DAFTAR ISI
1 – DASAR - DASAR CAMPURAN BAHAN BAKAR
1.1 – Pendahuluan
1.2 – Sifat - sifat campuran bahan bakar
1.3 – Perbandingan campuran ideal
1.4 – Penggunaan perbandingan/rasio campuran
2 – METODE PENCAMPURAN BAHAN BAKAR
2.1 – Pendahuluan
2.2 – Ketentuan massa udara
2.3 – Ketentuan massa bensin
2.4 – Kualitas bahan bakar
2.4.1 – Nomor - nomor oktan2.4.2 – Nomor - nomor oktan RON dan MON2.4.3 – Komposisi bahan bakar
3 – SIRKUIT BAHAN BAKAR
3.1 – Komponen - komponen
3.1.1 – Tangki bahan bakar3.1.2 – Pompa bahan bakar3.1.3 – Saringan bensin3.1.4 – Rel bahan bakar (fuel rail)3.1.5 – Regulator tekanan bensin3.1.6 – Pulse damper3.1.7 – Injektor
3.2 – Pengujian untuk sirkuit bahan bakar
4 – SISTEM - SISTEM INJEKSI 19
4.1 – Sistem - sistem tekanan/kecepatan injeksi
4.2 – Sistem - sistem massa - kecepatan aliran / kecepatan injeksi
4.3 – Sensor - sensor dan pengujian sensor
4.3.1 – Sensor flywheel4.3.2 – Sasaran4.3.3 – Sensor tekanan absolut4.3.4 – Flow meter hot-foil4.3.5 – Sensor temperatur air4.3.6 – Sensor temperatur udara4.3.7 – Foot-off switch, foot-down switch dan potensiometer posisi throttle4.3.8 – Sensor Knocking4.3.9 – Sensor tegangan battery/aki (#4)
4.3.10 – Sensor kecepatan kendaraan4.3.11 – Potensiometer CO 374.3.12 – Sensor informasi starter4.3.13 – Sensor posisi camshaft
4.4 – Aktuator - aktuator dan pengujian aktuator
4.4.1 – Relay pompa bensin4.4.2 – Relay power suplai4.4.3 – Antipercolation / relay kipas (fan)4.4.4 – Sistem - sistem pengapian (ignition)4.4.5 – Injektor - injektor 4.4.6 – Aktuator - aktuator pengatur putaran idle
4.4.6.1 – Kontrol putaran idle dengan katup throttle airflow4.4.6.2.1 – Stepping motor4.4.6.2.2 – Katup solenoid dengan 1 atau 2 lilitan
4.4.6.2.2.1 – Katup solenoid 2 lilitan4.4.6.2.2.2 – Katup solenoid 1 lilitan
4.4.7 – Spesifikasi ketetapan putaran idle4.4.7.1 – Pemusatan #12
4.4.7.1.1 – Penyetelan bypass4.4.7.1.2 – Menyesuaikan putaran idle yg benar atau elektronik bypass
4.4.7.2 – Fungsi monitor katup pengatur idle4.4.7.2.1 – Tests on idle speed regulation actuators
4. 5 – Hubungan inter-sistem
4.5.1 – Kegunaan4.5.2 – Pendahuluan4.5.3 – Hubungan data antara injeksi dan pengontrol A/C4.5.4 – Hubungan data antara injeksi dan pengontrol A/T4.5.5 – Hubungan data antara kontrol injeksi dan engine immobilizer4.5.6 – Hubungan antara injection controller dan panel instrumen
4.5.6.1 – Rev counter4.5.6.2 – Aliran bensin (on-board computer)4.5.6.2 – Indikator injeksi
4.5.7 – hubungan antara injection controller dan sistem diagnosa
5 – KONTROL POLUSI
5.1 – Polusi yang disebabkan kendaraan bermotor
5.1.1 – Definisi5.1.2 – Peraturan-peraturan5.1.3 – Dasar - dasar pengaturan
5.1.3.1 – Standar ECE 15045.1.3.2 – Petunjuk European CEE 88/765.1.3.3 – Standar Euro 935.1.3.4 – Standar Euro 965.1.3.5 – Standar Euro 2000
5.1.4 – Batas emisi untuk kendaraan penumpang5.1.5 – Variasi dalam polutan emisi dengan fuel richness
5.2 – Asal mula polutan
5.2.1 – Hidrokarbon5.2.2 – NOx (nitrogen oksida: NO dan NO2)
5.2.3 – CO (karbon monoksida)5.2.4 – Polutan-polutan lainnya
5.3 – Teknik-teknik kontrol polusi
5.3.1 – Penguapan hidrokarbon5.3.1.1 – Oil vapour reaspiration5.3.1.2 – Petrol vapour reaspiration
5.3.1.2.1 – Venturi5.3.1.2.2 – Katup solenoid switched on dan off dengan pengontrol5.3.1.2.3 – Katup solenoid dikontrol dg sequential earth switching
5.3.2 – Nitrogen oksida (NOx)5.3.2.1 – Katup exhaust counterpressure EGR (C3J)5.3.2.2 – Katup tipe -diesel EGR
5.3.3 – Karbon monoksida (CO)5.3.4 – Catalytic converter
5.3.4.1 – Oxidizing converter5.3.4.2 – Three-way catalytic converter
5.3.4.2.1 – Kondisi temperatur5.3.4.2.2 – Kondisi bahan bakar kaya (richness)
5.3.4.3 – Diagnosia5.3.5 – Injeksi udara pembuangan (exhaust air injection)
5.3.5.1 – Kegunaan5.3.5.2 – Cara kerja4.3.5.4 – Sistem diagnosa
5.3.6 – Ketentuan richness5.3.6.1 – Ikhtisar5.3.6.2 – Pemeriksaan Lambda5.3.6.3 – Perbaikan richness (# 35)5.3.6.4 – Perbaikan - perbaikan penyesuaian (#30 dan #31)5.3.6.5 – Langkah - langkah khusus5.3.6.6 – Diagnosa
5.4 – Standar-standar Euro 2000
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
1 – PRINSIP – PRINSIP CAMPURAN BAHAN BAKAR
1.1 – Pendahuluan
Campuran bahan bakar terdiri dari bahan bakar ditambah persenyawaan lainnya, dengan proporsi yang tepat untuk menjaga proses pembakaran agar seefisien mungkin
1.2 – Sifat – sifat campuran bahan bakar
Campuran bahan bakar harus mempunyai persyaratan sebagai berikut :
Harus mudah menjadi gas (karena cair tidak dapat terbakar)
Harus homogen (mudah bercampur)
Ukuran yang tepat (perbandingan antara bensin dengan udara harus dikontrol untuk menjaga pembakaran yang baik)
1.3 – Perbandingan campuran yang ideal
Perlu diingat bahwa campuran terdiri dari bensin sebagai bahan bakar dan udara sebagai unsure pembakar.
Komposisi dari udara :
Oxygen : O2 20 %Nitrogen : N2 79 %Inert gases : 1 %
1 kilogram udara mengandung 800 gram N2 dan 200 gram O2
Komposisi bensin : C7H16 (heptane)
RENAULT - Indonesia Page 1 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Molar masses C : carbon/karbon = 12 g(1 mole = 6.1023) H : hydrogen/hidrogen = 1 g
O : oxygen/oksigen = 16 gN : nitrogen/nitrogen= 14 g
RENAULT - Indonesia Page 2 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 3 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
C7 H16 + (4 N2 + O2 ) H2O + CO2 N2
C7 H16 + 11 ( 4 N2 + O2 ) 8 H2O + 7 CO2 + 44 N2
[(7 x 12) + 16 ] + 11 ( 4 x (14 x 2 ) + 16 x 2 )
100 g 1584 g
1/15.84
Rasio campuran Stoichiometric (campuran ideal) =
RICHNESS = LAMBDA = = Air excess
1.4 – Penggunaan perbandingan/rasio campuran
Ditinjau dari segi teknik, berkenaan dengan perancangan mesin dan pengoperasiannya. Rasio campuran berbeda dengan rasio campuran Stoichiometric
Campuran efisien (1/18) : Campuran ini mengandung proporsi udara yang tinggi untuk menjaga semua bahan bakar pada campuran terbakar. Digunakan pada putaran mesin sedang dan tinggi.
Campuran tenaga (1/12) : Campuran ini mengandung proporsi bensin yang tinggi, untuk menambah kecepatan pembakaran. Digunakan ketika mesin langsam dan ketika menginginkan tenaga mesin maksimal untuk akselerasi.
RENAULT - Indonesia Page 4 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 5 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
RASIO CAMPURAN BERBANDING BUKAAN THROTTLE
Ketika mesin dingin, campuran cenderung terjadi kondensasi pada dinding manifold, jadi diperlukan rasio yang kaya, sekitar 1/10
Ketika mesin langsam ,engine fill factor1 sangat rendah, jadi diperlukan perbandingan campuran
Perbandingan/rasio ditentukan olek factor-faktor berikut ini :
– pembukaan throttle
– bentuk/rancangan mesin (distribusi, manifold dll)
– tekanan atmosfer
1 fill factor =
RENAULT - Indonesia Page 6 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 7 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
2 – METODE CAMPURAN BAHAN BAKAR
2.1 – Pendahuluan
Kegunaan system campuran bahan bakar adalah mengatur massa relatif dari bensin dan muatan udara ke dalam mesin agar sesuai dengan kebutuhan mesin setiap saat. Ada 2 tipe dari alat untuk melakukan tugas tersebut adalah :
Karburator/Carburettor
Injeksi/Injection system
2.2 – Ketentuan massa udara
Kecepatan tekanan injeksi: massa udara ditentukan tidak langsung
Volume kecepatan aliran ke intake (kubik meter/jam) adalah ditetapkan dari kapasitas dan putaran mesin.
Untuk menetapkan massa kecepatan aliran (kg/jam), karena itu harus diketahui tekanan dan temperaturnya.
