1
Daftar IsI
PenDahuluan 2
renungan untuk ayah bunDa 3
hal aPa yang Perlu DIPersIaPkan ayanh & bunDa 6
Contoh jaDwal kegIatan 8
mengajarkan anak berPuasa 14
manfaat belajar berPuasa bagI anak 17
PenutuP 19
referensI 20
bIoData PenulIs 20
Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
PENDAHULUAN
Assalamu’alaikum.wr.wb
Semoga rahmad Allah senantiasa terlimpah kepada ayah dan bunda. Salam
dan sholawat semoga selalu tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad saw
beserta keluarga dan para sahabat.
,
Alhamdulilah Ramadhan 1440 H yaitu bulan suci yang mulia dan penuh
barokah sudah tiba, suka cita kita menyambutnya. Selama bulan ramadhan
madrasah di RA seringkali mengadakan program pesantren kilat. Tujuan dari
madrasah adalah untuk fokus pada pendidikan agama baik itu hafalan surat,
hadits, doa sehari-hari, ibadah dan membiasakan perilaku baik atau akhlak
sesuai ajaran Islam, serta dikemas dengan kegiatan yang menyenangkan
untuk anak. Namun madrasah diliburkan saat ini karena adanya wabah virus
corona atau covid 19 sehingga pesantren kilat dibulan Ramadhan di
madrasah pun juga di tiadakan. Anak-anakpun pasti sudah rindu pada
teman dan gurunya.
Buku ini berisi tentang bagaimana ayah dan bunda dapat menciptakan
pesantren kilat bagi anak-anak, khususnya untuk usia 4-6 tahun di bulan
Ramadhan sehingga apa yg biasanya di terapkan di Raudhatul Athfal bisa
juga di lakukan orang tua dirumah. Ayah dan bunda bisa merencanakan dan
membuat jadwal dirumah dan perlu melibatkan anak-anak dalam
menyusunnya. Ada juga tips bagaimana mengajarkan anak untuk berlatih
berpuasa sejak dini. Sehingga kelak setelah dia baliq akan terbiasa berpuasa
dan juga ada beberapa manfaat bila anak dilatih puasa sejak usia dini.
Semoga buku kecil ini dapat bermanfaat bagi ayah bunda didalam mengisi
kegiatan di bulan Ramadhan bersama anak-anak dengan menghadirkan
suasana pesantren dirumah.
Wasslamu’alaikum wr.wb.
2Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
PENDAHULUAN
Assalamu’alaikum.wr.wb
Semoga rahmad Allah senantiasa terlimpah kepada ayah dan bunda. Salam
dan sholawat semoga selalu tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad saw
beserta keluarga dan para sahabat.
,
Alhamdulilah Ramadhan 1440 H yaitu bulan suci yang mulia dan penuh
barokah sudah tiba, suka cita kita menyambutnya. Selama bulan ramadhan
madrasah di RA seringkali mengadakan program pesantren kilat. Tujuan dari
madrasah adalah untuk fokus pada pendidikan agama baik itu hafalan surat,
hadits, doa sehari-hari, ibadah dan membiasakan perilaku baik atau akhlak
sesuai ajaran Islam, serta dikemas dengan kegiatan yang menyenangkan
untuk anak. Namun madrasah diliburkan saat ini karena adanya wabah virus
corona atau covid 19 sehingga pesantren kilat dibulan Ramadhan di
madrasah pun juga di tiadakan. Anak-anakpun pasti sudah rindu pada
teman dan gurunya.
Buku ini berisi tentang bagaimana ayah dan bunda dapat menciptakan
pesantren kilat bagi anak-anak, khususnya untuk usia 4-6 tahun di bulan
Ramadhan sehingga apa yg biasanya di terapkan di Raudhatul Athfal bisa
juga di lakukan orang tua dirumah. Ayah dan bunda bisa merencanakan dan
membuat jadwal dirumah dan perlu melibatkan anak-anak dalam
menyusunnya. Ada juga tips bagaimana mengajarkan anak untuk berlatih
berpuasa sejak dini. Sehingga kelak setelah dia baliq akan terbiasa berpuasa
dan juga ada beberapa manfaat bila anak dilatih puasa sejak usia dini.
