MENURUNKAN PROSENTASE KETIDAKLENGKAPAN PENGISIAN FORM
PRA BEDAH: SIO DI MEDICAL CENTRE DARI 72,5% MENJADI 32,5%
Disusun Oleh :Anna ErnawatiDesy Sasmiwati
Dian RachmawatiDewi AnggreiniNinik Ernawati
Ismi Sahrin
RUMAH SAKIT PREMIER BINTAROJl. MH. Thamrin No.1 Sektor 7 Bintaro Jaya
Tanggerang 15224 – INDONESIA
TEAM SMILE
Departemen : Medical Centre
Tema : “ Menurunkan prosentase ketidaklengkapan form
pra bedah : SIO di Medical Centre dari 72,5 %
menjadi 32,5% “
Anggota : Anna Ernawati
Sahrin
Ninik Ernawati
Desy Sasmiwati
Ismi
Dian Rachmawati
Dewi Anggreini
Fasilitator : Riste Hutahaean
Range Usia Anggota : 21 – 40 tahun
Frekuansi Pertemuan : 8 kali
Presentasi Kehadiran : 80%
Pendidikan rata – rata : Diploma 3 keperawatan
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul : “ Menurunkan prosentase ketidaklengkapan form pra
bedah: SIO di Medical Centre dari 53,7 % menjadi 32,5 %“ dengan sebaik –
baiknya.
Makalah ini disusun dalam rangka menyambut Nurses Day 2010. Dalam
menyusun makalah ini, banyak hambatan yang kami temui, tapi dengan semangat
kebersamaan serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, maka kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Juniwati Gunawan, selaku Direktur Rumah Sakit Internasional Bintaro
2. Ibu Nurseha, selaku Manager Keperawatan dan pembimbing
3. Ns. Riste Hutahaean, Skp, selaku Ka. Ruangan Medical Centre, dan
fasilitator
4. Bpk. Yoserizal, S.Sos, MSi ,selaku pembimbing
5. Teman – teman Medical Record yang telah membantu dalam memberikan
data yang kami butuhkan
6. Rekan – rekan sejawat di Medical Centre yang telah memberikan bantuan
tenaga dan pikiran demi kelancaran makalah ini.
7. Pihak – pihak yang sudah membantu secara langsung maupun tidak
langsung.
Dengan segala keterbatasan dalam pembuatan makalah ini, kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini
nantinya.
Bintaro,
April
Team SMILE
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Metode Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi
B. Persiapan Pra Bedah
BAB III INOVASI
A. Langkah I Menentukan tema dan judul
B. Langkah II Menganalisis penyebab
C. Langkah III Menentukan penyebab dominan
D. Langkah IV Rancana perbaikan
E. Langkah V Pelaksanaan dan monitoring
F. Langkah VI Meneliti hasil perbaikan
G. Langkah VII Membuat standar baru dan menentukan
rencana berikutnya
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit Premier Bintaro merupakan salah satu rumah sakit swasta di
Tangerang Selatan, yang telah melakukan pelayanan pembedahan kurang
lebih 200 pasien/bulan. Untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien-
pasien yang akan dilakukan tindakan operasi, RSPB membentuk tiem
Case Management di Medical Centre. Tiem ini akan memberikan arahan
dan edukasi sejak pasien tersebut dinyatakan akan dilakukan tindakan
operasi oleh dokter bedah.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan Tiem Medical Centre mengambil judul Menurunkan
prosentase ketidaklengkapan form pra bedah: SIO di Medical Centre dari
72,5 % menjadi 32,5 %“
1. Agar persiapan pre operasi dapat dilakukan secara maksimal
2. Agar pasien memperoleh informasi yang adekuat dan menurunkan
tingkat kecemasan pasien
3. Agar pasien tidak bingung dalam pelaksanaan pre operasi
4. Untuk meningkatkan mutu pelayanan RSPB
C. Metode Penulisan
Dalam pengumpulan data kami meggunakan metode sebagai berikut :
1. Observasi
Perawat medical centre melakukan observasi selama bulan, sejak tanggal
2. Studi Dokumentasi
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi
Operasi adalah tindakan pembedahan terhadap tubuh pasien untuk menemukan
atau memperbaiki kondisi sakit (patologis) seperti penyakit atau luka, sehingga
tubuh pasien dapat bekerja lebih baik.
B. Tujuan Operasi
1. Menyelamatkan jiwa.
2. Menghilangkan penderitaan.
3. Memperbaiki kecacatan
C. Persiapan Menghadapi Operasi
1. Siapkan mental supaya dapat menjalani proses operasi dengan baik, pasrah dan tetap berdoa.
2. Jangan memakai lipstik dan pewarna kuku bagi pasien wanita karena akan menyulitkan diagnostik keadaan fisik pada saat menjalani operasi.
