8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 1/20
8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 2/20
PENDAHULUAN
Intususepsi adalah keadaan yang umumnya terjadi pada anak-anak, dan merupakan kejadian
yang jarang terjadi pada dewasa, intususepsi adalah masuknya segmen usus proksimal (kearah
oral) kerongga lumen usus yang lebih distal (kearah anal) sehingga menimbulkan gejala
obstruksi berlanjut strangulasi usus Definisi lain Invaginasi atau intususcepti yaitu masuknya
segmen usus (Intesusceptum) ke dalam segment usus di dekatnya (intususcipient). Pada
umumnya usus bagian proksimal yang mengalami invaginasi (intussuceptum) memasuki usus
bagian distal (intussucipient). Invaginasi atau intususepsi merupakan keadaan gawat darurat,
dimana bila tidak ditangani segera dan tepat akan menimbulkan komplikasi lebih lanjut. Hampir
65% kasus invaginasi terjadi pada anak-anak umur kurang dari 1 tahun, paling sering dijumpai
pada ileosekal. Invaginasi sangat jarang dijumpai pada orang tua, serta tidak banyak tulisan yang
membahas hal ini secara rinci.1
Skenario 9
Seorang anak berusia 5 bulan dibawa ke UGD RS dengan keluhan BAB berwarna merah
kehitaman dengan konsistensi kental seperti jel berlendir sejak 1 jam yang lalu. Menurut ibunya,sejak 6 jam yang lalu, anaknya sangat rewel, tidak dapat ditenangkan, perutnya kembung dan
beberapa kali muntah setiap diberi makan. Pada pemeriksaan fisik abdomen tampak distensi
abdomen, teraba adanya masa abdomen seperti sosis.
Rumusan Masalah
Anak usia 5 bulan keluhan BAB berwarna merah kehitaman, konsistensi kenatl seperti
jel berlendir sejak 1 jam yang lalu.
Hipotesis
Anak tersebut menderita penyakit intususepsi.
8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 3/20
PEMBAHASAN
ANAMNESIS
Anamnesis sangat penting untuk menegakan diagnosa sekitar 70% kasus dapat di
diagnosis karena anamnesis. Untuk kasus ini anamnesis dilakukan secara Aloanamnesis yakni
tanya jawab dengan oarang tua dalam hal ini adalah ibu pasien. Adapun anamnesis yang perlu di
tanyakan adalah :
Identitas pasien yang meliputin nama, usia
Riwayat penyakit sekarang yang meliputi apa keluhan utama,sejak kapan keluhan
dirasakan, warna BAB,konsistensi BAB, Riwayat penyakit dahulu, apakah sebelumnya pernah mengalami hal yang sama
Riwayat penyakit keluarga, apakah dikeluarga perna atau ada yang mengalami penyakit
yang sama dengan pasien
PEMERIKSAAN FISIK
pemeriksaan fisik berupa :
Inspeksi : dilihat keadaan umum pasien, seperti rewel, menangis atau diam saja.dilihat
juga ada tanda-tanda adanya anemia, bentuk andomen
Palpasi : palpasi abdomen sesuai kuadran secara teratur dan terstruktur untuk mengetahui
ada atau tidak nya massa abdomen
Perkusi : perkusi sesuai kuadran secara terstruktur dan secara acak, untuk mengetahui
bunyi usus
Auskultasi : dilakukan secara terstruktur dan secara acak, untuk mengetahui bising usus.2
Pemeriksaan colok dubur ( rectal toucher ) teraba seperti portio uteri, feces bercampur
lendir dan darah pada sarung tangan merupakan suatu tanda yang patognomonik..
