Download - Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

Transcript
Page 1: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

MENGENAL GEJALA DAN PENGOBATAN PEMBESARAN LIMPA

Limpa menghasilkan, memantau, menyimpan dan menghancurkan sel darah.Limpa merupakan organ sebesar kepalan tinju yang lembut dan berongga-rongga, dan berwarna keunguan.Limpa terdapat dibagian atas rongga perut, tepat dibawah lengkung tulang iga di sebelah kiri.

Limpa berfungsi sebagai 2 organ.Bagian yang putih merupakan sistem kekebalan untuk melawan infeksi dan bagian yang merah bertugas membuang bahan-bahan yang tidak diperlukan dari dalam darah (misalnya sel darah merah yang rusak).

Sel darah putih tertentu (limfosit) menghasilkan antibodi pelindung dan memegang peranan penting dalam melawan infeksi.Limfosit dapat dibentuk dan mengalami pematangan di dalam bagian putih limpa.

Bagian merah limpa mengandung sel darah putih lainnya (fagosit) yang mencerna bahan yang tidak diinginkan (misalnya bakteri atau sel yang rusak) dalam pembeluh darah.Bagian merah memantau sel darah merah (menentukan sel yang abnormal atau terlalu tua atau

Page 2: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

sel yang mengalami kerusakan) dan menghancurkannya.Karena itu, bagian merah ini kadang disebut sebagai kuburan sel darah merah.

Bagian merah juga berfungsi sebagai cadangan untuk elemen-elemen darah, terutama sel darah putih dan trombosit.Pada banyak binatang, bagian merah ini melepasakan elen darah ke dalam darah sirkulasi pada saat tubuh memerlukannya; tetapi pada manusia pelepasan elemen ini bukan merupakan fungsi limpa yang penting.

Jika limpa diangkat melalui pembedahan (splenektomi), tubuh akan kehilangan beberapa kemampuannya untuk menghasilkan antibodi pelindung dan untuk membuang bakteri yang tidak diinginkan dari tubuh.Sebagai akibatnya, kemampuan tubuh dalam melawan infeksi akan berkurang.Tidak lama kemudian, organ lainnya (terutama hati) akan meningkatkan fungsinya dalam melawan infeksi untuk menggantikan kehilangan tersebut, sehingga peningkatan resiko terjadinya infeksi tidak akan berlangsung lama.

Jika limpa membesar (splenomegali), kemampuannya untuk menangkap dan menyimpan sel-sel darah akan meningkat.Splenomegali dapat menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah, sel darah putih dan

Page 3: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

trombosit dalam sirkulasi.

Jika limpa yang membesar menangkap sejumlah besar sel darah yang abnormal, sel-sel ini akan menyumbat limpa dan mengganggu fungsinya.Proses ini menyebabkan suatu lingkaran setan, yaitu semakin banyak sel yang terperangkap dalam limpa, maka limpa akan semakin membesar; semakin membesar limpa, maka akan semakin banyak sel yang terperangkap.

Jika limpa terlalu banyak membuang sel darah dari sirkulasi (hipersplenisme), bisa timbul sejumlah masalah, seperti:- anemia (karena jumlah sel darah merah berkurang)- sering mengalami infeksi (karena jumlah sel darah putih berkurang)- kelainan perdarahan (karena trombosit berkurang).Pada akhirnya limpa yang sangat membesar juga menangkan sel darah merah yang normal dan menghancurkannya bersama dengan sel-sel yang abnormal.

PENYEBABPenyebab pembesaran limpa:Infeksi- Hepatitis- Mononukleosis infeksiosa- Psitakosis- Endokarditis bakterialis subakut- Bruselosis

Page 4: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

- Kala-azar- Malaria- Sifilis- Tuberkulosis

Anemia- Elliptositosis herediter- Sferositosis herediter- Penyakit sel sabit (terutama pada anak-anak)- Thalassemia

Kanker darah dan penyakit proliferatif- Penyakit Hodgkin dan limfoma lainnya- Leukemia- Mielofibrosis- Polisitemia vera

Penyakit peradangan- Amiloidosis- Sindroma Felty- Sarkoidosis- Lupus eritematosus sistemik

Penyakit hati- Sirosis

Penyakit penimbunan

Page 5: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

- Penyakit Gaucher- Penyakit Hand-Sch?ller-Christian- Penyakit Lettere-Siwe- Penyakit Niemann-Pick

Penyebab lain- Kisata dalam limpa- Penekanan terhadap vena dari limpa atau vena yang menuju ke hati- Bekuan darah dalam vena dari limpa atau vena yang menuju ke hati.

