Download - Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

Transcript
  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    1/27

    1

    Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    Mariella Valerie Bolang

    102013433 / D9

    Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

    Jalan Terusan Arjuna No.6, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510

    E-mail:[email protected]

    Abstrak

    Sistem kardiovaskular merupakan sistem transportasi dalam tubuh yang berfungsi

    menghantarkan berbagai nutrisi, oksigen, air dan elektrolit menuju jaringan tubuh dan

    membawa berbagai sisa metabolisme jaringan ke alat ekskresi. Jantung merupakan organ

    muscular berongga yang bentuknya mirip pyramid dan terletak di dalam pericardium di

    mediastinum. Dan elektrokardiogram atau EKG adalah test sederhana yang merekam kegiatan listrik

    jantung serta membantu untuk memahami bagaimana jantung bekerja.

    Kata kunci: sistem kardiovaskular, jantung, EKG

    Abstract

    The cardiovascular system is a transport system that functions in the body delivering a wide

    range of nutrients, oxygen, water and electrolytes to the body tissues and carries a variety of

    tools to the network of metabolic waste excretion. The heart is a hollow muscular organshaped like a pyramid and is located inside the pericardium in the mediastinum.

    Electrocardiogram or ECG is a simple test that records the heart's electrical activity and

    helps to understand how the heart works.

    Key words: cardiovascular system, heart, electrocardiogram

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    2/27

    2

    Pendahuluan

    Sistem kardiovaskular merupakan sistem transportasi dalam tubuh yang berfungsi

    menghantarkan berbagai nutrisi, oksigen, air dan elektrolit menuju jaringan tubuh dan

    membawa berbagai sisa metabolisme jaringan ke alat ekskresi. Selanjutnya juga mengangkut

    panas sebagai hasil proses metabolisme sel keseluruh tubuh serta membawa berbagai hormon

    dari kelenjar endokrin ke organ sasaran. Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem

    transpor tertutup yang terdiri atas jantung sebagai organ pemompa, komponen darah sebagai

    pembawa materi oksigen dan nutrisi, dan pembuluh darah sebagai media yang mengalirkan

    komponen darah. Sistem kardiovaskular merupakan sistem transportasi dalam tubuh. Ketiga

    komponen tersebut harus berfungsi dengan baik agar seluruh jaringan dan organ tubuh

    menerima suplai oksigen dan nutrisi yang adekuat. Otot jantung, pembuluh darah, sistem

    konduksi, suplai darah, dan mekanisme saraf jantung harus bekerja secara sempurna agar

    sistem kardiovaskular dapat berfungsi dengan baik. Semua komponen tersebut bekerja

    bersama-sama dan memengaruhi denyutan, tekanan, dan volume pompa darah untuk

    menyuplai aliran darah ke seluruh jaringan sesuai kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh.

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    3/27

    3

    Struktur Makroskopik Jantung

    Jantung merupakan organ muscular berongga yang bentuknya mirip pyramid dan terletak di

    dalam pericardium di mediastinum. Basis cordis dihubungkan dengan pembuluh-pembuluh

    darah besar, meskipun demikian teteap terletak bebas di dalam pericardium.1

    Permukaan Jantung

    Jantung mempunyai tiga permukaan yaitu facies sternocostalis (anterior), facies

    diaphragmatica (inferior), dan basis cordi (fascies posterior). Jantung juga mempunyai apex

    yang arahnya kebawah, depan dan kiri.2

    Fascies sternocostalis terutama dibentuk oleh atrium dextrum dan ventriculus dexter,

    yang dipisahkan satu sama lain oleh sulcus atrioventicularis. Pinggir kanannya dibentuk

    oleh atrium dextrum dan pinggir kirinya oleh ventriculus sinister dan sebagian auricular

    sinistra. Ventricvulus dexter dipisahkan dari ventriculus sinister oleh sulcus

    interventricularisa anterior.1

    Fascies diaphragmatica jantung terutama dibentuk oleh ventriculus dexter dan sinister

    yang dipisahkan oleh sulcus interventricularis posterior. Permukaan inferior atrium

    dextrum, tempat bermuaranya vena cava inferior, juga ikut membentuk fascies

    diaphragmatica.1

    Basis cordis atau fascies posterior terutama dibentuk oleh atrium sinistrum, tempat

    bermuaranya empat venae pulmonales. Basis cordis terletak berlawanan dengan apex

    cordis. Basis cordis dinamakan basis karena jantung berbentuk pyramid dan basisnya

    terletak berlawanan dengan apex. Jantung tidak terletak pada basisnya; jantung terletak

    pada fascies diaphragmatica (inferior).2

    Apex cordis dibentuk oleh ventriculus sinister, mengarah ke bawah, depan, dan kiri.

    Apex terletak setinggi spatium intercostale V sinistra, 9 cm dari garis tengah. Pada daerahapex, denyut apex biasanya dapat dilihat dan diraba pada orang hidup.2

    Batas Jantung

    Batas kananjantung dibentuk oleh atrium dextrum, batas kirioleh auricular sinistra, dan di

    bawah oleh ventriculus sinister. Batas bawahterutama dibentuk oleh ventriculus dexter tetapi

    juga oleh atrium dextrum dan apex oleh ventriculus sinister. Batas-batas ini penting pada

    pemeriksaan radiografi jantung.1

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    4/27

    4

    Ruang-ruang Jantung

    Gambar 1. Jantung

    Sumber:http://www.cardioshare.blogspot.com/

    Jantung dibagi oleh septa ventrikel menjadi empat ruang yaitu atrium dextrum dan sinistrum,

    ventriculus dextrum dan sinistrum. Atrium dextrum terletak anterior terhadap atrium

    sinistrum dan ventriculus dexter anterior terhadap ventriculus sinister.1

    Dinding jantung tersusun atas otot jantung, myocardium, yang di luar terbungkus oleh

    pericardium serosum, yang disebut epicardium, dan di bagian dalam diliputi oleh selapis

    endothel, disebut endokardium.1

    Atrium Dextrum

    Atrium dextrum terdiri atas rongga utama dan sebuah kantong kecil, auricular. Pada

    permukaan jantung, tepatnya di tempat pertemuan atrium kanan dan auricular kanan terdapat

    sebuah sulcus vertical, sulcus terminalis, yang pada permukaan dalamnya berbentuk rigi,

    yang disebut crista terminalis. Bagian utama atrium yang terletak posterior terhadap rigi,

    berdinding licin dan bagian ini pada masa embio berasal dari sinus venosus. Bagian atrium di

    anterior rigi berdinding kasar atau trabekulasi oleh karena tersusun atas berkas serabut-

    serabut otot, musculi pectinati, yang berjalan dari crista terminalis ke auricular dexter.