Semoga buku kecil ini dapat bermanfaat bagi ayah bunda didalam mengisi
kegiatan di bulan Ramadhan bersama anak-anak dengan menghadirkan
suasana pesantren dirumah.
Wasslamu’alaikum wr.wb.
3Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
RENUNGAN UNTUK AYAH BUNDA
Anak merupakan karunia dan titipan Allah, ketika seseorang
dikaruniai anak maka akan mempunyai kewajiban yang harus
dipenuhi yang menjadi hak anak, sebagaimana sabda Nabi dalam
hadits di kitab Tanbih al Ghafilin, yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah ra, yang antara lain menyatakan bahwa anak memiliki hak
atas orang tuanya, yakni pertama, diberikan nama yang baik setelah
lahir, dan kedua, diajarkan tentang al Quran ketika sudah berakal
atau tamyiz, serta yang ketiga adalah menikahkannya ketika ia sudah
menemukan pasangannya yang baik.
Hafizh Ibrahim dalam salah satu syairnya mengungkapkan sebagai
berikut: “Al-Ummu madrasatul ula, iza a’dadtaha a’dadta sya’ban
thayyibal a’raq”.
Artinya: Ibu adalah madrasah (Sekolah) pertama bagi anaknya. Jika
engkau persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau
persiapkan bangsa yang baik pokok pangkalnya.
Jelaslah dari syair tersebut bahwa ibu adalah madrasah pertama yang
nantinya akan memberikan keteladanan bagi sikap, perilaku dan
keprbadian anak. Jika seorang ibu itu baik maka baik pula anaknya.
Secara tidak langsung semua tindak tanduk ibu akan menjadi panutan
atau sebagai suri tauladan bagi anaknya. Ketika seorang ibu
4Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
menjalankan kewajiban dan fungsinya dengan baik dalam rumah
tangga, bukan tidak mungkin akan melahirkan anak-anak yang sholih-
sholihah yang kelak menjadi tunas berdirinya masyarakat yang
berbakti kepada kedua orang tua, berkualitas, berbudi pekerti luhur
dan Islami
Jika seorang ibu adalah guru utama bagi anak dalam keluarga, maka
ingatlah seorang ayah adalah kepala sekolah di dalamnya. Jika sekolah
pada umumnya memiliki kurikulum, silabus, visi, misi, dan seterusnya.
Maka sudah seharusnya demikian pula pendidikan di dalam setiap
keluarga memiliki itu semuanya
Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam menjelaskan bahwa
semua anak itu dilahirkan dalam keadaan Islam (fitrah), lurus dan suci
namun orang tuanya lah yang akan bisa membuat anak itu
tumbuh menjadi yahudi, atau Nasrani atau Majusi. Masa
depan anak itu sangat tergantung pada pola asuh serta pendidikan
yang diberikan oleh orang tuanya. Dengan demikian maka
memberikan pengetahuan agama terhadap anak juga adalah
merupakan bagian tanggung jawab orang tua yang paling utama
terhadap anak.
Pendidikan akhlak dan agama seorang anak yang diperoleh dari kedua
orang tua di rumah itulah yang akhirnya menjadi benteng dalam
pergaulan bersama teman-teman di lingkungan kehidupannya. Dan
akan menjadi sikap serta akhlak yang akan dibawa ke mana pun,
bahkan hingga kapan pun dan bagaimanapun kelak di perjalanan
hidupnya.
5Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
Mari kita manfaatkan bulan suci Ramadhan ini dengan menciptakan
suasana pesantren di rumah bersama anak-anak dengan mengajarkan
kebaikan-kebaikan seperti sholat, mengaji, belajar berpuasa, sahur dan
berbuka bersama, sholat terwarih berjamaah sampai memasak
bersama untuk keluarga.
6Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
Ayah dan bunda perlu menyampaikan kepada anak bahwa, saat ini belum
bisa kembali sekolah bahkan di bulan Ramadhan yang biasanya ada
kegiatan pesantren kilat juga tidak bisa dilaksanakan di sekolah karena
wabah corona belum usai. Sampaikan kepada anak, “ bagaimana kalo kita
buat pesantren ramadhan dirumah ?” Ayah dan Bunda siap menjadi ustad
dan ustadzah......