8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 4/20
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologi : film polos dapat menunjukan tanda-tanda obstruksi usus halus dan massa
pada jaringan yang dibebabkan oleh kepala dari intususepsi
Ultrasonografi : suatu pemeriksaan noninvasif, dapat mengidentifikasi massa abdomen
Barium enema diperlukan untuk diagnosis definitif. Gambaran diagnostik adalah
obstruksi total pada aliran barium dengan defek pengisisan kresentrik pada lokasi
obstruksi. Menggambarkan gambaran seperti per “ coiled spring”. Foto dengan kontras
barium enema dilakukan bila pasien ditemukan dalam kondisi stabil, digunakan sebagai
diagnostik maupun terapetik
USG membantu menegakkan diagnosis invaginasi dengan gambaran target sign pada potongan melintang invaginasi dan pseudo kidney sign pada potongan longitudinal
invaginasi.3
DIAGNOSIS BANDING
1. Divertikulum Meckel ( nelson )
Divertikulum meckel adalah sisa dari kantung telur embrional,yang juga disebut sebagai
duktus omfalomesenterikus atau duktus vitelinus. Duktus omfalomesenterikus menghubungkan
kantun telur dengan usus saat perkembangan embrio dan memberikan nutrisi sampai plasenta
dibentuk. Antara minggu ke 5 sampai ke 7 kehamilan, duktus ini menipis dan memisahkan diri
dengan intestinum. Tetapi sebelum involusi ini, epitel kantung telur ini mengembangkan suatu
lapisan yang sama dengan lapisan lambung. Kegagalan parsial atau komplit involusi duktusomfalomesenterikus meninggalkan berbagai struktur sisa. Divertikulum Meckel merupakan
struktur sisa yang paling lazim dan merupakan anomali saluran cerna bawaan yang paling sering
terjadi pada 2-3% dari semua bayi. Divertikulum Meckel khas merupakan kantong ileum
sepanjang 2-6cm disepanjang tepi antimesenterika, sekitar 50-75 cm dari katup ileosekal. Jarak
dari katub ileosekal tergantung pada umur penderita. Sisa duktus omfalomesenterikus yang lain
8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 5/20
jarang terjadi, antara lain duktus yang terus berongga, tali padat, atau tali dengan kista sentral
atau divertikulum yang disertai dengan tali yang menetap diantara vertikulum dan umbilikus.4
Gambar 1. Divertikulum Meckel
Perdarahan rektum yang bisa merah cerah, merah tua, atau hitam, harusnya mewaspadai
seseorang, bagi kemungkinan ulserasi peptikum yang berhubungan dengan mukosa lambung
ektopik didalam divertikulum. Kadang-kadang timbul perdarahan samar dan menyebabkan
anemia defisiensi besi.
Manifestasi Klinis
Gejala klasik obstruksi usus halus bila menunjukan diagnosis divertikulum Meckel.
Dalam kasus itususepsi atau volvulus di sekelilingi pita, maka mulainya gejala bisa sangat kuat.
Kadang-kadang peradangan akut dalam atau disekitar divertikulum menimbulkan gejala yang tak
dapat dibedakan dari yang berhubungan dengan appendisitis akuta. Mual, anoreksia dan
ketidaknyamanan atau nyeri periumbilikus lazim yang ditemukan bersama appendisitis akuta
jarang ditemukan dalam pasien divertikulum Meckel.
8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 6/20
Tanda fisik yang lazim adalah nyeri tekan lokalisata atau massa yang dapat dipalpasi
dalam kuadran kanan bawah abdomen, tanda klasik obstruksi usus. Tak ada tanda ini yang
spesifik bagi divertikulum Meckel, tetapi salah satu nya akan mewaspadai pemeriksaan yang
cerdik bagi kemungkinan komplikasi.5
Pemeriksaan diagnostik
Rontgenogram polos jarang membantu. Pemeriksaan kontas usus halus jarang
memperlihatkan divertikulum Meckel oleh sebab itu pemeriksaan ini jarang dilakukan.
Pemeriksaan barium enema akan memperlihatkan kantung yang keluar seperti penonjolan bulat
yang rata di dinding usus.3
2. Volvulus
Volvulus kolon digambarkan sebagai puntiran atau rotasi segmen mobil kolon sekitar
mesenteriumnya. Derajat rotasi dapat bervariasi dari 180 derajat sampai sebanyak empat sampai
lima revolusi lengkap. Tergantung pada derajat rotasi, makan dihasilkan obstruksi sebagian atau
lengkap. Yang bisa berlanjut ke iskemia usus dan gangren. Kolon sigmoideum merupakan
tempat terlazim, yang membentuk sekitar 80% dari yang terlibat, yang kedua sekum sekitar 15%.
Volvulus mungkin merupakan sebab terlazim obstruksi kolon stangulata.
