1
Muhamad kobulA10080056
STIE EKUITAS
2
KURIKULUMMANAJEMEN PEMBIAYAAN
Pengantar pembiayaan
Pengertian Pembiayaan
Pengenalan produkPembiayaan Ba’i
Pengenalan produkPembiayaan Syirkah
Kesehatan bank
Analisi Keb.Pemb. MK
Distribusi Pembiayaan
3
4
5
613
11
10
9
81
2
Administrasi Pembiayaan
7 Analisi Keb.Pemb. MK
Analisa KebututahPembiayaan. Inv.
14
12
Pengawasan
Penanganan Pem.Bermasalah
Analisa KebututahPembiayaan. Inv.
Laporan keuangan
3
MANAJEMENPEMBIAYAAN SYARIAH
Daftar pustaka :Drs. Zainul Arifin, MBA, Dasar-dasar manajemen Bank Syariah
Adi Warman Karim, Analisa fiqih dan keuanganProf.M.A Mannan, MA, Ph D Teori dan praktek Ekonomi Islam
Drs. R. Agus Sartono M.B.A Manajemen Keuangan.
4
KURIKULUMMANAJEMEN PEMBIAYAAN
Pengantar pembiayaan
Gambaran umum
perbankan
Gambaran perbankan
syariah
1
04/12/2023
STRUKTUR PERBANKAN INDONESIA SESUAI VISI API
STRUKTUR PERBANKAN INDONESIA SESUAI VISI API
B P RBank Dengan
Kegiatan Usaha Terbatas
Daerah
Korporasi Ritel Lainnya
Bank Nasional
Bank Internasional
Bank Dengan Fokus
Rp. Trilyun
50
10
0,1
6
B A N KB A N K
Distribusi Bagi HasilStruktur DanaVolume Dana MudharabahPorsi Nisbah
Penggunaan DanaAktiva ProduktifAktiva Non Produktif
Penggunaan DanaAktiva ProduktifAktiva Non Produktif
Sumber DanaPihak 1Pihak 2Pihak 3
Sumber DanaPihak 1Pihak 2Pihak 3
Pendapatan OperasiTingkat Peng. Akt. ProduktifJumlah Akt. ProduktifKomposisi Aktiva Produktif
Pendapatan Non Operasional. Provisi, KomisiTransaksi-transaksi
Pendapatan Non Operasional. Provisi, KomisiTransaksi-transaksi
Total Aktiva Total Pasiva
Total Aktiva Total Pasiva
TOTAL BIAYATOTAL BIAYATOTAL
PENDAPATANTOTAL
PENDAPATAN
Biaya Non Operasional-Pegawai-Kantor-PenyusutanAkt.Tetap /Piut-LainnyaPajak
Biaya Non Operasional-Pegawai-Kantor-PenyusutanAkt.Tetap /Piut-LainnyaPajak
Laba/RugiLaba/Rugi
RentabilitasROA ; ROE
7
SHAHIBUL MAAL
MEKANISME OPERASIONAL
PENGHIMPUNAN DANA
PENYALURAN DANA
MUDHARIB MUDHARIB
SHAHIBUL MAAL
DEPOSAN BANK NASABAH DEBITUR
Pembayaran bagi hasil
Tergantung pendapatan/hasil yg diterima
Menerima pendapatan
Bagi hasil/margin
BANK SYARIAH
BANK KONVENSIONAL
Membayar bunga deposito tetap Menerima bunga kredit tetap
Tdk ada pengaruh pendapatan yang diterima
8
SKEMA OPERASIONAL BANK SYARIAH
SUMBER DANA :• Giro Wadiah• Tab. Wadiah• Tab. Mudharabah• Dep. Mudharabah• Equity
POOLING DANA
Pembiayaan/Jual Beli• Murabahah Angsuran• Murabahah Sekaligus
Bagi Hasil• Mudharabah• Musyarakah
Sewa Beli• Ijarah
Margin
BagiHasil
ProfitDistribution
PorsiNasabah
PorsiBank
Jasa-jasa• Kiriman uang
• Inkaso• Garansi Bank
• Gadai100 % pendapatanBank
Akrual Kas
9
Perbandingan Produk dan Jasa Bank Syariah dengan Bank Konvensional
Perbankan SyariahDikembangkanBerdasarkan :
Al Quran, Hadits, Ijma, dan Qiyas
Perbankan SyariahDikembangkanBerdasarkan :
Al Quran, Hadits, Ijma, dan Qiyas
Prinsip Dasar :• Produktif - Harta digunakan untuk kemaslahatan dan kesejahteraan - Harta tidak boleh menganggur - Memperoleh laba diperkenankan• Adil - Riba dilarang - Berbagi hasil dan risiko• Etika / Moralitas Usaha - Larangan investasi pada usaha maksiat dan merusak lingkungan - Larangan spekulasi