Mendidik anak dengan penuh cinta kasih muntlak diberikan pada anak. Anak
memiliki hak untuk dicintai dan disayangi. Cinta itu kasih sayang, cinta itu
kejujuran, cinta itu memberi perhatian dan peduli, cinta itu saling menerima
dan menghargai, cinta itu memberi pujian , cinta itu memberi contoh atau
keteladanan, cinta itu memberi batasan atau aturan, cinta itu memberikan
konsekuensi, cinta itu memaafkan dan cinta itu mendokan. Berikan pelukan
dan ciuman kepada anak sesering mungkin.
Hal apa yang perludipersiapkan Ayah &
Bunda ?
1Buat Kesepakatan antara
ayah, bunda dn anak
2
Ciptakan Suasana danLakukan dengan Cinta
serta Kasih Sayang
7Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
Dalam menyusun materi kegiatan, libatkanlah anak, dan tanyakan apa saja
kegiatan pesantren kilat yang ada di madrasah ? Hal ini untuk membiasakan
orang tua mengajak diskusi dengan anak dengan bahasa yang mudah
dipahami anak
Bunda bisa menuliskan, dan ayah menyusun materi kegiatannya. Jangan lupa
koordinasi dengan guru kelas untuk meneruskan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam yang sudah diprogramkan di madrasah ( Hafalan surat-surat
pendek, hadits, doa sehari-hari, asmaul husna, dan ngajinya atau Iqro’ sampai
dimana, praktek wudhu, sholat. Dan kegiatan-kegiatan pendukung seperti
lagu-lagu Islami, tepuk, dan kegiatan main anak dirumah dalam menstimulasi
perkembangan anak, khususnya pendidikan agama karena akan menjadi
pondasi anak di kehidupan selanjutnya. Materi dan kegiatan perlu disesuaikan
dengan tahapan perkembangan anak sehingga orang tua tidak terlalu
berekspektasi terlalu tinggi. Kemampuan apa yang sudah dimiliki anak usia 4-
6 tahun yang tentu berbeda dengan anak usia 7 tahun keatas. Kalau
perbedaan ini tidak bisa dipahami oleh orang tua maka yang muncul hanya
emosi atau kemarahan
Jadwal kegiatan sebaiknya disesuaikan dengan usia anak dan tahapan
perkembangannya. Jika sudah tersusun, jadwal dapat ditempelkan di dinding
sebagai pengingat.
3
Menyusun MateriKegiatan
4
Menyusun Kegiatan danalokasi waktu
A.
B
.
8Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
Contoh jadwal kegiatan :
No Waktu Kegiatan Keterangan
1. 0.3.30-04.30 WIB Membangungkan anak untuk sahur Bangunkan anak dengan
sikap yang lembut dan
penuh kasih sayang
2. 04.30-05.00 WIB Sholat subuh berjamaah Ajaklah anak untuk sholat
berjamaah, upayakan surat
yang dibaca adalah surat
yang sedang dihafalkan
anak
3. 05.00-05.30 WIB Tadarus Al Qur’an untuk ayah
bunda dan Baca Iqro untuk anak
Ayah dan bunda bimbing
dan simak bacaan anak
4. 05.30-06.00 WIB Ajak anak untuk olah raga yang
ringan saja
Jenis olah raganya bisa
sesuai keinginan anak
5. 06.00-07.00 WIB Mandi pagi Jangan lupa ayah bunda
untuk mengingatkan doa
masuk dan kamar mandi
6. 07.00-08,30 WIB Yuuk Sholat Dhuha Ajak anak untuk sholat
Dhuha
7. 08.30-11.00 WIB Saatnya :
1. Setor Hafalan surat, hadits dan
doa sehari-hari
2. Bermain yang bermakna
1. Biar semangat saat setor
hafalan anak di video
2. Biarkan anak bermain
dan beajar
8. 11.00-11.30 WIB Membacakan Buku Cerita Ayah Bunda bisa memilih
Buku Cerita Kisah Nabi atau
Cerita Islami
9Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
9. 11.30-12.00 WIB Sholat Dhuhur Berjamaah Ayah Bunda ajak kembali
anak untuk sholat dhuhur
berjamaah
10 12.00-15.00 WIB Tidur Siang Biarkan anak tidur siang
untuk waktu yang cukup
lama
11 15.00-15.30 WIB Sholat Ashar Berjamaah Ayah Bunda ajak kembali
anak untuk sholat ashar
berjamaah