    Bagian anterior secara embriologis berasal dari atrium primitive.1

    http://www.cardioshare.blogspot.com/http://www.cardioshare.blogspot.com/http://www.cardioshare.blogspot.com/http://www.cardioshare.blogspot.com/
  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    5/27

    5

    Muara pada Atrium Dextrum

    Vena cava superior bermuara ke dalam bagian atas atrium dextrum; muara ini tidak

    mempunyai katub. Vena cava superior mengembalikan darah ke jantung dari setengah

    bagian atas tubuh. Vena cava inferior bermuara ke bagian bawah atrium dexterum;

    dilindungi oleh katub rudimenter yang tidak berfungsi. Vena cava inferior

    mengembalikan darah ke jantung dari setengah bagian bawah tubuh.1

    Sinus coronaries yang mengalirkan sebagian besar darah dari dinding jantung bermuara

    ke dalam atrium dextrum, di antara vena cava inferior dan ostium atrioventricularis;

    muara ini dilindungi oleh katub rudimenter yang tidak berfungsi.1

    Ostium atrioventricularis dextrum terletak anterior terhadap muara vena cava inferior

    dan dilindungi oleh valve tricuspidalis.1

    Ventriculus Dexter

    Ventriculus dexter berhubungan dengan atrium dexter melalui ostium atrioventriculare

    dextrum dan dengan truncus pulmonalis melalui ostium trunci pulmonalis. Pada waktu

    rongga mendekati ostium trunci pulmonalis bentuknya berubah menjadi seperti corong,

    tempat ini disebut infundibulum.1

    Dinding ventriculus dexter lebih tebal dibandingkan atrium dextrum dan menunjukkan

    beberapa rigi yang menonjol ke dalam, yang dibentuk oleh berkas-berkas otot. Rigi-rigi yang

    menonjol ini menyebabkan dinding ventrikel terlihat seperti busa dan dikenal sebagai

    trabekula carneae. Trabecula carneae terdiri atas tiga jenis. Jenis pertama terdiri atas

    musculis papilares, yang menonjol ke dalam, melekat melalui basisnya pada dinding

    ventrikel; puncaknya dihubungkan oleh tali-tali fibrosa (chordae tendineae) ke curpis valve

    tricuspidalis. Jenis kedua yang melekat dengan ujungnya pada dinding ventrikel, dan bebas

    pada bagian tengahnya. Salah satu diantaranya adalah trabecula septomarginalis,

    menyilang rongga ventrikel dari septa ke dinding anterior. Trabekula septomarginalis ini

    membawa fasciculus atrioventricularis crus dextrum yang merupakan bagian dari system

    konduksi jantung. Jenis ketiga hanya terdiri atas rigi-rigi yang menonjol.1

    Valve tricuspidalis melindungi ostium atrioventriculare dan terdiri atas tiga cuspis yang

    dibentuk oleh lipatan endokardium disertai sedikit jaringan fibrosa yang meliputi: cuspis

    anterior, septalis dan inferior (posterior). Cuspis anterior terletak di anterior, cuspis

    septalis terletak berhadapan dengan septum interventriculare dan cuspis inferior atau

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    6/27

    6

    posterior terletak di inferior. Basis cuspis melekat pada cincin fibrosa rangka jantung,

    sedangkan ujung bebas dan permukaan ventrikularnya dilekatkan pada chordae tendineae.

    Chorda tendineae menghubungkan curpis dengan musculi papilare. Bila ventrikel

    berkontraksi, musculi papilares berkontraksi dan mencegah agar cuspis tidak terdorong

    masuk ke dalam atrium dan terbalik waktu tekanan intraventrikular meningkat. Untuk

    membantu proses chordae tendineae dari satu musculus papilares dihubungkan dengan

    dua cuspis yang berdekatan.1

    Valve trunci pulmonalis melindungi ostium trunci pulmonalis dan terdiri atas tiga

    valvula semilunaris yang dibentuk dari lipatan endocardium disertai sedikit jaringan

    fibrosa yang meliputinya. Pinggir bawah dan samping setiap cuspis yang melengkung

    melekat pada dinding arteri. Mulut muara cuspis mengarah ke atas, masuk ke dalam

    truncus pulmonalis. Tidak ada chordate tendineae atau musculis papilares yang

    berhubungan dengan cuspis valve ini; perlekatan sisi-sisi cuspis pada dinding arteri

    mencegah cuspis turun masuk ke dalam ventrikel. Pada pangkal truncus pulmonalis

    terdapat tiga pelebaran yang dinamakan sinus, dan masing-masing terletak diluar dari

    setiap cuspis.1,2

    Ketiga semilunaris tersusun sebagai satu yang terletak posterior (valvula semilunaris sinistra)

    dan dua yang terletak anterior (valvula semilunaris anterior dan dextra). Cuspis-cuspis valvetrunci pulmonalis dan aortae dinamakan sesuai dengan letaknya pada janin sebelum jantung

    mengalami rotasi ke kiri. Selama sistolik ventrikel, cuspis-cuspis valve tertekan pada dinding

    truncus pulmonalis oleh darah yang keluar. Selama diastolik, darah mengalir kembali ke

    jantung dan masuk ke sinus; cuspis valve terisi, terletak berhadapn di dalam lumen dan

    menutup ostium trunci pulmonalis.2

    Atrium Sinistrum

    Atrium sinistrum terdiri atas rongga utama dan auricula sinistra. Atrium sinistrum terletak di

    belakang atrium dextrum dan membentuk sebagian besar basis atau fascies posterior jantung.

    Di belakang atrium sinistrum terdapat sinus oblique pericardii serosum dan pericardium

    fibrosum yang memisahkannya dari oesophagus.2

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    7/27

    7

    Muara pada Atrium Sinistrum

    Terdapat empat vena pulmonales, dua dari masing-masing paru bermuara pada dinding

    posterior dan tidak mempunyai katup. Ostium atrioventriculare sinistrum dilindungi valve

    mitralis.1

    Ventriculus Sinister

    Ventriculus sinister berhubungan dengan atrium sinistrum melalui ostium atrioventriculare

    sinistrum dan dengan aorta melalui ostium aortae. Dinding verntriculus sinister tiga kali lebih

    tebal dari pada dinding ventriculus dexter. Pada penampang melintang, ventrikulus sinister

    berbentuk sirkular; ventrikulus dexter kresentik (bulan sabit) karena penonjolan septum

    interventriculare ke dalam rongga ventriculus dexter. Terdapat trabeculae carneae yang

    berkembang dengan baik, dua buah musculi papilares yang besar, tetapi tidak terdapat

    trabecula septomarginalis. Bagian ventrikel di bawah ostium aortae disebut vestibulum

    aortae.1

    Valva mitralis melindungi ostium atrioventriculare. Valve terdiri atas dua cuspis, cuspis

    anterior dan cuspis posterior, yang strukturnya sama dengan cuspis pada valve

    tricuspidalis, cuspis anterior lebih besar dan terletak antara ostium atrioventriculare dan

    ostium aortae. Perlekatan chordate tendineae ke cuspis dan musculi papilares sama seperti

    valve tricuspidalis.1

    Valva aortae melindungi ostium aortae dan mempunyai struktur yang sama dengan

    struktur valve trunci pulmonalis. Satu cuspis terletak di anterior (valvula semilunaris) dan

    dua cuspis terletak di dinding posterior (valvula semilunaris sinistra dan posterior). Sinus

    aortae anterior merupakan tempat asal arteria coronaria dextra, dan sinus posterior sinistra