Volvulus Sigmoideum
Gambaran klonis volvulus sigmoideum timbul bila gelung sigmodiem berlebihan dan
mempunyai basis sempit, yang disebut gelung omega. Gelung ini mudah terpuntir dan bila
gelung atas turun didepan gelung bawah, maka akan tibul obstruksi tertutup. Jika vulva
ileosekalis kompeten, maka timbul obstruksi gelung tertutup ganda. Gejala tak dapat dibedakan
dari obstruksi usus lain dan bisa akut atau subakut. Gejala akut lebih mungkin timbul pada pasien
yang lebih muda. Pasien volvulus sigmoideum memperlihatkan distensi jelas pada abdomen.
Gelung sigmoideum bisa dapat dipalpasi dan nyeri tekan akut. Tidak ada pemeriksaan fisik atau
8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 7/20
data laboratorium yang biasanya membedakan volvulus dari obstruksi akut abdomen lainya,
walupun kadang-kadang segmen berdilatasi yang infrak bisa dipalpasi sebagai massa timpani.4
Bayi mengalami gangguan pasase lambung akibat kelainan bawaan perutnya buncit.
Tetapi buncit ini tidak tegang, kecuali bila ada perforasi.
Gambar 2. Volvulus Sigmoideum
Pemeriksaan Diagnosis
Foto abdomen khas dan memperlihatkan gelung berdilatasi besar yang berjalan diagonal
melintasi abdomen dari kanan ke kiri, dari pelvis dengan efek pembengkokan “tuba dalam” ,
tempat bayangan gas terlihat dibengkokan dengan sendiri nya sersama dua batas cairan, satu
terletak dalam tiap batas gelung yang terobstruksi. Sering gambaran ini cukup untuk membuat
diagnosis. Tetapi jika di perlukan , enema barium dapat dilakukan dan akan memperlihatkan
penyempitan pada tempat terpuntir, yang disebut deformitas paruh burung atau bentuk skop pada
kartu as. Sigmoidoskopi harus mendahului pemeriksaan barium dan sering puntiran khas terlihat
8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 8/20
pada ujung sigmoidoskopi. Tanda vital dan parameter klinis seperti hitung leukosit dan elektrolit
dapat bervariasi, tetapi bisa normal, terutama tanpa sepsis.3
Gambar 3 pemeriksaan radiologi volvulus sigmoideum
WORKING DIAGNOSIS
Intususepsi
Intususepsi adalah suatu keadaan, dimana segmen usus proksimal ( intususepsum )
berinvaginasi kedalam segmen distal ( intususepien ) serta kemudian didorong ke distal oleh
peristaltik usus.4
8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 9/20
Gambar 4. Intususepsi
Etiologi dan Epidemiologi
65% kasus timbul pada bayi berusia kurang dari 1 tahun dengan insiden puncak antara
bulan ke lima dan sembilan kehidupan. Walaupun keadaan ini bisa timbul paska bedah, yang
hanya melibatkan usus halus dalam 86% pasien demikian , atau bisa timbul pada anak yang lebih
besar , bila lesi seperti polip atau divertikulum Meckel bertindak sebagai titik pembawa,
biasanya tak ada sebab yang diketahui pada bayi. Ini mungkin berhubungan dengan infeksi pada
anak, pengaruh dari perubahan diet, pemberian makanan padat. Pemberian makanan selain susu
ketika umur kurang dari 4 bulan akan berakibat buruk terhadap bayi, karena sistem pencernaan
bayi pada usia ini belum tumbuh kembang sempurna. Pada anak di bawah 4 tahun, 95%
intususepsi pada atau dekat katup ileosekalis.5
Penyebab terjadinya invaginasi bervariasi, diduga tindakan masyarakat tradisional berupa
pijat perut serta tindakan medis pemberian obat anti-diare juga berperan pada timbulnya
invaginasi. Infeksi rotavirus yang menyerang saluran pencernaan anak dengan gejala utama
berupa diare juga dicurigai sebagai salah satu penyebab invaginasi
patofisiologi
Patogenesis intususepsi idiopatik tidak begitu difahami. Kelainan ini diyakini sebagai
kelainan sekunder karena ketidakseimbangan dalam kekuatan longitudinal di sepanjang dinding
8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 10/20
usus. Dalam intususepsi enteroenteral, ketidakseimbangan ini dapat disebabkan oleh massa yang
bertindak sebagai titik utama atau dengan pola peristaltik yang tidak teratur (misalnya, ileus pada
periode pasca operasi).4
Sebagai akibat dari ketidakseimbangan dalam kekuatan dinding usus, terjadi invaginasi
daerah usus ke dalam lumen usus yang berdekatan. Bagian yang menginvaginasi dari usus (yaitu,
intususeptum) benar-benar masuk ke bagian usus yang dimasuki (yaitu, intussuscipiens). Proses
ini berlanjut dan daerah yang lebih proksimal mengikuti, yang memungkinkan intususeptum
untuk melanjutkan sepanjang lumen intussuscipiens.