12. 15.30-16.30 WIB Masak Bersama Bunda ajaklah anak untuk
ikut membantu masak untuk
berbua puasa
13. 16.30-17.00 WIB Mandi sore Jangan lupa ayah bunda
untuk mengingatkan doa
masuk dan kamar mandi
14. 17.00-17.30 WIB Membaca Iqro Biar anak semangat, Bunda
bisa mengambil foto atau
video saat anak mengaji
15. 17.30-18.30 Buka Bersama dan Sholat Mahgrib
Berjamaah
Sebelum berbuka puasa,
ingatkan anak berdoa
sebelum berbuka puasa
dan doa sebelum dan
sesudah makan. Jika anak
sudah hafal, biarkan anak
memimpin doa
16. 18.30-19.15 WIB Istirahat sejenak Ajak anak untuk
berbincang-bincang
tentang puasa hari ini
10Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
17. 19.15-20.30 WIB Sholat Isya dan Sholat Tarawih
Berjamaah
Ajak anak untuk sholat Isya
dan Tarawih dengan
bacaan surat-surat pendek
yang sedang dihafal anak
18. 20.30. WIB Tidur malam Saatnya anak tidur malam
upayakan tidak terlalul larut
agar cukup waktu tidurnya
sehingga mudah
membangunkannya saat
sahur
Catatan :
Jadwal diatas hanya contoh, ayah dan bunda bisa merubah disesuaikan dengan
kesepakatan. Puasa anakpun boleh bertahap, misal sampai jam 09.00 WIB dulu,
berbuka kemudian dilanjut lagi puasanya.
Saat ayah dan bunda berencana mengajarkan satu kegiatan positif misalnya,
belajar berpuasa, sholat, mengaji , juga tanggungjawab dan displin pastikan
untuk menyiapkan sejumlah kesepakatan. Misalnya anak-anak harus segera
sholat berjamaah dengan orang tua begitu mendengar adzan, maka
ingatkan segera membereskan mainan dan mengembalikan ke tempatnya.
Berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat, anak-anak akan lebih
mengontrol keinginannya dan tidak merasa dipaksa oleh orang tua untuk
melakukan hal tersebut
5Membuat Kesepakatan
6
Berikan Keteladanan danMotivasi
11Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
Memberikan keteladanan dan motivasi pada anak akan memberikan
pengaruh yang cukup besar terhadap pembiasaan perilaku positif. Teladan
dari ayah dan bunda akan mempengaruhi perkembangan kepribadian anak.
Maka ayah bunda perlu memberikan contoh langsung terlebih dahulu
sehingga dapat memberikan motivasi positif anak untuk meniru.
Salah satu kemuliaan ajaran Islam adalah sunnah memberikan hadiah
kepada orang lain, apalagi dengan buah hati. Hal ini akan menimbulkan
rasa cinta dan kasih sayang. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, tahaadu tahaabbu,
تھََادوَْا تحََابُّوا
“Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai.” Ketika anak
sudah bisa menjalankan sesuai jadwal kegiatan yang sudah disusun seperti
sholat, berpuasa, ngaji, setor hafalan surat-surat pendek, doa sehari hari dan
hafalan hadits, maka ayah dan bunda harus sesering mungkin memberikan
apreaiasi dalam bentuk pujian dan juga memberikan hadiah sesuai
kesepakatan. Hadiah tidak perlu dalam bentuk barang , tetapi bisa juga
dengan menyediakan makanan kesukaan anak untuk berbuka puasa. Atau
ayah dan bunda dapat memberikan bintang setiap hari pada anak ketika
anak sudah melakukan kebaikan, bisa ditulis dibuku atau bintang itu dibuat
dan ditempelkan ke dinding agar anak setiap hari dapat menghitung
bintangnya.
7
Berikan Apresaisi padaAnak dalam BentukPujian atau Hadiah
7
Buatlah Mushola kecil dirumah
12Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
Jika memungkinkan, buatlah satu ruangan kosong untuk dijadikan mushola
tempat untuk kegiatan sholat berjamaah, ngaji bersama, setor hafalan surat,
hadits dan doa sehari-hari. Semua aktivitas dalam rangka mengajarkan ilmu
agama.