3. Segala macam bentuk perhiasan di telinga, kalung, cincin dan gelang agar dilepas supaya tidak menyulitkan dokter jika terpaksa harus melakukan tindakan khusus penyelamatan jiwa.
4. Harus ada anggota keluarga yang menunggu.5. Pembersihan dan pengosongan saluran pencernaan untuk mencegah aspirasi
isi lambung karena regurgitasi/muntah. Pada operasi elektif, pasien dewasa puasa 6-8 jam namun pada anak cukup 3-5 jam.
6. Gigi palsu, bulu mata palsu, cincin dan gelang dilepas serta bahan kosmetik (lipstik, cat kuku) dibersihkan sehingga tidak mengganggu pemeriksaan.
7. Kandung kemih dikosongkan dan bila perlu lakukan kateterisasi.8. Saluran nafas dibersihkan dari lendir.9. Pembuatan informed consent berupa ijin pembedahan secara tertulis dari
pasien atau keluarga.10. Pasien masuk kamar operasi mengenakan pakaian khusus (diberi tanda dan
label terutama pada bayi).11. Pemerikasaan fisik dapat diulang diruang operasi.
12. Pemberian obat premedikasi secara intramuscular/oral dapat diberikan ½-1 jam sebelum dilakukan induksi anestesi/beberapa menit bila diberikan secara intravena.
D. Beberapa Instruksi Yang Diberikan Oleh Dokter yaitu :
Puasa bagi orang dewasa minimal 6 jam sebelum operasi mulai, tidak boleh makan dan minum, anak-anak 4 jam sebelum operasi hanya diperkenankan makan cairan atau minum karena tendensi dehidrasi pada anak-anak besar.
1. Cukur disekitar daerah operasi biasanya dikerjakan oleh perawat atau pasien sendiri.
2. Penderita tidak diperbolehkan pulang sendiri sehabis operasi, harus ditemani orang yang bertanggung jawab.
3. Dilarang mengemudikan kendaraan.
E. Persiapan-persiapan Pada Hari Operasi antara lain:
1. Penderita harus datang 1-2 jam sebelum operasi.2. Dilakukan pemeriksaan fisik ulang.3. Berikan penerangan apa-apa yang akan dialami nanti, baik pada operasinya
tau anestesinya: bagaimana nanti setelah operasi mungkin terasa sakit, mual, muntah-muntah dan sebagainya penderita mempersiapkan diri secara fisik dan mental.
4. Tak diizinkan memakai alat-alat perhiasan yang akan menyulitkan tindakan dan penilaian-penilaian keadaan waktu anestesi, misal gigi palsu, cat kuku, lipstik.
5. Pada saat ini berikan premedikasi sesuai dengan keadaan mental dan fisik penderita.
F. Memberikan perhatian kepada pasien
1. Tentang kembalinya fungsi normal tubuh.2. Perubahan fungsi sexual.3. Jawab semua pertanyaan secara jujur, lemah lembut dan sabar.4. Kontak mata dan sentuhan lembut pada tangan.5. Minimal 2x kesempatan bertemu.6. Tidak hanya mendidik pasien, tetapi siap berdiskusi mengenal informasi lain
yang diterima pasien.
G. Informed Consent (Persetujuan Tindakan Medik)
Secara etimologis Informed Consent berasal dari kata informed yang artinya sudah diberikan informasi atau sudah dijelaskan atau sudah diuraikan dan kata consent yang artinya persetujuan atau izin. Jadi Informed Consent atau Persetujuan Tindakan Medik adalah persetujuan dari pasien atau keluarganya terhadap tindakan medik yang akan dilakukan terhadap dirinya atau keluarganya setelah mendapat penjelasan yang adekuat dari dokter.