    tempat asal arteria coronaria sinistra.1

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    8/27

    8

    Pendarahan Jantung

    Gambar 2. Jantung

    Sumber:www.google.co.id

    Jantung mendapatkan darah dari arteria coronaria dextra dan sinistra, yang berasal dari aorta

    ascendens tepat di atas valve aortae. Arteriae coronariae dan cabang-cabang utamanya

    terdapat di permukaan jantung, terletak di dalam jaringan ikat subepicardial.1

    Arteria coronaria dextra berasal dari sinus anterior aortae dan berjalan ke depan di

    antara truncus pulmonalis dan auricular dextra. Arteri ini berjalan turun hampir vertical di

    dalam sulcus atrioventriculare dextra, dan pada pinggir inferior jantung pembuluh ini

    melanjutkan ke posterior sepanjang sulcus atrioventricularis untuk beranastomosis dengan

    arteria coronaria sinistra. Cabang-cabang arteria coronaria dextra mendarahi atrium

    dextrum dan ventriculus dexter, sebagian dari atrium sinistrum dan ventriculus sinister,

    dan septum atrioventriculare.1

    Arteria coronaria sinistra, biasanya lebih besar dibandingkan dengan arteria coronaria

    dexter, mendarahi sebagian besar jantung, termasuk sebagian besar atrium sinister,

    ventrikulus sinister, dan septum ventriculare. Arteria ini berasal dari posterior kiri sinus

    aortae aorta ascendens danberjalan ke depan di antara truncus pulmonalis dan auricular

    sinister. Kemudian pembuluh ini berjalan di sulcus atrioventricularis dan bercabang dua

    menjadi ramus interventricularis anterior dan ramus circumflexus.1

    Pembuluh Balik Jantung

    Sebagian besar darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan melalui sinus coronariesyang terletak pada bagian posterior sulcus atrioventricularis dan merupakan lanjutan dari

    http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/
  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    9/27

    9

    vena cardiaca magna. Pembuluh ini bermuara ke atrium dextrum sebelah kiri vena cava

    inferior. Vena cardiaca parva dan vena cardiaca media merupakan cabang sinus

    coronaries. Sisanya dialirkan ke atrium dextrum melalui vena ventriculi dextri anterior dan

    melalui vena-vena kecil yang bermuara langsung ke ruang-ruang jantung.1

    Struktur Mikroskopik Jantung

    Sistem Pembuluh Darah

    Sistem pembuluh darah mempunyai selapis sel endotel yang melapisi lumennya. Pada

    pembuluh kapiler lapisan sel endotel merupakan bagian utama dindingnya.3

    Pembuluh Kapiler

    Pembuluh kapiler merupakan tabung endotel sederhana yang menghubungkan sisi arteri dan

    vena dari sistem peredaran darah. Garis tengah rata-rata 7-9 mikron. Dinding kapiler terdiri

    atas selapis sel endotel gepeng, yang dipisahkan dari jaringan di sekitarnya oleh lamina atau

    membran basal. Setiap sel endotel berupa lempeng tipis melengkung dengan inti lonjong.

    Kapiler dikelilingi selubung tipis terdiri atas serat kolagen dan elastin tipis dan disertai atas

    perisit di sana sini. Perisit merupakan sel yang belum berkembang menjadi sel jenis lain

    termasuk otot polos.3

    Penggolongan kapiler menjadi tiga jenis utama yaitu sempurna, bertingkap, dan sinusoidal

    (tidak sempurna).3

    Kapiler sempurna

    Kapiler jenis ini (jenis I) dijumpai banyak pada jaringan termasuk otot, paru, sususan

    saraf pusat dan kulit. Ciri yang khas adalah di dalamnya terdapat filamen halus dan

    banyak vesikel kecil (vesikel pinositotik atau keveol intrasel) sepanjang permukaan sel

    yang menghadap ke lumen maupun membran basal. Vesikel tersebut bergaris tengah 50-

    70 nanometer. Sel-sel endotel diperlekatkan oleh sejumlah taut-rigi (interdigitated

    junctions) atau taut sederhana.3

    Kapiler bertingkap

    Pembuluh kapiler bertingkap (jenis II) dijumpai dalam mukosa usus, berbagai kelenjar

    endokrin, glomerulus ginjal dan pankreas. Di sekitar bagian inti pada endotel,

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    10/27

    10

    sitoplasmanya sangat tipis dan ditembusi oleh pori-pori yang bergaris tengah 30-50 nm.

    Sel-sel endotel kapiler ini dipisahkan satu sama lain oleh taut-rekah (gap junction).3

    Kapiler sinusoidal

    Kapiler ini mempunyai garis tengah lumen lebih besar dari normal. Kapiler ini disebut

    sinusoid atau kapiler sinusoid. Garis tengahnya mencapai 30m atau lebih dan

    mempunyai dinding berkelok-kelok tak beraturan. Dinding terdiri atas sel endotel bukan

    merupakan lapisan utuh terdapat celah yang lebar diantara sel-sel tersebut.3

    Arteri

    Dinding arteri pada umumnya terdiri atas tiga lapis atau tunika:3

    Tunika intima, yang paling dalam terdiri atas selapis sel endotel di sebelah dalam,

    diluarnya diliputi oleh lapisan subendotel. Yang paling luar berupa sabuk serat elsatis

    yang disebut membrane elastika interna (tunika elastika interna).

    Tunika media, lapisan tengah terdiri atas sel otot polos yang tersusun melingkar.

    Tunika adventisia, lapisan luar terdiri atas jaringan ikat yang unsurnya tersusun sejajar

    sumbu panjang pembuluh. Berbatasan dengan tunika media terdapat tunika elastika

    eksternayang jelas.

    Gambar 3. Arteri dan Vena

    Sumber:www.google.co.id

    Pembuluh darah arteri dapat digolongkan menjadi tiga golongan :3

    Arteriol (pembuluh darah arteri yang paling kecil). Pembuluh ini bergaris tengah 100m

    atau kurang, mempunyai tunika intima terdiri atas endotel dan membrane elastika interna

    http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/
  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    11/27

    11

    saja. Tunika media terdiri atas satu sampai lima lapis utuh sel otot dengan serat-serat

    elastin bertebar di antaranya. Tunika adventisia yang biasanya lebih tipis dari tunika

    medianya, berupa selapis jaringan ikat yang mengandung serat kolagen dan elastin yang

    tersusun memanjang.

    Arteri kecil dan sedang (mempunyai banyak unsur otot).Golongan ini meliputi semua

    arteri yang termasuk tipe muskular. Dinding arteri tipe muskular relative tebal yang

    terutama disebabkan banyaknya serat otot di dalam tunika media. Mereka disebut arteri

    distribusi.Tunika intima mempunyai tiga lapisan. Lamina elastika interna sangat jelas.

    Tunika medianya hampir semuanya dibentuk oleh serat otot polos yang tersusun

    melingkar. Tunika adventisia setebal tunika media. Terdiri dari jaringan ikat longgar yang

    mengandung kolagen dan elastin yang hampir semuanya memanjang dan melingkarulir.