Menyediakan rak buku didalam mushola kecil untuk menyimpan Al’Quran,
Buku Iqro dan buku keagamaan serta buku-buku cerita Islami seperti buku
sejarah para Nabi.
Agar anak dapat mencintai buku dan gemar membaca, usahakan setiap hari
anak dibacakan satu buku cerita Islami dan diakhir cerita sampaikan pesan
moral agar anak bisa memahami isi cerita dan mintalah anak untuk
menceritakan kembali apa yang sudah didengarnya. Ajaklah anak untuk
berdiskusi tentang isi cerita tersebut.
8
Menyediakan Rak Bukuuntuk menyimpan
AlQur’an, Buku Iqo danBuku Cerita Islami
9
Membacakan Buku CeritaIslami
9
Sediakan waktu untukbermain
13Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
Dunia anak adalah dunia bermain, sehingga ayah dan bunda tetap harus
menyediakan waktu dalam jadwal yang sudah disusun yaitu waktu untuk
anak bermain. Untuk jenis kegiatan main disesuaikan dengan usia anak dan
tahapan perkembangannya. Ayah bunda bisa berkoordinasi dengan guru di
madrasah, jenis kegiatan main yang seperti apa untuk menstimulasi 6 aspek
perkembangan dengan tema tentang Ramadhan, termasuk alat, bahan dan
cara mainnya secara sederhana. Ayah bunda bisa juga membuat sendiri
dengan bahan yang ada dirumah, yang penting bermain yang bermakna
dan untuk mendukung materi pendidikan agama. Jangan lupa hasil karya
anak perlu dipajang di dinding sebagai bentuk penghargaan untuk anak dan
membuat anak bangga dengan hasil karyanya
Setelah selesai kegiatan diakhir bulan Ramadhan, ayah bunda bisa membuat
catatan evaluasi untuk untuk perbaikan Ramadhan di tahun depan. Bila
masih ada perbaikan, maka perlu diskusikan bersama-sama dengan anak.
Pembiasaan-pembiasan positif yang sudah terbentuk selama bulan
Ramdhan, sebaiknya tetap diteruskan sehingga Ramadhan tahun depan
sudah ada keinginan dari si anak tanpa disuruh atau dipaksa. Jangan lupa
hadiah bisa diberikan di akhir bulan Ramadhan, apapun itu bentuknya atau
sesuai keinginan anak dan kesepakatan diawal.
10
Buatlah EvaluasiPesantren Ramadhan di
RUmah
14Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
Pendidikan Agama sangatlah penting untuk diterapkan kepada anak sedini
mungkin, termasuk belajar berpuasa. Ayah dan bunda dapat menjelaskan maksud
dan manfaat berpuasa dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak. Namun
tidak dapat dipungkiri bahwa mengajarkan anak berpuasa tidaklah mudah, seperti
sulit dibangunkan saat sahur, tidak tahan haus dan malas untuk beraktivitas.
Mengajarkan salah satu kewajiban umat muslim ini adalah dengan membangkitkan
sense of Ramadan mereka. Caranya bermacam-macam, bisa dengan menyiapkan
makanan berbuka puasa, membangunkan sahur, mengajak tarawih dan bermain
yang dapat mengembangkan pengetahuan anak tentang agama. Nah
bagaimana mengajarkan anak untuk belajar berpuasa, berikut tipsnya :
Walaupun anak mungkin belum memahami makna puasa di bulan
Ramadhan, namun tetap penting bagi ayah dan bunda untuk menjelaskan
apa itu puasa, bagaimana hukumnya, ibadah dan amalan apa saja yang
ada di bulan Ramadhan sampai manfaat berpuasa dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh anak
Dengan contoh dan keteladanan dari ayah bundanya merupakan
cara yang baik untuk mengajarkan berpuasa pada anak
Jangan paksakan anak bila belum mampu melakukan puasa sampai sehari.
Mulailah secara bertahap sesuai usia dan kemampuan anak. Misalnya dari
sahur sampai pukul 09.00 kemudian bisa dilanjut sampai pukul 15.00 dan
dilanjutkan lg sampai mahgrib. Setelah terlatih bisa bertahap lagi dari sahur
MENGAJARKAN ANAK BERPUASA
1Memberikan penjelasan tentang bulan Ramadhan
2 Memberikan contoh berpuasa pada anak
3Mulailah secara bertahap
15Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
sampai jam 12 siang, kemudian dilanjut sampai mahgrib. Sehingga anak
merasa kuat puasa sehari penuh.