Produk / Jasa• Murabahah• Ijarah• Istishna• Mudharabah• Musyarakah• Wakalah• Kafalah• Hawalah• Ar Rahn• Qardh• Giro Wadiah• Tab. Mudharabah
Produk dan Jasa perbankan syariahModern banyak kesamaan dengan
Sistem konvensional
Konvensional• Kredit MK• Leasing• K. Kons. KPR dll• Modal Ventura• Prefered Equity• L/C• BG• Factoring• Gadai• Pinjaman Sosial• Giro• Tabungan
Ijma’ = Kesepakatan Ulama tentang suatu hukumQiyas = Analogi atas suatu kejadian Ijtihad
10
DUNIA ISLAM
Mendambakan
diterapkannya
Sistem Perekonomian yang Berbasis nilai-nilai
Dan prinsip syariah
Dalam segenap aspek kehidupan bisnis
PENERAPAN NILAI DAN SYARIAH ISLAMDALAM PEREKONOMIAN
11
DOKTRIN FUNDAMENTALDALAM
ILMU EKONOMI ISLAM
•Al- Qur’an•As-Sunnah
•Al-Ijma•Al- Qiyas
12
UANG SEBAGAI
INSTRUMEN BUKAN
KOMODITIKEMITRAAN
BUKAN DEBITUR-KREDITUR
TRANSAKSI RIIL BUKANSPEKULATIF
HARUS HALAL BUKAN HANYA
PROFITABLE
ORIENTASI MANFAAT BUKAN MAKSIMALISASI KEUNTUNGAN
SEMATA
Mengapa mesti Syariah ?
PRINSIP BANK SYARIAH
PENGELOLAAN DGNNILAi2 SYARIAH
(STAF)
13
KURIKULUMMANAJEMEN PEMBIAYAAN
Definisi, sifat dan jenispembiayaan
2
Pengertian pembiayaan
14
Produk Pembiayaan (Financing)
Equity Financing
Mudharabah
Musyarakah
Muthlaqah (tidak bersyarat)
Muqayyadah (bersyarat)
Musyarakah (Kerjasama dua pihak atau lebih)
Khusus untuk produk berbentuk Surat Berharga / Efek Dimasukkan sebagai aktiva lancar (Marketable Securities) karenaTingkat likuiditasnya di atas pembiayaan
SEjatinya bank syariah adalah equity Fin, mengapa
15
MENURUT KEPERLUANNYAPEMBIAYAAN PRODUKTIF DIBAGI
:
MODAL KERJA INVESTASI
1. Peningkatan produksi, baik secara kuantitatif maupu secara kualitatif.
2. Keperluan perdagangan/ peningkatan utility of place dari suatu barang
Untuk memenuhi kebutuhan barang-
barang modal (capital goods) beserta
fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan
itu.
16
MENURUT SIFAT PENGGUNAANNYAPEMBIAYAAN DIBAGI :
KONSUMSI PRODUKSI
Yang akan habisDipakai, untuk
Memenuhi kebutuhan
Untuk peningkatan usaha : Produksi Perdagangan Investasi
17
PEMBIAYAAN KONSUMTIF
Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan konsumtif. Di Syariah dibatasi hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti rumah untuk dihuni, kendaraan untuk dipakai.
Sumber pembayaran kembali atas pembiayaan tersebut berasal dari pendapatan nasabah yang bersumber dari usaha lain dan bukan dari eksploitasi barang yang dibiayai dari fasilitas ini.
18
SKEMA PEMBIAYAAN KONSUMTIF
1. Skema jual-beli dengan angsuran
(Bai’ bi tsaman ajil)
2. Sewa beli
(Ijarah muntahia bi tamlik)
3. Kemitraan dengan partisipasi menurun
(Musyarakah mutanaqishah)
19
MURABAHAHPENGADAAN BAHAN BAKU
DAN ATAU PENGADAAN BAHAN PENOLONG
1. AKAD MURABAHAH
2. PESAN 3. KIRIM BARANG
4. BAYAR
5. BAYAR ANGSURAN
20
ISTISHNA’PROSES PRODUKSI S.D BARANG JADI
BANK/
SHAHIBUL MAAL
BANK SEBAGAI PENJUAL BANK SEBAGAI PEMBELI
1. PESAN &
PEMBAYARAN TERMYN
2. PESAN &
PEMBAYARAN TERMIN
3. TAGIHAN TERMIN4. TAGIHAN TERMIN
21
BAI’ AS SALAMPROSES PRODUKSI YG TIDAK DAPAT DIIKUTI.