    Arteri besar (terutama terdiri atas serat elastin). Arteri besar digolongkan dalam arteri

    tipe elastik. Dindingnya relative tipis. Kandungan serat elastin menyebabkan potongan

    segar dindingnya terlihat kuning. Sel endotel tunika intimanya berbentuk polygonal tidak

    memanjang. Lapisan subendotel terdiri atas serat elastin dan kolagen serta tebaran

    fibroblas. Sulit dikendalikan tunika elastika interna yang jelas. Tunika media dicirikan

    oleh banyak membrane elastin, 40-60 jumlahnya, tersusun melingkar sepusat. Ruangan di

    antara membran elastin mengandung fibroblas, bahan dasar amorf, jala-jala serat elastin

    halus dan serat otot polos yang berjalan melingkarulir. Tunika adventisia berupa selubung

    tipis. Tidak jelas adanya tunika elastika eksterna.

    Gambar 4. Arteri dan Vena

    Sumber:www.google.co.id

    http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/
  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    12/27

    12

    Vena

    Darah di dalam sistem vena bertekanan seperti sepuluh dari tekanan darah arteri dan arena itu

    harus menampung volume darah lebih besar daripada sistem arteri. Caliber vena umumnya

    lebih besar daripada arteri, dindingnya lebih tipis terutama disebabkan oleh berkurangnya

    unsur otot dan elastinnya.3

    Pembuluh darah vena digolongkan atas tiga golongan :3

    Venula

    Venula yang paling kecil mempunyai intima yang terdiri atas endotel saja dengan

    selubung serat kolagen di luarnya. Saat garis tengahnya mencapai 50 m, mulai ada serat

    otot polos. Pada venula 200m atau lebih serat otot melingkar telah membentuk lapisan

    sempurna, setebal 1-3 lapis di luar endotel/ tunika adventisia tebal dibandingkan

    keseluruhan dindingnya tipis.

    Vena kecil dan sedang

    Garis tengah berkisar antara 1-9 mm. Tunika intima tipis. Sel endotel pendek dan

    berbentuk poligonal. Tunika media tipis. Lapisan ini terdiri atas berkas kecil serat otot

    polos yang tersusun melingkar dipisahkan oleh serat kolagen dan serat elastin. Tunika

    adventisia sangat berkembang dan membentuk sebagian besar dindingnya. Terdiri atas

    jaringan ikat longgar dengan berkas serat kolagen kasar tersusun memanjang dan sedikit

    otot polos.

    Vena besar

    Tunika intima berstruktur sama dengan vena yang lebih kecil, tetapi agak tebal. Tunika

    media kurang berkembang dan otot polos pembentuknya sanagat berkurang. Tunika

    adventisia paling tebal dari ketiga lapisannya, dan terdiri dari tiga lapis. Di luar tunika

    media berupa suatu lapis mengandung jaringan ikat padat fibroelastis dengan seratkolagen kasar, yang sering tersusun berbentuk uliran terbuka.

    Katup Vena

    Banyak vena kecil dan vena sedang terutama pada anggota bawah dilengkapi dengan katup

    yang mencegah aliran balik menjauhi jantung. Katup ini berupa lipatan bentuk sabit atau

    kantung sebagai lipatan tunika intima setempat. Biasanya berpasangan menonjol ke dalam

    lumen dengan tepi bebasnya menghadap ke arah jantung. Pada umumnya katup kedapatan

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    13/27

    13

    menempel pada dinding vena tetapi bila terjadi arus balik, mereka terisi penuh sehingga

    pinggir bebasnya saling menempel, sehingga aliran balik tercegah.3

    Vasa Vasorum

    Arteri dan vena dengan garis tengah lebih dari 1 mm disuplai oleh pembuluh nutrisi kecil

    yang disebutpembuluh buluh darah atau vasa vasorum. Pembuluh ini masuk ke dalam tunika

    adventisia dan berakhir sebgai kapiler padat yang merasuk jauh ke dalam jalinan terdalam

    kapiler padat yang termasuk jauh ke dalam lapisan terdalam tunika media. Tidak dijumpai

    kapiler di dalam intima; tetapi pada beberapa vena besar, mungkin karena rendahnya tekanan

    vena dan oksigen, kapiler merasuk sampai tunika intima.3

    Jantung

    Jantung, bagian dari sistem vaskular yang sangat khusus, memompa mengalirkan darah di

    dalam buluh darah. Mempunyai empat ruangan utama: atrium kiri dan kanan dan ventrikel

    kiri dan kanan.3

    Dinding jantung terdiri atas tiga lapisan :3

    Endokardium (lapis dalam)Homolog tunika intima pembuluh darah dan menutupi seluruh permukaan dalam jantung.

    Permukaan diliputi endotel yang bersinambungan dengan endotel pembuluh darah yang

    masuk dan keluar jantung. Di bawah endotel terdapat lapisan tipis mengandung serat

    kolagen halus membentuk lapis subendotel. Yang paling jauh dari lumen, yang menyatu

    dengan miokardium di bawahnya, disebut lapis subendikardialyang tersiri atas jaringan

    ikat longgar.

    Miokardium (lapis tengah)

    Membentuk massa utama jantung. Miokardium atau lapis tengah yang bersesuaian

    dengan tunika media, terdiri atas otot jantung. Ketebalannya beragam pada tempat yang

    berbeda, yang paling tipis terdapat di kedua atrium dan yang paling tebal terdapat pada

    ventrikel kiri. Di atrium serat otot membentuk jala-jala. Di bagian dalam miokardium,

    beberapa berkas kedapatan terkucil pada permukaan dalam, terbungkus endokardium.

    Berkas-berkas ini disebut trabekulae karnae atau trabekula karnosa. Lembar-lembar

    otot atrium dan ventrikel melekat berikut dengan jaringan intertisialnya (endomisium)

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    14/27

    14

    kepada kerangka jantung. Komponen kerangka jantung ialah septum membranaseum,

    trigonum fibrosum, dan annulus fibrosus.

    Epikardium (lapis luar)

    Selubung luarnya (disebut juga pericardium viseral) berupa suatu membrane serosa.

    Permukaan luarnya diliputi selapis sel mesotel. Di bawah mesotel terdapat lapisan tipis

    jaringan ikat yang mengandung banyak serat elastin. Suatu lapisan subperikardialterdiri

    atas jaringan ikat longgar mengandung pembuluh darah, banyak elemen saraf, dan

    lemak, menyatukan epikardium dengan miokardium.

    Katup Jantung

    Katup atrioventrikuler (trikuspidal dan mitral) merupakan lipatan endokardium bertulangkan

    jaringan ikat fibrosa yang menyatu dengan annulus fibrosus. Endokardiumnya lebih tebal

    pada permukaan yang menghadap atrium daripada yang menghadap ventrikel dan lebih

    banyak mengandung serat elastin. Semua katup dihubungkan dengan muskulus papilaris

    ventrikel oleh benang fibrosa disebut korda tendinea. Katup semilunar aorta dan arteri

    pulmonalis strukturnya sama dengan katup atrioventrikuler. Setiap katup terdiri atas tiga

    daun. Bagian tengahnya lempeng fibrosa setiap katup membentuk penebalan (nodulus

    Arantius)pada pinggir bebasnya.3

    Persarafan Jantung

    Jantung menerima persarafan simpatis dan parasimpatis sehingga denyut jantung bisa di

    kendalikan sesuai kebutuhan.4

    Gambar 5. Lapisan jantung3

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    15/27

    15

    Persarafan parasimpatis (efek bradikardi)berasal dari n. vagus.