Ayah dan Bunda harus memperhatikan asupan gizi anak saat sahur dan
berbuka untuk menjaga kesehatan anak yang berlatih puasa. Pastikan menu
yang disajikan saat sahur dan berbuka ada karbohidrat, protein, sayur, buah
dan susu yang cukup.
Memberikan penghargaan pada anak adalah hal yang sangat penting. Ayah
Bunda jangan lupa sesering mungkin untuk memberikan apresiasi pada anak
yang sudah mau belajar untuk latihan puasa. Bentuk apresiasi tidak harus
dengan pemberian hadiah tetapi cukup dengan pujian dan pelukan sayang
dan katakan pada anak anda adalah anak yang hebat dan sholih. Ayah
Bunda juga bisa memberikan bintang kepada anak setiap hari untuk
dikumpulkan dan bila perlu ditempelkan agar anak setiap hari dapat
menghitungnya. Pada akhir bulan Ramadhan, anak bisa menukarkan bintang
dengan hadiah yang diinginkan sesuai kesepakatan awal.
Agar pesantren Ramadhan menjadi berkesan bagi anak, maka ayah dan
bunda perlu menciptakan suasana rumah yang menyenangkan. Kondisikan
agar seluruh anggota keluarga bersemangat di dalam menjalankan puasa,
sholat 5 waktu selalu berjamaah, sholat terawih bersama, makan sahur dan
berbuka juga bersama-sama , tak lupa ciptakan kegiatan main bersama agar
anak selalu bersemangat.
4Pastikan Nutrisi Anak tercukupi
6
5Berikan Penghargaan pada anak
Buat Ramadhan menjadi berkesan
16Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
Membuat menu sayur dan berbuka yang menarik dan disukai anak juga salah
satu cara Ayah Bunda didalam memberikan semangat anak untuk berlatih
berpuasa. Bila perlu, anak yang sudah bisa menulis boleh menuliskan menu
yang diinginkan untuk sahur dan berbuka di kertas dan ditempel di pintu
kulkas
Bulan suci Ramadhan merupakan bulan untuk melatih kesabaran agar kita
terhindar dari rasa amarah. Hindari memarahi anak bila anak belum bisa
melakukan kebaikan-kebaikan seperti yang kita inginkan. Memarahi anak
bukan cara yang baik untuk menyelesaikan masalah. Cukup di peluk dan
sampaikan apa yang seharusnya anak lakukan bila melakukan kesalahan.
Ajarkan dan latih anak agar tumbuh rasa empati pada sesama seperti kaum
duafa, yatim piatu, para jumpo untuk bisa berbagi. Bentuk kegiatan sosial
yang bisa dilakukan bersama anak adalah dengan mengajak anak
memberikan santunan atau makanan untuk berbuka di panti asuhan.
7
8
Buat menu sahur dan berbuka yang menarik dan
di sukai anak
Hindari Memarahi Anak
9Libatkan anak dalam kegiatan sosial
17Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
1. Mengajarkan anak supaya lebih dekat dengan Allah SWt
Puasa adalah salah satu rukun Islam. Dimana rukun Islam sendiri wajib
dilaksanakan bagi umat muslim. Dengan melatih anak berpuasa, maka Ayah
Bunda juga mengajarkan anak untuk dekat dengan Sang Pencipta.
2. Menumbuhkan sikap sabar
Mengajarkan puasa pada anak, tidak hanya belajar menahan haus dan lapar
saja, tetapi juga belajar untuk bersikap sabar. Sabar menunggu waktu untuk
berbuka, misalnya atau hal yang lainnya. Dengan berpuasa, anak juga dapat
mengontrol emosinya
3. Melatih anak supaya menjadi pribadi yang tidak boros
Belajar berpuasa juga mengajarkan anak untuk melatih menjadi pribadi yang
tidak boros. Anak yang biasanya suka jajan, karena sedang belajar berpuasa
maka ia mengurungkan niat untuk jajan dan ia dapat belajar untuk berhemat.