GEJALALimpa yang membesar tidak menyebabkan banyak gejala, dan tidak satupun gejala yang menunjukkan penyebab membesarnya limpa.

Limpa yang membesar terletak di dekat lambung dan bisa menekan lambung, sehingga penderita bisa merasakan perutnya penuh meskipun baru makan sedikit makanan kecil atau bahkan belum makan apa-apa.

Penderita juga bisa merasakan nyeri perut atau nyeri punggung di daerah limpa, yang bisa menjalar ke bahu, terutama jika sebagian limpa tidak mendapatkan cukup darah dan mulai mati.

DIAGNOSA Biasanya pada pemeriksaan fisik, seorang dokter

Page 6: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

dapat merasakan adanya pembesaran limpa.

Pembesaran limpa juga bisa terlihat pada foto rontgen perut.

Kadang diperlukan CT scan untuk menentukan besarnya limpa dan melihat adanya penekanan terhadap organ di sekitarnya.MRI scan juga memberikan hasil yang sama dengan CT scan dan juga bisa mengikuti aliran darah yang melalui limpa.

Pemeriksaan penyaringan lainnya menggunakan partikel radioaktif yang ringan untuk mengukur besarnya limpa dan fungsinya serta untuk menentukan apakah terdapat penumpukan atau penghancuran sel darah dalam jumlah besar.

Pemeriksaan darah menunjukkan berkurangnya jumlah sel darah merah, sel darah putih dan trombosit.Pada pemeriksaan dibawah mikroskop, bentuk dan ukuran sel darah bisa memberikan petunjuk mengenai penyebab membesarnya limpa.

Pemeriksaan sumsum tulang dapat menemukan adanya kanker sel darah (misalnya leukemia atau limfoma) atau penumpukan bahan-bahan yang tidak diinginkan.

Pengukuran protein darah bisa membantu menyingkirkan beberapa keadaan, seperti multipel

Page 7: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

mieloma, amiloidosis, malaria, kala-azar, bruselosis, tuberkulosis dan sarkoidosis.

Kadar asam urat (produk sisa yang ditemukan dalam darah dan air kemih) dan kadar alkalin fosfatase (suatu enzim yang ditemukan pada beberapa sel darah) dalam leukosit, juga diukur untuk menentukan apakah terdapat leukemia atau limfoma.

Pemeriksaan fungsi hati membantu menentukan adanya kerusakan hati.

PENGOBATANJika memnungkinkan, dilakukan pengobatan terhadap penyakit yang menyebabkan terjadinya pembesaran limpa.

Pengangkatan limpa melalui pembedahan jarang diperlukan dan bisa menyebabkan masalah, seperti kepekaan terhadap infeksi yang serius.Tetapi pada keadaan tertentu resiko ini lebih baik dihadapi, yaitu jika: limpa dengan sangat cepat menghancurkan sel darah merah sehingga terjadi anemia yang berat cadangan sel darah putih dan trombosit sangat berkurang, sehingga mudah mengalami infeksi dan perdarahan limpa sangat membesar sehingga menyebabkan nyeri atau menekan organ lainnya limpa sangat membesar sehingga sebagian dari limpa mengalami perdarahan atau mati.

Page 8: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

Sebagai alternatif lain dari pembedahan, kadang dilakukan terapi penyinaran untuk memperkecil limpa.

2.1  Pengertian

Schistosomiasis atau disebut juga demam keong merupakan

penyakit parasitik yang disebabkan oleh infeksi cacing yang

tergolong dalam genus Schistosoma. (Miyazaki, 1991)

Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan

oleh cacing pipih (cacing pita). Ini seringkali menyebabkan

ruam, demam, panas-dingin, dan nyeri otot dan kadangkala

menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri berkemih dan

pendarahan.

Schistosomiasis mempengaruhi lebih dari 200 juta orang di

daerah tropis dan subtropis di Amerika Selatan, Afrika, dan

Asia. Lima jenis schistosoma yang paling menyebabkan kasus

pada schistosomiasis pada orang:

Schistosoma hematobium menginfeksi saluran kemih

(termasuk kantung kemih)

Schistosoma mansoni, Schistosoma japonicum,

Schistosoma mekongi, dan Schistosoma

intercalatummenginfeksi usus dan hati. Schistosoma

Page 9: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

mansoni menyebar luas di Afrika dan satu-satunya

schistosome di daerah barat.