    Persarafan simpatis (efek takikardi) berasal dari ganglia simpatis servikalis dan

    torakalis atas melalui pleksus kordis superficiales dan profunda.4

    Pengaturan Kerja Jantung

    Mekanisme dasar regulasi pemompaan darah oleh jantung adalah melalui dua cara. Yang

    pertama, regulasi pemompaan intrinsik jantung sebagai respons terhadap perubahan volume

    darah yang masuk ke jantung, serta yang kedua melalui pengendalian kerja jantung yang

    dilakukan oleh sistem saraf otonom.5

    Pengaturan pompa intrinsik jantung

    Darah yang dipompakan oleh ventrikel jantung ke dalam sistem arteri akan mengalir ke

    jaringan perifer dan kembali ke jantung, yaitu ke atrium melalui sistem vena. Jaringan

    perifer mengontrol aliran darahnya sendiri dan juga mngontrol kecepatan pengembalian

    darah ke dalam jantung melalui vena. Jadi, kecepatan aliran darah ke jantung dapat

    berubah-ubah dari waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan jaringan. Volume darah yang

    masuk ke dalam atrium melalui sistem vena tiap menitnya disebut aliran balik vena

    (venous return). Jantung kemudian secara otomatis kembali memompakan nsemua aliranbalik vena tersebut ke sistem arteri; begitu seterusnya sehingga sirkulasi darah dapat

    berlangsung secara kontinu. Volume darah yang dipompakan oleh ventrikel ke dalam

    aorta setiap menit dinamakan curah jantung (cardiac output). Dua faktor penentu curah

    jantung adalah kecepatan denyut jantung (denyut per menit) dan volume sekuncup

    (volume darah yang dipompa per denyut).

    Kemampuan intrinsik jantung untuk beradaptasi dengan perubahan jumlah darah

    dinamakan mekanisme Frank-Starling jantung. Prinsip mekanisme Frank-Starling adalah

    semakin besar regangan yang terjadi pada otot jantung sewaktu periode pengisian

    (diastol), semakin besar pula kekuatan kontraksi otot jantung (Hukum Starling) dan

    semakin banyak pula jumlah darah yang dapat di pompakan ke dalam aorta (curah

    jantung semakin besar saat diastol). Dengan kata lain, jantung akan memomopakan

    semua darah yang masuk sehingga tidak terjadi bendungan yang berlebihan di sistem

    vena. Artinya, sampai batas fisiologis (batas optimum), curah jantung akan sebanding

    dengan aliran balik vena atau, curah jantung bergantung pada aliran balik vena.

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    16/27

    16

    Secara lebih rinci, mekanisme Frank-starling berlangsung sebagai berikut. Bila darah

    masuk ke dalam ventrikel dalam jumlah yang berlebihan, otot ventrikel akan

    mengalami regangan yang lebih besar pula. Akibatnya, kekuatan kontraksi otot

    ventrikel akan meningkat. Hal ini terjadi karena regangan pada otot akan

    menyebabkan filamen aktin dan filamen miosin tertarik sedemikian rupa mendekati

    derajat optimum untuk menimbulkan kekuatan kontraksi yang lebih besar. Dengan

    cara demikianlah ventrikel dapat memompakan semua darah yang masuk tersebut ke

    dalam sistem arteri. Selain itu, bila jumlah darah yang masuk ke dalam atrium melalui

    aliran balik vena berlebihan, dinding atrium juga akan mengalami peregangan. Faktor

    regangan pada dinding atrium sangat penting, karena regangan tersebut dapat

    meningkatkan denyut jantung melalui dua mekanisme. Mekanisme yang pertama

    diperankan oleh Nodus SA yang akan ikut teregang. Regangan pada nodus SA akan

    secara langsung meningkatkan kecepatan denyut jantung sebesar 10-20%. Mekanisme

    yang kedua adalah melalui refleks saraf, yaitu refleks Bainbridge. Sinyal regangan

    yang dihantarkan ke pusat refleks berada di pusat vasomotor otak dan kembali ke

    jantung melalui saraf simpatis dan vagus. Efeknya adalah peningkatan kecepatan

    denyut jantung yang kemudian akan membantu proses pemompaan darah berlebih

    yang masuk ke jantung.

    Hukum Frank-Starling

    Semakin besar volume jantung saat fase diastolik, semakin besar jumlah darah yang

    dipompakan ke aorta.

    Dalam batas-batas fisiologis, jantung memompakan darah ke seluruh tubuh dan darah

    kembali ke jantung tanpa menyebabkan penumpukan di vena.

    Jantung dapat memompakan jumlah darah yangsedikit ataupun jumlah darah yang besar

    bergantung pada jumlaj darah yang mengalir kembali dari vena.5

    Kontrol jantung oleh sistem saraf otonom

    Efektivitas pompa jantung diatur oleh sistem saraf otonom yang terdiri dari saraf simpatis

    dan sistem saraf parasimpatis. Saraf parasimpatis ke jantung yaitu saraf vagus, terutama

    mempersarafi atrium terutama mempersarafi atrium khususnya nodus SA dan AV. Persarafan

    simpatis juga mempersarafi atrium termasuk nodus SA dan AV, serta banyak mempersarafi

    ventrikel.5

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    17/27

    17

    Efek Stimulasi Parasimpatis pada Jantung

    Efek yang dapat ditimbulkan oleh persarafan parasimpatis yang pertama adalah menurunkan

    denyut jantung dengan mempengaruhi nodus SA. Asetilkolin yang dikeluarkan akibat

    oeningkatan aktivitas parasimpatis menyebabkan peningkatan permeabilitas nodus SA

    terhadap K+ dengan memperlambat penutupan saluran K+. Akibatnya, kecepatan

    pembentukan potensial aksi sponbtan melambat. Selain itu stimulus parasimpatis juga

    mempengaruhi nodus AV dengan cara menurunkan eksitabilitas nodus tersebut,

    meemperpanjang transmisi impuls ke ventrikel, yang bahkan lebih lambat daripada

    perlambatan nodus AV biasa, yang terjadi akibat peningkatan permeabilitas K+ sehingga

    menimbulkan hiperpolarisasi membran yang akan memperlambat inisiasi eksitasi di nodus

    AV. Stimulasi parasimpatis pada sel-sel kontraktil atrium juga memepersingkat potensial

    aksi, akibat penurunan kecepatan arus masuk yang dibawa oleh Ca++ yaitu fase datar

    berkurang. Akibatnya, kontraksi atrium melemah. Dengan demikian jantung akan bekerja

    lebih santai di bawah pengaruh parasimpatis; denyut jantung lebih lama, waktu antara

    kontraksi atrium dan ventrikel memanjang, dan kontraksi atrium melemah. Pengontrolan oleh

    sistem parasimpatis terjadi dalam situasi yang tenang, saat tubuh tidak menuntut peningkatan

    curah jantung.5

    Efek Stimulasi Simpatis pada Jantung

    Stimulasi simpatis mengontrol jantung pada situasi-situasi darurat atau sewaktu berolahraga,

    yaitu saat terjadi peningkatan kebutuhan akan aliran darah, mempercepat denyut jantung

    melalui efeknya pada jaringan pemacu. Efek utama stimulasi simpatis pada nodus SA adalah

    meningkatkan kecepatan depolarisasi, sehingga ambang lebih cepat dicapai. Norepinefrin

    yang dikeluarkan dari ujung-ujung saraf simpatis tampaknya menurunkan permeabilitas K+

    dengan mempercepat inaktivasi saluran K+. Pengaruh simpatis ini menyebabkan peningkatan

    frekuensi pembentukan potensial aksi sehingga kecepatan denyut jantung pun bertambah.

