Download - Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Transcript
Page 1: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Merubah Budaya MasyarakatMenjadi Disiplin, Rajin, Tekun dan Mandiri

Oleh Musni Umar

Page 2: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Pengantar• Pekerjaan yang sangat sulit dilakukan adalah merubah kultur (budaya).

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Kata culture dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan sebagai "kultur".

Dengan demikian, budaya menurut Wikipedia Ensiklopedia Bebas adalah sebagai suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk system, agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Page 3: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Penyebab perubahan Adat kebiasaan yang telah berurat dan berakar di

masyarakat sangat sulit merubahnya.

Walaupun begitu, harus dilakukan perubahan supaya relevan dengan upaya yang dilakukan untuk membawa masyarakat ke arah kemajuan dan kejayaan.

Perubahan bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, manusia bosan dengan keadaan yang dialami. Misalnya hidup miskin yang dialami dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Keadaan yang tidak mengenakkan itu, kemudian muncul keinginan dan tekad untuk merubahnya.

Page 4: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Mimpi Besar

Page 5: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Kedua, dorongan dari lingkungan. Perubahan terjadi dari Lingkungan tetangga, teman sepergaulan, teman sekolah, teman sesama aktivis, teman bisnis, dan lain sebagainya bisa menjadi faktor untuk merubah budaya masyarakat.

Page 6: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Lingkungan Sepergaulan

Page 7: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Keempat, teknologi informasi. Kemajuan teknologi informasi yang menerobos masuk ke dalam rumah melalui TV, media sosial seperti facebook, twitter, google, slideshare, You Tube, sosialisasi, kampanye dan sebagainya, dapat merubah budaya yang diamalkan.

Kelima, penguasa. Mereka yang sedang berkuasa, memiliki kemampuan merubah budaya masyarakat. Perubahan budaya bisa melalui pemaksaan seperti indoktrinasi, dan bisa melalui persuasif. Kunjungan langsung ke masyarakat seperti yang dilakukan Gubernur Joko Widodo kemudian dipublikasikan secara luas oleh berbagai media, bisa merubah budaya masyarakat.

Page 8: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Cara merubah budaya

Perubahan budaya bisa melalui tiga cara. Pertama, revolusi. Mereka yang melakukan revolusi, bisa merubah budaya masyarakat secara revolusioner sesuai yang dikehendaki. Perubahan budaya melalui cara-cara yang revolusioner, hanya bisa dilakukan jika ada revolusi. Untuk mewujudkan revolusi, tidak mudah karena memerlukan berbagai persyaratan seperti ada pemimpin kharismatik yang menjadi pemimpin revolusi, kondisi sosial sudah matang, karena pertentangan kaum miskin dan borjuis yang sangat keras,dan kelas menengah memberi dukungan terjadinya revolusi.

Page 9: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Perubahan

Page 10: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

• Kedua, secara evolusioner. Perubahan dalam alam demokrasi seperti Indonesia sekarang adalah perubahan yang bersifat evolusiner, melalui pencerahan, penyadaran, pendidikan, kampanye, dan lain sebagainya.

Page 11: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Ketiga, reformasi. Perubahan melalui reformasi yaitu perubahan yang dipercepat

Page 12: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Cita-cita Besar

Setiap orang, kelompok masyarakat, apalagi sebagai bangsa Indonesia harus memiliki cita-cita besar yang akan dicapai yang sering disebut visi. Visi merupakan mimpi besar yang akan dicapai dalam hidup baik sebagai pribadi maupun pemimpin.

Menurut Anthony D’Souza bahwa visi adalah sesuatu yang pantas diraih dan merupakan dokumen hidup untuk selalu dikembangkan.

Sebagai pemimpin partai politik, pemimpin organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, mutlak memiliki visi untuk selalu diperjuangkan pencapaiannya para pengurus, dan para anggota.

Dengan memiliki visi, maka akan tumbuh semangat, kemauan, tekad, disiplin dan kerja keras dan tekun untuk meraih yang diimpikan (dicita-citakan).

Untuk bisa mewujudkan mimpi besar dalam hidup ini, maka mau tidak mau dan suka tidak suka harus disiplin dalam arti yang seluas-luasnya.

Page 13: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Visi (Mimpi Besar)

Page 14: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Budaya Disiplin

Salah satu persoalan besar yang dihadapi masyarakat, partai politik, organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan seluruh bangsa Indonesia adalah masalah disiplin. Belum ada kesadaran, kebiasaan apalagi budaya disiplin. Pada hal salah satu kunci untuk meraih kemajuan dan kesuksesan dalam hidup adalah disiplin.