Di Indonesia, schistosomiasis disebabkan oleh Schistosoma

japonicum ditemukan endemik di dua daerah di Sulawesi

Tengah, yaitu di Dataran Tinggi Lindu dan Dataran Tinggi

Napu. Secara keseluruhan penduduk yang berisiko tertular

schistosomiasis (population of risk) sebanyak 15.000 orang.

Penelitian schistosomiasis di Indonesia telah dimulai pada

tahun 1940 yaitu sesudah ditemukannya kasus

schistosomiasis di Tomado, Dataran Tinggi Lindu, Kecamatan

Kulawi, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada tahun

1935. Pada tahun 1940 Sandground dan Bonne mendapatkan

53% dari 176 penduduk yang diperiksa tinjanya positif

ditemukan telur cacingSchistosoma.

2.2  Etiologi

Schistosomiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh

parasit schistosoma, yaitu sejenis parasit berbentuk cacing

yang menghuni pembuluh darah usus atau kandung empedu

orang yang dijangkiti.

Schistosomiasis diperoleh dari berenang, menyeberangi, atau

mandi di air bersih yang terkontaminasi dengan parasit yang

bebas berenang. Schistosomes berkembang biak di dalam

keong jenis khusus yang menetap di air, dimana mereka

dilepaskan untuk berenang bebas di dalam air. Jika mereka

mengenai kulit seseorang, mereka masuk ke dalam dan

Page 10: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

bergerak melalui aliran darah menuju paru-paru, dimana

mereka menjadi dewasa menjadi cacing pita dewasa. Cacing

pita dewasa tersebut masuk melalui aliran darah menuju

tempat terakhir di dalam pembuluh darah kecil di kandung

kemih atau usus, dimana mereka tinggal untuk beberapa

tahun. Cacing pita dewasa tersebut meletakkan telur-telur

dalam jumlah besar pada dinding kandung kemih atau usus.

Telur-telur tersebut menyebabkan jaringan setempat rusak

dan meradang, yang menyebabkan borok, pendarahan, dan

pembentukan jaringan luka parut. Beberapa telur masuk ke

dalam kotoran(tinja)atau kemih. Jika kemih atau kotoran

pada orang yang terinfeksi memasuki air bersih, telur-telur

tersebut menetas, dan parasit memasuki keong untuk mulai

siklusnya kembali.

Schistosoma mansoni dan schistosoma japonicum biasanya

menetap di dalam pembuluh darah kecil pada usus.

Beberapa telur mengalir dari sana melalui aliran darah

menuju ke hati. Akibatnya peradangan hati bisa

menyebabkan luka parut dan meningkatkan tekanan di

dalam pembuluh darah yang membawa darah antara saluran

usus dan hati (pembuluh darah portal). Tekanan darah tinggi

di dalam pembuluh darah portal (hipertensi portal) bisa

menyebabkan pembesaran pada limpa dan pendarahaan dari

pembuluh darah di dalam kerongkongan.

Telur-telur pada schistosoma hematobium biasanya menetap

di dalam kantung kemih, kadangkala menyebabkan borok,

Page 11: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

ada darah dalam urin, dan luka parut. Infeksi schistosoma

hematobium kronis meningkatkan resiko kanker kantung

kemih.

Semua jenis schistosomiasis bisa mempengaruhi organ-organ

lain (seperti paru-paru, tulang belakang, dan otak). Telur-

telur yang mencapai paru-paru bisa mengakibatkan

peradangan dan peningkatan tekanan darah di dalam arteri

pada paru-paru (hipertensi pulmonari).

2.3  Masa Inkubasi dan Diagnosis

1.a.      Masa Inkubasi

Ketika schistosomes pertama kali memasuki kulit, ruam yang

gatal bisa terjadi (gatal perenang). Sekitar 4 sampai 8

minggu kemudian (ketika cacing pita dewasa mulai

meletakkan telur), demam, panas-dingin, nyeri otot, lelah,

rasa tidak nyaman yang samar (malaise), mual, dan nyeri

perut bisa terjadi. Batang getah bening bisa membesar untuk

sementara waktu, kemudian kembali normal. kelompok

gejala-gejala terakhir ini disebut demam katayama.