    Stimulasi simpatis pada nodus AV akan mengurangi perlambatan nodus AV melalui

    peningkatan arus Ca++ yang berjalan lambat. Pada sel-sel kontraktil atrium dan ventrikel,

    stimulasi simpatis akan meningkatkan kekuatan kontraktil, sehingga jantung berdenyut lebih

    kuat dan memeras lebih banyak darah untuk keluar.5

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    18/27

    18

    Mekanisme Penghantaran Impuls Jantung

    Jantung dilengkapi dengan sistem yang terdiri atas serat khusus berfungsi untuk mengatur

    kontraksi kedua atrium dan ventrikel. Serat-serat yang berubah dari sistem ini (serat

    Purkinje)yang mempunyai kecepatan hantar rangsang lebih daripada serat otot jantung biasa,

    berjalan dalam subendokardium. Garis tengahnya lebih lebar dari serat otot jantung biasa.3

    Pemeriksaan EKG

    Elektrokardiogram atau EKG adalah test sederhana yang merekam kegiatan listrik jantung.

    Test ini membantu untuk memahami bagaimana jantung bekerja. Setiap detak jantung sinyal

    listrik merambat dari bagian atrium jantung bagian ventrikel. Sinyal ini menyebabkan jantung

    untuk kontraksi dan memompa darah. Proses ini terus berulang dengan setiap detak jantung

    baru. Sinyal listrik jantung juga mengatur irama denyut jantung .6,7

    Elektrokardiogram normal terdiri atas sebuah gelombang P, sebuah komplek QRS dan sebuah

    gelombang T. Gelombang P disebabkan oleh depolarisasi dari atrium, kompleks QRS

    terbentuk pada saat depolarisasi dari ventrikel, sedangkan gelombang T terjadi karena

    repolarisasi dari ventrikel. Ketiga gelombang tersebut terjadi karena adanya perbedaan

    potensial listrik yang terjadi. EKG digunakan untuk menunjukkan seberapa cepat jantungberdetak, apakah irama detak jantung stabil atau tidak dan teratur atau tidaknya denyut

    jantung dan kekuatan dan waktu sinyal listrik ketika melalui setiap bagian dari jantung dan

    waktu ketika sinyal listrik melewati setiap bagian jantung. Elektrokardiogram (EKG)

    direkomendasikan untuk gejala- gejala seperti nyeri dada, jantung berdebar, balap, atau

    beterbangan, atau perasaan bahwa jantung berdetak tidak merata, masalah pernapasan, suara

    jantung yang tidak biasa ketika dokter mendengarkan detak jantung pasien, merasa lelah dan

    lemah. 6,7

    Dalam pemasangan EKG diperlukan dua belas sadapan agar mendapatkan seluruh gambaran

    potensial yang terjadi didalam tubuh. Yang perlu diperhatikan adalah setiap sadapan bukan

    hanya terdiri dari satu titik, tetapi terdiri dari 2 titik yang dimana salah satunya merupakan

    elektroda positif dan yang lainnya merupakan elektroda negatif.6,7

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    19/27

    19

    Gambar kiri merupakan gambar skematis dari beberapa sadapan

    yang dimana Sadapan I; pada sadapan ini ujung negatif

    dihubungkan ke lengan kanan dan ujung positifnya dihubungkan

    pada lengan kiri. Sadapan II; ujung negatif ekektrokardiograf

    dihubungkan ke lengan kanan dan ujung positifnya pada tungkai

    kiri. Sadapan III; ujung negatif elektrokardiograf dihubungkan ke

    lengan kiri dan ujung positifnya dihubungkan pada tungkai kiri.

    Gambar kanan merupakan hasil yang didapatkan pada sadapan

    normal. Hasil yang didapatkan dari sadapan eithoven adalah

    sama, sehingga untuk mendiagnosis aritma dari jantung dapat

    digunakan hanya salah satu dari ketiga sadapan diatas. Sedangkan

    untuk menilai kekuatan kontraksi dari otot-otot jantung, sadapan

    yang digunakan menjadi sangat penting, karena jarak dari jantung terhadap ketiga sadapan

    tersebut berbeda. Gambar dibawah ini merupakan gambar hasil dari sadapan yang dilakukan

    pada sadapan eithoven. Hasil dari ketiga sadapan tersebut, kompleks QRS berada pada

    daerah positif.7

    Gambar 7. Hasil sadapan Eithoven

    Dari sadapan yang dilakukan oleh Einthoven tampak sebuah segitiga yang disebut sebagai

    segitiga Einthoven yang digambarkan mengelilingi daerah jantung. Segitiga ini

    mengilustrasikan bahwa kedua lengan dan tungkai kiri membentuk puncak dari sebuah

    segitiga yang mengelilingi jantung. Kedua puncak dibagian atas segitiga itu menungukkan

    titik-titik tempat kedua lengan berhubungan secra listrik dengan cairan yang terdapat di

    sekeliling jantung, dan puncak bawah merupakan titik tempat tungkai kiri berhubungan

    dengan cairan. Dengan mengunkanan segitiga imaginer yang disebut dengan segitiga

    Eithoven sebenarnya ketiga sadapan tidak perlu dilakukan pada jantung normal. Pada jantung

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    20/27

    20

    normal hasil dari sadapan II merupakan penjumlahan dari sadapan I dengan sadapan III.