Jika mesenterium intususeptum adalah lemah dan perkembangan invaginasi yang cepat,
intususeptum dapat melanjutkan ke kolon distal atau sigmoid dan bisa prolaps keluar anus.
Mesenterium intususeptum yang diinvaginasi oleh usus menyebabkan proses patofisiologis
klasik setiap obstruksi usus.4
Pada awal proses ini, aliran kembali limfatik terhambat, kemudian, dengan peningkatan
tekanan dalam dinding intususeptum, aliran vena terganggu. Jika proses obstruktif berlanjut,
tekanan akan mencapai satu titik di mana aliran arteri dihambat, dan infark kemudian terjadi.
Mukosa usus sangat sensitif terhadap iskemia karena terletak jauh dari pasokan arteri. Mukosa
usus yang iskemik akan nekrosis yang mengarah dan menyebabkan tinja heme-positif dan
kemudian ke tanda klasik " jelly stool" (campuran mukosa usus yang nekrosis, darah, dan lendir).
Jika tidak diobati, gangrene transmural dan perforasi intususeptum dapat terjadi.4
Infeksi virus adeno
Pembengkakan bercak jaringan limfoid
Peristaltik usus
8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 11/20
Usus berinvaginasi ke dalam usus distal
Edema & Perdarahan mukosa Peregangan usus
Obstruksi usus Pemajanan reseptor nyeri
Akumulasi gas & cairan di dalam lumen Nyeri
sebelah proksimal dari letak obstruksi
Distensi
Muntah Kehilangan cairan & elektronik
Volume ECF menurun
8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 12/20
Syok hipovolemik
Bagan 1. Patogenesis Intususepsi2
Diagnosis
Penelitian laboratorium biasanya tidak membantu dalam evaluasi pasien dengan
intususepsi, meskipun leukositosis dapat menjadi indikasi gangren penyakit progresif. Dengan
gejala muntah terus menerus dan penyerapan cairan dalam usus yang terhambat, dehidrasi dan
ketidakseimbangan elektrolit dapat terjadi.4
Pemeriksaan ultrasonografi telah dipercayai memiliki sensitivitas tinggi dan spesifisitas
dalam mendeteksi intususepsi ileokolika. Radiografi abdomen juga dapat mengungkapkan
karakteristik diagnostik intususepsi, tetapi sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan ini masih
dipertanyakan. Jika segmen usus yang direseksi pada saat reduksi operasi, obstruksi usus dengan
edema, konstipasi, infiltrasi limfosit, dan infark transmural biasa ditemukan.6
Pemeriksaan Penunjang yang digunakan dalam diagnosis intususepsi adalah sebagai berikut:
Radiografi: Foto abdomen tanpa kontras menunjukkan tanda-tanda yang mengarah ke
intususepsi hanya pada 60% kasus. Rontgen abdomen menunjukkan dilatasi usus kecil
dan kurangnya gas di kuadran kanan bawah dan atas. Penemuan ini diikuti oleh pola yang
jelas dari obstruksi usus kecil, dengan tingkat dilatasi dan udara-cairan dalam usus kecil
saja. Jika distensi bersifat umum dan tingkat udara-cairan juga hadir dalam usus besar,
temuan lebih mungkin merupakan gastroenteritis akut dari intususepsi. Pandangan
dekubitus lateral kiri juga sangat membantu. Jika terlihat udara di sekum, diagnosa
intususepsi ileocecal sangatlah tidak mungkin.6,7
8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 13/20
Gambar 5. Rontgen abdomen menunjukkan dilatasi usus kecil dan kurangnya gas di kuadran
kanan bawah dan atas.7
Ultrasonografi: Hallmark dari ultrasonografi meliputi sasaran dan tanda-tanda
pseudokidney. Satu studi melaporkan bahwa secara keseluruhan sensitivitas dan
spesifisitas ultrasonografi untuk mendeteksi intususepsi ileokolika adalah 97,9% dan
97,8%, masing-masing. Para penulis menyimpulkan bahwa USG harus digunakan
sebagai pemeriksaan lini pertama untuk penilaian kemungkinan intususepsi anak.