BANK/
BANK SEBAGAI PENJUAL BANK SEBAGAI PEMBELI
1. PESAN &
BAYAR
2. PESAN &
BAYAR
SHAHIBUL MAAL
MUDHARIB
3
4
5
22
KURIKULUMMANAJEMEN PEMBIAYAAN
PENGENALAN PRODUL AL BA’I
3
Produk Al Ba’i
23
Al Murabahah(Jual Beli Dengan Pembayaran Tangguh)
• Adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.
24
Landasan Syariah
Al Quran
“ Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba”
(Q.S. Al Baqarah : 275)
25
Landasan Syariah
Al Hadits
“ Dari Suhaib Arrumi r.a., Rasulullah bersabda: ‘Tiga
hal yang didalamnya terdapat keberkatan : Jual beli secara
tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan
mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan
rumah, bukan untuk dijual’” ( H.R. Ibnu Majah )
26
Syarat Bai’ Al Murabahah
1. Penjual memeberitahu biaya modal kepada nasabah
2. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan
3. Kontrak harus bebas dari riba4. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila
terjadi cacat atas barang sesudah pembelian5. Penjual harus menyampaikan semua hal yang
berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.
27
APLIKASI DALAM PERBANKAN
• Pada umumnya dapat diterapkan pada produk pembiayaan untuk pembelian barang-barang investasi, baik domestik maupun luar negeri, seperti melalui letter of credit (L/C).
28
Manfaat Al Bai’ Al Murabahah
• Adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan harga beli kepada nasabah
• Sistem yang digunakan sederhana, sehingga memudahkan penanganan administrasinya di Bank Syariah
29
Bai’ as Salam(Jual Beli Dengan Pembayaran di muka)
• Adalah pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari sementara pembayaran dilakukan di muka
30
Landasan Syariah
Al Quran
“ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermuamalah tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, maka tuliskanlah”
(Q.S. Al Baqarah : 282)
31
Landasan Syariah
Al Hadits
“ Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah datang ke
Madinah di mana penduduknya melakukan salaf (salam) dalam buah-
buahan (dalam jangka waktu) satu, dua, tiga tahun.
32
Bai’al Istishna’(Jual Beli Berdasarkan Pesanan)
• Merupakan kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang. Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima pesanan dari pembeli
33
Landasan Syariah
Landasan syariah dari bai’ al Istishna
=Landasan syariah dari bai’ as Salam
34
Istishna’ Paralel
• Dalam sebuah kontrak bai’ al Istishna, pembeli dapat mengizinkan pembuat menggunakan subkontraktor untuk melaksanakan kontrak tersebut. Dengan demikian, pembuat dapat membuat kontrak istishna kedua untuk memenuhi kewajibannya pada kontrak pertama
35
PEMBIAYAAN INVESTASI MURABAHAH
-> Pembiayaan Investasi – Murabahah adalah fasilitas pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan aktiva tetap (fixed asset) yang sudah wujud, yang dananya tidak dapat ditarik berulang-ulang (non revolving), walaupun telah terdapat pembayaran pokok, baik sebagian atau seluruhnya.
-> Akad yang digunakan dalam produk ini adalah akad Murabahah yaitu menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayar dengan harga pokok pembelian dan margin, dalam hal ini Bank Syariah sebagai penjual dan Nasabah sebagai pembeli.
36
BAGAN PEMBIAYAAN MURABAHAH
SUPPLIER
NASABAHBANK SYARIAH
1. Negosiasi
2. Wa’ad Beli
7. Bayar/angsur
3. Beli Barang6. Kirim
4. Akad Jual Beli
5.Bank syariah mewakilKan ke suplier u/menyerahKan barang
37
INVESTASI MURABAHAH
- Nasabah datang ke Bank Syariah dengan maksud untuk mendapatkan pembiayaan pengadaan barang, misalnya excavator.
- Antara pihak Nasabah dan Bank Syariah melakukan negosiasi dan pemenuhan kelengkapan persyaratan. - Setelah ada kesepakatan, Nasabah berjanji akan membeli barang tersebut dari Bank Syariah (wa’ad beli). - Bank Syariah membeli dan membayar barang sesuai dengan kebutuhan Nasabah ke supplier. Dokumen kepemilikan barang dibuat langsung atas nama Nasabah.
38
INVESTASI MURABAHAH
- Penandatatanganan akad jual beli antara Bank Syariah dengan Nasabah dimana Bank Syariah menjual barang tersebut kepada Nasabah. - Bank Syariah memberi kuasa atau mewakilkan ke Supplier untuk mengirimkan barang langsung ke Nasabah. - Supplier sebagai wakil Bank Syariah, atau Bank Syariah sendiri, menyerahkan barang kepada Nasabah. - Nasabah membayar secara taqsith (angsuran) atau ta’jil (tempo) ke Bank Syariah dengan besar pembayaran yang telah ditentukan di awal.