    Asas penjumlahan ini yang sering disebut sebagai hukum einthoven dan hukum ini berlaku

    pada setiap saat perekaman ekektrokardiogram yang menggunakan ketiga bipolar standar.7

    Sadapan berikutnya yaitu sadapan augmented unipolar limb lead. Pada tipe perekaman ini,

    kedua angota badan dihubungkan melalui tahanan listrik dengan ujung negatif alat EKG,

    sedangkan angota badannya dihunungkan dengan ujung positif. Apabila ujung positif pada

    lengan kanan, maka disebut sebagai aVR, pada

    lengan kiri sebagai aVL, pada tungkai kiri

    sebagai sadapan aVF. Rekoaman yang normal

    dari sadapan anggota badan unipolar yang

    diperbesar hasilnya akan serupa dengan hasil

    yang didapat dari sadapan anggota badan yang

    standar, kecuali pada hasil dari sadapan pada

    tangan kanan. Hasil yang didapatkan dari sadapan pada tangan kanan bentuknya akan terbalik

    dibandingkan dengan sadapan normal.7

    Gambar samping kiri merupakan gambar sistematiktempat peletakan elektroda yang digunakan untuk

    pemeriksaan EKG. Sadapan V1 dilakukan pada ruang

    interkostalis IV pada garis parastrenal kanan. Sadapan

    V2 dilakukan pada ruang interkostalis IV garis

    parasternal kiri. Sadapan yang dilakukan berikutnya

    adalah sadapan ke V4 yang dilakukan pada ruang

    interkostalis V pada garis midklavikuler kiri. Peletakan

    dari sadapan V3 berada pada pertengahan garis lurus

    yang menghibungkan V2 dan V4. Sadapan kelima

    dilakukan pada titik potong antara garis axillaris kiri

    depan dengan garis horizontal yang melalui V4. Sadapan terakhir dari sadapan Precordial

    Wilson dilakukan pada titik potong garis aksilaris kiri tengah, dengan garis horizontal

    melalui V4 dan V5. Kelebihan dari pengunaan cara ini adalah dapat menentukan kelainan

    kecil yang terdapat pada jantung. Hal ini dapat terjadi karena peletakan dari elektroda tepat di

    atas jantung. Bagian yang paling dapat dilihat dengan nyata apabila terjadi perubahan adalah

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    21/27

    21

    bagian anterior dari jantung, karena tempatnya paling dekat dengan permukaan anterior dari

    tubuh. Dan, gambar di bawah ini adalah gambar standar dari sadapan-sadapan tersebut.

    Pada sadapan V1 dan V2, rekaman QRS dari jantung yang normal terutama negatif, sebab

    seperti yang ditunjukan pada gambar diatas, elektroda dada pada sadapan-sadapan ini terletak

    lebih dekat dengan basal jantung daripada apex, dan basal jantung merupakan arah

    kenegatifan selama berlangsungnya sebagian besar proses depolarisasi ventrikel. Sebaliknya,

    kompleks QRS dalam sadapan V4-V6

    terutama positif sebab elektroda dada

    dalam sadapan-sadapan ini terletak

    lebih dekat dengan apex jantung yang

    merupakan arah kepositifan

    berlangsungnya sebagian besar proses

    depolarisasi. Gambar di samping

    merupakan gambar yang menunjukan hasil sadapan dada pada jantung yang normal.

    Dengan mengunakan pengukuran menggunakan EKG, kekuatan kontraksi dari atrium jantung

    dapat diketahui. Berkurangnya kekuatan kontraksi dari atrium jantung dapat mempengaruhi

    kemampuan balik darah dari vena terutama dari vena cava inferior karena sifatnya yang harus

    melawan kekuatan dari gravitasi. Dengan melemahnya kekuatan kontraksi dari atrium, sangat

    mungkin terjadi penimbunan darah pada vena tersebut. apabila terjadi penimbunan darah

    akan sangat berpengaruh terhadap ukuran dari vena tersebut. karena seperti yang telah

    disebutkan diatas yaitu pada vena hanya terdapat sedikit otot polos yang menjaga bentuk dari

    vena tersebut. Selain dari pada pelemhan dari kontraksi otot atrium hal lain yang

    mempengaruhi dan dapat dianalisis dari pemeriksaan EKG adalah kemungkinan tekanan

    darah yang keluar dari jantung dengan penilaian terhadap kekuatan kontraksi dari otot

    jantung.7

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    22/27

    22

    Gambar 8. Elektrokardiogram (EKG)

    Sumber:www.google.co.id

    Gelombang P = Depolarisasi atrium

    Segmen PR = Perlambatan nodus AV

    Kompleks QRS = Depolarisasi ventrikel (atrium mengalami repolarisasi secara

    bersamaan)

    Segmen ST = Waktu yang diperlukan ventrikel untuk berkontraksi dan

    mengosongkan dirinya

    Gelombang T = Repolarisasi ventrikel

    Interval TP = Waktu yang digunakan ventrikel untuk berelaksasi dan

    mengisi dirinya.7

    Irama Jantung

    Irama jantung berasal dari simpul SA dan penyebaran impuls normal. Jantung berdenyut

    dengan irama sinus.Bila simpul SA gagal membentuk impuls spontan maka fungsi simpuls

    SA diambil alih oleh sistem penghantar khusus lain yang tercepat membentuk impuls yaitu

    simpul AV.Pada keadaan normal simpul SA merupakan penentu dasar kerja jantung, simpul

    SA bertindak sebagai pacemaker (picu jantung). Sel miokardium memiliki potensial

    membrane istirahat yang mantap adalah - 90mV = fase 4 Impuls listrik dari pace maker

    merangsang miokardium Menimbulkan serangkaian perubahan.8

    Fase Depolarisasi Cepat [fase 0], peningkatan tiba-tiba permiabilitas untuk ion Na.

    Pemasukan Na banyak potensial intrasel naik + 20 mV. Permiabilitas membrane untuk

    ion Na segera turun

    Repolarisasi [fase 1] dipertahankan potensial membrane positifselama beratus milidetik Plateau (fase datar) karena aktivasi lambat channel Ca (fase 2)

    http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/http://www.google.co.id/
  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    23/27

    23

    [Pemasukan lambat ion Ca] mempertahankan kepositifan intrasel. Fase plateau diikuti

    inaktifitas channel Ca, pemasukan Ca ke dalam sel menurun Peningkatan tiba-tiba

    permiabilitas membrane untuk ion K difusi cepat ion K keluar sel Repolarisasi Cepat [

    fase 3] potensial membrane kembali ke keadaan semula.8

    Masa refrakter sel miokardium = 250 mdetik. Masa kontraksi otot jantung = 300 mdetik

    otot jantung tidak dapat dirangsang sampai masa relaksasi selesai pada otot jantung tidak

    dapat terjadi kontrasi sumasi [tetani], penyebabnya adalah masa refrakter yang panjang = fase

    plateau. Hukum All or none berlaku pada otot jantung kondisi yang sama. Fenomena

    tanggaditemukan pada otot jantung.8

    Siklus Jantung

    Siklus jantung terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastole

    (relaksasi dan pengisian jantung). Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastole

    yang terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi ke seluruh jantung, sedangkan

    relaksasi timbul satelah repolarisasi otot jantung.