Massa kecepatan aliran: massa udara ditetapkan langsung
Massa kecepatan aliran yang diizinkan ditetapkan dengan mengukur tenaga dengan cara menjaga temperatur tetap konstan saat mengukur pada elemen pemanas (kabel atau lempengan) terbuka untuk aliran
Dengan mengetahui putaran mesin (rpm) dan massa kecepatan aliran (kg/jam) kita dapat menetapkan massa udara dalam satu langkah.
RENAULT - Indonesia Page 8 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
2.3 – Ketentuan massa bensin
massa bensin harus ditentukan untuk memberi campuran bahan bakar yang memungkinkan mesin berjalan optimal setiap saa. Dan kita dimungkinkan untuk menyetel juklah injeksi bahan bakar dengan mengontrol parameter tunggal waktu/saat injector start. Untuk melakukan itu kita kontrol tegangan (V) injector saat menjaga tekanan 1 injektor konstan.
Injeksi multi-point : Injektor menyemprotkan bahan-bakar ke dalam inlet manifold, dimana tekanannya bervariasi (tergantung bukaan throttle). Untuk menjaga tekanan injeksi tetap, harus disetel tekanan bensin yaitu dengan mengukur tekanan pada manifold.
Injeksi single-point : Injektor menyemprotkan bahan bakar di atas katup throttle pada tekanan tetap (tekanan atmosfer). Jadi dimana tidak dibutuhkan tekanan adaptif bensin pada tekanan manifold.
2.4 – Kualitas bahan bakar
2.4.1 – Nomor – nomor oktan
karakteristik kualitas bahan bakar ditentukan oleh “Nomor Oktan”
Nomor oktan menentukan kesiapan bahan bakar untuk menyala
Nomor oktan diukur pada mesin silinder tunggal standar, dengan membandingkan contoh bahan bakar yang diuji terhadap heptane atau iso-octane :
Heptane mempunyai nomor oktan 0, menunjukkan mudah sekali untuk terbakar
Iso-Octane mempunyai nomor oktan 110, hal ini menunjukkan lebih sulit terbakar
bensin bebas timbal dengan oktan 95 menunjukkan campuran 95% iso-octane dan 5% heptane
RENAULT - Indonesia Page 9 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Tekanan injektor alah berbeda pada tekanan naik dan turun injektor
RENAULT - Indonesia Page 10 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
2.4.2 – Nomor oktan RON dan MON
RON (Research Octane Number): Ditentukan oleh sifat bahan bakar pada putaran mesin rendah dan di bawah percepatan
MON (Motor Octane Number): Ditentukan oleh sifat bahan bakar pada putaran mesin tinggi dan bukaan throttle yang tinggi. Ini adalah nilai yang signifikan, tetapi tidak banyak digunakan.
Nomor oktan Timbal non – Timbal 95 non – Timbal 98
RON 97 95 98
MON 86 85 88
2.4.3 – Komposisi bahan bakar
bensin tanpa timbal mengandung oksigen – bahan campuran organic yang terkait (alcohol dan ether) untuk mencegah terjadinya detonasi.
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 11 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 12 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
3 – SIRKUIT BAHAN BAKAR
3.1 – Komponen – komponen
3.1.1 – Tangki bahan bakar
mobil dengan sisten kontrol polusi mempunyai tangki pengisi yang khusus, sebagai berikut :
Kotak saringan udara
Sistem pencegahan kelebihan/luber
Sistem keamanan kelebihan/kekurangan tekanan
Pemutus aliran bahan bakar ketika terjadi kecelakaan/terguling
Sistem anti guncangan
RENAULT - Indonesia Page 13 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
3.1.2 – Pompa bahan bakar (lihat MR section 12)
seperti pompa lainnya, karakteristik utama pompa bahan bakar adalah kemampuan bekerja pada berbagai tekanan operasi
PENTING : suplai tegangan (V) menentukan kecepatan operasi pompa.
Beberapa perbedaan tipe pompa yaitu :
Pompa Eksternal: – biru kemampuan 130 l/jam
– hitam 110 l/jam
Pompa Celup : – kemampuan bergantung pada masing-masing kendaraan
– dengan atau tanpa ukuran
pompa bahan bakar biasanya memiliki katup keamanan (pemutus kelebihan tekanan) dan katup pencegah kembalinya bahan bakar (untuk mencegah kembalinya bahan bakar ke sirkuit bahan bakar)
2 3
1
1: Katup pengaman 2: Pompa3: Katup pencegah kembali (no-return valve)
RENAULT - Indonesia Page 14 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
3.1.3 – Saringan bensin
saringan bensinebaiknya diganti menurut aturan yang ditetapkan. Interval penggantian lebih pendek untuk kendaraan dengan beban kerja pompa bahan bakar yang tinggi.
PENTING : Pastikan menggunakan saringan yang tepat sesuai kebutuhan
3.1.4 – Rel bahan bakar (fuel rail)
Fungsi dari fuel rail adalah mendistribusikan bahan bakar ke silinder mesin.
Fuel rail haruslah pas dipasangkan dengan injector, dan teknologi fuel rail akan selalu mengikuti perkembangan kendaraan ( aluminium atau bahan komposit dengan atau tanpa direct pressure intake, dll).
RENAULT - Indonesia Page 15 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
RENAULT - Indonesia Page 16 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
3.1.5 – Regulator/pengatur tekanan bensin
regulator tekanan bensin memiliki 2 fungsi utama yaitu :
– Mengatur tekanan bensin
– Menyesuaikan tekanan bensin pada bukaan throttle(pada system injeksi multi-point1)
Konektor inlet manifold
Per Kompresi
Diagfragma
Pipa Bahan Bakar
Katup Release
Return Tangki Bahan Bakar
1 Catatan : Variasi tekanan bensin dengan tekanan pada manifold adalah sama
RENAULT - Indonesia Page 17 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 18 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
3.1.6 – Pulse damper
Fungsi dari pulse damper adalah mencegah benturan waktu injector menutup. Pada hal lain disebabkan alat ini tidak pas pada fuel rail dengan injector embedded.
3.1.7 – Injektor
Injektor harus menjamin penyemprotan bensin dengan benar, dan teknologi injector (hambatan, aliran, nomor lubang) akan terus disesuaikan dengan jenis serta juga perkembangan kendaraan.
RENAULT - Indonesia Page 19 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 20 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Pengujian kontrol aliran pada kondisi purna jual (APV), hanya mengecek keseimbangan (pada system injeksi multi-point), sealing dan bentuk jet (untuk memperkirakan keausan dan penyumbatan injector)
Kecepatan aliran ditandai dengan warna :
Power suplai: 12 V
Earth-switching
Hambatan:
2.5 0,5
14.5 0,5
Lihat MR section 12 untuk lebih jelasnya
Pembersihan untuk NT 1592
3.2 – Pengujian untuk sirkuit bahan bakar
Lihat lampiran 1
RENAULT - Indonesia Page 21 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
CACATAN
RENAULT - Indonesia Page 22 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4 – SISTEM – SISTEM INJEKSI
Mobil Renault ditetapkandengan menggunakan 1 dari 2 tipe system injeksi :
– Indirect injection (injeksi mengalir sebelul chamber combustion)
– Sequential injection (aliran tidak kontinyu)
4.1 – Sistem – sistem tekanan / kecepatan injeksi
Sistem injeksi tipe-R dapat mengambil satu dari 2 kondisi :
– Multi-point atau single-point
– Bersama atau tidak bersama-sama
Sistem injeksi ini juga mengotrol ignition dan tergantung pada versi yang diperbolehkan juga mengontrol nomor alat – alat lainnya.
RENAULT - Indonesia Page 23 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.2 – Sistem – sistem massa – kecepatan aliran /kecepatan injeksi
Sistem injeksi motronik mempunyai karakteristik sebagai berikut :
– Injeksi multi-point
– Injeksi silinder demi silinder
Sistem injeksi ini juga mengotrol ignition dan tergantung pada versi yang diperbolehkan juga mengontrol nomor alat – alat lainnya.
RENAULT - Indonesia Page 24 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.3 – Sensor dan pengujian sensor
4.3.1 – Sensor flywheel (#06 dan #14)
Tipe: Sensor inductive voltage-generator
Fungsi: Mengeluarkan sinyal elektrik yang
menunjukkan : – Engine rotation– Engine speed– Position with respect to TDC
Tes: Hambatan: 200 50 Insulation Celah: 1 mm 0.5. Tegangan (V) pada saat start
PENTING : Tegangan aki dipengaruhi oleh kecepatan pengendaraan
– Tegangan aki rendah: 150 mV Vsensor 800 mV– Tegangan aki baik: 200 mV Vsensor 900 mV
XR25:
Status bargraph Bargraph salah sinyal terbalik
4.3.2 – Sasaran
RENAULT - Indonesia Page 25 COTECH training
Sumber: NT 1679Pada sistem integrated electronic ignition
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Periksa kondisi sasaran: Visual 5800
RENAULT - Indonesia Page 26 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.3.3 – Sensor tekanan absolut (#01 and #16)
Tekanan manifold adalah dasar parametr
bagi penghitungan massa udara di system injeksi tipe-R
Tipe: Piezo-resistive
Fungsi: Melengkapi pengontrol injeksi dengan data elektrik pada tekanan manifold
Mesin dengan hembusan udara normal
Mesin turbocharged
RENAULT - Indonesia Page 27 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Tes: Output tegangan (V) akan naik bersama naiknya tekanan dan turun bersama turunnya tekanan
XR25: 01
Gunakan pompa vakum untuk membuat drop tekanan dan periksa dengan membaca #01 tetap.
RENAULT - Indonesia Page 28 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Langkah koreksi altimetrik
Pememorian tekanan atmosfer : #16
Pada penambahan ketinggian, tekanan exhaust counter mengecil, dengan demikian mengurangi persirkulasian ulang pada bagian dalam mesin. Pada tekanan manifold tetap, akan melemahkan campuran selama idle dan pada bukaan throttle yg rendah.