39
BAGAN PEMBIAYAAN MURABAHAH
SUPPLIER
NASABAHBANK SYARIAH
1. Negosiasi
2. Wa’ad Beli
9. Bayar/angsur
4. Nasabah sbg wkl bank syariah Beli Barang
8. Kirim
6. Akad Jual Beli
3.Bank syariah mewakilKan ke Nasabah u/membelibarang
7.Bank syariah mewakilkan ke Suplier u/menyerahkanbarang
5.Bayar pembelian
40
INVESTASI MURABAHAH
- Nasabah datang ke Bank Syariah dengan maksud untuk mendapatkan pembiayaan pengadaan barang, misalnya excavator.
- Antara pihak Nasabah dengan Bank Syariah melakukan negosiasi dan pemenuhan kelengkapan persyaratan.
- Setelah ada kesepakatan, Nasabah berjanji akan membeli barang tersebut dari Bank Syariah (wa’ad beli).
- Bank Syariah memberi kuasa atau mewakilkan kepada Nasabah untuk membli barang ke supplier.
- Nasabah sebagai wakil Bank Syariah membeli barang sesuai dengan kebutuhan supplier.
41
INVESTASI MURABAHAH
- Bank Syariah membayar pembelian barang ke supplier. Dokumen kepemilikan barang dibuat langsung atas nama Nasabah.
- Penandatanganan akad jual beli antara Bank Syariah dengan Nasabah dimana Bank Syariah menjual barang tersebut kepada Nasabah.
- Bank Syariah memberi kuasa atau mewakilkan ke Supplier untuk mengirimkan barang langsung ke Nasabah.
- Supplier sebagai wakil Bank Syariah, atau Bank Syariah sendiri, menyerahkan barang kepada Nasabah.
- Nasabah membayar secara taqsith (angsuran) atau ta’jil (tempo) ke Bank Syariah dengan besar pembayaran yang telah ditentukan di awal
42
INVESTASI – IMBT
Pembiayaan Investasi – IMBT adalah fasilitas pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan aktivas tetap (fixed asset) yang sudah wujud, yang dananya tidak dapat ditarik berulang-ulang (non revolving), walaupun telah terdapat pembayaran pokok, baik sebagian atau seluruhnya, melalui mekanisme sewa dan pada akhir masa sewa terjadi pemindahan kepemilikan kepada Nasabah.
43
Investasi imbt
SUPPLIER
NASABAHBANK SYARIAH
1. Negosiasi
2. Wa’ad imbt
7. Bayar sewa blnan
6. Kirim
4. Akad imbt
9.Bayar pembelian pd ahir masa sewa
5.Bank syariah mewakilkan ke Suplier u/menyerahkanbarang
3.Bayar pembelian
8.Jual/hibah pd ahir masa sewa
44
INVESTASI – IMBT
- Nasabah datang ke Bank Syariah dengan maksud untuk mendapatkan pembiayaan pengadaan barang, misalnya mesin bor minyak. - Antara pihak Nasabah dan Bank Syariah melakukan negosiasi dan pemenuhan kelengkapan persyaratan.
- Setelah ada kesepakatan, Nasabah berjanji akan menyewa mesin bor minyak tersebut dan kemudian memilikinya di akhir masa sewa (wa’ad IMBT).
- Bank Syariah membeli dan membayar mesin boro minyak ke Supplier untuk disewakan ke nasabah. Dokumen kepemilikan mesin bor minyak dibuat langsung atas nama Nasabah.
- Penandatanganan akad IMBT antara Bank Syariah dan Nasabah mengenai kesepakatan bahwa Bank Syariah menyewakan mesin boro minyak tersebut kepada nasabah dan di akhir masa sewa terjadi kepemindahan kepemilikian mesin bor inyak kepada Nasabah dengan opsi jual beli atau hibah. Harga sewa dapat di-review dalam periode tertentu sesuai kesepakatan.
45
INVESTASI – IMBT
- Bank Syariah memberi kuasa atau mewakilkan kepada Supplier untuk menyerahkan mesin bor minyak yang akan disewakan langsung ke Nasabah.
- Supplier sebagai wakil Bank syariah, atau Bank Syariah sendiri, menyerahkan obyek sewa (mesin bor minyak) kepada Nasabah.
- Nasabah membayar uang sewa ke Bank Syariah secara bulanan. Di akhir masa sewa, Bank Syariah menyerahkan hak kepemilikan mesin bor minyak kepada Nasabah dengan Bai’ atau Hibah (tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak).
- Nasabah membayar uang pembelian mesin bor minyak (jika opsi di akhir masa sewa adalah bai atau Hibah (tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak). - Nasabah membayar uang pembelian mesin bor minyak (jika opsi di akhir masa sewa adalah bai’ (jual beli), baik secara naqdan (tunai), taqsith (angsuran) maupun ta’jil (tempo).