Yang Berhak Memberikan Persetujuan
Berpedoman pada Permenkes No 585 tahun 1989 mengenai Persetujuan Tindakan Medik, maka yang berhak memberikan persetujuan atau menandatangani perjanjian adalah pasien yang sudah dewasa (di atas 21 tahun atau sudah menikah) dan dalam keadaan sehat mental. Sedapat mungkin Persetujuan Tindakan Medik ditandatangani sendiri oleh pasien. Namun dalam praktek di lapangan Persetujuan Tindakan Medik lebih sering ditandatangani oleh keluarga pasien. Hal ini berkaitan dengan kesiapan mental pasien untuk menjalani tindakan medik maupun untuk menandatangani Persetujuan Tindakan Medik tersebut. Untuk pasien di bawah umur 21 tahun dan pasien dengan gangguan jiwa maka yang menandatangani Persetujuan Tindakan Medik adalah orang tua atau keluarga terdekat atau walinya. Untuk pasien yang tidak sadar, pingsan atau tidak didampingi oleh keluarga terdekat dan secara medis dalam keadaan gawat darurat dan perlu dilakukan tindakan segera atau yang bersifat menyelamatkan kehidupan tidak diperlukan persetujuan. Dan saksi untuk menjaga kemanan dan kesahihan Persetujuan Tindakan Medik diperlukan saksi dari pihak keluarga maupun dari rumah sakit. Mengenai jumlahnya tidak ada pedoman khusus, namun biasanya ada 2 orang, yaitu satu mewakili pasien dan satu mewakili rumah sakit
Langkah I
( Menentukan Tema dan Judul )
a. Inventarisasi Masalah
a.1 Pasien kriteria emergency berobat ke poliklinik
a.2 Proses pendaftaran yang lama
a.3 Kurangnya tenaga perawat
a.4 Pasien datang tidak tepat waktu
a.5 Ketidaklengkapan persiapan pra bedah
a.6 Pendistribusian status lama
a.7 Jam kedatangan dokter tidak sesuai dengan jadwal praktek
a.8 Pemakaian alat endoscopy tidak sesuai dengan jumlah alat
b. Memilih Prioritas Masalah
Dilakukan dengan menggunakan system pembobotan
Tabel b.1 Pembobotan Masalah
NO KRITERIA SCORE BOBOT
1 Sifat Masalah 1
Potensial
Resiko
Aktual
1
2
3
2. Kemungkinan untuk di ubah 2
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
2
1
0
3. Potensial di Cegah 1
Tinggi
Cukup
Rendah
2
1
0
4. Menonjolnya Masalah 1
Segera ditangani
Ada masalah tetapi tidak perlu segera ditangani
Masalah tidak dirasakan
2
1
0
Cara Perhitungan :
Tabel b.3 Penghitungan Data
No Masalah An Ek Se Yu He De Sh Dr Jum
lh
1. Pasien kriteria
Emergency berobat
ke poliklinik
3 ½ 3 2/3 4 2 5/6 1 5/6 1 5/6 1 2/3 1 2/3 19
2. Proses pendaftaran
yang lama
2 5/6 2 4/3 1 2 1/2 2 5/6 1 1/2 1 1/2 3 1/2 18
3. Kurangnya sumber
daya manusia
3 ½ 3 2/3 4 1 1/6 2 1/3 2 2 1/3 2 21
4. Pasien datang tidak
tepat waktu
2 2/3 1 1/6 2 1/6 1 1/2 1 1/2 1 1/2 2 1/2 13
5. Ketidaklengkapan
persiapan pra
bedah
4 2/3 4 5 4 2/3 4 4 3 2/3 2 4/6 35
6. Pendistribusian
status lama
2 4/3 3 1/6 2 5/6 3 1/6 2/3 2/3 1 1 15
7. Jam kedatangan
dokter tidak sesuai
dengan jadwal
praktek
3 1/6 1 1/2 3 1/6 2 5/6 5/6 5/6 1 2/3 2 3/6 16
Score x Bobot
Angka TertinggiAngka
8. Pemakaian alat
endoscopy tidak
sesuai dengan
jumlah alat
3 2/3 3 1/6 2 5/6 3 2/3 1 1/6 5/6 1 5/6 2 2/3 20
Tabel b.3 Pareto Masalah Diagram Pie Masalah
1.12% 2.
12%
3.13%4.
8%5.22%
6.10%
7.10%
8.13%
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
c. Tema dan Judul
c.1. Tema
No
Masalah
Jumlah Jumlah
Kumulatif
% %
Kumulatif
1. 19 19 12 % 12 %
2. 18 37 12 % 24 %
3. 21 58 13 % 37 %
4. 13 71 8 % 45 %
5. 35 106 22 % 67 %
6. 15 121 10 % 77 %
7. 16 137 10 % 87 %
8. 20 157 13 % 100 %
TOTAL 157 100 %
Berdasarkan diagram pie diatas dapat dilihat bahwa yang memiliki prosentase
paling banyak adalah ketidaklengakapan persiapan pra bedah, untuk itu team
kami bersepakat untuk mengangkat permasalahan ini sebagai tema.