 

Gejala-gejala lain bergantung pada organ-organ yang

terkena:

1.Jika pembuluh darah pada usus terinfeksi secara kronis :

perut tidak nyaman, nyeri, dan pendarahan (terlihat

pada kotoran), yang bisa mengakibatkan anemia.

Page 12: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

2.Jika hati terkena dan tekanan pada pembuluh darah

adalah tinggi : pembesaran hati dan limpa atau muntah

darah dalam jumlah banyak.

3.Jika kandung kemih terinfeksi secara kronis : sangat

nyeri, sering berkemih, kemih berdarah, dan

meningkatnya resiko kanker kandung kemih.

4.Jika saluran kemih terinfeksi dengan kronis : peradangan

dan akhirnya luka parut yang bisa menyumbat saluran

kencing.

5.Jika otak atau tulang belakang terinfeksi secara kronis

(jarang terjadi) : Kejang atau kelemahan otot.

6.b.      Diagnosis

Wisatawan dan imigran dari daerah-daerah dimana

schistosomiasis adalah sering terjadi harus ditanyakan

apakah mereka telah berenang atau menyeberangi air alam.

Dokter bisa memastikan diagnosa dengan meneliti contoh

kotoran atau urin untuk telur-telur. Biasanya, beberapa

contoh diperlukan, tes darah bisa dilakukan untuk

memastikan apakah seseorang telah terinfeksi dengan

schistosoma mansoni atau spesies lain, tetapi tes tersebut

tidak dapat mengindikasikan seberapa berat infeksi atau

seberapa lama orang tersebut telah memilikinya.

Untrasonografi bisa digunakan untuk mengukur seberapa

berat schistosomiasis pada saluran kemih atau hati.

2.4  Cara Penularan

Schistosomiasis adalah penyakit  menular; penularannya

melalui air. Mula-mula schistosomiasis menjangkiti orang

Page 13: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

melalui kulit dalam bentuk cercaria yang mempunyai ekor

berbentuk seperti kulit manusia, parasit tersebut mengalami

transformasi yaitu dengan cara membuang ekornya dan

berubah menjadi cacing.

Selanjutnya cacing ini menembus jaringan bawah kulit dan

memasuki pembuluh darah menyerbu jantung dan paru-paru

untuk selanjutnya menuju hati. Di dalam hati orang yang

dijangkiti, cacing-cacing tersebut menjadi dewasa dalam

bentuk jantan dan betina. Pada tingkat ini, tiap cacing betina

memasuki celah tubuh cacing jantan dan tinggal di dalam

hati orang yang dijangkiti untuk selamanya. Pada akhirnya

pasangan-pasangan cacing Schistosoma bersama-sama

pindah ke tempat tujuan terakhir yakni pembuluh darah usus

kecil yang merupakan tempat persembunyian bagi pasangan

cacing Schistosoma sekaligus tempat bertelur.

2.5  Pencegahan dan Penanggulangan

1.a.      Pencegahan

Schistosomiasis paling baik dicegah dengan menghindari

berenang, mandi, atau menyeberang di air alam di daerah

yang diketahui mengandung schistosomes.

1.b.      Penanggulangan

Pemberantasan schistosomiasis telah dilakukan sejak tahun

1974 dengan berbagai metoda yaitu pengobatan penderita

dengan Niridazole dan pemberantasan siput penular (O.

hupensislindoensis) dengan molusisida dan agroengineering.

Page 14: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

Pemberantasan yang dilakukan dengan metodatersebut

dapat menurunkan prevalensi dengansangat signifikan

seperti di Desa Anca dari 74% turun menjadi 25%.

Kegiatan pemberantasan schistosomiasis secara intensif

dimulai pada tahun 1982. Pemberantasan pada awalnya

dititikberatkan pada kegiatan penanganan terhadap

manusianya yaitu pengobatan penduduk secara masal yang

ditunjang dengan kegiatan penyuluhan, pengadaan sarana

kesehatan lingkungan, pemeriksaan tinja penduduk,

pemeriksaan keong penular dan tikus secara berkala dan

rutin. Hasil pemberantasan tersebut mampu menurunkan

prevalensi schistosomiasis.`

Masalah schistosomiasis cukup komplekskarena untuk

melakukan pemberantasan harusmelibatkan banyak faktor,

dengan demikian pengobatan massal tanpa diikuti oleh

pemberantasan hospes perantara tidak akan mungkin 

menghilangkan penyakit tersebut untuk waktu yang lama.