46
Investasi imbt
SUPPLIER
NASABAHBANK SYARIAH
1. Negosiasi
2. Wa’ad imbt
9. Bayar sewa blnan
6. Kirim
6. Akad imbt
11.Bayar pembelian pd ahir masa sewa
7.Bank syariah mewakilkan ke Suplier u/menyerahkanbarang
5.Bayar pembelian
10.Jual/hibah pd ahir masa sewa
3.Bank syariah mewakilkan ke nasabah u/membelibarang
47
INVESTASI – IMBT
- Nasabah datang ke Bank Syariah dengan maksud untuk mendapatkan pembayaran pengadaan barang, misalnya mesin bor minyak.
- Antara pihak Nasabah dan Bank Syariah melakukan negosiasi dan pemenuhan kelengkapan persyaratan.
- Setelah ada kesepakatan, Nasabah berjanji akan menyewa mesin bor minyak tersebut dan kemudian memilikinya di akhir masa sewa (wa’ad IMBT).
- Bank Syariah memberi kuasa atau mewakilkan kepada Nasabah untuk membeli mesin bor minyak dan Supplier.
- Nasabah sebagai wakil Bank Syariah membeli mesin bor minyak sesuai dengan kebutuhan ke Supplier.
- Bank Syariah membayar pembelian mesin bor minyak ke Supplier untuk disewakan ke nasabah. Dokumen kepemilikan mesin bor minyak dibuat langsung atas nama Nasabah.
48
INVESTASI – IMBT
- Penandatatanganan akad IMBT antara Bank Syariah dengan Nasabah dimana Bank Syariah menyewakan mesin bor minyak kepada Nasabah dan di akhir masa sewa terjadi perpindahan kepemilikan dari Bank Syariah kepada Nasabah dengan cara jual beli atau hibah. Harga sewa dapat di-review dalam periode tertentu sesuai kesepakatan.
- Bank Syariah memberi kuasa atau mewakilkan kepada Supplier untuk menyerahkan mesin bor minyak langsung ke Nasabah.
- Supplier sebagai wakil Bank Syariah, atau Bank Syariah sendiri, menyerahkan obyek sewa (mesin bor minyak) kepada Nasabah.
- Nasabah membayar sewa mesin bor minyak kepada Bank Syariah secara bulanan.
- Di akhir masa sewa, Bank Syariah menyerahkan hak kepemilikan mesin bor minyak kepada Nasabah dengan Bai’ atau Hibah (tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak).
- Nasabah membayar uang pembelian mesin bor minyak, jika opsi di akhir masa sewa adalah Bai’ (jual beli), baik secara naqdan (tunai), taqsith (angsuran) maupun ta’jil (tempo).
49
INVESTASI – IMBT
- Nasabah datang ke Bank Syariah dengan maksud untuk mendapatkan pembiayaan pengadaan barang, misalnya furniture desain khusus, yang harus dipesan terlebih dahulu.
- Antara pihak Nasabah dan Bank Syariah melakukan negosiasi dan pemenuhan kelengkapan persyaratan.
- Setelah ada kesepakatan, Bank Syariah dan nasabah melakukan penandatanganan akad salam dimana nasabah memesan furniture desain khusus kepada Bank Syariah.
- Bank Syariah memberi kuasa atau mewakilkan kepada Nasabah untuk pesan furniture dari Produsen.
50
INVESTASI – SALAM - Akad Salam adalah akad transaksi jual beli barang (misalnya furniture kantor desain khusus) dengan cara pemesanan dan pembayaran harga lebih dahulu, sedangkan barang diserahkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
- Dalam Salam pararel, bank melakukan salam kedua dengan pihak lain pada obyek yang sama, dengan syarat salam pertama (antara nasabah dengan bank) terpisah dengan salam kedua (antara bank dengan produsen) dan akad kedua dilakukan setelah akad pertama sah
51
SKEMA BAI’ AS-SALAM
NASABAH
BANK SYARIAH
PRODUSEN
1.Negosiasi dan
Bayar dimuka
2. Pes
an B
arang
&
Bay
ar Tun
ai
3. Kirim Barang
4. Kiri
m Dok
52
INVESTASI – SALAM
- Nasabah datang ke Bank Syariah dengan maksud untuk mendapatkan pembiayaan pengadaan barang, misalnya furniture dengan desain khusus, yang harus dipesan terlebih dahulu.
- Antara pihak Nasabah dan Bank Syariah melakukan negosiasi dan pemenuhan kelengkapan persyaratan.
- Setelah ada kesepakatan, Bank Syariah dan nasabah melakukan penandatanganan akad salam di mana nasabah memesan furniture desain khusus kepada Bank Syariah.
- Untuk memenuhi kebutuhan tersebut (pesanan nasabah) Bank syariah memesan dan membayar furniture desain khusus tersebut kepada produsen.