Pengontrol akan beroperasi di atas #16 atau lebih, pada keadaan sebagai berikut :
Ketika kunci kontak pada posisi on
Ketika sinyal foot-down diterima (kecuali pada mesin turbocharged)
Jika #01 lebih tinggi dari #16 (mesin tubocharged)
Beberapa pengontrol menerapkan model penurunan yang mana akan mengabaikan sinyal dari sensor tekanan kurang dan menghitung nilai tekanan sendiri pada dasar putaran mesin dan data bukaan throttle (dari sensor posisi throttle)
PENTING : Pada beberapa kendaraan, penghitungan nilai bias dibaca pada #01
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 29 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
RENAULT - Indonesia Page 30 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
RENAULT - Indonesia Page 31 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.3.4 – Flow meter hot-foil (#19)
Fungsi: Melengkapi pengontrol injeksi dengan data elektrik pada hembusan massa udara mesin.
Cara kerja: Kecepatan aliran hembusan massa udara oleh mesin ditentukan dengan mengukur energi yang diminta untuk menjaga elemen pemanas (kabel atau foil/lempeng) pada temperatur yang konstan di bawah airflow
Tes: Multimeter kontinyu, insulation
power suplai
output tegangan (disesuaikan dg kec.aliran)
XR25 pembacaan #19 (kg/h)
Degraded mode: Jika flowmeter dinyatakan rusak, pengontrol akan menghitung nilai yang hilang dari data posisi throttle.
RENAULT - Indonesia Page 32 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.3.5 – Sensor temperatur air ( 02)
Tipe: Temperature-sensitive resistor (dengan negatif / positif temperatur koefisien).
Fungsi: Mengeluarkan sinyal elektrik untuk mengetahui temperatur air radiator
Tes: Variasi hambatan dengan temperatur (lihat MR section 12)
Tegangan power suplai: 5 V
!
XR25: Periksa temperatur udara sama dengan temperatur air
dalam keadaan mesin dingin
Pada beberapa sistem injeksi pemeriksaan temperatur air dapat diganti dengan mengukur temperatur inlet manifold.
Cara kerja degraded-mode :
Pada saat start nilai temperatur air sama dengan temperatur udara.
Pada saat mesin hidup Nilai temperatur air diberikan oleh temperatur panas mesin. Peralihan ini bias segera atau perlahan – lahan, lebih dari beberapa detik.
4.3.6 – Sensor temperatur udara ( 03)
Tipe: Temperature-sensitive resistors (with negative or positive temperature coefficient
Fungsi: Mengeluarkan sinyal elektrik temperatur udara di intake
Tests: Variasi hambatan dengan temperatur (lihat MR section 12).
Tegangan power suplai: 5 V
XR25: Saling berhubungan antara pembacaan 03 dan 02
RENAULT - Indonesia Page 33 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
!Pada beberapa system injeksi pemeriksaan temperatur udara
digantikan oleh pemeriksaan temperatur campuran bahan bakar.
RENAULT - Indonesia Page 34 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Contoh cara kerja degraded-mode :
Mesin hembusan normal Temperatur udara 20°C
Mesin turbocharged Temperatur udara 20°C pada waktu start dan 50°C pada waktu mesin hidup.
!Tidak perlu membaca pada unit pencari kesalahan XR25
CACATAN
RENAULT - Indonesia Page 35 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
KURVA CIRI KHAS UNTUK RESISTOR YANG MEMILIKI KOEFISIEN TEMPERATUR POSITIF & NEGATIF
Koefisien temperatur positif
Koefisien temperatur negatif
RENAULT - Indonesia Page 36 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.3.7 – Foot-off switch, foot-down switch dan potensio meter posisi throttle (#17, #08, #09)
Tipe: Switch / potentiometer
Fungsi: Mengeluarkan indicator sinyal elektrik posisi throttle untuk memungkinkan kontrol injeksi memberikan sinyal yang spesifik : Foot off kontrol idle dan cut-off injeksi pada deselerasi Foot down tenaga injeksi Kontrol tekanan turbocharger. Informasi pengontrol lainnya pada kondisi bukaan throttle Memungkinkan degraded mode pada sensor tekanan
RENAULT - Indonesia Page 37 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Mengeluarkan informasi pada bukaan throttle
Tes: Status bargraph foot off / foot down #17 (lihat MR section 12 and 17) #08 dan #09 jika mungkin (lihat MR section 12 and 17) 17: variasi mulai dari 0 s.d. 255 atau 0° s.d 90° Power suplai: 5 V Keluaran nilai massa oleh pengontrol Variasi output tegangan dengan posisi katup throttle
Degraded mode: 17 = 128 atau 100 jika potensiometer rusak atau penyetelan yang tidak benar.
Informasi foot-off adalah penting untuk mengatur idle / langsam
Beberapa sakl;ar/switch dan potensiometer dapat disetel
Pada beberapa sistem injeksi single-point (Bosch dan Bendix) switch foot-off menyatu di dalam motor pengatur idle.
RENAULT - Indonesia Page 38 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.3.8 – Sensor knocking (#13 and #15)
Tipe: Piezo-electric (voltage generator)
Fungsi: Mengeluarkan sinyal elektrik untuk mendiagnosis engine noise
Tes: Sinyal knocking 13 (tanpa unit) pada XR25
Pembacaan akan bervariasi dan non zero down sedikitnya 2500rpm
Bargraph salah (biasanya tidak termemori)
Langkah anti knocking1 * ( 15, koreksi knocking
Pengontrol memonitor engine noise pada rentang kira-kira TDC.
Perbedaan antara dua tipe knocking :
Destruktif (tidak terdengar), knocking pada daerah operasi kritis mesin (pertengahan dan beban tinggi, putaran mesin tinggi)
Non-destruktif (terdengar), knocking pada daerah operasi yang tidak kritis pada mesin (pertengahan dan beban tinggi, putaran mesin rendah)
Contoh langkah anti-knocking pada daerah non-kritis (putaran mesin rendah dan beban
tinggi)
1 Knocking adalah selalu terjadi pada kondisi yang salah
RENAULT - Indonesia Page 39 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Deteksi knocking
Monitor sinyal TDC
Terapkan koreksi pada sinyal keempat TDC
Mundurkan ignition 5 derajat pada silinder bersangkutan
Kembali untuk memajukan ignition normal, setelah sinyal ke-16 TDC
Langkah cepat untuk mengkoreksi knocking yang terdengar
TIDAK DITES PADA XR25 SET
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 40 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Contoh langkah – langkah anti-knocking pada zone kritis (putaran mesin tinggi dan beban
tinggi)
Deteksi knocking
Monitor sinyal TDC
Terapkan koreksi pada sinyal keempat TDC
Mundurkan ignition 5 derajat pada silinder yang bersangkutan
Mundurkan ignition 1 derajat pada silinder yang lain
Kembali mundurkan 1 derajat pada silinder bersangkutan setelah sinyal ke-16 TDC
Kembali memajukan ignition ke posisi normal setelah 10 menit
Koreksi langkah lambat untuk knocking destruktif ( 6 atau 9 masa)
TES PADA #15 DI XR25 (jika memungkinkan1*)
Langkah anti-knocking pada daerah kritis (pada silinder bersangkutan)
1 Pada beberapa aplikasi, #15 tidak bias dilakukan.
RENAULT - Indonesia Page 41 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Total efek dari langkah anti-knocking pada daerah kritis (pd silinder bersangkutan)
Kemungkinan penyebab:
Bensin yang tidak cocok
Busi yang tidak cocok
Hot air intake
Distribution offset
Kepala silinder tidak pas
Pendinginan mesin kurang atau aus
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 42 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.3.9 – Sensor tegangan baterry /aki (#04)
Fungsi: Mengoreksi waktu injeksi untuk tegangan aki yg variatif
Kelebihan aliran injector menyebabkan waktu pen-start-an akan mengubah tegangan akin. Karena itu pengontrol harus mengoreksi aktu start untuk mendapatkan aliran yang konstan
Contoh:
Suplai Tegangan Waktu start Aliran
10 V 3 detik 5 ml
12 V 2 detik 5 ml
14 V 1 detik 5 ml
Pada beberapa kendaraan, menaikan putaran idle dapat digunakan untuk memperbaiki/mengisi aki.
RENAULT - Indonesia Page 43 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.3.10 – Sensor kecepatan kendaraan (#18)
Fungsi: Mensuplai sinyal
kecepatan kendaraan untuk menyimpan kembali koreksi aliran injeksi sesudah injeksi shut-off selama deselerasi
Contoh: Injeksi shut off jika pengontrol menerima sinyal foot off pada saat mesin berputar lebih dari 2000 rpm
Membatalkan injection shut-off jika putaran mesin di bawah 1100 rpm dan kecepatan kendaraan di bawah 40 km/jam
Menghitung putaran gear (perbandingan antara kecepatan kendaraan dengan putaran mesin ) untuk batas pada waktu pressure turbocharge (aliran turbocharge)
Tipe: Pembangkit pulsa hall-effect (sinyal bujur sangkar – gelombang)
Tes: Power suplai, penyekat, sambungan
Pendeteksi pulsa pada XR25
#18 dan kesalahan (fault) bargraph
Plotter 5800
Degraded mode:
Pengontrol injeksi menarik kesimpilan dari informasi kecepatan
Bila kehilangan informasi kecepatan berakibat seperti di bawah ini :
RENAULT - Indonesia Page 44 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Pembatalan dari injeksi shut- off
Pada beberapa kejadian, pengaturan idle tidak sesuai (putaran idle akan menunjuk 1100 rpm)
4.3.11 – Potensiometer CO
Fungsi Menyetel campuran bahan bakar
agar lebih kaya (banyak bensin daripada udara) saat putaran idle (pada system injeksi tanpa pengontrol polusi)
Tipe: Rheostat (dapat disetel)
Tests: Multimeter:
– Tahanan minimal = 200
– Tahanan maksimal = 10,000
– Penyekat jaringan kabel
XR25:
– #05: tahanan (dengan mengubah setelan)
Diagnosis: Variasi dari tahanan harus menghasilkan tahanan yang sesuai pada pembakaran CO, jika tidak, potensiometer mungkin rusak atau mungkin ada masalah pada mesin.