Selain itu schistosomiasis di Indonesia merupakan penyakit

zoonosis sehingga sumber penular tidak hanya pada

penderita manusia saja tetapi semua hewan mamalia yang

terinfeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

penularan schistosomiasis di Desa Dodolo dan Mekarsari.

 MALARIA

Apa saja tipe - tipe demam ?

Page 15: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

a.    Demam septik : Suhu berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke 

tingkat di atas normal pada pagi hari. Sering disertia keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam 

tinggi lalu turun ke tingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.

b.  Demam Remiten: Suhu badan turun setiap hari tapi tidak pernah mencapai suhu badan normal.

c. Demam Intermiten: Suhu badan turun ke tingkat normal selama beberapa jam dalam satu hari.  Bila 

demam seperti ini terjadi setiap dua hari sekali disebut tertiana dan bila terjadi dua hari bebas demam 

di antara dua serangan demam disebut kuartana.

d.  Demam Kontinyu: Suhu tubuh saat demam tidak memiliki variasi signifikan (tidak sampai satu derajat). 

Bila demam yang terus menerus tinggi maka disebut hiperpireksia.

Bagaimana mekanisme menggigil dan demam pada malaria ?

Mekanisme demam dan menggigil

Mengapa pada malaria mengalami nyeri kepala, dan nyeri di sekitar bola

Page 16: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

Vasodilatasi pembuluh darah di otak disebabkan oleh invasi parasit, sehingga pasokan darah ke otak 

berkurang,   tubuh  mengkompensasi  dengan  melakukan  vasokontriksi  pembuluh  darah  agar  pasokan 

darah   tercukupi.   Lalu   parasit   yang  masih   ada   akan  menginvasi   kembali   sehingga   terjadi   kembali 

vasodilatasi   dan   kembali   dikompensasi   dengan   vasokonstriksi.   Terjadi   berulang   –   ulang   yang   akan 

menimbulkan sakit kepala.

Apa hubungan kunjungan siti ke papua dengan penyakitnya?

Papua merupakan daerah endemik malaria

Apa saja daerah endemik malaria di Indonesia?

Daerah dengan kasus klinik tinggi di indonesia:

Papua, NTT, Maluku, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Bengkulu  dan Riau, serta 

timur-timur merupakan daerah endemis malaria dengan plasmodium falcifarum dan plasmodium Vivax.

Apa saja macam - macam tingkat kesadaran?

1.   Compos Mentis(conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua 

pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya..

2.       Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak 

acuh.

3.   Delirium,   yaitu   gelisah,   disorientasi   (orang,   tempat,   waktu),   memberontak,   berteriak-teriak, 

berhalusinasi, kadang berhayal.

4.    Somnolen(Obtundasi, Letargi), yaitu   kesadaran   menurun,   respon   psikomotor   yang   lambat, 

mudah   tertidur,   namun   kesadaran   dapat   pulih   bila   dirangsang   (mudah   dibangunkan)   tetapi   jatuh 

tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.

5.        Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri.

Page 17: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

6.       Coma (comatose), yaitu  tidak  bisa  dibangunkan,  tidak  ada  respon terhadap  rangsangan apapun 

(tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).

Mengapa pada malaria bisa menyebabkan kesadaran menurun (pada kasus ini somnolen)?

Karena   eritrosit   yang   matur   membentuk   knop   sehingga   menyebabkan   terjadinya   sekuestrasi. 

Sekuestrasi paling sering terjadi di otak sehingga menyebabkan kesadaran menurun.

Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik?

Tekanan darah normal :

Sistol 120mmHg

Diastol 80mmHg

Nadi :

72 x/menit (60 x/menit – 100 x/menit)

Respirasi/Pernapasan :

 14 – 18 x/menit

Suhu normal :

36,5-37,2 C (untuk suhu 37 C denyut nadi 72 x/menit dan untuk   setiap kenaikan suhu tubuh 1 C maka 

denyut nadi  mengalami kenaikan 20 x/menit)

Kadar Hb normal menurut Dacie :

Dewasa laki-laki 12,5 – 18,0 gr%

Dewasa Wanita 11,5 – 16,5 gr %

Bayi < 3 bulan 13,5 – 19,5 gr %

Page 18: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

Bayi >3 bulan 9,5 – 13,5 gr%

Umur 1 tahun 10,5 – 13,5 gr%

Umur 3-6 tahun 12,0 – 14,0 gr%

Umur 10 – 12 tahun 11,5 – 14,5 gr%

Hasil pemeriksaan:

1.    Tekanan darah 100/70

     tidak normal, penyebab : hemolisis eritrosit,  sehingga volume darah yang menuju dan keluar jantung 

berkurang.