- Bank Syariah memberi kuasa atau mewakilkan ke produsen untuk menyerahkan furniture langsung ke nasabah.
- Setelah furniture selesai dibuat, produsen sebagai wakil Bank Syariah atau Bank Syariah sendiri, menyerahkan furniture langsung ke nasabah.
- Setelah furniture selesai dibuat, produsen sebagai wakil Bank Syariah atau Bank Syariah sendiri, menyerahkan furniture kepada Nasabah.
- Nasabah membayar secara taqsith (angsuran) atau ta’jil (tempo) ke Bank Syariah dengan besar pembayaran yang telah ditentukan dalam akad.
53
SKEMA BAI’ AS-SALAM
NASABAH
BANK SYARIAH
PRODUSEN
1.Negosiasi dan
Bayar dimuka
2. Pes
an B
arang
&
Bay
ar Tun
ai
3. Kirim Barang
4. Kiri
m Dok
54
INVESTASI – SALAM
- Nasabah sebagai wakil Bank Syariah pesan furniture desain khusus ke Produsen.
- Bank Syariah membayar pemesanan furniture ke Produsen. Dokumen kepemilikan barang dibuat langsung atas nama Nasabah.
- Bank Syariah memberi kuasa atau mewakilkan ke produsen untuk menyerahkan furniture langsung ke Nasabah.
- Setelah furniture selesai dikerjakan, Produsen sebagai wakil Bank Syariah atau Bank Syariah itu sendiri, menyerahkan furniture kepada Nasabah.
- Nasabah membayar secara taqsith (angsuran) atau ta’jil (tempo) ke Bank Syariah dengan besar pembayaran yang telah ditentukan dalam akad.
55
INVESTASI – ISTISHNA
- Akad Istishna’ adalah Akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu (misalnya mesin penghancur limbah) dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (mustashni’) dan pembuat (shani’).
- Istishna’ pararel adalah transaksi yang menggunakan akad Istishna’ sebanyak dua kali untuk obyek yang sama, dimana antara akad Istishna’ pertama tidak tergantung (ghoiru mu’allaq) pada akad Istishna’ kedua.
- Dalam Istishna’ pararel, bank melakukan Istishna’ kedua dengan pihak lain pada obyek yang sama, dengan syarat Istishna’ Pertama (antara nasabah dengan bank) tidak bergantung (ghoiru mu’allaq) dengan Istishna’ kedua (antara bank dengan produsen).
56
NASABAHKONSUMEN (PEMBELI)
PRODUSENPEMBUAT
BANK
Pesan
Beli3
2
1
Jual
57
INVESTASI – ISTISHNA - Nasabah datang ke Bank Syariah dengan maksud untuk mendapatkan pembiayaan mesin penghancur limbah.
- Antara pihak Nasabah dan Bank Syariah melakukan negosiasi dan pemenuhan kelengkapan persyaratan.
- Setelah ada kesepakatan, Bank Syariah dan nasabah melakukan penandatanganan akad Isthisna’ dimana nasabah memesan mesin penghancur limbah kepada Bank Syariah.
- Untuk memenuhi kebutuhan tersebut (pesanan nasabah) Bank syariah memesan mesin penghancur limbah tersebut kepada produsen.
- Bank Syariah membayar produsen per termin sesuai dengan kesepakatan. Bank Syariah memberi kuasa atau mewakilkan ke produsen untuk menyerahkan mesin penghancur limbah ke nasabah.
- Setelah mesin penghancur limbah selesai dikerjakan, produsen sebagai wakil Bank Syariah atau Bank Syariah sendiri, menyerahkan mesin penghancur limbah.
- Nasabah melakukan pembayaran secara taqsith (angsuran) atau ta’jil (tempo)
58
NASABAHKONSUMEN (PEMBELI)
PRODUSENPEMBUAT
BANK
Pesan
Beli3
2
1
Jual
59
INVESTASI ISTISHNA
- Nasabah datang ke Bank Syariah dengan maksud untuk mendapatkan pembiayaan mesin penghancur limbah.
- Antara pihak Nasabah dan Bank Syariah melakukan negosiasi dan pemenuhan kelengkapan persyaratan.
- Setelah ada kesepakatan, Bank Syariah dan nasabah melakukan penandatanganan akad Isthisna’ dimana nasabah memesan mesin penghancur limbah kepada Bank Syariah.
- Bank Syariah memberi kuasa atau mewakilkan kepada nasabah untuk memesan mesin penghancur limbah ke produsen.
- Nasabah sebagai wakil Bank Syariah memesan mesin penghancur limbah sesuai dengan kebutuhan kepada produsen.
- Bank Syariah membayar produsen per termin pesanan mesin penghancur limbah ke produsen sesuai dengan kesepakatan.