Jika putaran idle bagus tetapi CO tidak dapat disetel, maka tenaga akan kurang.
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 45 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.3.12 – Sensor informasi starter
Fungsi: Memberi tahu pengontrol injeksi tentang daya motor starter
Pengontrol injeksi menggunakan langkah khusus selama mesin distarter, ketika kunci kontak dibebaskan atau putaran mesin di atas ambang yang ditentukan, pengontrol menganggap mesin hidup/berputar dan membuatnya pada prosedur operasi normal.
Tipe: – Suplai 12 volt (dari solenoid)
– Informasi putaran mesin (dari sensor flywheel)
Tests: Multimeter
Kontinyuitas, isolasi dan tegangan (Volt) bila mungkin
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 46 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.3.13 – Sensor posisi camshaft
Untuk menemukan kontrol polusi standar, bensin harus diinjeksikan selama langkah isap.
Injeksi harus dilakukan untuk tiap-tiap silinder, ketika TDC terdeteksi, berarti salah satu silinder Top Kompresi dan lainnya sedang mulai langkah isap.
Untuk menentukan silinder yang tepat untuk injeksi, injeksi memerlukan data posisi camshaft.
Fungsi: Memberikan informasi kepada pengontrol tentang posisi camshaft.
Tipe : Hall effect
Tests: Multimeter:
– Kontinyuitas (hubungan) dan isolasi (penyekat)
– Power suplai
XR25:
– Kesalahan (fault) bargraph salah
Degraded mode: Tidak adanya informasi tentang posisi camshaft akan berakibat seperti berikut :
Mesin hidup Sistem injeksi harus berlangsung dan pengontrol tahu posisi camshaft, jadi injeksi berlangsung normal sampai mesin dimatikan.
Mesin mati: Mesin start, tapi injeksi mungkin berlangsung mungkin tidak (mesin 4 silinder)
Mesin tidak hidup (N7U dengan injeksi Motronic).
RENAULT - Indonesia Page 47 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.4 – Aktuator – aktuator dan pengetesan aktuator
4.4.1 – Relay pompa bensin
Fungsi: Tenaga pompa bensin (dan kelengkapan lain seperti injector dan pembersih solenoid/kumparan kapsul, dalam beberapa kasus)
Tes: Multimeter
– Power suplai, hubungan, penyekat.
– Hambatan kumparan (dan dioda jika perlu)
– Tahanan sirkuit tenaga
XR25
– Status dan kesalahan (fault) bargraphs
– Control mode jika mungkin
!Pada beberapa kendaraan, saat khusus relay tenaga akan tidak
bekerja selama 3 detik setelah kunci kontak diputar.
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 48 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.4.2 – Relay power suplai (catu daya)
Fungsi Pengontrol tenaga injeksi (dan beberapa bagian perlengkapan lain)
Relay power suplai diberi daya dari + aliran APC dan atau sebuah aliran massa dikontrol oleh alat kontrol.
On some vehicles, it is latched (e.g. Bosch single-point ignition system)
Tes: Multimeter
– Power suplai, hubungan , penyekaton
– Tahanan kumparan dan dioda jika perlu
– Tahanan sirkuit tenagace
XR25
– Status dan kesalahan (fault) bargraphs
– Control mode jika mungkin
!Jika relay dikunci (seperti dengan system Bosch single point
injection). Terputusnya arus mungkin akan merusak pengontrol.
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 49 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.4.3 – Antipercolation / relay kipas (fan)
Fungsi: Tenaga aktuator antipercolation
Fungsi antipercolation meliputi : mendinginkan mesin jika temperatur air pendingin berlebihan. Setelah kunci kontak di matikan, antipercolation dapat bekerja pada salah satu dari dua macam jalan yaitu :
dengan menjalankan pmpa air bantuan (e.g. Clio F7R)
dengan menjalankan kipas pada kecepatan (e.g. Laguna N7Q)
sistem antipercolation dapat mengontrol slah satu dari dua kelengkapan :
dengan beberapa saat mengoperasikan relay (dengan melakukan pengecekan/men-sensor temperatur)
dengan alat kontrol (menggunakan data pemeriksaan temperatur) pada sebuah relay
pada beberapa kendaraan (e.g. N7U) pendinginan mesin juga dikontrol dari injection controller.
Tests: Multimeter
– Power suplai, hubungan, penyekat/isolasi
– Tahanan kumparan dan dioda jika diperlukan
– Tahanan sirkuit tenaga
XR25
– Status dan kesalahan (fault) bargraphs
– Control mode jika mungkin
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 50 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
RENAULT - Indonesia Page 51 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.4.4 – Sistem –sistem pengapian (ignition)
Injection controller juga mengontrol fungsi pengapian. Dan dengan pengapian sistem konvensional, dua parameter utama untuk mengontrol pengapian (ignition) adalah putaran mesin (rpm) dan beban parameter.
Dalam tambahan, sistem kontrol elektronik juga memasukkan parameter dari temperatur mesin, deteksi knocking, torque blending (pada kendaraan dengan transmisi otomatis) dan kemampuan fungsi diagnosa coil, jika pengontrolan langsung oleh pengontrol.
Berikut dua tipe utama dari kontrol pengapian :
Coil dikontrol melalui unit tenaga pengapian
Coil secara langsung
Coil dikontrol melalui unit tenaga pengapian (ignition power unit)
Pengontrol output mengontrol sinyal ke ignition power unit, dengan energi yang diperlukan kumparan dengan membuat hubungan ke massa.
Arus coil dikontrol oleh ignition power unit, dengan arus terputus dipici oleh pengontrol dalam senyawa dengan peta/data pengapian.
Distribusi sistem pengapian menggunakan satu coil
RENAULT - Indonesia Page 52 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Sistem pengapian statis (dengan satu sinyal untuk 2 silinder) menggunakan coil biasa :
Coil dikontrol langsung
disini, penyesuai tenaga (power module) menyatu dengan pengontrol, yang mana hubungan energi coil dengan menggunakan hubungan ground.
Sistem pengapian dengan menggunakan satu coil
RENAULT - Indonesia Page 53 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Sistem pengapian statis (dengan satu sinyal untuk 2 silinder) menggunakan coil biasa :
Sejak pengontrol mengontrol coil secara langsung, dapat didiagnosa dari fungsi pengapian sebagai berikut :
Waktu pengisian yang terus menerus berarti coil dengan sirkuit terbuka
Waktu pengisian tidak ada berarti coil terjadi hubungan pendek
Diagnosa tidak dimungkinkan jika pengontrol mengontrol coil melalui unit tenaga pengapian.
Tes: Multimeter
– Tahanan, insulator:kontrol jalurjalur tenagatahanan lilitan primer tahanan lilitan sekunder
– Power suplai untuk ignition power unit
XR25
– Kontrol deteksi sinyal pulsa
– Kesalahan (fault) bargraph untuk power unit control line/ coil
5800
– Tes ignition di dalam menu diagnosa
– Menampilkan sinyal dengan menggunakan plotter.
RENAULT - Indonesia Page 54 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 55 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
RENAULT - Indonesia Page 56 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Ignition system faults will usually be traceable to one of the following components:
spark plugs
high-voltage line
distribution system
You can use the 5800 plotter to display curves for parameters such as spark duration and ionization voltage. This information is useful for fault-finding purposes, though interpretation may be difficult for different types of ignition system. The diagnosis menu gives a better all-round view of the available data.
NOTES
RENAULT - Indonesia Page 57 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
RENAULT - Indonesia Page 58 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.4.5 – Injektor - injektor
Waktu pembukaan injector berdasarkan lamanya
pengontrol membuat hubungan dengan massa (body) menyempurnakan sirkuit dan memberi energi pada peralatan.
Berdasarkan tipe, sistem injeksinya, pengontrol dapat menghidupkan injektor satu demi satu, dua demu dua maupun semuanya dalam waktu yang sama.
Ada beberapa perbedaan tipe injektor. Tahanan, aliran, nomor hold dan bentuk jet akan berbeda untuk setiap jenis kendaraan.
Tes: Multimeter
– Hubungan, isolasi kabel
– Tahanan
– Jalur suplai arus (+)
XR25
– Fault bargraph/bargraph kesalahan
– Detektor pulsa
– #50: waktu pengenergian injektor
5800
– Tampilan sinyal kontrol dengan pra pemrograman
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 59 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.4.6 – Aktuator - aktuator pengatur putaran idle (#12 dan #21)
Pengaturan putaran idle menyetel aliran udara untuk mempoeroleh putaran idle mesin yang ditentukan. Pengaturan putaran idle hanya akan bekerja apabila pengontrol menerima data foot-off. Putaran idle akan ditentukan oleh beberapa factor seperti di bawah ini :
Temperatur air pendingin mesin
Air conditioning (A/C)
Power steering
Pengisian battery
Aliran udara akan dikontrol dengan salah satu cara dari dua cara di bawah :
Dengan mengontrol posisi katup throttle
Dengan melewati katup throttle.
4.4.6.1 – Kontrol putaran idle dengan katup throttle
Biasanya digunakan oleh perusahaan yang menggunakan sistem injeksi single point seperti model Bosch dan model Bendix.
Katup throttle dikontrol oleh sebuah actuator yang berbentuk motor DC yang menggerakkan sebuah ulir. Pengontrol mengubah arah buka / tutup dengan cara membalikkan arah kemagnetan.
Sistem ini membutuhkan switch foot-off yang dipasang pada actuator ketika kecepatan naik, pengaturan putaran idle tidak dilakukan karena hubungan
RENAULT - Indonesia Page 60 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
antara actuator dan katup stop berhenti.
RENAULT - Indonesia Page 61 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.4.6.2 – Kontrol putaran idle dengan katup bypass airflow
Ada dua tipe actuator untuk mengotrol katup bypass airflow.