Ultrasonografi menghilangkan risiko paparan radiasi dan dapat membantu untuk
menegakkan diagnosis. Hal ini juga membantu untuk menyingkirkan kemungkinan
penyebab lain dari sakit perut. Meski begitu, ultrasonografi sangat tergantung pada
operator, karena itu, hati-hati dalam menginterpretasikan hasil yang diperoleh. Kehadiranasites dan segmen panjang intususepsi dapat digunakan sebagai prediktor sonografi
dalam kegagalan untuk manajemen non-operatif. Deteksi sonografi ascites, udara, dan
tidak adanya aliran darah di dinding usus sangat mengarah ke diagnosis gangren usus.7
8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 14/20
Gambar 6. Ultrasonografi abdomen mengungkapkan tanda sasaran klasik dari intususeptum
dalam sebuah intussuscipiens.7
Kontras enema: Ini adalah cara tradisional dan paling dapat diandalkan untuk membuat
diagnosis dari intususepsi pada anak-anak. Berhati-hati ketika melakukan kontras enema
pada anak berusia lebih dari 3 tahun, karena sebagian besar pasien ini memiliki tanda
indikasi bedah, biasanya dalam usus kecil. Hasil diagnostik dan terapi enema lebih
rendah pada pasien ini. Enema dikontraindikasi pada pasien yang gangren usus atau
perforasi dicurigai.3,6
8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 15/20
Gambar 7. Barium enema menunjukkan intususepsi dalam descending colon.7
Gejala Klinis
Pasien dengan intususepsi biasanya bayi dan seringkali orang yang terkena infeksi saluran
pernapasan atas, yang menunjukkan gejala-gejala berikut:
Muntah: Awalnya, muntah nonbilious dan refleksif, tapi ketika terjadi obstruksi usus,
muntah menjadi empedu
Nyeri perut: Nyeri pada intususepsi adalah kolik, parah, dan intermiten
Mencret darah dan lendir: Orang tua melaporkan tinja seperti jelly, ini adalah campuran
lendir, sloughed mukosa, dan perdarahan, diare juga bisa menjadi tanda awal dari
intususepsi
Kelesuan: Hal ini dapat merupakan gejala tunggal intususepsi, yang membuat diagnosis
kondisi yang menantang
Massa abdomen teraba6
Konstelasi tanda dan gejala intususepsi merupakan salah satu presentasi paling klasik dari
setiap penyakit pediatrik, namun trias klasik invaginasi yaitu muntah, sakit perut, dan mencret
8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 16/20
darah per rektum terjadi dalam satu sepertiga pasien. Pasien biasanya bayi yang datang
dengan gejala muntah, sakit perut, mencret darah dan lendir, lesu, dan terdapat massa perut yang
teraba. Gejala ini sering didahului oleh infeksi saluran pernapasan atas.6
Dalam keadaan langka, orang tua melaporkan 1 atau lebih serangan sebelumnya sakit
perut dalam waktu 10 hari sampai 6 bulan sebelum episode saat ini. Pasien-pasien ini lebih
cenderung memiliki tanda yang mengarah ke indikasi bedah menyebabkan serangan berulang
dari intususepsi dengan reduksi spontan.1
Nyeri pada intususepsi adalah kolik, berat, dan berselang. Orang tua atau pengasuh
menggambarkan anak seperti mengangkat kaki sampai ke perut dan menendang kaki di udara. Di
antara serangan, anak tampak tenang dan lega.1
Awalnya, muntah nonbilious dan refleksif, tapi ketika terjadi obstruksi usus, muntah
menjadi bilious. Setiap anak dengan muntah bilious diasumsikan memiliki kondisi yang harus
diperlakukan pembedahan sampai terbukti sebaliknya. Orang tua juga melaporkan adanya tinja
yang terlihat seperti jelly. Ini adalah campuran dari lendir, mukosa usus yang nekrosis, dan
menumpahkan darah. Diare juga dapat menjadi tanda awal dari intususepsi.1
Kelesuan adalah gejala yang relatif umum dengan intususepsi. Alasan kelesuan terjadi
tidak diketahui, karena kelesuan belum dijelaskan dan dikaitkan dengan bentuk-bentuk obstruksi
usus. Kelesuan dapat merupakan gejala tunggal, yang membuatkan sulit untuk menegakkan
diagnosis . Pasien yang ditemukan memiliki proses usus yang lambat, setelah inisiasi hasil
pemeriksaan septik.1
Dalam sebuah studi observasional prospektif, Weihmiller dkk menilai beberapa kriteria
klinis untuk risiko-stratifikasi anak dengan kemungkinan intususepsi. Studi ini mengidentifikasi
bahwa usia yang lebih tua dari 5 bulan, jenis kelamin laki-laki, dan kelesuan adalah 3
prediktor klinis yang penting dari intususepsi.