- Bank Syariah memberi kuasa atau mewakilkan ke produsen untuk menyerahkan mesin penghancur limbah ke nasabah.
- Setelah mesin penghancur limbah selesai dikerjakan, produsen sebagai wakil Bank Syariah atau Bank Syariah sendiri, menyerahkan mesin penghancur limbah kepada nasabah.
- Nasabah melakukan pembayaran secara taqsith (angsuran) atau ta’jil (tempo)
60
Sekian
61
KURIKULUMMANAJEMEN PEMBIAYAAN
PENGENALAN PRODUK SYIRKAH
4
Produk Syirkah
62
BAGI HASIL• Al Musyarakah
(Kerjasama Modal Usaha)• Al Mudharabah
(Kerjasama Mitra Usaha)• Al Muzara’ah
(Kerjasama Bagi Hasil)• Al Musaqah
(Kerjasama Pemeliharaan Pertanian)
63
Al Musyarakah
• Adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dan (atau amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
64
Musyarakah adalah suatu akad kerjasama antara dua orang/lebih
dimana masing-masing pihak yang berakad mencampurkan modalnya baik modal berupa,
uang, barang, atau keahlian yang kemudian modal dikelolanya
secara bersama-sama
65
Landasan Syariah
Al Quran
“ Maka mereka bersyarikat pada
sepertiga”
(Q.S. An Nisa : 12).
66
Landasan Syariah
Al Hadits
“ Dari Abu Hurairah, Rasulullah berkata :
‘sesungguhnya Allah Azza Wa jalla berfirman : Aku pihak ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama salah
satunya tidak mengkhianati lainnya.’
(H.R. Abu Dawud No.2936, dalam kitab Al Bayu, dan Hakim)
67
Landasan Syariah
Ijma
Ibnu Qudamah dalam kitabnya Al Mughni
5/109 berkata :“ Kaum muslimin telah berkonsensus
terhadap legitimasi musyarakah secara global walaupun terdapat
perbedaan pendapat dalam beberapa elemen dari padanya”
68
Jenis Al Musyarakah
• Syirkah Al ‘Inan• Syrkah Mufawadhah• Syrkah A’mal• Syirkah Wujuh• Syirkah al Mudharabah
69
Natural Uncertainty Contract (NUC)
Natural uncertainty contract adalah suatu transaksi/kontrak
dalam bisnis yang secara sunnatullah tidak dapat
diprediksikan kepastian hasil dan pembayarannya. Baik dari segi
jumlah maupun waktunya.
70
Dalam transaksi (NUC) masing-masing pihak yang bertransaksi mencampurkan harta atau asset
yang dimilikinya baik itu berupa uang, barang, atau keahlian
(tenaga/jasa).
71
Adanya percampuran aset menjadi satu, maka keuntungan
atau kerugian ditangung bersama-sama sesuai dengan
kesepakatan
72
Kontrak-kontrak yang termasuk dalam akad ini antara lain; 1)
musyarakah
73
Syirkah ‘inan adalah suatu akad percampuran dalam kerjasama usaha dimana masing-masing
pihak yang berakad menyertakan dananya dengan jumlah yang
berbeda
74
Syirkah mufawadhah adalah suatu akad percampuran dalam kerja sama usaha
dimana masing-masing pihak yang berakad menyertakan dananya dengan porsi yang
sama.
75
Syirkah abdan/A’mal adalah suatu akad percampuran dalam
kerjasama usaha dimana masing-masing pihak yang berakad
menyertakan keahliannya untuk dikelola secara bersama-sama
76
Syirkah wujuh adalah suatu akad kerjasama antara dua orang/lebih
dimana salah satu pihak menyertakan modal usaha (dana)
sedangkan dipihak lain hanya menyertakan
kredibilitas/keahlian saja.
77
Syirkah mudharabah adalah suatu akad kerjasama usaha antara dua
orang atau lebih dimana salah satu pihak menyertakan dananya sebesar 100% sedangkan di pihak
lain hanya memberikan kontribusi berupa keahlian
mengelola.
78
APLIKASI PERBANKAN
• Pembiayaan Proyek• Modal Ventura
79
Manfaat Al Musyarakah
• Bank akan menikmati peningkatan dalam jumlah tertentu pada saat keuntungan usaha nasabah meningkat
• Bank membayar disesuaikan dengan pendapatan usaha bank
• Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow usaha nasabah, jadi tidak memberatkan nasabah
80
Al Mudharabah
• Adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.
