. Adalah perlu untuk penerapan metodeyang sederhana dan akurat untuk memperkirakan kwantitas material timbunan yangdiperlukan dilapangan.Peninggian tanah hanya diperlukan pada tanah yang datar dimana hanya ada sedikit variasiketinggian permukaan tanah, dan kondisi ini, adalah lebih aman untuk mengambil
posisitinggi pada garis tengah jalan sebagai rata-rata ketinggian potongan melintang.Tinggi timbunan pada setiap titik di garis tengah jalan dapat dengan cepat diketahui denganmenggunakan papan prepil.
Garis tengah jalan kemudian diintip (diamati) untuk mengecek permukaan garis atas papanprepil dan posisi horisontalnya. Pengaturan pada ketinggian prepil dibuat seperlunya.Kemudian bila memungkinkan untuk mencari ketinggian dari pada urugan untuk setiapjarak 25 m dengan mengukur dari prepil ke tanah dasar dan menguranginya 0.5 m.Pengukuran dibulatkan ke 10 cm terdekat.Walaupun demikian untuk supervisi hal ini tidak memberikan detail yang layak untukmengkoordinasi pekerjaan berbasiskan hari kerja. Tanah timbunan akan dipadatkan secarabertahap lapis demi lapis.Lebar (W), pada masing-masing lapis tergantung pada kemiringan sisi luar dan tinggi daritimbunan itu sendiri.Ketebalan lapisan akan tergantung pada metode dan peralatan yang digunakan untukpemadatan. Diasumsikan pemadatan akan digunakan dengan 10 ton mesin pemadatvibrating roller, maka lapisan perlu dibuat 15 cm per lapis.Volume dari berbagai bentuk lapisan tergantung pada lebar masing-masing lapis (W), yangjuga tergantung pada kedalaman lapisan dibawah lapisan atas timbunan, dan juga padabesarnya kemiringan sisi luar. Perhitungan ini penting untuk menetapkan jumlah materialdan untuk membagi-bagi pekerjaan timbunan.Saat supervisi membuat rencana pelaksanan konstruksi timbunan ini, pertama kali yangharus dikerjakan membagi level pada pekerjaan tanah pada 0.5 m, 0.60 m, 0.75 m, 0.90 m,atau 1.05 m sehingga pengurugan dapat diproses dalam lapisan 15 cm ke permukaan atastimbunan jalan.
Metode Pelaksanaan
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
Setelah pengukuran prepil garis tengah dicatat, prepil ujung pinggir jalan harus diseting danketinggian prepil pada garis tengah jalan ditransfer ke patok pinggir jalan. Setelah itu lanjiryang berada ditengah jalan dilepas supaya area kerja menjadi lapang, dan mudah dikerjakanuntuk preoses pemadatanya. Pada waktu bersamaan patok tanda yang kuat harus dimasukkankedalam dasar tanah utuk setiap jarak 25 m dan tanda ketinggian garis air banjirdicantumkannya, sehingga pelaksanaan pelevelan dapat diganti bila diperlukan.Setelah supervisi menghitung kwantitas pekerjaan tanah, lapis demi lapis dan seksi demi seksi,ia sebagai koordinator lapangan mengkoordinasi para pekerja, menetapkan jumlah hari kerjayang dibutuhkan untuk setiap lapisan dan setiap seksinya.Setelah masing-masing layer dipadatkan, lapis berikutnya memerlukan timbunan denganketebalan lebih besar dari 15cm dan memadatkannya. Volume kwantitas pekerjaan tanahuntuk tanah galian yang padat akan mengembang dan menyediakan ekstra material tanahyang diperlukan.METODE PELAKSANAAN
Bahan :· Bahan Timbunan Pilihan
Peralatan yang digunakan :
· Wheel Loader· Dump Truck· Motor Greder· Vibrator Roller· Water tank· Alat Bantu
Urutan Kerja :· Whell Loader memuat ke dalam Dump Truck· Dump Truck mengangkut material ke lapangan dengan jarak dari quary ke
lapangan
· Material dihampar dengan menggunakan Motor Grader· Hamparan material disiram air dengan Watertank Truck (sebelum
pelaksanaanpemadatan) dan dipadatkan
· Pemadatan dengan menggunakan Tandem Roller· Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan
levelpermukaan dengan menggunakan alat bantu
Metode Pelaksanaan
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
· Tahap akhir dilakukan pengujian kepadatan dan CBR lapanganPelaporan :Supervisi akan melaporkan hari kerja sebagaimana dia telah gunakan untuk tiap harinya.Dia akan melaporkan pekerjaan timbunan pilihan ini dalam besaran volume m3 untuksetiap seksinya (25 m panjang jalan) yang telah dikerjakannya, yaitu untuk volumeperataan dan pemadatan.
Flow Chart Pekerjaan Timbunan Pilihan
Pengangkutan Material Yang TelahDisetujui oleh direksi
Meratakan Dgn Greder
Pemadatan dgn Vibrator Roller dan Pembasahandgn Water Tank (kadar air optimum)
Pemadatan Ulang
No
Test Kepadatan
Ok
Lahan Siap untuk PenghamparanLapisan Agreggate Base
Metode Pelaksanaan
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
TAHAP PEKERJAAN STRUKTUR
Untuk Bangunan PelengkapUmumnya pekerjaan Struktur meliputi pekerjaan Beton K.250, Baja Tulangan U24
polos danpekerjaan Pasangan Batu.Untuk pekerjaan Struktur dikerjakan sebelum pekerjaan aspal dilaksanakan, hal ini b
ertujuansupaya tidak terjadi kerusakan dan mengotori pekerjaan aspal yang baru selesai dikerj
akan.