8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 17/20
PENATALAKSANAAN
1.
Reduksi Hidrostatik
Kasus intususepsi yang masuk kerumah sakit merupakan suatu kasus gawat darurat.
Tindakan pertama yaitu mengatasi kekurangan cairan, elektrolit dan keseimbangan asam-basa
nya. Bila tidak di kontraindikasi, maka harus diusahakan reduksi dengan enema
barium.kontraindikasi enema barium adalah jika telah terjadi peritonitis. Apabila terapi enema
barium gagal, maka operasi harus sudah mulai di pertimbangkan.
Adapun syarat - syarat pengelolaan secara hidrostatik antara lain keadaan umum
mengizinkan, tidak ada gejala dan tanda rangsang peritoneum, anak tidak toksis, dan tidak
terdapat obstruksi tinggi.
Prosedur dapat dilakukan dalam keadaan sedasi. Kateter Foley dimasukkan ke rektum lalu
NaCl 0,9% atau barium dimasukkan per rektal dari ketinggian 3 kaki, interval 3 menit, dilakukan
observasi dengan fluoroskopi, lanjutkan prosedur bila terjadi reduksi. Tunggu 10 menit bila tidak
terjadi reduksi keluarkan barium. Prosedur ini dapat diulangi sampai 3 kali. Reduksi berhasil
harus dikonfirmasi dengan adanya kontras yang melewati ileum terminalis, bila pipa rektal
ditarik keluar anus akan keluar barium beserta feses dan udara, pada pemeriksaan fisik, perut
tampak kempes dan massa menghilang. Pada kasus-kasus dimana reduksi sempurna dengan
barium enema tidak mungkin terjadi, prosedur ini dapat sangat mengurangi ukuran intususepsi
sehingga panjang insisi yang dibutuhkan pada tindakan operasi dapat dikurangi
Terapi mulai dengan enema barium ( EB) yang berhasil mengurangi intususepsi pada
lebih dari 50% kasus. Untuk prosedur ini pasien sebaiknya mendapai sedasi yang lebih adekuat.
8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 18/20
Gambar 8. Teapi barium edema
2. Reduksi manual (milking) dan reseksi usus
Jika EB merupakan kontraindikasi atau tidak berhasil, maka pasien akan memerlukan reduksi
intaoperasi.Operasi dini tanpa terapi barium dikerjakan bila terjadi perforasi, peritonitis dan
tanda-tanda obstruksi. Keadaan ini biasanya pada invaginasi yang sudah berlangsung lebih dari
48 jam. Demikian pula pada kasus-kasus relapse. Invaginasi berulang 11% setelah reposisi barium dan 3% pada operasi tanpa reseksi usus. Biasanya reseksi dilakukan jika aliran darah
tidak pulih kembali setelah dihangatkan dengan larutan fisiologik.Usus yang mengalami
invaginasi nampak kebiruan. Pada perawatan ke-2 kali, dikerjakan operasi tanpa barium enema.