4.4.6.2.1 – Stepping motor
Pengontrol membuat dan memutuskan hubungan massa /daya ke stepping motor. Dimana macam-macam variasi posisi katup untuk mengatur airflow yang melewati katup throttle..
Baru-baru ini langkah diperlukan untuk mengontrol posisi aktuator model stepping motor ini.
Contoh langkah pengotrolan
RENAULT - Indonesia Page 62 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
A: Tdk ada kontak C: Ignition key turned E: Katup membuka dg mesin dinginB: Power off D: Starter berfungsi
RENAULT - Indonesia Page 63 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.4.6.2.2 – Katup solenoid dengan satu atau dua lilitan
Katup-katup ini dikontrol oleh saklar hubungan massa (ground).
4.4.6.2.2.1 – Katup solenoid dengan 2 lilitan
Jumlah udara yang diperlukan untuk pengaturan putaran idle ditentukan antara keseimbangan efek electromagnet yang dibangkitkan koil pada katup.
Kontrol: Pengontrol menghidupkan coil untuk membuka katup dan yang lain untuk menutupnya.
CONTOH PENYETELAN KONTROL KATUP
50% KONTROL TUTUP 50% KONTROL BUKA
RENAULT - Indonesia Page 64 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
RENAULT - Indonesia Page 65 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
10% KONTROL TUTUP 90% KONTROL BUKA
90% KONTROL TUTUP 10% KONTROL BUKA
RENAULT - Indonesia Page 66 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Hanya data kontrol buka dapat diakses pada XR25.
RENAULT - Indonesia Page 67 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 68 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Pembacaan pada #12 menunjukkan yang lain pada mesin atau lubang persentase
CONTOH #12 PEMBACAAN KONTROL
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 69 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.4.6.2.2.2 – Katup solenoid lilitan tunggal
Jumlah udara yang dibutuhkan untuk putaran idle ditentukan oleh keseimbangan antara gerak elek elektromagnetik dengan gerakan coil melawan pegas pengembali.
Pengontrol menjalankan katup hanya pada gerakan pembukaan dan pembacaan #12 menunjukkan untuk katup solenoid lilitan ganda.
CONTOH PENYETELAN KONTROL KATUP
KATUP TERTUTUP
RENAULT - Indonesia Page 70 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
KATUP 50% TERBUKA
KATUP TERBUKA PENUH (100%)
RENAULT - Indonesia Page 71 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.4.7 – Spesifikasi ketetapan putaran idle
4.4.7.1 – Pemusatan #12
Aliran udara mempunyai kecenderungan untuk tersumbat. Jika ini terjadi, pengontrol harus mampu membuka katup udara (air valve) lebih untuk mencapai nilai yang dibutuhkan. Tapi jika sinyal kontrol mencapai batas akhir limit, putaran idle yang tepat tidak dapat tercapai. Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan adalah salah satu dari :
– Bersihkan sirkuit aliran udara
– Membuat sebuah aliran udara alternatif melalui bypass
4.4.7.1.1 – Penyetelan bypass
Untuk memperoleh putaran idle
yang sesuai meskipun sirkuit aliran tersumba, pengontrol harus memperlama / menambah waktu pembukaan katup.
Tetapi jika sinyal kontrol mencapai batas limit, tetap saja putaran idle tepat / sesuai tidak bias dicapai.
Untuk mengatasinya, kita dapat
RENAULT - Indonesia Page 72 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
memasang sebuah sirkuit aliran udara alternatif dengan saluran bypass. Ketika alat ini bekerja, pengontrol harus menutup katup untuk menjaga putaran mesin yang diperlukan.
Jika sinyal kontrol kembali dalam limit yang dibolehkan, putaran idle akan kembali di
bawah kendali kontrol
Bypass harus memberi kebebasan yang maksimal pada pengontrol untuk mengendalikan pembukaan katup.
Cara penyetelan:
Buka bypass untuk memperoleh nilai minimal #12
Kembalikan bypass untuk menambah 0.1 ke 0.2 ms (atau 1 ke 2%) untuk pembacaan #12 minimum.
4.4.7.1.2 – Menyesuaikan putaran idle yang benar, atau bypass elektronik (#21)
Agar penyetelan bypass manual dapat dihindari, beberapa pengontrol digabungkan dengan elektronik.
Monitor pengontrol membaca #12 dan mengimbangi jarak sinyal kontrol untuk menahan ruang gerak yang diperlukan untuk mengontrol buka/tutup katup.
RENAULT - Indonesia Page 73 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Nilai imbangan dapat dibaca pada #21 ( penyesuaian koreksi putaran idle).
RENAULT - Indonesia Page 74 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 75 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Sesuaikan putaran idle pada batas atas dan bawah, dan bila hal tersebut tidak tercapai, tombol #12 akan menyesuaikan di tengah pada ukuran yg dijinkan.
Nilai untuk #12 dan #21 berubah – ubah sesuai kendaraannya (lihat section MR halaman 12 dan 17)
Pada kendaraan dengan alat penyesuai, tidak dianjurkan menyetel bypass.
Dengan tombol #21 menginformasikan aliran udara yang dibutuhkan, bila pada ukuran terkecil menunjukkan kondisi yang tidak normal.
4.4.7.2 – Funsi monitor pengatur putaran idle
Pendukung katup pengatur idle berfungsi seperti sistem dashpot yaitu untuk mengontrol polusinya.
Untuk saklar foot-off terbebas, pengontrol membuka katup sesuai dengan putaran mesin. Selanjutnya berlangsung kondisi idle lagi, katup akan terbuka secukupnya untuk menjalankan fungsi dashpot, untuk meminimalkan emisi polusinya selama mesin berjalan.
Fungsi ini tergantung pada tipe injeksinya, sedikit berbeda dibanding pengatur idle.
4.4.7.2.1 – Tes pada aktuator ketentuan putaran idle
Multimeter: Tahanan dan isolasi kabel pengontrol serta saklar foot-off jika memungkinkan
Motor dan kontak power suplai
XR25: Kondisi pada saklar foot-off
Status pengaturan putaran idle dan fault bargraphs
Ketetapan pembacaan #12 dengan status arus
Ketetapan pembacaan #17 dan #08 dengan status arus
Mode kontrol jika memungkinkan
Ketetapan pembacaan #14 dengan penyimpangan putaran mesin
RENAULT - Indonesia Page 76 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 77 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4. 5 – Hubungan inter-sistem
4.5.1 – Kegunaan
Berbagai pengontrol elektronik dalam kendaraan saling berkomunikasi satu sama dengan yang lain untuk mengkoordinasi pengontrolan fungsi-fungsi dalam kendaraan. Dalam beberapa kasus, data dikomunikasikan untuk menghindari kebutuhan untuk salinan sensor, sejak sinyal dari satu sensor dapat dibagi ke beberapa sistem.
4.5.2 –Pendahuluan
Dialog antara pengontrol dapat dikontrol di satu atau dua jalur, tergantung tipe informasi yang akan ditransfer.
Pengontrol penyedia-data mengirimkan data dengan memassakan jalur sirkuit
Pengontrol peminta-data menghasilkan sebuah tegangan (V)
RENAULT - Indonesia Page 78 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Penghubungan terhadap massa tegangan dengan pengontrol penyedia-data :
Kode Sequential earthing pada frekuensi yang bervariasi Sequential earthing pada frekuensi yang bervariasi
Non-kode Sinyal on/off
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 79 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Pengontrol penyedia – data mengirim data sebagai tegangan
RENAULT - Indonesia Page 80 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.5.3 – Hubungan data antara injeksi dan pengontrol A/C
Pengontrol injeksi (injeksi controller) berkomunikasi dengan pengontrol A/C untuk mendapatkan informasi mengenai permintaan alat-alat tambahan pada mesin seperti kompresor A/C dan pemanas kaca.
Injection controller akaan memakai data dari pengontrol A/C dengan maksud sebagai berikut :
untuk mengantisipasi penurunan putaran idle
untuk mengatur kontrol putaran idle saat ada permintaan tambahan dari A/C dan pemanas kaca.
meningkatkan kemampuan mesin selama beban rendah
untuk mengatur parameter mesin misalnya dalam kemungkinan pengoperasian kompresor.
starter kelebihan putaran mesin temperatur mesin
Pengolahan sinyal khusus antara injeksi dan pengontrol A/C
RENAULT - Indonesia Page 81 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Saat pengemudi memilih A/C, Pengontrol A/C akan meminta ijin untuk menghidupkan kompresor A/C dari pengontrol injeksi dan akan menerima permintaan itu jika kondisi mesin memungkinkan.
Pada saat yang sama, injection controller akan menyesuaikan putaran idle mesin untuk setiap kendaraan.
Tes: Multimeter
– Jalur hubungan dan isolasi
– jalur tegangan
XR25
– Jalur deteksi pulsa
– Status / fault bargraphs untuk injeksi dan A/C
– Pembacaan penuh dari #, jika memungkinkan
5800
– Menampilkan sinyal
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 82 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.5.4 – Hubungan antara injeksi dengan pengontrol transmisi otomatis
Penukaran data antara injeksi dan pengontrol transmisi otomatis akan secara khas memasukkan data – data sebagai berikut :
– Putaran mesin– Posisi throttle – Permintaan torque damping – Konfirmasi torque damping – Informasi P/N
Penukar data mencari koordinat kerja mesin dan transmisi : – Torque damping untuk perpindahan gigi yang lembut.– Kontrol putaran idle selama pengambilan torque/membutuhkan
torque (missal : penggantian/pemindahan gigi dari N ke D)
Fungsi torque damping ditunjukkan dengan keterlambatan pengapian selama pemindahan gigi.
Contoh torque damping pada jalur data P/N
Pengontrol injeksi membutuhkan data pergantian gigi untuk menyetel pengajuan pengapian. Data ini ditukar dengan menggunakan sinyal 12 V yang dihasilkan oleh pengontrol injeksi. Pada saat memerlukan torque (missal : saat tuas perpindahan gigi diset pada posisi “D”), pengontrol transmisi otomatis memberi informasi ke pengontrol injeksi dengan memassakan sinyal tersebut. Pengontrol injeksi mendeteksinya dan mengoreksinya sesuai putaran idle.