7.9 PASANGAN BATU
Pada pekerjaan ini pada tahap awalnya, galian tanah dilakukan dengan excavator, kem
udianpenentuan dimensi dan titik elevasi dilakukan dengan cara manual, kemudian dipasan
g/stelprofil untuk acuan pelaksanaan pasangan batu. Acuan dibuat per 6 m, pelaksanaa
npengadukan dilakukan dengan concrete mixer.Posisi penepatan mixer didudukan pada daerah bahu jalan. Pelaksanaan pasangan
batudiawali dari lantai, dilanjutkan ke pasangan dinding dan plesteran. Kemudian dilakuk
anpengurugan kembali bila ada rongga yang terjadi pada dinding bagian dalam.
METODE PELAKSANAANBahan :
· Batu Gunung/Kali· Pasir PasangMetode Pelaksanaan
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
· Semen· AirProporsi Campuran : Batu : 65 % Mortar (campuran semen & pasir) : 35%
Peralatan yang digunakan :· Concrete Mixer· Alat Bantu
Urutan Kerja :· Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima seluruhnya di lokasi pekerjaan· Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan
menggunakanConcrete Mixer
· Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang· Pemasangan/penyusunan batu dengan mortal sedemikian rupa sehingga tersu
sundengan kokoh dan tidak mudah roboh.
· Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan· Tahap akhir dilakukan pembersihan disekitar lokasi dari sisa-sisa material
Pelaporan :Supervisi akan melaporkan hari kerja sebagaimana dia telah gunakan untuk tiap hari
nya.
Dia akan melaporkan pekerjaan Pasangan Batu ini dalam besaran volume m3 untuk setiap
seksinya (sesuai tampang dan panjang pasangan) yang telah dikerjakannya, yaitu untuk
volume terpasang.
7.3.1 TULANGAN BAJA U24 POLOS
Pekerjaan ini merupakan tulangan untuk beton dan dilakukan dengan cara manual dengan
dimensi dan ukuran tertentu berdasarkan shop drawing ditempat lokasi pekerjaan dengan
speksifikasi yang telah disetujui oleh Direksi proyek.
METODE PELAKSANAANBahan :
· Baja Tulangan U24 polos· Kawat Beton
Peralatan yang digunakan :
Metode Pelaksanaan
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
· Alat Bantu
Urutan Kerja :· Bahan dasar (besi dan kawat) diterima seluruhnya di lokasi pekerjaan· Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesi
an &Bending schedule disetujui
· Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan dengan Bar cutter sesuai dengan yang
diperlukan· Batang tulangan dipasang / disusun sesuai dengan Gambar Pelaksanaan
danpersilangannya diikat kawat
· Tahap akhir dilakukan pengecekan diameter besi dan jarak antar besi harus dicheck
dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan pembongkaran
pasangan besi sebelum dilakukan pengecoran.Pelaporan :Supervisi akan melaporkan hari kerja sebagaimana dia telah gunakan untuk tiap hari
nya.Dia akan melaporkan pekerjaan Tulangan Baja ini dalam besaran volume Kg untuk se
tiapseksinya (sesuai ukuran) yang telah dikerjakannya, yaitu untuk volume terpasang.
7.1.5 BETON K.250Pekerjaan ini merupakan pengecoran beton dan dilakukan dengan cara manual de
ngandimensi dan ukuran tertentu berdasarkan shop drawing ditempat lokasi pekerjaan den
ganspeksifikasi (jobmix formula beton) yang telah disetujui oleh Direksi proyek.
METODE PELAKSANAANBahan :
· Semen· Pasir beton· Agregat Kasar· Kayu Perancah· PakuProporsi Campuran : Semen : 410 Kg/m3
Pasir beton : 670 Kg/m3
Agregat Kasar : 992 Kg/m3
Air : 200 Ltr/m3
Peralatan yang digunakan :· Concrete Pan Mixer· Truck Mixer· Water TankMetode Pelaksanaan
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
· Alat Bantu
Urutan Kerja :Pekerjaan Bekisting· Bekisting sebelum diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi terlebih dahulu
diworkshop kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing.
· Ukuran dan bentuk akan dikerjakan dengan teliti dengan mengacu pada shop
drawing yang telah disetujui oleh Direksi· Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipa
sangsesuai dengan posisinya yang tertera di shop drawing
· Bekisting harus kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-
kayu lepas, sampah-sampah dll
Pengecoran· Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi beton deng
anmenggunakan Concrete Mixer
· Beton di-cor ke dalam bekisting yang telah disiapkan· Selama pengecoran perlu diperiksa secara kontinu bekisting yang menjadi ac
uanmaupun perancah untuk memastikan tidak ada kebocoran, bekisting pecah
ataubekisting roboh akibat tidak kokohnya bekisting dimaksud
· Petugas vibrator melaksanakan tugasnya secara kontinu pada beton yang dicorkan
sesuai prosedur pemadatan beton, ini dimaksudkan agar beton benar-benar padat, dan
tidak terjadi keropos· Penyelesaian dan perapihan setelah pengecoran· Setelah selesai pengecoran, beton dirawat dengan menggunakan air sebag
aipelembabnya, baik disiramkan maupun diberi goni basah
· Bekisting dapat dibongkar setelah umur beton memenuhi spesifikasi teknik
Pelaporan :Supervisi akan melaporkan hari kerja sebagaimana dia telah gunakan untuk tiap harinya.Dia akan melaporkan pekerjaan Beton ini dalam besaran volume m3 untuk setiap seksinya(sesuai dimensi/ukuran) yang telah dikerjakannya, yaitu untuk volume terpasang.
Banda Aceh, 15 Maret 2013
Metode Pelaksanaan
CV. DUTAUNGGULSARANA
GENERAL CONSTRACTORLEVERANSIER
PenawarCV. TUAH BARONA