c.2 Judul
Setelah menentukan tema, team melakukan observasi dan studi dokumentasi
dengan memeriksa check list persiapan pra bedah dari 80 pasien dan ditemukan
5 sub masalah, antara lain :
c.2.1 Tabel Sub Masalah
NO SUB MASALAH FREKUENSI PRESENTASI
1. Ketidaklengkapan
pengisian form
laboratorium
2 2,5 %
2. Ketidaklengkapan
pengisian form SIO
58 72,5 %
3. Ketidaklengkapan
pengisian form
persiapan operasi
2 2,5%
4. Ketidaklengkapan
pengisian form
konsultasi dokter
15 18,75 %
5. Ketidaklengkapan
pengisian form radiologi
3 3,75 %
Berdasarkan diagram pareto diatas dapat dilihat bahwa prosentase tertinggi adalah
ketidaklengakapan form prabedah : SIO. Oleh karena itu tim sepakat untuk mengangkat
judul :
“ Menurunkan ketidaklengkapan pengisian form prabedah : SIO di Medical Centre
dari 72,5% menjadi 32,5% ”
Langkah III
(Menguji dan Menentukan Penyebab Dominan)
No Faktor Penyebab Akibat yang ditimbulkan bila tidak diperbaiki
Kesimpulan
1 PJ merangkap assist dokter Case management tidak dilakukan
Pasien kurang paham tentang persiapan pre operasi
Berpengaruh
2 Kurangnya informasi persiapan operasi
Pasien atau keluarga tidak mau mengisi Surat Izin Operasi
Pasien ragu
Sangat berpengaruh
3 Belum ada alur pasien pro operasi
Form persiapan pre operasi terbawa pasien
Form persiapan operasi terselip bahkan hilang
Pasien bolak balik
Sangat berpengaruh
4 Tidak tersedianya ruang case management
Penjelasan persiapan pre operasi kurang adequate
Pasien kurang nyaman
Sangat berpengaruh
5 Check list pre operasi Ada persiapan pre operasi Sangat berpengaruh
belum adequate yang belum lengkap
Penyebab dominan → ½ N+1 → ½ X 5 + 1 = 3,5 = 4Jadi penyebab dominan di medical centre ada 4, yaitu:
1. Kurangnya informasi persiapan operasi2. Belum ada alur pasien pro operasi 3. Tidak tersedianya ruang case management4. Check list pre operasi belum adequate
Langkah VI
Meneliti Hasil Perbaikan
EVALUASI
Evaluasi dilakukan mulai tanggal sampai , dengan cara membandingkan
data antara Ketidaklengkapan pengisian form persiapan operasi sebelum inovasi
dan Ketidaklengkapan pengisian form persiapan operasi.
NO SUB MASALAH FREKUENSI PRESENTASI
1. Ketidaklengkapan
pengisian form
persiapan operasi: SIO
sebelum inovasi
58 72,5 %
2. Ketidaklengkapan
pengisian form
persiapan operasi: SIO
sesudah inovasi
26 32,5 %
Diagram Pareto
Kesimpulan:
dari data diatas didapat kesimpulan bahwa ketidaklengkapan pengisian form
persiapan operasi:SIO mengalami penurunan dari 72,5% menjadi 32,5%
Langkah VII
Membuat Standar baru dan Menentukan Rencana Berikutnya
1. Membuat Standar baru
1.1. Standar Prosedur
No Standarisasi Keterangan
1
2 Adanya alur baru untuk pasien pre
operasi
Terlampir
3 Sudah tersedia ruang case
management
Ruang case management ada di depan
apotik
4 Pasien – pasien pre operasi di
dokumentasikan dalam buku
register operasi
Sudah ada buku registrasi operasi
1.2. Standard Hasil
Permasalahan ketidaklengkapan pengisian form persiapan
operasi sudah berhasil diturunkan dari 72,5% menjadi 32,5%.
1.3. Kesimpulan dan manfaat
1.3.1 Kesimpulan
Dengan dilakukannya inovasi ini diharapkan kualitas
pelayanan di Medical Centre RS Premier Bintaro menjadi
lebih baik, salah satunya dengan menurunkan
ketidaklengkapan pengisian form persiapan operasi
sehingga pasien pre operasi dapat terkoodinir dengan baik
1.3.2 Manfaat
Bagi RS
Meningkatnya mutu pelayanan Rumah Sakit terutama
di Medical Centre
Tingkat kepuasan pasien akan pelayanan Rumah Sakit
meningkat
Pendapatan Rumah Sakit meningkat
Bagi Anggota
Meningkatkan kerjasama antar perawat Medical Centre
1.4. Mengumpulkan data dan menentukan langkah selanjutnya
Top Related