Untuk melaporkan pergantian naik/turun gigi, pengontrol transmisi
RENAULT - Indonesia Page 83 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
otomatis memutus kontak massa mengikuti kode pre established dan pengontrol injeksi merespon dengan menunjukkan torque damping yang ditentukan. Nilai torque damping akan bergantung pada kendaraan.
Dalam beberapa kasus, injection controller akan mensuplai data bukaan throttle kepada kontrol transmisi otomatis dalam bentuk sinyal fixed-frequency sequentially-grounded.
Contoh sinyal bukaan throttle
Dan kontrol transmisi otomatis memerlukan data kecepatan untuk memperhitungkan torsi mesin.
Contoh sinyal putaran mesin
5 V/12 V
0 V
Tests: Multimeter– Jalur hubungan dan penyekat– Jalur tegangan
XR25– Deteksi pulsa pada jalur yang bersangkutan– Posisi dan fault bargraphs untuk injeksi dan fungsi
transmisi otomatis. – Pemenuhan pembacaan #, jika memungkinkan.– Penunjukan torsi pada #51 (uji jalan)
5800– Penunjukan sinyal
RENAULT - Indonesia Page 84 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.5.5 –Hubungan data antara injection control dan engine immobilizer
Engine immobilizer akan mengirimkan sinyal ke injection controller terdiri dari satu atau dua bingkai kode:
Kode pertama memungkinkan mesin start
Kode kedua tidak memungkinkan mesin start
Dalam beberapa kasus, Pengontrol harus dikode untuk memungkinkan start
Dalam beberapa kasus, Pengontrol akan tidak mungkin di start pada pemeriksaan kesalahan dari engine immobilizer.
Tes: Multimeter– Jalur hubungan dan penyekat/isolasi– Sistem peminta tegangan.
XR25– Deteksi pulsa pada jalur yang bersangkutan. – Status / fault bargraphs untuk injeksi dan fungsi engine
immobilizer .
5800– Menampilkan sinyal.
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 85 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.5.6 – Hubungan data antara injection controller dan panel instrumen
4.5.6.1 – Rev counter
Untuk menjalankan rev counter, injection controller mengirimkan sinyal variable-frequency sequential-earth.
Tes: Multimeter – Tes hubungan kontinyuitas kabel dan penyekat
XR25 – Deteksi/bangkitkan jalur pulsa.
5800 – Menampilkan sinyal
4.5.6.2 – Aliran bensin (on-board computer)
Injection controller mengirimkan sinyal variable-frequency sequential-earth ke indicator aliran bensin.
Tests: Multimeter – Tes hubungan kontinyuitas kabel dan penyekat
XR25 – Deteksi/bangkitkan jalur pulsa.
5800 – Menampilkan sinyal
4.5.6.2 – Indikator injeksi
Injection controller mengontrol indicator injeksi (jika dipasang) dengan membuat kontak massa:
Menyala untuk fungsi injeksi
Berkedip untuk fungsi engine
Tests: Multimeter– Tes jalur hubungan kabel dan penyekat– Tes power suplai setelah ignition switch 12 V (APC)
XR25–Menampilkan fault bargraph
5800– Injeksi / diagnosa XR25
RENAULT - Indonesia Page 86 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 87 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.5.7 – Hubungan data antara injection controller dan sistem diagnosa
Ada tiga kemungkinan bentuk hubungan data antara injection controller dan XR25 sistem diagnosa.
Pertukaran disampaikan melalui jalur tunggal atau ganda:
Sebuah jalur kedua digunakan untuk fungsi celah memori
Dua jalur K dan L dibutuhkan untuk stabilitas dialog, meskipun hanya garis tunggal adalah lebih efisien untuk mendapatkan data penemuan masalah dan mengirim perintah (G**).
Pada penambahan tampilan bargraphs * pembacaan bias digunakan untuk mendiagnosa masalah secara pasti.
RENAULT - Indonesia Page 88 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
RENAULT - Indonesia Page 89 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5 – KONTROL PENCEMARAN/POLUSI
5.1 – Polusi yang disebabkan oleh kendaraan bermotor
5.1.1 – Definisi
Polusi adalah hasil akhir yang diberikan benda padat, cair atau gas yang dipahami dapat merugikan untuk kesehatan atau lingkungan..
5.1.2 – Peratura – peraturan
Kontrol polusi untuk pengeluaran dari tenaga kendaraan dengan mesin pembakaran dalam menjadi perbedaan/perubahan utama untuk menjadikan dunia sebagai kota industri.
Peraturan kontrol polusi di Perancis diperoleh dari standar dan petunjuk ditentukan oleh parlemen Eropa. Jika mengingat peraturan pengontrol polusi, kita harus membedakan antara sertifikat perintah kendaraan baru dan perintah keberadaan kendaraan. Saat purna jual kami biasanya memenuhi untuk menentukan pemenuhan yang terakhir, sebgai contoh untuk Kementrian Perhubungan.
Polusi utama dari emisi mobil diketahui sebagai berikut :
Karbon monoksida (CO)
Gas-gas hidrokarbon (HC) dan sisa gas yang tidak terbakar
Nitrogen oksida (NOx)
Untuk informasi lebih lanjut mengenai peraturan kontrol polusi, lihat lampiran 2 dan 3.
5.1.3 – Dasar – dasar pengaturan
5.1.3.1 – Standar ECE 1504
Standar ECE 1504 ditingkatkan dari 1 July 1992 untuk model terbaru dan 1 January 1993 untuk kendaraan baru. Ini memberikan batas maksimal dari CO, hidrokarbon dan polusi Noxper kilometer bagi penduduk kota dalam waktu tertentu pada kecepatan rata – rata 18.8 km/jam (dengan tidak mengharapkan asap oli)
RENAULT - Indonesia Page 90 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.1.3.2 – Petunjuk European CEE 88/76
Petunjuk ini ditetapkan pengurangan dalam pengeluaran dari ketiga tipe polutan untuk kendaraan yang kapasitasnya lebih dari 2.000 cc. Ini menjadi dorongan dari 1 Oktober 1988 untuk model baru darn dari 1 Oktober 1989 untuk kendaraan baru diantara sesuatu yang lain, ini memaksa menggunakan sebuah katalis saluran buang.
5.1.3.3 – Standar Euro 93
standar ini memberi akibat seperti dari 1 Juli 1992 untuk model baru dan seperti dari 1 Januari 1993 untuk kendaraan baru, menanti pelaksanaan standar Euro 96 ini menetapkan sebuah pengurangan yang penting dalam polusi pengeluaran dari semua mobil penumpang. Pengukuran diambil di daerah perkotaan dan kendaraan di daerah kota.
5.1.3.4 – Standar Euro 96
Standar ini berakibat dari 1 Januari 1996 untuk model baru dan dari 1 Januari 1997 untuk kendaraan baru, menanti pelaksanaan Standar Euro 2000. Ini menetapkan lebih lanjut pengurangan dalam polusi pengeluaran dan mengenalkan peraturan pada pembuangan karbon dioksida. Ada keistimewaan baru yang memperhatikan pemeriksaan kotoran pada kendaraan.
5.1.3.5 – Standar Euro 2000
Standar ini akan mengurangi polusi pembuangan lebih lanjut dan memperkenalkan standar EOBD (lihat section 5.4 di bawah). Bagaimanapun, kondisi mengajarkan penggunaan Euro 2000 belum ditentukan dalam skala penuh/skala besar.
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 91 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.1.4 – Batas emisi untuk mobil-mobil penumpang
EURO 93
EURO 96
US 87
NOx
CO
HC
1
0.5
1
2
3
10.5
Unit adalah g/km.
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 92 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.1.5 – Variasi dalam polutan emisi dengan fuel richness
1000
2000
3000
10.90.80.7 1.1 1.2
1
9
8
7
6
5
4
3
2
PPMNOx
PPM
HC% CO
PPM = Parts Per Million (Bagian tiap Juta)
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 93 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.2 – Asal mula polutan
Internal combustion engine memancarkan polutan sebagai hasil pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna.
KOMPOSISI DARI ASAP PEMBUANGAN
KOMPOSISI DARI POLUTAN
RENAULT - Indonesia Page 94 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
RENAULT - Indonesia Page 95 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.2.1 – HIDROKARBON
Minyak-minyak (kebocoran, asap, ganti oli, dll.)
Bensin (penguapan, kebocoran, pengisian tangki)
Pembakaran yang kaya (mesin hidup dalm keadaan dingin, kurang tenaga, kesalahan mesin)
5.2.2 – NOx (nitrogen oksida: NO dan NO2)
Nitrogen oksida dihasilkan pada pembakaran dengan suhu tinggi:
Kelebihan udara
Pengajuan pengapian terlalu maju
5.2.3 – CO (karbon monoksida)
disebabkan campuran/pembakaran yang terlalu kaya.
5.2.4 – Pembuat polusi yang lain
Partikel – partikel yang berasal dari jelaga dan karbon (tingkat emisi yang rendah dari mesin bensin)
Macam – macam polusi dari campuran oli dan bahan tambah (sedikit diketahui secara pasti tentang karakteristik dan pengaruhnya pada kesehatan dan lingkungan)
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 96 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
RENAULT - Indonesia Page 97 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.3 – Teknik – teknik kontrol polusi
5.3.1 – Penguapan hidrokarbon-hidrokarbon
5.3.1.1 – Oil vapour reaspiration
Sistem oil vapour reaspiration biasanya terdiri dari 2 sirkuit terkalibrasi.
Sircuit upstream pada katup throttle (beroperasi pada beban menengah dan tinggi)
Sircuit downstream pada katup throttle (beroperasi pada beban idle dan rendah)
RENAULT - Indonesia Page 98 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.3.1.2 – Petrol vapour reaspiration
Petrol vapour dari tangki diserap pada canister filled dengan karbon aktif.