Kegagalan mereduksi intususepsi dengan prosedur non-operatif juga memerlukan operasi.
Eksplorasi dilakukan melalui insisi pada kuadran kanan bawah perut. Reduksi dilakukan dengan
mengurut pelan distal usus agar keluar dari intususepsi (milking ), jangan menarik usus keluar
karena dapat menimbulkan cedera sekunder pada usus seperti ileus paralitik, perforasi, adhesif.
Reseksi dapat dilakukan pada bagian usus yang gangren. Lalu dibuat anastomosis primer
ileocolica.8
8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 19/20
PROGNOSIS
Diagnosis dan terapi dini akan menurunkan angka kematian. Terapi dini yang adekuat akan
memberi prognosis yang baik. Prognosis sangat baik bila terapi dimulai dalam kurun waktu 24
jam dihitung dari awal munculnya gejala.. Intususepsi yang tidak diterapi umumnya fatal.
Secara umum angka kematian akibat intususepsi adalah 1-2%.
Ada kemungkinan terjadi rekurensi di kemudian hari walaupun intususepsi telah diterapi
adekuat. Angka rekurensi mencapai sekitar 8-12% terutama setelah prosedur reduksi hidrostatik
(banyak terjadi pada 24-48 jam pertama).9
KOMPLIKASI
Apabila penyakit terus berjalan tanpa ditanggulangi dengan baik, maka dapat menimbulkan
komplikasi berupa obstruksi usus halus, nekrosis, bahkan perforasi ( frank peritonitis ). Setelah
dilakukan operasi, masih dapat menimbulakn komplikasi berupa infeksi, dehisensi luka,
kebocaran pascaoperasi, obstruksi dan colonic tears. Sebagian kecil pasien dapat berlanjut
kronik.9
KESIMPULAN
Intususepsi adalah suatu keadaan, dimana segmen usus proksimal ( intususepsum )
berinvaginasi kedalam segmen distal ( intususepien ) serta kemudian didorong ke distal oleh
peristaltik usus. 65% kasus timbul pada bayi berusia kurang dari 1 tahun dengan insiden puncak
antara bulan ke lima dan sembilan kehidupan, merupakan penyakit Infantile idiopathic
intussuseption dan merupakan kasus kegawatandaruratan bagian bedah. Terapi barium enema
dapat dilakukan apabila tidak ada tanda peritonitis, dan reduksi manual ( milking) dapat
dilakukan jika terapi barium enema gagal. Diagnosis dan terapi dini akan menurunkan angka
kematian. Terapi dini yang adekuat akan memberi prognosis yang baik. Prognosis sangat baik
bila terapi dimulai dalam kurun waktu 24 jam dihitung dari awal munculnya gejala.. Intususepsi
8/10/2019 makalah pleno intususeptis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pleno-intususeptis 20/20
yang tidak diterapi umumnya fatal. Secara umum angka kematian akibat intususepsi adalah 1-
2%.
DAFTRA PUSTAKA
1. Nelson, Ilmu kesehatan anak . 15th
ed. Jakarta : EGC, 2003; hal 1314
2. Gleadle J. At a Glance. Anamnesis dan pemeriksaan fisik . Jakarta. Penerbit Elangga,
2005 ; h.173
3. Patel RP, Lecture notes radiologi. Jakarta : Penerbit Erlangga, 2007; hal 241
4. Sabiston david C , Buku ajar bedah .Jakarta : EGC , 1994 ; hal 9-10
5. Rudolf. Buku ajar pediatri.5th
ed.Vol 3.Jakarta : EGC,2009
6. Felix C. Blanco. Intussusception. 25 Februari 2013. Diunduh dari
http://emedicine.medscape.com/article/930708-overview . 20 Mei 2013.
7. Rasad, Syahriar. Radiologi Diagnostik. Ed.2. Jakarta : Balai penerbit FKUI; 2008. h. 245-
53, 56-8, 415-6.
8. Brunicardi, et. al.Schwartz’s: Principles of Surgery, 8th
ed . The McGraw-Hill Companies,
Inc. 1999; hal 38 – 43
9. Sastriasmoro S, Noerhamzah W , Buku kumpulan sajian kasus, Bagian Ilmu kesehatan
anak FKUI , 2000 ; hal 357