    8

    Selama diastole ventrikel dini, atrium juga masih berada dalam keadaan diastol. Karena aliran

    darah masuk secara kontinu dari system vena ke dalam atrium, tekanan atrium sedikit

    melebihi tekanan ventrikel walaupun kedua bilik melemas. Karena perbedaan tekanan ini,

    katup AV terbuka, dan darah mengalir mengalir langsung dari atrium ke dalam ventrikel

    selama diastole ventrikel. Akibatnya, volume ventrikel perlahan-lahan meningkat bahkan

    sebelum atrium berkontraksi. Pada akhir diastol ventrikel, nodus SA mencapai ambang dan

    membentuk potensial aksi. Impuls menyebar keseluruh atrium. Depolarisasi atrium

    Gambar 9. Jantung

    Gambar 3. Siklus Jantung

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    24/27

    24

    menimbulkan kontraksi atrium, yang memeras lebih banyak darah ke dalam ventrikel,

    sehingga terjadi peningkatan kurva tekanan atrium. Selama kontraksi atrium, tekanan atrium

    tetap sedikit lebih tinggi daripada tekanan ventrikel, sehingga katup AV tetap terbuka.8

    Diastol ventrikel berakhir pada awal kontraksi ventrikel. Pada saat ini, kontraksi atrium dan

    pengisian ventrikel telah selesai. Volume darah di ventrikel pada akhir diastol dikenal sebagai

    volume diastolik akhir(end diastilic volume,EDV), yang besarnya sekitar 135 ml. Selama

    sikluus ini tidak ada lagi darah yang ditambahkan ke ventrikel. Dengan demikian, volume

    diastolik akhir adalah jumlah darah maksimum yang akan dikandung ventrikel selama siklus

    ini.8

    Setelah eksitasi atrium, impuls berjalan melalui nodus AV dan sistem penghantar khususuntuk merangsang ventrikel. Secara simultan, terjadi kontraksi atrium. Pada saat pengaktifan

    ventrikel terjadi, kontraksi atrium telah selesai. Ketika kontraksi ventrikel dimulai, tekanan

    ventrikel segera melebihi tekanan atrium. Perbedaan yang terbalik ini mendorong katup AV

    ini menutup.8

    Setelah tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium dan katup AV telah tertutup,tekanan

    ventrikel harus terus meningkat sebelum tekanan tersebut dapat melebihi tekanan aorta.

    Dengan demikian, terdapat periode waktu singkat antara penutupan katup AV dan

    pembukakan katup aorta pada saat ventrikel menjadi bilik tetutup. Karena semua katup

    tertutup, tidak ada darah yang masuk atau keluar ventrikel selama waktu ini. Interval waktu

    ini disebut sebagai kontraksi ventrikel isovolumetrik (isovolumetric berarti volume dan

    panjang konstan). Karena tidak ada darah yang masuk atau keluar ventrikel, volume bilik

    ventrikel tetap dan panjang serat-serat otot juga tetap. Selama periode kontraksi ventrikel

    isovolumetrik, tekanan ventrikel terus meningkat karena volume tetap.8

    Pada saat tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta, katup aorta dipaksa membuka dan darah

    menyemprot. Kurva tekanan aorta meningkat ketiak darah dipaksa berpindah dari ventrikel

    ke dalam aorta lebih cepat daripada darah mengalir pembuluh-pembuluh yang lebih kecil.

    Volume ventrikel berkurangs secara drastis sewaktu darah dengan cepat dipompa keluar.

    Sistol ventrikel mencakup periode kontraksi isovolumetrik dan fase ejeksi (penyemprotan)

    ventrikel.8

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    25/27

    25

    Ventrikel tidak mengosongkan diri secara sempurna selama penyemprotan. Dalam keadaan

    normal hanya sekitar separuh dari jumlah darah yang terkandung di dalam ventrikell pada

    akhir diastol dipompa keluar selama sistol. Jumlah darah yang tersisa di ventrikel pada akhir

    sistol ketika fase ejeksi usai disebut volume sistolik akhir (end sistolik volume,ESV), yang

    jumlah besarnya sekitar 65 ml. Ini adalah jumlah darah paling sedikit yang terdapat di dalam

    ventrikel selama siklus ini.8

    Jumlah darah yang dipompa keluar dari setiap ventrikel pada setiap kontraksi dikenal sebagai

    volume /isi sekuncup (stroke volume,SV); SV setara dengan volume diastolik akhir

    dikurangi volume sistolik akhir; dengan kata lain perbedaan antara volume darah di ventrikel

    sebelum kontraksi dan setelah kontraksi adalah jumlah darah yang disemprotkan selama

    kontraksi.8

    Ketika ventrikel mulai berelaksasi karena repolarisasi, tekanan ventrikel turun dibawah

    tekanan aorta dan katup aorta menutup. Penutupan katup aorta menimbulkan gangguan atau

    takik pada kurva tekanan aorta yang dikenal sebagai takik dikrotik (dikrotik notch). Katup

    aorta telah tertutup. Namun katup AV belum terbuka karena tekanan ventrikel masih lebih

    tinggi dari daripada tekanan atrium. Dengan demikian semua katup sekali lagi tertutup dalam

    waktu singkat yang disebut relaksasi ventrikel isovolumetrik. Ketika tekanan ventrikel

    turun dibawah tekanan atrium, katup AV membuka dan pengisian ventrikel terjadi kembali.

    Diastol ventrikel mencakup periode ralaksasi isovolumetrik dan fase pengisian ventrikel.8

    Repolarisasi atrium dan depolarisasi ventrikel terjadi secara bersamaan, sehingga atrium

    berada dalam diastol sepanjang sistol ventrikel. Darah terus mengalir dari vena pulmonalis ke

    dalam atrium kiri. Karena darah yeng masuk ini terkumpul dalam atrium, tekanan atrium

    terus meningkat. Ketika katup AV terbuka pada akhir sistol ventrikel, darah yang terkumpul

    di atrium selama sistol ventrikel dengan cepat mengalir ke ventrikel. Dengan demikian, mula-

    mula pengisian ventrikel berlangsung cepat karena peningkatan tekanan atrium akibat

    penimbunan darah di atrium. Kemudian pengisian ventrikel melambat karena darah yang

    tertimbun tersebut telah disalurkan ke ventrikel, dan tekanan atrium mulai turun. Selama

    periode penurunan pengisian ini, darah terus mengalir dari vena-vena pulmonalis ke dalam

    atrium kiri dan melalui katup AV yang terbuka ke dalam ventrikel kiri. Selama diastol

    ventrikel tahap akhir, sewaktu pengisian ventrikel berlangsung lambat, nodus SA kembali

    mengeluarkan potensial aksi dan siklus jantung dimulai kembali.8

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    26/27

    26

    Kesimpulan

    Jantung merupakan organ muskular utama yang mempunyai fungsi besar terhadap proses

    kerja tubuh. Salah satu fungsi utama jantung yaitu menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan

    membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi

    tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan

    memompanya ke dalam paru-paru.

  • 7/21/2019 Mekanisme Kerja Fisiologis Jantung

    27/27

    Daftar Pustaka

    1. Snell, Richard S. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta:

    Penerbit buku kedokteran EGC; 2006.h.101-11

    2.

    Kindangen K, Salim D, Husin E, William, Sumbayak E. Sistem kardiovaskular 1. Jakarta:

    Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana; 2014

    3. Faweet, DW. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC; 2002.h.330-60

    4.

    Veldman J. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004.h.266-9

    5. Herman RB. Buku ajar fisiologi jantung. Jakarta: EGC; 2010.h.48-124.

    6. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem.Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2011

    7. Surya D. Pedoman praktis sistematika interpretasi EKG. Jakarta: EGC; 2009

    8.

    Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC; 2008.h.566-95