2.    Nadi 170x/menit

tidak normal(nadi cepat) penyebab : Jantung berusaha mencukupi kebutuhan darah diseluruh tubuh 

akibat hemolisis darah (kontraksi jantung meningkat)

3.    Frekuensi nafas 30x/menit

     tidak normal (nafas cepat) penyebab : eritrosit yang mengandung Hb(F/Hb mengikat 02),  banyak 

pecah , sehingga tubbuh kekurangan O2, dikompensasi dengan pernafasan yang cepat.

4.    Suhu 40o 

 tidak normal, suhu meningkat penyebab : mekanisme demam

5.    Hb : 8 gr% 

tidak  normal   , penyebab   :  plasmodium menyerang  eritrosit   sehingga  eritrosit   lisis  dan  gangguan dari 

eritropoesis

6.    Petekie 7

Page 19: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

 masih normal

7.    Limpa teraba pada scuffner 1

terjadi splenomegali

8.    Hepar teraba 1 cm bawah arkus costa dan 1cm bawah processus xyphoideus

terjadi hepatomegali.

  Mengapa terjadi konjungtiva anemis pada malaria?

Kurangnya Hb dalam darah yang dikarenakan penurunan eritrosit, sedangkan darah yang ada di perifer 

di pasokkan ke organ – organ vital sehingga pasokan darah di perifer berkurang.

Mengapa sklera ikterik pada malaria ?

Mekanisme Ikterik pada Malaria

Mengapa terjadi pembesaran limpa pada malaria?

Limpa merupakan organ RES yg berfungsi memfagositosis kuman pada kasus ini eritrosit terinfeksi oleh 

plasmodium sehingga kerja limpa semakin berat karena banyaknya infeksi dari plasmodium.

Page 20: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

Mengapa terjadi pembesaran hati pada malaria?

Sebagai kompensasi hemolisis dan memperbanyak jumlah sel (hiperplasi) dan adanya sporozoit yang 

masuk kedalam hepar banyak, maka hepar melakukan kompensasi dengan memperbanyak jumlah sel.

Apa penyebab peteki?

Bila terjadi bendungan pembuluh darah vena dan kapiler melebar, trombosit kan membuat sumbatan 

platelets agar tidak terjadi rembesan darah melalui elah – celah endotel kapiler. Jika terjadi penurunan 

trombosi,   sehingga  mengakibatkan   gangguan  pembentukan   sumbatan   platelets,   timbul  manifestasi 

perdarahan beberapa titik – titik perdarahan di bawah kulit.

Apa saja DD (Diagnosis Banding) pada malaria ?

Demam thypoid

Masa inkubasi 2 minggu gejala bervariasi. Minggu pertama demam pada sore hari dan malam hari(febris 

remiten), adanya nyeri kepala, myalgia, anoreksia, mual, muntah,diare, batuk dan epistaksis. Minggu 

keduanya demam terus menerus tinggi (febris continu) kemudian turun secara lisis, demam ini tidak 

hilang  dengan  pemberian  antipiretk,  tidak  menggigil  dan  tidak  berkeringat,   kadang  disertai  dengan 

epistaksis,   bradikardi,   lidah   yang   khas,   hepatomegali,splenomegali,   meteorismus,   dan   gangguan 

mental.  

Leptopspirosis

-       Masa inkubasi 2 – 26 hari, biasanya 7-13 hari dan rata-rata 10 hari.

-       Mempunya 2 fase yang khas yaitu fase lepthospirenia dan vasoimun.

-  Yang   sering   berupa   demam,   menggigil,   sakit   kepala,   meningismus,   anoreksia,   mialgia,   konjungtiva 

supusian, mual, muntah, nyeri abdomen, disterus, hepatomegali, ruam kulit dan fotofobia.

-       Yang jarang berupa delirium, perdarahan, diare, edema, splenomegali.

Page 21: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

Diagnosis Banding malaria berat 

1.    Meningoencefalitis

2.    Stroke

3.    Tifoid ensefalopati

4.    Hepatitis

5.    Leptospirosis berat

6.    Glomerulonefritis akut atau kronik

7.    Sepsis

8.    DHF atau DSS

Bagaimana etiologi penyakit yang dialami Siti ?