Jika kondisi mesin bagus, pengontrol mengaktifkan sistem pembersih canister untuk melepaskan vapour dari canister. Sebaliknya, canister akan memenuhi dan vapour akan mengembun kedalam bentuk cair.
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 99 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Ada 3 tipe sistem pembersihan canister :
5.3.1.2.1 – Venturi
Lokasi venturi upstream pada katup throttle menghembuskan vapour.
Pada beberapa kendaraan katup solenoid mengisolasi sirkuit vapour bahan bakar dari sirkuit intake udara mesin ketika pengapian mati.
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 100 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.3.1.2.2 – Katup solenoid switched on dan off dengan pengontrol
Sistem ini terdiri dari sirkuit ganda :
Pembersihan tetap (lubang kecil)
Pembersihan terkontrol (lubang besar)
+ APC
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 101 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.3.1.2.3 – Katup solenoid dikontrol dengan sequential earth switching
Katup solenoid dioperasikan oleh sequential earth switching sesuai dengan banyaknya gas hasil pembakaran.
Kontrol kondisi dijelaskan dalam MR section 14 untuk masing masing kendaraan yang bersangkutan.
Tes: Multimeter
– Jalur hubungan dan penyekat– Tahanan penyekat kumparan– Power suplai
XR25– Status dan fault bargraphs– # 23 jika memungkinkan– Deteksi pulsa– Mode kontrol jika memungkinkan
5800– Menampilkan sinyal
Diagnosa: Pengontrol belum melaksanakan diagnosa mekanik dari katup solenoid meskipun sistem spesial ditambahkan dengan sedikit kelengkapan dengan standar EOBD.
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 102 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 103 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
NOTES
RENAULT - Indonesia Page 104 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.3.2 – Nitrogen oksida (NOx)
EGR (Exhaust Gas Recirculation)
Selama campuran pembakaran sedikit, gas buang disirkulasikan kembali untuk mengurangi jumlah oksigen yang dimuat. Ini menurunkan suhu pembakaran dan juga mengurangi jumlah Nox yang dihasilkan
Ada dua tipe katup EGR : Katup exhaust counterpressure EGR dan katup diesel-type EGR.
5.3.2.1 – Katup exhaust counterpressure EGR (C3J)
Sistem ini sifatnya kedua parameter utama EGR menyatu : beban mesin dan putaran mesin.
RENAULT - Indonesia Page 105 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.3.2.2 – Katup diesel-type EGR
+ APC
Di sini katup solenoid mengontrol sebuah pipa pembatas.
RENAULT - Indonesia Page 106 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Sinyal pengontrol adalah dapat diperoleh pada 24.
Kondidi pengontrolan dibicarakan pada MR section 14 untuk setiap kendaraan.
Tes:
Multimeter: – Jalur hubungan dan penyekat– Tahanan penyekat kumparan– Power suplai
XR25: – Status dan fault bargraphs– # 24 jika memungkinkan– Mode kontrol jika memungkinkan– Deteksi pulsa.
5800: – Signal display (often difficult because of control conditions)
Diagnosa: Pengontrol belum dapat melaksanakan diagnosa mekanikal pada katup solenoid, lebih dulu sistem khusus dihasilkan dengan sebuah gambaran agar dipenuhi dengan satandar EOBD.
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 107 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 108 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.3.3 – Karbon monoksida (CO)
Sistem Pulsair
RENAULT - Indonesia Page 109 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
RENAULT - Indonesia Page 110 COTECH training
2 CO + O2 2 CO2
2 C2H6 + 7 O2 4 CO2 + 6 H2O
Sistem ini bekerja dengan prinsip menambah udara segar ke exhaust manifold dengan tujuan agar menghasilkan oksidasi (reaksi) pada CO dan HC. Udara masuk melewati “pneumatic diode” (sejenis kontrol) saat katup buang tertutup, vacuum dihasilkan oleh gas buang saat melewatinya. Dan saat katup terbuka, maka tekanan di manifold tinggi dan gas buang tidak dapat masuk ke sirkuit udara dingin tadi. Pneumatic diode tertutup dan udara segar tidak masuk.
Oksidasi pada HC dan CO terjadi.Satu jalan dengan catalic converter dan lubang injeksi udara. (lihat bagan 5.3.5 di bawah)
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
RENAULT - Indonesia Page 111 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 112 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.3.4 – Catalytic converters
Definisi:
Katalis berguna untuk mempercepat terjadinya reaksi kimia tanpa mengambil bagian secara nyata di dalamnya. Catalytic converter umumnya terdiri dari lapisan keramik pada logam mulia seperti platinum atau rhodium yang bisa dilapisi. Logam ini beraksi sebagai katalis untuk oksidasi (oxidizing) hidrokarbon dan CO dam mereduksi NOx.
5.3.4.1 – Oxidizing converter
Converter macam ini dikenal dengan one-way converter karena converter ini melindungi satu polutan dalam satu waktu, oxidizing CO menjadi CO2 dan hydrocarbon menjadi H2O dan CO2.
Ini adalah sering digunakan bersama mesin diesel :
2CO + O2 2 CO2
2 C2H6 + 7O2 4CO2 + 6 H2O
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 113 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.3.4.2 – Catalytic converter three-way
Converter jenis ini melindungi semua tiga polutan pada waktu yang sama, walaupun nomor kondisi-kondisi khusus harus bertemu jika converter bekerja dengan benar dan menghasilkan efisiensi yang maksimal pada usaha menghilangkan ketiga polutan.
5.3.4.2.1 – Kondisi – kondisi temperatur
Keunggulan catalytic converter efficacy melawan temperatur kerja
Temperatur permulaan 250 °C
Temperatur maksimal 1000 °C
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 114 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.3.4.2.2 – Kondisi bahan bakar kaya (richness)
Definsi of richness: R = perbandingan campuran aktual / stoichiometric
e.g. Perbandingan tenaga - opmimized (1/12)/(1/15) = 15/12 = 1.25 > 1
Perbandingan efisiensi - optimized (1/18)/(1/15) = 15/18 = 0.83 < 1
Kemampuan catalytic converter terhadap rasio campuran
Enjin harus hidup dengan campuran bahan bakar pada richness = 1 untuk kemampuan perubahan dari tiga hal penyebab polusi.
Untuk tambahan mengurangi HC dan CO, three-way catalytic converter juga mengurangi Nox :
2NO +2CO N2+2 CO2
RENAULT - Indonesia Page 115 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.3.4.3 – Diagnosa
Mesin yang dilengkapi dengansistem pembuangan catalytic-converter tidak dapat menggunakan bensin bertimbal karena lapisan timbal akan merintangi kemampuan sistem. Ada pengujian untuk memeriksa lapisan timah (lihat MR section 17).
Catalytic converter diukur untuk menangani jumlah dari gas buang, yang tergantung kapasitas mesin. Jika gas buang kelebihan jumlah dari pollutant (contoh : pengapian atau pengabutan yang berfungsi kurang sempurna), temperatur akan naik dan akhirnya merusak lapisan keramik (ini akan terjadi di atas 1000°C).
Dua factor yang diperiksa pada saat memeriksa kesalahan pengguaan pada catalytic converter :
Suara (menandai rusaknya lapisan dasar keramik)
Komposisi bensin
Tes kemampuan pada catalytic converter ditunjukkan dengan mesin panas, pada 2500 rpm kemudian saat putaran idle.
Hsil pengujian pada 2500 rpm
Pengujian harus dilakukan pada saat mesin panas dan richness regulator bekerja dengan benar
RENAULT - Indonesia Page 116 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Definisi dari Lambda : = 1/ Richness
e.g. Rasio power-optimized = 1/1.25 = 0.83 < 1Rasio efficiency-optimized = 1/0.83 = 1.25 >1
Udara tinggi berarti bahan bakar rendah.
Hsil pengujian pada putaran idle
Selalu terlihat untuk nilai sertifikat kendaraan (lihat MR section 12).
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 117 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.3.5 – Injeksi udara pembuangan (exhaust air injection)
5.3.5.1 – Kegunaan
Untuk mengetahui pengontrol polusi standar ini mungkin perlu untuk mempercepat pemanasan catalytic converter.
5.3.5.2 – Cara kerja
Ketika mesin dingin, perbandingan campuran kaya, dan kita periksa mengikuti gabungan dari keadaan – keadaan :
besar nilai dari CO dan hydrocarbon
sedikitnya oksigen untuk oksidasi CO dan HC.
catalyst dingin
Dengan menginjeksikan udara ke dalam exhaust manifold saat mesin dingin, kita atur oksidasi dari CO dan HC dan pemanas catalyst.
RENAULT - Indonesia Page 118 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
4.3.5.4 – Sistem diagnosa
Perbedaan pasti dibuat antara kontrol, mekanikal dan subsistem.pneumatic. Kontrol dan tes kondisi untuk penginjeksian udara ke exhaust adalah spesifik untuk masing – masing kendaraan (lihat MR section 14).
Tes:
Multimeter: – Jalur hubungan dan isolasi
– Tahanan isolator coil
– Power suplai
XR25: – Status dan failure bargraphs jika mungkin
– # jika mungkin
– Control mode jika mungkin
Tes mekanikal:
Variasi nilai dari O2
Tekanan pompa maksimal
Kebocoran udara dari katup no-return
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 119 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.3.6 – Ketentuan Richness
5.3.6.1 – Ikhtisar
Sejak adanya catalytic converter ini ditetapkan dengan penerimaan bahan bakar pada mesin dari indeks richness 1, pengontrol akan mengimplementasikan untuk mencapai indeks richness ini kapanpun yang diijinkan oleh kondisi operasi mesin.
Pengontrol mendapatkan informasi campuran richness dari pemeriksaan nilai lamda (atau pemeriksaan oksigen), dan akan meminta untuk menyetel saat penginjeksian untuk urutan lamda dari 1 penyedia dan diijinkan dengan kondisi operasi mesin.