4. Menurunkan tingkat strees pada anak
Pada saat anak berpuasa, tingkah laku anak akan cenderung menjadi lebih
tenang. Hal ini tidak lepas dari peran puasa yang dapat menurunkan kadar
stress pada diri seseorang sehingga kondisi anak jauh lebih stabil. Dan ketika
kondisi stabil, maka akan membuat anak menunjukkan perilaku yang positif
Manfaat BelajarBerpuasa bagi Anak
18Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
5. Mengembangkan kecerdasan Interpersonal
Melibatkan anak dalam kegiatan sosial , berkomunikasi dengan banyak orang
ketika mengunjungi panti asuhan di bulan Ramadhan adalah salah satu
bentuk stimulasi untuk mengembangkan kecerdasan Interpersonal anak.
19Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
PENUTUP
Alhamdulilah,
Demikian Ayah dan Bunda,
Pendidikan akhak dan agama bagi seorang anak yang diperoleh dari
kedua orang tuanya di rumah itulah yang nantinya akan menjadi
benteng keimanan dikehidupannya kelak. Menanamkan kebiasaan-
kebiasaan positif sehingga menjadi akhlakul kharimah tentu
memerlukan proses yang cukup panjang dan harus dimulai sejak usai
dini dengan keteladanan dari kedua orang tuanya.
Menciptakan suasana pesantren Ramadhan di rumah bila sudah
dibiasakan di dalam keluarga, maka anakpun akan dapat merasakan
seperti ia mendapatkan kegiatan pesantrenn kilat di madrasahnya.
Materi dan jadwal kegiatan bisa diatur dan dibuat semudah mungkin,
yang penting dapat dilaksanakan dan anak merasa bahagia
melakukannya sehingga muncul kesadarannya untuk melakukan
kebaikan-kebaikan tanpa diminta dan dipaksa
Mari kita sebagai orang tua, jalankan peran dan fungsi sebaik mungkin
dirumah, karena orang tua merupakan cerminan bagi anak-anaknya.
Didiklah anak-anak kita dengan penuh kasih dan sayang, penuh
kesabaran dan tanpa amarah, yakinlah anak-anak hanya
membutuhkan hal itu di masa kanak-kanaknya. Dan kita niatkan
semua ini karena kita menjaga amanah dari Allah swt. Semoga buku
ini bermanfaat bagi Ayah dan Bunda.
# Orang Tua adalah Pendidik yang Pertama dan Utama di Rumah”
“ Setiap Orang Menjadi Guru, Setiap Rumah Jadi Sekolah”
Salam
Penulis
20Menciptakan Pesantren Ramadhan Bersama Anak di Rumah
referensI
https://www.tokopedia.com/blog/tips-cara-mengajarkan-anak-puasa/
https://www.liputan6.com/ramadan/read/3963877/6-cara-mengajar-
kan-puasa-pada-anak-dengan-mudah-sejak-dini
https://muslim.okezone.com/read/2019/05/13/616/2054981/
cara-melatih-anak-berpuasa-sejak-dini
bIoData PenulIs
Nova Indriati,SE.M.Si lahir pada tanggal 16 oktober 1970 di
semarang. lahir sebagai anak ke 3 dari 5 bersaudara. Pendidikan
s1 ekonomi akuntansi ditempuh di stIe ykPn tahun 1993 dan
s2 Psikologi di universitas ahmad Dahlan yogyakarta tahun 2013.
Program akta IV pun sudah diselesaikan tahun 2008 di fakultas
tarbiyah universitas Islam Indonesia.
Penulis memiliki tiga orang anak yaitu drh. farah fauziyyah, farras
abhista dan fadhila ghassani. karir penulis diawali dari saat menjadi
guru dan kepala sekolah di ra nurul Dzikri jambusari Indah
ngemplak sleman, yogyakarta dari tahun 2000 sampai dengan
saat ini. kecintaan dan komitmen penulis pada Pendidikan anak
usia Dini dibuktikan dengan beberapa kali mengikuti kegiatan baik
seminar, pelatihan nasional dan Internasional serta short Course
di beberapa negara seperti India, malaysia, singapore dan thailand
dan juga pernah menjuarai beberapa kejuaraan baik tingkat Provinsi
maupun nasional. Penulis juga aktif dibeberapa kegiatan organisasi
profesi. motto hidup Penulis adalah lakukanlah semua pekerjaan
dengan cinta, karna akan membuatmu menjadi mudah dan indah.
Top Related