Malaria di sebabkan oleh protozoa dari genus plasmadium.

Plasmadium ada 4 facies  :

1.    P. falcifarum ( menyebabkan malaria tropika )

2.    P. vivak (menyebabkan malaria tertiana)

3.    P. malariae (menyebabkan malaria quartiana)

4.    P. ovale (menyebabkan malaria ovale)

Daur Hidup Plasmodium

Page 22: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

Daur hidup Malaria di tubuh manusia dan nyamuk

 Bagaimana Manifestasi Klinis Malaria berdasarkan penyebabnya?

Ciri M. falcifarum M.Tertiana M.Kuartana M.Ovale

Inkubasi 9-14 hari 12-17 hari 18-40 hari 16-18 hari

Panas 24,36,48jam 48jam 72jam 48jam

Relaps - vv vv v

Recrudensi vv - - v

Manifestasi klinis

Menggigil

Splenomegali

Anemia

Jarang menggigil

Splenomegali

Anemia akronik

Menggigil

Jarang splenomegali

Jarang anemia

Jarang menggigil

     

 Jarang splenomegali

Anemia kronik

Page 23: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

Hemolisis

Syok

Gejala serebral

Edema paru

Hipoglikemi

Kelainan retina

Demam berlangsung cepat

Demam lama sampai 5 minggu

Jarang terjadi syok

Jarang terjadi syok

Jarang terjadi syok

Bagaimana tatalaksana dan pegobatan malaria

Pengobatan   yang  diberikan   adalah  pengobatan   radikal  malaria  dengan  membunuh   semua   stadium 

parasit   yang   ada   di   dalam   tubuh   manusia.   Adapun   tujuan   pengobatan   radikal   untuk   mendapat 

kesembuhan kilinis dan parasitologik serta memutuskan rantai penularan.

Semua  obat  anti  malaria  tidak  boleh  diberikan  dalam keadaan  perut  kosong  karena  bersifat   iritasi 

lambung, oleh sebab itu penderita harus makan terlebih dahulu setiap akan minum obat anti malaria.

Pada Malaria Falciparum:

1.      Lini Pertama:

Artesunat + Amodiakuin + Primakuin

2.      Lini Kedua:

Kina + Doksisilin / tetrasiklin + Primakuin

Page 24: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

3.      Malaria Mix:

 Artesunat + Amodiakuin + Primakuin

Pada Malaria Vivaks, Ovale, Malariae

1.      Lini Pertama:

Klorokuin + Primakuin

2.      Lini Kedua:

Kina + Primakuin

3.      Malaria Vivaks relaps

Klorokuin + Primakuin

  

Cara Kerja / Sifat Obat

         Klorokuin :

   - Sizontosid darah

   - anti gametosid, P.vivax dan P.malarie

         SP :

   - Sizontosid darah

   - Sporontosidal

         Kina :

   - Sizontosid darah

Page 25: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

   - Anti gametosid, P.vivax dan P.malarie

         Primaquin :

   - Anti gametosid

   - Anti hipnosoit,

         Artesunat :

   - Sizontosid darah,

         Amodiakuin :

   - Struktur dan aktivitas sama dgn klorokuin

         Tetracyclin :

   - Sizontosid darah

Bagaimana pencegahan malaria ?

Menghindari gigitan nyamuk, Tidur memakai kelambu, menggunakan obat nyamuk, memakai obat oles 

anti nyamuk, pasang kawat kasa pada ventilasi, menjauhkan kandang ternak dari rumah, kurangi berada 

di luar rumah pada malam hari.

Pengobatan pencegahan :

 2 hari sebelum berangkat ke daerah endemi malaria, minum obat doksisilin 1 x 1 kapsul/ hari sampai 2 

minggu setelah keluar dari lokasi endemis malaria.

Membersihkan   lingkungan,   Menimbun   genangan   air,   membersihkan   lumut,   gotong   royong 

membersihkan lingkungan sekitar, mencegahnya dengan kentongan.

Page 26: Mengenal Gejala Dan Pengobatan Pembesaran Limpa

Menebar kan pemakan jentik, Menekan kepadatan nyamuk dengan menebarkan ikan pemakan jentik. 

Seperti   ikan   kepala   timah,   nila   merah,   gupi,   mujair   dll.

Baca : Pedoman Pengobatan Malaria WHO