81
Landasan Syariah
Al Quran
(Q.S. Al Muzammil : 20)
(Q.S. Al Jumuah : 10)
(Q.S. Al Baqarah : 198)
82
Landasan Syariah
Al Hadits
“ Dari Shalih bin Suhaib, Rasulullah bersabda: ‘Tiga
hal yang didalamnya terdapat keberkatan : Jual beli secara
tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan
mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan
rumah, bukan untuk dijual’” (H.R. Ibnu Majah)
83
Landasan Syariah
Ijma Imam Zailali, dalam kitabnya
Nasbu ar Rayah (4/13) menyatakan bahwa :
“ Para sahabat telah berkonsensus terhadap legitimasi pengolahan
harta secara mudharabah”
84
Jenis Al Mudharabah
• Mudharabah Muthlaqah• Mudharabah Muqayyadah
85
APLIKASI DALAM PERBANKAN
• Tabungan Berjangka• Deposito Biasa• Deposito Spesial
86
Manfaat Al Mudharabah
• Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha nasabah meningkat
• Bank membayar disesuaikan dengan pendapatan usaha bank, sehingga bank tidak akan pernah mengalami negative spread
• Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow usaha nasabah, jadi tidak memberatkan nasabah
87
Al Musara’ah
• Adalah akad kerjasama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dengan penggarap di mana pemilik lahan memberikan lahan pertanian kepada si penggarap untuk ditanami dan dipelihata dengan imbalan bagian tertentu (persentase) dari hasil panen
88
Landasan Syariah
Al Hadits
“ Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah
pernah memberikan tanah Khaibar kepada penduduknya
(waktu itu mereka masih Yahudi) untuk digarap dengan
imbalan pembagian hasil buah-buahan dan tanaman”
89
Landasan Syariah
Ijma “Bukhari mengatakan bahwa telah
berkata Abu Jafar. “Tidak ada satu rumah pun di Madinah
kecuali penghuninya mengolah tanah secara muzaraah dengan pembagian hasil 1/3 dan 1/4, hal ini telah dilakukan oelh Sayidina Ali, Saad bin Abi Waqash, Ibnu
Mas’ud, dan keluarga Ali”.
90
Al Musaqah
• Merupakan bentuk yang lebih sederhana dari Muzara’ah di mana si penggarap hanya bertanggung jawab atas penyiraman dan pemeliharaan, sebagai imbalan, si penggarap berhak atas nisbah tertentu dari hasil panen
91
Landasan Syariah
Al Hadits
“ Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah pernah
memberikan tanah dan tanaman kurma di Khaibar kepada Yahudi Kahibar untuk dipelihara dengan mempergunakan peralatan dan dana mereka. Sebagai imbalan, mereka memperoleh persentase
tertentu dari hasil panen”
92
Landasan Syariah
Ijma “Telah berkata Abu Ja’far bahwa Rasulullah
telah menjadikan penduduk Khaibar sebagai penggarap dan pemelihara atas
dasar bagi hasil…”.
Semua telah dilakukan Khulafa Rasyidin pada zaman pemerintahannya dan semua pihak telah mengetahuinya dan tidak ada seorang pun yang
menyanggahnya, berarti ini adalah suatu “Ijma Sukuti” (konsensus) dari
ummat
93
INVESTASI – MUDHARABAH
Mudharabah, yaitu merupakan akad kerjasama suatu usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (malik, shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak kedua (mitra) bertindak selaku pengelola (yang memiliki keahlian), adapun keuntungan usaha dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
94
INVESTASI – MUDHARABAH
- Nasabah datang ke Bank Syariah dengan maksud untuk mendapatkan dukungan pembiayaan misalnya 10 unit mesin pintal beserta suku cadangnya.
- Antara pihak Nasabah dan Bank Syariah melakukan negosiasi dan pemenuhan kelengkapan persyaratan.
- Setelah ada kesepakatan, kedua belah pihak melakukan akad Mudharabah. Bank Syariah menyerahkan sejumlah uang (seluruh modal) untuk pengadaan 10 mesin pintal bserta suku cadangnya.
- Nasabah memberikan kontribusi keahlian/keterampilan sebagai pengelola usaha.
- Pendistribusian hasil usaha yagn telah dikelola oleh nasabah terdiri dari 2 kompoenen, yaitu keuntungan dan modal.
- Distribusi tingkat keuntungan untuk Bank Syariah sebesar nisbah yang telah ditentukan pada akad.
- Distribusi tingkat keuntungan untuk nasabah sebesar nisbah yang telah ditentukan pada akad.
- Pengembalian modal Bank Syariah yang dikeluarkan untuk usaha tersebut.
95
Nasabah
BANK
PROYEK / USAHA
PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
MODAL
Perjanjian bagi hasil
Keahlian/Keterampilan MODAL 100%
Nisbah Y %Nisbah X %
Pembayaran Kembali
96
Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
Musyarakah
97
Nasabah Parsial: Asset Value
PROYEK / USAHA
KEUNTUNGAN
Bagi Hasil Keuntungan Sesuai porsi kontribusi
modal (nisbah)
BANK
Parsial:Pembiaya
an
98
Sekian
Top Related