Jadi tergantung dari kondisi operasi mesin, sistem pengatur richness mempunyai satu atau dua model kemungkinan :
Cara open-loop: pengontrol tidak mengambil input dari pemeriksaan lamda
Model open loop akan teraplikasi jika kondisi operasi mesin ini bertentangan dengan ketentuan richness (tidak sesuai rasio campuran). Ini akan menjadikan kasus seperti situasi di bawah ini :
Tahap startup (membutuhkan campuran kaya)
mesin dingin
Foot down dan pembebanan bervariasi (rasio power-optimized mix)
Injeksi shut-off selama deselerasi
Cara penurunan
Cara closed-loop: pengontrol mengguanakan input dari pemeriksaan lamda
Pada cara closed-loop, pengaturan richness ini beroperasi.
RENAULT - Indonesia Page 120 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 121 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.3.6.2 – Pemeriksaan lambda
Pemeriksa lamda terletak di aliran gas exhaust dan sinyal output yang tegangannya bervariasi dengan kandungan oksigen.
Salah satu ujung pemeriksa dihubungkan dengan exhaust gas dan yang lain dengan udara luar.
Pemeriksa terbuat dari bahan keramik yang memeriksa ion oksigen pada temperatur kira – kira di atas 300 °C. dan gas yang lebih panas ( di atas 950 °C ), pemeriksa yang lebih peka.
Dibawah kondisi suhu tersebut, pemeriksa temperatur akan terlalu rendah, jadi pemeriksa temperatur tersebut harus dipanaskan terlebih dahulu.
RENAULT - Indonesia Page 122 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Variasi dalam pemeriksa tegangan dengan rasio Lamda
Dengan richness sekitar 1, kita menemukan bahwa pada sebuah variasi kecil di richness akan menghasilkan variasi besar pada pemeriksa output tegangan. Posisi ini berubah sekitar pada Lamda = m1 membuat sinyal input menjadi mudah dikontrol.
Seperti catalytic converter, pemeriksa tidak akan bekerja dengan benar jika terjadi kebocoran atau silicon melebihi batas.
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 123 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.3.6.3 – Perbaikan richness (# 35)
Perbaikan injection time berfungsi menjaga richness pada 1 dapat dibaca di #35 pada XR25.
Jumlah nilai yang diberikan pada skala dari 0 s.d. 225, The value is given on a scale from 0 to 255, dengan rata-rata 128. Tetapi , pada beberapa kendaraan skala tersebut bisa saja berbeda (nilai tengah dari 1), tapi penafsiran dari pembacaan-pembacaan tersebut akan teridentifikasi.
Jika pembacaan #35 adalah di atas 128, ini berarti pengontrol akan meminta tambahan bahan bakar, karena campuran miskin (#05 500 mV).
Jika Pembacaan #35 adalah di bawah 128, ini berarti pengontrol akan meminta pengurangan bahan bakar karena campuran kaya (# 05 500 mV).
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 124 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.3.6.4 – Perbaikan – perbaikan penyesuaian (#30 and #31)
Mengijinkan perubahan karakteristik mesin (disebabkan oleh adanya penyumbatan injector atau variasi tekanan bahan bakar, sebagai contoh) pengoontrol akan menyesuaikan injection time sesuai permintaan mesin yang sebetulnya.
Untuk melakukan hal tersebut, ini adalah rata-rata perbaikan richness melewati setiap jarak tekanan manifold.
Dan kemudian mengitung ketetapan injeksi bari sesuai dengan itu.
RENAULT - Indonesia Page 125 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Penafsiran dari aturan injeksi baru
Dikarenakan perbaikan-perbaikan dilakukan pada tekanan yang rendah, kami memperhatikan bahwa kurva mulai bergerak naik. Perbedaan ini dikenal sebagai pengimbang, dan hal tersebut dapat dibaca pada #31.
#31: Perbaikan penyesuaian richness saat putaran idle
Pekerjaan perbaikan melebihi sisa pada hasil jarak pergantian pada saat yang tertinggi . perbedaan ini adalah diketahui sebagai keuntungan , dan dapat dibaca pada #30.
# 30: Perbaikan penyesuaian richness melewati sebagian jarak
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 126 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Contoh :
Dikarenakan injektor tersumbat, indeks richness 1 tidak bias digunakan untuk menghitung injection time yang benar.
Oleh karena itu pengontrol harus menambah/meningkatkan injection time. Kondisi di bawah ini, bacaan #35 akan dipusatkan di 180, tapi indeks richness 1 tetap dipelihara (dipakai).
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 127 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Bagaimanapun, jika injektor tersumbat akan mendapat kesulitan ketika pengontrol akan memperbaiki penyemprotan lebih dari batas 255. ketika ini terjadi, campuran akan terlalu miskin dan angka Lamda akan melebihi 1. Calatytic converter tidak dapat bekerja maksimal dan kendaraan akan menghasilkan polusi.
Untuk memelihara indeks richness pada 1, pembacaan #35 harus tepat sekitar 128.
Ini adalah kegunaan dari perbaikan penyesuaian.
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 128 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Pengaruh timbal balik antara pembacaan #
bacaan #35 adalah perbaikan cepat sedangkan #30 dan #31 adalah langkah perbaikan lambat, hal itu hanya dilaksanakan di bawah kondisi mesin yang khusus. Penafsiran bacaan ini akan diandalkan pada kendaraan. Hanya nilai akhirnya akan mengindikasikan keadaan yang salah/keliru
5.3.6.5 – Langkah – langkah khusus
Beberapa mesin (seperti Safrane J7T dan J7R) menerapkan langkah – langkah pengaturan richness yang khusus. (Untuk detail, lihat MR section 17).
RENAULT - Indonesia Page 129 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.3.6.6 – Diagnosa
Diagnosa pengaturan richness harus didukung sebuah system secara keseluruhan.
Menampung komplain customer
Mencari fault-finding dengan menggunakan sistem XR25
Menafsirkan pembacaan – pembacaan #
Memeriksa pengujian Lamda
Pengujian emisi kendaraan
5.3.6.7.1 – Memeriksa pengujian – sendiri (self-test)
Jika pengontrol menemukan data pemeriksa yang sulit untuk diartikan (atau non-existing), menimbulkan berbagai perbandingan campuran untuk mengetes bagaimana reaksi sinyal pemeriksa.
Jika kualitas sinyal tidak bertambah, pemeriksaan dilanjutkan pada XR 25 bargraph dan sistem pada open-loop mode (#35=128).
5.3.6.7.2 – Diagnosa workshop
pengujian-pengujian workshop pada pemeriksaan harus pada keadaan dimana kerja mesin optimal. tests on the probe are conducted under conditions that should enable the probe to work at optimally.
Operasi pengatur richness
Panas mesin
Putaran mesin 2500 rpm, stabil1
pada beberapa kejadian, mungkin diperlukan untuk tes jalan untuk kendaraan dengan kondisi bukaan throttle yang tinggi (tapi hindari foot-down)untuk mengetahui kerja pemeriksa sudah benar.
1 Putaran mesin harus menjamin gas buang cukup panas (demikian pula dengan pemeriksa) (paling sedikit 450 °C).
RENAULT - Indonesia Page 130 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Penafsiran pembacaan # 05
Periode sinyal harus sekitar 500 m/detik (maksmimal 1 detik).
Aplitudo sinyal harus sekitar 650 mV (minimal 500 mV).
Sinyal terbaik adalah ketika periodenya pendek dan amplitudonya tinggi.
Untuk menghindari kesalahan penafsiran pembacaan #05, gunakan Sheet A1 dengan XR25 set.
Ada 5800 sistem penanganan pemeriksaan khusus untuk masing-masing kendaraan individu.
CATATAN
RENAULT - Indonesia Page 131 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
5.4 – Standar – standar Euro 2000 Pada masa yang akan dating standar kontrol polusi Euro 2000 akan memperkenalkan sebagai berikut :
Pembatasan lebih lanjut penguapan hidrokarbon Pembatasan lebih lanjut emisi gas buang Diwajibkan on board diagnostics (OBD)
Standar OBD yang dimulai di California dan dipasang pada kendaraan yang dilengkapi dengan indikator panel yang menyala ketika polusi gas buang naik melampaui batasan. Di kalangan Eropa, standar ini dinamakan EOBD atau “European On-Board Diagnostics" yang diberlakukan mulai 1 Januari 2000.
Di bawah standar baru, unit pengontrol mesin dibutuhkan untuk memonitor semua parameter polusi mesin dan lampu indikator ("MIL", atau "Malfunction Information Light") untuk memperingatkan pengemudi sewaktu-waktu, sehingga perbaikan yang diperlukan sewaktu-waktu dapat dilakukan.
Sinyal indikator saat operasi normal pada sistem injeksi dapat diperoleh melalui OBD menggunakan protocol khusus Euro 2000 untuk semua kendaraan. Sebagai contoh, polisi akan dapat mendeteksi pengemudi yang mengabaikan polusi kendaraannya agas segera diperbaiki jika diperlukan.
Renault mengoperasikan armada untuk mengetes kendaraan terdiri dari:Tes EGR tes Injeksi gas buang (exhaust air injeksi) Tes kesalahan ignitionTes catalytic converter dan pemeriksa lambdaDeteksi kebocoran sirkuit bensin (sirkuit tertutup)Deteksi penyimpangan kesalahan lainnya.
Armada ini digunakan untuk mengembangkan sistem EOBD pada mesin (F&D). sejak Renault VL tidak beroperasi di Amerika Utara, dimana standar OBD diberlakukan sejak 1996, sistem ini ditujukan untuk masa datang.
Modul diagnosa EOBD secara spesifik pada injection controller menyediakan bahan informasi yang akan memfasilitasi diagnosa purna jual pada sistem kompleks ini.
RENAULT - Indonesia Page 132 COTECH training
TEKNOLOGI CAMPURAN BAHAN BAKAR
Diterjemahkan oleh :
Team Aftersales Training
RENAULT – INDONESIA
RENAULT - Indonesia Page 133 COTECH training
Top Related