Allah telah bersumpah tentang pentingnya menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya seperti; wasshubhi (demi waktu subuh), waddhuhaa (demi waktu dhuha (antara pukul 07-10 pagi) wannahaari (demi waktu siang), wal ashri (demi waktu ashar), dan wallaili (demi waktu malam). Sumpah Tuhan tentang waktu, menunjukkan pentingnya waktu. Hanya masyarakat yang sudah berbudaya disiplin yang bisa menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya.

Page 15: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Budaya Disiplin

Page 16: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Jepang sebagai contoh, negeri matahari itu sangat mementingkan disiplin. Mereka yang diterima magang bekerja di Jepang adalah pemuda yang memiliki disiplin tinggi dan sehat. Demikian juga halnya Korea Selatan, sangat mementingkan disiplin.

Di negara-negara ASEAN yang masyarakatnya sudah mengamalkan kedisiplinan dalam segala hal ialah Singapura. Hasilnya, kita menyaksikan dahsyatnya kemajuan negara pulau itu, sehingga investasi terbesar di Indonesia adalah dari Singapura, pada hal negara itu mempunyai kekayaan alam seperti Indonesia.

Page 17: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Budaya Antri

Page 18: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Budaya Rajin dan Tekun

Page 19: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Budaya Rajin

Page 20: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Budaya Tekun

Page 21: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Budaya Mandiri Budaya mandiri merupakan hasil dari perwujudan cita-cita

(mimpi) besar dalam hidup ini, yang diupayakan perwujudannya dengan disiplin, rajin dan tekun. Kemadirian merupakan hasil dari perjuangan yang tidak mengenal lelah.

Mandiri atau kemandirian bukan berarti tidak perlu orang lain, karena pada hakikatnya manusia sebagai maklhuk sosial, tidak mungkin hidup tanpa bantuan orang lain. Akan tetapi, mandiri dalam arti bisa hidup secara otonom, bebas tanpa tergantung mati hidupnya kepada pihak lain.

Budaya mandiri, harus diperjuangkan dalam hidup. Tidak ada kata terlambat untuk mewujudkan budaya mandiri. Yang penting ada kemauan, tekad merubah nasib yang ditindaklanjuti dengan disiplin, rajin dan tekun, jangan panas-panas tahi ayam.

Page 22: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Pengertian Mandiri

Page 23: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Budaya mandiri

Page 24: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Untuk mewujudkan budaya mandiri, maka harus selalu belajar (live long education), memelihara komunikasi dan silaturrahim dengan siapapun. Melalui komunikasi, akan mendapatkan manfaat dalam hidup, sehingga kemadirian dapat diwujudkan melalui kerjasama dan saling bantu membantu (gotong royong).

Page 25: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Budaya Gotong Royong

Page 26: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Kesimpulan Perubahan budaya sangat diperlukan setiap kelompok masyarakat,

bangsa dan negara. Untuk mendorong perubahan datang dari setiap anggota kelompok masyarakat, maka harus ada mimpi besar (visi) yang ingin dicapai dalam hidup ini.

Dengan adanya mimpi besar yang ingin dicapai dalam hidup ini, maka akan merubah budaya setiap anggota masyarakat. Pertama, budaya apatis, malas, dan pasrah (nrimo), menjadi budaya yang optimistik, bersemangat, rajin, dan tidak pasrah pada keadaan.

Kedua, budaya ketergantungan. Masyarakat akan berubah menjadi manusia yang tidak mau bergantung kepada siapapun. Dengan adanya mimpi besar yang ingin dicapai, masyarakat akan rajin membaca, suka belajar, rajin mendengar yang bisa membawa kemajuan, dan menyukai mereka yang berilmu, karena bisa memberi pencerahan, penyadaran, semangat dan kerja keras untuk mewujudkan mimpi besar yang ingin dicpi dalam hidupnya.

Page 27: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Budaya Disiplin

Page 28: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta

Ketiga, masyarakat akan termotivasi untuk berbudaya disiplin dalam segala hal, karena disiplin merupakan kunci untuk meraih dan mewujudkan kemajuan dan kesuksesan yang telah diimpikan.

Semoga Allah selalu memberi petunjuk, taufik dan hidayahNya kepada seluruh bangsa Indonesia, khususnya DKI Jakarta dan lebih khusus lagi Jakarta Selatan.

* Musni Umar adalah Sosiolog. Makalah singkat ini dipersiapkan untuk dipresentasikan dalam program Kesbangpol Jakarta Selatan tentang “Peningkatan Kemandirian Ormas/LSM serta Komunikasi dengan Pimpinan Daerah, pada 7 November 2012, di Hotel Kaisar, Jakarta Selatan.

Page 29: Merubah Budaya Masyarakat Jakarta